Anda di halaman 1dari 18

KEMENTERIANPENDIDIKANNASIONAL

UNIVERSITAS 17 AGUSTUS 1945


BANYUWANGI

PROPOSAL

KEWIRAUSAHAAN

LEMPER BAKAR

Disusun oleh :

NAMA          : NANDA LULU’ NAFISAH

FAKULTAS : EKONOMI

                                                        

UNIVERSITAS 17 AGUSTUS 1945 BANYUWANGI

 
KEMENTERIANPENDIDIKANNASIONAL
UNIVERSITAS 17 AGUSTUS 1945
BANYUWANGI

KATA PENGANTAR

            Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah melimpahkan rahmat dan
hidayah-Nya, sehingga pemyusunan proposal ini dapat diselesaikan.

Proposal ini disusun dalam rangka memenuhi tugas kewirausahaan untuk tugas presentasi
Kewirausahaan

Keberhasilan dalam penyusunan proposal ini tidak lepas dari bantuan berbagai pihak. Untuk
itu tak lupa penyusun mengucapkan terima kasih kepada :

Penyusun menyadari bahwa proposal ini banyak kesalahan dan kekurangan, oleh karena itu
kritik yang membangun dari semua pihak sangat kami harapkan demi kesempurnaan
proposal ini. Penulis berharap proposal ini dapat bermanfaat bagi pembaca.

Banyuwangi,19 Nov 2021

Penyusun

 
KEMENTERIANPENDIDIKANNASIONAL
UNIVERSITAS 17 AGUSTUS 1945
BANYUWANGI

DAFTAR ISI

HALAMAN
JUDUL……………………………………………………………………………………. i

LEMBAR
PENGESAHAN………………………………………………………………………….. ii

KATA
PENGANTAR……………………………………………………………………………. iii

DAFTAR ISI……………………………………………..
………………………………………….. iv

DESKRIPSI UMUM
USAHA…………………………………………………………………………………… v

BAB I PENDAHULUAN

1. Latar Belakang…………………………………………………………………. 6
2. Perumusan Visi Usaha…………………………………………………..
………………………. 6
3. Perumusan Misi Usaha……………………………………………………..
……………………… 7
4. Tujuan Usaha……………………………………………………….
…………………… 7
5. Manfaat
Usaha……………………………………………………………………………..7
6. Deskripsi
Usaha………………………………………………………………………………7

BAB II PEMBAHASAN

1. Aspek Produk………………………………………………………………….. 8
2. Aspek Pemasaran……..……………………………………………………….. 9
3. Aspek Teknis………………………………………………………………….. 10
4. Aspek Organisasi dan
Manajemen…………………………………………………………...……….. 11
5. Aspek Yuridis………………………………………………………………….. 11
6. Aspek Finansial………………………………………………………,……….. 12
7. Perkiraan Laba/Rugi…………………………………………………………… 13

BAB III PENUTUP

1. Kesimpulan…………………………………………………………………… 14
2. Saran…………………………………………………………………………. 14
KEMENTERIANPENDIDIKANNASIONAL
UNIVERSITAS 17 AGUSTUS 1945
BANYUWANGI

LAMPIRAN………………………………………………………………………….. 15

DESKRIPSI UMUM USAHA

Nama Usaha                    : Lemper Bakar

Bentuk                             : Individu

Jenis                                 : Industri Kecil

Nama Pemilik                  : Bu Masula

Alamat                             : Krajan 2/1 Mangir, Rogojampi

 
KEMENTERIANPENDIDIKANNASIONAL
UNIVERSITAS 17 AGUSTUS 1945
BANYUWANGI

BAB I

PENDAHULUAN

1. Latar Belakang

Pada umumnya jajanan lemper yang terbuat dari beras ketan dengan isian ayam atau abon
hanya dikukus lalu diperjual belikan, namun di usaha rumahan ibu masula ini, jajanan lemper
dimodifikasi lebih nikmat dengan cita rasa unik yaitu dengan cara di bakar setelah dikukus,
selain lebh awet, proses pembakaran ini akan menambah cita rasa gurih dari lemper tersebut,
ibu masula juga membuat isian dengan berbagai macam rasa dan isian seperti, lemper isi
usus pedas, lemper isi ayam manis, lemper isi ayam tempe, dan lemper original yaitu dengan
isian abon.

