Anda di halaman 1dari 464

MDDUL 2

Konstruksi Teori Akuntansi


C:X. H. Mlmed 8.Jeb, SE, MS., Ak.
Amalia Kus.ima Wardini, SE, MCom.

t :.. .! PEND AH UL U AN _

Cf" eori akuntansi yang kita pelajari agar dapat mcmberikan manfaat dan
-1 dapat dilakukan dengan cara rnengklasifikasikannya rnenurut asumsi
yang digunakan, bagairnana teori akuntansi di fonnulasikan dan pendekatan-
pendekatan yang digunakan untuk ,nenjelaskan dan mernprediksi suatu
kejadian. Beberapa k.Jasifikasi yang dapat digunakan diantaranya pendekatan
pragmatik, sintaktik, semantik, normatif, positif dan naturalis. Kegiatan
belajar I menjelaskan tentang bagaimana teori-teori akuntansi dan
pengklasifikasiannya diforrnulasikan. Sedangkan Kegiatan Belajar 2
menjelaskan tentang penyusunan teori akuntansi menurut dua ahli teori
akuntansi yakni Belkaoui dan Hendriksen. Dalarn Kegiatan Belajar 3
menjelaskan teori-teori yang telah diforrnulasikan kemudian diterapkan ke
dalam regulasi akuntansi.
Seperti yang telah kita ketahui bersama, setiap akhir periode pelaporan
keuangan, perusahaan disibukkan untuk menyiapkan laporan keuangan yang
siap di audit oleh auditor independen. Mendaftarkan akun-akun nya kepada
agen pernerintah, dalam hal ini Badan Pengawas Pasar Modal (Bapepam)
Perusahaan yang ,nenjual saharnnya kepada publik.
Oleh karena itu berdasarkan kegiatan yang dilakukan oleh perusahaan
tersebut, kita akan melihat peranan teori akuntansi dalam mernahami aktivitas
yang dilakukan oleh pelaku bisnis di bursa efek.
Setelah rnernpelajari rnodul 2 diharapkan mahasiswa dapat ,nenjelaskan
penyusunan teori akuntansi dan penerapan teori kedalam regulasi. Secara
khusus mahasiswa dapat menjelaskan:
I. pendekatan pragmatik ke dalam pengembangan teori akuntansi
2. kritik terhadap pendekatan biaya historis sebagai model teoritis
3. teori-teori pendapatan norrnatif dan pendekatan keputusan-
keberrnanfaatan ke daJam teori akuntansi
2. 2 TEDRI AKUNTANSI e

4. konstruksi teori positif


5. alternatif pendekatan naturalis dan pentingnya ontologi
6. kesalahan persepsi yang berhubungan dengan pendekatan terhadap
penelitian-penelitian akuntansi
7. teori-teori mengenai regulasi yang relevan dengan akuntansi dan
auditing
8. teori-teori rnengenai regulasi yang diterapkan kedalam praktik akuntansi
dan audit
9. kerangka regulasi untuk pelaporan keuangan
I 0. struktur institusional dan penetapan standar akuntansi dan audit

Saudara mahasiswa, untuk dapat mernaharni materi pada modul 2 ini,


anda tidak perlu membaca modul I terlebih dahulu. Namun kami
menyarankan agar anda dapat membaca modul secara berurutan agar anda
memperoleh pemahaman yang kornprehensif. Perkirakan waktu yang
digunakan untuk membaca dan memahami modul 2. Mulailah dengan
membaca kegiatan Belajar I terlebih dahulu. Berhentilah sejenak pada setiap
akhir sub judul dan pastikan anda telah memahami setiap bagian sebelum
beranjak ke sub judul berikutnya. Kerjakan latihan mengenai materi pada
setiap Kegiatan Belajar dan tes formatif pada setiap akhir Kegiatan Belajar.
• EK51441 5/MCDUL. 2 2.3

KEGIATAN BELA.JAR 1

Konstruksi Teori Akuntansi

audara mahasiswa, sebagaimana telah disampaikan pada pendahuluan


S modul 2, materi yang akan kita bahas dalam kegiatan belajar I antara lain
adalah berbagai pendekatan kedalam teori akuntansi. Tahukah anda, apakah
yang dimaksud dengan pendekatan dalam teori? Jika kita ingin mernpelajari
teori akuntansi, maka cara yang paling rnudah adalah terlebih dahulu
mengelompokkan teori-tcori tersebut berdasarkan asumsi-asumsi yang
melandasinya. Beberapa pengelornpokkan teori yang dikenal antara lain
prakrnatik, sintaktik, semantik, nonnatif, positif dan naturalis. Apakah
perbedaan dari pengelompokkan teori-teori tersebut?
Pendekatan prakmatik didasari oleh observasi atau pengamatan terhadap
perilaku akuntan atau mereka yang menggunakan informasi yang dihasilkan
oleh akuntan. Pendekatan sintaktik berlandaskan pada argumentasi logis
berdasarkan pada kumpulan premis-pre,nis. Pendekatan semantik dilandasi
oleh bagaimana suatu teori dihubungkan dengan fakta atau kejadian-kejadian
nyata. Adapun pendekatan normatif merupakan perpaduan antara pendekatan
semantik dan sintaktik. Sedangkan pendekatan positif dilandasi oleh
pengujian suatu hipotesis atau dugaan sementara terhadap fakta atau
peristiwa. Cobalah untuk mencari contoh-contoh penelitian akuntansi yang
telah dilakukan sebelumnya, kemudian kajilah kira-kira pendekatan teori
apakah yang digunakan dalam penelitian tersebut.

A. TEORIPRAGMATIK

Teori-teori pragmatik dibagi menjadi 2 kelompok yakni, pendekatan


pragmatik deskriptif dan pendekatan pragmatik psikologis.
Pendekatan pragmatik ke dalarn teori akuntansi terrnasuk kedalarn
pendekatan induktif - yakni pendekatan yang didasari pada pcngamatan
secara terus menerus terhadap perilaku akuntan dalam rangka untuk
mengadopsi prosedur-prosedur dan prinsip-prinsip akuntansi. Dengan kata
lain, sebuah teori dapat dikembangkan dari pengamatan kita terhadap
2.4 TEDRI AKUNTANSI e

perilaku para akuntan bagaimana mereka bertindak dalarn berbagai situasi.


Teori ini dapat diuji dengan cara rnengamati apakah para akuntan berbuat dan
bertindak sesuai dengan teori. Sterling menggunakan pendekatan ini dengan
sebutan pendekatan antropologi.

Pendekatan pragmatik deskriptif bisa jadi merupakan pendekatan yang


paling tua dan paling universal digunakan dalam mernbangun teori akuntansi.
Sampai saat ini pendekatan ini cukup populer digunakan untuk mernpelajari
ketrampilan akuntansi, bagaimana seorang akuntan dilatih untuk menjadi
akuntan yang trampil dan handal.
Namun demikian, pendekatan ini tidak terlepas dari kritik. Kekurangan
pendekatan pragmatis deskriptif antara lain:
I. Pendekatan pragmatis deskriptif tidak memasukkan judgement analitis
atas kualitas dari tindakan para akuntan. Tidak ada suatu penilaian atau
assesment apakah para akuntan sudah bertindak yang benar dan
semestinya
2. Pendekatan pragmatis deskriptif tidak memberikan teknik-teknik
akuntansi untuk di uji lebih lanjut sehingga teknik-teknik yang
dihasilkan cenderung tidak berubah. Sebagai contoh, kita hanya
,nengamati metode yang digunakan para akuntan dalam praktik
akuntansi dan kemudian mengajarkannya pada para siswa. Kemudian
para siswa ini di kemudian hari menjadi akuntan, dan kita akan
mengamati perilaku mereka unruk diajarkan kepada siswa generasi
berikutnya, dan seterusnya.
3. Pendekatan pragmatis deskriptif hanya berfokus pada perilaku para
akuntan - tidak mengukur unsur-unsur yang dirniliki perusahaan seperti
aset, kewajiban dan keuntungan. Dalam pendekatan pragmatis deskriptif
kita tidak memperhatikan fenomena akuntansi yang bersifat semantik.

Sterling berpendapat bahwa teori akuntansi seharusnya memperhatikan


fenomena atau geja1a-geja1a akuntansi, bukan prakrik-praktik yang dilakukan
oleh para akuntan. Sama halnya ketika teori fisika memperhatikan fenornena
atau peristiwa yang terjadi, bukan ,nemperhatikan praktik-praktik yang
dilakukan fisikawan. Sterling menyimpulkan bahwa pendekatan pragmatis
kurang sesuai diterapkan pad a konstruksi teori akuntansi. Menurutnya, teori
• EK51441 5/MCDUL. 2 2.5

nonnatif lebih cocok, yakni bagaimana seharusnya akuntansi dilakukan


bukan sekedar menjelaskan praktik-praktik dunia nyata.
Jika pendekatan pragmatik deskriptif menitikberatkan pada pengamatan
terhadap perilaku para akuntan, maka pendekatan pragmatik psikologis
berusaha untuk mengamati respons para pengguna output yang dihasilkan
oleh para akuntan seperti infonnasi keuangan. Reaksi yang diambil para
pengguna dijadikan alat bukti bahwa suatu infonnasi keuangan bermanfaat
dan mengandung informasi yang relevan. Permasalahan dari pendekatan
pragmatik psikologis adalah bahwa para pengguna informasi keuangan ini
tidak sama reaksinya, terkadang reaksi mereka tidak logis, terkadang mereka
bahkan tidak bereaksi sebagairnana mestinya. Kekuarangan ini dapat diatasi
dengan cara lebih memfokuskan pada teori-reori keputusan dan rnenguji teori
pada sampel yang lebih besar daripada memfokuskan diri pada respons
individual.

B. TEORI SINTAKTIK DAN SEMANTIK

Para ahli telah mengkritisi pendekatan ini. Mereka berpendapat bahwa


Salah satu contoh teori sintaktik adalah teori biaya historis tradisional.
lntrepretasi dari teori tersebut dalam teori semantik bahwa yang dimaksud
dengan input dari sistem adalah transaksi dan pertukaran yang dicatat
kedalam voucher, jurnal dan buku besar perusahaan. Pencatatan ini kemudian
dimanipulasi baik dibatasi maupun disimpulkan alas dasar ternpat dan asumsi
teori biaya historis. Sebagai contoh, kita asumsikan tingkat kenaikan harga
atau inflasi tidak dicatat dan nilai pasar dari aset dan kewajiban diabaikan.
Kita kernudian menggunakan sistem ak:untansi pencatatan double-entry dan
prinsip-prinsip biaya historis dalam rangka menghitung untung rugi dan
posisi keuangan perusahaan. Dalil-dalil tunggal kemudian diverifikasi setiap
kali laporan keuangan diaudit dengan cara mencek perhitungan dan
manipulasi yang dilakukan. Namun demikian, para akuntan jarang diaudit
mengenai bagaimana orang-orang menggunakan jasa mereka (sebuah uji
pragrnatis) atau mengenai apa yang mereka maksudkan (sebuah uji
semantik). Dengan cara ini teori biaya historis dikonfirmasi.
Teori ini hanya mengandung isi semantik sebagai bagian dari input.
Tidak ada suatu kegiatan nyata untuk membuktikan suatu hasil dari
perhitungan, misalnya laba atau total aset. Angka-angka ini tidak diamati
2.6 TEDRI AKUNTANSI e

dan sekedar sebagai penjumlahan dari keseimbangan neraca, sementara itu


proses audit hanyalah sebagai penghitungan kembali. Proses audit
mernverifikasi input atas dasar pengujian dokumen dan pencekkan kalkukasi
matematis. Namun demikian proses audit tidak memverifikasi hasil akhir. Ini
berarti bahwa meskipun laporan akuntansi disiapkan sedemikian rupa dengan
menggunakan sintaksis atau kalimat yang sempurna namun dalam prakteknya
mengandung arti yang kecil.

Simaklah contoh pernyataan berikut ini.

Bonus telah mencairkan pembekuan upah


0/eh Sue Mitchell

Metcash telah melakukan pembekuan gaji karyawan danfee para direktur


non-eksekutif namun telah mernbujuk para eksekutif senior perusahaan
tersebut dengan menawarkan pembayaran masa kerja jangka panjang
sebesar I juta dolar. Pembayaran masa kerja jangka panjang ini bersifat
kondisional jika Metcash mencapai pendapatan 8o/o dalarn kenaikan
pendapatan per lembar saham selama 5 tahun ke depan. Sementara itu
dibandingkan dengan penawaran sebelumnya, pembayaran tersebut juga
bersifat kondisional namun dengan kenaikan pendapatan perlembar
saham rnasing-rnasing 12,So/o dan I 0%. Penurunan tingkat bonus untuk
masa kerja jangka panjang menggambarkan pertumbuhan Metcash yang
lambat setelah akuisisi oleh Foodlands sebesar 900 juta dolar pada tahun
2005. Metcash meningkatkan pendapatan per lembar saharn sebanyak
13,3% pada tahun 2009 dan diperkirakan pendapatannya akan terus
meningkat tahun ini.

Simber : The Australian Financial Peview, 31 July 2011

Artikel diatas menggarnbarkan reaksi pasar terhadap informasi


akuntansi. Setelah membaca artikel tersebut diatas, dapatkah anda jelaskan,
deskripsi diatas merupakan salah satu contoh pendekatan teori pragmatik,
sintaktis ataukah semantik? Diskusikan dengan teman-teman anda.

C. TEORI NORMATIF
• EK51441 5/MCDUL. 2 2.7

Era tahun J 950an dan J 960an merupakan era keernasan dari pendekatan
normatif dalam penelitian-penelitian akuntansi. Selarna masa ini para peneliti
di bidang akuntansi menaruh perhatian pada rekomendasi kebijakan dan apa
yang harus dilakukan daripada menganalisa dan menjelaskan praktik-praktik
yang diterima saat ini, Pendekatan normatif pada masa ini berfokus pada
darimana pendapatan murni atau Jaba (1r11e income /profit) untuk suatu
periode akuntansi berasal dan mendiskusikan jenis-jenis informasi akuntansi
yang bermanfaat untuk pengambilan keputusan. Teori mengenai pendapatan
murni (true income theory) berfokus pada pengukuran tunggal untuk
mengukur aset dan Jaba. Namun belum ada suatu kesepakatan mengenai
pengukuran yang tepat untuk nilai dan laba. Literatur pada periode ini
kebanyakan rnengulas tentang debat para akademisi mengenai kelebihan dan
kekurangan alternatif sistem pengukuran. Sementara itu pendekatan
kebermanfaaran keputusan (decision usefulness approaches) berasumsi
bahwa tujuan dasar dari akuntansi adalah untuk mernbantu proses
pengambilan keputusan para pengguna laporan keuangan dengan
mernberikan data akuntansi yang bermanfaat dan relevan. Misalya untuk
rnembantu para investor untuk memutuskan saham apa yang seharusnya di
beli, ditahan dan dijual. Pengujian kebennanfaatan yang telah dilakukan
adalah reaksi psikologis pragmatis terhadap data, sedangkan para ahli lainnya
berpendapat bahwa sernua pengguna laporan keuangan memiliki kebutuhan
yang sama terhadap data akuntansi.

Dalam kebanyakan kasus teori-teori mengena, kebennanfaatan


pengambilan keputusan akuntansi atau decision-usefullness theories
didasarkan pada konsep ekonomi klasik mengenai laba dan kekayaan (profit
and wealth) atau pengambilan keputusan rasional. Biasanya dilakukan
penyesuaian terhadap pengukuran biaya historis terhadap inflasi atau nilai
pasar dari aset, atau apa yang disebut dengan teori pengukuran akuntansi.
Teori kebermanfaatan keputusan ini didasarkan pada asumsi bahwa:
I. Akuntansi harus merupakan sistern pengukuran
2. Laba (profit) dan Nilai (value) dapat diukur secara tepat
3. Akuntansi keuangan bermanfaat untuk pengambilan keputusan ekonorni
4. Pasar bisa menjadi tidak efisien karena dapat dipengaruhi oleh para
akuntan yang kreatif
5. Akuntansi konvensional tidak efisien dalam hat informasi
2. B TEDRI AKUNTANSI e

6. Terdapat satu pengukuran laba yang unik

Asumsi diatas merupakan rekomendasi para ahli yang dianggap sebagai


sistem akuntansi ideal untuk menggantikan pendekatan biaya historis dan
belum banyak didasari oleh pengujian empiris.
Para peneliti dibidang nonnatif ini mencap pendekatan mereka terhadap
forrnulasi teori keilmuan dan pada umumnya didasarkan pada teori analitik
(sintaktik) dan empiris (induktif). Secara konsep teori normatif di era tahun
1950 an dan 1960 an memulai dengan pernyataan mengenai ruang lingkup
dan tujuan akuntansi, serta asumsi yang mendasari sistem dan definisi semua
konsep pokok. Ruang lingkup akuntansi jelas merupakan hubungan dengan
neraca dan laporan rugi laba tidak hanya terbatas pada elemen akuntansi
seperti akuntansi mengenai hutang saja. Akuntansi berhubungan dengan
semua pengguna laporan keuangan.
Para ahJi teori normatif juga berasumsi rnengenai bagaimana perusahaan
beroperasi berdasarkan atas apa yang mereka amati, prinsip-prinsip akuntansi
dan penjelasan logis mengenai apa yang dihasilkan oleh akuntansi juga
diuraikan. Kerangka deduktif konsisten dengan konsep analitis teori normatif.
Laporan keuangan harus menggambarkan apa yang dikatakan, dan harus
memiliki hubungan semantik dengan dunia nyata. Meskipun laporan
keuangan merupakan abstraksi dari kegiatan-kegiatan ekonomi seuatu
perusahaan, namun karena laporan keuangan menyimpulkan pergerakan dari
sumber daya ekonomi, maka laporan keuangan harus bersifat pragmatis
hanya sebatas pengganti dari pengalaman langsung. Pengujian pragmatis
adalah jika ketika kita mengamati laporan keuangan, maka pengguna laporan
keuangan harus bertindak seakan-akan rnereka bcnar-benar mengamati
peristiwa yang terjadi yang digarnbarkan oleh suatu laporan keuangan.
Meskipun metodologi ini mengandung pendekatan sintaktik dan semantik,
namun cenderung mengandung hubungan sintaktik, oleh karena itu disebut
dengan hipotetik-deduktif.
Sebuah pertanyaan penting dalam penelitian akuntansi terkait dengan
kebermanfaatan suatu data akuntansi. Apakah sekumpulan data kuantitatif
yang kita peroleh dari suatu peristiwa dan kejadian yang didasarkan pada
teori akuntansi bermanfaat bagi para pengguna laporan keuangan? Untuk
mencari jawabannya, maka data yang telah dihasilkan dari suatu sistern
akuntansi yang spesifik diambil dan menentukan apakah data-data tersebut
• EK51441 5/MCDUL. 2 2.9

membantu para pengarnbil keputusan menghasilkan keputusan keuangan


yang tepat. lni merupakan pendekatan Jangsung untuk menguji suatu teori
akuntansi. Gambar 2.1 berikut ini menggambarkan prosedur dimana para
pengambil keputusan menggunakan data akuntansi untuk memprediksi
kondisi perusahaan. Berdasarkan prediksi ini kemudian mereka memutuskan
apa yang harus dilakukan, misalnya membeli saham atau menjualnya.
Sistern Model Model
Akuntansi prediksi dari pengarnbi Ian
Perusahaan pengguna keputusan
pengguna

SJmber: Cildfrey, J. B.al., l'ccounting Theory 7th ed, halaman 25

Gambar 2. 1
Proses Pengambi I an Keput usan

Berdasarkan perspektif keilmuan, pendekatan kebermanfaatan keputusan


ini mengacu pada instrumen keuangan atau realisme, Usulan alternatif sistern
akuntansi harus berdasarkan kemarnpuan meramalkan yang bersifat positif
logis, atau disebut dcngan instrunientalism, Dengan kata lain sebuah teori
tidak mcrniliki kegunaan apapun kecuali hanya sebagai alat untuk
memprediksi atau meramalkan suatu kondisi. Friedman berpendapat bahwa
teori tidak dapat diuji hanya berdasarkan realisme yang diambil dari asumsi-
asumsi, teori dapat dinilai dari kekuatan peramalan. Namun demikian retap
saja masalah muncul dari pengujian teori ini. Pertama, jika peramalan
diverifikasi maka ha! tersebut hanya mernveririfikasi model peramalan yang
digunakan oleh pengguna, bukan model peramalan dari sistem akuntansi.
Tentu saja ada variabel lain disamping data akuntansi yang digunakan.
Kedua, jika keputusan yang diambil tepat, hal tersebut hanya memverifikasi
model keputusan, bukan model sistem akuntansi. Oleh karenanya sulit untuk
menginterpretasikan validitas suatu model akuntansi berdasarkan
pengambilan keputusan semata.
Sebaliknya, realisrne menekankan pada peran eksplanatori dari
keilmuan, yang bersifat membeberkan atau kebalikan dari prediksi.
Pandangan metodologi ini menekankan pada peran umpan balik akuntansi.
Pendekatan realisme akuntansi berarti bahwa agar teori akuntansi valid atau
absah maka harus ada lebih dari satu jenis instrurnen atau alat untuk
2.10 TEDRI AKUNTANSI e

mernprediksi. Selain itu juga harus ada penjelasan dari suatu realita yang
menjadi fenomena akuntansi. Dengan pendekatan ini, akuntansi rnemperoleh
kernarnpuan memprediksi, karena adanya urnpan balik relevan atau
penjelasan deskriptif mengenai apa yang telah terjadi. Kita juga dapat
rnernpertanyaan validitas logis dari penggunaan prediksi atau peramalan
(forecasting) sebagai pengujian saintifik bagi teori akuntansi dalarn
lingkungan yang dinamis dirnana banyak variabel yang tidak dapat
dikendalikan. Prediksi dalarn keilmuan akan lebih valid jika kita dapat
mengontrol variabel seperti tekanan, panas, berat, dan sebagainya. Jika kita
tidak dapat mengendalikan variabel dalam Jingkungan ekonomi seperti
inflasi, tingkat suku bunga dan tingkat kepercayaan konsumen, maka prediksi
atau peramalan harus dilakukan secara statistik, sepanjang bukti-bukti yang
mendukung prediksi dapat terwakili. Artikel berikut ini adalah suatu
komentar mengenai bagaimana teori akuntansi dihasilkan, kemudian diterima
untuk selanjutnya diimplementasikan.

