PROPOSAL
KEWIRAUSAHAAN
LEMPER BAKAR
Disusun oleh :
FAKULTAS : EKONOMI
KEMENTERIANPENDIDIKANNASIONAL
UNIVERSITAS 17 AGUSTUS 1945
BANYUWANGI
KATA PENGANTAR
Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah melimpahkan rahmat dan
hidayah-Nya, sehingga pemyusunan proposal ini dapat diselesaikan.
Proposal ini disusun dalam rangka memenuhi tugas kewirausahaan untuk tugas presentasi
Kewirausahaan
Keberhasilan dalam penyusunan proposal ini tidak lepas dari bantuan berbagai pihak. Untuk
itu tak lupa penyusun mengucapkan terima kasih kepada :
Penyusun menyadari bahwa proposal ini banyak kesalahan dan kekurangan, oleh karena itu
kritik yang membangun dari semua pihak sangat kami harapkan demi kesempurnaan
proposal ini. Penulis berharap proposal ini dapat bermanfaat bagi pembaca.
Penyusun
KEMENTERIANPENDIDIKANNASIONAL
UNIVERSITAS 17 AGUSTUS 1945
BANYUWANGI
DAFTAR ISI
HALAMAN
JUDUL……………………………………………………………………………………. i
LEMBAR
PENGESAHAN………………………………………………………………………….. ii
KATA
PENGANTAR……………………………………………………………………………. iii
DAFTAR ISI……………………………………………..
………………………………………….. iv
DESKRIPSI UMUM
USAHA…………………………………………………………………………………… v
BAB I PENDAHULUAN
1. Latar Belakang…………………………………………………………………. 6
2. Perumusan Visi Usaha…………………………………………………..
………………………. 6
3. Perumusan Misi Usaha……………………………………………………..
……………………… 7
4. Tujuan Usaha……………………………………………………….
…………………… 7
5. Manfaat
Usaha……………………………………………………………………………..7
6. Deskripsi
Usaha………………………………………………………………………………7
BAB II PEMBAHASAN
1. Aspek Produk………………………………………………………………….. 8
2. Aspek Pemasaran……..……………………………………………………….. 9
3. Aspek Teknis………………………………………………………………….. 10
4. Aspek Organisasi dan
Manajemen…………………………………………………………...……….. 11
5. Aspek Yuridis………………………………………………………………….. 11
6. Aspek Finansial………………………………………………………,……….. 12
7. Perkiraan Laba/Rugi…………………………………………………………… 13
1. Kesimpulan…………………………………………………………………… 14
2. Saran…………………………………………………………………………. 14
KEMENTERIANPENDIDIKANNASIONAL
UNIVERSITAS 17 AGUSTUS 1945
BANYUWANGI
LAMPIRAN………………………………………………………………………….. 15
Bentuk : Individu
KEMENTERIANPENDIDIKANNASIONAL
UNIVERSITAS 17 AGUSTUS 1945
BANYUWANGI
BAB I
PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
Pada umumnya jajanan lemper yang terbuat dari beras ketan dengan isian ayam atau abon
hanya dikukus lalu diperjual belikan, namun di usaha rumahan ibu masula ini, jajanan lemper
dimodifikasi lebih nikmat dengan cita rasa unik yaitu dengan cara di bakar setelah dikukus,
selain lebh awet, proses pembakaran ini akan menambah cita rasa gurih dari lemper tersebut,
ibu masula juga membuat isian dengan berbagai macam rasa dan isian seperti, lemper isi
usus pedas, lemper isi ayam manis, lemper isi ayam tempe, dan lemper original yaitu dengan
isian abon.
Lemper biasanya di konsumsi pada acara acara adat atau acara sakral saja, namun dengan
memodifikasi rasa dan isian lemper, diharapkan masyarakat dapat menikmati lemper disetiap
saat tanpa harus menunggu ada acara sakral.
Menjadikan usaha memproduksi Lemper Bakar sebagai usaha kecil menengah yang diminati
masyarakat serta agar mendapatkan keuntungan yang maksimal.