Lemper biasanya di konsumsi pada acara acara adat atau acara sakral saja, namun dengan
memodifikasi rasa dan isian lemper, diharapkan masyarakat dapat menikmati lemper disetiap
saat tanpa harus menunggu ada acara sakral.

Adapun latar belakang didirikannya usaha ini adalah :

1)      Masyarakat dapat menikmati olahan lemper dengan varian berbeda.

2)      Dengan produk yang bervariasi diharapkan masayrakat tidak jenuh.

3)      Bahan baku mudah diperoleh dan murah.

1. Perumusan Visi Usaha

Menjadikan usaha memproduksi Lemper Bakar sebagai usaha kecil menengah yang diminati
masyarakat serta agar mendapatkan keuntungan yang maksimal.

1. Perumusan Misi Usaha


2. Proses produksi yang higienis baik dari tempat, alat dan bahan-bahan yang
digunakan.
3. Membuat cita rasa yang nikmat.
4. Dengan rasa yang khas dan harga yang terjangkau diharapkan memuaskan konsumen.
5. Memperkenalkan cita rasa lemper dengan olahan terbaru dari sebelumnya.

1. Tujuan Usaha

Adapun beberapa tujuan dalam usaha Lemper Bakar ini adalah :

1. Meningkatkan taraf hidup menjadi lebih baik untuk memperoleh keuntungan.


KEMENTERIANPENDIDIKANNASIONAL
UNIVERSITAS 17 AGUSTUS 1945
BANYUWANGI

2. Untuk menerapkan jiwa berwirausaha


3. Melatih kemandirian.

         MANFAAT USAHA

1. Mampu memenuhi kebutuhan dan selera konsumen


2. Menciptakan lapangan pekerjaan
3. Meningkatkan pendapatan dan memperoleh keuntungan.

DESKRIPSI USAHA

 Usaha yang akan kami mulai adalah usaha yang bergerak dalam bidang pengolahan
makanan (industry kecil) yang memanfaatkan Lemper Bakar menjadi hidangan menu
masakan yang nikmat, dan mengenyangkan. Karena olahan Lemper Bakar ini diolah dengan
bahan yang segar dan aman dari bahan kimia yang nantinya akan merusak tubuh manusia
secara perlahan. Usaha ini mungkin masih jarang produsen jajanan yang memproduksi,
mungkin karena pengolahan yang tidak seperti lemper pada umumnya dan membutuhkan
waktu lebih lama, namun dengan beberapa cita rasa yang baru diharapkan masyarakat bisa
menikmati olahan lemper bakar tersebut. Produk yang dihasilkan yaitu lemper yang dikukus
lalu dibakar.
KEMENTERIANPENDIDIKANNASIONAL
UNIVERSITAS 17 AGUSTUS 1945
BANYUWANGI

BAB II

PEMBAHASAN

1. ASPEK PRODUK

a) Jenis Produk Usaha

Usaha ini akan memproduksi dan menjual Lemper Bakar bahan bakunya adalah beras
ketan,santan,dan isian lemper. Produk yang dihasilkan dapat beraneka rasanya sesuai dengan
permintaan konsumen yang dikemas dengan menggunakan mika.

b) Jumlah Produk yang dibuat

Rata-rata setiap harinya dibuat 100 biji, dalam satu mika terdapat 5biji, dalam sebulan
memproduksi sebanyak 3.000 biji atau 600 mika

c) Waktu Kegiatan Produksi

Kegiatan produksi dilakukan setiap hari dari jam 12.00pm sampai 05.00pm, untuk proses
pembakaran dilakukan pada jam 5.00am

d) Jumlah Tenaga yang Dibutuhkan

Diperlukan satu orang yaitu pemilik sendiri sekaligus bertindak sebagai pembuat dan penjual.