Kontroversi IFRS

Penggunaan International Financial Reporting Standards atau IFRS oleh otoritas


lokal lnggris rcsmi diumumkan sejak I April 2010. Menurut penulis artikel ini,
Richard Murphy, lFRS tidak cocok untuk diterapkan oleh otoritas lokal lnggris.
Alasannya sederhana. lFRS dirancang untuk menghasilkan apa yang disebut oleh
lASB (international Accounting Standard Board) sebagai informasi keputusan
yang bermanfaat. IASB mendefinisikan sebagai infonnasi keputusan yang
bcrrnanfaat karena dibutuhkan oleh investor untuk memutuskan membcli atau
menjual saharn tertentu. Mereka tidak mernpertimbangkan adanya alasan lain
yang patut diperhitungkan selain pelaporan keuangan. Hal itulah mengapa fokus
lFRS tclah bcrgcscr dari praktik-praktik akuntansi yang ditcrima umum
(Generally Accepted Accounting Practice/GAAP) di lnggris yang
menitikberatkan pada pelaporan laba kearah pelaporan rnengenai perubahan nilai
pada neraca. GAAP di lnggris sebelumnya adalah prinsip akrua\ yang berupaya
menandingkan transaksi pada suatu periode untuk rnengukur apa yang telah
terjadi pada suatu skala waktu. Neraca hanya merupakan salah satu pengukuran
saja dalam proses ini. Jadi GAAP mengandung pelayanan, kinerja keuangan, nilai
dari uang dan kegiatan dari waktu ke waktu. Sebaliknya lFRS mengukur nilai
pada satu titik waktu dan rnembandingkannya dcngan nilai pada titik waktu yang
lain. Perbedaannya terletak pada hasil dari suatu periode. Pada lFRS neraca
menjadi dominan, setelah itu baru laporan rugi laba karena diasu,nsikan bahwa
keterlibatan investor relatif singkat (biasanya kurang dari I tahun). Oleh
karenanya lFRS tidak menekankan pada pelayanan dan kinerja dari waktu ke
waktu, dimana hal ini tidak sesuai untuk diterapkan pada otoritas lokal yang
melavani kepentinzan publik.
• EK51441 5/MCDUL. 2 2. 11

Slmber: Rchard M.Jrphy, Tax and Corporate Accountability, www.


taxresearch. org. uk.

Berdasarkan kutipan artikel diatas, mengapa IFRS harus


diimplementasikan pada otoritas Jokal di Inggris? Apakah keputusan tersebut
bersifat saintifik atau non saintifik? Diskusikan dengan teman-teman anda.

C. TEORI POSITIF

Selama periode I 970an teori akuntansi kembali pada metodologi empiris


yang mengacu pada metodologi positif. Positivisme atau empirisme berarti
bahwa menguji atau menghubungkan hipotesa atau teori akuntansi kembali
pada pengalarnan dan fakta-fakta dari dunia nyata. Penelitian akuntansi aliran
positif pertarna kali berfokus pada pengujian empiris dari asumsi-asumsi
yang dibuat oleh para ahli beraliran normatif. Misalnya dengan menggunakan
kuesioner dan teknik survey lainnya, perilaku atas kebermanfaatan teknik
akuntansi yang berbeda ditentukan. Pendekatan yang sering digunakan
adalah survey dalam menjaring opini para analis keuangan, pegawai bank
dan akuntan mengenai kebermanfaatan metode akuntansi yang berbeda yang
digunakan untuk pengambilan keputusan, seperti mernprediksi pailit, atau
menentukan membeli dan menjual saham), Pendekatan lain adalah untuk
menguji pentingnya output yang dihasilkan oleh akuntansi di pasar.
Pengujian dirnaksudkan apakah peningkatan akuntansi meningkatkan
efisiensi infonnasi di pasar modal, apakah laba merupakan determinan
penting dalam penilaian harga saham, apakah biaya untuk mernperoleh data
akuntansi sesuai dengan keuntungan yang diperoleh, apakah penggunaan
teknik akuntansi yang berbeda berakibat pada nilai yanag berbeda.
Saat ini kebanyakan teori positif menekankan pada penjelasan alasan
atas prak:tik-praktik akuntansi saat ini dan memprediksi peran akuntansi dan
infonnasi yang berhubungan dalam keputusan ekonomi para individual,
2.12 TEDRI AKUNTANSI e

perusahaan dan pihak-pihak lain yang berkontribusi pada jalannya pasar dan
ekonomi. Penelitian ini ,nenguji teori bahwa asumsi informasi akuntansi
merupakan komoditas ekonomi dan politik, dan orang-orang bertindak atas
kepentingan pribadi. Teori akuntansi positif (Positive Accounting
Theory/PAT) mengungkap pertanyaan seperti: Apakah perusahaan rnerniliki
alternatif mernbiayai aset jika aturan mengenai pembiayaan dengan leasing
berubah? Perusahaan mana yang cenderung menggunakan metode depresiasi
garis lurus dibandingkan dengan metode penghapusan saldo, mengapa? Teori
yang digunakan untuk menjawab pertanyaan ini berkisar dari rnotivasi para
manajer untuk mernaksimalkan bonus yang diperoleh dari keuntungan
perusahaan, motivasi para manajer untuk rnenghindari kerugian yang
disebabkan karena hutang yang berakibat pada menurunnya biaya hutang,
atau motivasi mereka untuk rnenggunakan teknik akuntansi da}am
mengalihkan perhatian dari keuntungan tinggi seandainya keuntungan akan
menarik perhatian publik dan pengawasan pemerintah, dan mungkin beban
pajak yang lebih besar.
Perbedaan utama pendekatan normatif dan positif dalam akuntansi
adalah bahwa pcndekatan nonnatif bersifat preskriptif sedangkan pendekatan
positif bersifat deskriptif, Pendekatan norrnatif, seperti dokter yang mernberi
resep, menyarankan bagaimana para akuntan harus berperilaku dalam
mencapai hasil yang diyakini baik dan benar secara moral. Sementara
pendekatan positif tidak memberi resep namun lebih menjelaskan bagaimana
perilaku orang-orang (biasanya pembuat dan pengguna inforrnasi keuangan)
atau mernprediksi perilaku mereka terlepas dari benar atau salah. Meskipun
penganut kedua pendekatan ini saling bertolak belakang, namun pada
kenyataannya kedua pendekatan ini dapat sating melengkapi. PAT dapat
membantu mernberikan pernahaman tentang peran teori akuntansi, dimana
pada akhirnya dapat membentuk basis pengembangan teori normatif dalam
rangka mengembangkan praktik-praktik akuntansi.

E. PERSPEKTIF LAIN DALAM TEO RI AKUNTANSI

Dalam pembahasan sebelurnnya kita telah mengetahui bagaimana suatu


teori diformulasikan dengan ,nenggunakan teori saintifik. Kita mernulainya
dengan sebuah teori berdasarkan pengetahuan sebelumnya, atau yang kita
kenal dengan konstruksi teori saintifik yang diterima. Ketika kita mengamati
• EK51441 5/MCDUL. 2 2. 13

perilaku di dunia nyata yang tidak sesuai dengan teori, kita anggap isu dalam
penelitian tersebut sebagai anomali dan menggambarkannya sebagai
pertanyaan penelitian yang harus dijelaskan. Kita membangun teori untuk
menjelaskan perilaku yang kita amati dan menggunakan teori tersebut untuk
menghasilkan hipotesis atau dugaan yang dapat diuji sesuai dengan teori
yang berlaku. Kita kernudian menentukan prosedur pengumpulan data,
apakah dengan rnenggunakan teknik maternatis atau statistik, k.ita kernudian
memvalidasi dugaan sementara untuk diuji. Pendekatan ini memiliki asumsi
bahwa dunia untuk diteliti merupakan obyek nyata yang mernungkinkan
pengujian statistik skala besar.Penelitian jenis ini menghasilkan hipotesis
yang kemudian dikornbinasikan untuk mernberikan pemaharnan yang lebih
dalarn atau prediksi akuntansi yang lebih baik. Asumsi yang digunakan ini
merupakan suatu teori yang baik dalam kondisi perusahaan dan industri
konstan dari waktu ke waktu.
Pendekatan penelitian ini umurnnya dianggap sebagai pendekatan
saintifik yang digunakan oleh banyak peneliti di bidang akuantansi dan
dipublikasikan di banyak jurnal akuntansi ternama, Penting untuk diingat
bahwa pendekatan ini didasarkan pada asumsi-asumsi ontologis, yakni cara
kita rnernandang dunia, dimana terdapat epistemologi, yakni cara kita
rnemperoleh pengetahuan, yang berbeda dan metode penelitian yang berbeda
pula. Hal ini mernpengaruhi jenis-jenis permasalahan penelitian dan hipotesis
yang akan diuji. Para peneliti akuntansi ini perlu mengenali asumsi yang
mendasari penelitian mereka dan apakah terdapat alternatif pendekatan
penelitian yang lebih cocok. Banyak peneliti saat ini meyakini bahwa
pendekatan penelitian yang sesuai sangat tergantung dari sifat pertanyaan
penelitian yang dipertirnbangkan.
Metode saintifik dikritisi sebagai penelitian statistik berskala besar yang
berupaya mengurnpulkan semuanya menjadi satu. Hipotesis yang didasarkan
pada penggunaan harga pasar saham atau survey dianggap rnenjauhkan
penelitian akuntansi dari dunia para praktisi akuntansi. Beberapa peneliti
menyarankan fokus penelitian yang bersifat naturalis lebih pantas untuk
rnemperoleh pengetahuan mengenai perilaku akuntansi dalam konteks yang
lebih alamiah. Pemaharnannya adalah bagaimana k.ita dapat melakukan suatu
penelitian secara alamiah, Pendekatan ini memberikan dua implikasi yakni,
pertarna bahwa kita tidak rnerniliki keyakinan atas suatu teori, kedua
rnenekankan pada perrnasalahan yang dihadapi oleh perusahaan. Hal ini
2.14 TEDRI AKUNTANSI e

dapat terlaksana dengan pendekatan yang fleksibel menggunakan


pengamatan yang Jebih intens pada obyek dan rnenggunakan sedikit mungkin
analisis matematik, modeling, pengujian statistik, survey dan pengujian
laboratorium. Cara yang paling umum untuk rnelakukan penelitian naturalis
ialah dengan studi kasus dan lebih kerja lapangan yang lebih detail.
Perspektif penelitian jenis ini Jebih bersifat mikro karena ditujukan untuk
pernecahan rnasalah yang Jebih spesifik pada permasalahan perusahaan. Oleh
karenanya, hasil penelitian jenis ini sulit untuk ditarik kesimpulan yang
berlaku urnum, atau di generalisasikan.
Pendekatan naturalis dapat dibandingkan dengan penelitian akuntansi
saintifik untuk menyatukan hasil dari pengujian sejumlah hipotesis dalam
rangka membangun teori akuntansi yang berlaku umum. Penelitian naturalis
berangkat dari situasi dunia nyata yang spesifik. Tujuannya untuk menjawab
pertanyaan: Apakah yang sedang terjadi disini? Bukan untuk tujuan
memberlakukan suatu kondisi untuk diterima secara umum.
Hal ini tidak disepakati oleh Tomkins dan Groves. Mereka melihat
pendekatan penelitian naturalis lebih cocok untuk berbagai asumsi ontologi
yang bcrbeda. Asumsi ontologi yang berbeda ini mengacu pada gaya
penelitian yang berbeda dan mernpengaruhi pertanyaan penelitian yang
diteiiti. Sebagai contoh kita mungkin memandang akuntansi sebagai suatu
konstruksi sosial. Kita mungkin memahami apakah yang diyakini oleh orang-
orang, apakah yang mendasari suatu asumsi dapat berlangsung, atau bagian
mana dari suatu persepsi yang mengendalikan peran mereka. Hal ini
merupakan jenis-jenis pertanyaan yang mungkin diteliti dengan
menggunakan suatu ontologi subyektif.
Untuk memahami ontologi lebih jauh dan gaya penelitian yang berbeda
yang digunakan, kita gunakan klasifikasi yang digunakan oleh Tomkins dan
Groves serta Morgan dan Smircich, Mereka mengklasifikasikan asumsi
ontologi kedalam enarn kelas. Kategori I adalah pandangan obyektif
mengenai cara pandang melihat dunia nyata, dimana perilaku akan selalu
mengacu pada suatu set aturan perilaku dan hasil dari keputusan dan kegiatan
secara tinggi dapat diprediksi. Terkait dengan kategori I, sebagai contoh
peneliti berasumsi bahwa semua manajer bertujuan untuk mernaksimalkan
kekayaan pribadi dan mereka mengerti bagaimana menggunakan teknik
akuntansi untuk rnencapai tujuan mereka. Misalnya dengan cara
meningkatkan pendapatan pada pelaporan yang mereka buat, dengan
• EK51441 5/MCDUL. 2 2. 15

dernikian meningkatkan bonus yang akan mereka terima. Hal im


,nemungkinkan para peneliti untuk rnernprediksi rnetode akuntansi apa yang
akan digunakan oleh para manajer tersebut jika suatu regulasi akuntansi tidak
diikuti. Para peneliti meramalkan bahwa semua manajer berperilaku dalam
cara yang sama karena mereka memiliki cara pandang yang sama dan
,nemiliki preferensi yang sama atas suatu hasil. Ketika para peneliti
rnemandang dunia sebagai suatu yang konkrit atau nyata (kategori I) ha! ini
memungkinkan mereka untuk menggunakan pendekatan saintifik dan metode
statistik untuk menguji prediksi mereka. Pendekatan saintifik cocok jika
perilaku yang diteliti diprediksi secara sisternatis sesuai dengan model
perilaku dan kejadian.

Tabel 2. 1
KJasjfikasi asrms ontologi

Kategori Asumsi
I Realitas sebasai struktur konkrit
2 Realitas sebazai struktur oroses
3 Realitas sebazai bidanu kontekstual dari informasi
4 Realitas sebazai un kaoan simbolik
5 Realitas seba ai konstruksi sosial
6 Realitas seba ai nroveksi dari imaiinasi manusia
8.Jmber: Tomkins & G-oves, 'he everyday accountant and researching his
reality', Accounting 0-ganizations and S:Jciety dalam Godfrey, J
et. al, Account i ng Theory 71 h ed.

Jika kita melihat kolom kategori dari yang paling atas ke bawah, secara
bertahap kita melihat asumsi tentang 'konkrit' dimana kategori I
,nengasumsikan bahwa dunia itu nyata dan stabil, sementara kategori 6
rnernandang dunia sebagai kondisi yang tidak stabil dan sangat tergantung
dari cara pandang manusia. Dalam kategori 6 rnanusia tidak dituntut untuk
berperilaku sesuai dcngan aturan pcrilaku yang bcrlaku urnum, namun
diasumsikan sebagai hubungan yang kompleks dan model keputusan
individualistik. lndividu sendiri memiliki cara perpikir yang tidak sama,
karena individualisme dituntut seperti dalam kategori 6. Oleh karenanya
metode saintifik dan pengujian statistik tidak sesuai dengan asumsi dalam
2.16 TEDRI AKUNTANSI e

kategori 6. Meskipun individu dapat berperilaku secara rasional sesuai


dengan pemaharnan mereka dalam rnernandang dunia dan hasil yang
diharapkan dari kegiatan mereka, namun mereka tidak memiliki pemahaman
yang seragam mengenai bagairnana dunia bekerja dan mereka memiliki
ekspektasi yang berbeda dari kegiatan yang rnereka lakukan. Misalnya,
beberapa manajer cenderung untuk memaksimalkan kekayaan rnereka,
sernentara manajer yang lain cenderung untuk rnernaksimalkan kepuasan
kerja bawahannya, sedangkan manajer lainnya cenderung untuk
rnerninimalkan upaya kerja mereka. Pernaharnan mengenai keputusan sangat
tergantung dari pemahaman individu mengenai persepsi dan kecenderungan
mereka.
Kategori I sampai 3 lebih sesuai untuk digunakan dalam pendekatan
saintifik. Melalui pengamatan dan pengukuran, diasumsikan bahwa sesuatu
sudah tersedia, stabil dan terkait dengan suatu bagian kecil dari populasi yang
dapat digunakan untuk prediksi yang lebih akurat. Kategori 4 sampai 6,
Tomkins dan Groves berpendapat lebih sesuai digunakan dalarn penelitian
naturalis dan eksplorasi. Ketiga kategori ini biasanya disebut symbolic
interactionist, yang rnelihat dunia sebagai satu dunia yang sama dimana
individu rnernbentuk irnpresi yang berbeda-beda rnelalui proses interaksi dan
negosiasi. Mereka rneyakini bahwa interaksi dan sosialisasi rnernungkinkan
hanya melalui pertukaran atau saling berbagi interpretasi. Realitas bukanlah
bagian dari aturan interpretasi tetapi hanya merupakan pengertian yang
dihasilkan dari intrepretasi atas situasi dan kejadian yang mereka alami.
Menurut pendekatan saintifik, pengertian yang diyakini individu diasurnsikan
stabil atau tidak berubah. Sebaliknya dalarn pendekatan naturalis,
permasalahan akan diteliti dengan menitikberatkan pada pengalaman yang
dialarni oleh subyek penelitian dalam rangka rnemperoleh pemaharnan atas
suatu perrnasalahan. Proses ini rnengidentifikasi bahwa banyak bentuk yang
signifikan dari suatu perilaku sosial yang tidak berhubungan dengan variabel-
variabel yang ditentukan tetapi menghasilkan interaksi dalam sekelompok
orang.
Sebagairnana telah dijelaskan tadi, asumsi ontologi yang kita buat
rnengacu pada pendekatan epistemologi dan metode penelitian yang berbeda-
beda. Hal ini kernudian rnernpengaruhi jenis-jenis pennasalahan penelitian
dan hipotesis yang diujikan. Untuk rnernbantu anda memahami, berikut
• EK51441 5/MCDUL. 2 2. 17

perbandingan antara pendekatan saintifik dan naturalis yang dapat anda lihat
pada tabel 2.2.

Tabel 2.2
Perbandingan penelitian saintifik dan penelitian naturalis

Penelitian Saintifik Penelitian naturalis


Asumsi • Realitas konkret dan • Realitas dikontruksikan secara
Ontologis objektif sosial dan sebagai hasil dari
. .. . .
• Akuntansi adalah irnajmast rnanusia
realitas yang objektif • Akuntansi adalah realitas yang
dikontruksikan
Pendekatan • Perluasan dari ilmu • Bersifat holistik
Epistemologi pengetahuan • Kompleksitas dunia tidak dapat
• Reductionism diselesaikan dengan
• Menguji hipotesis reductionism
individual • Irreducible /a\VS
• Secara hukurn
,nemungkinkan
untuk diaeneralisasi
Metodologi • Terstruktur • Tidak terstruktur
• Berdasarkan teori • Tidak berdasarkan teori
sebelumnya sebelumnya
• Val idasi secara
emoiris
Metode • Formulasi model • Studi kasus
sintaktis • Eksplorasi dengan cara yang
• Induksi secara fleksibel
ernpiris untuk • Pengalaman atas kejadian atau
rnernbangun peristiwa
hipotesis
• Metode statistik yang
cocok
.
.9.Jmber: Godley, J., Accounting Theory 71 h ed .

