Anda di halaman 1dari 723

Hak Cipta  dan Hak Penerbitan dilindungi Undang-udang ada pada

Universitas Terbuka - Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi


Jalan Cabe Raya, Pondok Cabe, Pamulang,Tangerang Selatan - 15418
Banten – Indonesia
Telp.: (021) 7490941 (hunting); Fax.: (021) 7490147;
Laman: www.ut.ac.id

Dilarang mengutip sebagian ataupun seluruh buku ini


dalam bentuk apa pun tanpa izin dari penerbit

Edisi Kedua
Cetakan pertama, September 2014
Cetakan kedua, Juni 2015

Penulis : 1. Dr. Amilin, M.Si.


2. Oman Rusmana, M.Si, Ak.
Penelaah Materi : -
Pengembang Desain Instruksional: Irma, S.E, M.S.Ak.

Desain Cover & Ilustrator: Bangun Asmo Darminto


Lay-outer : Sapriyadi
Copy Editor : Siti Nurhayati

657.45
AMI AMILIN
m Materi pokok laboratorium auditing; 1 – 6; EKSI4414/
2 sks/Amilin, Oman Rusmana, -- Cet.2; Ed.2 --.
Tangerang Selatan: Universitas Terbuka, 2015.
725 hal: ill; 21 cm
ISBN: 978-979-011- 893-5

1. auditing
I. Judul II. Rusman, Oman
iii

Daftar Isi

TINJAUAN MATA KULIAH ........................................................... vii

MODUL 1: AKUNTANSI DAN AUDITING 1.1


Kegiatan Belajar 1:
Akuntansi dan Auditing ..................................................................... 1.2
Latihan …………………………………………............................... 1.37
Rangkuman ………………………………….................................... 1.40
Tes Formatif 1 ……………………………..…….............................. 1.41

Kegiatan Belajar 2:
Instruksi Umum dan Persiapan ......................................................... 1.46
Latihan …………………………………………............................... 1.80
Rangkuman ………………………………….................................... 1.81
Tes Formatif 2 ……………………………..…….............................. 1.81

KUNCI JAWABAN TES FORMATIF ............................................. 1.114


DAFTAR PUSTAKA ........................................................................ 1.115

MODUL 2: PROSEDUR PERENCANAAN PEMERIKSAAN


SERTA PEMERIKSAAN SIKLUS PENJUALAN
DAN PENAGIHAN PIUTANG 2.1
Kegiatan Belajar 1:
Prosedur Perencanaan Pemeriksaan dan Perpaduan Proses
Akuntansi ...................................................................................... 2.2
Latihan …………………………………………............................... 2.24
Rangkuman ………………………………….................................... 2.27
Tes Formatif 1 ……………………………..…….............................. 2.27

Kegiatan Belajar 2:
Pemeriksaan Siklus Penjualan dan Penagihan Piutang Usaha ......... 2.46
Latihan …………………………………………............................... 2.63
Rangkuman ………………………………….................................... 2.64
Tes Formatif 2 ……………………………..…….............................. 2.64
iv

KUNCI JAWABAN TES FORMATIF ............................................. 2.145


DAFTAR PUSTAKA ........................................................................ 2.146

MODUL 3: PEMERIKSAAN SIKLUS PERSEDIAAN,


PENGGUDANGAN, PEMBAYARAN UTANG
DAGANG, SERTA KAS DAN SETARA KAS 3.1
Kegiatan Belajar 1:
Pemeriksaan Siklus Persediaan, Penggudangan, dan Pembayaran
Utang Dagang .................................................................................... 3.2
Latihan …………………………………………............................... 3.28
Rangkuman ………………………………….................................... 3.29
Tes Formatif 1 ……………………………..…….............................. 3.29

Kegiatan Belajar 2:
Pemeriksaan Kas dan Setara Kas ...................................................... 3.96
Latihan …………………………………………............................... 3.106
Rangkuman ………………………………….................................... 3.109
Tes Formatif 2 ……………………………..…….............................. 3.109

KUNCI JAWABAN TES FORMATIF ............................................. 3.147


DAFTAR PUSTAKA ........................................................................ 3.148

MODUL 4: PEMERIKSAAN ATAS SIKLUS PEROLEHAN


DAN PEMBAYARAN BEBAN DI BAYAR DI
MUKA DAN PERLENGKAPAN KANTOR SERTA
PEMBAYARAN INVESTASI 4.1
Kegiatan Belajar 1:
Pemeriksaan atas Siklus Perolehan dan Pembayaran: Biaya di bayar
di muka dan Perlengkapan Kantor ..................................................... 4.3
Latihan …………………………………………............................... 4.14
Rangkuman ………………………………….................................... 4.16
Tes Formatif 1 ……………………………..…….............................. 4.17

Kegiatan Belajar 2:
Pemeriksaan atas Siklus Perolehan dan Pembayaran: Investasi ....... 4.68
Latihan …………………………………………............................... 4.84
v

Rangkuman ………………………………….................................... 4.85


Tes Formatif 2 ……………………………..…….............................. 4.86

KUNCI JAWABAN TES FORMATIF ............................................. 4.104


DAFTAR PUSTAKA ........................................................................ 4.105

MODUL 5: PEMERIKSAAN ATAS SIKLUS PEROLEHAN DAN


PEMBAYARAN: ASET TETAP, PENDAPATAN,
DAN BEBAN 5.1
Kegiatan Belajar 1:
Pemeriksaan atas Siklus Perolehan dan Pembayaran Aset Tetap ..... 5.3
Latihan …………………………………………............................... 5.29
Rangkuman ………………………………….................................... 5.32
Tes Formatif 1 ……………………………..…….............................. 5.35

Kegiatan Belajar 2:
Pemeriksaan atas Siklus Perolehan dan Pembayaran: Pendapatan
dan Beban .......................................................................................... 5.62
Latihan …………………………………………............................... 5.88
Rangkuman ………………………………….................................... 5.90
Tes Formatif 2 ……………………………..…….............................. 5.91

KUNCI JAWABAN TES FORMATIF ............................................. 5.144


DAFTAR PUSTAKA ........................................................................ 5.145

MODUL 6: PENYELESAIAN AUDIT KERTAS KERJA


PEMERIKSAAN 6.1
Kegiatan Belajar 1:
Penyelesaian Audit ............................................................................. 6.2
Latihan …………………………………………............................... 6.17
Rangkuman ………………………………….................................... 6.19
Tes Formatif 1 ……………………………..…….............................. 6.20

KUNCI JAWABAN TES FORMATIF ............................................. 6.67


DAFTAR PUSTAKA ........................................................................ 6.68
vii

Tinjauan Mata Kuliah

A. RELEVANSI

Kebutuhan akan informasi akuntansi semakin berkembang sesuai


perkembangan kekayaan yang dimiliki masyarakat. Semakin berkembangnya
kebutuhan akan informasi akuntansi sebagai alat untuk mengomunikasikan
pertanggungjawaban kekayaan, mencerminkan semakin bertambah kekayaan
suatu masyarakat. Bentuk pertanggungjawaban yang dilakukan oleh
manajemen dengan akuntansi sebagai media komunikasi adalah disajikannya
laporan pertanggungjawaban keuangan kepada investor. Pertanggungjawaban
keuangan memerlukan kompetensi yang tinggi dalam bidang akuntansi dan
keandalan informasi akuntansi yang dihasilkan. Semakin kompleks
perekonomian suatu masyarakat, maka semakin rumit transaksi keuangan
yang dilakukan oleh masyarakat. Oleh karena itu, untuk menilai kewajaran
pertanggungjawaban keuangan diperlukan suatu pengetahuan yang disebut
auditing yang dijalankan oleh suatu profesi yang dinamakan akuntan publik.
Pemahaman dasar mengenai akuntansi dan prosesnya menjadi bekal
dalam pemahaman auditing, karena auditing dilakukan untuk menilai
keandalan proses akuntansi tersebut.
Modul ini diharapkan dapat menjadi arahan bagi mahasiswa dalam
memahami akuntansi, auditing dan proses auditing pada mata kuliah
praktikum auditing. Modul ini membahas mengenai akuntansi, pengertian
audit, proses audit, penyusunan kerja pemeriksaan, dan penyusunan laporan
audit, dengan dilengkapi contoh kasus yang sering terdapat pada kantor
akuntan publik. Kasus tersebut berawal dari penugasan audit oleh KAP,
sampai dengan penerbitan laporan auditor. Pendekatan yang digunakan
adalah pendekatan siklus yang terjadi pada masing-masing transaksi akun,
dengan tujuan agar mahasiswa lebih memahami proses audit yang dilakukan
pada setiap transaksi akun.

B. SISTEMATIKA

Mata kuliah ini menjelaskan akuntansi, auditing dan proses auditing dari
awal sampai pembuatan laporan auditor.
viii

Modul 1, Akuntansi dan Auditing


Pembahasan pada modul ini diawali dengan Kegiatan Belajar 1 yang
menerangkan konsep dasar akuntansi dan auditing, yang di dalamnya
membahas tentang pengertian akuntansi dan auditing, serta unsur-unsur yang
terdapat di dalamnya. Selanjutnya pada Kegiatan Belajar 2 dibahas tentang
proses awal dan instruksi umum sebelum memulai proses audit, yang
membahas hal-hal apa saja yang diperlukan untuk memulai suatu proses
audit. Kegiatan Belajar 3 membahas tentang objek audit, yang berisi
pemahaman mengenai sejarah dan latar belakang perusahaan yang akan di
audit, pemahaman struktur organisasi serta kebijakan dan prosedur akuntansi
yang digunakan. Selain itu juga dibahas mengenai kode akun yang digunakan
oleh perusahaan yang akan di audit.

Modul 2, Prosedur Perencanaan Pemeriksaan Serta Pemeriksaan Siklus


Penjualan dan Penagihan Piutang
Modul ini membahas tentang prosedur pemeriksaan serta pemeriksaan
siklus penjualan dan penagihan piutang, diawali dengan materi Kegiatan
Belajar 1 yang menerangkan pemahaman mengenai pembuatan perencanaan
pemeriksaan dengan memahami pengendalian internal organisasi yang akan
di audit. Dan dilanjutkan dengan Kegiatan Belajar 2 yang menerangkan
tentang pengendalian internal atas siklus penjualan dan penagihan piutang,
dan membuat serta menjalankan prosedur audit untuk siklus penjualan dan
penagihan piutang.

Modul 3, Pemeriksaan Siklus Persediaan, Penggudangan, Pembayaran


Utang Dagang, Serta Kas dan Setara Kas
Pembahasan pada modul ini diawali dengan Kegiatan Belajar 1 yang
membahas mengenai pemahaman dan cara menganalisis pengendalian
internal atas siklus persediaan, penggudangan, dan pembayaran utang
dagang dan membuat serta menjalankan prosedur audit untuk siklus
persediaan, penggudangan, dan pembayaran utang dagang. Selanjutnya pada
Kegiatan Belajar 2 membahas tentang pemahaman dan cara menganalisis
pengendalian internal atas kas dan setara kas dan membuat serta menjalankan
prosedur audit untuk kas dan setara kas.
ix

Modul 4, Pemeriksaan Atas Siklus Perolehan dan Pembayaran Beban


Dibayar Dimuka, dan Perlengkapan Kantor serta Pembayaran Investasi
Modul ini diawali dengan pembahasan materi pada Kegiatan Belajar 1
mengenai pemahaman dan cara menganalisis pengendalian internal siklus
perolehan, pembayaran beban dibayar di muka dan perlengkapan kantor dan
membuat serta menjalankan prosedur audit untuk siklus perolehan,
pembayaran beban dibayar di muka dan perlengkapan kantor. Dan pada
Kegiatan Belajar 2 membahas mengenai pemahaman dan cara menganalisis
pengendalian internal siklus perolehan dan pembayaran Investasi dan
membuat serta menjalankan prosedur audit untuk siklus perolehan dan
pembayaran Investasi.

Modul 5, Pemeriksaan Atas Siklus Perolehan dan Pembayaran: Aset Tetap,


Pendapatan, dan Beban
Pembahasan pada modul ini diawali dengan Kegiatan Belajar 1 yang
menerangkan tentang pemahaman dan cara menganalisis pengendalian
internal siklus perolehan dan pembayaran aset tetap dan membuat serta
menjalankan prosedur audit siklus perolehan dan pembayaran aset tetap. Dan
pada Kegiatan Belajar 2 membahas mengenai pemahaman dan cara
menganalisis pengendalian internal pendapatan dan beban dan membuat serta
menjalankan prosedur audit untuk pendapatan dan beban.

Modul 6, Penyelesaian Audit Kertas Kerja Pemeriksaan


Pada modul ini pembahasan diawali dengan Kegiatan Belajar 1 yang
menerangkan pemahaman mengenai prosedur penyelesaian audit (prosedur
operasional akun dan prosedur analitis), membuat laporan audit dan
management letter. Selanjutnya pada Kegiatan Belajar 2 membahas
mengenai pemahaman atas kertas kerja pemeriksaan tahun lalu untuk
memaksimalkan proses audit.

C. PETUNJUK BELAJAR

Untuk memperoleh manfaat yang maksimal dan BMP Praktikum Audit,


maka ikutilah petunjuk Belajar berikut ini:
1. Pelajari BMP ini sesuai struktur materi agar Anda mendapat pemahaman
yang runtut, jelas dan komprehensif.
2. Buatlah catatan pinggir pada BMP Anda untuk konsep-konsep yang
Anda anggap perlu diperdalam melalui diskusi dengan kelompok Belajar
Anda atau dengan tutor online.
x

3. Buatlah highlight atau tanda tertentu pada uraian-uraian yang Anda


anggap penting.
4. Buatlah rangkuman kecil secara baik dan benar setiap kali Anda
mempelajari satu kegiatan belajar.
5. Kerjakan tugas dan latihan secara maksimal dan ukur pemahaman Anda
melalui umpan balik.

D. HOTLINE NUMBER/HOMEPAGE

Apabila Anda kesulitan dalam mempelajari mata kuliah Sistem


Ekonomi, Anda dapat menghubungi Jurusan Ilmu Ekonomi dan Studi
Pembangunan Universitas Terbuka melalui nomor telepon (021) 7490941
pesawat 2105, 2106 atau 2109 atau melalui surat dengan alamat JI. Cabe
Raya. Pondok Cabe. Ciputat. Tangerang 15418 atau melalui homepage
Universitas Terbuka di http;//www.ut.ac.id.
xi

Peta Kompetensi
Laboratorium Auditing/EKSI4414/2 sks

Setelah mempelajari modul ini diharapkan mahasiswa


mampu melakukan audit dengan pendekatan siklus
yang terjadi pada masing-masing transaksi akun
hingga pada akhirnya menerbitkan laporan audit

Melakukan Penyelesaian Audit

Melakukan Melakukan Melakukan


Pemeriksaan atas Pemeriksaan atas Pemeriksaan atas
Siklus Persediaan, Siklus Perolehan Siklus Perolehan dan
Penggudangan, dan Pembayaran: Pembayaran Beban
Pembayaran Utang Aset Tetap, Dibayar di Muka, dan
Dagang, serta Kas Pendapatan, dan Perlengkapan Kantor,
dan Setara Kas Beban serta Pembayaran
Investasi

Menerapkan Prosedur
Perencanaan Pemeriksaan
serta Pemeriksaan Siklus
Penjualan dan Penagihan
Piutang

Menjelaskan Konsep
Dasar Akuntansi dan
Auditing
Modul 1

Akuntansi dan Auditing


Dr. Amilin, M.Si., Ak.
Dr. Oman Rusmana, M.Si., Ak.

PEN D A HU L UA N

M odul 1 ini akan membahas mengenai karakteristik akuntansi dan


perbedaannya dengan audit, selain itu juga akan dibahas mengenai
instruksi umum dan persiapan dalam melakukan audit. Selain itu akan
dipelajari juga mengenai objek audit.
Setelah membaca modul ini Anda diharapkan dapat memahami
mengenai karakteristik akuntansi dan audit, hal-hal yang menjadi objek audit
dan menerapkan persiapan-persiapan yang perlu dilakukan dalam melakukan
sebuah audit terhadap suatu instansi atau perusahaan.
Secara lebih detil setelah membaca modul ini Anda diharapkan dapat:
1. menjelaskan pengertian dan karakteristik akuntansi,
2. menjelaskan siklus akuntansi,
3. menjelaskan transaksi dan laporan keuangan,
4. menjelaskan pengertian auditing,
5. menjelaskan proses audit,
6. menjelaskan laporan audit,
7. menjelaskan instruksi umum dan persiapan audit,
8. menjelaskan objek audit,
9. menyusun instruksi umum, dan
10. melakukan persiapan audit.
1.2 Laboratorium Auditing 

Kegiatan Belajar 1

Akuntansi dan Auditing

A. AKUNTANSI

Akuntansi adalah proses pencatatan, pengklasifikasian, pelaporan dan


penganalisaan data-data keuangan suatu badan usaha guna memberikan
informasi bagi pihak-pihak yang membutuhkan sebagai alat pengambilan
keputusan. Dari definisi di atas tujuan utama akuntansi adalah menyajikan
informasi dari suatu badan usaha kepada pihak-pihak yang berkepentingan.
Informasi yang dihasilkan berguna bagi pihak-pihak di dalam maupun di luar
perusahaan.
Fungsi utama akuntansi adalah sebagai informasi keuangan suatu
organisasi. Dari laporan akuntansi kita bisa melihat posisi keuangan suatu
organisasi beserta perubahan yang terjadi di dalamnya.

1. Pemakai Informasi Akuntansi


Informasi Akuntansi sangat dibutuhkan baik oleh pihak di dalam
perusahaan maupun luar perusahaan. Adapun pihak-pihak ekstern dan intern
tersebut dalam sebagai berikut.
a. Pihak intern Perusahaan, yang terdiri dari pihak manajemen dan
karyawan.
b. Pihak ekstern perusahaan, yang terdiri dari pemilik perusahaan
(investor), para kreditur, dan badan pemerintah.

2. Konsep dan prinsip akuntansi


a. Accounting Entity (Entitas)
Yang menjadi fokus perhatian akuntansi adalah entity tertentu atau
lembaga tertentu yang akan dilaporkan, bukan lembaga lainnya.
b. Going concern (kontinuitas operasi)
Dalam penyusunan laporan keuangan harus dianggap bahwa perusahaan
(entity) yang dilaporkan terus beroperasi di masa-masa yang akan
datang. Jika perusahaan dianggap tidak mampu melanjutkan usahanya
harus diungkapkan akuntan.
 EKSI4414/MODUL 1 1.3

c. Measurement (pengukuran)
Akuntansi adalah sebagai media pengukuran sumber-sumber ekonomi
dan kewajiban. Akuntansi harus mengukur hasil transaksi, ukuran yang
dipakai dalam unit moneter.
d. Time period (periode waktu)
Laporan keuangan menyajikan informasi untuk suatu waktu atau periode
tertentu. Laporan harus memiliki batas waktu yang jelas.
e. Monetary unit (unit moneter)
Pengukuran setiap transaksi adalah bentuk nilai atau unit uang.
f. Accrual
Penentuan pendapatan dan biaya dari posisi harta dan kewajiban
ditetapkan berdasarkan kejadiannya tanpa melihat apakah transaksi
pembayaran atau penerimaan kas telah dilakukan atau belum.
g. Exchange price (harga pertukaran)
Nilai yang terdapat dalam laporan keuangan didasarkan pada harga
pertukaran pada saat terjadinya transaksi.
h. Aproximination ( penaksiran)
Dalam akuntansi tidak dapat dihindarkan dari penaksiran-penaksiran.
Seperti taksiran-taksiran umur, taksiran harga, pemilihan prinsip yang
digunakan dan sebagainya.
i. Judgement (pertimbangan)
Dalam penyusunan laporan keuangan banyak diperlukan pertimbangan-
pertimbangan berdasarkan keahlian, baik pertimbangan memilih
alternatif prinsip maupun pemilihan cara penyajian dalam laporan
keuangan.
j. General purpose (bertujuan umum)

3. Perkembangan Profesi Akuntansi


Secara umum, sebutan untuk mereka yang telah memiliki pengetahuan
dan keterampilan di bidang akuntansi melalui pendidikan formal tertentu
adalah akuntan, sedangkan sebutan untuk mereka yang menjalankan praktik
untuk kepentingan umum (dengan mendirikan kantor akuntan) adalah
akuntan publik. Akuntan dapat digolongkan menjadi 4 golongan, yaitu:
a. Akuntan Publik (Public Accountant)
Akuntan publik sering disebut juga dengan akuntan ekstern (external
accountant), akuntan independen yang memberikan jasa-jasanya secara
profesional atas pembayaran, tertentu. Jasa-jasa yang dapat diberikan
1.4 Laboratorium Auditing 

oleh akuntan publik dapat berupa: jasa pemeriksaan (audit), jasa


perpajakan (tax service), atau jasa konsultasi manajer (management
Advisory service).
b. Akuntan Manajemen (Management Accountant)
Akuntan manajemen atau sering disebut dengan akuntan intern (internal
accountant) adalah akuntan yang bekerja dalam suatu perusahaan atau
organisasi.
c. Akuntan Pemerintah (Government Accountant)
Akuntan Pemerintah adalah akuntan yang bekerja pada badan-badan
pemerintahan seperti Departemen-departemen, Badan Pengawas
Keuangan dan Pembangunan (BPKP), Badan Pemeriksa Keuangan
(BPK).
d. Akuntan Pendidik
Akuntan Pendidik adalah akuntan yang bidang pekerjaannya adalah
mendasar dalam bidang akuntansi, menyusun dan mengembangkan
kurikulum akuntansi serta melakukan penelitian di bidang akuntansi.

4. Siklus Akuntansi
Siklus Akuntansi adalah siklus yang menunjukkan langkah-langkah
yang diperlukan dalam penyelesaian proses akuntansi, dapat dilihat pada
gambar berikut:

Gambar 1.1
Siklus Akuntansi
 EKSI4414/MODUL 1 1.5

Siklus akuntansi pada Gambar 1.1 dapat dijelaskan sesuai dengan urutan
kejadiannya sebagai berikut.
a. Transaksi yang terjadi di perusahaan akan dicatat dalam dokumen
sumber (source document). Contoh dokumen sumber atau bukti transaksi
di antaranya adalah kuitansi pembayaran atau penerimaan kas, faktur
pembelian, faktur penjualan, kartu jam kerja, dan lain-lain. Transaksi
yang terjadi dalam suatu periode dicatat menurut urutan kejadiannya
dalam sebuah buku. Pencatatan ini lazimnya disebut dengan membuat
jurnal. Jurnal dalam buku harian merupakan catatan permanen atas
semua transaksi bisnis perusahaan.
b. Langkah berikutnya setelah membuat jurnal adalah memindahkan
catatan di buku harian ke kelompok akun-akun yang disebut dengan
buku besar (ledger). Proses memindahkan dan mengelompokkan catatan
dari buku harian ini ke dalam buku besar (ledger) disebut dengan proses
posting. Pada akhir periode, semua transaksi dicatat dalam buku harian
(jurnal) dan di-posting ke akun seluruhnya dalam buku besar- saldo
untuk masing-masing akun dihitung. Saldo adalah perbedaan antara sisi
debit dengan sisi kredit untuk setiap jenis akun.
c. Langkah terakhir adalah menyiapkan daftar semua akun dan saldonya.
Daftar ini disebut dengan neraca saldo (trial balance). Neraca saldo
dipersiapkan untuk melihat kesamaan debit dan kredit akun-akun yang
ada di buku besar (ledger). Ringkasan akun beserta saldonya yang
terdaftar dalam neraca saldo (trial balance) ini digunakan sebagai dasar
untuk menyiapkan laporan keuangan.
Secara ringkas siklus Akuntansi terbagi menjadi beberapa tahapan,
sebagai berikut.
1) Analisis Transaksi.
2) Jurnal.
3) Posting jurnal ke buku besar.
4) Neraca Saldo.
5) Jurnal Penyesuaian.
6) Neraca Lajur.
7) Jurnal Penutup.
8) Penyusunan Laporan Keuangan.
9) Neraca Saldo Setelah Penutupan.
10) Jurnal Balik.
1.6 Laboratorium Auditing 

5. Transaksi dan Laporan Keuangan


a. Transaksi Usaha
Transaksi usaha adalah kejadian yang mempengaruhi posisi keuangan
perusahaan. Artinya suatu kejadian yang mengakibatkan berubahnya
jumlah atau komposisi persamaan antara kekayaan dengan sumber
pembelanjaan.
b. Persamaan Akuntansi
Persamaan akuntansi merupakan gambaran keseimbangan antara
kekayaan dengan sumber pembelanjaan. Sumber pembelanjaan dapat
dibagi menjadi 2, yaitu dari Kreditur dan Pemilik. Hubungan ini dapat
dinyatakan dalam bentuk persamaan sebagai berikut.

ASET = HUTANG + MODAL

6. Elemen-elemen Persamaan Akuntansi


a. Aset
Aset adalah sumber-sumber ekonomi yang dimiliki perusahaan yang
biasanya dinyatakan dalam satuan uang. Untuk memudahkan
pemahaman bagi pembaca laporan keuangan biasanya Aset dicantumkan
dalam neraca dengan ketentuan sebagai berikut.
1) Aset Lancar: Kas, Surat Berharga, Piutang Dagang, Persediaan.
2) Aset Tetap: Tanah, Gedung, Mesin.
3) Aset Lain-lain: Goodwill.
b. Hutang
Hutang adalah kewajiban-kewajiban yang harus dibayar oleh perusahaan
dengan uang atau jasa pada suatu saat tertentu di masa yang akan datang.
Hutang dilaporkan di dalam neraca menurut urutan saat pelunasannya
dengan ketentuan sebagai berikut.
1) Hutang Lancar (Hutang Jangka Pendek): Hutang Dagang, Hutang
Bank, Hutang Wesel.
2) Hutang Jangka Panjang: Hutang Obligasi, Hutang Hipotik.
c. Modal
Modal pada hakikatnya merupakan hak pemilik perusahaan atas
kekayaan (Aset) perusahaan. Besarnya hak pemilik sama dengan Aset
bersih perusahaan, yaitu selisih antara Aset dengan hutang. Adapun
transaksi-transaksi yang berpengaruh terhadap modal adalah sebagai
berikut.
 EKSI4414/MODUL 1 1.7

1) Setoran Modal Pemilik merupakan kegiatan pemilik perusahaan


menyerahkan kas atau kekayaan lainnya sebagai setoran modal.
Transaksi ini sifatnya menambah modal.
2) Pengambilan prive oleh pemilik, sifatnya mengurangi jumlah modal.
3) Penghasilan Perusahaan yang diperoleh melalui penyerahan barang
atau jasa bersifat menambah modal.
4) Biaya yang terjadi dalam proses mendapatkan penghasilan. Sifatnya
mengurangi jumlah modal.

Tabel 1.1
Perkiraan (Akun)

Perkiraan Bertambah Berkurang Saldo Normal


Aset Debet Kredit Debet
Hutang Kredit Debet Kredit
Modal Kredit Debet Kredit
Pendapatan Kredit Debet Kredit
Biaya Debet Kredit Debet

7. Laporan Keuangan
Laporan keuangan adalah catatan informasi keuangan suatu perusahaan
pada suatu periode akuntansi yang dapat digunakan untuk menggambarkan
kinerja perusahaan tersebut. Laporan keuangan adalah bagian dari proses
pelaporan keuangan. Laporan keuangan yang lengkap biasanya meliputi
berikut ini.
a. Neraca adalah bagian dari laporan keuangan suatu entitas yang
dihasilkan pada suatu periode akuntansi yang menunjukkan posisi
keuangan entitas tersebut pada akhir periode tersebut. Neraca terdiri dari
tiga unsur, yaitu aset, liabilitas, dan ekuitas yang dihubungkan dengan
persamaan akuntansi berikut:

ASET = HUTANG + EKUITAS


Informasi yang dapat disajikan di neraca antara lain posisi sumber
kekayaan entitas dan sumber pembiayaan untuk memperoleh kekayaan
entitas tersebut dalam suatu periode akuntansi (triwulanan,
caturwulanan, atau tahunan).
1.8 Laboratorium Auditing 

b. Laporan laba rugi


Laporan keuangan yang menginformasikan hasil usaha perusahaan
dalam suatu periode tertentu.
c. Laporan perubahan ekuitas
Laporan keuangan yang menginformasikan perubahan dalam posisi
keuangan sebagai akibat dari kegiatan usaha, pembelanjaan, dan
investasi selama periode yang bersangkutan.
d. Laporan perubahan posisi keuangan yang dapat disajikan berupa laporan
arus kas atau laporan arus dana.
Laporan Arus Kas, menginformasikan perubahan dalam posisi keuangan
sebagai akibat dari kegiatan usaha, pembelanjaan, dan investasi selama
periode yang bersangkutan.
e. Catatan Atas Laporan Keuangan
Catatan atas Laporan Keuangan. Catatan atas Laporan Keuangan
membantu menjelaskan perhitungan item tertentu dalam laporan
keuangan serta memberikan penilaian yang lebih komprehensif dari
kondisi keuangan perusahaan. Catatan atas Laporan Keuangan dapat
mencakup informasi tentang hutang, kelangsungan usaha, piutang,
kewajiban kontinjensi, atau informasi kontekstual untuk menjelaskan
angka-angka keuangan (misalnya untuk menunjukkan gugatan).

Laporan keuangan diharapkan disajikan secara layak, jelas, dan lengkap,


yang mengungkapkan kenyataan-kenyataan ekonomi mengenai eksistensi
dan operasi perusahaan tersebut. Dalam menyusun laporan keuangan,
akuntansi dihadapkan dengan kemungkinan bahaya penyimpangan (bias),
salah penafsiran dan ketidaktepatan. Untuk meminimkan bahaya ini,
diperlukan serangkaian proses pemeriksaan (auditing) yang dijalankan oleh
profesi akuntansi. Setiap entitas atau perusahaan harus menyesuaikan diri
terhadap praktik akuntansi dan pelaporan dari setiap perusahaan tertentu.

B. AUDITING

Auditing adalah ―Suatu proses sistematis untuk memperoleh serta


mengevaluasi bukti secara objektif mengenai asersi-asersi kegiatan dan
peristiwa ekonomi, dengan tujuan menetapkan derajat kesesuaian antara
asersi-asersi tersebut dengan kriteria yang telah ditetapkan sebelumnya serta
penyampaian hasil-hasilnya kepada pihak-pihak yang berkepentingan‖.
 EKSI4414/MODUL 1 1.9

Untuk memulai suatu proses audit, maka seorang auditor perlu memahami
hal –hal yang ada dalam auditing, yang akan dibahas berikut ini.

1. Jenis-jenis Audit
a. Audit Operasional (Operational Audit)
Yaitu penelaahan atas bagian manapun dari prosedur dan metode operasi
perusahaan untuk menilai efisiensi dan efektivitasnya. Pada saat
selesainya audit operasional, auditor akan memberikan rekomendasi dan
saran kepada manajemen untuk memperbaiki jalannya operasi
perusahaan. Contoh: menilai efisiensi dan keakuratan dari proses
transaksi pembayaran gaji yang mempergunakan system computer baru,
evaluasi struktur organisasi, evaluasi metode produksi, pemanfaatan
komputer, dan pembelian aset tetap yang baru.
b. Audit Ketaatan (Compliance Test)
Bertujuan untuk menentukan apakah auditi (klien) telah mengikuti
prosedur atau aturan yang telah ditetapkan pihak yang memiliki otoritas
yang lebih tinggi. Contoh: menilai apakah para pelaksana akuntansi telah
mengikuti prosedur yang ditetapkan oleh perusahaan, peninjauan tingkat
upah untuk menentukan kesesuaian dengan peraturan UMR,
pemeriksaan surat perjanjian dengan bank/kreditor lainnya untuk
memastikan bahwa perusahaan tsb. telah memenuhi ketentuan hukum
yang berlaku. Audit atas badan-badan pemerintah dilakukan untuk
melihat apakah mereka menaati aturan-aturan yang dibuat pihak
berwenang.
c. Audit atas Laporan Keuangan Historis
Dilakukan untuk menentukan apakah laporan keuangan secara
keseluruhan, yang merupakan informasi terukur yang akan diverifikasi,
telah disajikan sesuai dengan kriteria-kriteria yang ditetapkan.

2. Jenis-jenis Auditor
a. Akuntan Publik Terdaftar
Akuntan publik adalah akuntan yang telah memperoleh izin dari menteri
keuangan untuk memberikan jasa akuntan publik di Indonesia.
Ketentuan mengenai akuntan publik di Indonesia diatur dalam Undang-
Undang Republik Indonesia Nomor 5 tahun 2011 tentang Akuntan
Publik dan Peraturan Menteri Keuangan Nomor 17/PMK.01/2008
tentang Jasa Akuntan Publik. Setiap akuntan publik wajib menjadi
1.10 Laboratorium Auditing 

anggota Institut Akuntan Publik Indonesia (IAPI), asosiasi profesi yang


diakui oleh Pemerintah.
Akuntan Publik sebagai auditor independen bertanggung jawab pada
opini atas LK historis dari perusahaan yang di auditnya. Di Indonesia
penggunaan gelar akuntan terdaftar diatur UU No. 34 tahun 1954.
Persyaratan menjadi Akuntan Publik (AP) terdaftar diatur Menteri
Keuangan, terakhir dengan keputusan No. 763 tahun 1986.
b. Auditor Pemerintah
Di Indonesia terdapat beberapa lembaga atau badan yang bertanggung
jawab secara fungsional atas pengawasan kekayaan dan keuangan
Negara. Pada tingkatan tertinggi terdapat BPK (Badan Pemeriksaan
Keuangan), kemudian di bawahnya terdapat BPKP (Badan Pengawasan
Keuangan dan Pembangunan) dan Itjen (Inspektorat Jenderal) pada
departemen-departemen pemerintah. Tujuan BPKP adalah mengaudit
informasi keuangan yang dibuat berbagai badan pemerintah. Lebih
ditekankan pada pemeriksaan efisiensi dan efektivitas operasi berbagai
program pemerintah dan BUMN, seperti pemanfaatan komputer,
penekanan terhadap kelayakan peralatan, dan lain-lain.
c. Auditor Pajak
Direktorat Jenderal Pajak (DJP) yang berada di bawah Kementerian
Keuangan RI bertanggung jawab atas penerimaan pemerintah dari sektor
perpajakan dan bertanggung jawab atas penegakan hukum dalam
pelaksanaan ketentuan perpajakan. Aparat pelaksana DJP di lapangan
adalah KPP (Kantor Pelayanan Pajak) dan KARIKPA (Kantor
Pemeriksaan dan Penyidik Pajak). KARIKPA memiliki auditor-auditor
khusus yang melakukan audit terhadap wajib pajak tertentu untuk
menilai apakah telah memenuhi aturan atau ketentuan perundangan
perpajakan.
d. Auditor Intern
Bekerja di suatu perusahaan untuk mengaudit bagi kepentingan
manajemen perusahaan, dan bertanggung jawab langsung kepada
Presiden Direktur, Direktur Eksekutif atau Komite Audit atau Dewan
Komisaris.

3. Jasa Assurance
Jasa Assurance adalah jasa profesional independen yang meningkatkan
mutu informasi bagi pengambil keputusan. Pengambil keputusan
 EKSI4414/MODUL 1 1.11

memerlukan informasi yang andal dan relevan sebagai basis untuk


pengambilan keputusan. Oleh karena itu, mereka mencari jasa assurance
untuk meningkatkan kualitas informasi yang akan dijadikan basis
pengambilan keputusan. Jasa assurance dapat disediakan oleh profesi
akuntan publik atau berbagai profesi lain. Contoh jasa assurance yang
disediakan oleh profesi lain adalah jasa pengujian berbagai produk oleh
organisasi konsumen (non profit organization), jasa pemeringkatan televisi
(television rating), dan lain-lain.
Profesi Akuntan Publik menyediakan jasa assurance mengenai informasi
Laporan Keuangan historis kepada masyarakat. Jasa ini dikenal dengan jasa
Audit.

4. Jasa Atestasi
Merupakan salah satu tipe jasa assurance yang disediakan profesi
akuntan publik adalah jasa atestasi. Jasa atestasi adalah jasa yang diberikan
oleh profesi akuntan publik di mana profesi akuntan publik akan
mengeluarkan laporan tertulis yang menyatakan kesimpulan atas keandalan
asersi tertulis yang dibuat dan ditanggungjawabi pihak lain. Asersi adalah
suatu pernyataan yang dibuat oleh satu pihak yang secara implisit
dimaksudkan untuk digunakan oleh pihak lain. Laporan Keuangan historis
adalah asersi manajemen. Manajemen menyatakan bahwa Laporan Keuangan
sesuai dengan prinsip akuntansi yang berterima umum (PABU).
Jasa atestasi terdiri atas berikut ini.
a. Audit atas Laporan Keuangan historis.
Yaitu bentuk jasa atestasi di mana auditor menerbitkan suatu laporan
tertulis yang berisi pendapat apakah Laporan Keuangan dalam semua hal
yang material sesuai dengan PABU.
b. Review atas Laporan Keuangan historis.
Banyak perusahaan nonpublik yang menerbitkan Laporan Keuangan
kepada berbagai pemakai, tetapi tidak bersedia membiayai audit atas
Laporan Keuangan tersebut. Dalam kondisi seperti ini akuntan publik
dapat membantu menyediakan jasa review. Audit dan review berbeda
dalam hal luasnya pemeriksaan dan jaminan keakuratan. Audit
dilaksanakan dengan pemeriksaan skala luas untuk mengumpulkan
bahan bukti memadai dalam rangka memberikan jaminan yang tinggi
atas keakuratan Laporan Keuangan.
1.12 Laboratorium Auditing 

c. Jasa Atestasi Lainnya.


Kantor Akuntan Publik, dewasa ini, mengembangkan jasa-jasa baru,
misalnya atestasi atas Laporan Keuangan prospektif (prakiraan dan
proyeksi), data statistik atas hasil-hasil investasi untuk organisasi seperti
reksa dana, atau karakteristik perangkat lunak komputer.

5. Jasa Assurance lainnya


Serupa dengan jasa atestasi di mana profesi akuntan publik harus
independen dan memberikan keyakinan memadai mengenai informasi yang
digunakan sebagai dasar pengambilan keputusan. Perbedaannya adalah
akuntan publik tidak diminta menerbitkan laporan tertulis, dan keyakinan
tidak harus mengenai keandalan asersi pihak lain tentang ketaatan terhadap
standar atau kriteria yang ditetapkan. Dalam jasa assurance lainnya, jaminan
meliputi keandalan dan relevansi informasi atas suatu asersi ataupun bukan
asersi dari pihak lain.
Umumnya seluruh jasa assurance, termasuk audit dan jasa atestasi,
adalah menekankan pada peningkatan kualitas informasi yang digunakan
para pengambil keputusan. Tetapi, satu perbedaan penting antara jasa atestasi
dengan jasa assurance lainnya adalah memungkinkannya persaingan KAP
(Kantor Akuntan Publik) dengan kompetitor nonakuntan publik dalam
melakukan jasa assurance lainnya.
Contoh: Membantu klien dalam menyajikan survei konsumen dan evaluasi
keandalan dan relevansi informasi yang didapat dari survei adalah
satu jasa assurance yang memungkinkan sekali dapat disediakan
KAP. KAP dapat bersaing dengan lembaga penelitian lain. Satu
keuntungan dalam bersaing yang dimiliki KAP adalah reputasi
KAP, bahwa mereka kompeten dan independen.

6. Standar Profesional Akuntan Publik


a. Standar umum
1) Audit harus dilaksanakan oleh seorang atau lebih yang memiliki
keahlian dan pelatihan teknis yang cukup sebagai auditor. (Keahlian
dan Pelatihan Teknis yang Memadai).
2) Dalam semua hal yang berhubungan dengan perikatan,
independensi dalam sikap mental harus dipertahankan oleh auditor.
(Independensi dalam Sikap Mental).
 EKSI4414/MODUL 1 1.13

3) Dalam pelaksanaan audit dan penyusunan laporannya, auditor wajib


menggunakan kemahiran profesionalnya dengan cermat dan
seksama. (Kemahiran Profesional dengan Cermat dan Seksama).
b. Standar pekerjaan lapangan
1) Pekerjaan harus direncanakan sebaik-baiknya dan jika digunakan
asisten harus di supervisi dengan semestinya. (Perencanaan dan
Supervisi yang Cukup).
2) Pemahaman memadai atas pengendalian intern harus diperoleh
untuk merencanakan audit dan menentukan sifat, saat, dan lingkup
pengujian yang akan dilakukan. (Pemahaman yang Memadai Atas
Struktur Pengendalian Intern).
3) Bukti audit kompeten yang cukup harus diperoleh melalui inspeksi,
pengamatan, permintaan keterangan, dan konfirmasi sebagai dasar
memadai untuk menyatakan pendapat atas laporan keuangan yang
diaudit. (Bahan Bukti Audit yang Kompeten).
c. Standar pelaporan
1) Laporan auditor harus menyatakan apakah laporan keuangan telah
disusun sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum di
Indonesia. (Pernyataan apakah laporan keuangan sesuai dengan
prinsip akuntansi yang berlaku umum).
2) Laporan auditor harus menunjukkan atau menyatakan, jika ada,
ketidakkonsistenan penerapan prinsip akuntansi dalam penyusunan
laporan keuangan periode berjalan dibandingkan dengan penerapan
prinsip akuntansi tersebut dalam periode sebelumnya. (Pernyataan
mengenai ketidakkonsistenan penerapan prinsip akuntansi yang
berlaku umum).
3) Pengungkapan informatif dalam laporan keuangan harus dipandang
memadai, kecuali dinyatakan lain dalam laporan auditor.
(Pengungkapan informasi dalam laporan keuangan).
4) Laporan auditor harus memuat suatu pernyataan pendapat mengenai
laporan keuangan secara keseluruhan atau suatu asersi bahwa
pernyataan demikian tidak dapat diberikan.

Jika pendapat secara keseluruhan tidak dapat diberikan, maka alasannya


harus dinyatakan. Dalam hal nama auditor dikaitkan dengan laporan
keuangan, maka laporan auditor harus memuat petunjuk yang jelas mengenai
sifat pekerjaan audit yang dilaksanakan, jika ada, dan tingkat tanggung jawab
1.14 Laboratorium Auditing 

yang dipikul oleh auditor. (Pernyataan pendapat atas laporan keuangan secara
keseluruhan).

7. Bukti Audit
Dalam memutuskan audit prosedur yang mana yang akan digunakan, ada
beberapa tipe bukti pemeriksaan yang dapat dikumpulkan, antara lain:
a. Bukti Fisik (Physical Evidence).
Physical evidence atau bukti fisik adalah bukti yang terdiri dari segala
sesuatu yang bisa dihitung, dipelihara, diobservasi atau diinspeksi, dan
terutama berguna untuk mendukung tujuan eksistensi atau keberadaan.
Contoh: bukti fisik yang diperoleh dari kas opname, observasi dari
perhitungan fisik persediaan, audit fisik surat berharga dan
inventarisasi Aset tetap.
b. Konfirmasi (Corfirmation Evidence).
Confirmation evidence atau bukti konfirmasi adalah bukti yang diperoleh
mengenai eksistensi, kepemilikan atau penilaian, langsung dari pihak
ketiga di luar klien.
Contoh: jawaban konfirmasi piutang, utang, barang konsinyasi, surat
berharga yang disimpan biro administrasi efek dan konfirmasi
dari penasihat hukum klien.
c. Bukti Dokumentasi (Docunentary Evidence).
Documentary evidence atau bukti dokumen adalah bukti yang terdiri dari
catatan-catatan akuntansi dan seluruh dokumen pendukung transaksi.
Contoh: faktur pembelian, copy faktur penjualan, journal voucher,
general ledger dan subledger. Bukti ini berkaitan dengan asersi
manajemen mengenai completeness dan eksistensi serta
berkaitan dengan audit trail yang memungkinkan auditor untuk
mentrasir dan melakukan vouching atas transaksi-transaksi dan
kejadian-kejadian dari dokumen ke buku besar dan sebaliknya.
d. Bukti Analitis (Analytical Evidence).
Analytical evidence atau bukti analitis adalah bukti yang diperoleh
melalui penelaahan analitis terhadap informasi keuangan klien.
Penelaahan analitis ini harus dilakukan pada waktu membuat
perencanaan audit, sebelum melakukan substantive test dan pada akhir
pekerjaan lapangan (audit field work). Prosedur analitis bisa dilakukan
dalam bentuk:
 EKSI4414/MODUL 1 1.15

1) Trend (horizontal) analysis, yaitu membandingkan angka-angka


laporan keuangan tahun berjalan dengan tahun-tahun sebelumnya
dan menyelidiki kenaikan atau penurunan yang signifikan baik
dalam jumlah rupiah maupun persentase.
2) Common size (vertical) analysis.
3) Ratio analysis, misalnya menghitung rasio likuiditas, rasio
profitabilitas, rasio leverage, dan rasio manajemen aset.
e. Bukti Elektronik (Electronic Evidence).
Dalam entitas tertentu, beberapa data akuntansi dan bukti penguat
tersedia dalam bentuk elektronik. Dokumen sumber seperti order
pembelian, surat muat, faktor dan cek digantikan dengan mesin
elektronik.
Sebagai contoh, entitas dapat menggunakan Electronic Data Interchange
(EDI) atau sistem pengolahan citra (image processing system). Dalam
EDI, entitas dan pelanggannya atau pemasok menggunakan hubungan
komunikasi untuk melakukan transaksi bisnis secara elektronik.
Transaksi pembelian, pengiriman, penagihan, penerimaan kas, dan
pengeluaran kas sering kali dilaksanakan seluruhnya dengan pertukaran
pesan elektronik di antara pihak-pihak yang terkait.
f. Bukti Matematis (Mathematical Evidence).
Mathematical evidence atau bukti matematis adalah bukti dari hasil
perhitungan, perhitungan kembali (recalculating), dan rekonsiliasi yang
dilakukan auditor.
Contoh: footing, cross footing dan extension dari rincian persediaan,
perhitungan dan alokasi beban penyusutan, perhitungan beban
bunga, laba/rugi penarikan Aset tetap, PPh dan accruals. Untuk
rekonsiliasi misalnya audit rekonsiliasi bank, rekonsiliasi saldo
piutang usaha dan utang menurut buku besar dan subbuku
besar, rekonsiliasi inter company accounts dan lain-lain.
g. Bukti dari hasil wawancara kepada klien
Wawancara adalah upaya untuk memperoleh informasi baik secara lisan
maupun tertulis dari klien sebagai tanggapannya atas berbagai
tanggapannya atas berbagai pertanyaan yang diajukan oleh auditor. Saat
auditor memperoleh bukti dari hasil wawancara ini, pada umumnya
merupakan suatu keharusan bagi auditor untuk memperoleh bukti audit
lainnya yang lebih meyakinkan melalui berbagai prosedur lainnya.
Sebagian hasil tanya jawab ini mungkin saja dapat diperkuat atau dicek
1.16 Laboratorium Auditing 

kesesuaiannya dengan bukti lain seperti observasi atau dokumen atau


sebaliknya hasil observasi atau dokumen dapat dicek kesesuaiannya
dengan tanya jawab. Bukti dari hasil wawancara ini adalah:
1) Hearsay (oral) evidence atau bukti oral adalah bukti dalam bentuk
jawaban lisan dari klien atas pertanyaan-pertanyaan yang diajukan
auditor.
Contoh: jawaban atas pertanyaan-pertanyaan auditor mengenai
pengendalian intern, ada tidaknya contingent liabilities, persediaan
yang bergerak lambat atau rusak, kejadian penting sesudah tanggal
neraca dan lain-lain.
2) Pernyataan tertulis (written representations)
h. Pengerjaan Kembali (Reperformance).
Pengerjaan kembali adalah mengulangi apa yang telah dilakukan atas
suatu data atau informasi. Misalnya suatu faktur penjualan, jumlah
rupiah di faktur itu Rp5 juta. Auditor akan menghitung kembali dengan
mengalikan kuantitas barang yang dijual dengan harga per unit dari
barang tersebut, kemudian menguranginya jika ada diskon dan
sebagainya, sehingga diperoleh angka Rp5 juta. Pengujian kembali atas
berbagai transfer informasi mencakup penelusuran nilai-nilai untuk
memperoleh keyakinan bahwa pada saat informasi tersebut dicantumkan
pada lebih dari satu tempat, maka informasi tersebut selalu dicatat dalam
nilai yang sama pada setiap saat.
i. Observasi.
Observasi adalah penggunaan indera perasa untuk menilai aktivitas-
aktivitas tertentu. Sepanjang proses audit, terdapat banyak kesempatan
bagi auditor untuk mempergunakan indera penglihatan, pendengaran,
perasa, dan penciumannya dalam mengevaluasi berbagai item yang
sangat beraneka ragam. Merupakan kewajiban auditor untuk
menindaklanjuti berbagai kesan pertama yang didapatnya dengan
berbagai bentuk bukti audit lainnya yang bersifat nyata. misalnya, jika di
catatan kepegawaian ada 15 personil di bagian akuntansi, auditor dapat
berkunjung atau datang ke bagian akuntansi untuk melihat apakah ada 15
orang yang bekerja di bagian akuntansi. Jika kurang dari 15 orang, perlu
dipertanyakan, apakah ada personil yang cuti atau sedang keluar kantor.
Demikian juga, jika di catatan tidak ada barang setengah jadi (work in
process), auditor dapat berkunjung ke pabrik untuk melihat bagaimana
proses produksi di perusahaan, untuk memastikan tidak adanya barang
 EKSI4414/MODUL 1 1.17

setengah jadi. Juga, misalnya menurut catatan dan informasi di


perusahaan, mesin yang baru dibeli perusahaan, kapasitasnya dapat
menghasilkan 1.000 unit produk per jam. Untuk memeriksa hal di atas,
auditor dapat meminta untuk melakukan observasi beroperasinya mesin
tersebut.

Dari 8 macam bukti di atas, yang paling reliable atau paling tinggi
reliabilitasnya adalah physical evidence. Selanjutnya makin ke bawah sampai
dengan hearsay evidence adalah makin rendah reliabilitasnya.

8. Materialitas
Materialitas mendasari penerapan standar-standar auditing yang berlaku
umum, terutama standar pekerjaan lapangan dan pelaporan. Oleh karena itu
materialitas memiliki dampak yang mendalam pada audit laporan keuangan.
Dalam merencanakan audit, auditor harus menilai materialitas pada dua
tingkat sebagai berikut:
a. Tingkat laporan keuangan, karena pendapat auditor mengenai kewajaran
meluas sampai laporan keuangan secara keseluruhan.
b. Tingkat saldo akun karena auditor menguji saldo akun dalam
memperoleh kesimpulan keseluruhan atas kewajaran laporan keuangan.

Materialitas merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi


pertimbangan auditor mengenai kecukupan bahan bukti. Dapat dikatakan
bahwa semakin rendah tingkat materialitas, semakin besar jumlah bukti yang
diperlukan (hubungan terbalik). Selain itu pula, semakin besar atau semakin
signifikan suatu saldo akun, maka semakin besar jumlah bukti yang
diperlukan.

9. Memahami Struktur Pengendalian Intern dan Menetapkan Risiko


Pengendalian
Kebijakan dan prosedur yang digunakan secara langsung dimaksudkan
untuk mencapai sasaran dan menjamin atau menyediakan laporan keuangan
yang tepat serta menjamin ditaatinya atau dipatuhinya hukum dan peraturan,
hal ini disebut pengendalian intern, atau dengan kata lain bahwa
pengendalian intern terdiri atas kebijakan dan prosedur yang digunakan
dalam operasi perusahaan untuk menyediakan informasi keuangan yang
handal serta menjamin dipatuhinya hukum dan peraturan yang berlaku.
Tujuan pengendalian intern adalah menjamin manajemen perusahaan agar:
1.18 Laboratorium Auditing 

a. Tujuan perusahaan yang ditetapkan akan dapat dicapai.


b. Laporan keuangan yang dihasilkan perusahaan dapat dipercaya.
c. Kegiatan perusahaan sejalan dengan hukum dan peraturan yang berlaku.

Pengendalian intern dapat mencegah kerugian atau pemborosan


pengolahan sumber daya perusahaan. Pengendalian intern dapat menyediakan
informasi tentang bagaimana menilai kinerja perusahaan dan manajemen
perusahaan serta menyediakan informasi yang akan digunakan sebagai
pedoman dalam perencanaan.
Elemen-elemen pengendalian intern adalah:
1) Lingkungan Pengendalian (Control Environment).
Lingkungan pengendalian perusahaan mencakup sikap para manajemen
dan karyawan terhadap pentingnya pengendalian yang ada di organisasi
tersebut.
2) Penilaian Risiko (Risk Assessment).
Suatu risiko yang telah di identifikasi dapat di analisis dan evaluasi
sehingga dapat di perkirakan intensitas dan tindakan yang dapat
meminimalkannya.
3) Prosedur Pengendalian (Control Procedure).
Prosedur pengendalian meliputi hal-hal sebagai berikut:
a) Personil yang kompeten, mutasi tugas, dan cuti wajib.
b) Pelimpahan tanggung jawab.
c) Pemisahan tanggung jawab untuk kegiatan terkait.
d) Pemisahan fungsi akuntansi, penyimpanan aset, dan operasional.
4) Pemantauan (Monitoring)
Pengendalian intern dapat di monitor dengan baik dengan cara penilaian
khusus atau sejalan dengan usaha manajemen. Usaha pemantauan yang
terakhir dapat dilakukan dengan cara mengamati perilaku karyawan atau
tanda-tanda peringatan yang diberikan oleh sistem akuntansi.
5) Informasi dan Komunikasi (Information and Communication)
Informasi dan komunikasi merupakan elemen-elemen yang penting dari
pengendalian intern perusahaan. Informasi tentang lingkungan
pengendalian, penilaian risiko, prosedur pengendalian dan monitoring
diperlukan oleh manajemen sebagai pedoman operasional dan menjamin
ketaatan dengan pelaporan hukum dan peraturan-peraturan yang berlaku
pada perusahaan.
 EKSI4414/MODUL 1 1.19

10. Menggabungkan Informasi dan Menetapkan Risiko Fraud


Terdapat tiga unsur risiko audit:
a. Risiko Bawaan, adalah kerentanan suatu saldo akun atau golongan
transaksi terhadap suatu salah saji material, dengan asumsi bahwa tidak
terdapat kebijakan dan prosedur pengendalian intern yang terkait.
b. Risiko Pengendalian, adalah risiko terjadinya salah saji material dalam
suatu asersi yang tidak dapat dicegah atau dideteksi secara tepat waktu
oleh pengendalian intern entitas. Risiko ini ditentukan oleh efektivitas
kebijakan dan prosedur pengendalian intern untuk mencapai tujuan
umum pengendalian intern yang relevan dengan audit atas laporan
keuangan entitas.
c. Risiko Deteksi, adalah risiko sebagai akibat auditor tidak dapat
mendeteksi salah saji material yang terdapat dalam suatu asersi. Risiko
deteksi ditentukan oleh efektivitas prosedur audit dan penerapannya oleh
auditor. Risiko ini timbul sebagian karena ketidakpastian yang ada pada
waktu auditor tidak memeriksa 100% saldo akun atau golongan
transaksi, dan sebagian lagi karena ketidakpastian lain yang ada,
walaupun saldo akun atau golongan transaksi tersebut diperiksa 100%.

1) Hubungan Antar Unsur Risiko


Hubungan Antar Risiko dapat digambarkan seperti gambar berikut.
1.20 Laboratorium Auditing 

RISIKO RISIKO RISIKO RISIKO


BAWAAN PENGENDALIAN DETEKSI AUDIT

Salah saji material Lap keuangan


Kerentanan Prosedur yg berisi salah
Pengend tidak dapat Salah saji
asersi dicegah/tidak auditor material tetap saji material
individual alian dapat dideteksi untuk tapi diberi
tidak dapat
terhadap intern dengan
memverif dideteksi
pendapat
pengendalian wajar tanpa
salah saji klien intern ikasi dalam asersi pengecualian
material asersi individual

Salah saji Salah saji


dicegah dan dideteksi
dideteksi dengan
dengan prosedur
pengendalian verifikasi
intern klien auditor

Gambar 1.2
Hubungan antar risiko audit

2) Menilai Risiko Kecurangan


Kondisi pada umumnya hadir pada saat salah saji material yang
disebabkan oleh kecurangan berikut ini.
a) Insentif atau tekanan. Manajemen atau karyawan lain memiliki
insentif atau tekanan untuk melakukan kecurangan.
b) Kesempatan. Keadaan memberikan kesempatan untuk manajemen
atau karyawan untuk melakukan kecurangan.
c) Perilaku atau rasionalisasi.
3) Merespons risiko kecurangan
a) Merancang dan melakukan prosedur audit untuk mengarah kepada
risiko kecurangan yang teridentifikasi.
b) Mengubah keseluruhan perilaku dari audit untuk merespons risiko
kecurangan yang teridentifikasi.
c) Melakukan prosedur untuk mengarahkan risiko manajemen
menguasai kontrol.
 EKSI4414/MODUL 1 1.21

11. Hubungan antara Materialitas, Risiko Audit, dan Bukti Audit


Hubungan risiko audit dengan bukti audit, semakin rendah risiko audit-
auditor bersedia untuk menanggung risiko audit rendah, sehingga tingkat
kepastian yang diinginkan oleh auditor adalah tinggi sehingga auditor perlu
mengumpulkan bukti audit kompeten dalam jumlah banyak. Sebaliknya,
semakin tinggi risiko audit-auditor bersedia untuk menanggung risiko audit
tinggi sehingga tingkat kepastian yang diinginkan oleh auditor adalah rendah-
auditor perlu mengumpulkan bukti audit kompeten dalam jumlah kecil saja.
Berbagai kemungkinan hubungan materialitas, risiko audit dan bukti
audit dapat digambarkan seperti di bawah ini:
a. Jika auditor mempertahankan risiko audit konstan dan tingkat
materialitas dikurangi, auditor harus menambah jumlah bukti audit yang
dikumpulkan.
b. Jika auditor mempertahankan tingkat materialitas konstan dan
mengurangi jumlah bukti audit yang dikumpulkan, risiko audit menjadi
meningkat.
c. Jika auditor menginginkan untuk mengurangi risiko audit, auditor dapat
menempuh salah satu dari 3 cara berikut:
1) menambah tingkat materialitas, sementara itu mempertahankan
jumlah bukti audit yang dikumpulkan;
2) menambah jumlah bukti audit yang dikumpulkan, sementara itu
tingkat materialitas tetap dipertahankan, dan
3) menambah sedikit jumlah bukti audit yang dikumpulkan dan tingkat
materialitas secara bersama-sama.

C. PROSES AUDIT

1. Prosedur Audit
Prosedur atau Teknik Audit adalah langkah-langkah yang ditempuh
untuk mencapai suatu tujuan audit. Di dalam suatu langkah audit dapat
digunakan lebih dari satu teknik audit. Terdapat berbagai macam teknik audit
yang bisa diterapkan dalam melaksanakan suatu audit. Teknik audit tersebut
antara lain adalah inspeksi, observasi, tanya jawab, konfirmasi, analisis,
perbandingan, audit bukti-bukti tertulis (vouching dan verifikasi),
rekonsiliasi, trasir, rekomputasi, dan scanning. Berikut ini diuraikan masing-
masing teknik audit tersebut sebagai berikut.
1.22 Laboratorium Auditing 

a. Inspeksi
Inspeksi merupakan cara memeriksa dengan menggunakan panca indera
terutama mata, untuk memperoleh pembuktian atas suatu keadaan atau
suatu masalah pada suatu saat tertentu (misalnya tentang eksistensi,
jumlah, dan jenis barang). Inspeksi sebaiknya dilakukan oleh dua orang
auditor. Auditor harus mencoba mengusahakan agar ada wakil instansi
atau pihak ketiga yang menyertai inspeksi itu, yang dapat membenarkan
atau menguatkan kesimpulan auditor. Sesuai keperluannya, auditor dapat
meminta wakil instansi atau pihak ketiga agar turut menandatangani
berita acara mengenai inspeksi tersebut. Hal ini dimaksudkan untuk
menghindarkan timbulnya bantahan mengenai kecermatan inspeksi yang
dilakukan oleh auditor. Contoh inspeksi adalah audit fisik.
b. Observasi (Observation)
Observasi atau pengamatan adalah cara memeriksa dengan
menggunakan panca indera terutama mata, yang dilakukan secara
kontinu selama kurun waktu tertentu untuk membuktikan sesuatu
keadaan atau masalah. Kadang-kadang observasi dikaitkan dengan
melihat dari jarak jauh atau tanpa disadari oleh pihak yang diamati.
Teknik observasi akan membantu melancarkan serta memperjelas
pengertian auditor mengenai kegiatan yang diperiksa. Observasi yang
efektif tergantung pada daya imajinatif dan keingintahuan yang besar
dari auditor. Observasi secara cermat terhadap suatu kegiatan kadang
kala dapat mengungkapkan kelemahan serius yang memerlukan audit
lebih lanjut.
c. Tanya Jawab (Interviewing)
Tanya jawab dapat dilakukan dengan dua cara yaitu lisan atau tertulis.
Walaupun banyak informasi atau bukti yang dapat diperoleh melalui
tanya jawab ini namun hasilnya dipandang bersifat subyektif, karenanya
auditor perlu mengusahakan bukti penunjang dengan menggunakan
teknik-teknik audit lainnya.
1) Lisan (Wawancara)
Wawancara yang baik adalah wawancara yang menghasilkan
pembuktian yang diperlukan dalam waktu yang relatif singkat. Oleh
karena itu, auditor hendaknya merancang wawancara sedemikian
rupa sehingga dapat mengungkapkan hal-hal yang diperlukan secara
lengkap. Orang yang bertanggung jawab atas kegiatan merupakan
sumber informasi yang penting. Dalam hal ini auditor seharusnya
 EKSI4414/MODUL 1 1.23

mempertimbangkan dengan seksama pengetahuan pihak yang


diwawancarai atau pokok persoalan yang dibicarakan, motifnya, dan
apakah informasi yang disampaikan sesuai dengan informasi lain
yang telah diperoleh oleh auditor. Hal yang perlu diperhatikan
adalah belum tentu pihak yang menempati kedudukan yang tinggi
dapat merupakan jaminan atas keabsahan informasi yang
disampaikan olehnya, karena mungkin ia belum lama menempati
posisi tersebut atau pun ia tidak memiliki pengetahuan langsung
mengenai masalah yang ditanyakan, yang barangkali justru dipunyai
oleh bawahannya. Auditor juga bisa mewawancarai ahli-ahli yang
merupakan pihak luar, tapi wawancara hendaknya diarahkan untuk
menjamin bahwa keterangan para ahli tersebut dapat diandalkan,
dan meneguhkan sifat dapat dipercayainya pembuktian. Wawancara
harus direncanakan dengan cermat.
Auditor harus mengetahui tujuan wawancara dan informasi apa yang
harus diperolehnya. Auditor harus mempertimbangkan dengan siapa
ia hendak melakukan wawancara. Untuk menghindari reaksi yang
negatif, pejabat yang mempunyai posisi atau kedudukan tinggi lebih
baik diwawancarai oleh orang yang cukup tinggi pula kedudukannya
dalam organisasi audit. Wawancara sebaiknya dilakukan oleh dua
orang auditor, agar terdapat jaminan yang lebih besar bahwa catatan
mengenai wawancara mencerminkan dengan tepat informasi yang
diperoleh.
Auditor hendaknya melakukan wawancara dengan sikap dan
perilaku yang sopan. Cara pendekatan pertama sangat penting
artinya bagi kelancaran jalannya wawancara. Oleh karena itu,
auditor harus memperkenalkan diri dengan cara yang layak dan
menjelaskan tujuan atau maksud diadakannya wawancara agar pihak
yang diwawancarai memahami apa yang diinginkan darinya.
Sewaktu mewawancarai, auditor harus mengendalikan pembicaraan
agar hemat waktu dan tepat terarah pada fakta atau informasi yang
berhubungan dengan maksud wawancara. Yang perlu diingat adalah
auditor hendaknya bersikap sebagai pencari informasi, dan tidak
seperti seorang investigator, apalagi terlibat dalam perdebatan atau
pertengkaran. Pada akhir wawancara, informasi penting yang
diperoleh harus diikhtisarkan dan dimintakan penegasan secara
tertulis dari pihak yang diwawancarai.
1.24 Laboratorium Auditing 

Tujuan utama penegasan adalah berikut ini.


a) Untuk menjamin kelengkapan audit tentang informasi lisan tersebut.
b) Membangkitkan kesan kepada pihak yang diwawancarai, bahwa
auditor memandang penting informasi yang disampaikannya.
c) Melindungi diri auditor sendiri terhadap kemungkinan timbulnya
kontroversi di kemudian hari mengenai informasi yang telah
diperolehnya.

Contoh penegasan oleh pihak yang diwawancarai dapat berbentuk


sebagai berikut.

Saya yang membaca catatan hasil wawancara ini, dan membenarkan


bahwa catatan ini dengan layak memaparkan hal-hal yang dibicarakan
serta pernyataan-pernyataan yang saya ucapkan dalam wawancara
tersebut.

Tanda Tangan

Hendri Gunawan

Nama : Hendri Gunawan, MM


Jabatan : Manajer Keuangan
Tanggal: 13 Pebruari 2011

Gambar 1.3
Penegasan Kebenaran Data
 EKSI4414/MODUL 1 1.25

2) Cara Tertulis
Cara tanya jawab yang mudah dan praktis adalah dengan tertulis.
Setelah responden ditentukan, kemudian dikirim surat pengantar
beserta daftar pertanyaan (kuesioner) yang memuat masalah yang
akan ditanyakan. Kelemahan dari cara tertulis adalah bahwa pada
dasarnya daftar pertanyaan tidak fleksibel, dan tidak ada verifikasi.
Tingkat keandalan informasi yang diperoleh melalui wawancara.
Oleh karena daftar pertanyaan harus digunakan secara hati-hati, dan
jika tidak terdapat bukti penguat, maka bukti demikian belum
mencukupi untuk digunakan sebagai pendukung kesimpulan hasil
audit.
d. Konfirmasi
Konfirmasi merupakan upaya untuk memperoleh informasi atau
penegasan dari sumber lain yang independen, baik secara lisan maupun
tertulis. Konfirmasi dapat dilakukan terhadap berbagai hal, misalnya:
1) konfirmasi mengenai pembayaran nilai transaksi,
2) konfirmasi pembayaran bea masuk dan PDRI, dan
3) konfirmasi polis asuransi.
Jenis Konfirmasi
Konfirmasi dapat dilakukan secara tertulis atau secara lisan. Konfirmasi
secara lisan dilakukan secara langsung kepada pihak yang bersangkutan
dengan mengajukan pertanyaan atau wawancara. Konfirmasi secara
tertulis dapat dibagi dua macam, yaitu konfirmasi positif dan negatif.
Konfirmasi positif adalah konfirmasi di mana pihak yang bersangkutan
diminta untuk memberikan jawaban dalam batas waktu yang ditetapkan,
baik jawaban menolak maupun jawaban menyetujui. Sedangkan dalam
konfirmasi negatif, pihak yang bersangkutan diminta memberikan
jawaban dalam batas waktu yang ditentukan apabila menolak isi surat
konfirmasi. Jika lewat batas waktu yang ditentukan maka dianggap
menyetujui isi surat konfirmasi.
e. Analisis
Analisis artinya memecah atau menguraikan suatu keadaan atau masalah
ke dalam beberapa bagian atau elemen dan memisahkan bagian tersebut
untuk dihubungkan dengan keseluruhan atau dibandingkan dengan yang
lain. Dengan analisis auditor dapat melihat hubungan penting antara satu
unsur dengan unsur-unsur lainnya. Pada umumnya dengan analisis akan
diketahui hubungan-hubungan atau hal-hal yang normal atau tidak
1.26 Laboratorium Auditing 

normal. Analisis ini penting namun tidak handal, sebab hasil analisis
hanya memberikan indikator saja, kebenaran masih harus dibuktikan
dengan cara lain.
f. Perbandingan
Perbandingan adalah usaha untuk mencari kesamaan atau perbedaan
antara dua atau lebih gejala atau keadaan. Dalam audit kegiatan
keuangan misalnya, audit melakukan pekerjaan membandingkan seperti
membandingkan antara saldo buku dengan hasil audit fisik. Hasil
pekerjaan membandingkan biasanya dilanjutkan dengan melakukan
analisa sebab-sebab terjadinya penyimpangan.
g. Audit Bukti-Bukti Tertulis (Vouching dan Verifikasi)
Vouching adalah memeriksa authentik tidaknya serta lengkap tidaknya
bukti yang mendukung suatu transaksi. Sedangkan verifikasi adalah
istilah yang digunakan dalam arti untuk memeriksa ketelitian perkalian,
penjumlahan, pembukuan, pemilikan dan eksistensinya.
Tujuan vouching dan verifikasi adalah untuk memastikan bahwa:
1) bukti tersebut telah disetujui oleh pihak yang berwenang,
2) bukti tersebut sesuai dengan tujuannya,
3) jumlah yang tertera dalam bukti tersebut benar,
4) pencatatan dilakukan secara benar, dan
5) pemilikan dan eksistensinya sah.
h. Rekonsiliasi
Rekonsiliasi adalah penyesuaian antara dua golongan data yang
berhubungan (tetapi masing-masing dibuat oleh pihak-pihak yang
independen atau terpisah) untuk mendapatkan data yang benar. Contoh
rekonsiliasi adalah penyesuaian saldo simpanan rekening koran/giro di
bank menurut salinan rekening koran bank dengan saldo menurut catatan
perusahaan atau bendaharawan.
i. Penelusuran (Tracing)
Tracing adalah cara memeriksa dengan jalan menelusuri proses suatu
keadaan, kegiatan, atau pun masalah sampai pada sumber, bahan atau
bukti pembukuannya. Sebagai contoh, dalam meneliti proses pembelian
barang impor, maka auditor akan melihat buku pembelian, kemudian
menelusuri ke bukti-buktinya yaitu purchase order, sales contract dan
invoice.
 EKSI4414/MODUL 1 1.27

j. Rekomputasi (Recomputing)
Rekomputasi adalah menghitung kembali kalkulasi yang telah ada untuk
menetapkan kecermatannya. Sebagai contoh antara lain adalah:
1) menghitung kembali penjumlahan sisi pengeluaran atau penerimaan
dari Buku Kas;
2) menghitung kembali harga pembelian atau kontrak yang tertera pada
faktur pembelian atau pada kontrak.
k. Scanning
Scanning berarti melakukan penelaahan secara umum dan cepat untuk
menemukan hal-hal yang memerlukan audit lebih lanjut. Misalnya,
membaca dengan cepat setiap lembaran catatan atau pembukuan
perusahaan untuk menemukan hal-hal yang penting atau tidak lazim.
Hal-hal yang ditemukan melalui scanning akan diteliti lebih lanjut secara
mendetail melalui teknik audit lainnya.

2. Program Audit
Maksud suatu program audit adalah mengatur secara sistematis prosedur
audit yang akan dilaksanakan selama audit berlangsung. Program audit
tersebut menyatakan bahwa prosedur audit yang diyakini oleh auditor
merupakan hal yang penting untuk mencapai tujuan audit. Program audit juga
mendokumentasikan strategi audit. Biasanya auditor berusaha
menyeimbangkan prosedur audit top-down dan bottom-up ketika
mengembangkan suatu program audit. Jenis pengujian yang termasuk dalam
program audit meliputi berikut ini.
a. Prosedur Analitis
Prosedur ini meneliti hubungan yang dapat diterima antara data
keuangan dan data nonkeuangan untuk mengembangkan harapan atas
saldo laporan keuangan.
b. Prosedur awal
Yakni prosedur untuk memperoleh pemahaman atas (1) faktor
persaingan bisnis dan industri klien, (2) struktur pengendalian internnya.
Auditor juga melaksanakan prosedur awal untuk memastikan bahwa
catatan-catatan dalam buku pembantu sesuai dengan akun pengendali
dalam buku besar.
c. Pengujian pengendalian
Adalah pengujian pengendalian intern yang ditetapkan oleh strategi audit
dari auditor.
1.28 Laboratorium Auditing 

d. Substantif Tes
Yaitu prosedur yang didesain untuk menguji kekeliruan atau
ketidakberesan dalam rupiah yang langsung mempengaruhi kebenaran
saldo laporan keuangan. Pengujian substantif terdiri atas:
1) Pengujian atas transaksi, untuk menentukan apakah transaksi
akuntansi telah diotorisasi dengan pantas, dicatat, dan diikhtisarkan
dalam jurnal dengan benar dan di posting ke buku besar dan buku
tambahan dengan benar.
2) Prosedur analitis, mencakup perbandingan jumlah yang dicatat
dengan ekspektasi yang dikembangkan oleh auditor.
3) Pengujian terinci atas saldo, yang memusatkan pada saldo akhir
buku, tetapi penekanan utama pada kebanyakan pengujian terinci
atas saldo neraca.
e. Pengujian penyajian dan pengungkapan
Mengevaluasi penyajian secara wajar semua pengungkapan yang
dipersyaratkan oleh GAAP.

3. Rencana Audit
Bagian-bagian dalam Perencanaan Audit dan Perancangan Pendekatan
Audit akan dijelaskan sebagai berikut.
a. Menerima Klien dan Melaksanakan Perencanaan Audit Awal.
5 Hal yang harus diputuskan auditor dalam bagian ini, yaitu:
1) menerima klien baru dan melanjutkan klien lama,
2) identifikasi alasan klien untuk diaudit,
3) memperoleh kesepakatan/kesepahaman dengan klien (Memperoleh
Surat Penugasan),
4) memilih staf untuk penugasan, dan
5) mengidentifikasi kemungkinan kebutuhan akan tenaga spesialis dari
luar.
b. Memahami Bidang Usaha dan Industri Klien, dengan cara:
1) memahami industri dan lingkungan eksternal klien. Amati risiko
bisnis, risiko inheren, dan persyaratan akuntansi yang unik,
2) memahami operasi dan proses usaha, dengan cara meninjau pabrik
dan kantor (hal ini memungkinkan auditor untuk dapat mengamati
kegiatan perusahaan secara langsung, memberikan kesempatan bagi
auditor untuk bertemu dengan karyawan kunci, dan mengamati
 EKSI4414/MODUL 1 1.29

fasilitas fisik perusahaan) dan mengidentifikasi pihak-pihak yang


mempunyai hubungan istimewa,
3) memahami manajemen dan tatakelola Perusahaan, dengan cara
memperoleh dan menelaah anggaran dasar dan anggaran rumah
tangga (Coorporate Charter & By Laws) dan menelaah notulen
rapat,
4) memahami tujuan dan strategi perusahaan dengan cara, memahami
tujuan klien terkait pelaporan keuangan yang bisa diandalkan,
efektivitas dan efisiensi operasi, dan pemenuhan hukum dan
peraturan, dan
5) memahami ukuran dan prestasi perusahaan.
c. Menetapkan Risiko Usaha Klien
Risiko usaha atau bisnis terjadi jika perusahaan gagal mencapai
tujuannya. Perhatian utama auditor adalah risiko dari salah saji material
yang disebabkan risiko usaha tersebut.
d. Melaksanakan Prosedur Analitis Pendahuluan
Prosedur Analitis adalah evaluasi informasi keuangan yang dilakukan
dengan mempelajari hubungan logis antara data keuangan dan
nonkeuangan meliputi perbandingan jumlah-jumlah yang tercatat dengan
ekspektasi auditor.
Prosedur Analitis dilakukan dalam 3 tahapan Audit:
1) Tahap Pendahuluan atau Tahap Perencanaan, dengan tujuan:
a) memahami bidang usaha dan industri klien,
b) menilai kelangsungan hidup perusahaan,
c) mengindikasikan kemungkinan salah saji, dan
d) mengurangi pengujian rinci.
2) Tahap Pengujian, dengan tujuan:
a) mengindikasikan kemungkinan salah saji, dan
b) mengurangi pengujian rinci.
3) Tahap Penyelesaian, dengan tujuan:
a) mengindikasikan kemungkinan salah saji, dan
b) menilai kelangsungan hidup perusahaan.

D. KERTAS KERJA AUDIT

Standar Profesional Akuntan Publik (SPAP) SA Seksi 339 (PSA No. 15)
mengatur mengenai Kertas Kerja Audit. Kertas Kerja adalah catatan yang
1.30 Laboratorium Auditing 

dipersiapkan dan disimpan oleh auditor yang isinya meliputi prosedur audit
yang diterapkan, pengujian yang dilakukan, informasi yang diperoleh serta
kesimpulan yang dicapai dalam penugasan audit. Kertas Kerja terutama
berfungsi untuk berikut ini.
1. Sebagai pendukung utama bagi laporan auditor, termasuk representasi
tentang pengamatan atas standar pekerjaan lapangan. Selain itu, kertas
kerja juga merupakan bukti pendukung utama yang memungkinkan
auditor membela diri apabila hasil kerjanya dipermasalahkan di
kemudian hari.
2. Membantu auditor dalam pelaksanaan dan supervisi audit.

Untuk mencapai tujuan-tujuan di atas, kertas kerja harus direncanakan


dan dipergunakan untuk meningkatkan pelaksanaan penugasan audit
seefisien dan seekonomis mungkin. Kertas kerja harus berisi catatan
mengenai prosedur audit yang memadai dan lengkap yang dilakukan dalam
pemeriksaan laporan keuangan serta kesimpulan yang dicapai. Kuantitas,
bentuk, dan isi kertas kerja untuk penugasan khusus akan berlainan
tergantung pada keadaan masing-masing penugasan tersebut. Kertas kerja
biasanya harus berisi dokumentasi tentang:
1. pekerjaan telah direncanakan dan di supervisi dengan baik,
2. pemahaman memadai atas pengendalian intern telah diperoleh untuk
merencanakan audit dan menentukan sifat, saat, dan lingkup pengujian
yang telah dilakukan, dan
3. bukti audit yang telah diperoleh, prosedur audit yang telah ditetapkan,
dan pengujian yang telah dilaksanakan, memberikan bukti kompeten
yang cukup sebagai dasar memadai untuk menyatakan pendapat atas
laporan keuangan auditan.

E. LAPORAN AUDIT (LAPORAN AKUNTAN)

Laporan auditor Independen (lembar Opini), akuntan memberikan


pendapat tentang kewajaran Laporan keuangan yang telah dibuat dan
merupakan tanggung jawab Manajemen.
 EKSI4414/MODUL 1 1.31

Laporan keuangan terdiri dari:


1. neraca,
2. laporan Laba Rugi,
3. laporan perubahan laba ditahan,
4. laporan arus kas,
5. catatan atas Laporan keuangan, yang berisi bagian umum (menjelaskan
latar belakang perusahaan), kebijakan akuntansi dan penjelasan atas pos-
pos neraca dan laba rugi, dan
6. informasi tambahan berupa lampiran mengenai perincian pos-pos
penting seperti perincian piutang, aset tetap, hutang, biaya umum, dan
administrasi serta biaya penjualan.

Jenis-jenis pendapat akuntan


Menurut Standar Profesional Akuntan Publik (PSA 29), terdiri dari
5 jenis yaitu sebagai berikut.
a. Pendapat wajar tanpa pengecualian (Unqualified Opinion).
Audit telah dilaksanakan sesuai dengan Standar Auditing (SPAP),
auditor tidak menemukan kesalahan material secara keseluruhan laporan
keuangan atau tidak terdapat penyimpangan dari prinsip akuntansi yang
berlaku (SAK).
b. Pendapat wajar tanpa pengecualian dengan bahasa penjelasan
(Unqualified Oponion with explanatory language).
Terdapat keadaan tertentu yang tidak berpengaruh langsung terhadap
pendapat wajar. Keadaan tersebut misalnya sebagai berikut.
1) Pendapat auditor sebagian didasarkan atas pendapat auditor
independen lain.
2) Karena belum adanya aturan yang jelas maka Laporan keuangan
dibuat menyimpang dari SAK.
3) Laporan dipengaruhi oleh ketidakpastian peristiwa masa yang akan
datang yang hasilnya belum dapat diperkirakan pada tanggal
Laporan audit. Terdapat keraguan yang besar terhadap kemampuan
satuan usaha dalam mempertahankan kelangsungan hidupnya.
4) Di antara dua periode akuntansi terdapat perubahan yang material
dalam penerapan prinsip akuntansi.
5) Data keuangan tertentu yang diharuskan ada oleh BAPEPAM
namun tidak disajikan.
1.32 Laboratorium Auditing 

c. Pendapat wajar dengan pengecualian (Qualified Opinion).


Sebenarnya Laporan dapat dikatakan wajar dalam hal yang material, tapi
terdapat sesuatu penyimpangan atau kurang lengkap pada pos tertentu,
sehingga harus dikecualikan. Pengecualian tersebut misalnya sebagai
berikut.
1) Bukti kurang cukup.
2) Adanya pembatasan ruang lingkup.
3) Terdapat penyimpangan dalam penerapan prinsip akuntansi yang
berlaku umum (SAK).
d. Pendapat tidak wajar (Adverse Opinion).
Laporan secara keseluruhan menyimpang dari prinsip akuntansi yang
berlaku umum (SAK). Auditor harus memberi tambahan paragraf untuk
menjelaskan ketidakwajaran atas laporan keuangan, disertai dengan
dampak dari akibat ketidakwajaran tersebut, pada laporan auditnya.
e. Pernyataan tidak memberikan pendapat (Disclaimer of Opinion).
Adanya ruang lingkup pemeriksaan yang dibatasi, sehingga auditor tidak
dapat melaksanakan pemeriksaan sesuai dengan standar auditing yang
ditetapkan IAPI (Institut Akuntan Publik Indonesia). Dalam laporannya
auditor harus memberi penjelasan tentang pembatasan ruang lingkup
oleh klien yang mengakibatkan auditor tidak memberikan pendapat.
Unsur-unsur pokok dalam laporan audit antara lain sebagai berikut.
1) Judul, ―Laporan Audit Independen‖.
2) Alamat, ―Pihak yang memberi penugasan.‖
3) Paragraf Pendahuluan.
4) Paragraf Ruang Lingkup.
5) Paragraf Pendapat.
6) Identitas Kantor Akuntan Publik, ―Nama, No. Induk Akuntan
Publik, Tanda tangan‖.
7) Tanggal Laporan, ―Tanggal yang dicantumkan adalah tanggal
diselesaikannya pemeriksaan‖.

Contoh format Laporan Auditor Independen adalah sebagai berikut:


 EKSI4414/MODUL 1 1.33

1) Laporan Auditor Wajar Tanpa Pengecualian

(a) Laporan Audit Independen

Kepada Yth. Direksi dan Dewan Komisaris


PT. MAJU CEMERLANG
Jl. Panglima Polim No. 30
Tangerang, Banten (b)

(c) Kami telah mengaudit neraca PT. MAJU


CEMERLANG per 31 Desember 2009 serta laporan rugi laba,
laporan perubahan ekuitas, dan laporan arus kas untuk tahun
yang berakhir pada tanggal tersebut. Laporan keuangan adalah
tanggung jawab manajemen perusahaan. Tanggung jawab kami
adalah pada pernyataan pendapat atas laporan keuangan
berdasarkan audit kami.
(d) Kami melaksanakan audit berdasarkan standar
auditing yang ditetapkan Institut Akuntan Publik Indonesia.
Standar tersebut mengharuskan kami merencanakan dan
melaksanakan audit agar kami memperoleh keyakinan memadai
bahwa laporan keuangan bebas dari salah saji material. Suatu
audit meliputi pemeriksaan, atas dasar pengujian, bukti-bukti
yang mendukung jumlah-jumlah dan pengungkapan dalam
laporan keuangan. Audit juga meliputi penilaian atas standar
akuntansi yang digunakan dan estimasi signifikan yang dibuat
oleh manajemen, serta penilaian terhadap penyajian laporan
keuangan secara keseluruhan. Kami yakin bahwa audit kami
memberikan dasar memadai untuk menyatakan pendapat.
(e) Menurut pendapat kami, laporan keuangan yang
kami sebut di atas menyajikan secara wajar, dalam semua hal
yang material, posisi keuangan PT. MAJU CEMERLANG per
31 Desember 2009, dan hasil usaha, serta arus kas untuk tahun
yang berakhir pada tanggal tersebut sesuai dengan prinsip
akuntansi yang berlaku umum.

(f) Kantor Publik, Suroso M.Si, Ak dan Rekan


(Suroso M.Si, Ak)
Akuntan Publik Izin Menkeu No. 100.1.0555

(g) Tanggal, 13 Maret 2011


1.34 Laboratorium Auditing 

2) Laporan Auditor Wajar Dengan Pengecualian

(a) Laporan Audit Independen

Kepada Yth. Direksi dan Dewan Komisaris


PT. MAJU CEMERLANG
Jl. Panglima Polim No. 30
Tangerang, Banten (b)

(c) Kami telah mengaudit neraca PT. MAJU CEMERLANG per 31


Desember 2009 serta laporan rugi laba, laporan perubahan ekuitas, dan laporan
arus kas untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut. Laporan keuangan
adalah tanggung jawab manajemen perusahaan. Tanggung jawab kami adalah
pada pernyataan pendapat atas laporan keuangan berdasarkan audit kami.
(d) Kami melaksanakan audit berdasarkan standar auditing yang
ditetapkan Institut Akuntan Publik Indonesia. Standar tersebut mengharuskan
kami merencanakan dan melaksanakan audit agar kami memperoleh keyakinan
memadai bahwa laporan keuangan bebas dari salah saji material. Suatu audit
meliputi pemeriksaan, a t as dasar pengujian, bukti-bukti yang mendukung
jumlah-jumlah dan pengungkapan dalam laporan keuangan. Audit juga meliputi
penilaian atas standar akuntansi yang digunakan dan estimasi signifikan yang
dibuat oleh manajemen, serta penilaian terhadap penyajian laporan keuangan
secara keseluruhan. Kami yakin bahwa audit kami memberikan dasar memadai
untuk menyatakan pendapat.
Perusahaan tidak memasukkan kewajiban sewa guna usaha dari aktiva
tetap dan kewajiban dalam neraca terlampir, dan menurut pendapat kami, harus
dikapitalisasi agar sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum. Jika
kewajiban sewa guna usaha ini dikapitalisasi, aktiva tetap akan bertambah
sebesar Rp120.000.000,-, kewajiban jangka panjang sebesar Rp120.000.000,-.
Tambahan laba bersih akan berkurang sebesar Rp12.000.000 dan laba per lembar
saham akan berkurang sebesar Rp1.200,- untuk tahun yang berakhir pada tanggal
tersebut.
(e) Menurut
a) Laporan pendapat kami, kecuali untuk dampak tidak
Auditor Independen dengan pendapat
dikapitalisasinya kewajiban sewa guna usaha seperti yang kami uraikan dalam
paragraftidak
di atas,wajar
laporan keuangan yang kami sebut di atas menyajikan secara
wajar, dalam semua hal yang material, posisi keuangan PT. MAJU
CEMERLANG per 31 Desember 2009, dan hasil usaha, serta arus kas untuk
tahun yang berakhir pada tanggal tersebut sesuai dengan prinsip akuntansi yang
berlaku umum.

f) Kantor Publik, Suroso M.Si, Ak dan Rekan

(Suroso M.Si, Ak)


Akuntan Publik Izin Menkeu No. 100.1.0555

(g) Tanggal, 13 Maret 2011


 EKSI4414/MODUL 1 1.35

3) Laporan Auditor Independen dengan pendapat tidak wajar

(a) Laporan Audit Independen

Kepada Yth. Direksi dan Dewan Komisaris


PT. MAJU CEMERLANG
Jl. Panglima Polim No. 30
Tangerang, Banten (b)

(c) Kami telah mengaudit neraca PT. MAJU CEMERLANG per 31


Desember 2009 serta laporan rugi laba, laporan perubahan ekuitas, dan laporan arus
kas untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut. Laporan keuangan adalah
tanggung jawab manajemen perusahaan. Tanggung jawab kami adalah pada
pernyataan pendapat atas laporan keuangan berdasarkan audit kami.
(d) Kami melaksanakan audit berdasarkan standar auditing yang
ditetapkan Institut Akuntan Publik Indonesia.. Standar tersebut mengharuskan kami
merencanakan dan melaksanakan audit agar kami memperoleh keyakinan memadai
bahwa laporan keuangan bebas dari salah saji material. Suatu audit meliputi
pemeriksaan, a t as dasar pengujian, bukti-bukti yang mendukung jumlah-jumlah
dan pengungkapan dalam laporan keuangan. Audit juga meliputi penilaian atas
standar akuntansi yang digunakan dan estimasi signifikan yang dibuat oleh
manajemen, serta penilaian terhadap penyajian laporan keuangan secara
keseluruhan. Kami yakin bahwa audit kami memberikan dasar memadai untuk
menyatakan pendapat.
Sebagaimana telah dijelaskan dalam catatan X atas laporan keuangan,
perusahaan mencantumkan perkiraan pabrik dan ekuipmen pada nilai appraisal, dan
menghitung depresiasinya berdasarkan nilai tersebut.
Karena penyimpangan dari prinsip akuntansi yang berlaku umum seperti
yang diuraikan di atas, pada tanggal 31 Desember 2009, saldo persediaan lebih
tinggi sebesar Rp525.000.000,-. Dengan diperhitungkannya biaya depresiasi ke
dalam biaya overhead pabrik berdasarkan nilai revaluasi yang lebih besar dari harga
pokok aktiva tetap dan aktiva tetap dikurangi akumulasi depresiasinya disajikan
lebih tinggi sebesar Rp75.500.000 dibandingkan jika disajikan atas dasar harga
pokoknya.
(e) Menurut pendapat kami, karena dampak dari hal yang kami uraikan
dalam paragraf di atas, laporan keuangan yang kami sebut di atas tidak menyajikan
secara wajar sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum, posisi keuangan
PT. MAJU CEMERLANG per 31 Desember 2009, dan hasil usaha, serta arus kas
untuk tahun yang berakhir pada tanggal sesuai dengan prinsip akuntansi yang
berlaku umum.

f) Kantor Publik, Suroso M.Si, Ak dan Rekan

(Suroso M.Si, Ak)


Akuntan Publik Izin Menkeu No. 100.1.0555

(g) Tanggal, 13 Maret 2011


1.36 Laboratorium Auditing 

4) Laporan auditor independen dengan pernyataan tidak memberikan


pendapat

Laporan Audit Independen

Kepada Yth.
Direksi dan Dewan Komisaris
PT. MAJU CEMERLANG
Jl. Panglima Polim No. 30
Tangerang, Banten

Kami telah ditugasi untuk mengaudit neraca PT. MAJU


CEMERLANG tanggal 31 Desember 2001 serta laporan rugi laba,
laporan perubahan ekuitas, dan laporan arus kas untuk tahun yang
berakhir pada tanggal tersebut. Laporan keuangan adalah tanggung jawab
manajemen perusahaan. Perusahaan tidak melakukan penghitungan fisik
persediaan dalam tahun 2001 yang dicantumkan dalam laporan keuangan
sebesar Rp850.000.000 pada tanggal 31 Desember 2001. Lebih lanjut,
bukti-bukti yang mendukung harga perolehan aktiva tetap yang dibeli
sebelum tanggal 31 Desember 2001 tidak lagi tersedia dalam arsip
perusahaan. Catatan perusahaan tidak memungkinkan dilaksanakannya
penerapan prosedur audit lain terhadap persediaan dan aktiva tetap.

Karena perusahaan tidak melaksanakan penghitungan fisik


persediaan dan kami tidak dapat menerapkan prosedur audit untuk
meyakinkan kami atas kuantitas persediaan dan harga pokok persediaan
dan harga perolehan aktiva tetap, lingkup audit kami tidak cukup untuk
memungkinkan kami menyatakan pendapat, dan kami tidak menyatakan
pendapat atas laporan keuangan.

Kantor Publik, Suroso M.Si, Ak dan Rekan

(Suroso M.Si, Ak)


Akuntan Publik Izin Menkeu No. 100.1.0555

Tanggal, 13 Maret 2011


 EKSI4414/MODUL 1 1.37

LAT IH A N

Untuk memperdalam pemahaman Anda mengenai materi di atas,


kerjakanlah latihan berikut!

Berikan jawaban yang jelas!


1) Jelaskan Pengertian Auditing!
2) Jelaskan Perbedaan Auditing dan Akuntansi!
3) Jelaskan mengapa laporan keuangan perlu di audit?
4) Sebutkan 10 standar Auditing!
5) Apakah tujuan dari Auditing?
6) Sebutkan kondisi yang mensyaratkan diberikannya opini unqualified!
7) Sebutkan kondisi yang mensyaratkan diberikannya opini lainnya!
8) Jelaskan pengertian materialitas, dan hubungannya dengan soal No. 7
dan 8!
9) Sebutkan macam-macam bukti audit!
10) Sebutkan Jenis-jenis konfirmasi

Petunjuk Jawaban Latihan

1. Auditing adalah: ―Suatu proses sistematis untuk memperoleh serta


mengevaluasi bukti secara objektif mengenai asersi-asersi kegiatan dan
peristiwa ekonomi, dengan tujuan menetapkan derajat kesesuaian antara
asersi-asersi tersebut dengan kriteria yang telah ditetapkan sebelumnya
serta penyampaian hasil-hasilnya kepada pihak-pihak yang
berkepentingan.
2. Perbedaan Auditing dan Akuntansi adalah Akuntansi merupakan proses
pencatatan, pengelompokan, dan pengikhtisaran kejadian-kejadian
ekonomi dalam bentuk yang teratur dan logis dengan tujuan menyajikan
informasi keuangan yang dibutuhkan untuk pengambilan keputusan.
Dalam auditing data akuntansi, yang menjadi pokok adalah menentukan
apakah informasi yang tercatat telah mencerminkan dengan benar
kejadian ekonomi pada periode akuntansi.
3. Laporan keuangan perlu diaudit untuk menyatakan pendapat atas
kewajaran, dalam semua hal yang material, posisi keuangan dan
hasil usaha serta arus kas sesuai prinsip akuntansi yang berlaku umum.
1.38 Laboratorium Auditing 

4. Standar Auditing terdiri atas berikut ini.


a. Standar Umum
1) Audit harus dilaksanakan oleh seorang atau lebih yang memiliki
keahlian dan pelatihan teknis cukup sebagai auditor.
2) Dalam semua hal yang berhubungan dengan penugasan,
independensi dalam sikap mental harus dipertahankan oleh
auditor.
3) Dalam pelaksanaan audit dan penyusunan laporannya, auditor
wajib menggunakan kemahiran profesionalnya dengan cermat
dan seksama.
b. Standar Pekerjaan Lapangan
1) Pekerjaan harus direncanakan sebaik-baiknya dan jika
digunakan asisten harus di supervisi dengan semestinya.
2) Pemahaman yang memadai atas struktur pengendalian intern
harus diperoleh untuk merencanakan audit dan menentukan
sifat, saat, dan lingkup pengujian yang akan dilakukan.
3) Bukti audit kompeten yang cukup harus diperoleh melalui
inspeksi, pengamatan, pengajuan pertanyaan, dan konfirmasi
sebagai dasar yang memadai untuk menyatakan pendapat atas
laporan keuangan auditan.
c. Standar Pelaporan
1) Laporan audit harus menyatakan apakah laporan keuangan telah
disusun sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum.
2) Laporan audit harus menunjukkan keadaan yang di dalamnya
prinsip akuntansi tidak secara konsisten diterapkan dalam
penyusunan laporan keuangan periode berjalan dalam
hubungannya dengan prinsip akuntansi yang diterapkan dalam
periode sebelumnya.
3) Pengungkapan informatif dalam laporan keuangan harus
dipandang memadai, kecuali dinyatakan lain dalam laporan
audit.
4) Laporan audit harus memuat suatu pernyataan pendapat
mengenai laporan keuangan secara keseluruhan atau suatu
asersi bahwa pernyataan demikian tidak dapat diberikan. Jika
pendapat secara keseluruhan tidak dapat diberikan, maka
alasannya harus dinyatakan. Dalam semua hal yang nama
auditor dikaitkan dengan laporan keuangan, laporan audit harus
 EKSI4414/MODUL 1 1.39

memuat petunjuk yang jelas mengenai sifat pekerjaan auditor,


jika ada, dan tingkat tanggung jawab yang dipikulnya.
5. Audit bertujuan untuk menentukan dan melaporkan apakah informasi
sesuai dengan kriteria.
6. kondisi yang mensyaratkan diberikannya opini unqualified antara lain:
a. semua laporan tercakup dalam laporan keuangan (Neraca,
Perhitungan Laba Rugi, Laporan Laba Ditahan, Laporan Arus Kas);
b. laporan keuangan sesuai prinsip akuntansi yang berlaku umum,
termasuk disclosure;
c. tidak ada hal-hal lain yang memerlukan paragraf penjelas;
d. auditor memenuhi ketiga standar umum;
e. bukti-bukti audit cukup diperoleh dengan memenuhi ketiga standar
pekerjaan lapangan.
7. kondisi yang mensyaratkan diberikannya opini lainnya antara lain:
a. lingkup audit dibatasi;
b. laporan keuangan disusun tidak sesuai prinsip akuntansi yang
berlaku umum;
c. auditor tidak independen.
8. Hubungan Materialitas dengan opini audit:
a. bila suatu salah saji tidak material dan dampaknya kecil, tidak
mempengaruhi unqualified opinion;
b. bila nilainya sedang, qualified opinion;
c. bila cukup material, maka disclaimer opinion atau adverse opinion.
9. Bukti Audit terdiri atas:
a. physical examination;
b. confirmation;
c. documentation;
d. observation;
e. inquiries of the client;
f. reperformance;
g. analytical procedures.
10. Jenis-jenis konfirmasi
Ada dua macam, yaitu sebagai berikut.
Konfirmasi Positif (konfirmasi yang mengharuskan adanya jawaban
apakah saldo piutang yang dikonfirmasi tersebut cocok atau tidak), serta
Konfirmasi Negatif (konfirmasi yang mengharuskan jawaban bila saldo
piutang yang dikonfirmasi tidak cocok)
1.40 Laboratorium Auditing 

R A NG KU M AN

Akuntansi merupakan proses pencatatan, pengelompokan, dan


pengikhtiaran kejadian-kejadian ekonomi dalam bentuk yang teratur dan
logis dengan tujuan menyajikan informasi keuangan yang dibutuhkan
untuk pengambilan keputusan. Dalam akuntansi terdapat berbagai
prinsip yang dijadikan pedoman dalam proses akuntansi. Hasil dari
proses Akuntansi adalah Laporan Keuangan, yang terdiri atas; Neraca,
Laba atau Rugi, Laporan Arus Kas, Laporan Perubahan Ekuitas, dan
Catatan Atas Laporan Keuangan. Laporan keuangan tersebut, dalam
auditing merupakan data akuntansi, yang pokok untuk menentukan
apakah informasi yang tercatat telah mencerminkan dengan benar
kejadian ekonomi pada periode akuntansi.
Auditing merupakan ―Suatu proses sistematis untuk memperoleh
serta mengevaluasi bukti secara objektif mengenai asersi-asersi kegiatan
dan peristiwa ekonomi, dengan tujuan menetapkan derajat kesesuaian
antara asersi-asersi tersebut dengan kriteria yang telah ditetapkan
sebelumnya serta penyampaian hasil-hasilnya kepada pihak-pihak yang
berkepentingan. Banyak pemakai laporan keuangan yang mengacaukan
pengertian auditing dengan akuntansi karena sebagian auditing berkaitan
dengan informasi akuntansi. Akuntansi merupakan proses pencatatan,
pengelompokan, dan pengikhtiaran kejadian-kejadian ekonomi dalam
bentuk yang teratur dan logis dengan tujuan menyajikan informasi
keuangan yang dibutuhkan untuk pengambilan keputusan. Dalam
auditing data akuntansi, yang menjadi pokok adalah menentukan apakah
informasi yang tercatat telah mencerminkan dengan benar kejadian
ekonomi pada periode akuntansi. Dalam melakukan audit, seorang
auditor harus memahami prinsip-prinsip akuntansi yang berlaku berupa
pernyataan standar akuntansi keuangan (PSAK), Program Audit,
prosedur audit, jenis-jenis audit, dan hal-hal lainnya mengenai audit.
Auditor juga harus memiliki keahlian dalam mengumpulkan dan
menafsirkan bahan bukti audit. Keahlian inilah yang membedakan
auditor dengan akuntan.
 EKSI4414/MODUL 1 1.41

TES F OR M AT IF 1

Pilihlah satu jawaban yang paling tepat!

1) Akuntansi telah didefinisikan secara luas sebagai berikut ....


A. proses mengenali, mengukur, dan mengomunikasikan informasi
ekonomi untuk memperoleh pertimbangan dan keputusan yang tepat
oleh pemakai informasi yang bersangkutan
B. seni mencatat, meringkas, mengklasifikasikan informasi keuangan
dan diolah sedemikian rupa sehingga dapat digunakan oleh pihak-
pihak yang berkepentingan
C. bahasa bisnis (language of business)
D. benar semua

2) Produk akhir dari akuntansi terdiri dari ....


A. ikhtisar keuangan
B. analisis keuangan
C. laporan keuangan
D. benar semua

3) Profesi Akuntan publik dapat digolongkan ke dalam akuntan ....


A. intern
B. ekstern
C. pemerintah
D. pajak

4) Akuntan yang bekerja pada sebuah perusahaan disebut akuntan ....


A. intern
B. ekstern
C. publik
D. pendidik

5) Perusahaan yang berbadan hukum di bawah ini adalah ....


A. perseroan firma
B. perseroan komanditer
C. perseroan terbatas
D. ketiga bentuk perusahaan di atas
1.42 Laboratorium Auditing 

6) Untuk menekankan bahwa kreditur mempunyai hak utama atas kekayaan


perusahaan, maka susunan persamaan dasar akuntansi dapat diubah
sebagai berikut ....
A. kewajiban – aset = modal
B. modal – aset = kewajiban
C. aset – kewajiban = modal
D. modal – kewajiban = aset

7) Kalau diketahui bahwa selama suatu periode jumlah Aset telah


bertambah dengan Rp30.000.000 dan jumlah kewajiban telah bertambah
Rp18.000.000 selama periode itu, maka besar modal selama periode
tersebut adalah ....
A. bertambah dengan Rp48.000.000
B. berkurang dengan Rp48.000.000
C. bertambah dengan Rp12.000.000
D. berkurang dengan Rp12.000.000

8) Sebuah daftar yang memberikan perincian Aset, perincian kewajiban,


dan besar modal pada suatu waktu tertentu disebut ....
A. neraca
B. laporan Arus Kas
C. laporan Perubahan Ekuitas
D. laporan keuangan

9) Yang dimaksud sebagai kas tidak hanya uang yang tersedia di


perusahaan, tetapi juga ....
A. uang perusahaan yang tersedia di bank, yang sewaktu-waktu dapat
diambil kembali dengan jalan menarik cek atas bank itu
B. cek yang diterima
C. weselpos yang diterima
D. benar semua

10) Sebagai rangkaian dari siklus akuntansi, pertama-tama yang perlu


dilakukan adalah ....
A. perencanaan rekening
B. pemikiran sistem akuntansi
C. pengklasifikasian rekening-rekening
D. benar semua
 EKSI4414/MODUL 1 1.43

11) Mana dari pernyataan berikut yang salah?


A. Dalam audit, auditor melakukan pengujian atas laporan keuangan
yang telah disusun oleh manajemen beserta catatan-catatan
pembukuan dan bukti-bukti pendukungnya.
B. Audit dilakukan secara kritis dan sistematis audit dilaksanakan oleh
pihak yang kompeten dan independen.
C. Pada dasarnya setiap audit bertujuan untuk memberikan pendapat
mengenai kewajaran laporan keuangan auditee.
D. Tidak ada jawaban yang salah.

12) Suatu audit terhadap kegiatan operasi suatu perusahaan, termasuk


kebijakan akuntansi dan kebijakan operasional yang telah ditentukan
oleh manajemen, untuk mengetahui apakah kegiatan operasional
tersebut sudah dilakukan secara efektif, efisien dan ekonomis disebut
audit ....
A. keuangan
B. kinerja
C. ketaatan
D. investigasi

13) Pengujian yang bertujuan untuk menilai efektivitas internal kontrol dan
sistem pengendalian manajemen dengan melakukan audit secara
sampling atas bukti-bukti pembukuan, sehingga dapat diketahui apakah
transaksi bisnis perusahaan dan pencatatan akuntansinya sudah
dilakukan sesuai dengan kebijakan yang telah ditentukan manajemen
perusahaan disebut ....
A. tes substantif
B. sampling audit
C. tes ketaatan
D. prosedur analisis

14) Prosedur audit yang dilakukan auditor dengan cara membandingkan


Laporan keuangan periode berjalan dengan periode yang lalu, budget
dengan realisasinya serta analisis ratio (misal menghitung ratio
likuiditas, rentabilitas, dan aktivitas baik untuk tahun berjalan maupun
tahun lalu, dan membandingkannya dengan ratio industri) disebut ....
A. sampling audit
B. tes ketaatan
C. prosedur analisis
D. evaluasi sistem pengendalian manajemen
1.44 Laboratorium Auditing 

15) Langkah-langkah yang ditempuh untuk mencapai suatu tujuan audit


disebut ....
A. prosedur audit
B. tahapan audit
C. teknik audit
D. pelaksanaan audit

16) Upaya auditor untuk memperoleh informasi/ penugasan dari sumber lain
yang independen, baik secara lisan maupun tertulis disebut ....
A. konsolidasi
B. konfrontasi
C. wawancara
D. konfirmasi

17) Konfirmasi di mana pihak yang bersangkutan diminta untuk memberikan


Jawaban dalam batas waktu yang ditetapkan, baik jawaban menolak
maupun Jawaban menyetujui disebut konfirmasi ....
A. negatif
B. positif
C. afirmatif
D. deduktif

18) Penyesuaian antara dua golongan data yang berhubungan (tetapi masing-
masing dibuat oleh pihak-pihak yang independen/terpisah) untuk
Mendapatkan data yang benar disebut ....
A. akuntansi
B. konsolidasi
C. konfirmasi
D. rekonsiliasi

19) Teknik Vouching bertujuan untuk memastikan hal-hal berikut, kecuali ....
A. apakah bukti telah disetujui oleh pihak yang berwenang
B. apakah bukti telah sesuai dengan tujuannya
C. apakah jumlah yang tertera dalam bukti tersebut benar
D. apakah pencatatan telah dilakukan secara lengkap dan menyeluruh

20) Berikut adalah macam-macam bukti audit, kecuali ....


A. bukti fisik
B. bukti konsultasi
C. bukti dokumen
D. bukti matematis
 EKSI4414/MODUL 1 1.45

Cocokkanlah jawaban Anda dengan Kunci Jawaban Tes Formatif 1 yang


terdapat di bagian akhir modul ini. Hitunglah jawaban yang benar.
Kemudian, gunakan rumus berikut untuk mengetahui tingkat penguasaan
Anda terhadap materi Kegiatan Belajar 1.

Jumlah Jawaban yang Benar


Tingkat penguasaan = 100%
Jumlah Soal

Arti tingkat penguasaan: 90 - 100% = baik sekali


80 - 89% = baik
70 - 79% = cukup
< 70% = kurang
Apabila mencapai tingkat penguasaan 80% atau lebih, Anda dapat
meneruskan dengan Kegiatan Belajar 2. Bagus! Jika masih di bawah 80%,
Anda harus mengulangi materi Kegiatan Belajar 1, terutama bagian yang
belum dikuasai.
1.46 Laboratorium Auditing 

Kegiatan Belajar 2

Instruksi Umum dan Persiapan

A. PENDAHULUAN

Sebelum memulai suatu perikatan audit, auditor harus memahami


instruksi umum dan melaksanakan prosedur memadai untuk memutuskan
apakah akan menerima suatu entitas menjadi klien audit atau melanjutkan
perikatan audit untuk tahun berikutnya.
Melalui berbagai sumber, misalnya penunjukan (referensi) oleh suatu
bank, kantor akuntan lain, notaris, pengacara dan lain-lain, seorang akuntan
dihubungi oleh calon kliennya mengenai kemungkinan ditunjuknya akuntan
tersebut untuk melakukan pemeriksaan atas ikhtisar-ikhtisar keuangan calon
klien yang bersangkutan.
Kontak pertama ini biasanya digunakan oleh akuntan untuk mengenal
calon kliennya, jenis usahanya, sumber penunjukan, maksud klien meminta
jasa akuntan (pemeriksaan umum atau khusus), apakah sebelumnya sudah
ada akuntan lain yang memeriksa ikhtisar keuangannya, dan lain-lain. Calon
klien dapat menggunakan kesempatan ini untuk mengetahui jasa-jasa apa saja
yang dapat diberikan oleh kantor akuntan yang dihubunginya, apakah ada
keahlian khusus yang dimiliki oleh para partner dan staf, berapa jumlah
honorarium yang harus dibayar, dan seterusnya.
Pembicaraan ini dapat berkembang menjadi penunjukan akuntan tadi
secara resmi. Dalam bab ini kita akan melihat persiapan-persiapan yang
dilakukan oleh akuntan yang bersangkutan.
Pada perencanaan akan disebutkan bahwa calon klien ingin mengetahui
berapa besar honorarium untuk jasa pemeriksaan umumnya. Untuk itu
akuntan harus mengetahui dulu berapa luas pekerjaan yang dilakukannya,
bagaimana prosedur dan pengendalian intern perusahaan dan hal-hal lain
yang mempengaruhi banyak sedikitnya waktu yang akan dipergunakan dalam
pekerjaan pemeriksaan itu. Hal ini dapat dilakukan dengan mengadakan
survei terlebih dulu.
Petunjuk-petunjuk untuk mengadakan survei ini dapat dilihat dalam
Tabel 1.2.
 EKSI4414/MODUL 1 1.47

Tabel 1.2
Penjelasan tujuan survei ke klien

TUJUAN
1. Mendapatkan informasi mengenai calon klien sehingga partner beserta stafnya akan
memperoleh gambaran dan pengertian yang lebih baik mengenai usahanya.
2. Memungkinkan partner dan staf merumuskan pendapat secara lebih baik dalam
merencanakan dan melaksanakan pekerjaan pemeriksaan.
3. Menentukan banyaknya transaksi dan prosedur pengendalian intern sebagai dasar
penentuan jam kerja dan penaksiran honorarium akuntan.
4. Menentukan kombinasi asisten yang akan digunakan.

Tabel 1.3
Prosedur untuk melakukan survei ke klien

PROSEDUR UNTUK MENGADAKAN SURVEI


I. Informasi Khusus Ya Tidak Catatan
1. Apakah kantor kita mempunyai pengalaman
…….. ………… ………….
dalam jenis perusahaan semacam ini?
2. Apakah Anda sudah mendapatkan nama,
alamat dan tanggal berdirinya perusahaan yang …….. ………… ………….
tepat ?
3. Apakah Anda sudah mendapat anggaran dasar
…….. ………… ………….
perusahaan ?
4. Kalau perusahaan merupakan suatu
perusahaan PMA (Penanaman Modal Asing
atau PMDN (Penanaman Modal Dalam Negeri),
apakah Anda sudah meminta :
a. Project proposal …….. ………… ………….
b. Izin departemen teknis ybs …….. ………… ………….
c. Keputusan Presiden …….. ………… ………….
d. SK Menteri Keuangan (fasilitas
…….. ………… ………….
perpajakan)
5. Apakah Anda sudah menanyakan hal- hal yang
berikut ?
a. Produksi atau jasa yang diberikan
…….. ………… ………….
perusahaan
b. Apakah untuk penjualan lokal atau ekspor …….. ………… ………….
c. Saluran atau metode distribusi barang
…….. ………… ………….
produksinya
d. Jenis dan jumlah Kliennya …….. ………… ………….
e. Apakah kegiatan produksi/ penjualnya
…….. ………… ………….
bersifat musiman
6. Kalau di samping kantor yang dikunjungi,
…….. ………… ………….
perusahaan juga mempunyai kantor-kantor,
1.48 Laboratorium Auditing 

PROSEDUR UNTUK MENGADAKAN SURVEI


pabrik-pabrik, gudang- gudang, atau cabang-
cabang lain, apakah Anda mengetahui alamat
mereka yang tepat dan catatan pembukuan
yang ada di setiap tempat tersebut?
7. Apakah kita harus mengunjungi semua tempat
…….. ………… ………….
tersebut?
8. Siapa yang memasukkan surat pemberitahuan
…….. ………… ………….
pajak (SPT) : Klien atau kita
9. Sampai tahun berapa pajak perseroannya
…….. ………… ………….
sudah rampung?
10. Apakah Klien sudah pernah di periksa oleh
akuntan lain ? Siapa ? Mengapa mereka pindah …….. ………… ………….
akuntan?
11. Apakah Klien menggunakan buku petunjuk
…….. ………… ………….
pembukuan (accounting manual)?
12. Apakah pemeriksaan intern dilakukan secara
…….. ………… ………….
teratur oleh petugas yang berwewenang?
13. Apakah fungsi akuntansi dipisahkan dari fungsi :
a. Pembelian? …….. ………… ………….
b. Penjualan? …….. ………… ………….
c. Pembelian kredit kepada Klien? …….. ………… ………….
d. Penerimaan dan pengeluaran kas? …….. ………… ………….
14. Sebutkan tipe mesin pembukuan yang
…….. ………… ………….
digunakan (kalau ada)
15. Apakah perusahaan menggunakan budget
…….. ………… ………….
untuk pengendalian biaya?
II. Data Keuangan
1. Sudahkah Anda meminta laporan keuangan
…….. ………… ………….
dan laporan pemeriksaan intern yang terakhir?
Berapa besar angka : penjualan, hasil bersih,
Aset tetap, hutang jangka …….. ………… ………….
panjang dan angka penting lainnya?
2. Apakah Anda sudah mengetahui struktur modal
…….. ………… ………….
perusahaan, khususnya mengenai:
a. Modal saham …….. ………… ………….
b. Nilai nominal per saham …….. ………… ………….
c. Saham yang ditempatkan …….. ………… ………….
d. Saham dalam portofolio …….. ………… ………….
e. Saham yang telah dikeluarkan …….. ………… ………….
3. Apakah Anda sudah melihat berapa banyak
transaksi dalam sehari, seminggu atau
sebulan? (Ini dapat dilakukan dengan …….. ………… ………….
melakukan scanning pada buku penjualan buku
piutang, buku kas dll.).
4. Apakah Anda sudah memperoleh daftar Aset …….. ………… ………….
 EKSI4414/MODUL 1 1.49

PROSEDUR UNTUK MENGADAKAN SURVEI


tetap dan mengetahui lokasi Aset tetap yang
penting (pabrik, alat pengeboran minyak, dan
lain-lain.)?
III. Catatan Pembukuan
1. Sudahkah Anda mencatat nama-nama buku
atau catatan pembukuan yang digunakan oleh
…….. ………… ………….
perusahaan dan tempat di mana buku-buku
tersebut disimpan?
2. Apakah Anda sudah mencatat apa isi buku-
buku tersebut, misalnya judul kolom-kolom …….. ………… ………….
yang ada ?
3. Apakah Anda mengetahui berapa besar/
seringnya suatu transaksi seperti terlihat dari :
a. Bukti kas atau jumlah check yang
…….. ………… ………….
dikeluarkan
b. Nota penjualan yang dipakai …….. ………… ………….
c. Pos-pos memorial yang dibuat …….. ………… ………….
IV. Kepegawaian
1. Apakah Anda telah meminta bagan organisasi? …….. ………… ………….
2. Sudahkah Anda menentukan jumlah pegawai
…….. ………… ………….
per bagian?
3. Berapa jumlah seluruh pegawai dan berapa
yang bekerja di bagian pembukuan/ …….. ………… ………….
pengawasan intern?
V. Syarat-syarat Laporan
1. Apa maksud Klien meminta pemeriksaan?
(tujuan pajak, kredit, untuk pemegang saham,
…….. ………… ………….
merger, laporan ke kantor besarnya di luar
negeri dan lain-lain.)
Kalau Klien mempunyai perusahaan induk di
luar negeri, apakah ada instruksi pemeriksaan
(audit instruction) dari perusahaan induk?
2. Apakah ada batas waktu (dead-line)
….… ………… ………….
penyampaian laporan? Kapan?
3. Apakah secara berkala dibuat laporan intern
….… ………… ………….
untuk keperluan pimpinan perusahaan?

Langkah berikutnya adalah membuat surat usul pemeriksaan (audit


proposal) yang mengikhtisarkan tanggung jawab akuntan, yakni mengenai
jasa yang diberikan; jumlah honorarium akuntan, jadwal pembayarannya, dan
kemudian bagian yang mencantumkan persetujuan dari klien. Kalau surat ini
telah disetujui, surat ini disebut surat pengukuhan penugasan (client
engagement letter). Lihat Gambar 1.4 berikut.
1.50 Laboratorium Auditing 

SURAT USUL PEMERIKSAAN/PENGUKUHAN PENUGASAN


27 Maret 2011
Kepada yang terhormat
P.T. Pabrik Tekstil Cempaka
Jalan Cempaka Putih
Jakarta
U.p. Sdr. Amir Sentosa, Presiden Komisaris
Dengan hormat,
Hal : usul-usul pemeriksaan tahun buku 2010
Sebagai kelanjutan pembicaraan kita dengan ini kami mengajukan usul-usul
yang berikut mengenai pemeriksaan ikhtisar keuangan P.T. Pabrik Tekstil
Cempaka untuk tahun buku yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2010.
Pemeriksaan kami dilakukan untuk tujuan pemberian pendapat akuntan
mengenai kelayakan penyajian ikhtisar keuangan Saudara pada akhir tahun
2010. Pemeriksaan kami akan dilakukan sesuai dengan norma
pemeriksaan akuntan dan karenanya akan meliputi prosedur pemeriksaan
yang kami pandang perlu. Pemeriksaan di tengah tahun (interim audit) akan
dilakukan dalam Bulan Agustus 2011. Jika kami menjumpai hal-hal yang
memungkinkan penyempurnaan sistem pengendalian intern (internal
kontrol) ataupun masalah lainnya yang mempunyai akibat terhadap
pendapat kami atas ikhtisar keuangan Saudara, hal-hal itu beserta saran-
saran untuk mengatasi masalah-masalah tersebut akan kami beri tahukan
kepada Saudara.
Dalam hubungan ini kami ingin menegaskan bahwa tujuan utama
pemeriksaan kami adalah untuk memberikan pendapat akuntan atas ikhtisar
keuangan P.T. Pabrik Tekstil Cempaka. Karena pemeriksaan semacam ini
tidaklah khusus atau terutama diarahkan untuk menemukan kecurangan
atau penyelewengan-penyelewengan lainnya, kami tidak dapat menjamin
bahwa pemeriksaan kami dapat mengungkapkan kecurangan-kecurangan
tersebut, kalau ada. Dalam pelaksanaan pemeriksaan, kami selalu akan
 EKSI4414/MODUL 1 1.51

memperhatikan kemungkinan terjadinya hal-hal tersebut dan akan


memberitahukan pada Saudara jika hal tersebut kami temukan.
Dalam melakukan pemeriksaan tersebut di atas kami sangat mengharapkan
penyiapan daftar-daftar oleh staf Saudara karena hal ini akan membantu
kelancaran pemeriksaan kami.
Taksiran kami mengenai honorarium untuk tugas-tugas tersebut di atas
adalah Rp. 3 juta. Di samping itu kami juga akan membebankan Saudara
dengan biaya-biaya lainnya yang berhubungan dengan pemeriksaan kami,
seperti biaya perjalanan, foto-copy, biaya pencetakan laporan dan lain-lain,
termasuk 5% pajak pertambahan nilai (PPN). Honorarium tersebut di atas
akan kami bebankan sebagai berikut :
Dua minggu setelah persetujuan atas surat ini Rp. xxxx
Akhir Agustus 2010 xxxx
Sisanya pada saat penyerahan laporan.
Jasa-jasa lainnya yang mungkin Saudara perlukan seperti pembuatan-
pembuatan laporan lainnya, pemberian informasi kepada pihak ketiga dan
lain-lain, akan dibebankan secara terpisah dari pekerjaan pemeriksaan
tersebut di atas dasar permufakatan bersama.

Jika usul-usul kami dapat Saudara terima, sudilah kiranya Saudara


menandatangani dan mengembalikan duplikat surat ini Kepada kami.
Atas perhatian Saudara kami mengucapkan banyak terima kasih.
Hormat kami,

Usul-usul tersebut di atas memenuhi persyaratan kami dan dapat kami


setujui :

P.T. Pabrik Tekstil Cempaka


Ditandatangani oleh ………………………………….
Nama terang Amir Sentosa
Gambar 1.4
Surat pengukuhan penugasan (client engagement letter)
1.52 Laboratorium Auditing 

Pada saat ini klien sudah harus mengetahui akuntan yang bertanggung
jawab atas penugasan ini (partner in-charge). Di kantor akuntan yang
mempunyai cukup banyak partner, dapat juga ditunjuk seorang partner lain
yang dapat dihubungi oleh klien jika partner utamanya (partner in-charge)
berhalangan. Partner pengganti ini juga dapat mempunyai tugas untuk
melakukan penelaahan lagi sebelum konsep laporan dicetak (concurring
review).
Kalau klien ini sebelumnya telah mempunyai akuntan publik lain,
partner utama mempunyai kewajiban etis untuk menghubungi akuntan
terdahulu. Hal ini harus dilakukan bukan saja sebagai kebiasaan sopan santun
sesama rekan akuntan, tetapi juga untuk mengetahui apakah ada hal-hal
tertentu yang terjadi antara akuntan semula dengan bekas kliennya yang
menurut pertimbangan partner utama harus dijadikan alasan penolakan untuk
menjadi akuntan publik dari klien tersebut.
Secara administratif sebaiknya kantor akuntan menyelenggarakan
catatan-catatan untuk setiap klien, misalnya: kertas kerja, map korespondensi
dan suatu memorandum tentang penugasan oleh klien (Client Engagement
Memorandum) (lihat Tabel 1.5).
 EKSI4414/MODUL 1 1.53

Tabel 1.5
Memorandum penugasan klien (Client Engagement Memorandum)

MEMORANDUM PENUGASAN

1. Nama Klien P.T. Pabrik Tekstil Cempaka


2. Alamat Jalan Cempaka Putih, Jakarta
3. Cabang-cabang di Bandung dan Malang
4. Jenis usaha Pertenunan dan Perajutan
5. Tahun buku berakhir pada 31 Desember
6. Jenis jasa yang diberikan Pemeriksaan umum
7. Pejabat Klien yang menjadi Sdr. Amir Sentosa, Presiden Komisaris
penghubung
8. Para pemegang saham Sdr. Amir Sentosa (40%)
Sdri. Rini Permata (40%)
Bank Bumi Ayu (20%)
9. Bagaimana Klien memperoleh Referensi Bank Bumi Ayu yang sudah
menjadi Klien kita selama 5 tahun.
10. Honorarium akuntan Untuk tahun pertama Klien menyetujui
honorarium sebesar Rp. 3 juta.
11. Catatan administrasi :
Partner utama Rifian Sahuri
Partner pengganti Miriam Amin
Klien No. C-6322

B. PERENCANAAN PEKERJAAN

Perencanaan pekerjaan merupakan keharusan kalau kita menghendaki


pemeriksaan yang efektif dan efisien. Tidak ada pemeriksaan yang terlalu
kecil sehingga tidak membutuhkan perencanaan sama sekali. Makin besar
suatu tugas pemeriksaan, makin banyak pula waktu yang dipergunakan untuk
perencanaan.
Dalam merencanakan pekerjaan ini harus dipertimbangkan hal-hal yang
berikut:
1. Perencanaan yang efektif harus dilakukan jauh sebelum pemeriksaan
dilakukan.
1.54 Laboratorium Auditing 

2. Perhatian khusus harus diberikan untuk menghilangkan pekerjaan


pemeriksaan yang tak perlu dan yang berlebih-lebihan. Harus diingat
bahwa pekerjaan pemeriksaan yang berlebih-lebihan (misalnya karena
akuntan mengabaikan pengendalian intern yang sudah baik) tidaklah
lebih baik dari pemeriksaan yang tidak cukup.
3. Pemeriksaan pendahuluan harus diatur sedemikian rupa sehingga dapat
dikerjakan dalam bulan-bulan yang kurang sibuk.
4. Pegawai dari kantor klien harus digunakan untuk pembuatan daftar-
daftar dan pekerjaan-pekerjaan lain yang bukan merupakan substitusi
pekerjaan pemeriksaan oleh akuntan.
5. Pembentukan kombinasi asisten yang tepat untuk suatu penugasan. Para
asisten harus mengetahui tujuan pemeriksaan dan prosedur pengendalian
intern sehingga dapat menjalankan program pemeriksaan dengan tepat.

C. BANTUAN KLIEN

Tadi disebutkan bahwa pegawai klien harus diminta bantuannya untuk


membuat daftar-daftar tertentu yang diperlukan untuk akuntan, misalnya:
1. Neraca percobaan.
2. Daftar rekonsiliasi bank.
3. Daftar piutang berdasarkan umur piutang (aging schedule).
4. Daftar persediaan barang yang akan digunakan untuk pengamatan
perhitungan persediaan.
5. Daftar aset tetap beserta penghapusannya.
6. Daftar asuransi yang dibayar di muka dan bagian yang menjadi biaya
dalam tahun berjalan.
7. Daftar hutang jangka pendek dan panjang.
8. Daftar modal.
9. Perincian penjualan misalnya berdasarkan jenis barang yang dijual atau
daerah penjualan.
10. Perincian penghasilan dan biaya rupa-rupa dan penghasilan/biaya luar
biasa (extraordinary items).

Ikhtisar daftar-daftar ini dapat diperpanjang sesuai dengan jumlah


perkiraan yang ada pada klien.
Kadang-kadang klien menolak membuat daftar-daftar tersebut untuk
akuntan dengan alasan bahwa klien tidak mempunyai waktu dan bahwa
 EKSI4414/MODUL 1 1.55

pembuatan daftar-daftar tersebut adalah tugas akuntan. Alasan-alasan


tersebut sama sekali tidak tepat.
Klien sebenarnya berada dalam kedudukan yang lebih baik untuk
membuat daftar-daftar. Kalau pembuatan daftar-daftar itu akan memakan
banyak waktu klien, maka pembuatannya oleh akuntan publik akan lebih
memakan waktu. Bagaimanapun juga pegawai klien lebih mengetahui
mengenai data akuntansinya dibandingkan akuntan publiknya.
Alasan bahwa pembuatan daftar-daftar adalah tugas akuntan publik lebih
lagi tidak benar. Sebagaimana halnya dengan neraca, ikhtisar laba/rugi, dan
ikhtisar keuangan lainnya, daftar-daftar tersebut di atas merupakan tanggung
jawab dan milik klien (client's representation). Akuntan hanyalah
bertanggung jawab mengenai pemberian pendapat atas ikhtisar-ikhtisar
keuangan atau pertanggungan jawab klien dan bukan atas pembuatan daftar-
daftar tersebut.
Kalau klien yang membuatkan daftar-daftar untuk akuntan publiknya,
maka pekerjaan akuntan ini secara baik dapat dibatasi pada pekerjaan
pemeriksaan yang murni.
Untuk menghindari kesalahpahaman di kemudian hari, surat usul
pemeriksaan harus mencantumkan permintaan pembuatan daftar-daftar oleh
klien.
Di samping untuk pembuatan daftar-daftar, pegawai klien juga dapat
dimanfaatkan untuk tugas-tugas lain seperti membubuhkan nama dan alamat
pada surat-surat permintaan konfirmasi, memasukkan surat-surat tersebut
dalam amplop, memberikan perangko atas amplop dan lain lain. Pekerjaan
tadi misalnya dilakukan apabila jumlah permintaan konfirmasi sangat
banyak.
Dalam meminta bantuan pegawai klien ini beberapa hal harus diingat,
seperti:
1. Jenis pekerjaan yang diberikan janganlah berupa pekerjaan yang
harus menjadi tanggung jawab akuntan, misalnya pemilihan sampel atas
piutang-piutang yang akan dimintakan konfirmasinya.
2. Pegawai klien bukanlah asisten dari kantor akuntan, karenanya
penggunaan pegawai ini harus dengan seizin pimpinan Klien dan harus
dibicarakan pada saat perencanaan dilakukan.
3. Pekerjaan yang diberikan kepada Klien selamanya harus diteliti kembali
(di-review) dan di bawah supervisi wakil kantor akuntan.
1.56 Laboratorium Auditing 

D. IKHTISAR PERENCANAAN PEMERIKSAAN

Dari uraian di muka dapat dilihat bahwa sebelum pekerjaan pemeriksaan


dimulai, telah diusahakan sejauh mungkin merencanakan pekerjaan untuk
menghindari pemborosan waktu, tenaga dan biaya. Berikut ini adalah ikhtisar
hal-hal yang perlu diperhatikan pada waktu merencanakan pekerjaan.
1. Penentuan adanya kemungkinan terjadinya masalah akuntansi atau
pemeriksaan sedini mungkin. Hal ini berarti bahwa kita sudah harus
dapat menentukan secepat mungkin:
a. akibat dari keluarnya peraturan-peraturan pemerintah atau
perubahan dalam bidang perekonomian yang mempunyai pengaruh
terhadap usaha atau persyaratan laporan klien,
b. keadaan catatan pembukuan yang akan memperlambat penyelesaian
pekerjaan pemeriksaan (pembukuan yang ketinggalan pencatatannya
atau tidak up to date, berkas-berkas disimpan tidak teratur),
c. perbedaan pendapat antara akuntan dan klien mengenai perlakuan
akuntansi atas sesuatu transaksi atau peristiwa perusahaan,
d. indikasi adanya kecurangan, dan
e. tanggal penyelesaian pekerjaan lapangan dan penyampaian laporan
pada klien.
2. Pengaturan asisten secara efisien dan tertib. Ini berarti bahwa sedini
mungkin harus diketahui mudah atau sulitnya pekerjaan, apakah
dibutuhkan spesialisasi tertentu untuk penyelesaian pekerjaan itu, dan
harus dipergunakannya jadwal penyelesaian pekerjaan (lihat Gambar
1.6).
 EKSI4414/MODUL 1 1.57

PT. Pabrik Tekstil Cempaka


Jadwal Penyelesaian Pekerjaan Utama
31 Desember 2010

Agust Sept Okt Nop Des Jan Pebr

2010 2010

Surat instruksi ke
kantor cabang
untuk pemeriksaan
kantor-kantor
1 cabang Klien
Penilaian atas
sistem
pengendalian
2 intern
3 Pembahasan surat
1.58 Laboratorium Auditing 

komentar I dengan
Klien dan
penyelesaiannya
Pemeriksaan
4 tengah tahun
Pembahasan surat
komentar II dengan
Klien dan
5 penyelesaiannya
Penghitungan uang
6 tunai
Pengiriman
permintaan
7 konfirmasi bank
Pengiriman
permintaan
8 konfirmasi piutang
Penilaian piutang
9 dan usul cadangan
 EKSI4414/MODUL 1 1.59

piutang sangsi
Pengamatan
penghitungan
10 persediaan
Penelaahan
terhadap Aset tetap
yang
dibeli/dibangun
dalam tahun
11 berjalan
Pengiriman
permintaan
konfirmasi hutang
12 jangka panjang
Pembuatan ikhtisar
kontrak-kontrak,
13 risalah rapat dll
Pemeriksaan
14 setelah tanggal
1.60 Laboratorium Auditing 

neraca
Penerimaan hasil
pemeriksaan
15 cabang-cabang
Konsolidasi
informasi dari
16 cabang-cabang
Penyelesaian jurnal
koreksi dan
persetujuan Klien
17 atas koreksi tsb
Pembuatan konsep
surat komentar III
dan laporan
18 keuangan
Pembicaraan
konsep di atas
19 dengan Klien
20 Permintaan surat
 EKSI4414/MODUL 1 1.61

pernyataan dari
Klien
Penyampaian
21 laporan

Catatan : Semua blok harus dihitamkan setelah pekerjaan yang bersangkutan dilaksanakan

Gambar 1.6
Jadwal Penyelesaian Pekerjaan Utama
1.62 Laboratorium Auditing 

3. Penelaahan dan penilaian atas sistem pengendalian intern (lihat lebih


lanjut pada Modul 2). Pemilihan prosedur pemeriksaan apa yang akan
dijalankan, penetapan waktu (timing) dalam penerapan prosedur tersebut
dan berapa luas prosedur pemeriksaan akan diterapkan sangat
bergantung kepada sistem pengendalian intern. Oleh karena itu,
penelaahan yang baik atas sistem pengendalian intern dapat membantu
akuntan, untuk meniadakan prosedur yang tidak perlu dan berlebih-
lebihan.
4. Penetapan waktu (timing) yang tepat dalam memulai pekerjaan
pemeriksaan. Dengan penetapan waktu pemeriksaan yang tepat kita
dapat menggunakan tenaga pegawai klien yang tidak begitu sibuk
5. Pengetahuan yang mendalam tentang usaha klien. Hal ini bukan saja
penting untuk mengerti masalah-masalah operasional, keuangan atau
laporan klien, tetapi juga sangat penting dalam tahap perencanaan
pemeriksaan. Misalnya akuntan diminta memeriksa ikhtisar keuangan
perusahaan bowling. Dengan mengunjungi tempat ini akuntan dapat
mengenal usaha klien dan melihat, misalnya, sumber-sumber pendapatan
seperti penjualan ticket bowling, penyewaan sepatu, penyewaan tempat
penyimpanan (locker), usaha kantin, hasil dari penyewaan alat-alat
ketangkasan, hasil parkir, dan lain lain. Dengan pengetahuan ini ia dapat
menyusun program untuk hasil-hasil usaha tersebut yang misalnya
belum tentu terlihat semuanya dalam pembukuan klien. Kekurangan atau
kesengajaan mengurangi pendapatan usaha merupakan sumber
perbedaan pendapat antara akuntan dan kliennya, oleh karena itu, dengan
mengenal usaha klien masalah ini sudah dapat diketahui sejak semula.
Itulah sebabnya mengapa dalam pemeriksaan umum adalah tidak
bijaksana untuk meminta klien mengirimkan buku-bukunya ke kantor
akuntan dan kemudian pemeriksaan buku saja yang dilakukan.
Pemeriksaan di kantor Klien juga mempunyai keuntungan lain, yakni
bahwa catatan dan berkas pembukuan tidak dibawa keluar (jadi
mengurangi kemungkinan hilang atau jatuhnya informasi ke tangan
orang yang tidak berkepentingan), kalau akuntan mempunyai kesulitan,
staf klien mudah dihubungi, dan juga sebaliknya, apabila klien
membutuhkan akuntan, mereka langsung bisa menghubungi staf akuntan
di sana.
 EKSI4414/MODUL 1 1.63

Di samping mengunjungi klien, pengetahuan mengenai usaha klien


antara lain bisa didapat dari ikhtisar keuangan tengah tahun (interim financial
statements), terbitan yang dikeluarkan klien (laporan tahunan atau annual
report, bulletin, newsletter, dan seterusnya), buku petunjuk akuntansi atau
keuangan (accounting atau financial manual), terbitan yang dikeluarkan oleh
asosiasi perusahaan sejenis dan yang terpenting adalah pertemuan atau
hubungan yang teratur dengan klien.

E. PERSIAPAN AWAL AUDITOR SEBELUM


PENANDATANGANAN PENUGASAN AUDIT

Di atas telah dijelaskan langkah-langkah dalam perencanaan


pemeriksaan. Namun ada baiknya apabila ditelaah lagi tentang persiapan
awal auditor sebelum penandatanganan, penugasan audit dibagi menjadi
tahapan sebagai berikut.
1. Mencari informasi yang berkaitan dengan klien, seperti; alamat klien,
sejarah latar belakang, dan organisasi, (akan dibahas di berkas
permanen).
2. Mempelajari riwayat pelaksanaan audit tahun lalu.
3. Merencanakan jangka waktu audit.

Perhatikan contoh kasus mengenai informasi dan latar belakang


perusahaan berikut ini.

Contoh Kasus 1

PT. GAJAHMADA berlokasi di Jalan Majapahit Nomor 17. Jakarta


Barat. Perusahaan tersebut adalah perusahaan dagang jual beli elektronik.
Informasi tambahan tentang sejarah perusahaan dan organisasi dapat dilihat
dalam berkas permanen.
Achmad, auditor dari KAP Ferry Pramaditha & Rekan telah memeriksa
laporan tahunan PT. GAJAHMADA sejak tahun 2004. beberapa tahun ini,
Danang Bayu sebagai senior auditor untuk PT GAJAHMADA telah
mengundurkan diri dari KAP Ferry Pramaditha & Rekan, sedangkan Achmad
diangkat menjadi senior auditor in charge menggantikan Danang Bayu untuk
pemeriksaan PT GAJAHMADA periode 31 Desember 2009.
1.64 Laboratorium Auditing 

Danang Bayu telah menyelesaikan audit intern untuk PT


GAJAHMADA. dia telah menyelesaikan kuesioner pengendalian internal
(ICQ) dengan manajer keuangan dan akuntansi PT GAJAHMADA (Bapak
Bagas) pada tanggal 14 Desember 2009 dan selalu meng-up date
pengendalian internal setiap saat. Informasi di atas dapat dirangkum sebagai
berikut.
1. Pada tanggal 14 Desember 2009, Danang Bayu telah menyelesaikan ICQ
2. Pada tanggal 18 Desember 2009, Achmad memeriksa kembali kertas
kerja pemeriksaan tahun lalu dan laporan keuangan PT GAJAHMADA.
Pada 27 Desember 2009, Achmad mendatangi klien dan diperkenalkan
kepada para pegawai di perusahaan klien. Achmad mempersiapkan
kertas kerja pemeriksaan yang berasal dari laporan keuangan yang
diperoleh kepala bagian akuntansi (Saudari Rahma).
3. Pada tanggal 31 Desember 2009, Achmad melakukan pemeriksaan
terhadap kas besar dan kas kecil serta surat berharga.
4. Pada tanggal 2 Januari 2010, Achmad melakukan pemeriksaan terhadap
persediaan barang dengan melakukan pemeriksaan fisik dan membuat
berita acaranya.
5. Pada tanggal 4 Januari 2010, Achmad melakukan konfirmasi untuk
piutang usaha, bank, utang usaha, dan sebagainya.

Dari informasi yang tertera pada saat mempelajari informasi tentang


klien dan proses audit tahun lalu maka dapat direncanakan jangka waktu
audit. Pada contoh kasus PT. GAJAHMADA maka disusun perencanaan
audit sebagai berikut.
Achmad merencanakan melakukan pemeriksaan dimulai pada tanggal 14
Januari 2010 dan akan berakhir pada tanggal 6 Maret 2010. Achmad
menerima beberapa balasan surat konfirmasi dan yang lainnya menyusul
pada saat dilakukan pemeriksaan sementara Rahma juga menyelesaikan
laporan keuangan perusahaannya. Sebagai tambahan, pembukuan klien
ditutup pada akhir tahun serta kertas kerja neraca (working paper balance
sheet—WBS) dan kertas kerja laba rugi (working paper profit and loss—
WPL) sudah dipersiapkan oleh Danang Bayu dari KAP Ferry Pramaditha &
Rekan, Achmad membawa kertas kerja pemeriksaan tahun lalu dan berkas
permanen PT GAJAHMADA.
 EKSI4414/MODUL 1 1.65

Prosedur ini dilakukan untuk meminimalkan kemungkinan terjadinya:


1. hubungan dengan klien yang manajemennya tidak memiliki integritas,
2. tidak cukupnya sumber daya yang dimiliki oleh KAP, dan
3. akuntan publik yang tidak independen.

Keharusan menetapkan instruksi umum mengenai prosedur praperikatan


ini, tidak berarti bahwa KAP bertugas menentukan integritas atau keandalan
klien dan tidak juga berarti bahwa KAP berkewajiban kepada siapa pun,
kecuali pada dirinya untuk menerima, menolak, atau mempertahankan
kliennya. Namun, berdasarkan prinsip pertimbangan kehati-hatian (prudence)
KAP disarankan untuk selektif dalam menentukan hubungan profesionalnya.
Keputusan yang dicapai harus didukung dengan pengetahuan auditor bukan
hanya mengenai klien itu sendiri, namun juga industrinya.
Melalui berbagai sumber, misalnya penunjukan (referensi) oleh suatu
bank, kantor akuntan lain, notaris, pengacara dan lain-lain, seorang akuntan
dihubungi oleh calon kliennya mengenai kemungkinan ditunjuknya akuntan
tersebut untuk melakukan pemeriksaan atas ikhtisar-ikhtisar keuangan calon
klien yang bersangkutan.
Keputusan untuk menerima atau mempertahankan kliennya dipengaruhi
oleh beberapa kondisi khusus, di antaranya berikut ini.
a. Integritas.
Yaitu, integritas pemilik, manajemen kunci, dan orang-orang yang
bertanggung jawab terhadap pengelolaan entitas bisnis.
b. Risiko Audit.
Yaitu, potensi reputasi buruk, kerugian finansial, atau keduanya karena
berhubungan dengan entitas tersebut.
c. Kesiapan Auditor melaksanakan audit.
Yaitu, apakah auditor memiliki cukup sumber daya untuk melaksanakan
dan memberikan supervisi. Dalam hal ini adalah kesiapan dalam
pengetahuan dan pengalaman, misalnya industri dan pelaporannya.
d. Independensi.
Yaitu, apakah tidak ada hal-hal yang menyebabkan atau berpotensi
terjadinya benturan kepentingan dengan pemilik dan manajemen kunci
entitas bisnis.
1.66 Laboratorium Auditing 

Untuk memahami kondisi-kondisi khusus tersebut, auditor diwajibkan


untuk memiliki komunikasi awal dengan klien. Bentuk komunikasi ini,
biasanya berupa wawancara yang digunakan auditor untuk mengenal calon
kliennya, jenis usaha klien, maksud klien meminta jasa akuntan (pemeriksaan
umum dan khusus), apakah sudah ada akuntan lain yang memeriksa ikhtisar
keuangannya, dan seterusnya. Calon klien dapat menggunakan kesempatan
ini untuk mengetahui jasa-jasa apa saja yang dapat diberikan oleh kantor
akuntan yang dihubunginya, apakah ada keahlian khusus yang dimiliki oleh
para partner dan staf, dan lainnya.