e) Bahan dan Peralatan Yang digunakan

 Peralatan yang digunakan :

Nama Peralatan Jumlah Harga satuan Total


Panci Kukusan 1 Rp     300.000,00 Rp     300.000,00
Mika sedang 1 slot Rp       Rp    
Solet Kecil 2 Rp       15.000,00 Rp       30.000,00
Sarung Tangan
Rp         Rp      
Plastik
Rp       Rp      
Rp     Rp    
Jumlah Rp

 Bahan-bahan dan perlengkapan yang digunakan selama satu bulan:

Nama barang Satuan Harga satuan Total


Daging ayam 8 kg Rp   Rp
KEMENTERIANPENDIDIKANNASIONAL
UNIVERSITAS 17 AGUSTUS 1945
BANYUWANGI

Abon Rp Rp
Bumbu-bumbu Rp Rp
Cabe Rp Rp
Beras ketan 8kg Rp Rp
Santan Rp Rp
Daun pisang Rp Rp
Jumlah Rp

 Perlengkapan yang digunakan per 2 hari

Nama
Satuan Harga satuan Total
perlengkapan
Isi ulang gas 1 kali Rp 17.000,00 Rp 17.000,00
Jagung manis 12kg Rp 3.000,00 Rp 36.000,00
Jumlah Rp 53.000,00

6. Proses Produksi

Cara membuat martabak mini :

1. Cuci jagung manis yang sudah dipipil hingga bersih.


2. Masukan kedalam panci pengukus yang airnya sudah mendih.
3. Ambil jagung yang sudah empuk secukupnya saat ada yang membeli dan masukkan
ke dalam cup.
4. Siram dengan Susu vanilla yang telah diberi campuran air secukupnya.
5. Kemudian diatasnya ditaburi coklat parut, keju parut atau selai maupun saus sesuai
dengan permintaan pembeli.
6. Setelah itu tuangkan lagi susu vanilla tetapi yang masih kental di atas rasa tadi.
7. Lalu ambil margarin dengan menggunakan sendok kecil lalu masukkan sendok
plastik kecil tersebut ke dalam cup. Letakkan dipinggir.
8. Lalu terakhir tutup cup menggunakan tutup, dan arahkan lubang tutup ke atas sendok,
agar sendok dapat tertusuk dan tidak tumpah.
9. Rencana Perluasan Usaha

Jika ada tanggapan positif dari semua pihak da nada modal yang mendukung rencananya
akan membuka cabang.

 
KEMENTERIANPENDIDIKANNASIONAL
UNIVERSITAS 17 AGUSTUS 1945
BANYUWANGI

1. ASPEK PEMASARAN
2. Segmen Pasar

Target konsumen adalah masyarakat di daerah sekitar dari semua golongan baik usia muda
maupun tua.

2. Strategi Pemasaran

Dalam penjualan dan pemasaran produk ini, ada beberapa strategi yang digunakan yaitu :

 Menetapkan harga yang relative muraah agar semua masyarakat dapat menjangkau
harganya.
 Tempat penjualan yang strategis.
 Melakukan pelayanan yang terbaik yaitu dengan menerapkan pelayanan prima, sopan
dan ramah.
 Memenuhi kepuasan dan permintaan konsumen.

3. Promosi

 Dengan memasang papan nama di depan tempat usaha.


 Dari mulut ke mulut yang dilakukan oleh konsumen yang pernah mengkonsumsi.

4. Penetapan Harga Jual

Penetapan harga jual produk ini dengan menggunakan metode BEP.

5. Sistem Penjualan/Distribusi

Sistem penjualan yang digunakan dalam penjualan produk ini adalah langsung dan menerima
pesanan lewat telepon atau secara langsung.