F. PENDEKA TAN SAINTIFIK KE DALAM AKUNTANSI


2.18 TEDRI AKUNTANSI e

Telah terjadi kesalahpahaman mengenai penerapan pendekatan saintifik


kedalam akuntansi. Beberapa peneliti meyakini bahwa upaya penerapan
pendekatan saintifik kedalam akuntansi hanya akan menjauhkan para peneliti
akuntansi dengan para praktisi akuntansi. Hal ini sebenarnya bukanlah tujuan
dari pendekatan saintifik. Seorang ilmuwan adalah mereka yang
menggunakan metode saintifik dan oleh karenanya mereka kebanyakan
adalah peneliti. Profesi medis mernberikan satu contoh mengenai perbedaan
peneliti dan praktisi serta bagairnana penggunaan dan pengaruh metode
saintifik. Peneliti medis adalah ilmuwan, tetapi praktisi medis, rnisalnya
dokter bukanlah ilmuwan. Dokter merupakan alat medis, seorang yang
profesional dalam rnendiagnosa penyakit dan memberikan pengobatan.
Dokter sebagai alat medis ini merupakan kumpulan ilmu pengetahuan yang
diperoleh melalui penelitian saintifik oleh para peneliti medis. Namun
demikian, seperti juga bidang ilmu lain, penelitian saintifik belum dapat
menemukan sernua jawaban dari berbagai pertanyaan dan permasalahan
medis, beberapa kesimpulan yang telah diambil juga tidak semua disepakati
dan ada yang masih menimbulkan pro dan kontra. Kesimpulan dari sebuah
penelitian adalah gcncralisasi atau penarikan kesimpulan secara umum, tetapi
yang dihadapi para praktisi adalah kasus-kasus spesifik yang belurn tentu
dapat dengan tepat dan pasti dikonfirmasi dengan generalisasi tadi.
Berdasarkan alasan ini, penilaian praktisilah, dalam hal ini dokter, yang
penting untuk diterapkan sebagai alat rnedis. Praktisi dalam prakteknya
berperilaku secara saintifik atau keilmuan, dimana keilmuan mereka harus
mendukung diagnosis dan pengobatan yang dilakukan. Akuntan yang
rneyakini pendekatan saintifik menginginkan adanya bukti empiris dan
penjelasan yang logis untuk mendukung praktik-praktik akuntansi - oleh
karenanya praktisi dapat rnernberikan rekomendasi metode apa yang paling
sesuai untuk diterapkan pada situasi tertentu berdasarkan bukti-bukti dan
kejadian yang ada. Orang-orang pun akan Jebih menerirna pernyataan yang
didasari oleh bukti-bukti nyata ketimbang sekedar pernyataan yang
didasarkan pada rasional dan debat semata.
Kesalahpaharnan lainnya mengenai aplikasi pendekatan saintifik adalah
bahwa setiap individu menginginkan kebenaran absolut, dirnana hal tersebut
tidak mungk.in. Mereka yang tidak sependapat dengan pendekatan saintifik
dalarn rnemforrnulasi suatu teori menyatakan bahwa hal yang sia-sia saja
untuk mencari sesuatu yang tidak mungkin. Pendapat tersebut didasarkan
• EK51441 5/MCDUL. 2 2. 19

pada argumentasi bahwa pendekatan saintifik adalah suatu upaya untuk


rnencari kebenaran absolut. Pendekatan saintifik bukanlah pendekatan yang
sempurna tetapi merupakan penemuan manusia untuk mernbantu kita
mempertimbangkan apakah suatu pernyataan realistis atau tidak. Struktur dan
proses pendekatan saintifik dibuat berdasarkan prinsip bahwa tidak ada
seorangpun yang dapat mengklairn suatu kebenaran absolut dalam sains.
Suatu pernyataan atau teori dapat dik.atakan disepakati hanya jika para
ilmuwan dibidang tersebut dimana asal teori dibangun memutuskan bahwa
telah ada bukti-bukti yang meyakinkan, contohnya jika pengujian statistik
menunjukkan bahwa hasil yang diperoleh memiliki derajat kesalahan 5
persen. Sejarah ilmu pengetahuan mengungkapkan bahwa substitusi,
penyesuaian dan modifikasi suatu teori dibuat berdasarkan adanya bukti-
bukti baru.

G. ISU-ISU MENGENAI KONSTRUKSI TEORI AUDIT

Sebagaimana yang telah anda pelajari sebelumnya, audit adalah suatu


proses verifikasi yang diterapkan kedalam input dan proses akuntansi.
Auditor tidak memverifikasi output untuk mengkonfirrnasikan suatu
pengukuran ekonomi dari laba, namun lebih memberikan opini apakah
laporan keuangan yang dibuat sesuai dengan kerangka pelaporan yang
berlaku. Auditor mernberikan opini apakah suatu laporan keuangan wajar,
atau wajar tanpa syarat.
Secara urnum, konstruksi teori audit mengikuti perkembangan teori
akuntansi. Literatur terdahulu mengenai audit berfokus pada isu-isu dalam
pelaksanaan audit, seperti penekanan pada deteksi kecurangan, penemuan
kesalahan prinsip-prinsip akuntansi dan verifikasi akun. Pendekatan
pragrnatis dalam perkembangan teori audit mernberikan bukti dalam teks
sebelumnya yang menjelaskan proses dan prinsip-prinsip audit. Sebagai
contoh, konsep profesional skeptis berakar dari prinsip-prinsip yang berasal
dari kasus-kasus yang terjadi di abad 19 seperti Kingston Cotton Mill ( 1896)
dan London and General Bank ( 1985). Penilaian atas kasus Kingston Cotton
Mill mcndefinisikan tanggungjawab auditor atas deteksi kecurangan yang
rnerupakan hak yang diberikan sebagai wakil perusahaan untuk
bertanggungjawab menjaga perusahaan. Standar audit dalam prosesnya
berkembang dan diadaptasi dari waktu ke waktu berdasarkan konsep ini.
2.20 TEDRI AKUNTANSI e

Pada masa sekarang ini, standar audit tetap mengacu pada hak auditor untuk
menerima catatan dan dokumen sebagai bukti asli, dilanjutkan dengan
investigasi lebih Ianjut jika terdapat kondisi yang rneragukan.
Mautz dan Sharaf ( 1961) berupaya menarik kesimpulan dari berbagai
literatur menjadi suatu teori komprehensif mengenai audit. Motivasi mereka
rnenulis sebuah monograf berupaya untuk menjawab pandangan bahwa audit
adalah sebuah latihan praktis, bukan hanya tanpa teori tetapi juga audit tidak
membutuhkan pengembangan teoritis. Mereka beranggapan bahwa
permasalahan praktik dapat diselesaikan hanya dengan pengembangan dan
penggunaan teori. Studi rnereka rnenghasilkan delapan postulat sebagai
pondasi teori audit dan mengembangkan beberapa konsep dasar yang
kemudian menjadi sebuah teori. Konsep-konsep ini diidcntifikasikan sebagai
bukti, pemeliharaan audit, penyajian laporan yang wajar, independen dan
pelaksanaannya sesuai etika. Namun meskipun konsep-konsep ini terdapat
dalam standar dan regulasi audit, perkernbangan teori audit berjalan sangat
lamban.
Pengaruh era normatif dalam teori dan penelitian akuntansi juga
berpcngaruh pada teori audit. Awai tahun 1970an American Accounting
Association (AAA) mernbentuk komite konsep dasar audit untuk
menyelidiki peran dan fungsi audit, merekornendasikan proyek riset,
memeriksa permasalahan atas bukti-bukti, dan rnengeluarkan surat
perneriksaan dalarn ruang lingkup audit. Laporan yang dihasilkan
mengandung pernyataan norrnatif atas audit dengan menekankan pada
konsep-konsep yang harus dipelajari siswa, dan saran-saran penelitian yang
mengarah pada pernenuhan peran audit dalam masyarakat. Pernyataan
konsep dasar audit yang dihasilkan (ASOBAC) menekankan escnsi audit
sebagai pengumpulan dan evaluasi bukti tanpa pengembangan teori
sepenuhnya tentang bagaimana bukti-bukti digunakan dalam proses
pemikiran untuk mendukung opini auditor.
Perkembangan teori positif akuntansi (Positive Accounting Theory/PAT)
pada era I 970an diikuti dengan arah perubahan dalam teori audit. Dua aliran
riset berkembang, dimana keduanya bertumpu pada data empiris dan didesain
dalam kerangka positif atau saintifik. Para peneliti berfokus pada pemahaman
atas pengujian audit atau proses pertimbangan di level mikro. Penelitian ini
berupaya menjelaskan bagaimana para auditor mernbuat pertimbangan dan
keputusan sehingga perilaku para auditor ini dapat diprediksi ketika mereka
• EK51441 5/MCDUL. 2 2.21

diternpatkan dalam berbagai situasi. Salah satu aliran utarna dalam penelitian
audit empiris yang berkernbang pada rnasa ini menguji pertanyaan-
pertanyaan yang dipilih auditor dan faktor-faktor yang mempengaruhi tinggi
rendahnya honor yang diterima oleh para auditor. Penelitian ini lebih tertarik
pada kualitas audit yang dilakukan oleh auditor yang berbeda di berbagai
situasi yang berbeda. DeAngelo berpendapat bahwa kualitas audit secara
positif berhubungan dengan ukuran perusahaan audit karena perusahaan
auditor besar mengalami lebih banyak kehilangan dengan tidak melaporkan
pelanggaran yang diternukan dalam catatan klien rnereka. Oleh karenanya,
perusahaan audit besar berpotensi kehilangan lebih banyak klien
dibandingkan perusahaan audit kecil karena mengorbankan independensi
audit demi menyenangkan klien. Teori ini rnenjelaskan mengapa perusahaan
audit besar mendominasi pasar pelayanan audit. Simunic mengembangkan
sebuah teori untuk menjelaskan bahwafee atau bayaran atas audit didasarkan
pada karakteristik klien dan menggambarkan kekuatan hukum penawaran-
permintaan (supply-demand]. Literatur ini didasari pada konsep ekonorni dari
pasar yang efisien dan peranan auditor dalam menyelesaikan konflik antara
pernegang saham, manajer dan pemilik uang.

LATI HAN

Untuk mernperdalam pernahaman Anda mengenai materi di atas,


kerjakanlah latihan berikut!
I) Jelaskan bagairnana pendekatan pragmatik digunakan dalam teon
akuntansi !
2) Jelaskan intrepretasi dari teori biaya historis sebagai contoh dari teori
sintaktik ke dalam teori semantik!
3) Jelaskan perbedaan antara pendekatan norrnatif dan positif dalarn
akuntansi !

Petunjuk Jawaban. Latihan

I) Pada dasarnya pendekatan pragrnatik dikelompokkan kedalam


pendekatan pragmatik deskriptif dan pendekatan pragmatik psikologis.
2.22 TEDRI AKUNTANSI e

Pendekatan pragrnatik deskriptif bisa jadi merupakan pendekatan yang


paling tua dan paling universal digunakan dalarn rnernbangun teori
akuntansi. Pendekatan pragmatik ke dalam teori akuntansi termasuk
kedalarn pendekatan induktif yakni pendekatan yang didasari pada
pengamatan secara terus menerus terhadap perilaku akuntan dalam
rangka untuk mengadopsi prosedur-prosedur dan prinsip-prinsip
akuntansi. Dengan kata lain, sebuah teori dapat dikembangkan dari
pengamatan kita terhadap perilaku para akuntan bagaimana mereka
bertindak dalam berbagai situasi. Teori ini dapat diuji dengan cara
mengamati apakah para akuntan berbuat dan bertindak sesuai dengan
teori. Pendekatan 1n1 cukup populer digunakan rnisalnya untuk
mempelajari bagaimana seorang akuntan dilatih untuk menjadi akuntan
yang trarnpil dan handal.
2) Bahwa yang dimaksud dengan input dari sistern adalah transaksi dan
pertukaran yang dicatat kedalarn voucher, jurnal dan buku besar
perusahaan. Pencatatan ini kemudian disimpulkan atas dasar tempat dan
asumsi teori biaya historis. Misalnya, kita asumsikan tingkat kenaikan
harga atau inflasi tidak dicatat dan nilai pasar dari aset dan kewajiban
diabaikan. Kernudian sistern akuntansi pencatatan double-entry dan
prinsip-prinsip biaya historis digunakan dalam rangka rnenghitung
untung rugi dan posisi keuangan perusahaan. Dalil-dalil tunggal
kemudian diverifikasi setiap kali laporan keuangan diaudit dengan cara
mencek perhitungan dan manipulasi yang dilakukan. Namun dernikian,
para akuntan jarang diaudit mengenai bagaimana orang-orang
menggunakan jasa mereka (sebuah uji pragmatis) atau mengenai apa
yang mereka maksudkan (sebuah uji semantik). Dengan cara ini teori
biaya historis dikonfirrnasi.
3) Perbedaan utarna pendekatan nonnatif dan positif dalam akuntansi
adalah bahwa pendekatan nonnatif bersifat preskriptif sedangkan
pendekatan positif bersifat deskriptif. Pendekatan norrnatif, seperti
dokter yang mernberi resep, menyarankan bagairnana para akuntan harus
berperilaku untuk mencapai hasil yang diyakini baik dan benar secara
moral. Sernentara pendekatan positif tidak rnernberi resep narnun lebih
rnenjelaskan bagairnana perilaku orang-orang (biasanya pernbuat dan
pengguna inforrnasi keuangan) atau memprediksi perilaku mereka
terlepas dari benar atau salah. Meskipun penganut kedua pendekatan ini
• EK51441 5/MCDUL. 2 2.23

saling bertolak belakang, narnun pada kenyataannya kedua pendekatan


ini dapat saling melengkapi, PAT dapat mernbantu rnemberikan
pemahaman tentang peran teori akuntansi, dirnana pada akhirnya dapat
membentuk basis pengembangan teon normatif dalam rangka
rnengembangkan praktik-praktik akuntansi.

-D RANG Ku MAN�------------------

Pendekatan kedalam teori akuntansi terdiri dari pendekatan


prakmatik, sintatik, semantik, normatif, dan positif. Pendekatan
prakmatik didasari oleh observasi atau pengamatan terhadap perilaku
akuntan atau rnereka yang menggunakan inforrnasi yang dihasilkan oleh
akuntan. Pendekatan sintaktik berlandaskan pada argurnentasi Jogis
berdasarkan pada kurnpulan premis-premis. Pendekatan sernantik
dilandasi oleh bagaimana suatu teori dihubungkan dengan fakta atau
kejadian-kejadian nyata. Adapun pendekatan norrnatif rnerupakan
perpaduan antara pendekatan semantik dan sintaktik. Sedangkan
pendekatan positif dilandasi oleh pengujian suatu hipotesis atau dugaan
sernentara terhadap fakta atau peristiwa.
Perbedaan utarna pendekatan norrnatif dan positif dalarn akuntansi
adalah bahwa pendekatan norrnatif bersifat preskriptif sedangkan
pendekatan positif bersifat deskriptif. Pendekatan nonnatif, seperti
dokter yang memberi resep, menyarankan bagaimana para akuntan harus
berperilaku daJam mencapai hasil yang diyakini baik dan benar secara
moral. Sementara pendekatan positif tidak rnernberi resep namun lebih
rnenjelaskan bagairnana perilaku orang-orang (biasanya pembuat dan
pengguna inforrnasi keuangan) atau memprediksi perilaku mereka
terlepas dari benar atau saJah.

�'
� _ TES FORMAT IF l _
-

Pilihlah satujawaban yang paling tepat!

I) Pendekatan yang didasari oleh observasi atau pengamatan terhadap


perilaku akuntan atau mereka yang menggunakan informasi yang
dihasilkan oleh akuntan adalah ..
A. Pragmatik
2.24 TEDRI AKUNTANSI e

B. Sintaktik
C. Semantik
D. Naturalis

2) Perbedaan antara pendekatan sintaktik dan pendekatan semantik adalah


bahwa ...
A. pendekatan sintaktik berlandaskan pada argumentasi logis
sedangkan pendekatan semantik berdasarkan pada kumpulan
. .
prerrus-prerrus
B. pendekatan sintaktik dilandasi oleh bagaimana suatu teori
dihubungkan dengan fakta atau kejadian-kejadian nyata sedangkan
pendekatan semantik hanya dilandasi oleh teori
C. pendekatan sintaktik berlandaskan pada kumpulan premis-premis
sedangkan pendekatan semantik berdasarkan pada argurnentasi logis
D. tidak ada perbedaan diantara keduanya

3) Pendekatan yang dilandasi oleh pengujian suatu hipotesis atau dugaan


sementara terhadap fakta atau peristiwa adalah pendekatan ...
A. norrnatif
B. positif
C. historis
D. naturalis

4) Salah satu contoh teori sintaktik adalah ...


A. teori nilai tukar
8. biaya historis tradisional
C. sistern pencatatan double entry
D. perhitungan total aset

5) Pendekatan yang digunakan oleh para peneliti di bidang akuntansi untuk


merekornendasikan kebijakan dan 'apa yang harus dilakukan' yang
bermanfaat untuk pengarnbilan keputusan rnerupakan pendekatan ...
A. teori positif
B. teori pragmatis
C. teori normatif
• EK51441 5/MCDUL. 2 2.25

D. teori sintaktik

6) Teori kebermanfaatan keputusan dalam pendekatan normatif didasarkan


pada asumsi bahwa ...
A. Akuntansi harus rnerupakan sistem pengukuran
B. Pasar bisa menjadi tidak efisien karena dapat dipengaruhi oleh para
akuntan yang kreatif
C. Akuntansi konvensional tidak efisien dalarn hal informasi
D. Semua pernyataan benar

7) Berdasarkan asumsi ontologis, perbedaan antara pendekatan saintifik


dan pendekatan naturalis dalam akuntansi adalah bahwa ...
A. menurut pendekatan saintifik, akuntansi adalah realitas yang objektif
sedangkan menurut pendekatan naturalis akuntansi adalah realitas
yang dikonstruksikan
B. menurut pendekatan saintifik, akuntansi adalah realitas yang
dikonstruksikan sedangkan menurut pendekatan naturalis akuntansi
adalah realitas yang objektif sedangkan menurut pendekatan
natural is
C. menurut pendekatan saintifik, akuntansi adalah perluasan dari ilmu
pengetahuan sedangkan menurut pendekatan naturalis akuntansi
adalah hasil dari imajinasi manusia
D. menurut pendekatan saintifik, akuntansi menguji kompleksitas
individual sedangkan menurut pendekatan naturalis akuntansi adalah
perluasan dari ilrnu pengetahuan
8) Penelitian yang merniliki ciri-ciri terstruktur, didasarkan atas teori
sebelumnya dan telah melalui validasi secara empiris rnerupakan
penelitian ..
A. naturalis
B. saintifik
C. pragrnatik
D. preskriptif

9) Yang dimaksud dengan audit merupakan suatu proses ...


A. validasi yang diterapkan kedalarn input dan proses akuntansi
B. input dan proses akuntansi yang kemudian diverifikasi
2.26 TEDRI AKUNTANSI e

C. verifikasi yang diterapkan kedalarn input dan proses akuntansi


D. verifikasi dan validasi proses input - proses - output

I 0) sebuah teori dikembangkan atas dasar konsep ekonomi pasar untuk


menjelaskan bahwa fee atau bayaran atas audit didasarkan pada
karakteristik klien dan menggarnbarkan kekuatan hukum penawaran-
permintaan (supply-demand}. Teori ini dinyatakan oleh ...
A. Belkaoui
B. Godfrey
C. Hendriksen
D. Sirnunic

Cocokkanlah jawaban Anda dengan Kunci Jawaban Tes Formatif I yang


terdapat di bagian akhir modul ini. Hitunglah jawaban yang benar.
Kernudian, gunakan rurnus berikut untuk mengetahui tingkar penguasaan
Anda terhadap materi Kegiatan Belajar I.

Jumlah Jawaban yang Benar


Tingkat penguasaan = ----------- x I OOo/o
Jumlah Saal

Arti tingkat penguasaan: 90 - I 00% = baik sekali


80 - 89% = baik
70 - 79% = cukup
< 70% = kurang

Apabila mencapai tingkat penguasaan 80% atau lebih, Anda dapat


meneruskan dengan Kegiatan Belajar 2. Bagus! Jika masih di bawah 80%,
Anda harus mengulangi materi Kegiatan Belajar I, terutama bagian yang
belum dikuasai.
• EK51441 5/MCDUL. 2 2.27

KEGIATAN BELA.JAR 2

Pendekatan Tradisional dalam


Menyusun Teori Akuntansi

er' ujuan utama teori akuntansi adalah rnenyajikan suatu dasar dalam
-1 rnemprediksi dan rnenjelaskan perilaku serta kejadian-kejadian
akuntansi. Hal ini pun dengan asumsi bahwa teori akuntansi sudah ada. Teori
didefinisikan sebagai sekumpulan gagasan (konsep), definisi, dan dalil yang
menyajikan suatu pandangan sistematis tentang fenomena dengan
menjelaskan hubungan antarvariabel yang ada dan bertujuan untuk
rnenjelaskan serta mernprediksi fenornena tersebut (Kerlinger: 1964).
Pada awalnya harus diakui bahwa tidak ada teori akuntansi yang
komprehensif ketika itu, bahkan terdapat teori-teori yang berbeda dan
berkembang yang disajikan dalam sejumlah literatur. Banyak dari teori-leori
tersebut yang muncul karena dipakainya pendekatan-pendekatan yang
berbeda dalarn penyusunan teori akuntansi atau dari upaya pengembangan
teori yang sudah ada sebelumnya dan bersifat setengah jadi, daripada melalui
pengembangan suatu teori yang komprehensif. Teori akuntansi yang
berkembang dengan melanjutkan teori yang sudah ada, umumnya dihasilkan
melalui perbedaan keyakinan para peneliti dalam melihat baik "para
pengguna" data akuntansi maupun "lingkungan", dalam ha! bagaimana
seharusnya para pcngguna dan penyaji data akuntansi berperilaku. Perbedaan
ini menyebabkan (I) tidak ada satu pun pengaruh teori akuntansi keuangan
yang cukup memadai dalam mernenuhi spesifikasi pengguna lingkungan
yang luas secara efektif sehingga (2) yang ada dalarn literatur akuntansi
keuangan selama ini bukanlah teori akuntansi keuangan melainkan
sekumpulan teori yang dikumpulkan dari perbedaan-perbedaan dalam
spesifikasi pengguna lingkungan (AAA: 1977).
Walaupun kehadiran teori akuntansi berasal dari pengembangan teori
yang sudah ada, beberapa pencetus teori ini berupaya untuk membuktikan
bahwa teori akuntansi itu ada. Narnun demikian, ada dua pengecualian yang
perlu mendapat perhatian, yaitu Hendriksen menggunakan definisi "teori".
Berdasarkan definisi yang terdapat dalam karnus akuntansi, definisi "teori"
adalah sekumpulan hipotesis, konsep, dan prinsip-prinsip pragrnatis yang
2.28 TEDRI AKUNTANSI e

saling berkaitan, yang mernbentuk kerangka acuan umurn untuk suatu bidang
penelitian. Oleh karena itu, Hendriksen mendefinisikan teori akuntansi
sebagai sekurnpulan prinsip-prinsip luas yang (I) menyajikan suatu kerangka
acuan umum di mana praktik akuntansi dapat dinilai, dan (2) mengarahkan
pengernbangan praktik dan prosedur baru (Hendriksen: 1977).
Dalarn Kegiatan Belajar 2 ini kita akan membahas bagaimana suatu teori
akuntansi disusun dengan menggunakan pendekatan menurut Belkaoui dan
Hendriksen.