1. Tujuan Usaha
DESKRIPSI USAHA
Usaha yang akan kami mulai adalah usaha yang bergerak dalam bidang pengolahan
makanan (industry kecil) yang memanfaatkan Lemper Bakar menjadi hidangan menu
masakan yang nikmat, dan mengenyangkan. Karena olahan Lemper Bakar ini diolah dengan
bahan yang segar dan aman dari bahan kimia yang nantinya akan merusak tubuh manusia
secara perlahan. Usaha ini mungkin masih jarang produsen jajanan yang memproduksi,
mungkin karena pengolahan yang tidak seperti lemper pada umumnya dan membutuhkan
waktu lebih lama, namun dengan beberapa cita rasa yang baru diharapkan masyarakat bisa
menikmati olahan lemper bakar tersebut. Produk yang dihasilkan yaitu lemper yang dikukus
lalu dibakar.
KEMENTERIANPENDIDIKANNASIONAL
UNIVERSITAS 17 AGUSTUS 1945
BANYUWANGI
BAB II
PEMBAHASAN
1. ASPEK PRODUK
Usaha ini akan memproduksi dan menjual Lemper Bakar bahan bakunya adalah beras
ketan,santan,dan isian lemper. Produk yang dihasilkan dapat beraneka rasanya sesuai dengan
permintaan konsumen yang dikemas dengan menggunakan mika.
Rata-rata setiap harinya dibuat 100 biji, dalam satu mika terdapat 5biji, dalam sebulan
memproduksi sebanyak 3.000 biji atau 600 mika
Kegiatan produksi dilakukan setiap hari dari jam 12.00pm sampai 05.00pm, untuk proses
pembakaran dilakukan pada jam 5.00am
Diperlukan satu orang yaitu pemilik sendiri sekaligus bertindak sebagai pembuat dan penjual.
Abon Rp Rp
Bumbu-bumbu Rp Rp
Cabe Rp Rp
Beras ketan 8kg Rp Rp
Santan Rp Rp
Daun pisang Rp Rp
Jumlah Rp
Nama
Satuan Harga satuan Total
perlengkapan
Isi ulang gas 1 kali Rp 17.000,00 Rp 17.000,00
Jagung manis 12kg Rp 3.000,00 Rp 36.000,00
Jumlah Rp 53.000,00
6. Proses Produksi
Jika ada tanggapan positif dari semua pihak da nada modal yang mendukung rencananya
akan membuka cabang.
KEMENTERIANPENDIDIKANNASIONAL
UNIVERSITAS 17 AGUSTUS 1945
BANYUWANGI
1. ASPEK PEMASARAN
2. Segmen Pasar
Target konsumen adalah masyarakat di daerah sekitar dari semua golongan baik usia muda
maupun tua.
2. Strategi Pemasaran
Dalam penjualan dan pemasaran produk ini, ada beberapa strategi yang digunakan yaitu :
Menetapkan harga yang relative muraah agar semua masyarakat dapat menjangkau
harganya.
Tempat penjualan yang strategis.
Melakukan pelayanan yang terbaik yaitu dengan menerapkan pelayanan prima, sopan
dan ramah.
Memenuhi kepuasan dan permintaan konsumen.
3. Promosi
5. Sistem Penjualan/Distribusi
Sistem penjualan yang digunakan dalam penjualan produk ini adalah langsung dan menerima
pesanan lewat telepon atau secara langsung.
1. ASPEK TEKNIS
2. Display
Display toko dilakukan dengan menampilkan gambar jagung manis kukus dalam cup yang
dibuat stiker yang ditempatkan pada gerobak dengan hiasan yang menarik.
Gerobak etalase, panci kukusan, kompor gas toples selai, solet kecil, parutan keju, tempat
garpu, dsb.
Bahan baku yang digunakan yaitu jagung manis. Sedangkan bahan pembantu yang
diperlukan yaitu susu vanilla, selai, coklat, saus sambal, keju batang, dan margarin.
Usaha pembuatan jagung manis kukus ini dijalankan oleh pemilik pribadi secara sendirian,
tetapi untuk mengantarkan pesanan dapat dibantu oleh keluarga atau menyuruh orang.
Untuk pengembangan usaha ini. Kami akan menjalin kerjasama dengan berbagai pihak yang
dapat mendukung usaha ini, meliputi :
3) Lembaga yang sedang mengadakan kegiatan yang mengundang massa, seperti:
1. Bazaar
2. Pentas seni
3. Kejuaraan olahraga dengan sekaligus mempromosikan produk.
Selain kelemahan, ada ancaman yang harus segera diatasi. Ancaman tersebut adalah :
2) Mengadakan survey tentang rasa-rasa kegemaran produk yang sedang trend.