1. ASPEK TEKNIS
2. Display

Display toko dilakukan dengan menampilkan gambar jagung manis kukus dalam cup yang
dibuat stiker yang ditempatkan pada gerobak dengan hiasan yang menarik.

2. Kebutuhan Peralatan dan Perlengkapan

Dalam usaha ini, peralatan yang digunakan adalah :

Gerobak etalase, panci kukusan, kompor gas toples selai, solet kecil, parutan keju, tempat
garpu, dsb.

Sedangkan perlengkapan yang digunakan yaitu :


KEMENTERIANPENDIDIKANNASIONAL
UNIVERSITAS 17 AGUSTUS 1945
BANYUWANGI

Isi ulang gas, gelas cup + sendok, plastik kantong.

3. Bahan baku dan bahan pembantu yang diperlukan

Bahan baku yang digunakan yaitu jagung manis. Sedangkan bahan pembantu yang
diperlukan yaitu susu vanilla, selai, coklat, saus sambal, keju batang, dan margarin.

4. Kebutuhan menyiapkan pelayanan

Kebutuhan fasilitas yang diperlukan dalam menunjang pelayanan meliputi :

1. Mengantar pesanan langsung ke tempat pembeli


2. Kendaraan pribadi
3. Tikar
4. Tempat usaha

1. ORGANISASI DAN MANAJEMEN


2. Tim Manajemen

Usaha pembuatan jagung manis kukus ini dijalankan oleh pemilik pribadi secara sendirian,
tetapi untuk mengantarkan pesanan dapat dibantu oleh keluarga atau menyuruh orang.

2. Informasi parter usaha

Untuk pengembangan usaha ini. Kami akan menjalin kerjasama dengan berbagai pihak yang
dapat mendukung usaha ini, meliputi :

1)      Bank milik pemerintah ataupun swasta yang mendukung financial.

2)      Distributor jagung manis yang unggul.

3)      Lembaga yang sedang mengadakan kegiatan yang mengundang massa, seperti:

1. Bazaar
2. Pentas seni
3. Kejuaraan olahraga dengan sekaligus mempromosikan produk.

3. Beberapa Kelemahan atau hambatan yang timbul

Ada beberapa kelemahan yang akan menjadi hambatan usaha, seperti :

1)      Merupakan suatu produk yang sudah ramai dipasaran.

2)      Kapasitas produksi yang terbatas

3)      Dukungan financial yang terbatas


KEMENTERIANPENDIDIKANNASIONAL
UNIVERSITAS 17 AGUSTUS 1945
BANYUWANGI

4)      Kurangnya sarana promosi dan jaringan pemasaran

Selain kelemahan, ada ancaman yang harus segera diatasi. Ancaman tersebut adalah :

1. Belum adanya hak paten


2. Kemungkinan pemalsuan produk kami di pasaran yang akan mengurangi pemasaran.
3. Tindakan alternatif

Untuk mengatasi kelemahan dan ancaman usaha, kami berusaha untuk :

1. Mengadakan devisi penelitian, model dan pengembangan pada perusahaan.


2. Menjalin kerjasama dengan pihak lain yang dapat membantu mengatasi masalah
tersebut.

Untuk itu upaya penelitian kami adalah :

1)      Mengadakan survey tentang model produk yang diinginkan konsumen.

2)      Mengadakan survey tentang rasa-rasa kegemaran produk yang sedang trend.

3)      Mengadakan survey tentang produk yang dapat dihasilkan dari bahan baku yang ada.

Variasi rasa bagi usaha kami merupakan hal yang saya unggulkan. Untuk itu, kami
menargetkan setiap bulan selalu ada satu rasa unggulan atau variasi baru.

1. ASPEK YURIDIS

Dalam melaksanakan usaha diperlukan aspek-aspek yuridis meliputi Surat Izin Tempat
Usaha (SITU) DANN Surat Izin Usaha Perdagangan (SIUP).