A. PENDEKATAN MENURUT BELKAOUI

Ada beberapa ha! yang dapat disimpulkan bahwa suatu teori akuntansi
adalah rnungkin apabila:
I. di dalamnya terdapat suatu kerangka acuan, seperti yang disarankan
Hendriksen;
2. mengandung tiga elemen, yaitu penyandian fenomena ke dalarn
penyajian secara simbolis; manipulasi atau penggabungan sesuai
ketentuan; dan penerjernahan kembali fenomena yang sesungguhnya,
seperti yang disaranakan McDonaJd.

Sebagaimana bidang ilmu lainnya, suatu metodologi juga diperlukan


dalam penyusunan teori akuntansi. Perbedaan opini, pendekatan, dan
penilaian di antara praktik dan penelitian akuntansi menyebabkan munculnya
dua metodologi, yaitu deskriptif dan normatif.
Dalam profesi akuntansi, ada keyakinan yang luas bahwa akuntansi
merupakan suatu seni yang tidak dapat diformalkan dan bahwa metodologi
yang digunakan secara tradisional dalam penyusunan teori akuntansi
merupakan sebuah upaya untuk menilai apa yang terjadi melalui penyusunan
praktek-praktek akuntansi. Sejurnlah teori dengan pendekatan ini yang
dinamakan akuntansi deskriptif atau teori akuntansi deskriptif. Pendekatan
akuntansi deskriptif telah dikritik oleh para pendukung metodologi nonnatif.
Teori akuntansi normatif berupaya untuk menyajikan lebih pada "apa yang
seharusnya' (ought to be), daripada "apa yang terjadi" (what is). Teori
dengan pendekatan ini dinamakan akuntansi normatif atau teori akuntansi
normatif (McDonald: 1972).
• EK51441 5/MCDUL. 2 2.29

Adanya risiko penyederhanaan yang berlebihan, dapat diasurnsikan


bahwa kompleksitas sifat fenornena dan isu-isu yang ada menyebabkan
kedua metodologi di atas diperlukan dalam penyusunan teori akuntansi.
Metodologi deskriptif berupaya untuk rnenilai sejurnlah praktik akuntansi
yang dianggap berguna dan rnetodologi normatif berupaya untuk menilai
sejurnlah praktik akuntansi yang seharusnya dapat digunakan. Beberapa
bentuk pendekatan deskriptif dalarn akuntansi, seperti Inventory of Generally
Accepted Accounting Principles for Business Enterprise oleh Paul Grady,
Accounting Principle Board (APB) Statement No. 4, serta hasil pekerjaan
Skinner dan ljiri (Grady: 1967).

Buku ljiri berbeda dengan usaha-usaha lain dalam penyusunan suatu


teori, dalarn hal buku tersebut tidak hanya bersifat deskriptif, namun juga
melakukan pengujian analitis terhadap akuntansi dengan melakukan:
I. penyelidikan maternatis untuk menguji kandungan struktural logika;
2. penyelidikan ekonornis untuk menguji apa yang diukur;
3. penyelidikan keperilakuan untuk menguji bagaimana akuntansi
dipraktikkan dan digunakan.

Ada suatu perbedaan yang diperoleh dari dua orientasi yang berbeda.
Yang satu disebut akuntansi operasional yang dirnaksudkan untuk
menyajikan informasi bennanfaat bagi keputusan manajemen dan investor,
terutama keputusan yang rnenyangkur alokasi sumber daya; lainnya disebut
akuntansi equitas yang dimaksudkan untuk menyatukan para pemilik atau
pemegang saharn dan pihak-pihak lain yang berkepentingan dari dalarn atau
luar organisasi, guna mencapai distribusi keuntungan operasi yang adil.

Walaupun belum ada satu pun teori akuntansi yang komprehensif,


namun berbagai teori akuntansi yang bersifat menengah atau setengah jadi
telah dihasilkan melalui sejurnlah pendekatan yang berbeda. Untuk menjamin
kejelasan, Belkaoui menyebutnya pendekatan tradisional untuk rnenyusun
teori akuntansi dan telah mendapatkan pada tahap penerimaan dalam
pendekatan teori akuntansi. Pendekatan yang dikemukakan oleh Belkaoui
tersebut adalah sebagai berikut.
I. Nonteoretis, praktis, atau pragmatis (informal).
2. Teoretis:
2. 3Q TEDRI AKUNTANSI e

a. deduktif
b. induktif
c. etis
d. sosiologis
e. ekonomis
f. ek.lektik.

I. Pendekatan Nonteoretis
Dalam pendekatan ini biasanya merupakan pendekatan pragmatis
(praktis) dan otoriter (otoritarian). Pendekatan pragmatis terdiri dari
penyusunan teori yang ditandai dengan penyesuaian terhadap praktik
sesungguhnya, yang bermanfaat untuk memberi saran solusi praktis. Menurut
pendekatan ini, teknik-teknik dan prinsip akuntansi seharusnya dipilih atas
dasar manfaatnya bagi pengguna informasi akuntansi dan keterkaitannya
dengan proses pembuatan keputusan. Kegunaan atau utilitas ,nempunyai arti
bahwa segala sesuatu yang tepat untuk menyajikan atau memudahkan tujuan
yang diinginkan (Fremgen: 1967).
Pendekatan otoritarian dalam penyusunan teori akuntansi, yang
umurnnya digunakan oleh organisasi profesi, terdiri dari penyajian sejumlah
peraturan praktek-praktek akuntansi. Karena pendekatan otoritarian juga
berupaya untuk menyajikan solusi praktik, pendekatan ini juga secara mudah
dapat diidentifikasi sebagai pendekatan pragmatis. Kedua pendekatan ini
berasumsi bahwa teori akuntansi dan reknik-teknik yang dihasilkan harus
didasarkan pada pemanfaatan secara rnaksirnal laporan keuangan, apabila
akuntansi diharapkan rnerniliki fungsi yang bermanfaat. Dengan kata lain,
suatu teori tanpa konsekuensi praktik adalah teori yang buruk
(Hendriksen; 1977).

2. Pendekatan teoretis

a. Pendekatan Deduktif
Pendekatan ini dalam penyusunan teori akuntansi akan dimulai dengan
adanya asumsi-asumsi dasar dan hasil penarikan konklusi yang bersifat logis
tentang suatu subjek dengan sejumlah pertimbangan. Dalam penerapannya di
bidang akuntansi, pendekatan deduktif dimulai dengan asumsi atau dalil
dasar akuntansi dan konklusi logis yang diperoleh dari sejumlah prinsip
• EK51441 5/MCDUL. 2 2.31

akuntansi untuk ,nanyajikan petunjuk dan dasar bagi pengernbangan teknik-


teknik akuntansi selanjutnya. Pendekatan ini bergerak dari kondisi yang
bersifat urnurn (asurnsi dasar tentang lingkungan akuntansi) ke kondisi
spesifik (perta,na, prinsip-prinsip akuntansi, dan kedua teknik-teknik
akuntansi). Apabila pada kondisi ini, kondisi dasar tentang lingkungan
akuntansi terdiri dari sejumlah tujuan maupun dalil, tahap-tahap yang
digunakan untuk menjalankan pendekatan deduktif terdiri dari:
I) penetapan tujuan-tujuan pelaporan keuangan;
2) pemilihan dalil-dalil akuntansi;
3) penentuan prinsip-prinsip akuntansi; dan
4) penge,nbangan teknik-teknik akuntansi.

b. Pendekatan lnduktif
Pendekatan induktif dalam penyusunan teori dimulai dengan serangkaian
penga,natan, kemudian pengukuran serta selanjutnya aktivitas untuk
memperoleh suatu konklusi. Apabila diterapkan dalam bidang akuntansi,
pendekatan ini dimulai dengan serangkaian pengamatan terhadap infonnasi
keuangan dari bisnis perusahaan dan selanjutnya akan diperoleh rumusan
gagasan serta prinsip-prinsip akuntansi dari pengamatan tersebut dengan
menggunakan dasar hubungan yang terjadi secara berulang.
Argumentasi induktif dikatakan membawa keterangan-keterangan yang
bersifat khusus (informasi akuntansi yang menggambarkan hubungan
berulang-ulang) ke suatu bentuk yang bersifat umum (dalil-dalil dan prinsip-
prinsip akuntansi). Pendekatan induktif dalam penyusunan teori mencakup
empat tahap berikut,
l ) Pencatatan seluruh pengamatan.
2) Penganalisisan dan pengelornpokan pengamatan untuk mendeteksi
adanya hubungan yang berulang (kesarnaan atau kemiripan),
3) Penginduksian asal mula konklusi-konklusi dan prinsip-prinsip akuntansi
dari pengarnatan-pengamatan yang menggambarkan hubungan secara
berulang.
4) Pengujian konklusi-konk)usi yang dibuat.

3. Pendekatan Elis
Bagian utama pendekatan etis terdiri dari konsep kewajaran (fairness),
keadilan (justice), keseimbangan (equity), dan kebenaran (truth). Konsep-
2.32 TEDRI AKUNTANSI e

konsep tersebut merupakan kriteria utama dari konsep Dr. Scott dalam
menyusun teori akuntansi (Scott: 1941 ). Scott mendefinisikan justice sebagai
perlakuan yang seimbang terhadap seluruh pihak yang berkepentingan, truth
sebagai pelaporan keuangan yang akurat dan benar tanpa adanya kesalahan
interpretasi, dan konsep fairness sebagai penyajian yang wajar, tidak bias,
dan tidak memihak.
Para akuntan sejak era Scott telah mernpertirnbangkan ketiga konsep ini
sebagai konsep yang sejajar. Di sisi lain, Yu beranggapan bahwa hanya
justice dan fairness saja yang merupakan norrna etis sedangkan truth
dipandang sebagai sebuah nilai pelaporan (Yu: 1976). Konsep fairness secara
implisit telah menjadi suatu etis; secara umurn konsep fairness menyatakan
bahwa pelaporan keuangan tidak dapat menjadi subjek pengaruh yang tidak
semestinya atau subjek penyimpangan. Fairness umumnya rnenyatakan
bahwa penyaji inforrnasi akuntansi harus berperilaku jujur dan menerapkan
etika bisnis serta rnenggunakan pertirnbangan-pertirnbangan akuntansi.
Fairness merupakan suatu pernyataan nilai yang diterapkan secara beragam
dalam akuntansi. Patillo menernpatkan fairness sebagai standar dasar yang
harus digunakan dalam menilai standar lainnya, sebab hanya standar inilah
yang bennakna "pertimbangan etis (ethical consideration)" (Patillo: 1965).

4. Pendekatan Sosiologis
Pendekatan sosiologis dalam penyusunan teori menekankan pada akibat-
akibat sosial yang ditimbulkan teknik-teknik akuntansi. Pendekatan ini
merupakan suatu pendekatan etis yang dasarnya merupakan suatu perluasan
konsep kewajaran yang dinamakan kesejahteraan sosial. Dalam pendekatan
ini, prinsip ataupun teknik akuntansi yang tersedia dievaluasi berdasarkan
kesesuaiannya dengan akibat-akibat yang dilaporkan oleh berbagai kelompok
masyarakat.
Dalam pendekatan ini secara implisit juga diharapkan bahwa data
akuntansi akan memberikan manfaat dalam pembuatan kebijakan yang
menyangkut kesejahteraan sosial. Untuk mencapai tujuan tersebut,
pendekatan ini rnengasumsikan adanya "nilai-nilai sosial yang rnapan" yang
dapat digunakan sebagai kriteria dalam penyusunan teori akuntansi. Mungk.in
sulit untuk mengidentifikasi penerapan pendekatan sosiologis secara
sempurna dalam penyusunan teori akuntansi, terkait dengan rnasalah
penetapan "nilai-nilai sosial" yang dapat diterima oleh seluruh masyarakat,
• EK51441 5/MCDUL. 2 2.33

dan terkait dengan identifikasi kebutuhan informasi yang diperlukan dalam


pembuatan kebijakan-kebijakan sosial.

5. Pendekatan Ekonomi
Pendekatan ekonomi dalam penyusunan teori akuntansi menekankan
pengendalian perilaku indikator-indikator ekonomi makro, yang diak.ibatkan
oleh berbagai praktik akuntansi. Jika pendekatan etis menekankan pada
konsep fairness dan pendekatan sosiologis pada konsep kesejahteraan sosial
maka pendekatan ekonomik menekankan pada konsep kesejahteraan
ekonorni secara umurn. Menurut pendekatan ini, pemilihan teknik-teknik
akuntansi yang berbeda tergantung pada pengaruhnya terhadap barang
ekonomi nasional.
Swedia merupakan contoh negara yang biasanya mengaitkan kebijakan
akuntansinya dengan kebijakan-kebijakan ekonomi makro lainnya (Mueller:
1967). Lebih jelasnya, pemilihan teknik-teknik akuntansi akan tergantung
pada kondisi ekonomi yang khusus. Sebagai contoh, metode Last In First Out
(LIFO) akan merupakan teknik akuntansi yang menarik selama periode
inflasi yang berkepanjangan daripada metode First In First Out (FIFO) atau
metode biaya rata-rata, sebab LIFO diasumsikan akan menghasilkan income
bersih tahunan yang lebih rendah, melalui nilai harga pokok produk yang
lebih tinggi karena inflasi.

6. Pendekatan Eklektik
Secara umum, penyusunan teori akuntansi dan pengernbangan prinsip-
prinsip akuntansi telah mengikuti suatu pendekatan eklektik, atau pendekatan
gabungan, daripada pendekatan secara tunggal yang disajikan di sini.
Pendekatan eklektik merupakan suatu hasil utarna berbagai upaya individu
dan profesi maupun organisasi pernerintahan dalarn partisipasinya untuk
menetapkan konsep-konsep dan prinsip-prinsip dalam akuntansi. Pendekatan
1n1 mengakibatkan munculnya pendekatan-pendekatan baru yang
diperdebatkan dalam literatur, seperti pendekatan regulatori, pendekatan
keperilakuan, dan pendekatan peristiwa, prediksi, serta positif.
Uraian tersebut di atas adalah beberapa pendekatan dalam penyusunan
teori akuntansi tradisional yang dikemukakan oleh Belkaoui. Di samping itu
ada juga beberapa pendekatan teori akuntansi yang dikemukakan oleh
Hendriksen. Definisi teori yang paling tepat untuk bidang akuntansi
2.34 TEDRI AKUNTANSI e

adalah:" ... seperangkat asas hipotesis, konseptual, dan pragrnatis yang terjalin
satu sama lain, yang mernbentuk suatu kerangka acuan untuk suatu bidang
pengetahuan (Hendriksen). Dengan demikian teori akuntansi dapat diartikan
sebagai penalaran logis dalam bentuk seperangkat asas atau prinsip yang
merupakan kerangka acuan umum untuk menilai praktek-praktek akuntansi
dan pedornan bagi pengembangan praktek-praktek dan prosedur yang baru.
Teori akuntansi dapat dipergunakan untuk menjelaskan praktek-praktek yang
sekarang berjalan. Akan tetapi, tujuan yang terutama dari teori akuntansi
adalah mengadakan suatu kerangka acuan untuk menilai dan
mengembangkan praktek-praktek akuntansi yang sehat.
Suatu teori umurn yang tunggal untuk akuntansi mungkin dapat
merupakan suatu tujuan jangka panjang. Akan tetapi, akuntansi hanyalah
sebagai suatu ilmu yang berdasarkan logika dan penelitian empiris masih
sangat muda maka paling banyak yang dapat dicapai pada tingkat ini adalah
mengembangkan beberapa teori dan subteori.

Tingkat-tingkat teori akuntansi menurut Hendriksen adalah sebagai


berikut.
a. Teori-teori akuntansi yang mencoba menjelaskan praktek-praktek
akuntansi rnasa kini dan meramalkan bagaimana tanggapan para akuntan
terhadap situasi-situasi tertentu atau bagaimana mereka akan melaporkan
peristiwa-peristiwa tertentu. Teori-teori ini berkenaan dengan struktur
daripada proses pengumpulan data dan struktur pelaporan data keuangan.
Teori-teori ini disebut teori sintaktik atau syntactical theories.
b. Teori-teori yang memusatkan perhatian kepada hubungan antara
fenornena (objek atau peristiwa) dengan simbol yang rnewakili atau
interpretasional (semantical theories atau interpretational theories).
c. Teori-teori yang menekankan perilaku atau akibat-akibat yang
ditirnbulkan oleh laporan keuangan terhadap keputusan yang diambil
oleh para pemakai laporan. Teori-teori ini disebut teori perilaku atau
teori pragmatis (behavioral theories atau pragmatic theories).

B. PENDEKA TAN PENYUSUNAN TEO RI AKUNTANSI MENURUT


HENDRIKSEN
• EK51441 5/MCDUL. 2 2.35

Sejalan dengan perkernbangan akuntansi yang lahir dari praktik yang


kernudian ditarik rnenjadi suatu teori sehingga dalam perrnulaannya
akuntansi lahir dari pendekatan induktif. Namun, dalam perkembangannya
saat ini melahirkan berbagai aliran dalarn metodologi penelitian akuntansi.
Hal ini sangat erat dengan perkembangan akan kebutuhan akuntansi baik
untuk dunia praktik maupun untuk pengembangan ilrnu,
Para akuntan telah mencoba banyak pendekatan untuk mernecahkan
pertanyaan-pertanyaan, seperti pertanyaan mengenai pengakuan pendapatan.
Dalarn modul ini akan digambarkan enam pendekatan, yaitu pajak, legal,
etika, ekonomi, perilaku, dan struktural. Teori akuntansi itu sendiri dapat
diklasifikasikan dengan berbagai cara, yaitu menurut tingkatannya (sintaktis,
semantis, pragmatis); rnenurur dasar pemikirannya (deduktif, induktif); atau
menurut sikap pendiriannya (normatif, positif). Setiap pendekatan terhadap
pendefinisian teori akuntansi memerlukan metode verifikasi yang berbeda.

Banyak pendekatan yang digunakan dalam upaya memecahkan


masalah-masalah dalam akuntansi, seperti yang terjadi dalam perusahaan.
Untuk itu dalarn uraian berikut 1111 dijelaskan sebagian dari
pendekatan-pendekatan dalam penyusunan teori akuntansi dari Hendriksen.
I. Pendekatan pajak.
2. Pendekatan legal.
3. Pendekatan etika.
4. Pendekatan ekonomi.
5. Pendekatan perilaku.
6. Pendekatan struktural.