3) Mengadakan survey tentang produk yang dapat dihasilkan dari bahan baku yang ada.
Variasi rasa bagi usaha kami merupakan hal yang saya unggulkan. Untuk itu, kami
menargetkan setiap bulan selalu ada satu rasa unggulan atau variasi baru.
1. ASPEK YURIDIS
Dalam melaksanakan usaha diperlukan aspek-aspek yuridis meliputi Surat Izin Tempat
Usaha (SITU) DANN Surat Izin Usaha Perdagangan (SIUP).
1. ASPEK FINANSIAL
2. Sumber Modal
3. Sumber modal usaha ini adalah modal sendiri sebesar Rp 2.500.000,00
4. Tanah Rp 10.000.000,00
5. Bangunan Rp 5.000.000,00
6. Alat – alat
Rp 903.000,00
KEMENTERIANPENDIDIKANNASIONAL
UNIVERSITAS 17 AGUSTUS 1945
BANYUWANGI
Jadi penjualan minimal adalah sebanyak 420 cup agar kembali modal.
Pendapatan
Pengeluaran
4. Cash Flow
KEMENTERIANPENDIDIKANNASIONAL
UNIVERSITAS 17 AGUSTUS 1945
BANYUWANGI
BAB III
PENUTUP
KESIMPULAN
Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa dalam memilih suatu usaha perlu
mengetahui terlebih dahulu berbagai macam hal yang berhubungan dengan usaha yang
didirikan. Seperti mengetahui peluang usaha, lokasi yang strategis, pemasaran produk dan
aspek-aspek lain yang berkenaan dengan pendirian usaha, sehingga usaha yang akan
dijalankan dapat berjalan dengan baik. Usaha jagung manis kukus ini merupakan suatu usaha
skala kecil yang dapat membantu menciptakan lapangan usaha baru, sehingga mengurangi
pengangguran. Usaha ini tidak memerlukan modal yang cukup besar, namun memerlukan
perencanaan yang matang..
SARAN
PROPOSAL
TEMA :
“Ekonomi Kreatif Berbasis Budaya Lokal melalui Peran dan Inovasi Generasi Muda”
A. LATAR BELAKANG
Ekonomi Kreatif tidak terlepas dari upaya yang dijalankan secara mandari melalui
kewirausahaan. Kewirausahaan adalah kemampuan kreatif dan inovatif yang
dijadikan dasar, kiat dan sumberdaya untuk mencari peluang menuju sukses.
(Suryana 2003).
Hal yang paling mendasar adalah sesorang harus punya visi bisnis. Visi merupakan
sesuatu yang lebih luas maknanya daripada suatu obsesi. Tetapi obsesi mampu
memicu seseorang untuk merumuskan visinya. Joel Barker mengatakan “Vision
without action is a dream. Action without vision is simply passing the time. Action
with Vision is making a positive difference”. Visi tanpa tindakan adalah mimpi. Aksi
tanpa visi hanya menghabiskan waktu. Bagi seorang enterpreneur, visi tidak boleh
berhenti sebatas mimpi. Harus ada upaya untuk mewujudkannya, secara terukur
dan pantang menyerah.
Visi berkaitan erat dengan mind set (pola pikir), serta gagasan atau ide. Mind set
seorang enterpreneur haruslah terbentuk terlebih dahulu sebelum melangkah. Pola
pikir itu akan sangat mempengaruhi proses dan hasil yang akan dicapainya kelak.
Pola pikir merubah gagasan/ide menjadi sesuatu yang nyata. Diperlukan suatu
kemampuan inovatif bagi seorang enterpreneur, untuk menterjemahkan gagasan/ide
yang dimilikinya menjadi sesuatu yang nyata. Dalam konteks ini, pakar manajemen
modern Peter F. Drucker, mengatakan, “Innovation is the specific instrument of
entrepreneurship”. Inovasi merupakan instrumen khusus kewirausahaan. Hal yang
paling mendasar dari hakikat kewirausahaan adalah inovasi.
Menurut Dr. Ir. Ciputra Entrepreneurship, dibentuk oleh “3L” yaitu: 1. Lahir, 2.