1. ASPEK FINANSIAL
2. Sumber Modal
3. Sumber modal usaha ini adalah modal sendiri sebesar Rp     2.500.000,00
4. Tanah Rp   10.000.000,00
5. Bangunan Rp     5.000.000,00
6. Alat – alat

 Kompor gas + tabung    400.000,00


 Gerobak 1.000.000,00
 Panci kukusan    300.000,00
 Toples selai    120.000,00
 Parut keju      10.000,00
 Solet kecil      30.000,00
 Tempat Garpu,dsb      45.000,00     +

Jumlah modal alat                                          Rp  1.905.000,00 +


KEMENTERIANPENDIDIKANNASIONAL
UNIVERSITAS 17 AGUSTUS 1945
BANYUWANGI

Total modal                                                     Rp 19.405.000,00

2. Analisis Break Event Point

Jumlah biaya yang diperlukan :

 Biaya Bahan Baku


 Jagung manis Rp  432.000,00
 Biaya bahan penolong

1. Selai strawberry Rp 56.000,00


2. Selai blueberry Rp 80.000,00
3. Selai nanas Rp 56.000,00
4. Margarine     Rp 60.000,00
5. Cokelat ceres                                Rp 96.000,00
6. Selai kacang Rp 60.000,00
7. Susu vanilla000,00
8. Saus sambal ABC Rp 80.000,00
9. Keju batang000,00

Rp 903.000,00

 Biaya lain – lain

1. Isi ulang gas 000,00


2. Plastik kantong Rp 20.000,00
3. Gelas cup + sendok Rp000,00
4. Biaya penyusutan gedung Rp   50.000,00
5. Biaya penyusutan peralatan Rp   10.000,00
6. Biaya iklan Rp   20.000,00
7. Biaya telepon Rp   50.000,00
8. Biaya Bensin Rp   75.000,00
9. Biaya pemeliharaan peralatan Rp   46.000,00
10. Biaya lain-lain Rp   90.000,00+

Jumlah biaya lain-lain                                                         Rp 765.000,00 Total Biaya     


Rp 2.100.000,00

 Harga Pokok Produksi per produk   =

Total Biaya Rp 2.100.000,00


= = Rp 2.500,00
Jumlah Barang Yang diproduksi 840

Produk ini di jual dengan harga Rp 5.000,00

 
KEMENTERIANPENDIDIKANNASIONAL
UNIVERSITAS 17 AGUSTUS 1945
BANYUWANGI

 Penjualan Minimal (BEP)

Total Biaya Rp 2.100.000,00


= = 420
Harga Jual Rp 5.000,00

Jadi penjualan minimal adalah sebanyak 420 cup agar kembali modal.

3. Perhitungan Laba Rugi

 Pendapatan

Penjualan = 720 @ Rp 5.000,00                                    Rp   3.600.000,00

Pengeluaran

 Biaya Bahan Baku Rp   432.000,00


 Biaya bahan penolong Rp 903.000,00
 Biaya Lain-lain Rp   765.000,00   +

Jumlah Pengeluaran                                                Rp 2.100.000,00   –

Laba Bersih                                                             Rp. 1.500.000,00

4. Cash Flow

  Hari 1 Hari 2 Hari 3


Penerimaan
Modal Awal Rp 19.045.000,00 Rp   18.640.000,00 Rp 20.140.000,00
Penjualan Rp 3.600.000,00 Rp     3.600.000,00 Rp    3.600.000,00
Jumlah Penerimaan Rp 22.645.000,00 Rp 22.240.000,00 Rp 23.740.000,00
Pengeluaran
BBB Rp     432.000,00 Rp     432.000,00 Rp     432.000,00
BBP Rp     903.000,00 Rp     903.000,00 Rp     903.000,00
BOP Rp     765.000,00 Rp     765.000,00 Rp     765.000,00
Jumlah Pembelian
Rp   1.905.000,00
Peralatan
Jumlah Pengeluaran Rp    4.005.000,00 Rp   2.100.000,00 Rp   2.100.000,00
Modal Akhir Rp 18.640.000,00 Rp 20.140.000,00 Rp 21.640.000,00