1. Pendekatan Pajak
Masih banyak yang mempertanyakan keterkaitan Internal Revenue
Service (IRS) yang berlaku di Arnerika Serikat atau Undang-undang Pajak
yang berlaku di Negara kita (Indonesia) dapat digunakan sebagai pendekatan
dalam menyelesaikan masalah akuntansi. Pertanyaan tersebut terutama
muncul dari orang-orang pendatang baru dalarn bidang akuntansi. Namun
dernikian, pertanyaan tersebut suatu pertanyaan yang logis dan dapat diterima
karena ada beberapa perbedaan pendekatan antara akuntansi dengan
perpajakan. Secara umum perbedaan tersebut dapat dilihat pada skerna
berikut ini.
2.36 TEDRI AKUNTANSI e

UK Fiskal UU; SE: SK.MK Perbcdaan


Semcntara

Transaksi Bisnis

Pcrbcdaan
Tetap
UK Korncrsral SAK

Gambar 2.1
Perbedaan Laporan Keuangan RS<al
Misalnya, apakah undang-undang pajak rnernbolehkan apabila dalam
pengakuan pendapatan menggunakan cash basis. Dilema yang pertama dan
yang paling jelas dalarn pendekatan pengakuan pendapatan ini, bahwa
pendekatan ini mempersoalkan bagaimana Undang-undang Pajak sampai
pada kesimpulannya. Bila kita mengkaji asal mula teoretis akuntansi pajak,
kita akan segera menemukan bahwa tujuan-tujuan akuntansi pajak sangat
berbeda dengan tujuan-tujuan pelaporan keuangan (laba kornersial/
akuntansi). Undang-undang Pajak tidak begitu tertarik pada pengukuran
penghasilan suatu perusahaan, tetapi lebih tertarik dengan penetapan
besarnya penghasilan sebagai dasar untuk keperluan pajak. Akibatnya,
kesimpulan akuntansi pajak tidak relevan untuk keperluan kita (akuntansi
keuangan). Hal ini dikarenakan adanya perbedaan tujuan penyajian laporan
keuangan menurut pajak dengan menurut komersial atau menurut akuntansi.
lni bukan berarti bahwa berbagai undang-undang pajak penghasilan itu
tidak mempunyai dampak yang besar pada praktik akuntansi di banyak
bidang. Undang-undang itu penting dalarn mengangkat praktik akuntansi
yang pada umumnya digunakan rnenjadi praktik yang standar yang dipakai
perusahaan-perusahaan yang lebih baik pada saat itu. Hal ini menciptakan
suatu perbaikan dalam praktik akuntansi pada umumnya dan dalam
mempertahankan konsistensi. Sebagai contoh yang diatur dalam Undang-
undang pajak Tahun 2000 di Indonesia adalah penyusutan aktiva tetap dan
aktiva tidak berwujud, penilaian persediaan, serta pengakuan pendapatan dan
beban. Selain itu, ketentuan rnengenai penyusutan yang diatur dalam
peraturan perpajakan.
• EK51441 5/MCDUL. 2 2.37

Diterimanya metode FfFO dan Rata-rata dalam penilaian persediaan


yang diperbolehkan oleh Undang-undang Pajak Tahun 2000 di rnana dalarn
banyak kasus-kasus yang terjadi di pengadilan yang berhubungan dengan
undang-undang pajak telah banyak mempengaruhi perkembangan
konsep-konsep akuntansi. Sayangnya, aturan-aturan pajak penghasilan
mempunyai pengaruh yang merugikan pada teori dan prinsip akuntansi dalam
banyak bidang. Kecenderungan untuk rnenerima ketentuan pajak penghasilan
sebagai prinsip dan praktik akuntansi yang berlaku umum ini patut
disayangkan. Berikut ini adalah contoh-contohnya.
a. Setiap metode penyusutan yang dapat diterirna untuk keperluan pajak
juga dapat diterirna untuk keperluan akuntansi, tanpa mernperhatikan
apakah metode itu mengikuti atau tidak mengikuti teori akuntansi yang
baik dalam situasi yang bersangkutan.
b. LIFO harus digunakan untuk keperluan pelaporan keuangan jika metode
itu digunakan dalam laporan pajak.
c. Pos-pos yang seharusnya dikapitalisasi dalam laporan keuangan, tetapi
menurut peraturan perpajakan harus dibebankan pada tahun berjalan.
d. Peraturan perpajakan tidak rnengizinkan adanya cadangan (penyisihan).

Singkatnya, pengaruh pajak penghasilan badan terhadap akuntansi di


Amerika Serikat dan negara-negara lain memang besar, tetapi sebagian besar
bersifat tidak langsung. Peraturan perpajakan itu sendiri tidak menjadi
perintis jalan dalam pemikiran akuntansi. Walaupun peraturan pajak
penghasilan rnernpercepat dianutnya praktek-praktek akuntansi yang baik dan
karenanya menghasilkan analisis yang lebih kritis atas prosedur dan konsep
akuntansi yang sudah diterirna, dan undang-undang itu juga menjadi
penghambat dalarn mencoba menerima teori yang baik.

2. Pendekatan Legal
Pendekatan kedua terhadap akuntansi yang banyak dipakai para
pendatang baru untuk menganalisis situasi-situasi, seperti kasus yang terjadi
pada banyak perusahaan adalah dengan rnenyarankan untuk rnemperoleh
pendapat hukurn (legal). Tentu saja, seperti yang dikatakan sebagian orang,
suatu penjualan harus diakui bila hak milik legal berpindah. Sayangnya, cara
ini tidak menyelesaikan masalah segampang yang diharapkan orang karena
biasanya hak berpindah bila persidangan yang mengadili suatu kasus
2.38 TEDRI AKUNTANSI e

mernutuskan bahwa hak mernang sudah berpindah. Contohnya adalah


perkara ketika Penzoil mengklairn bahwa Texaco merampas Getty Oil dari
mereka setelah penjualan legal antara Getty dan Penzoil selesai. Texaco
menanggapi bahwa satu jabatan tangan saja tidak merupakan penjualan yang
sah atau dengan kata lain bukan merupakan perpindahan hak milik legal.
Sebagian besar pengarnat kasus ini tampaknya sependapat dengan Texaco.
Akan tetapi, pengadilan Texas ,neneruskan persidangan untuk mencari
keputusan bagi Penzoil. Akhirnya, Texaco rnenyelesaikan perkara ini di luar
pengadilan dengan membayar $3 milyar. Benarkah telah terjadi penjualan?
Argumen-argumen dari kedua pendapat masih sating bertarung dalam kasus
1111.

Banyak kasus hukum yang menyangkut sifat penghasilan. Misalnya,


perhatikanlah kasus Eisner Versus Macomber yang disidangkan di
Mahkamah Agung A.S. Tahun 1920. Yang dipermasalahkan adalah apakah
dividen saham itu penghasilan atau bukan. Charles Evans Hughes yang
tampil mewakili tergugat, menyatakan bahwa, "Sudah menjadi hakikat
penghasilan bahwa penghasilan harus direalisasi. Potensi saja tidak cukup.
Penghasilan menyiratkan pernisahan dan realisasi. Penambahan hutan
bukanlah penghasilan sampai hutan itu ditebang. Kenaikan nilai tanah karena
pertumbuhan dan kesejahteraan masyarakat bukanlah penghasilan sampai
kenaikan itu direalisasi. Dalam hal investasi, tidak ada penghasilan sampai
ada keuntungan yang terpisah dan terealisasi." Karena tidak ada uang tunai,
Hughes berpendapat, tidak ada penghasilan. Argumentasi ini diterima oleh
mayoritas Mahkamah (Hakim Brandeis, dalam penolakannya, menunjukkan
bahwa jika dividen saham dibebaskan dari pajak, manajemen akan
menerbitkan semua dividennya dalam bentuk saham, dan membiarkan
pemegang saham menguangkan saham-saham itu).
Kasus Jain yang membangkitkan minat adalah James Versus United
States. Kasus ini melibatkan seorang Jaki-laki yang menggelapkan $738,000
dari majikannya selama Tahun 1951 sampai 1954. IRS mengajukannya ke
pengadilan karena ia lalai tidak membayar pajak penghasilan atas keuntungan
yang diperoleh secara tidak halal itu. Hakim Whittaker berpihak pada James,
dengan menyatakan bahwa James tidak rnernpunyai penghasilan karena
seorang yang melakukan penggelapan "sedikit pun tidak mendapat hak, hak
milik, atau kepentingaa atas barang jarahannya". Yang ia ambil, menurut
hakim lebih bersifat pinjarnan. Dengan Jogika ini, apakah berarti bahwa
• EK51441 5/MCDUL. 2 2.39

perusahaan yang terlibat dalam penyelundupan narkotik tidak mendapatkan


penghasilan karena perusahaan itu tidak memegang hak legal atas uang yang
diperolehnya? Oleh karena, itu, haruskah perusahaan itu dibebaskan dari
pajak penghasilan?
FASB, dalam rnenetapkan suatu Kerangka Dasar Konseptual untuk
akuntansi, rnenyelidiki penggunaan hukum untuk menetapkan prinsip-prinsip
akuntansi. Mereka rnencatat bahwa dalam banyak situasi selalu ada rnasalah
ekonomi selain masalah legal. Para pengacara dan hakim mernandang konsep
properti dan konsep-konsep yang terkait dengan cara yang hampir sama
dengan cara para akuntan dan pengusaha mernandang aktiva, dan mereka
,nenghadapi kesulitan yang harnpir sama dalam hal definisi. Bahwa mereka
tidak selalu sarnpai pada kesimpulan yang sama sering mencerminkan fakta
bahwa para pengacara itu biasanya tertarik pada penghasilan yang tersedia
untuk pajak atau penghasilan yang tersedia untuk dividen dan bukan pada
penghasilan dalam pengertian suatu pertarnbahan nilai atau suatu ukuran
efisiensi operasional. Jadi ringkasnya, walaupun undang-undang memberikan
ban yak contoh yang dapat merangsang pernikiran mengenai masalah-masalah
dalam teori akuntansi, undang-undang jarang mcnjadi faktor yang
menentukan.

3. Pendekatan Etika
Pendekatan yang ketiga menanyakan apakah ada solusi yang etis bagi
dilema yang dihadapi para pengusaha? Apakah ada sesuatu yang harus
dilakukan manajernen? Apakah ini sesuatu yang lebih daripada sekadar
mengikuti seperangkat prosedur akuntansi yang berlaku umum? Dengan
menanyakan pertanyaan-pertanyaan ini dalam suatu bagian yang terpisah,
tidak berarti bahwa pendekatan-pendekatan lainnya tidak mempunyai
kandungan etika, dan juga tidak menyiratkan bahwa teori-teori etika
mengabaikan semua konsep lainnya. Pertanyaan etis yang fundamental ada di
jantung semua bangunan teori modern.
Pendekatan etika terhadap teori akuntansi menekankan konsep-konsep
keadilan, kebenaran, dan kewajaran (justice, truth, fairness). Yang menarik,
setiap konsep ini menernukan jalannya sendiri untuk sarnpai pada Kerangka
Dasar Konseptual yang diciptakan oleh FASB. Pertimbangan, seperti tidak
adanya kesengajaan untuk mernihak (bias) dan kejujuran penyajian
(representationat faithfulness) dianggap sebagai karakteristik yang perlu
2.40 TEDRI AKUNTANSI e

dalam sistern akuntansi yang andal. Netralitas, yang berarti bahwa infonnasi
tidak boleh dipoles agar rnernpengaruhi perilaku ke arah tertentu, adalah sifat
yang sangat penting dalam penetapan standar. Pertimbangan etika, dengan
kata lain rnempunyai pengaruh yang rneresap di seluruh aspek akuntansi.
Dalarn kasus khusus ini, kita dapat memulai dengan bertanya apakah
,nanajernen bersikap jujur kepada pernegang saharn dengan ,nencatat
transaksi-transaksi tersebut pada titik ini, atau kita dapat menanyakan yang
sebaJiknya, yaitu "Apakah manajemen jujur jika tidak mengakui pendapatan
pada titik ini?. Kita juga dapat bertanya apakah manajernen perusahaan
mengatakan yang sebenarnya, walaupun kebenaran dalarn akuntansi sukar
didefinisikan dan diterapkan".
Banyak orang tampaknya menggunakan istilah kebenaran dengan arti
"sesuai dengan fakta," yang ekuivalen dengan konsep "kejujuran penyajian",
Akan tetapi, tidak semua yang mengacu pada kebenaran dalam akuntansi
rnernpunyai definisi yang sarna rnengenai fakta. Sebagian mengacu pada
fakta akuntansi sebagai data yang objektif dan dapat diuji (verifiable). Jadi,
biaya historis rnerupakan fakta akuntansi bagi mereka. Bagi yang lainnya,
istilah kebenaran digunakan untuk mengacu pada penilaian aktiva dan beban
menurut ukuran ekonomi saat ini. Misalnya, seorang praktisi menyatakan
bahwa laporan keuangan menarnpilkan kebenaran hanya bila laporan itu
mengungkapkan nilai kini (current value) aktiva serta keuntungan dan
kerugian yang didapat dari perubahan nilai, walaupun kenaikan nilai harus
disebutkan sebagai kenaikan yang sudah direalisasi atau belurn direalisasi.
Banyak orang mengasosiasikan istilah kebenaran dengan dalil atau
pernyataan yang menurut mereka merupakan prinsip-prinsip yang sudah
mapan. Misalnya, banyak yang menganggap pengakuan keuntungan pada
saat penjualan aktiva rnerupakan pelaporan keadaan yang "sebenarnya".
Orang-orang yang sama juga beranggapan bahwa pelaporan suatu taksiran
kenaikan nilai aktiva, sebelurn penjualan adalah sebagai penghasilan biasa,
tidak mengandung kebenaran. Jadi, aturan yang rnapan mengenai pengakuan
pendapatan digunakan sebagai pedoman untuk menentukan kebenaran bukan
sebaliknya. Hal ini rnenyebabkan kebenaran laporan-laporan keuangan
tergantung pada keabsahan funda,nental aturan dan prinsip yang telah
diterirna yang rnenjadi dasar laporan-laporan itu. lni ,nerupakan fondasi yang
tidak rnernadai untuk mengukur kebenaran.
• EK51441 5/MCDUL. 2 2.41

4. Pendekatan Ekonomi
Dalam tahun-tahun terakhir ini, benar-benar telah terjadi ledakan riset
yang mengkaji kaitan antara penafsiran ekonomi dan data akuntansi.
Bagian-bagian berikut ini membeberkan tiga jalur yang berlainan dalam
mengambil pendekatan ekonomi terhadap akuntansi, yaitu rnakroekonomi,
mikroekonorni, dan sosial korporasi.

a. Makroekonomi
Pendekatan makroekonomi mencoba menjelaskan pengaruh prosedur
pelaporan alternatif pada pengukuran ekonomi dan aktivitas ekonomi pada
tingkatan yang lebih luas daripada perusahaan, seperti industri atau
perekonornian nasional.
Sebagian orang menginginkan lebih jauh lagi daripada sekadar
penjelasan dan mereka berpendapat bahwa salah satu tujuan akuntansi
haruslah rnengarahkan perilaku perusahaan dan individu ke arah pelaksanaan
kebijakan ekonorni nasional tertentu. Misalnya, sebagian orang berpendapat
bahwa tujuan-tujuan ekonorni nasional menghendak.i laporan akuntansi yang
memungkinkan dan bahkan mendorong dibagikannya dividen yang lebih
tinggi dan pengeluaran modal yang lebih besar dalam periode perekonomian
yang lesu serta ,nengurangi investasi dalam periode inflasi.
Walaupun sebagian besar negara melaksanakan kebijakan
makroekonorni melalui kebijakan moneter dan fiskal serta pengendalian
langsung, beberapa negara, khususnya Swedia berupaya untuk mendasarkan
konsep dan praktik akuntansi pada sasaran-sasaran makroekonomi. Salah
satu dampak pendekatan ini bahwa tujuan melaporkan penghasilan yang
stabil dari tahun ke tahun mengesahkan digunakannya cadangan dan
kebijakan penyusutan yang fleksibel.

b. Mikroekonomi
Pendekatan mikroekonorni terhadap teon akuntansi mencoba
menjelaskan pengaruh prosedur pelaporan alternatif pada pengukuran
ekonorni dan aktivitas ekonorni pada tingkatan perusahaan. Teori akuntansi
modern yang didasarkan pada rnikroekonorni karena berfokus pada
perusahaan sebagai satuan usaha ekonomi yang kegiatan utamanya
mempengaruhi perekonornian melalui operasi di pasar. Pandangan inilah
yang dianut oleh FASB dalam Kerangka Dasar Konseptualnya. Pendekatan
2.42 TEDRI AKUNTANSI e

ini mengambil sebagai fundamennya dasar pemikiran (premis) bahwa


informasi keuangan memiliki konsekuensi ekonomi yang tidak dapat
dielakkan. Bagaimana persisnya bentuk yang diambil
konsekuensi-konsekuensi ini tidak selalu rnudah untuk ditentukan dan masih
diperdebatkan.

c. Akuntansi Sosial Korporasi


Pandangan mikroekonorni terhadap akuntansi tidak mesti mencakup
semua pengaruh perusahaan pada masyarakat. Biaya polusi lingkungan,
pengangguran, kondisi kerja yang tidak sehat, dan masalah-masalah sosial
lainnya biasanya tidak dilaporkan oleh perusahaan, kecuali sejauh biaya-
biaya itu ditanggung langsung oleh perusahaan melalui pajak dan regulasi.
Akuntansi sosial korporasi mencoba membahas masalah-rnasalah ini.
Sebuah contoh yang terkenal dalam upaya memasukkan tujuan-tujuan
akuntansi sosial dan makroekonomi ke dalam satu teori pelaporan korporasi
disajikan dalam Corporate Report, sebuah kertas kerja yang diterbitkan oleh
Institute of Chartered Accountants di Inggris dan Wales. Salah satu usulan
laporan itu adalah diterbitkannya laporan nilai tambah (value-added
statement) yang mengalokasikan pendapatan, setetah dikurangi biaya bahan,
kepada para pegawai, kreditor, dan pernegang saham. Kelornpok-kelompok
ini sering secara keseluruhan disebut sebagai stakeholders (pihak-pihak yang
berkepentingan) dalam perusahaan. Pendukung analisis stakeholders
berpendapat, dengan justifikasi tertentu, bahwa akuntansi ortodoks dengan
penekanannya pada pemegang saharn, sebenarnya merupakan subhimpunan
dari akuntansi sosial yang penekanannya adalah pada kelompok stakeholders
yang Jebih Juas.
Pengakuan atas peranan yang lebih luas yang dimainkan korporasi juga
ditemukan dalarn teori ekuitas perusahaan. Selain itu, FASB secara formal
mengakui dalam Kerangka Dasar Konseptualnya bahwa ada banyak pihak
selain para pemilik yang tertarik pada informasi keuangan. Pihak-pihak itu
mencakup para kreditor, pelanggan, serikat buruh, serikat dagang, dan para
mahasiswa. Teori akuntansi modern juga mengakui bahwa informasi itu
sendiri adalah barang publik dengan sifat yang mirip dengan eksternalitas,
seperti polusi. Laporan keuangan dan keributan yang tidak diinginkan,
misalnya sarna-sama, merupakan barang bebas bagi para penerimanya.
• EK51441 5/MCDUL. 2 2.43

Akan tetapi, rnasih banyak pekerjaan yang harus dilakukan dalam


mengernbangkan teori akuntansi sosial yang lengkap. Di masa lalu minat
relatif rendah, mungkin karena organisasi buruh walaupun merupakan
stakeholder utama dalam perusahaan, belum memainkan peran yang besar di
Amerika Serikat dalarn penetapan kebijakan akuntansi. Situasi ini mungkin
berubah di masa depan jika Amerika bergerak lebih sejalan dengan
pengalaman bangsa Eropa. Selain itu, karena para ahli teori mulai bersepakat
mengenai sifat barang publik yang dimiliki informasi keuangan, mereka
kemungkinan besar akan mengernbangkan teknik-teknik untuk menangani
barang-barang publik lain yang mernbentuk dasar perrnasalahan akuntansi
sosial.
Perhatikan bahwa di sim, seperti dalam pendekatan lainnya, etika
rnernainkan peranan penting. Pendekatan satuan usaha (entity) yang disukai
oleh FASB mengasumsikan bahwa perusahaan bukan hanya ,ne,nang, tetapi
juga harus rnernaksimalkan laba mereka. Alasan untuk yang terakhir ini
adalah teorema ekonomi, bahwa dalam perekonomian pasar hal itu mernbawa
pada hasil yang secara etika diinginkan yang dikenal sebagai Optimalitas
Pareto. Para akuntan sosial menanggapi dengan menyatakan bahwa barang
publik mernentahkan hasil ini, dan mengharuskan agar dipakai pendekatan
etika yang lebih luas. Tujuan penulis pada tahap ini bukanlah untuk
menetapkan akan berpihak pada yang mana, tetapi untuk membuat para
pembaca rnenyadari bahwa masalah-masalah etika setiap saat selalu
mengkonfrontasi para ahli teori ekonorni.

Uraian Pertanyaan untuk Diajukan


I. Pajak Bagaimana situasi pajaknya?
2. Legal Apa yang diwajibkan oleh undang-undang? Apakah ada
peraturan spesifik yang mengatur industri ini?
3. Etika Apa yang seharusnya dilakukan? Apakah ini penyajian
4. Ekonomi yang jujur?
. .
Apa pengaruh prosedur akuntansi 1111 pad a
perekonomian? Apa pengaruh dipilihnya prosedur
akuntansi ini pada pemegang saharn?
5. Perilaku Apakah fakta-fakta di balik prosedur ini diungkapkan
6. Struktural secara lengkap? Apa pengaruhnya pada stakeholder yang
lain?
Men aoa manajemen incin melakukan oemilihan ini?
2.44 TEDRI AKUNTANSI e

Uraian Pertanyaan untuk Diajukan


Apakah ada aturan spesifik yang mengatur situasi ini?
Apa definisi pendapatan? Apakah GAAP itu? Apa yang
dilakukan nerusahaan lain dalam industri ini?

4. Pendekatan Perilaku
Sebuah alternatif selain pendekatan ekonomi adalah dengan
mengandalkan diri pada pandangan-pandangan psikologi dan sosiologi dalam
perkembangan teori akuntansi. Fokus dalam pendekatan ini adalah pada
relevansi informasi yang dikomunikasikan kepada para pengambil keputusan
dan perilaku berbagai individu atau kelompok sebagai ak.ibat dari
disajikannya informasi akuntansi.
Pernakai terpenting laporan akuntansi yang disajikan kepada mereka
yang berada di luar perusahaan, biasanya dianggap mencakup para pernegang
saham, investor, kreditor, dan badan-badan pemerintah. Akan tetapi,
teori-teori perilaku juga memperhitungkan pengaruh laporan eksternal pada
keputusan manajernen dan efek umpan balik (feedback effect) dari tindakan
para akuntan dan auditor. Jadi, teori-teori perilaku mencoba mengukur dan
rnengevaluasi pengaruh-pengaruh ekonorni, psikologis, dan sosiologis yang
ditimbulkan oleh prosedur-prosedur akuntansi alternatif dan media pelaporan.
Pendekatan perilaku terhadap teori akuntansi telah mendorong para
akuntan akademisi rnaupun praktisi untuk mencari tujuan-tujuan dasar
akuntansi serta jawaban untuk pertanyaan-pertanyaan, seperti "Siapa pemakai
laporan keuangan yang dipublikasikan? Bagaimana sifat informasi spesifik
yang diinginkan oleh beberapa kelompok pemakai? Dapatkah diternukan
kebutuhan-kebutuhan yang sama agar dapat disajikan laporan-laporan untuk
tujuan umum, atau haruskah kebutuhan-kebutuhan yang spesifik yang
dipenuhi? Bagaimana, para investor, kreditor, dan manajer bereaksi terhadap
prosedur dan penyajian akuntansi yang berbeda-beda?".