Contoh Kasus 1
Kantor Akuntan Publik Rahardian dan Rekan menugaskan Reza sebagai
auditor untuk mewawancarai beberapa karyawan dari PT. Media Pustaka
suatu perusahaan penerbitan buku sebagai klien. Tujuan dari wawancara awal
ini adalah untuk menilai risiko perikatan dan lingkungan pengendalian. Oleh
karena itu, Reza meminta Manajer Divisi Pemasaran, Manajer Divisi
Penerbitan, dan Manajer Administrasi dan Keuangan untuk mewawancarai
mereka mengenai integritas mereka dengan PT Media pustaka. Berikut
beberapa contoh wawancara Reza dengan para manajer tersebut.
1. Wawancara dengan Bapak Rizki, Manajer Divisi Pemasaran
Reza : ―Sudah berapa lama Bapak Rizki bekerja di PT
Media Pustaka?‖
Bpk Rizki : ―Sudah hampir 9 tahun.‖
Reza : ―Apakah selama ini Bapak puas dengan insentif
yang diberikan oleh perusahaan sebagai imbal-
balik atas kinerja bapak?‖
Bpk. Rizki : ―Ya, kalau boleh dibilang saya cukup puas dengan
insentif yang diberikan‖.
Reza : ―Apakah menurut Bapak insentif tersebut sudah
memenuhi untuk jabatan yang Bapak jalani?‖
Bpk. Rizki : ―Ya, saya rasa cukup untuk jabatan saya sebagai
manajer, insentif, bonus, dan fasilitas yang
diberikan sudah cukup.‖
Reza : ―Apakah Bapak nyaman dengan lingkungan kerja
yang ada di PT Media Pustaka?‖, ―atau Bapak
menginginkan gambaran lingkungan kerja yang
seperti apa?‖
 EKSI4414/MODUL 1 1.67

Bpk. Rizki : ―Ya, lingkungan kerja PT Media Pustaka memang


diciptakan friendly di mana antara lini manajer
dan staf tidak ada gap atau jarak, tapi tetap
menghormati posisi masing-masing, jadi tidak
kaku, bahkan sering diadakan sesi sharing per
divisi setiap rapat bulanan, jadi suasana kerja di
sini nyaman, dan memang situasi kerja yang
seperti ini yang saya inginkan."

Dari hasil wawancara singkat di atas maka dapat disimpulkan bahwa


Bapak Rizki memiliki integritas yang tinggi terhadap perusahaan, karena ia
sudah merasa perusahaan tersebut telah mencukupi kebutuhannya, sehingga
kecil kemungkinan terjadinya kecurangan di Divisi Pemasaran.

2. Wawancara Reza dengan Manajer keuangan, PT Media Pustaka Bapak,


Thomas.
Reza : ―Pak, berdasarkan laporan keuangan yang saya
pelajari. Bagaimana peran dari divisi-divisi
lainnya, dalam hal penyusunan laporan
keuangan?‖, ―Apakah terdapat hambatan-
hambatan dari setiap bagian yang terkait?‖
Bpk Thomas : ―Setiap divisi memberikan peranan yang dalam
pelaporan keuangan. Dan tidak terjadi hambatan,
karena setiap bagian memiliki komitmen yang
sama dalam hal pelaporan keuangan. Laporan
keuangan dibuat berdasarkan kejadian yang terjadi
dan bukti-bukti transaksi yang ada. Anda dapat
mengecek dokumen dan bukti-bukti transaksi
yang telah kami siapkan pak.‖
Reza : Apakah terdapat pengawasan terhadap
pengendalian intern perusahaan? Misalnya
terdapat komite audit atau tidak?
Bpk Thomas : ―Tiap-tiap divisi diberikan satuan pengawas
pengendalian intern dan terpusat pada satu pusat
pengawasan pengendalian intern. Hal tersebut
dimaksudkan untuk mengurangi kecurangan atau
1.68 Laboratorium Auditing 

kesalahan yang nantinya akan mempengaruhi


Laporan Keuangan.‖
Reza : ―Menurut Bapak, apakah pengawasan internal
pada perusahaan ini sudah cukup efektif?
Bagaimanakah bila terjadi kesalahan, misalnya
salah menghitung jumlah orderan, atau lainnya?‖
Bpk Thomas : ― Menurut saya pribadi pengawasan internal yang
telah ada cukup efektif, dan apabila terjadi
kesalahan seperti yang telah saudara sebutkan
biasanya di mana kesalahan tersebut terdeteksi,
maka divisi tersebut yang akan melaporkan ke
pusat dan ke divisi yang terkait dengan kesalahan
tersebut.

Dari hasil wawancara singkat di atas dapat disimpulkan bahwa


pengendalian internal pada PT Media Pustaka dapat dinilai cukup efektif.
Hasil dari wawancara tersebut kemudian dituangkan dalam tempat kertas
kerja sebagai berikut.
 EKSI4414/MODUL 1 1.69

Rahardian dan Rekan


Kantor Akuntan Publik
Kertas Kerja

Risiko Lingkungan Ref.


Formulir Praperikatan Perikatan Pengendalian

Karakteristik dan Integritas


1. Apakah Auditor telah melakukan
tanya jawab mengenai karakteristik
atau integritas dari satu atau lebih
anggota manajemen atau pemilik- Tidak Tidak
pengelola sehingga setiap
representasi manajemen atau
pemilik-pengelola dapat dipercaya?
Keseluruhan komitmen terhadap
Laporan keuangan yang Akurat
2. Apakah ada keraguan terhadap
komitmen pemilik-pengelola atas Tidak
Tidak
pelaporan keuangan yang dapat
dipercaya?
Komitmen untuk merancang dan
memelihara suatu proses akuntansi dan
sistem informasi yang dapat dipercaya
3. Apakah ada pertimbangan yang
harus diperhatikan mengenai
komitmen dari manajemen untuk
merancang dan memelihara suatu Tidak Tidak
proses akuntansi dan sistem
informasi yang dapat dipercaya atau
pengawasan internal yang efektif ?
Klien: Dibuat Oleh : Diperiksa Oleh : Indeks

PT. MEDIA REZA Sasongko -


PUSTAKA
Skedul : Tanggal : Tanggal : Periode Audit :

Praperikatan Audit 14/02/2011 18/02/2011 31/12/2010


1.70 Laboratorium Auditing 

Daftar pertanyaan di atas diisi dengan jawaban ―Ya‖ atau ―Tidak‖ pada
kolom ―Risiko Perikatan‖ dan ―Lingkungan Pengendalian‖ Setiap jawaban
―Ya‖ menunjukkan keberadaan risiko perikatan atau kondisi-kondisi
pengendalian yang memerlukan pertimbangan dan penjelasan lebih lanjut.
Beberapa kondisi berpengaruh terhadap penilaian risiko perikatan maupun
pemahaman lingkungan pengendalian, namun beberapa kondisi lainnya
mungkin hanya berhubungan dengan satu kondisi.

F. KERTAS KERJA PEMERIKSAAN TAHUN LALU

Kertas kerja pemeriksaan tahun lalu merupakan sumber yang penting


dalam menyelesaikan audit tahun berjalan. Kertas kerja pemeriksaan tahun
lalu merupakan panduan awal auditor memulai audit. Kertas kerja
pemeriksaan tahun lalu seharusnya digunakan sebagai titik awal untuk
mempersiapkan program audit. Kertas kerja pemeriksaan tahun lalu juga
digunakan sebagai pedoman dalam mempersiapkan kertas kerja tahun
berjalan.

G. KERTAS KERJA PEMERIKSAAN TAHUN BERJALAN

Sewaktu auditor memulai pemeriksaan, persiapkan kertas kerja tahun


berjalan pada setiap kerja pemeriksaan harus didukung oleh tickmark auditor
yang memperlihatkan hubungan dengan bukti pemeriksaan.
Kertas kerja audit merupakan bagian terpenting dalam pemeriksaan,
karena itu berhati-hatilah dalam mempersiapkan kertas kerja audit.
Daftar untuk kertas kerja pemeriksaan terdiri sebagai berikut.
A1 : Laporan Audit
A2 : Kertas Kerja Neraca (WBS)
A3 : Kertas Kerja Laba Rugi (WPL)
A4 : Daftar jurnal koreksi dan reklasifikasi
A5 : Hasil-hasil dari peristiwa setelah tanggal neraca (subsequent
events review)
Data yang penting untuk catatan atas laporan keuangan informasi
penting lainnya
A6 : Catatan review dari senior (auditor in-charge)
 EKSI4414/MODUL 1 1.71

Catatan pemeriksaan dari in-charge untuk manajer dan rekan


(berisi ringkasan dari persoalan-persoalan penting yang perlu
diketahui manajer dan rekan)
Catatan review dari manajer dan rekan
A7 : Laporan keuangan dan neraca saldo yang disiapkan oleh klien,
Rekonsiliasi antara laporan keuangan dan neraca saldo
B1 : Surat pernyataan klien (client's representation letter)
B2 : Surat kepada manajemen (management letter) berisi saran
perbaikan untuk manajemen
B3 : Surat penugasan dari klien (engagement letter)
B4 : Perencanaan audit (audit planning)
Program audit (audit program)
Jangka waktu yang direncanakan dan yang sebenarnya (time budget
and actual)
C : Kas dan setara kas (cash and cash equivalent)
CC : Daftar konfirmasi bank (list of bank confirmation)
D : Investasi jangka pendek (short-term investment)
E : Piutang usaha (trade receivable)
EE : Daftar konfirmasi piutang (list of confirmation from accounts
receivable)
F : Persediaan (inventories)
FF : Hasil observasi dari persediaan
G : Beban dibayar di muka (prepayments)
H : Investasi (investments)
I : Rekening antarperusahaan (intercompany account)
J : Aset tetap (property, plant, and equipment)
JJ : Hasil inventarisasi aset tetap
K : Aset tak berwujud (intangible assets)
L : Aset lainnya (other assets)
M : Kewajiban lancar atau jangka pendek (current or short-term
liabilities)
MM : konfirmasi kewajiban jangka pendek (short term liabilities’s
confirmation)
N : Kewajiban jangka panjang (longterm liabilities)
NN : konfirmasi kewajiban jangka panjang (long term liabilities’s
confirmation)
O : Kewajiban jangka panjang lainnya (other non-current liabilities)
1.72 Laboratorium Auditing 

P : Perpajakan (tax status)


Q : Komitmen dan kewajiban bersyarat (commitme nts a nd
conting en t liabilities)
R : Ekuitas (stockholders equity)
RR : konfirmasi ekuitas
PL I : Penjualan (sales)
PL2 : Beban pokok penjualan (cost ofgoods sold)
PL3 : Beban operasional (operating expenses)
PL4 : Penghasilan dan beban lainnya (other income and charges)
PL5 : Pajak penghasilan (income tax)

H. PETUNJUK PEMBUATAN KERTAS KERJA PEMERIKSAAN

1. Proses Pemeriksaan
Proses audit merupakan urutan dari pekerjaan awal penerimaan
penugasan sampai dengan penyerahan laporan audit kepada klien yang
mencakup beberapa hal sebagai berikut:
a. Perencanaan dan Perancangan Pendekatan Audit (Plan and Design an
Audit Approach), terdiri atas tahapan-tahapan sebagai berikut.
1) Mengidentifikasi alasan klien untuk diperiksa, dengan mengetahui
maksud penggunaan laporan audit dan pihak-pihak pengguna
laporan keuangan.
2) Melakukan kunjungan ke tempat klien untuk:
a) mengetahui latar belakang bidang usaha klien,
b) memahami struktur pengendalian internal klien,
c) memahami sistem administrasi pembukuan, dan
d) mengukur volume bukti transaksi atau dokumen untuk
menentukan biaya, waktu, dan luas pemeriksaan.
3) Mengajukan proposal audit kepada klien.
Untuk klien lama, dilakukan penelaahan kembali apakah ada
perubahan-perubahan yang signifikan. Sedangkan untuk klien baru,
jika tahun sebelumnya diaudit oleh akuntan lain, maka
diberitahukan apakah ada keberatan profesional dari akuntan
terdahulu.
4) Mendapatkan informasi tentang kewajiban hukum klien.
5) Menentukan materialitas dan risiko audit yang dapat diterima dan
risiko bawaan.
 EKSI4414/MODUL 1 1.73

6) Mengembangkan rencana dan program audit menyeluruh yang


mencakup:
a) menyiapkan staf yang bergabung dalam tim audit,
b) membuat program audit termasuk tujuan audit (audit objective)
dan prosedur audit (audit procedure), dan
c) menentukan rencana dan jadwal kerja.
b. Pengujian atas Pengendalian dan Pengujian Transaksi (Test of Controls
and Transaction), terdiri atas:
1) Pengujian substantif atas transaksi (substantive test) adalah prosedur
yang dirancang untuk menguji kekeliruan atau ketidakberesan dalam
bentuk uang atau rupiah yang memengaruhi penyajian saldo-saldo
laporan keuangan yang wajar.
2) Pengujian pengendalian (test of control) adalah prosedur yang
dirancang untuk memverifikasi apakah sistem pengendalian
dilaksanakan sebagaimana yang telah ditetapkan.
c. Pelaksanaan Prosedur Analitis dan Pengujian Terinci atas Saldo
(Perform Analytical Procedures and Test of Details of Balances).
Prosedur analitis mencakup perhitungan rasio oleh auditor untuk
dibandingkan dengan rasio periode sebelumnya dan data lain yang
berhubungan. Sebagai contoh, membandingkan penjualan, penagihan,
dan piutang usaha dalam tahun berjalan dengan jumlah tahun lalu serta
menghitung persentase laba kotor untuk dibandingkan dengan tahun lalu.
Pengujian terinci atas saldo (test of detail of balance) berfokus pada
saldo akhir buku besar (baik untuk pos neraca maupun laba rugi), tetapi
penekanan utama dilakukan pada pengujian terinci atas saldo
pada neraca. Sebagai contoh, konfirmasi piutang dan utang,
pemeriksaan fisik persediaan, penelaahan rekonsiliasi bank, dan lain-
lain.
d. Penyelesaian Audit (Complete the Audit) meliputi tahapan sebagai
berikut.
1) Menelaah kewajiban bersyarat (contingent liabilities).
2) Menelaah peristiwa kemudian (subsequent events).
3) Mendapatkan bahan bukti akhir, misalnya surat pernyataan klien.
4 ) Mengisi daftar periksa audit (audit check list).
5) Me n yi ap ka n s u r a t m a n a j e me n (management letter).
6) Menerbitkan laporan audit.
1.74 Laboratorium Auditing 

7) Mengomunikasikan hasil audit dengan komite audit dan


manajemen.

2. Kertas Kerja Pemeriksaan


Kertas Kerja Pemeriksaan memiliki definisi sebagai berikut:
a. Dokumentasi audit yang relevan untuk periode berjalan dan beberapa
periode.
b. Catatan yang dibuat auditor dan dokumen yang disiapkan oleh klien.
c. Pelaksanaan prosedur yang tertera pada program audit.
d. Informasi yang relevan untuk menarik kesimpulan yang tepat.

Dokumentasi yang disiapkan oleh klien (baik secara manual atau


menggunakan komputer) harus diuji akurasi dan kelengkapannya, dan diberi
tanda "Prepared by Client" (PBC) atau "Disiapkan Oleh Klien" (DOK). Dan
harus diparaf inisial dan dituliskan tanggal terima dokumen.
Tujuan atau Fungsi Kertas Kerja Pemeriksaan adalah sebagai berikut.
a. Sebagai dasar untuk perencanaan audit.
b. Sebagai catatan atas bukti yang dikumpulkan dan hasil pengujian.
c. Sebagai catatan atas pemeriksaan atau pekerjaan yang telah dilakukan,
apakah sesuai dengan program pemeriksaan.
d. Sebagai penjelasan mengenai masalah atau situasi yang dihadapi atas
pelaksanaan kebijakan-kebijakan, prosedur-prosedur, ketepatan,
efisiensi, dan bagaimana evaluasinya.
e. Sebagai data untuk menentukan jenis opini dari laporan audit.
f. Sebagai dasar pemeriksaan oleh supervisor dan partner.
g. Sebagai sumber informasi di kemudian hari untuk menjawab pertanyaan-
pertanyaan yang diajukan oleh manajemen dan pihak lainnya, seperti
dalam pertemuan dengan pihak manajemen.
h. Sebagai penilaian prestasi staf auditor dan pengembangannya.

Kertas kerja pemeriksaan yang baik memiliki kriteria sebagai berikut.


a. Tiap kertas kerja pemeriksaan harus diisi dengan lengkap, meliputi:
1) nama perusahaan yang diperiksa,
2) nama akun atau perkiraan yang diperiksa,
3) tahun buku yang diperiksa,
4) tanggal pembuatan kertas kerja pemeriksaan,
5) nama atau paraf yang membuat kertas kerja pemeriksaan,
 EKSI4414/MODUL 1 1.75

6) nama atau paraf yang memeriksa kembali kertas kerja pemeriksaan;


7) kode indeks,
8) komentar-komentar yang perlu dibuat atas temuan-temuan audit
yang melemahkan pengendalian internal,
9) tersusun dengan baik,
10) bersih dan rapi,
11) jelas dan dapat dimengerti tanpa penjelasan lebih lanjut, dan
12) lengkap dan dapat mendukung kesimpulan dan rekomendasi atas
temuan-temuan audit.
b. Isi dan Pengoperasian Kertas Kerja Pemeriksaan, berisikan hal-hal
sebagai berikut.
1) Berkas permanen (permanent file) adalah bukti-bukti atau dokumen-
dokumen yang dikumpulkan pada saat pertama kali penugasan audit
dimulai serta akan ditelaah dan disimpan untuk dipakai tahun-tahun
berikutnya. Berkas permanen meliputi:
a) informasi penting mengenai klien, meliputi sejarah perusahaan,
lokasi pabrik, dan daftar cabang beserta nama pimpinan
perusahaan,
b) akta pendirian beserta perubahan perubahannya,
c) manual accounting system, meliputi struktur organisasi, uraian
tugas dan tanggung jawab, kebijakan dan prosedur akuntansi,
serta sistem produksi,
d) hasil pelaksanaan Kuesioner Pengendalian Internal (ICQ),
e) surat-surat keputusan mengenai fasilitas perpajakan,
f) contoh tanda tangan pejabat yang berwenang yang memberi
persetujuan, dan
g) kode akun (chart of accounts); kontrak-kontrak perjanjian,
meliputi pinjaman kredit bank, sewa guna usaha (leasing),
kontrak dengan pihak ketiga lainnya, dan kontrak penjualan
atau pembelian.
2) Berkas tahun berjalan (current file), adalah berkas kertas kerja yang
berisi data yang diperoleh auditor hanya berkaitan untuk tahun
berjalan yang terdiri atas:
a) program audit,
b) informasi umum,
c) kertas kerja neraca saldo yang mencakup kertas kerja neraca
dan kertas kerja laba rugi,
1.76 Laboratorium Auditing 

d) jurnal penyesuaian dan reklasifikasi (summary of adjusting and


reclassifying journal entries),
e) skedul utama (top schedules/lead schedules),
f) skedul pendukung (supporting schedules),
g) skedul yang disiapkan oleh klien (schedules prepared by
clients), dan
h) catatan pemeriksaan (audit notes).
3) Berkas korespondensi (correspondence file), adalah berkas kertas
kerja yang berisi data surat-menyurat dengan pihak ketiga selama
pemeriksaan audit.

Pemeriksaan merupakan milik auditor, tidak seorang pun termasuk klien


mempunyai hak untuk memeriksa kertas kerja pemeriksaan, digunakan oleh
pengadilan sebagai bahan bukti yuridis formal.

3. Pemberian Indeks Kertas Kerja Pemeriksaan


a. Indeks ditempatkan di sudut kanan atas atau kanan bawah dari kertas
kerja pemeriksaan.
b. Penulisan kode indeks dan tanda tickmark sebaiknya menggunakan tinta
berwarna, misalnya warna merah untuk indeks dan centang (✓).
c. Ditandai nomor halaman "1 dari setiap halaman" untuk setiap kertas
kerja sejenis.
d. Perhatikan prosedur indeks silang (cross indexing) atau referensi silang
(cross referencing).
e. Kertas kerja pendukung diberi indeks sesuai dengan kertas kerja induk
(lead schedule) dengan nomor setelah indeks induk.

Contoh pemberian kertas kerja pemeriksaan adalah sebagai berikut.


1) Pos Neraca
C : Kas dan setara kas (kertas kerja induk)
Cl : Kas besar
C2 : Kas kecil
C3 : Bank CAB
C4 : Bank Liki
 EKSI4414/MODUL 1 1.77

2) Pos Laba Rugi


P L1 : Penjualan (kertas kerja induk)
PL1.1 : Penjualan barang X
PL1.2 : Penjualan barang Y

3) Laporan Keuangan
Al : Laporan audit (audit report)
A2 : Kertas kerja neraca (WBS)
A3 : Kertas kerja laba rugi (WPL)
A4 : Jurnal penyesuaian (adjusting journal entries)
Jurnal reklasifikasi (reclassification entries)
A5 : Hasil-hasil dari peristiwa setelah tanggal neraca
(subsequent events review)
Data yang penting untuk catatan atas laporan keuangan Informasi penting
lainnya, adalah:
A6 : Catatan review dari senior (auditor in-charge)
Catatan pemeriksaan dari in-charge untuk manajer dan
rekan (berisi ringkasan dari persoalan-persoalan penting
yang perlu diketahui manajer dan rekan), Catatan review
dari manajer dan rekan.
A7 : Laporan Keuangan dan Neraca Saldo yang disiapkan oleh
klien, Rekonsiliasi antara Laporan Keuangan dan Neraca
Saldo.

4) Penyelesaian
B1 : Surat pernyataan klien (client's representation letter).
B2 : Surat kepada manajemen (management letter) berisi saran
perbaikan untuk manajemen.
B3 : Surat penugasan dari klien (engagement letter).
B4 : Perencanaan audit (audit planning) Program audit (audit
program), Jangka waktu yang direncanakan dan yang
sebenarnya (time budget and actual).
C : Kas dan setara kas (cash and cash equivalent).
CC : Daftar konfirmasi bank (list of bank confirmation).
D : Investasi jangka pendek (short-term Investment).
E : Piutang usaha (trade receivable).
1.78 Laboratorium Auditing 

EE : Daftar konfirmasi piutang (list of confirmation from


Accounts receivable).
F : Persediaan (inventories).
FF : Hasil observasi dari persediaan.
G : Beban dibayar di muka (prepayments).
H : Investasi (investments).
I : Rekening antarperusahaan (intercompany account).
J : Aset tetap (property, plant, and equipment).
JJ : Hasil inventarisasi aset tetap.
K : Aset tak berwujud (intangible assets).
L : Aset lainnya (other assets).
M : Kewajiban lancar atau jangka pendek (current or short-
term liabilities).
MM : konfirmasi kewajiban jangka pendek.
N : Kewajiban jangka panjang (longterm liabilities).
NN : Hasil konfirmasi kewajiban jangka panjang.
O : Kewajiban jangka panjang lainnya (other non-current
liabilities) Perpajakan (tax status).
Q : Komitmen dan kewajiban bersyarat (commitments and
contingent liabilities).
R : Ekuitas (stockholders equity).
RR : Hasil konfirmasi ekuitas.
PL I : Penjualan (sales).
PL2 : Beban pokok penjualan (cost ofgoods sold).
PL3 : Beban operasional (operatingexpenses).
PL4 : Penghasilan dan beban lainnya (other income and
charges).
PL5 : Pajak penghasilan (income tax).

5) Tickmark Standar
^ : Footing verified penambahan atau pengurangan secara
vertikal yang diletakkan di bawah angka dari total angka).
< : Cross footing verified (penambahan atau pengurangan
secara horizontal yang diletakkan di samping kanan dari
total angka).
Co : Calculation verified (perhitungan perkalian atau pembagian
yang diletakkan di samping kanan hasil perhitungan).
 EKSI4414/MODUL 1 1.79

L : Checks against general ledger and subledger (dicocokkan


dengan buku besar dan buku besar pembantu diletakkan di
samping kanan angka).
Vo : Vouching (pemeriksaan ke bukti transaksi diletakkan di
samping kanan angka).

6) Hasil Jawaban Konfirmasi


CB : Confirming balances (jawaban konfirmasi yang cocok).
RD : Reporting differences (jawaban konfirmasi yang tidak
cocok).
RPO : Returned by post office (jawaban konfirmasi yang
dikembalikan oleh kantor pos).
NR : No replies (tidak ada jawaban).
PBC : Prepared by client (laporan dibuat oleh klien, diletakkan di
sudut kanan dan diberi tanggal terimanya).

7) Inisial/Paraf Auditor

Nama Inisial/paraf
.................................. 1. ..................................
.................................. 2. ..................................
.................................. 3. ..................................

Catatan:
Untuk tujuan lainnya; apabila tickmark berbeda dengan yang di atas,
maka harus dijelaskan selengkapnya dan ditulis di bagian bawah kertas
kerja pemeriksaan.
1.80 Laboratorium Auditing 

LAT IH A N

Untuk memperdalam pemahaman Anda mengenai materi di atas,


kerjakanlah latihan berikut!
1) Sebutkan maksud kertas kerja audit?
2) Uraikan dua kategori file kertas kerja?
3) Mengapa kertas kerja neraca saldo merupakan kertas kerja yang paling
penting di dalam audit?

Petunjuk Jawaban Latihan

1) Kertas kerja memberikan:


a. dukungan utama bagi laporan audit.
b. cara untuk melakukan koordinasi dan supervisi audit.
c. bukti bahwa audit dilaksanakan sesuai dengan GAAS.
2) Dua kategori file kertas kerja sebagai berikut.
a. File permanen: memuat data yang diharapkan tetap bermanfaat bagi
auditor dalam banyak perikatan dengan klien di masa mendatang.
b. File tahun berjalan: memuat informasi penguat yang berkenaan
dengan pelaksanaan program audit tahun berjalan.
3) Kertas kerja neraca saldo merupakan kertas kerja yang paling penting di
dalam audit, karena:
a. menjadi mata rantai penghubung antara akun buku besar klien dan
item-item yang dilaporkan dalam laporan keuangan.
b. memberikan dasar untuk pengendalian seluruh kertas kerja
individual.
c. mengidentifikasi kertas kerja spesifik yang memuat bukti audit bagi
setiap item laporan keuangan.
 EKSI4414/MODUL 1 1.81

R A NG KU M AN

Dalam memulai proses audit, seorang auditor harus memahami


pengendalian intern dari klien, memahami risiko bisnis yang ada.
Pemahaman prosedur praperikatan dapat dilakukan dengan
mewawancarai sumber-sumber dari klien. Memahami kertas kerja yang
akan di gunakan oleh auditor dalam melakukan pemeriksaan sangat
penting dilakukan oleh seorang auditor sebagai bukti yang relevan
terhadap pemeriksaan.

TES F OR M AT IF 2

Pilihlah satu jawaban yang paling tepat!

1) Suatu proses yang dilaksanakan oleh dewan direksi, manajemen, dan


personel lainnya dalam suatu entitas yang dirancang untuk menyediakan
keyakinan yang memadai berkenan dengan apapun tujuan dalam
kategori berikut.
a. Keandalan pelapor keuangan
b. Kepatuhan kepada hukum
c. Efektivitas dan efisien operasi
Keterangan di atas adalah pengertian dari ....
A. pengendalian intern
B. pengendalian ekstern
C. lingkungan pengendalian
D. penilaian risiko

2) Untuk menciptakan pengendalian intern yang efektif adalah tanggung


jawab ....
A. dewan direksi dan komite audit
B. manajemen
C. auditor internal
D. auditor independen

3) Manakah pernyataan di bawah ini yang termasuk komponen strategi


audit pendahuluan?
A. Tingkat pengujian rincian yang direncanakan.
B. Tingkat penilaian risiko yang terjadi.
C. Tingkat aktivitas pengendalian intern.
D. Tingkat persaingan yang tinggi.
1.82 Laboratorium Auditing 

4) Manakah di bawah ini yang dapat dinilai auditor dalam pengendalian


intern?
A. Pengawasan.
B. Peningkatan pengendalian.
C. Penilaian kinerja manajemen.
D. Penilaian risiko.

5) Manakah di bawah ini yang merupakan faktor yang membentuk


lingkungan pengendalian dalam suatu entitas?
A. Komitmen terhadap kompetensi.
B. Sikap dan tindakan terhadap pelaporan keuangan.
C. Kesadaran dan konservatisme dalam mengembangkan estimasi
keuangan.
D. Pemilihan yang selektif dalam pemilihan prinsip akuntansi yang
tersedia.

6) Manakah di bawah ini yang bukan merupakan cara aktivitas


pengendalian yang relevan dengan audit laporan keuangan?
A. Pemisahan tugas.
B. Pengendalian fisik.
C. Review kerja.
D. Pengendalian operasi dan manajemen.

7) Berikut ini bukan merupakan tanggung jawab seorang auditor kepada


klien apabila terjadi pelanggaran kontrak, yaitu?
A. Penipuan yang direncanakan.
B. Menerbitkan laporan audit standar tanpa melakukan laporan audit
sesuai dengan GAAS.
C. Tidak mengirimkan laporan audit sesuai dengan batas waktu yang
telah disepakati.
D. Melanggar hubungan kerahasiaan klien.

8) Kewajiban seorang CPA berkaitan dengan dua pihak salah satunya yaitu
pihak ketiga, sebutkan kelompok-kelompok yang termasuk dalam pihak
ketiga?
A. Auditor dan Klien.
B. Auditor dan Pemegang hak utama.
C. Klien dan Pemegang hak lainnya.
D. Pemegang hak utama dan Pemegang hak lainnya.
 EKSI4414/MODUL 1 1.83

9) Salah satu langkah dalam penerimaan suatu perikatan audit, adalah….


A. mengevaluasi integritas manajemen-mengidentifikasi kondisi
khusus dan risiko yang tidak biasa-menilai kompetensi untuk
melaksanakan audit-mengevaluasi independensi-keputusan untuk
penerimaan atau menolak perikatan-membuat surat perikatan
B. membuat surat perikatan-keputusan untuk penerimaan atau menolak
perikatan-mengevaluasi independensi-menilai kompetensi untuk
melaksanakan audit-mengevaluasi integritas manajemen-
mengidentifikasi kondisi khusus dan risiko yang tidak biasa
C. mengevaluasi integritas manajemen-mengidentifikasi kondisi
khusus dan risiko yang tidak biasa-menilai kompetensi untuk
melaksanakan audit-mengevaluasi independensi-membuat surat
perikatan-keputusan untuk penerimaan atau menolak perikatan
D. menilai kompetensi untuk melaksanakan audit-mengevaluasi
independensi-membuat surat perikatan-keputusan untuk penerimaan
atau menolak perikatan- mengevaluasi integritas manajemen-
mengidentifikasi kondisi khusus dan risiko yang tidak biasa

10) Sebelum menerima suatu perikatan audit, seorang auditor pengganti


harus mengajukan pertanyaan spesifik kepada auditor terdahulu yang
berkenaan dengan….
A. kesadaran auditor terdahulu mengenai konsistensi dalam penerapan
prinsip-prinsip akuntansi yang berlaku umum (GAAP) antar periode
B. pemahaman auditor terdahulu mengenai mengapa terjadi
penggantian auditor
C. evaluasi auditor terdahulu mengenai semua signifikansi masalah
akuntansi yang berkelanjutan
D. pendapat auditor terdahulu mengenai kejadian yang mungkin
muncul sejak laporan audit terdahulu diterbitkan

11) Ketika merencanakan audit, auditor harus membuat keputusan-keputusan


penting tentang lingkup dan pelaksanaan audit. Keputusan tersebut
meliputi, kecuali ....
A. sifat pengujian yang harus dilaksanakan
B. saat pengujian yang harus dilaksanakan
C. waktu pengujian yang harus dilaksanakan
D. luas pengujian yang harus dilaksanakan
1.84 Laboratorium Auditing 

12) Pengendalian internal (internal control) adalah suatu proses yang


dilaksanakan oleh dewan direksi, manajemen, dan personil lainnya
dalam suatu entitas yang dirancang untuk menyediakan keyakinan yang
memadai berkenaan dengan pencapaian tujuan dalam kategori berikut,
kecuali ....
A. keandalan pelaporan keuangan
B. kepatuhan terhadap hukum dan peraturan yang berlaku
C. efektivitas dan efisiensi operasi
D. pernyataan akuntansi

13) Lima pengendalian intern yang saling berhubungan antara lain adalah
sebagai berikut, kecuali ....
A. kesalahan dalam pertimbangan
B. lingkungan pengendalian
C. penilaian risiko
D. aktivitas pengendalian

14) Beberapa pihak yang bertanggung jawab dan berperan terhadap


pengendalian intern, kecuali ....
A. manajemen
B. dewan Direksi dan Komite Audit
C. Pialang Saham
D. Auditor Independen

15) Risiko terjadinya salah saji yang material dalam suatu asersi yang tidak
akan dapat dicegah atau dideteksi secara tepat waktu oleh struktur
pengendalian intern entitas, disebut dengan risiko ....
A. bawaan
B. pengendalian
C. audit
D. deteksi

16) Di bawah ini termasuk tujuh langkah pokok yang diperlukan dalam
perencanaan dan pelaksanaan audit laporan keuangan, kecuali ....
A. memperoleh bukti melalui prosedur audit, termasuk prosedur untuk
memahami pengendalian intern, melaksanakan pengujian
pengendalian dan melaksanakan pengujian substantif
B. menetapkan bagaimana menggunakan bukti untuk mendukung suatu
pendapat audit, komunikasi kepada klien lain, serta jasa bernilai
tambah
 EKSI4414/MODUL 1 1.85

C. membuat keputusan tentang jumlah yang material bagi para


pengguna laporan keuangan
D. membuat laporan keuangan

17) Yang bukan termasuk komponen pengendalian intern yang relevan


adalah ....
A. lingkungan Pengendalian
B. penilaian Risiko
C. pemantauan
D. manajemen Risiko

18) Faktor yang mempengaruhi tingkat keyakinan yang diperoleh dari


pengujian pengendalian adalah sebagai berikut kecuali ....
A. sumber bukti
B. ketepatan waktu
C. jenis bukti
D. strategi audit

19) Jenis bukti untuk pengujian pengendalian meliputi sebagai berikut,


kecuali ....
A. pertanyaan
B. program komputer
C. pemeriksaan dokumen
D. pelaksanaan ulang dari pengendalian

20) Auditor seharusnya mempertimbangkan bahwa semakin lama yang


terlampaui sejak pelaksanaan pengujian pengendalian akan semakin ....
A. kecil keyakinan yang disediakannya
B. besar keyakinan yang disediakannya
C. kecil keyakinan yang diperoleh
D. besar keyakinan yang diperoleh

KASUS
Pelajarilah Data Perusahaan berikut ini.

Kantor Akuntan Publik Ahmad Budiman dan Rekan ingin mengaudit


Laporan Keuangan PT. Jujur Jasa periode 31 Desember 2010. Pada tanggal 3
Februari 2011 Fauzan Abdul Aziz, SE, Ak. ditugaskan sebagai auditor untuk
mewawancarai beberapa karyawan dari PT. Jujur Jasa. Perusahaan ini
bergerak di bidang pengiriman barang dalam kota sebatas Jabodetabek dan
sedang berkembang ke taraf nasional. Divisi-divisi penting dalam perusahaan
1.86 Laboratorium Auditing 

tersebut adalah, divisi pemasaran, divisi pengiriman, divisi akuntansi, dan


divisi keuangan dan personalia.
Menurut keterangan data tahun lalu pengawasan terhadap setiap
transaksi sangatlah ketat, karena masing-masing divisi diawasi oleh satuan
pengawasan internal (internal audit), sehingga peluang untuk melakukan
kecurangan sangatlah minim. Untuk memulai praperikatan audit, Fauzan
harus mewawancarai beberapa manajer dari klien untuk mendapatkan
informasi. Tujuan dari wawancara awal ini adalah untuk menilai risiko
perikatan dan lingkungan pengendalian.

TUGAS ANDA

1. Buatlah sebuah kelompok diskusi!


2. Buatlah wawancara singkat Fauzan dengan manajer-manajer dari
perusahaan klien dengan Anda dan teman kelompok Anda sebagai
Fauzan dan manajer-manajer dari klien tersebut!, Kondisi perusahaan
dapat Anda diskusikan dengan teman kelompok Anda (atau dengan
tutor) Informasi yang terkait:
 EKSI4414/MODUL 1 1.87

Struktur Organisasi PT Jujur Jasa

RUPS

Dewan
Komisaris

Direktur
Utama

Internal Auditor

Manajer Manajer Manajer Umum Manajer


Pengiriman Pemasaran dan Personalia Akuntansi dan
Barang Keuangan

Pendistri- Customer Administrasi Tenaga Tenaga Tenaga


busian Service Pengirim Pengiriman Sistem Pengiriman
Kiriman Barang Barang Informasi Barang
Barang

Tenaga
Pengiriman
Barang

3. Isikanlah hasil wawancara tersebut dalam kolom kertas kerja sebagai


berikut.
a. Untuk mengetahui karakteristik dan integritas manajemen atau
pemilik-pengelola maka Fauzan harus melakukan wawancara
dengan manajer keuangan dan manajer umum dan personalia. Tanya
Jawab (wawancara) ditulis dalam kolom berikut.
1.88 Laboratorium Auditing 

...................................................................................................
...................................................................................................
...................................................................................................
...................................................................................................
...................................................................................................
...................................................................................................
...................................................................................................
...................................................................................................
...................................................................................................
...................................................................................................
...................................................................................................
...................................................................................................
...................................................................................................
...................................................................................................
...................................................................................................
...................................................................................................
...................................................................................................
...................................................................................................
...................................................................................................
...................................................................................................
...................................................................................................
...................................................................................................
...................................................................................................
...................................................................................................
...................................................................................................
...................................................................................................
...................................................................................................
...................................................................................................
...................................................................................................
...................................................................................................
...................................................................................................
...................................................................................................
 EKSI4414/MODUL 1 1.89

Untuk hasil wawancara diisikan pada kertas kerja di bawah ini.

Ahmad Budiman dan Rekan


Kantor Akuntan Publik
Kertas Kerja

Risiko Lingkungan Ref.


Formulir Praperikatan Perikatan Pengendalian

Karakteristik dan Integritas


4. Apakah Auditor telah melakukan tanya
jawab mengenai karakteristik atau
integritas dari satu atau lebih anggota
manajemen atau pemilik-pengelola
sehingga setiap representasi manajemen
atau pemilik-pengelola dapat dipercaya?
Keseluruhan komitmen terhadap Laporan
keuangan yang Akurat
5. Apakah ada keraguan terhadap komitmen
pemilik-pengelola atas pelaporan keuangan
yang dapat dipercaya?
Komitmen untuk merancang dan memelihara
suatu proses akuntansi dan sistem informasi
yang dapat dipercaya
6. Apakah ada pertimbangan yang harus
diperhatikan mengenai komitmen dari
manajemen untuk merancang dan
memelihara suatu proses akuntansi dan
sistem informasi yang dapat dipercaya
atau pengawasan internal yang efektif ?
Klien: Dibuat Oleh : Diperiksa Indeks
Oleh :
-

Skedul : Tanggal : Tanggal : Periode :

Praperikatan Audit
1.90 Laboratorium Auditing 

b. Untuk mendapatkan informasi tentang struktur organisasi maka Fauzan


harus mewawancarai manajer keuangan dan akuntansi (Lihat struktur
organisasi) dan Internal Auditor serta Direktur Utama.
Tanya Jawab (wawancara) ditulis dalam kolom berikut:

................................................................................................................
................................................................................................................
................................................................................................................
................................................................................................................
................................................................................................................
................................................................................................................
................................................................................................................
................................................................................................................
................................................................................................................
................................................................................................................
................................................................................................................
................................................................................................................
................................................................................................................
................................................................................................................
................................................................................................................
................................................................................................................
................................................................................................................
................................................................................................................
................................................................................................................
................................................................................................................
................................................................................................................
................................................................................................................
................................................................................................................
................................................................................................................
................................................................................................................
................................................................................................................
................................................................................................................
 EKSI4414/MODUL 1 1.91

Hasil wawancara tersebut dituangkan dalam kertas kerja sebagai berikut.

Ahmad Budiman dan Rekan


Kantor Akuntan Publik

Kertas Kerja

Risiko Lingkungan Ref.


Formulir Praperikatan Perikatan Pengendalian

Struktur Organisasi
1. Apakah struktur organisasi tidak memadai
dalam hubungannya dengan ukuran dan sifat
bisnis?
Struktur Manajemen serta Proses Pengawasan,
Supervisi, dan Monitor
2. Apakah proses pengendalian manajemen tidak
memadai untuk ukuran dan sifat bisnis, dan
apakah ada keraguan mengenai kemampuan
manajemen atau pemilik-pengelola dalam
memonitor operasi secara efektif serta
mengendalikan otoritas yang didelegasikan
kepada orang lain?
Metode pengendalian manajemen senior
3. Apakah auditor meragukan metode
pengendalian yang dilakukan oleh manajemen
senior atau pemilik-pengelola?
Metode pada saat mengalihkan otoritas dan
tanggung jawab
4. Apakah metode pada saat mengalihkan otoritas
dan tanggung jawab tidak sesuai dengan
ukuran dan sifat bisnis?
Dampak dari Otomasi
5. Apakah sifat dan kegunaan otomasi secara luas
tidak sesuai dengan ukuran dan sifat bisnis?
Aktivitas dari Penanggung Jawab/ Dewan Direktur/
Komite Audit atau Internal Auditor
6. Apakah Badan usaha ini memiliki suatu komite
audit atau penanggung jawab/dewan direktur
yang tidak sesuai dengan ukuran dan sifat
badan usaha tersebut?
Klien: Dibuat Oleh : Diperiksa Oleh : Indeks

-
Skedul : Tanggal : Tanggal : Periode :

Praperikatan Audit
1.92 Laboratorium Auditing 

c. Untuk mendapatkan pemahaman terhadap entitas dan lingkungannya


Fauzan harus mewawancarai Direktur Utama.
Tanya Jawab (wawancara) ditulis dalam kolom berikut

................................................................................................................
................................................................................................................
................................................................................................................
................................................................................................................
................................................................................................................
................................................................................................................
................................................................................................................
................................................................................................................
................................................................................................................
................................................................................................................
................................................................................................................
................................................................................................................
................................................................................................................
................................................................................................................
................................................................................................................
................................................................................................................
................................................................................................................
................................................................................................................
 EKSI4414/MODUL 1 1.93

Untuk hasil wawancara diisikan pada kertas kerja di bawah ini.

Ahmad Budiman dan Rekan


Kantor Akuntan Publik
Kertas Kerja

Risiko Lingkungan Ref.


Formulir Praperikatan Perikatan Pengendalian

Pemahaman terhadap entitas


dan lingkungannya
1. Apakah ada keraguan
mengenai sifat bisnis
badan usaha tersebut?
Lingkungan Bisnis
2. Adakah pengaruh eksternal di
lingkungan bisnis terhadap
operasi badan usaha ini dan
kelangsungan hidupnya secara
berkelanjutan?
Klien: Dibuat Oleh : Diperiksa Oleh : Indeks

Skedul : Tanggal : Tanggal : Periode :

Praperikatan
Audit
1.94 Laboratorium Auditing 

d. Untuk meyakini hasil keuangan maka Fauzan harus mewawancarai


Manajer keuangan dan Akuntansi
Tanya Jawab (wawancara) ditulis dalam kolom berikut.

.................................................................................................................
.................................................................................................................
.................................................................................................................
.................................................................................................................
.................................................................................................................
.................................................................................................................
.................................................................................................................
.................................................................................................................
.................................................................................................................
.................................................................................................................
.................................................................................................................
 EKSI4414/MODUL 1 1.95

Untuk hasil wawancara diisikan pada kertas kerja di bawah ini.

Ahmad Budiman dan Rekan


Kantor Akuntan Publik
Kertas Kerja

Risiko Lingkungan Ref.


Formulir Praperikatan Perikatan Pengendalia
n

Hasil Keuangan
1. Apakah manajemen atau pemilik-
pengelola berada di bawah tekanan
ketika melaporkan hasil keuangan
tertentu?
2. Apakah ada faktor yang menunjukkan
bahwa badan usaha ini mungkin tidak
dapat melanjutkan usahanya secara
berkesinambungan pada masa yang
akan datang?
Klien: Dibuat Oleh : Diperiksa Oleh : Indeks

Skedul : Tanggal : Tanggal : Periode :

Praperikatan Audit
1.96 Laboratorium Auditing 

Cocokkanlah jawaban Anda dengan Kunci Jawaban Tes Formatif 2 yang


terdapat di bagian akhir modul ini. Hitunglah jawaban yang benar.
Kemudian, gunakan rumus berikut untuk mengetahui tingkat penguasaan
Anda terhadap materi Kegiatan Belajar 2.

Jumlah Jawaban yang Benar


Tingkat penguasaan = 100%
Jumlah Soal

Arti tingkat penguasaan: 90 - 100% = baik sekali


80 - 89% = baik
70 - 79% = cukup
< 70% = kurang

Apabila mencapai tingkat penguasaan 80% atau lebih, Anda dapat


meneruskan dengan Kegiatan Belajar 3. Bagus! Jika masih di bawah 80%,
Anda harus mengulangi materi Kegiatan Belajar 2, terutama bagian yang
belum dikuasai.
 EKSI4414/MODUL 1 1.97

Kegiatan Belajar 3

Objek Audit

A. SEJARAH DAN LATAR BELAKANG PERUSAHAAN

Sejarah dan latar belakang organisasi yang akan diaudit sangat penting
untuk dipelajari karena auditor penting untuk mengetahui karakteristik
perusahaan agar memudahkan dalam membuat prosedur audit. Sejarah dan
latar belakang perusahaan terdiri dari informasi mengenai:
1. berdirinya Organisasi,
2. profil Organisasi,
3. jenis usaha,
4. pembiayaan Usaha,
5. dan lain-lain.

Contoh:
PT AWAN didirikan pada tanggal 1 November 1997 dengan akta notaris
Suhadiro Sutejo, S.H. Nomor 45960 di Yogyakarta. Akta ini disetujui oleh
Menteri Kehakiman dengan Nomor C1-24.467 tertanggal 1 November 1997.
Juga telah didaftarkan di Pengadilan Negeri Yogyakarta dengan
Nomor 1467/1998 tanggal 5 Desember 1997 dan diumumkan dalam
Tambahan Nomor 32 pada Berita Negara Nomor 1007 tanggal 12 Desember
1997. PT AWAN bergerak di bidang jasa percetakan media massa di
Yogyakarta. Perusahaan mulai beroperasi secara komersial sejak tanggal 26
Januari 1998. Jenis saham yang dimiliki perusahaan ini adalah saham biasa
(common stock—CS)dengan nilai nominal Rp10.000 per lembar. Pemegang
saham PT AWAN terdiri atas dua orang pribadi dan satu perusahaan dengan
rincian sebagai berikut.
Ibu Ida Mardiana 50.000 lembar Rp500.000.000
lbu Suswati 50.000 lembar Rp500.000.000
PT Bumidaya 100.000 lembar Rp100.000.000
Total 200.000 lembar
1.98 Laboratorium Auditing 

B. JENIS ORGANISASI

Sebelum memulai audit, maka auditor harus memahami terlebih dahulu


jenis perusahaan yang akan di audit, di antaranya:
1. Perusahaan Perseorangan
a. Perusahaan perseorangan adalah suatu bentuk badan usaha yang
dimiliki oleh perseorangan yang berusaha untuk memperoleh
keuntungan bagi dirinya sendiri.
b. Modal perusahaan perseorangan berasal dari pemilik sendiri dan
kemampuan perusahaan untuk dapat menarik pinjaman sangat
tergantung pada kemampuan dan nama baik pemilik. Segala
keputusan dan tanggung jawab dalam menjalankan perusahaan, baik
yang berhubungan dengan produksi, pembelanjaan, pemasaran dan
lain-lain berada di tangan pemilik sendiri.
2. Firma
Persekutuan dengan Firma adalah persekutuan antara dua orang atau
lebih untuk menjalankan usaha secara bersama-sama, di mana nama
perusahaan biasanya diambil dari nama salah seorang atau gabungan
nama pemilik. Untuk mendirikan sebuah firma diperlukan sebuah akte
resmi atau akte di bawah tangan yang memuat nama perusahaan,
besarnya modal masing-masing peserta, serta hal-hal lain yang sudah
disetujui bersama.
3. CV
Persekutuan Komanditer adalah persekutuan yang terdiri dari dua jenis
sekutu yaitu Sekutu Komanditer dan Sekutu Komplementer. Sekutu
Komanditer hanya menyerahkan modalnya saja ke dalam perusahaan
untuk dijalankan oleh sekutu komplementer. Sekutu Komplementer
berkewajiban menjalankan perusahaan dan bertanggung jawab
sepenuhnya atas berhasil tidaknya perusahaan dalam melaksanakan
aktivitasnya.
4. Perseroan Terbatas
Perseroan Terbatas adalah suatu bentuk perusahaan di mana modal
sendirinya terdiri dari saham-saham. Tanggung jawab pemilik
(pemegang saham) terbatas hanya sebesar modal yang ditanamkan di
dalam perusahaan. Yang dimaksud dengan perkataan ―Terbatas‖ pada
Perseroan Terbatas adalah menunjuk kepada terbatasnya tanggung jawab
pemilik perusahaan (dalam hal perusahaan mengalami kerugian) sebesar
modal saham yang dimilikinya.
 EKSI4414/MODUL 1 1.99

C. STRUKTUR ORGANISASI

Organisasi adalah suatu usaha kerja sama dari sekelompok orang untuk
mencapai tujuan bersama. Untuk mencapai tujuan tersebut diperlukan adanya
struktur yang mampu menggambarkan secara jelas mengenai tugas,
tanggung jawab, dan wewenang setiap anggota.
Struktur organisasi merupakan kerangka pembagian tugas kepada unit-
unit organisasi yang dibentuk untuk melaksanakan kegiatan-kegiatan pokok
perusahaan. Di dalam perusahaan manufaktur misalnya, kegiatan pokok
perusahaan dibagi menjadi dua yaitu memproduksi dan menjual produk.
Untuk melaksanakan kegiatan pokok tersebut dibentuk departemen produksi,
departemen pemasaran, dan departemen keuangan dan umum. Departemen-
departemen ini kemudian dibagi-bagi lebih lanjut menjadi unit-unit
organisasi yang lebih kecil untuk melaksanakan kegiatan-kegiatan
perusahaan. Pembagian tugas di dalam organisasi ini didasarkan pada
prinsip-prinsip berikut ini.
1. Pemisahan fungsi penyimpanan Aset dari fungsi akuntansi.
2. Pemisahan fungsi otorisasi transaksi dari fungsi penyimpanan Aset yang
bersangkutan.
3. Pemisahan fungsi otorisasi dari fungsi akuntansi.

Tujuan pokok pemisahan fungsi ini adalah untuk mencegah dan untuk
dapat dilakukannya deteksi segera atas kesalahan dan ketidakberesan dalam
pelaksanaan tugas yang dibebankan kepada seseorang. Jika seseorang
memiliki kesempatan untuk melakukan kesalahan dan ketidakberesan dalam
melaksanakan tugasnya tanpa dapat dicegah atau tanpa dapat dideteksi segera
oleh unsur-unsur pengendalian intern yang dibentuk, ditinjau dari sudut
pandang pengendalian intern, jabatan orang tersebut merupakan incompatible
occupation. Misalnya fungsi penyimpanan digabungkan di tangan seseorang
yang memiliki fungsi akuntansi, maka penggabungan ke dua fungsi ini akan
mengakibatkan orang tersebut menduduki posisi yang incompatible, karena
ia memiliki kesempatan untuk melakukan kesalahan atau ketidakberesan
dengan cara mengubah catatan akuntansi untuk menutupi kecurangan yang
dilakukannya atas aset perusahaan yang disimpannya, tanpa dapat dicegah
atau dideteksi segera oleh unsur pengendalian intern yang lain.
Untuk melaksanakan transaksi pembelian dalam perusahaan misalnya,
fungsi-fungsi yang dibentuk adalah fungsi gudang, fungsi pembelian, fungsi
1.100 Laboratorium Auditing 

penerimaan, dan fungsi akuntansi, yang masing-masing berfungsi sebagai


berikut.
a. Fungsi gudang: Fungsi ini bertanggung jawab mengajukan
permintaan pembelian dan menyimpan barang
yang telah diterima oleh fungsi penerimaan.
Fungsi gudang merupakan fungsi penyimpanan.
b. Fungsi pembelian: Fungsi ini melaksanakan pemesanan barang
kepada pemasok.
Fungsi pembelian merupakan fungsi operasi.
c. Fungsi penerimaan: Fungsi ini bertanggung jawab menerima atau
menolak barang yang diterima dari pemasok.
Fungsi penerimaan merupakan fungsi operasi.
d. Fungsi akuntansi: Fungsi ini bertanggung jawab mengarsipkan
bukti kas keluar di dalam arsip bukti kas keluar
yang belum dibayar sebagai catatan utang yang
timbul dari transaksi pembelian dan mencatat
sediaan barang yang diterima dari transaksi
pembelian di dalam kartu sediaan.

Pemisahan fungsi dalam pelaksanaan transaksi pembelian tersebut


dilakukan untuk membagi berbagai tahap transaksi tersebut ke tangan
manajer berbagai fungsi yang dibentuk, sehingga semua tahap transaksi
pembelian tidak diselesaikan oleh satu fungsi saja. Dengan demikian dalam
pelaksanaan suatu transaksi terdapat pengecekan intern (internal check) di
antara fungsi yang melaksanakan transaksi. Dengan pemisahan fungsi
akuntansi dari fungsi-fungsi otorisasi transaksi dan fungsi penyimpanan,
catatan akuntansi yang diselenggarakan dapat mencerminkan transaksi
sesungguhnya yang dilaksanakan oleh unit organisasi yang memegang fungsi
otorisasi transaksi dan fungsi penyimpanan. Penggabungan fungsi otorisasi
transaksi dengan fungsi akuntansi, atau penggabungan fungsi akuntansi
dengan fungsi penyimpanan akan mengakibatkan kemungkinan timbulnya
ketidakberesan. Jika misalnya fungsi penyimpanan disatukan dengan fungsi
akuntansi, perangkapan fungsi ini akan membuka kemungkinan terjadinya
pencatatan transaksi yang sebenarnya tidak terjadi, sehingga data akuntansi
yang dihasilkan tidak dapat dipercaya kebenarannya, dan sebagai akibatnya,
kekayaan organisasi tidak terjamin keamanannya.
Berikut adalah contoh dari Struktur organisasi perusahaan dan
penjelasannya secara umum.
 EKSI4414/MODUL 1 1.101

1. Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS)


a. Meminta pertanggungjawaban mengenai jalannya kegiatan
perusahaan.
b. Mengangkat dan memberhentikan dewan komisaris dan direktur
utama.
c. Mengambil keputusan yang sangat penting bagi perusahaan.

2. Dewan Komisaris
a. Mengawasi pekerjaan Direktur Utama
b. Memberikan pertimbangan dan nasihat kepada Direktur utama
dalam mencapai tujuan perusahaan.

3. Direktur Utama
a. Menetapkan rencana kerja dan melakukan pengawasan terhadap
rencana kerja secara keseluruhan.
b. Mendelegasikan tugas dan wewenang kepada masing-masing
bagian.
c. Mengoordinasikan dan mempertanggungjawabkan
d. kepada dewan komisaris seluruh aktivitas perusahaan sesuai dengan
rencana dan tujuan serta kebijakan yang digariskan oleh dewan
komisaris.
e. Menjaga kelancaran operasional untuk jangka panjang.
f. Mempertanggungjawabkan segala akibat dari pengambilan
keputusan dan kebijakan.

4. Manajer Pembelian dan Persediaan


a. Mengatur, menetapkan, mengawasi pembelian.
b. Mengatur pelaksanaan pembelian sesuai dengan harga dan kualitas
yang memadai serta menjamin ketepatan waktu dan jumlah
penerimaan barang.
c. Menerima permintaan pembelian barang-barang yang dibutuhkan
dari setiap bagian perusahaan.
d. Menggunakan anggaran investasi (rencana pembelian) atas aset
tetap sebagai alat pengendalian investasi atas aset tetap.
e. Mengadakan hubungan koordinasi dengan manajer lainnya.
Untuk memperlancar tugasnya, Manajer pembelian dibantu oleh
beberapa stafnya sebagai berikut.
1.102 Laboratorium Auditing 

a. Administrasi Pembelian
1) Membuat order pembelian, menandatangani dokumen
pembelian sebatas pada wewenang yang diberikan, mencatat
jumlah pembelian.
2) Membuat laporan pembelian secara berkala untuk
dipertanggungjawabkan kepada manajer pembelian dan
persediaan.
b. Gudang
1) Melakukan pengawasan dan pemeriksaan secara keseluruhan
terhadap keadaan persediaan dalam hal penyimpanan, keadaan
fisik, dan kuantitasnya.
2) Mencatat semua data permintaan dan pengeluaran barang dari
gudang serta barang yang baru diterima dari pemasok.
3) Menerima barang yang dikirimkan dari pemasok serta
mengecek kualitas dan kuantitasnya.

5. Manajer Pemasaran
a. Menentukan kebijaksanaan pokok dalam bidang pemasaran dan
memimpin pelaksanaannya.
b. Menyusun dan menetapkan rencana strategi harga pemasaran yang
realistis dan terpadu atas distribusi produk dan promosi.
c. Menyusun dan menetapkan rencana program dan anggaran
pemasaran berdasarkan kebijakan strategis yang telah ditetapkan.
d. Mengawasi dan Mengendalikan kegiatan pemasaran, menganalisis
penyimpangan yang terjadi dan melakukan penyesuaian.
e. Mewakili perusahaan dalam bidang pemasaran untuk mencapai
sasaran organisasi.
f. Mengadakan hubungan koordinasi dengan manajer lainnya.

Untuk memperlancar tugasnya, Manajer pemasaran dibantu oleh


beberapa stafnya sebagai berikut.
a. Administrasi Penjualan
1) Melakukan Penjualan.
2) Memeriksa batas kredit.
3) Membuat surat jalan.
4) Mencatat penjualan dalam buku penjualan.
 EKSI4414/MODUL 1 1.103

5) Menginformasikan kepada tenaga penjualan (salesman) bahwa


bon tagihan sudah jatuh tempo.
b. Tenaga Penjualan
1) Mencari pelanggan baru dan menjaga relasi dengan pelanggan
yang telah ada.
2) Menangani keluhan dari pelanggan.
3) Melakukan penagihan atas piutang kepada pelanggan.

6. Manajer Umum dan Personalia


a. Mengirim dan mengawasi pendistribusian barang yang dipesan
kepada pelanggan.
b. Merumuskan kebijakan perusahaan di bidang personalia.
c. Melaksanakan perencanaan serta seleksi karyawan sesuai dengan
kualifikasi yang diperlukan oleh perusahaan.
d. Membuat sistem reward and punishment sesuai porsi prestasi
karyawan.
e. Mengadakan hubungan koordinasi dengan manajer lainnya.
f. Mengatur pembagian kerja dengan karyawan.
g. Mengawasi kelancaran pekerjaan karyawan.
h. Menghitung Gaji Karyawan.

7. Manajer Keuangan dan Akuntansi


a. Menganalisis Laporan Keuangan.
b. Membuat Laporan pertanggung jawaban kepada Direktur Utama.
c. Mengadakan hubungan koordinasi dengan manajer lainnya.
1.104 Laboratorium Auditing 

RUPS

Dewan
Komisaris

Direktur
Utama

Manajer Manajer Manajer Manajer


Pembelian & Pemasaran Umum dan Keuanagan dan
Persediaan Personalia Akuntansi

Admin Gudang Admin Tenaga Akuntansi Keuangan


istrasi istrasi Penjualan
Pembe Penjua
lian lan

Kasir

Gambar 1.3
Struktur Organisasi

D. KEBIJAKAN DAN PROSEDUR AKUNTANSI

1. Dasar Akuntansi
Laporan keuangan perusahaan disusun dengan dasar aktual, artinya
setiap transaksi dan kejadian keuangan yang terjadi dalam perusahaan akan
dicatat pada saat kejadian (bukan pada saat kas dan setara kas diterima atau
dibayar) dan dicatat dalam catatan akuntansi serta dilaporkan dalam laporan
keuangan pada periode yang bersangkutan. Komponen dalam laporan
keuangan perusahaan disusun berdasarkan konsep harga perolehan atau nilai
historis.
 EKSI4414/MODUL 1 1.105

2. Prosedur Akuntansi
Posting pada buku besar dilakukan secara bulanan oleh pemegang buku
besar, berdasarkan bukti jurnal (journal voucher) yang di jurnal secara
komputerisasi setelah mendapat persetujuan dari pejabat yang berwenang.
a. Penerimaan kas atau bank
Sumber penerimaan kas atau bank terutama berasal dari tergantung dari
jenis usaha. Untuk perusahaan manufaktur berasal dari hasil penjualan
tunai serta penagihan piutang usaha, untuk perusahaan jasa misalnya dari
pendapatan atas pengiriman barang. Setiap penerimaan dengan cek atau
giro atas nama perusahaan dan untuk pembayaran dari pelanggan luar
kota melalui transfer bank. Setiap penerimaan uang harus dibuatkan
bukti penerimaan kas (cash receipt voucher) dan saat disetorkan harus
dilengkapi dengan slip Bukti Setoran Bank. Namun apabila hari libur
maka disimpan dalam brankas yang diletakkan di perusahaan.
b. Pengeluaran kas atau bank
Pengeluaran uang dari perusahaan dilakukan dengan kas kecil, kas
besar, atau cek atau giro dengan syarat sebagai berikut.
c. Pembelian
Setiap pembelian harus memenuhi prosedur dan didukung bukti
transaksi pembelian sebagai berikut.
1) Prosedur Permintaan Pembelian (Purchase Requirement).
2) Prosedur Permintaan Penawaran Harga (Price Quotation) dan
Pemilihan Pemasok.
3) Prosedur Penerimaan Barang (Receiving Report).
4) Prosedur Pencatatan Pembelian (Journal Voucher).
d. Penjualan
Setiap penjualan harus memenuhi prosedur dan didukung bukti transaksi
penjualan sebagai berikut.
1) Prosedur Pesanan Penjualan (Sales Order).
2) Prosedur Persetujuan Kredit (Sales Order Approval).
3) Prosedur Pengiriman Barang (Delivery Note).
4) Prosedur Penagihan (Collection Note).
5) Prosedur Pencatatan Penjualan/Piutang dan Penerimaan Kas (Faktur
atau Invoice, Bukti Bank Masuk atau Bank Receipt Voucher).
Setiap penjualan kredit harus mendapatkan persetujuan kredit dari
Manajer penjualan dan pengiriman barang kepada pelanggan harus
tepat waktu dengan dibuatkan surat jalan dan faktur penjualan.
1.106 Laboratorium Auditing 

e. Kas kecil
Kas kecil (petty cash) menggunakan sistem dana tetap (imprest fund
system).
f. Bank
Pembukaan dan penutupan rekening bank harus mendapat persetujuan
Dewan Komisaris.
g. Piutang usaha
Piutang usaha dihitung berdasarkan saldo terakhir. Perusahaan tidak
melakukan pencadangan piutang tak tertagih. Perusahaan menghapuskan
piutang usaha pada saat piutang tersebut benar-benar tidak dapat ditagih
lagi (metode penghapusan langsung).
h. Persediaan
Persediaan dinyatakan berdasarkan nilai perolehan yang ditentukan
dengan metode masuk pertama keluar pertama (first-in first-out —FIFO)
dan dicatat dengan sistem persediaan perpetual (perpetual inventory
system).
i. Aset tetap
Aset tetap (fixed-assets) dicatat berdasarkan harga perolehannya dan
disajikan dengan akumulasi penyusutan sehingga didapatkan nilai
bukunya.

E. KODE AKUN

Setiap nomor akun dalam kode akun perusahaan terdiri atas 3 digit
nomor. Digit pertama pada merupakan suatu kode digit yang menunjukkan
jenis akun. Nomor digit berikutnya merupakan daftar dari masing-masing 3
kode digit Akun yang memperlihatkan jenis dari akun yang ditunjukkannya.
1. Aset Lancar.
2. Aset Jangka Panjang.
3. Kewajiban Jangka Pendek.
4. Kewajiban Jangka Panjang.
5. Modal Saham dan Setoran Modal Lainnya.
6. Saldo Laba (Rugi) dan Dividen.
7. Pendapatan dari Operasional.
8. Beban Operasional.
9. Pendapatan dan Beban Non-Operasional.
 EKSI4414/MODUL 1 1.107

Berikut adalah contoh daftar kode akun suatu perusahaan:

Kode Akun Nama Akun

101.01 Kas Besar


101.02 Kas Kecil
102.01 Bank Bini
102.02 Bank Mama
102.03 Bank CAB
103.01 Deposito Berjangka
104.01 Piutang Usaha
104.02 Piutang Lain-lain
105.01 Persediaan Barang Dagang
106.01 Sewa Dibayar di Muka
106.02 Asuransi Dibayar di Muka
106.03 Pajak Dibayar di Muka
108.00 Perlengkapan Kantor
111.00 Investasi
201.01 Tanah
202.01 Bangunan dan Prasarana
202.02 Akumulasi Penyusutan Bangunan dan Prasarana
203.01 Kendaraan Bermotor
203.02 Akumulasi Penyusutan kendaraan Bermotor
204.01 Peralatan Kantor
204.02 a
Akumulasi Penyusutan - Peralatan Kantor
301.01 Utang Usaha
302.01 Utang Lain-lain
303.01 Utang Pajak
304.01 Beban yang Masih Harus Dibayar
310.01 Utang Sewa Guna Usaha - Jangka Pendek
311.00 Kewajiban Pajak Tangguhan
410.01 Utang Sewa Guna Usaha - Jangka Panjang
501.00 Modal Saham
505.00 Setoran Modal Lainnya
601.00 Saldo Laba
605.00 Dividen
701.00 Penjualan
702.00 Retur Penjualan
703.00 Diskon Penjualan
801.00 Beban Pokok Penjualan
1.108 Laboratorium Auditing 

Kode Akun Nama Akun

830.01 Beban Gaji


830.02 Beban Promosi
830.03 Beban Perjalanan Dinas
830.04 Beban Pemeliharaan dan Perawatan Aset Tetap
830.05 Beban Jasa Profesional
830.06 Beban Asuransi
830.07 Beban Jamuan dan Representasi
830.08 Beban Sewa Guna Usaha
830.09 Beban Perlengkapan Kantor
830.10 Beban Telepon, Faks, dan Pos
830.11 Beban Listrik dan Air
830.12 Beban Penyusutan Aset Tetap
830.13 Beban Piutang Tak Tertagih
830.14 Beban Sewa
830.15 Beban Lain-lain
901.01 Pendapatan Bunga
902.01 Beban Bunga
902.02 Beban Administrasi Bank
910.00 Laba (Rugi) Aset Tetap
920.00 Laba (Rugi) Valuta Asing
930.01 Beban Pajak Penghasilan
930.02 Pendapatan (Beban) Pajak Tangguhan

LAT IH A N

Untuk memperdalam pemahaman Anda mengenai materi di atas,


kerjakanlah latihan berikut!
Buatlah neraca saldo PT. Kura-kura tahun 2013 dengan memberi kode
akun pada akun-akun di bawah ini sesuai dengan kode akun yang di bahas
dalam kegiatan belajar 4!
- Kas Besar Rp. 12.000.000
- Kas kecil Rp. 1.875.000
- Utang Bank – jangka pendek Rp. -
- Kewajiban pajak tangguhan Rp. (5.544.294)
- Bank BRT Rp. 235.500.000
 EKSI4414/MODUL 1 1.109

- Bank Mayasari Rp. 31.043.025


- Bank Ekonomi Rp. 150.000.000
- Modal saham Rp. (1.500.000.000)
- Deposito berjangka Rp. 300.000.000
- Piutang usaha Rp. 1.274.688.447
- Piutang lain-lain Rp. 35.389.443
- Persediaan barang dagang Rp. 1.704.000.000
- Saldo Laba Rp. (3.280.450.779)
- Penjualan Rp. (8.605.877.025)
- Retur Penjualan Rp. 23.480.250
- Beban Pokok Penjualan Rp. 6.865.877.025
- Beban Gaji Rp. 600.000.000
- Beban Promosi Rp. 3.859.380
- Beban Perjalanan dinas Rp. 1.800.000
- Beban Pemeliharaan dan Reparasi Rp. 14.467.500
- Beban Asuransi Rp. 3.000.000
- Beban Jamuan dan representasi Rp. 8.400.750
- Beban Perlengkapan Kantor Rp. 1.877.250
- Beban Telfon, Fax, dan Pos Rp. 3.525.900
- Beban Listrik dan Air Rp. 750.900
- Beban Penyusutan Rp. 97.875.000
- Beban Lain-lain Rp. 3.766.500
- Beban Bunga Rp. 2.796.000
- Beban Perlengkapan Kantor Rp. 11.250.000
- Investasi Rp. 386.250.000
- Tanah Rp. 1.162.500.000
- Bangunan dan prasarana Rp. 975.000.000
- Akum. penyusutan bangunan Rp. (101.562.450)
- Kendaraan bermotor Rp. 432.750.000
- Akum. peny. kendaraan bermotor Rp. (156.024.900)
- Peralatan Kantor Rp. 29.250.000
- Akum. peny. peralatan kantor Rp. (15.412.500)
- Utang usaha Rp. (631.888.509)
- Utang lain-lain Rp. (144.931.085)
- Utang Pajak PPh 21 Rp. (10.466.885)
- Utang Pajak PPh 25 Rp. (38.222.100)
1.110 Laboratorium Auditing 

Petunjuk Jawaban Latihan

Kode Akun Nama Akun


101.01 Kas Besar
101.02 Kas kecil
302.01 Utang Bank – jangka pendek
311.00 Kewajiban pajak tangguhan
102.01 Bank BRT
102.02 Bank Mayasari
102.03 Bank Ekonomi
501.00 Modal saham
103.01 Deposito berjangka
104.01 Piutang usaha
104.02 Piutang lain-lain
105.01 Persediaan barang dagang
601.00 Saldo Laba
701.00 Penjualan
701.00 Retur Penjualan
801.00 Beban Pokok Penjualan
830.01 Gaji
830.02 Beban Promosi
830.03 Beban Perjalanan dinas
830.04 Beban Pemeliharaan dan Reparasi
830.06 Beban Asuransi
830.07 Beban Jamuan dan representasi
830.09 Beban Perlengkapan Kantor
830.10 Beban Telfon, Fax, dan Pos
830.11 Beban Listrik dan Air
830.12 Beban Penyusutan
830.15 Beban Lain-lain
902.01 Beban Bunga
830.09 Beban Perlengkapan Kantor
111.00 Investasi
201.01 Tanah
202.01 Bangunan dan prasarana
202.02 Akum. penyusutan bangunan
 EKSI4414/MODUL 1 1.111

203.01 Kendaraan bermotor


203.02 Akum. peny. kendaraan bermotor
204.01 Peralatan Kantor
204.02 Akum. peny. peralatan kantor
301.01 Utang usaha
302.01 Utang lain-lain
303.01 Utang Pajak PPh 21
303.01 Utang Pajak PPh 25

R A NG KU M AN

Sejarah dan latar belakang organisasi yang akan diaudit sangat


penting untuk dipelajari karena auditor penting untuk mengetahui
karakteristik perusahaan agar memudahkan dalam membuat prosedur
audit. Sebelum memulai audit, maka auditor harus memahami terlebih
dahulu jenis perusahaan yang akan di audit. Selain itu seorang Auditor
perlu mempelajari kode akun dalam entitas yang akan diaudit dengan
tujuan untuk mempermudahnya dalam proses pemeriksaan. Kode akun
yang baik adalah kode akun yang sesuai dengan GAAS.

TES F OR M AT IF 3

Pilihlah satu jawaban yang paling tepat!

1) Sejarah dan latar belakang perusahaan terdiri dari informasi mengenai,


kecuali ….
A. Berdirinya Organisasi
B. Profil Organisasi
C. Jumlah staf dalam organisasi
D. Pembiayaan Usaha

2) Persekutuan antara dua orang atau lebih untuk menjalankan usaha secara
bersama-sama, di mana nama perusahaan biasanya diambil dari nama
salah seorang atau gabungan nama pemilik, disebut dengan ….
A. Perusahaan Terbatas
B. Perusahaan Perseorangan
C. Firma
D. Persekutuan Komanditer
1.112 Laboratorium Auditing 

3) Suatu usaha kerja sama dari sekelompok orang untuk mencapai tujuan
bersama, disebut dengan ….
A. Koperasi
B. Organisasi
C. Unit
D. Grup

4) Salah satu prosedur dan bukti transaksi penjualan adalah ….


A. Prosedur Permintaan Penawaran Harga
B. Prosedur Pemilihan Pemasok
C. Prosedur Penerimaan Barang
D. Prosedur Persetujuan Kredit

5) Fungsi yang bertanggung jawab mengajukan permintaan pembelian dan


menyimpan barang yang telah diterima oleh fungsi penerimaan, disebut
dengan fungsi ….
A. Gudang
B. Pembelian
C. Penjualan
D. Pemasaran

6) Kas kecil (petty cash) menggunakan sistem dana ….


A. Berubah-ubah
B. Tetap
C. Fleksibel
D. Bobot

7) Berikut ini adalah prosedur dan bukti transaksi pembelian, kecuali


prosedur ….
A. Permintaan Pembelian
B. Permintaan Penawaran Harga
C. Penerimaan Barang
D. Penagihan

8) Pembukaan dan penutupan rekening bank harus mendapat persetujuan


dari ….
A. Komite Audit
B. Dewan Komisaris
C. Presiden Direktur
D. Pemegang Saham
 EKSI4414/MODUL 1 1.113

9) Melaksanakan perencanaan serta seleksi karyawan sesuai dengan


kualifikasi yang diperlukan oleh perusahaan, adalah salah satu tugas dari
bagian atau fungsi ….
A. Penjualan
B. Pembelian
C. Personalia
D. Pemasaran

10) Setiap nomor akun dalam kode akun perusahaan terdiri atas …
A. 2 digit nomor
B. 3 digit nomor
C. 4 digit nomor
D. 5 digit nomor

Cocokkanlah jawaban Anda dengan Kunci Jawaban Tes Formatif 3 yang


terdapat di bagian akhir modul ini. Hitunglah jawaban yang benar.
Kemudian, gunakan rumus berikut untuk mengetahui tingkat penguasaan
Anda terhadap materi Kegiatan Belajar 3.

Jumlah Jawaban yang Benar


Tingkat penguasaan = 100%
Jumlah Soal

Arti tingkat penguasaan: 90 - 100% = baik sekali


80 - 89% = baik
70 - 79% = cukup
< 70% = kurang

Apabila mencapai tingkat penguasaan 80% atau lebih, Anda dapat


meneruskan dengan Modul 2. Bagus! Jika masih di bawah 80%, Anda harus
mengulangi materi Kegiatan Belajar 3, terutama bagian yang belum dikuasai.
1.114 Laboratorium Auditing 

Kunci Jawaban Tes Formatif

Tes Formatif 1 Tes Formatif 2 Tes Formatif 3


1) D 1) A 1) C
2) C 2) B 2) C
3) B 3) A 3) B
4) A 4) D 4) D
5) D 5) B 5) A
6) C 6) B 6) B
7) C 7) A 7) D
8) A 8) D 8) B
9) D 9) A 9) C
10) A 10) C 10) B
11) E 11) B
12) B 12) D
13) A 13) A
14) C 14) C
15) B 15) A
16) C 16) D
17) B 17) C
18) D 18) C
19) A 19) D
20) B 20) D
 EKSI4414/MODUL 1 1.115

Daftar Pustaka

AICPA. (1998). AICPA Professional Standards as of June 1, 1998. Volume


I. Commerce Clearing House, Inc. Chicago.

AICPA. (1998). AICPA Professional Standards as of June 1, 1998. Volume


II. Commerce Clearing House, Inc. Chicago.

Agoes, Sukrisno. (2004). Auditing (Pemeriksaan Akuntan) oleh Kantor


Akuntan Publik Jilid 1. Edisi Ketiga. Lembaga Penerbit Fakultas
Ekonomi Universitas Indonesia. Jakarta.

Arens, Alvin A. and James K. Loebbecke. (2000). Auditing: An Integrated


approach. Eight Edition. Prentice-Hall, Inc. Upper Saddle River.

Arens, Alvin A., Randal J. Elder, and Mark S. Beasley. (2003). Auditing and
Assurance Service – An Integrated Approach. 9th Edition. Prentice Hall.
Englewood Cliffs, New Jersey.

Boynton, William C. and Walter G. Kell. (1996). Modern Auditing. Sixth


Edition. John Wiley & Sons. New York.

Carmichael, D.R and Alan J. Winter. (1985). The Evolution of Audit


Reporting. Dalam D.R. Carmichael, john J. Willingham (Eds.)
Perspectives in Auditing. Fourth Edition. McGraw-Hill Book Company.
New York.

Carmichael, D.R and John J. Willingham. (1996). Auditing Concepts and


Methods, a Guide to Current Theory and Practice. 6th Edition. McGraw-
Hill Book Company. New York.

Herbert, Leo. (1979). Auditing The Performance of Management. Lifetime


Learnig Publications. Belmont, California.
1.116 Laboratorium Auditing 

Ikatan Akuntan Indonesia – Kompartemen Akuntan Publik. (2001). Standar


Profesional Akuntan Publik per 1 Januari 2001. Penerbit Salemba
Empat. Jakarta.

______. (2002). Standar akuntansi Keuangan. Penerbit Salemba Empat.


Jakarta.

Konrath, Laweey F. (2002). Auditing Concepts and Application, a Risk –


Analysis Approach. 5th Edition. West Pubishing Company.

Mulyadi. (2001). Sistem Akuntansi. Edisi Ketiga. PT Salemba Empat.


Jakarta.

Mulyadi. (2002). AuditingBuku 1. Edisi 6. Salemba Empat. Jakarta.

Newman, Benyamin. (1980). Forms manual for The CPA. John Wiley &
Sons. New York.

Novak, Stephen R. (1980). Field Auditor’s Manual and Guide. Second


Printing. Institute for Business Planning, Inc. Englewood Cliffs, New
Jersey.

Sawyer, Lawrence. (1996). Sawyer’s Internal Auditing, The Practice of


Modern Internal Auditing. The Institute of Internal Auditors. Altamonte
Springs, Florida.

Taylor, Donald H. and William Glezen. (1991). Auditing: Integrated Concept


and Procedures. 5th Edition. John Wiley & Sons, Inc. New York.

Whittington, O. Ray and Kurt Pany. (2001). Principles of Auditing, and


Other Assurance Services. 13th Edition. McGraw-Hill. Singapore.
Modul 2

Prosedur Perencanaan Pemeriksaan


serta Pemeriksaan Siklus Penjualan
dan Penagihan Piutang
Dr. Amilin, M.Si., Ak.

PEN D A HU L UA N

D alam Modul 2 ini akan di bahas mengenai prosedur perencanaan


pemeriksaan serta pemeriksaan terhadap Siklus Penjualan dan
Penagihan Piutang.
Setelah membaca modul ini Anda diharapkan dapat memahami dan
terampil melakukan perencanaan audit dengan memahami elemen-elemen
yang terdapat pada perencanaan audit. Dan memahami beberapa pemeriksaan
terhadap akun-akun bagian perusahaan, salah satunya Pemeriksaan Siklus
Penjualan dan Penagihan Piutang.
Lebih detil lagi, kompetensi khusus yang diharapkan Anda dapatkan
setelah membaca modul ini adalah Anda mampu untuk:
1. menjelaskan bagian-bagian dari perencanaan audit,
2. menjelaskan pemeriksaan terhadap siklus penjualan dan penagihan
piutang,
3. menerapkan perencanaan audit, dan
4. menerapkan pemeriksaan atau audit terhadap bagian penjualan dan
penagihan piutang.
2.2 Laboratorium Auditing 

Kegiatan Belajar 1

Prosedur Perencanaan Pemeriksaan dan


Perpaduan Proses Akuntansi

A. PERENCANAAN PEMERIKSAAN DAN PERPADUAN PROSES


AKUNTANSI

Standar pekerjaan lapangan pertama mengharuskan bahwa “Pekerjaan


harus direncanakan sebaik-baiknya dan jika digunakan asisten harus di
supervisi dengan semestinya.”
Jam perencanaan audit adalah total lamanya waktu yang dibutuhkan
oleh auditor untuk melakukan perencanaan audit awal sampai pada
pengembangan rencana audit dan program audit menyeluruh Variabel ini
diukur dengan menggunakan jam perencanaan audit. Keberhasilan
penyelesaian perikatan audit sangat ditentukan oleh kualitas perencanaan
audit yang dibuat oleh auditor
Perencanaan audit meliputi pengembangan strategi menyeluruh
pelaksanaan dan lingkup audit yang diharapkan. Sifat, lingkup, dan saat
perencanaan bervariasi dengan ukuran dan kompleksitas entitas, pengalaman
mengenai entitas, dan pengetahuan tentang bisnis entitas. Dalam perencanaan
audit, auditor harus mempertimbangkan, antara lain:
1. masalah yang berkaitan dengan bisnis entitas dan industri yang menjadi
tempat entitas tersebut,
2. kebijakan dan prosedur akuntansi entitas tersebut,
3. metode yang digunakan oleh entitas tersebut dalam mengolah informasi
akuntansi yang signifikan (lihat paragraf), termasuk penggunaan
organisasi jasa dari luar untuk mengolah informasi akuntansi pokok
perusahaan,
4. tingkat risiko pengendalian yang direncanakan,
5. pertimbangan awal tentang tingkat materialitas untuk tujuan audit,
6. pos laporan keuangan yang mungkin memerlukan penyesuaian
(adjustment),
7. kondisi yang mungkin memerlukan perluasan atau pengubahan
pengujian audit, seperti risiko kekeliruan atau kecurangan yang material
 EKSI4414/MODUL 2 2.3

atau adanya transaksi antarpihak-pihak yang mempunyai hubungan


istimewa, dan
8. sifat laporan auditor yang diharapkan akan diserahkan (sebagai contoh,
laporan auditor tentang laporan keuangan konsolidasian, laporan
keuangan yang diserahkan ke Bapepam, laporan khusus untuk
menggambarkan kepatuhan klien terhadap kontrak perjanjian).

B. PROSEDUR PERENCANAAN PEMERIKSAAN

Prosedur yang dapat dipertimbangkan oleh auditor dalam perencanaan


dan supervise biasanya mencakup review terhadap catatan auditor yang
berkaitan dengan satuan usaha dan diskusi dengan staf lain dalam kantor
akuntan dan pegawai satuan usaha tersebut. Contoh prosedur tersebut
meliputi:
1. mereview arsip korespondensi, kertas kerja, arsip permanen, laporan
keuangan, dan laporan audit tahun lalu,
2. membahas masalah-masalah yang berdampak terhadap audit dengan staf
kantor akuntan yang bertanggung jawab atas jasa nonaudit bagi satuan
usaha,
3. mengajukan pertanyaan tentang perkembangan bisnis saat ini yang
berdampak terhadap satuan usaha,
4. membaca laporan keuangan interim tahun berjalan,
5. membicarakan tipe, luas, dan waktu audit dengan manajemen, dewan
komisaris, atau komite audit,
6. mempertimbangkan dampak diterapkannya pernyataan standar akuntansi
dan standar auditing yang ditetapkan Ikatan Akuntan Indonesia, terutama
yang baru,
7. mengoordinasikan bantuan dari pegawai satuan usaha dalam penyiapan
data,
8. menentukan luasnya keterlibatan, jika ada, konsultan, spesialis,dan
auditor internal,
9. membuat jadwal pekerjaan audit (time schedule),
10. menentukan dan mengoordinasikan kebutuhan staf audit, dan
11. melaksanakan diskusi dengan pihak pemberi tugas untuk memperoleh
tambahan informasi tentang tujuan audit yang akan dilaksanakan
sehingga auditor dapat mengantisipasi dan memberikan perhatian
terhadap hal-hal yang berkaitan yang dipandang perlu.
2.4 Laboratorium Auditing 

Isi dari prosedur perencanaan pemeriksaan mencakup berikut ini.


1. Hal-hal mengenai klien Pengetahuan tentang bisnis klien, membantu
auditor dalam:
a. mengidentifikasi bidang yang memerlukan pertimbangan khusus,
b. menilai kondisi yang di dalamnya data akuntansi yang
dihasilkan,diolah, di review dan dikumpulkan dalam organisasi,
c. menilai kewajaran estimasi, seperti penilaian atas persediaan,
depresiasi, penyisihan piutang ragu-ragu, persentase penyelesaian
kontrak jangka panjang, dan
d. menilai kewajaran representasi manajemen. Mempertimbangkan
kesesuaian prinsip akuntansi yang diterapkan dan kecukupan
pengungkapannya.
2. Hal-hal yang mempengaruhi klien Bisa didapat dari majalah-majalah
ekonomi atau surat kabar, antara lain: Business News, Ekonomi
Keuangan Indonesia. Contoh: adanya peraturan-peraturan baru yang
dapat mempengaruhi klien.
3. Rencana kerja auditor, hal-hal penting antara lain sebagai berikut.
a. Staffing
b. Waktu pemeriksaan
1) Waktu dimulainya suatu pemeriksaan.
2) Berapa lama waktu pemeriksaan.
3) Deadline.
4) Budget, baik dalam jumlah jam kerja maupun biaya
pemeriksaan.
c. Jenis jasa yang diberikan
1) General Audit.
2) Spesial Audit.
3) Bantuan Administrasi.
4) Menyusun Neraca/Laba Rugi.
5) Perpajakan.
4. Hal-hal tambahan, berupa bantuan-bantuan yang dapat diberikan klien
a. Mengisi formulir konfirmasi piutang, utang.
b. Membuat jadwal-jadwal ( time schedule).
 EKSI4414/MODUL 2 2.5

C. ELEMEN–ELEMEN PERENCANAAN PEMERIKSAAN

Ruang lingkup dari perencanaan pemeriksaan ini adalah bervariasi sesuai


dengan besarnya dan kompleksitas permasalahan objek yang diperiksa dan
pengetahuan mengenai jenis usaha objek yang diperiksa.
Adapun elemen-elemen dalam perencanaan audit menurut Arens and
Loebbecke (2000) adalah:
1. perencanaan Awal,
2. memperoleh latar belakang informasi,
3. memperoleh informasi tentang kewajiban sah/tentang undang-undang
klien,
4. melaksanakan prosedur menurut penelitian persiapan,
5. materialitas yang diset dan auditor bisa mengambil risiko dan tidak bisa
dipisahkan,
6. memahami struktur pengawasan intern dan menilai risiko kendali, dan
7. mengembangkan program audit dan rencana audit.

1. Perencanaan Awal
Beberapa hal penting yang terdapat dalam perencanaan awal ini adalah
menyangkut informasi mengenai alasan klien untuk diaudit,menerima atau
menolak klien baru maupun klien lama, mengidentifikasi alasan klien untuk
diaudit, menentukan staf untuk penugasan dan memperoleh surat penugasan.
Perencanaan awal itu terdiri dari hal-hal berikut ini.
a. Menyelidiki klien baru
Menyelidiki klien baru adalah hal yang penting bagi auditor sebelum
mereka memutuskan untuk menerima atau menolak klien tersebut. Hal
itu dilakukan dengan cara mengevaluasi prospek klien dalam lingkungan
usaha, stabilitas keuangan dan hubungan klien dengan kantor akuntan
terdahulu. Auditor pengganti diwajibkan untuk berhubungan dengan
auditor sebelumnya dan harus mendapatkan izin dari klien sebelum
komunikasi dilakukan.
b. Melanjutkan klien lama
Untuk melanjutkan klien lama juga harus di evaluasi untuk memutuskan
apakah diterima atau tidak dapat dilanjutkan, penyebab tidak bisa
dilanjutkannya pemeriksaan karena perselisihan sebelumnya, jika terjadi
tuntutan hukum terhadap Kantor Akuntan Publik oleh klien.
2.6 Laboratorium Auditing 

c. Mengidentifikasi alasan klien untuk diaudit


Dua faktor utama yang mempengaruhi bahan bukti audit yang akan
dikumpulkan adalah siapa pemakai laporan dan maksud penggunaan
laporan. Auditor mungkin akan mengumpulkan lebih banyak bahan bukti
audit jika laporan digunakan secara luas.
d. Staf untuk penugasan
Menentukan staf yang pantas untuk penugasan adalah penting untuk
memenuhi standar auditing yang telah ditetapkan dan meningkatkan
efisiensi audit. Pertimbangan yang mempengaruhi penyusunan
staf adalah orang-orang yang diserahi tugas harus akrab dengan bidang
usaha klien.
e. Memperoleh surat penugasan
Tujuan dibuatnya surat penugasan adalah untuk mengurangi salah
pengertian sehingga harus dibuat secara tertulis. Surat penugasan adalah
kesepakatan antara KAP dengan klien, isi dari surat tersebut adalah
menyatakan batasan dari penugasan, batas waktu, bantuan akan
diberikan atau daftar rincian yang perlu disiapkan untuk auditor, serta
honorarium.

2. Memperoleh Informasi Mengenai Latar Belakang Klien


Auditor harus memiliki ciri-ciri lingkungan kegiatan perusahaan klien
yang akan diaudit sebagai acuan dalam menentukan surat penugasan atau
perlu tidaknya prosedur-prosedur audit khusus. Hal-hal yang harus dilakukan
untuk memperoleh informasi sehingga dapat memahami latar belakang klien
adalah dengan cara: meninjau lokasi pabrik dan kantor, menelaah kebijakan-
kebijakan penting perusahaan, mengidentifikasi pihak-pihak yang
mempunyai hubungan istimewa serta mengevaluasi kebutuhan akan spesialis
dari luar.

3. Memperoleh Informasi Mengenai Kewajiban Hukum Klien


Faktor-faktor yang menyangkut lingkungan hukum industri klien
mempunyai dampak besar terhadap hasil audit. Pengetahuan auditor untuk
menafsirkan fakta yang berkaitan selama pekerjaan berlangsung akan
meyakinkan bahwa pengungkapan yang semestinya telah dilaksanakan dalam
laporan keuangan. Dalam hal ini dokumen-dokumen hukum yang penting
untuk diperiksa oleh auditor adalah Akta Pendirian Perusahaan, anggaran
dasar perusahaan, masalah rapat dewan komisaris, para pemegang saham,
 EKSI4414/MODUL 2 2.7

komite audit dan para pejabat eksekutif termasuk di dalamnya adalah


ringkasan pokok mengenai keputusan yang dibuat oleh direksi dan pemegang
saham serta dokumen mengenai kontrak penjualan maupun pembelian.

4. Melaksanakan Prosedur Analitis Pendahuluan


Melakukan analisis ini sangat penting artinya karena dengan demikian
keseluruhan kegiatan pemeriksaan dapat tergambar di dalamnya.
Prosedur analitis ini di antaranya: memahami bidang usaha klien, penetapan
kemampuan satuan usaha untuk menjaga kelangsungan hidupnya, indikasi
adanya kemungkinan kekeliruan dalam laporan keuangan dan mengurangi
pengujian yang terinci.

5. Menentukan Materialitas dan Menetapkan Risiko Audit yang dapat


Diterima
Besarnya salah saji dalam informasi akuntansi dapat membuat
pertimbangan pengambilan keputusan terpengaruh. Tanggung jawab
auditor adalah menetapkan apakah suatu laporan keuangan terdapat salah saji
material, apabila auditor berpendapat adanya salah saji yang material ia harus
memberitahukan hal ini pada klien, sehingga koreksi dapat dilakukan. Jika
klien menolak untuk mengoreksi laporan keuangan tersebut maka auditor
dapat memberikan pendapat dengan pengecualian.

6. Memahami Pengendalian Intern dan Menilai Risiko


Auditor diwajibkan oleh standar pekerjaan lapangan kedua untuk
memahami pengendalian intern yang berlaku. Pengendalian intern adalah
suatu proses yang dijalankan oleh dewan komisaris, manajemen, dan
personel lain, yang didesain untuk memberikan keyakinan memadai tentang
pencapaian tiga golongan tujuan, yaitu:
a. keandalan pelaporan keuangan;
b. kepatuhan terhadap hukum dan peraturan yang berlaku;
c. efektivitas dan efisiensi operasi.

Lingkungan pengendalian menetapkan gaya suatu organisasi yang


mempengaruhi kesadaran pengendalian orang-orang di dalamnya. Hal ini
merupakan suatu landasan bagi komponen-komponen lain pengendalian
internal. Tujuan pengendalian yang relevan dengan audit atas laporan
keuangan adalah keandalan pelaporan keuangan.
2.8 Laboratorium Auditing 

Setiap pengendalian intern memiliki keterbatasan bawaan, yaitu berikut


ini.
a. Kesalahan mempertimbangkan. Sering kali, manajemen dan personel
lain dapat salah dalam mempertimbangkan keputusan bisnis yang
diambil atau dalam melaksanakan tugas rutin karena tidak memadainya
informasi, keterbatasan waktu, atau tekanan lain.
b. Gangguan. Gangguan dalam pengendalian yang telah ditetapkan dapat
terjadi karena personel secara keliru memahami perintah atau membuat
kesalahan karena kelalaian, tidak adanya perhatian, atau kelelahan.
Perubahan yang bersifat sementara atau permanen dalam personel atau
dalam sistem dan prosedur dapat pula mengakibatkan gangguan.
c. Kolusi. Tindakan bersama beberapa individu untuk tujuan kejahatan
disebut dengan kolusi (collusion). Kolusi dapat mengakibatkan bobolnya
pengendalian intern yang dibangun untuk melindungi kekayaan entitas
dan tidak terungkapnya ketidakberesan atau tidak terdeteksinya
kecurangan oleh pengendalian intern yang dirancang.
d. Pengabaian oleh manajemen. Manajemen dapat mengabaikan kebijakan
atau prosedur yang telah ditetapkan untuk tujuan yang tidak sah seperti
keuntungan pribadi manajer, penyajian kondisi keuangan yang
berlebihan, atau kepatuhan semu. Contohnya adalah manajemen
melaporkan laba yang lebih tinggi dari jumlah sebenarnya untuk
mendapatkan bonus lebih tinggi bagi dirinya atau untuk menutupi
ketidakpatuhannya terhadap peraturan perundangan yang berlaku.
e. Biaya lawan manfaat. Biaya yang diperlukan untuk mengoperasikan
pengendalian intern tidak boleh melebihi manfaat yang diharapkan dari
pengendalian intern tersebut. Karena pengukuran secara tepat baik biaya
maupun manfaat biasanya tidak mungkin dilakukan, manajemen harus
memperkirakan dan mempertimbangkan secara kuantitatif dan kualitatif
dalam mengevaluasi biaya dan manfaat suatu pengendalian intern.

Auditor harus memperoleh suatu pemahaman akan lingkungan


pengendalian, mencakup aspek-aspek teknologi informasi dan lingkungan
pengendalian, serta memahami sikap, kesadaran, dan tindakan pemilik/
pengelola serta dewan direksi mengenai lingkungan pengendalian. Pihak-
pihak yang bertanggung jawab atas pengendalian intern yaitu manajemen,
dewan komisaris dan komite audit, auditor intern, personel lain entitas,
auditor independen, dan pihak luar lain.
 EKSI4414/MODUL 2 2.9

Unsur pengendalian intern adalah lingkungan pengendalian, penaksiran


risiko, informasi dan komunikasi, aktivitas pengendalian, dan pemantauan.
Lingkungan pengendalian terdiri dari enam unsur, yaitu nilai integritas dan
etika, komitmen terhadap kompetensi, berfungsinya dewan komisaris dan
komite audit, falsafah dan gaya operasi, struktur organisasi, pembagian
wewenang dan pembebanan tanggung jawab, kebijakan dan praktik sumber
daya manusia.
Ketika memperoleh suatu pemahaman dari lingkungan pengendalian,
auditor mempertimbangkan masing-masing komponen dari lingkungan
pengendalian dan hubungannya. Defisiensi pada masing-masing faktor dapat
mengurangi efektivitas faktor yang lain.
Penaksiran risiko adalah identifikasi, analisis, dan pengelolaan risiko
entitas yang berkaitan dengan penyusunan laporan keuangan dan desain
aktivitas pengendalian untuk mengurangi risiko tersebut. Informasi
mencakup sistem akuntansi yang merupakan alat untuk mengidentifikasi,
merakit, menggolongkan, menganalisis, mencatat, dan melaporkan transaksi
suatu entitas, serta menyelenggarakan pertanggungjawaban kekayaan dan
utang entitas tersebut.
Proses penilaian risiko klien untuk tujuan pelaporan keuangan adalah
identifikasi, analisis, dan manajemen risiko yang relevan bagi penyusunan
laporan keuangan agar secara wajar sesuai dengan kerangka pelaporan
keuangan yang berlaku umum. Ketika memperoleh pemahaman proses
penilaian risiko klien, auditor perlu pemilik/pengelola memahami risiko
kesalahan material yang terdapat dalam akun-akun yang signifikan serta
pernyataan yang berhubungan dengan pelaporan keuangan, dan telah
menerapkan pengendalian untuk mencegah atau mendeteksi kesalahan atau
kecurangan yang bias mengakibatkan kesalahan material. Contohnya:
penilaian risiko dapat menunjukkan bagaimana klien mempertimbangkan
kemungkinan adanya transaksi yang tidak tercatat atau mengidentifikasi dan
menganalisis perkiraan yang signifikan dalam laporan keuangan tersebut.
Komunikasi mencakup penyampaian informasi kepada semua personel
entitas yang terlibat dalam pelaporan keuangan tentang bagaimana aktivitas
mereka berkaitan dengan orang lain, baik yang berada di dalam maupun di
luar organisasi. Aktivitas pengendalian terdiri dari kebijakan dan prosedur
yang umumnya digolongkan menjadi lima kelompok, yaitu pengendalian
pengolahan informasi, pemisahan fungsi yang memadai, pengendalian fisik
2.10 Laboratorium Auditing 

atas kekayaan dan catatan, review atas kinerja. Pemantauan adalah proses
penilaian kualitas kinerja pengendalian intern sepanjang waktu.
Tujuan auditor mengumpulkan informasi pengendalian intern adalah
untuk menentukan apakah audit mungkin dilaksanakan, salah saji material
yang secara potensial dapat terjadi, risiko deteksi, dan perancangan
pengujian. Ada tiga cara yang biasanya dipakai oleh auditor untuk
mendokumentasikan hasil pemahaman atas pengendalian intern kliennya,
yaitu:
a. kuesioner pengendalian intern baku;
b. uraian tertulis; dan
c. bagan alir sistem.

Sumber informasi untuk memahami pengendalian intern yang berlaku


adalah bagan organisasi dan deskripsi jabatan; buku pedoman akun; buku
pedoman sistem akuntansi; wawancara dengan karyawan inti; wawancara
dengan karyawan pelaksana, laporan, kertas kerja, dan program audit auditor
intern (internal auditor); pemeriksaan terhadap catatan akuntansi, dokumen,
peralatan mekanik, dan media lain yang digunakan untuk mencatat transaksi,
mengolah data keuangan dan data operasi; kunjungan ke seluruh kantor dan
pabrik; dan laporan mengenai rekomendasi perbaikan pengendalian intern
dan laporan audit tahun sebelumnya yang diterbitkan oleh auditor.
Untuk menguji kepatuhan terhadap pengendalian intern, auditor
melakukan dua macam pengujian, yaitu pengujian adanya kepatuhan
terhadap pengendalian intern dan pengujian tingkat kepatuhan terhadap
pengendalian intern. Untuk menentukan apakah pengendalian intern yang
digambarkan dalam bagan alir sistem akuntansi dan jawaban kuesioner
pengendalian intern benar-benar ada dan dilaksanakan, auditor menempuh
dua cara sebagai berikut.
a. Pengujian transaksi dengan cara mengikuti pelaksanaan transaksi
tertentu.
b. Pengujian transaksi tertentu yang telah terjadi dan yang telah dicatat
Audit intern memberikan bantuan besar bagi auditor dalam audit atas
laporan keuangan. Auditor independen perlu mempertimbangkan
pekerjaan auditor intern dan menggunakan pekerjaan auditor intern
untuk membantu pelaksanaan audit atas laporan keuangan klien.
 EKSI4414/MODUL 2 2.11

Sumber informasi yang digunakan oleh auditor dalam melakukan studi


terhadap pengendalian intern kliennya adalah:
a. bagan organisasi dan deskripsi jabatan;
b. buku pedoman akun (account manual);
c. buku pedoman sistem akuntansi;
d. permintaan keterangan kepada karyawan inti;
e. permintaan keterangan kepada karyawan pelaksana;
f. laporan, kertas kerja, dan program audit auditor intern (internal auditor);
g. Pemeriksaan terhadap catatan akuntansi, dokumen, peralatan mekanis,
dan media lain yang digunakan untuk mencatat transaksi, mengolah data
keuangan dan data operasi;
h. kunjungan ke seluruh kantor dan pabrik;
i. laporan mengenai rekomendasi perbaikan pengendalian intern dan
laporan auditor tahun sebelumnya yang telah diterbitkan.

Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam melakukan pertimbangan


terhadap pengendalian internal adalah sebagai berikut.
a. Auditor harus memperhatikan kebijakan tertulis serta instruksi yang
tercermin dari perilaku pemilik/pengelola dan atau manajemen.
b. Auditor harus berhati-hati dalam menelaah dalam mendokumentasikan
adanya dugaan penyimpangan dan kecurangan oleh manajemen.
c. Formulir kertas kerja Pengendalian Internal terbagi menjadi dua berikut.
1) Bagian 1 : Pertimbangan terhadap pengendalian internal.
2) Bagian 2 : Pertimbangan adanya dugaan kecurangan (fraud).

Bagian 1 digunakan untuk mendokumentasikan pemahaman auditor


terhadap komponen pengendalian internal pada tingkat entitas.
Identifikasikan pengendalian pada tingkat entitas yang berhubungan dengan
audit dan tentukan apakah pengendalian tersebut telah dirancang dan
diterapkan dengan baik. Kesimpulan yang dapat ditarik dari bagian 1 harus
cukup memadai untuk dapat mendukung kesimpulan terhadap efektivitas
pelaksanaan pengendalian internal (efektif atau tidak efektif).
Pengendalian internal tersebut dapat diungkap oleh seorang auditor
melalui pertanyaan wawancara yang akan dijelaskan dalam pertanyaan
kuesioner pengendalian internal (internal control questionnaire—ICQ). Hal
ini dilakukan dengan membuatnya dalam bentuk prosedur pemeriksaan.
2.12 Laboratorium Auditing 

Contoh:
Maesa, SE, Ak. adalah seorang senior auditor dari Kantor Akuntan
Publik Rudiro Sutejo dan Rekan akan menilai pengendalian internal dari
perusahaan klien, dengan melakukan wawancara dengan manajemen dari
pihak klien yang bernama Kemal Pasha MM. Seorang manajer keuangan dari
PT. Angkasa Raya. (Contoh wawancara yang serupa dapat dilihat pada
Modul 1).
Hasil dari wawancara tersebut dituangkan ke dalam kertas kerja prosedur
pemeriksaan sebagai berikut.
 EKSI4414/MODUL 2 2.13

Rudiro & Rekan Rudiro Sutejo dan Rekan


Kantor Akuntan Publik
Kertas Kerja Pemeriksaan internal

Y = Ya T = Tidak
Internal Control Quetionare TR = Tidak Relevan
Y T TR
1. Apakah terdapat bagan organisasi?
2. Apakah terdapat pembagian tugas (job description) bagi masing-masing
karyawan?
3. Apakah pembagian tugas, wewenang, dan tanggung jawab cukup jelas?
4. 4.1 Apakah terdapat auditor internal?
Bila ―Ya‖:
4.1. 4.2 Apakah dibuat laporan pemeriksaan tertulis?
4.2. Tugas, wewenang, dan tanggung jawabnya cukup jelas serta diikuti?
4.3. 4.3 Bertanggung jawab langsung kepada Direksi dan tidak kepada Chier
4.4. Accounting Officer?
4.5. 4.4 Mempunyai staf yang cukup memadai?
4.6. Mempunyai rencana audit (audit plan), program audit (audit
4.7. program), dan audit kertas kerja (audit working papers)?
5. Apakah fungsi akuntansi terlepas dari fungsi berikut ini:
5.1. 5.1 Pembelian?
5.2. 5.2 Penjualan?
5.3. 5.3 Produksi?
5.4. 5.4 Pemberian kredit?
5.5. 5.5 Penerimaan uang?
5.6. 5.6 Pengeluaran uang?
5.7. 5.7 Penyimpanan barang?
6. Bila penyimpanan uang dan surat berharga bukan pemilik/pemegang
saham atau kerabat yang dapat dipercaya apakah ada uang jaminan?
Bila ―Ya‖ berapa besarnya?
7. Apakah tercegah kemungkinan kolusi antar karyawan yang mungkin
merupakan famili?
Klien: Dibuat Oleh : Diperiksa Oleh : Indeks
Maesa
PT. ANGKASA RAYA Sukirman -

Skedul Tanggal : Tanggal : Periode :

ICQ-Umum 4/2/2011 8/2/2011 31/12/2010


2.14 Laboratorium Auditing 

Rudiro & Rekan Rudiro Sutejo dan Rekan


Kantor Akuntan Publik
Kertas Kerja Pemeriksaan internal

Y = Ya T=
Internal Control Quetionare Tidak
TR = Tidak Relevan
Y T TR
8. Apakah karyawan yang menyimpan uang dan barang diberikan hak cuti
serta dijalankan secara rutin?
9. Apakah fungsi pembukuan digilir secara periodik?
10. Apakah akta pendirian perusahaan mendapatkan pengesahan dari
Mengeri Kehakiman?
11. Apakah terdapat petugas keamanan yang memeriksa setiap orang atau
kendaraan yang keluar masuk lokasi perusahaan?
12. Apakah pengawasan terhadap cabang dilakukan secara efektif?
13. Apakah terdapat staf tertentu yang memerhatikan agar asuransi selalu
ditutup dengan cukup dan tepat waktu?
14. Apakah tercegah kemungkinan kolusi antar karyawan yang mungkin
merupakan famili?
15. Apakah setiap pinjaman uang harus disetujui Dewan Komisaris?
16. Apakah syarat perjanjian kredit selalu mendapatkan perhatian yang baik?
17. Apakah keputusan rapat persero. Dewan Komisaris, atau direksi dicatat
dan ditandatangani secara rapi?
Bila‖Tidak‖, apakah hal tersebut dikarenakan perusahaan dimiliki dan
dikelola oleh anggota keluarga dan kerabat dekat, sehingga berlaku
kebiasaan ―tidak formal‖ dan menurut kenyataan memang dapat diterima?
18. Khusus untuk perusahaan yang Go Public:
18.1. Bila klien menggunakan jasa independen register dan/atau transfer agen:
a. Apakah transaksi saham dilaporkan secara rutin?
b. Apakah laporan tersebut dicocokkan dengan buku besar (general ladger)?

Klien: Dibuat Oleh : Diperiksa Oleh : Indeks


PT. ANGKASA Maesa Sukirman -
RAYA
Skedul Tanggal : Tanggal : Periode :
ICQ-Umum 4/2/2011 8/2/2011 31/12/2010
 EKSI4414/MODUL 2 2.15

Rudiro Sutejo dan Rekan


Rudiro & Rekan Kantor Akuntan Publik
Kertas Kerja Pemeriksaan internal

Y= T=
Internal Control Quetionare Ya Tidak
TR = Tidak Relevan
Y T TR
18.2. Bila tidak digunakan jasa independen register dan/atau transfer agen:
a. Apakah surat saham disimpan oleh orang yang berwenang?
b. Apakah Surrendered Certificates segera dibatalkan dan dilekatkan pada stubs?
c. Apakah penandatanganan saham di muka tidak mungkin dilakukan?
d. Apakah bea meterai diperhatikan pada saat mengeluarkan saham?
18.3. Apakah buku catatan saham:
a. Dibukukan secara up to date?
b. Dicocokkan dengan buku besar?
A. Kelemahan-kelemahan lain yang tidak tercantum pada pernyataan di atas :

B. Catatan lain :

C. Kesimpulan penilaian (baik, sedang, buruk)?

D. Revisi kesimpulan penilaian (lampirkan alasannya)

Klien: Dibuat Oleh : Diperiksa Oleh : Indeks

PT. ANGKASA Maesa Sukirman -


RAYA
Skedul Tanggal : Tanggal : Periode :

ICQ-Umum 4/2/2011 8/2/2011 31/12/2010


2.16 Laboratorium Auditing 

Rudiro Sutejo dan Rekan


Rudiro & RekanKantor Akuntan Publik Kertas Kerja Pemeriksaan internal

Y= T=
Internal Control Quetionare Ya Tidak
TR = Tidak Relevan
Y T TR

1. Apakah terdapat:
1.1. Bagan Akun
1.2. Manual Akun
1.3. Buku Harian Penerimaan Kas
1.4. Buku Harian Penerimaan Kas
1.5. Buku Bank
1.6. Buku Pembelian
1.7. Buku Produksi
1.8. Buku Penjualan
1.9. Buku Serba-serbi
1.10. Buku Lain-lain
……………………………………….
……………………………………….
……………………………………….
1.11. Buku Besar
1.12. Buku Piutang
1.13. Buku Utang
1.14. Buku Persediaan
1.15. Kartu Gudang
1.16. Buku/Daftar Aset Tetap
1.17. Buku Perincian Pendapatan
1.18. Buku Perincian Biaya
1.19. Buku Tambahan Lainnya
……………………………………….
……………………………………….
……………………………………….
2.
Klien: Dibuat Oleh : Diperiksa Oleh : Indeks

PT. ANGKASA Maesa Sukirman -


RAYA
Skedul Tanggal : Tanggal : Periode :

ICQ-Umum 4/2/2011 8/2/2011 31/12/2010


 EKSI4414/MODUL 2 2.17

Rudiro Sutejo dan Rekan


Rudiro & Rekan Kantor Akuntan Publik

Kertas Kerja Pemeriksaan internal

Y= T=
Internal Control Quetionare Ya Tidak
TR = Tidak Relevan
Y T TR
3. Apakah laporan keuangan cukup memberi informasi kepada manajemen
khususnya mengenai penyimpangan dan fluktuasi pada pendapatan, biaya,
persediaan, dan sebagainya?
4. Apakah dilaksanakan sistem penganggaran (budgeting system)?
5. Apakah metode kalkulasi harga pokok produksi cukup meyakinkan?
6. Apakah setiap ayat-ayat jurnal harus disetujui oleh yang berwenang?
7. Apakah bukti-bukti pembukuan disusun secara rapi?
8. Apakah tenaga akuntansi:
8.1. Cukup berkualitas?
8.2. Cukup jumlahnya?
9. Gambarkan secara singkat dan jelas proses akuntansi pada kertas terpisah! Lihat Diagram Alir
10. Apakah perusahaan sudah memproses pembukuannya dengan komputer ?
Jika ―Ya‖ program apa yang digunakan :
a. Program buku besar (general ledger – G/L program)
b. System terintegrasi (integrated system – IS)
c. System akuntansi computer oleh DacEasy, Inc (DacEasy Accounting – DEA)
d. Lainnya….

J Jenis komputer yang digunakan:


- Komputer pribadi (personal computer – PC)
- Mini komputer (mini computer)
- Kerangka induk (main frame)
Klien: Dibuat Oleh : Diperiksa Oleh : Indeks

PT. ANGKASA Maesa Sukirman -


RAYA
Skedul Tanggal : Tanggal : Periode :

ICQ-Umum 4/2/2011 8/2/2011 31/12/2010


2.18 Laboratorium Auditing 

Rudiro Sutejo dan Rekan


Rudiro & Rekan Kantor Akuntan Publik
Kertas Kerja Pemeriksaan internal

Y= T = Tidak
Internal Control Quetionare Ya
TR = Tidak Relevan
Y T TR
A. Kelemahan-kelemahan lain yang tidak tercantum pada pernyataan di atas :

B. Catatan lain :

C. Kesimpulan penilaian (baik, sedang, buruk)?

D. Revisi kesimpulan penilaian (lampirkan alasannya)

Klien: Dibuat Oleh : Diperiksa Oleh : Indeks

PT. ANGKASA Maesa Sukirman -


RAYA
Skedul Tanggal : Tanggal : Periode :

ICQ-Umum 4/2/2011 8/2/2011 31/12/2010


 EKSI4414/MODUL 2 2.19

7. Mengembangkan Program Audit dan Rencana Audit


Program audit adalah rangkaian yang sistematis dari prosedur-prosedur
audit untuk mencapai tujuan audit. Dengan demikian program audit
merupakan rencana langkah kerja yang harus dilaksanakan berdasarkan
sasaran dan tujuan yang telah ditetapkan. Pada dasarnya program audit
merupakan rencana tertulis untuk mengarahkan audit, dan oleh karena itu
merupakan salah satu alat pengendalian audit (secara singkat program audit
digunakan untuk menjawab: what is to be done, when it is to be done, how it
is to be done, who will do it, dan how long it will take).
Penyusunan program audit harus disesuaikan dengan kondisi organisasi
atau bidang atau area fungsional yang akan diaudit. Pendekatan yang dapat
digunakan dalam mengembangkan program audit adalah:
a. menyusun program audit selama tahap persiapan audit;
b. menyusun program audit setelah melaksanakan survei pendahuluan;
c. menggunakan program audit standar untuk operasi yang spesifik.

Berdasarkan kepada sifat operasi yang akan diaudit, program audit dapat
dibedakan menjadi 2 (dua) jenis, yaitu:
a. program audit individual (tailored/individual audit program), yaitu
program audit yang disusun tersendiri untuk masing-masing audit, dan
tidak menggunakan bentuk standar, serta disusun setelah melaksanakan
survei pendahuluan;
b. program audit proforma, yaitu program audit yang dikembangkan untuk
berbagai tujuan dan disiapkan guna mengumpulkan informasi yang sama
dari beberapa periode untuk melihat kecenderungan/trend dan
perubahan-perubahannya. Program audit proforma disiapkan sebelum
survei pendahuluan dilaksanakan, dan dapat direvisi bila hasil survei
pendahuluan menunjukkan adanya perubahan-perubahan dari kegiatan-
kegiatan yang diaudit.

Program audit disiapkan oleh Ketua Tim Audit Internal dan disetujui
oleh Kepala Bagian Audit Internal. Program audit yang baik harus memuat
informasi mengenai berikut ini.
1) Tujuan audit
Tujuan audit yang dimaksud dalam program audit adalah tujuan yang
bersifat khusus (bukan tujuan umum seperti yang terdapat pada batasan
dan ruang lingkup audit internal). Tujuan audit yang bersifat khusus
2.20 Laboratorium Auditing 

tersebut dikaitkan dengan tujuan operasi yang akan diauditnya, di mana


tujuan audit ditetapkan untuk menentukan apakah sistem operasi yang
dirancang dan diimplementasikan dapat mencapai tujuannya atau tidak.
2) Daftar Pengendalian yang ada atau yang diperlukan
Daftar pengendalian yang ada/diperlukan/semestinya ada pada operasi
yang diaudit digunakan sebagai kriteria untuk menguji/mengevaluasi
bidang/area yang diaudit. Dalam hal ini prosedur audit dikembangkan
berdasarkan kriteria tersebut.
3) Prosedur audit
Prosedur audit merupakan suatu teknik yang digunakan auditor untuk
memperoleh bukti audit yang akan digunakan untuk menentukan
(melalui uji dan evaluasi) apakah tujuan operasi yang diaudit dapat
tercapai atau tidak.
4) Staf pelaksana
5) Komentar atas hasil pengujian
Agar efektif, program audit harus terfokus kepada apa yang esensial atau
terpenting dari suatu operasi yang diaudit guna mencapai tujuannya, dan
bukan terfokus kepada apa yang menarik dari suatu operasi yang diaudit.
Sebagai contoh: pada aktivitas pembelian bahan baku, salah satu tujuan
yang ingin dicapai adalah memperoleh barang dengan harga yang benar,
oleh karena itu yang terpenting dari aktivitas pembelian untuk mencapai
tujuan tersebut adalah apakah ada mekanisme penawaran yang terbuka
dan kompetitif? dan bila ada apakah mekanisme tersebut dilaksanakan?
Itulah yang harus menjadi fokus dalam program audit, dan bukan kondisi
yang mungkin menarik misalnya bahwa salah satu dari supliernya
memiliki hubungan keluarga dengan manajer logistik.
Beberapa aktivitas/kegiatan yang perlu dilakukan dalam rangka
penyusunan program audit antara lain sebagai berikut.
a) Review atas laporan audit, program audit, dan kertas kerja audit
periode sebelumnya, serta dokumen lain dari audit sebelumnya
termasuk hal-hal yang masih memerlukan tindak lanjut audit. Hal
tersebut bermanfaat sebagai dasar untuk menentukan ruang lingkup
audit yang akan dilaksanakan.
b) Melaksanakan survei pendahuluan untuk mengetahui tujuan dan
pelaksanaan dari operasi/kegiatan, tingkat risiko (aktual dan atau
potensi), serta pengendaliannya.
 EKSI4414/MODUL 2 2.21

c) Review atas kebijakan dan prosedur dari fungsi yang diaudit guna
menentukan area/bidang yang memungkinkan dapat diukur dan
dinilai, dan menentukan apakah fungsi tersebut berjalan/beroperasi
sesuai dengan yang diharapkan oleh manajemen.
d) Review atas literatur audit internal yang berkenaan dengan area
yang diaudit. Hal tersebut dilakukan untuk memperoleh informasi
terbaru mengenai teknik pengujian yang dapat diterapkan pada
aktivitas yang diaudit.
e) Menyusun bagan arus dari operasi/aktivitas yang diaudit untuk
mengidentifikasi kelemahan sistem, dan untuk melakukan analisis
visual atas proses transaksi.
f) Review atas standar kinerja (internal atau eksternal/industri (bila
ada)) untuk memperoleh tolok ukur guna menguji dan mengevaluasi
efisiensi dan efektivitas operasi yang diaudit dan menentukan
apakah operasi yang dimaksud mengacu kepada standar yang telah
ditetapkan.
g) Melakukan interview dengan auditee dan menyampaikan tujuan dan
ruang lingkup audit untuk memperoleh kesepahaman (menghindari
kesalahpahaman) dengan auditee.
h) Menyusun anggaran yang merinci sumber daya yang diperlukan,
guna menggambarkan estimasi mengenai jumlah staf dan waktu
yang diperlukan untuk melaksanakan audit.
i) Melakukan interview dengan pihak-pihak tertentu yang
berhubungan dengan fungsi yang diaudit untuk memperoleh
pengetahuan yang lebih baik mengenai operasi dan mengidentifikasi
masalah yang mungkin ada, serta untuk menjalin koordinasi dengan
pihak-pihak yang berhubungan dengan fungsi yang diaudit.
j) Membuat daftar mengenai risiko yang material yang harus
dipertimbangkan untuk memastikan bahwa bidang/area yang paling
rentan terhadap ancaman (terjadinya kesalahan/penyimpangan)
mendapat perhatian yang tepat/khusus.
k) Untuk setiap risiko yang teridentifikasi, ditetapkan pengendaliannya
dan dipastikan apakah pengendalian yang dimaksud memadai. Hal
tersebut dilakukan untuk mengetahui apakah pengendalian yang ada
dapat mengurangi/menekan risiko yang teridentifikasi tersebut atau
tidak.
2.22 Laboratorium Auditing 

l) Menentukan substansi dari masalah untuk mengidentifikasi tingkat


kesulitan dalam pelaksanaan audit.
Program audit perlu memperhatikan kriteria tertentu agar tujuan audit
yang ditetapkan dapat tercapai. Kriteria yang dimaksud antara lain:
a) tujuan dari suatu operasi yang diaudit harus dinyatakan secara hati-
hati dan disetujui oleh auditee, sehingga tujuan audit atas operasi
yang dimaksud dapat ditetapkan dengan tepat;
b) program audit harus disesuaikan dengan penugasan auditnya, dan
tidak bersifat memaksakan/mendikte;
c) setiap langkah kerja yang diprogram harus memperlihatkan alasan
yang kuat (yaitu berdasarkan tujuan operasi yang diaudit dan
pengendalian yang diuji);
d) langkah kerja diungkapkan dalam bentuk instruksi (bukan dalam
bentuk pertanyaan “ya” atau “tidak” atau dangkal serta bias);
e) program audit harus mengindikasikan skala prioritas dari langkah
kerja (upaya untuk memperoleh bukti audit utama harus
didahulukan);
f) program Audit harus fleksibel;
g) program audit harus visibel untuk dilaksanakan, baik dari aspek
anggaran, staf pelaksana, maupun (rentang) waktunya;
h) program audit hanya memuat informasi yang diperlukan untuk
melaksanakan pekerjaan audit (ringkas, jelas, dan fokus);
i) program audit harus memuat bukti persetujuan Pimpinan Bagian
Audit Internal sebelum dilaksanakan, termasuk perubahannya.

8. Prosedur Pemeriksaan
Prosedur pemeriksaan adalah langkah-langkah yang harus dijalankan
auditor dalam melaksanakan pemeriksaannya dan sangat diperlukan oleh
asisten agar tidak melakukan penyimpangan dan dapat bekerja secara efektif.
Prosedur pemeriksaan dilakukan dalam rangka mendapatkan bahan-bahan
bukti audit (audit evidence) yang cukup mendukung pendapat auditor atas
kewajaran laporan keuangan.
Untuk itu diperlukan audit teknik, yaitu cara-cara untuk memperoleh
audit evidence seperti: konfirmasi, observasi.
 EKSI4414/MODUL 2 2.23

9. Materialitas
Laporan keuangan mengandung salah saji material apabila laporan
keuangan tersebut mengandung salah saji yang dampaknya, secara individual
atau keseluruhan, cukup signifikan sehingga dapat mengakibatkan laporan
keuangan tidak disajikan secara wajar, dalam semua hal yang material, sesuai
dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum di Indonesia. Salah saji
tersebut dapat diakibatkan dari kekeliruan atau kecurangan. Pertimbangan
Auditor mengenai materialitas merupakan pertimbangan profesional dan
dipengaruhi oleh persepsi auditor atas kebutuhan orang yang memiliki
pengetahuan yang memadai dan yang akan meletakkan kepercayaan terhadap
laporan keuangan. Pertimbangan auditor mengenai materialitas digunakan
oleh auditor dapat dihubungkan dengan keadaan sekitarnya dan mencakup
pertimbangan kuantitatif maupun kualitatif. Materialitas adalah besarnya
informasi akuntansi, yang apabila dilihat dari keadaan yang melingkupinya,
mungku dapat mengubah atau mempengaruhi pertimbangan materialitas
dilakukan dengan memperhitungkan keadaan yang melingkupi dan perlu
melibatkan baik pertimbangan kuantitatif maupun kualitatif.
Untuk tujuan perencanaan pemeriksaan, auditor biasanya
mempertimbangkan materialitas pada tingkat kumpulan salah saji terkecil
yang dapat dianggap material untuk salah satu laporan keuangan pokok.
Sebagai contoh: jika auditor meyakinkan bahwa salah saji secara keseluruhan
yang berjumlah kurang lebih Rp200.000.000 akan memberi pengaruh
material terhadap pos pendapatan, namun baru akan mempengaruhi neraca
secara material apabila mencapai angka Rp300.000.000. Sangat tidak
memadai bagi auditor untuk merancang suatu prosedur audit yang diharapkan
dapat mendeteksi salah saji yang berjumlah Rp300.000.000 saja.
Dalam situasi tertentu, untuk perencanaan audit, auditor
mempertimbangkan materialitas sebelum laporan keuangan yang akan
diauditnya selesai disusun. Dalam situasi lain, perencanaannya baru
dilakukan setelah laporan keuangan yang diaudit telah selesai disusun.

10. Risiko Audit


Untuk tujuan perencanaan pemeriksaan, Anda menentukan risiko audit
(audit risk). Risiko audit dibagi menjadi tiga komponen sebagai berikut.
a. Risiko bawaan (inherent risk - IR)
Contoh: perhitungan yang rumit lebih mungkin disajikan salah jika
dibandingkan dengan perhitungan yang sederhana.
2.24 Laboratorium Auditing 

b. Risiko pengendalian (control risk - CR)


Risiko ini merupakan fungsi efektivitas desain dan operasi pengendalian
intern untuk mencapai tujuan entitas yang relevan untuk penyusunan
laporan keuangan entitas.
c. Risiko deteksi (detection risk - DR)
Risiko deteksi merupakan fungsi efektivitas prosedur audit dan
penerapannya oleh auditor. Risiko ini dapat diperkecil dengan cara:
1) auditor memilih prosedur audit yang sesuai, menetapkan secara
benar prosedur yang semestinya, dan menafsirkan secara tepat hasil
audit;
2) auditor akan mengumpulkan bahan bukti yang lebih banyak;
3) perencanaan dan supervisi yang memadai;
4) pelaksanaan praktik audit yang sesuai dengan standar pengendalian
mutu.

LAT IH A N

Untuk memperdalam pemahaman Anda mengenai materi di atas,


kerjakanlah latihan berikut!

1) Sebutkan elemen-elemen dalam perencanaan audit menurut Arens and


Loebbecke (2000).
2) Jelaskan hal-hal yang terdapat dalam pemeriksaan awal audit.
3) Jelaskan keterbatasan bawaan yang dimiliki oleh setiap pengendalian
intern.

Petunjuk Jawaban Latihan

1) Elemen-elemen dalam perencanaan audit menurut Arens and


Loebbecke (2000).
a) perencanaan Awal,
b) memperoleh latar belakang informasi,
c) memperoleh informasi tentang kewajiban sah/tentang undang-
undang klien,
d) melaksanakan prosedur menurut penelitian persiapan,
e) materialitas yang diset dan auditor bisa mengambil risiko dan tidak
bisa dipisahkan,
 EKSI4414/MODUL 2 2.25

f) memahami struktur pengawasan intern dan menilai risiko kendali,


dan
g) mengembangkan program audit dan rencana audit.

2) Perencanaan awal audit terdiri dari hal-hal berikut:


a) Menyelidiki klien baru
Menyelidiki klien baru adalah hal yang penting bagi auditor
sebelum mereka memutuskan untuk menerima atau menolak klien
tersebut. Hal itu dilakukan dengan cara mengevaluasi prospek klien
dalam lingkungan usaha, stabilitas keuangan dan hubungan klien
dengan kantor akuntan terdahulu. Auditor pengganti diwajibkan
untuk berhubungan dengan auditor sebelumnya dan harus
mendapatkan izin dari klien sebelum komunikasi dilakukan.
b) Melanjutkan klien lama
Untuk melanjutkan klien lama juga harus di evaluasi untuk
memutuskan apakah diterima atau tidak dapat dilanjutkan, penyebab
tidak bisa dilanjutkannya pemeriksaan karena perselisihan
sebelumnya, jika terjadi tuntutan hukum terhadap Kantor Akuntan
Publik oleh klien.
c) Mengidentifikasi alasan klien untuk diaudit
Dua faktor utama yang mempengaruhi bahan bukti audit yang akan
dikumpulkan adalah siapa pemakai laporan dan maksud penggunaan
laporan. Auditor mungkin akan mengumpulkan lebih banyak bahan
bukti audit jika laporan digunakan secara luas.
d) Staf untuk penugasan
Menentukan staf yang pantas untuk penugasan adalah penting untuk
memenuhi standar auditing yang telah ditetapkan dan meningkatkan
efisiensi audit. Pertimbangan yang mempengaruhi penyusunan
staf adalah orang-orang yang diserahi tugas harus akrab dengan
bidang usaha klien.
e) Memperoleh surat penugasan
Tujuan dibuatnya surat penugasan adalah untuk mengurangi salah
pengertian sehingga harus dibuat secara tertulis. Surat penugasan
adalah kesepakatan antara KAP dengan klien, isi dari surat tersebut
adalah menyatakan batasan dari penugasan, batas waktu, bantuan
akan diberikan atau daftar rincian yang perlu disiapkan untuk
auditor, serta honorarium.
2.26 Laboratorium Auditing 

3) Keterbatasan bawaan yang dimiliki oleh setiap pengendalian intern,


adalah:
a) Kesalahan mempertimbangkan. Sering kali, manajemen dan
personel lain dapat salah dalam mempertimbangkan keputusan
bisnis yang diambil atau dalam melaksanakan tugas rutin karena
tidak memadainya informasi, keterbatasan waktu, atau tekanan lain.
b) Gangguan. Gangguan dalam pengendalian yang telah ditetapkan
dapat terjadi karena personel secara keliru memahami perintah atau
membuat kesalahan karena kelalaian, tidak adanya perhatian, atau
kelelahan. Perubahan yang bersifat sementara atau permanen dalam
personel atau dalam sistem dan prosedur dapat pula mengakibatkan
gangguan.
c) Kolusi. Tindakan bersama beberapa individu untuk tujuan kejahatan
disebut dengan kolusi (collusion). Kolusi dapat mengakibatkan
bobolnya pengendalian intern yang dibangun untuk melindungi
kekayaan entitas dan tidak terungkapnya ketidakberesan atau tidak
terdeteksinya kecurangan oleh pengendalian intern yang dirancang.
d) Pengabaian oleh manajemen. Manajemen dapat mengabaikan
kebijakan atau prosedur yang telah ditetapkan untuk tujuan yang
tidak sah seperti keuntungan pribadi manajer, penyajian kondisi
keuangan yang berlebihan, atau kepatuhan semu. Contohnya adalah
manajemen melaporkan laba yang lebih tinggi dari jumlah
sebenarnya untuk mendapatkan bonus lebih tinggi bagi dirinya atau
untuk menutupi ketidakpatuhannya terhadap peraturan perundangan
yang berlaku.
e) Biaya lawan manfaat. Biaya yang diperlukan untuk mengoperasikan
pengendalian intern tidak boleh melebihi manfaat yang diharapkan
dari pengendalian intern tersebut. Karena pengukuran secara tepat
baik biaya maupun manfaat biasanya tidak mungkin dilakukan,
manajemen harus memperkirakan dan mempertimbangkan secara
kuantitatif dan kualitatif dalam mengevaluasi biaya dan manfaat
suatu pengendalian intern.
 EKSI4414/MODUL 2 2.27

R A NG KU M AN

Setelah melaksanakan praperikatan auditor melakukan perencanaan


pemeriksaan. Dengan melihat berkas permanen, berkas tahun lalu, maka
menilai risiko dan materialitas, maka auditor dapat membuat
perencanaan pemeriksaan. Surat penugasan merupakan bagan yang
penting dalam perencanaan.
Auditor diwajibkan oleh standar pekerjaan lapangan yang kedua
untuk memahami pengendalian intern yang berlaku. Tujuan Auditor
mengumpulkan informasi mengenai pengendalian intern adalah
menentukan apakah audit mungkin dilaksanakan, salah saji ,material
yang secara potensial dapat terjadi, risiko deteksi, dan perancangan
pengujian.

TES F OR M AT IF 1

Pilihlah satu jawaban yang paling tepat!


1) Standar auditing yang manakah yang mewajibkan auditor
mengumpulkan informasi untuk memahami pengendalian intern
kliennya?
A. Standar lapangan kerja kedua
B. Standar umum pertama
C. Standar pekerjaan lapangan ketiga
D. Standar pelaporan pertama

2) Manakah pernyataan berikut yang benar?


A. Dalam audit plan, auditor tidak perlu mencantumkan jenis jasa yang
diberikan, budget, baik dalam jumlah jam kerja maupun biaya
pemeriksaan.
B. Audit program sama dengan audit prosedur.
C. Audit program yang baik harus mencantumkan tujuan pemeriksaan,
audit prosedur yang akan dijalankan dan kesimpulan pemeriksaan.
D. Auditor harus menyusun perencanaan audit, segera setelah
pemeriksaan lapangan dimulai.
2.28 Laboratorium Auditing 

3) Agar dapat merencanakan audit dengan sebaik-baiknya, auditor harus


memahami hal-hal sebagai berikut, kecuali ....
A. sifat dan jenis usaha klien
B. struktur organisasi
C. struktur permodalan
D. profil pribadi karyawan

4) Manakah di antara pernyataan berikut yang tidak benar?


A. Kuesioner pengendalian intern baku memungkinkan menimbulkan
kecenderungan bagi penanya untuk menyalin data jawaban yang
pernah diperoleh dari audit tahun sebelumnya.
B. Pertanyaan dalam kuesioner pengendalian intern baku dirancang
berlaku untuk semua jenis perusahaan.
C. Sering kali kuesioner pengendalian intern baku yang hanya
merupakan cara untuk mengumpulkan data, dianggap sebagai hasil
akhir, sehingga penanya sering kali tidak memahami kenyataan yang
ada dibalik jawaban ya dan tidak yang tercantum di dalamnya.
D. Pertanyaan dalam kuesioner pengendalian intern baku dirancang
untuk menguji efektivitas pengendalian intern yang berlaku.

5) Manakah pernyataan berikut yang benar?


A. Auditor sebagai penanggung jawab akhir atas audit, tidak dapat
mendelegasikan sebagian fungsi perencanaan dan supervisi
auditnya.
B. Dalam perencanaan audit mempertimbangkan masalah yang
berkaitan dalam industri di mana satuan usaha tersebut beroperasi di
dalamnya.
C. Audit program yang baik harus mencantumkan tujuan pemeriksaan,
audit prosedur yang akan dijalankan dan kesimpulan pemeriksaan.
D. Auditor melakukan pemeriksaan terhadap pengendalian intern
cukup dengan mewawancara manajer dan staf dari klien saja.
 EKSI4414/MODUL 2 2.29

LATIHAN KASUS

Buatlah dan lengkapi hal-hal yang berhubungan dengan perencanaan


pemeriksaan ini.
1. Data yang Terkait dengan Pemeriksaan
a. Pelajarilah Instruksi Umum dan Persiapan; Berkas Permanen; dan
Kertas Kerja Pemeriksaan Tahun Lalu berikut ini.

BERKAS PERMANEN

Sejarah dan Latar Belakang


PT Good Equipment didirikan pada tanggal 11 Agustus 1999 dengan
akta notaries Vivian Novita S.H Nomor 30555 di Bandung. Akta ini
telah disetujui oleh Menteri Keuangan dengan nomor C1.33.457
tertanggal 20 Agustus 1999. Juga telah didaftarkan di Pengadilan
Negeri Bandung Dengan Nomor 1578/1999 dan diumumkan dalam
tambahan No. 30 Pada berita Negara Nomor 1007 tanggal 10
November 1999.
PT Good Equipment bergerak di bidang jual beli peralatan tulis dan
kantor Perusahaan,Mebel kantor, mulai beroperasi pada tanggal 25
Januari 2000, PT Good Equipment memperoleh barang dagang dari
pemasok dan di Indonesia yang kemudian dijual kembali pada
pelanggan yang tersebar di seluruh Indonesia.
2.30 Laboratorium Auditing 

BERKAS PERMANEN

Jenis saham yang dimiliki perusahaan ini adalah Saham biasa


(common stocks- CS) dengan nilai nominal Rp10.000 per lembar
saham. Pemegang saham PT Good Equipment terdiri atas dua
orang pribadi dan satu perusahaan, yaitu sebagai berikut:
Ibu Alizar 30.000 Lembar Rp. 300.000.000
Bapak Alamsyah 50.000 Lembar Rp. 500.000.000
PT. Alam Permai 70.000 Lembar Rp. 700.000.000
Jumlah 150.000 Lembar Rp. 1.500.000.000

Struktur Organisasi
PT Good Equipment memiliki susunan struktur manajer puncak
sebagai berikut.
1) Direktur Utama Bpk. Ali Wicaksono
2) Manajer Pembelian dan Persediaan Bpk. Ihsan .S
3) Manajer Pemasaran Bpk. Ahmad Sanusi
4) Manajer Umum dan Personalia Bpk. Widodo

Manajer Pembelian dan Pemasaran membawahi bagian


Administrasi dan pembelian dan bagian Gudang.
Manajer Pemasaran membawahi bagian Administrasi dan
Penjualan dan Tenaga Penjualan.
Manajer Keuangan dan Akuntansi membawahi bagian Akuntansi
dan Sistem, serta bagian keuangan di mana bagian keuangan
membawah kasir.
 EKSI4414/MODUL 2 2.31

PT. GOOD EQUIPMENT


LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA)
PER 31 DESEMBER 2010 DAN 2009

ASET 2010 2009


ASET LANCAR
Kas dan Setara Kas 700.000.000 730.000.000
Piutang Utama 1.350.000.000 1. 275.000.000
Piutang Lain-lain 22.500.000 35.380.000
Persediaan 1.750.000.000 1.680.000.000
Beban di bayar di muka 35.000.000 -
Perlengkapan Kantor 8.000.000 10.900.000
TOTAL ASET LANCAR 3.865.500.000 2.456.280.000

INVESTASI 540.000.000 390.000.000

ASET TETAP
Harga Perolehan 2.750.000.000 2.560.000.000
Akumulasi Penyusutan 412.500.000 280.000.000
Nilai Buku 2.337.500.000 2.280.000.000
TOTAL ASET 6.743.000.000 5.126.280.000

KEWAJIBAN DAN EKUITAS 2010 2009

KEWAJIBAN JANGKA PENDEK


Utang Usaha 433.000.000 635.000.000
Utang Lain-lain 170.000.000 145.000.000
Utang Pajak 51.000.000 58.000.000
Beban yang masih harus dibayar 148.000.000 137.500.000
TOTAL KEWAJIBAN JANGKA PENDEK 802.000.000 975.500.000
KEWAJIBAN JANGKA PANJANG
Kewajiban Pajak Tangguhan 8.500.000 5.600.000
Utang Jangka Panjang setelah dikurangi bagian yang - -
jatuh tempo dalam waktu satu tahun
TOTAL KEWAJIBAN JANGKA PANJANG 8.500.000 5.600.000
EKUITAS
Modal Saham (Nilai lembar saham Rp. 10.000,- per 1.500.000.000 1.500.000.000
saham)
Saldo Laba 4.432.500.000 3.620.680.000
TOTAL EKUITAS 5.932.500.000 5.120.680.000
TOTAL KEWAJIBAN DAN MODAL 6.743.000.000 5.126.280.000
2.32 Laboratorium Auditing 

b. Isilah kolom per klien 31/12/2005 pada Kertas Kerja Neraca dan
Kertas Kerja Laba Rugi berdasarkan data yang diberikan oleh klien
dan Kertas Kerja Tahun Lalu.
c. Untuk kolom PARE (Proposed Adjustment Reclassification Entries)
akan diisi setelah Anda menyelesaikan pada modul berikutnya.
2. Prosedur Analitis
Dewan Standar Audit (Auditing Standard Board-ASB) menyimpulkan
bahwa prosedur analitis sangat penting sehingga disyaratkan dalam
setiap pemeriksaan. Hal ini dapat dilakukan pada saat awal pemeriksaan
dan saat penyelesaian pemeriksaan. Pada awal pemeriksaan, hal ini
bertujuan untuk membantu auditor menetapkan sifat dan luas
pelaksanaan audit. Sedangkan pada saat penyelesaian pemeriksaan, hal
ini berguna sebagai penelaahan akhir untuk menemukan salah saji atau
masalah keuangan “pandangan objektif” terakhir atas laporan keuangan
yang telah diaudit.
3. Surat Perikatan
Surat penugasan perikatan (engagement letter) adalah dokumen yang
penting antara klien dengan kantor akuntan publik (KAP). Sewaktu
memeriksa kertas kerja pemeriksaan PT Good Equipment, setelah Maria
(senior auditor tahun lalu) mengundurkan diri, ternyata ditemukan bahwa
KAP belum mendapatkan surat perikatan untuk pemeriksaan tahun buku
2010. Hidayat menginginkan agar surat perikatan sudah harus dibuat
sebelum pemeriksaan lapangan selesai. Oleh karena itu, Anda (senior
auditor) diminta untuk mempersiapkan surat perikatan untuk
pemeriksaan tahun berjalan PT Good Equipment.
Catatan: baca Modul I: Instruksi Umum dan Persiapan untuk melihat
contoh surat penugasan audit, serta Berkas Permanen yang terdapat di
atas. Buatlah surat perikatan tahun buku 2010, ditujukan kepada Bapak
Ardhi sebagai direktur utama PT Good Equipment. Tanggal surat
tersebut adalah 28 Desember 2010 dan ditandatangani oleh KAP
HIDAYAT & REKAN. Surat tersebut juga disetujui oleh Bapak Yesaya.
4. Rencana Pemeriksaan
Baca Modul I: Instruksi Umum dan Persiapan serta Berkas Permanen.
Buatlah rencana pemeriksaan tahun buku 2010 di mana biaya
pemeriksaan adalah sebesar Rp10.000.000 ditambah PPN dan dipotong
PPh 23. Waktu yang diperlukan untuk memeriksa adalah 14 Desember
2010 sampai 6 Maret 2011. Tim auditor terdiri atas:
 EKSI4414/MODUL 2 2.33

Partner : Hidayat
Manajer : Sumanto
Senior : Maria – yang digantikan oleh Anda
Junior : Rizki

Untuk mengerjakan latihan kasus tersebut, isikan jawaban anda pada format
berikut ini:

1. Mengisi kolom per klien 31/12/2005 pada Kertas Kerja Neraca dan
Kertas Kerja Laba Rugi berdasarkan data yang diberikan oleh klien dan
Kertas Kerja Tahun Lalu.