 
KEMENTERIANPENDIDIKANNASIONAL
UNIVERSITAS 17 AGUSTUS 1945
BANYUWANGI

BAB III

PENUTUP

KESIMPULAN

Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa dalam memilih suatu usaha perlu
mengetahui terlebih dahulu berbagai macam hal yang berhubungan dengan usaha yang
didirikan. Seperti mengetahui peluang usaha, lokasi yang strategis, pemasaran produk dan
aspek-aspek lain yang berkenaan dengan pendirian usaha, sehingga usaha yang akan
dijalankan dapat berjalan dengan baik. Usaha jagung manis kukus ini merupakan suatu usaha
skala kecil yang dapat membantu menciptakan lapangan usaha baru, sehingga mengurangi
pengangguran. Usaha ini tidak memerlukan modal yang cukup besar, namun memerlukan
perencanaan yang matang..

SARAN

1. Dalam mendirikan usaha sebaiknya dipersiapkan segala sesuatunya dengan matang


dan tepat sehingga usaha yang dijalankan dapat berjalan dengan baik.
2. Dalam berwirausaha diperlukan keyakinan, percaya diri, dan keuletan.
3. Seorang wirausaha haruslah selalu kreatif dan inofatif serta selalu mengikuti trend
dan selera konsumen agar pelanggan tidak mudah bosan.
4. Semangat wirausaha harus selalu tertanam dalam diri kita.
5. Jangan mudah menyerah menghadapi berbagai hambatan dan masalah.
KEMENTERIANPENDIDIKANNASIONAL
UNIVERSITAS 17 AGUSTUS 1945
BANYUWANGI

PROPOSAL

KULIAH UMUM EKONOMI KREATIF


MAHASISWA FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS 17 AGUSTUS 1945

TEMA :
“Ekonomi Kreatif Berbasis Budaya Lokal melalui Peran dan Inovasi Generasi Muda”

A. LATAR BELAKANG

Ekonomi Kreatif tidak terlepas dari upaya yang dijalankan secara mandari melalui
kewirausahaan. Kewirausahaan adalah kemampuan kreatif dan inovatif yang
dijadikan dasar, kiat dan sumberdaya untuk mencari peluang menuju sukses.
(Suryana 2003).

Hal yang paling mendasar adalah sesorang harus punya visi bisnis. Visi merupakan
sesuatu yang lebih luas maknanya daripada suatu obsesi. Tetapi obsesi mampu
memicu seseorang untuk merumuskan visinya. Joel Barker mengatakan “Vision
without action is a dream. Action without vision is simply passing the time. Action
with Vision is making a positive difference”. Visi tanpa tindakan adalah mimpi. Aksi
tanpa visi hanya menghabiskan waktu. Bagi seorang enterpreneur, visi tidak boleh
berhenti sebatas mimpi. Harus ada upaya untuk mewujudkannya, secara terukur
dan pantang menyerah.
Visi berkaitan erat dengan mind set (pola pikir), serta gagasan atau ide. Mind set
seorang enterpreneur haruslah terbentuk terlebih dahulu sebelum melangkah. Pola
pikir itu akan sangat mempengaruhi proses dan hasil yang akan dicapainya kelak.
Pola pikir merubah gagasan/ide menjadi sesuatu yang nyata. Diperlukan suatu
kemampuan inovatif bagi seorang enterpreneur, untuk menterjemahkan gagasan/ide
yang dimilikinya menjadi sesuatu yang nyata. Dalam konteks ini, pakar manajemen
modern Peter F. Drucker, mengatakan, “Innovation is the specific instrument of
entrepreneurship”. Inovasi merupakan instrumen khusus kewirausahaan. Hal yang
paling mendasar dari hakikat kewirausahaan adalah inovasi.