5. Pendekatan Struktural
Pendekatan klasik dalam akuntansi untuk menyelesaikan
masalah-masalah, seperti yang ditimbulkan dalam suatu perusahaan dapat
disebut sebagai pendekatan yang "struktural" karena pendekatan itu
memfokuskan pada struktur sistem akuntansi itu sendiri. Sebagian besar
dasar pemikiran dalarn pendekatan ini, khususnya pada tingkatan lokal,
• EK51441 5/MCDUL. 2 2.45

dilakukan dengan analogi. Pendekatan ini rnencoba untuk memperlakukan


hal-hal yang serupa dengan cara yang serupa. Pertimbangan rnengenai titik
mana yang paling tepat untuk mengakui peristiwa tertentu biasanya
didasarkan pada saat yang dipilih untuk mencatat peristiwa-peristiwa lain.
Dengan kata lain, para akuntan mencoba untuk mengklasifikasikan
transaksi-transaksi yang serupa dengan cara yang serupa atau Jebih
forrnalnya, mengupayakan adanya konsistensi dalarn mencatat dan
melaporkan transaksi. Hanya bila mereka menghadapi transaksi yang tidak
sesuai dengan cetakan yang sudah ada saja rnereka dipaksa untuk kernbali ke
prinsip-prinsip yang Jebih rnendasar.
Keseluruhan proses ini mengingatkan kita pada bab-bab atau ,nodul-
modul awal dalam mata kuliah Pengantar Akuntansi. Sebagian besar
pembaca pasti dapat mengingat pencarian yang menggelisahkan, di hari-hari
pertama rnernpelajari akuntansi, untuk rnenentukan nama-nama apa yang
harus dipakai dalarn ayat-ayat jurnal. Bagairnana mengklasifikasikan
pernbelian pensil? Haruskah pembelian itu diperlakukan dengan cara yang
sama, seperti pembelian perkakas? Apa yang harus dimasukkan ke dalarn
perlengkapan dan apa yang harus dimasukkan ke dalam persediaan",
Konsistensi menjadi tema perdebatan yang pertama bagi perusahaan dan
para pengritiknya. Mereka rnenggunakan pengiriman sebagai titik pengakuan
penjualan dalam sernua transaksi sebelumnya. Mereka merencanakan untuk
terus menggunakan titik tersebut dengan keyakinan bahwa penjualan yang
baru serupa dengan yang lama. Argumentasi dari para auditor tampaknya
bahwa transaksi itu cukup berbeda sehingga tidak dapat ditarik suatu garis
sejajar. Prinsip konsistensi tidak diperselisihkan, hanya penerapan
spesifiknya saja.
Proses rnengklasifikasikan data yang serupa dengan data yang serupa
Jalu mengikhtisarkannya "dalam pengelornpokan tertentu (akun dan buku
besar) dan selanjutnya rnengikhtisarkan pengelornpokan ini ,nenjadi Japoran,
dan ini disebut pemadatan" (compacting). Profesor dari Illinois A.C.
Littleton menggambarkan proses ini serupa dengan proses yang dipakai para
ahli statistik. Baik akuntan rnaupun ahli statistik menjumlahkan angka-angka
untuk mendapatkan nilai total atau rata-rata. Keduanya pasti ingin
rnengklasifikasikan semua hal dengan benar. Tidak ada artinya
merata-ratakan suhu selama satu tahun bi la kita mencoba menentukan suhu
rata-rata di musnn panas. Demikian pula, para akuntan harus
2.46 TEDRI AKUNTANSI e

mengklasifikasikan peristiwa-peristiwa ekonomi dengan benar untuk sampai


pada laporan keuangan yang berarti.
Pada Tahun 1941, Committee on Terminology dalam A,nerican Institute
of Accountants (AJA), cikal bakal A111erican Institute of Certified Public
Accountants (AICPA), merangkum proses ini dalarn definisi yang banyak
dikutip bahwa,

"Akuntans adalah sen, mencatat, menqklaaflkaakan, dan


mengikhtisarkan dengan cara yang sgnifikan dan berdasarkan nilai
uang, transaka, dan peristiwa, yang paling tidak sebagian, beratat
keuangan, lalu menqrnterpretaakan nastnya".

Definisi-definisi akuntansi yang lebih luas sekarang sedang amat


digemari, tetapi proses "mencatat, mengklasifikasikan, dan ,nengikhtisarkan"
masih tetap menjadi inti akuntansi.

LATIHAN

Untuk memperdalam pemahaman Anda mengenai materi di atas,


kerjakanlah latihan berikut!

I) Jelaskan tahap-tahap dalam rnenjalankan pendekatan deduktif dalam


penyusunan teori akuntansi !
2) Jelaskan tahap-tahap dalam menjalankan pendekatan induktif dalam
penyusunan teori akuntansi !
3) Jelaskan tingkatan teori akuntansi menurut Hendriksen!
4) Jelaskan apa yang dimaksud pendekatan etika dalam teori akuntansi!
5) Jelaskan apa yang dimaksud dengan akuntansi sosial korporasi !
6) Jelaskan secara singkat pendekatan klasik dalam teori akuntansi!

Petunjuk Jawaban Larihan

I) Tahap-tahap yang digunakan untuk menjalankan pendekatan deduktif


terdiri dari atas:
a. penetapan tujuan-tujuan pelaporan keuangan;
• EK51441 5/MCDUL. 2 2.47

b. pemilihan dalil-dalil akuntansi;


c. penentuan prinsip-prinsip akuntansi;
d. pengembangan teknik-teknik akuntansi.
2) Pendekatan induktif dalam penyusunan teori mencakup empat tahap,
yaitu:
a. pencatatan seluruh pengamatan;
b. penganalisisan dan pengelompokan pengamatan untuk mendeteksi
adanya hubungan yang berulang (kesarnaan atau kemiripan);
c. penginduksian asal mula konklusi-konklusi dan prinsip-prinsip
akuntansi dari pengamatan-pengamatan yang menggambarkan
hubungan secara berulang;
d. pengujian konklusi-konklusi yang dibuat.
3) Tingkat-tingkat teori akuntansi rnenurut Hendriksen adalah sebagai
berikut.
a. Teori-teori syntactical theories. Teori-teori akuntansi yang mencoba
rnenjelaskan praktek-praktek akuntansi masa kini dan rneramalkan
bagaimana tanggapan para akuntan terhadap situasi-situasi tertentu
atau bagaimana mereka akan melaporkan peristiwa-peristiwa
tertentu. Teori-teori ini berkenaan dengan struktur daripada proses
pengumpulan data dan struktur pelaporan data keuangan.
b. Semantical theories atau interpretational theories. Teori-teori yang
rnemusatkan perhatian kepada hubungan antara fenomena (objek
atau peristiwa) dengan simbol yang ,newakili atau interpretasional
c. Behavioral theories atau pragmatic theories (teori perilaku atau
teori pragmatis). Teori-teori yang menekankan perilaku atau akibat-
akibat yang ditimbulkan oleh laporan keuangan terhadap keputusan
yang diambil oleh para pemakai laporan.
4) Pendekatan etika terhadap teori akuntansi menekankan konsep-konsep
keadilan, kebenaran, dan kewajaran (justice, truth, fairness). Yang
menarik, setiap konsep ini menemukan jalannya sendiri untuk sampai
pada Kerangka Dasar Konseptual yang diciptakan oleh FASB.
5) Akuntansi Sosial Korporasi ,nencoba membahas hal-hal yang berkaitan
dengan pandangan mikroekonomi terhadap akuntansi yang tidak mesti
mencakup semua pengaruh perusahaan pada rnasyarakat. Biaya polusi
2.48 TEDRI AKUNTANSI e

lingkungan, pengangguran, kondisi kerja yang tidak sehat, dan


masalah-rnasalah sosial Jainnya biasanya tidak dilaporkan oleh
perusahaan, kecuali sejauh biaya-biaya itu ditanggung langsung oleh
perusahaan melalui pajak dan regulasi.
6) Pendekatan klasik dalam akuntansi untuk menyelesaikan
rnasalah-masalah, seperti yang ditimbulkan dalam suatu perusahaan
dapat disebut sebagai pendekatan yang "struktural" karena pendekatan
itu memfokuskan pada struktur sistem akuntansi itu sendiri. Sebagian
besar dasar pemikiran dalarn pendekatan ini, khususnya pada tingkatan
lokal, dilakukan dengan analogi. Pendekatan ini mencoba untuk
rnemperlakukan hal-hal yang serupa dengan cara yang serupa.
Pertimbangan mengenai titik mana yang paling tepat untuk mengakui
peristiwa tertentu biasanya didasarkan pada saat yang dipilih untuk
mencatat peristiwa-peristiwa lain.

Q RANG KUMAN. _

Tujuan utama teori akuntansi adalah rnenyajikan suatu dasar dalam


rnernprediksi dan menjelaskan perilaku serta kejadian-kejadian
akuntansi. Teori didefinisikan sebagai sekumpulan gagasan (konsep),
definisi, dan dalil yang menyajikan suatu pandangan sistematis tentang
fenomena dengan menjelaskan hubungan antarvariabel yang ada dan
bertujuan untuk menjelaskan serta memprediksi fenomena tersebut
(Kerlinger: 1964).
Walaupun belum ada satu pun teori akuntansi yang komprehensif,
namun berbagai teori akuntansi yang bersifat menengah atau setengah
jadi telah dihasilkan melalui sejumlah pendekatan yang berbeda. Untuk
menjamin kejelasan, Belkaoui menyebutnya pendekatan tradisional
untuk menyusun teori akuntansi dan telah mendapatkan pada tahap
penerimaan dalam pendekatan teori akuntansi. Pendekatan yang
dikernukakan oleh Belkaoui tersebut adalah sebagai berikut.
I. Nonteoretis, praktis, atau pragmatis (informal).
2. Teoretis:
a. deduktif;
b. induktif;
c. etis;
d. sosiologis;
• EK51441 5/MCDUL. 2 2.49

e. econom..is;dan
f. eklektik.

Para akuntan telah mencoba banyak pendekatan untuk mernecahkan


pertanyaan-pertanyaan, seperti pertanyaan mengenai pengakuan
pendapatan. Dalam modul ini akan digambarkan enam pendekatan, yaitu
pajak, legal, etika, ekonomi, perilaku, dan struktural. Teori akuntansi itu
sendiri dapat diklasifikasikan dengan berbagai cara, yaitu menurut
tingkatannya (sintaktis, semantis, pragmatis), rnenurut dasar
pernikirannya (deduktif, induktif), atau menurut sikap pendiriannya
(normatif, positif). Setiap pendekatan terhadap pendefinisian teori
akuntansi memerlukan metode verifikasi yang berbeda.

TES FDR MAT IF 2�---------------

Pilihlah satujawaban yang paling tepat!

1) Menurut Hendriksen, sesuatu itu disebut teori akuntansi salah satunya


jika ....
A. terdapat praktik akuntansi
B. terdapat kerangka yang berupa hipotesis
C. terdapat penyandian fenomena ke dalam penyajian secara sirnbolis
D. penyampaian fenomena apa adanya

2) Perbedaan pendekatan akuntansi normatif dengan deskriptif adalah ....


A. akuntansi nonnatif menilai apa yang terjadi
B. akuntansi deskriptif pada apa yang seharusnya
C. akuntansi normatif pada apa yang seharusnya
D. akuntansi deskriptif menilai apa yang seharusnya diterapkan

3) Menurut Belkaoui, yang termasuk dalam pendekatan teori akuntansi


teoretis adalah ....
A. praktis
B. pragmatis
C. ells
D. informal

4) Pendekatan penyusunan teori akuntansi yang diawali dari adanya


asumsi-asurnsi dasar dan hasil penarikan konk.Jusi yang bersifat logis
adalah pendekatan ....
2.50 TEDRI AKUNTANSI e

A. induktif
B. deduktif
c. etis
D. sosiologis

5) Pendekatan penyusunan teori akuntansi yang diawali dari pengamatan


serangkaian praktik akuntansi dan diakhiri dengan konklusi adalah
pendekatan ....
A. induktif
B. deduktif
C. etis
D. sosiologis

6) Berikut ini pengklasifikasian teori akuntansi berdasarkan


tingkatannya ....
A. dekuktif
B. normatif
C. sintaksis
D. positif

7) Pendekatan dalam penyusunan teori akuntansi dari Hendriksen yang


menekankan pada aspek keadilan, kebenaran, dan kewajaran (justice,
trutb.fairness) adalah pendekatan ....
A. pajak
B. legal
C. etika
D. perilaku

8) Pendekatan dalam penyusunan teori akuntansi dari Hendriksen yang


menekankan pada sikap dan tindakan manajemen dalam pengelolaan
perusahaan adalah pendekatan ....
A. pajak
B. legal
C. etika
D. perilaku

9) Perbedaan akuntansi pajak dengan akuntansi keuangan dalam


kontribusinya terhadap penyusunan teori akuntansi adalah pada ....
A. ruang lingkup pekerjaannya
B. bidang garapannya
C. tujuan penyajian laporan keuangan
• EK51441 5/MCDUL. 2 2.51

D. konsistensi praktik akuntansi

I 0) Akuntansi yang mencoba mernasukkan biaya polusi, kerugian


masyarakat dan isu udara bersih rnerupakan garapan dari akuntansi ....
A. normatif
B. sosial korporasi
C. etika
D. perilaku

Cocokkanlah jawaban Anda dengan Kunci Jawaban Tes Formatif 2 yang


terdapat di bagian akhir modul ini. Hitunglah jawaban yang benar.
Kernudian, gunakan rumus berikut untuk rnengetahui tingkat penguasaan
Anda terhadap materi Kegiatan Belajar 2.

Jumlah Jawaban yang Benar


Tingkat penguasaan = -----------x lOOo/o
Jumlah Soal

Arti tingkat penguasaan: 90 - I 00% = baik sekali


80 - 89% = baik
70 - 79% = cukup
< 70% = kurang
Apabila mencapai tingkat penguasaan 80% atau lebih, Anda dapat
meneruskan dengan modul selanjutnya. Bagus! Jika masih di bawah 80%,
Anda harus rnengulangi materi Kegiatan Belajar 2, terutama bagian yang
belum dikuasai.
2.52 TEDRI AKUNTANSI e

Kunci Jawaban Tes Format if

Tes Formatif I Tes Formatif Z


I) A I) c
2) A 2) c
3) B 3) c
4) B 4) B
5) c 5) A
6) D 6) c
7) A 7) c
8) B 8) D
9) c 9) c
10) D 10) B
• EK51441 5/MCDUL. 2 2.53

Oaf tar Pu st aka

Belkaoui, Ahmed Riahi. (2001). Teori Akuntansi. Edisi Keempat, Jakarta:


Salemba Empat.

Godfrey, Jayne et.al. (2010). Accounting Theory. 7'" Edition. John Wiley &
Sons Australia.

Hendriksen. (2000). Accounting Theory. 9'" Edition.


MDDUL 3

Kerangka Kon sept ual dan Pencari an


Pr i n si p- pr i n si p
D-. H. �med 9Jeb, SE, MS., Ak.
Amalia Kusuma Wardini, SE, MCom.
-
:z..!
\} PEND AH UL U AN _

IT eori akuntansi merupakan kerangka acuan yang menjadi dasar


-.l pengembangan teknik-teknik akuntansi. Kerangka acuan ini terutama
didasarkan pada penetapan konsep-konsep dan prinsip-prinsip akuntansi. Hal
yang sangat penting dalarn disiplin akuntansi bahwa profesi akuntansi dan
kelornpok lain yang berkepentingan menerima konsep-konsep dan prinsip-
prinsip tersebut. Untuk menjamin terciptanya konsensus, pernyataan tentang
alasan atau tujuan yang memotivasi penetapan konsep-konsep dan prinsip-
prinsip harus menjadi langkah pertama dalam memformulasi-kan suatu teori
akuntansi.
Pernyataan tujuan laporan keuangan telah diakui sebagai sesuatu yang
mendesak dan esensial jika perdebatan atas alternatif standar dan teknik-
teknik pelaporan harus diselesaikan dengan penalaran dan logika. Sebagai
contoh pada Tahun 1960 Devine berpendapat, bahwa urutan pertama dalarn
mernbangun sebuah sistern teoretis untuk fungsi jasa adalah dengan
menetapkan tujuan fungsi tersebut. Tujuan-tujuan tersebut mungkin dapat
bergeser sepanjang waktu, tetapi untuk periode tertentu bahwa tujuan harus
terspesifikasi atau dapat dispesifikasikan (Devine: 1960).
Menyadari akan pentingnya tujuan, profesi akuntansi di Amerika
Serikat, lnggris, dan Kanada telah melakukan berbagai upaya untuk
menetapkan tujuan laporan keuangan. Di Arnerika pentingnya pengembangan
tujuan laporan keuangan pertama kali dinyatakan dalam laporan kelompok
studi tentang tujuan-tujuan laporan keuangan dan menekankan upaya FASB
untuk mengembangkan kerangka kerja konseptual atau konstitusi
(FASB:1976). Di lnggris pentingnya tujuan dinyatakan secara ringkas dalam
publikasi The Corporate Report oleh institute of Careered Accountants di
3.2 TEDRI AKUNTANSI e

lnggris dan Wales. Di Kanada ketertarikan dalam ha! ini disajikan dalam
publikasi Corporate Reporting. Perbedaaan budaya di rnasing-rnasing negara
ini rnernerlukan harmonisasi standar-standar akuntansi.

Setelah mernpelajari modul ini, Anda akan dapat:


I. rnenjelaskan pengertian, tujuan dan manfaat kerangka konseptual
2. rnenjelaskan contoh Kerangka Konseptual
3. menjelaskan pencarian prinsip-prinsip akuntansi
4. menjelaskan perlunya menetapkan standar dalarn akuntansi
5. menjelaskan sifat-sifat standar akuntansi
6. menjelaskan postulat akuntansi
7. menjelaskan konsep teoritis akuntansi
8. menjelaskan prinsip-prinsip akuntansi
• EK51441 5/MCDUL. 3 3.3

KEGIATAN BELA.JAR 1

Kerangka Konseptual
cir' ahukah anda apa yang dimaksud dengan kerangka konseplual? Bagi
-1 peneliti, kerangka konseptual adalah salah satu jenis teori antara yang
dibentuk agar terhubung dengan semua aspek penelitian seperti rurnusan
masalah, tujuan, tinjauan pustaka dan metodologi. Kerangka konseptual bisa
bertindak seperti 'peta' yang memberikan keterkaitan logis suatu studi
empiris atau penelitian yang didasarkan pada pengalaman atau fakta yang
terjadi dalam suatu tempat dan kondisi tertentu. Kebanyakan peneliti
menggunakan kerangka konseptual sebagai suaru awal dalam penelitian
mereka untuk rnengklarifikasi permasalahan dan tujuan dan penelitian.
Dalarn akuntansi, kerangka konseptual ini mendasari praktik akuntansi.

A. PENGERTIAN, TUJUAN DAN MANFAAT

Deegan, guru besar akuntansi di Australia berpendapat bahwa tidak ada


definisi absolut mengenai Kerangka Konseptual. Dari perspektif akuntansi
keuangan, The Financial Accounting Standards Board (FASB) suatu badan
standar akuntansi keuangan di Amerika Serikat mendefinisikan kerangka
konseptual sebagai suatu sistern yang merniliki keterkaitan yang logis
(coherent) dari tujuan-tujuan dan dasar-dasar yang saling berhubungan yang
diharapkan dapat mengarah pada suatu pembentukan standar-standar yang
konsisten.

Ada beberapa alasan rnengapa kerangka tersebut menjadi sangat penting.