Kertas Kerja Neraca


PT. Good Equipment
Keterangan Ref Per Audit Per Audit Naik (Turun)
KK 31/12/20.... 31/12/20.... Rp %

ASET

ASET LANCAR
Kas dan Setara Kas
Piutang Usaha
Piutang Lain-lain
Persediaan
Beban di bayar di muka
Perlengkapan Kantor
TOTAL ASET LANCAR

INVESTASI

ASET TETAP
Harga Perolehan
Akumulasi Penyusutan
Nilai Buku
TOTAL ASET

Klien : Dibuat Oleh : Diperiksa Oleh Indeks :


:

Skedul : Tanggal : Tanggal : Periode :


Prosedur Analitis Penelaahan
Neraca
2.34 Laboratorium Auditing 

Keterangan Ref. Per Audit Per Audit Naik (Turun)


KK 31/12/20.... 31/12/20.... Rp %
KEWAJIBAN JANGKA
PENDEK
Utang Usaha
Utang Lain-lain
Utang Pajak
Beban yang masih harus
dibayar
TOTAL KEWAJIBAN JANGKA
PENDEK

KEWAJIBAN JANGKA
PANJANG
Kewajiban Pajak Tangguhkan
TOTAL KEWAJIBAN JANGKA
PANJANG

EKUITAS PEMEGANG
SAHAM
Modal Saham (Nilai lembar
saham Rp. 10.000,- per
saham)
Saldo Laba
TOTAL EKUITAS PEMEGANG
SAHAM
TOTAL KEWAJIBAN DAN
MODAL

Klien : Dibuat Oleh : Diperiksa Oleh : Indeks :

Skedul : Tanggal : Tanggal : Periode :


Prosedur Analitis Penelaahan
Neraca
 EKSI4414/MODUL 2 2.35

Kertas Kerja Laba Rugi


PT. Good Equipment

Keterangan Ref. Per Audit Per Audit Naik (Turun)


KK 31/12/20.... 31/12/20.... Rp %
PENJUALAN
BEBAN PENJUALAN
LABA KOTOR

BEBAN USAHA

LABA USAHA

PENDAPATAN DAN BEBAN


LAIN-LAIN
LABA/RUGI VALUTA
ASING
PENDAPATAN BUNGA
BEBAN BUNGA
BEBAN (PENDAPATAN)
LAIN-LAIN, BERSH

LABA SEBELUM PAJAK

BEBAN PAJAK – TAHUN


BERJALAN
BEBAN PAJAK –
DITANGGUHKAN

LABA BERSIH

Klien : Dibuat Oleh : Diperiksa Oleh : Indeks :

Skedul : Tanggal : Tanggal : Periode :


Prosedur Analitis
Penelaahan Laba Rugi
2.36 Laboratorium Auditing 

2. Melakukan Prosedur Analitis

Kertas Kerja Neraca


PT. Good Equipment

Keterangan Ref Per Audit Per Audit Naik (Turun)


KK 31/12/20.... 31/12/20.... Rp %

ASET

ASET LANCAR
Kas dan Setara Kas
Piutang Usaha
Piutang Lain-lain
Persediaan
Beban di bayar di muka
Perlengkapan Kantor
TOTAL ASET LANCAR

INVESTASI

ASET TETAP
Harga Perolehan
Akumulasi Penyusutan
Nilai Buku
TOTAL ASET

Klien : Dibuat Oleh : Diperiksa Oleh Indeks :


:

Skedul : Tanggal : Tanggal : Periode :


Prosedur Analitis Penelaahan
Neraca
 EKSI4414/MODUL 2 2.37

Keterangan Ref. Per Audit Per Audit Naik (Turun)


KK 31/12/20.... 31/12/20.... Rp %
KEWAJIBAN JANGKA
PENDEK
Utang Usaha
Utang Lain-lain
Utang Pajak
Beban yang masih harus
dibayar
TOTAL KEWAJIBAN JANGKA
PENDEK

KEWAJIBAN JANGKA
PANJANG
Kewajiban Pajak Tangguhkan
TOTAL KEWAJIBAN JANGKA
PANJANG

EKUITAS PEMEGANG
SAHAM
Modal Saham (Nilai lembar
saham Rp. 10.000,- per
saham)
Saldo Laba
TOTAL EKUITAS PEMEGANG
SAHAM
TOTAL KEWAJIBAN DAN
MODAL

Klien : Dibuat Oleh : Diperiksa Oleh : Indeks :

Skedul : Tanggal : Tanggal : Periode :


Prosedur Analitis Penelaahan
Neraca
2.38 Laboratorium Auditing 

Kertas Kerja Laba Rugi


PT. Good Equipment

Keterangan Ref. Per Audit Per Audit Naik (Turun)


KK 31/12/20.... 31/12/20.... Rp %
PENJUALAN
BEBAN PENJUALAN
LABA KOTOR

BEBAN USAHA

LABA USAHA

PENDAPATAN DAN BEBAN


LAIN-LAIN
LABA/RUGI VALUTA
ASING
PENDAPATAN BUNGA
BEBAN BUNGA
BEBAN (PENDAPATAN)
LAIN-LAIN, BERSH

LABA SEBELUM PAJAK

BEBAN PAJAK – TAHUN


BERJALAN
BEBAN PAJAK –
DITANGGUHKAN

LABA BERSIH

Klien : Dibuat Oleh : Diperiksa Oleh : Indeks :

Skedul : Tanggal : Tanggal : Periode :


Prosedur Analitis Penelaahan
Laba Rugi
 EKSI4414/MODUL 2 2.39

3. Membuat Surat Perserikatan

No. : ...........................
Hal : Proposal Audit
Kepada
............................................
............................................
............................................

Dengan hormat,
Sehubungan dengan rencana menunjukkan akuntan publik untuk memeriksa
laporan keuangan dari PT. ......................... tahun buku ..............., bersama ini
kami sampaikan Proposal Audit untuk mendapatkan persetujuan dan
konfirmasi dari Bapak.
1. Kami akan memeriksa laporan keuangan...............untuk tahun
buku............... Pemeriksaan tersebut akan kami lakukan sesuai dengan
Standar Profesional Akuntan Publik dan mencakup evaluasi terhadap
pengendalian internal, uji terhadap catatan pembukuan beserta bukti
pendukungnya dan prosedur audit lainnya yang kami pandang perlu,
seperti observasi atas stock opname, konfirmasi utang, piutang,
pemeriksaan notulen rapat, kontrak-kontrak, dan lain-lain.
Tujuan pemeriksaan tersebut adalah untuk dapat memberikan
pendapat mengenai kewajaran dari laporan keuangan yang telah
disusun oleh manajemen.
Pemeriksaan kami bukan ditujukan untuk mencari adanya kecurangan-
kecurangan (fraud), tetapi seandainya kami menemukan hal-hal
tersebut atau hal-hal yang perlu mendapat perhatian manajemen, kami
akan memberitahukan kepada manajemen.
2. Agar pemeriksaan kami dapat berjalan lancar, kami sangat
mengharapkan kerja sama yang baik dari seluruh manajemen dan staf
perusahaan serta kami mengharapkan agar perusahaan menyiapkan
neraca saldo serta perincian-perincian yang diperlukan.
3. Untuk tugas-tugas tersebut di atas, kami mengajukan fee sebesar
Rp...................................(.........................................................................)
Ditambah PPN 10% yang akan kami tagih sebagai berikut :
30% saat proposal disetujui
50% saat penyerahan konsep laporan audit
2.40 Laboratorium Auditing 

20% saat penyerahan final laporan audit


PPh 23 sebesar 4,5% bisa dipotong dari jumlah fee tersebut.

Seandainya usulan kami bisa disetujui, mohon agar salinan surat ini
ditandatangani dan dikembalikan kepada kami. Terima kasih atas
kepercayaan yang telah diberikan kepada kantor kami dan semoga kita
dapat membina kerja sama yang baik.

Hormat Kami

Disetujui Oleh, Kantor Akuntan Publik

........................................
..........................................

(.......................................)
(...........................................)

Tanggal : ............................ Akuntan, Reg.


Neg......................
 EKSI4414/MODUL 2 2.41

4. Membuat Rencana Pemeriksaan

PT. GOOD EQUIPMENT


RENCANA PEMERIKSAAN
TAHUN BUKU.................
1. UMUM
PT GOOD EQUIPMENT didirikan berdasarkan akta notaris................................
akta pendirian telah disahkan oleh Menteri Kehakiman Republik Indonesia
dengan surat Nomor...................... tanggal.......................... Juga telah didaftarkan
di Pengadilan Negeri Jakarta dengan nomor.................................
tanggal.................. dan diumumkan dalam Tambahan Nomor 42 pada Berita
Negara Nomor................ tanggal.......................
Maksud dan Tujuan Perusahaan
Perusahaan bergerak di bidang................
Alamat Perusahaan
................................................
2. SUSUNAN PENGURUS
Presiden Komisaris : ................................................
Komisaris : ................................................
................................................
Direktur : ................................................
3. EKUITAS
Modal dasar perusahaan berjumlah Rp. .................... yang terbagi atas ...............
lembar saham biasa dengan nilai nominal sebesar Rp10.000 per lembar saham.

Dari jumlah tersebut telah ditempatkan dan disetor penuh sejumlah .................
lembar saham @ Rp10.000 dengan komposisi .......................... lembar saham
.............................. lembar saham, dan ...................................... lembar saham.
4. KEBIJAKAN AKUNTANSI
a. Penyajian Laporan keuangan
Laporan keuangan disusun berdasarkan konsep harga perolehan, laporan arus kas
disusun berdasarkan metode langsung.
b. Piutang Usaha
Perusahaan.............................. membuat penyihan piutang tak tertagih, tapi
langsung membebankan ke akun laba rugi, piutang yang benar-benar tak tertagih.
c. Persediaan
Persediaan dilakukan berdasarkan harga perolehannya. Penilaian persediaan
2.42 Laboratorium Auditing 

akhir berdasarkan metode.....................


d. Penyertaan dalam bentuk saham
Penyertaan dalam bentuk saham yang mencapai kurang dari 20% dibukukan
berdasarkan metode biaya, sedangkan penyertaan dalam bentuk saham mencapai
20% atau lebih dibukukan berdasarkan metode ekuitas.
e. Aset Tetap
Aset tetap dinilai berdasarkan harga perolehan da penyusutannya dihitung
berdasarkan metode......................., berdasarkan taksiran masa manfaat ekonomis
aset tetap. Taksiran umur ekonomis aset tetap adalah sebagi berikut :
Bangunan dan prasarana 20 Tahun
Kendaraan bermotor 10 Tahun
Peralatan Kantor 5 Tahun
f. Pengakuan Pendapatan
Pendapatan dari penjualan diakui pada saat dilakukan penyerahan barang kepada
pembeli
g. Transaksi penjabaran mata uang asing
Pembukuan perusahaan diselenggarakan dalam mata uang rupiah. Transaksi
dalam mata uang asing dibukukan dengan kurs yang berlaku pada saat terjadinya
transaksi. Saldo aset dan kewajiban moneter dalam mata uang asing per tanggal
neraca dijabarkan dengan kurs tengah Bank Indonesia pada tanggal neraca.
Selisih kurs yang terjadi di kreditkan (Dibebankan) pada perhitungan laba rugi
tahun berjalan.
h. Taksiran Pajak Penghasilan (PPh)
Taksiran Pajak Penghasilan ditentukan berdasarkan taksiran laba kena pajak dari
tahun yang bersangkutan. Perusahaan tidak menganut akuntansi pajak tangguhan
atas perbedaan waktu.
i. Tahun Buku
Tahun Buku Perusahaan berjalan dari tanggal 1 Januari sampai degan 31
Desember.

5. BUKU-BUKU YANG DIGUNAKAN PERUSAHAAN


Dalam rangka penyusunan laporan keuangan, perusahaan telah
menyelenggarakan antara lain ; kas, buku bank, buku besar, ayat jurnal serta
proses pembukuan masih dilakukan secara manual dan komputerisasi.
 EKSI4414/MODUL 2 2.43

6. NERACA KOMPARATIF
ASET 2010
ASET LANCAR
Kas dan Setara Kas 700.000.000
Piutang Utama 1.350.000.000
Piutang Lain-lain 22.500.000
Persediaan 1.750.000.000
Beban di bayar di muka 35.000.000
Perlengkapan Kantor 8.000.000
TOTAL ASET LANCAR 3.865.500.000

INVESTASI 540.000.000

ASET TETAP
Harga Perolehan 2.750.000.000
Akumulasi Penyusutan 412.500.000
Nilai Buku 2.337.500.000
TOTAL ASET 6.743.000.000

KEWAJIBAN DAN EKUITAS 2010


KEWAJIBAN JANGKA PENDEK
Utang Usaha 433.000.000
Utang Lain-lain 170.000.000
Utang Pajak 51.000.000
Beban yang masih harus dibayar 148.000.000
TOTAL KEWAJIBAN JANGKA PENDEK 802.000.000
KEWAJIBAN JANGKA PANJANG
Kewajiban Pajak Tangguhan 8.500.000
Utang Jangka Panjang setelah dikurangi bagian yang jatuh -
tempo dalam waktu satu tahun
TOTAL KEWAJIBAN JANGKA PANJANG 8.500.000
EKUITAS
Modal Saham (Nilai lembar saham Rp. 10.000,- per saham) 1.500.000.000
Saldo Laba 4.432.500.000
TOTAL EKUITAS 5.932.500.000
TOTAL KEWAJIBAN DAN MODAL 6.743.000.000
2.44 Laboratorium Auditing 

7. LAPORAN LABA RUGI KOMPARATIF


8. MASALAH AKUNTANSI
 Pembukuan dilakukan manual dan komputerisasi
 Perusahaan yang menuju pada komputerisasi akan dapat memberikan
laporan yang lebih cepat, akan tetapi dalam praktiknya perusahaan masih
mengalami hambatan-hambatan dalam penggunaan media tersebut yang
berakibat pada lambatnya penerimaan laporan final. Untuk mengimbangi
perkembangan dan masalah-masalah yang timbul, perusahaan perlu
meningkatkan pemakaian komputer, dalam hal ini menerapkan program
yang lebih mantap
9. MASALAH PERPAJAKAN
 Dalam pengelompokan beban masih ditemukan beban-beban yang
seharusnya tidak termasuk pada kelompok beban menurut fiskal, hal ini
perlu penegasan lebih lanjut untuk penyusunan rekonsiliasi laba akuntansi
dan laba fiskal.
 Tahun sebelumnya semua pajak yang terutang telah diselesaikan, dengan
kata lain tidak ada pajak yang belum dibayarkan
10. MASALAH PEMERIKSAAN
 Laporan keuangan perusahaan untuk tahun buku...................diperiksa oleh
Kantor Akuntan Publik HIDAYAT DAN REKAN.
11. RENCANA KERJA
Penempatan staf
Partner : .......................
Manajer : .......................
Supervisor : .......................
Senior : .......................
Yunior : ........................
 EKSI4414/MODUL 2 2.45

Cocokkanlah jawaban Anda dengan Kunci Jawaban Tes Formatif 1 yang


terdapat di bagian akhir modul ini. Hitunglah jawaban yang benar.
Kemudian, gunakan rumus berikut untuk mengetahui tingkat penguasaan
Anda terhadap materi Kegiatan Belajar 1.

Jumlah Jawaban yang Benar


Tingkat penguasaan = 100%
Jumlah Soal

Arti tingkat penguasaan: 90 - 100% = baik sekali


80 - 89% = baik
70 - 79% = cukup
< 70% = kurang

Apabila mencapai tingkat penguasaan 80% atau lebih, Anda dapat


meneruskan dengan Kegiatan Belajar 2. Bagus! Jika masih di bawah 80%,
Anda harus mengulangi materi Kegiatan Belajar 1, terutama bagian yang
belum dikuasai.
2.46 Laboratorium Auditing 

Kegiatan Belajar 2

Pemeriksaan Siklus Penjualan dan


Penagihan Piutang Usaha

A. PEMERIKSAAN SIKLUS PENJUALAN DAN PIUTANG USAHA

1. Rekening dan Penggolongan Transaksi Dalam Siklus Penjualan


Tujuan audit siklus penjualan dan penagihan adalah untuk
mengevaluasi apakah saldo rekening terpengaruh oleh siklus ini secara
wajar disajikan sesuai dengan prinsip-prinsip dasar akuntansi yang
berterima umum.
Lima golongan transaksi di dalam siklus penjualan dan penagihan:
a. penjualan (tunai dan kredit);
b. penerimaan kas;
c. retur penjualan dan potongan;
d. penghapusan piutang yang tidak tertagih;
e. memperkirakan piutang tak tertagih.

2. Fungsi Bisnis di Siklus Ini, Catatan Serta Dokumen yang Terkait


Fungsi-fungsi usaha suatu siklus merupakan kegiatan-kegiatan utama
yang harus ada pada suatu organisasi untuk melaksanakan dan mencatat
transaksi-transaksi usaha. Pemahaman atas fungsi yang terdapat dalam
organisasi klien atas siklus penjualan dan penerimaan kas adalah bermanfaat
untuk memahami bagaimana pelaksanaan audit dalam siklus ini. Fungsi
dalam siklus penjualan dan penerimaan kas menurut Arens, dkk. yang
diterjemahkan oleh Amir Abadi Yusuf (2002;358) adalah sebagai berikut.
a. Pemrosesan Order Pelanggan.
b. Persetujuan Penjualan Secara Kredit (Granting Credit).
c. Pengiriman Barang.
d. Penagihan ke Pelanggan dan Pencatatan Penjualan.
e. Pemrosesan dan Pencatatan Penerimaan Kas.
f. Pemrosesan dan Pencatatan Retur dan Pengurangan Harga.
g. Penjualan.
h. Penghapusan Piutang tak Tertagih.
i. Penyisihan Piutang tak Tertagih”.
 EKSI4414/MODUL 2 2.47

Penjualan Kas di Bank


Penjualan Tunai
Penjualan kredit
Piutang Usaha
Saldo awal Penerimaan Tunai
Penjualan kredit Retur penjualan dan pengem-
balian Diskon yang
Saldo akhir Pengapusan piutang tak tertagih diberikan

Cadangan piutang tak tertagih


Penghapusan piutang Saldo awal
Tak tertagih Perkiraan beban piutang- Retur
penjualan tak tertagih dan
Saldo Akhir potongan
penjualan

Beban piutang
Tak tertagih

Gambar 2.1
Akun, Rekening dan Penggolongan Transaksi dalam
Siklus Penjualan dan Penagihan

Fungsi-fungsi tersebut di atas akan dijelaskan sebagai berikut.


a. Pemrosesan Order Pelanggan
Permintaan barang oleh pelanggan merupakan titik awal keseluruhan
siklus. Biasanya ini merupakan penawaran untuk membeli barang
dengan ketentuan tertentu. Penerimaan order pelanggan akan
menghasilkan order penjualan.
Penerimaan pesanan pelanggan sering mengakibatkan terjadinya
pesanan penjualan.
1) Pesanan pelanggan
Permintaan barang dari pelanggan.
2) Faktur penjualan
Sebuah dokumen berisi uraian tentang barang, kuantitas (jumlah)
dan informasi yang berhubungan dengan barang-barang yang akan
dipesan oleh pelanggan.
2.48 Laboratorium Auditing 

Dokumen dan catatan yang terkait dalam fungsi ini adalah:


1) Order pelanggan (costumer order) adalah permintaan barang dagang
oleh pelanggan.
2) Order penjualan (sales order) adalah dokumen untuk mencatat
deskripsi, jumlah dan informasi terkait untuk barang yang dipesan
oleh pelanggan.
b. Persetujuan penjualan secara kredit (Granting Credit)
Sebelum barang dikirimkan, seorang yang berwenang dalam perusahaan
harus menyetujui penjualan secara kredit ke pelanggan atas penjualan
kredit tersebut. Praktik yang lemah dalam persetujuan penjualan secara
kredit sering kali menyebabkan besarnya piutang tak tertagih cukup
besar dan piutang usaha menjadi tak tertagih.
c. Pengiriman barang
Fungsi kritis ini merupakan titik pertama dari siklus ini di mana terjadi
penyerahan aktiva perusahaan. Nota pengiriman disiapkan pada saat
pengiriman, dan secara otomatis dilakukan oleh komputer berdasarkan
informasi order penjualan. Dokumen pengiriman diperlukan untuk
ketepatan penagihan atas pengiriman ke pelanggan.
Dokumen pengiriman (shipping document) adalah dokumen yang dibuat
untuk memulai pengiriman barang yang menunjukkan deskripsi atas
barang dagang, jumlah yang dikirim dan data lain yang relevan.
d. Penagihan ke pelanggan dan pencatatan penjualan
Aspek paling penting dari penagihan yaitu:
1) semua pengiriman telah ditagih (kelengkapan = completeness);
2) tidak ada pengiriman yang ditagih lebih dari satu kali (keterjadian /
occurrence);
3) setiap pengiriman ditagih dalam jumlah yang tepat (keakuratan /
accuracy).
Dalam sebagian besar sistem, penagihan pelanggan mencakup
menyiapkan beberapa salinan faktur penjualan dan memperbaharui
secara simultan file transaksi penjualan, file induk piutang usaha,
dan file induk buku besar umum untuk penjualan serta piutang
usaha. Informasi ini akan digunakan untuk membuat jurnal
penjualan dan bersama dengan penerimaan kas serta kredit rupa-
rupa, memungkinkan dibuatnya neraca saldo piutang usaha.
 EKSI4414/MODUL 2 2.49

Penagihan ke pelanggan merupakan alat pemberitahuan ke pelanggan


mengenai jumlah yang ditagih atas barang tersebut dan penagihan ini
harus dilaksanakan dengan benar dan tepat waktu. Pada kebanyakan
sistem, penagihan ke pelanggan mencakup pembuatan faktur penjualan
rangkap dan secara stimulan memutakhirkan berkas transaksi penjualan
dan bersama-sama dengan penerimaan kas dan aneka kredit,
memungkinkan penyiapan neraca saldo piutang usaha.
Dokumen dan catatan yang terkait dalam fungsi ini adalah sebagai
berikut.
1) Faktur penjualan (sales invoice) adalah dokumen yang menunjukkan
deskripsi dan kuantitas barang yang dijual, harga termasuk ongkos
angkut, asuransi, syarat pembayaran dan data lain yang relevan.
2) Jurnal penjualan (sales journal) adalah jurnal untuk mencatat
transaksi penjualan.
3) Laporan ikhtisar penjualan (summary sales report) adalah dokumen
yang dihasilkan komputer yang mengikhtisarkan penjualan untuk
satu periode.
4) Berkas induk piutang usaha (account receivable master file) adalah
berkas untuk mencatat setiap penjualan, penerimaan kas, retur, dan
pengurangan harga penjualan untuk masing-masing pelanggan dan
mengelola saldo akun pelanggan.
5) Neraca saldo piutang usaha (account receivable trial balance)
adalah daftar jumlah yang terhutang oleh pelanggan pada waktu
tertentu.
6) Laporan bulanan (monthly statement) adalah dokumen yang dikirim
kepada tiap pelanggan yang menunjukkan saldo awal piutang usaha,
jumlah dan tanggal setiap penjualan, penerimaan pembayaran tunai,
nota kredit yang telah diterbitkan dan saldo akhir.
e. Pemrosesan dan pencatatan penerimaan kas
Dalam pemrosesan dan pencatatan penerimaan kas, perhatian paling
utama adalah kemungkinan dicuri.
1) Berita pengiriman uang
Dokumen yang dikirim bersama dengan faktur penjualan kepada
pelanggan dan dapat dikembalikan ke penjual dengan pembayaran
tunai untuk mengotorisasi setoran tunai dan untuk meningkatkan
pengawasan terhadap penjagaan aset.
2.50 Laboratorium Auditing 

2) Daftar penerimaan tunai sementara


Daftar yang dipersiapkan ketika uang tunai diterima oleh seseorang
yang tidak bertanggung jawab untuk mencatat penjualan, rekening
piutang, atau uang tunai dan seseorang yang tidak mempunyai
akses ke dalam perusahaan tersebut.
3) File transaksi penerimaan tunai
Hasil data komputer yang berisi semua transaksi penerimaan
tunai yang diproses dengan sistem akuntansi dalam satu periode
seperti hari, minggu, atau bulan.
4) Daftar atau jurnal penerimaan tunai
Laporan yang dibuat dari data transaksi penerimaan tunai yang
berisi semua transaksi dalam berbagai periode.

Dokumen dan catatan yang terkait dalam fungsi ini adalah sebagai
berikut:
1) Nota pembayaran (remmitance advice) adalah dokumen yang
menyertai faktur penjualan yang dikirim ke pelanggan dan
dikembalikan ke penjual dengan pembayaran tunai.
2) Daftar penerimaan kas yang disiapkan sebelumnya (prelisting of
receipt) adalah daftar yang dibuat orang yang independen pada saat
kas diterima.
3) Jurnal penerimaan kas (cash receipt journal) adalah jurnal untuk
mencatat penerimaan kas hasil dari pelanggan, penjualan tunai dan
penerimaan kas yang lain.
f. Pemrosesan dan pencatatan retur dan pengurangan harga penjualan
Retur dan pengurangan harga penjualan harus secara benar dan segera
dicatat dalam berkas transaksi retur dan pengurangan harga penjualan
dan berkas induk piutang usaha. Dokumen dan catatan terkait dalam
fungsi ini adalah sebagai berikut.
1) Nota kredit (credit notes) adalah dokumen yang berisi pengurangan
jumlah yang ditagih dari pelanggan karena adanya pengembalian
barang atau pengurangan harga.
2) Jurnal retur dan pengurangan harga penjualan (sales returns
allowance journal) adalah jurnal untuk mencatat retur dan
pengurangan harga penjualan.
 EKSI4414/MODUL 2 2.51

g. Penghapusan piutang tak tertagih


Kalau suatu perusahaan berkesimpulan bahwa suatu jumlah akan tidak
tertagih, jumlah tersebut harus dihapuskan. Dokumen dan catatan yang
terkait dalam fungsi ini adalah nota persetujuan penghapusan piutang
(uncollectible account authorization form) yaitu, dokumen yang
digunakan di dalam perusahaan yang menunjukkan kewenangan untuk
menghapuskan piutang sah menjadi tak tertagih.
h. Penyisihan piutang tak tertagih
Penyisihan piutang tak tertagih harus cukup untuk mencerminkan bagian
dari penjualan periode sekarang yang diperkirakan tidak dapat ditagih di
masa depan. Pada kebanyakan perusahaan penyisihan menggambarkan
nilai sisa, hasil dari penyesuaian akhir periode oleh manajemen atas
perhitungan piutang tak tertagih.
i. Efek E-Commerce terhadap Siklus Penjualan dan Penagihan Internet
dan teknologi lainnya memungkinkan perusahaan untuk
mengembangkan model bisnis baru untuk penjualan melalui pasar dunia
maya.

Siklus penjualan dan penagihan melibatkan keputusan serta proses yang


diperlukan untuk mengalihkan kepemilikan barang dan jasa kepada
pelanggan setelah keduanya tersedia untuk dijual. Berikut kelas transaksi,
akun, fungsi bisnis,serta dokumen dan catatan terkait siklus penjualan dan
penagihan.

Tabel 2.1
Kelas transaksi, akun, fungsi bisnis, serta dokumen dan catatan
terkait siklus penjualan dan penagihan

Kelas Fungsi
Akun Dokumen dan Catatan
Transaksi Bisnis
Penjualan 1. Penjualan 1. Pemrosesan 1. Pesanan Pelanggan
2. Piutang Pesanan 2. Pesanan Penjualan
Usaha Pelanggan 3. Pesanan Pelanggan atau
2. Pemberian Pesanan Penjualan
Kredit 4. Dokumen Pengiriman
3. Pengiriman 5. Faktur Penjualan
Barang 6. File Transaksi Penjualan
4. Penagihan 7. Jurnal Penjualan atau Listing
Pelanggan dan
8. File Induk Piutang Usaha
2.52 Laboratorium Auditing 

Kelas Fungsi
Akun Dokumen dan Catatan
Transaksi Bisnis
Pencatatan 9. Neraca saldo piutang usaha
Penjualan 10. Laporan bulanan
Penerimaan 1. Kas di 1. Pemrosesan 1. Remittance advice
Kas Bank dan Pencatatan
2. Prelisting penerimaan kas. File
2. Piutang Penerimaan transaksi penerimaan kas
Usaha Kas 3. Jurnal penerimaan kas atau listing
Retur dan Retur dan 1. Pemrosesan 1. Memo kredit Jurnal Retur dan
Pengurangan Pengurangan dan Pencatatan pengurangan penjualan
Penjualan Penjualan Retur dan
Pengurangan
Penjualan
Penghapusan Piutang Usaha 1. Penghapusan 1. Formulir otorisasi piutang tak
Piutang Tak Penyisihan Piutang Usaha tertagih Jurnal umum
Tertagih untuk piutang Tak Tertagih
tak tertagih
Beban Piutang Beban piutang 1. Penyediaan 1. Jurnal Umum
Tak Tertagih tak tertagih Piutang Tak
Penyisihan Tertagih
piutang tak
tertagih

B. METODOLOGI UNTUK MENDESAIN TES KONTROL DAN


TES SUBSTANTIF TRANSAKSI PENJUALAN

Metodologi untuk mengawasi dan menilai pengawasan internal dan


desain tes kontrol dan tes substantif transaksi penjualan dapat dilihat pada
gambar berikut:
 EKSI4414/MODUL 2 2.53

Memahami pengawsan internal


penjualan

Mengenali rencana risiko pengawasan

Mengevaluasi
keuntungan dari
kerugian tes
pengawasan

Mendesain tes Prosedur Audit


pengawasan dari Ukuran Sampel
tes substantif Bagian yang dipilih
transaksi Waktu
penjualan untuk
mencapai sasaran
audit

Gambar 2.2
Metodologi untuk Desain Tes Pengawasan dan
Tes Substantif Transaksi penjualan

1. Memahami Pengendalian Internal


Auditor mempelajari bagan arus klien, menciptakan kuesioner tentang
pengendalian internal, dan melaksanakan pengujian walkthrough penjualan.
Auditor menggunakan informasi yang diperoleh dan pengawasan internal
dalam memahami penilaian risiko pengawasan.
Ada empat langkah penting untuk penilaian tersebut adalah sebagai
berikut.
a. Pertama, auditor memerlukan kerangka acuan untuk menilai risiko
pengawasan. Kerangka untuk semua kelompok transaksi adalah enam
transaksi yang berkaitan dengan sasaran audit.
2.54 Laboratorium Auditing 

b. Kedua, auditor harus mengidentifikasi pengawasan internal dan


kelemahan penting dalam penjualan. Pengawasan dan kelemahan akan
berbeda untuk setiap audit.
c. Setelah mengidentifikasi pengawasan dan kelemahan, auditor
menghubungkan keduanya dengan sasaran.
d. Akhirnya, auditor menilai risiko pengawasan pada masing-
masing sasaran dengan mengevaluasi pengawasan dan kelemahan
dari setiap sasaran. Langkah ini kritis sebab mempengaruhi keputusan
auditor tentang tes kontrol dan tes substantif. Hal ini benar-benar
keputusan yang subjektif.

Contoh:
Perusahaan Milani Hardware adalah distributor kecil perangkat keras
yang mandiri. Audit terhadap klien ini telah memasuki tahun keempat, dan di
tiap pemeriksaan hampir tidak ditemukan kesalahan dalam tes. Pada tahun ini
auditor ingin melakukan pemeriksaan terhadap penjualan. Hal yang pertama
dilakukan adalah meminta bagan alur (flowchart) dari penjualan dan
penerimaan perusahaan Milani Hardware dan melakukan wawancara internal
yang tercantum dalam Internal Control Quetionare (ICQ) – Kuesioner
pengendalian internal. Bagan alur siklus penjualan dan penagihan Milani
Hardware adalah sebagi berikut:
 EKSI4414/MODUL 2 2.55

Bagian Pemesanan Bagian Pengiriman Pengolahan Data Resepsionis

Menyiapkan Kunci Data Data Baru


Penerima Daftar Kirim transaksi Transaksi rekening Piutang Mene-
Pesanan Pesanan Barang penjualan Penjualan rima Cek
di print
out

Pesanan Pencetakan Data


Pelanggan
Jurnal
Penjualan Rekening Rekening Cek
Piutang
Daftar Kirim
Barang
Menyiapkan Menyiapkan
Pesanan Daftar Sementara
Pelanggan Salinan
Kirim
2 Daftar Sementara
Data
Transaksi
Cek
Untuk Kunci transaksi
Penerimaan Penerimaan tunai
Pelanggan Tunai
Pesanan
Pelanggan

Invoice Pencatatan
Jurnal Daftar Rekening
Penjualan Sementara

1 3
1 2
Untuk
Pelanggan Cek

Untuk
Pelanggan

Untuk 3
Bank

Dari bagan flow chart di peroleh catatan sebagai berikut.

Catatan:
 Semua surat menyurat dikirim kepada Direktur
 Semua nomor pesanan penjualan dilaporkan mingguan oleh pengawas
 Semua nomor daftar pengiriman barang dilaporkan setiap minggu oleh pengawas
 Jumlah penjualan dicatat dalam faktur penjualan sesuai dengan daftar harga
 Setiap hari bagian pemesanan membandingkan salinan faktur penjualan
Dengan daftar pengiriman barang
 Penjualan disusun setiap hari oleh bagian penjualan. Total penjualan
Akan dibandingkan dengan jurnal penjualan mingguan.
 Laporan akan dikirim kepada pelanggan tiap bulan
 Data asli total rekening penerimaan akan dibandingkan dengan jurnal
Buku besar bulanan oleh pengawas.
 Faktur yang tak dibayar disimpan secara terpisah dari faktur yang dibayar
2.56 Laboratorium Auditing 

 Resepsionis secara terbatas menstempel cek yang telah di sahkan segera


setelah diterima
 Tidak ada penjualan tunai
 Penyetoran dapat dilakukan setiap hari
 Penerimaan tunai dijumlahkan setiap hari oleh resepsionis
 Rekening Bank disesuaikan oleh pengawas setiap bulanan
 Semua hutang yang tidak dibayar dan penghapusan piutang harus
disetujui oleh Direktur setelah diajukan oleh pengawas
 Seluruh kesalahan diperiksa ulang oleh pengawas setelah diperbaiki tiap harinya.

Setelah mendapatkan informasi tentang pengendalian internal, maka


auditor dapat membuat kesimpulan atas pengendalian internal perusahaan,
dan dapat menentukan risiko pengendalian.

2. Menilai Risiko Pengendalian yang Direncanakan


Langkah penting dalam penilaian ini adalah sebagai berikut.
a. Auditor memerlukan kerangka kerja untuk menilai risiko pengendalian.
b. Auditor mengidentifikasi pengendalian internal kunci dan kelemahannya
bagi penjualan.
c. Auditor mengaitkannya dengan tujuan.
d. Auditor menilai risiko pengendalian untuk setiap tujuan dengan
mengevaluasi pengendalian dan kelemahannya bagi setiap tujuan.
e. Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam menguji aktivitas
pengendalian kunci untuk penjualan.
f. Pemisahan tugas yang memadai.
g. Kemampuan membagi tugas berguna untuk mencegah berbagai
kesalahan, baik disengaja maupun tak disengaja.
h. Otorisasi yang tepat.
Auditor akan memeriksa otorisasi pada 3 titik kunci:
1) kredit harus diotorisasi dengan tepat sebelum penjualan dilakukan;
2) barang yang harus dikirim hanya setelah otorisasi yang tepat
diberikan;
3) harga, termasuk syarat dasar, ongkos angkut, dan diskon, harus
diotorisasi.
i. Dokumen dan catatan yang memadai
Karena setiap perusahaan mempunyai sistem yang unik, pemrosesan,
dan pencatatan transaksi, sehingga sukar mengevaluasi apakah
prosedurnya didesain untuk pengawasan yang maksimum.
 EKSI4414/MODUL 2 2.57

j. Dokumen bernomor urut (Prenumbered)


Karakteristik penting dokumen penjualan adalah penggunaan dokumen
bernomor urut, yang bertujuan untuk mencegah kesalahan penagihan
atau pencatatan penjualan dan pembuatan salinan penagihan serta
pencatatannya.
k. Laporan bulanan
Mengirimkan laporan bulanan secara otomatis melalui komputer atau
oleh orang yang tidak bertanggung jawab dalam menangani uang atau
yang menyiapkan penjualan dan pencatatan rekening piutang yang
digunakan sebagai pengawasan.
l. Prosedur verifikasi internal
Penggunaan program komputer atau orang khusus untuk memeriksa
pemrosesan dan pencatatan transaksi penjualan sebaiknya dilakukan
untuk setiap enam transaksi yang berhubungan dengan sasaran audit.

3. Menguji Keuntungan dan Kerugian Tes Pengawasan


Setelah auditor mengidentifikasi kunci pengendalian internal dan
kelemahannya serta menilai risiko pengawasan, hal ini penting untuk
menentukan apakah tes substantif akan dikurangi seperlunya sehingga
menguatkan alasan untuk menggantikannya dengan melakukan tes
kontrol.

Tabel 2.2
Transaksi yang Berkaitan dengan Sasaran Audit, Pedoman Pengawasan yang
Berlaku, Tes Pengawasan, Kelemahan, Tes Substantif Transaksi
Penerimaan Tunai

Kunci
Sasaran Audit Tes Substantif
Pengawasan Tes Pengawasan Kelemahan
Transaksi Transaksi
Yang Berlaku
Catatan Kredit disetujui Memeriksa Terdapat Memeriksa jurnal
penjualan yang secara otomatis pesanan kelemahan internal penjualan dan data
sesungguhnya oleh komputer pelanggan sebagai dalam untuk transaksi
dikirim kepada dibanding dengan bukti persetujuan memverifikasi yang tidak umum
pelanggan batas pelanggan berbagai dan
2.58 Laboratorium Auditing 

Kunci
Sasaran Audit Tes Substantif
Pengawasan Tes Pengawasan Kelemahan
Transaksi Transaksi
Yang Berlaku
(keberadaan) pemberian kredit Memeriksa faktur kemungkinan jumlahnya besar
Penjualan penjualan yang pencatatan faktur Menelusuri entri
didukung dengan mendukung daftar penjualan yang jurnal penjualan
otorisasi pengiriman barang lebih untuk mendukung
pengiriman pesanan dari satu dokumen,
dokumen dan pelanggan termasuk salinan
menyetujui Rekening faktur faktur penjualan,
pesanan penjualan daftar pengiriman
pelanggan berurutan barang, pesanan
Jumlah total Memeriksa jumlah penjualan dan
kualitas yang total data sebagai pesanan
dikirim kontrol awal bagi pelanggan
dibandingkan pencatat data
dengan jumlah Memeriksa kembali
tagihan rekening bulanan
Rekening bulanan yang dikirim
yang dikirim
kepada konsumen
Mencatat setiap Dokumen yang Melaporkan secara Menelusuri
transaksi dikirim dicatat dan berurutan dokumen dokumen yang
penjualan dilaporkan secara yang dikirim dikirim dengan
(kelengkapan) mingguan Memeriksa jumlah menggunakan
Jumlah total total data sebagai jurnal penjualan
kuantitas yang pengawasan awal untuk mengetahui
dikirim bagi pencatat data mana yang telah
dibandingkan masuk
dengan jumlah
tagihan
Mencatat Penjualan Memeriksa faktur Menelusuri entri
penjualan yang didasarkan pada penjualan dari jurnal penjualan
barangnya otorisasi dokumen dokumen dengan faktur
telah dikirim pengiriman dan pengiriman penjualan
dan memeriksa persetujuan Memeriksa jumlah Meng-input
tagihan dan pesanan total data sebagai kembali harga ke
mencatatnya pelanggan pengawasan awal komputer dan
(akurasi) Jumlah total bagi pencatat data mencocokkannya
kuantitas Memeriksa akurasi dengan faktur
pengiriman dan otorisasi penjualan
dibandingkan ketepatan daftar Menelusuri detail
dengan harga yang faktur penjualan
jumlah tagihan disetujui dengan
Harga satuan Memeriksa menggunakan
penjualan yang rekening bulanan Dokumen
diperoleh dari data yang dikirim pengiriman,
daftar harga asli Pesanan
yang telah disetujui penjualan, dan
Rekening dikirim Pesanan
kepada pelanggan pelanggan
setiap bulan
 EKSI4414/MODUL 2 2.59

Kunci
Sasaran Audit Tes Substantif
Pengawasan Tes Pengawasan Kelemahan
Transaksi Transaksi
Yang Berlaku
Transaksi Transaksi Memeriksa paket Memeriksa salinan
penjualan penjualan secara dokumen untuk faktur penjualan
sebaiknya internal diperiksa verifikasi internal agar dapat
diklasifikasi diklasifikasikan
klasifikasi) dengan benar
Penjualan Dokumen Melaporkan Terdapat Membandingkan
tanggalnya pengiriman dicatat dokumen kelemahan untuk tanggal pencatatan
dicatat dengan sementara pengiriman secara tes pengawasan penjualan pada
tepat (waktu) dan dilaporkan berurutan pada pencatatan jurnal penjualan
mingguan oleh waktu dengan salinan
akuntan faktur penjualan
dan surat tagihan
Catatan Kredit disetujui Memeriksa Terdapat Memeriksa jurnal
penjualan yang secara otomatis pesanan kelemahan internal penjualan dan data
sesungguhnya oleh komputer pelanggan sebagai dalam untuk transaksi
dikirim kepada dibanding dengan bukti persetujuan memverifikasi yang tidak umum
pelanggan batas pemberian pelanggan berbagai dan jumlahnya
(yang Berlaku) kredit Memeriksa faktur kemungkinan besar
Penjualan penjualan yang pencatatan faktur Menelusuri entri
didukung dengan mendukung daftar penjualan yang jurnal penjualan
otorisasi pengiriman barang lebih dari satu untuk mendukung
pengiriman pesanan Terdapat dokumen,
dokumen dan pelanggan kelemahan untuk termasuk salinan
menyetujui Rekening faktur tes pengawasan faktur penjualan,
pesanan penjualan pada pencatatan daftar pengiriman
pelanggan berurutan waktu barang, pesanan
Jumlah total Memeriksa jumlah penjualan dan
kualitas yang total data sebagai pesanan
dikirim kontrol awal bagi pelanggan
dibandingkan pencatat data
dengan jumlah
tagihan

a. Pencatatan terhadap penjualan yang terjadi


Tes substantif transaksi yang tepat untuk tes keberadaan tergantung pada
keyakinan auditor terhadap kesalahan dalam penyajian.
b. Penjualan yang dicatat lebih dari sekali
Auditor dapat menelusuri dari data yang dimasukkan ke dalam jurnal
penjualan untuk meyakinkan bahwa salinan yang menyangkut
pengiriman dan dokumen pendukung lain ada.
c. Penjualan yang dicatat lebih dari sekali
Penjualan yang dicatat dua kali dapat diketahui dengan memeriksa
ulang daftar urut nomor dari catatan transaksi penjualan yang
nomornya dicatat dua kali.
2.60 Laboratorium Auditing 

d. Pengiriman untuk konsumen palsu


Penipuan jenis ini biasanya terjadi ketika orang yang mencatat penjualan
juga diberi hak untuk melakukan pengiriman.
e. Keberadaan pencatatan transaksi penjualan
Pada sebagian besar audit, tidak ada tes substantif transaksi
kelengkapan data untuk memeriksa penggelembungan pendapatan
dan aset yang lebih diperhatikan dalam audit transaksi penjualan
dibanding pengecilannya.
f. Arah tes
Penting bagi auditor untuk memahami perbedaan antara menelusuri
sumber dokumen sampai ke jurnal dan menelusuri balik dari jurnal
kembali ke dokumen sumber.

Gambar 2.3
Arah tes penjualan

g. Penjualan dicatat dengan akurat


Pencatatan dengan akurat transaksi penjualan yang menyangkut jumlah
pengiriman barang yang dipesan, pembuatan tagihan dengan akurat
jumlah tagihan di dalam pembukuannya.
h. Pencatatan penjualan yang sesuai dengan klasifikasinya
Mendebet buku besar dengan benar tidak terlalu menjadi masalah dalam
penjualan dibandingkan dengan beberapa siklus transaksi lainnya, tetapi
tetap saja harus diperhatikan.
i. Penjualan dicatat dengan tanggal yang benar
Penjualan yang harus ditagih dan yang dicatat segera setelah
pengiriman dilakukan akan mencegah hilangnya transaksi dengan tidak
disengaja dari catatan dan untuk memastikan bahwa penjualan dicatat
pada periode yang sesuai.
 EKSI4414/MODUL 2 2.61

j. Transaksi penjualan harus dimasukkan di dalam berkas induk dan


direkap dengan benar
Mencantumkan dengan tepat semua transaksi penjualan ke dalam berkas
induk piutang sangatlah penting karena keakuratan dalam pencatatannya
akan mempengaruhi kemampuan klien untuk menagih piutang yang
belum dilunasi.

C. RETUR PENJUALAN DAN PENUKARAN BARANG

Untuk retur penjualan dan pengurangan harga penekanan umum


biasanya pada tes keberadaan pencatatan transaksi untuk membuka
beralihnya uang tunai yang ditarik dari rekening piutang yang
disembunyikan melalui retur penjualan dan pengurangan harga yang fiktif.
Pada akhir tahun, penting dilakukan tes kelengkapan.

D. METODOLOGI UNTUK MENDESAIN TES PENGAWASAN


DAN TES SUBSTANTIF TRANSAKSI PENERIMAAN UANG
TUNAI

Kesamaan tes pengawasan dan tes substantif transaksi prosedur audit


untuk penerimaan tunai dibuat dengan kerangka kerja yang sama dengan
yang digunakan untuk penjualan, yakni transaksi yang berkaitan dengan
sasaran audit, kunci pengawasan internal untuk setiap sasarannya telah
ditentukan, tes pengawasan dibuat untuk setiap pengawasan, dan tes
substantif transaksi dibuat untuk kesalahan keuangan yang berhubungan
dengan setiap sasaran.
Bagian penting yang menjadi tanggung jawab auditor dalam
melakukan audit penerimaan uang tunai adalah mengidentifikasi
kelemahan pengawasan internal yang meningkatkan kemungkinan penipuan.
Contoh matriks risiko pengawasan untuk setiap penerimaan tunai adalah
sebagai berikut.

1. Menentukan Apakah Penerimaan Tunai Telah Dibukukan


Jenis penyalahgunaan uang yang paling sulit untuk dideteksi auditor
adalah yang terjadi sebelum uang dicatat dalam jurnal penerimaan uang
tunai atau dalam daftar lainnya, terutama jika tanda terima dan penerimaan
2.62 Laboratorium Auditing 

uang tunai dicatat serempak. Untuk mencegah penipuan, pengawasan


internal yang sesuai banyak diterapkan oleh perusahaan.
Prosedur audit yang berguna untuk menguji apakah semua penerimaan
tunai yang dicatat telah disimpan di dalam rekening bank adalah bukti
penerimaan uang tunai. Dalam tes ini, total penerimaan uang tunai dicatat di
dalam jurnal penerimaan uang tunai untuk periode tertentu, dan dicocokkan
dengan simpanan di bank pada periode yang sama.

2. Tes untuk Menemukan Pemutaran Rekening Penerimaan


Lapping rekening piutang adalah penundaan pencatatan seluruh hasil
penerimaan untuk menyembunyikan kekurangan uang tunai.
Penyalahgunaan ini dilakukan oleh orang yang menangani penerimaan
tunai dan kemudian memasukkan ke sistem komputer. Hal ini dapat
dideteksi dengan membandingkan nama, jumlah, dan tanggal yang ada pada
berita pengiriman dengan penerimaan tunai yang dimasukkan ke jurnal
dan dikaitkan dengan salinan slip setoran bank.

E. AUDIT UNTUK PIUTANG TAK TERTAGIH

Keberadaan catatan penghapusan rekening piutang yang tidak tertagih


adalah transaksi yang paling penting yang berkaitan dengan sasaran audit
yang harus selalu diingat auditor di dalam memverifikasi penghapusan
setiap rekening piutang. Pengawasan penting untuk mencegah jenis
kesalahan adalah otorisasi yang tepat untuk penghapusan catatan piutang
yang tak tertagih dengan menunjuk level manajemen hanya setelah diselidiki
bahwa pelanggan memang benar tidak membayar.

F. PENGARUH HASIL TES PENGAWASAN DAN TES


SUBSTANTIF TRANSAKSI

Hasil dari tes pengawasan dan tes substantif transaksi akan mempunyai
efek yang signifikan untuk audit, terutama tes substantif saldo secara rinci.
Bagian audit yang paling berpengaruh untuk siklus penjualan dan
penagihan adalah saldo pada rekening piutang, uang tunai, beban
penghapusan piutang dan penyisihan piutang ragu-ragu.
 EKSI4414/MODUL 2 2.63

Efek yang paling signifikan atas hasil tes pengawasan dan tes substantif
transaksi dalam penjualan dan siklus penagihan adalah konfirmasi untuk
rekening piutang.

LAT IH A N

Untuk memperdalam pemahaman Anda mengenai materi di atas,


kerjakanlah latihan berikut!
Beri Tanda (√ )apabila menurut anda pernyataan berikut benar dan
tanda (x) jika salah.
1) Piutang dagang adalah piutang yang berasal dari penjualan
barang dagang secara kredit
2) Ada dua jenis konfirmasi piutang yaitu konfirmasi langsung
dan tak langsung
3) Konfirmasi piutang positif biasanya digunakan untuk klien
yang jumlah saldonya kecil, tetapi jumlah pelanggan
(debiturnya) banyak
4) Pemeriksaan umur piutang biasanya dilakukan dengan
memeriksa subbuku besar piutang usaha dan data
pendukung penagihannya
5) Untuk pengendalian intern yang efektif, fungsi penagihan
piutang harus dilaksanakan oleh: Bagian akuntansi dan

Petunjuk Jawaban Latihan

1) Piutang dagang adalah piutang yang berasal dari penjualan v


barang dagang secara kredit
2) Ada dua jenis konfirmasi piutang yaitu konfirmasi langsung
x
dan tak langsung
3) Konfirmasi piutang positif biasanya digunakan untuk klien
yang jumlah saldonya kecil, tetapi jumlah pelanggan x
(debiturnya) banyak
4) Pemeriksaan umur piutang biasanya dilakukan dengan
memeriksa subbuku besar piutang usaha dan data v
pendukung penagihannya
2.64 Laboratorium Auditing 

5) Untuk pengendalian intern yang efektif, fungsi penagihan


piutang harus dilaksanakan oleh: Bagian akuntansi dan
x

R A NG KU M AN

Kelompok transaksi dalam siklus penjualan dan penagihan piutang


usaha adalah penjualan, penerimaan tunai, retur penjualan dan
pengurangan harga piutang penghapusan rekening piutang yang tidak
dapat ditagih, dan beban penghapusan. Metodologi untuk desain tes
pengawasan dan tes substantif untuk kelima transaksi tersebut adalah
1) memahami pengendalian internal, 2) menilai rencana risiko
pengawasan, 3) mendesain tes pengawasan dan tes substantif transaksi
yang sesuai dengan transaksi yang berkaitan dengan sasaran audit.
Di dalam mendesain tes pengawasan, penekanan untuk masing-
masing kelompok transaksi adalah tes pengawasan internal di mana
auditor berusaha meyakini pengurangan risiko pengawasan. Auditor juga
mendesain tes substantif transaksi dirancang untuk setiap transaksi yang
berkaitan dengan sasaran audit. Setelah desain tes pengawasan dan tes
substantif transaksi untuk setiap sasaran audit dan kelompok transaksi
diselesaikan, auditor akan mengorganisir audit prosedur ke dalam bentuk
format isian program audit. Tujuan program audit ini untuk membantu
auditor melengkapi tes audit secara efisien.

TES F OR M AT IF 2

Pilihlah satu jawaban yang paling tepat!


1) Kunci pengawasan internal dalam siklus penjualan dan penagihan
piutang adalah memisahkan tugas antara yang menagani penerimaan
tunai dan pengolah data. Sasaran langsung yang berhubungan dengan
pengawasan ini untuk memverifikasi bahwa ....
A. seharusnya penerimaan tunai dicatat dalam jurnal penerimaan tunai
B. penerimaan tunai akan dikelompokkan secara tepat
C. catatan penerimaan tunai hasil dari transaksi yang sah
D. pencatatan setiap penerimaan tunai

2) Dalam melakukan compliance test atas penjualan yang biasa diambil


sebagai sampel adalah ....
A. faktur penjualan
B. daftar persediaan
 EKSI4414/MODUL 2 2.65

C. konfirmasi piutang
D. surat jalan

3) Pengawasan internal manakah yang dapat dikurangi untuk penghapusan


piutang dan rekening piutang yang tidak dapat ditagih?
A. Karyawan yang bertanggung jawab mengotorisasi penjualan dan
penagihan piutang dari rekening piutang tidak dapat dibayar tidak
dapat mengakses penerimaan tunai.
B. Dokumen pengiriman dan faktur penjualan dicocokkan oleh
karyawan yang tidak memiliki wewenang pada penghapusan piutang
dari rekening piutang yang tidak dapat dibayar.
C. Karyawan terlibat pada fungsi pemberian kredit terpisah dengan
fungsi penjualan.
D. Data sebenarnya rekening piutang dicocokkan pada pengawasan
rekening oleh karyawan yang tidak dilibatkan pada fungsi
pemberian kredit.

4) Perusahaan manufaktur menerima banyak faktur penjualan pada bulan di


akhir tahun, akan tetapi memo kredit untuk retur tidak dibuat sampai
proses audit selesai semuanya. Barang yang dikembalikan tersebut
termasuk sebagai stok fisik, maka pengawasan yang dapat mencegah
kesalahan adalah ....
A. pemeriksaan saldo rekening penerimaan tahun sebelumnya harus
dipersiapkan
B. memo kredit yang belum diberi nomor dan semua diberi nomor
C. mencocokkan pemeriksaan saldo rekening pelanggan dengan
pengawasan pada jurnal buku besar yang dibuat secara periodik
D. menerima laporan yang dipersiapkan untuk seluruh materi piutang
dan laporan itu dihitung secara reguler

5) Bilamana terjadi kesalahan pencatatan nilai jurnal penjualan dan data


rekening piutang, padahal data tersebut telah di input ke komputer maka
pengawasan yang dapat mencegah agar tidak terjadi kesalahan tersebut
adalah ....
A. daftar sementara dan total sebelum ditetapkan digunakan untuk
pengawasan pembukuan
B. nomor seri faktur penjualan, harga diskon, penambahannya dan
posisi statusnya telah diperiksa dengan benar
2.66 Laboratorium Auditing 

C. rekening bulanan untuk pelanggan diverifikasi dan dikirimkan oleh


petugas yang bukan menanganinya untuk membuatnya
D. pengurangan pemberitahuan pembayaran untuk pelanggan yang
tidak diotorisasi atau masalah lainnya yang tidak cocok diperiksa
oleh petugas yang tidak menangani rekening piutang

6) Bilamana salinan faktur penjualan yang memperlihatkan perbedaan


harga setiap unit barang yang berbeda dari jenis barang yang terlihat
hampir sama, manakah di antara prosedur pengawasan berikut yang
dapat mencegah kejadian tersebut?
A. Seluruh faktur penjualan diperiksa secara terperinci setelah
dipersiapkan.
B. Perbedaan di laporan dari pelanggan diperiksa dengan seksama.
C. Data penjualan dicocokkan dengan daftar penjualan.
D. Seluruh faktur penjualan dibandingkan dengan pesanan pelanggan.

7) Terkadang Auditor menggunakan perbandingan rasio sebagai bukti


audit. Contohnya, sebuah penurunan tidak dapat dijelaskan dalam
keuntungan kotor penjualan. Kemungkinan yang dapat menunjukkan hal
tersebut adalah ....
A. tambahan penerimaan yang tidak dicatat
B. penjualan yang tidak tercatat
C. penambahan barang ditentukan sebagai penjualan dan pengeluaran
umum
D. penjualan fiktif

8) Apabila Auditor melakukan tes substantif, maka salah satu langkahnya


adalah menelusuri contoh entri debit data rekening piutang kembali ke
data pendukung salinan faktur penjualan. Apakah yang harus dilakukan
auditor internal untuk menyelesaikan masalah ini?
A. Faktur penjualan mempresentasikan penjualan yang ada.
B. Seluruh penjualan telah dicatat
C. Seluruh faktur penjualan telah dibukukan pada rekening pelanggan.
D. Debet entri dalam data rekening piutang telah didukung oleh faktur
penjualannya.

9) Untuk memverifikasi bahwa seluruh transaksi penjualan telah tercatat,


tes substantif transaksi seharusnya menarik contoh dari ....
A. entri dalam jurnal penjualan
B. data dari petugas penagihan untuk pesanan pelanggan
 EKSI4414/MODUL 2 2.67

C. salinan kopi faktur penjualan yang semuanya belum diberi nomor


seri
D. salinan kopi daftar pengiriman barang dari petugas pengiriman

10) Prosedur analitis dari siklus penjualan dan penagihan piutang salah
satunya adalah membandingkan faktur penjualan dengan hal sebagi
berikut, kecuali ....
A. harga pesanan pelanggan
B. surat konfirmasi utang
C. pelanggan
D. kuantitas

LATIHAN KASUS

Kantor Akuntan Publik Emil Harahap dan Rekan menunjuk Anda untuk
mengaudit siklus penjualan dan penagihan pada perusahaan Aranka,
perusahaan kecil elektronik, yang bekerja sama dengan banyak pembuat
komputer. Perusahaan tersebut dihormati di industrinya karena kreativitasnya
dan pertumbuhan yang cepat, tapi akunting mereka terabaikan, dan
departemen penjualan sering kali membuat kesalahan dalam membuat
tagihan ke klien. Beberapa tahun sebelumnya, kantor akuntan anda telah
menemukan beberapa salah saji pada tagihan, penerimaan kas, dan piutang
dagang. Seperti juga banyak perusahaan, aset terbesarnya adalah piutang
dagang, persediaan, dan aset tetap.
PT Aranka memiliki pinjaman besar ke bank lokal, dan dua bank telah
mengatakan ke manajemen perusahaan bahwa mereka enggan untuk
menambah kredit ke perusahaan, terutama karena pertimbangan terdapat
industri elektronik lain yang telah pindah ke daerah mereka. Beberapa tahun
dengan pertumbuhan lambat, perusahaan menutup defisit dengan modal,
tetapi ekspansi besar besaran beberapa tahun sebelumnya telah menggerus
cadangan modal mereka cukup besar. Beberapa tahun sebelumnya, respons
anda untuk klien Aranka untuk konfirmasi permintaan telah sangat membuat
frustrasi. Tingkat responsnya sangat rendah, dan klien yang membalas
konfirmasinya sebenarnya tidak mengetahui tujuan konfirmasi tersebut atau
memberikan saldo yang tidak tepat. Anda juga memiliki pengalaman yang
sama dalam konfirmasi piutang dengan organisasi yang lain, organisasi
sejenis. Sebelum Anda memulai proses audit maka Anda harus mempelajari
kertas kerja tahun lalu yang diberikan oleh Supervisor anda sebagai berikut.
2.68 Laboratorium Auditing 

PROGRAM AUDIT UNTUK SIKLUS PENJUALAN


DAN PENAGIHAN PIUTANG USAHA
(PT. ARANKA)

Tujuan audit adalah untuk meyakinkan bahwa :

A. PIUTANG USAHA
1. Piutang usaha yang tercatat merupakan tagihan yang sah dan
merupakan milik perusahaan (validity and ownership).
2. Semua tagihan perusahaan telah dicatat dengan lengkap dan
tepat pisah batas (completeness and cut off).
3. Cadangan piutang tak tertagih atau penghapusan piutang
telah dinilai dengan cukup memadai (valuation).
4. Piutang yang dijadikan jaminan atau dihipotekkan telah
diungkapkan dalam laporan keuangan secara memadai
(presentation and disclosure).
5. Piutang telah diklasifikasikan (Classification).

B. PENJUALAN
1. Hasil penjualan yang tercatat merupakan milik perusahaan
(ownership).
2. Semua hasil penjualan telah dicatat dengan lengkap, akurat, dan
tepat dalam pisah batas (completeness, accuracy, and cut off).
3. Hasil penjualan telah diklasifikasikan dengan akun yang sesuai
dan pendapatan di luar usaha dicantumkan secara terpisah
sebagai pendapatan lain-lain pada laporan laba rugi
(Classification).
4. Metode pengakuan penjualan harus sesuai dengan sifat kegiatan
perusahaan tersebut dan prinsip akuntansi yang tepat (accuracy).
5. Hal-hal yang perlu diungkapkan harus dijelaskan dalam laporan
keuangan disertai dengan catatan yang memadai (presentation
and disclosure).
 EKSI4414/MODUL 2 2.69

Dikerjakan Oleh
No. Prosedur Audit
Indeks Paraf
PIUTANG USAHA
1. Minta daftar piutang usaha terdiri atas nama, alamat Reihan
pelanggan, nomor faktur, tanggal faktur dan jumlahnya serta
cocokkan dengan saldo di buku besar.
2. Pelajari kebijakan akuntansi perusahaan mengenai pengakuan Rihan
pendapatan dan cocokkan apakah sesuai dengan prinsip
akuntansi yang berlaku umum serta pelajari juga kebijakan
pemberian kredit dan jangka waktu pembayarannya.
3. Lakukan analisis rasio mengenai perputaran piutang
(receivable turnover) dan prosedur analitis mengenai fluktuasi
piutang dengan perbandingan tahun sebelumnya.
4. Lakukan konfirmasi dengan memilih sampel yang
representatif. Pemilihan tanggal konfirmasi dapat dilakukan
juga atas saldo sebelum tanggal neraca dan untuk
mendapatkan keyakinan atas kebenaran saldo piutang per
tanggal neraca, lakukan prosedur tambahan (misalnya,
dengan melakukan penelitian pada buku besar atas transaksi EE Rihan
yang terjadi antara tanggal yang saldonya dikonfirmasi dengan
pada tanggal neraca)
5. Tindak lanjuti setiap jawaban konfirmasi dan apabila terdapat Rihan
selisih diminta atau teliti keterangan dari klien.
6. Bila konfirmasi yang dikirim tidak diterima jawaban atau tidak EE1&EEE2 Rihan
dilakukan konfirmasi, lakukan alternatif prosedur lainnya
(Misalnya, dengan memeriksa bukti dasar pencatatan dan uji
penerimaan pembayaran piutangnya).
7 Lakukan subsequent receipt test terhadap pembayaran piutang EE Rihan
setelah tanggal neraca
8. Perhatikan retur penjualan yang besar sesudah tanggal neraca
9. Uji pisah batas penjualan dengan memeriksa faktur PL1-1 Rihan
penjualan beberapa hari sesudah dan sebelum tanggal
neraca
10 Teliti perjanjian-perjanjian yang berkaitan dengan penjaminan - -
piutang usaha. Misalnya kredit Bank dan anjak piutang, serta
sajikan informasi yang memadai mengenai hal tersebut pada
laporan keuangan
11 Verifikasi apakah pencadangan piutang tak tertagih sudah cukup
memadai dengan kebijakan perusahaan. Waspadalah terhadap
saldo-saldo lama yang masih terutang (understanding).
12 Bila dalam pemeriksaan ditentukan ada hal-hal yang perlu Rihan
perhatian dari para partner, ungkapkanlah hal-hal tersebut
dalam “HAL-HAL YANG PERLU PERHATIAN PARA
PARTNER (MAP’s)
13 Buatlah daftar koreksi dan kesimpulan hasil pemeriksaan serta Rihan
saran –saran untuk pihak manajemen
Klien : Dibuat Oleh : Diperiksa Oleh Indeks :
PT, ARANKA Rihan : -
Galih
Skedul : Tanggal : Tanggal : Periode :
Siklus penjualan dan piutang 3/01/2009 6/01/2009 31/12/2008
usaha
2.70 Laboratorium Auditing 

Dikerjakan Oleh
No. Prosedur Audit
Indeks Paraf
PAJAK PERTAMBAHAN NILAI (PPN)- KELUARAN
1. Periksa apakah klien telah dilakukan sebagai Pengusaha Rihan
Kena Pajak
2. Lakukan rekonsiliasi antara penjualan yang menjadi objek M2 Rihan
PPN dengan jumlah PPN yang dipungut menurut Surat
Perintah Membayar (SPM) atau buku besar
3. Periksa apakah klien telah melaporkan PPN secara bulanan M2 Rihan
ke kantor pajak melalui mekanisme SPM bulanan
4. Minta daftar rekonsiliasi PPN antara menurut SPM bulanan Rihan
dengan buku besar, khususnya untuk bulan penutup buku,
dan teliti penyebabnya apabila ada perbedaan.
5. Test check secara sampling faktur pajak masukan yang asli Rihan
yang akan dikompensasikan dengan PPN keluaran
khususnya untuk jumlah yang material
6. Untuk kepentingan neraca lakukan cut-off antara PPN G & M2 Rihan
Masukan dan Keluaran
PENJUALAN
1. Siapkan skedul utama dari penjualan PL1-1 Rihan
2. Minta buku penjualan/jurnal penjualan serta cocokkan Rihan
dengan buku besar
3. Lakukan penelaahan analitis untuk mengetahui seba-seba
naik turunnya penjualan selama periode berjalan/fluktuasi
penjualan untuk klasifikasi produk yang dijual serta ARP1.3 Rihan
bandingkan dengan hasil tahun sebelumnya.
4. Minta informasi ke pihak manajemen tentang siapa yang
berwenang tentang siapa yang berwenang menetapkan harga
jual, apa dasarnya dan apakah klien memiliki suatu standar
harga serta bandingkan kebijakan harga tersebut dengan tahu Rihan
sebelumnya.
5. Yakinkan bahwa semua penjualan telah dicatat dengan TOC1 Rihan
lengkap dan tepat dengan memeriksa secara sampling bukti
penjualan seperti faktur, surat jalan, bukti penerimaan
kas/bank. Pastikan metode pengakuan pendapatan telah
sesuai dengan kebijakan akuntansinya. Sampling tersebut
biasa dilakukan dengan memeriksa bukti penjualan setiap
bulannya atau secara penuh untuk beberapa bulan terutama
yang memiliki tingkat penjualan tinggi.
6. Waspada terhadap dokumen penjualan yang tidak berurut, - -
hubungkan pemeriksaan tersebut dengan pergerakan
persediaan untuk mendeteksi adanya penjualan yang tidak
dibukukan.
7 Periksa secara sampling harga satuan yang tercantum dalam TOC1 Rihan
faktur/nota debit dengan daftar harga/kontrak (bila ada),
perkalian banyaknya barang dengan harga satuan,
penjumlahan dan pengurangan/potongan, serta persetujuan
atas syarat-syarat penjualannya.
 EKSI4414/MODUL 2 2.71

8 Waspada juga terhadap kemungkinan adanya harga transfer


untuk penjualan ke perusahaan afiliasi: juga terhadap
penjualan yang tidak dipungut PPN, lakukan rekonsiliasi
penjualan menurut buku besar dan yang dilaporkan menurut M2 Rihan
SPT Masa PPN
9. Selama beberapa hari sebelum dan setelah penutupan Rihan
tahun, bandingkan buku penjualan dan transfer
pembukuannya ke jurnal dan buku besar serta yakinkan
bahwa semua pencatatan telah dilakukan dalam periode
yang bersangkutan.
10 Waspada terhadap retur penjualan yang besar apabila terjadi
setelah tanggal neraca. Adakan pengujian untuk pendekatan - -
akun persediaan, piutang usaha, serta penerimaan kas/bank
sehubungan dengan retur penjualan tersebut.
11. Periksa kecermatan pembukuan hasil penjualan cicilan,
konsinyasi, penjualan sewa beli, pemborongan dengan jangka - -
pembayaran atau penyerahan lebih dari satu tahun, cocokkan
dengan kontrak penjualan yang telah dibuat dan bandingkan
realisasi dengan kontrak tersebut.
12 Periksa bahwa semua hal-hal yang perlu diungkapkan dalam PL1 Rihan
laporan keuangan telah diperoleh informasi secukupnya pada
saat kerja lapangan
13 Buat daftar koreksi yang diperlukan serta kesimpulan dan PL1 Rihan
komentar hasil pemeriksaan

Klien : Dibuat Oleh : Diperiksa Indeks :


PT, ARANKA Rihan Oleh : -
Galih
Skedul : Tanggal : Tanggal : Periode :
Siklus penjualan dan piutang 3/01/2009 6/01/2009 31/12/2008
usaha
2.72 Laboratorium Auditing 

Berikut adalah beberapa kertas kerja tahun lalu pemeriksaan atas siklus
persediaan penjualan dan penagihan piutang usaha.

(Kertas Kerja)

Keterangan Ref. Per Klien PARE Per Audit Per audit


KK 31/12/2009 Debit Kredit 31/12/ 2009 31/12/2008
Piutang Usaha E3 1.321.188.447 24.000.000 48.000.000 1.297.188.447 1.205.698.441
Piutang Lain- 14.389.443 (1) 48.000.000 62.389.443 26.089.043
lain 24.000.000
^ ^ ^ ^ ^
1.335.577.890 24.000.000 48.000.000 1.359.577.890 1.231.787.484

Klien : Dibuat Oleh : Diperiksa Indeks :


Oleh :
PT, ARANKA Rihan E
Galih

Tanggal : Tanggal :
Skedul:
PIUTANG 12/01/2009 10/02/2009 31/12/2008
 EKSI4414/MODUL 2 2.73

(Kertas Kerja)

Keterangan Ref. Per Klien PARE Per Audit 31/12/ 2009 Per audit
KK 31/12/2009 Dedit Credit 31/12/2008
Piutang Usaha E3 1.321.188.447 24.000.000 48.000.000 1.297.188.447 1.205.698.441
Piutang Lain-lain 14.389.443 (1) 24.000.000 48.000.000 62.389.443 26.089.043
^ ^ ^ ^ ^
1.335.577.890 24.000.000 48.000.000 1.359.577.890 1.231.787.484

Klien : Dibuat Oleh : Diperiksa Oleh : Indeks :

PT, ARANKA Rihan Galih E

Tanggal : Tanggal :
Skedul:
PIUTANG 12/01/2009 10/02/2009 31/12/2008
2.74 Laboratorium Auditing 

Harahap & Rekan Kantor Akuntan Publik (Kertas Kerja)

Keterangan Ref. Per Klien PARE Per Audit 31/12/ Per audit
KK 31/12/2009 Dedit Credit 2009 31/12/2008
Piutang Usaha E3 1.321.188.447 24.000.000 48.000.000 1.297.188.447 1.205.698.441
Piutang Lain-lain 14.389.443 (1) 24.000.000 48.000.000 62.389.443 26.089.043
^ ^ ^ ^ ^
1.335.577.890 24.000.000 48.000.000 1.359.577.890 1.231.787.484

Klien : Dibuat Oleh : Diperiksa Oleh : Indeks :

PT, ARANKA Rihan Galih E


Tanggal : Tanggal :
Skedul:
PIUTANG 12/01/2009 10/02/2009 31/12/2008
 EKSI4414/MODUL 2 2.75

Harahab dan Rekan Kantor Akuntan Publik


(Kertas Kerja)

Catatan Pemeriksaan :
4. Jurnal No.1 (Lihat skedul E1)

Kesimpulan pemeriksaan :
Menurut pendapat kami saldo piutang telah disajikan secara wajar dan sesuai dengan
Standar Akuntansi yang berlaku umum.

Klien : Dibuat Oleh : Diperiksa Oleh : Indeks :

PT, ARANKA Rihan Galih E

Tanggal : Tanggal :
Skedul:
PIUTANG 12/01/2009 10/02/2009 31/12/2008
2.76 Laboratorium Auditing 

Kantor Akuntan Publik


Harahap & Rekan (Kertas Kerja)

Nama Pelanggan Ref. Per Klien PARE Per audit


KK 31/12/2009 Dedit Credit 31/12/2008

PT. NOVA E3 14.681.437 14.681.437


PT. ALEM 83.775.000 83.775.000
TOKO PANGEND 16.876.050 16.876.050
PD. ZUMA 9.742.500 9.742.500
TOKO DOLPHIN 104.625.000 (2) 24.000.000 80.625.000
TOKO RITCHIE 124.462.500 124.462.500
PT. KENANGA 198.178.125 198.178.125
PT. MOONLIGHT 13.346.250 13.346.250
PT. KARISMA 152.328.597 152.328.597
TOKO BENDERA 60.281.250 60.281.250
TOKO SEJAHTERA 17.437.500 17.437.500
PT. BAKTI MAKMUR 198.515.625 198.515.625
TOKO FIRMAN 29.282.363 (1) 24.000.000 5.282.363
PD KENCANA 58.406.250 (2) 24.000.000 82.406.250
PT. BURSA ELEKTRO 197.437.500 197.437.500
PD MOTCHI 41.812.500 41.812.500
0
1.321.188.447 (2) 24.000.000 48.000.000 1.297.188.447
^ ^ ^

Klien : Dibuat Oleh : Diperiksa Oleh : Indeks :

PT, ARANKA Rihan Galih E1


Tanggal : Tanggal :
Skedul:
PIUTANG 12/01/2009 10/02/2009 31/12/2008
 EKSI4414/MODUL 2 2.77

Harahap & Rekan Kantor Akuntan Publik (Kertas Kerja)

Nama Pelanggan ALAMAT Per Klien HASIL PERBEDAAN Per audit


31/12/2009 KONFIRMASI 31/12/2008
I II
PT. NOVA Jl. Kapas No 2 Bandung 14.681.437 14.681.437
PT. ALEM Jl. Mawar No 05 Bogor 83.775.000 83.775.000
TOKO PANGEND Jl. Kapuas XI Jakarta 16.876.050 16.876.050
PD. ZUMA Jl Delima 101 Cikarang 9.742.500 9.742.500
TOKO DOLPHIN Jl Kuda 123 Bogor 104.625.000 (2) 24.000.000 80.625.000
TOKO RITCHIE Jl Bolu 45 Jakarta 124.462.500 124.462.500
PT. KENANGA Jl Biru No 56 Bandung 198.178.125 198.178.125
PT. MOONLIGHT Jl Ungu No 75 Bandung 13.346.250 13.346.250
PT. KARISMA Jl Kranji No 91 Bekasi 152.328.597 152.328.597
TOKO BENDERA Jl Sekar 22 Tanggerang 60.281.250 60.281.250
TOKO SEJAHTERA Jl Perjuangan 34 Surabaya 17.437.500 17.437.500
PT. BAKTI MAKMUR Jl Mesir 25 Jakarta 198.515.625 198.515.625
TOKO FIRMAN Jl Raya Kopo 40 Bandung 29.282.363 (1) 24.000.000 5.282.363
PD KENCANA Jl Pahlawan 33 Surabaya 58.406.250 (2) 24.000.000 82.406.250
PT. BURSA ELEKTRO Jl Raya Mangga Besar 170 Jakarta 197.437.500 197.437.500
PD MOTCHI Jl Arwana 256 Cikarang 41.812.500 41.812.500
0
1.321.188.447 (2) 24.000.000 48.000.000 1.297.188.447
^ ^ ^
Klien : Dibuat Oleh : Diperiksa Oleh : Indeks :
PT, ARANKA Rihan Galih E1

Skedul: Tanggal : Tanggal :


Daftar Konfirmasi dan Penerimanan Tagihan setelah tanggal Neraca
12/01/2009 10/02/2009
31/12/2008
2.78 Laboratorium Auditing 

Harahab dan Rekan Kantor Akuntan Publik


(Kertas Kerja)

Catatan Pemeriksaan :
1. Kami telah melakukan compliance test terhadap piutang usaha dengan memeriksa
Bukti penerimaan kas secara detail untuk bulan Desember 2008 (lihat skedul TOC2)
Pemeriksaan dilakukan dengan memerhatikan :
# Kebenaran jurnal dan kelengkapan dokumen
#Pengawasan terhadap putang yang telah jatuh tempo dan batas kredit
2. Kami telah melakukan konfirmasi piutang pada tanggal 15 Januari 2009 dan 1
Pebruari 2009 (Lihat skedul EE)
(1) Piutang lain-lain Rp. 24.000.000
Piutang usaha Rp. 24.000.000
(koreksi untuk mencatat piutang Toko DOLPHIN
yang di pakai secara pribadi oleh teNaga penjualan)
(2) Piutang Usaha Rp. 24.000.000
Piutang usaha Rp. 24.000.000
(koreksi untuk mencatat kesalahan penerimaan putang antara Toko FIRMAN dan
PD HARAPAN)
3. Kami telah melakukan subsequent collection sampai dengan tanggal 28 Pebruari
2009 (Lihat skedul EE)
Kesmpulan pemerksaan :
Lhat skedul E

Klien : Dibuat Oleh : Diperiksa Oleh : Indeks :


PT, ARANKA Rihan Galih E1
Skedul: Tanggal : Tanggal :
PIUTANG 12/01/2009 10/02/2009 31/12/2008
 EKSI4414/MODUL 2 2.79

Kantor Akuntan Publik


Harahap & Rekan
(Kertas Kerja)

Tanggal pengiriman konfirmasi :


(x) Pengiriman pertama : 16 Januari 2009
( ) Pengiriman kedua :
Jumlah Persentase (%) Persentase (%)
Konfirmasi Jumlah (Rp) Tahun berjalan Tahun Lalu
Saldo menurut konfirmasi 7 932.328.597 70,57 72,75
Selisih yang dilporkan : 0
Hasil konfirmasi 3 192.313.613 14,56 14,21
Selisih dengan catatan klien (24.000.000) (1,817) (0,35)
Kembali melalui pos 0
Tidak kembali 6 196.546.237 14,88 13,39
Total yang dikirim 16 1.321.188.447 100 100
Total piutang usaha 1.321.188.447
Persentase konfirmasi yang dikirim
terhadap total piutang usaha 100 98,83

Klien : Dibuat Oleh : Diperiksa Oleh : Indeks :

PT, ARANKA Rihan Galih EE1


Skedul: Tanggal : Tanggal :
Daftar Konfirmasi dan Penerimanan Tagihan
setelah tanggal Neraca 14/01/2009 26/02/2009 31/12/2008
2.80 Laboratorium Auditing 

Jakarta, 16 Januari 2009


No: 14/KP/2009/ARANKA
Kepada
Yth. PT. ALEM
Jl. Mawar No 05 Bogor
u.p. Manajer Akuntansi dan Keuangan

Dengan hormat,

Auditor kami, HARAHAP DAN REKAN, sedang memeriksa laporan keuangan kami dan ingin mendapatkan
konfirmasi langsung mengenai saldo p i utang kami pada perusahaan Anda. Mohon bandingkan informasi di bawah
ini dengan catatan Anda pada tanggal tersebut. Apabila jumlahnya tidak cocok, mohon jelaskan secara terperinci penyebab
perbedaannya pada formulir di bawah ini. Ke mudian tanda tangani dan kirimkan langsung kepada auditor kami dengan
menggunakan amplop terlampir.
Hormat kami

Gunawan
Gunawan A.
(Manajer akuntansi dan keuangan
 EKSI4414/MODUL 2 2.81

KONFIRMASI

No: 14/KP/2009/ARANKA
Kepada
KANTOR AKUNTAN HARAHAP DAN REKAN
Jakarta

Dengan Hormat

Saldo piutang PT. ARANKA pada perusahaan kami pada tanggal 31 Desember 2009 sebesar Rp. 83.775.000.adalah cocok / tidak
cocok, *) Jika tidak cocok; mohon jelaskan.
............................................................................................................................. .............................................................................................
............................................................................................................................. .................................
Hormat kami

...............................................................................................
Nama : Teri Caraka, SE
Jabatan : (Manajer akuntansi dan keuangan) EE1.2
Tanggal : 25 Januari 2009 *)Coret yang tidak perlu
2.82 Laboratorium Auditing 

Jakarta, 16 Januari 2009


No: 19/KP/2009/ARANKA

Kepada
Yth. TOKO DOLPHIN
Jl Kuda 123 Bogor
u.p. Manajer Akuntansi dan Keuangan

Dengan hormat,

Auditor kami, HARAHAP DAN REKAN, sedang memeriksa laporan keuangan kami dan ingin mendapatkan
konfirmasi langsung mengenai saldo p i utang kami pada perusahaan Anda. Mohon bandingkan informasi di bawah ini
dengan catatan Anda pada tanggal tersebut. Apabila jumlahnya tidak cocok, mohon jelaskan secara terperinci penyebab
perbedaannya pada formulir di bawah ini. Kemudian tanda tangani dan kirimkan langsung kepada auditor kami dengan
menggunakan amplop terlampir.
Hormat kami

Gunawan
Gunawan A.
(Manajer akuntansi dan keuangan
 EKSI4414/MODUL 2 2.83

KONFIRMASI

No: 19/KP/2009/ARANKA
Kepada
KANTOR AKUNTAN HARAHAP DAN REKAN
Jakarta

Dengan Hormat

Saldo piutang PT. ARANKA pada perusahaan kami pada tanggal 31 Desember 2009 sebesar Rp. 104.625.000adalah cocok / tidak
cocok, *) Jika tidak cocok; mohon jelaskan.
............................................................................................................................. ..........................................................................................
............................................................................................................................. ....................................
Hormat kami

...............................................................................................
Nama : Fransiska Retno
Jabatan : (Manajer akuntansi dan keuangan) EE1.5
Tanggal : 26 Januari 2009 *)Coret yang tidak perlu
2.84 Laboratorium Auditing 

Jakarta, 16 Januari 2009


No: 21/KP/2009/ARANKA

Kepada
Yth. PT. KENANGA
Jl Biru No 56 Bandung
u.p. Manajer Akuntansi dan Keuangan

Dengan hormat,

Auditor kami, HARAHAP DAN REKAN, sedang memeriksa laporan keuangan kami dan ingin mendapatkan
konfirmasi langsung mengenai saldo p i utang kami pada perusahaan Anda. Mohon bandingkan informasi di bawah ini
dengan catatan Anda pada tanggal tersebut. Apabila jumlahnya tidak cocok, mohon jelaskan secara terperinci penyebab
perbedaannya pada formulir di bawah ini. Kemudian tanda tangani dan kirimkan langsung kepada auditor kami dengan
menggunakan amplop terlampir.
Hormat kami

Gunawan
Gunawan A.
(Manajer akuntansi dan keuangan
 EKSI4414/MODUL 2 2.85

KONFIRMASI

No: 21/KP/2009/ARANKA
Kepada
KANTOR AKUNTAN HARAHAP DAN REKAN
Jakarta

Dengan Hormat

Saldo piutang PT. ARANKA pada perusahaan kami pada tanggal 31 Desember 2009 sebesar Rp. 198.178.125 adalah cocok /
tidak cocok, *) Jika tidak cocok; mohon jelaskan.
........................................................................................... ......................................................................................................................
............................................................................................................................. ..........................................
Hormat kami

...............................................................................................
Nama : Margani Pinanti
Jabatan : (Manajer akuntansi dan keuangan) EE1.7
Tanggal : 26 Januari 2009 *)Coret yang tidak perlu
2.86 Laboratorium Auditing 

Jakarta, 16 Januari 2009


No: 23 /KP/2009/ARANKA

Kepada
Yth. PT. KARISMA
Jl Kranji No 91 Bekasi
u.p. Manajer Akuntansi dan Keuangan

Dengan hormat,

Auditor kami, HARAHAP DAN REKAN, sedang memeriksa laporan keuangan kami dan ingin mendapatkan
konfirmasi langsung mengenai saldo p i utang kami pada perusahaan Anda. Mohon bandingkan informasi di bawah
ini dengan catatan Anda pada tanggal tersebut. Apabila jumlahnya tidak cocok, mohon jelaskan secara terperinci penyebab
perbedaannya pada formulir di bawah ini. Kemudian tanda tangani dan kirimkan langsung kepada auditor kami dengan
menggunakan amplop terlampir.
Hormat kami

Gunawan
Gunawan A.
(Manajer akuntansi dan keuangan
 EKSI4414/MODUL 2 2.87

KONFIRMASI

No: 23 / KP /2009 / ARANKA


Kepada
KANTOR AKUNTAN HARAHAP DAN REKAN
Jakarta

Dengan Hormat

Saldo piutang PT. ARANKA pada perusahaan kami pada tanggal 31 Desember 2009 sebesar Rp152.328.597adalah cocok / tidak
cocok, *) Jika tidak cocok; mohon jelaskan.
.......................................................................................... ...........................................................................................................................
............................................................................................................................. ......................................
Hormat kami

...............................................................................................
Nama : Lingga Pramudia Ahadi
Jabatan : (Manajer akuntansi dan keuangan) EE 1.9
Tanggal : 26 Januari 2009 *)Coret yang tidak perlu
2.88 Laboratorium Auditing 

Jakarta, 16 Januari 2009


No: 25/KP/2009/ARANKA

Kepada
Yth. TOKO BENDERA
Jl Sekar 22 Tanggerang
u.p. Manajer Akuntansi dan Keuangan

Dengan hormat,

Auditor kami, HARAHAP DAN REKAN, sedang memeriksa laporan keuangan kami dan ingin mendapatkan
konfirmasi langsung mengenai saldo piutang kami pada perusahaan Anda. Mohon bandingkan informasi di bawah ini
dengan catatan Anda pada tanggal tersebut. Apabila jumlahnya tidak cocok, mohon jelaskan secara terperinci penyebab
perbedaannya pada formulir di bawah ini. Kemudian tanda tangani dan kirimkan langsung kepada auditor kami dengan
menggunakan amplop terlampir.

Hormat kami

Gunawan
Gunawan A.
(Manajer akuntansi dan keuangan)
 EKSI4414/MODUL 2 2.89

KONFIRMASI

No: 25 / KP /2009 / ARANKA


Kepada
KANTOR AKUNTAN HARAHAP DAN REKAN
Jakarta

Dengan Hormat

Saldo piutang PT. ARANKA pada perusahaan kami pada tanggal 31 Desember 2009 sebesar Rp. 60.281.250.adalah cocok / tidak
cocok, *) Jika tidak cocok; mohon jelaskan.
......................................................................................................................................... .............................................................................
..................................................................................................................................................................
Hormat kami

...............................................................................................
Nama : Lia Akhirunisa
Jabatan : (Manajer akuntansi dan keuangan) EE 1.10
Tanggal : 26 Januari 2009 *)Coret yang tidak perlu
2.90 Laboratorium Auditing 

Jakarta, 16 Januari 2009


No: 27 /KP/2009/ARANKA

Kepada
Yth. PT. BAKTI MAKMUR
Jl Mesir 25 Jakarta
u.p. Manajer Akuntansi dan Keuangan

Dengan hormat,

Auditor kami, HARAHAP DAN REKAN, sedang memeriksa laporan keuangan kami dan ingin mendapatkan
konfirmasi langsung mengenai saldo p i utang kami pada perusahaan Anda. Mohon bandingkan informasi di bawah
ini dengan catatan Anda pada tanggal tersebut. Apabila jumlahnya tidak cocok, mohon jelaskan secara terperinci penyebab
perbedaannya pada formulir di bawah ini. Ke mudian tanda tangani dan kirimkan langsung kepada auditor kami dengan
menggunakan amplop terlampir.
Hormat kami

Gunawan
Gunawan A.
(Manajer akuntansi dan keuangan)
 EKSI4414/MODUL 2 2.91

KONFIRMASI

No: 27 / KP /2009 / ARANKA


Kepada
KANTOR AKUNTAN HARAHAP DAN REKAN
Jakarta

Dengan Hormat

Saldo piutang PT. ARANKA pada perusahaan kami pada tanggal 31 Desember 2009 sebesar Rp. 198.515.625 adalah cocok /
tidak cocok, *) Jika tidak cocok; mohon jelaskan.
.................................................................................................................................................................................................................
............................................................................................................................. ..........................................
Hormat kami

...............................................................................................
Nama : Farhan Mubarokh
Jabatan : (Manajer akuntansi dan keuangan) EE 1.11
Tanggal : 26 Januari 2009 *)Coret yang tidak perlu
2.92 Laboratorium Auditing 

Jakarta, 16 Januari 2009


No: 28 /KP/2009/ARANKA

Kepada
Yth. TOKO FIRMAN
Jl Raya Kopo 40 Bandung
u.p. Manajer Akuntansi dan Keuangan

Dengan hormat,

Auditor kami, HARAHAP DAN REKAN, sedang memeriksa laporan keuangan kami dan ingin
mendapatkan konfirmasi langsung mengenai saldo p i utang kami pada perusahaan Anda. Mohon
bandingkan informasi di bawah ini dengan catatan Anda pada tanggal tersebut. Apabila jumlahnya tidak cocok,
mohon jelaskan secara terperinci penyebab perbedaannya pada formulir di bawah ini. Ke mudian tanda tangani
dan kirimkan langsung kepada auditor kami dengan menggunakan amplop terlampir.
Hormat kami

Gunawan
Gunawan A.
(Manajer akuntansi dan keuangan
 EKSI4414/MODUL 2 2.93

KONFIRMASI

No: 28 / KP /2009 / ARANKA


Kepada
KANTOR AKUNTAN HARAHAP DAN REKAN
Jakarta

Dengan Hormat

Saldo piutang PT. ARANKA pada perusahaan kami pada tanggal 31 Desember 2009 sebesar Rp. 198.515.625 adalah cocok /
tidak cocok, *) Jika tidak cocok; mohon jelaskan.
........................................................................................... ......................................................................................................................
............................................................................................................................. ..........................................
Hormat kami

...............................................................................................
Nama : Quinni Fahrani
Jabatan : (Manajer akuntansi dan keuangan) EE 1.12
Tanggal : 26 Januari 2009 *)Coret yang tidak perlu
2.94 Laboratorium Auditing 

Jakarta, 16 Januari 2009


No: 29 /KP/2009/ARANKA

Kepada
Yth. PD KENCANA
Jl Pahlawan 33 Surabaya
u.p. Manajer Akuntansi dan Keuangan

Dengan hormat,

Auditor kami, HARAHAP DAN REKAN, sedang memeriksa laporan keuangan kami dan ingin
mendapatkan konfirmasi langsung mengenai saldo p i utang kami pada perusahaan Anda. Mohon
bandingkan informasi di bawah ini dengan catatan Anda pada tanggal tersebut. Apabila jumlahnya tidak cocok,
mohon jelaskan secara terperinci penyebab perbedaannya pada formulir di bawah ini. Ke mudian tanda tangani
dan kirimkan langsung kepada auditor kami dengan menggunakan amplop terlampir.
Hormat kami

Gunawan
Gunawan A.
(Manajer akuntansi dan keuangan
 EKSI4414/MODUL 2 2.95

KONFIRMASI

No: 29 / KP /2009 / ARANKA


Kepada
KANTOR AKUNTAN HARAHAP DAN REKAN
Jakarta

Dengan Hormat

Saldo piutang PT. ARANKA pada perusahaan kami pada tanggal 31 Desember 2009 sebesar Rp. 58.406.250 adalah cocok / tidak
cocok, *) Jika tidak cocok; mohon jelaskan.
............................................................................................................................. ....................................................................................
.............................................................................................................................................................. .........
Hormat kami

...............................................................................................
Nama : Katy Peres
Jabatan : (Manajer akuntansi dan keuangan) EE 1.13
Tanggal : 26 Januari 2009 *)Coret yang tidak perlu
2.96 Laboratorium Auditing 

Jakarta, 16 Januari 2009


No: 30 /KP/2009/ARANKA

Kepada
Yth. PT. BURSA ELEKTRO
Jl Raya Mangga Besar 170 Jakarta
u.p. Manajer Akuntansi dan Keuangan

Dengan hormat,

Auditor kami, HARAHAP DAN REKAN, sedang memeriksa laporan keuangan kami dan ingin
mendapatkan konfirmasi langsung mengenai saldo p i utang kami pada perusahaan Anda. Mohon
bandingkan informasi di bawah ini dengan catatan Anda pada tanggal tersebut. Apabila jumlahnya tidak cocok,
mohon jelaskan secara terperinci penyebab perbedaannya pada formulir di bawah ini. Ke mudian tanda tangani
dan kirimkan langsung kepada auditor kami dengan menggunakan amplop terlampir.
Hormat kami

Gunawan
Gunawan A.
(Manajer akuntansi dan keuangan
 EKSI4414/MODUL 2 2.97

KONFIRMASI

No: 30 / KP /2009 / ARANKA


Kepada
KANTOR AKUNTAN HARAHAP DAN REKAN
Jakarta

Dengan Hormat

Saldo piutang PT. ARANKA pada perusahaan kami pada tanggal 31 Desember 2009 sebesar Rp. 197.437.500 adalah cocok /
tidak cocok, *) Jika tidak cocok; mohon jelaskan.
............................................................................................................................. ....................................................................................
............................................................................................................................. ..........................................
Hormat kami

...............................................................................................
Nama : Afgan Fahreza
Jabatan : (Manajer akuntansi dan keuangan) EE 1.14
Tanggal : 26 Januari 2009 *)Coret yang tidak perlu
2.98 Laboratorium Auditing 

Jakarta, 16 Januari 2009


No: 31 /KP/2009/ARANKA

Kepada
Yth. PD MOTCHI
Jl Arwana 256 Cikarang
u.p. Manajer Akuntansi dan Keuangan

Dengan hormat,

Auditor kami, HARAHAP DAN REKAN, sedang memeriksa laporan keuangan kami dan ingin mendapatkan
konfirmasi langsung mengenai saldo p i utang kami pada perusahaan Anda. Mohon bandingkan informasi di bawah
ini dengan catatan Anda pada tanggal tersebut. Apabila jumlahnya tidak cocok, mohon jelaskan secara terperinci penyebab
perbedaannya pada formulir di bawah ini. Ke mudian tanda tangani dan kirimkan langsung kepada auditor kami dengan
menggunakan amplop terlampir.
Hormat kami

Gunawan
Gunawan A.
(Manajer akuntansi dan keuangan
 EKSI4414/MODUL 2 2.99

KONFIRMASI

No: 31 / KP /2009 / ARANKA


Kepada
KANTOR AKUNTAN HARAHAP DAN REKAN
Jakarta

Dengan Hormat

Saldo piutang PT. ARANKA pada perusahaan kami pada tanggal 31 Desember 2009 sebesar Rp. 41.812.500 adalah cocok / tidak
cocok, *) Jika tidak cocok; mohon jelaskan.
..................................................................................................................................................................................... ............................
....................................................................................................... ................................................................
Hormat kami

...............................................................................................
Nama : Diana Silaban
Jabatan : (Manajer akuntansi dan keuangan) EE 1.14
Tanggal : 26 Januari 2009 *)Coret yang tidak perlu
2.100 Laboratorium Auditing 

Kantor Akuntan Publik


Harahap & Rekan
(Kertas Kerja)

Tanggal pengiriman konfirmasi :


( ) Pengiriman pertama :
( x ) Pengiriman kedua : 02 Fbruari 2009

Jumlah Persentase (%) Persentase (%)


Konfirmasi Jumlah (Rp) Tahun berjalan Tahun Lalu
Saldo menurut konfirmasi 0 89,25
Selisih yang dilporkan :
Hasil konfirmasi 0
Selisih dengan catatan klien
Kembali melalui pos 0 3,35
Tidak kembali 0 196.546.237 100 7,30
Total yang dikirim 0 196.546.237 100 100
Total piutang usaha 1.321.188.447
Persentase konfirmasi yang dikirim
terhadap total piutang usaha 14,88 90,40

Klien : Dibuat Oleh : Diperiksa Oleh : Indeks :

PT, ARANKA Rihan Galih EE2

Tanggal : Tanggal :
Skedul:
Daftar Konfirmasi dan Penerimanan Tagihan 16/02/2009 26/02/2009 31/12/2008
setelah tanggal Neraca
 EKSI4414/MODUL 2 2.101

Kantor Akuntan Publik


Harahap & Rekan (Kertas Kerja)

Keterangan Ref. Per Klien PARE Per Audit 31/12/ Per audit
KK 31/12/2009 Dedit Credit 2009 31/12/2008
Penjualan E3 8.607.377.025 - - 8.607.377.025 8.789.025.000
Retur Penjualan (24.980.250) - - (24.980.250) (39.084.000)
Diskon Penjalan (17.445.000)

8.583.896.775 - - 8.583.896.775 8.733.996.000


^ ^ ^ ^ ^

Klien : Dibuat Oleh : Diperiksa Oleh : Indeks :

PT, ARANKA Rihan Galih PL 1


Tanggal : Tanggal :
Skedul:
Penjualan 12/01/2009 10/02/2009 31/12/2008
2.102 Laboratorium Auditing 

Harahab dan Rekan Kantor Akuntan Publik


(Kertas Kerja)

Catatan Pemeriksaan :
1. Kami telah melakukan uji ketaatan (compliance test) dan uji substantif (substantif
Test) atas penjualan secara bersamaan dengan memeriksa faktur penjualan dan surat
Jalan dengan mencocokkan dari buku penjualan secara detail untuk Bulan Desember
2008 (Lihat Skedul TOC 1)
Pemeriksaan tersebut dilakukan dengann memerhatikan :
- Kebenaran juranl dan kelengkapan dokumen
- Pengawasan terhadap penjualan kredit, penentuan harga jual, pemberian diskon
dan retur
- Kebenaran terhadap pelaporan PPN dan SPM dan SSP
2. Setelah dilakukan vouching, penjualan telah dilakukan dengan pisah batas yang
Tepat (lihat skedul PL 1)
Kesimpulan Pemeriksaan :
Menurut pendapat kami, saldo penjualan telah disajikan dengan wajar dan sesuai
Dengan Standar Akuntansi yang berlaku umum.

Klien : Dibuat Oleh : Diperiksa Oleh : Indeks :

PT, ARANKA Rihan Galih PL 1


Tanggal : Tanggal :
Skedul:
Penjualan 12/01/2009 10/02/2009 31/12/2008
 EKSI4414/MODUL 2 2.103

Kantor Akuntan Publik


Harahap & Rekan (Kertas Kerja)

Surat Jalan (SJ) Faktur Nama Tanggal


Tanggal No. Tanggal No. Pelanggan Jumlah (Rp.) Pencatatan
27/12/08 SJ430/12/08 27/12/08 F430/12/08 PT. BAKTI MAKMUR 10.586.000 Vo 27/12/08
28/12/08 SJ431/12/08 28/12/08 F431/12/08 PD KENCANA 8.300.000 Vo 28/12/08
29/12/08 SJ432/12/08 29/12/08 F432/12/08 TOKO DOLPHIN 10.568.000 Vo 29/12/08
29/12/08 SJ433/12/08 29/12/08 F433/12/08 TOKO BENDERA 8.300.000 Vo 29/12/08
30/12/08 SJ434/12/08 30/12/08 F434/12/08 PT. BAKTI MAKMUR 10.555.540 Vo 30/12/08

05/01/09 SJ001/01/09 05/01/09 F001/01/09 TOKO RITCHIE 6.085.100 Vo 05/01/09


06/01/09 SJ002/01/09 06/01/09 F002/01/09 TOKO DOLPHIN 12.455.000 Vo 06/01/09
07/08/09 SJ003/01/09 07/08/09 F003/01/09 TOKO FIRMAN 13.643.450 Vo 07/08/09
08/08/09 SJ004/01/09 08/08/09 F004/01/09 PT. MOONLIGHT 16.746.050 Vo 08/08/09
09/09/09 SJ005/01/09 09/09/09 F005/01/09 TOKO SEJAHTERA 9.463.250 Vo 09/09/09

Catatan : Syarat pengiriman barang adalah FOB Shipping Point, penjualan dicatat
(pendapatan diakui) pada saat barang dikirim kembali ke pembeli.
Kesimpulan : Setelah memeriksa transaksi penjualan sebelum dan sesudah tanggal neraca kami
tidak menemukan Ada pergeseran pencatatan penjualan. Oleh karena itu, kami
menyimpulkan bahwa penjualan sudah dicatat dalam periode yang benar.
Vo : Periksa Surat Jalan, Faktur Penjualan, dan pergitungan matematisnya. Selain itu,
Diperiksa pencatatan di buku penjualan dan dibukukan ke kartu piutang dan kartu stok.
Klien : Dibuat Oleh : Diperiksa Oleh : Indeks :
PT, ARANKA Rihan Galih PL 1.1
Tanggal : Tanggal :
Skedul:
Uji Pisah Batas Penjualan 14/01/2009 14/03/2009 31/12/2008
2.104 Laboratorium Auditing 

Kantor Akuntan Publik


Harahap & Rekan
(Kertas Kerja)

Surat Jalan Faktur Periksa Pencatatan ke


No. No. Tanggal No. Tanggal Pelanggan Jumlah Bukti Otorisasi Footing Buku Kartu Buku
Pendu Penj. Piutang Besar
-kung
1 425 05/12/08 425 05/12/08 PT. BURSA ELEKTRO 4.926.500
2 426 07/12/08 426 07/12/08 PT. KENANGA 4.550.000
3 427 09/12/08 427 09/12/08 PT. KARISMA 8.300.000
4 428 19/12/08 428 19/12/08 PT. ALEM 9.425.000
5 429 25/12/08 429 25/12/08 PT. KENANGA 4.926.500
6 430 27/12/08 430 27/12/08 PT. BAKTI MAKMUR 10.586.000
7 431 28/12/08 431 28/12/08 PD KENCANA 8.300.000
8 432 29/12/08 432 29/12/08 TOKO DOLPHIN 10.568.000
9 433 29/12/08 433 29/12/08 TOKO BENDERA 8.300.000
10. 434 30/12/08 434 30/12/08 PT. BAKTI MAKMUR 10.555.540

Klien : Dibuat Oleh : Diperiksa Oleh Indeks :


:
PT, ARANKA Rihan TOC 1.1
Galih
Tanggal : Tanggal : Periode :
Skedul:
Uji Transaksi Penjualan dan Piutang 14/01/2009 14/03/2009 31/12/2008
 EKSI4414/MODUL 2 2.105

Setelah mempelajari kertas kerja tahun lalu tersebut, maka hendaknya


Anda mempersiapkan proses audit dengan mempelajari internal control
quetionare (ICQ) – Kuesioner pengendalian internal yang telah diselesaikan
oleh supervisor anda. Tugas anda adalah mempelajari ICQ tersebut dengan
seksama selain itu, pelajari juga informasi dari berkas permanen yang
berhubungan dengan siklus ini. Setelah itu semua dilakukan, maka anda
dapat menentukan penilaian pengendalian internal serta membuat analisis
kekuatan dan kelemahannya.
2.106 Laboratorium Auditing 

Kantor Akuntan Publik


Harahap & Rekan
Kertas kerja pemeriksaan internal

Y = Ya T = Tidak
Internal Control Quetionare TR = Tidak Relevan
Y T TR
1. Apakah perusahaan menggunakan daftar harga (price list)?
2. Apakah penyimpangan dari daftar harga harus disetujui oleh pejabat perusahaan
yang berwenang?
3. Apakah perusahaan mempunyai pedoman pemberian potongan secara tertulis ?
4. Apakah untuk setiap penjualan diminta surat pesanan (purchase order) dari
pembeli?
5. Apakah order pembelian pelanggan harus disetujui oleh pejabat perusahaan yang
berwenang mengenai harga, syarat kredit, dan syarat lainnya?
6. Apakah digunakan formulir pesanan penjualan yang diberino urut cetak
(prenumbered ) ?
7. Apakah setiap pengiriman barang didasarkan pada surat jalan—SJ (delivery order
DO)?
Klien : Dibuat Oleh : Diperiksa Oleh : Indeks :

PT, ARANKA Rihan Galih -


Skedul Tanggal : Tanggal : Periode :
ICQ- Penjualan dan 14/2/2009 17/2/2009 31/12/2009
Piutang
 EKSI4414/MODUL 2 2.107

Kantor Akuntan Publik


Harahap & Rekan
Kertas kerja pemeriksaan internal

Y = Ya T = Tidak
Internal Control Quetionare TR = Tidak Relevan
Y T TR
PENJUALAN

8. Apakah SJ:
a. Terkontrol dengan pemberian nomor urut tercetak (prenumbered) ?
b. Hanya orang tertentu yang berhak mengotorisasi?
c. Barang yang dikirim terlebih ahulu dicocokn dengan SJ?
d. Bagian akuntasi cukup mengawasi urutan SJ dan isinya?
e. Langsung dikirim pada pembuat faktur?
f. Dikaitkan dengan faktur untuk menjamin SJ telah dibuatkan fakturnya ?
9. Apakah faktur penjualan :
a. Terkontrol dengan pemberian nomor urut tercetak (prenumbered)?
b. Bagian akuntansi cukup mengawasi urutan faktur?
c. Bagian akuntansi memeriksa ketepatan:
- Jumlah kualitas yang dikirim
- Harga ?
- Perhitungan ?
- Syarat kredit
10. Apakah faktur yang batal tersimpan untuk pemeriksaan ?
11. Apakah fungsi penjualan terpisah dari :
a. Bagian keuangan?
b. Bagian akuntansi?
c. Bagian penyimpanan ?
Klien : Dibuat Oleh : Diperiksa Oleh : Indeks :
PT, ARANKA Rihan Galih -
Skedul Tanggal : Tanggal : Periode :
ICQ- Penjualan dan Piutang 14/2/2009 17/2/2009 31/12/2009
2.108 Laboratorium Auditing 

Harahap & Rekan Kantor Akuntan Publik


Kertas kerja pemeriksaan internal

Y = Ya T = Tidak
Internal Control Quetionare TR = Tidak Relevan
Y T TR
12. Apakah penjualan tersebut dibawah ini prosedurnya sama dengan penjualan kredit?
a. Penjualan tunai?
b. Penjualan cash of delivery (COD)?
c. Penjualan kepaa karyawan?
d. Penjualan barang rusak?
13. Bila ―tidak‖,apakah prosedur cukup meyakinkan bahwa:
a. Hasil penjualan diterima dengan baik?
b. Dibukukan sebagaimana seharusnya?
14. Apakah nota kredit:
a. Terkontrol dengan pemberian nomor urut tercetak?
b. Diotorisasi oleh orangtertentu?
c. Blanko yang belum digunakan terkontrol dengan baik?
15. Apakah dibuat daftar formulir-formulir ?
a. Pesanan penjualan?
b. Surat jalan?
c. Faktur?
d. Nota kredit?
16. Bila ―Ya‖ apakah dicatat secara muthakhir (up to date) ?
17. Retur penjualan :
a. Apakah harus mendapat persetujuan dari pejabat perusahaan yang berwenang?
b. Apakah dibuat berita acara penerimaan kembali barang?
c. Apakah barang yang dikembalikan dilakukan dalam kartu gudang dan buku persediaan?
d. Apkah bagian akuntansi mencocokkan nota kredit dengan berita acara penerimaan kembali barang?
Klien : Dibuat Oleh : Diperiksa Oleh Indeks :
PT, ARANKA Rihan Galih -
Skedul Tanggal : Tanggal : Periode :
ICQ- Penjualan dan Piutang 14/2/2009 17/2/2009 31/12/2009
 EKSI4414/MODUL 2 2.109

Kantor Akuntan Publik


Harahap & Rekan
Kertas kerja pemeriksaan internal
Y = Ya T = Tidak
Internal Control Quetionare TR = Tidak Relevan
Y T TR
18. Apakah system informasi penjualan meliputi?
a. Anggaran penjualan?
b. Grafik tren penjualan?
c. Laporan tertulis penjualan?
d. Penjelasan atas penyimpangan?
19. Apakah prosedur penjualan tampak cukup efisien?

PIUTANG
20. Apakah dibuat kartu piutang? Bila ―Ya‖:
a. Apakah secara bulanan atau kuartlan di adakan pencocokan?
b. Apakah pengamanan kartu piutang cukup?
c. Apakah hanya otrang tertentu yang memegangnya?
21. Apakah pencatatan di kartu piutang:
a. Sering bergilir?
b. Terpisah dari yang mengerjakan buku besar?
22. Apakah akun piutang per pelanggan secara periodic diteliti mengenai:
a. Pelanggan yang sering terlambat?
b. Bukti adanya salah pembebanan?
c. Bukti adanya pelunasan sebagian sebagina?
d. Bukti adanya penghapusan yang tidak di laporkan?
e. Sesuatu ketidaklaziman?
23. Apakah setiap bulan dikirimkan rekening Koran (statement of account)? Bila ―ya‖:
a. Dicocokan dengan kartu piutang leh orang yang tidak berhubungan dengan penerimaan hutang?
b. Terkontrol atas kemungkinan di ubah sebelum dikirim?
c. Diposkan/dikirim oleh orang lain dan bukan petugas administrasi piutang?
24. Apakah perselisihan dengan pelanggan di tangani oleh bagian kredit atau atasan atau oranglain yang dikuasakan dan tidak di
lakukan oleh kasir atau petugas administrasi piutang?
Klien : Dibuat Oleh : Diperiksa Oleh : Indeks :
PT, ARANKA Rihan Galih -
Skedul Tanggal : Tanggal : Periode :
ICQ- Penjualan dan Piutang 14/2/2009 17/2/2009 31/12/2009
2.110 Laboratorium Auditing 

Kantor Akuntan Publik


Harahap & Rekan
Kertas kerja pemeriksaan internal

Y = Ya T=
Internal Control Quetionare Tidak
TR = Tidak Relevan
Y T TR
25. Bila perusahaan memberikan potongan lebih besar dari biasanya, apakah harus mendapatkan persetujuan
khusus dari pejabat perusahaan yang berwenang?
26. Apakah koreksi atas faktur penghapusan piutang harus disetujjui oleh pejabat yang berwenang? Sebutkan
siapa?
27. Apakah bukti untuk penagihan atas piutang yang telah dihapuskan selalu diamankan untuk mencegah penyalah
gunaan?
28. Apakah secara periodic di buat analisis umur piutang (aging analysis)? Dan yang sudah lama jatuh tempo
ditindak lanjuti?
29. Apakah terdapat kebijakan manajemen tentang penghapusan piutang?
30. Apakah untuk penagihan dibuatkan bukti kuitansi?bila ―ya‖:
a. Apakah kuitansi tersebut mempunyai nomor urut tercetak?
b. Apakah kuitansi dibuat setelah diperiksa lebih dahulu ke masing-masing saldo piutang?
c. Apakah bagian akuntansi memperhatikan urutan nomornya?
31. Apakah penerimaan berupa cek mundur/giro (post dated cheque) diberikan ke bagian akuntansi?
32. Apakah hasil penagihan langsung diserahkan kepada kasir dalam waktu yang tidak terlalu lama dan jumlah yang
seharusnya diterima?
33. Apakah pada cek mundur yang diterima telah dicantumkan nama perusahaan /klien?
34. Apakah bagian akuntansi mengadakan jurnal khusus untuk penerimaan cek mundur?
Klien : Dibuat Oleh : Diperiksa Oleh : Indeks :
PT, ARANKA Rihan Galih -
Skedul Tanggal : Tanggal : Periode :
ICQ- Penjualan dan 14/2/2009 17/2/2009 31/12/2009
Piutang
 EKSI4414/MODUL 2 2.111

Harahap & Rekan Kantor Akuntan Publik


Kertas kerja pemeriksaan internal

A. Kelemahan –kelemahan yang tidak tercantum diatas :

B. Catatan Lain :

C. Kesimpulan penilaian Baik / Buruk/ Sedang

D. Revisi kesimpulan penilaian (lampirkan alasannya.)

Klien : Dibuat Oleh : Diperiksa Oleh : Indeks :


PT, ARANKA Rihan Galih -
Skedul Tanggal : Tanggal : Periode :
ICQ- Penjualan dan 14/2/2009 17/2/2009 31/12/2009
Piutang
2.112 Laboratorium Auditing 

Setelah mempelajari kuesioner pengendalian internal di atas, maka Anda


diminta untuk merencanakan program audit. Tujuan audit untuk siklus
penjualan dan penagihan piutang dapat dibuat untuk meyakinkan bahwa:

PIUTANG USAHA
1. Piutang yang tercatat merupakan tagihan yang sah dan merupakan milik
perusahaan (validity and ownership).
2. Semua tagihan perusahaan telah dicatat dengan lengkap dan tepat pisah
batas (completeness and cut off).
3. Cadangan piutang tak tertagih atau penghapusan piutang telah dinilai
dengan cukup memadai (valuation).
4. Piutang yang dijadikan jaminan atau dihipotekkan telah diungkapkan
dalam laporan keuangan secara memadai (presentation and disclosure).
5. Piutang telah diklasifikasikan (Classification).

PENJUALAN
1. Hasil penjualan yang tercatat merupakan milik perusahaan (ownership).
2. Semua hasil penjualan telah dicatat dengan lengkap, akurat, dan tepat
dalam pisah batas (completeness, accuracy, and cut off).
3. Hasil penjualan telah diklasifikasikan dengan akun yang sesuai dan
pendapatan di luar usaha dicantumkan secara terpisah sebagai
pendapatan lain-lain pada laporan laba rugi (Classification).
4. Metode pengakuan penjualan harus sesuai dengan sifat kegiatan
perusahaan tersebut dan prinsip akuntansi yang tepat (accuracy).
5. Hal-hal yang perlu diungkapkan harus dijelaskan dalam laporan
keuangan disertai dengan catatan yang memadai (presentation and
disclosure).

Perhatikan pula hal-hal berikut untuk menguji ketaatan dan kewajaran


atas siklus penjualan dan penagihan piutang berikut.
1. Untuk melakukan pengujian ketaatan terhadap piutang usaha dan
penjualan, maka Anda melakukan pemeriksaan secara sampel penjualan
dan faktur penjualan.
2. Untuk sampel bukti piutang usaha, anda dapat memeriksa bukti
penerimaan kas.
 EKSI4414/MODUL 2 2.113

3. Sampel diambil dengan memeriksa beberapa bukti penjualan setiap


bulannya atau secara penuh untuk beberapa bulan, terutama yang
memiliki tingkat penjualan yang tinggi.
4. Anda akan dipinjamkan data dokumen transaksi penjualan dan piutang
usaha.
5. Untuk memulai pengujian kewajaran terhadap piutang usaha maka Anda
akan mendapatkan data yang terdiri atas: nama, alamat pelanggan,
nomor bukti, tanggal, dan jumlahnya. Setelah itu cocokkan dengan saldo
di buku besar.

Berikut ini adalah ikhtisar dari daftar piutang usaha per 31/12/2009

Nama Kode
Pelanggan Pelanggan Alamat Tanggal No. Bukti Keterangan Dr Cr Saldo
PT. NOVA 01 Bandung 01/12/09 - Saldo Awal - - -
31/12/09 - Saldo Akhir - - -

PT. ALEM 02 Bogor 01/12/09 - Saldo Awal - - 112.610.000


04/12/09BPK-01/X Pelunasan - 37.500.000 75.110.000
10/12/09 SJ- Penjualan 82.240.000 - 157.350.000
534/12/09
17/12/09BPK-05/X Pelunasan - 61.250.000 96.100.000
31/12/09 Saldo Akhir - - 96.100.000

TOKO. 03 Jakarta 01/12/09 - Saldo Awal - - -


PANGEND
31/12/09 - Saldo Akhir - - -

PD. ZUMA 04 Cikarang 01/12/09 - Saldo Awal - - -


31/12/09 - Saldo Akhir - - -

TOKO. 05 Bogor 01/12/09 - Saldo Awal - - 128.750.000


DOLPHIN
24/12/09BPK-08/X Pelunasan - 41.250.000 87.500.000
31/12/09 Saldo Akhir - - 87.500.000
2.114 Laboratorium Auditing 

Nama Kode
Pelanggan Pelanggan Alamat Tanggal No. Bukti Keterangan Dr Cr Saldo
TOKO. 06 Jakarta 01/12/09 - Saldo Awal - - 243.230.000
RITCHIE
07/12/09 SJ- Penjualan 67.370.000 - 310.600.000
533/12/09
19/12/09 BPK-06/X Pelunasan 173.750.000 136.850.000
31/12/09 Saldo Akhir - - 136.850.000

PT. KENANGA 07 Bandung 01/12/09 - Saldo Awal - - 183.312.500


07/12/09 BPK-03/X Pelunasan - 150.000.000 33.312.500
29/12/09 SJ- Penjualan 163.400.000 - 196.712.500
538/12/09
31/12/09 - Saldo Akhir - - 196.712.500

PT. MOONLIGHT 08 Bandung 01/12/09 - Saldo Awal - - -


31/12/09 - Saldo Akhir - - -

PT. KARISMA 09 Bekasi 01/12/09 - Saldo Awal - - 165.387.875


05/12/09 BPK-02/X Pelunasan - 112.500.000 52.887.500
22/12/09 SJ- Penjualan 200.475.000 -
536/12/09 253.362.875
31/12/09 - Saldo Akhir - - 253.362.875

TOKO 10 Tangge- 01/12/09 - Saldo Awal - - 75.125.000


BENDERA rang
21/12/09 BPK-07/X Pelunasan 20.000.000 50.125.000
31/12/09 Saldo Akhir - - 50.125.000

TOKO 11 Surabaya 01/12/09 - Saldo Awal - - 155.000.000


SEJAHTERA
13/12/09 BPK-04/X Pelunasan - 81.250.000 73.750.000
31/12/09 - Saldo Akhir - - 73.750.000

PT. BAKTI 12 Jakarta 01/12/09 - Saldo Awal - - 34.662.500


MAKMUR
28/12/09 SJ- Penjualan 163.400.000 -
537/12/09 198.062.500
31/12/09 - Saldo Akhir - - 198.062.500

TOKO 13 Bandung 01/12/09 - Saldo Awal - - -


FIRMAN
31/12/09 - Saldo Akhir - - -

PD. KENCANA 14 Surabaya 01/12/09 - Saldo Awal - - 72.265.000


04/12/09 BPK-01/X Pelunasan 56.000.000 16.265.000
15/12/09 SJ- Penjualan 68.360.000 84.625.000
535/12/09
31/12/09 - Saldo Akhir 84.625.000
 EKSI4414/MODUL 2 2.115

Nama Kode
Pelanggan Pelan- Alama Tanggal No. Bukti Keterangan Dr Cr Saldo
ggan t
PT. BURSA 15 Jakart 01/12/09 - Saldo Awal - - 188.750.000
ELEKTRO a
31/12/09 - Saldo Akhir - - 188.750.000

PT. MOTCHI 16 Cikara 01/12/09 - Saldo Awal - - 46.250.000


ng
31/12/09 - Saldo Akhir - - 46.250.000

1. Pada tanggal 4 Januari 2010, Anda menyiapkan dan mengirim surat


konfirmasi piutang hanya untuk 11 pelanggan yang masih memiliki
saldo piutang usaha sampai dengan 31 Desember 2009.
2. Semua pelanggan menjawab konfirmasi tersebut dalam waktu kurang
dari 10 Hari; Kecuali untuk: TOKO DOLPHIN, TOKO SEJAHTERA,
PD. MOTCHI. Ketiga pelanggan tersebut tidak memberikan jawaban
konfirmasi, namun diperoleh informasi bahwa pemilik PD. MOTCHI
telah menutup usahanya sejak awal Desember 2009 karena pailit.
Auditor tahun sebelumnya dan Supervisor Anda memberitahukan Anda
bahwa PD MOTCHI akan dihapuskan.
3. Hasil konfirmasi dari PT. BURSA ELEKTRO dapat konfirmasi
10/KP/2009/ARANKA telah diterima lewat telepon pada tanggal 12
Januari 2010. Konfirmasi yang diterima oleh KAP Harahap dan Rekan
(Kantor Anda). PT. BURSA ELEKTRO memberikan jawaban
konfirmasi sebesar Rp188.750.000
4. Dari Bukti Bank Masuk atau Bukti Penerimaan Kas. Anda melakukan
pemeriksaan terhadap penerimaan (pelunasan) piutang usaha untuk saldo
31 Desember 2009.

Jumlah Pelunasan
Nama Pelanggan Tanggal Pelunasan
Piutang
TOKO DOLPHIN Rp 87.500.000 26/01/09
TOKO RITCHIE Rp110.000.000 09/01/09
TOKO KENANGA Rp 33.312.500 09/01/09
PT. KARISMA Rp245.000.000 03/01/09
TOKO SEJAHTERA Rp 65.000.000 16/01/09
PT. BAKTI MANDIRI Rp 98.750.000 05/01/09
PD. KENCANA Rp 80.000.000 18/01/09
2.116 Laboratorium Auditing 

5. Untuk keperluan uji pisah batas dari transaksi setelah tanggal 31


Desember 2007 sebagai penjualan, dipilih tiga transaksi sebelum dan
sesudah berikut.

Tanggal Nama Jumlah No. Surat Tgl. Surat


No. Faktur
Faktur Pelanggan (Rp) Jalan Jalan
F-537/12/09 28/12/2009 PT.BAKTI 163.400.000 537/12/09 28/12/2009
MANDIRI
F-538/12/09 29/12/2009 PT. KENANGA 163.400.000 538/12/09 29/12/2009
F-539/12/09 29/12/2009 PD. KENCANA 68.360.000 539/12/09 29/12/2009
F-001/12/10 05/01/2010 TOKO 34.700.000 001/12/10 05/01/2010
BENDERA
F-002/12/10 05/01/2010 TOKO 163.400.000 002/12/10 05/01/2010
SEJAHTERA
F-003/12/10 05/01/2010 PT. NOVA 361.400.000 003/12/10 05/01/2010

6. Untuk PPN Keluaran, berdasarkan rekonsiliasi SPT mas PPN tahun 2009
dengan buku besar terjadi selisih sebagai berikut:
a. Perbedaan pencatatan dan pelaporan PPN.
b. Adanya penyesuaian yang ditemukan oleh auditor yang belum
dicatat pada buku besar sedangkan pelaporan SPT PPN sudah betul.

TUGAS ANDA

1. Pelajari ICQ yang telah dibuat oleh auditor sebelumnya.


2. Buatlah prosedur audit yang diperlukan dalam pemeriksaan ini.
3. Buatlah Kertas Kerja Pemeriksaan untuk pengujian ketaatan dan
kewajaran.
4. Lengkapi Kertas Kerja Pemeriksaan yang telah disediakan.
5. Dokumen yang diperlukan terdapat pada halaman-halaman berikutnya.
 EKSI4414/MODUL 2 2.117

Tanggal ....................................
No. .....................................

Kepada Yth. ............................. Contoh Surat Konfirmasi Piutang


..................................................
..................................................

..................................................

Dengan hormat,

Auditor kami, HARAHAP DAN REKAN, sedang memeriksa laporan keuangan


kami dan ingin mendapatkan konfirmasi langsung mengenai saldo p i utang kami
pada perusahaan Anda. Mohon bandingkan informasi di bawah ini dengan catatan
Anda pada tanggal tersebut. Apabila jumlahnya tidak cocok, mohon jelaskan secara
terperinci penyebab perbedaannya pada formulir di bawah ini. Kemudian tanda tangani
dan kirimkan langsung kepada auditor kami dengan menggunakan amplop terlampir.
Hormat kami

Gunawan
Gunawan A.
(Manajer
akuntansi
dan
keuangan
2.118 Laboratorium Auditing 

KONFIRMASI

No: ..............................................................
Kepada
KANTOR AKUNTAN HARAHAP DAN REKAN
Jakarta

Dengan Hormat

Saldo piutang PT. ARANKA pada perusahaan kami pada tanggal .................................. sebesar
.................................
adalah cocok / tidak cocok *) Jika tidak cocok; mohon jelaskan.
.......................................................................................................................................................
.......................................................................................................................................................
..........................................................................
Hormat kami

...............................................................................................
Nama : ................................................................
Jabatan : ................................................................
EE 1.11
Tanggal : ................................................................
*)Coret yang tidak perlu
 EKSI4414/MODUL 2 2.119

PT.ARANKA
JL. Pramuka No. 5
Sunter, Jakarta Utara
Telp. 021-425-0133

Jakarta, 7 Desember 2009


No. SJ-533/12/09
Kepada
Yth. TOKO RITCHIE
Jl Bolu 45 Jakarta

SURAT JALAN

No. Nama Barang Kuantitas Jumlah Keterangan


1. Sony Micro HI-FI CMT BX3 20 Unit

Yang Menerima, Yang Menyerahkan,

Danang P- Gunawan
(Danang Pramudia) (Gunawan)
2.120 Laboratorium Auditing 

PT.ARANKA
JL. Pramuka No. 5
Sunter, Jakarta Utara
Telp. 021-425-0133

Jakarta, 10 Desember 2009


No. SJ-534/12/09

Kepada
Yth. PT. ALEM
Jl. Mawar No 05 Bogor

SURAT JALAN

No. Nama Barang Kuantitas Jumlah Keterangan


1. Philips MCD 139 B 40 Unit

Yang Menerima, Yang Menyerahkan,

Caraka Gunawan
(Teri Caraka) (Gunawan)
 EKSI4414/MODUL 2 2.121

PT.ARANKA
JL. Pramuka No. 5
Sunter, Jakarta Utara
Telp. 021-425-0133

Jakarta, 15 Desember 2009


No. SJ-535/12/09
Kepada
Yth. PD. KENCANA
Jl Pahlawan 33 Surabaya

SURAT JALAN

No. Nama Barang Kuantitas Jumlah Keterangan


1. Acer AZ 1032 PTX 50

Yang Menerima, Yang Menyerahkan,

Katy Peres Gunawan


(Katy Peres) (Gunawan)
2.122 Laboratorium Auditing 

PT.ARANKA
JL. Pramuka No. 5
Sunter, Jakarta Utara
Telp. 021-425-0133

Jakarta, 22 Desember 2009


No. SJ-536/12/09
Kepada
Yth. PT. KARISMA
Jl Kranji No 91 Bekasi

SURAT JALAN

No. Nama Barang Kuantitas Jumlah Keterangan


1. Philips MCD 139 B 100

Yang Menerima, Yang Menyerahkan,


Pamudia
Ahadi Gunawan
(Lingga Pramudia Ahadi) (Gunawan)
 EKSI4414/MODUL 2 2.123

PT.ARANKA
JL. Pramuka No. 5
Sunter, Jakarta Utara
Telp. 021-425-0133

Jakarta, 28 Desember 2009


No. SJ-537/12/09
Kepada
Yth. PT. BAKTI MANDIRI
Jl Mesir 25 Jakarta

SURAT JALAN

No. Nama Barang Kuantitas Jumlah Keterangan


1. Sony LCD TFT T1234 80

Yang Menerima, Yang Menyerahkan,

Farhan .M
Gunawan
(Farhan Mubarokh) (Gunawan)
2.124 Laboratorium Auditing 

PT.ARANKA
JL. Pramuka No. 5
Sunter, Jakarta Utara
Telp. 021-425-0133

Jakarta, 30 Desember 2009


No. SJ-538/12/09
Kepada
Yth. PT. KENANGA
Jl Biru No 56 Bandung

SURAT JALAN

No. Nama Barang Kuantitas Jumlah Keterangan


1. Philips XTC 890 W 160

Yang Menerima, Yang Menyerahkan,

Margani Gunawan
(Margani Pinanti) (Gunawan)
 EKSI4414/MODUL 2 2.125

PT.ARANKA
JL. Pramuka No. 5
Sunter, Jakarta Utara
Telp. 021-425-0133

Jakarta, 7 Desember 2009


No. F-533/12/09
Kepada
Yth. TOKO RITCHIE
Jl Bolu 45 Jakarta

FAKTUR

No. Nama Barang Kuantitas Harga/Unit (Rp) Total (Rp)


1. Sony Micro HI-FI CMT BX3 20 3.368.500 67.370.000

Jumlah 67.370.000
Diskon
Kepala Adminstrasi Pembelian 67.370.000
DPP 67.370.000
Firmansyah PPN 67.370.000
6.737.000
Total Harga 60.633.000
(Iwan Firmansyah)

PPN
Total Harga
2.126 Laboratorium Auditing 

PT.ARANKA
JL. Pramuka No. 5
Sunter, Jakarta Utara
Telp. 021-425-0133

Jakarta, 10 Desember 2009


No. F-534/12/09
Kepada
Yth. PT. ALEM
Jl. Mawar No. 05 Bogor

FAKTUR

No. Nama Barang Kuantitas Harga/Unit (Rp) Total (Rp)


1. Philips MCD 139 B 40 Unit 2.056.000 82.240.000

Jumlah 82.240.000
Kepala Adminstrasi Pembelian Diskon -

Firmansyah Jumlah
PPN
82.240.000
8.224.000
82.240.000
(Iwan Firmansyah) Total Harga 74.016.000
 EKSI4414/MODUL 2 2.127

PT.ARANKA
JL. Pramuka No. 5
Sunter, Jakarta Utara
Telp. 021-425-0133
Jakarta, 15 Desember 2009
No. F-535/12/09
Kepada
Yth. PD. KENCANA
Jl Pahlawan 33 Surabaya

FAKTUR

No. Nama Barang Kuantitas Harga/Unit (Rp) Total (Rp)


1. 50 1.367.200 68.360.000

Jumlah 68.360.000
Kepala Adminstrasi Pembelian
Diskon
67.370.000
Firmansyah DPP
PPN
68.360.000
67.370.000
6.836.000
Total Harga 61.524.000
(Iwan Firmansyah)
2.128 Laboratorium Auditing 

PT.ARANKA
JL. Pramuka No. 5
Sunter, Jakarta Utara
Telp. 021-425-0133

Jakarta, 22 Desember 2009


No. F-536/12/09
Kepada
Yth. PT. KARISMA
Jl Kranji No 91 Bekasi

FAKTUR

No. Nama Barang Kuantitas Harga/Unit (Rp) Total (Rp)


1. Philips MCD 139 B 100 2.004.750 200.475.000

Jumlah 200.475.000
Kepala Adminstrasi Pembelian Diskon -
Jumlah
Firmansyah PPN
200.475.000
2.004.750
82.240.000
(Iwan Firmansyah) Total Harga 180.427.500
 EKSI4414/MODUL 2 2.129

PT.ARANKA
JL. Pramuka No. 5
Sunter, Jakarta Utara
Telp. 021-425-0133

Jakarta, 28 Desember 2009


No. F-537/12/09
Kepada
Yth. PT. BAKTI MANDIRI
Jl Mesir 25 Jakarta

FAKTUR

No. Nama Barang Kuantitas Harga/Unit (Rp) Total (Rp)


1. Sony LCD TFT T1234 80 2.042.500 163.400.000

Jumlah 163.400.000
Kepala Adminstrasi Pembelian Diskon
67.370.000
Firmansyah DPP
PPN
163.400.000
67.370.000
16.340.000
Total Harga 147.060.000
(Iwan Firmansyah)
2.130 Laboratorium Auditing 

PT.ARANKA
JL. Pramuka No. 5
Sunter, Jakarta Utara
Telp. 021-425-0133

Jakarta, 30 Desember 2009


No. F-538/12/09
Kepada
Yth. PT. KENANGA
Jl Biru No 56 Bandung

FAKTUR

No. Nama Kuantitas Harga/Unit (Rp) Total (Rp)


Barang 1.021.250 163.400.000
1. Philips XTC 890 W 160

Jumlah 163.400.000
Kepala Adminstrasi Pembelian
Diskon -

Firmansyah Jumlah
PPN
163.400.000
16.340.000
(Iwan Firmansyah) 82.240.000
Total Harga 147.060.000
 EKSI4414/MODUL 2 2.131

PT.ARANKA
JL. Pramuka No. 5
Sunter, Jakarta Utara
Telp. 021-425-0133

Jakarta, 4 Desember 2009


No. BPK-01/X

BUKTI PENERIMAAN KAS

NAMA PELANGGAN Keterangan Jumlah (Rp)


PT. ALEM BG 234034 37.500.000
PD. KENCANA BG 234204 56.000.000

Dibuat oleh : Disetujui Oleh :

Fauzi
Windi
(Windi R) (Fauzi)
2.132 Laboratorium Auditing 

PT.ARANKA
JL. Pramuka No. 5
Sunter, Jakarta Utara
Telp. 021-425-0133

Jakarta, 5 Desember 2009


No. BPK-02/X

BUKTI PENERIMAAN KAS

NAMA PELANGGAN Keterangan Jumlah (Rp)


PT. KARISMA BG 234907 112.500.000

Dibuat oleh : Disetujui Oleh :

Fauzi
Windi
(Windi R) (Fauzi)
 EKSI4414/MODUL 2 2.133

PT.ARANKA
JL. Pramuka No. 5
Sunter, Jakarta Utara
Telp. 021-425-0133

Jakarta, 7 Desember 2009


No. BPK-03/X

BUKTI PENERIMAAN KAS

NAMA PELANGGAN Keterangan Jumlah (Rp)


PT. KENANGA BG 235101 150.000.000

Dibuat oleh : Disetujui Oleh :

Windi Fauzi
(Windi R) (Fauzi)
2.134 Laboratorium Auditing 

PT.ARANKA
JL. Pramuka No. 5
Sunter, Jakarta Utara
Telp. 021-425-0133

Jakarta, 13 Desember 2009


No. BPK-04/X

BUKTI PENERIMAAN KAS

NAMA PELANGGAN Keterangan Jumlah (Rp)


TOKO SEJAHTERA BG 235112 81.250.000

Dibuat oleh : Disetujui Oleh :

Windi Fauzi
(Windi R) (Fauzi)
 EKSI4414/MODUL 2 2.135

PT.ARANKA
JL. Pramuka No. 5
Sunter, Jakarta Utara
Telp. 021-425-0133

Jakarta, 17 Desember 2009


No. BPK-05/X

BUKTI PENERIMAAN KAS

NAMA PELANGGAN Keterangan Jumlah (Rp)


PT.ALEM BG 235131 61.250.000

Dibuat oleh : Disetujui Oleh :

Windi Fauzi
(Windi R) (Fauzi)
2.136 Laboratorium Auditing 

PT.ARANKA
JL. Pramuka No. 5
Sunter, Jakarta Utara
Telp. 021-425-0133

Jakarta, 19 Desember 2009


No. BPK-06/X

BUKTI PENERIMAAN KAS

NAMA PELANGGAN Keterangan Jumlah (Rp)


TOKO. RITCHIE BG 234135 173.750.000

Dibuat oleh : Disetujui Oleh :

Fauzi
Windi
(Windi R) (Fauzi)
 EKSI4414/MODUL 2 2.137

PT.ARANKA
JL. Pramuka No. 5
Sunter, Jakarta Utara
Telp. 021-425-0133

Jakarta, 21 Desember 2009


No. BPK-07/X

BUKTI PENERIMAAN KAS

NAMA PELANGGAN Keterangan Jumlah (Rp)


TOKO BENDERA BG 235145 20.000.000

Dibuat oleh : Disetujui Oleh :

Fauzi
Windi
(Windi R) (Fauzi)
2.138 Laboratorium Auditing 

PT.ARANKA
JL. Pramuka No. 5
Sunter, Jakarta Utara
Telp. 021-425-0133

Jakarta, 24 Desember 2009


No. BPK-08 X

BUKTI PENERIMAAN KAS

NAMA PELANGGAN Keterangan Jumlah (Rp)


TOKO. DOLPHIN BG 234150 41.250.000

Dibuat oleh : Disetujui Oleh :

Windi Fauzi
(Windi R) (Fauzi)
 EKSI4414/MODUL 2 2.139

Harahap & Rekan Kantor Akuntan Publik

(Kertas Kerja)
Keterangan Ref. Per Klien PARE Per Audit 31/12/ Per audit
KK 31/12/2009 Dedit Credit 2009 31/12/2008
E3 - -

^ ^ ^ ^ ^

Klien : Dibuat Oleh : Diperiksa Oleh : Indeks :

PT, ARANKA Rihan Galih PL 1


Tanggal : Tanggal :
Skedul:
Penjualan 12/01/2009 10/02/2009 31/12/2008
2.140 Laboratorium Auditing 

Harahap & Rekan Kantor Akuntan Publik

(Kertas Kerja)
Keterangan Ref. Per Klien PARE Per Audit 31/12/ Per audit
KK 31/12/2009 Dedit Credit 2009 31/12/2008
E3 - -

^ ^ ^ ^ ^

Klien : Dibuat Oleh : Diperiksa Oleh : Indeks :

PT, ARANKA Rihan Galih PL 1


Tanggal : Tanggal :
Skedul:
Penjualan 12/01/2009 10/02/2009 31/12/2008
 EKSI4414/MODUL 2 2.141

Harahap & Rekan Kantor Akuntan Publik

(Kertas Kerja)

Catatan Pemeriksaan :

3.

-
-

4.

Klien : Dibuat Oleh : Diperiksa Oleh : Indeks :

PT, ARANKA Rihan Galih PL 1


Tanggal : Tanggal :
Skedul:
Penjualan 12/01/2009 10/02/2009 31/12/2008
2.142 Laboratorium Auditing 

Harahap & Rekan Kantor Akuntan Publik

(Kertas Kerja)

Surat Jalan (SJ) Faktur Nama Tanggal Pencatatan


Tanggal No. Tanggal No. Pelanggan Jumlah (Rp.)

Catatan :

Klien : Dibuat Oleh : Diperiksa Oleh Indeks :


:
PT, ARANKA Rihan Galih PL 1.1
Tanggal : Tanggal :
Skedul:
Uji Pisah Batas Penjualan 14/01/2009 14/03/2009 31/12/2008
 EKSI4414/MODUL 2 2.143

Harahap & Rekan Kantor Akuntan Publik

(Kertas Kerja)
Surat Jalan Faktur Periksa Pencatatan ke
No. No. Tanggal No. Tanggal Pelanggan Jumlah Bukti Otorisasi Footing Buku Kartu Buku
Pendu Penj. Piutang Besar
-kung
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10.

Klien : Dibuat Oleh : Diperiksa Oleh Indeks :


:
PT, ARANKA Rihan Galih TOC 1.1
Tanggal : Tanggal : Periode :
Skedul:
Uji Transaksi Penjualan dan Piutang 14/01/2009 14/03/2009 31/12/2008
2.144 Laboratorium Auditing 

Cocokkanlah jawaban Anda dengan Kunci Jawaban Tes Formatif 2


yang terdapat di bagian akhir modul ini. Hitunglah jawaban yang benar.
Kemudian, gunakan rumus berikut untuk mengetahui tingkat penguasaan
Anda terhadap materi Kegiatan Belajar 2.

Jumlah Jawaban yang Benar


Tingkat penguasaan = 100%
Jumlah Soal

Arti tingkat penguasaan: 90 - 100% = baik sekali


80 - 89% = baik
70 - 79% = cukup
< 70% = kurang

Apabila mencapai tingkat penguasaan 80% atau lebih, Anda dapat


meneruskan dengan modul selanjutnya. Bagus! Jika masih di bawah 80%,
Anda harus mengulangi materi Kegiatan Belajar 2, terutama bagian yang
belum dikuasai.
 EKSI4414/MODUL 2 2.145

Kunci Jawaban Tes Formatif

Tes Formatif 1 Tes Formatif 2


1) A 1) B
2) C 2) A
3) D 3) B
4) C 4) C
5) C 5) B
6) C
7) D
8) D
9) B
10) B
2.146 Laboratorium Auditing 

Daftar Pustaka

AICPA. (1998). AICPA Professional Standards as of June 1, 1998. Volume


I. Commerce Clearing House, Inc. Chicago.

AICPA. (1998). AICPA Professional Standards as of June 1, 1998. Volume


II. Commerce Clearing House, Inc. Chicago.

Agoes, Sukrisno. (2004). Auditing(Pemeriksaan Akuntan) oleh Kantor


Akuntan Publik Jilid 1. Edisi Ketiga. Lembaga Penerbit Fakultas
Ekonomi Universitas Indonesia. Jakarta.

Arens, Alvin A. and James K. Loebbecke. (2000). Auditing: An Integrated


approach. Eight Edition. Prentice-Hall, Inc. Upper Saddle River.

Arens, Alvin A., Randal J. Elder, and Mark S. Beasley. (2003). Auditing and
Assurance Service – An Integrated Approach. 9th Edition. Prentice Hall.
Englewood Cliffs, New Jersey.

Boynton, William C. and Walter G. Kell. (1996). Modern Auditing. Sixth


Edition. John Wiley & Sons. New York.

Carmichael, D.R and Alan J. Winter. (1985). The Evolution of Audit


Reporting. Dalam D.R. Carmichael, john J. Willingham (Eds.)
Perspectives in Auditing. Fourth Edition. McGraw-Hill Book Company.
New York.

Carmichael, D.R and John J. Willingham. (1996). Auditing Concepts and


Methods, a Guide to Current Theory and Practice. 6th Edition. McGraw-
Hill Book Company. New York.

Herbert, Leo. (1979). Auditing The Performance of Management. Lifetime


Learnig Publications. Belmont, California.
 EKSI4414/MODUL 2 2.147

Ikatan Akuntan Indonesia – Kompartemen Akuntan Publik. (2001). Standar


Profesional Akuntan Publik per 1 Januari 2001. Penerbit Salemba
Empat. Jakarta.

______. (2002). Standar akuntansi Keuangan. Penerbit Salemba Empat.


Jakarta.

Konrath, Laweey F. (2002). Auditing Concepts and Application, a Risk –


Analysis Approach. 5th Edition. West Pubishing Company.

Mulyadi. (2001). Sistem Akuntansi. Edisi Ketiga. PT Salemba Empat.


Jakarta.

Mulyadi. (2002). AuditingBuku 1. Edisi 6. Salemba Empat. Jakarta.

Newman, Benyamin. (1980). Forms manual for The CPA. John Wiley &
Sons. New York.

Novak, Stephen R. (1980). Field Auditor’s Manual and Guide. Second


Printing. Institute for Business Planning, Inc. Englewood Cliffs, New
Jersey.

Sawyer, Lawrence. (1996). Sawyer’s Internal Auditing, The Practice of


Modern Internal Auditing. The Institute of Internal Auditors. Altamonte
Springs, Florida.

Taylor, Donald H. and William Glezen. (1991). Auditing: Integrated Concept


and Procedures. 5th Edition. John Wiley & Sons, Inc. New York.

Whittington, O. Ray and Kurt Pany. (2001). Principles of Auditing, and


Other Assurance Services. 13th Edition. McGraw-Hill. Singapore.
Modul 3

Pemeriksaan Siklus Persediaan,


Penggudangan, Pembayaran Utang
Dagang, serta Kas dan Setara Kas
Dr. Amilin, M.Si., Ak.

PEN D A HU L UA N

D alam Modul 3 ini akan di bahas mengenai prosedur pemeriksaan


terhadap Siklus persediaan, penggudangan, dan pembayaran utang
dagang, dan pemeriksaan terhadap Kas dan setara Kas.
Dalam perusahaan Siklus persediaan, penggudangan, dan pembayaran
hutang usaha biasanya menghabiskan waktu yang cukup banyak, karena
keterkaitan akun-akun yang terdapat di dalam siklus tersebut. Demikian pula
pemeriksaan Kas dan setara kas yang sangat penting untuk diperhatikan,
karena pada akun inilah sering terjadi kecurangan-kecurangan, yang
dikarenakan sifat dari uang kas yang mudah dipindahtangankan.
Setelah membaca modul ini Anda diharapkan dapat:
1. menjelaskan mengenai siklus persediaan, penggudangan, dan
pembayaran utang usaha, dan elemen-elemen yang terdapat di dalamnya,
2. menjelaskan mengenai pemeriksaan terhadap siklus persediaan,
penggudangan, dan pembayaran utang usaha,
3. melakukan pemeriksaan terhadap siklus persediaan, penggudangan, dan
pembayaran utang usaha,
4. menjelaskan mengenai Kas dan setara kas, serta elemen-elemen yang
terdapat di dalamnya, dan
5. menjelaskan mengenai pemeriksaan Kas dan setara kas, dan
6. melakukan pemeriksaan atau audit atas Kas dan setara kas.
3.2 Laboratorium Auditing 

Kegiatan Belajar 1

Pemeriksaan Siklus Persediaan,


Penggudangan, dan Pembayaran Utang
Dagang

A. PEMERIKSAAN SIKLUS PERSEDIAAN DAN PERGUDANGAN

Persediaan meliputi barang dagang yang dibeli dan disimpan untuk


dijual kembali, misalnya barang dagang dibeli oleh pengecer untuk dijual
kembali, atau pengadaan tanah dan properti lainnya untuk dijual kembali.
Persediaan juga mencakup barang jadi yang telah diproduksi, atau barang
dalam penyelesaian yang sedang diproduksi perusahaan, dan termasuk bahan
serta perlengkapan yang akan digunakan dalam produksi.
Biaya persediaan harus meliputi semua biaya pembelian, biaya konversi,
dan biaya lain yang timbul sampai persediaan berada dalam kondisi yang
tepat dan siap untuk dijual atau dipakai.
Siklus persediaan dan pergudangan merupakan siklus yang unik karena
hubungannya yang erat dengan siklus transaksi lainnya. Bagi perusahaan
manufaktur, bahan baku memasuki siklus persediaan dan penggudangan dari
siklus akuisisi dan pembayaran, sementara tenaga kerja langsung
memasukinya dari siklus penggajian dan personalia. Siklus penggudangan
dan persediaan diakhiri dengan penjualan barang dalam siklus penjualan dan
penagihan.
Tujuan utama keseluruhan dari audit siklus persediaan dan
penggudangan adalah untuk menyediakan kepastian bahwa laporan keuangan
memperhitungkan secara wajar bahan baku, barang dalam proses, persediaan
barang jadi dan harga pokok penjualan.
Audit persediaan secara khusus menguji saldo persediaan akhir tahun,
sering kali merupakan bagian audit paling rumit dan menghabiskan waktu
paling banyak.
Faktor-faktor yang mempengaruhi kerumitan audit persediaan yaitu:
1. persediaan umumnya adalah bagian utama dalam neraca dan sering kali
merupakan akun terbesar yang masuk ke modal kerja;
2. persediaan tersebar di beberapa lokasi yang menyulitkan pengendalian
fisik dan perhitungannya;
 EKSI4414/MODUL 3 3.3

3. keragaman persediaan menciptakan kesulitan bagi auditor. Seperti


perhiasan, kimia, dan suku cadang elektronik sering kali menyulitkan
observasi dan penilaian;
4. ada beberapa metode penilaian inventory yang dapat diterima, namun
klien harus konsisten dalam pemakaian metode tersebut. Terlebih lagi
perusahaan dapat memilih metode yang berbeda untuk jenis persediaan
yang berbeda.