Menurut Dr. Ir. Ciputra Entrepreneurship, dibentuk oleh “3L” yaitu: 1. Lahir, 2.
Lingkungan, dan 3. Latihan (pendidikan). Tidak semua orang dilahirkan oleh orang
tua yang mempunyai jiwa entrepreneur, begitu juga dengan lingkungan kita. Faktor
latihan berupa pendidikan dapat membentuk jiwa entrepreneurship sebagai bagian
dari strategi pembangunan nasional untuk melawan pengangguran, kemiskinan dan
membangun kesejahteraan menuju kemandirian. Maka tidak heran jika dalam
panggung politik  pilres dan Wapres 2009 lalu hampir semua pasangan calon
mengampanyekan ekonomi kerakyatan hal ini terjadi karena melihat konsep
ekonomi dinegeri masih belum sesuai dengan Sumber daya manusia bangsa
Indonesia sehingga hasilnya masyarakat masih jauh dari kesejateraan.

Telah menjadi pengetahuan banyak pihak bahwa peran Usaha Mikro Kecil dan
Menengah (UMKM) dalam perekonomian Indonesia begitu penting. Sektor UMKM
nasional dikenal memiliki karakteristik positif seperti sektor yang menyerap tenaga
kerja yang besar, mengakomodasi peran masyarakat miskin dan dominan dalam
KEMENTERIANPENDIDIKANNASIONAL
UNIVERSITAS 17 AGUSTUS 1945
BANYUWANGI

struktur ekonomi. Berdasarkan data terakhir yang diperoleh, sektor tersebut memiliki
jumlah pelaku usaha yang mencapai 51,3 juta unit usaha atau memiliki kontribusi
sebesar 99%! Menyerap tenaga kerja 90,9 juta pekerja (97%)! Menyumbang PDB
sebesar Rp2.609 triliun (55,6%)! Serta memberikan sumbangan devisa sebesar
Rp183,8 triliun (20%).

Dengan ruang-lingkup usaha yang dominan beraktifitas di lingkungan ekonomi


domestik, tidak mengherankan sektor UMKM selalu tampil menjadi “pahlawan” bagi
perekonomian negeri ini, ketika ekonomi nasional berhadapan dengan badai krisis
keuangan yang juga kerap menghantam ekonomi global. Oleh sebab itu, sangat
beralasan sekali jika pemerintah dan pihak-pihak terkait mengambil posisi terdepan
dalam mendorong sektor ini berkembang dengan lebih baik.

Faktor-faktor yang menyebabkan terjadinya pengangguran di Indonesia, antara lain:


Pertama, jumlah pencari kerja lebih besar dari jumlah peluang kerja yang tersedia
(kesenjangan antara supply and demand). Kedua, kesenjangan antara kompetensi
pencari kerja dengan kompetensi yang dibutuhkan oleh pasar kerja (mis-match),
Ketiga, masih adanya anak putus sekolah dan lulus tidak melanjutkan yang tidak
terserap dunia kerja/berusaha mandiri karena tidak memiliki keterampilan yang
memadai (unskill labour), Keempat, terjadinya pemutusan hubungan kerja (PHK)
karena krisis global, dan Kelima, terbatasnya sumber daya alam di kota yang tidak
memungkinkan lagi warga masyarakat untuk mengolah sumber daya alam menjadi
mata pencaharian.
Dari kelima faktor tersebut, faktor pertama, kedua dan ketiga merupakan faktor
dominan yang menyebabkan  pengangguran di Indonesia. Dari gambaran tersebut
di atas maka perlu dikembangkan program-program kewirausahaan pemuda dalam
rangka mempercepat penurunan angka pengangguran.

Mengingat data pengangguran pemuda masih cukup tinggi, apabila tidak


memperoleh perhatian yang serius mengakibatkan masalah sosial yang cukup tinggi
pula. Beberapa masalah sosial yang diakibatkan oleh tingginya pengangguran
diantaranya penyalahgunaan narkoba, kriminalitas, pergaulan bebas, premanisme,
trafficing, dan lain sebagainya. Kondisi tersebut akan mengganggu pembangunan di
segala bidang dan stabilitas nasional.