Salah satu tujuan utamanya adalah untuk mernberikan definisi yang luas
rnengenai tujuan, peristilahan, serta konsep-konsep yang terdapat dalam
praktik akuntansi. Adapun tujuan sentral dari pembentukan suatu kerangka
konseptual adalah tercapainya,
I. kesepakatan mengenai cakupan dan tujuan dari pelaporan keuangan;
2. karakteristik kualitatif atas informasi keuangan yang mengacu pada
relevansi dan reliabilitas;
3. elemen-elernen pelaporan keuangan termasuk kesepakatan mengenai
karakteristik dan pengakuan kriteria atas aset, kewajiban (liabilities),
pendapatan (income), biaya-biaya (expenses) dan modal (equities).
3.4 TEDRI AKUNTANSI e

Sudah berlaku umum bahwa tidak mungkin dapat mengernbangkan suatu


standar akuntansi tanpa adanya kesepakatan awal rnengenai isu-isu kunci
scperti tujuan umum dan kegunaan pelaporan keuangan, kualititatif
karakteristik yang harus dipenuhi oleh suatu informasi keuangan seperti
relevansi dan reliabiLitas; bagaimana dan kapan suatu transaksi harus diakui
dan siapa audiens pelaporan keuangan. Tanpa adanya kesepakatan rnengenai
isu-isu tadi maka akan sulit untuk dipahami bagaimana suatu standar
akuntansi yang secara logis dan konsisten dapat dikernbangkan. Kerangka
konseptual dikernbangkan untuk mernberikan panduan terhadap isu-isu
kunci seperti tujuan-tujuan, karakteristik kualitatif dan definisi-definisi dan
pengakuan suatu kriteria, seperti yang telah disebutkan tadi.
Jadi kita sepakat bahwa sebelum membangun suatu standar akuntansi
kita memerlukan kerangka konseptual, Sebagai contoh, di Australia
pernyataan pertama mengenai konsep akuntansi dirilis pada tahun 1990
sebagai bagian dari Australian Conceptual Framework: Project mengenai
'definisi dari entitas pelaporan' - meskipun rekomendasi awal yang terkait
dengan praktek akuntansi telah dirilis pada tahun I 940an diikuti oleh standar
akuntansi beberapa tahun kemudian. Ketika pernyataan pertarna mengenai
konsep akuntansi tersebut dirilis, sudah ada banyak standar-standar akuntansi
yang berkembang saat itu. Namun tidak ada kesepakatan mengenai pelaporan
keuangan yang bagairnana yang seharusnya dan tidak ada konsistensi antara
berbagai standar akuntansi dengan kriteria. Masing-masing pengakuan
akuntansi punya kriteria pengukuran masing-masing. Masing-masing negara
juga pada akhirnya rnerniliki standar akuntansi scndiri-sendiri tanpa adanya
kerangka konseptual. Hal ini menimbulkan kritik perlunya suatu kerangka
konseplual, seperti yang dinyatakan oleh Homgren bahwa: semua badan
pengatur regulasi telah dilucuti karena mereka telah ,nenggunakan
pendekatan yang separuh-separuh untuk menyelesaikan hanya satu masalah
pada satu waktu. Para pengamat menilai bahwa tidak ada suatu alasan yang
rasional yang digunakan dalam proses penentuan kebijakan akuntansi.
Menanggapi kritik tersebut, FASB di Amerika Serikat mernulai proyek
kerangka konseptual dengan pernyataan pertama mengenai akuntansi
keuangan yakni 'tujuan pelaporan keuangan oleh entitas bisnis' yang dirilis
pada tahun 1978.
• EK51441 5/MCDUL. 3 3.5

Dasar teoretis yang kuat akan sangat penting agar praktik akuntansi tetap
mendapat tempat yang layak dalam lingkungan usaha yang terus-menerus
berubah. Para akuntan selalu dihadapkan pada situasi baru, kemajuan
teknologi, serta penemuan-penemuan baru di bidang usaha yang
menimbulkan isu baru dalam pelaporan dan akuntansi. Kerangka konseptual
mernainkan peran yang amat penting dalarn pengembangan standar baru dan
peninjauan atas standar yang pernah dikeluarkan. Menyadari pentingnya
peranan kerangka ini, FASB menyatakan bahwa konsep-konsep dasar
menuntun badan ini dalarn mengembangkan standar akuntansi dan pelaporan
karena konsep-konsep dasar tersebut memberikan dasar umum dan alasan
mendasar untuk mempertimbangkan berbagai alternatif yang ada. Jadi, dalam
arti yang sesungguhnya, FASB sendirilah yang memperoleh manfaat utama
dari kerangka konseptual tersebut.
Kerangka konseptual juga menghasilkan tujuan dan dasar-dasar praktik
akuntansi maupun pelaporan keuangan yang ada sekarang. Hal ini rnernbantu
para pemakai untuk memahami tujuan, isi, dan karakteristik informasi yang
dihasilkan oleh akuntansi. Kerangka konseptual tidak hanya membantu di
dalam memaharni praktik yang ada, tetapi juga rnernberikan pedoman untuk
praktik di kernudian hari. Jika akuntansi dihadapkan pada perkembangan-
perkembangan baru yang belum diatur dalarn prinsip-prinsip akuntansi yang
berlaku umum (Generally Accepted Accounting Priciples/ GAAP), kerangka
konseptual akan tnemberikan referensi untuk menganalisis dan memecahkan
isu-isu yang timbul.
Kerangka konseptual juga bennanfaat untuk memilih metode yang
paling tepat untuk pelaporan aktivitas perusahaan. Sering untuk transaksi atau
peristiwa tertentu, terdapat lebih dari satu alternatif pelaporan yang dapat
dibenarkan atau yang dapat diterima umurn, dan dalam hal ini para akuntan
harus menggunakan pertimbangan mereka untuk rnemilih altematif yang ada.

Badan Standar Akuntansi Australia (AASB) menyatakan manfaat


sebagai sesuatu yang diharapkan akan dihasilkan dengan adanya kerangka
konseptual dan manfaat tersebut akan mengalir kepada pihak-pihak yang
berada dibawah yurisdiksi yang memanfaatkan kerangka konseptual yang
dikembangkan. Adapun manfaat kerangka konseptual seperti yang
dinyatakan oleh AASB diantaranya adalah:
3. 6 TEDRI AKUNTANSI e

I. Standar-standar akuntansi harus lebih konsisten dan logis karena


dikembangkan dari suatu urutan konsep.
2. Standar-standar akuntansi internasional harus ditingkatkan karena
dikembangkan dari suatu kerangka konseptual yang digunakan oleh
Badan Standar Akuntansi lnternasional (IASB).
3. Badan-badan standar akuntansi harus lebih akuntabel dalam
pengambilan keputusan karena sernua pemikiran-pemikiran dibalik
tuntutan akan suatu standar didasari oleh konsep-konsep yang mungkin
sudah tercantum dalam standar akuntansi tertentu.

Konsep-konsep dasar mernberikan pedoman untuk mernilih alternatif


yang mencerminkan posisi keuangan dan hasil operasi dengan cara yang
paling akurat untuk suatu perusahaan dalam lingkungan tertentu. Jika semua
perusahaan dan aktivitasnya mirip, alternatif pelaporan bisa saja dihapuskan.
Akan tetapi, masalahnya bukan terletak pada kemiripan tersebut melainkan
pada cara pengelolaannya. Sebab, dalam satu industri pun, perusahaan-
perusahaan tidak dikelola dengan cara yang benar-benar sama. Perusahaan-
perusahaan tersebut tidak ,nenghasilkan produk atau menyediakan jasa yang
sama, dan sistem akuntansi maupun pelaporan yang dihasilkannya pun tidak
seragam. Dalarn hal ini, para akuntan harus ,nengembangkan pertimbangan
profesional mereka untuk menjalankan peran mereka sebagai pemasok
informasi yang berguna untuk para pengambil keputusan. Kerangka
konseptual membantu proses pelaporan agar mernberikan hasil yang lebih
baik. Jadi, kerangka konseptual akuntansi harus:
I. mendefinisikan batas-batas akuntansi dengan memberikan definisi
mengenai tujuan dasar, istilah penting, serta konsep-konsep dasar;
2. mernbantu FASB dalam proses penetapan standar dengan memberikan
landasan untuk mengernbangkan standar baru dalam pelaporan dan
akuntansi maupun revisinya;
3. memberikan penjelasan mengenai praktik yang ada maupun kerangka
referensi untuk memecahkan masalah-rnasalah baru yang belum dicakup
dalam prinsip-prinsip akuntansi yang berlaku umum (GAAP);
4. rnernbantu para akuntan dan pihak-pihak lain untuk memilih alternatif
,netode pelaporan yang lebih mewakili realitas situasi ekonomi.
• EK51441 5/MCDUL. 3 3.7

Jika maksud-maksud tersebut tercapai maka hasil keseluruhan akan


berupa suatu pelaporan inforrnasi yang sangat bermanfaat untuk setiap proses
pengambilan keputusan yang merupakan tujuan akuntansi.

B. CONTOH KERANGKA KONSEPTUAL

Setiap usaha yang sungguh-sungguh untuk rnengembangkan Jandasan


teoretis akuntansi dapat ditelusuri ke Tahun I 930-an. Di antara para tokoh
yang melakukan usaha tersebut adalah para akuntan pendidik yang secara
perorangan maupun bersarna-sama dan sebagai bagian dari AAA (American
Accounting Association). Pada Tahun 1936, Komite Eksekutif AAA mulai
mengeluarkan serangkaian publikasi yang berfokus pada teori akuntansi, dan
publikasi terakhir diterbitkan pada Tahun I 965 dan diberi nama A Statement
of Basic Accounting Theory (Ketentuan Mengenai Teori Akuntansi Dasar).
Selama periode dari Tahun I 936 sampai I 973, ada beberapa tambahan
publikasi yang dikeluarkan oleh AAA dan juga oleh AJCPA, di rnana
masing-rnasing berusaha untuk mengembangkan landasan konseptual untuk
praktik akuntansi.
Meskipun publikasi-publikasi ini mernberikan kontribusi yang signifikan
dalam pengembangan pernikiran akuntansi, namun usaha ini tidak
menghasilkan struktur teori akuntansi yang padu. Ketika FASB dibentuk
pada Tahun I 973, badan ini Jangsung tanggap terhadap kebutuhan akan
kerangka teoretis yang bersifat umum dengan melaksanakan suatu proyek
besar guna mcngernbangkan kerangka konseptual untuk akuntansi keuangan
dan pelaporan keuangan. Proyek ini digambarkan sebagai suatu usaha untuk
menetapkan undang-undang dasar bagi akuntansi. Tujuan FASB adalah
untuk menghasilkan sistem yang serasi, yang terdiri dari sejurnlah tujuan dan
Jandasan yang saling berhubungan, yang diharapkan akan mengarah pada
terbentuknya standar-standar yang konsisten dan yang menggariskan sifat,
fungsi, dan keterbatasan-keterbatasan akuntansi keuangan dan pelaporan
keuangan (SFAC No. 6).
Proyek rnengenai kerangka konseptual ini merupakan salah satu rencana
kerja FASB yang pertama. Proyek ini dipandang sebagai proyek jangka
3.8 TEDRI AKUNTANSI e

panjang dan berkelanjutan yang akan dikembangkan dalam beberapa tahapan


karena kernungkinan dampaknya terhadap banyak aspek pelaporan keuangan.
Dengan demikian pula, sifatnya yang kontroversial maka pelaksanaannya
juga sangat hati-hati. Proyek ini mempunyai prioritas tinggi dan mendapat
anggaran dana FASB yang besar. Pada Desember 1985, FASB
rnengurnumkan Concepts Statements (Pernyataan tentang Konsep) keenam
yang mernberikan dasar untuk kerangka konseptual. Keenam konsep yang
dikeluarkan FASB tersebut adalah:
Tujuan-tujuan Akuntansi untuk perusahaan bisnis. Tujuan dalam
SFAC 1
pernyataan ini (dan yang ada dalam SFAC 4) sangat berstandar pada
Nov 1978
daftar tujuan yang dikembangkan oleh Komite Trueblood.
SFAC 2
Karakteristik-karakteristik kualitatif lnformasi Keuangan.
(Mav 1980)
Definisi unsur-unsur Laporan Keuangan untuk perusahaan bisnis.
SFAC 3
Pernyataan ini digantikan oleh SFAC 6, yang menekankan orqarusasi
(Des 1980)
nirlaba di samoin oerusahaan bisnis.
SFAC 4
Tujuan-tujuan Akuntansi untuk jenis perusahaan bukan perusahaan bisnis.
(Des 1980)
Definisi konsep-konsep, seperti pengakuan, realisasi, dan pengukuran
SFAC 5 untuk perusahaan bisnis memberikan pedoman pada apa yang harus
(Des 1984) dicakup dalam Laporan Keuangan dan kapan aturan pengukuran yang
berhubun an den an oertanvaan oen akuan dibahas.
SFAC 6 SFAC 6 menggantikan SFAC 3 dengan mendefinisikan unsur-unsur
(Des 1985) Lanoran Keuan an untuk semua nerusahaan.

Kerangka FASB menggabungkan berbagai konsep dan pnnsip yang


diterima secara luas yang telah dikembangkan dalam hasil kerja terdahulu. Di
samping itu, beberapa asumsi lama yang mendasari praktik akuntansi diakui
secara eksplisit maupun implisit di dalam kerangka tersebut. Komponen-
komponen utama dari kerangka konseptual FASB, termasuk asumsi-asurnsi
yang mendasari tadi disajikan pada Gambar 4.1 dan Gambar 4.2 berikut ini.
• EK51441 5/MCDUL. 3 3.9

Enutu Ek"1>1>mi (,(ling Cnoc�m


PE00�1AN
IMPLEME,,'TASl
Pcng•lu•n
Prngukuron
Pelaporan

AlunLUn." KONSEP-KQN.'.EP DA.'.AR Tl"'•n.ak>i


Al.rual Kamk1emHk Kualna1i( a.,,; lnforma" <kng•n P,hak
Un,ur·un,ur Wrx,un Krn.1ngdn
"'"
11JJUA ....
lnf0<mJ>1 un,uk Pcng•mb1lan Keputu=

Una Monolcr
y.. ng ,ubll

Gambar 3. 1
Kerangka Konsept ual FAffi
Tuiuan-tuiuan Dasar
I

Tujuan-tujuan Tambahan

Karakteristik lnformasi yang

Fundamental Akuntansi dan


I
Standar-standar Akuntansi dan

Standar-standar lnterprctasi

Penerapan Praktik Akuntansi untuk Situasi Tertentu oleh Manajemen

Gambar 3.2
Hierarki Unsur-unsur dalam 9.Jatu Kerangka Dasar Konseptual untuk
Akuntans dan Pelaporan Keuangan
3.10 TEDRI AKUNTANSI e

Istilah-istilah dalarn
hierarki yang ditunjukkan dalam garnbar di atas,
didefinisikan oleh FASB dengan cara berikut.
I. Tujuan adalah sesuatu ke arah upaya yang diarahkan, suatu arahan atau
akhir tindakan, suatu sasaran. Tujuan ini adalah subjek dari SFAC I.
2. lnforrnasi yang dibutuhkan mencakup identifikasi kategori yang Juas dari
inforrnasi Akuntansi Keuangan yang dibutuhkan oleh pernakai.
3. Karakteristik Kualitatif adalah ciri-ciri Informasi Akuntansi yang
cenderung untuk rnenambah kegunaannya. Karakteristik kualitatifnya
diharapkan dapat:
a. bertahan terhadap pengujian waktu;
b. perpasif, yaitu berlaku bagi semua satuan usaha akuntansi; dan
c. dapat diterapkan dan peka terhadap pengujian tujuan.
4. Fundamental adalah konsep-konsep dasar yang mendasari pengukuran
transaksi dan kejadian dan rnengungkapkannya dalam cara yang berarti
bagi pernakai informasi akuntansi. Fundamental seperti itu mencakup
definisi dari suatu satuan usaha akuntansi, aktiva, kewajiban, laba
pendapatan, beban, realisasi, dan lainnya.
5. Standar rnerupakan pernecahan urnum alas rnasalah-masalah Akuntansi
Keuangan.
6. lnterpretasi, yaitu rnenjernihkan, menjelaskan, atau menguraikan secara
panjang lebar standar akuntansi dan pelaporan sebagai suatu alat bantu
bagi penerapannya dalam praktik akuntansi.
7. Praktik adalah sarana untuk mencapai tujuan-tujuan dasar dari Japoran
keuangan.

C. PERBEDAAN KULTURAL DAN HARMONISASI STANDAR


AKUNTANSI

Banyak negara memiliki badan standar akuntansi untuk menetapkan


standar akuntansi sendiri, seperti AASB (Australia Accounting Standard
Board) di Australia, FASB (Financial Accounting Standard Board) di
Amerika, ASB (Acco1111ti11g Standard Board) di lnggris dan IA! di
Indonesia. Narnun seiring dengan perkembangan globalisasi, banyak negara
saat ini sudah rnengadopsi IFRS (International Financial Reporting
Standard) daripada mengembangkan standar-standar yang hanya berlaku
• EK51441 5/MCDUL. 3 3. 11

secara domestik. Beberapa faktor yang dipertimbangkan dapat berdampak


negatif terhadap har,nonisasi standar akuntansi atau bersifat convergence
(adanya titik temu). Adapun hambatan-harnbatan yang biasa ditemukan
dalam proses adopsi IFRS ini antara lain lingkungan bisnis yang berbeda
antara satu negara dengan negara lainnya. Sistem hukum yang berlaku di
Indonesia tidak sama dengan sistern hukum yang berlaku di negara-negara
ekonomi liberal seperti Amerika dan Australia. Lingkungan budaya dan
politik juga sangat berbeda dan berpengaruh dalam proses adopsi IFRS.
Salah satu hambatan yang akan kita bahas adalah masalah perbedaan
budaya. Budaya menurut Gray (1988) diartikan sebagai suatu sistern sosial
atau sekumpulan nilai-nilai, dimana nilai sendiri diartikan sebagai suatu
tendensi untuk lebih menyukai suatu ha! diatas hal lainnya. Sedangkan Perera
( 1989) mendefinisikan budaya sebagai ekspresi norma, nilai dan kebiasaan
yang merefleksikan karakteristik perilaku tertentu. Banyak peneliti akuntansi
berpendapat bahwa kebijakan akuntansi dan praktek akuntansi yang diadopsi
suatu negara merupakan refleksi lansung dari budaya dan nilai-nilai
individual yang berlaku di negara tersebut. Oleh karenanya, nilai-nilai dalarn
budaya akuntansi merupakan pengaruh langsung dari nilai-nilai yang berlaku
urnum di masyarakat. Lebih jauh Perera berpendapat bahwa budaya adalah
faktor lingkungan yang sangat kuat berpengaruh pada sistern akuntansi di
suatu negara. Dengan kata lain, kita tidak dapat mengabaikan unsur budaya
dalam konteks ilrnu akuntansi. Sebagaimana yang dinyatakan oleh Grey
bahwa: sistem nilai dari akuntan bisa berhubungan dengan nilai sosial dan
bisa diambil dari nilai sosial khususnya pada nilai-nilai yang berhubungan
dengan pekerjaan. Selanjutnya nilai akuntansi inj akan berdampak pada
sistem akuntansi.
Sebagai contoh jika suatu negara cenderung konservatif, maka
argumentasinya adalah kebijakan akuntansi di negara tersebut akan
cenderung konservatif. Menurut Perera, Kebijakan akuntansi yang
konservatif akan sangat tergantung pada praktik-praktik pengukuran
tradisional seperti perhitungan biaya historis (historical cost) dan akan lebih
banyak digunakan di negara-negara dimana masyarakatnya umumnya lebih
menyukai untuk meminirnumkan ketidakpastian. Lebih jauh Grey
berpendapat bahwa tingkat konservatif ini akan berbeda antara negara yang
satu dengan negara lainnya, contohnya dari negara yang sangat konservatif
3.12 TEDRI AKUNTANSI e

seperti Perancis dan Jerman hingga negara yang tidak begitu konservatif
seperti Amerika Serikat dan lnggris.
Masing-rnasing negara juga memiliki atribut budaya yang memiliki
kecenderungan berbeda dalarn hal kerahasiaan hingga transparansi dalam
pelaporan keuangan mereka - dan pengungkapan informasi keuangan ini
rnerefleksikan adanya bias budaya. Tingkat konservatifisrne menentukan
tingkat kerahasiaan yang berbeda dalam pengungkapan laporan keuangan.
Negara dengan tingkat pengungkapan rendah cenderung memiliki tingkat
kerahasiaan yang tinggi, misalnya dalarn ha! informasi mengenai dana
cadangan di negara kontinen eropa seperti Perancis dan Jerman dibandingkan
dengan di negara yang tingkat pengungkapannya tinggi seperti Arnerika
Serikat dan lnggris.
Dalarn penelitiannya, Eddie (1996) rnenguji hubungan antara nilai
budaya nasional yang diidentifikasikan oleh Hoftstede ( 1991) dengan
konsolidasi pengungkapan yang dibuat oleh entitas di beberapa negara.
Konsolidasi dalarn konteks ini dapat didefinisikan sebagai praktik
rnengkornbinasikan akun-akun dari beberapa entitas kedalarn satu set
pelaporan keuangan. Eddie menernukan bahwa nilai-nilai atau atribut budaya
tertentu yang telah diidentifikasi dan diukur dalam penelitiannya terdahulu
secara signifikan berhubungan dengan tingkat pengungkapan konsolidasi dan
derajat variasi dari kedalaman suatu pengungkapan konsolidasi.
Jika budaya nasional suatu negara berdampak pada pendekatan dan
keputusan yang diarnbil oleh para praktisi akuntansi dan pernbuat standar
akuntansi di suatu negara, apakah negara-negara dengan berbagai latar
belakang budaya yang berbeda dapat rnengadopsi praktik akuntansi yang
secara internasional seragam? Perera mernpertimbangkan keberhasilan
potensial mentransfer keahlian akuntansi dari negara-negara anglo arnerika
kedalarn negara berkernbang. Menurutnya keahlian dan ketrampilan dari
negara anglo arnerika ini kemungkinan tidak akan berhasil karena secara
budaya tidak relevan dalam menerima konteks sebuah negara.
Isu mengenai budaya dan perbedaan budaya antar negara ini
kernungkinan akan rnengalarni harnbatan apakah harrnonisasi atau adopsi
standar akuntansi secara internasional merupakan tujuan yang realistis. Gray
menyatakan bahwa perbedaan pola akuntansi secara internasional terjadi
sebagai akibat perbedaan lingkungan dan perbedaan k.Jasifikasi internasional
• EK51441 5/MCDUL. 3 3. 13

yang membawa implikasi penting bagi penyeragaman standar akuntansi


secara internasional.
Perera berpendapat bahwa standar akuntansi internasional iru sendiri
sangat dipengaruhi oleh model yang berkembang di negara anglo amerika
dan oleh karenanya standar akuntansi internasional cenderung
menggarnbarkan kondisi dan pola pemikiran negara-negara tertentu.
Sehingga standar akuntansi internasional akan mengalarni masalah relevansi
di beberapa negara dengan Iingkungan budaya yag berbeda dengan budaya di
negara anglo arnerika. Namun barangkali saja dengan meningkatnya bisnis
global di seluruh dunia, rnaka perbedaan budaya antar negara akan sernakin
berkurang, dan ini rnerupakan suatu kajian yang akan sangat rnenarik.