1. Fungsi Bisnis di dalam Siklus serta Dokumen dan Catatan Terkait


Persediaan dapat beragam bentuknya, tergantung pada sifat bisnisnya.
Misal untuk bisnis eceran atau grosir, persediaan terpenting adalah
persediaan barang dagangan. Siklus persediaan dan pergudangan dapat
dianggap terdiri dari 2 sistem yang terpisah tapi erat terkait, yang satu
melibatkan arus fisik barang yang sebenarnya sedangkan yang lain adalah
biaya terkait.
Persediaan dapat beragam bentuknya, tergantung pada sifat bisnisnya.
Misal untuk bisnis eceran atau grosir, persediaan terpenting adalah
persediaan barang dagangan.
Siklus persediaan dan pergudangan dapat dianggap terdiri dari 2 sistem
yang terpisah tapi erat terkait, yang satu melibatkan arus fisik barang yang
sebenarnya sedangkan yang lain adalah biaya terkait.
Siklus Persediaan adalah sebagai berikut.
a. Proses Pembelian
Siklus persediaan dan pergudangan bermula dengan permintaan bahan
baku untuk produksi. Permintaan pembelian digunakan untuk memesan
barang-barang persediaan oleh bagian pembelian, pembelian dapat
diawali oleh inisiatif pegawai gudang atau sistem komputer saat jumlah
persediaan telah sampai ke level yang telah ditentukan sebelumnya.
Pengendalian atas permintaan pembelian dan hal-hal yang berkaitan
dengan itu harus dievaluasi dan diuji sebagai bagian dari siklus
pembayaran dan pengadaan.
b. Menerima bahan baku
Penerimaan bahan baku juga merupakan bagian dari siklus pembayaran
dan pengadaan. Bahan baku tersebut harus diinspeksi kuantitas dan
kualitasnya.
c. Menyimpan bahan baku.
d. Memproses barang.
3.4 Laboratorium Auditing 

e. Menyimpan barang jadi.


f. Mengirimkan barang jadi.
g. Pencatatan di File Induk Persediaan Perpetual.

Secara ringkas Audit atas Persediaan dan Pergudangan dapat dilihat pada
Gambar 3.1berikut.

Gambar 3.1
Gambaran menyeluruh Audit atas Persediaan dan pergudangan
 EKSI4414/MODUL 3 3.5

2. Fungsi Bisnis dalam Siklus Beserta Dokumen dan Catatan yang


terkait
a. Perolehan dan Pencatatan Barang Mentah, Upah, dan Overhead
Pertama-tama auditor harus memahami pengendalian internal dari ketiga
fungsi ini, lalu kemudian diuji sebagai bagian dari pelaksanaan uji
kontrol dan uji substantif atas transaksi terhadap siklus pembayaran dan
perolehan serta siklus penggajian dan kepegawaian. Setelah melakukan
tes maka auditor harus memperoleh keyakinan bahwa perolehan bahan
baku dan biaya produksi telah disajikan dengan benar dan sampel harus
didesain untuk memastikan sistem ini telah diuji dengan cukup.
b. Transfer Aktiva dan Biaya
Proses ini di uji sebagai bagian dari siklus persediaan dan pergudangan.
Independen dari siklus lain.
c. Pengiriman Barang Jadi dan Pencatatan Pengiriman dan Biaya
Ini merupakan bagian dari siklus penjualan dan penagihan. Uji
Pengendalian dan uji substantif atas transaksi harus termasuk prosedur
untuk memverifikasi keakuratan file induk persediaan perpetual.
d. Observasi Fisik Persediaan
Untuk menguji keeksisan dan ketepatan jumlah barang persediaan yang
tercatat dalam neraca. Persediaan merupakan area audit pertama di mana
pemeriksaan fisik merupakan tipe bukti paling esensial dalam
memverifikasi saldo dalam rekening.
e. Harga dan Kompilasi Persediaan
Biaya untuk menilai persediaan harus diuji untuk mengetahui apakah
klien sudah mengikuti metode yang diizinkan GAAP/PSAK. Prosedur
audit untuk memverifikasi biaya ini disebut price test. Sebagai tambahan
auditor harus memverifikasi apakah perhitungan fisik sudah diringkas
dengan benar, apakah harga dan jumlah persediaan sudah dialokasikan
dengan benar, dan pengalokasian sudah dijumlah dengan benar.
3.6 Laboratorium Auditing 

Gambar 3.2
Akun yang terkait dengan siklus persediaan dan penggudangan

Gambar 3.3
Fungsi dan Dokumen yang terkait dengan siklus
persediaan dan penggudangan
 EKSI4414/MODUL 3 3.7

3. Audit dari akuntansi biaya


a. Kontrol terhadap akuntansi biaya adalah semua yang terkait dengan
persediaan fisik dan biaya-biaya terkait mulai bahan baku diminta
sampai kepada proses produksi selesai dan ditransfer ke gudang
penyimpanan. Dua macam pengendalian ini bisa dibedakan menjadi
2 kategori.
1) Kontrol Fisik terhadap persediaan bahan baku barang dalam proses,
dan barang jadi. Beberapa kontrol utama untuk melindungi aset
yaitu:
a) pemisahan secara fisik, keterbatasan akses ke tempat
penyimpanan bahan baku, barang dalam proses, dan barang
jadi;
b) penggunaan Dokumen bernomor urut tercetak yang telah
diotorisasi untuk melakukan pemindahan persediaan; kemudian
salinannya harus disampaikan ke bagian akuntansi oleh
pembuat.
2) Kontrol terhadap biaya-biaya terkait
Adanya internal kontrol yang memadai untuk mengintegrasikan
catatan akuntansi dengan catatan produksi. Keberadaan dari catatan
biaya yang memadai sangat penting untuk pricing. Mengontrol
biaya dan menilai biaya persediaan.

b. Pengujian terhadap Akuntansi Biaya


Dalam audit atas akuntansi biaya, auditor berkepentingan dalam empat
aspek berikut.
1) Pengendalian Fisik
Tes terhadap kecukupan pengendalian fisik terhadap bahan baku,
barang dalam proses, dan barang jadi harus dibatasi hanya pada
observasi dan daftar pertanyaan (wawancara). Sebagai contoh
Auditor bisa memeriksa ruang penyimpanan bahan baku untuk
menentukan apakah persediaan sudah dilindungi dari pencurian dan
penyalahgunaan dengan melihat apakah ada gudang yang terkunci.
2) Catatan dan Dokumen dalam Pentransferan/Pemindahan Persediaan
Auditor fokus utama pada verifikasi pada transfer inventory dari
satu lokasi ke lokasi lain adalah apakah transfer dalam catatan
memang benar ada, serta kuantitas, deskripsi, dan tanggal dari
semua transfer tercatat akurat.
3.8 Laboratorium Auditing 

Cara pertama adalah penting untuk mengetahui internal kontrol dari


klien sebelum menentukan tes yang akan dilakukan. Setelah internal
kontrolnya diketahui baru kita melakukan pengujian terhadap dokumen-
dokumen dan catatan. Contoh untuk menguji keberadaan dan akurasi dari
pengiriman bahan baku dari gudang bahan baku ke departemen produksi
untuk diolah ialah dengan memeriksa apakah ada otorisasi dalam daftar
requisition, membandingkan kuantitas, deskripsi barang, dan tanggal dengan
informasi bahan baku pada file induk persediaan perpetual.
1) File Induk Persediaan Perpetual
File induk persediaan perpetual yang memadai memiliki efek yang besar
terhadap penetapan waktu pelaksanaan dan luasnya pemeriksaan fisik
persediaan oleh auditor. Bila file induk persediaan akurat biasanya
dimungkinkan pengujian fisik setelah tanggal neraca. Persediaan fisik
interim dapat menghemat biaya auditor dan klien.
2) Catatan Biaya Per Unit
Dalam pengujian catatan biaya persediaan, auditor harus memahami
pengendalian internal. Ini sering kali bisa memakan waktu banyak
karena arus biaya biasanya terintegrasi dengan catatan akuntansi lain.
Saat auditor sudah memahami pengendalian internal maka pendekatan
verifikasi internal melibatkan konsep yang sama dengan verifikasi pada
transaksi penjualan dan perolehan.

Kesulitan utama dalam memverifikasi catatan biaya persediaan adalah


menentukan kewajaran pemilihan alasan yang mendasari alokasi biaya.
Sebagai contoh untuk biaya Overhead dalam mengevaluasi pengalokasian
biaya ini, auditor harus memperhatikan kewajiban pembagi dan pembilang
yang akan menghasilkan biaya per unit. Tujuan utama mengetes kewajaran
alasan pemilihan alokasi biaya adalah apakah sudah memenuhi prinsip-
prinsip dalam GAAP.
 EKSI4414/MODUL 3 3.9

Gambar 3.4
Metodologi Pengujian Substantif atas Translasi Akuntansi Biaya

4. Prosedur Analisis
Prosedur analisis untuk Siklus Persediaan dan pergudangan sama
pentingnya dengan siklus akuntansi lainnya. Contoh untuk prosedur analisis
yang kemungkinan terjadi pada siklus persediaan dan pergudangan adalah
sebagai berikut.
3.10 Laboratorium Auditing 

Tabel 3.1
Prosedur Analisis terhadap siklus persediaan dan penggudangan

PROSEDUR ANALISIS KEMUNGKINAN SALAH SAJI


Membandingkan Gross Margin Nilai HPP kemungkinan disajikan terlalu
Percentage dengan tahun-tahun rendah dan terlalu tinggi.
sebelumnya.
Membandingkan Inventory Turnover Adanya Persediaan yang usang, nilai
(HPP dibagi dengan jumlah persediaan persediaan disajikan terlalu rendah atau
rata-rata, dengan tahun sebelumnya). terlalu tinggi.
Membandingkan biaya unit persediaan Biaya per unit disajikan terlalu rendah
dengan tahun-tahun sebelumnya. atau terlalu tinggi sehingga mem-
pengaruhi keseluruhan nilai persediaan.
Membandingkan nilai persediaan dengan Salah saji dalam biaya kompilasi per unit
tahun-tahun sebelumnya. atau perpanjangan.
Membandingkan biaya produksi tahun Salah saji biaya per unit terutama tenaga
sekarang dengan tahun-tahun sebelum- kerja langsung dan overhead.
nya (Biaya variabel harus sesuai dengan
perubahan volume).

5. Metodologi Perancangan Pengujian Terinci atas Saldo untuk


Persediaan terdiri dari tiga tahap yaitu:

Tahap I, terdiri atas rincian instruksi sebagai berikut.


 Identifikasi risiko bisnis klien yang mempengaruhi siklus persediaan
dan pergudangan.
 Tentukan salah saji yang dapat ditolerir dan nilailah risiko bawaan
untuk siklus persediaan dan pergudangan.
 Nilailah risiko pengendalian untuk beberapa siklus.

Tahap II terdiri atas instruksi sebagai berikut.


 Rancang dan laksanakan pengujian pengendalian dan pengujian
substantif atas transaksi untuk siklus persediaan dan pergudangan.

Tahap III terdiri atas instruksi sebagai berikut.


 Rancang dan laksanakan prosedur analitik untuk siklus persediaan
dan pergudangan.
 Rancang pengujian terinci atas persediaan untuk memenuhi tujuan
audit terkait - saldo Prosedur audit.
 Besar sampel.
 EKSI4414/MODUL 3 3.11

 Unsur yang dipilih.


 Waktu.

Gambar 3.5
Metodologi Perancangan Pengujian Terinci atas Saldo untuk Persediaan

Karena kompleksitas pelaksanaan audit persediaan, dua aspek pengujian


terinci atas saldo dibahas terpisah:
a. pengamatan persediaan fisik, dan
b. penilaian harga dan kompilasi persediaan.
3.12 Laboratorium Auditing 

Memperoleh pemahaman atas bisnis klien lebih penting untuk


persediaan dibandingkan untuk kebanyakan aspek audit karena persediaan
bervariasi sangat signifikan untuk perusahaan yang berbeda. Terdapat
sumber yang signifikan mengenai risiko bisnis yang terkait dengan
persediaan karena adanya faktor semacam siklus produk yang pendek dan
risiko keusangan, penggunaan persediaan just in time dan teknik manajemen
saluran pasokan lain, ketergantungan pada sedikit pemasok, dan
penggunaan teknologi pengelolaan persediaan yang canggih.
Pengendalian intern atas catatan perpetual, pengendalian fisik,
perhitungan persediaan, dan penilaian harga persediaan.
Auditor pertama kali menetapkan Tolerable Misstatement dan
menetapkan risiko bawaan pada persediaan. Risiko bawaan biasanya diset
tinggi untuk perusahaan dengan persediaan yang signifikan. Dalam
menetapkan risiko kontrol auditor terutama menaruh perhatian pada catatan
perpetual. Catatan fisik, penghitungan persediaan dan pricing persediaan
secara signifikan dan mempercepat penyelesaian laporan audit klien.
Pengujian terhadap File induk persediaan perpetual bertujuan mengurangi tes
fisik persediaan. Dokumen yang digunakan untuk memverifikasi perolehan
bahan baku dapat diperiksa sekaligus saat memverifikasi perolehan dalam
siklus perolehan dan pembayaran.
a. Observasi Fisik Persediaan
Sesuai SAS 1 (AU 331) observasi terhadap keberadaan barang
persediaan diperlukan:
“........ sangat umum diperlukan bagi auditor independen untuk hadir
pada saat penghitungan dan, melalui observasi, pengujian, dan daftar
pertanyaan yang tepat, memuaskan pengetahuannya sehubungan dengan
keefektifan dari metode pengambilan persediaan dan mengukur
keandalan dari penyajian klien mengenai jumlah dan kondisi fisik barang
persediaan”.
Hal penting dalam ketentuan SAS 1 adalah perbedaan antara observasi
terhadap perhitungan fisik dengan tanggung jawab melakukan
penghitungan tersebut. Klien bertanggung jawab menyusun prosedur
yang akurat untuk perhitungan fisik persediaan, serta betul-betul
melaksanakan dan membukukannya. Tanggung jawab auditor adalah
mengevaluasi dan mengamati prosedur perhitungan fisik tadi dan
mengambil kesimpulan atas keberadaan fisik persediaan.
 EKSI4414/MODUL 3 3.13

Ketentuan ini tidak dapat dilaksanakan jika persediaan disimpan dalam


gudang umum atau yang pengelolaannya dilakukan pihak luar lain,
untuk hal tersebut biasanya auditor melakukan konfirmasi terhadap
pengelola. Namun jika jumlah persediaannya signifikan auditor bisa
melakukan prosedur tambahan, seperti menginvestigasi kinerja penjaga
gudang, menerima laporan akuntan independen mengenai prosedur
pengendalian penjaga gudang atas barang-barang yang berada di bawah
tanggung jawabnya.
1) Pengendalian
Prosedur pengendalian yang memadai mencakup petunjuk yang
jelas mengenai perhitungan fisik, verifikasi intern yang independen
atas perhitungan, rekonsiliasi independen antara hasil perhitungan
dengan berkas induk persediaan perpetual, dan pengendalian yang
cukup terhadap kartu atau kertas kerja hasil penghitungan. Jika
petunjuk di bidang persediaan tersebut tidak memberikan
pengendalian yang memadai, auditor harus mencurahkan waktu
lebih banyak guna meyakinkan perhitungan fisiknya akurat.
2) Keputusan Audit
Saat Pelaksanaan Auditor memutuskan apakah pengamatan
persediaan fisik dapat dilakukan sebelum tanggal neraca terutama
berdasarkan akurasi berkas induk persediaan perpetual. Jika
perhitungan persediaan fisik interim diizinkan, maka auditor
mengamati dan sekaligus menguji berkas persediaan perpetual
untuk transaksi dari tanggal penghitungan hingga tanggal neraca.
Bilamana ternyata catatan perpetual itu akurat klien tidak perlu
melakukan perhitungan fisik setiap tahun, tetapi auditor hanya perlu
membandingkan catatan persediaan perpetual dengan persediaan
aktual secara sampling pada saat diperlukan.
3) Ukuran Sampel
Ukuran sampel yang diambil dalam pengamatan fisik biasanya tidak
dinyatakan dalam angka tertentu, karena penekanan dalam
pengujian ini adalah pengamatan prosedur klien, bukannya memilih
unsur tertentu untuk diuji. Misalnya ukuran sampel berupa lamanya
waktu (jam) yang akan digunakan. Harus ada perhatian khusus
dalam pengamatan persediaan karena sulitnya memperbesar sampel
atau pengulangan pelaksanaan pengujian setelan perhitungan fisik
dilakukan.
3.14 Laboratorium Auditing 

4) Pemilihan Unsur
Kecermatan dibutuhkan untuk mengamati perhitungan unsur yang
paling signifikan dan sampel yang mewakili jenis persediaan
tertentu; menanyakan jenis barang yang mungkin mengalami
kerusakan atau kerusakan, dan menanyakan alasan manajemen tidak
memasukkan barang tertentu yang material.
5) Pengujian Pengamatan Fisik
Bagian terpenting dari pengamatan persediaan yaitu menentukan
apakah perhitungan persediaan secara fisik yang dilakukan sesuai
dengan instruksi klien atau tidak. Untuk melakukan ini secara
efektif, sangat penting bagi auditor untuk hadir pada saat
perhitungan persediaan secara fisik dilakukan.

Tabel 3.2
Tujuan Audit Terkait-Saldo dan Pengujian Terinci atas Saldo untuk
Pengamatan Fisik Persediaan

Prosedur Pengamatan Fisik


Tujuan Audit Terkait Saldo Komentar
Persediaan Umum
Persediaan yang dibukukan Pilih sampel secara acak dan Tujuannya diikutkannya
dalam kartu secara fisik ada bandingkan dengan persediaan barang fiktif dalam
(keberadaan) yang ada pada fisik persediaan. persediaan.
Amati apakah persediaan terjadi
selama penghitungan
Persediaan yang telah ada Periksa persediaan untuk Perhatian khusus diberikan
dan dibukukan dihitung dan meyakinkan bahwa telah diberi pada kelalaian dalam
diberikan kartu untuk kartu. Amati apakah pergerakan mencantumkan persediaan
memastikan tidak ada yang persediaan terjadi selama dalam jumlah besar.
hilang (Kelengkapan) penghitungan. Pengujian ini seharusnya
Tanyakan apakah ada persediaan dilakukan pada saat selesai
dalam lokasi lain. melakukan penghitungan fisik.
Hitung semua kartu yang dipakai
dan tidak dipakai untuk memastikan
tidak ada yang hilang atau sengaja
dihilangkan.
Bukukan nomor kartu yang terpakai
dan tidak terpakai guna tindak lanjut
berikutnya.
Persediaan dihitung akurat Hitung kembali pembukuan klien Membukukan penghitungan
(keakuratan) untuk meyakinkan pembukuan yang klien dalam kertas kerja
akurat pada kartu (juga periksa pemeriksaan dalam lebar
deskripsi dan unti perhitungan). persediaan dengan dua
Bandingkan penghitungan fisik alasan; untuk
dengan berkas induk perpetual. mendokumentasikan bahwa
Catat perhitungan klien untuk pemeriksaan fisik yang
perhitungan berikutnya. memadai telah dilakukan.
 EKSI4414/MODUL 3 3.15

Prosedur Pengamatan Fisik


Tujuan Audit Terkait Saldo Komentar
Persediaan Umum
Dan untuk menguji
kemungkinan klien mengubah
penghitungan setelah auditor
meninggalkan lokasi.
Persediaan diklasifikasikan Periksa deskripsinya pada kartu Pengujian tersebut akan
dengan benar dalam kartu dan bandingkan fisik persediaan dilakukan sebagai bagian dari
(Klasifikasi) untuk bahan baku, barang dalam prosedur pertama dalam
proses dan barang jadi. Evaluasi tujuan keakurasian.
apakah barang dalam kartu waktu
proses itu memadai.
Informasi diperoleh untuk Catatan kertas kerja pemeriksaan Mendapatkan informasi pisah
memastikan apakah untuk tindak lanjut bagi nomor batas bagi penjualan dan
penjualan dan pembelian terakhir dokumen pengiriman yang perolehan merupakan bagian
persediaan telah dilakukan digunakan pada akhir tahun. penting dari pengamatan
dengan layak (Pisah Batas) Yakinkan bahwa persediaan barang persediaan.
tersebut tidak diikutkan dalam
perhitungan fisik.
Unsur persediaan yang telah Pengujian atas keusangan
usang atau tidak terpakai persediaan dengan menanyai
dikeluarkan atau dicatat (nilai karyawan, pegawai, ataupun
yang dapat direalisir) manajemen, dan waspada terhadap
barang usang yang terletak tidak
pada tempatnya.
Klien berhak membukukan Tanyakan barang konsinyasi atau
persediaan pada kartu (Hak) barang pelanggan yang
dimasukkan ke dalam perusahaan
klien
Waspadai persediaan yang
dipisahkan atau ditandai khusus
yang bukan milik klien

6. Audit atas Penetapan Harga dan Kompilasi


Pengujian kompilasi persediaan (inventory compilation test) mencakup
semua pengujian ikhtisar kuantitas fisik, perkalian harga dengan kuantitas,
penjumlahan ikhtisar persediaan, dan penelusuran total ke Buku besar.
Audit atas penetapan harga dan kompilasi terdiri dari berikut ini.
a. Pengendalian Penetapan Harga dan Kompilasi
Keberadaan struktur pengendalian intern yang memadai untuk biaya per
unit yang terintegrasi dengan produksi dan catatan akuntansi lain,
penting untuk meyakinkan bahwa tingkat biaya yang memadai telah
digunakan untuk menilai persediaan akhir.
Satu pengendalian intern yang penting adalah penggunaan catatan biaya
standar (standard cost record), yang menunjukkan penyimpangan dalam
3.16 Laboratorium Auditing 

biaya bahan baku, biaya tenaga kerja, dan biaya overhead serta dapat
digunakan untuk mengevaluasi produksi.
b. Prosedur penetapan Harga dan Kompilasi
Kerangka acuan untuk menerapkan tujuan audit adalah daftar persediaan
yang didapat dari klien yang mencantumkan deskripsi, jumlah, harga per
unit, dan nilai perkalian dari tiap jenis persediaan. Daftar persediaan
terdiri dari deskripsi jenis persediaan dengan bahan baku, barang dalam
proses, dan barang jadi disusun terpisah. Jumlahnya sama dengan angka
pada buku besar.
c. Penilaian Persediaan
Dalam melakukan pengujian harga, tiga hal penting mengenai metode
penetapan harga klien:
1) metode tersebut harus sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku
umum.
2) penerapannya konsisten dari tahun ke tahun.
3) harus mempertimbangkan antara nilai pasar dan nilai pengganti
(replacement cost).

Tabel 3.3
Tujuan Audit Terkait-Saldo dan Pengujian Terinci
atas Saldo untuk Pengendalian Penetapan Harga dan Kompilasi

Tujuan Audit Terkait Prosedur Penetapan Harga


Komentar
Saldo dan Kompilasi Persediaan
Persediaan dalam Lakukan pengujian kompilasi Perluas kuantitas kali harga
skedul persediaan (lihat tujuan keberadaan, pada unsur yang terpilih.
sesuai dengan kelengkapan, dan keakurasian). Kecuali jika pengendalian
perhitungan fisik, Jumlahkan skedul daftar lemah, pengujian atas
perkalian, dan persediaan untuk bahan baku, perkalian dan penjumlahan
Penjumlahan adalah barang dalam proses, dan seharusnya dibatasi.
benar dan sesuai barang jadi.
dengan buku besar Telusuri total ke buku besar.
(kecocokan rincian)
Persediaan dalam Telusuri persediaan yang Nomor kartu dan
skedul daftar terdaftar dalam skedul ke kartu penghitungan diverifikasi
persediaan adalah persediaan dan catatan sebagai bagian dari
ada (keberadaan) penghitungan auditor untuk pengamatan persediaan fisik
mengetahui keberadaan dan ditelusuri ke skedul daftar
deskripsinya. Enam tujuan persediaan sebagai bagian
berikutnya akan dipengaruhi dari pengujian ini.
oleh hasil pengamatan
persediaan secara fisik.
 EKSI4414/MODUL 3 3.17

Tujuan Audit Terkait Prosedur Penetapan Harga


Komentar
Saldo dan Kompilasi Persediaan
Persediaan yang ada Catat dan hitung nomor kartu Hitung nomor yang tidak
termasuk di dalam yang tidak terpakai dalam kertas terpakai untuk meyakinkan
skedul daftar kerja untuk meyakinkan bahwa bahwa tidak ada kartu yang
persediaan tidak ada kartu yang dihilangkan.
(kelengkapan) ditambahkan.
Telusuri data kartu persediaan
ke skedul daftar persediaan
untuk meyakinkan bahwa kartu
tersebut telah masuk.
Persediaan di dalam Telusuri daftar persediaan Lakukan pengujian
skedul daftar dalam skedul ke kartu penetapan harga
persediaan adalah persediaan dan catatan persediaan.
akurat (keakurasian) penghitungan jumlah dan
deskripsi auditor
Persediaan di dalam Verifikasi klasifikasi bahan baku,
skedul daftar barang dalam proses, dan
persediaan barang jadi dengan
diklasifikasikan membandingkan deskripsi pada
dengan layak kartu persediaan beserta
(klasifikasi) pengujian pencatatan
penghitungan auditor dengan
skedul daftar persediaan.
Persediaan di dalam skedul
daftar persediaan dinyatakan
pada nilai yang dapat direalisir
(nilai yang dapat direalisir)
Lakukan pengujian biaya
perolehan atau harga pasar
manakah yang paling rendah,
demikian pula harga jual dan
keusangan.
Klien berhak atas Telusuri kartu persediaan yang
persediaan di dalam diidentifikasi sebagai barang
skedul daftar yang tidak dimiliki selama
persediaan (hak) pengamatan fisik ke skedul daftar
persediaan untuk meyakinkan
barang ini tidak dimasukkan.
Telaah kontrak dengan pemasok
dan pelanggan dan lakukan
tanya jawab ke manajemen
mengenai kemungkinan
masuknya konsinyasi atau
persediaan yang bukan dimiliki
lainnya atau tidak dimasukkan-
3.18 Laboratorium Auditing 

Tujuan Audit Terkait Prosedur Penetapan Harga


Komentar
Saldo dan Kompilasi Persediaan
nya barang yang dimiliki.
Persediaan dan akun Periksa penyajian dan Deskripsi yang memadai
terkait dalam siklus pengungkapan laporan atas metode penghitungan
persediaan dan keuangan yang mencakup: harga perolehan persediaan.
pergudangan disajikan pemisahan pengungkapan Deskripsi persediaan yang
dan diungkapkan bahan baku, barang dalam digadaikan
dengan benar proses, dan barang jadi. Memasukkan penjualan dan
(penyajian dan komitmen pembelian yang
pengungkapan) signifikan Penggadaian
persediaan dan komitmen
penjualan biasanya tidak
diungkapkan sebagai bagian
dari pengujian audit lainnya.

7. Integrasi Pengujian
Bagian tersulit untuk memahami audit atas siklus persediaan dan
pergudangan adalah menebak-nebak saling terkaitnya antarberbagai
pengujian yang berbeda yang dilakukan auditor untuk menentukan apakah
persediaan dan harga pokok penjualan disajikan secara wajar, pengujian-
pengujian tersebut terdiri dari:
a. pengujian Siklus Perolehan dan Pembayaran;
b. pengujian Siklus Penggajian dan Kepegawaian;
c. pengujian Siklus Penjualan dan Penerimaan Kas;
d. pengujian Akuntansi Biaya;
e. persediaan fisik, Penetapan Harga, dan Kompilasi.

B. PEMERIKSAAN SIKLUS PEROLEHAN DAN PEMBAYARAN


UTANG DAGANG

Siklus yang penting ketiga adalah siklus perolehan dan pembayaran


(acquisition and payment cycle). Hal pertama yang harus dilakukan oleh
auditor adalah memperoleh pemahaman atas pengendalian intern untuk
siklus perolehan dan pembayaran dengan mempelajari bagan arus klien,
penyiapan kuesioner pengendalian intern, dan pelaksanaan pengujian walk-
through atas perolehan atau pembelian dan pengeluaran kas. Prosedur untuk
memahami pengendalian intern di dalam siklus perolehan dan
pembayaran sama dengan prosedur pelaksanaan dalam siklus transaksi
lainnya.
 EKSI4414/MODUL 3 3.19

Ada pengendalian intern kunci untuk setiap fungsi bisnis yang


dijelaskan sebelum dalam bab ini. Pengendalian intern kunci berupa
otoritas pembelian, pemisahan tanggung jawab dan wewenang penerimaan
barang dari fungsi lain, pembukuan tepat waktu dan penelaahan independen
atas transaksi-transaksi, dan otoritas pembayaran ke pemasok. Kini kita kaji
setiap pengendalian kunci tersebut.
Otorisasi Pembelian atau Perolehan. Otorisasi yang memadai
atas perolehan merupakan bagian utama dari fungsi ini sebab otorisasi
akan menjamin bahwa setiap barang dan jasa yang dibeli memang sesuai
dengan kepentingan perusahaan dan mencegah pembelian barang yang
berlebihan sehingga tidak diperlukan. Kebanyakan perusahaan memberikan
otorisasi umum untuk pembelian kebutuhan operasi reguler seperti
persediaan pada tingkat tertentu dan perolehan barang modal atau jenisnya
pada tingkat lain. Misalnya, pembelian aktiva tetap yang melebihi batas
jumlah harga yang telah ditetapkan mungkin memerlukan persetujuan dewan
direksi dan komisaris; pembelian yang relatif jarang terjadi, seperti polis
asuransi dan kontrak jasa jangka panjang, disetujui oleh pejabat tertentu;
perlengkapan dan jasa-jasa yang harga perolehannya di bawah jumlah yang
sudah ditetapkan, disetujui oleh mandor dan kepala bagian; dan beberapa
jenis bahan baku dan perlengkapan langsung dipesan secara otomatis bila
jumlahnya menurun sampai tingkat tertentu yang sudah ditetapkan
sebelumnya.
Setelah perolehan disetujui, harus ada pengajuan pesanan untuk
membeli barang dan jasa. Pesanan dikirim ke pemasok untuk jenis barang
yang telah ditentukan harganya dan dikirimkan pada waktu yang telah
ditentukan pula. Pesanan pembelian tersebut biasanya tertulis dan merupakan
dokumen resmi yang merupakan penawaran untuk membeli.
Perusahaan-perusahaan lazim membentuk departemen pembelian
dengan maksud memastikan mutu yang baik atas barang dan jasa dengan
harga yang minimum. Agar pengendalian intern baik, departemen
pembelian hendaknya tidak bertanggung jawab mengotorisasi perolehan
atau penerimaan barang. Semua pesanan pembelian harus bernomor urut
tercetak (prenumberd) dan harus mempunyai kolom dan ruang yang cukup
untuk meminimumkan kemungkinan kehilangan yang tidak disengaja
dalam formulir tersebut pada saat barang dipesan.
Pemisahan Wewenang dan Tanggung Jawab Penjaga Aktiva dari Fungsi
Lain. Kebanyakan perusahaan mempunyai bagian atau departemen
3.20 Laboratorium Auditing 

penerimaan barang yang bertugas membuat laporan penerimaan sebagai


bahan bukti bahwa barang sudah diterima dan diperiksa. Biasanya sebuah
tebusan dikirim ke departemen atau bagian gudang dan tebusan lain
diberikan ke departemen atau bagian hutang usaha/dagang mengenai
informasi yang mereka perlukan. Untuk mencegah terjadinya pencurian
dan penyalahgunaan, penting bahwa barang tersebut diawasi secara fisik
sejak saat penerimaan sampai penggunaannya. Pegawai di bagian atau
departemen penerimaan harus independen dari bagian gudang dan
akuntansi. Akhirnya, catatan akuntansi seharusnya memindahkan tanggung
jawab barang tersebut dari bagian atau departemen penerimaan ke bagian
gudang dan selanjutnya dari bagian gudang ke pabrik.
Pembukuan Tempat Waktu dan Penelaahan Transaksi secara
Independen. Dalam beberapa perusahaan, pembukuan kewajiban akibat
perolehan dibuat berdasarkan penerimaan barang dan jasa, dan di perusahaan
lain, kewajiban ditangguhkan sampai faktur pemasok diterima. Dalam
kedua kondisi itu, bagian hutang usaha umumnya bertanggung
jawab memberikan verifikasi atas kepatutan setiap perolehan. Ini
dilakukan dengan membandingkan rincian dalam pesanan pembelian,
laporan penerimaan barang, dan faktur pemasok untuk menentukan apakah
deskripsi, harga, jumlah, syarat pembayaran, dan ongkos angkut dan
faktur pemasok itu benar. Biasanya perkalian, penjumlahan ke bawah, dan
distribusi akun juga diverifikasi. Pada beberapa kasus, kesesuaian antara
dokumen dan verifikasi keakuratan faktur dilakukan secara otomatis oleh
komputer.
Pengendalian yang penting dalam bagian hutang usaha dan teknologi
informasi adalah persyaratan bahwa pegawai yang mencatat perolehan tidak
mempunyai akses ke kas, surat berharga yang dapat dipasarkan, dan aktiva
lainnya. Dokumen dan catatan yang memadai, prosedur penanganan catatan
yang memadai, dan adanya pengecekan yang independen atas pelaksanaan
juga merupakan unsur pengendalian yang perlu dalam fungsi hutang usaha.
Otorisasi Pembayaran. Pengendalian terpenting dalam fungsi
pengeluaran kas meliputi penandatanganan setiap cek orang dengan otoritas
yang memadai, pemisahan tanggung jawab antara penanda tangan cek
dengan pelaksanaan fungsi hutang usaha, dan adanya pemeriksaan yang
cermat atas dokumen oleh penanda tangan cek pada saat di tanda tangani.
Cek seharusnya bernomor urut tercetak (prenumbered) dan dicetak
di atas kertas khusus sehingga sulit mengganti nama penerima atau
 EKSI4414/MODUL 3 3.21

jumlahnya. Kehati-hatian harus dilakukan guna melakukan pengawasan


fisik atas cek yang masih kosong, yang dibatalkan setiap dokumen
pendukung guna mencegah penggunaan ulang dokumen tersebut sebagai
pendukung cek lain di kemudian hari. Cara yang biasa dipakai adalah
dengan membubuhi nomor cek pada setiap dokumen pendukungnya.
Setelah auditor mengidentifikasi pengendalian intern kunci dan
kelemahannya serta menilai risiko pengendalian, maka layaklah untuk
menetapkan apakah pengujian substantif akan dikurangi secukupnya guna
memberikan justifikasi (alasan) atas biaya pelaksanaan pengujian
pengendalian. Kurang masuk akal jika mengeluarkan biaya
mengidentifikasikan pengendalian dan penilaian risiko pengendalian hingga
di bawah maksimum apabila pengujian substantifnya tidak berkurang.
Asuransi yang mendasari pengendalian intern dan prosedur audit adalah
eksistensi jurnal atau daftar perolehan yang terpisah untuk membukukan
semua perolehan.
Auditor penting untuk menghubungkan pengendalian intern dengan
tujuan audit terkait-transaksi, penguji pengendalian terhadap pengendalian
intern dan pengujian substantif atas transaksi terhadap ada atau tidaknya
kemungkinan salah saji moneter karena pengendalian dan kelemahan di
dalam sistem. Bukti audit bagi penugasan audit tertetuakan bervariasi
mengikuti variasi pengendalian intern dan situasi lain. Efisiensi audit
yang signifikan mungkin dapat direalisir apabila pengendalian dijabarkan
dengan efektif.
Empat dari enam tujuh audit terkait-transaksi perolehan sepantasnya
mendapatkan perhatian yang khusus. Pembahasan masing-masing tujuan
adalah berikut ini.
Perolehan yang dibukukan adalah untuk barang dan jasa yang diterima,
konsisten dengan kepentingan klien (eksistensi atau keberadaan). Kalau
auditor merasa puas bahwa pengendalian terhadap tujuan ini memadai,
pengujian atas transaksi yang tidak semestinya dan tidak absah dapat
dikurangi. Pengendalian yang memadai mungkin akan mencegah klien untuk
memasukan sebagai beban atau aktiva atas transaksi-transaksi yang
sebenarnya memberikan manfaat bagi manajemen atau pegawai lain dan
bukan bagian suatu usaha yang sedang diaudit. Dalam beberapa kasus,
transaksi yang tidak semestinya itu benar-benar kelihatan, seperti perolehan
barang untuk kepentingan pribadi yang tidak diotorisasi oleh pejabat
berwenang, atau penggelapan aktual atas kas dengan cara mencatat
3.22 Laboratorium Auditing 

pembelian palsu ke dalam voucher register. Dalam kasus ini, kepatutan


transaksi lebih sukar untuk dievaluasi, seperti pembayaran keanggotaan
pejabat di suatu klub, beban untuk liburan ke luar negeri bagi anggota
manajemen dan keluarganya. Kalau pengerdilan atas transaksi yang tidak
semestinya dan tidak absah ini tidak memadai, maka diperlukan
pemeriksaan yang ekstensif terhadap setiap dokumen pendukungnya.
Perolehan yang ada telah dibukukan (kelengkapan). Kelayakan untuk
mencatat perolehan barang dan jasa yang diterima selalu mempunyai
dampak langsung pada saldo hutang usaha dan mungkin menyebabkan
lebih saji pada laba bersih dan ekuitas pemegang saham. Karena itu,
auditor biasanya sangat menaruh perhatian pada tujuan kelengkapan.
Dalam beberapa situasi, mungkin auditor akan sulit untuk melakukan
pengujian terinci guna menentukan apakah ada transaksi-transaksi yang
tidak dibukukan, dan auditor harus mengandalkan diri pada pengendalian.
Selain itu, karena audit atas hutang usaha biasanya membutuhkan
cukup banyak waktu, maka struktur pengendalian intern yang efektif
yang diuji dengan semestinya, dan mengurangi biaya audit secara
signifikan.
Perolehan telah dibukukan secara akurat (keakuratan). Karena
keakuratan banyak akun aktiva. Kewajiban dan beban tergantung pada
kebenaran pencatatan transaksi dan jurnal perolehan, luas pengujian terinci
atas banyak akun neraca dan beban akan tergantung pada evakuasi auditor
atas efektivitas pengendalian intern melalui evaluasi yang tepat dinilai
dengan benar di dalam buku harian, maka dapat diterima untuk memeriksa
lebih sedikit dokumen perolehan dalam periode berjalan daripada jika
pengendaliannya tidak memadai.
Jika klien menggunakan sistem persediaan perpetual, maka pengujian
terinci atas persediaan juga dapat secara signifikan dikurangi jika auditor
yakni bahwa catatan perpetual tersebut akurat. Pengendalian atas perolehan
yang terdapat dalam catatan perpetual tersebut biasanya diuji sebagai
bagian dari pengujian atas transaksi untuk setiap perolehan dan
pengendalian terhadap tujuan ini memegang peran kunci dalam audit.
Pemasukan baik jumlah maupun biaya per unit ke dalam catatan persediaan
perpetual memungkinkan pengurangan pengujian atas perhitungan fisik
serta biaya per unit persediaan jika setiap pengendalian berjalan dengan
efektif.
 EKSI4414/MODUL 3 3.23

Perolehan telah diklasifikasi dengan benar (Klasifikasi). Pengujian


terinci atas akun tertentu dapat dikurangi jika auditor percaya bahwa
pengendalian internnya memadai sehingga dapat memberikan keyakinan
yang masuk akal atas klasifikasi yang benar dalam jurnal perolehan.
Meskipun seluruh akun sampai tingkat tertentu dipengaruhi oleh
pengendalian yang efektif atas klasifikasi, dua bidang yang sangat
dipengaruhi adalah perolehan periode berjalan atas akun aktiva tetap dan
semua akun beban, seperti perbaikan dan pemeliharaan, prasarana, dan
periklanan. Karena periode berjalan untuk tujuan penilaian dan klasifikasi itu
merupakan prosedur audit yang relatif menyita waktu, penghematan waktu
audit menjadi sangat signifikan pengendaliannya efektif.
Asumsi yang mendasari pengendalian dan prosedur audit tersebut
adalah pemisahan jurnal pengeluaran kas dan jurnal perolehan. Komentar
mengenai metodologi dan proses penyusunan prosedur audit untuk perolehan
juga berlaku untuk pengeluaran kas.
Setelah auditor menetapkan prosedurnya, maka pengujian atas perolehan
dan pengeluaran kas biasanya dilaksanakan bersama-sama. Misalnya untuk
pemeriksaan transaksi tertentu yang dipilih dari jurnal perolehan, maka
faktur pemasok dan laporan penerimaan barang akan diperiksa bersama-
sama dengan cek yang telah dibatalkan. Jadi, verifikasi dipercepat tanpa
mengurangi efektivitas pengujian tersebut.
Karena pentingnya arti pengujian atas transaksi untuk perolehan dan
pembayaran maka penggunaan sampling atribut sudah umum dalam bidang
audit ini. Pendekatan itu pada dasarnya sama dengan yang diterapkan untuk
pengujian atas transaksi penjualan seperti yang telah dibahas dalam. Akan
tetapi harus diperhatikan, dengan mengacu ke tujuan audit terkait- transaksi
yang paling penting yang disajikan sebelumnya, harus dicatat bahwa
kebanyakan atribut penting dalam siklus perolehan dan pembayaran
mempunyai dampak moneter langsung pada akun-akun itu. Terlebih lagi,
banyak jenis kekeliruan dan kecurangan yang kemungkinan diketemukan
merupakan salah saji laba dan hal ini menjadi perhatian utama auditor,
misalnya, mungkin terdapat salah saji pisah batas (cut-off) persediaan
atau tidak benarnya yang pembukuan jumlah beban tertentu. Akibatnya,
tingkat deviasi yang dapat di toleransi yang dipilih auditor dalam pengujian
banyak atribut dalam siklus ini secara relatif akan rendah. Karena
jumlah dolar masing-masing transaksi dalam siklus ini mencakup kisar yang
3.24 Laboratorium Auditing 

luas, adalah umum untuk memisahkan unsur yang sangat besar dan tidak
biasa dan mengujinya 100%.

1. Metodologi Perancangan Pengujian Terinci Saldo untuk Hutang/


Dagang
Karena semua transaksi siklus perolehan dan pembayaran biasanya
mengalir melalui hutang dagang/usaha, maka akun ini sangat menentukan
keberhasilan audit maupun atas siklus perolehan dan pembayaran. Apabila
pengujian pengendalian dilaksanakan secara efektif, maka auditor mungkin
mampu mengurangi prosedur analitik dan pengujian terinci saldo atas
hutang usaha. Bagaimanapun juga, karena hutang usaha cenderung
melakukan secara efektif prosedur analitik dan beberapa pengujian terinci
atas saldo tersebut.
Hutang dagang adalah kewajiban yang belum dibayar atas barang
dan jasa yang diterima dalam kegiatan usaha normal perusahaan. Kadang-
kadang sulit untuk membedakan antara hutang usaha dan kewajiban yang
masih harus dibayar, tetapi ada manfaatkan untuk mengidentifikasi
kewajiban sebagai hutang usaha kalau keseluruhan kewajiban itu sudah
diketahui dan terutang pada tanggal neraca. Jadi akun hutang usaha
mencakup kewajiban karena perolehan bahan baku, peralatan, prasarana,
perbaikan dan banyak lagi jenis barang dan jasa yang telah diterima
sebelum akhir tahun. Kebanyakan hutang usaha juga dapat
ditunjukkan melalui keberadaan faktur pemasok. Hutang usaha juga harus
dibedakan dari kewajiban yang dibebani bung. Kalau kewajiban mencakup
pembayaran bunga, hutang kontrak, hutang obligasi, atau hipotik.
Metodologi perancangan pengujian terinci atas saldo untuk hutang
usaha diikhtisarkan dalam. Metodologi ini sama dengan yang digunakan
untuk piutang usaha.
a. Mengidentifikasi Risiko Bisnis Klien yang Mempengaruhi Hutang
Usaha (Tahap I)
Fokus terkini banyak perusahaan menyempurnakan aktivitas manajemen
saluran pasokannya telah menimbulkan banyak perubahan dalam
perancangan sistem digunakan untuk memulai dan membukukan
aktivitas perolehan dan pembayaran. Usaha-usaha untuk merampingkan
pembelian barang dan jasa, yang meliputi penekanan yang makin besar
pada pembelian persediaan just-in-time, mengingatnya pertukaran
informasi dengan pemasok, dan penggunaan teknologi dan
 EKSI4414/MODUL 3 3.25

e-commerce guna melakukan transaksi bisnis, telah mengubah


semua aspek siklus perolehan pembayaran bagi banyak perusahaan.
Pengaturan dan sistem itu akan menjadi kompleks.
Signifikan risiko bisnis mungkin timbul karena perubahan-perubahan
tersebut tadi. Misalnya, pemasok mempunyai akses yang mungkin besar
ke catatan hutang usaha, yang memudahkan untuk terus menerus
memonitor status saldo hutang usaha dan melaksanakan rekonsiliasi
terinci atas transaksi. Tambahan lagi, meningkatkannya fokus pada
penyempurnaan logistik pergerakan persediaan secara fisik di dalam
seluruh saluran distribusi perubahan mungkin meningkatkan kesulitan
dalam menerapkan pisah-pisah batas (cut-off) saldo hutang usaha
yang efektif pada akhir periode. Auditor harus memahami sifat
perubahan atas sistem guna mengidentifikasi apakah risiko bisnis
klien dan pengendalian manajemen terkait mempengaruhi kemungkinan
salah saji material atas hutang usaha.
Seperti piutang usaha, lazimnya ada banyak transaksi yang
mempengaruhi hutang usaha, saldo, saldonya sering kali terdiri dari
banyak akun, saldonya besar, sehingga relatif mahal untuk
mengaudit akun itu. Atas alasan-alasan tersebut, maka auditor
biasanya menetapkan salah saji yang dapat ditoleransi bagi hutang
usaha relatif tinggi. Untuk alasan yang sama, auditor juga sering kali
menilai risiko bawaannya menegah atau tinggi. Auditor biasanya sangat
memperhatikan tujuan audit kelengkapan dan tujuan pisah batas
terkait-saldo bagi hutang usaha karena potensi kurang saji saldo akun.
b. Menilai Risiko Pengendalian serta Merancang dan Melaksanakan
Pengujian pengendalian dan Pengujian substantif atas transaksi (Tahap
I dan II)
Setelah auditor menetapkan salah saji yang dapat ditoleransi dan risiko
bawaan untuk hutang usaha, maka auditor menggunakan pemahamannya
mengenai pengendalian intern itu untuk menilai risiko pengendalian.
Uji substantif terakhir bagi auditor itu tergantung pada efektivitas relatif
pengendalian internal yang terkait dengan hutang dagang. Oleh karena
itu, penting untuk memahami bagaimana pengendalian yang terkait
dengan hutang usaha tersebut.
Dampak pengendalian intern klien pada pengujian hutang usaha dapat
diilustrasikan dengan dua contoh. Pertama, anggaplah bahwa klien
mempunyai struktur pengendalian intern yang sangat efektif atas
3.26 Laboratorium Auditing 

pembukuan dan pembayaran perolehan. Penerimaan barang segera


didokumentasikan dengan laporan penerimaan barang yang bernomor
cetak (prenumberd), setiap voucher penumbered disiapkan dengan
segala dan efisien kemudian dibukukan ke dalam berkas transaksi
perolehan dan berkas induk hutang usaha. Setiap pembayaran juga
dilakukan dengan berkas transaksi sesudah jatuh tempo, dan
pengeluaran segera dibukukan ke dalam berkas transaksi perolehan dan
berkas induk hutang usaha. Setiap bulan masing-masing saldo
pengeluaran kas dan berkas induk hutang usaha direkosiliasi terhadap
rekening pemasok, dan totalnya dibandingkan dengan buku besar oleh
orang independen. Dalam situasi ini, verifikasi atas hutang usaha
hanya membutuhkan sedikit upaya audit setelah auditor menyimpulkan
bahwa struktur pengendalian intern berjalan dengan efektif.
c. Menilai Risiko Pengendalian serta Merancang dan Melaksanakan
Pengujian pengendalian dan Pengujian Substantif Atas Transaksi
(Tahap I dan II)
Dampak pengendalian intern klien pada pengujian hutang usaha dapat
diilustrasikan dengan dua contoh. Pertama,anggaplah bahwa klien
mempunyai struktur pengendalian intern yang sangat efektif atas
pembukuan dan pembayaran perolehan.
d. Merancang dan Melaksanakan Prosedur Analitik (Tahap III)
Salah satu dari prosedur analitik untuk mengungkap salah saji hutang
dagang yaitu dengan membandingkan total beban tahun berjalan dengan
tahun lalu.
e. Merancang dan melaksanakan Pengujian Terinci atas Saldo Hutang
Usaha (Tahap III) Auditor harus mengetahui perbedaan penekanan
antara audit atas kewajiban dan audit atas aktiva.
1) Pengujian Kewajiban Sudah Lewat Waktu Karena akun
kewajiban menekankan pada kurang saji,maka pengujian
kewajiban yang sudah lewat waktu penting untuk hutang usaha.
2) Periksa Dokumentasi yang Mendasari Pengeluaran Kas Periode
Akuntansi. Tujuan prosedur audit ini adalah menemukan
pembayaran dalam periode akuntansi berikutnya yang merupakan
kewajiban pada tanggal neraca.
3) Periksa dokumentasi yang Mendasari Tagihan yang Belum
Dibayarkan Beberapa Minggu Setelah Akhir Tahun. Prosedur ini
 EKSI4414/MODUL 3 3.27

dilakukan dengan cara yang sama seperti prosedur di atas dan


untuk maksud yang juga sama.
4) Telusuri Laporan Penerimaan yang Dibuat Sebelum Akhir Tahun
ke Faktur Pemasok Semua barang dagangan yang diterima sebelum
akhir periode akuntansi,yang ditunjukkan oleh pembuatan laporan
penerimaan barang harus dimasukkan sebagai hutang usaha.
5) Telusuri Laporan Pemasok yang Memperlihatkan Saldo Terutang
ke Neraca Saldo. Apabila klien menyimpan arsip akun
tagihan pemasok, maka laporan yang menunjukkan adanya
saldo terutang pada tanggal neraca dapat ditelusuri ke jurnal atau
daftar tersebut untuk memastikan bahwa saldo-saldo tersebut sudah
termasuk dibukukan sebagai hutang usaha.
6) Kirimkan Konfirmasi ke Pemasok yang Melakukan Bisnis Dengan
Klien.
Walaupun penggunaan konfirmasi untuk hutang usaha kurang
umum dibandingkan untuk piutang usaha,akan tetapi hal ini sering
dilakukan untuk menguji adanya pemasok yang dihilangkan dari
daftar hutang usaha.
7) Pengujian Pisah Batas.
Pengujian ini untuk hutang usaha dimaksudkan untuk menentukan
apakah transaksi yang dibukukan beberapa hari sebelum dan setelah
tanggal neraca telah dimasukkan ke dalam periode yang sesuai.
8) Hubungan Pisah Batas dengan Observasi Fisik Persediaan.
Dalam menentukan apakah pisah batas hutang usaha sudah
benar, adalah penting bahwa pengujian pisah batas ini
dikoordinasikan dengan observasi fisik persediaan.
9) Persediaan Masih Dalam Perjalanan.
Dalam hutang usaha harus dibedakan antara perolehan persediaan
berdasarkan franko gudang pembeli (FOB destination) dan franko
gudang penjual (FOB origin).
10) Pembedaan Antara Faktur Pemasok dan Laporan Tagihan Pemasok
Dalam memberikan verifikasi penilaian atas saldo akun,auditor
harus membedakan antara faktur pemasok dengan akun tagihan
pemasok.
11) Perbedaan Antar Laporan Tagihan Pemasok dan Konfirmasi.
Perbedaan utama antara laporan tagihan pemasok dan konfirmasi
hutang usaha terletak pada sumber informasinya.
3.28 Laboratorium Auditing 

LAT IH A N

Untuk memperdalam pemahaman Anda mengenai materi di atas,


kerjakanlah latihan berikut!

Berikan tanda (√) jika anda merasa pernyataan berikut benar dan tanda (x)
apabila jawaban salah
1) Dalam suatu perusahaan manufaktur, persediaan terdiri dari
persediaan barang dalam proses dan barang jadi.
2) Kesalahan dalam menentukan persediaan pada akhir periode
akan mengakibatkan kesalahan dalam penghitungan harga pokok
penjualan dan laba perusahaan hanya untuk periode tersebut.
3) Observasi dari persediaan harus dilakukan pada tanggal neraca
atau segera setelah/sebelum tanggal neraca.
4) Jika syarat dari pengiriman barang adalah FOB Shipping Point maka hak
milik dari barang akan berpindah dari penjual ke pembeli pada saat
barang tiba di gudang pembeli.
5) Pemeriksaan fisik dalam hal kewajaran sebisa mungkin 100%.

Petunjuk Jawaban Latihan

1) Dalam suatu perusahaan manufaktur, persediaan terdiri dari


persediaan barang dalam proses dan barang jadi. V
2) Kesalahan dalam menentukan persediaan pada akhir periode
akan mengakibatkan kesalahan dalam penghitungan harga pokok
penjualan dan laba perusahaan hanya untuk periode tersebut. V
3) Observasi dari persediaan harus dilakukan pada tanggal neraca
atau segera setelah/sebelum tanggal neraca. X
4) Jika syarat dari pengiriman barang adalah FOB Shipping Point maka hak
milik dari barang akan berpindah dari penjual ke pembeli pada saat
barang tiba di gudang pembeli. X
5) Pemeriksaan fisik dalam hal kewajaran sebisa mungkin 100%.
V
 EKSI4414/MODUL 3 3.29

R A NG KU M AN

Pemeriksaan terhadap siklus persediaan dan penggudangan serta


pembayaran utang usaha, merupakan suatu bagian dari audit yang paling
banyak memakan waktu dan kompleks. Penghitungan persediaan,
konfirmasi utang, pengamatan persediaan secara fisik, pengujian
penetapan harga pokok dan prosedur audit lainnya wajib untuk
dilakukan auditor untuk menjamin persediaan yang disajikan dalam
laporan keuangan tersaji secara wajar.

TES F OR M AT IF 1

Pilihlah satu jawaban yang paling tepat!


1) Suatu perusahaan yang memiliki bahan baku dan sejumlah besar barang,
maka suatu kekurangan dalam persyaratan pengendalian akan nampak
apabila:
A. Suatu berkas induk persediaan perpetual tidak diselenggarakan
untuk jenis barang yang nilainya kecil.
B. Fungsi penyimpanan penggudangan digabung dengan fungsi
produksi dan pencatatan.
C. Digunakannya basis siklus untuk penghitungan persediaan secara
fisik.
D. Perlengkapan yang nilainya kecil dicatat sebagai beban saat
pembelian.

2) Untuk tujuan pengendalian, kuantitas bahan baku yang dipesan dapat


dihilangkan dari salinan pesanan pembelian yang ....
A. Diteruskan ke bagian akuntansi
B. Ditahan dalam arsip bagian pembelian
C. Dikembalikan pada pihak yang mengajukan permintaan
D. Di teruskan ke bagian penerimaan barang

3) Akurasi berkas induk persediaan perpetual dapat ditetapkan dengan


membandingkan catatan ini dengan:
A. Permintaan pembelian
B. Laporan penerimaan barang
C. Pesanan pembelian
D. Pembayaran kepada pemasok
3.30 Laboratorium Auditing 

4) Seorang auditor kemungkinan akan menemukan persediaan yang lambat


perputarannya dengan
A. Menanyakannya pada pegawai penjualan
B. Menanyakannya pada pegawai gudang
C. Pengamatan fisik atas persediaan
D. Penelaahan berkas induk persediaan perpetual

5) Suatu analisis perputaran persediaan bermanfaat bagi auditor karena


dapat mendeteksi
A. Ketidaktepatan penetapan harga perolehan persediaan
B. Metode untuk menghindari biaya penyimpanan musiman
C. Titik pemesanan kembali optimum
D. Keberadaan barang yang usang

LATIHAN KASUS

Dewi Saunderss adalah senior auditor dari KAP. Rachel dan partners
menunjuk saudara Rudi Ramlan, SE, Ak untuk melaksanakan proses audit
terhadap siklus persediaan dan pergudangan pada PT. Mary and Jose di
mana perusahaan tersebut merupakan perusahaan manufaktur yang
memproduksi sepatu pria dan wanita. Untuk itu, ia perlu mempelajari
program audit dan prosedur audit tahun lalu serta kertas kerja tahun lalu
sebagai berikut:
 EKSI4414/MODUL 3 3.31

PROGRAM AUDIT
SIKLUS PERSEDIAAN, PERGUDANGAN DAN UTANG USAHA

Program audit dijalankan untuk menjamin;

Persediaan
1. Semua persediaan yang dicatat memang benar-benar ada pada tanggal neraca (exixtence)
2. Semua persediaan yang ada telah dihitung dan dicantumkan dalam ikhtisar persediaan
(completeness)
3. Semua persediaan milik perusahaan (ownership)
4. Persediaan dinilai sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum dan diterapkan secara
konsisten (valuation)
5. Pos-pos persediaan telah diklasifikasi dengan tepat (classification)
6. Semua persediaan telah dicatat dengan pisah batas (cut-off)
7. Jumlah persediaan dalam kartu persediaan sesuai dengan buku besar (mechanical accuracy)
8. Semua persediaan yang dijadikan jaminan telah diungkapkan dengan lengkap dalam laporan
keuangan (disclosure).

Beban Pokok Penjualan


1. Ketepatan laba kotor bergantung pada tepat dan konsistennya penetapan beban pokok
penjualan serta penilaian persediaan dan adanya harga jual yang tepat (valuation)
2. Perhitungan laba rugi khususnya yang berkaitan dengan perhitungan harga pokok yang telah
dilakukan dengan layak pada dasarnya sesuai dengan prinsip penandingan antara pendapatan
dengan biaya-biaya terkait (matching cost against revenue)
3. Penyajian harga pokok dalam laporan keuangan harus sesuai dengan sifat harga pokok itu
sendiri, misalkan perdagangan/manufaktur, dan didukung dengan klasifikasi yang tepat
(classificain, presentaton, and disclosure)
4. Pengeluaran barang yang terjual didasarkan atas persetujuan pejabat yang berwenang dan
didukung dengan bukti-bukti yang cukup serta benar-benar merupakan beban perusahaan
(accuracy)
5. Semua beban pokok penjualan telah dibukukan dengan lengkap serta tepat dalam pisah batas
pada periode yang bersangkutan (compleeness and cut-off).

Kewajiban
1. Semua kewajiban yang ada pada tanggal neraca telah dinyatakan dalam laporan keuangan
dengan benar dan lengkap (accuracy dan completeness)
2. Utang yang tercantum dalam laporan keuangan merupakan milik perusahaan (right and
obligation)
3. Pisah batas telah dilakukan dengan tepat (cut-off)
4. Diklasifikasikan dengan benar (classifcation)
5. Dijelaskan secukupnya mengenai:
 Jaminannya
 Kewajiban gantung dan bersyarat (commitments and contingent liablities) termasuk
kemungkinan membayar pajak atau misalnya ada komitmen penggantian atau kerusakan
lingkungan hidup
 Perjanjian yang penting sehubungan dengan pembelian aset tetap, masa berlaku letter of
credit (L/C), dan lain-lain.
 Kewajiban yang besar dan tidak lazim yang timbul setelah tanggal neraca
 Hal-hal penting lainnya
3.32 Laboratorium Auditing 

Prosedur audit untuk tahun lalu adalah sebagai berikut:

Dikerjakan Oleh
No. Prosedur Audit
Indeks Paraf
1. Salah satu cara untuk meyakinkan nilai persediaan per tanggal FFI Rudi
neraca adalah dengan melakukan pengambilan persediaan. Hal-hal
yang perlu diperhatikan dalam pengambilan persediaan adalah:
 Pelajari instruksi perhitungan persediaan perusahaan dan nilai  Rudi
kelayakannya  Rudi
 Minta daftar posisi persediaan yang mencakup nama barang,
lokasi, kuantitas dan harga per tanggal pengambilan persediaan  Rudi
 Sebelum kegiatan penghitungan dilakukan periksa ketelitian
pelaksanaan prosedur pisah batas (cut-off) untuk penerimaan
dan pengiriman barang dengan mencatat nomor terakhir dari
Laporan penerimaan barang, Surat Jalan dan Faktur Penjualan.  Rudi
 Apabila selama pengambilan persediaan aktivitas berlangsung
terus, pisahkan persediaan yang mungkin akan dikirim hari itu.  Rudi
 Lakukan observasi atas kegiatan penghitungan di seluruh
gudang. Penghitungan  Rudi
 Waspada dengan penumpukan, kemungkinan adanya lubang
dalam tumpukan, dan persediaan yang terlihat sudah rusak,
tidak lauk atau kurang baik. Selain itu waspada juga terhadap  Rudi
barang-barang yang tidak termasuk dalam kategori persediaan
 Bandingkan persediaan dengan barang-barang yang ada pada FF2 Rudi
kartu gudang dan daftar persediaan menurut akuntansi.
 Pastikan bahwa semua instruksi dalam pengambilan persediaan
telah dilaksanakan dengan baik.
 Apabila pengambilan persediaan dilakukan sebelum tanggal
neraca, lakukan prosedur penarikan mundur (trace back) ke
tanggal neraca dan buat kertas kerjanya.
2. Uji penilaian harga persediaan dengan membandingkan pada faktur
atau data lain dari pelanggan. Untuk itu, pilih barang yang bernilai
material dalam daftar persediaan
3. Perhatikan kemungkinan perubahan sistem dari metode tahun lalu
4. Periksa semua penjumlahan dan perkalian dari daftar persediaan  Rudi
5. Siapkan skedul utama F Rudi
6. Minta daftar persediaan yang mencakup nama barang, kuantitas,  Rudi
dan harga per tanggal neraca serta cocokkan dengan buku besar
7. Lakukan penelaahan analitis (analytical review) untuk melihat ARP Rudi
kewajaran dari nilai persediaan, misalnya dengan adanya kelebihan 1.1
persediaan yang disebabkan pembelian yang berlebihan, barang
yang penjualannya lambat (slow moving), atau usang (obselete)
8. Pastikan bahwa barang dalam perjalanan telah dibukukan sesuai  Rudi
dengan statusnya yaitu syarat pembelian seperti franko gudang si
penjual (FOB Shipping point), atau pembelian franko gudang si
pembeli (FOB destination point)
 EKSI4414/MODUL 3 3.33

9. Dapatkan informasi untuk persediaan di luar kompleks perusahaan -


pastikan juga apakah ada bagian dari persediaan yang dijaminkan
10. Pelajari kecukupan ketanggungan asuransi  Rudi
11. Yakinkan bahwa perusahaan telah mengadakan penyisihan yang -
cukup untuk barang-barang yang penjualannya lambat, usang, atau
sisa (scrap)
12. Pelajari semua perjanjian pinjaman dengan kreditor. Perhatikan -
apakah ada persediaan yang dijadikan jaminan dalam rangka
mendapatkan pinjaman dari kreditor.
Klien : Dibuat Oleh : Diperik Indeks :
PT, Mary and Jose Rudi sa -
Oleh :

Dewi
Skedul : Tanggal : Tangg Periode
Siklus Persediaan, pergudangan dan 3/01/2009 al : :
Pembayaran utang usaha 6/01/2 31/12/2
009 008
3.34 Laboratorium Auditing 

No. Dikerjakan
Prosedur Audit : Oleh
Pajak Pertambahan Nilai (PPN-Masukan) Indeks Paraf
1. Minta daftar pajak pertambahan nilai masukan (value added tax-  Rudi
VAT-in) yang meliputi informasi tanggal faktur pajak, Nomor pokok
Wajib Pajak (NPWP), Nomor pengusaha kena pajak (PKP), Dasar
Penggunaan Pajak (DPP), dan besarnya PPN yang dipungut.
2. Yakinkan bahwa semua pajak masukan telah didukung dengan bukti
pajak, yang semuanya merupakan pajak masukan yang dapat
dikreditkan sesuai dengan peraturan perpajakan. G Rudi
3. Pastikan bahwa pajak masukan tersebut telah dilaporkan/dikreditkan G & M2 Rudi
secara teratur dalam SPT Mas dan dikompensasikan dengan pajak
keluaran.
4. Apabila ada perbedaan saldo bersih/pajak masukan dikurangi pajak - -
keluaran antar buku besar dengan SPT masa, pelajarilah sebab-
sebabnya terutama untuk saldo per tanggal neraca.
5. Pelajari semua surat koresponden dengan kantor pajak terutama ARP1 Rudi
untuk permohonan restitusi karena kelebihan pembayaran pajak .3
masukan. Pastikan apakah semua permohonan tersebut disetujui
dan bila ada faktur pajak yang tidak disetujui oleh kantor pajak
pelajari sebab-sebabnya.
Klien : Dibuat Oleh : Diperik Indek
PT, Mary and Jose Rudi sa s:
Oleh :
-
Dewi
Skedul : Tanggal : Tangg Perio
Siklus Persediaan, pergudangan dan 3/01/2009 al : de :
Pembayaran utang usaha 6/01/20 31/12
09 /2008
 EKSI4414/MODUL 3 3.35

No. Prosedur Audit : Dikerjakan Oleh


Beban Pokok Penjualan Indeks Paraf
1. Lakukan perbandingan setiap jenis dan struktur beban yang ARP1.3 Rudi
termasuk harga pokok penjualan (cost of good sold - COGS) .
dalam tahun yang diperiksa dengan tahun lalu. Analisis sebab
naik/turun yang mencolok perhatikan klasifikasi beban yang
dilakukan oleh perusahaan dan minta penjelasan bila terdapat
perubahan yang material
2. Hitung rasio dari COGS dan bandingkan dengan tahun lalu, ARP1.3 Rudi
kemudian tulis kesimpulannya.
3. Yakinkan bahwa harga pokok produksi (cost of good ARP1.3 Rudi
manufactured-COGM) dicatat berdasarkan perhitungan yang
didasarkan bukti-bukti.
Klien : Dibuat Oleh : Diperiksa Oleh : Indeks :
PT, Mary and Jose Rudi Dewi -
Skedul : Tanggal : Tanggal : Periode :
Siklus Persediaan, pergudangan 3/01/2009 6/01/2009 31/12/2008
dan Pembayaran utang usaha
3.36 Laboratorium Auditing 

No. Prosedur Audit : Dikerjakan Oleh


Pemeriksaan Pembelian Indeks Paraf
1. Bandingkan pembelian tahun lalu serta dapatkan penjelasan bila ARP1.3 Rudi
terdapat perbedaan yang material
2. Lakukan pemeriksaan kebijakan dan prosedur pembelian dan retur TOC.3 Rudi
pembelian, apakah ada penyimpangan (compliance test)
3. Lakukan pemeriksaan terhadap pembelian dari pihak yang - Rudi
mempunyai hubungan istimewa/ afiliasi terutama untuk penetapan
harga beli dan jumlah transaksi selama tahun berjalan.
4. Lakukan pemeriksaan atas pembelian secara acak (random) pada TOC.3 Rudi
tahun berjalan dengan memertihakan Faktur Pembelian baik
jumlah, harga, syarat pembelian dengan mencocokkan pada
pesanan pembelian (purchase order) dan laporan penerimaan
barang (Receiving report). Sedangkan untuk retur pembelian,
perhatikan : Memo Debit maupun harga dengan mencocokkan
pada pesanan pembelian, Laporan Penerimaan Barang, dan Faktur 
Pembelian. Rudi
5. Periksa kebenaran perhitungan matematis pada Faktur pembelian TOC.3 Rudi
dan Memo Kredit
6. Periksa kebenaran PPN- masukan atas pembelian barang/ jasa TOC.3 Rudi
kena pajak
7. Lakukan pisah batas atas pembelian dan retur pembelian selama
tujuh hari sebelum dan sesudah tanggal neraca dan yakinkan FF3
bahwa transaksi telah dicatat pada periode yang tepat :
 Catat nomor dan tanggal dari Laporan Penerimaan -
Barang dan Bandingkan dengan yang tercatat pada
buku pembelian. -
 Catat nomor dan tanggal dari Laporan Penerimaan
Barang Retur dan Bandingkan dengan yang tercatat
pada retur pembelian.

8. Apabila pembelian telah dicatat untuk barang yang masih berada -


pada gudang penjual maka periksa kontak pembeliannya
9. Buat kesimpulan dan komentar hasil pemeriksaan. F Rudi
Klien : Dibuat Oleh : Diperiksa Indeks :
PT, Mary and Jose Rudi Oleh : -
Dewi
Skedul : Tanggal : Tanggal : Periode :
Siklus Persediaan, pergudangan 3/01/2009 6/01/2009 31/12/2008
dan Pembayaran utang usaha
 EKSI4414/MODUL 3 3.37

No. Prosedur Audit : Dikerjakan Oleh


Utang usaha Indeks Paraf
1. Minta daftar utang usaha. Periksa saldo masing-masing kreditor  Rudi
ke buku utang. Lakukan rekonsiliasi dengan saldo buku besar.
2. Tentukan saldo yang akan dikonfirmasi dan kirimkan surat M.M1 Rudi
konfirmasi kepada kreditor.
3. Catat utang bersaldo debit. Periksa penyebabnya dan teliti sejak -
kapan terjadinya serta lakukan konfirmasi atas saldo tersebut.
4. Pisahkan antara utang pada perusahaan afiliasi, utang kepada -
direksi/pemegang saham, utang untuk pembayaran pembelian
aset tetap, dan ;lain-lain.
5. Minta daftar mutasi penjual sebagai pelengkap/pengganti surat
konfirmasi saldo akhir dalam keadaan sebagi berikut :
 Terdapat pemasok penting yang saldonya tidak diketahui per
tanggal neraca konfirmasi.
 Bila saldo akhir utang diragukan. Rudi
 Bila pengendalian internal (internal control) atas pembelian Rudi
dianggap terlalu lemah.
6. Teliti setiap selisih yang ada antara balasan surat konfirmasi M.M1
dengan saldo menurut buku utang.
7. Bila konfirmasi tidak dijawab maka lakukan alternatif prosedur M.M1
dengan memeriksa faktur/daftar mutasi dari pemasok serta
melakukan uji terhadap pembayaran setelah tanggal neraca.
8. Bila konfirmasi dilakukan atas saldo sebelum tanggal neraca, agar -
mendapatkan keyakinan tentang kebenaran saldo utang usaha
pada neraca, maka perlu dilakukan prosedur tambahan seperti :
 Minta daftar utang per tanggal neraca, periksa penjumlahan, Rudi
dan cocokkan jumlahnya dengan saldo menurut akun kontrol
buku besar. Rudi
 Periksa terhadap saldo yang besar dan tidak lazim atau yang
bersaldo debit. -
 Periksa akun kontrol pada buku besar atas transaksi yang
terjadi antara tanggal yang saldonya konfirmasi dengan
tanggal neraca dan periksa transaksi yang tidak lazim.
9. Periksa persoalan lama yang belum terselesaikan dan selidiki -
mengapa sampai terjadi persoalan tersebut.
10. Lakukan test subsequent payment dan uji pisah batas (cut-off) MM1.1
untuk pisah batas tanggal neraca. & FF3
11. Buat kertas kerja kesimpulan hasil pemeriksaan. M1 Rudi
Klien : Dibuat Oleh : Diperiksa Oleh : Indeks :
PT, Mary and Jose Rudi Dewi -
Skedul : Tanggal : Tanggal : Periode :
Siklus Persediaan, pergudangan 3/01/2009 6/01/2009 31/12/2008
dan Pembayaran utang usaha
3.38 Laboratorium Auditing 

Berikut adalah beberapa kertas kerja tahun lalu pemeriksaan atas siklus
persediaan, penggudangan dan utang usaha.
 EKSI4414/MODUL 3 3.39

Rachel dan Rekan Kantor Akuntan Publik


(Kertas Kerja)

Keterangan Ref. Per Klien PARE Per Audit 31/12/ Per audit
KK 31/12/2009 Dedit Credit 2009 31/12/2008
Sepatu Mary C123 48.000.000 48.000.000 42.000.000
Sepatu Jose A 567 270.000.000 (9) 3.000.000 267.000.000 263.000.000
Sepatu Mary B 347 130.000.000 130.000.000 130.000.000
Sepatu Jose F 789 90.000.000 90.000.000 89.000.000
Sepatu Mary G 716 65.000.000 (10) 55.000.000 120.000.000 120.000.000
Sepatu Jose F 217 70.000.000 70.000.000 68.000.000
Sepatu Mary G 716 290.000.000 (11) 400.000 289.600.000 278.000.000
Sepatu Jose F 789 190.000.000 190.000.000 190.000.000
1.153.000.000 55.000.000 3.400.000 1.204.600.000 1.180.000.000

Klien : Dibuat Oleh : Diperiksa Oleh : Indeks :

PT. Mary and Jose Rudi Dewi F

Tanggal : Tanggal :
Skedul:
Persediaan 12/01/2009 10/02/2009 31/12/2008
3.40 Laboratorium Auditing 

Rachel dan Rekan Kantor Akuntan Publik


(Kertas Kerja)

Catatan Pemeriksaan :
1. Kami telah melakukan uji ketaatan (compliance test) dengan memeriksa secara
detail untuk bulan Januari dan Desember tahun 2009 (Lihat skedul TOC3)
# Bukti pembelian dengan mencocokkan journal voucher yang dilengkapi dengan
pesanan pembelian, laporan pemerimaan barang dan faktur
2. Kami telah melakukan pengambialn stock untuk persediaan PT. Mary and Jose
Pada tanggal 28 Desember 2009 dan telah dibuatkan berita acara pemeriksaan
Tersebut (Lihat ske dul FF1)
Berdasarkan hasil pengambialn stock, ditemukan adanya persediaan yang rusak
karena terkena air hujan dan tidak dapat dijual menurut pihak manajemen, keru-
gian ini akan dibebankan ke dalam laporan keuangan.
(9) Beban lain-lain Rp. 3.000.000
Persediaan Barang Rp. 3.000.000
3. Kami telah melakukan penarikan maju antara tanggal 28 Desember s/d 31
Desember 2009 Adanya pembelian dari PT. Ribbon yang belum dicatat sehingga
Persediaan akhir menjadi terlalu rendah
(10) Persediaan Barang Rp. 55.000.000
PPN Masukan Rp. 5.500.000
Utang Usaha Rp. 60.500.000
Adanya persediaan yang diberikansebagai contoh promosi pada pembeli di
Bandung yang belum dicatat
(11) Beban Promosi Rp. 449.500
Persediaan Barang Rp. 449.500

Klien : Dibuat Oleh : Diperiksa Oleh : Indeks :

Rudi Dewi F
PT. Mary and Jose
Tanggal : Tanggal :
Skedul:
Persediaan 12/01/2009 10/02/2009 31/12/2008
 EKSI4414/MODUL 3 3.41

Kantor Akuntan Publik


Rachel dan Rekan
(Kertas Kerja)

Catatan Pemeriksaan :

4. Sudah dilakukan pemeriksaan pembelian telah pembelian telah dilakukan


Dengan pisah batas yang tepat lihat (FF3).

5. Pisah batas dokumen sebagi berikut :

Order Pembelian No. 00301


Laporan Penerimaan Barang No 00301
Surat Jalan N0 SJ 199 / 12/ 2009
Faktur No. F199/ 12/ 2009

Kesimpulan Pemeriksaan :

Menurut pendapat kami, saldo persediaan telah disajikan secara wajar dan sesuai
Dengan Standar Akuntansi Keuangan yang Berlaku Umum

Klien : Dibuat Oleh : Diperiksa Oleh : Indeks :


PT. Mary and Jose Rudi Dewi F

Tanggal : Tanggal :
Skedul:
Persediaan 12/01/2009 10/02/2009 31/12/2008
3.42 Laboratorium Auditing 

Kantor Akuntan Publik


Rachel dan Rekan
(Kertas Kerja)

Untuk lokasi di :
Jl. Apel No. 17 Cikarang, Bekasi- Jawa Barat
Nama Barang Jumlah
(persediaan/nomor kode, jika ada) Unit Fisik Kartu Selisih Catatan
Sepatu Mary C123 240 240 0
Sepatu Jose A 567 1350 1335 15 Rusak
Sepatu Mary B 347 650 650 0
Sepatu Jose F 789 450 450 0
Sepatu Mary G 716 325 600 0
Sepatu Jose F 217 350 350 0
Sepatu Mary G 716 1450 1448 0
Sepatu Jose F 789 950 950 0

Klien : Dibuat Oleh : Diperiksa Oleh : Indeks :


PT. Mary and Jose Rudi Dewi FF1

Tanggal : Tanggal :
Skedul:
Persediaan 12/01/2009 10/02/2009 31/12/2008
 EKSI4414/MODUL 3 3.43

Kantor Akuntan Publik


Rachel dan Rekan
(Kertas Kerja)
Nama Barang Jumlah Mutasi Jumlah Jumlah
Menurut (sd 31/12/ menurut menurut Buku
Pengambilan 2009 Audit 31/12/2009 Selisih Catatan
Stok (+) (-) 31/12/2009
Sepatu Mary C123 240 240 240
Sepatu Jose A 567 1350 1350 1335 (15) Rusak terkena air hujan
Sepatu Mary B 347 650 650 650
Sepatu Jose F 789 450 450 450
Sepatu Mary G 716 325 325 600 275 Pembelian belum dibukukan
Sepatu Jose F 217 350 350 350
Sepatu Mary G 716 1450 1450 1448 (2) Sampel promosi
Sepatu Jose F 789 950 950 950

Klien : Dibuat Oleh : Diperiksa Oleh : Indeks :

Rudi Dewi FF2


PT. Mary and Jose
Tanggal : Tanggal :
Skedul:
Persediaan 6/01/2009 14/02/2009 31/12/2008
3.44 Laboratorium Auditing 

Rachel dan Rekan Kantor Akuntan Publik


(Kertas Kerja)

Order Pembelian Laporan Penerimaan Barang Nama Tanggal


(LPB) Pelanggan Jumlah (Rp) Pencatatan
Tanggal No. Tanggal No.
27/12/08 00787 28/12/08 00787 PT. Ribbon 9.000.000 Vo 27/12/08
28/12/08 00788 29/12/08 00788 PT. Berry 11.000.000 Vo 29/12/08
29/12/0 00789 30/12/08 00789 PT. Berry 12.500.000 Vo 31/12/08

06/01/09 00002 09/01/09 00002 PT. Berry 4.500.000 Vo 06/01/09


07/01/09 00003 11/01/09 00003 PT. Ribbon 6.000.000 Vo 07/01/09
10/01/09 00004 12/01/0 00004 PT. Berry 7.500.000 Vo 09/01/09

Kesimpulan : Setelah memerksa transaksi pembelian sebelum dan sesudah tanggal


neraca kami tidak menemukan ada pergeseran pencatatan pembelian
Oleh karena itu, kami menyimpulkan bahwa pembelian sudah dicatat
Dalam periode yang benar
Vo : Periksa OP, LPB, dan perhitungan matematisnya
Selain itu diperiksa pencatatan di buku pembelian dan dibukukan ke
Kartu utang dan kartu stok,

Klien : Dibuat Oleh : Diperiksa Oleh : Indeks :

Rudi Dewi FF3


PT. Mary and Jose
Tanggal : Tanggal :
Skedul:
Persediaan 6/01/2009 14/02/2009 31/12/2008
 EKSI4414/MODUL 3 3.45

Rachel dan Rekan Kantor Akuntan Publik


(Kertas Kerja)

Nama Pelanggan Ref Per Klien PARE Per Audit Per Audit
KK 31/12/2008 Debit Credit 31/12/2009 31/12/2008
PT. Ribbon 250.600.000 250.600.000 410.000.000
PT. Berry 310.400.000 (10) 55.000.000 365.400.000 412.000.000

561.000.000 616.000.000 822.000.000


^ ^ ^ ^ ^
Ke A2

Catatan pemeriksaan :
3. Kami telah melakuakan compliance test untuk pelunasan utang pada bulan
Desember 2006 (lihat skedul TOC 4)
4. Kami telah melakukakan konfirmasi utang pada tanggal 16 Januari 2009
Dan subsequent payment s/d tanggal 28 Februari 2009 (lihat MM1.1) dan
Ditemukan selisih karena :
Jurnal (10) (lihat skedul F)

Kesimpulan pemeriksaan :
Menurut pendapat kami, saldo utang usaha telah disajikan secara wajar dan sesuai
Standar Akuntansi Keuangan yang berlaku Umum

Klien : Dibuat Oleh : Diperiksa Oleh : Indeks :

Rudi Dewi M1
PT. Mary and Jose
Skedul: Tanggal : Tanggal :
Persediaan
6/01/2009 14/02/2009 31/12/2008
3.46 Laboratorium Auditing 

Kantor Akuntan Publik


Rachel dan Rekan
(Kertas Kerja)

Tanggal No. OP Nama Pelanggan Jumlah A B C D E F


(Dalam Rp.)
5-1-2008 00001 PT. Ribbon 5.500.000      
7-1-2008 00003 PT. Ribbon 4.500.000      
9-1-2008 00004 PT. Ribbon 13.500.000      
13-1-2008 00005 PT. Ribbon 6.500.000      
17-1-2008 00006 PT. Ribbon 45.000.000      
21-1-2008 00007 PT. Ribbon 9.000.000      
25-1-2008 00008 PT. Berry 30.500.000      
27-1-2008 00009 PT. Berry 6.500.000      
15-12-2009 00781 PT. Berry 12.500.000      
19-12-2009 00783 PT. Ribbon 9.000.000      
24-12-2009 00785 PT. Ribbon 10.500.000      
29-12-2009 00786 PT. Berry 12.500.000      

Catatan pemeriksaan :
- Sampel dipilih secara random dalam bentuk order pembelian (OP) bulan januari
Dan Desember 2008
- Bukti pendukung terdiri atas : Surat Permintaan Pembelian, Order pembelian
(OP), faktur pemasok dan laporan penerimaan barang
Kesimpulan : Transakasi pembelian barang telah dilaksanakan dan dicatat dengan
Sistem dan prosedur yang telah ditetapkan perusahaan.
A : Akurasi Matematika
B : Kelengkapan bukti pendukung
C : Otorisasi
D : Posting kartu stock
E : Posting ke buku besar persediaan dan utang
F : Posting buku pembantu utang
Klien : Dibuat Oleh : Diperiksa Oleh : Indeks :

Rudi Dewi TOC 3


PT. Mary and Jose
Skedul: Tanggal : Tanggal :
Persediaan
6/01/2009 14/02/2009 31/12/2008
 EKSI4414/MODUL 3 3.47

Rachel dan Rekan Kantor Akuntan Publik


(Kertas Kerja)

No. Nama Alamat Jumlah Hasil Perbedaan Pengeluaran setelah tgl neraca
Pelanggan Per kien Konfirmasi

1. PT. Ribbon Jl. mawar No. 4 Bandung 250.600.000 CB 250.600.000 r


2. PT. Berry Jl. Salsa No. 12 Bandung 310.400.000 RD 55.000.000 365.400.000 r
561.000.000
^

r = Periksa bukti pengeluaran kas/bank

Klien : Dibuat Oleh : Diperiksa Oleh : Indeks :

Rudi Dewi MM1.1


PT. Mary and Jose

Skedul: Tanggal : Tanggal :


Persediaan
6/01/2009 14/02/2009 31/12/2008
3.48 Laboratorium Auditing 

Kantor Akuntan Publik


Rachel dan Rekan
(Kertas Kerja)

Jumlah Jumlah (Rp) Persentase (%) Persentase (%)


Konfirmasi Tahun berjalan Tahun lalu
Saldo menurut konfirmasi 1 250.600.000 44,67 50
Selisih yang dilaporkan :
Hasil konfirmasi 1 365.400.000 65,13 50,12
Selisih dengan catatan klien (55.000.000) (9,80) (0,12)
Kembali melalui pos 0
Tidak kebali 0
Total yang dikirim 2 561.000.000 100 100
Total utang usaha 561.000.000
Persentase konfirmasi yang dikirim Terhadap total utang 100 100
usaha

Klien : Dibuat Oleh : Diperiksa Oleh : Indeks :

Rudi Dewi MM1.2


PT. Mary and Jose
Skedul: Tanggal : Tanggal :
Persediaan
6/01/2009 14/02/2009 31/12/2008
 EKSI4414/MODUL 3 3.49

Berikut adalah konfirmasi piutang kepada pelanggan:

DITERIMA
Oleh : Rudi
Bandung, 10 Januari 2009
Tanggal : 26 Januari
2009
No.: 03/KU/2009/MJ

Kepada
Yth. PT Ribbon
Jl. Mawar No. 4 Bandung
u.p. Manajer Akuntansi dan Keuangan

Dengan hormat,

Auditor kami, RACHEL DAN REKAN, sedang


memeriksa laporan keuangan kami dan ingin
mendapatkan konfirmasi langsung mengenai saldo
utang kami pada perusahaan Anda. Mohon bandingkan
informasi di bawah ini dengan catatan Anda pada
tanggal tersebut. Apabila jumlahnya tidak cocok, mohon
jelaskan secara terperinci penyebab perbedaannya pada
formulir di bawah ini. Kemudian tanda tangani dan kirimkan
langsung kepada auditor kami dengan menggunakan
amplop terlampir.

Hormat kami
Mary &
Sudibyo
Jose
Sudibyo
(Manajer akuntansi dan keuangan)
3.50 Laboratorium Auditing 

KONFIRMASI UTANG USAHA

No.: 01 / KU / 2006/Mary and Jose


KANTOR AKUNTAN PUBLIK
RACHEL& REKAN
Jakarta

Sa l do utang PT. MARY AND JOSE pada perusahaan kami pada


tanggal 31 Desember 2008 sebesar Rp. 250.600 adalah
cocok/tidakcocok * )ika tidak cocok, jelaskan.
...................................................................................................................
.................................................................................................. .................
................................................................................................... ................
...................................................................................................................

Hormat kami,

Sania
............... .....................................
Nama : Sania Hartanti
jabatan : Manajer Akuntansi dan Keuangan
Ta nggal : 20 Januari 2009

MM 12.1
*' Caret yang tidak perlu
 EKSI4414/MODUL 3 3.51

DITERIMA
Oleh : Rudi
Tanggal : 26 Januari
Bandung, 10 Januari 2009
2009
No.: 03/KU/2009/MJ

Kepada
Yth. PT Berry
Jl. Salsa No. 12 Bandung
u.p. Manajer Akuntansi dan Keuangan

Dengan hormat,

Auditor kami, RACHEL DAN REKAN, sedang memeriksa


laporan keuangan kami dan ingin mendapatkan konfirmasi
langsung mengenai saldo utang kami pada perusahaan
Anda. Mohon bandingkan informasi di bawah ini dengan
catatan Anda pada tanggal tersebut. Apabila jumlahnya tidak
cocok, mohon jelaskan secara terperinci penyebab perbedaannya
pada formulir di bawah ini. Kemudian tanda tangani dan kirimkan
langsung kepada auditor kami dengan menggunakan amplop
terlampir.

Hormat kami

Sudibyo
Mary &
Jose
Sudibyo
(Manajer akuntansi dan keuangan)
3.52 Laboratorium Auditing 

KONFIRMASI UTANG USAHA

No: 01 / KU / 2006/Mary and Jose


KANTOR AKUNTAN PUBLIK

RACHEL& REKAN
Jakarta

Sa ldo utang PT. MARY AND JOSE pada perusahaan


kami pada tanggal 31 Desember 2008 sebesar
Rp310.400 adalah cocok/tidakcocok * jika tidak cocok,
jelaskan.
Tidak cocok Rp. 365.400.-
.................................................................................................
.................................................................................................
.................................................................................................
.................................................................................................
.................................................................................................

Hormat kami,

Sania
............... .....................................
Nama : Sania Hartanti
jabatan : Manajer Akuntansi dan Keuangan
Ta nggal : 20 Januari 2009

MM 12.1
*' Caret yang tidak perlu
 EKSI4414/MODUL 3 3.53

Setelah anda mempelajari berkas tahun lalu dari PT. Mary and Josep
maka Rudi harus melakukan tanya jawab terhadap manajemen untuk
memahami pengendalan internal pada perusahaan. Tanya jawab tersebut di
tuliskan dalam kuesioner pengendalian internal (Internal Control
Quetionares - ICQ), sebagai berikut:

Rachel dan Rekan Kantor Akuntan Publik

Y = Ya T = Tidak
TR = Tidak Relevan
Y T TR
PENYIMPANAN DAN PENGAWASAN FISIK
a. Apakah persediaan :
a. Dipisahkan atas kelompok :
1) Bahan baku? 
2) Barang dalam proses? 
3) Barang jadi/dagang? 
4) Bahan pembantu (supplies) dan suku cadang 
(spare part)?
b. Diatur secara rapi dan tertib? 
c. Tercegah dari :
1) Pencurian ? 
2) Kerusakan? 
3) Kebakaran, banjir, dan risiko lain? 
b. Apakah persediaan di bawah pengawasan seorang 
penjaga gudang atau orang tertentu lainnya?
c. Apakah kecuali petugas gudang dilarang masuk ke 
gudang?
d. Apakah setiap pengeluaran barang jadi berdasarkan bukti 
penjualan tertulis?
e. Apakah setiap pengeluaran barang jadi/dagang
berdasarkan surat jalan (Delivery order-DO)?, atau
sejenisnya yang diotorisasi pejabat perusahaan yang 
berwenang?
f. Apakah terdapat pos-pos penjagaan yang mengawasi 
arus keluar masuk barang dengan efektif?
Klien Dibuat Oleh : Diperiksa Oleh : Indeks :

PT. Mary and Jose Rudi Rachel


-
Skedul Tanggal : Tanggal : Periode :

Persediaan 17/12/2008 18/12/2008 31/12/2008


3.54 Laboratorium Auditing 

Kantor Akuntan Publik


Rachel dan Rekan
Y = Ya T = Tidak
TR = Tidak Relevan
Y T TR
PEMBUKUAN PERSEDIAAN
7. Bila Klien menggunakan sistem
persediaan perpetual (perpetual
inventory sytem)
a. Apakah dibuat kartu persediaan 
untuk : 
1) Bahan baku? 
2) Barang dalam proses? 
3) Barang jadi/dagang?
4) Bahan pembantu (supplies)
dan suku cadang (spare part)? 
b. Apakah kartu persediaan tersebut
dipegang oleh staf yang tidak
menguasai persediaan secara 
fisik?
c. Apakah total jumlah kartu 
persediaan tersebut secara berkala
dicocokkan dengan akun kontol
(buku besar) persediaan.
d. Apakah saldo kartu persediaan
dicocokkan dengan hasil stock 
opname paling sedikit setahun
sekali?
e. Bila terdapat selisih, apakah
diinvestigasi oleh orang yang tidak
menguasai persediaan secara fisik
atau pemegang kartu persediaan?
f. Apakah penyesuaian (adjustment)
atas selisih diotorisasi oleh petugas
berwenang?
8. Bila digunakan sistem berkala (periodic 
system), sebutkan prosedur dan
pengawasan yang dilakukan.
STOCK OPNAME
9. Apakah yang mengawasi/melakukan
perhitungan atau menyusun ikhtisar
hasil perhitungan terlepas dari:
a. Penguasaan secara fisik atas 
barang (penjaga gudang dan 
sebagainya)?
b. Pencatatan kartu persediaan?
10. Apakah dibuat instruksi tertulis untuk 
pelaksanaan stock opname dan
dijelaskan kepada pelaksana stock
 EKSI4414/MODUL 3 3.55

opname?
11. Apakah dilakukan pisah batas atau cut 
off atas penerimaan dan pengeluaran
barang selama stock opname?
12. Apakah barang yang penjualan lambat
(slow moving), usang (obselete), atau
rusak telah dipisahkan?
13. Apakah persediaan akhir dinilai secara 
konsistena dengan tahun sebelumnya?
14. Apakah persediaan akhir dinilai secara 
konsisten dengan tahun sebelumnya?
Klien Dibuat Diperiksa Indeks :
PT. Mary and Jose Oleh : Oleh : Rachel
-
Rudi
Skedul Tanggal : Tanggal : Periode :
Persediaan
17/12/2008 18/12/2008 31/12/2008
3.56 Laboratorium Auditing 

Rachel dan Rekan Kantor Akuntan Publik

Y = Ya T = Tidak
TR = Tidak Relevan
Y T TR
SISTEM PEMBIAYAAN
15. Bila terdapat sistem penghitungan biaya
(costing system), apakah :
a. Sesuai dengan prinsip akuntansi yang 
berlaku umum di Indonesia?
b. Cocok dengan produk? 
c. Terancang untuk pemborosan? 
d. Dicocokkan dengan laporan keuangan? 
e. Menggunakan biaya standar/kalkulasi
di muka untuk disesuaikan dengan 
biaya sebenarnya? 
f. Variansi yang timbul dimuat
analisisnya?
16. Apakah hal-hal berikut dilaporkan segera
kepada manajemen (untuk
perbaikan/diambil keputusan?) 
a. Rencana kebutuhan ?
b. Barang-barang yang penjualannya
lambat?
c. Barang yang usang?
d. Barang yang rusak? 
e. Kelebihan persediaan?
f. Persediaan sisa?
17. Apakah untuk persediaan berikut
dikendalikan dengan baik dan dibukukan
sebagaimana seharusnya? 
a. Barang konsinyasi keluar (milik klien)?
b. Barang konsinyasi yang diterima (milik 
perusahaan lain untuk di jualkan?)
c. Barang dalam customers bounded 
warehouses atau broker’s ware house? 
d. Barang pada kontraktor/subkontraktor?
e. Bahan baku yang disediakan oleh 
pelanggan/pemesan (customer-
supplied materials)? 
f. Barang kemasana perusahaan yang 
dapat dikembalikan (returnable 
containers)?
g. Barang kemasan?
h. Per-produk?
18. Apakah barang-barang tersebut pada butir 
16 secara fisik dipisahkan (bila mungkin
 EKSI4414/MODUL 3 3.57

dilakukan)?
Klien Dibuat Diperiksa Indeks :
PT. Mary and Jose Oleh : Oleh :
Rachel -
Rudi
Skedul Tanggal : Tanggal : Periode :
Persediaan
17/12/2008 18/12/2008 31/12/2008
3.58 Laboratorium Auditing 

Kantor Akuntan Publik


Rachel dan Rekan
Y = Ya T = Tidak
TR = Tidak Relevan
Y T TR
SISTEM PEMBIAYAAN
19. Apakah jumlah rata-rata persediaan cukup dapat diterima 
untuk jenis usaha dan besarnya perusahaan?
20. Apakah produksi dilakukan berdasarkan :
a. Pesanan (Job order costing)? 
b. Produksi massa? 
21. Jika berdasarkan pesanan, apakah dibuat lembar pesanan
(job order cost sheet) untuk setiap pesanan? 
22. Apakah metode penilaian persediaan berdasarkan :
a. Biaya : 
Masuk pertama keluar pertama (FIFO)
Masuk terakhir keluar pertama (LIFO)
Rata-rata bergerak (Moving average)
Rata-rata tertimbang (Weighted average)
b. Biaya atau harga pasaran yang lebih rendah (lower of
cost or market?
c. Harga Jual
Klien Dibuat Oleh : Diperiksa Indeks :
PT. Mary and Jose Oleh : Rachel
Rudi -
Skedul Tanggal : Tanggal : Periode :
Persediaan
17/12/2008 18/12/2008 31/12/2008
 EKSI4414/MODUL 3 3.59

Rachel dan Rekan Kantor Akuntan Publik

Y = Ya T = Tidak
TR = Tidak Relevan
Y T TR
A. Kelemahan-kelemahan lain yang tidak tercantum pada pernyataan di atas :

B. CATATAN LAIN :

C. Kesimpulan penilaian baik/buruk?

D. Revisi kesimpulan penilaian (lampirkan alasannya)

Klien Dibuat Oleh : Diperiksa Oleh Indeks :


PT. Mary and Jose : Rachel
Rudi -
Skedul Tanggal : Tanggal : Periode :
Persediaan
17/12/2008 18/12/2008 31/12/2008
3.60 Laboratorium Auditing 

Kantor Akuntan Publik


Rachel dan Rekan
Y = Ya T = Tidak
TR = Tidak Relevan
Y T TR
ORDER PEMBELIAN
1. Apakah pembelian dilakukan oleh :
1.1 Oleh pejabat/bagian khusus? 
1.2 Yang terpisah dari bagian :
a. Akuntansi? 
b. Pembayaran? 
c. Penerimaan barang? 
d. Penyimpanan? 
e. Pencatatan persediaan? 
1.3 Dengan syarat yang menguntungkan (misalnya
tender, pemasok terseleksi? 
2. Apakah order pembelian (purcahae order) :
2.1 Dibuat untuk semua pembelian? 
2.2 Diotorisasi pejabat tertentu? 
2.3 Diberi nomor urut tercetak? 
2.4 Tersimpan lengkap, termasuk yang dibatalkan?
2.5 Blanko tersimpan dengan baik? 
2.6 Tembusan dikirimkan kepada : 
a. Bagian akuntansi untuk dicocokkan dengan
laporan penerimaan barang dan faktur? 
b. Bagian penerimaan barang sebagai otorisasi
untuk menerima barang? 
3. Apakah pembelian di koordinasi dengan :
3.1 Program produksi? 
3.2 Anggaran Penjualan? 
3.3 Batas persediaan minimum dan maksimum? 
4. Apakah kebijaksanaan pembelian tidak dilakukan
dengan memberikan keuntungan luar biasa kepada:
4.1 Penjual tertentu? 
4.2 Relasi staf pembelian atau lainnya? 
4.3 Suatu perusahaan di mana seorang staf memiliki 
kepentingan?
4.4 Perusahaan Afiliasi 
5. Apakah harga penawaran penjual yang terdaftar
(approved) ditinjau secara berkala, untuk memastikan
bahwa selalu merupakan harga bersaing? 
Klien Dibuat Oleh Diperiksa Oleh : Indeks :
PT. Mary and Jose : Rachel
Rudi -
Skedul Tanggal : Tanggal : Periode :
Persediaan
17/12/2008 18/12/2008 31/12/2008
 EKSI4414/MODUL 3 3.61

Kantor Akuntan Publik


Rachel dan Rekan
Y = Ya T = Tidak
TR = Tidak Relevan
Y T TR
PENERIMAAN BARANG
6. Apakah terdapat bagian penerimaan yang terpisah
dari:
a. Bagian Pembelian? 
b. Bagian Akuntansi? 
c. Bagian Pembayaran? 
d. Bagian Penyimpanan? 
e. Bagian Pencatatan persediaan? 

7. Apakah barang yang diterima disertai:


a. Surat Jalan atau Faktur dari Pemasok? 
b. Surat Keterangan Pengangkut? 

8. Apakah barang yang diterima diperiksa mengenai :


a. Kuantitas? 
b. Keadaan? 
c. Spesifikasi pembelian lainnya? 
d. Kecocokkan dengan order pembelian? 

9. Apakah laporan penerimaan b arang:



9.1. Dibuat untuk seluruh penerimaan
barang? 
9.2. Mencatat jumlah yang diterima
berdasarkan perhitungan yang 
sebenarnya? 
9.3. Diberi nomor urut tercetak2
9.4. Disimpan selengkapnya termasuk yang 
dibatalkan?
9.5. Blangkonya disimpan dengan baik?
9.6. Tembusannya dikirim kepada: 
a. Bagian akuntansi, untuk dicocokkan
dengan order pembelian dan faktur? 
b. Bagian pembelian, sebagai informasi 
bahwa pesanan telah diterima?

10. Jika barang ditolak oleh bagian penerimaan:


10.1 Apakah dibuat surat jalan? 
10.2 Apakah disimpan oleh bagian 
penyimpanan? 
10.3 Apakah retur pembelian cukup 
terkontrol untuk mengurangi jumlah
3.62 Laboratorium Auditing 

utang ya ng dibukukan? 

Klien Dibuat Oleh Diperiksa Oleh : Indeks :


PT. Mary and Jose : Rachel
Rudi -
Skedul Tanggal : Tanggal : Periode :
Persediaan
17/12/2008 18/12/2008 31/12/2008
 EKSI4414/MODUL 3 3.63

Kantor Akuntan Publik


Rachel dan Rekan
Y = Ya T = Tidak
TR = Tidak Relevan
Y T TR
FAKTUR PEMBELIAN
11. Apakah faktur-faktur dari pemasok diperiksa
dicocokkan oleh staf bagian utang usaha
(accounts payable clerk) dengan:
11.1. Order pembelian?

11.2. Laporan penerimaan barang?

12. Apakah staf bagian utang usaha ini terpisah
dari: 

12.1. Bagian pemesanan pembelian2
12.2. Bagian penerimaan barang?
13. Faktur ini secara berturut-turut harus
menunjukkan bukti persetujuan seperti:
13.1. Harga benar?

13.2. Perkal ian dan pertambahan

13. 3 . Biaya pengangk u tang 
13.4 . Beban-beban lain? 
13 .5. Pengurangan-pengurangan
potongan 
atau penyisihan ( allowance) lainnya ? 
13.6. Kode atau alokasi akun yang harus
dibebankan ?
PEMBELIAN – PEMBELIAN KHUSUS
14 . Apakah pembelian antar perusahaan afiliasi 
harganya layak?
15. Apakah pembelian antar departemen
dalam suatu perusahaan:
15.1. Tidak diperhitungkan laba 
15.2. Bila terdapat " laba antarperusahaan", 
laba tersebut telah dieliminasi
kembali?
Klien Dibuat Oleh Diperiksa Indeks :
PT. Mary and Jose : Oleh :
Rudi Rachel -
Skedul Tanggal : Tanggal : Periode :
Persediaan
17/12/2008 18/12/2008 31/12/2008
3.64 Laboratorium Auditing 

Kantor Akuntan Publik


Rachel dan Rekan
Y = Ya T = Tidak
TR = Tidak Relevan
Y T TR
FAKTUR PEMBELIAN
16. Apakah sistem informasi termasuk:
16.1. Anggaran pembelian? 
16.2. Anggaran biaya? 
16.3. Perbandingan antara anggaran dengan
yang sebenarnya? 
16.4. Penjelasan tertulis atas penyimpangan
yang materia (penting)? 

17 . Apakah perhitungan rasio yang berikut secara


teratur diperiksa dan dijelaskan dengan
cukup:
17.1. Persentase laba kotor dengan
penjualan?
17.2. Persentase biaya penjualan dengan
penjualan?
17.3. Tingkat perputaran persediaan
(inventory cum-over)?

18. Apakah ada prosedur yan g cukup u n tuk


menjam in pertimbangan yang tepat dari:
18. 1. Pisah batas pembelian 

18.2. Penyesuaian pendapatan dan biaya

18.3 . Laba yang tidak direalisasi pada
barang?

19. Apakah terdapat Buku Utang1 


20 . Apakah daftar kreditor/ utang: 
20.1. Disusun secara up to date (bulanan / 
triwulanan)? 
20.2. Dicocokkan dengan saldo akun kontrol?  ,/
20.3. Secara periodik direview atas saldo 
debit yang ada? 

21. Apa kah detail dari kreditor yang lama belum 


dibayar diteliti sebab-sebabnya?

22 . Apakah pemegang buku akun kontrol utang 


terpisah dari pemegang Buku Pembantu
Utang?
 EKSI4414/MODUL 3 3.65

Klien Dibuat Oleh Diperiksa Oleh : Indeks :


PT. Mary and Jose : Rudi Rachel
-
Skedul Tanggal : Tanggal : Periode :
Persediaan
17/12/2008 18/12/2008 31/12/2008
3.66 Laboratorium Auditing 

Rachel dan Rekan Kantor Akuntan Publik


Y= T = Tidak
Ya
TR = Tidak Relevan
Y T TR
23. Apakah pemasok yang banyak mutasinya
mengirimkan perincian perhitungan atau saldo
secara periodik, dan dicocokkan oleh
pegawai yang tidak memegang buku

pembantu utang?

A. Kelemahan-kelemahan lain yang tidak tercantum pada pernyataan di atas:

B. catatan lain :

C. Kesimpulan penilaian (Baik, Sedang, Buruk)?

D. Revisi kesimpulan penilaian (lampirkan alasannya)

Klien Dibuat Oleh : Diperiksa Indeks :


PT. Mary and Jose Oleh : Rachel
Rudi -
Skedul Tanggal : Tanggal : Periode :
Persediaan
17/12/2008 18/12/2008 31/12/2008
 EKSI4414/MODUL 3 3.67

Tugas:
Setelah mempelajari berkas tahun lalu ICQ maka tugas anda adalah:
1. Pelajari kuesioner pemeriksaan internal di atas dan buatlah kesimpulan
atas pengendalian intern PT. Mary and Jose.
2. Dengan mempelajari kertas kerja tahun lalu, buatlah prosedur audit yang
diperlukan dalam pemeriksaan siklus persediaan dan penggudangan serta
pembayaran utang usaha pada PT. Mary and Jose.

Catatan:
Untuk melakukan pengujian ketaatan terhadap persediaan barang untuk
31 Desember 2009. Persediaan dan utang usaha maka Anda
melakukan pemeriksaan secara sampel terhadap bukti pembelian
seperti order pembelian dan laporan penerimaan barang. Sedangkan
sampel bukti utang usaha diambil dari bukti pengeluaran bank. Sampel
diambil dengan memeriksa beberapa bukti pembelian setiap bulannya
atau secara penuh untuk beberapa bulan, terutama yang mempunyai
tingkat pembelian yang tinggi. Dengan meminjam data dokumen
transaksi pembelian dan utang usaha dari Bapak Sudibyo selaku manajer
akuntansi dan keuangan, maka diperoleh daftar rincian persediaan
barang untuk 31 Desember 2009 sebagai berikut:

Harga
Kode Jumlah Total
Jenis Barang Satuan
Barang (unit) (Rp)
(Rp)
C123 Sepatu Mary (Flat-Red) 200 250.000 50.000.000
A 567 Sepatu Jose (Sport-White) 625 400.000 250.000.000
B 347 Sepatu Mary (Black-mode in) 450 300.000 135.000.000
F 789 Sepatu Jose (Pantofel-man) 330 300.000 89.500.000
G 716 Sepatu Mary (Wedges-high) 360 250.000 90.000.000
F 217 Sepatu Jose (Casual-Style) 344 250.000 86.000.000
G 716 Sepatu Mary (Stilletto-Secret) 755 400.000 302.000.000
F 789 Sepatu Jose (Businessman-do) 670 300.000 201.000.000
1.203.500.000

Pada tanggal 3 Januari 2010, sewaktu klien melakukan penghitungan


fisik persediaan, anda diikutsertakan dalam acara tersebut. Kemudian
anda membuat berita acaranya dalam bentuk Penghitungan fisik
persediaan sebagai berikut:
3.68 Laboratorium Auditing 

Kuantitas Satuan
Kuantitas Satuan
Kode menurut
Jenis Barang menurut kartu
Barang Pengambilan stock
stock (unit)
(unit)
C123 Sepatu Mary (Flat-Red) 200 200
A 567 Sepatu Jose (Sport-White) 625 625
B 347 Sepatu Mary (Black-mode in) 450 450
F 789 Sepatu Jose (Pantofel-man) 330 330
G 716 Sepatu Mary (Wedges-high) 360 360
F 217 Sepatu Jose (Casual-Style) 344 344
G 716 Sepatu Mary (Stilletto-Secret) 755 755
F 789 Sepatu Jose (Businessman-do) 670 670

Selisih yang terjadi dalam penghitungan fisik persediaan, dicari


penyebabnya oleh Anda bersama sama dengan Saudari Rachel dan
Saudara Erlangga (gudang). Penjelasan selisih adalah sebagai berikut:
a. Saat perhitungan fisik diketahui bahwa klien menyimpan barang
konsinyasi berupa 10 unit Sepatu Mary (Flat-Red). Barang
konsinyasi tersebut diperoleh pada tanggal 29 Desember 2007 dan
akan dikembalikan kepada pemiliknya dalam waktu 1 bulan
apabila masih tersisa.
b. Pada tanggal 31 Desember 2009 telah dikembalikan 100 unit sepatu
Jose (casual-style) yang dibeli oleh PT. Bata-ku pada tanggal
28 Desember 2009 karena cacat. Barang yang dikembalikan sampai
di gudang klien pada jam 18.00 namun gudang sudah tutup. Barang
untuk sementara diletakkan pada halaman gudang dan baru
dimasukkan keesokan paginya. Bapak sudibyo belum menerima
informasi ini sampai saat perhitungan fisik dilakukan.
c. Pada tanggal 31 Desember 2009 telah membeli 75 meter bahan kulit
dari PT. Ribbon (1 meternya adalah Rp200.000). Pesanan belum
datang sampai saat perhitungan fisik dilakukan. Tetapi Bapak
Sudibyo telah mencatat pembelian tersebut pada tanggal 31
Desember 2009, semen tara bagian gudang (Saudara Angga) akan
mencatat saat barang sampai di gudang.
d. Pada tanggal 31 Desember 2009 telah membeli 100 meter bahan
suede @ per meter Rp100.000 dari PT. Berry. Pesanan belum
datang sampai dengan tanggal penghitungan fisik persediaan. Tapi
Bapak Sudibyo telah mencatat pembelian tersebut pada tanggal 31
Desember 2009, sementara bagian gudang (Saudara Angga) akan
 EKSI4414/MODUL 3 3.69

mencatat saat barang sampai di gudang. Selain pada tanggal yang


sama, klien juga menjual 92 unit sepatu Mary (Stilletto secret)
kepada PT. Maju melangkah, tetapi barang tersebut belum sampai
ke PT. Maju Melangkah di Yogyakarta. Barang tersebut belum
sampai karena terjadi kerusakan jalan yang menghambat perjalanan.

Untuk memulai pengujian kewajaran terhadap utang usaha, Bapak


Sudibyo memberitahukan bahwa perusahaan hanya memiliki dua
pemasok besar yaitu PT. Ribbon dan PT. Berry. Berikut Daftar rincian
utang usaha per 31 Desember 2009.

PT. Berry
Tanggal No. Bukti Keterangan Dr Cr Saldo (Rp)
01/12/07 - Saldo Awal - - 479.000.000
22/12/07 BPB-02/XII Pelunasan 209.000.000 - 270.000.000
31/12/07 - Saldo Akhir - - 200.000.000

PT. Ribbon
Tanggal No. Bukti Keterangan Dr Cr Saldo (Rp)

01 /12 /07 Saldo Awal - - 320.800.000


11/12/07 BPB-01/XII Pelunasan 120.800.000 - 120.800.000
29/12/07 BPB-04/XII Pelunasan 45.250.000 - 166.050.000
31/12/07 FF-177/12/04 Pembelian - 66.950.000 99.100.000
31/12 /07 - Saldo Akhir - - 99.100.000

Pada tanggal 4 Januari 2010 Anda mengirimkan surat konfirmasi utang


usaha pada 2 pemasok tersebut dalam waktu kurang dari sepuluh hari,
Anda sudah mendapatkan balasan konfirmasi tersebut.
Dari Bukti Pengeluaran Bank, Anda melakukan pemeriksaan terhadap
pembayaran (pelunasan) utang usaha untuk saldo 31 Desember 2009,
yaitu PT. Berry sebesar Rp209.000.000 pada tanggal 15 Januari 2010
dan PT. Ribbon sebesar Rp166.050.000 pada tanggal 8 dan 21
Januari 2010.
Setiap akhir bulan PPN Masukan dikompensasikan dengan PPN
Keluaran dan hasil rekonsiliasi SPT PPN masa Januari 2009 sampai
3.70 Laboratorium Auditing 

dengan Desember 2009 dengan buku besar PPN terjadi perbedaan


karena:
a. Perbedaan pencatatan dan pelaporan PPN karena keterlambatan
faktur pajak yang diterima dari pemasok.
b. Adanya penyesuaian yang ditemukan oleh auditor yang belum
dicatat di buku besar dengan pelaporan SPT PPN sudah benar.
3. Buatlah kertas kerja pemeriksaan dari prosedur audit yang akan buat dan
akan anda jalankan.
4. Lengkapilah Kertas kerja Neraca dan kertas kerja Laba Rugi untuk akun-
akun yang terkait dengan pemeriksaan Siklus ini.
5. Dokumen yang terkait:

PT.Mary and Jose


MJ
JL. Jambu No3
Cikarang, Bekasi Jawa Barat
Telp. 021-798-0133

No. : 00022
ORDER PEMBELIAN
Pemasok : PT. Ribbon
Alamat : Jl. Mawar No. 4
Bandung
Pembayaran Tunai x kredit

No. Nama Barang Kuantitas Harga/Unit (Rp) Total (Rp)

1. Suede 160 150 m 300.000 45.000.000

Jumlah 45.000.000
Kepala Adminstrasi Pembelian Diskon -

Firmansyah Jumlah
PPN
45.000.000

(Iwan Firmansyah) 4.500.000


Total Harga
49.500.000
 EKSI4414/MODUL 3 3.71

PT.Mary and Jose


JL. Jambu No3
MJ Cikarang, Bekasi Jawa Barat
Telp. 021-798-0133
No. : 00024
ORDER PEMBELIAN

Pemasok : PT. Berry


Alamat : Jl. Salsa No. 12
Bandung
Pembayaran Tunai x Kredit
No. Nama Barang Kuantitas Harga/Unit (Rp) Total (Rp)
1. Suede 150 500 m 200.000 100.000.000
Lace 230 50 m 90.000 45.000.000
Suede 145 100 m 100.000 10.000.000

Jumlah 155.000.000
Kepala Adminstrasi Pembelian Diskon -

Firmansyah Jumlah
PPN
155.000.000
15.500.000
(Iwan Firmansyah) Total Harga 170.500.000
3.72 Laboratorium Auditing 

PT.Mary and Jose


MJ JL. Jambu No3
Cikarang, Bekasi Jawa Barat
Telp. 021-798-0133
No. : 00028

ORDER PEMBELIAN

Pemasok: PT. Willing


Alamat : Jl. Macan No. 12
Bogor
Pembayaran Tunai x Kredit

No. Nama Barang Kuantitas Harga/Unit (Rp) Total (Rp)


1. Benang sepatu 500 Box 150.000 75.000.000
Jarum 100 Box 50.000 5.000.000
200.000

Jumlah 80.000.000
Kepala Adminstrasi Pembelian
Diskon -
Firmansyah Jumlah 80.000.000
PPN 8.000.000
(Iwan Firmansyah)
Total Harga 88.000.000
 EKSI4414/MODUL 3 3.73

PT.Mary and Jose

MJ
JL. Jambu No3
Cikarang, Bekasi Jawa Barat
Telp. 021-798-0133
No. : 00024

ORDER PEMBELIAN

Pemasok : PT. Pioneer


Alamat: Jl. Delima No. 30
Cikarang, Bekasi

Pembayaran Tunai x Kredit


No. Nama Barang Kuantitas Harga/Unit (Rp) Total (Rp)
1. Box Sepatu 5.000 2.000 10.000.000

Jumlah 10.000.000
Kepala Adminstrasi Pembelian
Diskon

Firmansyah Jumlah
PPN
10.000.000
1.000.000
(Iwan Firmansyah) Total Harga 11.000.000
3.74 Laboratorium Auditing 

PT.Mary and Jose


JL. Jambu No3
MJ Cikarang, Bekasi Jawa Barat
Telp. 021-798-0133
No. : 00028

ORDER PEMBELIAN
Pemasok: PT. Ribbon
Alamat : Jl. Mawar No. 4
Bandung
x
Pembayaran Tunai x Kredit

No. Nama Barang Kuantitas Harga/Unit (Rp) Total (Rp)


1. Suede 500 100 m 100.000 10.000.000

Jumlah 10.000.000
Kepala Adminstrasi Pembelian Diskon -

Firmansyah Jumlah
PPN
10.000.000
1.000.000
(Iwan Firmansyah)
Total Harga 11.000.000
 EKSI4414/MODUL 3 3.75

PT.Mary and Jose


JL. Jambu No3

MJ Cikarang, Bekasi Jawa Barat


Telp. 021-798-0133

Cikarang, 16 Juli 2009

LAPORAN PENERIMAAN BARANG

No. Nama Barang Kuantitas Jumlah Keterangan


1. Suede 160 150 m 45.000.000 PT. Ribbon

Dibuat oleh : Disetujui Oleh :

Lingga P- Pradini
(Lingga Pramudia) (Pradini Arum Sari)
3.76 Laboratorium Auditing 

PT.Mary and Jose


MJ
JL. Jambu No3
Cikarang, Bekasi Jawa Barat
Telp. 021-798-0133

Cikarang, 25 Juli 2009

LAPORAN PENERIMAAN BARANG

No. Nama Barang Kuantitas Jumlah Keterangan


1. Suede 150 150 m 100.000.000 PT. Berry
2. Lace 230 45.000.000
3. Suede 145 10.000.000

Dibuat oleh : Disetujui Oleh :

Lingga P- Pradini
(Lingga Pramudia) (Pradini Arum Sari)
 EKSI4414/MODUL 3 3.77

PT.Mary and Jose


MJ
JL. Jambu No3
Cikarang, Bekasi Jawa Barat
Telp. 021-798-0133

Cikarang, 18 September 2009

LAPORAN PENERIMAAN BARANG

No. Nama Barang Kuantitas Jumlah Keterangan


1. Benang sepatu 500 Box 75.000.000 PT. Wlling
2. Jarum 100 Box 5.000.000

Dibuat oleh : Disetujui Oleh :

Lingga P- Pradini
(Lingga Pramudia) (Pradini Arum Sari)
3.78 Laboratorium Auditing 

PT.Mary and Jose


MJ
JL. Jambu No3
Cikarang, Bekasi Jawa Barat
Telp. 021-798-0133

Cikarang, 25 Oktober 2009

LAPORAN PENERIMAAN BARANG

No. Nama Barang Kuantitas Jumlah Keterangan


1. Box Sepatu 5.000 10.000.000 PT. Pioneer

Dibuat oleh : Disetujui Oleh :

Lingga P- Pradini
(Lingga Pramudia) (Pradini Arum Sari)
 EKSI4414/MODUL 3 3.79

PT. Mary and Jose


MJ
JL. Jambu No3
Cikarang, Bekasi Jawa Barat
Telp. 021-798-0133

Cikarang, 31 Desember 2009

LAPORAN PENERIMAAN BARANG

No. Nama Barang Kuantitas Jumlah Keterangan


1. Suede 500 5.000 10.000.000 PT. Ribbon

Dibuat oleh : Disetujui Oleh :

Lingga P- Pradini
(Lingga Pramudia) (Pradini Arum Sari)
3.80 Laboratorium Auditing 

PT. Mary and Jose

MJ
JL. Jambu No3
Cikarang, Bekasi Jawa Barat
Telp. 021-798-0133

Cikarang, 11 Desember 2009


No : 01

BUKTI PENGELUARAN BANK

Dibayar kepada : PT. Ribbon


No. Akun Keterangan Jumlah (Rp)
101-01 Transfer ke Bank Saudara 120.800.000

Dibuat oleh : Diterima Oleh : Disetujui Oleh :

Widi Elita Fauzan


(Widi R) (Elita Sari) (Fauzan)
 EKSI4414/MODUL 3 3.81

PT. Mary and Jose


MJ
JL. Jambu No3
Cikarang, Bekasi Jawa Barat
Telp. 021-798-0133

Cikarang, 22 Desember 2009


No : 02

BUKTI PENGELUARAN BANK

Dibayar kepada : PT. Berry


No. Akun Keterangan Jumlah (Rp)
301-01 Transfer ke Bank Sabar 209.000.000

Dibuat oleh : Diterima Oleh : Disetujui Oleh :

Widi Elita Fauzan


(Widi R) (Elita Sari) (Fauzan)
3.82 Laboratorium Auditing 

Mary and Jose


MJ
JL. Jambu No3
Cikarang, Bekasi Jawa Barat
Telp. 021-798-0133

Cikarang, 29 Desember 2009


No : 03

BUKTI PENGELUARAN BANK

Dibayar kepada : PT. Ribbon


No. Akun Keterangan Jumlah (Rp)
101-02 Transfer ke Bank Saudara 45.250.000

Dibuat oleh : Diterima Oleh : Disetujui Oleh :

Widi Elita Fauzan


(Widi R) (Elita Sari) (Fauzan)
 EKSI4414/MODUL 3 3.83

PT. Mary and Jose


MJ
JL. Jambu No3
Cikarang, Bekasi Jawa Barat
Telp. 021-798-0133

Cikarang, 31 Desember 2009


No : 04

BUKTI PENGELUARAN BANK

Dibayar kepada : PT. Ribbon


No. Akun Keterangan Jumlah (Rp)
101-03 Transfer ke Bank Saudara 49.500.000

Dibuat oleh : Diterima Oleh : Disetujui Oleh :

Widi Elita Fauzan


(Widi R) (Elita Sari) (Fauzan)
3.84 Laboratorium Auditing 

Rachel dan Rekan Kantor Akuntan Publik

(Kertas Kerja)

Keterangan Ref. Per Klien PARE Per Audit 31/12/ Per audit
KK 31/12/2009 Dedit Credit 2009 31/12/2008

Ke kertas kerja
neraca

Klien : Dibuat Oleh : Diperiksa Oleh : Indeks :

Rudi Dewi F
PT. Mary and Jose

Tanggal : Tanggal :
Skedul:
Persediaan 12/01/2009 10/02/2009 31/12/2008
 EKSI4414/MODUL 3 3.85

Rachel dan Rekan Kantor Akuntan Publik

(Kertas Kerja)

Catatan Pemeriksaan :
4.

5.

6.

Klien : Dibuat Oleh : Diperiksa Oleh : Indeks :

Rudi Dewi F
PT. Mary and Jose

Tanggal : Tanggal :
Skedul:
Persediaan 12/01/2009 10/02/2009 31/12/2008
3.86 Laboratorium Auditing 

Rachel dan Rekan Kantor Akuntan Publik

(Kertas Kerja)

Catatan Pemeriksaan :

6.

7.

Klien : Dibuat Oleh : Diperiksa Oleh : Indeks :

Rudi Dewi F
PT. Mary and Jose
Tanggal : Tanggal :
Skedul:
Persediaan 12/01/2009 10/02/2009 31/12/2008
 EKSI4414/MODUL 3 3.87

Rachel dan Rekan Kantor Akuntan Publik

(Kertas Kerja)

Untuk lokasi di :
Jl. Apel No. 17 Cikarang, Bekasi- Jawa Barat
Nama Barang Jumlah
(persediaan/nomor kode, jika ada) Unit Catatan
Fisik Kartu Selisih

Klien : Dibuat Oleh : Diperiksa Oleh : Indeks :

Rudi Dewi FF1


PT. Mary and Jose
Tanggal : Tanggal :
Skedul:
Persediaan 12/01/2009 10/02/2009 31/12/2008
3.88 Laboratorium Auditing 

Rachel dan Rekan Kantor Akuntan Publik

(Kertas Kerja)

Nama Barang Jumlah Mutasi Jumlah Jumlah


Menurut (sd 31/12/ menurut menurut
Pengambilan 2009 Audit Buku Selisih Catatan
Stok (+) (-) 31/12/2009 31/12/2009

Klien : Dibuat Oleh : Diperiksa Oleh : Indeks :

Rudi Dewi FF2


PT. Mary and Jose

Tanggal : Tanggal :
Skedul:
Persediaan 6/01/2009 14/02/2009 31/12/2008
 EKSI4414/MODUL 3 3.89

Rachel dan Rekan Kantor Akuntan Publik

(Kertas Kerja)

Order Pembelian Laporan Penerimaan Barang Nama Tanggal


(LPB) Pelanggan Jumlah (Rp) Pencatatan
Tanggal No. Tanggal No.

Klien : Dibuat Oleh : Diperiksa Oleh : Indeks :

Rudi Dewi FF3


PT. Mary and Jose

Tanggal : Tanggal :
Skedul:
Persediaan 6/01/2009 14/02/2009 31/12/2008
3.90 Laboratorium Auditing 

Rachel dan Rekan Kantor Akuntan Publik

(Kertas Kerja)
Nama Pelanggan Ref Per Klien PARE Per Audit Per Audit
KK 31/12/2008 Debit Credit 31/12/2009 31/12/2008

1.

2.

Klien : Dibuat Oleh : Diperiksa Oleh : Indeks :

Rudi Dewi M1
PT. Mary and Jose

Tanggal : Tanggal :
Skedul:
Persediaan 6/01/2009 14/02/2009 31/12/2008
 EKSI4414/MODUL 3 3.91

Rachel dan Rekan Kantor Akuntan Publik

(Kertas Kerja)
Tanggal No. OP Nama Pelanggan Jumlah A B C D E F
(Dalam Rp.)
     
     
     
     
     
     
     
     
     
     
     
     

Klien : Dibuat Oleh : Diperiksa Oleh : Indeks :

Rudi Dewi TOC 3


PT. Mary and Jose
Tanggal : Tanggal :
Skedul:
Persediaan 6/01/2009 14/02/2009 31/12/2008
3.92 Laboratorium Auditing 

Rachel dan Rekan Kantor Akuntan Publik

(Kertas Kerja)

Jumlah Jumlah (Rp) Persentase (%) Persentase (%)


Konfirmasi Tahun berjalan Tahun lalu
Saldo menurut konfirmasi
Selisih yang dilaporkan :
Hasil konfirmasi
Selisih dengan catatan klien
Kembali melalui pos
Tidak kebali
Total yang dikirim
Total utang usaha
Persentase konfirmasi yang dikirim
Terhadap total utang usaha

Klien : Dibuat Oleh : Diperiksa Oleh : Indeks :


PT. Mary and Jose Rudi Dewi MM1.2
Skedul: Tanggal : Tanggal :
Persediaan
6/01/2009 14/02/2009 31/12/2008
 EKSI4414/MODUL 3 3.93

Berikut adalah konfirmasi piutang kepada pelanggan:

Bandung, 10 Januari
No.:03/KU/2009/MJ DITERIMA
Oleh :
Kepada Tanggal :
Yth. PT Ribbon
Jl. Mawar No.4 Bandung
u.p. Manajer Akuntansi dan Keuangan

Dengan hormat,

Auditor kami, RACHEL DAN REKAN, sedang memeriksa laporan keuangan kami dan
ingin mendapatkan konfirmasi langsung mengenai saldo utang kami pada perusahaan
Anda. Mohon bandingkan informasi di bawah ini dengan catatan Anda pada tanggal tersebut.
Apabila jumlahnya tidak cocok, mohon jelaskan secara terperinci penyebab perbedaannya pada
formulir di bawah ini. Kemudian tanda tangani dan kirimkan langsung kepada auditor kami
dengan menggunakan amplop terlampir.

Hormat kami
Sudibyo
Mary &
Sudibyo
Jose (Manajer akuntansi dan keuangan)
3.94 Laboratorium Auditing 

No.:01/KU/2006/Mary and Jose


KANTORAKUNTAN PUBLIK
RACHEL&REKAN KONFIRMASI UTANG USAHA
Jakarta

Saldo utang PT. MARY AND JOSE pada perusahaan kami pada tanggal 31Desember 2008 sebesar
Rp. 250.600 adalah cocok/tidak cocok*) jika tidak cocok, jelaskan.
............................................................................................................................. .....
..................................................................................................................................
............................................................................................................................. .....

Hormat kami,

Sania
....................................................
Nama : Sania Hartanti
jabatan : Manajer Akuntansi dan Keuangan
Tanggal : 20Januari2009
MM 12.1
*' Caret yang tidak perlu
 EKSI4414/MODUL 3 3.95

Cocokkanlah jawaban Anda dengan Kunci Jawaban Tes Formatif 1 yang


terdapat di bagian akhir modul ini. Hitunglah jawaban yang benar.
Kemudian, gunakan rumus berikut untuk mengetahui tingkat penguasaan
Anda terhadap materi Kegiatan Belajar 1.

Jumlah Jawaban yang Benar


Tingkat penguasaan = 100%
Jumlah Soal

Arti tingkat penguasaan: 90 - 100% = baik sekali


80 - 89% = baik
70 - 79% = cukup
< 70% = kurang

Apabila mencapai tingkat penguasaan 80% atau lebih, Anda dapat


meneruskan dengan Kegiatan Belajar 2. Bagus! Jika masih di bawah 80%,
Anda harus mengulangi materi Kegiatan Belajar 1, terutama bagian yang
belum dikuasai.
3.96 Laboratorium Auditing 

Kegiatan Belajar 2

Pemeriksaan Kas dan Setara Kas

A. PEMERIKSAAN KAS

Kas adalah satu-satunya akun yang termasuk dalam beberapa siklus.


Kas merupakan bagian dari setiap siklus kecuali persediaan dan
pergudangan. Audit saldo kas merupakan bidang audit yang terakhir
dipelajari karena bukti yang diakumulasikan untuk saldo kas tergantung pada
hasil pengujian di dalam siklus lain. Kas sangat penting karena potensi
terjadinya kecurangan tetapi juga karena terdapat kemungkinan kesalahan.

1. Jenis Akun-akun Kas


a. Akun Kas Umum,
adalah titik pusat perhatian dari kas untuk kebanyakan perusahaan
karena semua arus penerimaan dan semua arus pengeluaran melalui
akun ini. Pengeluaran untuk siklus perolehan dan pembayaran
umumnya dibayar dari akun ini, dan penerimaan dari kas dalam siklus
penerimaan dan penerimaan kas disetorkan ke dalam akun ini. Selain
itu, setoran dan pengeluaran untuk semua akun kas lainnya biasanya
dilakukan melalui akun kas umum.
b. Akun Gaji Imprest.
Dalam akun gaji imprest, saldo tetap seperti Rp5,000.000,
diselenggarakan dalam akun bank yang terpisah. Segera sebelum setiap
periode pembayaran, selembar cek atau transfer elektronik ditarik dari
akun kas umum ini guna menyetorkan jumlah total gaji bersih ke dalam
akun gaji. Setelah semua cek gaji dikliring ke akun gaji imprest, akun
bank harus memiliki saldo Rp5,000.000. Setoran yang terdapat dalam
akun tersebut hanya untuk gaji mingguan dan tengah bulanan, dan satu-
satunya pengeluaran kas adalah cek yang dibayarkan ke para
pegawai Untuk perusahaan dengan banyak pegawai, penggunaan akun
gaji imprest dapat memperbaiki pengendalian intern dan mengurangi
waktu yang dibutuhkan untuk merekonsiliasi akun- akun bank.
 EKSI4414/MODUL 3 3.97

c. Akun Bank Cabang.


Untuk perusahaan yang beroperasi di banyak lokasi, sering dianjurkan
untuk mempunyai saldo bank yang terpisah di setiap lokasi. Akun
bank cabang bermanfaat untuk membina hubungan masyarakat di
lingkungan yang bersangkutan sehingga dapat memungkinkan
memusatkan kegiatan di tingkat cabang.
d. Dana Kas Kecil Imprest.
Pada dasarnya bukan merupakan akun bank, tetapi hampir serupa
dengan kas di bank sehingga perlu dikelompokkan sebagai kas di bank.
Akun kas kecil sering kali merupakan sesuatu yang sederhana sebagai
jumlah uang tunai yang dipisahkan sebelumnya dalam kotak kuat
(strong box) untuk beban yang insidental. Akun kas kecil
ditetapkan dengan dasar yang sama dengan akun bank cabang
imprest, tetapi nilai pengeluarannya dilakukan dalam jumlah yang
jauh lebih kecil. Beban yang lazim meliputi perlengkapan kantor yang
kecil, perangko, sumbangan bernilai kecil untuk masyarakat setempat.
Akun kas kecil biasanya tidak melebihi beberapa ratus dolar dan tidak
diisi ulang lebih dari satu kali atau dua kali dalam sebulannya.
e. Setara Kas.
Kelebihan kas yang diakumulasikan selama bagian tertentu dari siklus
operasi yang diperlukan di masa mendatang biasanya disimpan dalam
bentuk setara kas jangka pendek yang sangat likuid. Contohnya adalah
deposito berjangka, sertifikat deposito, dan instrumen pasar uang. Setara
kas yang mungkin sangat material jumlahnya, dimasukkan ke dalam
laporan keuangan sebagai bagian dari akun kas hanya jika bersifat
investasi jangka pendek yang siap dikonversi menjadi kas dalam jangka
pendek dan tidak ada risiko perubahan nilai dari perubahan suku bunga
yang signifikan. Surat berharga yang dapat dipasarkan dan investasi
berjangka panjang yang berbunga tidak dikelompokkan sebagai setara
kas

2. Audit Akun Kas Umum


Dalam pengujian saldo akhir akun kas umum, auditor harus
mengumpulkan bahan bukti yang cukup untuk mengevaluasi apakah kas,
seperti dinyatakan di dalam neraca, telah dinyatakan secara wajar dan
diungkapkan secara layak sesuai dengan enam dari sembilan tujuan audit
terkait saldo yang digunakan untuk semua pengujian terinci atas saldo.
3.98 Laboratorium Auditing 

3. Metodologi Perancangan Pengujian Terinci atas Saldo untuk Kas di


Bank
a. Tahap 1
1) Mengidentifikasikan risiko bisnis klien yang mempengaruhi kas.
Risiko bisnis klien lebih cenderung berasal dari setara kas dan jenis
investasi lainnya. Beberapa perusahaan jasa keuangan menderita
kerugian perdagangan yang besar dari kegiatan pedagang individu
yang disembunyikan oleh salah saji investasi dan saldo kas. Auditor
harus memahami risiko dari kebijakan investasi dan strategi klien,
demikian pula pengendalian manajemen yang mengurangi dampak
buruk dari risiko tersebut.
2) Menetapkan salah saji yang dapat ditolerir dan nilai risiko bawaan
untuk kas di bank.
Saldo kas tidak material dalam kebanyakan audit, tetapi transaksi
kas yang mempengaruhi saldo merupakan hampir selalu sangat
material. Oleh karena itu, sering kali terdapat potensi salah saji kas
yang material. Karena kas mudah diselewengkan terhadap pencurian
daripada aktiva lainnya, terdapat risiko bawaan menyangkut tujuan
keberadaan, kelengkapan, dan keakuratan. Tujuan- tujuan tersebut
biasanya menjadi fokus dalam audit saldo kas. Biasanya, risiko
bawaan adalah rendah untuk semua tujuan lainnya.

b. Tahap II
1) Menetapkan risiko pengendalian.
Pengendalian intern atas saldo kas akhir tahun di dalam akun
umum dapat dibagi menjadi dua kategori : Pengendalian atas
siklus transaksi yang mempengaruhi pembukuan penerimaan kas
dan pengeluaran kas. Pengendalian ini penting dalam penetapan
risiko pengendalian untuk kas. Misal, di dalam siklus perolehan dan
pembayaran, pengendalian utama mencakup pemisahan tugas yang
memadai antara fungsi penandatanganan cek dan fungsi hutang
usaha, penanda tangan cek hanya oleh orang yang tepat
wewenangnya, penggunaan cek-cek yang diberi nomor terlebih
dahulu yang dicetak pada kertas khusus, pengendalian yang
memadai atas blanko cek dan cek yang dibatalkan, penelaahan yang
seksama atas dokumen pendukung oleh penanda tangan cek
sebelum cek ditandatangani, pengendalian yang memadai atas
 EKSI4414/MODUL 3 3.99

inisiasi dan persetujuan atas transfer dana melalui kawat, dan


verifikasi intern yang mencukupi. Jika pengendalian yang
mempengaruhi transaksi yang terkait dengan kas telah mencukupi,
pengujian audit untuk rekonsiliasi bank akhir tahun dapat dikurangi.
Rekonsiliasi bank independen. Rekonsiliasi terhadap akun bank
umum itu penting untuk memastikan bahwa buku mencerminkan
saldo kas yang sama dengan jumlah kas di bank aktual setelah
mempertimbangkan unsur yang di rekonsiliasi, tetapi bahkan yang
lebih penting, rekonsiliasi independen memberikan kesempatan
yang unik untuk verifikasi internal terhadap transaksi penerimaan
dan pengeluaran kas.
Rekonsiliasi bank yang seksama oleh pegawai klien yang kompeten
mencakup:
a) Bandingkan cek-cek yang dibatalkan dengan jurnal
pengeluaran kas mengenai tanggal, penerima, dan jumlah.
b) Periksa cek-cek yang dibatalkan mengenai tanda tangan,
pemberian stempel dan pembatalan.
c) Bandingkan setoran di bank dengan penerimaan kas yang
dibukukan mengenai tanggal, pelanggan, dan jumlah.
d) Telitilah urutan nomor cek, dan selidiki cek yang hilang.
e) Rekonsiliasi semua pos yang menimbulkan perbedaan antara
saldo buku dan saldo bank serta verifikasi penyebabnya.
f) Rekonsiliasi total debet rekening Koran dengan total pada jurnal
pengeluaran kas. Rekonsiliasi total kredit rekening Koran
dengan total pada jurnal penerimaan kas.
g) Telaah transfer antar bank pada akhir tahun mengenai kelayakan
dan ketepatan pembukuannya.
h) Tindak lanjuti secara periodik cek-cek yang masih beredar
dan pemberitahuan pembatalan pembayaran.
i) Karena pentingnya rekonsiliasi akun bank bulanan,
pengendalian lain untuk banyak perusahaan yaitu memiliki
pegawai yang bertanggung jawab menelaah rekonsiliasi bulanan
sesegera mungkin setelah diselesaikan.
2) Merancang dan melaksanakan pengujian pengendalian serta
pengujian substantif atas transaksi.
Karena saldo kas dipengaruhi oleh semua siklus lainnya kecuali
persediaan dan pergudangan, sangat banyak jumlah transaksi yang
3.100 Laboratorium Auditing 

mempengaruhi kas. Pengujian pengendalian dan pengujian


substantif yang memadai telah dibahas terinci dalam beberapa bab
sebelumnya seperti audit atas setiap siklus yang dipelajari.

c. Tahap III
1) Merancang dan melaksanakan prosedur analitik untuk saldo kas di
Bank.
Sudah umum bagi auditor untuk membandingkan saldo akhir
atas rekonsiliasi bank, setoran masih dalam perjalanan, cek yang
beredar, dan unsur rekonsiliasi lainnya dengan tahun sebelumnya.
Demikian pula, auditor biasanya membandingkan saldo kas akhir
dengan saldo bulan sebelumnya. Prosedur analitik tersebut mungkin
tidak dapat mengungkapkan salah saji dalam kas.
2) Merancang pengujian terinci atas saldo kas di bank untuk
memenuhi tujuan audit saldo terkait. Titik awal verifikasi saldo
akun bank umum adalah memperoleh rekonsiliasi bank dari klien
untuk dimasukkan ke dalam kertas kerja auditor.

4. Tiga Prosedur Tambahan yang Pembahasan Mempunyai Arti


Penting
a. Penerimaan konfirmasi bank
Penerimaan konfirmasi bank secara langsung dari setiap bank atau
lembaga keuangan yang menjadi mitra klien biasanya dilaksanakan
tetapi tidak dipersyaratkan oleh standar audit untuk setiap audit,
kecuali jika secara luar biasa ada banyak akun yang tidak aktif.
Setelah konfirmasi bank diterima, saldo dalam akun bank yang
dikonfirmasikan oleh bank harus ditelusuri ke jumlah yang dinyatakan
pada rekonsiliasi bank. Demikian pula, semua informasi yang lain
pada rekonsiliasi harus ditelusuri ke skedul audit yang relevan.
Dalam kasus apapun, jika informasi tidak cocok, harus dilakukan
investigasi atas perbedaan itu.
b. Penerimaan rekening koran pada titik pisah batas
Laporan bank pisah-batas adalah laporan bank untuk sebagian
periode beserta cek yang dibatalkan, duplikat slip setoran, dan
dokumen terkait lain yang termasuk ke dalam laporan bank yang
dikirim oleh bank secara langsung ke kantor akuntan publik. Tujuan
rekening koran pisah-batas yaitu untuk memverifikasi pos-pos
 EKSI4414/MODUL 3 3.101

rekonsiliasi pada rekonsiliasi bank klien pada akhir tahun dengan


bahan bukti yang tidak dapat diakses oleh klien.
c. Pengujian atas rekonsiliasi bank
Alasan pengujian rekonsiliasi bank adalah untuk menentukan
apakah pegawai klien telah mempersiapkan rekonsiliasi bank dengan
seksama dan untuk memverifikasi apakah saldo yang dibukukan bank
berjumlah sama dengan jumlah yang seharusnya yang ada di bank
kecuali setoran dalam perjalanan, cek yang beredar dan pos-pos
rekonsiliasi lain. Dalam pengujian rekonsiliasi, auditor dapat memperoleh
informasi untuk pelaksanaan pengujian dari laporan rekening koran
pisah batas. Beberapa prosedur utama dilibatkan:
1) Verifikasi bahwa rekonsiliasi bank klien secara matematis adalah
akurat.
2) Telusuri saldo pada konfirmasi bank dan atau saldo awal laporan
pisah.
3) atas ke saldo per bank pada rekonsiliasi bank: rekonsiliasi tidak
dapat terjadi sampai saldo keduanya sama.
4) Telusuri cek-cek yang sudah ditulis sebelum akhir tahun dan
termasuk dengan rekening koran pisah batas ke daftar cek yang
beredar pada rekonsiliasi bank dan ke jurnal pengeluaran kas
dalam periode tertentu atau periode sebelum tanggal neraca.
5) Investigasi semua cek-cek dengan jumlah yang signifikan yang
termasuk ke dalam daftar cek yang beredar yang belum dikliring
pada laporan pisah batas.
6) Telusuri setoran dalam perjalanan ke laporan berikutnya.
7) Hitung semua pos rekonsiliasi lainnya dalam rekening
koran bank dan rekonsiliasi bank.