Lingkungan, dan 3. Latihan (pendidikan). Tidak semua orang dilahirkan oleh orang
tua yang mempunyai jiwa entrepreneur, begitu juga dengan lingkungan kita. Faktor
latihan berupa pendidikan dapat membentuk jiwa entrepreneurship sebagai bagian
dari strategi pembangunan nasional untuk melawan pengangguran, kemiskinan dan
membangun kesejahteraan menuju kemandirian. Maka tidak heran jika dalam
panggung politik pilres dan Wapres 2009 lalu hampir semua pasangan calon
mengampanyekan ekonomi kerakyatan hal ini terjadi karena melihat konsep
ekonomi dinegeri masih belum sesuai dengan Sumber daya manusia bangsa
Indonesia sehingga hasilnya masyarakat masih jauh dari kesejateraan.
Telah menjadi pengetahuan banyak pihak bahwa peran Usaha Mikro Kecil dan
Menengah (UMKM) dalam perekonomian Indonesia begitu penting. Sektor UMKM
nasional dikenal memiliki karakteristik positif seperti sektor yang menyerap tenaga
kerja yang besar, mengakomodasi peran masyarakat miskin dan dominan dalam
KEMENTERIANPENDIDIKANNASIONAL
UNIVERSITAS 17 AGUSTUS 1945
BANYUWANGI
struktur ekonomi. Berdasarkan data terakhir yang diperoleh, sektor tersebut memiliki
jumlah pelaku usaha yang mencapai 51,3 juta unit usaha atau memiliki kontribusi
sebesar 99%! Menyerap tenaga kerja 90,9 juta pekerja (97%)! Menyumbang PDB
sebesar Rp2.609 triliun (55,6%)! Serta memberikan sumbangan devisa sebesar
Rp183,8 triliun (20%).
Oleh karena itu Kami Fakultas Ekonomi Universitas 17 Agustus 1945 khususnya
bagi mahasiswa dengan mengmengadakan kuliah umum untuk membangun
ekonomi kreatif. dengan harapan dapat memberikan solusi terhadap permasalahan
– permasalahan diatas yaitu untuk kemandirian perekonomian bangsa indonesia.
Karena pada dasarnya mahasiswa adalah agen penggerak perubahan di negeri ini
yang akan memegang estafet kepemimpinan di masa mendatang harus berperan
aktif untuk menjadi pelopor terbentuknya perekonomian nasional yang tangguh.
Oleh karena itu sudah saatnya dilakukan perubahan paradigma berpikir dikalangan
mahasiswa.Yaitu dari pola pikir sempit mencari kerja setelah lulus kuliah menjadi
pencipta lapangan kerja yang berbasis pada penciptaan usaha kecil dan menengah,
sehingga bangsa Indonesia dapat menjadi tuan rumah di negeri sendiri.
KEMENTERIANPENDIDIKANNASIONAL
UNIVERSITAS 17 AGUSTUS 1945
BANYUWANGI
Untuk itu dibutuhkan pengetahuan dan kemampuan wirausaha yang dirintis sejak
dari bangku kuliah. Kemampuan wirausaha merupakan modal dasar bagi seseorang
yang ingin bergerak di bidang usaha tertentu. Ada sebagian orang yang percaya
bahwa kemampuan wirausaha adalah bakat yang dibawa sejak lahir. Pendapat ini
keliru. Kemampuan wirausaha bukanlah karena faktor bakat, tetapi juga akan timbul
dan terasah melalui pengalaman – pengalaman dan pelatihan – pelatihan
kewirausahaan.
B. LANDASAN KEGIATAN
1. Tridarma Perguruan Tinggi
2. Program kerja Fakultas Ekonomi Universitas 17 Agustus 1945
C. TUJUAN
D. BENTUK KEGIATAN
Kuliah Umum Ekonomi Kreatif dengan tema : “Ekonomi Kreatif Berbasis Budaya
Lokal melalui Peran dan Inovasi Generasi Muda “
E. WAKTU PELAKSANAAN
Hari : Sabtu
Tanggal : 05 Mei 2018
Waktu : 08.00 WIB – Selesai
Tempat : Hall Universitas 17 Agustus 1945
F. PENUTUP
Demikian proposal ini kami buat, semoga proposal ini dapat memberikan banyak
gambaran mengenai kerangka kegiatan dan visi mengenai pelaksanaan kegiatan
Ekonomi Kreatif Berbasis Budaya Lokal melalui Peran dan Inovasi Generasi Muda.
Ketua Pelaksana