Oleh karena itu Kami Fakultas Ekonomi Universitas 17 Agustus 1945 khususnya
bagi mahasiswa dengan mengmengadakan kuliah umum untuk membangun
ekonomi kreatif. dengan harapan dapat memberikan solusi terhadap permasalahan
– permasalahan diatas yaitu untuk kemandirian perekonomian bangsa indonesia.

Karena pada dasarnya mahasiswa adalah agen penggerak perubahan di negeri ini
yang akan memegang estafet kepemimpinan di masa mendatang harus berperan
aktif untuk menjadi pelopor terbentuknya perekonomian nasional yang tangguh.

Oleh karena itu sudah saatnya dilakukan perubahan paradigma berpikir dikalangan
mahasiswa.Yaitu dari pola pikir sempit mencari kerja setelah lulus kuliah menjadi
pencipta lapangan kerja yang berbasis pada penciptaan usaha kecil dan menengah,
sehingga bangsa Indonesia dapat menjadi tuan rumah di negeri sendiri.
KEMENTERIANPENDIDIKANNASIONAL
UNIVERSITAS 17 AGUSTUS 1945
BANYUWANGI

Untuk itu dibutuhkan pengetahuan dan kemampuan wirausaha yang dirintis sejak
dari bangku kuliah. Kemampuan wirausaha merupakan modal dasar bagi seseorang
yang ingin bergerak di bidang usaha tertentu. Ada sebagian orang yang percaya
bahwa kemampuan wirausaha adalah bakat yang dibawa sejak lahir. Pendapat ini
keliru. Kemampuan wirausaha bukanlah karena faktor bakat, tetapi juga akan timbul
dan terasah melalui pengalaman – pengalaman dan pelatihan – pelatihan
kewirausahaan. 

B. LANDASAN KEGIATAN
1.    Tridarma Perguruan Tinggi
2.    Program kerja Fakultas Ekonomi Universitas 17 Agustus 1945

C. TUJUAN

1.   Memperdalam dan mengembangkan pengetahuan tentang Ekonomi Kreatif


2.  Memberikan motivasi lebih pada mahasiswa untuk berani berwirausaha,
sehingga mahasiswa tersebut menyadari akan pentingnya entrepreneur untuk
kemandirian perekonomian bangsa Indonesia.
3. Mengembangkan kemampuan penalaran, konsepsional dan kreativitas sebagai
wujud intlektualitasme professional mahasiswa Fakultas Ekonomi yang beritika
dalam menjawab problematika kebangsaan dalam tataran nasional.

D. BENTUK KEGIATAN

Kuliah Umum Ekonomi Kreatif dengan tema : “Ekonomi Kreatif Berbasis Budaya
Lokal melalui Peran dan Inovasi Generasi Muda “

E. WAKTU PELAKSANAAN
Hari        : Sabtu
Tanggal : 05 Mei 2018
Waktu    : 08.00 WIB – Selesai
Tempat  : Hall Universitas 17 Agustus 1945

F. PENUTUP

Demikian proposal ini kami buat, semoga proposal ini dapat memberikan banyak
gambaran mengenai kerangka kegiatan dan visi mengenai pelaksanaan kegiatan
Ekonomi Kreatif Berbasis Budaya Lokal melalui Peran dan Inovasi Generasi Muda. 

Besar harapan kami dalam menyelenggarakan kegiatan ini nantinya mendapat


dukungan dari berbagai pihak demi kesuksesan acara ini. Semoga Tuhan Yang
Maha Esa memberikan petunjuk dan bimbingannya serta meridhoi kita semua.
Atas perhatian dan dukungannya, kami sampaikan terimakasih.

Banyuwangi, 02 April 2018


KEMENTERIANPENDIDIKANNASIONAL
UNIVERSITAS 17 AGUSTUS 1945
BANYUWANGI

Ketua Pelaksana

Agus Riyanto, SE.,MM   

Anda mungkin juga menyukai