5. Prosedur Berorientasi Kecurangan


Pertimbangan utama dalam audit saldo kas umum adalah kemungkinan
kecurangan. Dalam merancang prosedur audit guna menemukan kecurangan,
pertimbangan yang seksama harus diberikan terhadap sifat kelemahan
pengendalian intern, jenis kecurangan yang mungkin menyebabkan
kelemahan, potensi materialitas kecurangan, dan prosedur audit yang paling
efektif dalam menemukan kecurangan.
Di contoh prosedur yang dapat menemukan kecurangan di bagian saldo
kas mencakup konfirmasi piutang usaha, pengujian atas “lapping,”
3.102 Laboratorium Auditing 

penelaahan ayat jurnal pada buku besar dalam akun kas untuk pos-pos yang
luar biasa, penelusuran atas pesanan pembelian pelanggan ke penjualan dan
penerimaan yang mengikutinya, serta pemeriksaan persetujuan dan
dokumentasi pendukung untuk piutang tak tertagih serta cadangan dan
retur penjualan. Pengujian yang sama dapat digunakan atas
kemungkinan adanya kecurangan dalam pengeluaran kas.
Prosedur berikut untuk menemukan kecurangan yang terkait langsung
dengan saldo kas akhir tahun akan dibahas di dalam bagian:
a. Pengujian yang diperluas atas rekonsiliasi bank
Bilamana auditor percaya bahwa rekonsiliasi bank akhir tahun mungkin
di salah sajikan dengan sengaja, maka layak melakukan pengujian yang
diperluas atas rekonsiliasi bank akhir tahun. Tujuan prosedur pengujian
yang diperluas yaitu untuk memverifikasi apakah semua transaksi yang
termasuk di dalam jurnal untuk akhir bulan pada tahun yang
bersangkutan benar-benar termasuk di dalam atau tidak termasuk di
dalam rekonsiliasi bank dan untuk memverifikasi apakah semua pos
pada rekonsiliasi bank telah dimasukkan dengan benar.
Di samping pengujian yang baru diuraikan, auditor juga harus
melaksanakan prosedur akhir tahun dengan menggunakan laporan pisah
batas bank.
b. Pembuktian kas
Auditor sering menyiapkan pembuktian kas jika pengendalian intern
kas klien lemah. Auditor menggunakan pembuktian kas untuk
menentukan apakah hal-hal berikut dilakukan:
1) Semua penerimaan kas yang dibukukan telah disetor.
2) Semua setoran di bank dibukukan ke dalam catatan akuntansi.
3) Semua pengeluaran kas dibayarkan oleh bank.
4) Semua jumlah yang dibayarkan oleh bank telah dibukukan.

Pembuktian kas mencakup hal-hal berikut:


1) Rekonsiliasi saldo pada rekening koran terhadap saldo buku
besar pada awal periode pembuktian kas.
2) Rekonsiliasi penerimaan kas yang disetorkan terhadap jurnal
penerimaan kas pada periode tertentu.
3) Rekonsiliasi cek yang dibatalkan yang dikliring bank terhadap
jurnal pengeluaran kas periode tertentu.
 EKSI4414/MODUL 3 3.103

4) Rekonsiliasi saldo pada rekening koran terhadap saldo buku besar


pada akhir periode pembuktian kas.
Sewaktu pembuktian kas dilakukan, auditor menggabungkan
pengujian substantif atas transaksi dan pengujian terinci atas saldo.
Pembuktian kas merupakan metode yang sangat baik untuk
membandingkan penerimaan dan pengeluaran yang tercatat dengan
rekening bank dan dengan rekonsiliasi bank. Akan tetapi, auditor
harus mengakui bahwa pembuktian pengeluaran kas tidak bermanfaat
untuk mengungkapkan cek yang ditulis dengan jumlah yang salah, cek-
cek yang tidak sah, atau kesalahan- kesalahan lain di mana jumlah
dollarnya tidak benar. Begitu pula, pembuktian kas tidak bermanfaat
untuk menemukan pencurian penerimaan kas atau pencatatan dan
penyetoran kas yang tidak tepat.
c. Pengujian atas transfer antar bank
Para penyeleweng kadang-kadang menutupi kecurangan kas dengan
cara yang disebut “kitting,” yaitu mentransfer uang dari bank lain dan
membukukan transaksi itu secara tidak tepat.
Pendekatan yang bermanfaat untuk menguji “kitting,” dan juga
kesalahan-kesalahan yang tak disengaja dalam pencatatan transfer
bank, adalah dengan mencatat semua transfer bank yang dilakukan
beberapa hari sebelum dan sesudah tanggal neraca dan menelusuri
masing-masing ke catatan akuntansi untuk dicatat dengan semestinya.
Selain kemungkinan “kitting,” penanganan transfer yang keliru dapat
mengakibatkan kesalahan klasifikasi antara kas dan hutang usaha.
Materialitas transfer dan kemudahan relatif dalam melaksanakan
pengujian membuat banyak auditor percaya bahwa semua itu harus selalu
dilaksanakan.
1) Transfer Kas Secara Elektronik
Banyak organisasi menggunakan transfer secara elektronik
bilamana mereka mentransfer kas antar bank, menerima tagihan
tunai dari pelanggannya, membayar pemasok. Perusahaan
melakukan kegiatan aktivitas penjualannya melalui e-commerce
dapat menerima dana secara elektronik dari agen kartu kredit yang
menyerahkan pembayaran atas nama pelanggan.
3.104 Laboratorium Auditing 

Transfer secara elektronik berpotensi meningkatkan pengendalian


intern di mana tidak ada uang tunai yang ditangani oleh pegawai.
Namun, terdapat juga potensi risiko pencurian uang tunai melalui
transfer kas yang tidak layak. Penting bahwa pengendalian intern yang
sempurna harus diterapkan guna transfer secara elektronik.
2) Audit Atas Akun Bank Gaji Imprest
Pengujian rekonsiliasi bank atas gaji dan upah dapat dilaksanakan hanya
dalam beberapa menit jika ada akun gaji dan upah imprest dan
rekonsiliasi yang independen atas akun-akun seperti yang diuraikan
untuk akun umum. Dalam pengujian saldo akun gaji dan upah perlu
diperoleh rekonsiliasi, konfirmasi bank, yakni laporan bank pisah batas.
Prosedur rekonsiliasi dilaksanakan dengan cara yang sama seperti
yang diuraikan untuk kas umum. Umumnya diperlukan perluasan
prosedur bilamana pengendalian yang ada ternyata tidak mencukupi atau
bilamana akun bank tidak cocok dengan saldo kas imprest di buku besar.
3) Audit Kas Kecil Imprest
Kas kecil merupakan akun yang unik, karena sering kali jumlahnya tidak
material, tetapi selalu diperiksa dalam audit. Akun itu diverifikasi
terutama karena adanya kemungkinan kecurangan dan adanya
permintaan klien akan penelaahan audit meskipun jumlahnya tersebut
tidak material.
Pengendalian intern atas kas kecil
Pengendalian intern terpenting atas kas kecil adalah penggunaan dana
imprest yang merupakan tanggung jawab satu orang. Di samping
itu, dana kas kecil tidak boleh dicampur dengan penerimaan lain dan
dana itu harus dipisahkan dari akrifitas lainnya. Bilamana dilakukan
pengeluaran melalui kas kecil, pengendalian intern yang baik
memerlukan persetujuan petugas yang bertanggung jawab atas formulir
kas kecil yang telah diberi nomor terlebih dahulu. Total kas dan cek
aktual dalam dana ditambah jumlah total formulir kas kecil yang belum
diganti yang menunjukkan pengeluaran aktual harus sama dengan
jumlah total dana kas kecil yang ditetapkan dalam buku besar.
Bilamana saldo kas kecil berkurang, harus dibuat cek untuk dibayarkan
ke pengelola kas kecil dari akun kas umum untuk mengganti kas
kecil itu. Cek tersebut harus berjumlah sebesar voucher yang diberi
nomor terlebih dahulu, yang diserahkan sebagai pendukung pengeluaran
 EKSI4414/MODUL 3 3.105

sebenarnya. Voucher-voucher ini harus diverifikasi oleh petugas


hutang dan dibatalkan untuk mencegah penggunaannya kembali.
4) Pengendalian audit terhadap kas kecil
Penekanan dalam verifikasi kas kecil harus diarahkan ke pengujian
transaksi kas kecil, bukan pada saldo akhir tahun tersebut. Sekalipun
jumlah kas kecil itu sedikit, tetap ada kemungkinan terjadi transaksi
yang tidak wajar dalam jumlah besar jika dana itu sering diganti.
Bagian penting pengujian kas kecil pertama-tama adalah menetapkan
prosedur klien untuk menangani dana itu dengan membahas
struktur pengendalian intern bersama pengelola kas dan memeriksa
dokumentasi beberapa transaksi. Sebagai bagian dari pemahaman atas
struktur pengendalian intern tersebut perlu diidentifikasi pengendalian
dan kelemahannya.
Pengujian atas pengendalian dan pengujian substantif atas transaksi
tergantung pada jumlah dan besar penggantian kas kecil serta
pengendalian dan tingkat risiko pengendalian yang dinilai auditor.
Bilamana auditor memutuskan untuk menguji kas kecil, maka dua
prosedur yang paling umum adalah menghitung saldo kas kecil dan
melaksanakan pengujian terinci atas satu atau dua transaksi penggantian.
Pengujian kas kecil biasanya dapat dilaksanakan setiap saat pada tahun
bersangkutan, tetapi untuk memudahkan biasanya dilaksanakan pada
tanggal interim. Jika saldo kas kecil dianggap material, yang biasanya
jarang terjadi, maka jumlahnya harus dihitung pada akhir tahun.
Pengeluaran-pengeluaran yang belum diganti harus diperiksa pada
saat penghitungan tersebut untuk menetapkan apakah jumlah beban
yang belum dibukukan tersebut material.
3.106 Laboratorium Auditing 

LAT IH A N

Untuk memperdalam pemahaman Anda mengenai materi di atas,


kerjakanlah latihan berikut!

SOAL 1
Anda seorang Audior melakukan pemeriksaan kas terhadap PT. AMRI per 31
Maret 2011. Pada hasil pemeriksaan kas sebesar Rp576.000 sedangkan saldo
menurut buku besar pada 31 Maret 2001 Rp588.000. Data uang kas yang ada
di tangan adalah sebagai berikut:
Uang kertas Rp 100.000 sebanyak 2 lembar
Uang kertas Rp 50.000 sebanyak 2 lembar
Uang kertas Rp 20.000 sebanyak 5 lembar
Uang kertas Rp 10.000 sebanyak 5 lembar
Uang kertas Rp 5.000 sebanyak 5 lembar
Uang kertas Rp 2.000 sebanyak 25 lembar
Uang kertas Rp 1.000 sebanyak 20 lembar
Uang logam Rp 500 sebanyak 40 lembar
Uang logam Rp 200 sebanyak 25 lembar
Uang logam Rp 100 sebanyak 60 lembar

Lakukan penghitungan kas, anda sebagai auditor diminta untuk


melakukan penyesuaian terhadap penghitungan kas tersebut.

SOAL 2
Anda seorang Audior diminta untuk melakukan pemeriksaan kas terhadap
PT. MAKMUR 31 April 2001.Data uang kas yang ada di tangan adalah
sebagai berikut:
o Uang kertas Rp 100.000 sebanyak 2 lembar
o Uang kertas Rp 50.000 sebanyak 5 lembar
o Uang kertas Rp 20.000 sebanyak 5 lembar
o Uang kertas Rp 10.000 sebanyak 15 lembar
o Uang kertas Rp 5.000 sebanyak 10 lembar
o Uang kertas Rp 2.000 sebanyak 5 lembar
o Uang kertas Rp 1.000 sebanyak 9 lembar

Pada hasil pemeriksaan kas sebesar Rp769.000 sedangkan saldo menurut


buku besar pada 31 April 2001 Rp748.000. Lakukan penghitungan kas, anda
 EKSI4414/MODUL 3 3.107

sebagai auditor diminta untuk melakukan penyesuaian terhadap penghitungan


kas tersebut.

Petunjuk Jawaban Latihan

SOAL 1
PT. AMRI 31 Maret 2011 melakukan pemeriksaan kas. Laporan hasil
pemeriksaan kas sebagai berikut:
o Uang kertas Rp100.000 sebanyak 2 lembar Rp200.000
o Uang kertas Rp 50.000 sebanyak 2 lembar Rp100.000
o Uang kertas Rp 20.000 sebanyak 5 lembar Rp100.000
o Uang kertas Rp 10.000 sebanyak 5 lembar Rp 50.000
o Uang kertas Rp 5.000 sebanyak 5 lembar Rp 25.000
o Uang kertas Rp 2.000 sebanyak 25 lembar Rp 50.000
o Uang kertas Rp 1.000 sebanyak 20 lembar Rp 20.000
o Uang logam Rp 500 sebanyak 40 lembar Rp 20.000
o Uang logam Rp 200 sebanyak 25 lembar Rp 5.000
o Uang logam Rp 100 sebanyak 60 lembar Rp 6.000

Jurnal Selisih

Tanggal Nama Perkiraan Dr Cr


31 Maret Selisih kas 12.000 -
2011 kas - 12.000

Agar saldo di buku besar sama dengan saldo fisik kas, maka :

Jurnal Kas

Tanggal Keterangan Dr Cr Saldo


Maret 31 Saldo 588.000 - 588.000
Maret 31 Selisih kas - 12.000 576.000

Jurnal Selisih Kas

Tanggal Keterangan Dr Cr Saldo


Maret 31 Selisih kurang 12.000 - 12.000
3.108 Laboratorium Auditing 

SOAL 2
PT. MAKMUR 31 April 2011 melakukan pemeriksaan kas. Laporan hasil
pemeriksaan kas sebagai berikut:
o Uang kertas Rp 100.000 sebanyak 2 lembar Rp200.000
o Uang kertas Rp 50.000 sebanyak 5 lembar Rp250.000
o Uang kertas Rp 20.000 sebanyak 5 lembar Rp100.000
o Uang kertas Rp 10.000 sebanyak 15 lembar Rp150.000
o Uang kertas Rp 5.000 sebanyak 10 lembar Rp 50.000
o Uang kertas Rp 2.000 sebanyak 5 lembar Rp 10.000
o Uang kertas Rp 1.000 sebanyak 9 lembar Rp 9.000

Jurnal Selisih

Tanggal Nama Perkiraan Dr Cr


31 April kas 21.000 -
2011 Selisih kas - 21.000

Agar saldo di buku besar sama dengan saldo fisik kas, maka:

Jurnal Kas

Tanggal Keterangan Dr Cr Saldo


April 31 Saldo 769.000 - 769.000
April 31 Saldo lebih - 21.000 748.000

Jurnal Selisih Kas

Tanggal Keterangan Dr Cr Saldo


April 31 Selisih lebih - 21.000 21.000
 EKSI4414/MODUL 3 3.109

R A NG KU M AN

Pemeriksaan terhadap akun kas dan setara kas penting dilakukan


karena terdapat hubungan antara transaksi di beberapa siklus dan saldo
akun kas akhir. Akun kas juga mengaitkan beberapa siklus yang ada.
Pengujian atas saldo kas biasanya mencakup pengujian rekonsiliasi bank
atas akun kas kecil, kas umum, dan penggajian imprest. Jika auditor
menilai tinggi kemungkinan kecurangan kas, maka tambahan pengujian
mungkin juga dilakukan, seperti pengujian rekonsiliasi bank,
pembuktian kas,atau pengujian transfer antar bank.

TES F OR M AT IF 2

Pilihlah satu jawaban yang paling tepat!


1) Kekurangan kas dapat disembunyikan dengan memindahkan dana dari
satu lokasi ke lokasi lainnya atau dengan mengubah aktiva yang dapat
dinegosiasikan menjadi kas. Sehubungan dengan hal tersebut, manakah
dari berikut ini yang dianggap penting?
A. Konfirmasi secara simultan
B. Rekonsiliasi bank secara simultan
C. Verifikasi secara simultan
D. Penghitungan kas mendadak secara simultan

2) Manfaat permintaan konfirmasi bank standar terbatas karena pegawai


bank yang menyelesaikan formulir mungkin:
A. Tidak percaya bahwa Bank bertanggung jawab untuk memverifikasi
informasi rahasia kepada pihak ke tiga
B. Menandatangani dan mengembalikan formulir tanpa memeriksa
akurasi rekonsiliasi Bank klien
C. Tidak memiliki akses ke rekening koran klien
D. Tidak peduli dengan semua hubungan keuangan bahwa Bank
memilikinya dengan klien.

3) Mana berikut ini yang merupakan teknik audit yang lebih baik untuk
mendeteksi kitting?
A. Penelaahan komposisi slip setoran yang sah
B. Penelaahan rekening koran periode berikutnya dan cek yang
dibatalkan yang diterima langsung dari Bank
C. Menyusun skedul transfer dari bank dari buku klien
D. Menyusun rekonsiliasi Bank akhir tahun
3.110 Laboratorium Auditing 

4) Kantor akuntan publik mendapatkan laporan bank pisah batas tanggal 10


Januari bagi kliennya secara langsung dari bank. Sedikit sekali cek-cek
yang beredar dalam rekonsiliasi bank tanggal 31 Desember yang
dikliring selama periode pisah batas tersebut. Sebab yang mungkin
terjadi dalam hal ini adalah klien:
A. Terlibat kitting
B. Terlibat lapping
C. Mengirimkan cek-cek kepada pihak yang perlu dibayar pada akhir
tahun
D. Setelah menetapkan slado Bank akhir tahun terlalu tinggi

5) Auditor biasanya harus mengirimkan permintaan konfirmasi ke semua


bank di mana klien telah melaksanakan bisnisnya selam tahun tersebut,
tanpa menghiraukan saldo akhir tahun, karena:
A. Formulir konfirmasi juga meminta informasi tentang hutang ke
Bank
B. Prosedur ini akan mendeteksi aktivitas kiting yang jika hal tersebut
tidak dilaksanakan tidak dapat terdeteksi
C. Pengiriman formulir konfirmasi kepada seluruh bank tersebut
diisyaratkan oleh standar audit yang berlaku umum
D. Prosedur ini dapat membebaskan auditor dari tanggung jawab atas
adanya cek-cek palsu yang tidak terdeteksi

Dalam menyiapkan laporan arus kas untuk tahun yang berakhir pada
tanggal 31 Desember 20xXX, PT. Rico memiliki data berikut ini (semua
angka dalam Rp.juta) untuk laporan arus kas pada tanggal 31 Desember
20XX:
Keuntungan dari penjualan peralatan (6.000)
Penerimaan kas dari penjualan peralatan 10.000
Pembelian Surat Utang (bond) PT ABC
(nilai par 200.000) (180.000)
Amortisasi diskonto bond 2.000
Dividen yang diumumkan (45.000)
Dividen yang dibayar (38.000)
Penerimaan dari penjualan Treasury stock
(nilai tercatat 65.000) 75.000

6) Berapa nilai yang harus dilaporkan sebagai kas bersih untuk aktivitas
investasi dalam laporan PT. Rico?
A. 170.000
B. 176.000
 EKSI4414/MODUL 3 3.111

C. 188.000
D. 194.000

7) Berapa nilai yang harus dilaporkan sebagai kas bersih dari aktivitas
pendanaan
A. 20.000
B. 27.000
C. 30.000
D. 37.000

LATIHAN KASUS

PT. Elang Nusantara suatu perusahaan dagang meminta KAP Yusuf


Amin dan rekan untuk melaksanakan pemeriksaan di pemeriksaan mereka.
Fitri sebagai senior auditor dari KAP tersebut menunjuk Reihan untuk
melaksanakan audit pada skedul pemeriksaan kas dan setara kas. Sebelum
menjalankan prosedur audit maka Reihan harus memahami bisnis klien dan
memahami audit tahun lalu dengan mempelajari hasil audit dan kertas kerja
tahun lalu sebagai berikut:

PROGRAM AUDIT UNTUK KAS DAN SETARA KAS


(PT. ELANG NUSANTARA)

Tujuan audit adalah untuk meyakinkan bahwa :


1. Posisi kas dan setara kas pada tanggal neraca benar-benar ada dan merupakan
milik perusahaan (ownership)
2. Semua transaksi kas dan setara kas telah dicatat dengan lengkap dan merupakan
transaksi yang sah (completeness)
3. Kas di Bank seperti dinyatakan dalam rekonsiliasi telah dijumlahkan dengan benar
dan sesuai dengan buku besar (mathematical accuracy)
4. Kas di Bank seperti dinyatakan dalam rekonsiliasi adalah absah dan benar (validity
and valuation)
5. Transaksi penerimaan dan pengeluaran kas dicatat dalam periode yang tepat
(cut/off)
6. Kas dan setara kas telah diungkapkan dengan benar (diclosure)
3.112 Laboratorium Auditing 

Dikerjakan Oleh
No. Prosedur Audit
Indeks Paraf
UJI KETAATAN
1. Tentukan sampel bukti-bukti pengeluaran dan penerimaan TOC 2 Reihan
kas/bank yang akan diperiksa untuk meyakinkan keabsahan &
transaksi dan minta tanda tangan/paraf pejabat-pejabat yang TOC 4
berwenang.
2. Yakinkan bahwa apakah semua dokumen-dokumen yang TOC 2 Reihan
dipertanggungjawabkan sudah lengkap dan distempel "lunas" &
untuk menghindarkan bukti-bukti tersebut dipakai berulang- TOC 4
ulang.
UJI KEWAJARAN
1. Siapkan skedul utama dari kas dan setara kas. C Reihan
2. Lakukan perhitungan kas (cash count) secara mendadak dan C1 Reihan
serentak untuk semua jenis kas yang ada di perusahaan serta &C2
dibuatkan berita acara pemeriksaan.
3. Yakinkan bahwa buku kas telah ditutup per tanggal pemeriksaan C1 Reihan
dan semua bukti pengeluaran dan penerimaan telah dibukukan &C2
4. Bandingkan saldo kas menurut perhitungan kas dengan saldo C1 Reihan
buku kas. &C2
5. Apabila perhitungan kas dilakukan sesudah tanggal neraca, C1 Reihan
lakukan prosedur penarikan mundur (trace back) ke tanggal
neraca dan bila dilakukan sebelum tanggal neraca lakukan
penarikan maju (trace forward) ke tanggal neraca.
6. Bandingkan saldo buku besar dengan saldo perhitungan kas C1 Reihan
setelah prosedur penarikan per tanggal neraca.
7 Periksa penjumlahan (footing/cross footing) lembaran-lembaran C1 Reihan
buku kas secara uji petik, perhatikan pemindahan saldo pada
lembaran tersebut ke lembaran berikutnya.
8. Jika kas kecil menggunakan sistem dana tetap (imperest fund  Reihan
system), teliti apakah sudah ada pertanggungjawaban dari dana
tetap sebelum diadakan pengisian kembali.
9. Pastikan bila ada kas yang dalam mata uang asing telah  Reihan
dikonversikan ke dalam kurs yang benar per tanggal neraca.
10. Buat daftar koreksi y a ng diperlukan. -
11. Buat kesimpulan dan komentar hasil pemeriksaan kas yang perlu C Reihan
diketahui oleh para partner serta saran perbaikan kepada pihak
manajemen yang merupakan salah satu penilaian terhadap mutu
audit Anda.
12. Buat kesimpulan dan komentar hasil pemeriksaan kas yang perlu C Reihan
diketahui oleh para partner serta saran perbaikan kas yang perlu
diketahui oleh para partner serta saran perbaikan kepada pihak
manajemen yang juga merupakan salah satu penilaian terhadap
mutu audit anda
 EKSI4414/MODUL 3 3.113

Klien : Dibuat Oleh : Diperiksa Oleh Indeks :


PT, Elang Nusantara Reihan : -
Fitri
Skedul : Tanggal : Tanggal : Periode :
Kas dan Setara Kas 3/01/2009 6/01/2009 31/12/2008
3.114 Laboratorium Auditing 

No. Prosedur Audit Dikerjakan Oleh


Indeks Paraf
BANK
1. Lakukan p rosedur konfirmasi untuk semua akun bank, baik CC1.2 Reihan
yang masih aktif maupun yang sudah tidak aktif
2. Minta dari klien hasil rekonsiliasi bank dan periksa kebenaran  Reihan
rekonsiliasi tersebut (meliputi pencocokkan saldo R/K dengan saldo
buku besar Bank, pemeriksaan cek/giro yang masih beredar
(outstanding checks), dan setoran dalam perjalanan (deposit intransit)
3. Yakinkan bahwa sal do bank yang dalam mata uang asing telah  Reihan
dikonversikan ke dalam kurs yang benar per tanggal neraca
4. Yakinkan bahwa setiap pembukuan dan penutupan rekening  Reihan
bank mendapat persetujuan dari pejabat yang berwenang.
Mintalah informasi mengapa perlu dibuka rekening baru
maupun alasan dari penutupan rekening.
5. Yakinkan bahwa tidak ada lapping/window dressing dengan  Reihan
memeriksa bukti-bukti penerimaan dan pengeluaran akhir
tanggal neraca.
6 Untuk rekenin g yang sud ah tidak aktif, mintalah p enjelasan
dari klien sarankan untuk ditutup saja.
7. Yakinkan bahwa semua rekening di bank merupakan  Reihan
rekening atas nama perusahaan bukan perorangan
8. Perhatikan apakah ada kelebihan saldo di bank yang tidak  Reihan
digunakan dalam waktu singkat dan sarankan sebaiknya
didepositokan untuk mendapatkan tingkat bunga yang lebih
t tinggi.
9. Periksa pendebitan dan pengkreditan yang ada dalam jurnal TOC Reihan
dan dibukukan ke buku besar. 2
Pemeriksaan i n i meliputi hal-hal sebagai berikut:
Lakukan vouching Bukti Kas Masuk (Cash Receipt Voucher)
dan bukti Kas Keluar (Cash Disbursement Voucher) untuk
bulan Januari, Juli, dan Desember. Apakah penerimaan
kas atau cek/giro telah didukung kuitansi dan slip setoran
bank untuk dikliringkan? Apakah setiap pengeluaran
mendapat persetujuan dari pejabat yang berwenang dan
d i d u k u n g oleh dokumen yang diperlukan, misalnya
permintaan pembelian (purchase requisition), pesanan
pembelian (purchases order). laporan penerimaan barang
(receiving report), sural jalan l (delivery
order) dari pemasok, dan faktur (invoice).
Lakukan uji penerimaan dalam buku cek/giro dengan Bukti
Kas Masuk yang didukung slip setoran bank telah dijurnal
dengan benar.
 EKSI4414/MODUL 3 3.115

Jumlah yang tercantum dalam Bukti Kas Keluar didukung


oleh dokumen pendukung lainnya telah dicocokkan
dengan jumlah giro yang dibayarkan
10. Apakah ada hal -hal yang perlu diungkapkan dalam Surat C Reihan
Pernyataan Klien (Client's Representation Letter) dan catat hal-
hal yang perlu diberikan dalam saran-saran perbaikan
kepada pihak manajemen dalam Surat Manajemen
(Management Letter).
11. Buat kesimpulan dan komentar hasil pemeriksaan bank yang C Reihan
perlu diketahui ol eh para partner.
Klien : Dibuat Oleh : Diperiksa Oleh : Indeks :
PT, Elang Nusantara Reihan Fitri -
Skedul : Tanggal : Tanggal : Periode :
Kas dan Setara Kas 3/01/2009 6/01/2009 31/12/2008
3.116 Laboratorium Auditing 

Dikerjakan Oleh
No. Prosedur Audit
Indeks Paraf
INVESTASI JANGKA PENDEK
1. Siapkan skedul utama dari investasi jangka pendek. C Reihan
2. Lakukan konfirmasi atas investasi yang dipegang oleh pihak lain,
apa bila digunakan sebagai jaminan ol eh pihak bank atau
dikuasai oleh pihak broker/ pialang.
3. Minta catatan kurs harga pasar pada tanggal neraca untuk
saham dan bandingkan dengan harga belinya.
4. Periksa transaksi mutasi penambahan dan pengurangan  Reihan
dengan melihat bukti pembelian dan penjualan serta apakah
telah mendapat persetujuan dari pejabat yang berwenang.
5. Lakukan verifikasi atas dividen tunai/saham dan penerimaan
bunga deposito.
6 Lakukan pengecekan pencatatan investasi apakah sudah  Reihan
sesuai dengan ketentuan standar akuntansi yang berlaku
umum.
7. Perhatikan klasifikasi dari setara kas bahwa investasi tersebut C Reihan
segera akan jatuh tempo dalam tiga bulan atau kurang dari
tanggal perolehannya termasuk sebagai kelompok setara kas
dan tidak dijadikan sebagai jaminan (jika lebih dari tiga bulan
termasuk investasi jangka pendek ).
Klien : Dibuat Oleh : Diperiksa Oleh: Indeks :
PT, Elang Nusantara Reihan Fitri -
Skedul : Tanggal : Tanggal : Periode :
Kas dan Setara Kas 3/01/2009 6/01/2009 31/12/2008
 EKSI4414/MODUL 3 3.117

Yusuf Amin & Rekan Kantor Akuntan Publik

(Kertas Kerja)

Keterangan Ref Per Klien PARE Per Audit Per Audit


KK 31/12/2008 Debit Credit 31/12/2009 31/12/2008
Kas besar C1 13.800.000 (3) 500.000 13.300.000 < 14.300.000
Kas kecil C2 3.375.000 - - 3.375.000 < 3.375.000
Bank Bersatu C3 236.302.000 (5) 1.697.200 237.999.200 < 54.500.000
Bank United C4 32.464.000 (6) 944.000 33.408.000 < 8.450.000
Bank Ekonomi Nasional 133.125.000 (7)26.875.000 160.000.000 < 43.500.000
Deposito berjangka 184.500.000 (8) 115.500.000 300.000.000 < 150.000.000
419.066.000 137.366.700 1.800.000 748.082.200 < 283.560.000
^ ^ ^ ^ ^
Ke A2

Klien : Dibuat Oleh : Diperiksa Oleh : Indeks :


PT. Elang Nusantara Reihan Fitry-- C

Skedul: Tanggal : Tanggal :


Kas dan Setara Kas
9/01/2009 24/02/2009 31/12/2008
3.118 Laboratorium Auditing 

Yusuf Amin & Rekan Kantor Akuntan Publik


(Kertas Kerja)

Catatan pemeriksaan :
1. Kami telah melakukan perhitungan kas (cash count) untuk kas besar dan kas kecil
Pada tanggal 7 Januari 2009 jam 08.00 – 09.00 dan telah dibuatkan berita acara
Pemerksaannya (lihat skedul C1 dan C2). Hasil perhitungan kas untuk kas besar
Terdapat uang palsu sebanyak 5 lembar @Rp. 100.000
(3) Beban lain-lain Rp. 500.000
Kas Besar Rp. 500.000
Hasil perhitungan kas untuk kas kecil terdapat pengeluaran kas kecil yang belum di
Reimburst , maka dilakukan koreksi sebagai berikut :
(4) Beban Perjalanan dinas dan akomodasi Rp. 350.000
Beban yang masih harus dibayar Rp. 350.000
2. Kasir kas besar dirangkap dengan kas kecil. Hal ini dapat mengakibatkan
kecurangan sehingga lebih baik disarankan agar kedua tugas tersebut dpegang oleh
dua orang secara terpisah
3. Perusahaanbelum membuat rekonsiliasibank untuk bulan Desember 2009.
Setelah dilakukan pemeriksaan terhadap bank dengan membandingkan antara buku
Bank dengan rekening koran maka terdapat koreksi sebagai berikut :
(5) Bank bersatu Rp. 1.697.200
Beban Lain-lain Rp. 102.800
Pendapatan bunga Rp. 1.800.000
(koreksi untuk mencatat administrasi bank dan jasa giro bulan Desember 2009)
Klien : Dibuat Oleh : Diperiksa Oleh : Indeks :
PT. Elang Nusantara Reihan Fitry-- C
Skedul: Tanggal : Tanggal :
Kas dan Setara Kas
9/01/2009 24/02/2009 31/12/2008
 EKSI4414/MODUL 3 3.119

Yusuf Amin & Rekan Kantor Akuntan Publik


(Kertas Kerja)

Catatan pemeriksaan :
(6) Bank Ekonomi Nasional Rp. 944.000
Beban Lain-lain Rp. 6.000
Pendapatan bunga Rp. 950.000
(koreksi untuk mencatat administrasi bank dan jasa giro bulan Desember 2009)

4. Perusahaan memilki tabungan dalam bentuk valuta asing sebesar SGD 20.000. Dan
Perusahaan belum melakukan penyesuaian kurs tengah BI (Rp. 5.000) pada rekening
SGD . Oleh karena itu, kami melakukan koreksi sebagai berikut :

(7) Bank Ekonomi Nasional Rp. 115.000.000


Laba valuta asing Rp. 115.000.000

6. Kami telah melakukan konfirmasi bank (lihat skedul CC1-CC3)

Kesimpulan pemeriksaan :
Menurut pendapat kami, saldo kas dan setara kasa telah disajikan secara wajar dan
Sesuai dengan Standar Akuntansi yang berlaku umum.

Klien : Dibuat Oleh : Diperiksa Oleh : Indeks :


PT. Elang Nusantara Reihan Fitry-- C
Skedul: Tanggal : Tanggal :
Kas dan Setara Kas
9/01/2009 24/02/2009 31/12/2008
3.120 Laboratorium Auditing 

BERITA ACARA PEMERIKSAAN UANG KAS

Nama Perusahaan : PT. Elang Nusantara


Dilakukan pada tanggal : 07/ Jan. /2009
Pemegang kas sdr/i : Sherin
13.800.000 ke C
A. SISA UANG KAS MENURUT BUKU KAS 31/12/2009
1. Sisa menurut buku kas pada 01/01/2009 07/01/2009
tanggal............................... 0
Rp. .................................
2. 6.900.000
Mutasi dari tanggal....................... s/d............................
13.800.000
Jumlah debit Rp. ...............................
6.900.000 0
Jumlah kredit Rp. ...............................
07/01/2009 Rp. .................................
0
3. Sisa buku kas pada tanggal ............................................... Rp. .................................
3. Pemasukan yang belum dibukukan Rp. .................................
4. Pengeluaran yang belum dibukukan Rp. .................................
07/01/2009
Jumlah sisa uang kas menurut buku............................... Rp. .................................

B. UANG DALAM KAS


1. Uang kertas
100 10.000.000
.............. lembar @ Rp. 100.000 = Rp. ..................................
60 3.000.000
.............. lembar @ Rp. 50.000 = Rp. ..................................
40 800.000
.............. lembar @ Rp. 20.000 = Rp. ..................................
.............. lembar @ Rp. 10.000 = Rp. .................................. 13.800.000
.............. lembar @ Rp. 5.000 = Rp. ..................................
.............. lembar @ Rp. 1.000 = Rp. ..................................
Rp. ................................
^
2. Uang logam
.............. lembar @ Rp. 1.000 = Rp. ..................................
.............. lembar @ Rp. 500 = Rp. ..................................
.............. lembar @ Rp. 50.000 = Rp. ..................................
Rp. ..13.800.000..............................

Jumlah uang tunai Rp. ................................


13.800.000 ^
3. Surat – surat berharga Rp. ................................
4. Lain – lain (bon-bon yang belum diperhitungkan) Rp. ................................
Jumlah uang dalam kas Rp. ................................
^
C. SELISIH UANG KAS (Kelebihan/ kekurangan)...NIHIL................................................

Dibuat dan diperiksa


a.n KAP. YUSUF AMIN DAN REKAN Mengetahui dan Menyetujui,

Reihan Fitry-- Sherin Yasin


Reihan Fitri Sherin Yasin
Auditor Kasir Kabag. Keungan
 EKSI4414/MODUL 3 3.121
BERITA ACARA PEMERIKSAAN UANG KAS

Nama Perusahaan : PT. Elang Nusantara


Dilakukan pada tanggal : 07/ Jan. /2009
Pemegang kas sdr/i : Sherin
31/12/2009
D. SISA UANG KAS MENURUT BUKU KAS
5. Sisa menurut buku kas pada tanggal............................... Rp. .................................
6. Mutasi dari tanggal....................... s/d............................
Jumlah debit Rp. ...............................
Jumlah kredit Rp. ............................... Rp. .................................
7. Sisa buku kas pada tanggal ........................................... Rp. .................................
8. Pemasukan yang belum dibukukan Rp. .................................
3.375.000
9. Pengeluaran yang belum dibukukan Rp. .................................
Jumlah sisa uang kas menurut buku............................... Rp. .................................

E. UANG DALAM20 KAS 2.000.000


5. Uang34 kertas 1.700.000
.............. lembar @ Rp. 100.000 = Rp. ..................................
.............. lembar @ Rp. 50.000 = Rp. ..................................
1
.............. 5.000
lembar @ Rp. 20.000 = Rp. ..................................
.............. lembar @ Rp. 10.000 = Rp. ..................................
.............. lembar @ Rp. 5.000 = Rp. .................................. 3.375.000
.............. lembar @ Rp. 1.000 = Rp. ..................................
Rp. ................................
^
6. Uang logam
.............. lembar @ Rp. 1.000 = Rp. ..................................
.............. lembar @ Rp. 500 = Rp. ..................................
.............. lembar @ Rp. 50.000 = Rp. ..................................
Rp. ................................

Jumlah uang tunai Rp. ................................


^
7. Surat – surat berharga Rp. ................................
8. Lain – lain (bon-bon yang belum diperhitungkan) Rp. ................................
Jumlah uang dalam kas Rp. ..3.375.000..............................
^
F. SELISIH UANG KAS (Kelebihan/ kekurangan)...NIHIL................................................

Dibuat dan diperiksa


a.n KAP. YUSUF AMIN DAN REKAN Mengetahui dan Menyetujui,

Reihan Fitry-- Sherin Yasin


Reihan Fitri Sherin Yasin
Auditor Kasir Kabag. Keungan
3.122 Laboratorium Auditing 

Yusuf Amin & Rekan Kantor Akuntan Publik


(Kertas Kerja)

Saldo menurut Pembukuan 31-12-2009 Rp. 236.302.000 L


Ditambah : Jasa giro Rp. 1.800.000 V

Dikurangi : Biaya administrasi/cek (Rp. 102.800) V

Saldo per audit 31-12-2006 Rp. 237.999.200


^ ke C

V = Cocokkan dengan Rekening Koran Bank Desember 2008


L = Cocokkan dengan Buku besar dan buku kas/ Bank

Klien : Dibuat Oleh : Diperiksa Oleh : Indeks :


PT. Elang Nusantara Reihan Fitry-- C
Skedul: Tanggal : Tanggal :
Kas dan Setara Kas
9/01/2009 24/02/2009 31/12/2008
 EKSI4414/MODUL 3 3.123

Yusuf Amin & Rekan Kantor Akuntan Publik


(Kertas Kerja)

Saldo menurut Rekening Koran Rp. 239.999.200 Saldo menurut pembukuan Rp. 236.302.000
Ditambah : Setoran dalam perjalanan Ditambah :
BBM No.012 Rp. 5.000.000 Jasa giro Rp. 1.800.000 V

Dikurangi : Cek beredar Dikurangi :


BBK N0. 021 (Rp.2.500.000) L Biaya administrasi (Rp. 102.800) V
BBK NO. 023 (Rp. 4.500.00) L

Rp. 237.999.200 Rp. 237.999.200


^ ^

V = Cocokkan dengan Rekening Koran Bank Desember 2008


L = Cocokkan dengan Buku besar dan buku kas/ Bank

Klien : Dibuat Oleh : Diperiksa Oleh : Indeks :


PT. Elang Nusantara Reihan Fitry-- C
Skedul: Tanggal : Tanggal :
Kas dan Setara Kas
9/01/2009 24/02/2009 31/12/2008
3.124 Laboratorium Auditing 

Yusuf Amin & Rekan Kantor Akuntan Publik


(Kertas Kerja)

Saldo menurut pembukuan 31-12-2008 Rp. 32.464.000 L


Ditambah : Jasa Giro Rp. 950.000 V

Dikurangi : Biaya Administrasi Rp. (16.000) V

Saldo per audit 31-12-2008 Rp. 33.408.000


*C
V = Cocokkan dengan Rekening Koran Bank Desember 2008
L = Cocokkan dengan Buku besar dan buku kas/ Bank

Klien : Dibuat Oleh : Diperiksa Oleh : Indeks :


PT. Elang Nusantara Reihan Fitry-- C
Skedul: Tanggal : Tanggal :
Kas dan Setara Kas
9/01/2009 24/02/2009 31/12/2008
 EKSI4414/MODUL 3 3.125

Yusuf Amin & Rekan Kantor Akuntan Publik

(Kertas Kerja)

Saldo menurut Rekening Koran Rp. 29.178.000 Saldo menurut pembukuan Rp. 33.408.000
Ditambah : Setoran dalam perjalanan Ditambah :
BBM No.007 Rp. 20.000.000 Jasa giro Rp. 950.000 V

Dikurangi : Cek beredar Dikurangi :


BBK N0. 021 (Rp.15.770.000) L Biaya administrasi (Rp. 16.000) V
BBK NO. 023 (Rp. 4.500.00) L

Rp. 33.408.000 Rp. 33.408.000


^ ^

V = Cocokkan dengan Rekening Koran Bank Desember 2008


L = Cocokkan dengan Buku besar dan buku kas/ Bank

Klien : Dibuat Oleh : Diperiksa Oleh : Indeks :


PT. Elang Nusantara Reihan Fitry-- C
Skedul: Tanggal : Tanggal :
Kas dan Setara Kas
9/01/2009 24/02/2009 31/12/2008
3.126 Laboratorium Auditing 
Jakarta, 4 Januari
No. : 01/KB/2009/EN
DITERIMA
Kepada,
Yth. Bank Bersatu Oleh ; Tanggal
Jl. Panglima Polim No.107 Dewi 8 Januari 2009
Jakarta
Perihal : Konfirmasi Bank
Dengan hormat,
Sehubungan dengan pemeriksaan pembukuan tahunan, mohon formulir konfirmasi ini dan dikirmkan langsung kepada KAP. YUSUF AMIN & REKAN dengan menggunakan amplop terlampir
Hormat kami,

Faisal- Laode.
Faisal
EN Laode F

Yth. KAP YUSUF AMIN & REKAN


5. Kam melaporkan bahwa pada tanggal 31 Desember 2008 catatan kami menunjukkan saldo debit / kredit untuk
Jumlah Rekening Tingkat Bunga Keterangan
Rp. 239.999.200 Rekening koran 5%

6. Nasabah kami berutang kepada kami untuk hal-hal yang berikut :


Jumlah Jenis Pinjaman Tanggal Tingkat bunga Keterangan
Diberi Jatuh tempo

7. Kewajiban kontijen
Jumlah Jenis Pembuat Tanggal Tingkat bunga Keterangan
Diberi Jatuh tempo

8. Rekening lain dengan kami (rincian terlampir)


Kecuali yang telah disebut di atas, nasabah kami tidak mempunyai rekening lain.
Hormat kami,

Karenina
.............................................................
Nama : Karenina Subagja
Jabatan : Kepala cabang pembantu
Tanggal : 8 Januari 2009 CC1
Catatan : Gunakan Kertas Tambahan Bila Perlu
 EKSI4414/MODUL 3 3.127
Jakarta, 4 Januari
No. : 02/KB/2009/EN
DITERIMA
Kepada,
Yth. Bank United Oleh ; Tanggal
Jl. Kebun Cabe No.20 Dewi 8 Januari 2009
Jakarta Barat
Perihal : Konfirmasi Bank
Dengan hormat,
Sehubungan dengan pemeriksaan pembukuan tahunan, mohon formulir konfirmasi ini dan dikirimkan langsung kepada KAP. YUSUF AMIN & REKAN dengan menggunakan amplop terlampir
Hormat kami,

Faisal- Laode.
Faisal
EN Laode F

Yth. KAP YUSUF AMIN & REKAN


9. Kami melaporkan bahwa pada tanggal 31 Desember 2008 catatan kami menunjukkan saldo debit / kredit untuk
Jumlah Rekening Tingkat Bunga Keterangan
Rp. 29.178.000 Rekening koran 7%

10. Nasabah kami berutang kepada kami untuk hal-hal yang berikut :
Jumlah Jenis Pinjaman Tanggal Tingkat bunga Keterangan
Diberi Jatuh tempo

11. Kewajiban kontijen


Jumlah Jenis Pembuat Tanggal Tingkat bunga Keterangan
Diberi Jatuh tempo

12. Rekening lain dengan kami (rincian terlampir)


Kecuali yang telah disebut di atas, nasabah kami tidak mempunyai rekening lain.
Hormat kami, Faisal- EN Laode
Tresna
.............................................................
Nama
Jabatan
: Tresna Setia Yuliana
: Kepala cabang pembantu
Faisal-
Tanggal : 8 Januari 2009 CC1
Catatan : Gunakan Kertas Tambahan Bila Perlu
3.128 Laboratorium Auditing 
Jakarta, 4 Januari
No. : 03/KB/2009/EN
DITERIMA
Kepada,
Yth. Bank Ekonomi Nasional Oleh ; Tanggal
Jl. Kebun Cabe No.20 Dewi 8 Januari 2009
Jakarta Barat
Perihal : Konfirmasi Bank
Dengan hormat,
Sehubungan dengan pemeriksaan pembukuan tahunan, mohon formulir konfirmasi ini dan dikirimkan langsung kepada KAP. YUSUF AMIN & REKAN dengan menggunakan amplop terlampir
Hormat kami,

Faisal- Laode.
Faisal
EN Laode F

Yth. KAP YUSUF AMIN & REKAN


1. Kami melaporkan bahwa pada tanggal 31 Desember 2008 catatan kami menunjukkan saldo debit / kredit untuk
Jumlah Rekening Tingkat Bunga Keterangan
Rp. 29.178.000 Rekening koran 7%

2. Nasabah kami berutang kepada kami untuk hal-hal yang berikut :


Jumlah Jenis Pinjaman Tanggal Tingkat bunga Keterangan
Diberi Jatuh tempo

3. Kewajiban kontijen
Jumlah Jenis Pembuat Tanggal Tingkat bunga Keterangan
Diberi Jatuh tempo

4. Rekening lain dengan kami (rincian terlampir)


Kecuali yang telah disebut di atas, nasabah kami tidak mempunyai rekening lain.
Hormat kami, Faisal-
Faisal-EN Laode e
EN Laod
Prabowo-
.............................................................
Nama
Jabatan
: Prabowo Dwi
: Kepala cabang pembantu
Faisal-
Tanggal : 8 Januari 2009 CC1
Catatan : Gunakan Kertas Tambahan Bila Perlu
 EKSI4414/MODUL 3 3.129

Yusuf Amin dan Rekan Kantor Akuntan Publik


(Kertas Kerja)

Tanggal No. OP Keterangan Jumlah A B C D E F


(Dalam Rp.)
5-1-2008 01/XIII Setoran tagihan dari tenaga penjualan 45.500.000      
7-1-2008 02/XIII Hasil tagihan PT. Lautan Raya 14.500.000      
9-1-2008 03/XIII Setoran tagihan 23.500.000      
13-1-2008 04/XIII Tagihan PT. Damai 16.500.000      
17-1-2008 05/XIII Hasil tagihan 15.000.000      
21-1-2008 06/XIII Hasil tagihan PT. Damai 29.000.000      
25-1-2008 07/XIII Setoran tagihan 10.500.000      
27-1-2008 08/XIII Tagihan PT. Sentosa 56.500.000      
15-12-2009 09/XIII Tagihan 12.500.000      
19-12-2009 10/XIII Hasil tagihan 9.000.000      
24-12-2009 11/XIII Setoran tagihan PD. Selaras 2.500.000      
     
Catatan pemeriksaan :
Sampel dipilih dalam bentuk nomor bukti penerimaan kas (BPK) untuk bulan Desember 2008

Kesimpulan : Transakasi pembelian barang telah dilaksanakan dan dicatat dengan


Sistem dan prosedur yang telah ditetapkan perusahaan.
A : Akurasi (Kebenaran) Matematika
B : Kelengkapan bukti pendukung
C : Otorisasi
D : Kebenaran nomor akun
E : Posting ke buku besar dan buku pembantu

Klien : Dibuat Oleh : Diperiksa Oleh : Indeks: TOC 4


PT. Elang Nusantara Reihan Fitry--
Skedul: Tanggal : Tanggal :
Kas dan Setara Kas
9/01/2009 24/02/2009 31/12/2008
3.130 Laboratorium Auditing 

Yusuf Amin & Rekan Kantor Akuntan Publik


(Kertas Kerja)

Tanggal No. OP Keterangan Jumlah A B C D E F


(Dalam Rp.)
11-12-2008 01 Transfer untuk pembayaran utang 49.000.000      
15-12-2008 02 Transfer untuk pembayaran utang 21.500.000      
17-12-2008 03 Transfer untuk pembayaran utang 3.500.000      
20-12-2009 04 Pembayaran utang 7.500.000      
21-12-2009 05 Pembayaran utang 9.000.000      
24-12-2009 06 Transfer untuk pembayaran utang 73.000.000      
30-12-2009 07 Transfer untuk pembayaran utang 24.000.000      

Catatan pemeriksaan :
Sampel dipilih dalam bentuk nomor bukti penerimaan bank (BPB) untuk bulan Desember
2008

Kesimpulan : Transakasi pembelian barang telah dilaksanakan dan dicatat dengan


Sistem dan prosedur yang telah ditetapkan perusahaan.
A : Akurasi (Kebenaran) Matematika
B : Kelengkapan bukti pendukung
C : Otorisasi
D : Kebenaran nomor akun
E : Posting ke buku besar dan buku pembantu

Klien : Dibuat Oleh : Diperiksa Oleh : Indeks :


PT. Elang Nusantara Reihan Fitry-- TOC 4
Skedul: Tanggal : Tanggal :
Kas dan Setara Kas
9/01/2009 24/02/2009 31/12/2008
 EKSI4414/MODUL 3 3.131

KAS DAN SETARA KAS

Informasi di bawah ini dibagi menjadi 2 bagian, yaitu (1) pengendalian


internal dan (2) prosedur audit untuk pengujian kewajaran. Informasi ini
dapat digunakan untuk menyelesaikan permasalahan ini.

FORMASI YANG RELEVAN

Pengendalian Internal
PT ETSA mempunyai 2 rekening bank. Rekening umum adalah dengan Bank
Bini yang dibuka sejak perusahaan berdiri dengan nomor rekening
728.30.2489.1; sedangkan dengan Bank Mama dengan nomor rekening 229-
02-31007 dibuka sejak tahun 2004 digunakan untuk transaksi yang berkaitan
dengan pembayaran gaji karyawan.
Berikut ini adalah kuesioner pengendalian internal (internal control
questionnaire---ICQ) untuk penerimaan kas/bank dan pengeluaran kas/bank
yang telah diselesaikan oleh Micha pada tanggal 1 Desember 2005. Pelajari
ICQ dengan hati-hati. Selain itu, pelajari juga informasi dari berkas permanen
yang berhubungan dengan siklus ini. Setelah semua dilakukan, maka Anda
dapat menentukan penilaian pengendalian internal serta membuat analisis
kekuatan dan kelemahannya.
Setelah mempelajari berkas tahun lalu pada halaman sebelumnya maka
anda diminta melakukan pemeriksaan terhadap akun Kas dan Setara Kas.
Sebelumnya Informasi di bawah ini dibagi menjadi 2 bagian, yaitu (1)
pengendalian internal dan (2) prosedur audit untuk pengujian kewajaran.
Informasi ini dapat digunakan untuk menyelesaikan permasalahan ini.

INFORMASI-YANG RELEVAN

Pengendalian Internal
PT. Elang Nusantara mempunyai 2 rekening bank. Rekening umum adalah
dengan Bank Bersatu yang dibuka sejak perusahaan berdiri dengan nomor
rekening 523.30.2489.1; sedangkan dengan Bank United dengan nomor
rekening 111-02-31007 dibuka sejak tahun 2004 digunakan untuk transaksi
yang berkaitan dengan pembayaran gaji karyawan.
Berikut ini adalah kuesioner pengendalian internal (internal control
questionnaire---ICQ) untuk penerimaan kas/bank dan pengeluaran kas/bank
3.132 Laboratorium Auditing 

yang telah diselesaikan oleh Reihan pada tanggal 1 Desember 2009. Pelajari
ICQ dengan hati-hati. Selain itu, pelajari juga informasi dari berkas permanen
yang berhubungan dengan siklus ini. Setelah semua dilakukan, maka Anda
dapat menentukan penilaian pengendalian internal serta membuat analisis
kekuatan dan kelemahannya.
 EKSI4414/MODUL 3 3.133

Yusuf Amin & Rekan Kantor Akuntan Publik

Y=Ya T=Tidak
TR = Tidak Relevan
Y T TR
1. Apakah digunakan kuitansi khusus
perusahaan?
Bila “Ya”, apakah : 
a. Bernomor urut tercetak ? 
b. Digunakan menurut urutan nomor urut? 
c. Bentuk pembayaran dinyatakan dalam 
kuitansi ? 
d. Buku kuitansi tergister? Dicatat secara up- 
to-date?
e. Buku kuitansi terkontrol dengan baik ?
f. Bagian Akuntansi memerhatikan urutan
nomor urut ?
2. Bila digunakan bon (penjualan) kontan,
apakah: 
a. Bernomor unit tercetak? 
b. Digunakan menurut urutan nomor urut? 
c. Pembayaran dinyatakan dalam kuitansi? 
d. Bon kontan teregister? 
e. Dicatat secara up-to-date? 
f. Bagian akuntansi memerhatikan urutan
nomor urut?
3. Apakah penagih piutang (kolektor) atau orang
yang membuka sampul pengiriman uang
(khusus untuk perusahaan yang menerima
pembayaran berupa cek melalui pos) membuat 
suatu daftar cek dan uang tunai yang diterima?
Bila apakah: 
a. Satu salinan (copy) diberikan kepada
bagian akuntansi?
b. Daftar tersebut dicocokkan oleh bagian
akuntansi dengan kuitansi? 
4. Bila tidak digunakan kuitansi atau bon
(penjualan) tunai, apakah perusahaan
menggunakan cash register untuk
mengadministrasikan penerimaan? 
Bila "Ya", uraikan pengendalian internal mulai
dari penerimaan sampai penyetoran hasil
penerimaan (pada, kertas terpisah).
3.134 Laboratorium Auditing 

5. Apakah penjualan tunai atas sisa bahan dan


sejenisnya (scrap, soft prosedurnya sama 
dengan penjualan biasa?
Klien Dibuat Diberikan oleh: Indeks
PT. ELANG NUSANTARA oleh: Fitri
Reihan
Skedul Tanggal: Tanggal: Periode:
Penerimaan Kas/ bank 14/12/2007 19/12/2007 31/12/2007
 EKSI4414/MODUL 3 3.135

Yusuf Amin & Rekan Kantor Akuntan Publik

Y=Ya T=Tidak
TR = Tidak Relevan
Y T TR
6. Apakah hasil penerimaan baik dari penjualan tunai
maupun penagihan piutang disetorkan secara utuh ke
bank paling lambat keesokan harinya? 
7. Apakah penyetoran dilakukan oleh pegawai yang bukan
pemegang buku piutang? 
8. Apakah bukti setoran dicocokkan dengan kuitansi/bon
(penjualan) tunai oleh bagian akuntansi? 
9. Apakah total yang tertera pada bukti setoran dicocokkan 
dengan transaksi debit pada buku bank yang
bersangkutan?
10. Apakah Debit Memo dari bank diterima langsung oleh
pejabat tertentu (yang bukan kasir) untuk diinvestigasi? 
11. Apakah tugas kasir terpisah dari pembukuan piutang? 
12. Apakah tata administrasi diatur sedemikian rupa
sehingga kasir atau orang yang menyetor ke bank tidak
mendapat kesempatan untuk mencatat atau mengubah
angka pada buku piutang dan daftar perhitungan saldo
yang akan dikirim kepada pelanggan? 
13. Bila perusahaan membina beberapa dana kas sesuai
dengan sumber penggunaannya, apakah dana kas
tersebut dan surat berharga secara fisik disimpan secara
terpisah dan diadministrasikan masing-masing (tidak 
tercampur)?
14. Cek mundur yang diterima apakah:
a. Hanya diberikan kuitansi sementara penerimaan cek
mundur? 
b. Diberikan kuitansi asli bila telah dapat diuangkan? 
c. Disetorkan ke bank pada saat jatuh tempo?
d. Dibina buku catatan cek mundur?
Bila "Ya", apakah orang tertentu (bukan kasir) secara 
berkala mencocokkan catatan tersebut dengan kuitansi 
sementara/asli?
Klien Dibuat oleh: Diberikan oleh: Indeks
PT. ELANG NUSANTARA Reihan Fitri

Skedul Tanggal: Tanggal: Periode:


Penerimaan Kas/ bank 14/12/2007 19/12/2007 31/12/2007
3.136 Laboratorium Auditing 

Yusuf Amin & Rekan Kantor Akuntan Publik

Y=Ya T=Tidak
TR = Tidak Relevan
Y T TR
15. Apakah pengamanan untuk menjaga uang
kas cukup?
Sebutkan bagaimana?
Disimpan dalam brankas yang kuncinya
dipegang oleh dua orang yang berbeda (dual
key) 
16. Apakah atas kerugian yang mungkin diderita
atas uang yang disimpan atau di perjalanan
diasuransikan dengan cukup?
Sebutkan perinciannya! 
17. Apakah penerimaan yang sifatnya rutin,
misalnya sewa, dividen, bunga dan
sebagainya, secara berkala direview
sehingga atas kekurangannya segera
dibuatkan catatan dan diinvestigasi? 
18. Apakah kantor Pusat mengontrol penerimaan
Cabang? 

A. Kelemahan-kelemahan lain yang tidak


tercantum pada pernyataan di atas:

B. Catatan lain:

C. Kesimpulan penilaian (Baik, Sedang, Buruk)?

D. Revisi kesimpulan penilaian (lampirkan


alasannya).

Klien Dibuat oleh: Diberikan Indeks


PT. ELANG NUSANTARA oleh:
Reihan Fitri
Skedul Tanggal: Tanggal: Periode:
Penerimaan Kas/ bank 14/12/2007 19/12/2007 31/12/2007
 EKSI4414/MODUL 3 3.137

Yusuf Amin & Rekan Kantor Akuntan Publik

Y=Ya T=Tidak
TR = Tidak Relevan
Y T TR
1. Apakah semua pembayaran kecuali untuk
pengisian dana kas kecil dilakukan dengan
cek? 
2. Apakah semua cek yang belum digunakan, 
disimpan oleh orang tertentu secara aman?
3. Apakah cek digunakan menurut nomor urut? 
4. Apakah semua cek yang dibatalkan tetap
melekat pada buku cek dan dirusak agar tidak
dapat disalahgunakan? 
5. Apakah cek dilindungi terhadap pemalsuan
tulisan? 
6. Apakah kebijaksanaan perusahaan:
6.1. Tidak memungkinkan penandatanganan
blanko cek? 
6.2. Menghindari mengeluarkan cek "tunai"
(tidak atas nama)? 
6.3. Tidak mengeluarkan cek mundur? 
7. Haruskah semua cek:
7.1. Di-counter signed? 
7.2. Dilengkapi dengan bukti pendukung yang
cukup bila diajukan untuk
ditandatangani? 
8. Sebutkan batas jumlah yang dapat 
ditandatangani hanya seorang.
Jumlah : Rp
Oleh :
9. Apakah penandatangan cek terpisah dari
yang menyimpan uang kas dan pemegang
buku? 
10. Bila digunakan stempel, apakah disimpan
oleh yang berhak menandatangani cek? 
11. Apakah setiap pembayaran didukung dengan
bukti otentik yang telah diperiksa dan disetujui
oleh orang lain dari yang menandatangani
cek dan diparaf? 
Klien Dibuat oleh: Diberikan Indeks
PT. ELANG NUSANTARA oleh:
Reihan Fitri
3.138 Laboratorium Auditing 

Yusuf Amin & Rekan Kantor Akuntan Publik

Y=Ya T=Tidak
TR = Tidak Relevan
Y T TR
12. Apakah semua bukti segera distempel "LUNAS"
untuk menghindari pembayaran dua kali? 
13. Apakah orang yang menyiapkan cek terlepas dari:
13.1. Orang yang menandatangani cek? 
13.2. Pembayar uang kas? 
14. Bila perusahaan menerima cek mundur dari
pelanggan, cek tersebut tidak pernah dibayarkan
lagi kepada pihak ketiga? 
REKONSILIASI BANK
15. Apakah rekonsiliasi bank:
15.1. Dibuat paling sedikit sebulan sekali? 
15.2. Oleh seorang pejabat terpisah dari:
pemegang uang kas termasuk penyetor
uang kas ke bank? 
15.3. Ditelaah oleh pejabat yang senior? 
16. Apakah rekening koran langsung dikirim oleh
bank kepada orang yang membuat rekonsiliasi? 
17. Apakah penyetoran ke bank yang belum tampak
di rekening koran (deposit in transit), cek yang
masih beredar (outstanding check), dan transfer
antarbank (interbank transfer) diperhatikan
dengan saksama pada saat rekonsiliasi? 
KAS KECIL
18. Apakah kas kecil atau dana kas lainnya:
18.1. Dibina dengan sistem dana tetap (imprest
system) ? 
18.2. Pengeluaran dibatasi dengan suatu jumlah
yang tertentu?
Rp 500.000 
18.3. Besarnya dana ditelaah secara periodik? 
18.4. Diawasi dengan cukup? 
19. Bila seseorang menguasai lebih dari satu kas, 
apakah dibina dan dibukukan secara terpisah
dengan rapi?
Klien Dibuat oleh: Diberikan oleh: Indeks
PT. ELANG NUSANTARA Fitri
Reihan
Skedul Tanggal: Tanggal: Periode:
Pengeluaran Kas/ bank 14/12/2007 19/12/2007 31/12/2007
 EKSI4414/MODUL 3 3.139

Yusuf Amin & Rekan Kantor Akuntan Publik

Y=Ya T=Tidak
TR = Tidak Relevan
Y T TR
A. Kelemahan-kelemahan lain yang tidak
tercantum pada pernyataan di atas:

B. Catatan lain:

C. Kesimpulan penilaian (Baik, Sedang, Buruk )


?

D. Revisi kesimpulan penilaian (lampirkan


alasannya).

Klien Dibuat oleh: Diberikan Indeks


PT. ELANG NUSANTARA oleh:
Reihan Fitri
Skedul Tanggal: Tanggal: Periode:
Pengeluaran Kas/ bank 14/12/2007 19/12/2007 31/12/2007
3.140 Laboratorium Auditing 

PROGRAM AUDIT
Tujuan audit adalah untuk meyakinkan. bahwa:
1) Posisi kas dan setara kas pada tanggal neraca benar-benar ada dan
merupakan milik perusahaan (existence and ownership).
2) Semua transaksi kas dan setara kas telah dicatat dengan lengkap dan
merupakan transaksi yang sah (completeness).
3) Kas di bank seperti dinyatakan dalam rekonsiliasi telah dijumlahkan
dengan benar dan sesuai dengan buku besar (mathematical accuracy).
4) Kas di bank seperti dinyatakan dalam rekonsiliasi adalah absah dan
benar (validity and valuation).
5) Transaksi penerimaan dan pengeluaran. Kas dicatat dalam periode yang
tepat (cut-of).
6) Kas dan setara kas telah diungkapkan dengan benar (disclosure).

PROSEDUR AUDIT UNTUK PENGUJIAN : KAS DAN SETARA KAS

Pada tanggal 31 Desember 2009 jam 12.00-13.00, Anda melakukan


perhitungan kas (cash count) untuk kas kecil dan kas besar. Kasir, Saudari
Kevina, memberikan Buku Kas Kecil dan Buku Kas Besar kepada Anda. Dan
memberikan informasi bahwa pengisian kembali kas kecil dilakukan setiap
tanggal 5 dan 20 setiap bulannya. Informasi mengenai Bukti Kas Kecil
(BKKcl) yang belum di-reimburse adalah sebagai berikut:

No. BKKcd Tanggal Keterangan Jumlah (Rp)


10/xi /07 08/12109 Bensin & Tol 45.000
11/xii/07 13/12/09 0ngkos angkut 17.000
12/xii/07 14112/09 Bensin & Tol 20.000
13/xii/07 19/12/09 Perangko & meterai 42.000

Dalam cash box kas kecil terdapat uang tunai sebesar Rp. 4.500.000,-
yang terdiri dari:

Jenis Pecahan Jumlah


Uang kertas Rp100.000 30 lembar
Rp 50.000 10
Rp 20.000 18
Rp 10.000 23
Rp 5.000 65
Rp 1,000 85
 EKSI4414/MODUL 3 3.141

Sedangkan informasi mengenai Buku Kas Besar adalah sebagai berikut.

Tanggal Keterangan Dr Cr Saldo (Rp)


28/12/07 Beban perbaikan pompa air - 825.000 16.000.500
29/12/07 Penjualan tunai 10 500.000 - 26.500.500
31/12/07 Pembelian alat tulis kantor - 1.750 000 24.750.500
31/12/07 Beban makan bersama - 1.000. 500 23 750 000
31/12/07 Saldo akhir - - 23.750.000

Adapun ikhtisar hasil perhitungan kas yang dilakukan adalah sebagai


berikut:

Jenis Pecahan Jumlah


Uang kertas Rp100.000 85 lembar
Rp 50.000 190 lembar
Rp 20.000 150 lembar
Rp 10.000 325 lembar
Rp 5.000 165 lembar
Rp 1.000 150 lembar
Uang logam Rp 1 000 25 keping

Saudara Yasin menjelaskan bahwa perusahaan menetapkan kebijakan


atas selisih yang disebabkan dari basil cash opname untuk kas kecil dan leas
besar sebagai berikut:
1. apabila terjadi selisih kurang, maka selisih tersebut akan menjadi
tanggung jawab dari Saudari Kevina yang akan dipotong dari gaji bulan
berikutnya;
2. apabila terjadi selisih lebih, maka diakui dan dicatat sebagai pendapatan
lain-lain.

Saudari Rachel memberikan buku bank, rekening koran, dan rekonsiliasi


bank untuk tahun 2009 kepada Anda.
Untuk Bank Bersatu, rekonsiliasi bank untuk bulan Desember 2009
belum dibuat. Tetapi diberikan buku bank dengan saldo sebesar
Rp181.150.225 dan rekening koran bulan Desember 2007 sebesar
Rp223.210.475 untuk diperiksa.
Sedangkan untuk Bank Mama, buku bank dan rekening korannya sudah
menunjukkan pencatatan yang sama; kecuali untuk beban administrasi dan
jasa giro yang diperhitungkan oleh Bank Mama masing-masing sebesar
3.142 Laboratorium Auditing 

Rp225.000 dan Rp310.162. Hal ini disebabkan karena transaksi yang terjadi
dalam rekening ini hanya digunakan untuk pembayaran gaji karyawan setiap
tanggal 28 setiap bulannya.
Rekonsiliasi Bank CAB (Sin$) terakhir yang dibuat adalah untuk bulan
November 2007. Saudari Rachel mengatakan bahwa belum membuat
rekonsiliasi bank untuk Desember 2007 karena tidak adanya transaksi yang
dilakukan berkaitan dengan rekening klien selama bulan tersebut. Namun
demikian, bank CAB mengirimkan rekening koran bulan Desember 2007
dengan rincian sebagai berikut:
Saldo awal, 01/12/07 Sin$ 30.000
Beban administrasi bulan Desember 2009 (@ Rp 9.000) Sin$ 15
Pendapatan bunga bulan Desember 2009 (Cam Rp 9.000) Sin$ 150
Saldo akhir, 31/12/07 Sin$ 25.135
Pada tanggal 3 Januari 2009, Anda mengirimkan surat konfirmasi untuk
Bank Bersatu, Bank United, dan Bank Ekonomi Nasional. Sedangkan untuk
Bank Sejati tidak dilakukan konfirmasi, tetapi hanya dilakukan pemeriksaan
dengan melakukan pengecekan pada sertifikat deposito saja. Jawaban
konfirmasi ketiga bank tersebut diterima dalam. waktu kurang dari seminggu.
Berdasarkan keterangan dari Saudari Fitri mengenai deposito berjangka,
maka Anda melakukan pengecekan pada sertifikat deposito yang disimpan
pada Bapak Daniel. Klien memiliki deposito berjangka di Bank Sejati (ARO,
35% p.a.) sebesar US$ 30.000 untuk periode 3 bulan dimulai dari 18 Oktober
2007.
Informasi yang diperoleh mengenai nilai tukar mata uang asing per 31
Desember 2007 adalah sebagai berikut:

Mata Uang Kurs BI Kurs Menteri Keuangan


US$ Rp 9.509 Rp 9.500
Sin$ Rp 8.404,84 Rp 8.400,25
 EKSI4414/MODUL 3 3.143

TUGAS ANDA

1) Pelajari ICQ yang telah dibuat oleh Reihan.


2) Buatlah Prosedur Audit yang diperlukan dalam pemeriksaan ini.
3) Buatlah Kertas Kerja Pemeriksaan untuk pengujian ketaatan dan
kewajaran saldo.
4) Lengkapilah Kertas Kerja Neraca dan Kertas Kerja Laba Rugi yang
terdapat pada untuk akun-akun yang terkait dengan pemeriksaan kas dan
setara kas.
5) Dokumen tambahan ada di lampiran berikut: (Buku Bank Bersatu, dan
rekening koran).

Buku Bank Bersatu


Desember 2009

Tanggal No. Keterangan Debit Kredit Saldo (Rp)


Bukti

1 Saldo awal 37.800.225

4 BPK- Setoran kliring dari:


O1/XII
PD Sentosa (BG
190175)
51.150.000 88.950.225
PT Lautan Raya
(BG 250378) 37.650.000 126.600.225

5 BPK- Setoran Kliring dari


02/XII PT
Andi Utama (BG
260576) 112.650.000 239.250.225

7 BPK- Setoran Kliring dari


03/XII PT
Damai (BG27267) 150.150.000 389.400.225

11 BPB- Pembayaran utang


01/XII pada PT Alka
(BG273956) 187.650.000 201.750.225
3.144 Laboratorium Auditing 

13 BPK- Setoran kliring dari


04/XII Toko
Sinar 86.400.000 288.150.225

17 BPK- Terima transfer dari


05/XII PT
Benua 56.400.000 344.550.225

19 BPK- Terima transfer dari


06/XII PT
Hanoy 168.750.000 513.300.225

21 BPK- Terima transfer dari


07/XII Toko Kirby 15.150.000 528.450.225

22 BPB- Pembayaran utang


02/XII pada PT Malibu (BG
100957) 206.400.000 322.050.225

24 BPK- Setoran kliring dari


08/XII Toko
Flamingo
(BG020803) 41.400.000 363.450.225

28 BPB- Transfer ke Bank


03/XII United 155.000.000 213.300.225

29 BPB- Pembayaran utang


04/XII pada PT Alka
(BG273957) 56.400.000 156.150.225
 EKSI4414/MODUL 3 3.145

REKENING KORAN

Kepada No. Rekening : 523.30.2489.1


Yth. PT Elang Nusantara Halaman :1
Jl. Bougenville No. 5 Periode : 1-31 Desember
Kebon Jeruk, 2009
Jakarta Barat Mata Uang : IDR

Tanggal No.Tiket Uraian Transaksi Debit Kredit Saldo (Rp)

1 Saldo awal 37.800.225

5 31.009 Setoran kliring 88.650.000 126.450.225

6 31.025 Setoran kliring 78.900.000 205.350.225

9 31.070 Setoran kliring 150.150.000 355.500.225

11 180.906 Tarikan kliring 187.650.000 167.850.225

14 31.228 Setoran kliring 86.400.000 254.250.225

17 241.006 Transfer dari PT Lautan Raya 56.400.000 310.650.225

19 241.020 Transfer dari Toko Hanoy 189.150.000 499.800.225

21 241.026 Transfer dari Toko Kirby 15.150.000 514.950.225

23 181.030 Tarikan kliring 206.400.000 308.550.225

28 181.142 Tarikan pemindahan 150.150.000 158.400.225


ke Bank United

29 241.120 Transfer- dari PT Danine 60.150.000 218.550 225

31 Biaya administrasi 225.000 218.325.225

31 Jasa giro 785.250 219.110.475


3.146 Laboratorium Auditing 

Saldo Awal : 37.800.225


Mutasi-Kredit : 725.735.250
Mutasi Debit : 544.425.000
Saldo Akhir : 219.110.475

Cocokkanlah jawaban Anda dengan Kunci Jawaban Tes Formatif 2 yang


terdapat di bagian akhir modul ini. Hitunglah jawaban yang benar.
Kemudian, gunakan rumus berikut untuk mengetahui tingkat penguasaan
Anda terhadap materi Kegiatan Belajar 2.

Jumlah Jawaban yang Benar


Tingkat penguasaan = 100%
Jumlah Soal

Arti tingkat penguasaan: 90 - 100% = baik sekali


80 - 89% = baik
70 - 79% = cukup
< 70% = kurang

Apabila mencapai tingkat penguasaan 80% atau lebih, Anda dapat


meneruskan dengan modul selanjutnya. Bagus! Jika masih di bawah 80%,
Anda harus mengulangi materi Kegiatan Belajar 2, terutama bagian yang
belum dikuasai.
 EKSI4414/MODUL 3 3.147

Kunci Jawaban Tes Formatif

Tes Formatif 1
1) C
2) C
3) B
4) D
5) D

Tes Formatif 2
1) D
2) A
3) B
4) C
5) B
6) A
7) D
3.148 Laboratorium Auditing 

Daftar Pustaka

AICPA. (1998). AICPA Professional Standards as of June 1, 1998. Volume


I. Commerce Clearing House, Inc. Chicago.

AICPA. (1998). AICPA Professional Standards as of June 1, 1998. Volume


II. Commerce Clearing House, Inc. Chicago.

Agoes, Sukrisno. (2004). Auditing(Pemeriksaan Akuntan) oleh Kantor


Akuntan Publik Jilid 1. Edisi Ketiga. Lembaga Penerbit Fakultas
Ekonomi Universitas Indonesia. Jakarta.

Arens, Alvin A. and James K. Loebbecke. (2000). Auditing: An Integrated


approach. Eight Edition. Prentice-Hall, Inc. Upper Saddle River.

Arens, Alvin A., Randal J. Elder, and Mark S. Beasley. (2003). Auditing and
Assurance Service – An Integrated Approach. 9th Edition. Prentice Hall.
Englewood Cliffs, New Jersey.

Boynton, William C. and Walter G. Kell. (1996). Modern Auditing. Sixth


Edition. John Wiley & Sons. New York.

Carmichael, D.R and Alan J. Winter. (1985). The Evolution of Audit


Reporting. Dalam D.R. Carmichael, john J. Willingham (Eds.)
Perspectives in Auditing. Fourth Edition. McGraw-Hill Book Company.
New York.

Carmichael, D.R and John J. Willingham. (1996). Auditing Concepts and


Methods, a Guide to Current Theory and Practice. 6th Edition. McGraw-
Hill Book Company. New York.

Herbert, Leo. (1979). Auditing The Performance of Management. Lifetime


Learnig Publications. Belmont, California.
 EKSI4414/MODUL 3 3.149

Ikatan Akuntan Indonesia – Kompartemen Akuntan Publik. (2001). Standar


Profesional Akuntan Publik per 1 Januari 2001. Penerbit Salemba
Empat. Jakarta.
______. (2002). Standar akuntansi Keuangan. Penerbit Salemba Empat.
Jakarta.

Konrath, Laweey F. (2002). Auditing Concepts and Application, a Risk –


Analysis Approach. 5th Edition. West Pubishing Company.

Mulyadi. 2001. Sistem Akuntansi. Edisi Ketiga. PT Salemba Empat. Jakarta.

Mulyadi. (2002). AuditingBuku 1. Edisi 6. Salemba Empat. Jakarta.

Newman, Benyamin. (1980). Forms manual for The CPA. John Wiley &
Sons. New York.

Novak, Stephen R. (1980). Field Auditor’s Manual and Guide. Second


Printing. Institute for Business Planning, Inc. Englewood Cliffs, New
Jersey.

Sawyer, Lawrence. (1996). Sawyer’s Internal Auditing, The Practice of


Modern Internal Auditing. The Institute of Internal Auditors. Altamonte
Springs, Florida.

Taylor, Donald H. and William Glezen. (1991). Auditing: Integrated Concept


and Procedures. 5th Edition. John Wiley & Sons, Inc. New York.

Whittington, O. Ray and Kurt Pany. (2001). Principles of Auditing, and


Other Assurance Services. 13th Edition. McGraw-Hill. Singapore.
Modul 4

Pemeriksaan atas Siklus Perolehan


dan Pembayaran Beban di bayar
di muka dan Perlengkapan Kantor
Serta Pembayaran Investasi
Dr. Amilin, M.Si., Ak.
Dr. Oman Rusmana, M.Si., Ak.

PEN D A HU L UA N

S iklus perolehan dan pembayaran melibatkan setiap keputusan dan proses


yang dibutuhkan untuk memperoleh barang dan jasa guna melaksanakan
operasi perusahaan. Jasa yang diperoleh perusahaan juga dapat dibagi
menjadi dua, yaitu jasa yang hanya menghasilkan manfaat satu tahun atau
kurang (jasa personel, bunga, asuransi, iklan) dan jasa yang menghasilkan
manfaat lebih dari satu tahun (aktiva tidak berwujud). Dalam siklus ini
terdapat beberapa akun yang terkait yaitu:
1. Beban di bayar di muka.
2. Perlengkapan kantor.
3. Investasi.
4. Aset tetap.

Di mana akun-akun tersebut memiliki keterkaitan dengan akun-akun


lainnya seperti pengeluaran kas.
Modul ini terbagi atas dua kegiatan belajar. Kegiatan Belajar 1, akan
membahas Pemeriksaan atas beban dibayar di muka dan akun-akun yang
terkait di dalamnya dan pemeriksaan atas perlengkapan kantor. Beban
dibayar di muka, misalnya; sewa dibayar di muka dan asuransi dibayar di
muka, di mana kedua akun ini memang selalu ada hampir di tiap agenda
pemeriksaan. Perlengkapan kantor adalah hal kecil namun dapat menjadi
sesuatu yang krusial apabila perolehannya tidak sesuai dengan Standar
Akuntansi Keuangan dan merupakan lahan bagi pihak yang ingin melakukan
4.2 Laboratorium Auditing 

kecurangan atas laporan keuangan. Oleh karenanya penting untuk


dijadwalkan pemeriksaan atas kedua bagian tersebut.
Kegiatan Belajar 2 akan membahas tentang Pemeriksaan atas perolehan
dan pembayaran Investasi. Investasi terdiri atas investasi jangka panjang dan
pendek. Investasi perusahaan dapat ditanamkan dalam beragam bentuk.
Pemeriksaan atas siklus pembayaran dan perolehan investasi penting
dilakukan untuk menjamin bahwa investasi perusahaan benar tujuan dan
peruntukanannya, tidak di atas namakan secara pribadi dari personal
perusahaan tersebut, serta sesuai dengan Standar Akuntansi yang berlaku.
Setelah membaca modul ini Anda diharapkan dapat:
1. menjelaskan siklus perolehan dan pembayaran pada biaya dibayar di
muka dan perlengkapan kantor,
2. menjelaskan prosedur pemeriksaan atas siklus perolehan dan
pembayaran pada biaya dibayar di muka dan perlengkapan kantor, dan
3. menerapkan pemeriksaan atas siklus perolehan dan pembayaran pada
biaya dibayar di muka dan perlengkapan kantor.
 EKSI4414/MODUL 4 4.3

Kegiatan Belajar 1

Pemeriksaan atas Siklus Perolehan dan


Pembayaran: Biaya di bayar di muka dan
Perlengkapan Kantor

A. SIKLUS PEROLEHAN DAN PEMBAYARAN BIAYA DI BAYAR


DIMUKA

Dimasukkannya biaya dibayar di muka sebagai aktiva merupakan hasil


dari konsep penandingan beban dengan pendapatan (matching cost
against with revenue) ketimbang nilai jual atau likuidasinya. Beban dibayar
di muka akan dicatat sebagai aktiva selama aktiva tersebut belum expired.
Jika sudah expired (yang ditandai dengan habisnya manfaat dari aktiva
tersebut untuk setiap periode akuntansi), maka bagian dari akun yang sudah
expired tersebut harus diakui sebagai biaya dengan mengkredit akun aktiva
yang bersangkutan. Berikut adalah contoh-contoh aktiva tersebut:
1. Sewa dibayar di muka.
2. Biaya organisasi.
3. Pajak dibayar di muka.
4. Paten.
5. Asuransi dibayar di muka.
6. Merek dagang.
7. Biaya ditangguhkan.
8. Hak cipta.
9. Perlengkapan kantor.

Pembahasan atas pemeriksaan siklus perolehan dan pembayaran beban


dibayar di muka akan difokuskan pada akun asuransi dibayar di muka, sewa
dibayar di muka dan pajak dibayar di muka.

1. Sifat dan Contoh Biaya Dibayar di muka dan Pajak Dibayar di


muka
Biaya di bayar di muka dan pajak dibayar di muka keduanya sama-sama
memiliki manfaat kurang atau sama dengan satu tahun, sehingga dapat
dikelompokkan sebagai harta lancar (current assets).
4.4 Laboratorium Auditing 

Menurut PSAK:
a. Biaya dibayar di muka dimaksudkan sebagai biaya yang telah terjadi,
yang akan digunakan untuk aktivitas perusahaan yang akan datang.
b. Bagian dari biaya dibayar di muka yang akan memberikan manfaat
untuk beberapa periode kegiatan diklasifikasikan sebagai aset tidak
lancar.

Contoh dari perkiraan-perkiraan yang biasa digolongkan sebagai biaya


dibayar di muka adalah:
a. Premi asuransi (prepaid insurance).
b. Sewa dibayar di muka (prepaid others), misalnya: biaya iklan di radio,
televisi yang berdasarkan kontrak, barang-barang untuk promosi (hadiah
berupa gantungan kunci, payung, dan sebagainya).

Pajak dibayar di muka adalah pajak yang dibayar oleh perusahaan setiap
bulan atau dipotong atau dipungut oleh pihak ketiga dan akan diperhitungkan
sebagai kredit akhir pajak di akhir tahun (untuk pajak penghasilan) dan
untuk akhir bulan (untuk PPN).
Contoh dari pajak dibayar di muka adalah:
a. PPh 22 (dari impor barang).
b. PPh 23 (dari bunga, dividen, royalti, management fee).
c. PPh 25 (setoran masa pajak penghasilan).
d. PPN Masukan (Pajak pertambahan nilai yang dipungut oleh pengusaha
kena pajak pada waktu perusahaan membeli barang atau jasa kena
pajak).

2. Tujuan Pemeriksaan
Tujuan pemeriksaan atas siklus pembayaran dan perolehan atas biaya
dan pajak dibayar di muka adalah sebagai berikut:
a. Untuk memeriksa apakah terdapat pengendalian internal yang cukup
baik atas biaya dan pajak dibayar di muka.
Jika akuntan publik dapat meyakinkan dirinya bahwa pengendalian
internal atas biaya dibayar di muka berjalan efektif, maka luasnya
pemeriksaan dalam melakukan tes substantif dapat dipersempit.
Beberapa ciri pengendalian internal yang baik adalah sebagai berikut:
1) Setiap pengeluaran untuk biaya dan pajak dibayar di muka
diotorisasi oleh pejabat perusahaan yang berwenang.
 EKSI4414/MODUL 4 4.5

2) Setiap pengeluaran untuk biaya dan pajak dibayar didukung oleh


bukti sah yang lengkap. Misalnya: polis asuransi, perjanjian sewa
menyewa (lease agreement), kontrak untuk advertensi, surat setoran
pajak (SSP), faktur pajak masukan, bukti pemotongan PPh Pasal 22,
23, dan lain-lain.
b. Untuk memeriksa apakah biaya yang memiliki kegunaan untuk tahun
berikutnya sudah dicatat sebagai biaya dibayar di muka.
c. Tujuan ini dimaksudkan agar auditor memeriksa apakah bagian yang
belum expired (mempunyai kegunaan untuk periode yang akan datang)
tidak dibebankan sebagai biaya, tetapi dicatat sebagai biaya dibayar di
muka.
d. Untuk memeriksa apakah biaya di muka yang memiliki kegunaan untuk
tahun berjalan telah dibebankan/dicatat sebagai biaya tahun berjalan.
e. Tujuan ini memiliki maksud agar auditor memeriksa apakah bagian yang
expired (masa manfaatnya sudah berlalu) sudah dibebankan sebagai
biaya tahun berjalan.
f. Untuk memeriksa apakah pajak dibayar di muka didukung oleh bukti
setoran/pemungutan pajak yang sah dan lengkap sehingga bisa
diperhitungkan sebagai kredit pajak pada akhir periode.
Agar dapat diperhitungkan sebagai kredit pajak, perusahaan harus
mempunyai bukti pendukung sebagai berikut:
PPh 22 : Bukti pemungutan dari Bank devisa dan PIUD
(Pemberitahuan impor untuk dipakai).
PPh 23 : Bukti pemotongan dari perusahaan yang, royalti, atau
bank yang membayar bunga deposito/jasa giro.
PPh 25 : SSP
PPN Masukan : Faktur pajak dari Pengusaha Kena Pajak.
g. Untuk memeriksa apakah penyajian biaya dan pajak dibayar di muka
dalam laporan keuangan sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku
umum di Indonesia – PSAK.
Biasanya biaya dibayar di muka yang memiliki masa manfaat kurang
dari atau sama dengan satu tahun disajikan sebagi harta lancar,
sedangkan yang masa manfaatnya lebih dari satu tahun disajikan sebagai
aktiva tetap.
4.6 Laboratorium Auditing 

3. Prosedur Pemeriksaan terhadap Biaya Dibayar di muka


Prosedur pemeriksaan dibagi atas prosedur compliance test dan prosedur
substantive test. Pembahasan prosedur pemeriksaan untuk substantive test
akan dibagi dalam beberapa bagian, yaitu sewa dibayar di muka, premi
asuransi dibayar dan pajak dibayar di muka.
Berikut ini akan dibahas prosedur pemeriksaan yang umum terdapat
dalam biaya dan pajak dibayar di muka, apabila akan dilaksanakan
pemeriksaan maka harus disesuaikan dengan kondisi perusahaan yang di
audit.

Prosedur Pemeriksaan untuk Compliance test.

1. Pelajari dan evaluasi internal kontrol atas biaya dan pajak dibayar di
muka.
a. Dalam hal ini internal control questionnoises yang digunakan
tercakup dalam internal control questionnaires atas pengeluaran
kas dan bank.
1) Apakah setiap pembayaran yang menyangkut biaya dan pajak
dibayar di muka didukung oleh bukti-bukti yang sah dan
lengkap.
2) Apakah pembayaran tersebut diotorisasi oleh pejabat
perusahaan yang berwenang.
3) Apakah bukti setoran pajak, faktor pajak termasuk bukti
pemotongan pajak oleh pihak ketiga di file dengan baik dan
rapih.
4) Apakah lease agreement, insurance policy di file dengan baik
dan rapih.
b. Lakukan test transaksi (compliance test) atas biaya dan pajak
dibayar di muka.
2. Tarik kesimpulan mengenai internal kontrol atas biaya dan pajak
dibayar di muka. Jika tes transaksi dari auditor tidak menemukan
sesuatu kesalahan, maka auditor bisa menyimpulkan bahwa
pengendalian intern atas biaya dan pajak dibayar di muka berjalan
efektif. Karena itu tes substantif atas perkiraan biaya dan pajak dibayar
di muka bisa dipersempit.
 EKSI4414/MODUL 4 4.7

Prosedur Pemeriksaan Substantif


Sewa dibayar di muka (Prepaid Rent)

1. Minta rician (schedule) prepaid rent per tanggal neraca.


2. Check ketelitian perhitungan mathematis (mathematical accuracy).
3. Cocokan saldo prepaid rent per tanggal neraca dengan saldo buku
bestir (general ledger) prepaid rent.
4. Cocokan saldo awal prepaid rent dengan kertas kerja pemeriksaan
tahun lalu.
5. Lakukan vouching untuk pembayaran prepaid rent di tahun berjalan
dan periksa lease agreement (jika sudah dilakukan di compliance test,
refen ke kertas kerja compliance test).
6. Tie-Up/Tie-In (cocokkan) total yang dibebankan sebagai biaya sewa
ke buku besar biaya sewa.
7. Dalam hal ini ada biaya sewa langsung dibebankan ke, perkiraan
biaya sewa (tanpa melalui prepaid rent), jumlah biaya sewa di buku
besar akan terlihat lebih besar.
8. Buat usulan audit adjustment jika diperlukan.

Prosedur Pemeriksaan Substantif


Asuransi di bayar di muka (Prepaid Insurance)

1. Minta rincian prepaid insurance pertanggal neraca.


2. Check mathematical accuracy.
3. Cocokkan saldo prepaid insurance per tanggal neraca dengan saldo
buku besar (general ledger) prepaid insurance.
4. Cocokkan saldo awal prepad insurance dengan kertas kerja
pemeriksaan tahun lalu.
5. Lakukan vouching untuk pembayaran premi asuransi di tahun
berjalan, perhatikan apakah ada diskon untuk pembayaran tertentu.
6. Periksa polis asuransi dan cocokkan data dalam polis asuransi dengan
rincian prepaid insurance.
7. Tie-up yang dibebankan sebagai biaya asuransi ke buku besar biaya
asuransi.
4.8 Laboratorium Auditing 

8. Periksa apakah nilai pertanggungan (incourage coverage) cukup atau


tidak dalam arti tidak terlalu besar atau terlalu kecil.
9. Perhatikan apakah di dalam pola asuransi terdapat Banker’s Clause,
maksudnya apakah dalam polis asuransi tersebut ada salah satu pasal
yang menyebutkan bahwa kalau terjadi klaim, karena yang
diasuransikan terbakar atau hilang, maka ganti rugi harus dibayarkan
kepada bank.
10. Buat usulan audit adjustment jika diperlukan.

Prosedur Pemeriksaan Substantif


Iklan di bayar di muka (Prepaid Advertising)

1. Minta rincian prepaid advertising pertanggal neraca.


2. Check footing dan cocokkan saldo akhir prepaid advertising ke buku
besar dan saldo awal ke kertas kerja dengan kertas kerja pemeriksaan
tahun lalu.
3. Periksa bukti pembayaran dan surat perjanjian (untuk iklan di
TV/Radio/Bill board) dan bukti pembelian (untuk barang-barang
suvenir).
4. Periksa kebenaran pembebanan ke biaya; untuk barang-barang
souvenir harus dilakukan stock opname (perhitungan fisik) pada akhir
tahun.

Prosedur Pemeriksaan Substantif


Pajak bayar di muka (Prepaid Taxes)

1. Minta rincian prepaid taxes pertanggal neraca. (rincian bisa per jenis
pajak atau dicampur).
2. Check footing dan cocokkan saldonya ke buku besar.
3. Untuk pajak penghasilan, bandingkan angka prepaid taxes di rincian
SPT PPh Badan.
4. Untuk PPN – Masukan, bandingkan angka prepaid taxes di rincian
dengan SPT Masa (SPM).
 EKSI4414/MODUL 4 4.9

4. Penjelasan Terperinci Mengenai Akun yang akan Dibahas

a. Audit atas asuransi dibayar di muka


Pada pembahasan kali ini asuransi dibayar di muka dipilih untuk
mewakili audit atas biaya dibayar di muka, karena:
1) Asuransi dibayar di muka banyak ditemukan di sebagian kasus
pemeriksaan –hampir setiap perusahaan memiliki asuransi.
2) Masalah itu lazim ditemukan dalam audit atas kelompok akun.
3) Tanggung jawab auditor untuk menelaah perlindungan asuransi
merupakan pertimbangan tambahan yang tidak ditemukan dalam
akun lainnya yang termasuk kategori ini.
Hubungan antara asuransi dibayar di muka dan siklus perolehan dan
pembayaran tampak dalam memeriksa akun aktiva. Karena sumber debet
dari akun ini adalah jurnal pembelian, sebagian premi dalam asuransi
telah diuji dalam pengujian pengendalian dan pengujian atas substantif
atas perolehan dan transaksi pembayaran.

Asuransi dibayar di muka Beban Asuransi

Saldo Awal Beban asuransi


Periode berjalan
(1) Perolehan
(premi asuransi)

Saldo akhir

(1) Perolehan premi asuransi timbul dari siklus perolehan dan pembayaran

Gambar 4.1.
Akun asuransi dibayar di muka
4.10 Laboratorium Auditing 

1) Pengendalian intern
Pengendalian intern untuk asuransi dibayar di muka dan beban asuransi
dengan tepat dapat dibagi ke dalam tiga kategori: pengendalian atas
perolehan dan pembukuan asuransi, pengendalian atas register asuransi,
dan pengendalian atas beban asuransi. Pengendalian atas perolehan dan
pembukuan asuransi merupakan bagian dari siklus perolehan dan
pembayaran. Hal ini mencakup otorisasi yang layak atas polis asuransi
baru pada pembayaran premi asuransi yang konsisten dengan prosedur
yang didiskusikan dalam siklus tersebut.
Register akuntansi adalah catatan mengenai polis asuransi yang sedang
berlaku dan tanggal jatuh tempo dari setiap polis itu. Penggunaan
register asuransi menjadi pengendali yang esensial untuk memastikan
bahwa perusahaan mempunyai asuransi yang memadai. Pengendalian
intern tersebut meliputi ketentuan untuk melakukan penelaahan secara
periodik terhadap kelayakan perlindungan asuransi oleh seseorang yang
independen dan memiliki kualifikasi untuk itu.
Setelah catatan terinci mengenai informasi di dalam register asuransi
dibayar di muka diselesaikan, catatan hendaknya diverifikasi oleh
seseorang yang independen dari pengaruh orang-orang yang
menyiapkan catatan-catatan tersebut. Pengendalian yang terkait erat
adalah penggunaan ayat jurnal standar untuk beban asuransi. Jika ayat
jurnal yang signifikan diperlukan untuk menyesuaikan saldo asuransi
dibayar di muka pada akhir tahun, hal ini menunjukkan adanya salah saji
potensial dalam pembukuan perolehan asuransi sepanjang tahun atau
dalam penghitungan saldo asuransi dibayar di muka.
2) Pengujian Audit
Hal-hal berikut ini merupakan prosedur analitik yang biasa dilakukan
terhadap asuransi dibayar di muka dan beban asuransi:
a) Membandingkan total asuransi yang dibayar di muka dan beban
asuransi dengan total tahun sebelumnya untuk pengujian
kewajaran.
b) Menghitung rasio asuransi yang dibayar di muka terhadap beban
asuransi dan membandingkan dengan tahun sebelumnya.
c) Membandingkan perlindungan dari masing-masing polis asuransi
pada skedul yang diperoleh dari klien dengan skedul tahun lalu
untuk pengujian terhadap penghapusan polis-polis tertentu atau
perubahan perlindungan asuransi.
 EKSI4414/MODUL 4 4.11

d) Membandingkan saldo asuransi dibayar di muka yang dihitung


untuk tahun berjalan berdasarkan masing-masing polis dengan
hasil perhitungan tahun sebelumnya untuk pengujian kesalahan
perhitungan.
e) Menelaah perlindungan asuransi yang dimuat pada skedul asuransi
dibayar di muka dengan pegawai klien tepat atau broker asuransi
akan kelayakan dari perlindungan. Auditor bukan seorang yang ahli
mengenai masalah-masalah asuransi, akan tetapi pemahaman
akuntansi dan penelitian aktivanya merupakan hal penting dalam
meyakinkan bahwa perusahaan tidak kurang diasuransikan.

Prosedur audit untuk biayadibayardimukadisesuaikandengantujuan


audit yang mengacu pada pengujian asersi manajemen (EO, RO, C, VA
dan PD) baik untuk pengujian pengendalian, pengujian substantif atas
transaksi maupun untuk pengujian terinci atas saldo.
Dalam audit atas asuransi dibayar di muka, hal-hal yang perlu
diperhatikan adalah sebagai berikut:

Tujuan pemeriksaan Langkah yang diambil


Polis asuransi dibayar di muka - Dapatkan konfirmasi mengenai
adalah ada dan polis yang telah ada informasi asuransi dari agen
telah dibukukan (Keberadaan dan asuransi perusahaan.
kelengkapan). - Dapatkan dokumentasi pendukung
Klien berhak atas semua skedul Penelaahan terhadap polis asuransi
asuransi dibayar di muka perlu dilakukan atas kewajiban
(kepemilikan). yang tidak dibukukan dan aktiva
yang dijaminkan.
Jumlah yang dibayar di muka pada - Verifikasi jumlah asuransi,
skedul adalah akurat dan totalnya lamanya periode polis, dan
dijumlahkan dengan benar serta alokasi premi asuransi yang
cocok dengan buku besar belum dibayar.
(keakuratan dan kecocokan rincian). - Lakukan penghitungan ulang.
- skedul asuransi dibayar di muka
dan totalnya ditelusuri ke buku
besar.
Beban asuransi terkait dengan - Telaah sebagian besar akun dari
asuransi dibayar di muka ikhtisar rugi-laba untuk
diklasifikasikan dengan tepat mendapatkan klasifikasi yang
4.12 Laboratorium Auditing 

(classification). tepat.
Transaksi dibukukan dalam periode Telaah apakah asuransi dibayar di
yang benar (cut-off). muka telah dibukukan dalam
periode yang benar.
Asuransi dibayar di muka disajikan Telaah apakah asuransi dibayar di
dan diungkapkan dengan layak muka telah dijadikan dengan layak
(Penyajian dan pengungkapan). dan tidak disatukan dengan akun
lainnya dalam aktiva lancar.

b. Audit Atas Pajak yang Masih Harus Dibayar


Hubungan antara pajak yang masih harus dibayar dengan siklus
perolehan dan pembayaran menjadi jelas dengan memeriksa pendebetan
ke akun kewajiban. Karena sumber dari pendebetan adalah jurnal
pembayaran kas, pembayaran pajak sebagian telah diperiksa dalam
siklus perolehan dan pembayaran.
Seperti pada beban asuransi, saldo pada beban pajak merupakan jumlah
sisa hasil dari saldo awal dan akhir pajak serta pembayaran pajak. Oleh
karena itu penekanan ujian hendaknya diberikan kepada kewajiban akhir
pajak dan pembayarannya. Dalam melakukan verifikasi terhadap pajak
masih harus dibayar, semua tujuan audit adalah relevan kecuali nilai
bersih yang telah direalsir. Akan tetapi dua hal yang memiliki arti
penting khusus adalah:
1) Kewajiban entitas yang dijadikan objek pajak yang layak dikenai
aktual pajak dimasukkan ke dalam skedul kewajiban yang masih
harus dibayar. Kegagalan untuk memasukkan objek pajak tersebut
mengakibatkan kewajiban menjadi kurang saji (kelengkapan data
yang kurang). Salah saja material dapat terjadi, sebagai contoh jika
pajak pertambahan nilai yang terjadi atas pembayaran suatu barang
dan perolehannya, tidak dibayar sebelum tanggal neraca dan tidak
dibukukan sebagai Pajak Pertambahan Nilai (PPN) yang masih
harus dibayar.
2) Pajak yang masih harus dibayar dibukukan dengan tepat. Perhatian
utama dalam keakuratan adalah perlakuan yang konsisten terhadap
aktual dari tahun ke tahun (keakuratan/accuracy).
 EKSI4414/MODUL 4 4.13

Metode utama untuk pengujian terhadap telah dibukukannya semua akun


pajak masih dibayar secara aktual adalah:
1) Melakukan pengujian aktual yang terkait dengan pembayaran pajak
yang masih harus dibayar pada tahun berjalan.
2) Membandingkan aktual tahun berjalan dengan tahun sebelumnya.
Dalam sebagian besar audit terdapat sedikit pembayaran pajak
(Misalnya, PPh 22, PPh 23, PPN, dsb, akan tetapi untuk setiap
pembayaran sering kali jumlahnya material, oleh karena itu merupakan
hal yang penting untuk melakukan verifikasi terhadap masing-masing
pembayaran.

Gambar 4.2.
Hubungan Pajak yang masih harus dibayar dengan siklus perolehan dan
pembayaran

Pertama auditor hendaknya memperoleh skedul pembayaran pajak dari


klien dan membandingkan setiap pembayaran dengan skedul tahun
sebelumnya untuk menentukan apakah seluruh pembayaran telah dibukukan
dalam skedul yang telah disiapkan oleh klien.
Setelah auditor merasa cukup dengan informasi tentang objek pajak telah
dimasukkan ke dalam skedul yang disiapkan oleh klien, maka penting untuk
mengevaluasi kewajaran total pajak bagi masing-masing objek pajak yang
akan digunakan sebagai dasar untuk mengestmasi aktual.
Dalam beberapa keadaan, jumlah total telah ditetapkan oleh otoritas
pajak dan dimungkinkan untuk melakukan verifikasi terhadap jumlah total
4.14 Laboratorium Auditing 

dengan membandingkan jumlah pada skedul pada dengan daftar tagihan


pajak milik klien. Pada keadaan lain, pembayaran total tahun sebelumnya
harus disesuaikan jika ada kenaikan tarif pajak yang diharapkan. Dalam
banyak kasus pajak dibebankan ke lebih dari satu akun beban, Jika hal ini
terjadi, auditor hendaknya melakukan pengujian terhadap klasifikasi yang
semestinya dengan melakukan evaluasi apakah jumlah yang layak telah
dibebankan untuk setiap akun.

LAT IH A N

Untuk memperdalam pemahaman Anda mengenai materi di atas,


kerjakanlah latihan berikut!
Tandai (√) jika pernyataan berikut anda rasa benar, dan tandai (x) jika
salah.
1) Seluruh prepaid taxes diakui sebagai current assets.
2) Sebagian dari biaya dibayar di muka akan memberikan manfaat untuk
beberapa periode kegiatan diklasifikasikan sebagian aktiva tak lancar.
3) Contoh pajak dibayar di muka adalah PPh 22, PPh 23, PPh 25, PPh 26,
dan PPh 29.
4) Pajak Pertambahan Nilai (PPN) yang tergolong pajak dibayar di muka
adalah PPN Keluaran dan PPN Masukan.
5) PPN Masukan adalah pajak pertambahan nilai yang harus dipungut
penjual dari pembeli pada waktu penyerahan barang dan jasa.
6) Sebutkan contoh beban dibayar di muka.
7) Sebutkan contoh beban ditangguhkan dan aktiva tak berwujud.
8) Jelaskan risiko bawaan yang mungkin terdapat pada beban dibayar di
muka.
9) Jelaskan secara singkat prosedur pemeriksaan beban dibayar di muka.
10) Jelaskan mengenai pengujian terinci atas saldo beban dibayar di muka.
 EKSI4414/MODUL 4 4.15

Petunjuk Jawaban Latihan

V
1) Seluruh prepaid taxes diakui sebagai current assets.
2) Sebagian dari biaya dibayar di muka akan memberikan manfaat untuk
beberapa periode kegiatan diklasifikasikan sebagian aktiva tak lancar.
V

3) Contoh pajak dibayar di muka adalah PPh 22, PPh 23, PPh 25, PPh 26,
dan PPh 29. X

4) Pajak Pertambahan Nilai (PPN) yang tergolong pajak dibayar di muka


adalah PPN Keluaran dan PPN Masukan. X

5) PPN Masukan adalah pajak pertambahan nilai yang harus dipungut


penjual dari pembeli pada waktu penyerahan barang dan jasa. V

6) Contoh beban dibayar di muka; Asuransi dibayar di muka, Sewa dibayar


di muka, Bunga dibayar di muka, pajak dibayar di muka.

7) Contoh beban ditangguhkan dan aktiva tak berwujud


a. Biaya organisasi.
b. Biaya penerbitan utang.
c. Hak cipta.
d. Merek dagang.
e. Nama dagang.
f. Lisensi.
g. Paten.
h. Waralaba.
i. Goodwill.
j. Biaya pengembangan software komputer.

7) Risiko bawaan untuk beban dibayar di muka seperti asuransi dibayar di


muka pada umumnya akan ditentukan pada tingkat yang rendah karena
akun ini tidak melibatkan isu akuntansi yang kompleks atau mendalam.
Terlebih lagi salah saji yang mungkin dapat dideteksi pada audit
terdahulu secara umum akan berjumlah tidak material. Beban yang
ditangguhkan dan aktiva tidak berwujud di sisi lain dapat memerlukan
4.16 Laboratorium Auditing 

pertimbangan risiko bawaan yang serius. Contohnya, penilaian dan


estimasi umur paten, waralaba dan goodwill melibatkan pertimbangan
mendalam dan dapat mengarah pada perbedaan pendapatan antara
auditor dengan klien. Dalam situasi seperti itu, auditor dapat menentukan
risiko bawaan pada tingkat yang tinggi.

9) Berikut ini akan dibahas prosedur pemeriksaan yang terdapat dalam


biaya dan pajak dibayar di muka.
Prosedur Pemeriksaan untuk Compliance test.
a. Pelajari dan evaluasi internal kontrol atas biaya dan pajak dibayar di
muka.
b. Lakukan test transaksi (compliance test) atas biaya dan pajak
dibayar di muka.
c. Tarik kesimpulan mengenai internal kontrol atas biaya dan pajak
dibayar di muka.

10) Pengujian Terinci atas Akun Asuransi Dibayar di Muka Pengujian


terinci atas saldo asuransi dibayar di muka dan beban asuransi mungkin
perlu ketika auditor mencurigai salah saji berdasarkan audit tahun lalu
atau ketika prosedur analitis substantif menunjukkan bahwa saldo akun
mungkin mengandung salah saji. Auditor mulai menguji saldo akun
asuransi dibayar di muka dengan memperoleh jadwal (schedule) dari
klien yang berisi analisis terinci mengenai polis yang termasuk dalam
akun asuransi dibayar di muka.

R A NG KU M AN

Biaya dibayar di muka dimasukkan sebagai aktiva merupakan hasil


dari konsep penandingan beban dengan pendapatan (matching cost
against with revenue) ketimbang nilai jual atau likuidasinya. Beban
dibayar di muka akan dicatat sebagai aktiva selama aktiva tersebut
belum expired. Jika sudah expired (yang ditandai dengan habisnya
manfaat dari aktiva tersebut untuk setiap periode akuntansi), maka
bagian dari akun yang sudah expired tersebut harus diakui sebagai biaya
dengan mengkredit akun aktiva yang bersangkutan.
 EKSI4414/MODUL 4 4.17

Biaya di bayar di muka dan pajak dibayar di muka keduanya sama-


sama memiliki manfaat kurang atau sama dengan satu tahun, sehingga
dapat dikelompokkan sebagai harta lancar (current assets). Pajak dibayar
di muka adalah pajak yang dibayar oleh perusahaan setiap bulan atau
dipotong atau dipungut oleh pihak ketiga dan akan diperhitungkan
sebagai kredit akhir pajak di akhir tahun (untuk pajak penghasilan) dan
untuk akhir bulan (untuk PPN).
Tujuan pemeriksaan atas siklus pembayaran dan perolehan atas
biaya dan pajak dibayar di muka salah satunya adalah untuk memeriksa
apakah terdapat pengendalian internal yang cukup baik atas biaya dan
pajak dibayar di muka. Prosedur pemeriksaan dibagi atas prosedur
compliance test dan prosedur substantive test. Pembahasan prosedur
pemeriksaan untuk substantive test akan dibagi dalam beberapa bagian,
yaitu sewa dibayar di muka, premi asuransi dibayar dan pajak dibayar di
muka.

TES F OR M AT IF 1

Pilihlah satu jawaban yang paling tepat!


1) Biaya yang telah terjadi, yang akan digunakan untuk aktivitas
perusahaan yang akan datang disebut dengan biaya ….
A. tenggelam
B. kesempatan
C. dibayar dimuka
D. relevan

2) Premi asuransi (prepaid insurance) merupakan salah satu contoh


biaya ….
A. relevan
B. dibayar dimuka
C. tenggelam
D. kesempatan

3) Pajak yang dibayar oleh perusahaan setiap bukan atau dipungut atau
dipotong oleh pihak ketiga dan akan diperhitungkan sebagai kredit akhir
pajak di akhir tahun dan akhir bulan disebut dengan pajak ….
A. penghasilan
B. pertambahan nilai
C. dividen
D. dibayar dimuka
4.18 Laboratorium Auditing 

4) Check mathematical accuracy merupakan salah satu prosedur


pemeriksaan substansi (substantive test) atas akun ….
A. Pajak dibayar dimuka
B. Sewa dibayar dimuka
C. Asuransi dibayar dimuka
D. Iklan dibayar dimuka

5) Salah satu pemeriksaan substansif dari akun pajak dibayar dimuka


adalah ….
A. Check mathematical accuracy
B. Tie-Up/Tie-In (cocokkan) total yang dibebankan sebagai biaya sewa
ke buku besar biaya sewa
C. Minta rincian prepaid taxes pertanggal neraca. (rincian bisa per jenis
pajak atau dicampur)
D. Cocokkan saldo awal prepad insurance dengan kertas kerja
pemeriksaan tahun lalu

6) Menghitung rasio asuransi yang dibayar di muka terhadap beban


asuransi dan membandingkan dengan tahun sebelumnya, merupakan
salah satu prosedur .… yang sering dilakukan terhadap asuransi dibayar
di muka dan beban asuransi.
A. Substansif
B. Analitik
C. Kritikal
D. Compliance

7) Jika tujuan pemeriksaan atas asuransi dibayar dimuka adalah untuk


memastikan bahwa polis asuransi dibayar di muka ada atau tersedia dan
polis yang telah ada telah dibukukan (keberadaan dan kelengkapan),
maka langkah yang harus diambil adalah ….
A. verifikasi jumlah asuransi, lamanya periode polis, dan alokasi premi
asuransi yang belum dibayar
B. dapatkan konfirmasi mengenai informasi asuransi dari agen asuransi
perusahaan
C. telaah apakah asuransi dibayar di muka telah dibukukan dalam
periode yang benar.
D. skedul asuransi dibayar di muka dan totalnya ditelusuri ke buku
besar
 EKSI4414/MODUL 4 4.19

Latihan Kasus

Andi Soraya adalah seorang akuntan dari KAP Prima Praptapa. Dalam
skedul dari KAP Andi ditugaskan untuk mengaudit Siklus Perolehan dan
pembayaran beban di muka (yang terdiri atas pemeriksaan terhadap sewa
dibayar di muka pajak dibayar di muka), dan beban dan perlengkapan kantor.
Untuk memulai proses audit, maka Andi diminta untuk mempelajari kertas
kerja tahun lalu dari entitas yang akan ia audit yaitu, PT Karunia. Berkas
kertas kerja tahun lalu yaitu sebagai berikut:

SIKLUS PEROLEHAN DAN PEMBAYARAN BEBAN DIBAYAR


DIMUKA & PERLENGKAPAN KANTOR
Program Audit

Tujuan audit adalah untuk meyakinkan bahwa:

1. Untuk meyakinkan saldo per tanggal neraca merupakan biaya yang


masih mempunyai manfaat di masa yang akan datang.
2. Untuk memastikan bahwa penambahan selama periode pemeriksaan
merupakan pembebanan yang wajar terhadap akun tersebut, serta
merupakan biaya yang masih mempunyai nilai manfaat di masa yang
akan datang.
3. Untuk meyakinkan bahwa pembebanan biaya yang dibayar di muka
memang merupakan beban untuk tahun berjalan dan telah dihitung
atas dasar yang dapat diterima dengan konsisten dengan dasar yang
digunakan periode sebelumnya (accuracy and cit –off).
4. Untuk menentukan bahwa akun-akun tersebut telah diklasifikasikan
dengan tepat dan hal-hal yang penting telah diungkapkan dalam
laboran keuangan (classifcaton and disclosure).

Dari program audit tersebut maka dikembangkan prosedur audit yang


dijalankan oleh Andi tahun lalu. Hasil dari menjalankan prosedur audit
tersebut dituangkan dalam kertas kerja. Kertas kerja untuk prosedur audit
tahun lalu adalah sebagai berikut:
4.20 Laboratorium Auditing 

Dikerjakan Oleh
No. Prosedur Audit
Indeks Paraf
SEWA DIBAYAR DIMUKA
1. Minta daftar sewa dibayar di muka dan cocokkan dengan saldo menurut buku besar
2. Periksa surat kontrak sewa (rent agreemnet) untuk perjanjian baru, sedangkan untuk
perjanjian lama lihat ke kertas kerja tahun sebelumnya.
3. Periksa kebenaran perhitungan sewa dibayar di muka untuk tahun berjalan dengan
memerhatikan periode berlakunya masa sewa tersebut (lakukan rekonsiliasi dengan biaya
sewa di atas pos laba rugi)
4. Periksa bukti pembayaran atas penambahan sewa dibayar di muka dan pastikan
bahwa penambahan tersebut disetujui oleh pejabat yang berwenang.
5. Pisahkan antara biaya kontrak jangka pendek dan jangka panjang
6 Untuk kontrak sewa jangka panjang lakukan konfirmasi atas jumlah yang masih berlaku
7. Yakinkan bahwa peraturan perpajakan yang berlaku untuk biaya sewa telah C Reihan
ditaati.
Klien : Dibuat Oleh : Diperiksa Oleh : Indeks :
PT, Karunia Andi Fahrul -
Skedul : Tanggal : Tanggal : Periode :
Siklus perolehan dan pembayaran 3/01/2009 6/01/2009 31/12/2008
Beban dibayar di muka dan
perlengkapan kantor
 EKSI4414/MODUL 4 4.21

Dikerjakan Oleh
No. Prosedur Audit
Indeks Paraf
ASURANSI DIBAYAR DIMUKA
1. Minta daftar asuransi yang dibayar di muka, dan cocokkan dengan saldo buku besar G Andi
2. Periksa polis asuransi dan bukti pembayaran premi asuransi, bila polis tersebut disimpan Andi
oleh bank, lakukan konfirmasi kepada bank yang bersangkutan.
3. Periksa kebenaran perhitungan premi asuransi dibayar di muka dan biaya asuransi untuk G Andi
tahun berjalan dengan memerhatikan periode berlakunya polis asuransi tersebut.
4. Pisahkan antara biaya yang mempunyai masa manfaat jangka pendek dengan jangka yang
panjang
5. Perhatikan kecukupan jumlah asuransi atas segala macam kerugian yang timbul. Hal ini
harus dengan dihubungkan dengan pemeriksaan atas persediaan dan aset tetap. Bila
pertanggungan asuransi tersebut tidak mencukup, masukan poin ini sebagai salah satu
Mnagement Letter
6. Untuk kontrak sewa jangka panjang lakukan konfirmasi atas jumlah yang masih berlaku
7. Yakinkan bahwa peraturan perpajakan yang berlaku untuk biaya sewa telah
ditaati.
Klien : Dibuat Oleh : Diperiksa Oleh : Indeks :
PT, Karunia Andi Fahrul -
Skedul : Tanggal : Tanggal : Periode :
Siklus perolehan dan pembayaran 3/01/2009 6/01/2009 31/12/2008
Beban dibayar di muka dan
perlengkapan kantor
4.22 Laboratorium Auditing 

Dikerjakan Oleh
No. Prosedur Audit
Indeks Paraf
PAJAK DIBAYAR DIMUKA
1. Minta daftar rincian pajak dibayar di muka yang meliputi jenis pajak PPh Pasal 22, PPh Andi
Pasal 23, PPh Pasal 25
2. Periksa bukti pemotongan dan bukti surat setoran pajak (SSP) dengan tanggal penyetoran Andi
dan pelaporannya
3. Cocokkan atas bukti pemotongan dan bukti surat setoran pajak dengan saldo di buku Andi
besar serta lakukan vouching.
4. Lakukan rekonsiliasi antara total objek dengan tarif pajaknya (misalkan, uang muka
pajak PPh Pasal 23 = total pendapatan sewa tahun berjalan x tarif pajaknya)
Klien : Dibuat Oleh : Diperiksa Oleh : Indeks :
PT, Karunia Andi Fahrul -
Skedul : Tanggal : Tanggal : Periode :
Siklus perolehan dan pembayaran 3/01/2009 6/01/2009 31/12/2008
Beban dibayar di muka dan
perlengkapan kantor
 EKSI4414/MODUL 4 4.23

Dikerjakan Oleh
No. Prosedur Audit
Indeks Paraf
ASURANSI DIBAYAR DIMUKA
1. Minta daftar Pajak Pertambahan Nilai Masukan yang meliputi informasi tanggal faktur G Andi
pajak, Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP), Nomor Pengusaha kena Pajak (NPKP),
Dasar Pengenaan Pajak (DPP), dan besarnya PPN yang dipungut.
2. Yakinkan bahwa semua pajak sesuai dengan pajak masukan telah didukung dengan bukti Andi
pajak, yang semuanya merupakan pajak masukan yang dapat dikreditkan sesuai dengan
peraturan perpajakan
3. Pastikan bahwa pajak masukan tersebut telah dilaporkan atau dikreditkan sesuai dengan G Andi
peraturan perpajakan.
Apabila pajak keluaran lebih besar dari pajak masukan, pastikan bahwa kekurangan
pembayaran tersebut telah dilunasi sesuai batas waktunya.
4. Apabila ada perbedaan saldo bersih (Pajak masukan dikurangi pajak keluaran) antara
buku besar dengan SPT Masa, pelajarilah sebab-sebabnya (terutama untuk saldo per
tanggal neraca)
5. Pelajari semua surat koresponden dengan kantor pajak, terutama untuk permohonan
restitusi karena kelebihan pembayaran pajak masukan.
Pastikan apakah semua permohonan tersebut disetujui, dan bila ada faktur pajak yang
tidak disetuji oleh kantor pajak, pelajari sebab-sebabnya.
Klien : Dibuat Oleh : Diperiksa Oleh : Indeks :
PT, Karunia Andi Fahrul -
Skedul : Tanggal : Tanggal : Periode :
Siklus perolehan dan pembayaran 3/01/2009 6/01/2009 31/12/2008
Beban dibayar di muka dan
perlengkapan kantor
4.24 Laboratorium Auditing 

Prima Praptapa& Rekan Kantor Akuntan Publik


(Kertas Kerja)

Keterangan Ref. Per Klien PARE Per Audit 31/12/ Per audit
KK 31/12/2009 Dedit Credit 2009 31/12/2008
Asuransi dibayar
dimuka 4.500.000 (12) 4.500.000 <
Sewa dibayar dimuka - - - <
Pajak dibayar dimuka G1 - (10) 7.125.000 (13) 7.125.000

4.500.000 7.125.000 11.625.000 <


^ ^ ^ ^ ^
Ke A2

Klien : Dibuat Oleh : Diperiksa Oleh : Indeks :

PT, ARANKA Andi Fahrul G

Tanggal : Tanggal : Periode :


Skedul:
Beban di bayar dimuka 12/01/2009 10/02/2009 31/12/2008
 EKSI4414/MODUL 4 4.25

Prima praptapa dan Rekan Kantor Akuntan Publik


(Kertas Kerja)

Catatan Pemeriksaan :
1. Asuransi dibayar dimuka
Kami mendapatkan informasi bahwa perusahaan mengasuransikan aset tetapnya
Pada asuransi Jasa Sentosa, jangka waktu 12 bualan yang dimulai pada tanggal 1
Januari 2009, dengan rincian sebagai berikut :
Bangunan Premi yang dibayar
Kendaraan bermotor Rp. 2.250.000
Peralatan kantor dan toko Rp. 3.000.000
Total Rp. 4.500.000
Kami telah melakukan pemeriksan terhadap perhitungan pemebebanan dari asuransi
Dibayar dimuka. Berdasarkan hasil pemeriksaan ditemukan bahwa perusahaan
belum melakukan pembebanan terhadap beban asuransi untuk tahun 2008
(12) Beban asuransi 4.500.000
Asuransi dibayar dimuka 4.500.000
(koreksi untuk mencatat pembebanan asuransi untuk tahun 2006)
2. Pajak dibayar dimuka
Kami telah memeriksa bukt pemotongan dari pihak ketiga, SSP dan SPM tahun
2008.
Jurnal No. (10) Lihat skedul F

Klien : Dibuat Oleh : Diperiksa Oleh : Indeks :

PT, ARANKA Rihan Galih E

Tanggal : Tanggal : Periode :


Skedul:
12/01/2009 10/02/2009 31/12/2008
Beban di bayar dimuka
4.26 Laboratorium Auditing 

Prima Praptapa dan Rekan Kantor Akuntan Publik


(Kertas Kerja)
Catatan Pemeriksaan :
(13) PPN Keluaran 7.125.000
PPN Mausukan 7.125.000

Kesimpulan pemeriksaan :

Menurut pendapat kami saldo beban dibayar dimuka telah disajikan secara wajar
Dan sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan yang berlaku umum.

Klien : Dibuat Oleh : Diperiksa Oleh : Indeks :

PT, ARANKA Rihan Galih G

Tanggal : Tanggal : Periode :


Skedul:
12/01/2009 10/02/2009 31/12/2008
Beban di bayar dimuka
 EKSI4414/MODUL 4 4.27

Setelah Andi mempelajari dokumen dan kertas kerja tahun lalu, maka ia
akan memulai menjalankan pemeriksaan atas siklus perolehan dan
pembayaran beban dibayar di muka dan perlengkapan kantor. Untuk memulai
pemeriksaan, maka pelajarilah program audit yang telah dibuat oles senior
akuntan KAP Prima Praptapa dan Rekan, sebagai berikut:

SIKLUS PEROLEHAN DAN PEMBAYARAN BEBAN DIBAYAR


DIMUKA & PERLENGKAPAN KANTOR
Program Audit

Tujuan audit adalah untuk meyakinkan bahwa:


1. Untuk meyakinkan saldo per tanggal neraca merupakan biaya yang
masih mempunyai manfaat di masa yang akan datang.
2. Untuk memastikan bahwa penambahan selama periode pemeriksaan
merupakan pembebanan yang wajar terhadap akun tersebut, serta
merupakan biaya yang masih mempunyai nilai manfaat di masa yang
akan datang.
3. Untuk meyakinkan bahwa pembeban biaya yang dibayar di muka
memang merupakan beban untuk tahun berjalan dan telah dihitung
atas dasar yang dapat diterima dengan konsisten dengan dasar yang
digunakan periode sebelumnya (accuracy and cit –off).
4. Untuk menentukan bahwa akun-akun tersebut telah diklasifikasikan
dengan tepat dan hal-hal yang penting telah diungkapkan dalam
laboran keuangan (classifcaton and disclosure).

Setelah mempelajari program yang telah dibuat maka Andi juga harus
memperhatikan hal-hal berikut:
1. Saudara Faisal sebagai supervisor anda, memberikan daftar polis
asuransi yang dimiliki oleh klien kepada Anda. Berikut adalah daftar
perpanjangan polis asuransi pada PT Asuransi Cita dengan rincian
sebagai berikut:

No. Aset yang Premi yang Jenis


Periode
Polis diasuransikan dibayar (Rp) Asuransi
3675 Bangunan 2.000.000 1/1/09- Kebakaran
31/12/09
3676 Peralatan Kantor 1.250.000 1/1/09- Kebakaran
31/12/09
3864 Kendaraan 2.750.000 1/1/09- Semua risiko
Bermotor 31/12/09
4.28 Laboratorium Auditing 

2. Perusahaan mengasuransikan bangunan sebesar Rp2.000.000.000


sebagai nilai polis, sedangkan kendaraan bermotor sebesar
Rp950.000.000.
3. Anda memeriksa polis asuransi dan bukti pembayaran premi asuransi
yang disimpan oleh Bapak Kuncoro (Manajer Akuntansi dan Keuangan
Klien). Sewaktu memeriksa kebenaran perhitungan premi asuransi
dibayar di muka dan beban asuransi untuk tahun berjalan, ditemukan
bahwa klien hanya mencatat pembayaran premi asuransi pertama kali
untuk tanggal 1 Januari 2009 sebagai berikut:

Akun Debit Kredit


Asuransi di bayar di muka Rp4.500.000
Kas Besar Rp4.500.000

4. Saudari Faisal memberikan informasi mengenai sewa, sedangkan Andi


meminjam surat kontrak perjanjian sewa tersebut. Setelah itu Andi
melakukan pemeriksaan untuk sewa dibayar di muka.
5. Berdasarkan pengecekan bukti perjanjian sewa diketahui bahwa sewa
ruko di Kawasan ITC Mangga Muda Mall pada PT. Sedaung Group
untuk periode 1/10/09 sampai dengan 30/09/10 sebesar Rp35.000.000
tetapi tidak memotong PPh Pasal 4 ayat (2) sebagaimana yang
diharuskan menurut ketentuan perpajakan. Hal ini telah dikonfirmasikan
klien kepada pihak yang menyewakan dan mereka bersedia
mengembalikan kelebihan penyarannya sebesar PPh tersebut, dan
mereka bersedia mengembalikan kelebihan pembayarannya dengan
diperhitungkan pada bulan berikutnya (Januari 2010). Pencatatan yang
dibuat oleh klien pada tanggal 1 Oktober 2009 adalah:

Akun Debit Kredit


Sewa dibayar di muka 35.000.000
PPN Masukan 3.500.000
Bank Bangkit 38.500.000

6. Selain itu juga ditemukan bahwa klien sampai dengan 31/12/2009 belum
membuat jurnal untuk pembebanan sewa tahun 2009.
7. Saudara Faisal meminjamkan data perpajakan seperti Surat Setoran
Pajak untuk PPh Pasal 22 (penjualan dengan PT. Indokom) dan 25. Pajak
dibayar di muka PPh Pasal 22 dan 25 sudah dikreditkan sebagai kredit
 EKSI4414/MODUL 4 4.29

pajak mengurangi Pajak Penghasilan Badan. Anda melakukan


pengecekan dengan bukti Surat Setoran Pajak yang telah disetorkan dan
telah dibukukan dengan benar.
8. Setiap akhir bulan PPN Masukan dikompensasikan dengan PPN
Keluaran melalui SPT PPN untuk bulan Januari sampai dengan
Desember2009.
9. PT KARUNIA membeli perlengkapan kantor dan alat tulis kantor yang
dipakai untuk keperluan perusahaan. Setiap akhir tahun dilakukan
perhitungan fisik untuk menentukan saldo perlengkapan kantor di
neraca. Perhitungan fisik ini dilakukan untuk mengetahui berapa
perlengkapan kantor yang dipakai sebagai beban tahun berjalan. Anda
mengetahui bahwa perlengkapan kantor pada1Januari 2009 adalah
Rp11.750.000.

Tugas

Asumsikan anda sebagai Andi yang akan menjalankan pemeriksaan


terhadap siklus perolehan dan pembayaran: Beban dibayar di muka, dan
perlengkapan kantor. Maka tugas anda adalah:
1. Pelajari ICQ yang telah dibuat untuk menentukan kelemahan dan
kekuatan pengendalian internal entitas yang akan di audit.
2. Buatlah Prosedur Audit yang diperlukan dalam pemeriksaan ini.
3. Buatlah Kertas Kerja Pemeriksaan untuk pengujian ketaatan dan
kewajaran saldo.
4. Lengkapilah Kertas Kerja yang telah disediakan.
5. Pelajari dokumen-dokumen yang telah disediakan Supervisor Anda pada
halaman berikutnya.
4.30 Laboratorium Auditing 

DEPARTEMEN KEUANGAN R.I


DIREKTORAT JENDERAL PAJAK
SURAT SETORAN PAJAK
LEMBAR 1
KANTOR PELAYANAN PAJAK
(SSP) Untuk Arsip WP

NPWP

Diisi sesuai dengan Nomor Pokok Wajib Pajak yang dimiliki


PT. KARUNIA
NAMA WP : ....................................................................................... .......................................
Jl. Sultan Agung No.31
ALAMAT WP : .............................................................................................................. ..................
Tangerang
.......................................... .....................................................................................

MAP/Kode Jenis Pajak Kode Setoran Pajak Uraian Pembayaran


........................................................................
0 1 1 6 Pembayaran PPh Pasal 25
1 0 0
.........................................................................
..........................................................
 EKSI4414/MODUL 4 4.31

Masa Pajak
Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Agt Sep Okt Nov Des Tahun
20 0 9
Beri tanda silang pada salah satu kolom bulan untuk masa yang berkenan Diisi Tahun terutangnya
Pajak

Jumlah Pembayaran
Diisi dengan rupiah penuh Enam Juta Rupiah
Terbilang : ............................................................................................
............................................................................................
Rp. 6.000.000
............................
............................................................................................
Diterima oleh Kantor Penerima Pembayaran Wajib Pajak/Penyetor
Tanggal 8 Februari 2009 Bogor, tgl 8 Februari 2009
Cap dan tanda tangan Cap dan tanda tangan
BANK CATUR

Wawan Budi
Nama Jelas : Wawan Setiawan Nama Jelas : Bapak Budi Harto

Ruang Validasi Kantor Penerima Pembayaran


........................................................................................................................................ ..................
4.32 Laboratorium Auditing 

.......................................................................................................... ................................................
............................................................................................................................. .............................
..........................................................................................................................................................
Diisi sesuai buku petunjuk pengisian

F.2.0.32.01

DEPARTEMEN KEUANGAN R.I


DIREKTORAT JENDERAL PAJAK
SURAT SETORAN PAJAK
LEMBAR 1
KANTOR PELAYANAN PAJAK
(SSP) Untuk Arsip WP

NPWP

Diisi sesuai dengan Nomor Pokok Wajib Pajak yang dimiliki


PT. KARUNIA
NAMA WP : .............................................................................. ................................................
Jl. Sultan Agung No.31
ALAMAT WP : .............................................................................................................. ..................
Tangerang
...............................................................................................................................
 EKSI4414/MODUL 4 4.33

MAP/Kode Jenis Pajak Kode Setoran Pajak Uraian Pembayaran


........................................................................
0 1 1 6 Pembayaran PPh Pasal 25
1 0 0
.........................................................................
..........................................................
Masa Pajak
Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Agt Sep Okt Nov Des Tahun
20 0 9
Beri tanda silang pada salah satu kolom bulan untuk masa yang berkenan Diisi Tahun terutangnya
Pajak

Jumlah Pembayaran
Diisi dengan rupiah penuh Enam Juta Rupiah
Terbilang : ............................................................................................
............................................................................................
Rp. 6.000.000
............................
............................................................................................
Diterima oleh Kantor Penerima Pembayaran Wajib Pajak/Penyetor
Tanggal 8 Februari 2009 Bogor, tgl 8 Februari 2009
Cap dan tanda tangan Cap dan tanda tangan
BANK CATUR
4.34 Laboratorium Auditing 

Wawan Budi
Nama Jelas : Bapak Budi Harto
Nama Jelas : Wawan Setiawan

Ruang Validasi Kantor Penerima Pembayara n


............................................................................................................................. .............................
....................................................................................... ...................................................................
............................................................................................................................. .............................
.................................................................................................................................................. ........
Diisi sesuai buku petunjuk pengisian
 EKSI4414/MODUL 4 4.35

F.2.0.32.01

DEPARTEMEN KEUANGAN R.I


DIREKTORAT JENDERAL PAJAK
SURAT SETORAN PAJAK
LEMBAR 1
KANTOR PELAYANAN PAJAK
(SSP) Untuk Arsip WP

NPWP

Diisi sesuai dengan Nomor Pokok Wajib Pajak yang dimiliki


PT. KARUNIA
NAMA WP : ........................................................ ......................................................................
Jl. Sultan Agung No.31
ALAMAT WP : .............................................................................................................. ..................
Tangerang
...............................................................................................................................

MAP/Kode Jenis Pajak Kode Setoran Pajak Uraian Pembayaran


........................................................ ................
0 1 1 6 Pembayaran PPh Pasal 25
1 0 0
.........................................................................
..........................................................
4.36 Laboratorium Auditing 

Masa Pajak
Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Agt Sep Okt Nov Des Tahun
20 0 9
Beri tanda silang pada salah satu kolom bulan untuk masa yang berkenan Diisi Tahun terutangnya
Pajak

Jumlah Pembayaran
Diisi dengan rupiah penuh Enam Juta Rupiah
Terbilang : ...................................................................................... ......
............................................................................................
Rp. 6.000.000
............................
............................................................................................
Diterima oleh Kantor Penerima Pembayaran Wajib Pajak/Penyetor
Tanggal 8 Februari 2009 Bogor, tgl 8 Februari 2009
Cap dan tanda tangan Cap dan tanda tangan
BANK CATUR

Wawan Budi
Nama Jelas : Wawan Setiawan Nama Jelas : Bapak Budi Harto

Ruang Validasi Kantor Penerima Pembayaran


............................................................................................................................. .............................
 EKSI4414/MODUL 4 4.37

................................................................. .........................................................................................
............................................................................................................................. .............................
............................................................................................................................. .............................
Diisi sesuai buku petunjuk pengisian

F.2.0.32.01

DEPARTEMEN KEUANGAN R.I


DIREKTORAT JENDERAL PAJAK
SURAT SETORAN PAJAK
LEMBAR 1
KANTOR PELAYANAN PAJAK
(SSP) Untuk Arsip WP

NPWP

Diisi sesuai dengan Nomor Pokok Wajib Pajak yang dimiliki


PT. KARUNIA
NAMA WP : ....................................... .......................................................................................
Jl. Sultan Agung No.31
ALAMAT WP : .............................................................................................................. ..................
Tangerang
............................................................................................................................. ..
4.38 Laboratorium Auditing 

MAP/Kode Jenis Pajak Kode Setoran Pajak Uraian Pembayaran


....................................... .................................
0 1 1 6 Pembayaran PPh Pasal 25
1 0 0
.........................................................................
..........................................................
Masa Pajak
Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Agt Sep Okt Nov Des Tahun
20 0 9
Beri tanda silang pada salah satu kolom bulan untuk masa yang berkenan Diisi Tahun terutangnya
Pajak

Jumlah Pembayaran
Diisi dengan rupiah penuh Enam Juta Rupiah
Terbilang : ..................................................................... .......................
............................................................................................
Rp. 6.000.000
............................
............................................................................................
Diterima oleh Kantor Penerima Pembayaran Wajib Pajak/Penyetor
Tanggal 8 Februari 2009 Bogor, tgl 8 Februari 2009
Cap dan tanda tangan Cap dan tanda tangan
BANK CATUR
 EKSI4414/MODUL 4 4.39

Wawan Budi
Nama Jelas : Bapak Budi Harto
Nama Jelas : Wawan Setiawan

Ruang Validasi Kantor Penerima Pembayaran


............................................................................................................................. .............................
..........................................................................................................................................................
............................................................................................................................. .............................
............................................................................................................................. .............................
Diisi sesuai buku petunjuk pengisian
4.40 Laboratorium Auditing 

F.2.0.32.01

DEPARTEMEN KEUANGAN R.I


DIREKTORAT JENDERAL PAJAK
SURAT SETORAN PAJAK
LEMBAR 1
KANTOR PELAYANAN PAJAK
(SSP) Untuk Arsip WP

NPWP

Diisi sesuai dengan Nomor Pokok Wajib Pajak yang dimiliki


PT. KARUNIA
NAMA WP : ..............................................................................................................................
Jl. Sultan Agung No.31
ALAMAT WP : .............................................................................................................. ..................
Tangerang
............................................................................................................................. ..

MAP/Kode Jenis Pajak Kode Setoran Pajak Uraian Pembayaran


........................................................................
0 1 1 6 Pembayaran PPh Pasal 25
1 0 0
.........................................................................
..........................................................
 EKSI4414/MODUL 4 4.41

Masa Pajak
Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Agt Sep Okt Nov Des Tahun
20 0 9
Beri tanda silang pada salah satu kolom bulan untuk masa yang berkenan Diisi Tahun terutangnya
Pajak

Jumlah Pembayaran
Diisi dengan rupiah penuh Enam Juta Rupiah
Terbilang : .............................................. ..............................................
............................................................................................
Rp. 6.000.000
............................
.............................................................................. ..............
Diterima oleh Kantor Penerima Pembayaran Wajib Pajak/Penyetor
Tanggal 8 Februari 2009 Bogor, tgl 8 Februari 2009
Cap dan tanda tangan Cap dan tanda tangan
BANK CATUR

Wawan Budi
Nama Jelas : Wawan Setiawan Nama Jelas : Bapak Budi Harto

Ruang Validasi Kantor Penerima Pembayaran


............................................................................................................................. .............................
4.42 Laboratorium Auditing 

...................................................................................................................................................... ....
........................................................................................................................ ..................................
............................................................................................................................. .............................
Diisi sesuai buku petunjuk pengisian

F.2.0.32.01

DEPARTEMEN KEUANGAN R.I


DIREKTORAT JENDERAL PAJAK
SURAT SETORAN PAJAK
LEMBAR 1
KANTOR PELAYANAN PAJAK
(SSP) Untuk Arsip WP

NPWP

Diisi sesuai dengan Nomor Pokok Wajib Pajak yang dimiliki


PT. KARUNIA
NAMA WP : ............................................................................................................................. .
Jl. Sultan Agung No.31
ALAMAT WP : .............................................................................................................. ..................
Tangerang
............................................................................................................................. ..
 EKSI4414/MODUL 4 4.43

MAP/Kode Jenis Pajak Kode Setoran Pajak Uraian Pembayaran


........................................................................
0 1 1 6 Pembayaran PPh Pasal 25
1 0 0
.........................................................................
..........................................................
Masa Pajak
Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Agt Sep Okt Nov Des Tahun
20 0 9
Beri tanda silang pada salah satu kolom bulan untuk masa yang berkenan Diisi Tahun terutangnya
Pajak

Jumlah Pembayaran
Diisi dengan rupiah penuh Enam Juta Rupiah
Terbilang : ............................................................................................
............................................................................................
Rp. 6.000.000
............................
............................................................. ...............................
Diterima oleh Kantor Penerima Pembayaran Wajib Pajak/Penyetor
Tanggal 8 Februari 2009 Bogor, tgl 8 Februari 2009
Cap dan tanda tangan Cap dan tanda tangan
BANK CATUR
4.44 Laboratorium Auditing 

Wawan Budi
Nama Jelas : Bapak Budi Harto
Nama Jelas : Wawan Setiawan

Ruang Validasi Kantor Penerima Pembayaran


............................................................................................................................. .............................
..................................................................................................................................... .....................
....................................................................................................... ...................................................
............................................................................................................................. .............................
Diisi sesuai buku petunjuk pengisian
 EKSI4414/MODUL 4 4.45

F.2.0.32.01

DEPARTEMEN KEUANGAN R.I


DIREKTORAT JENDERAL PAJAK
SURAT SETORAN PAJAK
LEMBAR 1
KANTOR PELAYANAN PAJAK
(SSP) Untuk Arsip WP

NPWP

Diisi sesuai dengan Nomor Pokok Wajib Pajak yang dimil iki
PT. KARUNIA
NAMA WP : ........................................................................................................... ...................
Jl. Sultan Agung No.31
ALAMAT WP : .. ........................................... ...................................................................................
Tangerang
............................................................................................................................. ..

MAP/Kode Jenis Pajak Kode Setoran Pajak Uraian Pembayaran


........................................................................
0 1 1 6 Pembayaran PPh Pasal 25
1 0 0
.........................................................................
..........................................................
4.46 Laboratorium Auditing 

Masa Pajak
Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Agt Sep Okt Nov Des Tahun
20 0 9
Beri tanda silang pada salah satu kolom bulan untuk masa yang berkenan Diisi Tahun terutangnya
Pajak

Jumlah Pembayaran
Diisi dengan rupiah penuh Enam Juta Rupiah
Terbilang : ............................................................................................
............................................................................................
Rp. 6.000.000
............................
............................................................................................
Diterima oleh Kantor Penerima Pembayaran Wajib Pajak/Penyetor
Tanggal 8 Februari 2009 Bogor, tgl 8 Februari 2009
Cap dan tanda tangan Cap dan tanda tangan
BANK CATUR

Wawan Budi
Nama Jelas : Wawan Setiawan Nama Jelas : Bapak Budi Harto

Ruang Validasi Kantor Penerima Pembayaran


............................................................................................................................. .............................
 EKSI4414/MODUL 4 4.47

............................................................................................................................. .............................
................................................................................. .........................................................................
............................................................................................................................. .............................
Diisi sesuai buku petunjuk pengisian

F.2.0.32.01

DEPARTEMEN KEUANGAN R.I


DIREKTORAT JENDERAL PAJAK
SURAT SETORAN PAJAK
LEMBAR 1
KANTOR PELAYANAN PAJAK
(SSP) Untuk Arsip WP

NPWP

Diisi sesuai dengan Nomor Pokok Wajib Pajak yang dimiliki


PT. KARUNIA
NAMA WP : ........................................................................................................... ...................
Jl. Sultan Agung No.31
ALAMAT WP : ......................................................................... .......................................................
Tangerang
............................................................................................................................. ..
4.48 Laboratorium Auditing 

MAP/Kode Jenis Pajak Kode Setoran Pajak Uraian Pembayaran


........................................................................
0 1 1 6 Pembayaran PPh Pasal 25
1 0 0
.........................................................................
..........................................................
Masa Pajak
Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Agt Sep Okt Nov Des Tahun
20 0 9
Beri tanda silang pada salah satu kolom bulan untuk masa yang berkenan Diisi Tahun terutangnya
Pajak

Jumlah Pembayaran
Diisi dengan rupiah penuh Enam Juta Rupiah
Terbilang : ............................................................................................
............................................................................................
Rp. 6.000.000
............................
............................................................................................
Diterima oleh Kantor Penerima Pembayaran Wajib Pajak/Penyetor
Tanggal 8 Februari 2009 Bogor, tgl 8 Februari 2009
Cap dan tanda tangan Cap dan tanda tangan
BANK CATUR
 EKSI4414/MODUL 4 4.49

Wawan Budi
Nama Jelas : Bapak Budi Harto
Nama Jelas : Wawan Setiawan

Ruang Validasi Kantor Penerima Pembayaran


............................................................................................................................. .............................
............................................................................................................................. .............................
................................................................ ..........................................................................................
............................................................................................................................. .............................
Diisi sesuai buku petunjuk pengisian
4.50 Laboratorium Auditing 

F.2.0.32.01

DEPARTEMEN KEUANGAN R.I


DIREKTORAT JENDERAL PAJAK
SURAT SETORAN PAJAK
LEMBAR 1
KANTOR PELAYANAN PAJAK
(SSP) Untuk Arsip WP

NPWP

Diisi sesuai dengan Nomor Pokok Wajib Pajak yang dimiliki


PT. KARUNIA
NAMA WP : ........................................................................................................... ...................
Jl. Sultan Agung No.31
ALAMAT WP : ................................................... .............................................................................
Tangerang
............................................................................................................................. ..

MAP/Kode Jenis Pajak Kode Setoran Pajak Uraian Pembayaran


........................................................................
0 1 1 6 Pembayaran PPh Pasal 25
1 0 0
.........................................................................
................................................. .........
 EKSI4414/MODUL 4 4.51

Masa Pajak
Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Agt Sep Okt Nov Des Tahun
20 0 9
Beri tanda silang pada salah satu kolom bulan untuk masa yang berkenan Diisi Tahun terutangnya
Pajak

Jumlah Pembayaran
Diisi dengan rupiah penuh Enam Juta Rupiah
Terbilang : ............................................................................................
............................................................................................
Rp. 6.000.000
............................
............................................................................................
Diterima oleh Kantor Penerima Pembayaran Wajib Pajak/Penyetor
Tanggal 8 Februari 2009 Bogor, tgl 8 Februari 2009
Cap dan tanda tangan Cap dan tanda tangan
BANK CATUR

Wawan Budi
Nama Jelas : Wawan Setiawan Nama Jelas : Bapak Budi Harto

Ruang Validasi Kantor Penerima Pembayaran


............................................................................................................ ..............................................
4.52 Laboratorium Auditing 

............................................................................................................................. .............................
..........................................................................................................................................................
............................................................................................................................. .............................
Diisi sesuai buku petunjuk pengisian

F.2.0.32.01

DEPARTEMEN KEUANGAN R.I


DIREKTORAT JENDERAL PAJAK
SURAT SETORAN PAJAK
LEMBAR 1
KANTOR PELAYANAN PAJAK
(SSP) Untuk Arsip WP

NPWP

Diisi sesuai dengan Nomor Pokok Wajib Pajak yang dimiliki


PT. KARUNIA
NAMA WP : ........................................................................................................... ...................
Jl. Sultan Agung No.31
ALAMAT WP : .................................. ..............................................................................................
Tangerang
............................................................................................................................. ..
 EKSI4414/MODUL 4 4.53

MAP/Kode Jenis Pajak Kode Setoran Pajak Uraian Pembayaran


........................................................................
0 1 1 6 Pembayaran PPh Pasal 25
1 0 0
.........................................................................
..........................................................
Masa Pajak
Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Agt Sep Okt Nov Des Tahun
20 0 9
Beri tanda silang pada salah satu kolom bulan untuk masa yang berkenan Diisi Tahun terutangnya
Pajak

Jumlah Pembayaran
Diisi dengan rupiah penuh Enam Juta Rupiah
Terbilang : ............................................................................................
............................................................................................
Rp. 6.000.000
............................
............................................................................................
Diterima oleh Kantor Penerima Pembayaran Wajib Pajak/Penyetor
Tanggal 8 Februari 2009 Bogor, tgl 8 Februari 2009
Cap dan tanda tangan Cap dan tanda tangan
BANK CATUR
4.54 Laboratorium Auditing 

Wawan Budi
Nama Jelas : Bapak Budi Harto
Nama Jelas : Wawan Setiawan

Ruang Validasi Kantor Penerima Pembayaran


........................................................................................... ...............................................................
............................................................................................................................. .............................
...................................................................................................................................................... ....
........................................................................................................................ ..................................
Diisi sesuai buku petunjuk pengisian
 EKSI4414/MODUL 4 4.55

F.2.0.32.01

DEPARTEMEN KEUANGAN R.I


DIREKTORAT JENDERAL PAJAK
SURAT SETORAN PAJAK
LEMBAR 1
KANTOR PELAYANAN PAJAK
(SSP) Untuk Arsip WP

NPWP

Diisi sesuai dengan Nomor Pokok Wajib Pajak yang dimiliki


PT. KARUNIA
NAMA WP : ........................................................................................................... ...................
Jl. Sultan Agung No.31
ALAMAT WP : ................................................................................................................................
Tangerang
.............................................................................................................. .................

MAP/Kode Jenis Pajak Kode Setoran Pajak Uraian Pembayaran


........................................................................
0 1 1 6 Pembayaran PPh Pasal 25
1 0 0
.........................................................................
..........................................................
4.56 Laboratorium Auditing 

Masa Pajak
Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Agt Sep Okt Nov Des Tahun
20 0 9
Beri tanda silang pada salah satu kolom bulan untuk masa yang berkenan Diisi Tahun terutangnya
Pajak

Jumlah Pembayaran
Diisi dengan rupiah penuh Enam Juta Rupiah
Terbilang : ............................................................................................
......................................................................... ...................
Rp. 6.000.000
............................
............................................................................................
Diterima oleh Kantor Penerima Pembayaran Wajib Pajak/Penyetor
Tanggal 8 Februari 2009 Bogor, tgl 8 Februari 2009
Cap dan tanda tangan Cap dan tanda tangan
BANK CATUR

Wawan Budi
Nama Jelas : Wawan Setiawan Nama Jelas : Bapak Budi Harto

Ruang Validasi Kantor Penerima Pembayaran


..................................................................... .....................................................................................
 EKSI4414/MODUL 4 4.57

............................................................................................................................. .............................
................................................................................................................................ ..........................
.................................................................................................. ........................................................
Diisi sesuai buku petunjuk pengisian

F.2.0.32.01

DEPARTEMEN KEUANGAN R.I


DIREKTORAT JENDERAL PAJAK
SURAT SETORAN PAJAK
LEMBAR 1
KANTOR PELAYANAN PAJAK
(SSP) Untuk Arsip WP

NPWP

Diisi sesuai dengan Nomor Pokok Wajib Pajak yang dimiliki


PT. KARUNIA
NAMA WP : ........................................................................................................... ...................
Jl. Sultan Agung No.31
ALAMAT WP : ......................................................................................................................... .......
Tangerang
............................................................................................ ...................................
4.58 Laboratorium Auditing 

MAP/Kode Jenis Pajak Kode Setoran Pajak Uraian Pembayaran


........................................................................
0 1 1 6 Pembayaran PPh Pasal 25
1 0 0
................................................................. ........
..........................................................
Masa Pajak
Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Agt Sep Okt Nov Des Tahun
20 0 9
Beri tanda silang pada salah satu kolom bulan untuk masa yang berkenan Diisi Tahun terutangnya
Pajak

Jumlah Pembayaran
Diisi dengan rupiah penuh Enam Juta Rupiah
Terbilang : ............................................................................................
............................................................................................
Rp. 6.000.000
............................
............................................................................................
Diterima oleh Kantor Penerima Pembayaran Wajib Pajak/Penyetor
Tanggal 8 Februari 2009 Bogor, tgl 8 Februari 2009
Cap dan tanda tangan Cap dan tanda tangan
BANK CATUR
 EKSI4414/MODUL 4 4.59

Wawan Budi
Nama Jelas : Bapak Budi Harto
Nama Jelas : Wawan Setiawan

Ruang Validasi Kantor Penerima Pembayaran


................................................... .......................................................................................................
............................................................................................................................. .............................
............................................................................................................................. .............................
................................................................................ ..........................................................................
Diisi sesuai buku petunjuk pengisian

F.2.0.32.01
4.60 Laboratorium Auditing 

Dikerjakan Oleh
No. Prosedur Audit
Indeks Paraf
SEWA DIBAYAR DIMUKA
1. Minta daftar sewa dibayar di muka dan cocokkan dengan saldo menurut buku besar
2. Periksa surat kontrak sewa (rent agreemnet) untuk perjanjian baru, sedangkan untuk perjanjian lama lihat ke kertas
kerja tahun sebelumnya.
3. Periksa kebenaran perhitungan sewa dibayar di muka untuk tahun berjalan dengan memerhatikan periode berlakunya
masa sewa tersebut (lakukan rekonsiliasi dengan biaya sewa di atas pos laba rugi)
4. Periksa bukti pembayaran atas penambahan sewa dibayar di muka dan pastikan bahwa penambahan
tersebut disetujui oleh pejabat yang berwenang.
5. Pisahkan antara biaya kontrak jangka pendek dan jangka panjang
6. Untuk kontrak sewa jangka panjang lakukan konfirmasi atas jumlah yang masih berlaku
7. Yakinkan bahwa peraturan perpajakan yang berlaku untuk biaya sewa telah ditaati.
Klien : Dibuat Oleh : Diperiksa Oleh : Indeks :
PT, Karunia Andi Fahrul -
Skedul : Tanggal : Tanggal : Periode :
Siklus perolehan dan pembayaran Beban 3/01/2009 6/01/2009 31/12/2008
dibayar di muka dan perlengkapan kantor
 EKSI4414/MODUL 4 4.61

Dikerjakan Oleh
No. Prosedur Audit
Indeks Paraf
ASURANSI DIBAYAR DIMUKA
1. Minta daftar asuransi yang dibayar di muka, dan cocokkan dengan saldo buku besar
2. Periksa polis asuransi dan bukti pembayaran premi asuransi, bila polis tersebut disimpan oleh bank, lakukan
konfirmasi kepada bank yang bersangkutan..
3. Periksa kebenaran perhitungan premi asuransi dibayar di muka dan biaya asuransi untuk tahun berjalan dengan
memerhatikan periode berlakunya polis asuransi tersebut.
4. Pisahkan antara biaya yang mempunyai masa manfaat jangka pendek dengan jangka yang panjang
5. Perhatikan kecukupan jumlah asuransi atas segala macam kerugian yang timbul. Hal ini harus dengan dihubungkan
dengan pemeriksaan atas persediaan dan aset tetap. Bila pertanggungan asuransi tersebut tidak mencukup, masukan poin
ini sebagai salah satu Mnagement Letter
6. Untuk kontrak sewa jangka panjang lakukan konfirmasi atas jumlah yang masih berlaku
7. Yakinkan bahwa peraturan perpajakan yang berlaku untuk biaya sewa telah ditaati.
Klien : Dibuat Oleh : Diperiksa Oleh : Indeks :
PT, Karunia Andi Fahrul -
Skedul : Tanggal : Tanggal : Periode :
Siklus perolehan dan pembayaran Beban 3/01/2009 6/01/2009 31/12/2008
dibayar di muka dan perlengkapan kantor
4.62 Laboratorium Auditing 

Dikerjakan Oleh
No. Prosedur Audit
Indeks Paraf
PAJAK DIBAYAR DIMUKA
1. Minta daftar rincian pajak dibayar di muka yang meliputi jenis pajak PPh Pasal 22, PPh Pasal 23, PPh Pasal
25
2. Periksa bukti pemotongan dan bukti surat setoran pajak (SSP) dengan tanggal penyetoran dan pelaporannya
3. Cocokkan atas bukti pemotongan dan bukti surat setoran pajak dengan saldo di buku besar serta lakukan
vouching.
4. Lakukan rekonsiliasi antara total objek dengan tarif pajaknya (misalkan, uang muka pajak PPh Pasal 23 = total
pendapatan sewa tahun berjalan x tarif pajaknya)
Klien : Dibuat Oleh : Diperiksa Oleh : Indeks :
PT, Karunia Andi Fahrul -
Skedul : Tanggal : Tanggal : Periode :
Siklus perolehan dan pembayaran Beban 3/01/2009 6/01/2009 31/12/2008
diabayr dimuka dan perlengkapan kantor
 EKSI4414/MODUL 4 4.63

Dikerjakan Oleh
No. Prosedur Audit
Indeks Paraf
ASURANSI DIBAYAR DIMUKA
1. Minta daftar Pajak Pertambahan Nilai Masukan yang meliputi informasi tanggal faktur pajak, Nomor Pokok G Andi
Wajib Pajak (NPWP), Nomor Pengusaha kena Pajak (NPKP), Dasar Pengenaan Pajak (DPP), dan besarnya
PPN yang dipungut.
2. Yakinkan bahwa semua pajak sesuai dengan pajak masukan telah didukung dengan bukti pajak, yang Andi
semuanya merupakan pajak masukan yang dapat dikreditkan sesuai dengan peraturan perpajakan
3. Pastikan bahwa pajak masukan tersebut telah dilaporkan atau dikreditkan sesuai dengan peraturan G Andi
perpajakan.
Apabila pajak keluaran lebih besar dari pajak masukan, pastikan bahwa kekurangan pembayaran tersebut
telah dilunasi sesuai batas waktunya.
4. Apabila ada perbedaan saldo bersih (Pajak masukan dikurangi pajak keluaran) antara buku besar dengan
SPT Masa, pelajarilah sebab-sebabnya (terutama untuk saldo per tanggal neraca)
5. Pelajari semua surat koresponden dengan kantor pajak, terutama untuk permohonan restitusi karena kelebihan
pembayaran pajak masukan.
Pastikan apakah semua permohonan tersebut disetujui, dan bila ada faktur pajak yang tidak disetujui oleh kantor
pajak, pelajari sebab-sebabnya.
Klien : Dibuat Oleh : Diperiksa Oleh : Indeks :
PT, Karunia Andi Fahrul -
Skedul : Tanggal : Tanggal : Periode :
Siklus perolehan dan pembayaran Beban 3/01/2009 6/01/2009 31/12/2008
dibayar di muka dan perlengkapan kantor
4.64 Laboratorium Auditing 

Prima Praptapa& Rekan Kantor Akuntan Publik

(Kertas Kerja)
Keterangan Ref. Per Klien PARE Per Audit 31/12/ Per audit
KK 31/12/2009 Dedit Credit 2009 31/12/2008
Asuransi dibayar di
muka <
Sewa dibayar di muka <
Pajak dibayar di muka G1

<
^ ^ ^ ^ ^
Ke kertas kerja
neraca

Klien : Dibuat Oleh : Diperiksa Oleh : Indeks :

PT, ARANKA Andi Fahrul G


Tanggal : Tanggal : Periode :
Skedul:
Beban di bayar dimuka 12/01/2009 10/02/2009 31/12/2008
 EKSI4414/MODUL 4 4.65

Kantor Akuntan Publik


Prima praptapa dan Rekan

(Kertas Kerja)

Catatan Pemeriksaan :
1.

2.

Klien : Dibuat Oleh : Diperiksa Oleh : Indeks :

PT, ARANKA Rihan Galih E


Tanggal : Tanggal : Periode :
Skedul:
12/01/2009 10/02/2009 31/12/2008
Beban di bayar dimuka
4.66 Laboratorium Auditing 

Prima praptapa dan Rekan Kantor Akuntan Publik


(Kertas Kerja)

Catatan Pemeriksaan :
3.

4.

Klien : Dibuat Oleh : Diperiksa Oleh : Indeks :

PT, ARANKA Rihan Galih E


Tanggal : Tanggal : Periode :
Skedul:
12/01/2009 10/02/2009 31/12/2008
Beban di bayar dimuka
 EKSI4414/MODUL 4 4.67

Kantor Akuntan Publik


Prima Praptapa dan Rekan
(Kertas Kerja)

Catatan Pemeriksaan :

Klien : Dibuat Oleh : Diperiksa Oleh : Indeks :

PT, ARANKA Rihan Galih G


Tanggal : Tanggal : Periode :
Skedul:
12/01/2009 10/02/2009 31/12/2008
Beban di bayar dimuka
4.68 Laboratorium Auditing 

Kegiatan Belajar 2

Pemeriksaan atas Siklus Perolehan dan


Pembayaran: Investasi

A. GAMBARAN UMUM SIKLUS INVESTASI

Dalam modul ini akan dibahas siklus investasi yang meliputi investasi
saham dan investasi obligasi. Dalam kenyataannya masih terdapat berbagai
bentuk investasi lainnya, misalnya dalam bentuk surat-surat berharga, dan
berbagai bentuk penanaman modal lainnya. Namun, bentuk investasi lainnya
tidak dibahas dalam konteks permasalahan ini. Siklus ini mempunyai
hubungan yang sangat erat dengan siklus pendapatan dan siklus pengeluaran.
Dalam hubungannya dengan siklus pendapatan, siklus investasi
menghasilkan aliran kas masuk yang berasal dari bunga, dan keuntungan
penjualan surat berharga. Dalam hubungannya dengan siklus pengeluaran,
siklus investasi mengeluarkan uang untuk membeli surat-surat berharga itu
sendiri.
Pemahaman terhadap ruang lingkup aktivitas investasi sangat berguna
bagi auditor dalam menyusun rencana audit. Hal ini mengingat strategi dan
proses pengambilan keputusan investasi untuk setiap perusahaan berbeda-
beda. Investasi secara garis besar dikelompokkan dalam investasi saham dan
investasi obligasi (bonds), meskipun sering pula ditemukan kasus investasi
pada perusahaan lain dalam bentuk piutang jangka panjang.
Transaksi siklus investasi mempengaruhi rekening berikut:
1. Marketable Equity.
2. Securities Marketable.
3. D ebt Securities.
4. Investments in Stocks and Bonds.
5. Interest (Devidend).
6. Revenue.
7. Earnings from Investment sunder Equity Method.
8. Gains (Losses) on Salesof Investments.
 EKSI4414/MODUL 4 4.69

Investasi merupakan penanaman uang di luar perusahaan yang dapat


berupa surat berharga atau aktiva lain yang tidak digunakan secara langsung
dalam kegiatan produktif perusahaan.
Jenis-jenis Investasi yaitu:
1. Investasi jangka pendek
Biasanya berupa surat berharga seperti saham tujuan: untuk
menanamkan kas yang sementara waktu tidak terpakai dalam kegiatan
bisnis perusahaan tujuannya adalah mencari capital gain.
2. Investasi jangka panjang
Biasannya berupa surat berharga seperti obligasi biasanya bertujuan
untuk memperoleh pendapatan bunga atau dividen dalam jangka panjang
atau untuk mengendalikan perusahaan lain melalui kepemilikan saham.

1. Investasi dalam Bentuk Saham


Investasi dalam bentuk saham mempunyai latar belakang penyertaan
dalam rangka penguasaan atas perusahaan lain sebagai mayority interest atau
sebagai minority interset. Melalui investasi yang ditanamkan pada
perusahaan lain tersebut, klien akan memperoleh dividen yang diterima pada
tanggal tertentu. Investasi saham pada perusahaan yang belum go public
(bermasyarakat) mempunyai masalah yang berbeda dengan perusahaan yang
sudah mengalami go public. Pada perusahaan yang belum go public berarti
perusahaan tersebut adalah perusahaan tertutup. Ini berarti saham perusahaan
tersebut hanya beredar di kalangan terbatas saja. Sebagai akibatnya nilai
pasar saham tersebut tidak akan mengalami fluktuasi seperti halnya saham
perusahaan yang sudah go public.
Peredaran saham perusahaan yang sudah go public, dilakukan melalui
bursa saham (pasar modal). Di Indonesia, umumnya jumlah saham yang
beredar di masyarakat dengan proporsi yang kecil. Ini berarti nilai pasar
saham tersebut sangat dipengaruhi oleh para investor lain yang mempunyai
kepentingan lebih besar. Mengingat nilai pasar saham yang diedarkan di
pasar selalu mengalami fluktuasi, maka penilaian atas saham yang
dicantumkan dalam neraca juga dipengaruhi oleh harga pasar saham tersebut.
Sebagai pemegang saham mayoritas, maka posisi klien dapat menentukan
arah kebijakan perusahaan. Pembayaran dividen juga sangat dipengaruhi
oleh keputusan klien. Dalam keadaan seperti ini, pihak klien dapat
menggunakan Equity Method dalam melakukan pencatatan transaksi
investasi dalam saham.
4.70 Laboratorium Auditing 

Dalam kedudukan investor sebagai pemegang saham minoritas, maka


klien akan bersikap konservatif. Hal ini mengingat pengambilan keputusan
pembagian dividen tidak bisa dipengaruhinya, sehingga klien harus
memperhatikan langkah-langkah yang ditempuh oleh pemegang saham
mayoritas. Sebagai akibatnya klien tidak kuasa mempengaruhi kepentingan
pemegang saham mayoritas, menyebabkan bagian akuntansi harus
menggunakan cost method dalam melakukan pencatatan transaksi investasi.
Apabila klien mempunyai beberapa jenis saham, maka auditor harus
hati-hati mengenai hak-hak yang terlekat dalam saham-saham yang
dimilikinya. Di samping investasi dilakukan atas saham biasa, kadangkala
dilakukan pula investasi untuk saham preferensi. Preferensi (keistimewaan)
yang diberikan dalam saham tersebut sangat tergantung pada klausul masing-
masing saham. Preferensi diberikan untuk pembayaran saham, preferensi
pada saat likuidasi, atau kedua-duanya. Saham preferensi dimaksudkan
memberikan jaminan tertentu kepada para pemegang saham tersebut.

2. Gambaran Umum Investasi dalam Obligasi


Investasi dalam bentuk obligasi pada hakikatnya adalah piutang dalam
jangka panjang kepada pihak lain dengan disertai pengikatan notariel.
Biasanya obligasi dibeli di pasar modal (bursa efek) melalui para pialang.
Harga beli obligasi kadangkala di peroleh di atas atau di bawah ini lain
nominalnya. Bila terjadi pembelian di atas nilai nominal berarti terdapat
premium atas obligas tersebut.Sedangkan bila harga beli dibawah nilai
nominalnya, maka akan terjadi discount atas obligasi tersebut. Piutang
semacam ini dengan disertai kesanggupan pihak emiten (dalam hal ini
sebagai nasabah) untuk melunasi kewajibannya dengan ditambah bunga
yang ditawarkannya. Investasi obligasi terjadi karena klien ingin
menanamkan kelebihan dan hanya untuk memperoleh penghasilan bunga.
Investasi obligasi mempunyai tujuan spesifik yang sangat berbeda
dengan investasi sementara (short termsinvestment). Investasi semacam ini
dilakukan dengan tujuan pengamanan dana yang tersisa (dan belum dipakai)
untuk jangka panjang. Misalnya, tersedia dana yang disisihkan untuk
perluasan operasi perusahaan tiga tahun yang akan data. Pada perusahaan
asuransi investasi dalam bentuk obligasi dianggap aman, sebelum benar-
benar digunakan untuk membayar risiko yang dipertanggungkan. Kedua
macam investasi ini mempunyai keunggulan dan kelemahan sendiri-sendiri.
Investasi saham sering mengandung risiko yang sangat tinggi dengan
 EKSI4414/MODUL 4 4.71

keuntungan yang tinggi pula, sedangkan investasi dalam bentuk obligasi


dipandang aman tetapi hasilnya mungkin tidak sebesar investasi dalam
saham. Apapun pilihan manajemen dalam memanfaatkan dana yang
menganggur, auditor harus memahami latar belakang keputusan yang
diambil manajemen tersebut.

3. Tujuan Audit
Tujuan audit dalam rangka kelima kategori assersi statemen keuangan
dalam transaksi siklus investasi antara lain:

Tabel 4.1.
Tujuan Audit Siklus perolehan dan pembayaran investasi

Tujuan Audit Penjelasan


1. Eksistensi dan okurensi * Pencatatan saldo investasi dalam neraca
mencerminkan jumlah investasi yang benar-benar
ada pada saat tanggal neraca.
* Pendapatan dari investasi, gains, andlosses yang
dihasilkan dari transaksi investasi dan kejadian
yang terjadi untuk periode akuntansi yang diaudit.
2. Kesempurnaan * Semua bentuk investasi telah disajikan dalam
neraca
* Semua transaksi investasi serta kejadian yang
mempengaruhinya telah dimasukkan
dalam statemen penghasilan dalam bentuk
pendapatan investasi, dan gains and losses.
3. Hak dan kewajiban * Semua investasi yang ada, benar-benar dimiliki
oleh klien
4. Penilaian atau alokasi * Semua bentuk investasi disajikan dalam neraca
berdasarkan kos perolehan, kepemilikannya, atau
dengan nilai pasar dengan memadai.
* Pendapatan nvestasi, gains, andlosses telah
disajikan dalam jumlah yang wajar.
5. Penyajian dan * Saldo investasi telah diidentifikasi dan diklasifikasi
pengungkapan dengan layak dalam laporan keuangan.
* Dasar-dasar penilaian investasi dan jaminan
investasi secara kolateral telah diungkapkan
dengan secukupnya.
4.72 Laboratorium Auditing 

4. Transaksi Investasi
pembelian dan penjualan investasi biasanya memerlukan pengesahan
atau otorisasi dari dewan direksi. Catatan tentang otorisasi ini biasanya
dibuat pada suatu risalah rapat. pada beberapa kasus, dewan mungkin
mendelegasikan otoritasnya atas sebagian atau seluruh aktivitas investasi
kepada pejabat entitas usaha seperti wakil direktur keuangan atau bendahara.
sering kali entitas menggunakan bentuk otorisasi tertulis untuk mencatat
persetujuan pejabat itu. Apabila investasi dibeli atau dijual, maka biasanya
digunakan formulir broker's advice atau" opini pialang". Bentuk ini, uang
disiapkan oleh perusahaan pialang, menguraikan rincian transaksi dan
menyediakan dasar pencatatan pembayaran kas atau penerimaan kas
biasanya, formulir broker' sadvice atau pengiriman uang (cashremittance)
juga dilampirkan pada bukti penerimaan bunga dan dividen. Umumnya
pembayaran dan penerimaankah untuk transaksi investasi masing-masing
diproses sebagai bagian dari siklus pengeluaran dan siklus pendapatan.
Sertifikat sekuritas (security certificates) disimpan oleh entitas satu oleh
pihak dari luar perusahaan apabila portofolio investasi cukup besar, maka
entitas akan membuka buku besar pembantu investasi dalam bentuk arsip
komputer atau hardcopy.

5. Akun, Dokumen dan Arsip Penting untuk Transaksi Investasi

AKUN DOKUMEN
- Sekuritas yang mudah di pasar - sertifikat obligasi (bond certificate)
- investasi dalam saham yang menunjukkan jumlah obligasi
- investasi dalam obligasi yang dimiliki investor
- pendapatan dividen opini pialang (broker’s advice)
- pendapatan bunga pernyataan yang diterbitkan oleh
- keuntungan (kerugian) pialang sekuritas tentang rincian
- penjualan sekuritas - jurnal dan buku besar
transaksi investasi dalam obligasi - sertifikat saham (stockcertificate)
atau saham - daftar investasi dan sekuritas
- buku besar pembantu investasi - jumlah saham yang dimiliki
- dokumen tertulis yang investor
menunjukkan
 EKSI4414/MODUL 4 4.73

B. PRINSIP AKUNTANSI INVESTASI

Investasi harus disajikan secara terpisah di neraca sesuai dengan tujuan


investasinya investasi yang dijadikan jaminan hutang, harus dilakukan
pengungkapan investasi dalam perusahaan afiliasi dalam non-consolidated.
Subsidi arycompanies harus disajikan secara terpisah dari investasi yang lain,
dan harus dilakukan pengungkapan investasi harus disajikan secara terpisah
di neraca sesuai dengan tujuan investasinya penghasilan yang timbul dari
pemilikan investasi termasuk “penghasilan di luar usaha” penghasilan bunga
dan penghasilan dividen yang jumlahnya material, keduanya harus disajikan
secara terpisah laba/rugi penjualan investasi jangka pendek (capital gain),
disajikan dalam “penghasilan di luar usaha”.

Tabel 4.2.
Prinsip Akuntansi terhadap penyajian investasi

PRINSIPAKUNTANSIPENYAJIANINVESTASI
INVESTASIJANGKAPENDEK INVESTASIJANGKAPANJANG
 termasuk sebagai aktiva lancar  tidak termasuk aktiva lancar
 dicatat pada nilai terendah antara  dicatat berdasarkan cost
cat dan nilai pasarnya (lower costor
market)

C . MATERIALITAS, RISIKO, DAN STRATEGI AUDIT

Surat-surat berharga dalam kaitannya dengan investasi jangka panjang


mungkin sangat material untuk disajikan dalam neraca maupun statemen
penghasilan. Transaksi ini bagi manajemen mengandung risiko yang sangat
tinggi meskipun kejadiannya relatif jarang, oleh karena itu manajemen
puncak selalu ikut terlibat untuk menanganinya. Mengingat transaksi
investasi jangka panjang relatip sedikit dan juga melibatkan manajemen
puncak, berakibat sistem pengendalian intern menjadi sangat efektif. Dengan
kondisi semacam itu, maka risiko melekat yang terbentuk dari volume
transaksi sangat kecil.
Strategi audit dalam siklus ini sangat tergantung pada frekuensi transaksi
investasi itu sendiri. Bilamana transaksi investasi relatif sedikit pada
umumnya akan lebih efisien untuk menggunakan pendekatan subtantip
dalam audit tersebut dan juga digunakan pengujian kendalikan untuk melihat
4.74 Laboratorium Auditing 

risiko kendali pada tingkat yang rendah. Sebaliknya bilamana transaksi


investasi relatif sering terjadi, akan lebih efisien untuk menggunakan
pengujian kendalikan untuk memperoleh bukti yang mendukung risiko
kendalikan dengan tingkat yang rendah.

D. PEMAHAMAN TERHADAP STRUKTUR PENGENDALIAN


INTERN

Dalam dunia praktik dalam suatu perusahaan penerapan struktur


pengendalian intern berbeda-beda. Lingkungan kendalikan yang terkait
dengan siklus transaksi investasi melekat menjadi satu dalam pengendalian
internnya. Sebagai contoh kasus: pemegang otoritas dan pihak yang
bertanggung jawab terhadap transaksi investasi ditugaskan kepada
bendaharawan perusahaan. Keadaan ini terpaksa dilakukan mengingat tidak
ada pejabat yang mempunyai pengetahuan yang memadai dalam
melaksanakan fungsi-fungsi tersebut.
Auditor harus memahami kategori prosedur kendalikan yang diterapkan
dalam transaksi investasi ini. Hal-hal berikut harus diperhatikan dalam
membentuk pengendalian intern yang memadai. Misalnya: (1) setiap
transaksi memperoleh persetujuan yang memadai, (2) Adanya pemisahan
yang jelas terhadap fungsi-fungsi pelaksanaan (operasi), pencatatan dan
penyimpanan, (3) setiap transaksi didukung oleh dokumen pendukung, (4)
dokumen sekuritas disimpan dalam safety deposit box yang aksesnya hanya
dilakukan oleh person yang ditugaskan,dan (5) penghitungan sekuritas
dilakukan oleh orang yang independen dan secara periodik dicocokkan
dengan saldo catatannya.
1. Catatan-catatan dan dokumen-dokumen yang digunakan:
a. Sertifikat saham, dokumen ini menunjukkan jumlah saham yang
dimiliki klien sebagai salah satu pemegang saham. Dokumen-
dokumen ini memberikan pembuktian terhadap assersi eksistensi
dan okurensinya.
b. Sertifikat obligasi, dokumen ini menunjukkan jumlah obligasi yang
dimiliki klien sebagai pemegang obligasi. Dokumen-dokumen ini
memberikan pembuktian terhadap assersi eksistensi dan
okurensinya.
 EKSI4414/MODUL 4 4.75

c. Bond indenture, kontrak yang memberikan penyataan atau janji


sarat-sarat obligasi yang dikeluarkan oleh perusahaan yang
mengeluarkan obligasi.
d. Broker's advise, dokumen yang dikeluarkan oleh pialang yang
memberi spesifikasi mengenai harga pertukaran dalam transaksi
investasi. Dokumen ini merupakan sumber utama pencatatan
transaksi investasi, serta memberikan pembuktian terhadap assersi
penilaian atau alokasinya.
e. Book of original entry, buku jumlah yang digunakan untuk mencatat
semua transaksi yang terkait dalam investasi.
f. Investment subsidi ledger, merupakan buku pembantu investasi yang
digunakan untuk mencatat berbagai jenis portofolio investasi
maupun bentuk sekuritas.
2. Fungsi-fungsi yang terkait
Berikut ini disajikan beberapa fungsi yang terkait dalam siklus investasi
beserta aspek pengendaliannya:
a. Pembelian sekuritas, pembelian dilaksanakan berdasarkan otorisasi
manajemen puncak.
b. Penerimaan penghasilan periodik, checks dividend maupun bunga
harus langsung disetorkan ke bank.
c. Penjualan sekuritas, penjualan sekuritas dilakukan berdasarkan
otorisasi manajemen dan semua penerimaan checks harus disetorkan
secara langsung ke bank.
d. Pencatatan transaksi sekuritas, semua transaksi dan kejadian yang
menjadi latar belakangnya dicatat dengan cermat mengenai jumlah,
klasifikasi,dan periode akuntansinya.
e. Pengamanan sekuritas, semua sekuritas harus disimpan dalam
almari besi atau tempat penyimpanan yang aman, dan di samping
itu semua personel yang mempunyai akses dengan penyimpanan
tersebut dibatasi.
f. Pemeliharaan kecermatan buku besar pembantu, saldo catatan dalam
buku besar pembantu dibandingkan dengan jumlah sekuritas yang
ada secara berkala.

Semua bentuk sekuritas jangka panjang maupun marketable security


adalah obyek pengujian substansi dan pengujian pengendalian intern yang
oleh karenanya perlu digunakan prosedur yang sama. Terkecuali ada hal-hal
4.76 Laboratorium Auditing 

yang bersifat khusus. Dalam rangka menyusun strategi audit substansi,


auditor harus mempunyai keyakinan bahwa struktur pengendalian intern
klien mencukupi sebagai dasar perencanaan audit. Pemahaman ini dalam
rangka mengidentifikasi potensi salah saji serta mendukung pengujian yang
tepat.

E. TUJUAN PENGUJIAN SUBSTANTIF TERHADAP INVESTASI

Tujuan pengujian substantif terhadap investasi adalah:


1. Memperoleh keyakinan tentang keandalan catatan akuntansi yang
bersangkutan dengan investasi.
Sebelum melakukan pengujian mengenai kewajaran saldo investasi
yang dicantumkan di neraca, maka ia harus memperoleh keyakinan
mengenai ketelitian dan keandalan catatan akuntansi yang mendukung
informasi investasi yang disajikan di neraca. Untuk itu auditor
melakukan rekonsiliasi antara saldo investasi yang dicantumkan di
neraca dan di buku besar dan selanjutnya ke register bukti keluar dan
jurnal penerimaan kas, dan buku pembantu investasi.
2. Membuktikan bahwa saldo investasi mencerminkan kepentingan klien
yang ada pada tanggal neraca dan mencerminkan keterjadian transaksi
yang berkaitan dengan investasi selama tahun yang terkait.
Untuk mencapai tujuan tersebut, auditor melakukan berbagai uji
substantif sebagai berikut:
a. Pengujian Analitik.
b. Pemeriksaan bukti pendukung transaksi yang berkaitan.
c. Inspeksi terhadap sekuritas yang ada di tangan klien.
d. Konfirmasi sekuritas yang berada di tangan pihak luar.
3. Membukitkan kelengkapan transaksi yang dicatat selama tahun yang
diaudit dan kelengkapan saldo investasi yang disajikan di neraca.
Untuk mencapai tujuan tersebut, auditor melakukan berbagai uji
substantif sebagai berikut:
a. Pengujian Analitik.
b. Pemeriksaan bukti pendukung transaksi yang berkaitan.
c. Inspeksi terhadap sekuritas yang ada di tangan klien.
d. Konfirmasi sekuritas yang berada di tangan pihak luar.
 EKSI4414/MODUL 4 4.77

4. Membuktikan bahwa saldo investasi yang dicantumkan di neraca


merupakan milik klien.
a. Pemeriksaan bukti pendukung transaksi yang berkaitan dengan
investasi.
b. Konfirmasi sekuritas yang berada di tangan pihak luar.
5. Membukitkan kewajaran penilaian investasi yang dicantumkan di
neraca.
a. Pengujian Analitik.
b. Pemeriksaan bukti pendukung transaksi yang berkaitan.
c. Inspeksi terhadap sekuritas yang ada di tangan klien.
d. Konfirmasi sekuritas yang berada di tangan pihak luar.
6. Membuktikan kewajaran penyajian dan pengungkapan investasi di
neraca.
a. Pemeriksaan terhadap klasifikasi surat berharga sebagi investasi
sementara dan investasi jangka panjang.
b. Pemeriksaan terhadap investasi jangka panjang mengenai
kemungkinan sebagai alat pengendalian perusahaan lain.

F. PENGUJIAN SUBTANSI TERHADAP SALDO INVESTASI

Lengkapnya penyajian rekening investasi dalam laporan keuangan klien


harus diuji kebenarannya. Kadang kala klien menyajikan rekening investasi
secara berkelebihan kadangkala kurang dari seharusnya (understated).
Pengujian kesempurnaan dalam penyajian rekening investasi dilakukan
dengan analisis terhadap basil notulen rapat direksi. Hal ini mengingat
sumber pengambilan keputusan mengenai investasi berada di tangan top
manajer. Baik pembelian suatu saham maupun penjualan saham berada di
tangan manajemen puncak. Realisasi pembelian atau pun penjualan saham!
Obligasi hanya sebagai pelaksanaan keputusan para anggota dewan direksi
atau sering disebut Chief Executive 0fficer (CEO).
Masalah yang harus di pertimbangkan dalam audit substansi saldo
rekening investasi, adalah penyajian rekening sangat dipengaruhi oleh
metode penilaiannya. Standar akuntansi memungkinkan klien menggunakan
metode lower - of - lost - or - mark.et dalam assersi investasi saham,obligasi
atau metode penilaian lainnya. Demikian halnya terhadap investasi obligasi
dimungkinkan adanya premium maupun discount. Dengan kemungkinan
4.78 Laboratorium Auditing 

permasalahan tersebut, auditor harus pula memperhatikan risiko


pendeteksian dengan tingkat yang sama dengan risiko melekat.
Auditor harus membuat program audit subtansi dalam rangka assersi
saldo investasi. Daftar berikut ini merupakan langkah-langkah minimal yang
harus dikerjakan dalam rangka memperoleh keyakinan terhadap sersi
investasi saham dan obligasi.
1 . Verifikasi terhadap kecermatan berbagai saldo, daftar, dan buku
pembantu.
2. Terapkan prosedur analitikal.
3. Inspeksi penghitungan sekuritas yang di tangan.
4. Konfirmasi sekuritas pada pihak lain.
5. Lakukan penelusuran kerekening investasi.
6. Hitung kembali pendapatan yang telah diterima
7. Penelaahan dokumentasi harga pasar saham.
8. Bandingkan penyajian statemen dengan GAAP.

Program audit tersebut di atas akan memberikan pembuktian seberapa


derajat reabilitas assersi investasi dalam laporan keuangan. Penjelasan
mengenai rincian program audit substansi terhadap siklus investasi akan
dijelaskan dalam subbab berikut ini.

1. Verifikasi Terhadap Kecermatan Berbagai Saldo, Daftar, dan Buku


Pembantu
Dalam melaksanakan program ini klien diminta menyiapkan daftar
investasi yang terdiri dari daftar sekuritas yang dimiliki perusahaan dan
daftar sekuritas yang telah dijual di pasar modal pada periode yang diaudit.
Daftar-daftar ini harus diverifikasi oleh auditor mengenai kecermatan
penghitungannya serta kecocokannya dengan saldo rekening investasi dalam
buku besar dan buku pembantunya. Pengujian ini memberikan pembuktian
terhadap assersi penilaian atau alokasi saldo rekening investasi.

2. Terapkan Prosedur Analitikal


Prosedur pengujian analitikal dilakukan dengan memperbandingkan
saldo rekening investasi dengan rekening lainnya atau total aset baik untuk
periode yang sama maupun dengan periode yang lalu. Di samping itu dapat
pula dibandingkan dengan anggaran untuk periode yang bersangkutan.
Adanya fluktuasi di antara berbagai ratio tersebut dapat digunakan sebagai
 EKSI4414/MODUL 4 4.79

petunjuk dan faktor-faktor yang tidak dapat diprediksikan. Auditor harus


memahami latar belakang terjadinya fluktuasi tersebut. Ratio yang sering
digunakan adalah:
a. ratio investasi sementara dengan total asset lancar, rumusnya adalah:

Investasi Sementara + Total aktiva lancar

b. rasio investasi jangka panjang dengan aktiva lancar


Investasi jangka panjang + Total aktiva lancar

c. Rate of return tiap-tiap golongan investasi.

Pendapatan bunga + Rata - rata Investasi golongan investasi tertentu

Rasio yang telah dihitung tersebut kemudian dibandingkan dengan


harapan auditor, misalnya rasio tahun yang lalu, rata-rata industri, atau rasio
yang di anggarkan. Pembandingan ini membantu auditor untuk
mengungkapkan: 1) Peristiwa atau transaksi yang tidak biasa, 2) perubahan
akuntansi, 3) Perubahan usaha, 4) Fluktuasi acak, 5) Salah saji.
Prosedur analitikal ini akan memberi pembuktian terhadap assersi
eksistensi atau okurasi, keterlengkapan, dan penelian atau alokasinya.

3. lnspeksi Penghitungan Sekuritas yang ada Ditangan


Pelaksanaan program pengujian ini biasanya dilakukan secara simultan
bersamaan dengan penghitungan kas maupun negotiable instruments. Dalam
rangka melakukan speksi sekuritas, auditor harus mengamati masalah-
masalah berikut ini: (a) nomor sertifikat tiap saham, (b) nama pemilik saham,
(c) diskripsi sekuritas yang ada, (d) jumlah saham/obligasi, dan nama
perusahaan yang mengeluarkan. Berbagai data yang dikumpulkan tersebut
harus dicatat sebagai bagian analisis oleh auditor dalam rekening investasi.
Data pembelian saham tahun lalu harus dibandingkan dengan kertas kerja
audityangdibuatpadatahunlalu.Apabila keduanya timbul perbedaan nomor
sertifikat menunjukkan adanya transaksi sekuritas yang tidak diotorisasi.
Dalam proses penghitungan investasi ini, auditor harus memperhatikan
hal-hal berikut:
a. Pemegang atau penyimpan sekuritas harus hadir saat penghitungan
berlangsung.
4.80 Laboratorium Auditing 

b. Setelah penghitungan selesai harus diserahkan langsung kepada


pemegang sekuritas dengan disertai tanda terima.
c. Semua sekuritas harus dalam pengawasan auditor sampai penghitungan
dinyatakan selai dan lengkap.

Sebelum penghitungan dimulai auditor harus memperoleh informasi


dengan maksud:
a. Melakukan observasi atas sejumlah dokumen investasi yang dimiliki
oleh klien.
b. Mengecek kebenaran otentitas dokumen investasi. Pengecekan ini
dilakukan dengan meneliti ciri-ciri yang dikeluarkan perusahaan emiten.
Periksalah apakah dokumen yang dimilikinya mendukung kepemilikan
klien atas sejumlah investasi yang dilaporkannya.

Sekuritas yang ada dalam penguasaan klien mungkin sekali disimpan


pada situasi dan lokasi yang berbeda (tidak berada di ruang kasir). Dalam
keadaan demikian ini, maka auditor harus mempertahankan kesamaan waktu
penghitungannya. Upaya yang dapat dilakukan adalah selama penghitungan
belum selesai, maka setiap penghitungan berhasil diselesaikan, segera akan
dilakukan penyegelan di tempat penyimpanan uang tersebut. Baru kemudian,
setelah seluruh penghitungan dapat diselesaikan, maka secara bersama-sama
para staf klien diinstruksikan boleh membukanya.
Program audit ini memberikan pembuktian assersi terhadap eksistensi
atau okurensi, kesempurnaan, dan hak-hak dan kewajiban.

4. Konfirmasi Sekuritas pada Pihak Ketiga


Melakukan konfirmasi dengan pihak-pihak yang mengeluarkan dokumen
investasi tersebut dengan tujuan untuk memperoleh kepastian mengenai
saldo investasi klien. Konfirmasi dilakukan dengan meminta jawaban tertulis
dari pihak emiten ataupun pedagang efek yang berperan sebagai perantara
pembelian saham tersebut. Dalam hal investasi dilakukan pada perusahaan
yang tertutup (tidak go public), maka auditor akan sulit untuk menjalankan
prosedurkonfirmasi.Paling tidak bonafiditas jawaban surat konfirmasi dapat
diragukan. Oleh karena itu auditor harus melakukan prosedur lain yang
dipandang perlu dengan cara melakukan penelitian harus kas yang ditransfer
ke perusahaan anak tersebut. Begitu pula sebaliknya dividen yang masuk
 EKSI4414/MODUL 4 4.81

keperusahaan tersebut dapat digunakan sebagai indikasi adanya penguasaan


atas perusahaan anak tersebut.
Suat perusahaan yang dimiliki oleh pemegang saham yang sama,
sebenarnya tidak menunjukkan indikasi bahwa perusahaan lain adalah anak
perusahaan klien, sepanjang tidak ada transfer dana darinya. Transfer dana
yang berasal dari dividen pemegang saham bukan merupakan indikasi
perusahaan lain tersebut sebagai anak perusahaan klien. Oleh karena itu
auditor harus memperoleh informasi mengenai berapa banyak penguasaan
klien terhadap saham yang dikeluarkan oleh emiten, jenis saham apa saja
yang dimilikinya, serta sejak kapan saham-saham tersebut dimiliki oleh
klien.
Kadangkala sekuritas dikuasai oleh kreditor sebagai jaminan kolateral,
atau ditempatkan dalam pengampuan pihak lain atas perintah pengadilan.
Dalam keadaan semacam itu, maka konfirmasi dimaksudkan untuk
memperoleh kepastian siapakah pemegang sekuritas tersebut pada saat
tanggal neraca. Informasi ini sangat penting guna menentukan pengungkapan
rekening investasi tersebut dalam statement keuangan. Dengan
mempertimbangkan berbagai keadaan tersebut, maka tanggapan atas
prosedur konfirmasi dapat memberikan pembuktian terhadap assersi
kesempurnaan dalam statemen keuangan.

5. Lakukan Penelusuran Jurnal Kerekening Investasi.


Kecermatan pekerjaan klerikal, dapat dilihat dari kecocokan antara
dokumen pendukung, pencatatan transaksi dan penyajiannya dalam laporan
keuangan. Oleh karena itu untuk memperoleh keyakinan terhadap pekerjaan
klerikal dilakukan dengan melakukan traceback procedure. Jadi saldo
investasi yang disajikan oleh klien dalam neraca ditelusuri ke buku besar,
jurnal pembelian, jurnal penjualan dan dokumen-dokumen pendukungnya.
Investasi saham dapat ditentukan dengan metode ekuitas, yang dalam hal
ini memberikan keyakinan bahwa manajemen benar-benar mempertimbang-
kan investasi dalam perusahaan tersebut. Seberapakah penguasaan saham
sangat menentukan kepentingan klien, yang oleh karenanya diperlukan
wawancara dengan manajemen mengenai keadaan tersebut. Mengingat
besarnya saham sangat menentukan kebijaksanaan atas perusahaan lain
tersebut, auditor harus memperoleh pembuktian mengenai transformasi
kepentingan dalam perusahaan tersebut serta alasan yang tepat dalam
menyajikan pengungkapan dalam statemen keuangan.
4.82 Laboratorium Auditing 

6. Pengujian Klasifikasi dan Penilaian


FASB No.115 menetapkan tiga klasifikasi investasi serta metode
penilaian yang berkaitan dengan masing-masing klasifikasi sebagai berikut:

KLASIFIKASI PENILAIAN
Sekuritas yang dimiliki sampai biaya diamortisasi
jatuh tempo (held-to-maturity securities), yaitu
sekuritas hutang yang dimaksudkan untuk
dimiliki sampai tanggal jatuh tempo.
Sekuritas perdagangan (trading securities), nilai
wajar (fair value)- yaitu hutang dan ekuitas yang
sengaja keuntungan sekuritas dan dibeli dan
ditahan untuk dijual kembali kerugian yang
belum direalisasi dalam waktu dekat termasuk
dalam laba.
Sekuritas yang tersedia untuk dijual nilai wajar
(fair value)-keuntungan (available for-sales
ecurities) dan sale, kerugian yang belum yaitu
sekuritas hutang dan ekuitas direalisasi
dilaporkan bagian ekuitas yang tidak
diklasifikasikan dan pemegang saham dan tidak
dimiliki sampai jatuh tempo atau dimasukkan
dalam laba perdagangan.

7. Hitung kembali pendapatan yang telah diterima


Penghasilan yang diterima dari investasi harus diverifikasi melalui
dokumen pendukungnya dan dilakukan penghitungan kembali. Prosedur
pembayaran dividen berbeda dengan pembayaran bunga obligasi, yang oleh
karenanya verifikasi terhadap dividen dan bunga dilakukan dengan cara yang
berbeda pula. Dividen diterima setelah didaftarkan terlebih dahulu kepada
investee. Pendaftaran ini dilakukan setelah pengumuman oleh investee
mengenai jumlah rupiah deviden perlembar saham. Sebaliknya penerimaan
bunga obligasi, dilakukan setelah ditagihkan kepada investee.
Catatan atas prosedur ini terlihat dari daftar deviden income, yang
dihitung berdasarkan pengumuman pembagian dividen oleh investee. Dalam
hal investasi dilakukan terhadap obligasi, maka auditor harus pula
menghitung kembali berapa pendapatan yang diperoleh dari bunga obligasi
tersebut. Verifikasi dilakukan untuk menentukan apakah perhitungan bunga
obligasi yang dilakukan klien telah cocok dengan tingkat bunga yang
ditetapkan oleh investee, dan di samping itu perlu pula dicocokkan
 EKSI4414/MODUL 4 4.83

rancangan penghitungan amortisasi premium dan discount yang dipersiapkan


oleh klien.
Program pengujian subtansi ini dimaksudkan untuk membuktikan assersi
penilaian dan alokasi serta kesempurnaan penghasilan bunga. Di samping itu,
juga akan memberikan pembuktian terhadap assersi eksistensi dan okurensi
dan hak-hak dan kewajiban terhadap piutang bunga.

8. Penelaahan Dokumentasi Harga Pasar Saham


Semua sekuritas yang dimiliki perusahaan pada dasarnya mengalami
fluktuasi harga di pasar bursa. Harga saham yang beredar di lantai bursa pada
umumnya mengalami situasi naik dan kadangkala turun. Perubahan harga-
harga tersebut sangat dipengaruhi oleh berbagai keadaan perekonomian
secara keseluruhan dan juga permintaan atau pun penawaran di lantai bursa.
Perubahan harga saham tersebut tidak sepenuhnya dapat dikendalikan oleh
investasi ataupun klien. Keadaan ini menunjukkan, nilai saham di lantai
bursa akan turon naik sejalan dengan perkembangan harga saham yang
berlaku di pasar bursa.
Mempertimbangkan adanya perkembangan yang selalu berubah di lantai
bursa, maka auditor harus mengamati harga-harga saham yang terjadi di
pasar bursa dan mengikuti perubahan-perubahannya sebagai dasar penentuan
kos investasi saham. Perkembangan harga saham dapat dilihat dari publikasi
resmi yang dikeluarkan oleh pengelola bursa saham, atau publikasi dari
lembaga lain yang otoritasnya diakui. Dengan adanya informasi ini, auditor
dapat melakukan penilaian terhadap kewajaran assersi rekening investasi
saham.

9. Bandingkan Penyajian Laporan Keuangan dengan GAAP


Pengungkapan adalah tinjauan kelayakan penyajian informasi yang
disajikan oleh klien dalam suatu laporan keuangan ditinjau dari aspek standar
pelaporan. Dalam hal ini, akuntan pemeriksa harus memperoleh keyakinan
adakah penyajian laporan keuangan telah memenuhi standar yang berlaku,
dalam hal ini prinsip akuntansi yang berlaku umur di Indonesia. Penyajian
saldo rekening investasi yang memadai meliputi identifikasi dan klasifikasi
berbagai jenis investasi yang disajikan dalam neraca dan bagaimana realisasi
pendapatannya dalam bentuk keuntungan atau kerugian yang disajikan dalam
statemen penghasilan.
4.84 Laboratorium Auditing 

LAT IH A N

Untuk memperdalam pemahaman Anda mengenai materi di atas,


kerjakanlah latihan berikut!

1) Bagaimanakah konsep dasar siklus investasi dan pendanaan?


2) Apa sasaran audit siklus investasi?

Petunjuk Jawaban Latihan:

1) Pada dasarnya aktivitas Investasi (Investing Activities) adalah pembelian


dan penjualan tanah, bangunan, peralatan, serta aktiva lain yang
umumnya tidak ditahan untuk dijual kembali. Di samping itu, aktivitas
investasi juga mencakup pembelian dan penjualan instrumen keuangan
yang tidak dimaksudkan untuk tujuan perdagangan.
Aktivitas pembiayaan (financing activities) mencakup transaksi dan
peristiwa di mana kas diperoleh dari atau dibayarkan kembali kepada
kreditor (pembiayaan dengan hutang) atau pemilik (pembiayaan dengan
ekuitas).

2) Sasaran Audit Investasi

Kategori Tujuan Audit atas


Tujuan Audit Saldo Akun
Asersi kelompok Transaksi

Keberadaan Akuisisi yang tercatat dari Aktiva tetap yang tercatat


atau transaksi aktiva tetap, merupakan aktiva produktif yang
keterjadian pelepasan aktiva tetap, dan digunakan pada tanggal neraca
reparasi serta pemeliharaan
merupakan transaksi yang
terjadi selama tahun berjalan
Kelengkapan Semua transaksi akuisisi Saldo aktiva tetap mencakup
aktiva tetap dan pelepasan pengaruh semua transaksi yang
aktiva tetap serta reparasi terjadi selam periode berjalan
dan pemeliharaan yang
terjadi selama periode
berjalan telah dicatat
Hak dan Entitas itu memiliki atau
Kewajiban mendapatkan hak atas semua
aktiva tetap yang dicatat pada
 EKSI4414/MODUL 4 4.85

Kategori Tujuan Audit atas


Tujuan Audit Saldo Akun
Asersi kelompok Transaksi

tanggal neraca

Penilaian atau Transaksi untuk beban Aktiva tetap dicatat pada harga
Alokasi penyusutan dan penurunan pokok dikurangi akumulasi
nilai aktiva tetap telah dinilai penyusutan dan diturunkan
dengan tepat nilainya sebesar penurunan nilai
yang material.
Penyajian dan Transaksi penyusutan, Aktiva tetap dan lease modal telah
Pengungkapan reparasi, dan pemeliharaan diidentifikasi dengan benar dan
serat lease operasi telah di diklasifikasikan dalam laporan
identifikasi dengan benar keuangan.
dalam laporan keuangan Pengungkapan yang berkaitan
dengan harga pokok, nilai buku,
metode penyusutan, dan umur
manfaat dari kleas utama aktiva
tetap, penggadaian aktiva tetap
sebagai agunan, dan syarat-syarat
utama dari kontrak lease modal
sudah memadai.

R A NG KU M AN

Pengujian substantif terhadap investasi ditujukan untuk memperoleh


keyakinan tentang keandalan catatan akuntansi yang bersangkutan
dengan investasi, membuktikan asersi keberadaan saldo investasi yang
dicantumkan di neraca dan keterjadian transaksi yang berkaitan dengan
investasi dalam tahun yang di audit, membuktikan asersi kelengkapan
semua unsur investasi dan transaksi yang berkaitan dengan investasi,
membuktikan asersi kepemilikan klien atas investasi yang dicantumkan
di neraca, membuktikan kewajaran penilaian investasi di neraca, dan
membuktikan kesesuaian penyajian investasi di neraca dengan Prinsip
Akuntansi Berterima Umum.
Dalam prosedur awal, auditor membuktikan apakah investasi yang
dicantumkan di neraca didukung dengan catatan akuntansi yang di
sajikan dan dapat diandalkan.
Dalam prosedur analitik, auditor menghitung berbagai rasio ; rasio
investasi sementara dengan aktiva lancar, rasio investasi jangka panjang
dengan aktiva lancar, rate of returns tiap-tiap golongan investasi, untuk
4.86 Laboratorium Auditing 

kemudian dibandingkan dengan harapan auditor, misalnya rasio tahun


lalu, rata-rata rasio industri, atau rasio yang dianggarkan. Perbandingan
ini membantu auditor untuk mengungkapkan : Peristiwa atau transaksi
yang tidak biasa, perubahan akuntansi, perubahan usaha, fluktuasi acak,
atau salah saji. Lalu auditor melakukan pengujian rinci substantif sesuai
dengan tujuan yang telah dibuat.
Verifikasi penyajian dan pengungkapan investasi d neraca ditujukan
untuk memperoleh informasi apakah klien telah menyajikan investasi di
neraca sesuai dengan prinsip akuntansi yang berterima umum dengan
pengungkapan yang memadai, Informasi mengenai hal ini dapat
diperoleh auditor dengan cara memeriksa klasifikasi persediaan di neraca
dan memeriksa investasi jangka panjang mengenai kemungkinan sebagai
alat pengendalian perusahaan lain.

TES F OR M AT IF 2

Pilihlah satu jawaban yang paling tepat!


1) Dalam audit terhadap siklus investasi, auditor akan menemukan
dokumen-dokumen berikut ini, kecuali ….
A. broker sadvice
B. voucher register
C. sertifikat saham
D. bond sertificates

2) Fungsi-fungsi yang terkait dalam penanganan transaksi siklus investasi


antara lain, kecuali ….
A. fungsi pembelian saham dan obligasi
B. pencatatan dan pengakuan transaksi investasi saham dan piutang
jangka panjang
C. penerimaan bunga dan deviden
D. pembayaran bunga dan deviden

3) Dalam rangka membuktikan bahwa saldo pos investasi benar-benar ada,


auditor harus melakukan langkah-langkah audit:
A. melakukan konfirmasi pada para brokers (pialang)
B. Melakukan observasi terhadap sertifikat surat-surat berharga yang
dimiliki
C. Melakukan wawancara kepada kepala bagian akuntansi terhadap
kebijaksanaan pembelian surat-surat berharga
D. melakukan penelusuran terhadap notulen catatan rapat pimpinan
terhadap kebijaksanaan investasi
 EKSI4414/MODUL 4 4.87

4) Auditor perlu mempelajari struktur pengendalian intern terhadap siklus


investasi dengan tujuan:
A. memperoleh keyakinan terhadap reabilitas catatan akuntansinya
B. menentukan tingkat risiko deteksi dalam audit substansi terhadap
pos investasi
C. menentukan tingkat risiko pengendalian dalam audit kepatuhan
D. Semua jawaban A, B, dan C di atas benar

5. Ruang lingkup audit terhadap siklus investasi, meliputi:


A. transaksi rekening investasi dalam piutang jangka panjang dan
saham
B. rekening investasi dan rekening kas
C. rekening investasi, rekening modal, dan penghasilan
D. semua jawaban A, B,dan C di atas tidak ada yang benar

6) prinsip akuntansi yang lazim, terhadap penyajian pos modal adalah,


kecuali ….
A. metode penilaian terhadap pos investasi beserta kebijaksanaan
akuntansinya harus diungkapkan
B. Rekening investasi saham disajikan dengan memberi disclosure
terhadap komposisi penguasaan saham terhadap perusahaan lain
C. Rekening investasi modal saham beserta penjelasan yang harus
diungkapkan dalam neraca dengan klasifikasi yang sesuai dengan
PAI
D. Jawaban a dan b di atas benar

7) Dalam rangka audit terhadap elemen rekening piutang jangka panjang


auditor harus melakukan observasi apakah rekening pembantu dan
catatan akuntansi menunjukkan informasi yang sama serta dapat
memberikan kejelasan perhitungannya. Observasi ini bertujuan untuk
memperoleh petunjuk bahwa:
A. Apakah piutang jangka panjang dinyatakan understated
B. Discounton bond payable,dinyatakan understated
C. Premiumob bond payable, dinyatakan understated
D. Penghasilan bunga dalam periode audit dinyatakan overstated

8) Semua transaksi-transaksi yang membentuk investasi dalam perusahaan,


harus ditelusuri ke:
A. Catatan rapat dewan komisatis
B. Jurnal penerimaan kas
C. Jurnal pengeluaran kas
D. Jumlah sertifikat saham dan investasi obligasi
4.88 Laboratorium Auditing 

9) Dividen payable merupakan rekening yang digunakan untuk mencatat:


A. Penghasilan dari investasi saham
B. Penghasilan dari investasi obligasi
C. Tagihan kepada perusahaan yang mengeluarkan obligasi
D. Semua jawaban a, b, dan c di atas salah

10) Program audit yang dilakukan degan membuat kalkulasi kembali


terhadap daftar surat-surat berharga, bertujuan:
A. Verifikasi eksistensi terhadap pos investasi
B. Mengetahui kecermatan penyajian pos investasi dalam neraca
beserta penilaiannya
C. Menentukan kebenaran pengungkapan pos investasi
D. menentukan hak-hak perusahaan terhadap semua investasi yang
dicantumkan dalam neraca

11) Dokumen-dokumen berikut ini akan saudara peroleh dalam melakukan


pemeriksaan pos investasi, kecuali ….
A. Notulen rapat Direksi
B. Brokersadvice
C. Cancelledchecks
D. Cashremittanceadvice

12) Untuk membuktikan eksistensi pemilikan surat-surat berharga, auditor


dapat melakukan prosedur berikut, kecuali ….
A. Inspeksi surat-surat berharga yang ada
B. Hitung surat berharga yang ada
C. Telusur kembali pencatatannya ke rekening investasi
D. Konfirmasi kepada pihak lain yang berkepentingan

13) Perbedaan investasi jangka panjang dengan investasi jangka pendek


dilihat dari:
A. Tujuan mengadakan investasi
B. Ujud fisik
C. Materialitas dana yang diinvestasikan
D. Periode waktu perputaran investasi

14) Kertas kerja pemeriksaan untuk perhitungan fisik surat berharga harus
memuat informasi berikut, kecuali ….
A. Nomor sertifikat
B. Jumlah lembar surat berharga atau nilai nominalnya
C. Harga pasar surat berharga
D. Tanggal pengeluaran surat berharga
 EKSI4414/MODUL 4 4.89

15) Kesalahan dalam penanganan transaksi penjualan surat-surat berharga


terjadi karena beberapa alasan. Salah satu alasannya adalah ….
A. Order penjualan mungkin tidak cermat dalam penghitungan
kuantitas maupun penulisan jenis surat berharga yang dijual
B. Penjualansuratberhargadenganrisikokredityangtidak diperhitungkan
C. Penjualan surat berharga tidak menggunakan jasa para pialang
D. Kegiatan penjualan ditangani oleh beberapa orang yang ahli dalam
bidangnya secara bersama-sama

Latihan Kasus

Dalam kasus ini Anda diminta berperan sebagai Tresna, seorang auditor
dari KAP. AHMADIANSYAH DAN REKAN. Saudari Tresna diminta untuk
mengaudit siklus perolehan dan pembayaran investasi dari perusahaan klien
yaitu PT. INTISARI pada tahun 2010 untuk periode pembukuan tahun 2009.
PT INTISARI adalah perusahaan dagang jamu dan obat yang terkenal di
Indonesia. Untuk memperluas usahanya maka entitas bisnis kecil menengah
ini mencoba menanamkan investasinya dalam bentuk saham dan surat
obligasi. Hal tersebut sudah berlangsung selama 3 tahun sampai dengan
sekarang. Tresna memperoleh informasi tahun lalu dan berkas kertas kerja
tahun lalu dari Supervisornya yaitu Bapak Rian. Beliau juga memberikan
instruksi untuk mempelajari berkas kertas kerja tahun lalu tersebut dan
mempelajari pengendalian internal dari kertas kerja pengendalian internal
yang telah dibuat sebelumnya oleh Tresna. Berkas-berkas tersebut
dilampirkan sebagai berikut.
4.90 Laboratorium Auditing 

a. Kertas kerja tahun lalu

SIKLUS PEROLEHAN DAN PEMBAYARAN INVESTASI


Program Audit
Tujuan audit adalah untuk meyakinkan bahwa:
1. Untuk membuktikan saldo investasi tanggal neraca benar-benar ada, dan
merupakan milik perseroan (exixtence and ownership).
2. Untuk menentukan bahwa penilaian investasi telah sesuai dengan Standar
Akuntansi Keuangan (valuation).
3. Investasi yang dijadikan jamina telah diungkapkan dalam laporan keuangan
(disclosure).
4. Investasi telah dicatat dan diklasifikasikan dengan akurat (accuracy and
classification).

Berikut prosedur audit yang mendukung program audit di atas


 EKSI4414/MODUL 4 4.91

Dikerjakan Oleh
No. Prosedur Audit
Indeks Paraf
INVESTASI
1. Siapakah skedul utama dari investasi H Tresna
2. Lakukan konfirmasi atas investasi yang dipegang oleh pihak lain, apabila digunakan sebagai jaminan oleh H Tresna
pihak bank atau dikuasai oleh pihak broker/pialang.
3. Minta catatan kurs harga pasar (market price) pada tanggal neraca untuk saham dan bandingkan dengan
harga perolehan saham.
4. Periksa transaksi mutasi penambahan dan pengurangan dengan melihat bukti pembelian dan penjualan
apakah telah mendapat persetujuan dari pihak yang berwenang. Tresna
5. Lakukan verifikasi atas dividen tunai / saham
6 Lakukan pengecekan pencatatan investasi apakah sesuai dengan ketentuan standar akuntansi yang
berlaku umum.
Metode Akuntansi Kepemilikan saham
Metode biaya <20% PSAK No.13 H Tresna
Metode ekuitas 20% - 50% PSAK No. 15
Konsolidasi >50% PSAK No. 4
7. Minta bukti poto kopi akta notaris atas investasi pada perusahaan asosiasi atas anak perusahaan H Tresna
8. Lakukan verifikasi harga perolehan dari investasi pada anak perusahaan (perhatikan persentase
kepemilikannya) dengan mencocokkan komposisi penyetoran modal pada akta notaris tersebut. Tresna
9. Lakukan audit terhadap perusahaan asosiasi / anak perusahaan yang dilakukan investasi atau
minta laporan keuangan yang telah diaudit oleh kantor akuntan lain untuk keperluan penyusunan
laporan keuangan konsolidasi. H Tresna
10 Yakinkan bahwa peraturan perpajakan yang berlaku telah ditaati. Tresna
Klien : Dibuat Oleh : Diperiksa Oleh : Indeks :
PT, INTISARI Tresna Rian -
Skedul : Tanggal : Tanggal : Periode :
Siklus perolehan dan pembayaran iNVESTASI 3/01/2009 6/01/2009 31/12/2008
4.92 Laboratorium Auditing 

(Kertas Kerja)
AHMADIANSYAH& Rekan Kantor Akuntan Publik

Keterangan Ref. Per Klien PARE Per Audit 31/12/ Per audit
KK 31/12/2008 Dedit Credit 2008 31/12/2007
PT. RENKA 190.560.000 - - 190.560.000 < 190.560.000
PT. WIRASWASTIKA 203.400.000 - (14) 1.400.000 203.000.000 < 198.450.000

393.960.000 393.560.000 < 389.010.000


^ ^ ^ ^ ^
Ke A2

Klien : Dibuat Oleh : Diperiksa Oleh : Indeks :

PT, ARANKA Tresna Rian H

Tanggal : Tanggal : Periode :


Skedul:
Investasi Dalam Saham 12/01/2009 10/02/2009 31/12/2008
 EKSI4414/MODUL 4 4.93

AHMADIANSYAH dan Rekan Kantor Akuntan Publik


(Kertas Kerja)
Catatan Pemeriksaan :
1. Berdasarkan laporan keaunagan PT. WIRASWASTIKA yang sudah di audit
Oleh kantor akuntan lain dengan pendapat wajar tanpa pengecualian , ternyata
Perusahaan belum mencatat pengaruh penyertaan sahamnya sehingga perlu
Dibuatkan koreksi sebagai berikut.
(14) Beban lain –lain 1.400.000
Investasi 1.400.000
(koreksi untuk mencatat pembagian kerugian PT. WIRASWASTIKA tahun
Yogyakarta, 3 Januari 2009
2008 yang belum dicatat)
No:01/KInvs./2008/INTISARI
Sedangkan laporankeuangan PT. RENKA belum diketahui sampai sekarang
Kepada 2. Kami tidak melakukan konfirmasi untuk kedua investasi tersebut dan men-
Dapatkan jawaban setuju ( dari PT RENKA) serta jawaban tidak setuju dari
Yth.PT. RENKA
PT. WIRASWASTIKA.
Jl Raya Sultan Agung 70 Jakarta
u.p.ManajerAkuntansidanKeuangan
Kesimpulan Pemeriksaan :
Menurut pendapat kami, saldo investasi tidak disajiakan secara wajar dan sesuai dengan
Standar Akuntansi Keuangan Yang Berlaku Umum.
Klien : Dibuat Oleh : Diperiksa Oleh : Indeks :
PT, INTISARI Rihan Galih G
Tanggal : Tanggal : Periode :
Skedul:
12/01/2009 10/02/2009 31/12/2008
Beban di bayar dimuka
4.94 Laboratorium Auditing 

Yogyakarta, 3 Januari 2009


No:02/KInvs./2008/INTISARI

Kepada
Yth. PT. WIRASWASTIKA
Jl Raya Beringin 32 Bogor
u.p. Manajer Akuntansi dan Keuangan

Dengan hormat,

Auditor kami, AHMADIANSYAH DAN REKAN, sedang memeriksa laporan keuangan kami dan ingin
mendapatkan konfirmasi langsung mengenai saldo i n v e s t a s i kami pada perusahaan Anda. Mohon
bandingkan informasi di bawah ini dengan catatan Anda pada tanggal tersebut. Apabila jumlahnya tidak cocok,
mohon jelaskan secara terperinci penyebab perbedaannya pada formulir di bawah ini. Kemudian tanda tangani dan
kirimkan langsung kepada auditor kami dengan menggunakan amplop terlampir.
Hormat kami
Nine Apr
Nine Apriyanti.
(Manajer akuntansi dan keuangan)
 EKSI4414/MODUL 4 4.95

KONFIRMASI

No:01/KInvs./2008/INTISARI
Kepada
KANTOR AKUNTAN AHMADIANSYAH DAN REKAN
Jakarta

Dengan Hormat

Saldo piutang PT. INTISARI pada perusahaan kami pada tanggal 31 Desember 2009 sebesar Rp190.560.000 adalah
cocok/tidak cocok, *) Jika tidak cocok; mohon jelaskan.
........................................................................................................................................................ .........................................
.......................................................................................................................................................................................
Hormat kami

Nama :
Faliqquzzaman
...............................................................................................
Bagas Faliquzzaman
Jabatan : (Manajer akuntansi dan keuangan) H.H1
Tanggal : 26 Januari 2009 *)Coret yang tidak perlu
4.96 Laboratorium Auditing 

Dengan hormat,

Auditor kami, AHMADIANSYAH DAN REKAN, sedang memeriksa laporan keuangan kami dan ingin
mendapatkan konfirmasi langsung mengenai saldo i n v e s t a s i kami pada perusahaan Anda. Mohon
bandingkan informasi di bawah ini dengan catatan Anda pada tanggal tersebut. Apabila jumlahnya tidak cocok, mohon
jelaskan secara terperinci penyebab perbedaannya pada formulir di bawah ini. Kemudian tanda tangani dan kirimkan
langsung kepada auditor kami dengan menggunakan amplop terlampir.
Hormat kami

Nine Apr
Nine Apriyanti.
(Manajer akuntansi dan keuangan)
 EKSI4414/MODUL 4 4.97

KONFIRMASI

No:01/KInvs./2008/INTISARI
Kepada
KANTOR AKUNTAN AHMADIANSYAH DAN REKAN
Jakarta

Dengan Hormat

Saldo piutang PT. INTISARI pada perusahaan kami pada tanggal 31 Desember 2009 sebesarRp. 203.400.000 adalah
cocok / tidak cocok, *)Jika tidak cocok; mohon jelaskan.
................................................................................................................................................................................... .............
...................................................................................................................... ..................................................................
Hormat kami

Latiefah-Zahra
...............................................................................................
Nama : Latifah Azzahra
Jabatan : (Manajer akuntansi dan keuangan) H.H2
Tanggal : 26 Januari 2009 *)Coret yang tidak perlu
4.98 Laboratorium Auditing 

Setelah mempelajari data tahun lalu maka langkah selanjutnya adalah


mempelajari pengendalian internal perusahaan terhadap siklus perolehan dan
pembayaran investasi.
Informasi di bawah ini dibagi menjadi dua bagian, yaitu: (1)
pengendalian internal dan (2) prosedur audit untuk pengujian kewajaran.
Informasi ini dapat digunakan untuk menyelesaikan permasalahan ini.
Dari waktu ke waktu, PT. INTISARI menginvestasikan kelebihan
dananya dalam bentuk deposito berjangka dan investasi saham jangka
panjang.
Berikut ini adalah kuesioner pengendalian internal (internal
controlquestionnaire-ICQ) yang telah diselesaikan oleh Tresna. Pelajari ICQ
dengan hati-hati. Selain itu, pelajari juga informasi dari berkas permanen
yang berhubungan dengan siklus ini. Setelah semua dilakukan, maka Anda
dapat menentukan penilaian pengendalian internal dan membuat analisis
kekuatan dan kelemahannya.
 EKSI4414/MODUL 4 4.99

Kantor Akuntan Publik


AHMADIANSYAH& Rekan Kertas kerja pemeriksaan internal

Y = Ya T=
Internal Control Quetionare Tidak
TR = Tidak Relevan
Y T TR
1. Apakah surat berharga disimpan dengan aman untuk mencegah kehilangan atau penyalahgunaan?
Jelaskan:
Disimpan dalam Bank Safety BOX Bank PRIMA
2. Apakah surat berharga milik phak ketiga yang diterima sebagi jaminan atau untuk kepentingannya disimpan secara terpisah dan aman?
3. Apakah pembelian dan Penjualan surat berharga harus diotorisasi oleh dewan komisaris / staf yang ditunjuk oleh dewan komisaris?
4. Bila surat berharga digadaikan:
a. Apakah telah disetujui oleh dewan komisaris ?
b. Didentifiksaikan dalam catatan?
5. Apakah surat berharga yang dimilik sudah atas nama perusahaan?
Bila tidak :
a. Apakah ditanda tangani tasa nama perusahaan?
b. Dilengkapi dengan surat kuasa penuh?
6. Bila terdapat kupon Obligasi, apakah kupon obligasi yang telah jatuh tempo tetap terlampir dalam surat obligasi?
7. Apakah bagian akuntansi mencatat perincian surat-surat berharga yang dimiliki oleh pihak ketiga yang disimpan perusahaan?

8. Apakah dibedakan penilaian surat berharga jangka pendek (marketable sekurities) dan jangka panjang (long-term investment) ?
Jika Ya, Jelaskan:
a. Surat berharga (efek) yang dapat dipasarkan berdasarkan metode terndah antara harga perolehan atau pasar (Cownwill)
b. Investasi jangka panjang berdasarkan metode biaya atau Metode Ekuitas.
Klien : Dibuat Oleh : Diperiksa Oleh : Indeks :

PT, INTISARI Tresna Rian -


Skedul Tanggal : Tanggal : Periode :
Surat Berharga dan Investasi 14/12/2009 17/2/2009 31/12/2009
4.100 Laboratorium Auditing 

Kantor Akuntan Publik


AHMADIANSYAH& Rekan Kertas kerja pemeriksaan internal

A. Kelemahan-kelemahan yang tidak tercantum di atas :

B. Catatan Lain :

C. Kesimpulan penilaian Baik / Buruk/ Sedang

D. Revisi kesimpulan penilaian (lampirkan alasannya.)

Klien : Dibuat Oleh : Diperiksa Oleh : Indeks :

PT, INTISARI Tresna Rian -


Skedul Tanggal : Tanggal : Periode :
Surat Berharga dan 14/12/2009 17/2/2009 31/12/2009
Investasi
 EKSI4414/MODUL 4 4.101

Dari kusioner pengendalian internal di atas, maka dapat disimpulkan


bahwa pengendalian internal PT. INTISARI adalah Baik. Maka langkah
selanjutnya adalah menentukan program audit apa yang harus dibuat, Berikut
adalah program audit yang telah didiskusikan dengan Bapak Rian sebagai
Supervisor.

PROGRAM AUDIT
Tujuan audit adalah untuk meyakinkan bahwa:
1) Untuk membuktikan saldo investasi tanggal neraca benar-benar ada, dan
merupakan milik perseroan (exixtence and ownership).
2) Untuk menentukan bahwa penilaian investasi telah sesuai dengan
Standar Akuntansi Keuangan (valuation).
3) Investasi yang dijadikan jaminan telah diungkapkan dalam laporan
keuangan (disclosure).
4) Investasi telah dicatat dan diklasifikasikan dengan akurat (accuracy and
classification).

Langkah selanjutnya adalah membuat prosedur audit. Untuk membuat


prosedur audit untuk tahun berjalan, maka Anda perlu memerhatikan hal-hal
sebagai berikut:
1. Saudara Rian memberikan rincian buku besar investasi per 31 Desember
2007adalah sebagai berikut:

Tanggal Keterangan Dr(Rp) Cr (Rp) Saldo (Rp)


01/01/07 Saldo Awal - - 386.250.000
02/11/07 Pembelian 129.375.000 - 515.625.000
31/12/07 Saldo Akhir - - 515.625.000

Berdasarkan rincian tersebut Anda mengajukan pertanyaan kepada Ibu


Nine. Sedangkan Anda mendapatkan penjelasan dari beliau,
penjelasannya adalah sebagai berikut:
4.102 Laboratorium Auditing 

15.000 lembar saham PT. RENKA, nominal Rp15.000 perlembar =


Rp185.625.000 (dibeli tanggal 9 Juni 2004 dengan kepemilikan 10%)
30.000 lembar saham PT. WIRASWASTIKA, nominal Rp5.000
perlembar (dibeli tanggal 27Juni 2005 dengan kepemilikan 20%)
= Rp200.625.000
= Rp386.250.000

2. Mendapat informasi dari perusahaan investasi yang berkaitan dengan


rencana pemekaran PT RENKA pada tahun 2010 yang diperkirakan akan
menaikkan harga pasar saham PTRENKA. Maka pada tanggal 2
November 2009, PT. INTISARI memutuskan membeli lagi 7.500 lembar
saham (5%) PT. RENKA dengan harga Rp130.500.000 termasuk beban
broker sebesar Rp1.500.000.
Saudara Rian mencatat transaksi tersebut sebagai berikut.

Akun Debit Credit


Investasi 129.375.000
Beban Investasi 1.125.000
Bank Prima 130.500.000

3. Pada Tanggal 31 Desember 2009. Anda bersama-sama dengan Ibu Nine


pergi ke Bank Prima, di mana Anda akan melakukan pemeriksaan untuk
surat berharga yang dimiliki oleh PT. INTISARI dalam kotak
penyimpanan (safety box). Anda mempersiapkan dokumen untuk
pengujian tersebut.
4. Setelah tiba dari Bank Prima, Anda membuat surat konfirmasi untuk
perusahaan investe dan mengirimkannya pada tanggal 4 Januari 2010.
5. PT. RENKA memberikan informasi bahwa laba bersih perusahaan
tahun 2009 sebesar Rp750.000.000 dan pembagian dividen sebesar
Rp7.500 per lembar. Laba bersih PT. RENKA diketahui diperoleh secara
merata sepanjang tahun. Dividen diumumkan setiap tanggal 31
Desember tahun berjalan dan dibayarkan pada tanggal 6 Januari tahun
berikutnya.
6. Sedangkan informasi PT. WIRASWASTIKA yang diperoleh adalah
perusahaan tersebut tahun 2009 mengalami kerugian sebesar
Rp75.000.000 dan klien belum melakukan pencatatan apapun.
 EKSI4414/MODUL 4 4.103

TUGAS ANDA

1) Pelajari ICQ yang telah dibuat oleh Tresna.


2) Buatlah prosedur audit yang diperlukan dalam pemeriksaan ini.
3) Buatlah Kertas Kerja Pemeriksaan untuk pengujian ketaatan dan
kewajaran saldo.
4) Lengkapilah kertas kerja yang tersedia.

Cocokkanlah jawaban Anda dengan Kunci Jawaban Tes Formatif 2 yang


terdapat di bagian akhir modul ini. Hitunglah jawaban yang benar.
Kemudian, gunakan rumus berikut untuk mengetahui tingkat penguasaan
Anda terhadap materi Kegiatan Belajar 2.

Jumlah Jawaban yang Benar


Tingkat penguasaan = 100%
Jumlah Soal

Arti tingkat penguasaan: 90 - 100% = baik sekali


80 - 89% = baik
70 - 79% = cukup
< 70% = kurang

Apabila mencapai tingkat penguasaan 80% atau lebih, Anda dapat


meneruskan dengan modul selanjutnya. Bagus! Jika masih di bawah 80%,
Anda harus mengulangi materi Kegiatan Belajar 2, terutama bagian yang
belum dikuasai.
4.104 Laboratorium Auditing 

Kunci Jawaban Tes Formatif

Tes Formatif 1 Tes Formatif 2


1) C 1) C
2) B 2) B
3) D 3) A
4) C 4) D
5) C 5) D
6) B 6) C
7) B 7) A
8) D
9) A
10) B
11) A
12) B
13) D
14) A
15) A
 EKSI4414/MODUL 4 4.105

Daftar Pustaka

AICPA. (1998). AICPA Professional Standards as of June 1, 1998. Volume


I. Commerce Clearing House, Inc. Chicago.

AICPA. (1998). AICPA Professional Standards as of June 1, 1998. Volume


II. Commerce Clearing House, Inc. Chicago.

Agoes, Sukrisno. (2004). Auditing(Pemeriksaan Akuntan) oleh Kantor


Akuntan Publik Jilid 1. Edisi Ketiga. Lembaga Penerbit Fakultas
Ekonomi Universitas Indonesia. Jakarta.

Arens, Alvin A. and James K. Loebbecke. (2000). Auditing: An Integrated


approach. Eight Edition. Prentice-Hall, Inc. Upper Saddle River.

Arens, Alvin A., Randal J. Elder, and Mark S. Beasley. (2003). Auditing and
Assurance Service – An Integrated Approach. 9th Edition. Prentice Hall.
Englewood Cliffs, New Jersey.

Boynton, William C. and Walter G. Kell. (1996). Modern Auditing. Sixth


Edition. John Wiley & Sons. New York.

Carmichael, D.R and Alan J. Winter. (1985). The Evolution of Audit


Reporting. Dalam D.R. Carmichael, john J. Willingham (Eds.)
Perspectives in Auditing. Fourth Edition. McGraw-Hill Book Company.
New York.

Carmichael, D.R and John J. Willingham. (1996). Auditing Concepts and


Methods, a Guide to Current Theory and Practice. 6th Edition. McGraw-
Hill Book Company. New York.

Herbert, Leo. (1979). Auditing The Performance of Management. Lifetime


Learnig Publications. Belmont, California.
4.106 Laboratorium Auditing 

Ikatan Akuntan Indonesia – Kompartemen Akuntan Publik. (2001). Standar


Profesional Akuntan Publik per 1 Januari 2001. Penerbit Salemba
Empat. Jakarta.

______. (2002). Standar akuntansi Keuangan. Penerbit Salemba Empat.


Jakarta.

Konrath, Laweey F. (2002). Auditing Concepts and Application, a Risk –


Analysis Approach. 5th Edition. West Pubishing Company.

Mulyadi. (2001). Sistem Akuntansi. Edisi Ketiga. PT Salemba Empat.


Jakarta.

Mulyadi. (2002). AuditingBuku 1. Edisi 6. Salemba Empat. Jakarta.

Newman, Benyamin. (1980). Forms manual for The CPA. John Wiley &
Sons. New York.

Novak, Stephen R. (1980). Field Auditor’s Manual and Guide. Second


Printing. Institute for Business Planning, Inc. Englewood Cliffs, New
Jersey.

Sawyer, Lawrence. (1996). Sawyer’s Internal Auditing, The Practice of


Modern Internal Auditing. The Institute of Internal Auditors. Altamonte
Springs, Florida.

Taylor, Donald H. and William Glezen. (1991). Auditing: Integrated Concept


and Procedures. 5th Edition. John Wiley & Sons, Inc. New York.

Whittington, O. Ray and Kurt Pany. (2001). Principles of Auditing, and


Other Assurance Services. 13th Edition. McGraw-Hill. Singapore.
Modul 5

Pemeriksaan atas Siklus Perolehan


dan Pembayaran: Aset Tetap,
Pendapatan, dan Beban
Dr. Amilin, M.Si., Ak.
Dr. Oman Rusmana, M.Si., Ak.

PEN D A HU L UA N

S iklus perolehan dan pembayaran melibatkan setiap keputusan dan proses


yang dibutuhkan untuk memperoleh barang dan jasa guna melaksanakan
operasi perusahaan. Jasa yang diperoleh perusahaan juga dapat dibagi
menjadi dua, yaitu jasa yang hanya menghasilkan manfaat satu tahun atau
kurang (jasa personel, bunga, asuransi, iklan) dan jasa yang menghasilkan
manfaat lebih dari satu tahun (aktiva tidak berwujud). Dalam siklus ini
terdapat beberapa akun yang terkait yaitu:
1. Beban di bayar di muka.
2. Perlengkapan kantor.
3. Investasi.
4. Aset tetap.
5. Pendapatan dan Beban.

Di mana akun-akun tersebut memiliki keterkaitan dengan akun-akun


lainnya seperti pengeluaran kas.
Modul ini terbagi atas dua kegiatan belajar. Kegiatan Belajar 1, akan
membahas Pemeriksaan atas aset tetap dan akun-akun yang terkait di
dalamnya. Aktiva tetap memiliki karakteristik yang berbeda dengan aktiva
lancar, sehingga hal ini memiliki dampak terhadap pengujian substantif
terhadap tipe aktiva ini. Oleh karena itu, dalam deskripsi aktiva tetap
diuraikan perbedaan karakteristik aktiva tetap dibandingkan aktiva lancar dan
nampaknya terhadap pengujian substantif aktiva tetap. Maka dalam bab ini
akan dibahas mengenai seluk-beluk pemeriksaan aktiva tetap dan diakhiri
dengan pembahasan mengenai perancangan substantif terhadap aktiva tetap.
5.2 Laboratorium Auditing 

Kegiatan Belajar 2 akan membahas tentang Pemeriksaan atas perolehan


dan pembayaran Pendapatan dan beban. Kedua akun tersebut erat kaitannya
dengan laba atau rugi. Maka tujuan audit terhadap siklus ini adalah untuk
meyakinkan apakah perolehan dan pembayaran pendapatan dan beban yang
terdapat dalam laporan laba atau rugi telah disajikan bendara dan sesuai
dengan Standar Akuntansi yang berlaku umum. Maka dalam bab ini akan
dibahas mengenai seluk-beluk pemeriksaan pendapatan dan beban serta
diakhiri dengan pembahasan mengenai perancangan substantif terhadap
pendapatan dan beban.
Setelah membaca modul ini Anda diharapkan dapat:
1. menjelaskan siklus perolehan dan pembayaran pada aset tetap,
2. menjelaskan prosedur pemeriksaan atas siklus perolehan dan
pembayaran pada aset tetap, pendapatan, dan beban,
3. menjelaskan siklus perolehan dan pembayaran pada pendapatan dan
beban,
4. menjelaskan prosedur pemeriksaan atas siklus perolehan dan
pembayaran pada pendapatan, dan beban, dan
5. menerapkan pemeriksaan atas siklus perolehan dan pembayaran pada
aset tetap, pendapatan, dan beban.
 EKSI4414/MODUL 5 5.3

Kegiatan Belajar 1

Pemeriksaan atas Siklus Perolehan


dan Pembayaran Aset Tetap

A. SIKLUS PEROLEHAN DAN PEMBAYARAN ASET TETAP

Aktiva tetap adalah kekayaan perusahaan yang memiliki wujud,


memiliki manfaat ekonomis lebih dari satu tahun, dan diperoleh perusahaan
untuk melaksanakan kegiatan perusahaan, bukan untuk dijual kembali.

1. Sifat dan Contoh Biaya Dibayar di muka dan Aset Tetap


Aktiva tetap (fixed assets) disebut juga Property, Plant and Equipment.
Menurut Standar Akuntansi Keuangan (PSAK No.14, hal 16.2 & 16.3 -
IAI, 2002):
Aktiva tetap adalah aktiva berwujud yang diperoleh dalam bentuk siap
pakai atau dengan dibangun lebih dahulu, yang digunakan dalam operasi
perusahaan, tidak dimaksudkan untuk dijual dalam kegiatan normal
perusahaan dan mempunyai masa manfaat lebih dari satu tahun. Suatu benda
berwujud harus diakui sebagai suatu aktiva dan dikelompokkan sebagai
aktiva tetap bila:
a. besar kemungkinan (probable) bahwa manfaat keekonomian di masa
akan datang yang berkaitan dengan aktiva tersebut akan mengalir ke
dalam perusahaan; dan
b. biaya perolehan aktiva dapat diukur secara andal.
1) Beberapa sifat atau ciri aktiva tetap adalah:
a) Tujuan dari pembeliannya bukan untuk dijual kembali atau
diperjualbelikan sebagai barang dagangan, tetapi untuk
dipergunakan dalam kegiatan operasi perusahaan.
b) Mempunyai masa manfaat lebih dari satu tahun.
c) Jumlahnya cukup material.
Sifat pertama dari aktiva tetap tersebut yang membedakan aktiva
tetap dari persediaan barang dagangan. Misalnya mobil yang
dimiliki PT. Astra sebagai produsen mobil, hasil produksi/rakitan
yang berupa mobil untuk dijual harus digolongkan sebagai
persediaan barang dagangan (inventory), sedangkan mobil yang
5.4 Laboratorium Auditing 

dipakai untuk antar jemput pegawai digunakan oleh direksi dan para
manajer perusahaan harus digolongkan sebagai aktiva tetap.
Sifat kedua dari aktiva tetap, merupakan salah satu alasan mengapa
aktiva tetap harus distelusurikan.
Biaya penyusutan merupakan alokasi dari biaya penggunaan aktiva
tetap selama masa manfaatnya, secara sistematis dan teratur
(menggunakan metode tertentu yang di terapkan secara konsisten).
Sifat ketiga merupakan salah satu alasan mengapa setiap perusahaan
harus mempunyai kebijakan kapitalisasi, yang membedakan antara
capital expenditure dan revenue expenditure.
Jumlahnya material dan mempunyai manfaat lebih dari satu tahun.
Revenue expenditure adalah suatu pengeluaran yang jumlahnya
tidak material walaupun masa manfaatnya mungkin lebih dari satu
tahun. Selain itu Revenue Expenditure merupakan pengeluaran yang
dilakukan perusahaan dalam rangka menghasilkan pendapatan dan
dibebankan ke dalam rugi laba pada saat terjadinya beban tersebut.
Misalnya pembelian mesin tik, meja tulis yang harga per unitnya
kurang dari Rp500.000,- bagi perusahaan yang besar (misalkan
Pertamina) akan merupakan revenue expenditure, tetapi bagi
perusahaan yang kecil (misal kantor akuntan kecil) akan merupakan
capital expenditure.
2) Fixed assets atau aktiva tetap bisa dibedakan menjadi:
a) Fixed tangible assets (aktiva tetap yang mempunyai wujud/bentuk,
bisa dilihat, bisa diraba).
b) Fixed intangible assets (aktiva tetap yang tidak mempunyai
wujud/bentuk, sehingga tidak bisa dilihat dan tidak bisa diraba).
3) Yang termasuk fixed tangible assets misalnya:
a) Tanah (Land) yang di atasnya dibangun gedung kantor, pabrik atau
rumah. Tanah ini biasanya tidak distelusurikan (menurut SAK
maupun peraturan pajak).
b) Tanah bisa dimiliki dalam bentuk hak milik, hak guna bangunan
(biasanya jika kita membeli rumah dari real estate) yang
mempunyai jangka waktu 20-30 tahun, hak guna usaha dan hak
pakai. Perlu diperhatikan bahwa perusahaan asing dan warga negara
asing tidak diperbolehkan membeli tanah dengan hak milik.
c) Gedung (Building) termasuk pagar, lapangan parkir, taman, mesin-
mesin (Machinery), Peralatan (Equipment), Furniture & Fixtures
 EKSI4414/MODUL 5 5.5

(meja, kursi), Delivery EquipmenWehicles (mobil, motor, kapal laut,


pesawat terbang).
d) Natural Resources (Sumber Alam), seperti pertambangan minyak,
batu bara, emas, marmer dan hak pengusahaan hutan (HPH).
Natural resources ini harus dideplesi, bukan distelusurikan, pada
saat sumber alam tersebut mulai menghasilkan.
4) Yang termasuk intangible assets misalnya:
Hak paten, hak cipta (copy right), franchise, goodwill, preoperating
expenses (biaya-biaya yang dikeluarkan sebelum perusahaan berproduksi
secara komersial, termasuk biaya pendirian).
Contoh dari franchise misalnya Kentucky Fried Chicken, Hamburger,
McDonald, Es teller 77. Dalam hal ini pengusaha yang ingin menjual
makanan/minuman tersebut harus menandatangani kontrak dengan
pemilik franchise, agar bisa menjual makanan/minuman dengan rasa,
bentuk, gaya, dekorasi yang khusus untuk jenis makanan tersebut, tentu
saja dengan membayar royalty.
5) Perbedaan Karakteristik Aktiva Tetap dengan Aktiva Lancar
Aktiva tetap memiliki karakteristik yang berbeda dengan aktiva lancar.
Perbedaan karakteristik ini berdampak terhadap pengujian substantif
kedua golongan aktiva tersebut. Jika Auditor tidak menyadari dampak
perbedaan karakteristik kedua aktiva tersebut, ia tidak akan dapat
melakukan pengujian substantif dengan efektif terhadap kedua golongan
aktiva tersebut. Perbedaan karakteristik antara aset tetap dan aset lancar
adalah sebagai berikut:
a) Akun aktiva tetap memiliki saldo yang besar di neraca; transaksi
perubahannya relatif sangat sedikit namun umumnya menyangkut
jumlah rupiah yang besar.
b) Kesalahan pisah batas (cut-off) transaksi yang bersangkutan dengan
aktiva tetap perhitungan rugi-laba, sedangkan kesalahan pisah batas
transaksi yang bersangkutan dengan aktiva lancar berpengaruh
langsung terhadap perhitungan rugi-laba tahun yang di audit.
c) Aktiva disajikan di neraca pada kosnya dikurangi dengan akumulasi
depresiasi, sedangkan aktiva lancar disajikan di neraca sesuai
dengan nilai bersih yang dapat direalisasikan.
5.6 Laboratorium Auditing 

6) Perbedaan Pengujian Substantif terhadap Aktiva Tetap dengan Aktiva


Lancar
a) Jumlah waktu untuk pengujian substantif terhadap aktiva tetap relatif
lebih sedikit bila dibandingkan aktiva lancar, hal ini dikarenakan
frekuensi yang menyangkut transaksi aktiva lebih sedikit.
b) Ketelitian terhadap uji pisah batas aktiva tetap lebih sedikit
diperhatikan, karena aktiva tetap sedikit pengaruhnya apabila
dibandingkan dengan aktiva lancar yang langsung berhubungan
dengan perhitungan rugi-laba.
c) Pengujian substantif terhadap aktiva tetap dititikberatkan kepada
verifikasi mutasi aktiva tetap yang dalam tahun yang diaudit.
Sedangkan aktiva lancar menitikberatkan pada saldo aktiva lancar
tersebut pada tanggal neraca.

2. Tujuan Pemeriksaan
Dalam suatu general audit (pemeriksaan umum), pemeriksaan atas aktiva
tetap mempunyai beberapa tujuan sebagai berikut:
a. Memeriksa apakah terdapat internal control yang cukup baik atas aktiva
tetap.
b. Untuk memeriksa apakah aktiva tetap yang tercantum di neraca betul-
betul ada, masih digunakan dan dimiliki oleh perusahaan.
c. Untuk memeriksa apakah penambahan aktiva tetap dalam tahun berjalan
(periode yang diperiksa) betul-betul merupakan suatu Capital
Expenditure, diotorisasi oleh pejabat perusahaan yang berwenang
didukung oleh bukti-bukti yang lengkap dan dicatat dengan benar.
d. Untuk memeriksa apakah disposal (penarikan) aktiva tetap sudah dicatat
dengan benar di buku perusahaan dan telah diotorisasi oleh pejabat
perusahaan yang berwenang.
Disposal dari aktiva tetap bisa terjadi dalam bentuk penjualan yang akan
menimbulkan rugi/laba penjualan aktiva tetap, tukar tambah (trade-in)
atau penghapusan aktiva tetap yang bisa menimbulkan kerugian dari
penghapusan aktiva tetap, jika aktiva tetap tersebut masih mempunyai
nilai buku.
Kerugian dari trade-in atas aktiva sejenis dicatat sebagai Loss on Trade-
in sedangkan keuntungan dari trade-in, dicatat sebagai pengurangan dari
harga perolehan aktiva tetap yang baru.
 EKSI4414/MODUL 5 5.7

e. Untuk memeriksa apakah pembebanan penyusutan dalam tahun


(periode) yang diperiksa dilakukan dengan cara yang sesuai dengan
SAK, konsisten, dan apakah perhitungannya telah dilakukan dengan
benar (secara akurat).
f. Untuk memeriksa apakah ada aktiva tetap yang dijadikan sebagai
jaminan.
g. Untuk memeriksa apakah ada aktiva tetap yang disewakan, jika ada
apakah pendapatan sewa sudah diterima perusahaan.
h. Untuk memeriksa apakah ada aktiva tetap yang mengalami penurunan
nilai (impairment).
i. Untuk memeriksa apakah penyajian aktiva tetap dalam laporan
keuangan, sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum di
Indonesia/SAK.

B. PENGUJIAN SUBSTANTF TERHADAP AKTIVA TETAP

1. Pengujian Substantif terhadap Aktiva tetap (audit pertama kalinya)


Apabila auditor baru pertama kali mengaudit aktiva tetap klien, maka
ada beberapa faktor yang harus dipertimbangkan, di antaranya:
a. Apakah laporan keuangan tahun sebelumnya telah diaudit oleh auditor
independen lain?
b. Apakah klien menyelenggarakan catatan rinci untuk aktiva tetapnya?
c. Apakah klien mengarsipkan dokumen-dokumen yang mendukung
transaksi yang bersangkutan dengan pemerolehan dan mutasi aktiva
tetap sampai dengan saat audit pertama dilakukan?

Jika laporan keuangan klien belum pernah diaudit oleh auditor lain, dan
saat ini adalah saat pertama kalinya ia di audit, maka auditor memiliki
kewajiban untuk memverifikasi saldo awal aktiva tetap. Verifikasi tersebut
dilakukan auditor dilakukan auditor sejak saat awal aktiva tersebut diperoleh
sampai dengan tahun di audit. Semua bukti mutasi aktiva tetap harus di
verifikasi oleh auditor. Oleh karena itu, tersedianya catatan aktiva tetap yang
rinci dan dokumen yang mendukung transaksi pemerolehan dan mutasi
aktiva tetap tersebut diperlukan oleh auditor saat pertama kali mereka
mengaudit.
Jika laporan keuangan klien tahun sebelumnya telah diaudit oleh auditor
lain, dan diberi pendapat wajar tanpa pengecualian dari auditor independen
5.8 Laboratorium Auditing 

terdahulu, maka auditor dapat langsung menggunakan saldo awal aktiva tetap
sebagai saldo awal yang wajar. Bagi auditor baru tersebut, titik berat
pengujian substantifnya dipusatkan pada transaksi mutasi aktiva yang terjadi
pada tahun yang di audit.

2. Penyajian Aktiva Tetap di Neraca Berdasarkan Prinsip Akuntansi


Berterima Umum
a. Dasar penilaian aktiva tetap harus dicantumkan dalam neraca.
b. Aktiva tetap yang digadaikan harus dijelaskan.
c. Jumlah akumulasi depresiasi dan biaya depresiasi untuk tahun di audit
harus ditunjukkan dalam laporan keuangan.
d. Metode yang digunakan dalam perhitungan depresiasi golongan besar
aktiva tetap harus diungkapkan di dalam laporan keuangan.
e. Aktiva tetap harus dipecah ke dalam golongan yang terpisah jika
jumlahnya material.
f. Aktiva tetap yang telah habis di depresiasi namun masih digunakan
untuk beroperasi, jika jumlahnya material, harus dijelaskan.

3. Tujuan Pengujian Substantif terhadap Saldo Aktiva


Tujuan pengujian substantif terhadap saldo aktiva adalah sebagai
berikut:
a. Memperoleh keyakinan tentang keandalan catatan akuntansi yang
bersangkutan dengan aktiva tetap.
Untuk memperoleh keyakinan tentang ketelitian dan keandalan catatan
akuntansi yang mendukung informasi saldo dan mutasi aktiva tersebut,
maka auditor melakukan rekonsiliasi antara saldo aktiva tetap yang
terdapat pada neraca dan buku besar selanjutnya ke jurnal pengeluaran
kas, jurnal umum, dan bukti pendukung aktiva tetap (buku pembantu
aktiva tetap).
b. Membuktikan asersi keberadaan aktiva tetap dan keterjadian transaksi
yang berkaitan dengan aktiva tetap dicantumkan dalam neraca.
Untuk membuktikan asersi dan keberadaan aktiva tetap dan kebenaran
transaksi yang berkaitan dengan aktiva tetap, serta kelengkapan aktiva
tetap yang dicantumkan di neraca, maka pengujian substantif yang perlu
dijalankan oleh auditor adalah sebagai berikut:
1) Pengujian analitik.
2) Pemeriksaan bukti pendukung transaksi yang berkaitan.
 EKSI4414/MODUL 5 5.9

3) Inspeksi terhadap aktiva tetap.


4) Pemeriksaan terhadap dokumen hak milik dan kontrak.
5) Review terhadap pembentukan akumulasi depresiasi aktiva tetap.
c. Membuktikan hak kepemilikan klien atas aktiva tetap yang dicantumkan
di neraca.
Untuk membuktikan hak kepemilikan klen atas aktiva tetap, maka
pengujian substantif yang harus dijalankan adalah sebagai berikut:
1) Pemeriksaan bukti pendukung transaksi yang berkaitan dengan
aktiva tetap.
2) Inspeksi terhadap aktiva tetap.
3) Pemeriksaan terhadap dokumen hak miliki dan kontrak.
d. Membuktikan kewajaran penilaian aktiva tetap yang dicantumkan di
neraca.
Untuk membuktikan kewajaran penentuan jumlah akun akumulasi
depresiasi aktiva tetap yang tercantum di neraca, maka auditor
melakukan pengujian substantif sebagai berikut:
1) Prosedur audit awal.
2) Pengujian analitik.
3) Pemeriksaan bukti pendukung transaksi yang berkaitan.
4) Inspeksi terhadap aktiva tetap.
5) Pemeriksaan terhadap dokumen hak milik dan kontrak.
6) Review terhadap pembentukan akumulasi depresiasi aktiva tetap.
e. Membuktikan kewajaran penyajian dan pengungkapan aktiva tetap di
neraca.
Penyajian dan pengungkapan unsur-unsur laporan keuangan harus
didasarkan pada prinsip akuntansi berterima umum. Pengujian substantif
terhadap aktiva tetap telah disajikan dan diungkapkan oleh klien di
neracanya sesuai dengan prinsip akuntansi berterima umum. Maka
pengujian substantif untuk membuktikan asersi penyajian dan
pengungkapan aktiva tetap di neraca yang di audit dengan prinsip
akuntansi berterima umum.
5.10 Laboratorium Auditing 

Tujuan pengujian Penilaian


Hak
Kelengkapan
kepemilika Penyajian dan
Keberadaa n pengungkapan
n

Saldo akun Saldo akun aktiva


aktiva tetap tetap yang
sesungguhnya disajikan dalam
laporan keuangan

Prosedur Audit Prosedur Pengujian Pengujian Verifikasi


Awal Analitik terhadap terhadap Saldo penyajian dan
Transaksi rinci akun rinci Pengungkapan

Gambar 5.1.
Kerangka Tujuan Pengujian Substantif Aktiva Tetap

C. PROGRAM PENGUJIAN SUBSTANTIF TERHADAP SALDO


AKTIVA TETAP

Program pengujian substantif terhadap aktiva tetap berisi prosedur audit


yang dirancang untuk mencapai tujuan audit, seperti yang telah diuraikan
sebelumnya. Berikut adalah program pengujian substantif terhadap aktiva
tetap.
 EKSI4414/MODUL 5 5.11

Tabel 5.1
Program Pengujian Substantif terhadap Aktiva Tetap

Prosedur Audit Kertas kerja Tanggal pelaksanaan Pelaksanaan


Prosedur Audit Awal
1. Lakukan prosedur audit awal atas saldo akun aktiva
tetap yang akan diuji lebih lanjut
a. Telusuri saldo aktiva tetap yang tercantum di
neraca ke saldo akun aktiva tetap yang
bersangkutan di buku besar
b. Hitung kembali saldo akun aktiva di buku besar
c. Lakukan review terhadap mutasi luar biasa dalam
jumlah dan sumber posting dalam akun aktiva
tetap dan akumulasi depresiasinya
d. Telusuri saldo awal akun aktiva tetap ke kertas
kerja tahun lalu
e. Telusuri posting pendebitan dan pengkreditan
akun aktiva tetap dalam ke dalam jurnal yang
bersangkutan
f. Lakukan rekonsiliasi akun kontrol aktiva tetap
dalam buku besar ke buku pembantu aktiva tetap
Prosedur Analitik
2. Lakukan prosedur analitik
a. Hitung ratio berikut ini:
1) Tingkat perputaran aktiva tetap
2) Ratio laba bersih dengan aktiva tetap
3) Ratio tetap dengan modal saham
4) Ratio biaya reparasi dan pemeliharaan
dengan aktiva tetap
b. Lakukan analisis hasil prosedur analitik dengan
harapan yang didasarkan pada data masa lalu,
data industri, jumlah yang dianggarkan, atau data
lain
Pengujian terhadap transaksi rinci
3. Periksa tambahan aktiva tetap ke dokumen yang
mendukung timbulnya transaksi berikut
4. Periksa berkurangnya aktiva tetap ke dokumen yang
mendukung timbulnya transaksi tersebut
5. Lakukan pemeriksaan pisah batas transaksi aktiva tetap
6. Lakukan review terhadap akun biaya reparasi dan
pemeliharaan aktiva tetap
Pengujian terhadap saldo akun rinci
7. Lakukan inspeksi terhadap aktiva tetap
a. Lakukan inspeksi terhadap tambahan aktiva tetap
b. Lakukan penyelidikan dan sesuaikan jika terjadi
perbedaan
c. Periksa dokumen yang mendukung pembayaran
utang usaha setelah tanggal neraca
8. Periksa bukti hak kepemilikan aktiva tetap dan kontrak
9. Lakukan review terhadap perhitungan depresiasi aktiva
tetap
Verifikasi penyajian dan pengungkapan
10. Bandingkan penyajian aktiva tetap dengan Prinsip
akuntansi berterima umum
a. Periksa klasifikasi aktiva tetap di neraca
b. Periksa pengungkapan yang bersangkutan dengan
aktiva tetap
5.12 Laboratorium Auditing 

Penjelasan prosedur pengujian substantif pada tabel adalah sebagai


berikut:
1. Prosedur Audit Awal
Sebelum membuktikan apakah saldo aktiva tetap yang dicantumkan oleh
klien di dalam neracanya sesuai dengan aktiva tetap yang benar-benar ada
pada tanggal neraca, auditor melakukan rekonsiliasi antara informasi aktiva
tetap yang dicantumkan di neraca dengan catatan akuntansi yang
mendukungnya. Rekonsiliasi ini perlu dilakukan agar auditor memperoleh
keyakinan bahwa informasi aktiva tetap yang dicantumkan di neraca dengan
catatan akuntansi yang dapat dipercaya. Oleh karena itu auditor melakukan
enam prosedur audit berikut dalam melakukan rekonsiliasi aktiva tetap
dengan catatan akuntansi yang bersangkutan.
a. Telusuri saldo aktiva tetap yang tercantum di neraca ke saldo akun
aktiva tetap yang bersangkutan di buku besar
Untuk memperoleh keyakinan bahwa saldo aktiva tetap yang tercantum
di neraca didukung dengan catatan akuntansi yang dapat dipercaya
kebenaran mekanisme pencatatannya, maka saldo aktiva tetap yang
tercantum di neraca di telusuri ke akun buku besar berikut ini:
1) Aktiva tetap
Akun ini digunakan untuk menampung transaksi timbulnya dan
berkurangnya aktiva tetap dari transaksi pembelian,
pembuatan/pembangunan, dan penghentian pemakaian aktiva tetap
serta pengeluaran modal (Capital expenditure) yang bersangkutan
dengan aktiva tetap.
2) Akumulasi depresiasi
Akun ini merupakan akun penilai yang digunakan untuk mengurangi
harga aktiva tetap bruto menjadi nilai buku aktiva tetap. Akun ini
digunakan untuk menampung transaksi pencatatan depresiasi aktiva
tetap dan berkurangnya depresiasi akumulasi karena transaksi;
penjualan, penghentian, pemakaian, dan pertukaran.
b. Hitung kembali saldo akun aktiva di buku besar
Untuk memperoleh keyakinan mengenai ketelitian penghitungan saldo
akun aktiva tetap dan akumulasi depresiasi yang bersangkutan., auditor
menghitung kembali saldo akun aktiva tetap dan akumulasi depresiasi
yang bersangkutan dengan cara menambah saldo awal dengan jumlah
pengkreditan dan menguranginya pendebitan tiap-tiap akun tersebut.
 EKSI4414/MODUL 5 5.13

c. Telusuri saldo awal akun aktiva tetap ke kertas kerja tahun lalu
Untuk mencapai tujuan ini auditor melakukan penelusuran saldo awal
akun aktiva tetap dan akumulasi depresiasi yang bersangkutan ke kertas
kerja tahun lalu. Kertas kerja tahun lalu dapat menyediakan tentang
bebagai koreksi yang diajukan oleh auditor dalam audit tahun yang lalu,
sehingga auditor dapat mengevaluasi tindak lanjut yang telah ditempuh
oleh klien dalam menanggapi korek yang diajukan oleh auditor tahun
lalu.
d. Lakukan review terhadap mutasi luar biasa dalam jumlah dan
sumber posting dalam akun aktiva tetap dan akumulasi
depresiasinya
Kecurangan dalam transaksi pemerolehan, pertukaran, penghematan
pemakaian, depresiasi aktiva tetap dapat ditemukan melalui review atas
mutasi luar biasa, baik dalam jumlah maupun sumber posting dalam
akun aktiva tetap, dan akumulasi depresiasi aktiva tetap.
e. Telusuri posting pendebitan dan pengkreditan akun aktiva tetap
dalam ke dalam jurnal yang bersangkutan
Untuk memperoleh keyakinan bahwa mutasi penambahan dan
pengurangan aktiva tetap berasal dari jurnal-jurnal yang bersangkutan,
pendebitan di dalam akun aktiva tetap di telusuri ke register bukti kas
keluar dan jurnal umum sedangkan pengkreditan ke dalam akun tersebut
ditelusuri ke jurnal umum.
f. Lakukan rekonsiliasi akun kontrol aktiva tetap dalam buku besar
ke buku pembantu aktiva tetap
Saldo akun kontrol Aktiva tetap dan akumulasi depresiasi yang
bersangkutan di buku besar tersebut kemudian dicocokkan dengan
jumlah saldo akun pembantu aktiva tetap untuk memperoleh keyakinan
bahwa akuntansi klien yang bersangkutan dengan aktiva tetap dapat
dipercaya ketelitiannya.

2. Prosedur Analitik
Rasio berikut ini sering kali digunakan oleh auditor dalam pengujian
analitik terhadap aktiva tetap:
5.14 Laboratorium Auditing 

Tabel 5.2
Rasio Pengujian Analitik Aset Tetap

Rasio Rumus
1. Tingkat perputaran aktiva Hasil penjualan bersih
Rata-rata saldo aktiva tetap

2. Rasio laba bersih dengan aktiva tetap Hasil penjualan bersih


Rata-rata saldo aktiva tetap

3. Rasio aktiva tetap dengan modal saham Aktiva


Modal Saham

4. Rasio biaya reparasi dan pemeliharaan Biaya reparasi dan pemeliharaan


dengan aktiva tetap. Hasil penjualan bersih

Berbagai ratio tersebut jika dihitung oleh auditor dan kemudian


dibandingkan dengan harapan (ratio yang sama dari data masa lalu, data
industri, jumlah yang dianggarkan, atau data lain) akan dapat memberikan
indikasi bagi auditor ke fokus mana perhatian auditor: diarahkan dalam
pelaksanaan pengujian transaksi rinci dan saldo akun rinci. Misalnya,
penurunan ratio biaya reparasi dan pemeliharaan dengan hasil penjualan
bersih tahun yang diaudit c-v dibandingkan dengan ratio yang sama tahun
sebelumnya mungkin sebagai akibat dari tidak dicatatnya sebagian biaya
reparasi dan pemeliharaan atau adanya pengapitalisasian biaya yang salah.

3. Pengujian terhadap Transaksi Rinci

a. Periksa Tambahan Aktiva Tetap ke Dokumen yang Mendukung


Transaksi Pemerolehan Aktiva Tetap Tersebut
Pemeriksaan dokumen yang mendukung tambahan aktiva tetap yang
terjadi dalam tahun diaudit memberikan bukti tentang:
1) asersi keberadaan aktiva tetap dan keterjadian yang menambah aktiva
tetap,
2) asersi kelengkapan unsur yang membentuk kos aktiva,
3) asersi hak kepemilikan klien atas tambahan aktiva tetap, dan
4) asersi penilaian aktiva tetap.
 EKSI4414/MODUL 5 5.15

Untuk menilai kewajaran kos aktiva tetap, auditor harus memeriksa


dokumen sumber dokumen pendukung pemerolehan. Dalam memverifikasi
pemerolehan aktiva tetap memeriksa otorisasi penambahan aktiva tetap
dalam notulen rapat direksi dan dewan komisaris, anggaran modal, dan bukti
kas keluar. Di samping itu, auditor juga melakukan pemerih terhadap
dokumen pendukung bukti kas keluar, untuk memastikan bahwa aktiva tetap
telah dicatat sebesar kosnya, yaitu harga yang tercantum di dalam faktur dari
pemasok ditambah jumlah biaya yang dikeluarkan sampai dengan aktiva
tetap tersebut siap untuk digunakan. Dalam memverifikasi aktiva tetap yang
diperoleh dengan capital lease, kos aktiva tetap ditentukan sebesar nilai tunai
pembayaran sewa. Karena penghitungan nilai tunai ini menggunakan imputed
rate, maka auditor harus mengevaluasi kewajaran tarif bunga yang
diperhitungkan dalam pertentuan nilai tunai pembayaran sewa tersebut.
Dalam hal aktiva tetap diperoleh dari pertukaran, auditor harus
memperhatikan penentuan kos aktiva yang diperoleh klien dan kemungkinan
adanya transaksi di antara pihak yang memiliki hubungan istimewa.

b. Periksa Berkurangnya Aktiva Tetap ke Dokumen yang Mendukung


Transaksi Tersebut
Bukti-bukti penjualan aktiva tetap, penghentian pemakaian aktiva tetap,
dan pertukaran harus diperoleh auditor untuk memverifikasi pengkreditan
akun aktiva tetap. Dalam hal ini auditor perlu melaksanakan prosedur audit
untuk menemukan kemungkinan klien tidak mencatat transaksi penghentian
aktiva tetapnya. Prosedur audit yang biasanya digunakan oleh auditor untuk
menemukan adanya penghentian pemakaian aktiva tetap yang tidak dicatat
(unrecorded retirement) adalah sebagai berikut:
1. Carilah informasi mengenai adanya tambahan aktiva tetap yang
jumlahnya material di dalam tahun yang diaudit untuk menentukan
apakah aktiva tetap yang lama telah ditukarkan dan telah diganti dengan
aktiva tetap yang baru tersebut.
2. Lakukan analisis terhadap akun Pendapatan di Luar Usaha untuk
menemukan adanya penerimaan kas dari penjualan aktiva tetap. Jika
klien tidak mencatat penghentian pemakaian aktiva tetapnya, jurnal yang
biasanya dibuat oleh klien hanyalah jurnal penerimaan kas dari penjualan
aktiva tetap yang telah dihentikan pemakaiannya tersebut, yaitu:
Kas xxx
Pendapatan di Luar Usaha xxx
5.16 Laboratorium Auditing 

3. Jika dalam tahun yang diaudit terdapat penghentian produksi produk


tertentu selidikilah perlakuan terhadap aktiva tetap yang semula
digunakan untuk memproduksi produk tersebut.
4. Periksa perintah kerja atau dokumen lain yang menunjukkan adanya
otorisasi penghentian pemakaian aktiva tetap.
5. Selidikilah adanya penurunan jumlah pertanggungan asuransi untuk
menentukan kemungkinan adanya penghentian pemakaian aktiva tetap.

c. Periksa Ketepatan Pisah Batas Transaksi Aktiva Tetap


Verifikasi pisah batas dalam pengujian substantif terhadap aktiva tetap
tidak sepenting verifikasi pisah batas yang dilaksanakan oleh auditor dalam
pengujian substantif terhadap aktiva lancar. Verifikasi pisah batas transaksi
mutasi aktiva tetap dimaksudkan untuk menemukan kemungkinan terjadinya
pencatatan transaksi mutasi aktiva tetap yang tidak dalam periode akuntansi
yang seharusnya. Ketidaktepatan pisah batas ini akan mempunyai akibat
penentuan laba dan rugi di luar usaha (akibat penjualan, pertukaran, atau
penghentian pemakaian aktiva tetap) dan modal kerja.
Untuk membuktikan bahwa klien menggunakan pisah batas ,yang
konsisten terhadap transaksi pemerolehan aktiva tetap, auditor memeriksa
bukti kas keluar dan dokumen laporan penerimaan barang yang dibuat dan
dicatat oleh klien dalam periode sebelum dan sesudah tanggal neraca.
Dengan membandingkan tanggal bukti kas keluar, tanggal laporan
penerimaan barang, dan tanggal pencatatan transaksi pemerolehan di dalam
register bukti kas keluar, auditor dapat membuktikan apakah transaksi
bertambahnya aktiva terap yang terjadi dalam periode sebelum dan sesudah
tanggal neraca, telah dicatat dalam periode akuntansi yang seharusnya. Untuk
membuktikan apakah klien menggunakan pisah batas yang konsisten
terhadap transaksi penghentian pemakaian aktiva tetap, auditor memeriksa
bukti memorial (journal voucher) dokumen laporan penerimaan barang yang
dibuat dan dicatat oleh klien dalam periode sebelum dan sesudah tanggal
neraca. Dengan membandingkan tanggal bukti memorial, tanggal laporan -
penerimaan barang, dan tanggal pencatatan transaksi pemerolehan di dalam
jurnal umum auditor dapat membuktikan apakah transaksi berkurangnya
aktiva tetap yang terjadi karena penghentian pemakaian aktiva tetap dalam
periode sebelum dan sesudah tanggal neraca, telah dicatat dalam periode
akuntansi yang seharusnya.
 EKSI4414/MODUL 5 5.17

d. Lakukan Review terhadap Akun Biaya Reparasi dan Pemeliharaan


Aktiva Tetap
Kos aktiva tetap dalam tahun yang diaudit dapat bertambah dengan
adanya pengeluaran modal yang bersangkutan dengan aktiva tetap. Auditor
harus memperoleh informasi mengenai perbedaan pengeluaran modal dan
pengeluaran pendapatan (revenue expenditures) yang dilakui oleh klien. Atas
dasar kebijakan akuntansi mengenai pengeluaran modal dan pengeluaran
pendapatan tersebut auditor melakukan analisis terhadap akun biaya reparasi
dan pemeliharaan untuk menemukan transaksi pengeluaran modal yang
diperlakukan oleh klien sebagai pengeluaran pendapatan (dicatat di dalam
akun Biaya Reparasi dan Pemeliharaan).

4. Pengujian terhadap Saldo Akun Rinci

a. Lakukan Inspeksi terhadap Tambahan Aktiva Tetap dalam Tahun


yang Diaudit
Informasi mengenai tambahan aktiva tetap dalam tahun yang diaudit
diperoleh dari notulen rapat dewan komisaris atau direksi dan anggaran
modal yang dibuat oleh klien. Atas dasar informasi tersebut auditor kemudian
menganalisis pendebitan akun aktiva tetap dalam tahun yang diaudit untuk
memperoleh informasi lebih rinci mengenai tambahan aktiva tetap dalam
tahun yang diaudit ke dalam dokumen authorization for expenditure (AFE)
dan bukti kas keluar beserta dokumen pendukungnya (surat order pembelian,
laporan penerimaan barang, dan fak dari pemasok). Informasi tambahan
aktiva tetap tersebut kemudian diinspeksi fisik aktiva tetapnya oleh auditor
untuk memverifikasi eksistensi tambahan aktiva tetap tersebut.

b. Periksa Dokumen Kontrak dan Dokumen Hak Kepemilikan Mien


atas Aktiva Tetap
Seperti telah disebutkan di atas, aktiva tetap yang berada di tangan klien
pada tanggal neraca perlu diverifikasi hak kepemilikannya, karena di antara
aktiva tersebut kemungkinan diperoleh klien dengan menyewa dari
perusahaan lain. Adakalanya pihak yang berwenang mengeluarkan sertifikat,
sebagai bukti pemilikan aktiva tetap seperti tanah, bangunan, dan kendaraan
bermotor. Oleh karena itu untuk jenis aktiva tetap tersebut, pembuktian hak
kepemilikannya dilakukan dengan meminta sertifikat tanah atau bukti
pembayaran pajak bumi dan bangunan (PBB), sertifikat izin membangun
5.18 Laboratorium Auditing 

bangunan, dan bukti pemilikan kendaraan bermotor (BPKB). Pembuktian hak


pemilikan atas aktiva tetap klien dilakukan oleh auditor dengan
(1) memeriksa dokumen yang mendukung pemerolehan dan penghentian
pemakaian aktiva tetap, (2) memeriksa dokumen yang mendukung transaksi
pembayaran sewa, (3) memeriksa polis asuransi aktiva tetap, (4) meminta
informasi mengenai aktiva tetap yang dijaminkan dalam penarikan utang, (5)
melakukan inspeksi terhadap perjanjian persewaan.

c. Periksa Dokumen yang Mendukung Pemerolehan dan Penghentian


Pemakaian Aktiva Tetap
Untuk memverifikasi hak pemilikan atas aktiva tetap yang dicantumkan
di dalam neraca, auditor pertama kali harus memeriksa dokumen yang
mendukung transaksi timbulnya aktiva tetap seperti bukti kas keluar, surat
permintaan otorisasi investasi, surat permintaan otorisasi reparasi, laporan
penerimaan barang, faktur dari pemasok, bukti pembayaran pajak (misalnya
pajak balik nama), dan bukti pengeluaran kas lain untuk menjadikan aktiva
tetap siap untuk dipakai. Dari dokumen yang mendukung transaksi
pemerolehan, auditor dapat memperoleh informasi apakah faktur dari
pemasok berisi nama klien. Penghentian pemakaian aktiva tetap
menyebabkan aktiva tetap berkurang dan aktiva tetap tersebut harus
dikeluarkan dari catatan aktiva tetap klien. Prosedur audit untuk menemukan
unrecorded retirement (lihat penjelasan prosedur audit butir 15) dapat
memberikan informasi bagi auditor dalam menentukan hak kepemilikan klien
atas aktiva tetap.

d. Periksalah dokumen yang bersangkutan dengan biaya sewa.


Untuk memverifikasi hak pemilikan klien atas aktiva tetap, auditor
menganalisis akun Biaya Sewa. Dari analisis akun ini, auditor dapat
memperoleh informasi mengenai aktiva tetap yang digunakan oleh klien yang
bukan merupakan milik klien.

e. Lakukan inspeksi terhadap polis asuransi aktiva tetap.


Pengendalian intern yang baik mengharuskan klien mengasuransikan
aktiva tetapnya dari kemungkinan kerugian akibat kebakaran atau bencana
yang lain. DI dalam polis asuransi dapat dijumpai nama pemilik dan
penerima manfaat asuransi tersebut, sehingga untuk memverifikasi hak
 EKSI4414/MODUL 5 5.19

kepemilikan aktiva tetap klien, auditor melakukan inspeksi terhadap polls


asuransi aktiva tetap.

f. Mintalah Informasi Mengenai Aktiva Tetap yang dijadikan Jaminan


dalam Penarikan Utang
Jika klien menarik kredit dari bank dengan jaminan aktiva tetap,
informasi mengenai aktiva tetap yang dijaminkan dalam penarikan utang
dapat diperoleh auditor dari jawaban konfirmasi bank.

g. Lakukan Inspeksi terhadap Perjanjian Leasing


Jika Ben menggunakan aktiva tetap Yang diperoleh dari transaksi leasing,
auditor perlu mempelajari pasal-pasal yang tercantum dalam perjanjian
leasing tersebut untuk menentukan apakah aktiva tersebut baru diakui
sebagai aktiva terap klien atau hanya sebagai sewa biasa saja.

h. Lakukan Review terhadap Perhitungan Depresiasi dan Deplesi


Aktiva Tetap
Penilaian terhadap aktiva tetap yang di depresiasi atau dideplesi
mengharuskan auditor melakukan penghitungan kembali biaya depresiasi
atau biaya depresi aktiva tetap dengan menggunakan metode depresiasi atau
depresi yang dipakai oleh Hen dan berdasarkan kos aktiva yang telah
mengalami penambahan karena transaksi pemerolehan dan pengeluaran
modal serta pengurangan karena transaksi penghentian pemakaian aktiva
tetap dalam tahun yang diaudit.

i. Lakukan Rekonsiliasi Aktiva Tetap Tertentu ke dalam Buku


Pembantu Aktiva Tetap
Akuntansi aktiva tetap yang baik mensyaratkan agar semua aktiva tetap
diberi nomor identifikasi sehingga memudahkan rekonsiliasi periodik antara
fisik aktiva tetap dengan catatan akuntansinya. Untuk membuktikan
eksistensi aktiva tetap, auditor memilih beberapa aktiva tetap tertentu,
mencocokkan nomor identifikasinya, dan kemudian mengusut aktiva tetap
tersebut ke dalam buku aktiva tetap.
Hitung kembali jumlah rupiah yang dicatat di dalam akun-akun yang
terkait dalam trans penghentian pemakaian aktiva tetap. Penghentian
pemakaian aktiva tetap dicatat dengan mendebit akun Depresiasi
Akumulasian Aktiva Tetap, mengkredit akun aktiva tetap yang bersangkutan,
5.20 Laboratorium Auditing 

dan mendebit akun Rugi Penghentian Pemakaian Aktiva Tetap atau


mengkredit akun Laba Penghentian Pemakaian Aktiva Tetap. Karena
transaksi penghentian aktiva tetap menyangkut baik akun aktiva tetap
maupun akun penilainya, maka auditor perlu menghitung kembali jumlah
rupiah yang dicatat di dalam akun yang terkait dengan transaksi penghentian
pemakaian aktiva tetap.

5. Verifikasi Penyajian dan Pengungkapan

a. Periksa klasifikasi Aktiva Tetap di dalam Neraca


Aktiva tetap harus disajikan di dalam neraca dalam kelompok aktiva
tidak lancar pada kosnya dikurangi dengan depresiasi akumulasian atau
deplesi. Auditor melakukan pemeriksaan terhadap klasifikasi aktiva tetap di
dalam neraca berdasarkan prinsip akuntansi berterima umum untuk penyajian
aktiva tetap di neraca.

b. Periksa Pengungkapan yang Bersangkutan dengan Aktiva Tetap


Menurut prinsip akuntansi berterima umum dalam penyajian aktiva tetap
di neraca, berkewajiban mencantumkan pengungkapan yang memadai
mengenai metode depresiasi deplesi yang dipakainya, aktiva tetap yang
dijaminkan atau digadaikan dalam penarikan untuk dan aktiva tetap yang
telah habis di depresiasi namun masih digunakan dalam kegiatan
perusahaan.

E. PROSEDUR PEMERIKSAAN AKTIVA TETAP

Di banyak perusahaan, terutama perusahaan industri, aktiva tetap


merupakan jumlah yang sangat besar dari total aktiva perusahaan. Namun
demikian waktu yang digunakan oleh akuntan publik untuk memeriksa aktiva
tetap biasanya lebih sedikit dibandingkan waktu yang digunakan untuk
memeriksa perkiraan lainnya seperti piutang, persediaan, dan lain-lain.
Penyebab dari hal tersebut adalah sebagai berikut:
1. Harga perolehan per unit dari aktiva tetap biasanya relatif besar dan
jumlah transaksinya dalam setahun biasanya sedikit.
2. Mutasi aktiva tetap (penambahan dan pengurangan) biasanya jauh lebih
sedikit dibandingkan mutasi piutang dan persediaan.
 EKSI4414/MODUL 5 5.21

3. Dalam memeriksa aktiva tetap, prosedur cut-off bukan merupakan hal


yang penting seperti pemeriksaan atas cut-off transactions dalam
pemeriksaan pembelian dan penjualan persediaan.

Prosedur audit yang akan disebutkan berikut ini berlaku untuk repeat
engagements (penugasan berulang) sehingga dititikberatkan pada
pemeriksaan transaksi tahun berjalan (periode yang diperiksa).
Untuk first audit (audit pertama kali) bisa dibedakan sebagai berikut:
a. Jika tahun sebelumnya perusahaan sudah di audit oleh kantor akuntan
lain, saldo awal aktiva tetap bisa dicocokkan dengan laporan akuntan
terdahulu dan kertas kerja pemeriksaan akuntan tersebut.
b. Jika tahun-tahun sebelumnya perusahaan belum pernah di audit, akuntan
publik harus memeriksa mutasi penambahan dan pengurangan aktiva
tetap sejak awal berdirinya perusahaan, untuk mengetahui apakah
pencatatan yang dilakukan perusahaan untuk penambahan dan
pengurangan aktiva tetap, serta metode dan perhitungan penyusutan
aktiva tetap dilakukan sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku
umum di Indonesia. Tentu saja pemeriksaan mutasi tahun-tahun
sebelumnya dilakukan secara tes basis dengan mengutamakan jumlah
yang material.

1. Prosedur Audit atas Aktiva Tetap adalah sebagai Berikut:


Hal-hal yang penting harus diperhatikan Auditor dalam membuat
prosedur audit atau aktiva tetap adalah sebagai berikut:
a. Kelengkapan
Auditor memverifikasi keakuratan aktiva tetap dengan mendapatkan
skedul induk dan skedul terinci untuk penambahan dan pengurangan
aktiva. Jika auditor masih memiliki keraguan mengenai asersi
kelengkapan, ia dapat memeriksa secara fisik sampel aktiva dan
menelusurinya ke buku pembantu aktiva tetap. Jika aktiva termasuk
dalam buku besar pembantu, auditor memiliki bukti yang memadai yang
mendukung asersi kelengkapan.
b. Pisah Batas
Pisah batas diuji sebagai bagian dari pekerjaan audit utang usaha dan
beban yang masih harus dibayar. Dengan memeriksa sampel faktur
vendor dari beberapa hari sebelum dan sesudah akhir tahun, auditor
dapat menentukan apakah transaksi aktiva modal dicatat di periode tepat.
5.22 Laboratorium Auditing 

Tanya jawab dengan pegawai klie dan review atas transaksi sewa guna
untuk periode yang sama dapat memberikan bukti atas pisah batas yang
tepat bagi sewa guna usaha.
c. Klasifikasi
Pertama, klasifikasi transaksi ke dalam akun aktiva tetap yang benar
biasanya diperiksa sebagai bagian dari pengujian proses pembelian.
Pengujian pengendalian auditor dan pengujian substantif atas transaksi
memberikan bukti mengenai efektivitas prosedur pengendalian untuk
asersi ini. Kedua, auditor harus memeriksa akun beban yang dipilih
seperti perbaikan dan pemeliharaan untuk menentukan apakah ada aktiva
modal yang telah dicatat secara tidak tepat di dalam akun ini. Dalam
memeriksa dokumen pendukung, auditor harus menentukan apakah
transaksi benar-benar merupakan unsur beban atau apakah akan lebih
tepat untuk mengapitalisasi biaya tersebut. Terakhir, auditor harus
memeriksa tiap perjanjian sewa guna usaha material untuk
memverifikasi bahwa sewa guna usaha telah di klasifikasikan dengan
benar sebagai sewa menyewa biasa atau sewa guna usaha pembiayaan.
d. Keberadaan
Untuk menguji keabsahan, auditor mendapatkan daftar dari semua
penambahan besar dan memeriksanya ke dokumen pendukung seperti
faktur vendor. Dan lagi, auditor mungkin ingin memverifikasi bahwa
aktiva yang dicatat sebagai aktiva modal benar-benar ada. Untuk
perolehan yang besar, auditor dapat memeriksa secara fisik aktiva modal.
Sama halnya, penghapusan aktiva harus diotorisasi dengan tepat, dan
dokumentasi pendukung seperti penerimaan penjualan harus
menunjukkan bagaimana penghapusan berlangsung. Auditor harus juga
memastikan keabsahan transaksi sewa guna usaha dengan memeriksa
perjanjian sewa guna usaha yang dilakukan oleh entitas. Jika perjanjian
sewa guna usaha diotorisasi secara tepat dan aktiva telah digunakan,
bukti tersebut mendukung keabsahan aktiva yang dicatat.
e. Hak dan Kewajiban
Auditor dapat menguji hak atau kepemilikan dengan memeriksa faktur
vendor atau dokumen pendukung lain.
f. Penilaian dan Alokasi
Auditor menguji biaya aktiva baru yang dicatat dengan memeriksa faktur
vendor dan dokumen pendukung lain yang digunakan oleh klien untuk
menetapkan nilai aktiva yang tercatat. Jika klien memiliki aktiva yang
 EKSI4414/MODUL 5 5.23

dibangun sendiri, auditor melaksanakan pekerjaan audit terinci atas akun


pekerjaan dalam pembangunan. Hal ini termasuk memastikan bahwa
bunga dikapitalisasi secara tepat sebagi biaya aktiva (lihat FASB No.34,
Kapitalisasi Biaya Bunga).
FASB No.144, Akuntansi untuk Penurunan Nilai atau Penghentian
Pemakaian Aktiva Berumur Panjang, mensyaratkan bahwa aktiva
berumur panjang di-review untuk penurunan nilai jika peristiwa atau
perubahan kondisi menunjukkan bahwa nilai tercatat aktiva tidak dapat
di pulihkan. Biasanya, auditor mengumpulkan keyakinan atas penilaian
aktiva tetap melalui berbagai prosedur (misalnya, memahami bisnis dan
industri serta peristiwa saat ini yang dapat mengarah pada penurunan
nilai, pengujian pengendalian atas evaluasi penurunan nilai klien, tanya
jawab dan observasi terkait dengan kondisi dan manfaat aktiva berumur
panjang, dan pengujian terinci atas saldo).
Isu penilaian lainnya yang harus dihadapi auditor adalah pengakuan
beban penyusutan. Jika klien menggunakan komputer untuk memproses
dan memperhitungkan aktiva modal, auditor mungkin dapat
menggunakan teknik audit berbantuan komputer untuk memverifikasi
perhitungan penyusutan untuk berbagi aktiva. Alternatifnya, auditor
dapat menghitung kembali beban penyusutan untuk sampel aktiva
modal. Dalam melakukan perhitungan ini, auditor mempertimbangkan
kewajaran estimasi umur aktiva, metode penyusutan yang digunakan
untuk tujuan pembukuan dan pajak, serta nilai sisa yang diperkirakan.
g. Isi Pengungkapan
Beberapa pengungkapan ini dibuat berupa catatan atas laporan keuangan
“ikhtisar kebijakan akuntansi signifikan”, sedangkan unsur lain dapat
diungkapkan dalam catatan atas laporan keuangan terpisah.

Prosedur audit yang dapat dibuat dengan memerhatikan hal-hal tersebut


adalah sebagai berikut:
a. Pelajari dan evaluasi internal control atas aktiva tetap.
Dalam hal ini biasanya auditor menggunakan Internal Control
Questioners, yang didapat dari wawancara, dan penelusuran data-data
yang terkait. Beberapa ciri Internal Control yang baik atas aktiva tetap
adalah:
5.24 Laboratorium Auditing 

1) Digunakannya anggaran untuk penambahan aktiva tetap.


Jika ada aktiva tetap yang ingin dibeli tetapi belum tercantum di
anggaran maka aktiva tetap tersebut tidak boleh dibeli dahulu.
2) Setiap penambahan dan penarikan aktiva tetap terlebih dahulu harus
di otorisasi oleh pejabat perusahaan yang berwenang.
3) Adanya kebijakan tertulis dari manajemen mengenai capitalization
dan depreciation policy.
4) Diadakannya kartu aktiva tetap atau subbuku besar aktiva tetap yang
mencantumkan tanggal pembelian, nama supplier, harga perolehan,
metode dan persentase penyusutan, jumlah penyusutan, akumulasi
penyusutan dan nilai buku aktiva tetap.
5) Setiap aktiva tetap diberi nomor kode.
6) Minimal setahun sekali dilakukan inventarisasi (pemeriksaan fisik
aktiva tetap), untuk mengetahui keberadaannya dan kondisi dari
aktiva tetap.
7) Bukti-bukti pemilikan aktiva tetap disimpan di tempat yang aman.
8) Aktiva tetap diasuransikan dengan jumlah Insurance Coverage
(nilai pertanggungan) yang cukup.
b. Minta kepada klien Top Schedule serta Supporting Schedule aktiva tetap,
yang berisikan: Saldo awal, penambahan serta pengurangan-
pengurangannya dan saldo akhir, baik untuk harga perolehan maupun
akumulasi penyusutannya.
c. Periksa footing dan cross footingnya dan cocokkan totalnya dengan
General Ledger atau Sub-Ledger, saldo awal dengan working paper
tahun lalu.
d. Vouch penambahan serta pengurangan dari Fixed Assets tersebut. Untuk
penambahan kita lihat approvalnya dan kelengkapan supporting
documentnya.
1) Untuk penambahan aktiva tetap, selain diperhatikan otorisasi dan
kelengkapan supporting document, harus dilihat apakah
penambahan tersebut sudah tercantum dalam anggaran.
2) Untuk pengurangan aktiva tetap harus diperiksa kebenaran journal
entrynya.
Misalkan: mesin dengan harga perolehan Rp150.000.000 dan akumulasi
penyusutan (s/d tanggal penarikan) Rp130.000.000 dijual
dengan harga Rp35.000.000 secara tunai.
 EKSI4414/MODUL 5 5.25

Journal entry yang seharusnya adalah


DR. K a s Rp 35.000.000
DR. Akumulasi Penyusutan Mesin Rp130.000.000
CR. Mesin Rp150.000.000
CR. Laba Penjualan Aktiva Tetap Rp 15.000.000

Sering kali perusahaan mencatat transaksi tersebut dengan mendebit Kas


Rp35.000.000 dan mengkredit mesin Rp35.000.000. Auditor juga harus
memeriksa apakah uang kas sebesar Rp35.000.000 sudah diterima
perusahaan dan dicatat dalam buku penerimaan kas.
e. Periksa fisik dari Fixed Assets tersebut (dengan cara tes basis) dan
periksa kondisi dan nomor kode dari Fixed Assets.
Tentang pemeriksaan fisik aktiva tetap secara tes basis ada 2 (dua)
pendapat:
1) Yang dites hanya penambahan dalam tahun berjalan yang jumlahnya
besar.
2) Diutamakan penambahan yang baru serta beberapa Fixed Assets
yang lama.
Pada pendapat pertama memang akan lebih cepat pelaksanaannya, tetapi
ada kelemahannya yaitu bila ada Fixed Assets yang sudah lama dibeli
atau tidak dapat dipakai lagi, tetapi masih tercantum di dalam daftar
Fixed Assets, maka dengan cara pertama tidak dapat diketahui.
f. Periksa bukti pemilikan aktiva tetap.
Untuk tanah, gedung, periksa sertifikat tanah dan IMB (Izin Mendirikan
Bangunan) serta SIPB (Surat Izin Penempatan Bangunan). Untuk mobil,
motor, periksa BPKB, STNK-nya.
Dalam hal ini harus dicocokkan nomor mesin, chasis, dan nomor polisi
kendaraan yang tercantum di BPKB dan STNK dengan yang terdapat di
kendaraan. Perhatikan juga apakah surat-surat tanah, gedung, kendaraan
atas nama perusahaan.
g. Pelajari dan periksa apakah Capitalization Policy dan Depreciation
Policy yang dijalankan konsisten dengan tahun sebelumnya.
Pelajari dan periksa apakah Capitalization serta Depreciation Policy-
nya konsisten dengan tahun sebelumnya. Tentang policy dari
Capitalization tersebut ada beberapa kemungkinan:
1) Berdasarkan jumlahnya, misalnya di atas Rp500.000,- harus
dikapitalisir.
5.26 Laboratorium Auditing 

2) Berdasarkan masa manfaatnya.


3) Campuran antara jumlah dan masa manfaatnya.
Tentang policy dari penyusutan ada beberapa kemungkinan, apakah
penyusutan tersebut dimulai:
1) Pada tanggal pembelian.
2) Pada tanggal pemakaian.
3) Juga perlu diketahui masa penyusutannya, misal pembelian tanggal
1 s/d 15 dihitung satu bulan penuh sedang tanggal 16 s/d 31 dihitung
setengah bulan.
h. Buat analisis tentang perkiraan Repair & Maintenance, sehingga kita
dapat mengetahui apakah ada pengeluaran yang seharusnya masuk
dalam kelompok Capital Expenditures tetapi dicatat sebagai Revenue
Expenditures. Harus diperhatikan kemungkinan client untuk
memperkecil laba dengan mencatat capital expenditure sebagai revenue
expenditure.
i. Test perhitungan penyusutan, cross reference angka penyusutan dengan
biaya penyusutan diperkirakan laba rugi dan periksa alokasi/distribusi
biaya penyusutan.
Periksa kecukupan insurance coverage, dalam arti jangan sampai terlalu
kecil atau terlalu besar. Jika terlalu kecil ada bahaya bahwa jika terjadi
kebakaran, ganti rugi dari perusahaan asuransi tidak mencukupi untuk
membeli aktiva tetap (misalkan gedung atau mesin) yang baru sehingga
mengganggu kegiatan operasi perusahaan. Tentang penilaian cukup
tidaknya insurance coverage tersebut adalah atas dasar jumlah yang
mendekati harga pasar.
j. Periksa notulen rapat, perjanjian kredit, jawaban konfirmasi dari bank,
untuk memeriksa apakah ada Fixed Assets yang dijadikan sebagai
jaminan atau tidak. Bila ada, maka hal ini perlu diungkapkan dalam
catatan atas laporan keuangan.
Tes perhitungan penyusutan dan alokasi biaya penyusutan aktiva tetap.
Penyusutan ini biasanya dari Fixed Assets yang dapat disusutkan, seperti
gedung kantor dan sebagainya, sebab ada juga Fixed Assets yang tidak
dapat disusutkan seperti tanah hak milik. Tetapi bila tanah tersebut
digunakan untuk bahan baku pembuatan batu bata atau genteng, maka
dapat disusutkan yaitu dengan istilah deplesi. Apabila tanah tersebut
merupakan tanah dengan hak guna bangunan, maka tanah tersebut juga
tidak dapat disusutkan. Auditor harus memeriksa akurasi dari
 EKSI4414/MODUL 5 5.27

perhitungan penyusutan yang dibuat klien, dan ketepatan alokasi biaya


penyusutan sebagai bagian dari biaya produksi tidak langsung, biaya
umum dan administrasi, serta biaya penjualan.
k. Periksa apakah notulen rapat, perjanjian kredit, jawaban konfirmasi dari
bank, untuk memeriksa apakah ada fixed asset yang dijadikan sebagai
jaminan atau tidak.
l. Periksa apakah ada Commitment yang dibuat oleh perusahaan untuk
membeli atau menjual Fixed Assets.
m. Untuk Construction in Progress, kita periksa penambahannya dan
apakah ada Construction in progress yang harus di transfer ke Fixed
Assets.
n. Jika ada aktiva tetap yang diperoleh melalui leasing, periksa lease
agreement dan periksa apakah accounting treatmentnya sudah sesuai
dengan standar akuntansi leasing.
o. Periksa atau tanyakan apakah ada aktiva tetap yang dijadikan agunan
kredit di bank.
Jika aktiva tetap dijaminkan berarti bukti pemilikan diserahkan
(disimpan) di bank, sehingga auditor harus memeriksa tanda terima
penyerahan bukti-bukti pemilikan. Selain itu jika ada aktiva tetap yang
dijaminkan harus diungkapkan dalam catatan atas laporan keuangan.
p. Periksa apakah ada aktiva tetap yang disewakan kepada pihak ketiga,
jika ada periksa apakah pendapatan sewa sudah dibukukan dan diterima
perusahaan.
Periksa apakah ada aktiva tetap yang disewakan kepada pihak ketiga.
Bisa jadi ada tanah, gedung, peralatan yang disewakan kepada pihak
ketiga. Jika ada, harus diperiksa perjanjian sewa menyewanya (copy
untuk permanent file) dan diperiksa apakah pendapatan sewa sudah
dicatat dan uangnya sudah diterima (periksa bukti penerimaan kas/bank
dan rekening koran). Periksa juga bukti pemotongan PPh 23 atas uang
sewa tersebut.
q. Tanyakan/periksa apakah ada aktiva tetap yang mengalami penurunan
harga (impairment).
Menurut FASB No.121 "Accounting for the Impairment of long-lived
Assets and for long-lived Assets to be Disposed of yang dikutip oleh
Whittington & Pany (2001:549), dan PSAKNo.16 (IAI, 2002:16-111)
mengenai "Penurunan Nilai Manfaat Keekonomian": apabila manfaat
keekonomian suatu aktiva tetap tidak lagi sebesar jumlah tercatat, maka
5.28 Laboratorium Auditing 

aktiva tersebut harus dinyatakan sebesar jumlah yang sepadan dengan


nilai manfaat keekonomian yang tersisa. Penurunan nilai kegunaan
aktiva tetap tersebut dilaporkan sebagai kerugian. Dalam hal ini jika ada
aktiva tetap yang mengalami penurunan nilai manfaat keekonomian,
auditor harus menilai kewajaran dari penetapan yang dibuat manajemen
mengenai penurunan nilai tersebut.
r. Periksa penyajiannya dalam laporan keuangan, apakah sesuai dengan
prinsip akuntansi yang berlaku umum di Indonesia (paybudi)/SAK.
Periksa penyajian aktiva tetap dalam laporan keuangan apakah sudah
sesuai dengan SAK, baik di neraca (cost and accumulated depreciation),
di rugi laba (biaya penyusutan), di catatan atas laporan keuangan
(kebijakan kapitalisasi dan penyusutan, rincian garis besar aktiva tetap)
maupun di lampiran (rincian aktiva tetap).

Contoh penyajiannya: di Neraca


Catatan No.31/12/2002 31/12/2001
AKTIVA TETAP:
Harga Perolehan 9 Rp 2.285.000.000 Rp2.000.000.000
Akumulasi Penyusutan Rp 530.000.000 Rp 240.000.000
Rp1.705.000.000 Rp1.760.000.000
di Kebijakan Akuntansi
1) Aktiva Tetap
Aktiva tetap dinilai berdasarkan harga perolehan.
Perusahaan menyusutkan aktiva tetapnya dengan menggunakan
metode garis lurus dengan persentase penyusutan sebagai berikut
(berdasarkan taksiran masa manfaat aktiva tetap):
Gedung : 4% per tahun
Kendaraan : 25% per tahun
Mesin : 20%-per tahun
Peralatan Kantor : 10% per tahun
Penyusutan dihitung setahun penuh tanpa memperhatikan tanggal
pembeliannya. Biaya pemeliharaan dan perbaikan rutin dibebankan
pada perhitungan laba rugi pada saat terjadinya, sedangkan biaya
pemugaran dan penambahan dalam jumlah besar dikapitalisasi.
Di catatan atas laporan keuangan No.9.
 EKSI4414/MODUL 5 5.29

2) Aktiva Tetap
Saldo Aktiva Tetap per 31 Desember 2002 dan 2001 terdiri dari:

31 Desember 2002
Harga Akumulasi
Nilai Buku
Perolehan Penyusutan
Tanah Rp 400.000.000 — Rp 400.000.000
Gedung Rp 500.000.000 Rp 40.000.000 Rp 460.000.000
Kendaraan Rp 280.000.000 Rp120.000.000 Rp 160.000.000
Mesin Rp 900.000.000 Rp340.000.000 Rp 560.000.000
Peralatan Kantor Rp 150.000.000 Rp 25.000.000 Rp 125.000.000
Rp2.230.000.000 Rp525.000.000 Rp1.705.000.000

31 Desember
Harga Akumulasi
Nilai Buku
Perolehan Penyusutan
Tanah Rp 400.000.000 — Rp 400.000.000
Gedung Rp 500.000.000 Rp 20.000.000 Rp 480.000.000
Kendaraan Rp 200.000.000 Rp 50.000.000 Rp 150.000.000
Mesin Rp 800.000.000 Rp160.000.000 Rp 640.000.000
Peralatan Kantor Rp 100.000.000 Rp 10.000.000 Rp 90.000.000
Rp2.000.000.000 Rp240.000.000 Rp1.760.000.000

Beban penyusutan untuk tahun 2002 dan tahun 2001 masing-masing


sebesar Rp285.000.000 dan Rp240.000.000.
Gedung dan mesin dijadikan jaminan kredit di Bank Bumi Daya.

LAT IH A N

Untuk memperdalam pemahaman Anda mengenai materi di atas,


kerjakanlah latihan berikut!

1) Sebutkan kriteria aktiva tetap!


2) Sebutkan tujuan dari audit atas aktiva tetap!
3) Sebutkan prosedur audit atas aktiva tetap!
5.30 Laboratorium Auditing 

Petunjuk Jawaban Latihan

1) Suatu benda berwujud harus diakui sebagai suatu aktiva dan


dikelompokkan sebagai aktiva tetap bila:
a. Besar kemungkinan bahwa manfaat keekonomian di masa akan
datang yang berkaitan dengan aktiva tersebut akan mengalir ke
dalam perusahaan.
b. Biaya perolehan aktiva dapat di ukur dari satu tahun.
2) Tujuan pemeriksaan aktiva tetap adalah:
Dalam satu general audit (pemeriksa umum), pemeriksaan atas aktiva
tetap mempunyai beberapa tujuan sebagai berikut:
a. Memeriksa apakah terdapat internal kontrol yang cukup baik atas
aktiva tetap.
b. Untuk memeriksa apakah aktiva tetap yang tercantum di neraca
betul-betul ada, masih digunakan dan dimiliki oleh perusahaan.
c. Untuk memeriksa apakah penambahan aktiva tetap dalam tahun
berjalan (periode yang diperiksa) betul-betul merupakan suatu
Capital Expenditure, diotorisasi oleh pejabat perusahaan yang
berwenang didukung oleh bukti-bukti yang lengkap dan dicatat
dengan benar.
d. Untuk memeriksa apakah disposal (penarikan) aktiva tetap sudah
dicatat dengan benar di buku perusahaan dan telah diotorisasi oleh
pejabat perusahaan yang berwenang.
e. Untuk memeriksa apakah pembebanan penyusutan dalam tahun
(periode) yang diperiksa dilakukan dengan cara yang sesuai dengan
SAK, konsisten, dan apakah perhitungannya telah dilakukan dengan
benar (secara akurat).
f. Untuk memeriksa apakah ada aktiva tetap yang dijadikan sebagai
jaminan.
g. Untuk memeriksa apakah ada aktiva tetap yang disewakan, jika ada
apakah pendapatan sewa sudah diterima perusahaan.
h. Untuk memeriksa apakah ada aktiva tetap yang mengalami
penurunan nilai (imperment).
i. Untuk memeriksa apakah penyajian aktiva tetap dalam laporan
keuangan, sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum di
Indonesia/SAK.
 EKSI4414/MODUL 5 5.31

3) Prosedur Audit atas aktiva tetap:


Prosedur audit atas aktiva tetap adalah sebagai berikut:
a. Pelajari dan evaluasi internal control atas aktiva tetap.
b. Minta kepada klien Top Supporting Schedule aktiva tetap, yang
berisikan: Saldo awal, penambahan serta pengurangan-
pengurangannya dan saldo akhir, baik untuk harga perolehan
maupun akumulasi penyusutannya.
c. Periksa footing dan csoss footingnya dan cocokkan totalnya dengan
General Ledger atau Sub-Ledger, saldo awal dengan working paper
tahun lalu.
d. Vounch penambahan serta pengurangan dari fixed Assets tersebut.
Untuk penambahan kita lihat approvalnya dan kelengkapan
supporting documentnya.
e. Periksa fisik dari Fixed Assets tersebut (dengan cara tes basis) dan
periksa kondisi dan nomor kode dari Fixed Assets.
f. Periksa bukti pemilikan aktiva tetap.
Untuk tanah, gedung, periksa sertifikat tanah dan IMB (Izin
Mendirikan Bangunan) serta SIPB (Surat Izin Penempatan
Bangunan). Sementara itu untuk mobil, motor, periksa BPKP,
STNKnya.
g. Pelajari dan periksa apakah Capitalization Policy dan Depreciation
Policy yang dijalankan konsisten dari tahun sebelumnya.
h. Buat analisis tentang perkiraan Repair & Maintenance, sehingga
kita dapat mengetahui apakah ada pengeluaran yang seharusnya
masuk dalam kelompok Capital Expenditures tetapi dicatat sebagai
Revenue Expenditures.
i. Periksa apakah Fixed Assets tersebut sudah diasuransikan dan
apakah Insurance Coveragenya cukup atau tidak.
j. Tes perhitungan penyusutan, cross reference angka penyusutan
dengan biaya penyusutan diperkirakan laba rugi dan periksa
alokasi/distribusi biaya penyusutan.
k. Periksa notulen rapat, perjanjian kredit, jawaban konfirmasi dari
bank untuk memeriksa apakah ada Fixed Assets dijadikan sebagai
jaminan atau tidak.
l. Periksa apakah ada Commitment yang dibuat oleh perusahaan untuk
membeli atau menjual Fixed Assets.
5.32 Laboratorium Auditing 

m. Untuk Construction in Progress, kita periksa penambahannya dan


apakah ada Construction in progress yang harus di transfer ke Fixed
Assets.
n. Jika ada aktiva tetap yang diperoleh melalui leasing, periksa lease
agreement dan periksa apakah accounting treatmentnya sudah sesuai
dengan standar akuntansi leasing.
o. Periksa atau tanyakan apakah ada aktiva tetap yang dijadikan agunan
kredit di bank.
p. Periksa apakah ada aktiva tetap yang disewakan kepada pihak ketiga,
jika ada, periksa apakah pendapatan sewa sudah dibukukan dan
diterima perusahaan.
q. Tanyakan/periksa apakah ada aktiva tetap yang mengalami
penurunan harga (impairment).
r. Periksa penyajian dalam laporan keuangan, apakah sesuai dengan
prinsip akuntansi yang berlaku umum di Indonesia/SAK.

R A NG KU M AN

Aktiva tetap memiliki karakteristik yang berbeda dengan


karakteristik aktiva lancar, berdampak terhadap pengujian substantif
terhadap aktiva tetap. Frekuensi transaksi yang menyangkut aktiva tetap
relatif sedikit, maka jumlah waktu yang dikonsumsi untuk bersubstantif
terhadap aktiva tetap relatif lebih sedikit bila dibandingkan dengan
waktu yang digunakan untuk pengujian substantif terhadap aktiva lancar.
Karena ketepatan pisah batas transaksi yang bersangkutan dengan aktiva
tetap sedikit pengaruhnya terhadap perhitungan rugi laba, maka auditor
tidak mengarahkan perhatiannya terhadap masalah ketelitian pisah batas
transaksi yang bersangkutan dengan aktiva tetap pada akhir tahun.
Pengujian substantif terhadap aktiva tetap dititikberatkan pada verifikasi
mutasi aktiva tetap yang terjadi dalam tahun yang diaudit. Verifikasi
saldo aktiva tetap pada tanggal neraca tidak mendapat perhatian auditor,
karena aktiva tetap disajikan pada kosnya, bukan nilainya pada tanggal
neraca seperti halnya dengan aktiva lancar.
Jika laporan keuangan klien belum pernah diaudit oleh auditor
independen lain, dan audit yang sekarang ini merupakan audit yang
pertama kalinya, maka auditor mempunyai kewajiban untuk
memverifikasi saldo awal aktiva tetap, untuk memperoleh keyakinan
mengenai kewajaran saldo tersebut. Verifikasi tersebut dilakukan oleh
 EKSI4414/MODUL 5 5.33

auditor meliputi periode sejak saat aktiva tetap tersebut diperoleh sampai
dengan awal tahun yang diaudit. Jika laporan keuangan klien tahun
sebelumnya telah diaudit oleh auditor independen lain, dan jika laporan
keuangan Hen diberi pendapat wajar tanpa pengecualian dari auditor
independen sebelumnya, auditor yang baru dapat langsung menggunakan
saldo awal aktiva tetap sebagai saldo awal yang wajar. Bagi auditor yang
baru tersebut, titik berat pengujian substantifnya terhadap aktiva tetap
kemudian hanya dipusatkan pada transaksi mutasi aktiva tetap yang
terjadi dalam tahun yang diaudit saja.
Pengujian substantif terhadap aktiva tetap ditujukan untuk: (1)
memperoleh keyakinan tentang keandalan catatan akuntansi yang
bersangkutan dengan aktiva tetap, (2) membuktikan keberadaan aktiva
tetap dan keterjadian transaksi yang berkaitan dengan aktiva tetap yang
dicantumkan di neraca, (2) membuktikan hak kepemilikan klien atas
aktiva tetap yang dicantumkan di neraca, (3) membuktikan kewajaran
penilaian aktiva tetap yang dicantumkan di neraca, (4) membuktikan
kewajaran penyajian dan pengungkapan aktiva tetap di neraca. Untuk
mencapai tujuan audit tersebut auditor menempuh berbagai prosedur
audit terhadap aktiva tetap.
Dalam prosedur audit awal, auditor membuktikan keandalan saldo
aktiva tetap dengan cara membuktikan apakah aktiva tetap yang
dicantumkan di dalam neraca didukung dengan catatan akuntansi yang
diselenggarakan dengan mekanisme akuntansi yang dapat dipercaya.
Untuk itu auditor mengusut saldo aktiva tetap yang dicantumkan di
neraca ke di dalam akun aktiva tetap yang diselenggarakan di dalam
buku besar, membuktikan ketelitian penghitungan saldo akun aktiva
tetap di dalam buku besar, mengusut saldo awal akun Aktiva Tetap ke
kertas kerja tahun yang lalu, membuktikan sumber pendebitan dan
pengkreditan akun aktiva tetap di dalam buku besar ke dalam register
bukti kas keluar dan jurnal umum, dan membuktikan ketelitian catatan
aktiva tetap dengan cara melakukan rekonsiliasi akun kontrol aktiva
tetap di dalam buku besar dengan buku pembantu aktiva tetap.
Dalam prosedur analitik, auditor menghitung berbagai ratio: tingkat
perputaran aktiva tetap, ratio laba bersih dengan aktiva tetap, ratio aktiva
tetap dengan modal saham ratio biaya reparasi dan pemeliharaan dengan
aktiva tetap, untuk kemudian dibandingkan dengan harapan auditor,
misalnya ratio tahun yang lalu, rerata ratio industri, atau ratio yang
dianggarkan. Pembandingan ini membantu auditor untuk
mengungkapkan: (1) peristiwa atau transaksi yang tidak biasa, (2)
perubahan akuntansi, (3) perubahan usaha, (4) fluktuasi acak, atau (5)
salah saji.
5.34 Laboratorium Auditing 

Dalam pengujian transaksi rinci, auditor memeriksa bukti


pendukung pencatatan transaksi penambahan dan pengurangan aktiva
tetap dan review terhadap akun Biaya Reparasi dan Pemeliharaan Aktiva
Tetap. Verifikasi keberadaan aktiva tetap yang ada di tangan klien pada
tanggal neraca dilakukan oleh auditor dengan cara menginspeksi
tambahan aktiva tetap yang terjadi dalam tahun yang diaudit dan
mengusut pencatatan tambahan aktiva tetap tersebut dalam buku
pembantu aktiva tetap. Meskipun tidak sepenting verifikasi pisah batas
terasa aktiva lancar, verifikasi pisah batas transaksi yang bersangkutan
dengan aktiva tetap dilakukan oleh auditor dengan cara memeriksa
transaksi mutasi aktiva tetap dalam beberapa hari menjelang dan setelah
tanggal neraca. Tujuan audit ini adalah untuk menemukan transaksi
mutasi aktiva tetap yang seharusnya dicatat dalam tahun yang diaudit
oleh klien salah dicatat dalam tahun sesudahnya atau mutasi aktiva tetap
yang seharusnya dicatat dalam tahun sesudahnya oleh salah dicatat
dalam tahun yang diaudit.
Dalam pengujian terhadap akun rinci, auditor melakukan inspeksi
terhadap aktiva memeriksa bukti hak kepemilikan aktiva tetap dan
kontrak, dan melakukan review terhadap perhitungan depresiasi.
Verifikasi kepemilikan aktiva tetap dilakukan oleh auditor dengan
memeriksa dokumen yang mendukung pemerolehan tambahan aktiva
tetap dalam tahun yang diaudit, melakukan inspeksi polls asuransi aktiva
tetap, memeriksa dokumen yang bersangkutan dengan persewaan atau
kontrak leasing aktiva tetap. Dalam memverifikasi kepemilikan aktiva
tetap auditor juga meminta informasi dari klien mengenai aktiva tetap
yang dijaminkan dalam penarikan utang jangka panjang. Informasi ini
bermanfaat bagi auditor untuk memberikan pengungkapan (disclosure)
mengenai kepemilikan klien atas aktiva tetap yang dicantumkan di
neraca.
Dalam memverifikasi penyajian dan pengungkapan aktiva tetap di
neraca, audit membandingkan penyajian aktiva tetap di neraca dengan
prinsip akuntansi berterima umum Informasi mengenai hal ini diperoleh
auditor dengan memeriksa klasifikasi aktiva tetap di neraca dan
memeriksa kecukupan pengungkapan yang bersangkutan dengan aktiva
tetap. Aktiva tetap disajikan di dalam neraca pada nilai buku yang
merupakan selisih kos aktiva tetap dengan akumulasi depresiasinya. Kos
aktiva tetap dipengaruhi oleh harga pemerolehan tambahan aktiva tetap,
pengeluaran modal (capital expenditure), revaluasi, penghentian
pemakaian dan penjualan aktiva tetap yang terjadi dalam tahun yang
diaudit. Akumulasi depresiasian Aktiva tetap dipengaruhi oleh transaksi
mutasi aktiva tetap dan perhitungan biaya depresiasi dalam tahun yang
diaudit. Untuk memverifikasi penilaian aktiva tetap auditor melakukan
 EKSI4414/MODUL 5 5.35

verifikasi terhadap dokumen yang mendukung penambahan dan


pengurangan kos aktiva tetap dari tahun Yang diaudit dan memverifikasi
penentuan biaya depresiasi aktiva tetap.

TES F OR M AT IF 1

Pilihlah satu jawaban yang paling tepat!


1) Manakah di antara penyajian aktiva tetap berikut ini yang tidak sesuai
dengan prinsip akuntansi berterima umum dalam penyajian aktiva tetap
di neraca?
A. Jumlah akumulasi depresiasian dan biaya depresiasi untuk tahun
kini harus ditunjukkan di dalam laporan keuangan.
B. Metode yang digunakan dalam penghitungan depresiasi golongan
besar aktiva tetap harus diungkapkan di dalam laporan keuangan.
C. Aktiva tetap yang telah habis di depresiasi namun masih digunakan
untuk beroperasi, jika jumlahnya material, harus dijelaskan.
D. Aktiva tetap harus disajikan di dalam neraca sebesar kos dikurangi
dengan biaya depresiasi.

2) Berikut ini merupakan prinsip akuntansi berterima umum dalam


penyajian aktiva tetap di neraca:
A. Laba dan rugi yang timbul dari transaksi penghentian pemakaian
aktiva tetap diperlakukan sebagai laba dan rugi usaha.
B. Laba atau rugi yang timbul dari transaksi penjualan aktiva tetap
disajikan di dalam laporan rugi-laba dalam kelompok laba dan rugi
usaha.
C. Harus dicantumkan pengungkapan yang cukup jika aktiva tetap
jaminan utang.
D. Aktiva tetap yang telah habis di depresiasi, namun masih digunakan
dalam kegiatan perusahaan, harus segera di revaluasi.

3) Manakah di antara prosedur audit berikut ini yang merupakan prosedur


audit yang ditujukan untuk membuktikan eksistensi aktiva tetap yang
berada di tangan klien pada tanggal neraca.
A. Kirimkan konfirmasi aktiva tetap milik klien yang berada di tangan
pihak luar.
B. Lakukan inspeksi terhadap tambahan aktiva tetap dalam tahun yang
diaudit.
5.36 Laboratorium Auditing 

C. Periksa dokumen yang mendukung pemerolehan dan penghentian


pemakaian aktiva tetap yang dimiliki klien pada tanggal neraca.
D. Hitung kembali penentuan laba dan rugi yang timbul dari transaksi
penghentian aktiva tetap.

4) Berikut ini adalah prosedur audit untuk memverifikasi pemilikan klien


atas aktiva tetap yang tercantum di dalam neraca, kecuali ….
A. Periksa dokumen yang, mendukung transaksi pemerolehan dan
penghentian pemakaian aktiva tetap dalam tahun yang diaudit.
B. Periksalah dokumen yang bersangkutan dengan biaya sewa.
C. Lakukan inspeksi terhadap tambahan aktiva tetap dalam tahun yang
diaudit.
D. Mintalah informasi mengenai aktiva tetap yang dijadikan jaminan
dalam penarikan utang.

5) Dalam memverifikasi eksistensi aktiva tetap yang tercantum dl dalam


neraca Berikut, salah satu prosedur audit yang ditempuh oleh auditor
adalah "Lakukan inspeksi terhadap tambahan aktiva tetap dalam tahun
yang diaudit." Berikut ini adalah prosedur audit yang dilaksanakan oleh
auditor dalam inspeksi tersebut, kecuali ….
A. Mintalah copy notulen rapat dewan komisaris dan direksi
B. Mintalah anggaran modal tahun yang diaudit
C. Lakukan analisis pendebitan akun aktiva tetap dan periksalah
dokumen yang mendukung pemerolehan aktiva tetap dalam tahun
yang diaudit
D. periksalah dokumen yang bersangkutan dengan biaya sewa

6) Manakah di antara prosedur audit berikut ini yang bukan ditujukan untuk
memperoleh keyakinan tentang keandalan catatan akuntansi yang
bersangkutan dengan aktiva tetap.
A. Usut saldo aktiva tetap yang dicantumkan di dalam neraca ke saldo
akun aktiva tetap dalam buku besar.
B. Lakukan inspeksi terhadap polis asuransi.
C. Lakukan rekonsiliasi buku pembantu aktiva tetap dengan akun
kontrol aktiva tetap di dalam buku besar
D. Hitung kembali saldo akun kontrol aktiva tetap di dalam buku besar

7) Berikut ini merupakan prinsip akuntansi berterima umum dalam


penyajian aktiva tetap, neraca:
A. Laba dan rugi yang timbul dari transaksi penghentian pemakaian
diperlakukan sebagai laba dan rugi usaha.
 EKSI4414/MODUL 5 5.37

B. Laba atau rugi yang timbul dari transaksi penjualan aktiva tetap
laporan rugi laba dalam kelompok laba dan rugi usaha.
C. Harus dicantumkan pengungkapan yang cukup jika aktiva jaminan
utang.
D. Aktiva tetap yang telah habis di depresiasi, perusahaan, harus segera
dievaluasi.

8) Jika auditor melakukan audit terhadap laporan keuangan klien yang baru
pertama kalinya diaudit oleh auditor independen, auditor perlu
melakukan prosedur audit tambahan dalam memeriksa aktiva tetap.
Prosedur audit tambahan apa yang perlu dilaksanakan oleh auditor
tersebut?
A. Auditor harus melakukan inspeksi terhadap tambahan aktiva yang
terjadi dalam tahun yang diaudit.
B. Auditor harus memperoleh keyakinan mengenai hak milik klien
terhadap aktiva tetap yang tercantum di dalam neraca.
C. Auditor melakukan rekonsiliasi akun kontrol aktiva tetap dengan
buku pembantu aktiva tetap.
D. Auditor harus melakukan prosedur audit untuk memperoleh
keyakinan mengenai kewajaran saldo awal aktiva tetap tahun yang
diaudit.

9) Perbedaan karakteristik aktiva tetap dengan aktiva lancar yang


berdampak terhadap pengujian substantif terhadap aktiva tetap adalah:
A. Aktiva tetap umumnya dijaminkan dalam penarikan utang jangka
panjang, sedangkan aktiva lancar umumnya dijaminkan dalam
penarikan utang lancar.
B. Aktiva lancar disajikan di dalam neraca pada nilai bersih yang dapat
direalisasikan (net realizable value) pada tanggal neraca, sedangkan
aktiva tetap disajikan di dalam neraca pada kos historis dikurangi
akumulasi depresiasian.
C. Aktiva tetap umumnya diasuransikan terhadap kemungkinan
kerugian. edankan aktiva lancar umumnya tidak diasuransikan.
D. Klien cenderung menyajikan aktiva tetap di neraca lebih rendah dari
nilai sebenarnya pada tanggal neraca, sedangkan klien cenderung
menyajikan aktiva lancar lebih tinggi dari nilai sebenarnya pada
tanggal neraca.
5.38 Laboratorium Auditing 

10) Berikut ini adalah perbedaan pengujian substantif aktiva tetap dengan
pengujian substantif aktiva lancar, kecuali ….
A. Jumlah waktu yang dikonsumsi untuk melaksanakan pengujian
substantif aktiva tetap relatif lebih sedikit dibanding dengan waktu
pengujian substantif yang digunakan bagian; aktiva lancar
B. Auditor tidak begitu menekankan pemeriksaan yang bersangkutan
dengan pisah batas transaksi aktiva tetap, sedangkan dalam
pengujian substantif terhadap aktiva lancar auditor sangat
berkepentingan terhadap pisah batas transaksi yang bersangkutan
dengan aktiva lancar
C. Pengujian substantif aktiva lancar bertujuan untuk menemukan
penyajian aktiva lancar yang lebih tinggi dari saldo aktiva tersebut
yang sebenarnya pada tanggal neraca sedangkan pengujian
substantif aktiva tetap bertujuan untuk menemukan penghentili:
pemakaian aktiva tetap yang tidak dicatat (unrecorded retirement)
D. Pengujian substantif terhadap aktiva tetap difokuskan pada mutasi
aktiva tetap dalam tahun yang diaudit, sedangkan pengujian
substantif aktiva lancar dititikberatkan pada verifikasi saldo aktiva
lancar pada tanggal neraca.
 EKSI4414/MODUL 5 5.39

CONTOH KASUS
AKTIVA
TETAP

Pentingnya Pengendalian intern yang baik pada asset tetap


(Lanjutan)

Pada Desember 2006 Indonesia Corruptin Watch (ICW) melaporkan kasus dugaan korupsi
ke Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dalam ruislaag (tukar guling) antara aset PT.
Industri Sandang Nusantara (ISN), sebuah BUMN yang bergerak di bidang tekstil, dengan
aset PT. GDC, sebuah perusahaan swasta.
Dalam ruislaag tersebut PT. ISN menukarkan tanah seluas 178.497 meter persegi di
kawasan Senayan dengan Tanah seluas 47 hektar beserta Pabrik dan mesin di Karawang.
Berdasarkan hasil temuan Badan Pemeriksaan Keuangan (BPK) semester II Tahun
Anggaran 1998/1999, menyatakan ruislaag itu berpotensi merugikan keuangan Negara
sebesar Rp121,628 miliar.
Kerugian itu terdiri dari kekurangan luas bangunan pabrik dan mesin milik PT. GDC senilai
Rp63,954 miliar, berdasarkan penilaian aktiva tetap oleh PT. Sucofindo pada 1999;
penyusutan nilai aset pabrik milik PT. GDC senilai Rp31,546 miliar; dan kelebihan
perhitungan harga tanah senilai Rp0,127 miliar. Selain itu juga ditemukan bahwa terdapat
nilai saham yang belum dibayarkan oleh PT. GDC sebesar Rp26 miliar.
5.40 Laboratorium Auditing 

CONTOH KASUS
AKTIVA TETAP

Pentingnya Pengendalian intern yang baik pada aset tetap


(Lanjutan)

Telaah Kasus
Dalam kasus Ruislaag di atas, karena ketidakjelasan prosedur dan syarat-syarat tukar
guling aset, sehingga sangat rawan untuk diselewengkan.
Seharusnya keputusan Tukar Guling tidak hanya menjadi wewenang salah satu pejabat
saja, melainkan melibatkan beberapa pejabat sebagai pengendali dan kontrol yang baik.
Selain itu juga diperlukan sebuah aturan baku oleh perusahaan mengenai tukar guling,
sehingga kemungkinan penyelewengan menjadi berkurang.
Diperlukan juga kontrol dari lembaga bersangkutan terhadap penelitian tim penilik yang
meneliti kelengkapan mengenai status aset, dokumen kelengkapan aset, sehingga tidak
ada manipulasi dari nilai aset tersebut serta proses tukar menukar.
Walaupun menggunakan jasa Appraisal, penilaian aset tetap juga tetap harus diawasi
untuk mencegah kecurangan-kecurangan.
Dari kasus di atas dapat dibuktikan bahwa PT. ISN memiliki pengendalian intern yang
sangat buruk. Sehingga PT. ISN rawan dicurangi oleh rekanan-rekanan bisnisnya maupun
oleh oknum-oknum pejabat perusahaan yang ingin mengambil keuntungan. Oleh karena
itu hal pertama yang harus dibenahi oleh PT. ISN adalah soal Pengendalian Internnya.
Dikutip dari : http://magussudrajat.blogspot.com/2011/04/sebuah-kasus-audit-asset-
tetap.html
 EKSI4414/MODUL 5 5.41

LATIHAN KASUS

Sasha adalah auditor yang pada audit tahun ini diberikan wewenang
untuk mengaudit klien dari KAP-nya, KAP LESMANA dan Rekan yaitu
PT. ALPEN. Pada kali ini ia ditugaskan untuk mengaudit siklus perolehan
dan pembayaran aset tetap. Untuk memperoleh informasi tentang keberadaan
aset tetap klien, maka ia harus mempelajari kertas kerja tahun lalu yang
diberikan oleh supervisornya yaitu Bapak Agung.
Berikut adalah kertas kerja tahun lalu pemeriksaan siklus pembayaran
dan pemerolehan aset tetap PT. ALPEN yang dimulai dari program audit.

SIKLUS PEROLEHAN DAN PEMBAYARAN ASET TETAP


Program Audit
Tujuan Audit adalah untuk meyakinkan bahwa:
1. Aset tetap yang disajikan dalam laporan keuangan benar-benar ada dan merupakan
hak milik perusahaan (exixtence and ownership).
2. Pencatatan dan klasifikasinya telah dilakukan dengan akurat dan semua aset tetap
milik perusahaan telah dibukukan termasuk ketepatan perhitungan penyusutannya
yang diterapkan secara konsisten (accuracy and completeness).
3. Aset tetap telah dinilai sesuai dengan prinsip berlaku yang umum (valuation).
4. Aset tetap yang telah dijadikan jaminan telah diungkapkan dalam laporan keuangan
(disclosure).
5.42 Laboratorium Auditing 

Dikerjakan Oleh
No. Prosedur Audit Paraf
Indeks
ASET TETAP
1. Siapakah skedul utama sehubungan dengan audit aset tetap I Sasha

2. Minta daftar Aset tetap ― (List offixed assets) yang mencakup tanggal perolehan, Sasha
nilai perolehan unti , akumulasi penyusutan serta nilai bukunya. Cocokkan dengan
saldo akun kontrolnya.
3. Pelajari kebijakan akuntansi mengenai kapitalisasi nilai perolehan aset tetap den
perhitungan penyusutan apakah diterapkan secara konsisten dengan periode
sebelumnya. Bila terjadi perubahan metode kebijakan dan tarif penyusutan, I Sasha
pelajari efek kumulatifnya dan apakah nilai metode batu tersebut wajar.
4. Periksa transaksi penambahan dan pengurangan apakah telah mendapatkan
persetujuan dari pejabat yang berwenang misalnya: II
Mutasi Penambahan Sasha
 Penambahan yang nilainya material, perhatikan bukti pendukung dan
pemilikannya (misalnya permintaan pembelian, pesanan pembelian dan
persetujuannya, sertifikat tanah, akta jual beli, kewajaran harga beli
terutama dari perusahaan afiliasi/hubungan istimewa, faktur pembelian,
surat kontrak, serta bukti pembayarannya; dan bila dibangun sendiri ke bukti
pengeluaran sehubungan dengan biaya pembangunannya).
 Bila surat bukti dipegang oleh kreditor sebagai jaminan. Lakukan konfirmasi
mengenai daftar kepemilikan atau lihat daftar terima dari pihak kreditor.
Mutasi Pengurangan
Untuk pengurangan (penjualan dan penghapusan) perhatikan apakah akun
akumulasi penyusutannya telah di debit sebagaimana seharusnya serta cara
perhitungan dan pembukuan telah dilakukan dengan tepat. Perhatikan
persetujuan dari pejabat yang berwenang dan kewajaran harga jualnya.
5. Apabila ada aset tetap yang masih dalam proses pembangunan telaah biaya yang
dibebankan. Apabila pembangunan aset ini di subkontrakan ke pihak lain, perhatikan
apakah pencatatannya sudah sesuai dengan presentasi penyelesaiannya dengan
melihat perjanjian kontrak dan berita acara penyelesaiannya kaitkan dengan
kewajiban yang timbul pada periode yang sama.
6 Apabila ada aset tetap yang diperoleh melalui sewa guna usaha (leasing) ,
bandingkan daftar aset dengan perjanjian sewa guna usaha tersebut, , telaah
apakah pencatatan telah sesuai dengan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan
(PSAK) No. 30; Bandingkan dengan kewajiban dalam sewa usaha yang timbul.
7. Apabila aset tetap yang diperoleh dari penukaran dengan modal saham
perusahaan, teliti kewajaran nilai tukarnya dengan membandingkan
dengan harga pasar apakah pembukuannya sudah sesuai dengan prinsip
akuntansi yang berlaku umum.

Klien : Dibuat Oleh : Diperiksa Oleh : Indeks :


PT, ALPEN Sasha Agung. -
Skedul : Tanggal : Tanggal : Periode :
Siklus perolehan dan pembayaran 3/01/2009 6/01/2009 31/12/2008
ASET TETAP
 EKSI4414/MODUL 5 5.43

Dikerjakan Oleh
No. Prosedur Audit
Indeks Paraf
INVESTASI
8. Bila perusahaan melakukan revaluasi terhadap nilai aset tetap ;
 Minta daftar penilaiannya
 Teliti dasar penilaiannya, apakah sesuai dengan PSAK No. 16
 Mendapat keyakinan akan ke objektifan penilaian.
 Pelajari dasar penilaian, prosedur, dasar penghitungan akumulasi
penyusutan dan perlakuan atas aset tetap yang usang
 Minta Surat Ketetapan dari Kantor Pelayanan Pajak yang bersangkutan;
apabila jumlah yang diajukan berbeda dengan jumlah yang disetujui lakukan
perhitungan atas efek kumulatif dari tahun diajukannya sampai dengan
tahun disetujuinya nilai tersebut.
 Cek apakah jurnal penyesuaian sehubungan dengan penilaian kembali
tersebut telah dicatat dengan tepat.
9. Lakukan tes kewajaran atas perhitungan penyusutan yang telah dilakukan oleh
perusahaan, dengan melukakan secara per golongan daripada aset tetap tersebut. J Sasha
Lakukan rekonsiliasi antara penambahan akun akumulasi penyusutan dan beban
penyusutan. Apabila beban penyusutan dibebankan pada beberapa produksi dan
persediaan, lakukan perhitungan kewajaran atas metode alokasinya ; bandingkan
dengan tahun sebelumnya.
10. Apabila beban penyusutan aset tetap yang dibebankan pada beban produksi di
bawah kapasitas normal perusahaan, beban tersebut tidak boleh dibebankan
sepenuhnya ke dalam beban produksi, lakukan perhitungan atas kasus seperti J Sasha
ini.
11. Lakukan inventarisasi aset tetap, terutama untuk penambahan selama tahun
berjalan observasi ini sebaiknya dilakukan pada saat tersibuk diaman hal
tersebut dimaksudkan untuk tidak ada aset tetap perusahaan yang menganggur. J Sasha
Perhatikan juga aset tetap yang rusak, atau tidak digunakan lagi untuk
dikeluarkan dari daftar penyusutan dan dihentikan.
12. Pertimbangkan apakah pengungkapan diperlukan untuk;
 Aset tetap yang dievaluasi
 Aset tetap yang dijadikan jaminan pinjaman kepada kreditor
 Bunga yang dikapitalisasi sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku J Sasha
umum
 Aset tetap dalam sewa guna usaha
 Aset tetap yang masih dalam tahap penyelesaian
 Aset tetap yang belum atau tidak digunakan lagi dalam perusahaan.
 Persusahan kebijakan akuntansi atas aset tetap dari tahun sebelumnya.
 Aset tetap yang masih dalam tahap penyelesaian proses hukum dan belum
jelas keputusan pengadilannya.
 Pengurangan aset tetap yang bersifat luar biasa (kebakaran, gempa bumi
13. Tujuan Perpajakan:
 Minta daftar perhitungan penyusutan fiskal untuk tahun yang bersangkutan J Sasha
 Cocokkan saldo-saldo awal untuk setiap golongan fiskal dengan SPT Tahun
Lalu, dan jika perlu dengan perhitungan tahun lalu. J Sasha
 Periksa klasifikasi penambahan menurut golongan fiskal, serta kalkulasi
perhitungan penyusutannya. Yakinkan bahwa aset tetap yang tidak J Sasha
diperbolehkan menurut fiskal telah dikeluarkan dari daftar aset tetap tersebut.
14. Catat hal yang perlu diungkapkan dalam Surat Pernyataan Klen (Client
Representation Letter). Surat Manajemen (Management Letter), serta hal-hal yang Sasha
perlu perhatian para partner. J
5.44 Laboratorium Auditing 

Klien : Dibuat Oleh : Diperiksa Oleh : Indeks :


PT, ALPEN Sasha Agung. -
Skedul : Tanggal : Tanggal : Periode :
Siklus perolehan dan pembayaran 3/01/2009 6/01/2009 31/12/2008
ASET TETAP
 EKSI4414/MODUL 5 5.45

LESMANA dan Rekan Kantor Akuntan Publik

(Kertas Kerja)

Catatan Pemeriksaan :
1. Kebijakan Akuntansi
Aset tetap berdasarkan harga perolehan. Penyusutan aset tetap tidak
menggunakan metode garis lurus, dan tanpa nilai sisa, dengan taksiran
umur Ekonomis sebagai berikut :

Bangunan dan prasarana 20 Tahun


Kendaraan Bermotor 10 Tahun
Perlatan Kantor 5 Tahun

2. Kami tidak melakukan pemeriksaan fisik atas aset tetap bersama dengan
sifat
Bagian umum . Setelah dilakukan pemeriksaan fisik ditemukan bahwa
aset
Tetap belum diberikan kode akun aset tetap.

3. Kami telah lakukan pemeriksaan terhadap bebnan penyusutan aset tetap


lihat
Skedul PL. 2

Kesimpulan Pemeriksaan :

Menurut pendapat kami, saldo ASET TETAP tidak disajiakan secara wajar dan
sesuai
dengan Standar Akuntansi Keuangan Yang Berlaku Umum.

Klien : Dibuat Oleh : Diperiksa Oleh : Indeks :


PT, ALPEN Sasha Agung. J
Tanggal : Tanggal : Periode :
Skedul: 10/02/2009 13/02/2009 31/12/2008
ASET TETAP
5.46 Laboratorium Auditing 

Kantor Akuntan Publik


LESMANA & Rekan
HAL 50. FORMAT EXCEL Kertas Kerja)

Keterangan Ref. Per Klien PARE Per Audit 31/12/ Per audit
KK 31/12/2008 Dedit Credit 2008 31/12/2007
Harga Perolehan
Tanah 1.164.000.000 - - 1.164.000.000 < 1.164.000.000
Bangunan dan - -
Prasarana 976.500.000 976.500.000 < 976.500.000
Peralatan Kantor 30.750.000 - - 30.750.000 < 30.750.000
Kendaraan Bermotor 434.250.000 - - 434.250.000 < 434.250.000

- -
2.605.500.000 2.605.500.000 < 2.605.500.000
^ ^ ^ ^ ^
Akumulasi penyusutan
Bangunan dan prasarana 101.887.450 - - 101.887.450< 53.062.450
Peralatan Kantor 18.062.500 - - 18.062.500 < 11.912.500
Kendaraan Bermotor 150.949.900 - - 150.949.900 < 107.524.900

270.899.850 - - 270.899.850 < 172.499.850


Nilai Buku ^ ^
Tanah - -
1.164.000.000 1.164.000.000 < 1.164.000.000
Bangunan dan prasarana 874.612.550 - - 874.612.550 < 876.437.550
Peralatan Kantor 12.687.500 - - 12.687.500 < 16.837.500
Kendaraan Bermotor 283.300.100 - - 283.300.100 < 279.725.100

2.334.600.150 - - 2.334.600.150 < 2.337.000.150


^ ^ ^

Klien : Dibuat Oleh : Diperiksa Oleh : Indeks :


Sasha Agung. J
PT, ALPEN

Tanggal : Tanggal : Periode :


Skedul: 10/02/2009 13/22009 31/12/2008
ASET TETAP
 EKSI4414/MODUL 5 5.47

Setelah mempelajari kertas kerja tahun lalu, maka sasha hendaknya


melakukan pemeriksaan awal dengan melakukan pemeriksaan atas
pengendalian internal . Berikut ini adalah kuesioner pengendalian internal
(internal control questionnaire –ICQ) yang telah diselesaikan oleh Sasha.
Pelajari ICQ dengan hati-hati. Selain itu, pelajari juga informasi dari berkas
permanen yang berhubungan dengan siklus ini. Setelah semua dilakukan
,maka anda dapat menentukan penilaian pengendalian internal dan membuat
analisis kekuatan dan kelemahannya.
5.48 Laboratorium Auditing 

Kantor Akuntan Publik


Lesmana & Rekan
Kertas kerja pemeriksaan internal

Y = Ya T = Tidak
Internal Control Quetionare TR = Tidak Relevan
Y T TR
PENAMBAHAN DAN PENGURANGAN ASET TETAP
10. Apakah semua penambahan atau pengurangan:
a. Diotorisasi sebagaimana mestinya secara tertulis?
b. Diusulkan dengan surat yang menunjukkan
1) Pertimbangan?
2) Harga taksiran (estimated cost )?
3) Pemasok ?
4) Spesifikasi?
5) Akun yang didebit/dikredit?
6) Taksiran umur (estimated usefull life) dan persentase
penyusutan atas tambahan baru?
c. Apakah bukti atas dilepaskannya suatu aset tetap yang akan
diganti baru (replace) telah diotorisasikan?
d. Apakah setiap mutasi atau pemindahan secara rutin
dilaporkan kepada bagian akuntansi?
11. Apakah disusun anggaran untuk pengeluaran modal /investasi
(capital expenditure) dan persetujuan tertulis atas setiap proyek
yang besar ditandatangani oleh staf yang ditunjuk oleh dewan
komisaris/rapat umum pemegang saham dan diberikan kepada:
a. Bagian pembelian?
b. Bagian teknik?
c. Bagian akuntansi?
12. Apakah semua pengeluaran investasi dalam bentuk upah, bahan,
dan persediaan harus melalui prosedur administrasi yang sama
dengan pengeluaran yang langsung dibebankan sebagai biaya
(revenue expenditure)?
Klien : Dibuat Oleh : Diperiksa Oleh: Indeks :

PT, ALPEN Sasha Agung -


Skedul Tanggal : Tanggal : Periode :

ICQ- Aset Tetap 14/12/2009 17/2/2010 31/12/2009


 EKSI4414/MODUL 5 5.49

Kantor Akuntan Publik


Lesmana & Rekan
Kertas kerja pemeriksaan internal

Y= T = Tidak
Internal Control Quetionare Ya
TR = Tidak Relevan
Y T TR
13. Apakah proyek tersebut:
a. Terpisah dalam akun kontrol sendiri dalam buku besar (misalnya
contruction in progress)?
b. Terkontrol atas tiap jenis akun?
c. Diotorisasi dan dirumuskan secara jelas?
d. Penyimpangan dari anggaran yang telah ditetapkan harus
mendapat persetujuan tambahan?
REGISTRASI
14. Apakah registrasi/dokumen aset tetap:
a. Disimpan dengan baik oleh perusahaan?
b. Akurat?
c. Secara berkala dicocokkan dengan akun buku besar?
d. Menunjukkan perincian sebagai berikut:
1) Nomor identifikasi?
2) Lokasi?
3) Taksiran umur?
4) Persentase penyusutan
15. Apakah semua aset tetap:
a. Diamankan dengan baik?
b. Dirawat dengan baik?
c. Diasuransikan dengan cukup?
16. Apakah perawatan perkakas kecil terkontrol dengan cukup:
a. Atas perolehannya?
b. Atas penyusutannya?
c. Diamankan dan dirawat dengan baik?
17. Apakah terdapat pengawasan yang baik terhadap bukti-bukti
pemilikan (title deeds) ast tetap:
a. Perincian secara jelas pemilikan dibuat dalam suatu daftar?
b. Disimpan oleh bagian yang terpisah dari bagian akuntansi?
NILAI SAAT INI
18. Apakah nilai aset buku tetap jauh menyimpang bila dibandingkan
dengan taksiran harga pasar yang berlaku (estimated current market
value)?
Klien : Dibuat Oleh : Diperiksa Oleh : Indeks :
PT, ALPEN Sasha Agung
-
Skedul Tanggal : Tanggal : Periode :
ICQ- Aset Tetap 14/12/2009 17/2/2010 31/12/20
09
5.50 Laboratorium Auditing 

Kantor Akuntan Publik


Lesmana & Rekan
Kertas kerja pemeriksaan internal

Y = Ya T=
Internal Control Quetionare Tidak
TR = Tidak Relevan
Y T TR
19. Apakah metode persentase penyusutan:
a. Sesuai dengan standar akuntansi keuangan (SAK)?
b. Sesuai dengan undang-undang pajak penghasilan?
c. Metode penyusutan yang digunakan adalah metode garis lurus
SEWA ASET TETAP
20. Apabila aset tetap disewa dan bukan dibeli apakah:
a. Kontrak sewa menyewa diotorisasikan sebagaimana mestinya?
b. Pembukuannya cocok dengan jenis sewa yang bersangkutan
dengan SAK?
c. Uang sewa dan perjanjiannya secara jelas dinyatakan untuk dapat
menunjukkan keadaan dengan layak?
21. Apakah sistem informasi meliputi di mana perlu:
a. Anggaran untuk pengeluaran investasi?
b. Alasan pengeluaran investasi?
c. Presentasi keuntungan yang diharapkan dari presentasi tersebut?
d. Perbandingan anggaran dengan pengeluaran sesungguhnya?
e. Penjelasan atas penyimpangan yang besar antara anggaran
dengan pengeluaran yang sesungguhnya?
22. Apakah perusahaan telah menetapkan perumusan kebijaksanaan
yang jelas untuk membedakan pengeluaran investasi(capital
expenditure) dengan pengeluaran biaya (revenue expenditure)?
23. Apakah dibuat buku/daftar aset tetap?
24. Apakah total jumlah perincian dicocokkan secara berkala dengan
akun kontrolnya?
25. Apakah masing-masing aset diberi tanda/kode pengenal?
26. Apakah aset tetap yang telah disusutkan penuh,tapi masih tetap
digunakan tetap tercatat pada akun aset?
27. Apakah buku/daftar aset tetap direview minimal setahun sekali untuk
mengetahui barang yang rusak atau yang menganggur? Jelaskan:
28. Apakah prosedur rutin menjamin bahwa selalu segera dilaporkan
kepada bagian akuntansi dan dibukukan atas:
a. Proyek yang sudah seesai?
b. Aset tetap yang disingkirkan karena tidak berguna lagi?
c. Penjualan aset tetap?
Klien : Dibuat Oleh : Diperiksa Indeks :
PT, ALPEN Sasha Oleh : -

Agung
Skedul Tanggal : Tangga: Periode :
ICQ- Aset Tetap 14/12/2009 17/2/20 31/12/2009
10
 EKSI4414/MODUL 5 5.51

Kantor Akuntan Publik


LESMANA & Rekan
Kertas kerja pemeriksaan internal

Y = Ya T = Tidak
Internal Control Quetionare TR = Tidak Relevan
Y T TR
29. Bila dibuat laporan keuangan interim. Apakah
biaya penyusutan diperhitungkan?
E. Kelemahan-kelemahan lain yang tidak tercantum pada pernyataan di atas :

F. Catatan lain:

G. Kesimpulan penilaian baik,sedang,buruk?

H. Revisi kesimpulan penilaian (lampirkan alasannya)

Klien : Dibuat Oleh : Diperiksa Indeks :


PT, ALPEN Sasha Oleh :
-
Agung
Skedul Tanggal : Tanggal : Periode :
ICQ- Aset Tetap 14/12/2009 17/2/2010 31/12/2009
5.52 Laboratorium Auditing 

Program Audit untuk tahun ini adalah:

PROGRAM AUDIT

1. Aset tetap yang disajikan dalam laporan keuangan benar-benar ada


dan merupakan hak milik perusahaan (existence and ownership).
2. Pencatatan dan klasifikasinya telah dilakukan dengan akurat dan semua
aset tetap milik perusahaan telah dibukukan termasuk ketepatan
perhitungan penyusutannya yang diterapkan secara konsisten (accuracy
and completeness).
3. Aset tetap telah dinilai sesuai dengan prinsip akuntan si yang berlaku
umum (valuation).
4. Aset tetap yang telah dijadikan jaminan telah diungkapkan dalam
laporan keuangan (Disclosure).

Berikut adalah informasi yang didapat dari PT. ALPEN, mengenai


prosedur audit untuk pengujian kewajaran, yaitu:
1. Sebelum melakukan pemeriksaan terhadap aset tetap, pelajari dengan
cermat Kertas kerja tahun lalu. Anda sebagai Sasha pada tahun berjalan,
anda meminta Saudara Rusman (karyawan PT. ALPEN) untuk
mempersiapkan daftar aset tetap dan penyusutan menurut perhitungan
akuntansi.
2. PT. ALPEN menggunakan metode garis lurus dan tanpa nilai sisa untuk
penyusutan semua aset tetapnya. Masa manfaat bangunan adalah
20 tahun, kendaraan bermotor 10 tahun, dan untuk peralatan dan toko
5 tahun.
3. Perusahaan menetapkan kebijakan bahwa beban pemeliharaan yang
dikeluarkan bersifat menambah nilai atau produktivitas aset tersebut,
maka diperlakukan sebagai pengeluaran modal. Sedangkan beban
pemeliharaan yang bersifat tidak memengaruhi nilai ataupun
produktivitas aset tetap tersebut, maka akan dibebankan sebagai beban
pada tahun berjalan.
4. Untuk tambahan aset tetap pada tahun 2009, dilakukan pemeriksaan
dengan melihat fisik dari aset tetap tersebut. Pemeriksaan fisik tersebut
dilakukan pada tanggal 2 Januari 2010, Anda sebagai Sasha dan Saudara
Agung, sewaktu Anda melakukan pemeriksaan fisik tersebut anda
memerhatikan keadaan sekeliling perusahaan. Pemeriksaan fisik
 EKSI4414/MODUL 5 5.53

dilakukan dengan membandingkan daftar aset tetap yang dibuat oleh


Saudara Agung dengan fisik aset tetap tersebut, terutama untuk
tambahan aset tetap tahun 2009.
5. Berikut ini hasil temuan pemeriksaan terhadap tambahan aset tetap yang
diperoleh pada tahun 2009:
a. Pada tanggal 11 Juni 2009, perusahaan membeli 2 unit filling
cabinet sebesar Rp2.000.000. Pengeluaran ini dicatat oleh
perusahaan sebagai perlengkapan kantor tahun berjalan.
b. Pada tanggal 15 Juni 2009, perusahaan menambah 5 set komputer
dan printer dengan harga Rp38.000.000 dengan cara tukar tambah
dengan komputer dan printer lama. Aset lama dinilai dengan harga
pasar sebesar Rp10.000.000 dan sisanya dibayar tunai. Dan
perusahaan mencatat transaksi tersebut sebagai berikut;

Akun Debet Kredit


Peralatan Kantor 28.000.000 -
Bank Maya - 28.000.000

6. Pada tanggal 1 Desember 2008, perusahaan membeli 1 mesin fotokopi


xerox seharga Rp16.000.000 secara tunai dan perusahaan belum
mencatat pembelian tersebut, sehingga belum mencatat pembelian tahun
berjalan.
7. Anda melakukan pemeriksaan aset tetap dengan melihat bukti-bukti
transaksi dan akun yang berkaitan dengan aset tetap.
8. Ditemukan bahwa pada tanggal 29 November 2008, perusahaan
melakukan perbaikan atas salah satu kendaraan pengangkut barang yaitu
Colt mitsubishi sebesar Rp19.000.000. Perbaikan ini diperkirakan akan
menambah produktivitas dari kendaraan tersebut. Beban perbaikan
dicatat sebagai berikut:

Akun Debet Kredit


Beban pemeliharaan dan perawatan 19.000.000 -
Bank Maya - 19.000.000

Berikut adalah informasi yang didapat dari PT. ALPEN, mengenai aset
tetap sewa guna usaha, yaitu:
5.54 Laboratorium Auditing 

9. PT. ALPEN melakukan pembelian 1 unit truk Fuso dengan cara sewa
guna usaha pada tanggal 31Desember 2009 pada PT. MOP LEASING.
Anda membaca dan mempelajari isi perjanjian sewa guna usaha tersebut,
yaitu:

o Harga Perolehan Rp. 113.000.000


o Uang Muka ( 25.425.000)
o Pokok Pinjaman 87.755.000
o Bunga 35.500.000
o Jumlah Pinjaman 123.255.000

Masa sewa guna : 36 bulan memiliki hak opsi guna usaha


Angsuran : Rp. 3.423.750 / bulan
Pembayaran sewa guna : Pembayaran sewa pertama dilakukan tanggal
31 Oktober 2009 dan untuk pembayaran
berikutnya dilakukan setiap akhir bulan.

Perusahaan mencatat transaksi tersebut sebagai berikut:

Tanggal Akun Debit Kredit


31/10/ 09 Piutang Lain-lain 25.425.000
Bank Maya 25.425.000
31/10/09 Beban Sewa Guna Usaha 3.423.750
Kas Besar 3.423.750
30/11/09 Beban Sewa Guna Usaha 3.423.750
Kas Besar 3.423.750
31/12/09 Beban Sewa Guna Usaha 3.423.750
Kas Besar 3.423.750

Anda mengirimkan surat konfirmasi sewa kepada PT MOP LEASING


pada tanggal 4 Januari 2010 dan dalam waktu seminggu surat konfirmasi
tersebut dibalas dengan jawaban setuju.
 EKSI4414/MODUL 5 5.55

TUGAS ANDA

1) Pelajari ICQ yang dibuat oleh Sasha.


2) Buatlah prosedur audit yang diperlukan dalam pemeriksaan ini.
3) Buatlah kertas kerja pemeriksaan untuk pengujian ketaatan dan
kewajaran saldo.
4) Lengkapilah kertas kerja yang tersedia dan terkait dengan siklus
perolehan dan pembayaran aset tetap.
5.56 Laboratorium Auditing 

Dikerjakan Oleh
No. Prosedur Audit
Indeks Paraf
ASET TETAP
1. Siapakan skedul utama sehubungan dengan audit aset tetap
2. Minta daftar Aset tetap ― (List offixed assets) yang mencakup tanggal perolehan, nilai perolehan unti , akumulasi penyusutan serta nilai bukunya.
Cocokkan dengan saldo akun kontrolnya.
3. Pelajari kebujakan akutansi mengenai kapitalisasi nilai perolehan aset tetap den perhitungan penyusutan apakah diterapkan secara konsisten dengan
periode sebelumnya. Bila terjadi perubahan metode kebijakan dan tarif penyusutan, pelajari efek kumulatifnya dan apakah nilai metode batu tersebut
wajar.
4. Periksa transaksi penambahan dan pengurangan apakah telah mendapatkan persetujuan dari pejabat yang berwenang misalnya :
Mutasi Penambahan
 Penambahan yang nilainya material, perhatiakan bukti pendukung dan pemilikannya (misalnya permintaan pembelian, pesanan pembelian dan
persetujuannya, sertifkat tanah, akta jual beli, kewajaran haraga beli terutama dari perusahaan affiliasi/hubungan istimewa, faktur pembelian, surat
kontrak, serta bukti pembayarannya; dan bila dibangun sendiri ke bukti pengeluaran sehubungan dengan biaya pembangunannya).
 Bla surat bukt dipegang oleh kreditor sebagai jaminan. Lakukan konfirmasai mengenai daftar kepemilikan atau lihat daftar terima dari pihak kreitor
Mutasi Pengurangan
Untuk pengurangan (penjualan dan penghapusan) perhatikan apakah akun akumulasi penyusutannya telah didebit sebagaimana sehrusnya serta cara
perhitungan dan pembukuan telah dilakukan dengan tepat. Perhatika persetujuan dari pejabatyang berwenang dan kewajaran harga jualnya.
5. Apabila ada aset tetap yang masih dalam proses pembangunan telaah biaya yang dibebankan. Apabila pembanguna aset ini di subk ontrakkan ke pihak lain,
perhatkan apakah pencatatannya sudah sesuai dengan persentasi penyelesaiannya dengan melihat perjanjiankontrak dan berita aca ra penyelesaiannya
kaitkan dengan kewajiban yang timbul pada periode yang sama.
6 Apabila ada aset tetap yang diperoleh melaui sewa guna usaha (leasing) , bandingkan daftar aset dengan perjanjian sewa guna usaha tersebut, ,
telaah apakah pencatatabn telah sesuai dengan Pernyataan Satandar Akuntansi Keuangan (PSAK) No. 30; Bandingkan dengan kewajib an dalam sewa usaha
yang timbul.
7. Apabila aset tetap yang diperoleh dari penukaran dengan modal saham perusahaan, teliti kewajaran nilai tukarnya dengan
membandingkan dengan harga pasar apakah pebukuannya sudah sesuai dengan dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum.

Klien : Dibuat Oleh : Diperiksa Oleh : Indeks :


PT, ALPEN Sasha Agung. -
Skedul : Tanggal : Tanggal : Periode :
Siklus perolehan dan pembayaran ASET TETAP 3/01/2009 6/01/2009 31/12/2008
 EKSI4414/MODUL 5 5.57

No. Prosedur Audit Dikerjakan Oleh


Indeks Paraf
INVESTASI
8. Bila perusahaan melakuakn revaluasi terhadap nilai aset tetap;
 Minta daftara penliaiannya
 Teliti dasar penilaiannya, apakah sesuai dengan PSAK No. 16
 Mendapat keyakinan akan ke objektifan penilaian.
 Pelajari dasar penilaian, prosedur, dasar penghitungan akum ulasi penyusutan dan perlakuaan atas aset tetap yang usang
Minta Surat Ketetapan dari Kntor Pelayanan Pajak yang bersangkutan; apabila jumlah yang daijuakan berbeda dengan jumlah yang distujui
lakukan perhitungan atas efek kumulatif dari tahun diajukannya sampai dengan tahun disetujuinya nilai tersebut.
 Cek apakah jurnal penyesiuaian sehubungan dengan penilaian kembali tersebut telah dicatat dengan tepat.
9. Lakukan tes kewajaran atas perhitungan penyusutan yang telah dlakukan oleh perusahaan, dengan melaukakn secara per golongan daripaa aset
tetap tersebut. Lakukan rekonsiliasi antara penambahan akun akumulasi penyusutan dan beban penyusutan. Apabial beban penyusutan
dibebankan pada bebana produksi dan persediaan, lakukan perhitungan kewajaran atas metode alokasinya ; bandingkan dengan tahun
sebelumnya.
10. Apabila beban penyusutan aset tetap yang dibebankan pada beban produksi dibawah kapasitas normal perusahaan, beban tersebut tidak boleh
dibebnkan sepenuhnya kedalam beban produksi, laukuakn perhitungan atas kasus seperti ini.
11. Lakukan inventarisasi aset tetap, terutama untuk penambahan selama tahun berjalan observasi ini sebaiknya dilakukan pada saat tersibuk
diaman hal tersebut dimaksudkan untuk tidak ada aset tetap perusahaan yang menganggur. Perhatikan juga aset teatp yang rusak, atau tidak
digunakan lagi untuk dikeluarkan dari daftara penyusutan dan dihentikan.
12. Pertimbangkan apakah pengungkapan diperlukan untuk ;
 Aset tetap yang direvaluasi
 Aset tetap yang dijadikan jamina pinjaman kepada kreditor
 Bunga yang diakpitalisasi seuai dengan prnsip akuntansi yang berlaku umum
 Aset tetap dalam sewa guna usaha
 Aset tetap yang masih dalam tahap penyelesaian
 Aset tetap yang belum atau tidak digunakan lagi dalam perusahaan.
 Perusahan kebijakan akuntansi atas aset tetap dari tahun sebelumnya.
 Aset tetap yang masih dalam tahap penyelesaian proses hukum dan belum jelas keputusan pengadilannya.
 Pengurangan aset tetap yang besifat luar biasa (kebakaran, gempa bi
13. Tujuan Perpajakan :
 Minta daftar perhitunga penyusutan fiskal untuk tahun yang bersangkutan
 Cocokkan saldo-saldo awal untuk setiap golongan fiskal dengan SPT Tahun Lalu, dan jika perlu dengan perhitungan tahun lalu.
 Periksa klasifikasi penambahan menurut golongan fiskal, serta kalkulasi perhitungan penyusutannya. Yakinkan bahwa aset tetap yang tidak
diperbolehkan menurut fiskal telah dikelurakan dari daftar aset tetap tersebut.
14. Catat hal yang perlu diungkapkan dalam Surat Pernyataan Klen (Client Representation Letter). Surat Manajemen (Management Letter) , serta hal-hal
yang perlu perhatian para partner.
Klien : Dibuat Oleh : Diperiksa Oleh : Indeks :
PT, ALPEN Sasha Agung. -
Skedul : Tanggal : Tanggal : Periode :
Siklus perolehan dan pembayaran ASET TETAP 3/01/2009 6/01/2009 31/12/2008
5.58 Laboratorium Auditing 

No. Prosedur Audit Dikerjakan Oleh


Indeks Paraf
1. Siapkan skedul utama.
2. Minta daftar beban operasi dan cocokkan dengan buku besar.
3. Lakukan uji kewajaran (reasonable test) untuk melihat kewajaran fluktuasi setiap beban dengan membandingkan data tahun lalu
atau bulan sebelumnya.
4. Apabila ada kenaikan atau penurunan yang mencolok, mintalah penjelasan dari pihak manajemen, kemudian cocokkan antara
penjelasan tersebut dengan bukti-bukti lain yang mendukung pembayarannya (misalnya beban pemasaran promosi nak yang
didukung dengan penjualan yang meningkat juga, atau beban gaji meningkat adanya penyesuaian gaji atau peningkatan jumlah
karyawan akibat kegiatan operasi yang bertambah.
5. Lakukan pencarian untuk mengetahui apakah ada beban yang belum untuk tahun berjalan (hubungkan sewaktu memeriksa akun utang
beban) dengan melihat pembayaran setelah tanggal neraca, melihat kontrak perjanjian lainnya. Serta minta penjelasan pihak ma najemen.
6 Yakinkan bahwa semua beban operasi yang dibebankan merupakan beban perusahaan dan telah diotorisasi oleh pejabat yang
berwenang.
7. Perhatikan beban-beban yang seharusnya di kapitulasi.
8. Lakukan pisah batas (cut-off)yang tepat atas beban operasi yang dibebankan pada periode berjalan atau yang menjadi
beban periode yang berikutnya.
9. Periksa klasifikasi atas beban operasi sehubungan dengan kelayakan penyajian dalam laporan keuangan, termasuk
hubungannya dengan usaha perusahaan serta kesesuaiannya dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum.
Klien : Dibuat Oleh : Diperiksa Oleh : Indeks :
PT, BINA BANGSA Anita Wendi -
Skedul : Tanggal : Tanggal : Periode :
Pendapatan dan Beban 3/01/2009 7/01/2009 31/12/2008
 EKSI4414/MODUL 5 5.59

LESMANA dan Rekan Kantor Akuntan Publik

(Kertas Kerja)

Catatan Pemeriksaan :
1.

2.

3.

Kesimpulan Pemeriksaan :

Klien : Dibuat Oleh : Diperiksa Oleh : Indeks :


Sasha Agung. J
PT, ALPEN
Skedul: Tanggal : Tanggal : Periode :
ASET TETAP 10/02/2009 13/02/2009 31/12/2008
5.60 Laboratorium Auditing 

LESMANA dan Rekan


Kantor Akuntan Publik

(Kertas Kerja)
Keterangan Ref. Per Klien PARE Per Audit 31/12/ 2008 Per audit
KK 31/12/2008 Dedit Credit 31/12/2007
Harga Perolehan
Tanah
Bangunan dan Prasarana
Peralatan Kantor
Kendaraan Bermotor

Akumulasi penyusutan
Bangunan dan prasarana
Peralatan Kantor
Kendaraan Bermotor

Nilai Buku
Tanah
Bangunan dan prasarana
Peralatan Kantor
Kendaraan Bermotor

^ ^ ^

Klien : Dibuat Oleh : Diperiksa Oleh : Indeks :


Sasha Agung. J
PT, ALPEN
Tanggal : Tanggal : Periode :
Skedul: 10/02/2009 13/22009 31/12/2008
ASET TETAP
 EKSI4414/MODUL 5 5.61

Cocokkanlah jawaban Anda dengan Kunci Jawaban Tes Formatif 1 yang


terdapat di bagian akhir modul ini. Hitunglah jawaban yang benar.
Kemudian, gunakan rumus berikut untuk mengetahui tingkat penguasaan
Anda terhadap materi Kegiatan Belajar 1.

Jumlah Jawaban yang Benar


Tingkat penguasaan = 100%
Jumlah Soal

Arti tingkat penguasaan: 90 - 100% = baik sekali


80 - 89% = baik
70 - 79% = cukup
< 70% = kurang

Apabila mencapai tingkat penguasaan 80% atau lebih, Anda dapat


meneruskan dengan Kegiatan Belajar 2. Bagus! Jika masih di bawah 80%,
Anda harus mengulangi materi Kegiatan Belajar 1, terutama bagian yang
belum dikuasai.
5.62 Laboratorium Auditing 

Kegiatan Belajar 2

Pemeriksaan atas Siklus Perolehan dan


Pembayaran: Pendapatan dan Beban

A. PEMERIKSAAN ATAS AKUN PENDAPATAN DAN BEBAN

1. Merancang dan melaksanakan pengujian audit atas akun pendapatan dan


beban
Perhatian terakhir terhadap akun kunci dalam siklus perolehan dan
pembayaran meliputi tinjauan prosedur yang biasa digunakan auditor
untuk menentukan apakah akun pendapatan dan beban di dalam laporan
keuangan disajikan secara wajar sesuai dengan prinsip akuntansi yang
berlaku umum. Auditor harus yakin bahwa setiap total pendapatan dan
beban yang mencakup pada laporan rugi laba maupun laba bersih tidak
disalah sajikan secara material.
Dalam melaksanakan pengujian audit atas laporan keuangan auditor
harus selalu menyadari arti penting laporan rugi laba bagi pemakai
laporan keuangan. Banyak pemakai lebih mengandalkan laporan rugi
laba ketimbang neraca dalam membuat keputusan.
Investor modal, kreditur jangka panjang, perwakilan serikat buruh dan
bahkan sering kali kreditur jangka pendek lebih tertarik pada
kemampuan perusahaan menghasilkan harga ketimbang laba perolehan
atau nilai buku masing-masing aktiva. Dengan mempertimbangkan
tujuan laporan rugi laba, berikut ini dua konsep esensial di dalam audit
akun pendapatan dan beban:
a. Penandingan pendapatan dan beban periodik merupakan hal yang
penting untuk penentuan hasil operasi yang tepat.
b. Penerapan prinsip akuntansi yang konsisten untuk periode yang
berbeda adalah hal yang penting agar dapat diperbandingkan.

Konsep-konsep tersebut harus diterapkan ke pembukuan masing-masing


transaksi dan ke akun-akun gabungan dalam buku besar untuk penyajian
laporan.
 EKSI4414/MODUL 5 5.63

2. Pendekatan terhadap audit akun pendapatan dan beban


Audit akun pendapatan dan beban akan langsung berhubungan dengan
neraca dan bukan merupakan bagian proses audit yang terpisah. Salah
saji akun laporan rugi laba hampir selalu mengakibatkan pengaruh yang
sama terhadap akun neraca dan sebaliknya. Audit atas akun pendapatan
neraca dan beban begitu saling berkatan dengan bagian lain dari audit
sehingga perlu untuk menghubungkan satu sama lain berbagai aspek
pengujian dan pendapatan dan bebaban dengan berbagai jenis pengujian
yang telah dibahas sebelumnya. Uraian singkat mengenai pengujian-
pengujian itu berfungsi sebagai penelaahan terhadap materi yang
tercakup pada bab-bab lainnya, akan tetapi lebih penting lagi, hal ini
memperlihatkan saling keterkaitan antara berbagai bagian audit dengan
pengujian pendapatan dan beban. Bagian audit yang secara langsung
mempengaruhi akun-akun tersebut adalah sebagai berikut:
a. Prosedur analitik.
b. Pengujian pengendalian dan pengujian substantif atas transaksi.
c. Pengujian terinci atas saldo akun.

Penekanan dalam seksi ini yaitu pada akun pendapatan dan beban yang
secara langsung berkaitan dengan siklus perolehan dan pembayaran.
3. Proses Analitik
Beberapa prosedur analitik dan kemungkinan salah saji yang ditemukan
dalam audit akun pendapatan dan beban diperlihatkan dalam Tabel 5.3
berikut.
5.64 Laboratorium Auditing 

Tabel 5.3
Proses Analitik Akun Pendapatan dan Beban

Prosedur analitik Kemungkinan salah saji


Membandingkan masing-masing Salah saji atau kurang saji saldo
beban dengan tahun sebelumnya. di dalam akun beban

Membandingkan masing-masing Salah saji atau kurang saji akun


aktiva dan kewajiban dengan tahun neraca yang juga akan
sebelumnya mempengaruhi akun laporan rugi
laba (misal, salah saji persediaan
mempengaruhi harga pokok
penjualan)

Membandingkan masing-masing Salah saji beban dan akun neraca


beban dengan anggaran terkait.

Membandingkan persentase margin Salah saji harga pokok penjualan.


kotor dengan tahun sebelumnya

Membandingkan rasio perputaran Salah saji harga pokok penjualan


persediaan dengan tahun dan persediaan.
sebelumnya

Membandingkan asuransi dibayar di Salah saji beban asuransi dan


muka dengan sebelumnya asuransi dibayar di muka.

Membandingkan beban komisi dibagi Salah saji beban komisi dan


dengan penjualan sebelumnya komisi yang harus dibayar.

Membandingkan masing-masing Salah saji masing-masing beban


beban pabrik dibagi dengan total pabrik dan akun neraca terkait.
beban pabrik dengan tahun
sebelumnya.

4. Pengujian pengendalian dan pengujian substantif transaksi


Pengujian pengendalian dan pengujian substantif atas transaksi keduanya
memiliki pengaruh dalam memverifikasi akun neraca dan akun laporan
rugi laba secara simultan. Sebagai contoh, apabila auditor mengambil
kesimpulan bahwa pengendalian intern mencukupi sehingga dapat
memberikan kepastian yang memadai bahwa transaksi dalam jumlah
perolehan adalah ada, dibukukan dengan akurat, diklasifikasikan dengan
benar, dan dibukukan tepat pada waktunya, akan muncul bahan bukti
 EKSI4414/MODUL 5 5.65

mengenai kebenaran masing-masing akun neraca seperti hutang usaha


dan aktiva tetap serta akun-akun seperti laporan rugi-laba seperti iklan
dan perbaikan.
Sebaliknya pengendalian interen yang telah memadai dan salah saji yang
ditemukan selama pengujian pengendalian dan pengujian substantif atas
transaksi merupakan indikasi akan kemungkinan salah saji baik dalam
laporan rugi-laba maupun dalam neraca.
Pemahaman atas struktur pengendalian intern serta pengujian
pengendalian dan pengujian substantif atas transaksi untuk menentukan
risiko pengendalian yang ditetapkan yang layak merupakan sarana
terpenting dalam melakukan verifikasi banyak akun laporan rugi-laba di
dalam masing-masing siklus transaksi. Sebagai contohnya, jika auditor
berkesimpulan telah melakukan pengujian yang mencukupi bahwa risiko
pengendalian yang ditetapkan dapat diturunkan ke tingkat yang rendah,
satu-satunya verifikasi tambahan atas akun pendapatan dan beban seperti
prasarana, pembelian, iklan, adalah prosedur analitik untuk pengujian
pisah batas.
Bagaimanapun juga akun-akun pendapatan dan beban tertentu tidak di
verifikasi sama sekali oleh pengujian pengendalian dan pengujian
substantif atas transaksi, dan akun lainnya harus diuji secara mendalam
dengan sarana lain.
5. Pengujian terinci atas saldo- Analisis beban
Jumlah yang termasuk dalam akun laporan rugi-laba tertentu harus di
analisis walaupun pengujian yang telah disebutkan sebelumnya telah
dilaksanakan. Arti dan metodologi akun diuraikan lebih dahulu, diikuti
dengan pembahasan tentang analisis akun beban itu layak.
Analisis akun beban adalah pemeriksaan akun beban yang mendasari
masing-masing transaksi dan jumlah yang membentuk total akun beban
tertentu yang terinci. Dokumen yang mendasari itu memiliki sifat yang
sama dengan yang digunakan dalam pemeriksaan transaksi sebagai
bagian dari pengujian transaksi perolehan dan meliputi faktur, laporan
penerimaan barang, pesanan pembelian, kontrak-kontrak.
Analisis akun beban mengkonsentrasikan pada transaksi yang
membentuk rincian masing-masing akun beban. Walaupun fokus analisis
akun beban yaitu, pada transaksi, pengujian tersebut berbeda dengan
pengujian substantif atas transaksi. Karena pengujian substantif atas
transaksi merupakan sarana untuk menilai risiko pengendalian yang
5.66 Laboratorium Auditing 

layak, pengujian tersebut merupakan pengujian kelompok transaksi


seperti perolehan, yang meliputi banyak akun yang berlainan. Dalam
menganalisis beban dan akun laporan rugi-laba lainnya, auditor
melakukan verifikasi transaksi atas akun tertentu untuk menentukan
kelayakan, klasifikasi, keakuratan, dan informasi khusus lainnya,
mengenai masing-masing akun yang di analisis.
Dengan anggapan bahwa klasifikasi yang memadai ditemukan lewat
pengujian pengendalian dan pengujian substantif atas transaksi, auditor
biasanya membatasi analisis beban pada akun yang kemungkinan
memiliki risiko salah saji yang relatif tinggi. Contohnya auditor sering
kali menganalisis beban perbaikan dan pemeliharaan, untuk menentukan
apakah terdapat kekeliruan dengan akun-akun seperti, properti, pabrik,
dan peralatan. Beban sewa guna dianalisis untuk menentukan apakah
perlu mengkapitalisasi sewa. Beban hukum dianalisis untuk menentukan
apakah kemungkinan hukum yang mempengaruhi laporan keuangan.
Akun-akun seperti prasarana, beban iklan jarang dianalisis kecuali
prosedur analitik mengindikasikan adanya potensial salah saji yang
tinggi.
Analisis akun beban sering kali dilakukan sebagai bagian dari verifikasi
akun yang terkait. Misalnya yang sudah umum adalah menganalisis
perbaikan dan pemeliharaan sebagai bagian pemberian verifikasi akun
aktiva tetap. Beban sewa sebagai bagian dari verifikasi Sewa dibayar di
muka, dan asuransi sebagai verifikasi dari akun asuransi dibayar di
muka.
6. Pengujian terinci saldo-Alokasi
Beberapa akun beban timbul dari alokasi data akuntansi bukannya data
transaksi diskret. Akun beban tersebut mencakup akun seperti beban
penyusutan, deplesi, serta amortisasi biaya hak cipta dan katalog.
Alokasi pabrik biaya overhead dan harga pokok merupakan contoh
alokasi yang berbeda yang mempengaruhi beban.
Alokasi merupakan hal penting karena alokasi menentukan apakah
pengeluaran tertentu merupakan aktiva atau beban tahun berjalan. Jika
klien gagal dalam mematuhi Prinsip Akuntansi yang berlaku umum, atau
gagal menghitung alokasi dengan layak, maka laporan keuangan akan
disajikan secara material. Alokasi dari banyak beban seperti penyusutan
aktiva tetap dan amortisasi hak cipta diperlukan jika umur aktiva lebih
dari satu tahun. Biaya aktiva diverifikasi pada saat perolehan akan tetapi
 EKSI4414/MODUL 5 5.67

pembebanan terjadi selama beberapa tahun. Jenis lain alokasi yang


secara langsung mempengaruhi laboran keuangan timbul akibat manfaat
aktiva yang singkat dan belum kadaluwarsa pada tanggal neraca.
Contohnya meliputi sewa dibayar di muka dan asuransi. Akhirnya
alokasi biaya ke beban pabrik tahun berjalan dan persediaan diharuskan
oleh prinsip akuntansi yang berlaku umum sebagai sarana untuk
menyajikan biaya untuk membuat produk.
Dalam audit alokasi pengeluaran seperti asuransi dibayar di muka dan
overhead pabrik, dua pertimbangan terpenting adalah alokasi pengujian
kewajaran dan penghitungan ulang hasil-hasil klien. Sudah umum untuk
melaksanakan pengujian tersebut sebagai bagian audit akun aktiva atau
akun kewajiban yang terkait. Misalnya beban penyusutan atau depresiasi
biasanya diverifikasi sebagai bagian audit properti, bangunan pabrik, dan
peralatan; amortisasi paten diuji sebagai bagian dari verifikasi paten baru
atau pelepasan aktiva yang ada. Dan alokasi ke persediaan dan harga
pokok penjualan diverifikasi sebagai bagian audit persediaan.

B. GAJI DAN UPAH

Gaji dan Upah tenaga kerja pada suatu perusahaan meliputi penggunaan
tenaga kerja dan pembayaran kesemua pegawai, tanpa memperhatikan
klasifikasi atau metode penentuan kompensasi. Pegawai dapat berupa
eksekutif dengan gaji tetap ditambah dengan bonus, pekerja kantor
berdasarkan gaji bulanan dengan atau tanpa lembur, wiraniaga berdasarkan
komisi, buruh pabrik dan pegawai serikat pekerja dibayar berdasarkan jam.
Audit atas Beban gaji dan upah ini penting karena:
1. Gaji, upah, dan PPh pegawai merupakan komponen utama pada
kebanyakan perusahaan.
2. Beban tenaga kerja menjadi pertimbangan penting dalam penilaian
persediaan.
3. Penggajian merupakan bidang yang banyak menimbulkan pemborosan
karena inefisiensi atau fraud.

Audit atas Beban gaji dan upah terdiri atas:


1. Peroleh pemahaman atas SPI.
2. Penetapan risiko pengendalian.
3. Pengujian pengendalian.
5.68 Laboratorium Auditing 

4. Pengujian substantif atas transaksi.


5. Pengujian analitis dan pengujian terinci atas saldo.

1. Tujuan audit atas transaksi penggajian


a. Keberadaan: gaji dibayar untuk pekerjaan yang benar-benar
dilakukan.
b. Kelengkapan: semua transaksi penggajian dicatat.
c. Akurasi: penggajian dicatat pada jumlah jam kerja dan tingkat upah
aktual, pemotongan sebagaimana mestinya.
d. Klasifikasi: transaksi penggajian diklasifikasikan secara memadai.
e. Tepat waktu: pencatatan transaksi tepat waktu.
f. Posting dan pengikhtiaran: transaksi dimasukkan pada berkas induk
penggajian dan diikhtiarkan dengan semestinya.

Tujuan audit yang lebih spesifik atas beban gaji dan upah digambarkan
dalam tabel berikut:

Tabel 5.4
Tujuan Audit atas Beban Gaji dan Upah

Kategori Tujuan Audit atas


Tujuan Audit atas Saldo Akun
Asersi Kelompok Transaksi
Eksistensi atau Beban gaji dan upah serta beban Saldo kewajiban gaji dan upah
Kejadian pajak gaji dan upah yang tercatat aktual serta pajak gaji dan upah
berhubungan dengan menunjukkan jumlah yang terutang
kompensasi untuk jasa yang pada tanggal neraca.
diberikan selama periode
berjalan.
Kelengkapan Beban gaji dan upah serta beban Kewajiban gaji dan upah aktual
pajak gaji dan upah yang tercatat serta pajak mencakup semua
mencakup semua beban jumlah yang terutang kepada
semacam itu yang terjadi untuk personel dan lembaga pemerintah
jasa personalia selama tahun pada tanggal neraca.
berjalan.
Hak dan Kewajiban gaji dan upah aktual
Kewajiban serta pajak gaji dan upah adalah
kewajiban entitas yang
melaporkan.
 EKSI4414/MODUL 5 5.69

Penilaian atau Beban gaji dan upah serta baban Kewajiban gaji dan upah aktual
Alokasi pajak gaji dan upah telah serta pajak gaji dan upah telah
dihitung serta dicatat secara dihitung serta dicatat secara
akurat. akurat.
Distribusi tenaga kerja pabrik telah
dihitung dan dicatat dengan benar.
Penyajian dan Beban gaji dan upah serta beban Akun kewajiban gaji dan upah
Pengungkapan pajak gaji dan upah telah aktual serta pajak gaji dan upah
diidentifikasi serta telah diidentifikasi serta
diklasifikasikan dengan tepat diklasifikasikan dengan tepat
dalam laporan laba rugi. dalam neraca.
Laporan keuangan memuat
pengungkapan yang layak atas
pensiun dan program tunjangan
lainnya.

2. Menggunakan pemahaman tentang bisnis dan industri untuk


mengembangkan strategi audit.
Sebelum melanjutkan audit atas jasa personalia, adalah penting bagi
auditor untuk memahami:
a. Pentingnya jasa personalia bagi keseluruhan entitas.
b. Sifat kompensasi, arena kompensasi per jam memerlukan sistem
pengendalian yang berbeda dengan kompensasi gaji.
c. Pentingnya berbagai paket kompensasi seperti bonus, opsi saham
dan hak apresiasi saham, serta perjanjian pensiun.
3. Mempertimbangkan Komponen Pengendalian Internal
Seperti untuk kelompok transaksi utama lainnya, kelima komponen
pengendalian internal dianggap relevan dengan siklus jasa personalia.
Beberapa faktor lingkungan pengendalian mempunyai relevansi yang
bersifat langsung. Keseluruhan tanggung jawab atas masalah personalia
sering kali diserahkan kepada wakil direktur hubungan industrial atau
tenaga kerja, atau kepada manajer SDM atau personalia. Departemen
SDM biasanya bertanggung jawab atas otorisasi pengangkatan personel
dan mengotorisasi pembayaran gaji, upah, serta tunjangan. Dewan
direktur biasanya menetapkan gaji pejabat dan bentuk-bentuk
kompensasi pejabat lainnya. Departemen yang mungkin secara
signifikan terlibat dalam pemrosesan transaksi gaji dan upah meliputi
pencatatan waktu, penggajian, serta kantor bendahara.
Aktivitas pemantauan yang dapat diterapkan atas penggajian mencakup
umpan balik dari karyawan mengenai masalah pembayaran, umpan balik
5.70 Laboratorium Auditing 

dari badan pemerintah mengenai masalah pelaporan serta pembayaran


pajak gaji dan upah, penilaian efektivitas pengendalian gaji dan upah
oleh auditor internal, dan pengawasan kompensasi eksekutif oleh komite
audit.
a. Dokumen sumber yang independen untuk verifikasi intern atas
informasi upah. Berikut ini adalah fungsi, dokumen terkait, dan
pengendalian intern.
b. Kepegawaian dan Penempatan Pegawai:
1) Catatan kepegawaian (personnel record).
2) Formulir otorisasi pengurangan (deduction authorization form).
3) Formulir otorisasi tarif (rate authorization form).
Dokumen-dokumen tersebut berguna untuk memberitahu petugas
pengelola waktu dan penyiapan pembayaran gaji atas pegawai baru,
otorisasi perubahan awal dan periodik atas tarif pembayaran, dan
tanggal pemutusan hubungan kerja.
c. Pengelolaan Waktu dan Penyiapan Pembayaran Gaji:
1) Kartu Absen (time card)
2) Tiket Waktu Kerja (job time ticket)
3) Laporan Ikhtisar Penggajian (summary payroll report).
4) Jurnal Penggajian (Payroll journal).
5) Berkas Induk Penggajian (payroll master file).
Pengendalian internal: penggunaan pencatat waktu atau metode lain
untuk menjamin bahwa pegawai dibayar menurut jam kerja.
d. Pembayaran Gaji:
Cek Gaji (payroll check), untuk mencegah transaksi pembayaran
gaji yang tidak diotorisasi.
Pengendalian internal: pembatasan otorisasi penandatanganan cek
oleh orang yang tidak mempunyai akses terhadap pengendalian
waktu atau penyiapan gaji, distribusi gaji oleh orang yang tidak
terlibat fungsi lain, penyetoran kembali gaji yang tidak diambil.
e. Surat Pemberitahuan Pajak, Penyiapan Surat Pemberitahuan dan
Pembayaran Pajak
Untuk menginformasikan kapan setiap formulir harus di arsip,
mencegah kekeliruan dan kewajiban potensial untuk pajak dan
sanksi.
Pengendalian internal: penetapan kebijakan yang jelas mengenai
kapan setiap formulir harus di arsip.
 EKSI4414/MODUL 5 5.71

4. Materialitas, Risiko Bawaan dan Prosedur Analitikal


a. Materialitas
Perkembangan yang pesat pada perusahaan-perusahaan jasa
menyebabkan semakin pentingnya peranan tenaga kerja, sehingga
siklus jasa personalia pada banyak perusahaan merupakan bidang
audit yang material. Di pihak lain, saldo rupiah utang gaji dan upah
pada umumnya tidak begitu signifikan namun pengungkapan yang
berkaitan dengan opsi saham dan program pensiun biasanya
merupakan pengungkapan yang material.
b. Risiko inheren
Auditor biasanya tidak begitu khawatir dengan asersi kelengkapan
pada siklus personalia karena kebanyakan pegawai akan segera
bereaksi untuk menagih kepada majikannya jika mereka tidak
dibayar tepat pada waktunya. Namun kecurangan merupakan
masalah besar bagi auditor. Kecurangan bisa terjadi pada dua
tingkatan. Pegawai yang terlibat dalam pembuatan daftar gaji bisa
memasukkan nama-nama pegawai fiktif dan selanjutnya
mengalihkan cek gaji yang dikeluarkan perusahaan untuk
kepentingan mereka.
c. Prosedur analitis
Auditor biasanya akan melakukan prosedur analitis pada awal
pelaksanaan audit atas siklus personalia. Prosedur analitis sangat
bermanfaat dalam mengidentifikasi kecurangan potensial seperti
misalnya apabila gaji atau upah kotor pegawai lebih tinggi dari
jumlah yang diperkirakan auditor. Prosedur ini akan sangat efektif
apabila auditor dapat menggunakan perangkat lunak audit
digenerelisasi, mengelompokkan pegawai berdasarkan kategori
pegawai, dan kemudian menganalisis gaji atau upah rata-rata per
kategori pegawai.
5. Pengujian pengendalian dan pengujian atas transaksi
a. Pahami SPI penggajian dan kepegawaian.
b. Tetapkan risiko pengendalian yang direncanakan.
c. Evaluasi manfaat dan biaya dari menguji pengendalian.
d. Rancangan pengujian atas pengendalian dan pengujian substantif
atas transaksi untuk memenuhi tujuan audit transaksi.
5.72 Laboratorium Auditing 

6. Pengendalian Intern, Pengujian atas Pengendalian, dan Pengujian


Substantif atas Transaksi
Pengujian atas transaksi dilaksanakan untuk memverifikasi saldo dalam
siklus penggajian dan kepegawaian. Pengujian atas pengendalian
dilaksanakan apabila tidak ada bahan bukti dari pihak ketiga yang
independen. Aspek siklus penggajian dan kepegawaian dan pengujian
atas transaksi terkait , yang tidak terdapat pada bab sebelumnya:
a. Penyiapan Surat Pemberitahuan Pajak.
b. Pembayaran pajak penggajian yang dipotong dan pemotongan lain
dengan tepat waktu.
7. Auditor perlu memperluas auditnya apabila:
a. Penggajian secara signifikan mempengaruhi akun persediaan.
b. Auditor merasa adanya kemungkinan transaksi penggajian yang
curang akibat kelemahan SPI.
Pertimbangan lain: penyiapan SPT tepat waktu, pembayaran
potongan pajak dan potongan lainnya tepat waktu, dan pengisian
kembali akun gaji impres.
8. Pengujian untuk penggajian fiktif, meliputi pengujian untuk dua macam
fraud:
a. Pegawai fiktif, penerbitan cek gaji kepada orang yang tidak bekerja
bagi perusahaan. Prosedur yang ditempuh : membandingkan nama-
nama pada cek dengan kartu absen dan catatan lain, menelusuri
transaksi jurnal penggajian, prosedur pengujian kelayakan
penanganan pemberhentian pegawai.
b. Jam kerja yang tidak benar, pegawai melaporkan melebihi jam kerja
yang aktual.
Prosedur: merekonsiliasi total jam yang dibayar dengan catatan
independen jam kerja. Selain itu diperhatikan penyiapan SPT,
pembayaran potongan lainnya, dan pengisian kembali akun gaji
kecil.
9. Prosedur Analitis untuk Beban dan Gaji
 EKSI4414/MODUL 5 5.73

Tabel 5.5
Prosedur Analitis untuk Beban Gaji

PROSEDUR ANALITIS UNTUK BEBAN GAJI

Prosedur analitis Kekeliruan yang mungkin


· Bandingkan saldo perkiraan beban gaji Salah saji akun beban gaji.
dengan tahun lalu (disesuaikan untuk
peningkatan tingkat upah dan
peningkatan volume).
· Bandingkan tenaga kerja langsung Salah saji dari tenaga kerja langsung
sebagai persentase dari penjualan
dengan tahun lalu.
· Bandingkan beban komisi sebagai Salah saji dalam beban komisi.
persentase dari penjualan dengan
tahun lalu.
· Bandingkan beban pajak ditanggung Salah saji dalam beban pajak ditanggung
perusahaan sebagai persentase dari perusahaan.
gaji dengan tahun lalu (disesuaikan
untuk perubahan dalam tarif pajak)
· Bandingkan akun hutang pajak Salah saji dalam hutang pajak penghasilan
penghasilan pegawai dengan tahun pegawai.
lalu.

10. Langkah-langkah dalam merancang pengujian terinci atas saldo untuk


kewajiban penggajian:
a. Tentukan materialitas dan tetapkan risiko audit yang dapat diterima
serta risiko bawaan untuk akun kewajiban penggajian.
b. Tetapkan risiko pengendalian untuk siklus penggajian dan
kepegawaian.
c. Rancang dan laksanakan pengujian atas pengendalian, pengujian
substantif atas transaksi dan prosedur analitis untuk siklus
penggajian dan kepegawaian.
d. Rancang dan laksanakan prosedur analitis untuk saldo akun
kewajiban penggajian.
e. Rancang pengujian terinci atas saldo akun penggajian untuk
memenuhi tujuan spesifik audit yang meliputi prosedur audit,
ukuran sampel, pos/unsur yang dipilih, dan saat pelaksanaan.
11. Akun wajib dalam siklus ini
a. Jumlah yang dipotong dari pembayaran pegawai.
b. Gaji dan Upah yang masih harus dibayar.
5.74 Laboratorium Auditing 

c.
Komisi yang masih harus dibayar.
d.
Bonus yang masih harus dibayar.
e.
Tunjangan libur, tunjangan pengobatan, dan kenikmatan lain yang
masih harus dibayar.
f. Pajak penghasilan pegawai yang masih harus dibayar.
Pengujian terinci atas saldo diperlukan atas akun beban yang
mencakup: kompensasi pejabat, komisi, beban pajak penghasilan
pegawai, total gaji.
12. Aktivitas pengendalian-transaksi penggajian
a. Dokumen dan Catatan yang Lazim
Dokumen dan catatan berikut ini penting dalam melaksanakan serta
mencatat transaksi penggajian:
1) Otorisasi personalia
2) Kartu absen/clock card
3) Tiket waktu/time ticket
4) Register penggajian
5) Rekening bank untuk penggajian imprest
6) Cek gaji
7) Ikhtisar distribusi biaya tenaga kerja
8) SPT pajak gaji dan upah
9) File personalia karyawan
10) File induk data personalia
11) File induk penghasilan karyawan
b. Fungsi-fungsi dan Pengendalian yang Terkait
Pemrosesan transaksi penggajian melibatkan fungsi-fungsi
penggajian dan upah berikut ini:
1) Memulai transaksi penggajian yang mencakup:
- Mengangkat karyawan
- Mengotorisasi perubahan gaji dan upah
2) Penerimaan jasa, mencakup:
- Menyiapkan data kehadiran dan pencatatan waktu
3) Pencatatan transaksi penggajian, mencakup:
- Menyiapkan daftar serta mencatat gaji dan upah
4) Pembayaran gaji dan upah, mencakup:
- Membayar gaji dan upah serta menjaga upah yang belum
diambil
- Menyerahkan SPT pajak gaji dan upah
 EKSI4414/MODUL 5 5.75

13. Pengujian substantif atas saldo penggajian


a. Menentukan Risiko Deteksi
Pengujian substantif atas saldo-saldo gaji dan upah sering kali
dibatasi pada penerapan prosedur analitis atas akun-akun beban dan
pos-pos aktual yang terkait, serta pengujian rincian yang terbatas.
Jika prosedur analitis tersebut mengungkapkan fluktuasi yang tidak
diduga, maka akan diperlukan pengujian rincian yang lebih
ekstensif.
b. Merancang Pengujian Substantif
Apabila tidak terungkap fluktuasi yang tidak diduga oleh prosedur
ini, auditor sudah memperoleh bukti yang mendukung tujuan audit
yang berkaitan dengan asersi ekstensi/keberadaan atau keterjadian,
kelengkapan, serta penilaian atau alokasi. Yaitu:
1) Menghitung kembali jumlah-jumlah aktual.
2) Mengaudit tunjangan karyawan dan program pensiun.
3) Mengaudit opsi saham dan hak apresiasi saham.
4) Memverifikasi kompensasi pejabat.

A. PEMERIKSAAN ATAS AKUN PENDAPATAN DAN BEBAN

1. Merancang dan melaksanakan pengujian audit atas akun pendapatan dan


beban.
Perhatian terakhir terhadap akun kunci dalam siklus perolehan dan
pembayaran meliputi tinjauan prosedur yang biasa digunakan auditor
untuk menentukan apakah akun pendapatan dan beban di dalam laporan
keuangan disajikan secara wajar sesuai dengan prinsip akuntansi yang
berlaku umum. Auditor harus yakin bahwa setiap total pendapatan dan
beban yang mencakup pada laporan rugi laba maupun laba bersih tidak
di salah sajikan secara material.
Dalam melaksanakan pengujian audit atas laporan keuangan auditor
harus selalu menyadari arti penting laporan rugi laba bagi pemakai
laporan keuangan. Banyak pemakai lebih mengandalkan laporan rugi
laba ketimbang neraca dalam membuat keputusan.
Investor modal, kreditur jangka panjang, perwakilan serikat buruh dan
bahkan sering kali kreditur jangka pendek lebih tertarik pada
kemampuan perusahaan menghasilkan harga ketimbang laba perolehan
atau nilai buku masing-masing aktiva. Dengan mempertimbangkan
5.76 Laboratorium Auditing 

tujuan laporan rugi laba, berikut ini dua konsep esensial di dalam audit
akun pendapatan dan beban:
a. Penandingan pendapatan dan beban periodik merupakan hal yang
penting untuk penentuan hasil operasi yang tepat.
b. Penerapan prinsip akuntansi yang konsisten untuk periode yang
berbeda adalah hal yang penting agar dapat diperbandingkan.
Konsep-konsep tersebut harus diterapkan ke pembukuan masing-masing
transaksi dan ke akun-akun gabungan dalam buku besar untuk penyajian
laporan.
2. Pendekatan terhadap audit akun pendapatan dan beban
Audit akun pendapatan dan beban akan langsung berhubungan dengan
neraca dan bukan merupakan bagian proses audit yang terpisah. Salah
saji akun laporan rugi laba hampir selalu mengakibatkan pengaruh yang
sama terhadap akun neraca dan sebaliknya. Audit atas akun pendapatan
neraca dan beban begitu saling berkatan dengan bagian lain dari audit
sehingga perlu untuk menghubungkan satu sama lain berbagai aspek
pengujian dan pendapatan dan bebaban dengan berbagai jenis pengujian
yang telah dibahas sebelumnya. Uraian singkat mengenai pengujian-
pengujian itu berfungsi sebagai penelaahan terhadap materi yang
tercakup pada bab-bab lainnya ,akan tetapi lebih penting lagi,hal ini
memperlihatkan saling keterkaitan antara berbagai bagian audit dengan
pengujian pendapatan dan beban. Bagian audit yang secara langsung
mempengaruhi akun-akun tersebut adalah sebagai berikut:
a. Prosedur analitik.
b. Pengujian pengendalian dan pengujian substantif atas transaksi.
c. Pengujian terinci atas saldo akun.
Penekanan dalam seksi ini yaitu pada akun pendapatan dan beban yang
secara langsung berkaitan dengan siklus perolehan dan pembayaran.
3. Proses Analitik
Beberapa prosedur analitik dan kemungkinan salah saji yang ditemukan
dalam audit akun pendapatan dan beban diperlihatkan dalam Tabel 5.3
berikut.
 EKSI4414/MODUL 5 5.77

Tabel 5.6
Proses Analitik akun Pendapatan dan Beban

Prosedur analitik Kemungkinan salah saji

Membandingkan masing-masing Salah saji atau kurang saji


beban dengan tahun sebelumnya. saldo di dalam akun beban

Membandingkan masing-masing Salah saji atau kurang saji akun


aktiva dan kewajiban dengan neraca yang juga akan
tahun sebelumnya mempengaruhi akun laporan
rugi laba (misal, salah saji
persediaan mempengaruhi
harga pokok penjualan)

Membandingkan masing-masing Salah saji beban dan akun


beban dengan anggaran neraca terkait.

Membandingkan persentase Salah saji harga pokok


margin kotor dengan tahun penjualan.
sebelumnya

Membandingkan rasio perputaran Salah saji harga pokok


persediaan dengan tahun penjualan dan persediaan.
sebelumnya

Membandingkan asuransi dibayar Salah saji beban asuransi dan


di muka dengan sebelumnya asuransi dibayar di muka.

Membandingkan beban komisi Salah saji beban komisi dan


dibagi dengan penjualan komisi yang harus dibayar.
sebelumnya

Membandingkan masing-masing Salah saji masing-masing


beban pabrik dibagi dengan total beban pabrik dan akun neraca
beban pabrik dengan tahun terkait.
sebelumnya.

4. Pengujian pengendalian dan pengujian substantif transaksi


Pengujian pengendalian dan pengujian substantif atas transaksi keduanya
memiliki pengaruh dalam memverifikasi akun neraca dan akun laporan
rugi laba secara simultan. Sebagai contoh, apabila auditor mengambil
kesimpulan bahwa pengendalian intern mencukupi sehingga dapat
memberikan kepastian yang memadai bahwa transaksi dalam jumlah
5.78 Laboratorium Auditing 

perolehan adalah ada, dibukukan dengan akurat, diklasifikasikan dengan


benar, dan dibukukan tepat pada waktunya, akan muncul bahan bukti
mengenai kebenaran masing-masing akun neraca seperti hutang usaha
dan aktiva tetap serta akun-akun seperti laporan rugi-laba seperti iklan
dan perbaikan.
Sebaliknya pengendalian intern yang telah memadai dan salah saji yang
ditemukan selama pengujian pengendalian dan pengujian substantif atas
transaksi merupakan indikasi akan kemungkinan salah saji baik dalam
laporan rugi-laba maupun dalam neraca.
Pemahaman atas struktur pengendalian intern serta pengujian
pengendalian dan pengujian substantif atas transaksi untuk menentukan
risiko pengendalian yang ditetapkan yang layak merupakan sarana
terpenting dalam melakukan verifikasi banyak akun laporan rugi-laba di
dalam masing-masing siklus transaksi. Sebagai contohnya, jika auditor
berkesimpulan telah melakukan pengujian yang mencukupi bahwa risiko
pengendalian yang ditetapkan dapat diturunkan ke tingkat yang rendah,
satu-satunya verifikasi tambahan atas akun pendapatan dan beban seperti
prasarana, pembelian, iklan, adalah prosedur analitik untuk pengujian
pisah batas.
Bagaimanapun juga akun-akun pendapatan dan beban tertentu tidak di
verifikasi sama sekali oleh pengujian pengendalian dan pengujian
substantif atas transaksi, dan akun lainnya harus diuji secara mendalam
dengan sarana lain.
5. Pengujian terinci atas saldo- Analisis beban
Jumlah yang termasuk dalam akun laporan laba-rugi tertentu harus di
analisis walaupun pengujian yang telah disebutkan sebelumnya telah
dilaksanakan. Arti dan metodologi akun diuraikan lebih dahulu, diikuti
dengan pembahasan tentang analisis akun beban itu layak.
Analisis akun beban adalah pemeriksaan akun beban yang mendasari
masing-masing transaksi dan jumlah yang membentuk total akun beban
tertentu yang terinci. Dokumen yang mendasari itu memiliki sifat yang
sama dengan yang digunakan dalam pemeriksaan transaksi sebagai
bagian dari pengujian transaksi perolehan dan meliputi faktur, laporan
penerimaan barang, pesanan pembelian, kontrak-kontrak.
Analisis akun beban mengonsentrasikan pada transaksi yang membentuk
rincian masing-masing akun beban. Walaupun fokus analisis akun beban
yaitu, pada transaksi, pengujian tersebut berbeda dengan pengujian
 EKSI4414/MODUL 5 5.79

substantif atas transaksi. Karena pengujian substantif atas transaksi


merupakan sarana untuk menilai risiko pengendalian yang layak,
pengujian tersebut merupakan pengujian kelompok transaksi seperti
perolehan, yang meliputi banyak akun yang berlainan. Dalam
menganalisis beban dan akun laporan rugi-laba lainnya, auditor
melakukan verifikasi transaksi atas akun tertentu untuk menentukan
kelayakan, klasifikasi, keakuratan, dan informasi khusus lainnya,
mengenai masing-masing akun yang di analisis.
Dengan anggapan bahwa klasifikasi yang memadai ditemukan lewat
pengujian pengendalian dan pengujian substantif atas transaksi, auditor
biasanya membatasi analisis beban pada akun yang kemungkinan
memiliki risiko salah saji yang relatif tinggi. Contohnya auditor sering
kali menganalisis beban perbaikan dan pemeliharaan, untuk menentukan
apakah terdapat kekeliruan dengan akun-akun seperti, properti, pabrik,
dan peralatan. Beban sewa guna dianalisis untuk menentukan apakah
perlu mengkapitalisasi sewa. Beban hukum dianalisis untuk menentukan
apakah kemungkinan hukum yang mempengaruhi laporan keuangan.
Akun-akun seperti prasarana, beban iklan jarang dianalisis kecuali
prosedur analitik mengindikasikan adanya potensial salah saji yang
tinggi.
Analisis akun beban sering kali dilakukan sebagai bagian dari verifikasi
akun yang terkait. Misalnya yang sudah umum adalah menganalisis
perbaikan dan pemeliharaan sebagai bagian pemberian verifikasi akun
aktiva tetap. Beban sewa sebagai bagian dari verifikasi Sewa dibayar di
muka, dan asuransi sebagai verifikasi dari akun asuransi dibayar di
muka.
6. Pengujian terinci saldo-Alokasi
Beberapa akun beban timbul dari alokasi data akuntansi bukan dari data
transaksi diskret. Akun beban tersebut mencakup akun seperti beban
penyusutan, deplesi, serta amortisasi biaya hak cipta dan katalog.
Alokasi pabrik biaya overhead dan harga pokok merupakan contoh
alokasi yang berbeda yang mempengaruhi beban.
Alokasi merupakan hal penting karena alokasi menentukan apakah
pengeluaran tertentu merupakan aktiva atau beban tahun berjalan. Jika
klien gagal dalam mematuhi Prinsip Akuntansi yang berlaku umum, atau
gagal menghitung alokasi dengan layak, maka laporan keuangan akan
disajikan secara material. Alokasi dari banyak beban seperti penyusutan
5.80 Laboratorium Auditing 

aktiva tetap dan amortisasi hak cipta diperlukan jika umur aktiva lebih
dari satu tahun. Biaya aktiva diverifikasi pada saat perolehan akan tetapi
pembebanan terjadi selama beberapa tahun. Jenis lain alokasi yang
secara langsung mempengaruhi laporan keuangan timbul akibat manfaat
aktiva yang singkat dan belum kadaluwarsa pada tanggal neraca.
Contohnya meliputi sewa dibayar di muka dan asuransi. Akhirnya
alokasi biaya ke beban pabrik tahun berjalan dan persediaan diharuskan
oleh prinsip akuntansi yang berlaku umum sebagai sarana untuk
menyajikan biaya untuk membuat produk.
Dalam audit alokasi pengeluaran seperti asuransi dibayar di muka dan
overhead pabrik, dua pertimbangan terpenting adalah alokasi pengujian
kewajaran dan penghitungan ulang hasil-hasil klien. Sudah umum untuk
melaksanakan pengujian tersebut sebagai bagian audit akun aktiva atau
akun kewajiban yang terkait. Misalnya beban penyusutan atau depresiasi
biasanya diverifikasi sebagai bagian audit properti, bangunan pabrik, dan
peralatan; amortisasi paten diuji sebagai bagian dari verifikasi paten baru
atau pelepasan aktiva yang ada. Dan alokasi ke persediaan dan harga
pokok penjualan diverifikasi sebagai bagian audit persediaan.

B. GAJI DAN UPAH

Gaji dan Upah tenaga kerja pada suatu perusahaan meliputi penggunaan
tenaga kerja dan pembayaran kesemua pegawai, tanpa memperhatikan
klasifikasi atau metode penentuan kompensasi. Gaji pegawai eksekutif dapat
berupa gaji tetap ditambah dengan bonus, pekerja kantor berdasarkan gaji
bulanan dengan atau tanpa lembur, wiraniaga berdasarkan komisi, buruh
pabrik dan pegawai serikat pekerja dibayar berdasarkan jam. Audit atas
Beban gaji dan upah ini penting karena:
1. Gaji, upah, dan PPh pegawai merupakan komponen utama pada
kebanyakan perusahaan.
2. Beban tenaga kerja menjadi pertimbangan penting dalam penilaian
persediaan.
3. Penggajian merupakan bidang yang banyak menimbulkan pemborosan
karena inefisiensi atau fraud.
 EKSI4414/MODUL 5 5.81

Audit atas Beban gaji dan upah terdiri atas:


1. Peroleh pemahaman atas SPI.
2. Penetapan risiko pengendalian.
3. Pengujian pengendalian.
4. Pengujian substantif atas transaksi.
5. Pengujian analitis dan pengujian terinci atas saldo.

1. Tujuan audit atas transaksi penggajian


a. Keberadaan: gaji dibayar untuk pekerjaan yang benar-benar
dilakukan.
b. Kelengkapan: semua transaksi penggajian dicatat.
c. Akurasi: penggajian dicatat pada jumlah jam kerja dan tingkat upah
aktual, pemotongan sebagaimana mestinya.
d. Klasifikasi: transaksi penggajian diklasifikasikan secara memadai.
e. Tepat waktu: pencatatan transaksi tepat waktu.
f. Posting dan pengikhtisaran: transaksi dimasukkan pada berkas induk
penggajian dan diikhtisarkan dengan semestinya.

Tujuan audit yang lebih spesifik atas beban gaji dan upah digambarkan
dalam tabel berikut:

Tabel 5.7
Tujuan Audit atas Beban Gaji dan Upah

Tujuan Audit atas


Kategori Asersi Tujuan Audit atas Saldo Akun
Kelompok Transaksi
Eksistensi atau Beban gaji dan upah serta Saldo kewajiban gaji dan upah
Kejadian beban pajak gaji dan upah yang aktual serta pajak gaji dan upah
tercatat berhubungan dengan menunjukkan jumlah yang terutang
kompensasi untuk jasa yang pada tanggal neraca.
diberikan selama periode
berjalan.
Kelengkapan Beban gaji dan upah serta Kewajiban gaji dan upah aktual
beban pajak gaji dan upah yang serta pajak mencakup semua
tercatat mencakup semua jumlah yang terutang kepada
beban semacam itu yang terjadi personel dan lembaga pemerintah
untuk jasa personalia selama pada tanggal neraca.
tahun berjalan.
Hak dan Kewajiban Kewajiban gaji dan upah aktual
serta pajak gaji dan upah adalah
5.82 Laboratorium Auditing 

Tujuan Audit atas


Kategori Asersi Tujuan Audit atas Saldo Akun
Kelompok Transaksi
kewajiban entitas yang
melaporkan.
Penilaian atau Beban gaji dan upah serta Kewajiban gaji dan upah aktual
Alokasi baban pajak gaji dan upah telah serta pajak gaji dan upah telah
dihitung serta dicatat secara dihitung serta dicatat secara
akurat. akurat.
Distribusi tenaga kerja pabrik telah
dihitung dan dicatat dengan benar.
Penyajian dan Beban gaji dan upah serta Akun kewajiban gaji dan upah
Pengungkapan beban pajak gaji dan upah telah aktual serta pajak gaji dan upah
diidentifikasi serta telah diidentifikasi serta
diklasifikasikan dengan tepat diklasifikasikan dengan tepat
dalam laporan laba rugi. dalam neraca.
Laporan keuangan memuat
pengungkapan yang layak atas
pensiun dan program tunjangan
lainnya.

2. Menggunakan pemahaman tentang bisnis dan industri untuk


mengembangkan strategi audit
Sebelum melanjutkan audit atas jasa personalia, adalah penting bagi
auditor untuk memahami:
a. Pentingnya jasa personalia bagi keseluruhan entitas.
b. Sifat kompensasi, arena kompensasi per jam memerlukan sistem
pengendalian yang berbeda dengan kompensasi gaji.
c. Pentingnya berbagai paket kompensasi seperti bonus, opsi saham
dan hak apresiasi saham, serta perjanjian pensiun.
3. Mempertimbangkan Komponen Pengendalian Internal
Seperti untuk kelompok transaksi utama lainnya, kelima komponen
pengendalian internal dianggap relevan dengan siklus jasa personalia.
Beberapa faktor lingkungan pengendalian mempunyai relevansi yang
bersifat langsung. Keseluruhan tanggung jawab atas masalah personalia
sering kali diserahkan kepada wakil direktur hubungan industrial atau
tenaga kerja, atau kepada manajer SDM atau personalia. Departemen
SDM biasanya bertanggung jawab atas otorisasi pengangkatan personel
dan mengotorisasi pembayaran gaji, upah, serta tunjangan. Dewan
direktur biasanya menetapkan gaji pejabat dan bentuk-bentuk
kompensasi pejabat lainnya. Departemen yang mungkin secara
 EKSI4414/MODUL 5 5.83

signifikan terlibat dalam pemrosesan transaksi gaji dan upah meliputi


pencatatan waktu, penggajian, serta kantor bendahara.
Aktivitas pemantauan yang dapat diterapkan atas penggajian mencakup
umpan balik dari karyawan mengenai masalah pembayaran, umpan balik
dari badan pemerintah mengenai masalah pelaporan serta pembayaran
pajak gaji dan upah, penilaian efektivitas pengendalian gaji dan upah
oleh auditor internal, dan pengawasan kompensasi eksekutif oleh komite
audit.
a. Dokumen sumber yang independen untuk verifikasi intern atas
informasi upah. Berikut ini adalah fungsi, dokumen terkait, dan
pengendalian intern.
1) Kepegawaian dan Penempatan Pegawai:
a) Catatan kepegawaian (personnel record).
b) Formulir otorisasi pengurangan (deduction authorization
form).
c) Formulir otorisasi tarif (rate authorization form).
Dokumen-dokumen tersebut berguna untuk memberitahu
petugas pengelola waktu dan penyiapan pembayaran gaji atas
pegawai baru, otorisasi perubahan awal dan periodik atas tarif
pembayaran, dan tanggal pemutusan hubungan kerja.
2) Pengelolaan Waktu dan Penyiapan Pembayaran Gaji:
a) Kartu Absen (time card).
b) Tiket Waktu Kerja (job time ticket).
c) Laporan Ikhtisar Penggajian (summary payroll report).
d) Jurnal Penggajian (Payroll journal).
e) Berkas Induk Penggajian (payroll master file).
Pengendalian internal: penggunaan pencatat waktu atau metode
lain untuk menjamin bahwa pegawai dibayar menurut jam
kerja.
3) Pembayaran Gaji:
Cek Gaji (payroll check), untuk mencegah transaksi
pembayaran gaji yang tidak diotorisasi.
Pengendalian internal: pembatasan otorisasi penandatanganan
cek oleh orang yang tidak mempunyai akses terhadap
pengendalian waktu atau penyiapan gaji, distribusi gaji oleh
orang yang tidak terlibat fungsi lain, penyetoran kembali gaji
yang tidak diambil.
5.84 Laboratorium Auditing 

4) Surat Pemberitahuan Pajak, Penyiapan Surat Pemberitahuan dan


Pembayaran Pajak untuk menginformasikan kapan setiap formulir
harus di arsip, mencegah kekeliruan dan kewajiban potensial untuk
pajak dan sanksi.
Pengendalian internal: penetapan kebijakan yang jelas mengenai
kapan setiap formulir harus di arsip.
4. Materialitas, Risiko Bawaan dan Prosedur Analitikal
a. Materialitas
Perkembangan yang pesat pada perusakan-perusakan jasa
menyebabkan semakin pentingnya peranan tenaga kerja, sehingga
siklus jasa personalia pada banyak perusahaan merupakan bidang
audit yang material. Di pihak lain, saldo rupiah utang gaji dan upah
pada umumnya tidak begitu signifikan namun pengungkapan yang
berkaitan dengan opsi saham dan program pensiun biasanya
merupakan pengungkapan yang material.
b. Risiko inheren
Auditor biasanya tidak begitu khawatir dengan asersi kelengkapan
pada siklus personalia karena kebanyakan pegawai akan segera
bereaksi untuk menagih kepada majikannya jika mereka tidak
dibayar tepat pada waktunya. Namun kecurangan merupakan
masalah besar bagi auditor. Kecurangan bisa terjadi pada dua
tingkatan. Pegawai yang terlibat dalam pembuatan daftar gaji bisa
memasukkan nama-nama pegawai fiktif dan selanjutnya
mengalihkan cek gaji yang dikeluarkan perusahaan untuk
kepentingan mereka.
c. Prosedur analitis
Auditor biasanya akan melakukan prosedur analitis pada awal
pelaksanaan audit atas siklus personalia. Prosedur analitis sangat
bermanfaat dalam mengidentifikasi kecurangan potensial seperti
misalnya apabila gaji atau upah kotor pegawai lebih tinggi dari
jumlah yang diperkirakan auditor. Prosedur ini akan sangat efektif
apabila auditor dapat menggunakan perangkat lunak audit
digenerelisasi, mengelompokkan pegawai berdasarkan kategori
pegawai, dan kemudian menganalisis gaji atau upah rata-rata per
kategori pegawai.
 EKSI4414/MODUL 5 5.85

5. Pengujian pengendalian dan pengujian atas transaksi


a. Pahami SPI penggajian dan kepegawaian.
b. Tetapkan risiko pengendalian yang direncanakan.
c. Evaluasi manfaat dan biaya dari menguji pengendalian.
d. Rancangan pengujian atas pengendalian dan pengujian substantif
atas transaksi untuk memenuhi tujuan audit transaksi.
6. Pengendalian Intern, Pengujian atas Pengendalian, dan Pengujian
Substantif atas Transaksi
Pengujian atas transaksi dilaksanakan untuk memverfikasi saldo dalam
siklus penggajian dan kepegawaian. Pengujian atas pengendalian
dilaksanakan apabila tidak ada bahan bukti dari pihak ketiga yang
independen. Aspek siklus penggajian dan kepegawaian dan pengujian
atas transaksi terkait, yang tidak terdapat pada bab sebelumnya:
a. Penyiapan Surat Pemberitahuan Pajak.
b. Pembayaran pajak penggajian yang dipotong dan pemotongan lain
dengan tepat waktu.
7. Auditor perlu memperluas auditnya apabila:
a. Penggajian secara signifikan mempengaruhi akun persediaan.
b. Auditor merasa adanya kemungkinan transaksi penggajian yang
curang akibat kelemahan SPI.
Pertimbangan lain: penyiapan SPT tepat waktu, pembayaran
potongan pajak dan potongan lainnya tepat waktu, dan pengisian
kembali akun gaji impres.
8. Pengujian untuk penggajian fiktif, meliputi pengujian untuk dua macam
fraud:
a. Pegawai fiktif, penerbitan cek gaji kepada orang yang tidak bekerja
bagi perusahaan. Prosedur yang ditempuh : membandingkan nama-
nama pada cek dengan kartu absen dan catatan lain, menelusuri
transaksi jurnal penggajian, prosedur pengujian kelayakan
penanganan pemberhentian pegawai.
b. Jam kerja yang tidak benar, pegawai melaporkan melebihi jam kerja
yang aktual.
Prosedur: merekonsiliasi total jam yang dibayar dengan catatan
independen jam kerja. Selain itu diperhatikan penyiapan SPT,
pembayaran potongan lainnya, dan pengisian kembali akun gaji
kecil.
5.86 Laboratorium Auditing 

9. Prosedur Analitis untuk Beban dan Gaji

Tabel 5.8
Prosedur Analitis untuk Beban Gaji

Prosedur analitis Kemungkinan Salah Saji


Bandingkan saldo perkiraan beban gaji Salah saji akun beban gaji.
dengan tahun lalu (disesuaikan untuk
peningkatan tingkat upah dan peningkatan
volume).
Bandingkan tenaga kerja langsung sebagai Salah saji dari tenaga kerja langsung.
persentase dari penjualan dengan tahun lalu.
Bandingkan beban komisi sebagai Salah saji dalam beban komisi.
persentase dari penjualan dengan tahun lalu.
Bandingkan beban pajak ditanggung Salah saji dalam beban pajak
perusahaan sebagai persentase dari gaji ditanggung perusahaan.
dengan tahun lalu (disesuaikan untuk
perubahan dalam tarif pajak)
Bandingkan akun hutang pajak penghasilan Salah saji dalam hutang pajak
pegawai dengan tahun lalu. penghasilan pegawai.

10. Langkah-langkah dalam merancang pengujian terinci atas saldo untuk


kewajiban penggajian:
a. Tentukan materialitas dan tetapkan risiko audit yang dapat diterima
serta risiko bawaan untuk akun kewajiban penggajian.
b. Tetapkan risiko pengendalian untuk siklus penggajian dan
kepegawaian.
c. Rancang dan laksanakan pengujian atas pengendalian, pengujian
substantif atas transaksi dan prosedur analitis untuk siklus
penggajian dan kepegawaian.
d. Rancang dan laksanakan prosedur analitis untuk saldo akun
kewajiban penggajian.
e. Rancang pengujian terinci atas saldo akun penggajian untuk
memenuhi tujuan spesifik audit yang meliputi prosedur audit,
ukuran sampel, pos/unsur yang dipilih, dan saat pelaksanaan.
11. Akun wajib dalam siklus ini
a. Jumlah yang dipotong dari pembayaran pegawai.
b. Gaji dan Upah yang masih harus dibayar.
c. Komisi yang masih harus dibayar.
d. Bonus yang masih harus dibayar.
 EKSI4414/MODUL 5 5.87

e. Tunjangan libur, tunjangan pengobatan, dan kenikmatan lain yang


masih harus dibayar.
f. Pajak penghasilan pegawai yang masih harus dibayar.
Pengujian terinci atas saldo diperlukan atas akun beban yang
mencakup: kompensasi pejabat, komisi, beban pajak penghasilan
pegawai, total gaji.
12. Aktivitas pengendalian-transaksi penggajian
a. Dokumen dan Catatan yang Lazim
Dokumen dan catatan berikut ini penting dalam melaksanakan serta
mencatat transaksi penggajian:
1) Otorisasi personalia
2) Kartu absen/clock card
3) Tiket waktu/time ticket
4) Register penggajian
5) Rekening bank untuk penggajian imprest
6) Cek gaji
7) Ikhtisar distribusi biaya tenaga kerja
8) SPT pajak gaji dan upah
9) File personalia karyawan
10) File induk data personalia
11) File induk penghasilan karyawan
b. Fungsi-fungsi dan Pengendalian yang Terkait
Pemrosesan transaksi penggajian melibatkan fungsi-fungsi
penggajian dan upah berikut ini:
1) Memulai transaksi penggajian yang mencakup:
- Mengangkat karyawan
- Mengotorisasi perubahan gaji dan upah
2) Penerimaan jasa, mencakup:
- Menyiapkan data kehadiran dan pencatatan waktu
3) Pencatatan transaksi penggajian, mencakup:
- Menyiapkan daftar serta mencatat gaji dan upah
4) Pembayaran gaji dan upah, mencakup:
- Membayar gaji dan upah serta menjaga upah yang belum
diambil
- Menyerahkan SPT pajak gaji dan upah
13. Pengujian substantif atas saldo penggajian
a. Menentukan Risiko Deteksi
5.88 Laboratorium Auditing 

Pengujian substantif atas saldo-saldo gaji dan upah sering kali


dibatasi pada penerapan prosedur analitis atas akun-akun beban dan
pos-pos aktual yang terkait, serta pengujian rincian yang terbatas.
Jika prosedur analitis tersebut mengungkapkan fluktuasi yang tidak
diduga, maka akan diperlukan pengujian rincian yang lebih
ekstensif.
b. Merancang Pengujian Substantif
Apabila tidak terungkap fluktuasi yang tidak diduga oleh prosedur
ini, auditor sudah memperoleh bukti yang mendukung tujuan audit
yang berkaitan dengan asersi ekstensi atau keberadaan atau
keterjadian, kelengkapan, serta penilaian atau alokasi, yaitu:
1) Menghitung kembali jumlah-jumlah aktual.
2) Mengaudit tunjangan karyawan dan program pensiun.
3) Mengaudit opsi saham dan hak apresiasi saham.
4) Memverifikasi kompensasi pejabat.

LAT IH A N

Untuk memperdalam pemahaman Anda mengenai materi di atas,


kerjakanlah latihan berikut!

1) Sebutkan faktor-faktor yang menyebabkan tingginya risiko bawaan pada


audit siklus pendapatan!
2) Jelaskan strategi audit yang memungkinkan pada audit siklus
pendapatan!
3) Jelaskan salah saji potensial pengendalian yang perlu pengujian
pengendalian!

Petunjuk Jawaban Latihan

1) Faktor yang menyebabkan tingginya risiko bawaan siklus pendapatan,


adalah:
a. Volume transaksi yang tinggi.
b. Penentuan waktu pengakuan pendapatan berkaitan dengan standar
akuntansi yang ambigu, dilakukan estimasi, dan kompleksitas
perhitungan.
 EKSI4414/MODUL 5 5.89

c. Piutang dagang mungkin salah diklasifikasikan dalam piutang lancar


dan piutang tidak lancar karena ada kesulitan dalam memperkirakan
waktu pelunasan.
d. Sifat kas (paling likuid dan sangat diminati).
e. Adanya potensi terjadi manipulasi dalam transaksi penyesuaian
penjualan untuk menutupi korupsi.
2) Strategi audit yang sering dipakai adalah pendekatan tingkat risiko
pengendalian yang ditetapkan lebih rendah (Low Assesed Level of
Control Risk), di mana auditor lebih banyak mengandalkan pengujian
pengendalian. Yang mendasarinya adalah apabila auditor yakin bahwa
struktur pengendalian intern klien sangat baik dan dapat mencegah dan
mendeteksi salah saji, maka auditor perlu menguji kelayakan
keyakinannya tersebut. Auditor akan menguji apakah struktur
pengendalian intern tersebut memang layak diyakini efektivitasnya.
Maka auditor akan melaksanakan pengujian pengendalian. Untuk asersi
hak dan kewajiban, pelaporan dan pengungkapan, auditor
menggubahkan primarily substantif approach, di mana auditor lebih
banyak melakukan pengujian substantif, karena pada umumnya
pengujian pengendalian tidak dapat diterapkan untuk asersi-asersi ini.
Faktor lain dalam menentukan strategi audit adalah pertimbangan cost
benefit. Auditor perlu membandingkan biaya melakukan pengujian
pengendalian intern, dan penghematan yang diperoleh dengan
berkurangnya pengujian substantif bila telah melakukan pengujian
pengendalian.
3) Salah Saji Potensial Pengendalian yang Perlu Pengujian pengendalian:
a. Penjualan dilakukan atas pelanggan yang tidak terotorisasi
Penentuan data pelanggan ada di daftar pelanggan yang disetujui
Mengamati pelaksanaan fungsi ini.
b. Penjualan dilakukan tanpa persetujuan kredit Pengecekan limit
kredit pelanggan untuk setiap penjualan.
c. Pengecekan terhadap pelanggan baru. Memeriksa bukti pengecekan
limit kredit.
d. Barang dikeluarkan dari gudang tanpa order terotorisasi Adanya
order penjualan yang disetujui untuk setiap pengeluaran barang.
Pemisahan wewenang antara fungsi pemenuhan order dan
pengiriman barang. Mengamati karyawan gudang dalam
melaksanakan pemenuhan order.
5.90 Laboratorium Auditing 

e. Barang dikirim tidak sesuai dengan yang dipesan Pengecekan


independen oleh petugas pengirim atas kesesuaian barang dari
gudang dengan order penjualan Memeriksa bukti pelaksanaan
pengecekan independen.
f. Penagihan dilakukan atas transaksi fiktif atau adanya duplikasi
penagihan.
g. Mencocokkan dokumen pengiriman dengan order penjualan untuk
setiap faktur Mengusut faktur ke dokumen pengiriman dan order
penjualan.
h. Faktur tidak di jurnal/diposting ke rekening pelanggan.
i. Terjadi transaksi penjualan fiktif. Adanya pengecekan independen
kesesuaian jurnal pendapatan dan jumlah diposting ke rekening
pelanggan dengan total seluruh faktur Menelaah bukti adanya
pengecekan independen.

R A NG KU M AN

Kegiatan belajar ini menyimpulkan penjelasan pembahasan akun


pendapatan dan beban yang terdapat dalam pemeriksaan siklus perolehan
dan pembayaran. Auditor harus memahami fungsi bisnis, dokumen yang
terkait. Analisa pengujian audit yang terkait memberikan penjelasan
mengenai pengujian audit di dalam siklus yang berbeda yang saling
berhubungan guna memberi dasar verifikasi auditor akan akun laporan
keuangan yang terkait.
Penjelasan mengenai Beban gaji dan upah perlu dikaji lebih dalam,
karena akun-akun tersebut merupakan hal yang penting dan selalu
memiliki keterkaitan dengan akun pendapatan dan beban. Pemahaman
mengenai pengendalian intern beban gaji dan upah penting untuk
merencanakan prosedur audit, serta elemen-elemen pengujian transaksi
yang akan di tempuh oleh auditor.
 EKSI4414/MODUL 5 5.91

TES F OR M AT IF 2

Pilihlah satu jawaban yang paling tepat!

1) Penerapan prinsip akuntansi yang konsisten untuk periode yang berbeda


adalah hal yang penting agar dapat diperbandingkan. Hal ini merupakan
salah satu konsep esensial di dalam audit akun ….
A. investasi
B. aktiva tetap
C. biaya dibayar dimuka
D. pendapatan dan beban

2) Membandingkan rasio perputaran persediaan dengan tahun sebelumnya


merupakan prosedur analitik pada akun pendapatan dan beban untuk
melihat kemungkinan salah saji ….
A. harga pokok penjualan dan persediaan
B. beban asuransi dan asuransi dibayar dimuka
C. beban komisi dan komisi yang harus dibayar
D. beban pabrik dan akun neraca terkait

3) Beban penyusutan atau depresiasi biasanya diverifikasi sebagai bagian


dari audit ….
A. investasi
B. peralatan
C. pendapatan
D. biaya dibayar dimuka

4) Audit atas Beban gaji dan upah menjadi penting karena ….


A. gaji, upah, dan PPh pegawai bukan merupakan komponen utama
pada kebanyakan perusahaan.
B. beban tenaga kerja tidak menjadi pertimbangan penting dalam
penilaian persediaan.
C. penggajian merupakan bidang yang banyak menimbulkan
pemborosan karena inefisiensi atau fraud.
D. beban tenaga kerja memiliki porsi nominal terbesar dalam
perusahaan
5.92 Laboratorium Auditing 

5) Gaji dibayar untuk pekerjaan yang benar-benar dilakukan merupakan


tujuan audit atas transaksi penggajian dalam aspek ….
A. keberadaan
B. kelengkapan
C. akurasi
D. klasifikasi

6) Bandingkan saldo perkiraan beban gaji dengan tahun lalu atau


disesuaikan untuk peningkatan tingkat upah dan peningkatan volume,
merupakan prosedur analitis pada akun beban gaji untuk melihat
kemungkinan salah saji ….
A. dari tenaga kerja langsung
B. dalam beban komisi
C. dalam hutang pajak penghasilan pegawai
D. akun beban gaji

7) Ikhtisar distribusi biaya tenaga kerja merupakan salah satu dokumen atau
catatan penting dalam melaksanakan serta mencatat transaksi ….
A. beban dibayar dimuka
B. penggajian
C. penyusutan
D. penjualan

8) Usaha untuk mencegah transaksi pembayaran gaji yang tidak diotorisasi


adalah dengan membuat ….
A. kartu absen (time card).
B. tiket waktu kerja (job time ticket).
C. laporan ikhtisar penggajian (summary payroll report).
D. cek gaji (payroll check)

9) Bandingkan beban pajak ditanggung perusahaan sebagai persentase dari


gaji dengan tahun lalu atau disesuaikan untuk perubahan dalam tarif
pajak, merupakan prosedur analitis atas akun beban gaji untuk melihat
kemungkinan salah saji ….
A. dalam hutang pajak penghasilan pegawai
B. akun beban gaji
C. dalam beban komisi
D. dalam beban pajak ditanggung perusahaan
 EKSI4414/MODUL 5 5.93

10) Mengaudit tunjangan karyawan dan program pensiun merupakan salah


satu cara untuk memperoleh bukti yang mendukung tujuan audit yang
berkaitan dengan asersi ….
A. keberadaan
B. akurasi
C. klasifikasi
D. kelengkapan

LATIHAN KASUS

Anita adalah seorang Auditor dari KAP Adi Wijaya dan Rekan. Pada
Audit kali ini di PT. Bina Bangsa ia ditugaskan untuk mengaudit akun
pendapatan dan beban yang terdapat pada perusahaan tersebut. PT. Bina
Bangsa adalah perusahaan yang bergerak di bidang percetakan buku. Pada
tahun sebelumnya Anita juga ditugaskan untuk memeriksa aliran akun
pendapatan dan beban. Wendi sebagai supervisor memfokuskan Anita
memeriksa aliran beban gaji dan upah. Untuk itu Wendi memberikan Anita
Data dan kertas kerja tahun lalu untuk mempelajari aliran pendapatan dan
beban PT. Bina Bangsa, data tersebut adalah sebagai berikut:

AUDIT AKUN PENDAPATAN DAN BEBAN


Program Audit
Tujuan Audit adalah untuk meyakinkan bahwa:
1. Semua beban persusahan telah dibukukan dengan lengkap dan tepat dalam pisah
batas (completeness and cut-off)
2. Beban yang dicatat merupakan beban perusahaan yang didukung dengan bukti yang
dapat dipertanggungjawabkan serta telah dihitung dengan tepat (ownership and
accuracy)
3. Ketetapan dalam kleasfikasi menurut kelompok/ jenis bebannya dan juga dalam
hubungannya dengan usaha perusahaan (classification).
4. Semua hal yang perlu diungkapkan dalam laporan keuangan telah diberikan
penjelasan yang memadai (presentation and disclosure).
5. Hal yang sama diatasi juga berlaku untuk tujuan memeriksa pendapatan lain-lain
perusahaan.
5.94 Laboratorium Auditing 

No. Prosedur Audit Dikerjakan Oleh


Indeks Paraf
1. Siapkan skedul utama PL3 Anita
2. Minta daftar beban operasi dan cocokkan dengan buku besar Anita
3. Lakukan uji kewajaran (reasonable test) untuk melihat kewajaran
fluktuasi setiap beban dengan membandingkan data tahun lalu atau ARPI. Anita
bulan sebelumnya. 3
4. Apabila ada kenaikan atau penurunan yang mencolok, mintalah
penjelasan dari pihak manajemen, kemudian cocokkan antara ARPI. Anita
penjelasan tersebut dengan bukti-bukti lain yang mendukung 3
pembiayaannya (misalnya beban pemasaran promosi nak yang
didukung dengan penjualan yang meningkat juga, atau beban gaji
meningkat adanya penyesuaian gaji atau peningkatan jumlah
karyawan akibat kegiatan operasi yang bertambah.
5. Lakukan pencarian untuk mengetahui apakah ada beban yang belum
untuk tahun berjalan (hubungkan sewaktu memeriksa akun utang Anita
beban) dengan melihat pembayaran setelah tanggal neraca, melihat
kontrak perjanjian lainnya. Serta minta penjelasan pihak manajemen.
6. Yakinkan bahwa semua beban operasi yang dibebankan Anita
merupakan beban perusahaan dan telah diotorisasi oleh pejabat
yang berwenang
7. Perhatikan beban-beban yang seharusnya di kapitulasi Anita
8. Lakukan pisah batas (cut-off) yang tepat atas beban operasi
yang dibebankan pada periode berjalan atau yang menjadi Anita
beban periode yang berikutnya.
9. Periksa klasifikasi atas beban operasi sehubungan dengan
kelayakan penyajian dalam laporan keuangan, termasuk
hubungannya dengan usaha perusahaan serta PL3 Anita
kesesuaiannya dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum.
Klien : Dibuat Oleh : Diperiksa Oleh : Indeks :
PT, BINA BANGSA Anita Wendi -
Skedul : Tanggal : Tanggal : Periode :
Pendapatan dan Beban 3/01/2009 7/01/2009 31/12/20
08
 EKSI4414/MODUL 5 5.95

No. Prosedur Audit Dikerjakan Oleh


Indeks Paraf
10. Yakinkan bahwa semua beban operasi yang mempunyai
kewajiban perpajakan telah ditaati sesuai dengan peraturan PL3 Anita
perpajakan yang berlaku
11. Untuk beban yang berhubungan dengan amortisasi/ penyusutan
dari suatu aset, lakukan cross check dengan akun aset tersebut PL 3 Anita
(dilakukan bersamaan pada saat memeriksa akun aset tersebut)
12. Untuk beban dan pendapatan lain-lain, yakinkan bahwa
pendapatan dan beban tersebut benar-benar terjadi di luar Anita
operasi perusahaan. Selain itu yakinkan juga bahwa semua
beban dan pendapatan tersebut telah dibukukan dan dilakukan
pisah batas yang tepat
13. Perhatikan hal-hal apakah yang perlu diungkapkan dalam laporan
akuntan, telah diperoleh informasi yang memadai PL 3 Anita
14. Buat daftar koreksi serta saran perbaikan yang diperlukan untuk
pihak manajemen yang merupakan salah satu patokan dalam PL 3 Anita
menilai mutu audit anda.
15. Tulis kesimpulan dan komentar hasil pemeriksaan yang informatif
pada setiap kertas kerja pemeriksaan PL 3 Anita
Klien : Dibuat Oleh : Diperiksa Oleh : Indeks :
PT, BINA BANGSA Anita Wendi -

Skedul : Tanggal : Tanggal : Periode :


Pendapatan dan Beban 3/01/2009 7/01/2009 31/12/20
08
5.96 Laboratorium Auditing 

Kantor Akuntan Publik


WIJAYA ADI & Rekan (Kertas Kerja)

Keterangan Ref. Per Klien PARE Per Audit 31/12/ Per audit
KK 31/12/2008 Dedit Credit 2008 31/12/2007
Gaji 600.000.000 - - 600.000.000 < 475.000.000
Promosi 2.350.000 (11) 650.000 - 3.000.000 < 2.800.000
Perjalanan dinas dan <
akomodasi 1.650.000 (4) 350.000 - 2.000.000 < 3.100.000
Pemeliharaan dan reparasi 14.000.00 - - 14.000.000 < 19.000.000
Jasa Profesional <
Asuransi (12) 3.000.000 3.000.000 < 4.500.000
Jamuan dan representasi 8.500.000 8.500.000 < 7.950.000
Perlengkapan Kantor 1.500.000 1.500.000 < 1.950.000
Telepon, faks, dan pos 3.550.000 - - 3.550.000 < 3.000.000
Listrik dan Air 1.450.000 - - 1.450.000 < 1.200.000
Penyusutan 98.500.000 - - 98.500.000 < 80.000.000
Piutang tak tertagih - - - - 1.525.000
Lain-lain 500.000 (3) 300.000 - 3.850.000 2.775.000
(5) 50.000
(9) 1.500.000 -
(14) 1.500.000 -

718.000.000 7.350.000 - 725.350.000 602.800.000


^ ^ ^

Klien : Dibuat Oleh : Diperiksa Oleh : Indeks :


PT. BINA BANGSA Anita Wendi PL3
Skedul: Tanggal : Tanggal : Periode :
Beban usaha (operasional) 12/01/2009 14/01/09 31/12/2008
 EKSI4414/MODUL 5 5.97

Kantor Akuntan Publik


WIJAYA ADI & Rekan (Kertas Kerja)

Catatan Pemeriksaan :
1. Jurnal No. 3,4,5 dan 6 (Lihat Skedul C)
2. Jurnal No. 9, dan 11 Lihat skedul F)
3. Jurnal No. 12 (Lihat skedul G)
4. Jurnal No. 14 (Lihat skedul H)

Kesimpulan pemeriksaan
Menurut pendapat kami, saldo beban operasional tidak disajikan secara wajar dan sesuai dengan Standar
Akuntansi Keuangan yang berlaku Umum

Klien : Dibuat Oleh : Diperiksa Oleh : Indeks :


Anita Wendi PL3
PT. BINA BANGSA

Tanggal : Tanggal : Periode :


Skedul: 12/01/2009 14/01/09 31/12/2008
Beban usaha (operasional)
5.98 Laboratorium Auditing 

WIJAYA ADI & Rekan Kantor Akuntan Publik (Kertas Kerja)

Keterangan Ref. Per Klien PARE Per Audit Per audit


KK 31/12/2008 Dedit Credit 31/12/ 2008 31/12/2007
Utang Pajak PPh 21 10.500.000 - - 10.500.000 < 12.500.000
Utang Pajak PPh 23 700.000
Utang Pajak PPh 25/29 20.500.000 (15) 17.500.000 38.000.000 < 35.000.000
PPN Keluaran 14.500.000 (13) 5.500.000 9.000.000 < 11.000.000

45.500.000 5.500.000 17.500.000 57.500.000 < 59.200.000


^ ^ ^ ^ ^
Ke A2

Klien : Dibuat Oleh : Diperiksa Oleh : Indeks :


Anita Wendi
PT. BINA BANGSA M2
Tanggal : Tanggal : Periode :
Skedul: 12/01/2009 14/01/09 31/12/2008
Beban usaha (operasional)
 EKSI4414/MODUL 5 5.99

(Kertas Kerja)

WIJAYA ADI & Rekan


Kantor Akuntan Publik

Catatan Pemeriksaan :
1. Kami telah memeriksa Surat Setoran Pajak (SSP) dan Surat Perintah membayar (SPM) PPh 21
Serta SPT 1721 untuk tahun 2008.
2. Kami telah memeriksa rekonsiliasi fskal tahun 2006 antara akuntansi dengan fiskal berdsarakan SSP dan SPT 1771 untuk
tahun 2008 berdasarkan pemeriksaan tersebut maka dibuatkan koreksi jurnal no 15 (Lihat skedul PLS).
3. Kami telah memerksa SPM dan SSP PPN Ditemukan yaitu koreksi jurnal no 13 (Lihat skedul G)
4. Kami telah melakukan pemerksaan terhadap pembayaran utang pajak penghasilan setelah tanggal neraca, yaitu bulan Januari
dan Maret 2009 untuk SPT. Utang pajak tersebut sudah dibayarkan
Pada tanggal 15 Januari 2009 untuk periode Desember 2008 dan tanggal 20 Maret 2009 untuk SPT
Tahun 2008

Kesimpulan pemeriksaan
Menurut pendapat kami, saldo beban operasional tidak disajikan secara wajar dan sesuai dengan Standar
Akuntansi Keuangan yang berlakun Umum

Klien : Dibuat Oleh : Diperiksa Oleh : Indeks :


Anita Wendi PL3
PT. BINA BANGSA
Tanggal : Tanggal : Periode :
Skedul: 12/01/2009 14/01/09 31/12/2008
Beban usaha (operasional)
5.100 Laboratorium Auditing 

WIJAYA ADI & Rekan Kantor Akuntan Publik


(Kertas Kerja)
Keterangan Ref. Per Klien PARE Per Audit Per audit
KK 31/12/2008 Dedit Credit 31/12/ 2008 31/12/2007
Laba Sebelum Pajak A3.1 860.500.000 7.250.000 105.750.000 959.000.000 1.350.000.000
Perbedaan Permanen :
Penyesuaian Positif
Jamuan dan representasi PL 3 8.500.000 8.500.000 3.500.000
Penyesuaian negatif :
Pendapatan bunga A3.1 (12.500.000) (12.500.000) (32.000.000)
856.500.000 7.250.000 105.750.000 955.000.000 1.321.500.000
^ ^ ^ ^ ^
Perbedaan sementara:
Penyusutan-perusahaan PL3 98.500.000 98.875.000 98.875.000
Penyusutan Pajak (50.775.000) (120.775.000) (110.775.000)

Laba kena Pajak 904.225.000 7.250.000 105.750.000 1.002.725.000 1.309.600.000


^ ^ ^ ^ ^
Pajak badan :
10% 5.000.000 5.000.000 5.000.000
15% 7.500.000 7.500.000 7.500.000
30% 241.267.500 241.267.500 276.030.000
Total pajak penghasilan 253. 767.500 (15) 17.500.000 236.267.500 306.030.000
Pajak dibayar di muka – 25 (245.450.000) (245.450.000) (280.487.350)
Utang Pajak Penghasilan 8.317.500 (15) 17.500.000 25.817.500 25.542.650
^ ^ ^ ^ ^

Klien : Dibuat Oleh : Diperiksa Oleh : Indeks :


PT. BINA BANGSA Anita Wendi PLS
Skedul: Tanggal : Tanggal : Periode :
Rekonsiliasi Fiskal 12/01/2009 14/01/09 31/12/2008
 EKSI4414/MODUL 5 5.101

WIJAYA ADI & Rekan Kantor Akuntan Publik

(Kertas Kerja)

Catatan Pemeriksaan :

(15) Beban pajak penghasilan 17.500.000


Utang Pajak 17.500.000

(16) Beban pajak ditangguhkan 3.500.000


Kewajiban Pajak Tangguhan 3.500.000

Klien : Dibuat Oleh : Diperiksa Oleh : Indeks :


Anita Wendi PLS
PT. BINA BANGSA
Tanggal : Tanggal : Periode :
Skedul: 12/01/2009 14/01/09 31/12/2008
Beban usaha (operasional)
5.102 Laboratorium Auditing 

WIJAYA ADI & Rekan Kantor Akuntan Publik (Kertas Kerja)

Masa Pajak Ref. KK Tanggal SSP Jumlah


Januari 06/01/08 20.225.000 v
Februari 06/02/08 20.225.000 v
Maret 06/03/08 20.500.000 v
April 06/04/08 20.500.000 v
Mei 06/05/08 20.500.000 v
Juni 08/06/08 20.500.000 v
Juli 06/07/08 20.500.000 v
Agustus 06/08/08 20.500.000 v
September 06/09/08 20.500.000 v
Oktober 16/10/08 20.500.000 v
November 10/11/08 20.500.000 v
Desember 11/12/08 20.500.000 v
245.450.000
^

Klien : Dibuat Oleh : Diperiksa Oleh : Indeks :


Anita Wendi PLS.1
PT. BINA BANGSA
Tanggal : Tanggal : Periode :
Skedul: 12/01/2009 14/01/09 31/12/2008
Pajak dibayar dimuka PPh
Pasal 25
 EKSI4414/MODUL 5 5.103

DEPARTEMEN KEUANGAN R.I


DIREKTORAT JENDERAL PAJAK
SURAT SETORAN PAJAK LEMBAR
Untuk Arsip WP 1
KANTOR PELAYANAN PAJAK
(SSP)
NPWP

Diisi sesuai dengan Nomor Pokok Wajib Pajak yang dimiliki


NAMA WP PT. BINA BANGSA
: ..............................................................................................................................
Jl. Gunung Galunggung No.54
ALAMAT WP : .............................................................................................................. ..................
Bogor
............................................................................................................................. ..

MAP/Kode Jenis Pajak Kode Setoran Pajak Uraian Pembayaran


..............................................................................
0 1 1 6
1 0 0 Pembayaran PPh Pasal 25
..............................................................................
...............................................
5.104 Laboratorium Auditing 
Masa Pajak
Tahun
Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Agt Sep Okt Nov Des
2 0 0 8
Beri tanda silang pada salah satu kolom bulan untuk masa yang berkenan Diisi Tahun terutangnya
Pajak

Jumlah Pembayaran
Diisi dengan rupiah penuh Dua Puluh Juta Dua Ratus Dua Puluh Lima Ribu Rupiah
Terbilang : ............................................................................................
............................................................................................
............................
Rp. 20.225.000
................................................................... .........................

Diterima oleh Kantor Penerima Pembayaran Wajib Pajak/Penyetor


Tanggal 6 Januari 2008 Bogor, tgl 6 Januari 2008
Cap dan tanda tangan Cap dan tanda tangan
BANK MAYA
Rahmat Hanung
Nama Jelas : Rahmat Kurnia Nama Jelas : Bapak Hanung

Ruang Validasi Kantor Penerima Pembayaran


............................................................................................................................. .............................
...................................................................................................................................... ....................
........................................................................................................ ..................................................
............................................................................................................................. .............................
Diisi sesuai buku petunjuk pengisian
 EKSI4414/MODUL 5 5.105
F.2.0.32.01

DEPARTEMEN KEUANGAN R.I


DIREKTORAT JENDERAL PAJAK
SURAT SETORAN PAJAK LEMBAR
Untuk Arsip WP 1
KANTOR PELAYANAN PAJAK
(SSP)
NPWP

Diisi sesuai dengan Nomor Pokok Wajib Pajak yang dimiliki


NAMA WP PT. BINA BANGSA
: ........................................................................................................... ...................
Jl. Gunung Galunggung No.54..........................................................................
ALAMAT WP : ......................................................
Bogor
............................................................................................................................. ..

MAP/Kode Jenis Pajak Kode Setoran Pajak Uraian Pembayaran


..............................................................................
0 1 1 6
1 0 0 Pembayaran PPh Pasal 25
..............................................................................
............................... ................
5.106 Laboratorium Auditing 
Masa Pajak
Tahun
Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Agt Sep Okt Nov Des
2 0 0 8
Beri tanda silang pada salah satu kolom bulan untuk masa yang berkenan Diisi Tahun terutangnya
Pajak

Jumlah Pembayaran
Diisi dengan rupiah penuh Dua Puluh Juta Dua Ratus Dua Puluh Lima Ribu Rupiah
Terbilang : ............................................................................................
............................................................................................
............................
Rp. 20.225.000
............................................................................................

Diterima oleh Kantor Penerima Pembayaran Wajib Pajak/Penyetor


Tanggal 6 Februari 2008 Bogor, tgl 6 Februari 2008
Cap dan tanda tangan Cap dan tanda tangan
BANK MAYA
Rahmat Hanung
Nama Jelas : Rahmat Kurnia Nama Jelas : Bapak Hanung
Ruang Validasi Kantor Penerima Pembayaran
.............................................................................................. ............................................................
............................................................................................................................. .............................
......................................................................................................................................................... .
........................................................................................................................... ...............................
Diisi sesuai buku petunjuk pengisian
 EKSI4414/MODUL 5 5.107
F.2.0.32.01

DEPARTEMEN KEUANGAN R.I


DIREKTORAT JENDERAL PAJAK
SURAT SETORAN PAJAK LEMBAR
Untuk Arsip WP 1
KANTOR PELAYANAN PAJAK
(SSP)
NPWP

Diisi sesuai dengan Nomor Pokok Wajib Pajak yang dimiliki


NAMA WP PT. BINA BANGSA
: ........................................................................................................... ...................
Jl. Gunung Galunggung No.54
ALAMAT WP : .............................................................................................................. ..................
Bogor
............................................................................... ................................................

MAP/Kode Jenis Pajak Kode Setoran Pajak Uraian Pembayaran


..............................................................................
0 1 1 6
1 0 0 Pembayaran PPh Pasal 25
..............................................................................
...............................................
5.108 Laboratorium Auditing 
Masa Pajak
Tahun
Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Agt Sep Okt Nov Des
2 0 0 8
Beri tanda silang pada salah satu kolom bulan untuk masa yang berkenan Diisi Tahun terutangnya
Pajak

Jumlah Pembayaran
Diisi dengan rupiah penuh Dua Puluh Juta Lima Ratus Ribu Rupiah
Terbilang : ............................................................................................
............................................................................................
............................
Rp. 20.500.000
............................................................................................

Diterima oleh Kantor Penerima Pembayaran Wajib Pajak/Penyetor


Tanggal 6 Maret 2008 Bogor, tgl 6 Maret 2008
Cap dan tanda tangan Cap dan tanda tangan
BANK MAYA
Rahmat Hanung
Nama Jelas : Rahmat Kurnia Nama Jelas : Bapak Hanung

Ruang Validasi Kantor Penerima Pembayaran


......................................................................................................................................................... .
........................................................................................................................... ...............................
............................................................................................................................. .............................
......................................................... .................................................................................................
Diisi sesuai buku petunjuk pengisian
 EKSI4414/MODUL 5 5.109
F.2.0.32.01

DEPARTEMEN KEUANGAN R.I


DIREKTORAT JENDERAL PAJAK
SURAT SETORAN PAJAK LEMBAR
Untuk Arsip WP 1
KANTOR PELAYANAN PAJAK
(SSP)
NPWP

Diisi sesuai dengan Nomor Pokok Wajib Pajak yang dimiliki


NAMA WP PT. BINA BANGSA
: ........................................................ ......................................................................
Jl. Gunung Galunggung No.54
ALAMAT WP : .............................................................................................................. ..................
Bogor
...............................................................................................................................

MAP/Kode Jenis Pajak Kode Setoran Pajak Uraian Pembayaran


.............................................. ................................
0 1 1 6
1 0 0 Pembayaran PPh Pasal 25
..............................................................................
...............................................
5.110 Laboratorium Auditing 
Masa Pajak
Tahun
Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Agt Sep Okt Nov Des
2 0 0 8
Beri tanda silang pada salah satu kolom bulan untuk masa yang berkenan Diisi Tahun terutangnya
Pajak

Jumlah Pembayaran
Diisi dengan rupiah penuh Dua Puluh Juta Lima Ratus Ribu Rupiah
Terbilang : ............................................................................ ................
............................................................................................
............................
Rp. 20.500.000
............................................................................................

Diterima oleh Kantor Penerima Pembayaran Wajib Pajak/Penyetor


Tanggal 6 April 2008 Bogor, tgl 6 April 2008
Cap dan tanda tangan Cap dan tanda tangan
BANK MAYA
Rahmat Hanung
Nama Jelas : Rahmat Kurnia Nama Jelas : Bapak Hanung

Ruang Validasi Kantor Penerima Pembayaran


............................................................................................................................. .............................
...................................................... ....................................................................................................
............................................................................................................................. .............................
............................................................................................................................. .............................
Diisi sesuai buku petunjuk pengisian
 EKSI4414/MODUL 5 5.111
F.2.0.32.01

DEPARTEMEN KEUANGAN R.I


DIREKTORAT JENDERAL PAJAK
SURAT SETORAN PAJAK LEMBAR
Untuk Arsip WP 1
KANTOR PELAYANAN PAJAK
(SSP)
NPWP

Diisi sesuai dengan Nomor Pokok Wajib Pajak yang dimiliki


NAMA WP PT. BINA BANGSA
: ......................................................................................................................... .....
Jl. Gunung Galunggung No.54
ALAMAT WP : ...................................................................................................... ..........................
Bogor
............................................................................................................................. ..

MAP/Kode Jenis Pajak Kode Setoran Pajak Uraian Pembayaran


..............................................................................
0 1 1 6
1 0 0 Pembayaran PPh Pasal 25
..............................................................................
...............................................
5.112 Laboratorium Auditing 
Masa Pajak
Tahun
Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Agt Sep Okt Nov Des
2 0 0 8
Beri tanda silang pada salah satu kolom bulan untuk masa yang berkenan Diisi Tahun terutangnya
Pajak

Jumlah Pembayaran
Diisi dengan rupiah penuh Dua Puluh Juta Lima Ratus Ribu Rupiah
Terbilang : ............................................................................................
............................................................................................
............................
Rp. 20.500.000
......................................... ...................................................

Diterima oleh Kantor Penerima Pembayaran Wajib Pajak/Penyetor


Tanggal 6 Mei 2008 Bogor, tgl 6 Mei 2008
Cap dan tanda tangan Cap dan tanda tangan
BANK MAYA
Rahmat Hanung
Nama Jelas : Rahmat Kurnia Nama Jelas : Bapak Hanung

Ruang Validasi Kantor Penerima Pembayaran


............................................................................................................................. .............................
............................................................................................................................. .............................
...................................................................................... ....................................................................
............................................................................................................................. .............................
Diisi sesuai buku petunjuk pengisian
 EKSI4414/MODUL 5 5.113
F.2.0.32.01

DEPARTEMEN KEUANGAN R.I


DIREKTORAT JENDERAL PAJAK
SURAT SETORAN PAJAK LEMBAR
Untuk Arsip WP 1
KANTOR PELAYANAN PAJAK
(SSP)
NPWP

Diisi sesuai dengan Nomor Pokok Wajib Pajak yang dimiliki


NAMA WP PT. BINA BANGSA
: ........................................................................................................... ...................
Jl. Gunung Galunggung
ALAMAT WP : .................................... No.54
............................................................................................
Bogor
............................................................................................................................. ..

MAP/Kode Jenis Pajak Kode Setoran Pajak Uraian Pembayaran


..............................................................................
0 1 1 6
1 0 0 Pembayaran PPh Pasal 25
..............................................................................
...............................................
5.114 Laboratorium Auditing 
Masa Pajak
Tahun
Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Agt Sep Okt Nov Des
2 0 0 9
Beri tanda silang pada salah satu kolom bulan untuk masa yang berkenan Diisi Tahun terutangnya
Pajak

Jumlah Pembayaran
Diisi dengan rupiah penuh Dua Puluh Juta Lima Ratus Ribu Rupiah
Terbilang : ............................................................................................
....................................................................................... .....
............................
Rp. 20.500.000
............................................................................................

Diterima oleh Kantor Penerima Pembayaran Wajib Pajak/Penyetor


Tanggal 8 Junii 2008 Bogor, tgl 8 Juni 2008
Cap dan tanda tangan Cap dan tanda tangan
BANK MAYA
Rahmat Hanung
Nama Jelas : Rahmat Kurnia Nama Jelas : Bapak Hanung

Ruang Validasi Kantor Penerima Pembayaran


................................................................................... .......................................................................
............................................................................................................................. .............................
.............................................................................................................................................. ............
................................................................................................................ ..........................................
Diisi sesuai buku petunjuk pengisian
 EKSI4414/MODUL 5 5.115
F.2.0.32.01

DEPARTEMEN KEUANGAN R.I


DIREKTORAT JENDERAL PAJAK
SURAT SETORAN PAJAK LEMBAR
Untuk Arsip WP 1
KANTOR PELAYANAN PAJAK
(SSP)
NPWP

Diisi sesuai dengan Nomor Pokok Wajib Pajak yang dimiliki


NAMA WP : PT. BINA BANGSA
........................................................................................................... ...................
Jl. Gunung Galunggung No. 54
ALAMAT WP : .............................................................................................................. ..................
Bogor
.................................................................. .............................................................

MAP/Kode Jenis Pajak Kode Setoran Pajak Uraian Pembayaran


..............................................................................
0 1 1 6
1 0 0 Pembayaran PPh Pasal 25
..............................................................................
...............................................
5.116 Laboratorium Auditing 
Masa Pajak
Tahun
Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Agt Sep Okt Nov Des
2 0 0 8
Beri tanda silang pada salah satu kolom bulan untuk masa yang berkenan Diisi Tahun terutangnya
Pajak

Jumlah Pembayaran
Diisi dengan rupiah penuh Dua Puluh Juta Lima Ratus Ribu Rupiah
Terbilang : ............................................................................................
............................................................................................
............................
Rp. 20.500.000
............................................................................................

Diterima oleh Kantor Penerima Pembayaran Wajib Pajak/Penyetor


Tanggal 6 Juli 2008 Bogor, tgl 6 Juli 2008
Cap dan tanda tangan Cap dan tanda tangan
BANK MAYA
Rahmat Hanung
Nama Jelas : Rahmat Kurnia Nama Jelas : Bapak Hanung

Ruang Validasi Kantor Penerima Pembayaran


.............................................................................................................................................. ............
................................................................................................................ ..........................................
............................................................................................................................. .............................
..........................................................................................................................................................
Diisi sesuai buku petunjuk pengisian
 EKSI4414/MODUL 5 5.117
F.2.0.32.01

DEPARTEMEN KEUANGAN R.I


DIREKTORAT JENDERAL PAJAK
SURAT SETORAN PAJAK LEMBAR
Untuk Arsip WP 1
KANTOR PELAYANAN PAJAK
(SSP)
NPWP

Diisi sesuai dengan Nomor Pokok Wajib Pajak yang dimiliki


NAMA WP PT. BINA BANGSA
: ................................................. .............................................................................
Jl. Gunung Galunngung No.54
ALAMAT WP : .............................................................................................................. ..................
Bogor
...............................................................................................................................

MAP/Kode Jenis Pajak Kode Setoran Pajak Uraian Pembayaran


....................................... .......................................
0 1 1 6
1 0 0 Pembayaran PPh Pasal 25
..............................................................................
...............................................
5.118 Laboratorium Auditing 
Masa Pajak
Tahun
Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Agt Sep Okt Nov Des
2 0 0 8
Beri tanda silang pada salah satu kolom bulan untuk masa yang berkenan Diisi Tahun terutangnya
Pajak

Jumlah Pembayaran
Diisi dengan rupiah penuh Dua Puluh Juta Lima Ratus Ribu Rupiah
Terbilang : ...................................................................... ......................
............................................................................................
............................
Rp. 20.500.000
............................................................................................

Diterima oleh Kantor Penerima Pembayaran Wajib Pajak/Penyetor


Tanggal 6 Agustus 2008 Bogor, tgl 6 Agustus 2008
Cap dan tanda tangan Cap dan tanda tangan
BANK MAYA
Rahmat Hanung
Nama Jelas : Rahmat Kurnia Nama Jelas : Bapak Hanung

Ruang Validasi Kantor Penerima Pembayaran


............................................................................................................................. .............................
..........................................................................................................................................................
............................................................................................................................. .............................
............................................................................................................................. .............................
Diisi sesuai buku petunjuk pengisian
 EKSI4414/MODUL 5 5.119
F.2.0.32.01

DEPARTEMEN KEUANGAN R.I


DIREKTORAT JENDERAL PAJAK
SURAT SETORAN PAJAK LEMBAR
Untuk Arsip WP 1
KANTOR PELAYANAN PAJAK
(SSP)
NPWP

Diisi sesuai dengan Nomor Pokok Wajib Pajak yang dimiliki


NAMA WP PT. BINA BANGSA
: ........................................................................................................... ...................
Jl. Gunug Galunggung No.54
ALAMAT WP : ............................................................................................. ...................................
Bogor
............................................................................................................................. ..

MAP/Kode Jenis Pajak Kode Setoran Pajak Uraian Pembayaran


..............................................................................
0 1 1 6
1 0 0 Pembayaran PPh Pasal 25
..............................................................................
...............................................
5.120 Laboratorium Auditing 
Masa Pajak
Tahun
Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Agt Sep Okt Nov Des
2 0 0 8
Beri tanda silang pada salah satu kolom bulan untuk masa yang berkenan Diisi Tahun terutangnya
Pajak

Jumlah Pembayaran
Diisi dengan rupiah penuh Dua Puluh Juta Lima Ratus Ribu Rupiah
Terbilang : ............................................................................................
............................................................................................
............................
Rp. 20.500.000
............................................................................................

Diterima oleh Kantor Penerima Pembayaran Wajib Pajak/Penyetor


Tanggal 6 September 2008 Bogor, tgl 6 September 2008
Cap dan tanda tangan Cap dan tanda tangan
BANK MAYA
Rahmat Hanung
Nama Jelas : Rahmat Kurnia Nama Jelas : Bapak Hanung

Ruang Validasi Kantor Penerima Pembayaran


............................................................................................................................. .............................
............................................................................................................................. .............................
................................................................. .........................................................................................
............................................................................................................................. .............................
Diisi sesuai buku petunjuk pengisian
 EKSI4414/MODUL 5 5.121
F.2.0.32.01

DEPARTEMEN KEUANGAN R.I


DIREKTORAT JENDERAL PAJAK
SURAT SETORAN PAJAK LEMBAR
Untuk Arsip WP 1
KANTOR PELAYANAN PAJAK
(SSP)
NPWP

Diisi sesuai dengan Nomor Pokok Wajib Pajak yang dimiliki


NAMA WP PT. BINA BANGSA
: ........................................................................................................... ...................
Jl. Gunung Galunggung No.54
ALAMAT WP : ................................................................................................................................
Bogor
..................................................................................................................... ..........

MAP/Kode Jenis Pajak Kode Setoran Pajak Uraian Pembayaran


..............................................................................
0 1 1 6
1 0 0 Pembayaran PPh Pasal 25
.......................................................................... ....
...............................................
5.122 Laboratorium Auditing 
Masa Pajak
Tahun
Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Agt Sep Okt Nov Des
2 0 0 8
Beri tanda silang pada salah satu kolom bulan untuk masa yang berkenan Diisi Tahun terutangnya
Pajak

Jumlah Pembayaran
Diisi dengan rupiah penuh Dua Puluh Juta Lima Ratus Ribu Rupiah
Terbilang : ............................................................................................
....................................................................... .....................
............................
Rp. 20.500.000
............................................................................................

Diterima oleh Kantor Penerima Pembayaran Wajib Pajak/Penyetor


Tanggal 16 Oktober 2008 Bogor, tgl 16 Oktober 2008
Cap dan tanda tangan Cap dan tanda tangan
BANK MAYA
Rahmat Hanung
Nama Jelas : Rahmat Kurnia Nama Jelas : Bapak Hanung

Ruang Validasi Kantor Penerima Pembayaran


............................................................ ..............................................................................................
............................................................................................................................. .............................
............................................................................................................................. .............................
......................................................................................... .................................................................
Diisi sesuai buku petunjuk pengisian
 EKSI4414/MODUL 5 5.123
F.2.0.32.01

DEPARTEMEN KEUANGAN R.I


DIREKTORAT JENDERAL PAJAK
SURAT SETORAN PAJAK LEMBAR
Untuk Arsip WP 1
KANTOR PELAYANAN PAJAK
(SSP)
NPWP

Diisi sesuai dengan Nomor Pokok Wajib Pajak yang dimiliki


NAMA WP PT. BINA BANGSA
: ........................................................................................... ...................................
Jl. Gunung Galunggung No.54
ALAMAT WP : .............................................................................................................. ..................
Bogor
.............................................. .................................................................................

MAP/Kode Jenis Pajak Kode Setoran Pajak Uraian Pembayaran


..............................................................................
0 1 1 6
1 0 0 Pembayaran PPh Pasal 25
..............................................................................
...............................................
5.124 Laboratorium Auditing 
Masa Pajak
Tahun
Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Agt Sep Okt Nov Des
2 0 0 8
Beri tanda silang pada salah satu kolom bulan untuk masa yang berkenan Diisi Tahun terutangnya
Pajak

Jumlah Pembayaran
Diisi dengan rupiah penuh Dua Puluh Juta Lima Ratus Ribu Rupiah
Terbilang : ............................................................................................
............................................................................................
............................
Rp. 20.500.000
............................................................................................

Diterima oleh Kantor Penerima Pembayaran Wajib Pajak/Penyetor


Tanggal 10 November 2008 Bogor, tgl 10 November 2008
Cap dan tanda tangan Cap dan tanda tangan
BANK MAYA
Rahmat Hanung
Nama Jelas : Rahmat Kurnia Nama Jelas : Bapak Hanung
Ruang Validasi Kantor Penerima Pembayaran
............................................................................................................................. .............................
.................................................................................. ........................................................................
............................................................................................................................. .............................
............................................................................................................................................. .............
Diisi sesuai buku petunjuk pengisian
 EKSI4414/MODUL 5 5.125
F.2.0.32.01

DEPARTEMEN KEUANGAN R.I


DIREKTORAT JENDERAL PAJAK
SURAT SETORAN PAJAK LEMBAR
Untuk Arsip WP 1
KANTOR PELAYANAN PAJAK
(SSP)
NPWP

Diisi sesuai dengan Nomor Pokok Wajib Pajak yang dimiliki


NAMA WP PT. BINA BANGSA
: ..............................................................................................................................
Jl. Gunung Galunggung No.54
ALAMAT WP : .............................................................................................................. ..................
Bogor
............................................................................................................................. ..

MAP/Kode Jenis Pajak Kode Setoran Pajak Uraian Pembayaran


..............................................................................
0 1 1 6
1 0 0 Pembayaran PPh Pasal 25
..............................................................................
...............................................
5.126 Laboratorium Auditing 
Masa Pajak
Tahun
Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Agt Sep Okt Nov Des
2 0 0 8
Beri tanda silang pada salah satu kolom bulan untuk masa yang berkenan Diisi Tahun terutangnya
Pajak

Jumlah Pembayaran
Diisi dengan rupiah penuh Dua Puluh Juta Lima Ratus Ribu Rupiah
Terbilang : ....................................... .....................................................
............................................................................................
............................
Rp. 20.500.000
....................................................................... .....................

Diterima oleh Kantor Penerima Pembayaran Wajib Pajak/Penyetor


Tanggal 11 Desember 2008 Bogor, tgl 11 Desember 2008
Cap dan tanda tangan Cap dan tanda tangan
BANK MAYA
Rahmat Hanung
Nama Jelas : Rahmat Kurnia Nama Jelas : Bapak Hanung
Ruang Validasi Kantor Penerima Pembayaran
............................................................................................................................. .............................
...................................................................................................................................... ....................
........................................................................................................ ..................................................
............................................................................................................................. .............................
 EKSI4414/MODUL 5 5.127

Setelah anda mempelajari data tahun lalu tersebut maka anda harus
memperhatikan informasi tambahan yang diperlukan untuk pemeriksaan
akun pendapatan dan beban pada tahun ini, yaitu sebagai berikut:
Informasi di bawah ini dibagi menjadi dua bagian, yaitu:
1) pengendalian internal dan
2) prosedur audit untuk pengujian kewajaran.

Informasi ini dapat digunakan untuk menyelesaikan permasalahan ini.

1) Pengendalian Internal
Berikut ini adalah kuesioner pengendalian internal (internal control
questionnaire-ICQ) yang telah diselesaikan oleh Anita. Pelajari ICQ
dengan hati-hati. Selain itu, pelajari juga informasi dari berkas permanen
yang berhubungan dengan siklus ini. Setelah semua dilakukan, maka
Anda dapat menentukan penilaian pengendalian internal dan membuat
analisis kekuatan dan kelemahannya.
5.128 Laboratorium Auditing 

WIJAYA ADI & Rekan Kantor Akuntan Publik

Kertas kerja pemeriksaan internal

Y = Ya T = Tidak
Internal Control Quetionare TR = Tidak Relevan
Y T TR
PENAMBAHAN DAN PENGURANGAN ASET TETAP
1. Apakah semua penambahan atau pengurangan:
a. Diotorisasi sebagaimana mestinya secara tertulis?
b. Diusulkan dengan surat yang menunjukkan
1) Pertimbangan?
2) Harga taksiran (estimated cost )?
3) Pemasok ?
4) Spesifikasi?
5) Akun yang didebit/dikredit?
6) Taksiran umur (estimated usefull life) dan persentase
penyusutan atas tambahan baru?
c. Apakah bukti atas dilepaskannya suatu aset tetap yang akan
diganti baru (replace) telah diotorisasikan?
d. Apakah setiap mutasi atau pemindahan secara rutin
dilaporkan kepada bagian akuntansi?
2. Apakah disusun anggaran untuk pengeluaran modal /investasi
(capital expenditure) dan persetujuan tertulis atas setiap proyek
yang besar ditandatangani oleh staf yang ditunjuk oleh dewan
komisaris/rapat umum pemegang saham dan diberikan kepada:
a. Bagian pembelian?
b. Bagian teknik?
c. Bagian akuntansi?
3. Apakah semua pengeluaran investasi dalam bentuk upah, bahan,
dan persediaan harus melalui prosedur administrasi yang sama
dengan pengeluaran yang langsung dibebankan sebagai biaya
(revenue expenditure)?
Klien : Dibuat Oleh : Diperiksa Oleh: Indeks :
PT, Bina Bangsa Anita Windi -
Skedul Tanggal : Tanggal : Periode :

ICQ- Aset Tetap 12/01/2009 14/01/09 31/12/2008


 EKSI4414/MODUL 5 5.129

WIJAYA ADI & Rekan Kantor Akuntan Publik

Kertas kerja pemeriksaan internal

Y= T = Tidak
Internal Control Quetionare Ya
TR = Tidak Relevan
Y T TR
4. Apakah proyek tersebut:
a. Terpisah dalam akun kontrol sendiri dalam buku besar
(misalnya contruction in progress)?
b. Terkontrol atas tiap jenis akun?
c. Diotorisasi dan dirumuskan secara jelas?
d. Penyimpangan dari anggaran yang telah ditetapkan harus
mendapat persetujuan tambahan?
REGISTRASI
5. Apakah registrasi/dokumen aset tetap:
a. Disimpan dengan baik oleh perusahaan?
b. Akurat?
c. Secara berkala dicocokkan dengan akun buku besar?
d. Menunjukkan perincian sebagai berikut:
1) Nomor identifikasi?
2) Lokasi?
3) Taksiran umur?
4) Persentase penyusutan
6. Apakah semua aset tetap:
a. Diamankan dengan baik?
b. Dirawat dengan baik?
c. Diasuransikan dengan cukup?
7. Apakah perawatan perkakas kecil terkontrol dengan cukup:
a. Atas perolehannya?
b. Atas penyusutannya?
c. Diamankan dan dirawat dengan baik?
8. Apakah terdapat pengawasan yang baik terhadap bukti-bukti
pemilikan (title deeds) ast tetap:
a. Perincian secara jelas pemilikan dibuat dalam suatu daftar?
b. Disimpan oleh bagian yang terpisah dari bagian akuntansi?
NILAI SAAT INI
9. Apakah nilai aset buku tetap jauh menyimpang bila dibandingkan
dengan taksiran harga pasar yang berlaku (estimated current market
value)?
Klien : Dibuat Oleh : Diperiksa Oleh: Indeks :
PT, Bina Bangsa Anita Windi -
Skedul Tanggal : Tanggal : Periode :

ICQ- Aset Tetap 12/01/2009 14/01/09 31/12/2008


5.130 Laboratorium Auditing 

WIJAYA ADI & Rekan Kantor Akuntan Publik

Kertas kerja pemeriksaan internal

Y = Ya T=
Internal Control Quetionare Tidak
TR = Tidak Relevan
Y T TR
10. Apakah metode persentase penyusutan:
a. Sesuai dengan standar akuntansi keuangan (SAK)?
b. Sesuai dengan undang-undang pajak penghasilan?
c. Metode penyusutan yang digunakan adalah metode garis lurus
SEWA ASET TETAP
11. Apabila aset tetap disewa dan bukan dibeli apakah:
a. Kontrak sewa menyewa diotorisasikan sebagaimana mestinya?
b. Pembukuannya cocok dengan jenis sewa yang bersangkutan
dengan SAK?
c. Uang sewa dan perjanjiannya secara jelas dinyatakan untuk dapat
menunjukkan keadaan dengan layak?
12. Apakah sistem informasi meliputi di mana perlu:
a. Anggaran untuk pengeluaran investasi?
b. Alasan pengeluaran investasi?
c. Presentasi keuntungan yang diharapkan dari presentasi tersebut?
d. Perbandingan anggaran dengan pengeluaran sesungguhnya?
e. Penjelasan atas penyimpangan yang besar antara anggaran
dengan pengeluaran yang sesungguhnya?
13. Apakah perusahaan telah menetapkan perumusan kebijaksanaan
yang jelas untuk membedakan pengeluaran investasi(capital
expenditure) dengan pengeluaran biaya (revenue expenditure)?
14. Apakah dibuat buku/daftar aset tetap?
15. Apakah total jumlah perincian dicocokkan secara berkala dengan
akun kontrolnya?
16. Apakah masing-masing aset diberi tanda/kode pengenal?
17. Apakah aset tetap yang telah disusutkan penuh,tapi masih tetap
digunakan tetap tercatat pada akun aset?
18. Apakah buku/daftar aset tetap direview minimal setahun sekali untuk
mengetahui barang yang rusak atau yang menganggur? Jelaskan:
19. Apakah prosedur rutin menjamin bahwa selalu segera dilaporkan
kepada bagian akuntansi dan dibukukan atas:
a. Proyek yang sudah seesai?
b. Aset tetap yang disingkirkan karena tidak berguna lagi?
c. Penjualan aset tetap?
Klien : Dibuat Oleh : Diperiksa Indeks :
PT, Bina Bangsa Anita Oleh: -
Windi
Skedul Tanggal : Tanggal Periode :
:
ICQ- Aset Tetap 12/01/2009 31/12/2008
14/01/09
 EKSI4414/MODUL 5 5.131

WIJAYA ADI & Rekan Kantor Akuntan Publik

Kertas kerja pemeriksaan internal

Y = Ya T = Tidak
Internal Control Quetionare TR = Tidak Relevan
Y T TR
20. Bila dibuat laporan keuangan interim. Apakah
biaya penyusutan diperhitungkan?
A. Kelemahan-kelemahan lain yang tidak tercantum pada pernyataan di atas :

B. Catatan lain:

C. Kesimpulan penilaian baik,sedang,buruk?

D. Revisi kesimpulan penilaian (lampirkan alasannya)

Klien : Dibuat Oleh : Diperiksa Indeks :


PT, Bina Bangsa Anita Oleh: -
Windi
Skedul Tanggal : Tanggal : Periode :

ICQ- Aset Tetap 12/01/2009 14/01/09 31/12/2008


5.132 Laboratorium Auditing 

PROGRAM AUDIT

Tujuan audit adalah untuk meyakinkan bahwa:


1. Semua beban perusahaan telah dibukukan dengan lengkap dan tepat
dalam pisah batas (completeness and cut-off).
2. Beban yang dicatat merupakan beban perusahaan yang didukung
dengan bukti-bukti yang dapat dipertanggungjawabkan serta telah
dihitung dengan tepat (ownership and accuracy).
3. Ketepatan dalam klasifikasi menurut kelompok/jenis bebannya dan
juga dalam hubungannya dengan usaha perusahaan (classification).
4. Semua hal yang perlu diungkapkan dalam laporan keuangan telah
diberikan penjelasan yang memadai (presentation and disclosure).
5. Hal yang sama di atas juga berlaku untuk tujuan memeriksa
pendapatan lain-lain perusahaan.

Saudari Rachel memberikan informasi yang diperlukan Anda dalam


melakukan pemeriksaan untuk beban operasional dan data perpajakan
untuk menghitung Pajak Penghasilan badan tahun 2009. Adapun hasil
temuan pemeriksaan yang Anda dapatkan adalah sebagai berikut:
1. Pada 12 April 2009, dalam rangka hari ulang tahun perusahaan, Bapak
Hanung mewakili perusahaan memberikan sumbangan kepada Panti
Asuhan Amanah di Parung, Bogor. Pemberian sumbangan ini berupa
uang tunai sebesar Rp30.000.000 yang dicatat sebagai beban jamuan
dan representasi.
2. Pada 18 Agustus 2009, perusahaan memberikan dana berupa uang tunai
sebesar Rp15.000.000 untuk penggantian biaya perawatan Ibu Iis Dahlia
selama beliau dirawat di Rumah Sakit Sembuh. Penggantian ini
merupakan salah satu kompensasi yang diberikan perusahaan untuk
karyawan. Perusahaan mencatat penggantian tersebut sebagai berikut:

Debit Kredit
Beban Gaji 15.000.000
Bank Dinamis 15.000.000

Atas penggantian ini, perusahaan telah menghitung dan memotong PPh


21 yang digabungkan dengan pembayaran gaji, dan hal ini sudah
dilaporkan dalam SPT Masa bulan September 2009.
 EKSI4414/MODUL 5 5.133

4. Pada 26 November 2009, bangunan perusahaan selesai dicatat ulang


oleh seorang kontraktor. Perusahaan mencatat transaksi tersebut:

Debit Kredit
Beban Jasa Profesional 24.000.000
Bank Dinamis 24.000.000

5. Selain itu pada 29 Desember 2009, perusahaan membeli voucher hotel


untuk akomodasi karyawan pembelian perusahaan pihak ketiga. Voucher
hotel sebesar Rp5.250.000 dibeli dan diserahkan sendiri oleh Bapak
Fahrul kepada karyawan tersebut. Sampai dengan tutup buku,
perusahaan belum mencatat pembelian ini karena Bapak Fahrul belum
mengajukan penggantian dan memberikan bukti pembelian voucher
hotel. Pada 9 Januari 2008, Bapak Fahrul memberikan bukti-bukti
tersebut dan meminta penggantian dari perusahaan.
6. Selama tahun 2009, perusahaan telah menghitung dan menyetorkan
PPh Pasal 21 dengan memotong gaji para karyawannya. Untuk menguji
perhitungan PPh Pasal 21 yang telah dilakukan perusahaan, maka
Anda mengambil sampel secara acak sebanyak 5 orang. Sampel diambil
dari karyawan dengan posisi minimal manajer yang mendapatkan gaji di
atas Rp3.000.000.
7. Berikut daftar perhitungan PPh Pasal 21 yang dibuat oleh Bapak
Fernando.

Nama Fahrul Suyatno Bahrul Hanung Risma


Mulai bekerja Januari 2002 Januari 2002 Juli 2003 Oktober 2004 Maret 2003
Status K/0 K/2 K/3 TK K/1
Gaji (Rp) 90.000.000 90.000.000 180.000.000 54.000.000 54.000.000
THR (Rp) 7.500.000 7.500.000 15.000.000 4.500.000 4.500.000
PPh Pasal21 (Rp) 6.935.400 14.963.400 22.809.000 2.898.600 2.466.600
PPh Pasal21 yang
telah disetor (Rp) 5.466.450 20.908.200 2.657.100 2.260.950
Utang PPh Pasal 21 (Rp) 6.357.450
577.950 9.496.950 1.900.800 241.500 205.650
5.134 Laboratorium Auditing 

Pajak Penghasilan badan harus dihitung kembali dengan tarif progresif


sesuai dengan Pasal 17 dengan memerhatikan semua jurnal koreksi
dari soal-soal sebelumnya. Berikut ini perhitungan cadangan Pajak
Penghasilan badan tahun 2009:
Laba sebelum beban Pajak Penghasilan 468.724.088
Beda tetap:
Jamuan dan representasi 37.500.000
Pendapatan bunga yang telah dikenakan
pajak final (43.955.538)
Beda temporer:
Penyusutan: Akuntansi 127.388.100
Fiskal (138.000.000)
Taksiran Penghasilan Kena Pajak 452.643.900
Beban pajak penghasilan:
10% × 50.000.000 5.000.000
15% × 50.000.000 7.500.000
30% × 551.000.000 105.792.900
Beban Pajak Penghasilan 118.292.900

Jurnal yang dibuat oleh Saudara Risma adalah:

Beban Pajak Penghasilan 118.292.900


Pajak dibayar di muka 22 23.750.000
Pajak dibayar di muka 25 66.000.000
Utang Pajak 29 28.542.900

Beban Pajak Tangguhan 2.964.195


Kewajiban Pajak Tangguhan 2.964.195

Perhatikan pula jurnal koreksi pada soal-soal sebelumnya dan asumsi


untuk beban penyusutan fiskal seperti angka di atas.
 EKSI4414/MODUL 5 5.135

Tugas Anda

1) Pelajari ICQ yang telah dibuat.


2) Buatlah Prosedur Audit yang diperlukan dalam pemeriksaan akun
pendapatan dan beban.
3) Buatlah kertas kerja pemeriksaan untuk pengujian ketaatan dan
kewajaran.

Lengkapilah kertas kerja yang telah disediakan.


5.136 Laboratorium Auditing 

WIJAYA ADI &Rekan Kantor Akuntan Publik (Kertas Kerja)

Keterangan Ref. Per Klien PARE Per Audit 31/12/ Per audit
KK 31/12/2008 Dedit Credit 2008 31/12/2007
Gaji
Promosi
Perjalanan dinas dan
akomodasi
Pemeliharaan dan
reparasi
Jasa Profesional
Asuransi
Jamuan dan representasi
Perlengkapan Kantor
Telepon, faks, dan pos
Listrik dan Air
Penyusutan
Piutang tak tertagih
Lain-lain

^ ^ ^

Klien : Dibuat Oleh : Diperiksa Oleh : Indeks :


PT. BINA BANGSA Anita Wendi PL3
Skedul: Tanggal : Tanggal : Periode :
Beban usaha (operasional) 12/01/2009 14/01/09 31/12/2008
 EKSI4414/MODUL 5 5.137

WIJAYA ADI & Rekan Kantor Akuntan Publik

(Kertas Kerja)

Catatan Pemeriksaan :
1.
2.
3.
4.

Klien : Dibuat Oleh : Diperiksa Oleh : Indeks :


PT. BINA BANGSA Anita Wendi PL3

Skedul: Tanggal : Tanggal : Periode :


Beban usaha (operasional) 12/01/2009 14/01/09 31/12/2008
5.138 Laboratorium Auditing 

WIJAYA ADI & Rekan Kantor Akuntan Publik


(Kertas Kerja)

Keterangan Ref. Per Klien PARE Per Audit Per audit


KK 31/12/2008 Dedit Credit 31/12/ 2008 31/12/2007
Utang Pajak PPh 21
Utang Pajak PPh 23
Utang Pajak PPh 25/29
PPN Keluaran

Ke kertas
kerja neraca

Klien : Dibuat Oleh : Diperiksa Oleh : Indeks :


Anita Wendi
PT. BINA BANGSA M2
Tanggal : Tanggal : Periode :
Skedul: 12/01/2009 14/01/09 31/12/2008
Beban usaha (operasional)
 EKSI4414/MODUL 5 5.139

Kantor Akuntan Publik


WIJAYA ADI & Rekan (Kertas Kerja)

Catatan Pemeriksaan :
5.

6.
7.
8.

Kesimpulan pemeriksaan

Klien : Dibuat Oleh : Diperiksa Oleh : Indeks :


PT. BINA BANGSA Anita Wendi PL3
Skedul: Tanggal : Tanggal : Periode :
Beban usaha (operasional) 12/01/2009 14/01/09 31/12/2008
5.140 Laboratorium Auditing 

Kantor Akuntan Publik


WIJAYA ADI & Rekan (Kertas Kerja)

Keterangan Ref. Per Klien PARE Per Audit Per audit


KK 31/12/2008 Dedit Credit 31/12/ 2008 31/12/2007
Laba Sebelum Pajak
Perbedaan Permanen :
Penyesuaian Positif
Jamuan dan representasi
Penyesuaian negatif :
Pendapatan bunga
^ ^ ^ ^ ^
Perbedaan sementara:
Penyusutan-perusahaan
Penyusutan Pajak
Laba kena Pajak
^ ^ ^ ^ ^
Pajak badan :
10%
15%
30%
Total pajak penghasilan
Pajak dibayar dimuka – 25
Utang Pajak Penghasilan
^ ^ ^ ^ ^

Klien : Dibuat Oleh : Diperiksa Indeks :


PT. BINA BANGSA Anita Oleh :Wendi PLS
Skedul: Tanggal : Tanggal : Periode :
Rekonsiliasi Fiskal 12/01/2009 14/01/09 31/12/2008
 EKSI4414/MODUL 5 5.141

WIJAYA ADI & Rekan Kantor Akuntan Publik

(Kertas Kerja)

Catatan Pemeriksaan :

Klien : Dibuat Oleh : Diperiksa Oleh : Indeks :


PT. BINA BANGSA Anita Wendi PLS
Skedul: Tanggal : Tanggal : Periode :
Beban usaha (operasional) 12/01/2009 14/01/09 31/12/2008
5.142 Laboratorium Auditing 

WIJAYA ADI & Rekan Kantor Akuntan Publik

(Kertas Kerja)
Masa Pajak Ref. KK Tanggal SSP Jumlah
Januari v
Februari v
Maret v
April v
Mei v
Juni v
Juli v
Agustus v
September v
Oktober v
November v
Desember v

Klien : Dibuat Oleh : Diperiksa Oleh : Indeks :


PT. BINA BANGSA Anita Wendi PLS.1
Tanggal : Tanggal : Periode :
Skedul: 12/01/2009 14/01/09 31/12/2008
Pajak dibayar dimuka PPh Pasal 25
 EKSI4414/MODUL 5 5.143

Cocokkanlah jawaban Anda dengan Kunci Jawaban Tes Formatif 2 yang


terdapat di bagian akhir modul ini. Hitunglah jawaban yang benar.
Kemudian, gunakan rumus berikut untuk mengetahui tingkat penguasaan
Anda terhadap materi Kegiatan Belajar 2.

Jumlah Jawaban yang Benar


Tingkat penguasaan = 100%
Jumlah Soal

Arti tingkat penguasaan: 90 - 100% = baik sekali


80 - 89% = baik
70 - 79% = cukup
< 70% = kurang

Apabila mencapai tingkat penguasaan 80% atau lebih, Anda dapat


meneruskan dengan modul selanjutnya. Bagus! Jika masih di bawah 80%,
Anda harus mengulangi materi Kegiatan Belajar 2, terutama bagian yang
belum dikuasai.
5.144 Laboratorium Auditing 

Kunci Jawaban Tes Formatif

Tes Formatif 1
1) D
2) D
3) B
4) D
5) A
6) B
7) D
8) C
9) B
10) A

Tes Formatif 2
1) D
2) A
3) B
4) C
5) A
6) D
7) B
8) D
9) D
10) A
 EKSI4414/MODUL 5 5.145

Daftar Pustaka

AICPA. (1998). AICPA Professional Standards as of June 1, 1998. Volume


I. Commerce Clearing House, Inc. Chicago.

AICPA. (1998). AICPA Professional Standards as of June 1, 1998. Volume


II. Commerce Clearing House, Inc. Chicago.

Agoes, Sukrisno. (2004). Auditing(Pemeriksaan Akuntan) oleh Kantor


Akuntan Publik Jilid 1. Edisi Ketiga. Lembaga Penerbit Fakultas
Ekonomi Universitas Indonesia. Jakarta.

Arens, Alvin A. and James K. Loebbecke. (2000). Auditing: An Integrated


approach. Eight Edition. Prentice-Hall, Inc. Upper Saddle River.

Arens, Alvin A., Randal J. Elder, and Mark S. Beasley. (2003). Auditing and
Assurance Service – An Integrated Approach. 9th Edition. Prentice Hall.
Englewood Cliffs, New Jersey.

Boynton, William C. and Walter G. Kell. (1996). Modern Auditing. Sixth


Edition. John Wiley & Sons. New York.

Carmichael, D.R and Alan J. Winter. (1985). The Evolution of Audit


Reporting. Dalam D.R. Carmichael, john J. Willingham (Eds.)
Perspectives in Auditing. Fourth Edition. McGraw-Hill Book Company.
New York.

Carmichael, D.R and John J. Willingham. (1996). Auditing Concepts and


Methods, a Guide to Current Theory and Practice. 6th Edition. McGraw-
Hill Book Company. New York.

Herbert, Leo. (1979). Auditing The Performance of Management. Lifetime


Learnig Publications. Belmont, California.
5.146 Laboratorium Auditing 

Ikatan Akuntan Indonesia – Kompartemen Akuntan Publik. (2001). Standar


Profesional Akuntan Publik per 1 Januari 2001. Penerbit Salemba
Empat. Jakarta.

______. (2002). Standar akuntansi Keuangan. Penerbit Salemba Empat.


Jakarta.

Konrath, Laweey F. (2002). Auditing Concepts and Application, a Risk –


Analysis Approach. 5th Edition. West Pubishing Company.

Mulyadi. (2001). Sistem Akuntansi. Edisi Ketiga. PT Salemba Empat.


Jakarta.

Mulyadi. (2002). AuditingBuku 1. Edisi 6. Salemba Empat. Jakarta.

Newman, Benyamin. (1980). Forms manual for The CPA. John Wiley &
Sons. New York.

Novak, Stephen R. (1980). Field Auditor’s Manual and Guide. Second


Printing. Institute for Business Planning, Inc. Englewood Cliffs, New
Jersey.

Sawyer, Lawrence. (1996). Sawyer’s Internal Auditing, The Practice of


Modern Internal Auditing. The Institute of Internal Auditors. Altamonte
Springs, Florida.

Taylor, Donald H. and William Glezen. (1991). Auditing: Integrated Concept


and Procedures. 5th Edition. John Wiley & Sons, Inc. New York.

Whittington, O. Ray and Kurt Pany. (2001). Principles of Auditing, and


Other Assurance Services. 13th Edition. McGraw-Hill. Singapore.
Modul 6

Penyelesaian Audit
Kertas Kerja Pemeriksaan
Dr. Amilin, M.Si., Ak.
Dr. Oman Rusmana, M.Si., Ak.

PEN D A HU L UA N

T ahapan akhir dari rangkaian proses audit adalah penyelesaian audit. Jika
semua unsur laporan keuangan telah selesai diaudit, auditor telah sampai
pada tahap akhir auditnya. Sebelum ia meninggalkan perusahaan klien, ia
harus me-review kertas kerja yang telah dibuatnya dengan cara
membandingkannya dengan kuesioner pengendalian intern dan program
pengujian kepatuhan dan program pengujian substantif, untuk memperoleh
keyakinan bahwa semua informasi yang diperlukannya sebagai dasar
penyusunan laporan audit telah terkumpul semua. Di dalam pembahasan kali
ini, pertama kali diuraikan langkah-langkah yang harus ditempuh auditor
dalam tahap akhir pekerjaan lapangannya (audit fieldwork). Pembahasan
dalam bab ini diakhiri dengan uraian perlakuan auditor terhadap peristiwa
kemudian (subsequent events).
Diharapkan setelah mempelajari modul, Anda mampu untuk:
1. menjelaskan penyelesaian pekerjaan lapangan,
2. menjelaskan peristiwa kemudian (subsequent event),
3. menjelaskan tahapan penyelesaian audit, dan
4. melakukan penyelesaian audit.
6.2 Laboratorium Auditing 

Kegiatan Belajar 1

Penyelesaian Audit

P ada setiap penugasan periksaan, reputasi dari kantor akuntan publik


sangatlah penting. Oleh karena itu, maka anda sebagai auditor haruslah
memeriksa dengan memastikan bahwa laporan keuangan bebas dari salah saji
material. Dalam penugasannya, auditor bertanggung jawab untuk
memberikan pendapat mengenai laporan keuangan bebas dari salah saji.
Selain itu juga kewajaran dari laporan keuangan penyelesaian pemeriksaan
ini merupakan tahap akhir yang harus dilakukan untuk mengurangi
kemungkinan terjadinya kesalahan atau kegagalan dalam pemeriksaan
sehingga semua prosedur harus telah dijalankan. Hal ini dilakukan untuk
mengurangi risiko pemeriksaan yang dapat terjadi.

A. PENYELESAIAN PEKERJAAN LAPANGAN

Selama auditnya, auditor membuat dan mengumpulkan skedul


pendukung (supporting schedules) untuk mencatat hasil pengujian
pengendalian dan hasil pengujian substantif yang dilaksanakannya. Di
samping itu, auditor juga mencatat jurnal adjustment yang akan diusulkannya
kepada klien di dalam skedul pendukung (supporting schedules). Di dalam
kertas kerja ini, auditor mencantumkan penjelasan lengkap mengapa jurnal
adjustment tersebut diusulkan kepada klien untuk mengubah penyajian akun
tertentu yang tercantum di dalam laporan keuangan klien.
Informasi yang tercantum di dalam skedul pendukung tersebut kemudian
diringkas dalam skedul utama (lead schedule), sedangkan jurnal adjustment
beserta penjelasannya yang tercantum di dalam skedul pendukung disalin ke
dalam kertas kerja yang disebut daftar ringkasan jurnal adjustment (summary
of adjusting journal entries). Di dalam daftar ringkasan jurnal adjustment ini
setiap jurnal adjustment kemudian diberi nomor urut dan diberi indeks silang
untuk menunjuk skedul pendukung yang menjadi sumber informasinya.
Informasi yang tercantum di dalam skedul utama kemudian diringkas ke
dalam working trial balance, yang terdiri dari working balance sheet dan
working profit and loss. Working balance sheet berisi akun-akun neraca,
sedangkan working profit and loss berisi akun-akun laba-rugi. Working trial
 EKSI4414/MODUL 6 6.3

balance ini digunakan oleh auditor untuk memudahkan penyusunan laporan


keuangan auditan (audited financial statements). Jika semua jurnal
adjustment nanti disetujui oleh klien, maka laporan keuangan auditan inilah
yang akan melampiri laporan audit yang diterbitkan oleh auditor.
Auditor harus me-review dengan teliti semua jurnal adjustment yang
tercantum di dalam daftar ringkasan jurnal adjustment sebelum ia
meninggalkan perusahaan klien. Yang perlu diperhatikan oleh auditor dalam
me-review jurnal adjustment tersebut adalah:
1. Kebenaran akun yang didebit dan dikredit serta ketelitian perhitungan
jurnal adjustment yang akan diusulkan tersebut.
2. Kelengkapan penjelasan jurnal adjustment.
3. Reaksi klien yang mungkin timbul atas adjustment yang diusulkan
tersebut.

Penjelasan mengenai jurnal adjustment sangat penting bagi auditor.


Idealnya, penjelasan tersebut harus dibuat seringkas dan sejelas mungkin,
sehingga tidak mudah menimbulkan salah penafsiran, baik bagi auditor
berikutnya, bagi klien, dan bagi pihak lain dalam hal terjadi perkara
pengadilan.
Dalam audit yang pertama kali terhadap laporan keuangan klien, tidaklah
mudah memperkirakan reaksi yang mungkin diberikan oleh klien terhadap
jurnal adjustment yang diusulkan. Dalam audit berikutnya, auditor akan
dengan mudah.

B. PERISTIWA KEMUDIAN (SUBSEQUENT EVENT)

Tanggung jawab auditor untuk menilai kewajaran laporan keuangan


klien tidak terbatas pada pemeriksaan atas peristiwa dan transaksi yang
terjadi hingga tanggal neraca. AU 560, Subsequent Events, menyatakan
bahwa auditor juga mempunyai tanggung jawab spesifik atas peristiwa dan
transaksi yang:
1. mempunyai pengaruh material terhadap laporan keuangan;
2. terjadi sesudah tanggal neraca tetapi sebelum penerbitan laporan
keuangan serta laporan auditor.
6.4 Laboratorium Auditing 

Auditor harus mengidentifikasi dan mengevaluasi peristiwa kemudian


sampai tanggal laporan auditor, yang biasanya merupakan akhir dari
pekerjaan lapangan. Tanggung jawab ini dapat dilaksanakan dalam dua cara
berikut:
1. Mewaspadai peristiwa kemudian dalam melaksanakan pengujian
substantif akhir tahun seperti pengujian pisah batas dan mencari
kewajiban yang belum tercatat.
2. Melaksanakan prosedur audit yang ditetapkan dalam AU 560.12.

Memperkirakan reaksi Klien terhadap jurnal adjustment yang


diusulkannya. Jika auditor membatalkan pengajuan usul jurnal adjustment
hanya sekadar membuat senang hati Klien, tindakan semacam ini merupakan
pelanggaran terhadap etika profesi dan kewajiban teknis auditor. Semua
adjustment harus dibuat untuk menjadikan laporan keuangan auditan
menyajikan informasi yang wajar bagi pemakai laporan tersebut.
Copy daftar ringkasan jurnal adjustment tersebut diserahkan kepada
Klien untuk dibicarakan. Jika Klien menyetujui jurnal adjustment yang
diusulkan oleh auditor, maka jurnal adjustment tersebut tidak akan disajikan
di dalam laporan audit. Hanya angka yang telah dikoreksi dengan adanya
jurnal adjustment tersebut yang dicantumkan di laporan keuangan auditan.
Peristiwa kemudian atau subsequent event atau post-statement event
adalah peristiwa yang terjadi dalam periode sejak tanggal neraca sampai
dengan tanggal selesainya pekerjaan lapangan. Dalam periode peristiwa
kemudian (subsequent period) kemungkinan terjadi peristiwa-peristiwa yang
mempunyai pengaruh yang material terhadap penyajian informasi yang
tercantum di dalam laporan keuangan. Auditor berkepentingan untuk
menjelaskan terjadinya peristiwa kemudian ini di dalam laporan auditnya,
jika dampak peristiwa tersebut terhadap laporan keuangan auditan material,
sehingga diperkirakan jika auditor tidak berbuat demikian, pemakai laporan
keuangan akan melakukan keputusan yang salah.
Peristiwa kemudian yang perlu dijelaskan di dalam laporan audit adalah
yang:
1. Jumlahnya material.
2. Merupakan peristiwa yang penting dan bersifat luar biasa.
3. Terjadi dalam periode sejak tanggal neraca sampai dengan tanggal
selesainya pekerjaan lapangan.
 EKSI4414/MODUL 6 6.5

Sebelum auditor menyusun draf laporan audit, ia harus me-review


peristiwa-peristiwa kemudian. Review ini terutama bertujuan menentukan
apakah peristiwa tersebut mempunyai dampak yang sedemikian material
terhadap penyajian informasi di dalam laporan keuangan klien. Peristiwa
kemudian yang mempunyai dampak terhadap penyajian informasi di dalam
laporan keuangan klien dapat dibagi menjadi dua golongan:
1. Peristiwa kemudian yang secara langsung mempengaruhi laporan
keuangan auditan, sehingga auditor berkewajiban mengusulkan
adjustment terhadap laporan keuangan tersebut kepada klien.
2. Peristiwa kemudian yang tidak memerlukan adjustment terhadap laporan
keuangan auditan, tetapi memerlukan komentar dalam bentuk catatan
kaki di dalam laporan keuangan klien atau komentar di dalam laporan
audit.

Peristiwa kemudian yang memerlukan adjustment terhadap laporan


keuangan klien. Peristiwa atau transaksi ini memberikan informasi tambahan
bagi manajemen untuk menentukan saldo akun penilaian (misalnya akun
Cadangan Kerugian Piutang) pada tanggal neraca dan juga kepada auditor
dalam memverifikasi saldo akun tersebut. Sebagai contoh, auditor
menghadapi kesulitan dalam menentukan penilaian yang wajar terhadap
Persediaan karena terjadinya keusangan dalam kondisi Persediaan tersebut.
Penjualan Persediaan tersebut sebagai barang rongsokkan dalam periode
setelah tanggal neraca dapat dipakai oleh auditor sebagai dasar untuk
menentukan nilai yang wajar bagi Persediaan tersebut pada tanggal neraca.
Nilai jual rongsokkan yang diketahui oleh auditor setelah tanggal neraca
tersebut dipakai oleh auditor untuk membuat jurnal adjustment yang
diusulkan kepada klien sebagai nilai Persediaan tersebut di dalam catatan dan
laporan keuangan klien.
Contoh peristiwa kemudian yang lain yang jumlahnya material, yang
memerlukan adjustment terhadap penyajian laporan keuangan klien adalah:
1. Pengumuman kebangkrutan debitur klien karena terjadinya kesulitan
keuangan debitur tersebut, yang jumlah piutang kepada debitur tersebut
melebihi jumlah cadangan kerugian piutang yang telah dibentuk oleh
klien.
6.6 Laboratorium Auditing 

2. Penyelesaian perkara pengadilan yang jumlahnya berbeda dengan jumlah


yang telah dicatat di dalam buku klien.
3. Penjualan ekuipmen yang sudah tidak dipakai lagi dalam kegiatan usaha
klien, dengan harga di bawah nilai bukunya kini.
4. Penjualan surat berharga pada harga yang lebih rendah daripada kos
yang dicatat di dalam buku klien.

Dalam mempertimbangkan apakah suatu peristiwa kemudian perlu


diusulkan kepada Klien untuk digunakan meng-adjust informasi di dalam
laporan keuangan Klien, auditor harus membedakan kondisi berikut ini:
a. Apakah kondisi yang menyebabkan terjadinya peristiwa kemudian
tersebut telah ada sebelum atau pada tanggal neraca? Jika jawabannya
"ya," maka auditor berkewajiban untuk mengusulkan adjustment
terhadap informasi yang bersangkutan kepada Klien. Sebagai contoh.
pada tanggal neraca Klien memiliki piutang usaha kepada pelanggan
besar dan berbagai pelanggan kecil. Piutang usaha kepada pelanggan
besar ini bersaldo besar dan pada tanggal neraca klien memperkirakan
saldo piutang tersebut 100% dapat ditagih. Tetapi pada saat audit sedang
berjalan, auditor memperoleh informasi bahwa pelanggan besar tersebut
mengajukan permohonan kepada pengadilan untuk dinyatakan bangkrut
usahanya karena kesulitan keuangan yang dihadapi oleh debitur tersebut.
Peristiwa kebangkrutan pelanggan besar ini mempengaruhi penentuan
besarnya cadangan kerugian piutang yang telah ditetapkan oleh klien,
sehingga auditor harus mengusulkan kepada klien agar meninjau
kembali penentuan besarnya cadangan tersebut. Penyebab terjadinya
peristiwa kebangkrutan debitur itu sendiri sebenarnya telah ada pada
tanggal neraca, hanya klien melakukan kesalahan dalam menaksir
kemungkinan tertagih atau tidaknya piutang kepada debitur tersebut.
b. Jika keadaan yang menyebabkan terjadinya peristiwa kemudian tersebut
tidak ada sebelum atau pada tanggal neraca, maka peristiwa kemudian
tersebut tidak boleh digunakan untuk meng-adjust informasi di dalam
laporan keuangan klien. Sebagai contoh adalah penjualan rongsokkan
Persediaan yang terjadi setelah tanggal neraca, tetapi keusangan
Persediaan itu sendiri, misalnya, diketahui auditor terjadi setelah tanggal
neraca. Dalam hal ini penjualan Persediaan sebagai rongsokkan tersebut
tidak mempengaruhi penilaian Persediaan pada tanggal neraca, sehingga
auditor tidak mengusulkan adjustment untuk itu.
 EKSI4414/MODUL 6 6.7

Peristiwa kemudian yang tidak berdampak langsung terhadap laporan


keuangan klien, namun perlu dicantumkan penjelasan untuk itu. Penyebab
terjadinya peristiwa kemudian dalam golongan ini tidak ada sebelum tanggal
neraca, tetapi peristiwa ini sangat penting sehingga memerlukan penjelasan,
meskipun tidak memerlukan adjustment terhadap laporan keuangan klien.
Umumnya peristiwa kemudian ini sudah cukup jika dijelaskan dalam catatan
kaki, tetapi kadang-kadang peristiwa ini sangat penting artinya sehingga
memerlukan tambahan penjelasan riwayat terjadinya dan pernyataan akibat
peristiwa ini seandainya terjadi pada tanggal neraca. Berikut ini adalah
contoh peristiwa kemudian yang memerlukan penjelasan di dalam laporan
keuangan klien sebagai catatan kaki atau penjelasan di dalam laporan audit:
1. Penurunan harga pasar surat berharga yang dimiliki klien sebagai
investasi sementara.
2. Pengeluaran obligasi atau saham.
3. Penyelesaian perkara pengadilan yang peristiwa penyebabnya terjadi
setelah tanggal neraca.
4. Penurunan nilai pasar Persediaan sebagai akibat larangan pemerintah
terhadap penjualan suatu produk.
5. Kerugian akibat terbakarnya Persediaan yang tidak diasuransikan.

Untuk memperoleh gambaran mengenai pengaruh peristiwa kemudian


terhadap laporan keuangan, disajikan daftar contoh peristiwa kemudian yang
diklasifikasikan menurut akun yang terpengaruh penyajiannya (pengaruh ini
dapat berupa adjustment atau penjelasan saja).
6.8 Laboratorium Auditing 

Tabel 1.1.
Peristiwa Kemudian yang Terkait dengan Akun Tertentu Neraca
Akun yang Peristiwa Kemudian Bank klien bangkrut.
Terpengaruh Kas Keputusan pengadilan yang menyita dana klien.
Perampokan, pencurian dan penggelapan kas yang jumlahnya
melebihi ganti rugi yang diterima dari perusahaan asuransi.
Piutang Usaha Kegagalan penagihan piutang usaha kepada sebagian besar
pelanggan yang tidak diperkirakan sebelumnya.
Investasi Penurunan drastis harga pasar surat berharga.
Kesulitan keuangan yang dialami oleh perusahaan yang
mengeluarkan surat berharga yang dimiliki oleh klien sebagai
investasi.
Kegagalan pembayaran bunga dan Pokok pinjaman oleh perusahaan
yang mengeluarkan obligasi.
Penjualan surat berharga pada harga yang jauh di atas atau di
bawah kosnya. Kerugian karena kebakaran atau bencana alam yang
lain, yang tidak diasuransikan.
Persediaan Kenaikan atau penurunan drastis harga.
Pasar Persediaan Perubahan metode penentuan harga Persediaan
yang bersifat luar kredit.
Aktiva Tetap Kerugian karena kebakaran atau Bencana alam yang lain, yang tidak
diasuransikan.
Rencana perluasan usaha atau pengurangan dana.
Penilaian aktiva tetap.
Keusangan aktiva tetap karena perubahan yang mendadak pada
permintaan atau produk yang dihasilkan.
Utang Lancar Komitmen pembelian yang bersifat uar biasa, yang disertai dengan
penurunan harga jual barang dagangan.
Pembatalan kontrak pembelian.
Kegagalan dalam pembayaran utang wesel.
Utang Jangka Kenaikan yang besar dalam utang jangka panjang.
Panjang Kegagalan dalam membayar bunga dan pokok pinjaman.
Kenaikan atau penurunan jumlah lembar saham yang beredar.
Modal Saham Transaksi pembelian saham sebagai reasury stock yang bersifat luar
biasa.
Reorganisasi struktur modal saham. Pengubahan utang obligasi
menjadi saham biasa. biasa sebagai jaminan penarikan.
Perubahan bentuk badan usaha, Misalnya dari badan usaha
berbentuk persekutuan (CV atau Firma) menjadi perseroan terbatas
(PT) atau sebaliknya.
Saldo Laba Pembagian dividen yang bersifat luar biasa, yang mengganggu
(Retained Earnings) modal kerja.
Penyisihan saldo laba yang bersifat luar biasa.
Laba atau rugi yang jumlahnya material, yang dikreditkan atau
 EKSI4414/MODUL 6 6.9

didebitkan langsung ke dalam akun Saldo Laba. Perubahan pimpinan


puncak.
Unsur Lain Perubahan kebijakan manajemen.
Perubahan undang-undang.
Tambahan pengenaan pajak atau penerimaan penggantian pajak
(tax refund) yang bersifat luar biasa.
Persyaratan yang ditetapkan oleh pasar modal.

Prosedur Audit terhadap Peristiwa Kemudian adalah sebagai berikut:


1. Pelajari notulen rapat pemegang saham, dewan komisaris, dan komisi-
komisi yang dibentuk dalam periode setelah tanggal neraca.
2. Review laporan keuangan klien yang dibuat dalam jangka waktu antara
tanggal neraca auditan sampai dengan tanggal penerbitan laporan audit.
3. Adakan wawancara dengan pimpinan perusahaan mengenai peristiwa
yang kemungkinan berdampak material terhadap penyajian laporan
keuangan.
4. Lakukan wawancara dengan penasihat hukum klien.
5. Review penagihan piutang usaha yang terjadi setelah tanggal neraca.
6. Review jurnal penerimaan kas terutama yang mengenai transaksi
penerimaan kas dari penarikan kredit atau dari penjualan aktiva tetap
yang jumlahnya material.
7. Review transaksi yang material jumlahnya yang dicatat di dalam buku
jurnal memorial.

Penjelasan Prosedur Audit terhadap Peristiwa Kemudian.


Pelajari notulen rapat pemegang saham, dewan komisaris, dan komisi-
komisi yang dibentuk dalam periode setelah tanggal neraca. Tujuan prosedur
audit ini adalah untuk menentukan apakah dalam periode tersebut telah
terjadi peristiwa yang akan mempunyai dampak terhadap penyajian laporan
keuangan klien. Kemungkinan setelah tanggal neraca dewan komisaris
memutuskan pembelian kembali saham perusahaan yang beredar untuk
dimiliki perusahaan sebagai treasury stock. Jika pembelian treasury stock ini
material jumlahnya, maka auditor berkewajiban memberikan penjelasan di
dalam laporan audit. Kemungkinan lain adalah keputusan rapat pemegang
saham untuk mengadakan emisi saham. Informasi ini harus dijelaskan di
dalam laporan audit, mengingat emisi saham ini akan mempunyai pengaruh
terhadap struktur modal perusahaan.
6.10 Laboratorium Auditing 

Review laporan keuangan klien yang dibuat dalam jangka waktu antara
tanggal neraca auditan sampai dengan tanggal penerbitan laporan audit.
Laporan keuangan klien yang disajikan setelah tanggal neraca memberikan
informasi kepada auditor mengenai perubahan-perubahan dalam setiap unsur
yang disajikan di dalam laporan tersebut. Dengan membandingkan neraca
auditan dengan neraca yang dibuat setiap akhir bulan dalam periode peristiwa
kemudian (subsequent period), auditor akan dapat mengetahui perubahan-
perubahan yang material jumlahnya, yang kemungkinan berdampak terhadap
unsur yang disajikan oleh klien di dalam laporan keuangan atau yang
memerlukan tambahan penjelasan di dalam laporan audit. Misalnya dari
membandingkan neraca auditan oleh auditor dengan neraca intern, auditor
menemukan informasi terjadinya penurunan kos aktiva tetap dalam periode
kemudian. Penyelidikan lebih intensif menunjukkan bahwa dalam periode
kemudian telah terjadi kerugian karena kebakaran.
Adakan wawancara dengan pimpinan perusahaan Klien mengenai
peristiwa yang kemungkinan berdampak material terhadap penyajian laporan
keuangan. Dengan mewawancarai pimpinan perusahaan, auditor dapat
mengumpulkan informasi mengenai perubahan pejabat puncak perusahaan,
perubahan kebijakan manajemen, reorganisasi dan peristiwa lain yang terjadi
dalam periode kemudian. Informasi yang diperoleh auditor dari hasil
wawancara ini dapat digunakan untuk mempertimbangkan perlunya
adjustment terhadap laporan keuangan Klien, atau untuk mencantumkan
penjelasan di dalam laporan audit.
Lakukan wawancara dengan penasihat hukum Klien. Informasi
mengenai perubahan undang-undang yang menyangkut kegiatan usaha Klien
dan perkara pengadilan yang ditangani penasihat hukum serta kemungkinan
menang atau tidaknya Klien dalam perkara yang sedang disengketakan di
pengadilan dapat diperoleh dari hasil wawancara dengan penasihat hukum
klien. Review penagihan piutang usaha yang terjadi setelah tanggal neraca.
Piutang usaha dicantumkan di dalam neraca sebesar nilai yang diperkirakan
akan dapat ditagih. Pada tanggal neraca jumlah nilai piutang yang
diperkirakan dapat ditagih ini ditaksir berdasarkan analisis prospek penagihan
piutang tersebut setelah tanggal neraca. Dalam periode peristiwa kemudian
(subsequent period) auditor me-review informasi mengenai penagihan
piutang usaha untuk menentukan cukup atau tidaknya taksiran besarnya
kerugian sebagai akibat tidak tertagihnya piutang tersebut. Jika dalam periode
 EKSI4414/MODUL 6 6.11

kemudian tersebut auditor mengetahui bahwa sebagian besar piutang kepada


debitur klien tidak dapat ditagih, padahal piutang tersebut merupakan piutang
yang tercantum di dalam neraca, maka jumlah cadangan kerugian piutang
usaha yang tercantum di dalam laporan keuangan klien dianggap oleh auditor
tidak memadai lagi. Dalam situasi demikian, auditor mengusulkan kepada
klien untuk menaikkan jumlah cadangan kerugian piutang usaha yang
tercantum di dalam neraca klien.
Review jurnal penerimaan kas terutama yang mengenai transaksi
penerimaan kas dari penarikan kredit atau dari penjualan aktiva tetap yang
jumlahnya material. Penarikan utang jangka panjang yang terjadi dalam
periode kemudian harus dijelaskan oleh auditor di dalam laporan audit.
Informasi mengenai penarikan kredit tersebut dapat diperoleh auditor dari
notulen rapat dewan komisaris dan buku jurnal penerimaan kas. Penjualan
aktiva tetap yang jumlahnya material dapat diketahui oleh auditor dari
notulen yang sama dan buku jurnal penerimaan kas.
Review transaksi yang material jumlahnya yang dicatat di dalam buku
jurnal memorial. Informasi mengenai penyisihan saldo laba untuk tujuan
tertentu, misalnya untuk pelunasan utang obligasi atau untuk perluasan pabrik
dapat diperiksa dari buku jurnal memorial. Auditor menganalisis transaksi
yang jumlahnya material, yang dicatat setelah tanggal neraca di dalam jurnal
umum, untuk menentukan apakah transaksi tersebut memerlukan penjelasan
di dalam laporan audit.

1. Membaca Notulen Rapat


Notulen rapat pemegang saham, dewan komisaris, dan subkomitenya,
seperti komite keuangan dan komite audit, dapat memuat hal-hal yang
mempunyai signifikansi audit. Pembacaan notulen rapat biasanya dilakukan
segera setelah hal itu tersedia, guna memberikan auditor kesempatan
maksimum untuk menilai signifikansi auditnya. Pembacaan notulen rapat
oleh auditor harus didokumentasikan dalam kertas kerja.

2. Mendapatkan Bukti Mengenai Litigasi, Klaim, dan Penilaian


a. Pertimbangan audit SAS 12 (AU 337.04) menyatakan bahwa auditor
harus mendapatkan bukti-bukti tentang:
6.12 Laboratorium Auditing 

1) Eksistensi kondisi, situasi, atau serangkaian situasi yang


menunjukkan ketidakpastian mengenai kemungkinan terjadinya
kerugian pada suatu entitas dari litigasi, klaim, penilaian (LCA).
2) Periode di mana penyebab yang mendasari tindakan hukum terjadi.
3) Tingkat probabilitas hasil yang tidak menguntungkan.
4) Jumlah atau rentang kerugian yang potensial.
b. Surat pertanyaan audit
AU 337.08 menunjukkan bahwa surat pertanyaan audit kepada ahli
hukum klien merupakan sarana utama bagi auditor untuk mendapatkan
informasi pendukung tentang LCA yang diserahkan oleh manajemen.
c. Pengaruh jawaban terhadap laporan auditor
Jawaban ahli hukum mungkin tidak mempunyai pengaruh terhadap
laporan auditor. Yaitu, auditor dapat mengeluarkan suatu laporan standar
dengan pendapat wajar tanpa pengecualian.

3. Mendapatkan Surat Representasi Klien


Auditor diwajibkan untuk mendapatkan representasi tertulis tertentu dari
manajemen dalam memenuhi sandar ketiga pekerjaan lapangan. Hal ini dapat
dicapai melalui surat representasi manajemen, yang umumnya dikenal
sebagai surat rep. AU 333 menjelaskan bahwa representasi merupakan bagian
dari barang bukti tetapi bukan pengganti penerapan prosedur audit yang
diperlukan untuk mendapatkan dasar yang layak atas suatu pendapat. Surat
representasi itu harus mencakup representasi mengenai:
a. Laporan keuangan.
b. Kelengkapan informasi.
c. Pengakuan, pengukuran, dan pengungkapan.
d. Peristiwa kemudian.

4. Melaksanakan Prosedur Analitis


Prosedur analitis disyaratkan dalam penyelesaian audit sebagai review
keseluruhan atas laporan keuangan. SAS 56 (AU 329.22) menyatakan bahwa
tujuan dari review keseluruhan adalah untuk membantu auditor menilai
kesimpulan yang dicapai dalam audit dan dalam mengevaluasi penyajian
laporan keuangan secara keseluruhan. Berbagai prosedur analitis dapat
digunakan. Prosedur itu harus:
a. Diterapkan pada bidang-bidang audit yang kritis yang diidentifikasi
selama audit.
 EKSI4414/MODUL 6 6.13

b. Didasarkan atas laporan keuangan sesudah semua penyesuaian dan


reklasifikasi audit telah diakui.

C. MENGEVALUASI TEMUAN

1. Membuat Penilaian Akhir tentang Materialitas dan Risiko Audit


Prasyarat yang esensial dalam memutuskan suatu pendapat yang akan
dikeluarkan adalah penilaian akhir atas materialitas dan risiko audit. Titik
tolak untuk melakukan proses ini adalah menjumlahkan salah saji-salah saji
yang ditemukan ketika memeriksa semua akun yang belum dikoreksi oleh
klien. Penentuan auditor atas salah saji dalam suatu akun dapat mencakup
komponen berikut:
a. Salah saji yang belum dikoreksi yang secara spesifik diidentifikasi
melalui pengujian substantif atas rincian transaksi dan saldo.
b. Proyeksi salah saji yang belum dikoreksi yang diestimasi melalui teknik
sampling audit.
c. Estimasi salah saji yang dideteksi melalui prosedur analitis dan
dikuantifikasi oleh prosedur audit lainnya.

2. Mengevaluasi Going Concern (Kelanjutan Usaha)


AU 341 menetapkan tanggung jawab auditor untuk mengevaluasi apakah
ada keraguan yang substansial tentang kemampuan klien untuk
mempertahankan kelanjutan usahanya selama suatu periode waktu yang
layak, yaitu tidak melebihi satu tahun di luar tanggal laporan keuangan yang
sedang diaudit. Biasanya, informasi yang akan menimbulkan keraguan yang
substansial tentang asumsi kelanjutan usaha berkaitan dengan
ketidakmampuan entitas untuk terus memenuhi kewajibannya ketika jatuh
tempo tanpa di posisi aktiva yang besar di luar arah bisnis yang biasa,
merestrukturisasi hutang, merevisi operasinya yang dipaksa dari luar, atau
melakukan tindakan yang serupa.

3. Melakukan Review Teknis atas Laporan Keuangan


Sebelum mengeluarkan laporan audit atas klien yang merupakan
perusahaan terbuka, review teknis juga harus dilakukan atas laporan itu oleh
partner yang bukan anggota tim audit. Daftar periksa tersebut mencakup hal-
6.14 Laboratorium Auditing 

hal yang berkenaan dengan bentuk dan isi dari masing-masing laporan
keuangan dasar termasuk pengungkapan yang disyaratkan.

4. Merumuskan Pendapat dan Membuat Naskah Laporan Audit


Dalam penyelesaian audit, auditor perlu memisahkan temuan-temuan
dengan mengikhtiarkan dan mengevaluasinya untuk tujuan menyatakan
pendapat atas laporan keuangan secara keseluruhan. Tanggung jawab akhir
atas langkah-langkah ini terletak pada partner yang melakukan penugasan itu.
Sebelum mengambil keputusan akhir tentang pendapat, biasanya diadakan
suatu konferensi dengan klien. Pada pertemuan ini, auditor melaporkan
semua temuannya secara lisan dan berusaha memberikan dasar pemikiran
untuk melakukan penyesuaian yang diusulkan dan/atau pengungkapan
tambahan.

5. Melakukan Review Akhir atas Kertas Kerja


Review ini dilakukan untuk mengevaluasi pekerjaan yang dilakukan,
bukti yang diperoleh, dan kesimpulan yang dibuat oleh penyusun kertas
kerja. Review tambahan atas kertas kerja dapat dilakukan pada akhir
pekerjaan lapangan oleh anggota tim audit. Tingkatan review yang dapat
dilakukan dalam penyelesaian audit yaitu:
a. Manajer, mereview kertas kerja yang disiapkan oleh auditor senior dan
mereview beberapa atau semua kertas kerja yang direview oleh auditor.
b. Partner yang bertanggung jawab atas penugasan, mereview kertas kerja
yang disiapkan oleh manajer dan mereview kertas kerja lainnya atas
dasar selektif.

D. BERKOMUNIKASI DENGAN KLIEN

1. Mengkomunikasikan Hal-hal tentang Struktur Pengendalian


Internal
AU 325 mempersyaratkan auditor untuk menyampaikan kondisi-kondisi
yang dapat dilaporkan, yang didefinisikan sebagai hal yang merupakan
kekurangan yang signifikan dalam perancangan atau operasi pengendalian
internal, yang dapat berpengaruh buruk terhadap kemampuan organisasi
untuk mencatat, memproses, mengikhtiarkan, dan melaporkan data keuangan
yang konsisten dengan asersi manajemen dalam laporan keuangan.
 EKSI4414/MODUL 6 6.15

AU 325.11 menyatakan bahwa setiap laporan yang diterbitkan mengenai


kondisi yang dapat dilaporkan harus:
a. Menunjukkan bahwa tujuan audit adalah melaporkan tentang laporan
keuangan dan bukan memberikan kepastian tentang pengendalian
internal.
b. Menyertakan definisi tentang kondisi yang dapat dilaporkan.
c. Menyertakan pembatasan pembagian.

2. Mengkomunikasikan Hal-hal yang Bersangkutan dengan


Pelaksanaan Audit
AU 380 mempersyaratkan auditor untuk menyampaikan hal-hal tertentu
berkenaan dengan pelaksanaan audit kepada mereka yang bertanggung jawab
mengawasi proses pelaporan keuangan. AU 380.06-14 menyatakan bahwa
komunikasi dengan komite audit dapat mencakup hal-hal berikut:
a. Tanggung jawab auditor menurut GAAS.
b. Kebijakan akuntansi yang signifikan.
c. Pertimbangan auditor tentang mutu prinsip akuntansi entitas.
d. Pertimbangan manajemen dan estimasi akuntansi.
e. Penyesuaian audit yang signifikan.
f. Ketidaksepakatan dengan manajemen.
g. Konsultasi dengan akuntan lain.
h. Masalah penting yang dibahas dengan manajemen sebelum penarikan
diri.
i. Kesulitan yang dihadapi dalam pelaksanaan audit.

3. Menyiapkan Surat Manajemen


Ketika menyelesaikan suatu audit, banyak auditor menganggap
bermanfaat untuk menulis surat kepada manajemen, yang dikenal sebagai
surat manajemen, yang memuat rekomendasi yang tidak termasuk dalam
komunikasi yang disyaratkan dengan komite audit. Surat manajemen dapat
mencakup komentar tentang:
a. Hal-hal yang berkaitan dengan pengendalian internal yang tidak
dipertimbangkan sebagai kondisi yang dapat dilaporkan.
b. Rekomendasi mengenai pengelolaan sumber daya dan jasa bernilai
tambah yang tercatat selama audit.
c. Hal-hal yang bersangkutan dengan pajak.
6.16 Laboratorium Auditing 

E. TANGGUNG JAWAB SETELAH AUDIT

1. Peristiwa Kemudian Di Antara Tanggal Neraca dan Penerbitan


Laporan
SAS 1 (AU 530) menyatakan bahwa auditor tidak mempunyai tanggung
jawab untuk mengajukan pertanyaan atau melaksanakan suatu prosedur audit
apapun selama periode waktu antara akhir pekerjaan lapangan dan penerbitan
laporan audit guna menemukan peristiwa kemudian yang material.

2. Penemuan Fakta yang ada pada Tanggal Laporan


Auditor tidak mempunyai tanggung jawab untuk menemukan fakta yang
ada setelah audit pada laporan keuangan. Namun, SAS 1 (AU 561.04),
menunjukkan bahwa jika (1) auditor menyadari adanya fakta tersebut dan (2)
fakta itu mungkin mempengaruhi laporan yang telah dikeluarkan, maka
auditor diwajibkan untuk memastikan reliabilitas informasi itu.

3. Penemuan Prosedur yang Dihilangkan


Ketika menemukan suatu prosedur yang telah dihilangkan, auditor harus
menilai kepentingan hal itu bagi kepentingan hal itu bagi kemampuannya saat
ini untuk mendukung pendapat yang dinyatakan atas laporan keuangan. AU
390.05 menunjukkan jika auditor memutuskan bahwa pendapatnya tidak
dapat didukung dan ia yakin bahwa orang-orang saat ini mengandalkan pada
laporan itu, maka auditor harus segera melaksanakan prosedur yang
dihilangkan atau prosedur alternatif yang akan memberikan dasar yang
memuaskan atas pendapatnya.
 EKSI4414/MODUL 6 6.17

LAT IH A N

Untuk memperdalam pemahaman Anda mengenai materi di atas,


kerjakanlah latihan berikut!
1) Sebutkan contoh-contoh subsequent event!
2) Sebutkan Prosedur audit atas subsequent event!
3) Sebutkan hal-hal yang terdapat pada surat manajemen!

Petunjuk Jawaban Latihan

1) Contoh-contoh subsequent event:

Akun yang Peristiwa Kemudian Bank klien bangkrut.


Terpengaruh Kas Keputusan pengadilan yang menyita dana klien.
Perampokan, pencurian dan penggelapan kas yang jumlahnya
melebihi ganti rugi yang diterima dari perusahaan asuransi.
Piutang Usaha Kegagalan penagihan piutang usaha kepada sebagian besar
pelanggan yang tidak diperkirakan sebelumnya.
Investasi Penurunan drastis harga pasar surat berharga.
Kesulitan keuangan yang dialami oleh perusahaan yang
mengeluarkan surat berharga yang dimiliki oleh klien sebagai
investasi.
Kegagalan pembayaran bunga dan Pokok pinjaman oleh perusahaan
yang mengeluarkan obligasi.
Penjualan surat berharga pada harga yang jauh di atas atau di
bawah kosnya. Kerugian karena kebakaran atau bencana alam yang
lain, yang tidak diasuransikan.
Persediaan Kenaikan atau penurunan drastis harga.
Pasar Persediaan Perubahan metode penentuan harga Persediaan
yang bersifat luar kredit.
Aktiva Tetap Kerugian karena kebakaran atau Bencana alam yang lain, yang tidak
diasuransikan.
Rencana perluasan usaha atau pengurangan dana.
Penilaian aktiva tetap.
Keusangan aktiva tetap karena perubahan yang mendadak pada
permintaan atau produk yang dihasilkan.
Utang Lancar Komitmen pembelian yang bersifat uar biasa, yang disertai dengan
penurunan harga jual barang dagangan.
6.18 Laboratorium Auditing 

Pembatalan kontrak pembelian.


Kegagalan dalam pembayaran utang wesel.
Utang Jangka Kenaikan yang besar dalam utang jangka panjang.
Panjang Kegagalan dalam membayar bunga dan pokok pinjaman.
Kenaikan atau penurunan jumlah lembar saham yang beredar.
Modal Saham Transaksi pembelian saham sebagai reasury stock yang bersifat luar
biasa.
Reorganisasi struktur modal saham. Pengubahan utang obligasi
menjadi saham biasa. biasa sebagai jaminan penarikan.
Perubahan bentuk badan usaha, Misalnya dari badan usaha
berbentuk persekutuan (CV atau Firma) menjadi perseroan terbatas
(PT) atau sebaliknya.
Saldo Laba Pembagian dividen yang bersifat luar biasa, yang mengganggu
(Retained Earnings) modal kerja.
Penyisihan saldo laba yang bersifat luar biasa.
Laba atau rugi yang jumlahnya material, yang dikreditkan atau
didebitkan langsung ke dalam akun Saldo Laba. Perubahan pimpinan
puncak.
Unsur Lain Perubahan kebijakan manajemen.
Perubahan undang-undang.
Tambahan pengenaan pajak atau penerimaan penggantian pajak
(tax refund) yang bersifat luar biasa.
Persyaratan yang ditetapkan oleh pasar modal.

2) Prosedur Audit atas subsequent event:


a. Pelajari notulen rapat pemegang saham, dewan komisaris, dan komisi-
komisi yang dibentuk dalam periode setelah tanggal neraca.
b. Review laporan keuangan klien yang dibuat dalam jangka waktu
antara tanggal neraca auditan sampai dengan tanggal penerbitan
laporan audit.
c. Adakan wawancara dengan pimpinan perusahaan mengenai peristiwa
yang kemungkinan berdampak material terhadap penyajian laporan
keuangan.
d. Lakukan wawancara dengan penasihat hukum klien.
e. Review penagihan piutang usaha yang terjadi setelah tanggal neraca.
f. Review jurnal penerimaan kas terutama yang mengenai transaksi
penerimaan kas dari penarikan kredit atau dari penjualan aktiva tetap
yang jumlahnya material.
g. Review transaksi yang material jumlahnya yang dicatat di dalam buku
jurnal memorial.
 EKSI4414/MODUL 6 6.19

3) Surat manajemen memuat rekomendasi yang tidak termasuk dalam


komunikasi yang disyaratkan dengan komite audit. Surat manajemen
dapat mencakup komentar tentang:
a. Hal-hal yang berkaitan dengan pengendalian internal yang tidak
dipertimbangkan sebagai kondisi yang dapat dilaporkan.
b. Rekomendasi mengenai pengelolaan sumber daya dan jasa bernilai
tambah yang tercatat selama audit.
c. Hal-hal yang bersangkutan dengan pajak.

R A NG KU M AN

Langkah akhir suatu proses pemeriksaan auditor adalah penerbitan


laporan audit. Untuk itu auditor perlu menyusun laporan keuangan
auditan (audited financial statements), catatan atas laporan keuangan
(notes to financial statements), dan pernyataan pendapat auditor.
Penyusunan laporan keuangan auditan dilakukan oleh auditor
melalui lima tahap: membuat skedul pendukung, membuat skedul utama,
membuat working trial balance, membuat ringkasan jurnal adjustment,
dan membuat laporan keuangan auditan. Berdasarkan informasi yang
disusun di dalam ringkasan jurnal adjustment, laporan keuangan auditan,
dan penjelasan laporan keuangan, auditor kemudian membicarakan
berbagai jurnal adjustment dan penjelasan laporan keuangan tersebut
dengan klien, untuk diusulkan bagi adjustment terhadap catatan
akuntansi dan penjelasan laporan keuangan klien. Jika klien menyetujui
semua jurnal adjustment yang diusulkan oleh auditor, dan menyetujui
semua penjelasan yang diusulkan oleh auditor di dalam penjelasan
laporan keuangan, maka laporan keuangan auditan dan penjelasan
laporan keuangan akan disajikan sebagai bagian dari laporan audit. Jika
tidak semua jurnal adjustment dan penjelasan laporan keuangan disetujui
oleh klien, auditor dapat mengubah pendapatnya sedemikian rupa
sehingga mencerminkan hasil auditnya terhadap laporan keuangan
auditan.
Dalam langkah akhir proses auditnya, auditor perlu memperhatikan
peristiwa-peristiwa yang terjadi dalam periode kemudian. Meskipun
auditor menerima tugas audit terhadap laporan keuangan tahun tertentu,
namun tanggung jawab auditor atas informasi tidak hanya terbatas pada
tahun tersebut. Ia masih bertanggung jawab atas peristiwa-peristiwa
6.20 Laboratorium Auditing 

yang terjadi sesudahnya, yang jika peristiwa ini tidak diungkapkan, akan
mempengaruhi keputusan yang akan diambil oleh para pemakai laporan
audit. Oleh karena itu, auditor bertanggung jawab atas peristiwa
kemudian yang merupakan peristiwa-peristiwa yang terjadi dalam
periode sejak tanggal neraca sampai dengan tanggal selesainya pekerjaan
lapangan.
Peristiwa kemudian yang mempunyai dampak terhadap penyajian
informasi di dalam laporan keuangan klien dapat dibagi menjadi dua
golongan: peristiwa kemudian yang secara langsung mempengaruhi
laporan keuangan auditan, sehingga auditor berkewajiban mengusulkan
adjustment terhadap laporan keuangan tersebut kepada klien dan
peristiwa kemudian yang tidak memerlukan adjustment terhadap laporan
keuangan auditan, tetapi memerlukan komentar dalam bentuk catatan
kaki di dalam laporan keuangan klien atau komentar di dalam laporan
audit.

TES F OR M AT IF 1

Pilihlah satu jawaban yang paling tepat!


1) Peristiwa kemudian (subsequent event) adalah:
A. Peristiwa yang terjadi dalam tahun auditan dan mempunyai dampak
terhadap laporan keuangan yang dibuat dalam periode akuntansi
sesudahnya.
B. Peristiwa-peristiwa yang terjadi setelah tanggal neraca, yang
memerlukan adjustment terhadap laporan keuangan auditan.
C. Peristiwa-peristiwa yang terjadi di dalam periode antara tanggal
neraca dengan tanggal diterbitkannya laporan audit yang
mempunyai dampak terhadap laporan keuangan auditan.
D. Peristiwa-peristiwa yang terjadi dalam periode antara tanggal neraca
dengan tanggal selesainya pekerjaan lapangan yang mempunyai
dampak terhadap laporan keuangan auditan.

2) Dalam periode kemudian (subsequent period) beberapa debitur klien


yang memiliki utang yang besar kepada klien dinyatakan bangkrut
usahanya oleh pengadilan. Peristiwa ini akan diperlakukan oleh auditor
sebagai berikut:
A. Auditor mengusulkan penjelasan (disclosure) mengenai peristiwa ini
di dalam bagian "penjelasan laporan keuangan" (notes to financial
statement).
B. Jika dengan adanya peristiwa tersebut jumlah cadangan kerugian
piutang usaha yang telah dibentuk oleh klien diperkirakan oleh
 EKSI4414/MODUL 6 6.21

auditor tidak akan mencukupi, auditor akan mengusulkan kepada


klien untuk mencantumkan penjelasan tambahan di dalam bagian
"penjelasan laporan keuangan."
C. Jika dengan adanya peristiwa tersebut jumlah cadangan kerugian
piutang usaha yang telah dibentuk oleh klien diperkirakan oleh
auditor tidak akan mencukupi, auditor akan mengusulkan kepada
klien untuk menaikkan jumlah cadangan tersebut.
D. Auditor akan mengusulkan adjustment terhadap laporan keuangan
kliennya.

3) Suatu peristiwa kemudian yang perlu diusulkan oleh auditor guna meng-
adjust laporan keuangan klien adalah:
A. Peristiwa kemudian yang kondisi penyebabnya telah ada sebelum
atau pada tanggal neraca.
B. Peristiwa kemudian yang terjadi dalam subsequent period.
C. Peristiwa kemudian yang penyebab terjadinya ada setelah tanggal
neraca.
D. Peristiwa kemudian yang tidak mempunyai dampak langsung
terhadap laporan keuangan auditan.

4) Pada waktu diadakan penghitungan fisik sediaan, klien menemukan


sediaan produk jadi yang rusak dalam penyimpanan, yang oleh klien
ditaksir seharga 60% di bawah kosnya. Angka sediaan tersebut yang
dicantumkan di dalam neraca adalah Rp4.000.000. Dalam periode
kemudian (subsequent period) ternyata sediaan tersebut hanya laku
dijual Rp1.500.000. Manakah dari perlakuan auditor terhadap peristiwa
kemudian ini yang benar?
A. Auditor tidak mengusulkan adjustment terhadap penilaian sediaan
tersebut, karena peristiwa kemudian tersebut tidak mempengaruhi
laporan keuangan auditan.
B. Auditor mengusulkan penjelasan tambahan di dalam bagian
"penjelasan laporan keuangan".
C. Auditor mengusulkan kepada klien untuk mencatat penjualan
sediaan yang terjadi setelah tanggal neraca tersebut seolah-olah
terjadi sebelum atau pada tanggal neraca.
D. Auditor mengusulkan adjustment terhadap penilaian sediaan
tersebut yang tercantum di dalam neraca auditan.
6.22 Laboratorium Auditing 

5) Manakah di antara tipe kertas kerja berikut ini yang dipakai sebagai
sumber informasi bagi auditor publik dalam membicarakan berbagai
jurnal adjustment yang diusulkan kepada klien?
A. Skedul utama (lead schedules).
B. Skedul pendukung (supporting schedules).
C. Ringkasan jurnal adjustment.
D. Working trial balance.

LATIHAN KASUS

Pada akhir pemeriksaan pada PT. LEVERIUM Bernard sebagai auditor,


mempelajari terlebih dahulu kertas kerja tahun lalu, untuk mengetahui risiko
salah saji yang mungkin dapat terjadi pada tahun ini yang mungkin dapat
material. Berikut adalah data-data tahun lalu tersebut:
 EKSI4414/MODUL 6 6.23

PT. LEVERIUM
Daftar Jurnal Koreksi dan Reklasifikasi
Tahun 2008

No. Keterangan Ref KK Debit Kredit


1. Piutang lain-lain E 22.535.000
Piutang Usaha E.1 22.535.000
2. Piutang usaha E.1 22.535.000
Piutang Usaha E.1 22.535.000
3. Beban lain-lain PL.3 335.000
Kas Besar C 335.000
4. Beban Perjalanan Dina dan Akomodasi PL.3 185.000
Beban yang masih harus dibayar A2.2 185.000
5. Bank Maya C 232.250
Beban Lain-lain PL.3 72.500
Pendapatan bunga A3.1 304.750
6. Bank Ping C 113.339
Beban lain-lain PL.3 69.500
Pendapatan Bunga A3.1 182.839
7 Bank Ritch A3.1 117.035.000
Laba Valuta Asing C 117.035.000
8 Bank Fiesta A3.1 18.410.000
Laba Valuta Asing C 18.410.000
9. Beban lain-lain PL3 1.535.000
Persediaan barang F 1.535.000
10. Persediaan barang F 56.285.000
PPN Masukan 5.660.000
Utang usaha M1 61.945.000
11. Beban Promosi PL3 897.500
Persediaan barang F 897.500
12. Beban Asuransi PL3 3.035.000
Asuransi dibayar di muka G 3.035.000
13. PPN Keluaran M2 5.660.000
PPN Masukan 5.660.000
14. Beban lain-lain PL3 1.535.000
Investasi H 1.535.000
15. Beban Pajak Penghasilan PL5 17.857.100
Utang Pajak M2 17.857.100
16. Beban Pajak Tangguhan A3.1 3.719.375
Kewajiban Pajak tangguhan A2.2 3.719.375

TOTAL 277.706.564 277.706.564


6.24 Laboratorium Auditing 

Zulfikar & Rekan Kantor Akuntan Publik


Z& Rekan
Keterangan Ref Per Audit Per Audit Naik (Turun)
KK 31/12/2008 31/12/2007 Rp %
ASET

ASET LANCAR
Kas dan Setara Kas C 265.045.760 730.458.025 465.412.265 175,60 %
Piutang Usaha E 1.217.585.488 1.274.728.447 57.142.959 4,69 %
Piutang Lain-lain E 27.972.950 35.429.443 7.456.493 26,65 %
Persediaan F 1.697.885.000 1.704.040.000 6.155.000 0,36 %
Beban di bayar di G
muka
Perlengkapan Kantor 10.100.000 11.290.000 1.190.000 11,78 %
TOTAL ASET %
LANCAR 3.218.449.198 3.755.785.915 537.336.717 16,69

INVESTASI H 338.285.000 386.290.000 48.005.000 14,19 %

ASET TETAP J
Harga Perolehan 2.599.535.000 2.599.535.000 0 0 %
Akumulasi %
Penyusutan 175.159.850 273.039.850 97.880.000 55,88
Nilai Buku 2.424.410.150 2.326.540.150 (97.870.000) -4,03 %
TOTAL ASET 5.981.144.348 6.468.616.065 487.471.717 8,15 %

Klien : Dibuat Oleh : Diperiksa Oleh : Indeks :


PT. LEVERIUM Bernard Robi ARP2.1
Skedul : Tanggal : Tanggal : Periode :
Prosedur Analitis 20/03/2009 20/03/2009 31/12/2008
Penelaahan Neraca
 EKSI4414/MODUL 6 6.25

Zulfikar & Rekan Kantor Akuntan Publik


Z& Rekan
Keterangan Ref. Per Audit Per Audit Naik (Turun)
KK 31/12/2008 31/12/2007 Rp %
KEWAJIBAN
JANGKA PENDEK
Utang Usaha M1 - %
863.435.000 631.928.509 (231.506.491) 26,81
Utang Lain-lain 140.750.900 144.971.085 4.220.185 2,99 %
Utang Pajak M2 59.647.750 57.570.921 (2.076.829) -3,48 %
Beban yang masih %
harus dibayar 135.035.000 139.540.000 4.505.000 3,33
TOTAL KEWAJIBAN -
JANGKA PENDEK 1.198.763.650 973.890.515 (224.873.135) 18,75 %

KEWAJIBAN
JANGKA PANJANG
Kewajiban Pajak %
Tangguhan 1.894.919 5.584.294 3.689.375 194,7
TOTAL KEWAJIBAN
JANGKA PANJANG 1.894.919 5.584.294 3.689.375 194,7 %

EKUITAS
PEMEGANG SAHAM
Modal Saham (Nilai
lembar saham Rp.
10.000,- per saham)
Saldo Laba 1.500.000.000 1.500.000.000 0 0 %
TOTAL EKUITAS
PEMEGANG SAHAM 3.280.485.779 3.989.141.256 708.655.477 21,60 %
TOTAL KEWAJIBAN %
DAN MODAL 4.780.485.779 5.489.141.256 708.655.477 14,82

Klien : Dibuat Oleh : Diperiksa Oleh : Indeks :


PT. Bernard Robi ARP2.1
LEVERIUM
Skedul : Tanggal : Tanggal : Periode :
Prosedur Analitis 20/03/2009 20/03/2009 31/12/2008
Penelahaan Neraca
6.26 Laboratorium Auditing 

Zulfikar & Rekan Kantor Akuntan Publik


Z& Rekan
Ref. Per Audit Per Audit Naik (Turun)
Keterangan
KK 31/12/2008 31/12/2007 Rp %
PENJUALAN PL 1 8.734.031.000 8.582.436.775 (151.594.225) -1,74 %
BEBAN PENJUALAN 6.834.035.000 6.865.954.293 31.919.293 0,46 %
LABA KOTOR 1.899.996.000 1.716.482.482 (183.513.518) -9,66 %
%
BEBAN USAHA PL 3 599.749.625 739.363.180 139.613.555 23,28 %

LABA USAHA 1.300.246.375 977.119.302 (323.127.073) -24,9 %

PENDAPATAN DAN
BEBAN LAIN-LAIN
LABA/RUGI VALUTA %
ASING (12.729.250) 1.990.900 14.720.150 -116
PENDAPATAN BUNGA (30.715.000) (12.941.750) 17.773.250 -57,9 %
BEBAN BUNGA 1.461.050 2.836.000 1.374.950 94,11 %
BEBAN (PENDAPATAN)
LAIN-LAIN, BERSH (41.983.200) (8.114.850) 33.868.350 -80,7 %

LABA SEBELUM PAJAK 1.342.229.575 985.234.152 (356.995.423) -26,6 %

BEBAN PAJAK – TAHUN


BERJALAN 376.343.800 273.099.300 (103.244.500) -27,4 %
BEBAN PAJAK – PL5 %
DITANGGUHKAN 1.894.919 3.724.375 1.829.456 96,55
378.238.719 276.823.675 (101.415.044) -26,8 %

LABA BERSIH PL5 963.990.856 708.410.477 (255.580.379) -26,5 %

Klien : Dibuat Oleh : Diperiksa Oleh : Indeks :


PT. LEVERIUM Bernard Robi ARP2.1
Skedul : Tanggal : Tanggal : Periode :
Prosedur Analitis 20/03/2009 20/03/2009 31/12/2008
Penelahaan Laba-Rugi
 EKSI4414/MODUL 6 6.27

Kami tidak mempunyai rencana ataupun tujuan yang dapat secara berarti memengaruhi
kewajaran nilai buku atau pengklasifikasian aset dan kewajiban.
Kami menyadari bahwa pemeriksaan saudara dilakukan sesuai dengan Standar Profesional
Akuntan Publik dan terutama dimaksudkan untuk memberikan pendapat atas laporan keuangan
perusahaan secara keseluruhan, dan karenanya pengujian yang saudara lakukan terhadap
catatan-catatan pembukuan maupun prosedur pemeriksaan lainnya terbatas pada apa yang
saudara anggap perlu untuk tujuan tersebut.

1. Aset
a. Piutang
1) Semua piutang per tanggal 31 Desember 2008 dan 2007 telah dicatat dan
disajikan dalam laporan keuangan sebagaimana mestinya dan merupakan
tagihan-tagihan yang sah terhadap debitor-debitor yang bersangkutan yang
belum diterima pembayarannya pada tanggal neraca.
2) Perusahaan tidak membuat penyisihan piutang ragu-ragu tetapi langsung
membebankan ke akun laba rugi atas piutang yang benar-benar tak tertagih.
3) Tidak ada piutang yang dijadikan jaminan kepada pihak bank dan pihak ketiga
lainnya.
b. Persediaan
1) Perhitungan fisik terhadap persediaan perusahaan telah dilaksanakan
sebagaimana mestinya dengan disaksikan oleh Akuntan Publik.
Saldo persediaan telah disesuaikan setelah diadakan pisah batas (cut-off) atas
persediaan yang diterima maupun dikirimkan.
2) Persediaan yang dilaporkan seluruhnya merupakan barang milik perusahaan
tidak ada barang milik orang/perusahaan lain yang dilaporkan dalam saldo
persediaan perusahaan.
3) Persediaan dinilai berdasarkan harga perolehan dengan menerapkan metode
“masuk-pertama keluar-pertama” (First-In First-Out) untuk persediaan barang.
c. Penyertaan dalam Bentuk Saham
Semua penyertaan dalam bentuk saham yang mencakup 20% atau lebih yang
dimiliki perusahaan per 31 Desember 2008 telah dicatat dan dilaporkan dalam
laporan keuangan berdasarkan metode ekuitas.
d. Aset Tetap
Perusahaan menyusutkan aset tetapnya dengan menggunakan metode garis lurus.
Seluruh aset tetap milik perusahaan per 31 Desember 2008 dan 2007 telah dicatat
6.28 Laboratorium Auditing 

dan dilaporkan dalam laporan keuangan berdasarkan harga perolehan.

2. Kewajiban
a. Kewajiban Jangka Pendek
Semua kewajiban jangka pendek perusahaan kepada para kreditor lainnya per
tanggal neraca telah dicatat dan dilaporkan secara semestinya dalam laporan
keuangan.
Pada tanggal neraca tidak ada pelanggaran hukum atau peraturan yang belum
diselesaikan mengenai garansi, perjanjian kredit atau perjanjian lainnya yang
pengaruhnya harus dipertimbangkan untuk diungkapkan di dalam laporan keuangan
atau sebagai dasar untuk pencatatan suatu kerugian bersyarat.
Semua kewajiban pajak dan biaya yang belum ditagih pada tanggal neraca telah
diperhitungkan, dicatat, dan dilaporkan dalam laporan keuangan.
b. Kewajiban Jangka Panjang
Semua kewajiban jangka panjang pada tanggal neraca telah dicatat dan dilaporkan
sesuai dengan kenyataan yang ada dalam laporan keuangan.
3. Ekuitas
Ekuitas yang terdiri atas modal disetorkan dan saldo laba telah dicatat dan dilaporkan
sebagaimana mestinya dalam laporan keuangan.
4. Pendapatan, Beban, Dan Laba Rugi
Seluruh pendapatan dari kegiatan usaha maupun dari sumber-sumber lainnya telah
dicatat dan dilaporkan dalam laporan keuangan dengan menerapkan prinsip pisah batas
secara semestinya. Penjualan diakui sebagai pendapatan pada saat penyerahan barang
kepada pembeli.
Harga pokok penjualan, beban pegawai, beban bunga dan seluruh beban lainnya telah
dicatat dan dilaporkan dalam laporan keuangan secara semestinya. Taksiran beban pajak
penghasilan telah dihitung atas dasar taksiran laba kena pajak, dan telah diperhitungkan
dalam menetapkan laba bersih perusahaan untuk periode-periode sampai dengan tanggal
neraca.
5. Ikatan Bersyarat setelah Tanggal Neraca
Semua ikatan bersyarat dan komitmen perusahaan yang penting, yang terjadi sampai
dengan tanggal laporan akuntan telah dilaporkan dan diungkapkan dalam laporan
keuangan.
 EKSI4414/MODUL 6 6.29

6. Peristiwa Penting setelah Tanggal Neraca


Semua peristiwa penting setelah tanggal neraca sampai dengan tanggal laporan akuntan
telah diungkapkan dalam laporan keuangan.
7. Hal-hal Penting Lainnya
a. Seluruh hasil/risalah rapat Direksi, Dewan Komisaris, dan Pemegang Saham
perusahaan sampai dengan tanggal laporan akuntan telah
diperlihatkan/disampaikan kepada akuntan publik perusahaan.
b. Sampai dengan tanggal laporan akuntan publik tidak ada persengketaan yang
berhubungan dengan transaksi usaha, perjanjian pinjaman dan lainnya.
c. Tidak ada tuduhan-tuduhan yang timbul karena pelanggaran undang-undang dan
peraturan-peraturan pemerintah yang menimbulkan pengaruh yang besar terhadap
posisi keuangan maupun hasil usaha perusahaan selama periode laporan akuntan
sampai dengan tanggal laporan akuntan.
d. Seluruh transaksi perusahaan dengan pihak luar selama periode laporan keuangan
sampai dengan tanggal laporan akuntan dilaksanakan secara wajar serta tidak ada
pejabat perusahaan yang mempunyai kepentingan langsung di dalam perusahaan
lain yang mengadakan transaksi dengan perusahaan.
e. Semua catatan akuntansi dan keuangan perusahaan telah diperlihatkan kepada
akuntan publik perusahaan dan tidak ada yang disembunyikan.
f. Tidak ada transaksi lain dengan pihak-pihak yang berhubungan kecuali yang telah
diungkapkan dalam laporan keuangan.
g. Tidak ada kecurangan maupun ketidakberesan yang dijumpai selama periode
laporan keuangan sampai dengan tanggal laporan akuntan.

Demikianlah pernyataan kami dan atas perhatiannya kami ucapkan terima kasih.

Hormat kami,
PT LEVERIUM INDONESIA
Z
a
k
i
Z
a

Direktur Utama
6.30 Laboratorium Auditing 

KANTOR AKUNTAN PUBLIK


ZULFIKAR & REKAN
Graha Bogor Permai Blok E No.29
Bogor, Jawa Barat
Telp. 0251 212876
Faks. 0251 212876

Laporan Auditor Independen

No. : 07/V/KAK/08
Kepada
Yth. PT LEVERIUM INDONESIA
u.p. Pemegang Saham, Dewan Komisaris dan Direksi

Kami telah mengaudit neraca PT.LEVERIUM INDONESIA pada tanggal 31 Desember 2008
dan 2007, laporan laba rugi, laporan perubahan ekuitas, dan laporan arus kas untuk tahun yang
berakhir pada tanggal-tanggal tersebut. Laporan keuangan adalah tanggung jawab manajemen
perusahaan. Tanggung jawab kami terletak pada pernyataan pendapat atas laporan keuangan
berdasarkan audit kami.

Kami melaksanakan audit berdasarkan standar audit yang ditetapkan oleh Institut Akuntan
Publik Indonesia (IAPI). Standar tersebut mengharuskan kami merencanakan dan
melaksanakan audit agar memperoleh keyakinan memadai bahwa laporan keuangan bebas
dari salah saji material. Suatu audit meliputi pemeriksaan atas dasar pengujian, bukti-bukti yang
mendukung jumlah-jumlah dan pengungkapan dalam laporan keuangan. Audit juga meliputi
penilaian atas standar akuntansi keuangan yang digunakan dan estimasi signifikan yang dibuat
oleh manajemen serta penilaian terhadap penyajian laporan keuangan secara keseluruhan.
Kami yakin bahwa audit kami memberikan dasar memadai untuk menyatakan pendapat.

Menurut pendapat kami, laporan keuangan yang kami sebut di atas menyajikan secara wajar,
dalam semua hal yang material, posisi keuangan PT LEVERIUM INDONESIA tanggal 31
Desember 2008 dan 2007 hasil usaha, perubahan ekuitas, serta arus kas untuk tahun yang
berakhir pada tanggal-tanggal tersebut sesuai dengan standar akuntansi keuangan yang
berlaku umum di Indonesia.

Kantor Akuntan Publik

Reg. Neg. D-30372


NIAP : 12.3456.78

Bogor, 22 Maret 2009


 EKSI4414/MODUL 6 6.31

PT. LEVERIUM INDONESIA NERACA


31 DESEMBER 2008 DAN 2007

Keterangan Catatan 2008 2007

ASET
ASET LANCAR
KAS DAN SETARA KAS 2b, 2c,3 730.458.025 265.045.760
PIUTANG USAHA :
Pihak ketiga 4 1.274.728.447 1.217.585.488
Piutang Lain-lain 35.429.443 27.972.950
PERSEDIAAN 2d,5 1.704.040.000 1.697.885.000
PERLENGKAPAN KANTOR 11.290.000 10.100.000
TOTAL ASET LANCAR 3.755.785.915 3.218.449.198

ASET TIDAK LANCAR


INVESTASI JANGKAN PANJANG 2e,6 386.290.000 338.285.000
ASET TETAP 2e, 7
Akumulasi Penyusutan Sebesar
Rp.273 Juta pada tahun 2008
Rp.175 Juta pada tahun 2007 2.326.540.150 2.424.410.150

TOTAL ASET TIDAK LANCAR 2.712.830.150 2.762.695.150

TOTAL ASET 6.468.616.065 5.981.144.348

KEWAJIBAN
KEWAJIBAN JANGKA PENDEK
UTANG USAHA :
Pihak Ketiga 8 631.928.509 863.435.000
UTANG LAIN-LAIN
144.971.085 140.750.900
UTANG PAJAK 9 57.570.921 59.647.750
BEBAN YANG MASIH HARUS DIBAYAR 139.540.000 135.035.000
TOTAL KEWAJIBAN JANGKA PENDEK 973.890.515 1.198.763.650

KEWAJIBAN JANGKA PANJANG


KEWAJIBAN PAJAK TANGGUHAN 2g,9 5.584.294 1.894.919
TOTAL KEWAJIBAN JANGKA PANJANG 5.584.294 1.894.919
EKUITAS
MODAL SAHAM (Nilai lembar saham Rp. 10.000,- per 1,10
saham) 1,500,000,000 1.500.000.000
SALDO LABA 3.989.141.256 3.280.485.779
TOTAL EKUITAS 4.780.485.779 5.489.141.256

TOTAL KEWAJIBAN DAN MODAL 6.468.616.065 5.981.144.348


6.32 Laboratorium Auditing 

PT. LEVERIUM INDONESIA


LAPORAN LABA RUGI
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2008 DAN 2007

Catatan 2008 2007

PENJUALAN 11 8.582.436.775 8.734.031.000


BEBAN PENJUALAN 6.865.954.293 7.195.650.000
LABA KOTOR 1.716.482.482 1.899.996.000

BEBAN USAHA 12 739.363.180 599.749.625

LABA USAHA 977.119.302 1.300.246.375

PENDAPATAN DAN BEBAN LAIN-LAIN


LABA/RUGI VALUTA ASING 1.990.900 (12.729.250)
PENDAPATAN BUNGA (12.941.750) (30.715.000)
BEBAN BUNGA 2.836.000 1.461.050
BEBAN (PENDAPATAN) LAIN-LAIN, BERSIH (8.114.850) (41.983.200)

LABA SEBELUM PAJAK 985.234.152 1.342.229.575

BEBAN PAJAK – TAHUN BERJALAN


273.099.300 376.343.800
BEBAN PAJAK – DITANGGUHKAN 9 3.479.375 1.894.919
378.238.719
276.823.675

LABA BERSIH 2g, 9 708.655.477 963.990.856


 EKSI4414/MODUL 6 6.33

PT. LEVERIUM INDONESIA


LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2008 DAN 2007

Modal Saldo Total


Catatan
Saham Laba Ekuitas
Saldo, 31 Desember 2008 1.500.000.000 2.316.494.923 3.816.494.923

Laba Bersih tahun 2007 - 963.990.856 963.990.856

Saldo, 31 Desember 2007 1500.000.000 3.280.485.779 4.780.485.779

Laba Bersih tahun 2008 - 708.655.477 708.655.477

Saldo, 31 Desember 2008 1.500.000.000


3.989.141.256 5.489.141.256
6.34 Laboratorium Auditing 

PT. LEVERIUM INDONESIA


LAPORAN ARUS KAS
TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2008 DAN 2007

2008 2007

Arus Kas dari Aktivitas Operasi


Penerimaan Kas dari pelanggan 525.679.915 44.985.105
Pembayaran Kas kepada pemasok (37.460.000) (30.280.900)
Pembayaran Kas kepada karyawan dan lain-lain (22.812.650) (7.950.760)
Arus Kas bersih yang diperoleh dari aktivitas operasi 465.407.265

Arus Kas dari aktivitas investasi


Hasil penjualan aset tetap
Pembelian aset tetap
Pembelian investasi (200.590.000)
Arus Kas bersih yang digunakan untuk aktivitas investasi (200.590.000)

Arus Kas dari aktivitas pendanaan


Pembayaran pinjaman bank
Pembayaran utang sewa guna usaha
Penerimaan dari penerbitan saham
Arus Kas bersih yang diperoleh dari aktivitas pendanaan
Naik (Turun)bersih Kas dan Setara Kas 465.407.265 (193.836.555)

Kas dan Setara Kas awal tahun 265.050.760 458.882.315

Kas dan Setara Kas akhir tahun 730.458.025 265.045.760


 EKSI4414/MODUL 6 6.35

PT. LEVERIUM
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
31 DESEMBER 2008 DAN 2007
1. UMUM

a. Pendirian Perusahaan
PT. LEVERIUM didirikan berdasarkan akta notaris Tony Jayusman, S.H No. 20309 pada tanggal
12 November 1998. Akta pendirian ini disahkan oleh Menteri Kehakiman (Menkeh) Republik
Indonesia dengan Surat Keputusan Nomor C1-24.678 tanggal 18 November 1998. Juga telah
didaftarkan di Pengadilan Negeri Bogor dengan Nomor 1458/1998 tanggal 8 Desember 1998 dan
diumumkan dalam Tambahan Nomor 24 Pada Berita Negara Nomor 1009 tanggal 13 Desember
1998.
Seperti yang dinyatakan dalam anggaran dasarnya, ruang lingkup kegiatan perusahaan meliput
antara lain usaha dalam bidang jual beli peralatan rumah tangga dan furnitur. Perusahaan memulai
operasi komersial pada tanggal 2 Januari 1999. Perusahaan berkedudukan di Indonesia, berlokasi
di Graha Bogor Permai Blok E No.29, Bogor, Jawa Barat.

b. Susunan Komisaris dan Direksi


Pada tanggal 31 Desember 2008 dan 2007, susunan komisaris dan direksi perusahaan adalah
sebagai berikut :
Presiden Komisaris : Tuan Shiloh Ferdinan

Komisaris : Ibu Cecilia tamim

Bapak Siloam Sembiring

Direktur : Bapak Zaki Yunus

2. KEBIJAKAN AKUNTANSI
Berikut ini adalah kebijakan akuntansi yang diterapkan dalam penyusunan laporan keuangan
perusahaan yang sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum di Indonesia.

a. Dasar Penyusunan Laporan Keuangan


Laporan keuangan disusun berdasarkan harga perolehan
Laporan arus kas disusun menggunakan metode langsung dan aruskan dikelompokkan atas dasar
kegiatan operasi, investasi dan pendanaan.
b. Penjabaran Mata Uang Asing
Transaksi dalam mata uang asing dijabarkan ke mata uang asing rupiah dengan menggunakan
kurs yang berlaku pada tanggal transaksi. Pada tanggal neraca, aset dan kewajiban moneter
dalam mata uang asing dijabarkan dengan kurs yang berlaku pada tanggal neraca.
Keuntungan dan kerugian dari selisih kurs yang timbul dari transaksi dalam mata uang asing dan
6.36 Laboratorium Auditing 

penjabaran aset dan kewajiban moneter dalam mata uang asing diakui pada laporan laba rugi.
c. Kas dan Setara Kas
Kas besar dan bank serta deposito berjangka yang jatuh temponya tidak lebih dari tiga bulan dan
tanggal perolehannya diklasifikasikan sebagai kas dan setara kas.

d. Persediaan
Persediaan diakui pada harga perolehan. Harga perolehan ditentukan dengan menggunakan
metode "masuk-pertama keluar-pertama.”

e. Investasi Jangka Panjang


Investasi jangka panjang dengan kepemilikan kurang dari 20% dicatat dengan metode biaya,
sedangkan kepemilikan dari 20% sampai 50% dicatat dengan metode ekuitas. Investasi dengan
kepemilikan lebih dari 50% dicatat secara konsolidasi.

f. Aset Tetap
Aset tetap dinyatakan sebesar harga perolehan setelah dikurangi dengan akumulasi penyusutan.
Semua aset tetap, kecuali hak atas tanah, disusutkan dengan menggunakan metode garis lurus
selama masa manfaatnya, yaitu:
Tahun

Bangunan dan prasarana 20

Kendaraan bermotor 10

Peralatan kantor 5

Tanah dinyatakan sebesar harga perolehan dan tidak disusutkan. Sesuai dengan PSAK Nomor 17
"Akuntansi Tanah", semua biaya yang terjadi sehubungan dengan perolehan hak atas tanah
ditangguhkan dan disajikan secara terpisah dari harga perolehan tanah. Beban tangguhkan tersebut,
yang meliputi antara lain biaya perizinan, biaya notaris, pajak, dan biaya lainnya yang berhubungan
dengan hal tersebut diamortisasi selama masa manfaat hak atas tanah yang bersangkutan.
Biaya pemeliharaan dan perbaikan rutin dibebankan pada laporan laba rugi tahun berjalan,
sedangkan perbaikan yang menambah masa manfaat atau kapasitas aset dikapitalisasi ke akun
aset tetap yang bersangkutan. Aset tetap yang sudah tidak digunakan lagi atau yang dijual, nilai
tercatat dan akumulasi penyusutannya dikeluarkan dari kelompok aset tetap yang bersangkutan
dan laba atau rugi yang terjadi disajikan dalam laporan laba rugi tahun yang bersangkutan.
g. Pajak Penghasilan
Perusahaan menerapkan PSAK Nomor 46 "Akuntansi Pajak Penghasilan" yang mengharuskan
perhitungan pengaruh pajak atas pemulihan aset dan penyelesaian kewajiban sebesar nilai
tercatat, dan pengakuan serta pengukuran aset dan kewajiban pajak tangguhkan untuk pengaruh
pajak yang mungkin terjadi pada masa yang akan datang atas kejadian-kejadian yang diakui pada
laporan keuangan, termasuk rugi riskal dari periode sebelumnya yang dapat dikompensasikan.
 EKSI4414/MODUL 6 6.37

3. KAS DAN SETARA KAS


Kas dan setara kas terdiri atas:
2008 2007

Kas besar 12.000.000 15.000.000


Kas kecil
1.895.000 1.895.000
Bank BINI
Bank Mama 235.500.000 58.880.000
Bank CABE (2008: SGD 30.000, 31.063.025 7.770.760
2007: SGD 20.000) 150.000.000 31.500.000
Deposito berjangka:
Bank Likit (2008: USD 15.000,
2007: USD 10.500) 300.000.000 150.000.000
Jumlah

730.458.025 265.045.760

Suku bunga per tahun 3% pada tahun 2008 dan 2% pada tahun 2007 untuk deposito berjangka
dalam mata uang dolar AS.

4. PIUTANG USAHA
Akun ini terdiri atas piutang usaha pada pihak ketiga sebesar Rp1.274.688.447 pada tahun 2008
dan Rp1.217.550.488 pada tahun 2007.
Manajemen berkeyakinan bahwa semua piutang dapat tertagih sehingga penyisihan piutang ragu-
ragu nihil.
5. PERSEDIAAN
Persediaan terdiri atas persediaan barang siap untuk dijual sebesar Rp1.704.000.000 pada tahun
2008 dan Rp1.697.850.000 pada tahun 2007.
6. INVESTASI JANGKA PANJANG
2008 2007

PT Agape 185.625.000 200.625.000 185.625.000 152.625.000


PT Gracia 386.250.000 338.250.000
Jumlah
6.38 Laboratorium Auditing 

7. ASET TETAP
Harga Perolehan (Rp)
2007 Penambahan Pengurangan 2008
Tanah 1.162.500.000 - - 1.162.500.00
Bangunan dan prasarana 975.000.000 975.000.00
Kendaraan bermotor Peralatan 432.750.000 432.750.00
kantor 29.250.000 29.250.00

Akumulasi Penyusutan (Rp)


2007 Penambahan Pengurangan
Tanah - - -
Bangunan dan prasarana 52.812.450 48.750.000 -
Kendaraan bermotor 112.749.900 43.275.000 -
Peralatan kantor 9.562.500 5.850.000 -

Nilai Buku (Rp)


2007 2008
Tanah 1.162.500.000 1.162.500.000
Bangunan dan prasarana Kendaraan 922.187.550 873.437.550
bermotor 320.000.100 276.725.100
Peralatan kantor 19.687.500 13.837.500

8. UTANG USAHA
Akun ini terdiri atas utang usaha pada pihak ketiga sebesar Rp631.888.509 pada tahun 2008 dan
Rp863.400.000 pada tahun 2007.
 EKSI4414/MODUL 6 6.39

9. PERPAJAKAN
a. Utang Pajak
2008 2007

PPh Pasal 21 10.466.885 11.659.500


PPh Pasal 23 - 787.500
PPh Pasal 25 20.400.000 18.000.850
PPh Pasal 29 17.822.100 17.824.850
Pajak Pertambahan NiLa1 8.841.936 11.340.000
Jumlah 57.530.921 59.612.750
Rekonsiliasi antara laba komersial sebelum pajak penghasilan badan sebagaimana yang dilaporkan
dalam laporan laba rugi dan perhitungan pajak penghasilan, serta utang pajak penghasilan terkait
adalah sebagai berikut:
2008 2007
Laba sebelum pajak penghasilan badan 985.394.152 1.342.369.575
Pendapatan bunga yang telah dikenakan pajak final (12.981.750) (30.750.000)
972.412.402 1.311.619.575
Perbedaan temporer:
Selisih penyusutan aset tetap menurut fiskal atas
penyusutan aset tetap menurut laporan keuangan (12.281.250) (2.373.450)

Perbedaan permanen:
Biaya yang tidak dapat dikurangkan 8.400.750 3.450.375
Penghasilan yang dikenakan pajak sesuai dengan tariff
pajak yang berlaku 968.531.902 1.312.696.500
Perhitungan pajak penghasilan badan:
10% x 50.000.000 5.000.000 5.000.000
15% x 50.000.000 7.500.000 7.500.000
30% x 868.531.000 260.559.300 -
30% x 1.212.696.000 - 363.808.800
Pajak penghasilan tahun berjalan atas penghasilan yang
dikenakan pajak sesuai dengan tarif pajak
yang berlaku 273.059.300 376.308.800
Dikurangi pembayaran pajak: Pasal 25 255.237.200 358.483.950
Utang pajak penghasilan badan - Pasal 25/29 17.822.100 17.824.850
Estimasi laba kena pajak untuk lahun berakhir 31 Desember 2008 seperti yang ditunjukkan di alas akan
digunakan sebagai dasar penyiapan laporan pajak tahunan untuk tahun 2008.
6.40 Laboratorium Auditing 

b. Beban Pajak Penghasilan Badan


2008 2007
Laba sebelum pajak penghasilan badan 985.394.152 1.342.369.575
Pendapatan bunga yang telah dikenakan pajak final (12.981.750) (30.750.000)
972.412.402 1.311.619.575
Pajak atas laba dengan tarif 30% 291.723.721 393.485.873
Pengaruh pajak atas laba yang dikenakan tarif
kurang dari 30% (12.500.000) (12.500.000)
Pengaruh pajak atas beban yang tidak diakui menurut
fiskal 2.520.225 1.035.113
Jumlah beban pajak penghasilan badan 276.743.675 378.168.719
Penyisihan pajak yang ditangguhkan sehubungan
dengan timbulnya dan pembalikan dari beda
temporer 3.684.375 1.859.919
Pajak penghasilan periode berjalan 273.059.300 376.308.800
Jumlah beban pajak penghasilan badan 276.743.675 378.168.719

c. (Kewajiban) Pajak Penghasilan yang Ditangguhkan


2008 2007
Biaya penyusutan aset tetap (3.684.375) (1.859.919)
Kewajiban pajak penghasilan yang ditangguhkan, bersih
(3.684.375) (1.859.919)

10. MODAL SAHAM


Rincian pemilikan saham pada tanggal 31 Desember 2008 dan 2007 adalah sebagai berikut:

Jumlah Saham
Pemegang saham Ditempatkan dan Persentase Kepemilikan Ju
Disetor Penuh

PT Alinza, Jakarta 60.000 40


Ibu Cecilia tamim, Bogor 45.000 30
45.000 30
Bapak Siloam Sembiring, Jakarta
150.000 100
Jumlah
 EKSI4414/MODUL 6 6.41

11. PENJUALAN
2008 2007

Penjualan 8.605.917.025 8.787.560.000


Retur penjualan
(23.480.250) (37.584.000)
Diskon penjualan
Penjualan, Bersih - (15.945.000)
8.582.436.775 8.734.031.000

12. BEBAN USAHA


2008 2007
Gaji 600.000.000 450.000.000
Iklan
3.869.380 2.719.000
Beban perjalanan
Pemeliharaan dan reparasi 1.800.000 3.000.000
Imbalan jasa konsultan 14.471.500 18.903.750
Premi asuransi - 10.500.000
Representasi dan jamuan
3.000.000 4.500.000
Alat tulis dan biaya kantor
Pos, telepon, dan komunikasi 8.410.750 3.460.375
Listrik dan air 1.883.250 1.429.900
Penyusutan
3.530.900 2.258.900
Piutang tak tertagih
Lain-Lain 755.900 1.276.350
Jumlah 97.875.000 97.875.000
- 1.125.000
3.766.500 2.701.350
739.363.180 599.749.625

13. KONDISI EKONOMI


Indonesia mengalami dampak memburuknya kondisi ekonomi terutama karena penyusutan mata
uang, dengan akibat utamanya adalah langkanya likuiditas dan labilnya kurs mata uang,
pengetatan penyediaan kredit, meningkatnya harga barang dan jasa secara umum serta
menurunnya kegiatan ekonomi. Kondisi ekonomi Indonesia masih akan dipengaruhi oleh
ketidakpastian dalam bidang sosial dan politik.

Sebagai tanggapan dalam menghadapi dampak kondisi ekonomi tersebut, perusahaan telah
6.42 Laboratorium Auditing 

mengambil tindakan sebagai berikut:


a. Meningkatkan produksi dan penjualan produk yang memiliki margin laba yang lebih tinggi.
b. Memperluas pangsa pasar dalam negeri.
c. Terus menggiatkan usaha-usaha pemasaran.
Penyelesaian kondisi ekonomi tersebut tergantung dari kebijakan fiskal, moneter, dan kebijakan
lain yang telah dan akan diambil Pemerintah Indonesia untuk memulihkan ekonomi, suatu tindakan
yang berada di luar kendali perusahaan. Oleh karena itu, tidaklah mungkin untuk menentukan
perkembangan ekonomi di masa yang akan datang dan dampaknya terhadap likuiditas dan
penghasilan perusahaan, termasuk pengaruh dari pemegang saham, pelanggan, dan pemasok
perusahaan. Laporan keuangan mencakup dampak kondisi ekonomi tersebut, sepanjang hal
tersebut dapat ditentukan dan diperkirakan jumlahnya.

Bogor, 22 Maret 2007


No. : ML/0014/1234/2007
Hal : Management Letter

Kepada
Yth. PT LEVERIUM
Jl. Nirwana No. 9, Bogor

u.p. Pemegang Saham, Dewan Komisaris, dan Direksi

Dengan hormat.
Kami telah melakukan pemeriksaan atas Laporan Keuangan PT ETSA untuk tahun buku yang berakhir
tanggal 31 Desember 2006 dan telah mengeluarkan laporan pemeriksaan tertanggal 22 Maret 2007.

Sebagai bagian dari pemeriksaan tersebut, kami telah melakukan studi dan evaluasi terhadap
pengendalian internal perusahaan, seperti yang diharuskan dalam Standar Profesional Akuntan Publik.
Tujuannya adalah untuk menentukan sifat dan luasnya ruang lingkup pemeriksaan serta jenis audit
prosedur yang harus dilakukan.

Evaluasi terhadap pengendalian internal perusahaan ini, bukanlah merupakan suatu pemeriksaan khusus
terhadap pengendalian internal perusahaan, dan laporan yang kami buat ini merupakan suatu laporan
tambahan dari laporan pemeriksaan kami.
Keadaan administrasi serta pengendalian internal perusahaan secara umum cukup baik, akan tetapi
selama pemeriksaan berlangsung kami menemukan beberapa kelemahan-kelemahan yang perlu
mendapat perhatian manajemen untuk diperbaiki.
 EKSI4414/MODUL 6 6.43

Untuk tercapainya pengendalian internal yang lebih baik lagi, berikut ini kami sampaikan beberapa
kelemahan dalam pengendalian internal perusahaan beserta saran perbaikannya.

1. Anggaran
Perusahaan belum menggunakan anggaran dalam menjalankan kegiatan operasinya.
Kami sarankan agar perusahaan mulai menggunakan anggaran sebagai alat perencanaan dan
pengawasan/pengendalian dalam menjalankan kegiatan operasinya.
Dengan demikian, setiap saat bisa dimonitor apakah ada kegiatan yang menyimpang dan rencana
dan jika ada, bisa segera diambil tindakan untuk mengatasi penyimpangan tersebut. Pada akhir
periode bisa dibuat perbandingan antara anggaran dengan aktual dan dianalisis variansi yang terjadi,
dan bisa diketahui bagian mana yang bekerja secara efisien dan bagian mana yang tidak efisien.

Komentar Manajemen:
Kami akan mencoba menggunakan sistem anggaran di tahun 2009,
2. Auditor Internal
Perusahaan belum mempunyai auditor internal yang mempunyai tanggung jawab atas penyediaan
informasi mengenai cukup dan efektifnya suatu pengendalian internal dan mutu pekerjaan organisasi
perusahaan.
Kami sarankan agar perusahaan mempunyai bagian audit internal untuk membantu setiap anggota
organisasi dalam melaksanakan tanggung jawab mereka secara efektif, serta menyediakan analisis-
analisis, penilaian-penilaian, rekomendasi-rekomendasi, nasihat, dan informasi mengenai kegiatan
objek yang diperiksa.
Juga untuk memeriksa ketelitian dan keandalan data, informasi akuntansi yang dihasilkan bagian
akuntansi, serta memeriksa apakah kebijaksanaan yang telah ditetapkan manajemen sutlah ditaati
oleh setiap bagian.

Komentar Manajemen:
Tahun 2009 akan diadakan bagian audit internal, apabila memungkinkan.
3. Uang Kas
Dari hasil perhitungan kas tidak terdapat selisih antara kas secara fisik dengan kas di buku kasir,
tetapi kasir kas besar masih dirangkap dengan kas kecil. Hal ini dapat menimbulkan terjadinya
kecurangan.
Kami menyarankan agar lebih baik kedua tugas tersebut dipegang oleh dua orang secara terpisah
dan perusahaan dapat melakukan perhitungan kas setiap bulan secara konsisten untuk menghindari
terjadinya kesalahan-kesalahan.

Komentar Manajemen:
Setuju dan akan diperbaiki tahun depan.
6.44 Laboratorium Auditing 

4. Penagihan Piutang
Pelunasan piutang untuk pembeli yang berada di Jabodetabek, dilakukan melalui tenaga penjualan.
Tenaga penjualan menerima pelunasan berupa uang tunai/cek dan diberikan bukti pembayaran oleh
tenaga penjualan, kemudian tenaga penjualan akan menyerahkannya kepada kasir. Hal ini dapat
menimbulkan terjadinya kecurangan karena tenaga penjualan dapat membawa kabur hasil tagihan
tersebut.
Kami menyarankan agar untuk pelunasan piutang tidak dilakukan dengan uang tunai tetapi dilakukan
dengan cara mentransfer ke rekening bank atas nama perusahaan, dan memberitahukannya kepada
kasir. Setelah itu kasir akan membuatkan bukti pelunasan yang dapat diberikan melalui tenaga
penjualan kepada pembeli. Tenaga penjualan hanya menerima pelunasan berupa cek atas nama
perusahaan saja.

Komentar Manajemen:
Setuju dan akan diperbaiki tahun depan.

5. Laporan Akun Bulanan dari Piutang Usaha


Selama ini perusahaan belum mengirimkan laporan akun bulanan (monthly statement of account)
kepada masing-masing pelanggan. Akibatnya banyak jawaban konfirmasi piutang yang hasilnya
berbeda.
Kami sarankan agar perusahaan mengirimkan laporan akun bulanan kepada masing-masing
pelanggan agar piutang yang tercatat di pembukuan perusahaan menggambarkan lagihan vang
sesungguhnya kepada masing-masing pelanggan.
Selain itu, seandainya terjadi perbedaan saldo bisa ditelusuri perbedaannya sebelum akhir tahun.
Komentar Manajemen:
Setuju dan akan diperbaiki tahun depan, apabila memungkinkan.

6. Inventarisasi Aset Tetap


Perusahaan tidak pernah melakukan inventarisasi atas aset tetap yang dimilikinya.
Kami sarankan agar, minimal setahun sekali, perusahaan melakukan inventarisasi (pemeriksaan fisik)
atas seluruh aset tetap yang dimilikinya, untuk memeriksa kelengkapan aset tetap perusahaan (ada
yang hilang atau tidak) dan bagaimana kondisi fisiknya (apakah dalam keadaan baik atau rusak).
Selain itu seluruh aset tetap perusahaan perlu diberi nomor kode, untuk mempermudah
pengawasannya.

Komentar Manajemen:
Setuju dan akan diperbaiki tahun depan.
 EKSI4414/MODUL 6 6.45

7. Penyimpanan Barang di Gudang


Pada waktu pemeriksaan fisik persediaan, kami melihat bahwa penyimpanan barang kurang teratur,
banyak barang ditumpuk dengan barang yang berlainan jenisnya, sehingga mempersulit perhitungan
persediaan.
Kami sarankan agar barang disimpan secara teratur, jangan tercampur aduk, agar perhitungan fisik
bisa mendapat hasil yang akurat.

Komentar Manajemen:
Hal tersebut terjadi karena luas gudang tidak seimbang dengan jumlah barang, akan kami usahakan
untuk memperluas gudang.

Surat komentar ini ditujukan hanya untuk memberikan informasi kepada manajemen perusahaan, dan
bukan untuk disajikan pada pihak-pihak di luar perusahaan, untuk mencegah kemungkinan timbulnya
salah pengertian dari pihak-pihak yang kurang memahami mengenai tujuan dan keterbatasan dari
suatu pengendalian internal dan evaluasi serta uji yang kami lakukan atas pengendalian internal
tersebut.
Seandainya ada hal-hal yang kurang jelas atau memerlukan penjelasan lebih lanjut, kami bersedia
untuk mendiskusikan hal tersebut. Kami mengucapkan banyak terima kasih kepada manajemen dan
seluruh staf perusahaan yang telah memberikan bantuan dan kerja sama yang baik selama
pelaksanaan audit.

Kantor Akuntan Publik


Zulfikar Adi
Zulfikar Adi, Ak., M.Si.,
CPA)

Reg. Neg. No. D-334590


6.46 Laboratorium Auditing 

Cocokkanlah jawaban Anda dengan Kunci Jawaban Tes Formatif 1 yang


terdapat di bagian akhir modul ini. Hitunglah jawaban yang benar.
Kemudian, gunakan rumus berikut untuk mengetahui tingkat penguasaan
Anda terhadap materi Kegiatan Belajar 1.

Jumlah Jawaban yang Benar


Tingkat penguasaan = 100%
Jumlah Soal

Arti tingkat penguasaan: 90 - 100% = baik sekali


80 - 89% = baik
70 - 79% = cukup
< 70% = kurang

Apabila mencapai tingkat penguasaan 80% atau lebih, Anda telah


menguasai materi dalam Kegiatan Belajar 1. Bagus! Jika masih di bawah
80%, Anda harus mengulangi materi Kegiatan Belajar 1, terutama bagian
yang belum dikuasai.
 EKSI4414/MODUL 6 6.47

Kunci Jawaban Tes Formatif

Tes Formatif 1
1) B
2) D
3) A
4) D
5) C
6.48 Laboratorium Auditing 

Daftar Pustaka
AICPA. (1998). AICPA Professional Standards as of June 1, 1998. Volume
I. Commerce Clearing House, Inc. Chicago.

AICPA. (1998). AICPA Professional Standards as of June 1, 1998. Volume


II. Commerce Clearing House, Inc. Chicago.

Agoes, Sukrisno. (2004). Auditing(Pemeriksaan Akuntan) oleh Kantor


Akuntan Publik Jilid 1. Edisi Ketiga. Lembaga Penerbit Fakultas
Ekonomi Universitas Indonesia. Jakarta.

Arens, Alvin A. and James K. Loebbecke. (2000). Auditing: An Integrated


approach. Eight Edition. Prentice-Hall, Inc. Upper Saddle River.

Arens, Alvin A., Randal J. Elder, and Mark S. Beasley. (2003). Auditing and
Assurance Service – An Integrated Approach. 9th Edition. Prentice Hall.
Englewood Cliffs, New Jersey.

Boynton, William C. and Walter G. Kell. (1996). Modern Auditing. Sixth


Edition. John Wiley & Sons. New York.

Carmichael, D.R and Alan J. Winter. (1985). The Evolution of Audit


Reporting. Dalam D.R. Carmichael, john J. Willingham (Eds.)
Perspectives in Auditing. Fourth Edition. McGraw-Hill Book Company.
New York.

Carmichael, D.R and John J. Willingham. (1996). Auditing Concepts and


Methods, a Guide to Current Theory and Practice. 6th Edition. McGraw-
Hill Book Company. New York.

Herbert, Leo. (1979). Auditing The Performance of Management. Lifetime


Learnig Publications. Belmont, California.
 EKSI4414/MODUL 6 6.49

Ikatan Akuntan Indonesia – Kompartemen Akuntan Publik. (2001). Standar


Profesional Akuntan Publik per 1 Januari 2001. Penerbit Salemba
Empat. Jakarta.

______. (2002). Standar akuntansi Keuangan. Penerbit Salemba Empat.


Jakarta.

Konrath, Laweey F. (2002). Auditing Concepts and Application, a Risk –


Analysis Approach. 5th Edition. West Pubishing Company.

Mulyadi. (2001). Sistem Akuntansi. Edisi Ketiga. PT Salemba Empat.


Jakarta.

Mulyadi. (2002). AuditingBuku 1. Edisi 6. Salemba Empat. Jakarta.

Newman, Benyamin. (1980). Forms manual for The CPA. John Wiley &
Sons. New York.

Novak, Stephen R. (1980). Field Auditor’s Manual and Guide. Second


Printing. Institute for Business Planning, Inc. Englewood Cliffs, New
Jersey.

Sawyer, Lawrence. (1996). Sawyer’s Internal Auditing, The Practice of


Modern Internal Auditing. The Institute of Internal Auditors. Altamonte
Springs, Florida.

Taylor, Donald H. and William Glezen. (1991). Auditing: Integrated Concept


and Procedures. 5th Edition. John Wiley & Sons, Inc. New York.

Whittington, O. Ray and Kurt Pany. (2001). Principles of Auditing, and


Other Assurance Services. 13th Edition. McGraw-Hill. Singapore

Anda mungkin juga menyukai