LATI HAN

Untuk mernperdalam pemahaman Anda mengenai materi di atas,


kerjakanlah latihan berikut!

l) Hal apa sajakah yang harus terrnuat dalarn kerangka konseptual dari
FASB?
2) Jelaskan karakteristik kualitatif dalam hierarki kerangka konseptual
untuk akuntansi dan pelaporan keuangan !

Petunjuk Jawaban. Latihan

l) Hal-hal yang harus terrnuat dalarn kerangka konseptual akuntansi


rnenurut FASB, antara lain:
a. mendefinisikan batas-batas akuntansi dengan mernberikan definisi
rnengenai tujuan dasar, istilah penting, serta konsep-konsep dasar;
b. rnernbantu FASB dalarn proses penetapan standar dengan
mernberikan landasan untuk mengernbangkan standar baru dalam
pelaporan dan akuntansi rnaupun revisinya;
c. rnernberikan penjelasan mengenai praktik yang ada maupun
kerangka referensi untuk memecahkan rnasalah-masalah baru yang
3.14 TEDRI AKUNTANSI e

belum dicakup dalarn prinsip-prinsip akuntansi yang berlaku umum


(GAAP);
d. membantu para akuntan dan pihak-pihak Jain untuk memilih
alternatif metode pelaporan yang lebih mewakili realitas situasi
ekonomi.

2) Karakteristik kualitatif dalam hierarki kerangka konseptual untuk


akuntansi dan pelaporan keuangan adalah ciri-ciri inforrnasi akuntansi
yang cenderung untuk menarnbah kegunaannya. Karakteristik
kualitatifnya diharapkan dapat:
a. bertahan terhadap pengujian waktu;
b. perpasif, yaitu berlaku bagi semua satuan usaha akuntansi; dan
c. dapat diterapkan dan peka terhadap pengujian tujuan.


Kerangka konseptual bagi FASB adalah sebagai penuntun badan


da1arn mengernbangkan standar akuntansi dan pelaporan karena konsep-
konsep dasar tersebut rnemberikan dasar umum dan alasan mendasar
untuk mernpertimbangkan berbagai alternatif yang ada. Kerangka
konseptual ,nenghasilkan tujuan dan dasar-dasar praktik akuntansi
maupun pelaporan keuangan yang ada sekarang.
Kerangka konseptual juga berrnanfaat untuk mernilih metode yang
paling tepat untuk pelaporan aktivitas perusahaan. Konsep-konsep
dasar memberikan pedoman untuk memilih altematif yang
rnencerminkan posisi keuangan dan hasil operasi dengan cara yang
paling akurat untuk suatu perusahaan dalarn lingkungan tertentu. Selain
itu kerangka konseptual membantu proses pelaporan agar memberikan
hasil yang lebih baik.
Pada akhirnya kerangka FASB menggabungkan berbagai konsep
dan prinsip yang diterima secara luas yang telah dikembangkan dalam
hasil kerja terdahulu. Di samping itu, beberapa asumsi lama yang
mendasari praktik akuntansi diakui secara eksplisit maupun implisit di
dalam kerangka tersebut.

Pilihlah satujawaban yang paling tepat!


• EK51441 5/MCDUL. 3 3. 15

I) Tujuan utama diadakannya kerangka konseptual adalah ....


A. memverifikasikan praktik akuntansi secara luas
B. mendefinisikan secara luas tujuan, peristilahan, serta konsep-konsep
yang terdapat dalarn praktik akuntansi
C. menilai praktik akuntansi yang berlaku umum untuk kepentingan
penyusunan laporan keuangan di rnasa datang
D. mengkodifikasikan standar akuntansi yang telah ada ke dalam aturan
yang jelas dan tidak dapat diganggu gugat

2) Satu hal sangat penting yang harus termuat dalam kerangka konseptual
yang bermanfaat tidak hanya bagi FASB, tetapi juga menjadi dasar
praktik akuntansi di dunia adalah ....
A. mendefinisikan batas-batas akuntansi dengan mernberikan definisi
mengenai tujuan dasar, istilah penting, serta konsep-konsep dasar
B. membantu FASB dalam proses pen eta pan standar dengan
memberikan landasan untuk rnengembangkan standar baru dalam
pelaporan dan akuntansi maupun revisinya
C. mernberikan penjelasan ,nengenai praktik yang ada maupun
kerangka referensi untuk memecahkan rnasalah-rnasalah baru yang
belum dicakup dalam prinsip-prinsip akuntansi yang berlaku umum
(GAAP)
D. mernbantu para akuntan dan pihak-pihak lain untuk memilih
alternatif metode pelaporan yang lebih mewakili realitas situasi
ekonorni

3) Perbedaan SFAC 3 dan SFAC 6 adalah ....


A. SFAC 3 mendefinisikan unsur-unsur laporan keuangan organisasi
nirlaba, SFAC 6 mendefinisikan unsur-unsur laporan keuangan
organisasi bisnis
B. SFAC 6 mendefinisikan unsur-unsur laporan keuangan organisasi
nirlaba, SFAC 3 mendefinisikan unsur-unsur laporan keuangan
organisasi bisnis
3.16 TEDRI AKUNTANSI e

. .
C. SFAC 3 mendefinisikan unsur-unsur Japoran keuangan orgarusasi
bisnis, SFAC 6 mendefinisikan unsur-unsur Japoran keuangan
organisasi bisnis dan nirlaba
D. SFAC 6 mendefinisikan unsur-unsur laporan keuangan organisasi
bisnis, SFAC 3 mendefinisikan unsur-unsur laporan keuangan
organisasi nirlaba

4) lsi dari SFAC 2 adalah ....


A. tujuan-tujuan akuntansi untuk perusahaan bisnis
B. karakteristik-karakteristik kualitatif informasi keuangan
C. tujuan-tujuan akuntansi untuk jenis perusahaan bukan perusahaan
bisnis
D. mendefinisikan unsur-unsur laporan keuangan untuk semua
perusahaan

5) Pengertian fundamental dalam hierarki akuntansi dan pelaporan


keuangan FASB adalah ....
A. sesuatu ke arahnya upaya diarahkan, suatu arahan atau akhir
tindakan, suatu sasaran
B. identifikasi kategori yang Juas dari informasi akuntansi keuangan
yang dibutuhkan oleh pemakai
C. konsep-konsep dasar yang mendasari pengukuran transaksi dan
kejadian dan mengungkapkannya dalam cara yang berarti bagi
pemakai informasi akuntansi
D. pemecahan umurn atas masalah-masalah akuntansi keuangan

6) Yang menjadi alasan utama mengapa kerangka konseptual menjadi


sangat penting adalah .....
A. memberikan definisi yang Juas mengenai tujuan, peristilahan, serta
konsep-konsep yang terdapat dalam praktik akuntansi
B. tercapainya elemen-elemen pelaporan keuangan
C. tercapainya karakteristik kualitatif atas informasi keuangan yang
mengacu pada relevansi dan reliabilitas
D. tercapainya kesepakatan mengenai cakupan dan tujuan dari
pelaporan keuangan
• EK51441 5/MCDUL. 3 3. 17

7) Seiring dengan perkernbangan globalisasi, banyak negara saat ini sudah


mengadopsi IFRS daripada mengernbangkan standar-standar yang hanya
berlaku secara dornestik. Yang termasuk IFRS adalah ....
A. Australia Accounting Standard Board yakni badan standardisasi
akuntansi di Australia
B. Financial Accounting Standard Board atau badan standardisasi
akuntansi keuangan di Arnerika
C. Accounting Standard Board atau badan standar akuntansi di Inggris
D. International Financial Reporting Standard atau badan internasional
yang menentukan standar akuntansi

8) Beberapa faktor dianggap dapat berdampak negatif terhadap konvergensi


atau upaya menemukan keseragaman dan harmonisasi standar akuntansi
diantaranya adalah ...
A. lingkungan bisnis yang berbeda antara satu negara dengan negara
lainnya
B. sistem hukum yang berlaku di satu negara tidak sama dengan sistem
hukum yang berlaku di negara lainnya
C. lingkungan budaya dan politik yang sangat berbeda antar satu
negara dengan negara lainnya berpengaruh dalarn proses adopsi
IFRS
D. Semua jawaban benar

9) Sistern nilai dari akuntan bisa berhubungan dengan nilai sosial dan bisa
diambil dari nilai sosial khususnya pada nilai-nilai yang berhubungan
dengan pekerjaan dan selanjutnya nilai akuntansi ini akan berdampak
pada sistern akuntansi. Hal ini merupakan pendapat. ..
A. Perera
B. Hoftstede
C. Gray
D. Eddie
I 0) Perbedaan budaya aruar negara merupakan salah satu faktor penting
,nengapa konvergensi standar akuntansi internasional kernunginan akan
sulit berhasil. Hal ini rnerupakan pendapat. ..
A. Eddie
B. Hoftstede
3.18 TEDRI AKUNTANSI e

C. Perera
D. Gray

Cocokkanlah jawaban Anda dengan Kunci Jawaban Tes Formatif I yang


terdapat di bagian akhir modul ini. Hitunglah jawaban yang benar.
Kernudian, gunakan rumus berikut untuk mengetahui tingkat penguasaan
Anda terhadap materi Kegiatan Belajar I.

Jumlah Jawaban yang Benar


Tingkat penguasaan = ----------- x I OOo/o
Jurnlah Soal

Arti tingkat penguasaan: 90 - I 00% = baik sekali


80 - 89% = baik
70 - 79% = cukup
< 70% = kurang

Apabila mencapai tingkat penguasaan 80% atau lebih, Anda dapat


meneruskan dengan Kegiatan Belajar 2. Bagus! Jika masih di bawah 80%,
Anda harus mengulangi materi Kegiatan Belajar I, terutarna bagian yang
belum dikuasai.

KEGIATAN BELA.JAR 2

Prinsip, Postulat, dan Standar Akuntansi


• EK51441 5/MCDUL. 3 3. 19

A. PENCARIAN PRINSIP-PRINSIP AKUNTANSI

Konsep yang luas, apakah disebut prinsip, postulat, atau standar adalah
bagian penting dari akuntansi. Meskipun demikian, tidak boleh dilupakan
bahwa sebagai pengetahuan sosial, akuntansi bergantung pada kebijaksanaan,
penilaian, dan integritas akuntan.
Setiap laporan keuangan yang diperiksa oleh akuntan publik selalu
ditambah dengan pernyataan independen dari auditor. Pernyataan tersebut
adalah pendapat dari akuntan publik terhadap laporan keuangan yang
diperiksanya dengan rnenggunakan Standar Profesional Akuntan Publik
(SPAP) sebagai ukuran rnutu pekerjaan akuntan publik, dan kualitas laporan
keuangan dengan menggunakan Standar Akuntansi Keuangan (SAK).
Apabila melihat literatur auditing atau buku-buku auditing, bahkan di
dalam Pernyataan Auditor lndependen sekalipun tidak akan ditemukan istilah
Standar Akuntansi Keuangan, yang ada adalah Prinsip Akuntansi Diterima
Umum. Akibatnya muncul pertanyaan apakah Standar Akuntansi Keuangan
sama dengan Prinsip Akuntansi Yang Diterima Umum. Tidak mudah untuk
menjawab pertanyaan dan persoalan ini karena secara pragmatis pun berbeda
pengertian standar dengan prinsip. Adapun maksud pemberian istilah Prinsip
Akuntansi yang Berlaku Umum dalam Pernyataan Auditor lndependen
adalah untuk mernberikan peluang kepada Auditor untuk menggunakan
standar yang dapat digunakan Auditor dalam menilai Laporan Keuangan
sepanjang Standar tersebut dapat diterima oleh semua pihak (mungkin
standar tersebut dianggap layak untuk dipakai atau dapat juga dilihat dari
keabsahannya bahwa standar tersebut dianggap sah atau legal).
Penggunaan standar akuntansi keuangan maupun penggunaan istilah
Prinsip Akuntansi yang Diterima Urnurn (Generally Accepted Accounting
Principles), apa pun istilahnya yang digunakan, pada dasarnya pernyataan
auditor dalam opini yang diberikan kepada k.Jiennya untuk menunjukkan
bahwa Laporan Keuangan yang diperiksanya sudah rnengikuti Prinsip
Akuntansi yang Diterima Umum termasuk di dalamnya adalah Standar
Akuntansi Keuangan. Ketaatan perusahaan terhadap Prinsip Akuntansi yang
Diterima Urnurn ini apakah merupakan kewajiban bagi perusahaan yang
3.20 TEDRI AKUNTANSI e

menjual sahamnya di Bursa Efek, seperti BEJ dan BES atau berlaku bagi
perusahaan yang diaudit oleh Akuntan Publik? Bapepam rnelalui undang-
undang pasar modal sudah mengisyaratkan bahwa bagi perusahaan yang
sahamnya dijual di Bursa Efek wajib diaudit oleh Akuntan Publik dengan
opini wajar. lni berarti bahwa Bapepam sudah mewajibkan para erniten untuk
rnengikuti Prinsip Akuntansi yang Diterima Urnum. Akuntan tidak rnungkin
rnernberikan opini Wajar terhadap Japoran keuangan yang diauditnya jika
ketahuan Laporan Keuangan tersebut tidak sesuai dengan Standar Akuntansi
Keuangan.
Sifat yang tepat dari prinsip-prinsip akuntansi rnerupakan suatu rnasalah
yang diperdebatkan sejak dahulu sarnpai sekarang. Kata prinsip diturunkan
dari kata Latin principe, yang berarti pertama dalam pengertian tingkat dasar.
Karena buku teks pertama yang dihadapi mahasiswa akuntansi merupakan
buku tingkat dasar, istilah Dasar-dasar Akuntansi (Principles of Acccounting)
sepenuhnya tepat. Apa yang k.ita pelajari dalam pelajaran akuntansi pertarna
kali adalah prinsip-prinsipnya dalam pengertian materi yang pertarna dalam
ha] waktu dan yang pertama dalam hat kesulitan. Akan tetapi, topik-topik ini
tidak harus rnerupakan prinsip-prinsip dari topik itu dalam arti rnerupakan
yang pertama dalam logika atau dasar pijakan dalarn topik itu.
Sebagai contoh, orang belajar banyak matematika di sekolah dan di
perguruan tinggi tanpa pernah menyentuh pertanyaan filosofi mendalarn yang
membentuk fondasi dari mata pelajaran itu. Banyak orang menggunakan
tabel probabilitas dalam statistik tanpa pernah menggali ke dalam sifat yang
tepat dari ketidakpastian. Hal yang sama berlaku untuk akuntansi.
Prinsip-prinsip akuntansi mungkin rnenjadi pelajaran pertarna, tetapi ini
bukanlah pelajaran mengenai kebenaran rnendasar dari akuntansi. Untuk
mempelajari hat ini, sebagai lawan dari pengenalan ke unsur-unsur
praktiknya, seseorang harus beralih ke pelajaran teori akuntansi.

Penelusuran istilah prinsip dan standar akuntansi di Amerika Serikat


memakan waktu yang panjang dan umumnya dibagi dalam empat dekade
penelusuran berikut ini.
I. Kurun Waktu Tahun 1930 hingga Akhir Perang Dunia II (Awai Mulai
Pencarian).
2. Kurun Waktu Berakhirnya Perang Dunia II (Pencarian Dipercepat).
3. Kurun Waktu Akhir Tahun 1960.
• EK51441 5/MCDUL. 3 3.21

4. Kurun Waktu Tahun 1973.

Pada bagian ini penelusuran istilah pnnsip dan standar akuntansi di


Amerika Serikat ini difokuskan pada bagian terpenting dari kurun waktu
tersebut, yaitu kurun waktu tahun 1930 hingga akhir Perang Dunia fl (awal
mulai pencarian).

I. Fondasi Awai Dalam Pencarian Prinsip Akuntansi


Pernyataan Sementara patio Prinsip-prinsip Akuntansi dari AAA, yang
dijelaskan dalarn bagian sebelumnya, tidak tarnpak dalam keadaan vakum.
Paton sendiri telah menulis suatu tesis doktoral yang dipublikasikan dengan
judul Accounting Theory Tahun 1922. Buku ini radikal bahkan dari ukuran
standar sekarang. Di dalamnya ia mendukung pandangan liberal, yaitu secara
ideal semua perubahan nilai yang dapat dipercaya dalam arah apa pun, dari
sebab apa pun seharusnya disajikan dalam akuntansi (Quoted: 1984). Di atas
segalanya adalah penting ra mengatakan, bahwa laporan akuntansi
menyajikan suatu gambaran data kini dalam bentuk dolar aktual seakurat
tanggal laporan. Lebih Ianjut ia juga menekankan bahwa dalam analisis yang
layak, bunga yang dibayarkan ke pemegang obligasi tidak dapat
dikategorikan sebagai beban operasi, sementara pengembalian ke pemegang
saham diperlakukan sebagai pembagian dari pendapatan bersih, yaitu yang
kita sebut sekarang dengan laba bersih. Buku itu berakhir dengan daftar
postulatnya. Menurut Paton, hanya jika "akuntan melihat secara jelas
landasan ternpat ia berdiri" barulah dia dapat ,nenghindari "aplikasi yang
tidak tepat dan kesimpulan umum yang salah". Untuk mencapai ke arah itu ia
menyusun enam postulat dengan kekurangan-kekurangannya sebagai berikut.
a. Keberadaan dari satuan usalia yang terpisah, Diasumsikan secara
universal meskipun dalam kenyataannya hanya merupakan kata kiasan.
b. Kelangsungan hidup satuan usaha 1111. Asumsi perusahaan
bersinarnbung umumnya merupakan salah satu keleluasaan.
c. Persamaun neraca. Persamaan terjadi hanya karena kita "mengisi"
perbedaan apa pun yang mungkin ada dengan menyesuaikan perkiraan
modal pemilik.
d. Postulat moneter. lni merupakan asumsi yang tidak berdasar bahwa
"suatu laporan aktiva dan utang dalam dolar dan sen adalah suatu
3.22 TEDRI AKUNTANSI e

gambaran menyeluruh dan kondisi keuangan badan usaha itu pada


tanggal laporan.
e. Postulat biaya. lni adalah asumsi yang juga tidak berdasar bahwa biaya
memberikan nilai yang sebenarnya untuk tujuan laporan awal.
f. Postulat pengakuan laba. lni mengasurnsikan bahwa pendapatan bersih
atau Jaba tiba-tiba muncul sepenuhnya pada beberapa kejadian khusus
dan umurnnya dari penjualan yang jelas tidak benar.

Paton bukan satu-satunya orang yang memberikan sumbangan awal dan


penting pada literatur. Profesor Standford, John Canning memberi
sumbangan yang berharga pada teori akuntansi dalam Eco110111ics of
Accounting-nya. 12 subjudul, Suatu Analisis Kritis atas Teori Akuntansi,
membantu menjelaskan sumbangannya. Meski Canning mengakui dalam kata
pengantarnya bahwa ia menarik dari tulisan Cole, Hatfield, McKinsey,
Montgomery, Paton, Stevenson, dan Sprague. la juga mernbandingkan
pemikiran akuntansi masa kini, sesudahnya dengan teori ekonomi, sebagian
dengan yang dikemukakan oleh ekonom Amerika, Irving.
Banyak individu dan kelompok mulai bekerja pada Tahun 1930-an untuk
rnenguak apa yang seharusnya mereka anggap sebagai prinsip-prinsip
akuntansi. Di bawah kepernimpinan Profesor Michigan, William Paton yang
dipilih sebagai direktur peneliti pertama AAA pada awal 1936, AAA
rnenerbirkan dalam bulan Juni 1936 yang pertama dari seri monograf singkat
tentang prinsip-prinsip Akuntansi. Edisi tahun 1936 diberi judul A Tentative
Statement of Accounting Principles Underlying Corporate Financial
Statements. (Pernyataan Sementara Prinsip-prinsip Akuntansi yang
Mendasari Laporan Keuangan Perusahaan). Harapan yang dinyatakan yang
memungkinkan untuk menyepakati suatu fondasi pertimbangan mendasar
yang akan cenderung menghilangkan variasi acak dalam prosedur akuntansi
yang berasal bukan dari kekhasan masing-rnasing perusahaan, tetapi dari
berbagai ide ahli keuangan dan eksekutif perusahaan mengenai yang
mungkin tepat, sah atau persuasif bagi investor pada suatu waktu tertentu.
Secara khusus, asosiasi mencoba untuk menghilangkan kebingungan yang
timbul dari penilaian kembali aktiva yang naik dan turun sesuai dengan
perubahan dalam tingkat harga dan kondisi usaha yang diperkirakan dengan
menekankan dasar biaya untuk akuntansi. Beberapa ahli melihat tindakan ini
sebagai usaha untuk menyeragamkan sistem akuntansi. lni sesungguhnya
• EK51441 5/MCDUL. 3 3.23

hanya mencerrninkan ketidakpercayaan akadernisi akan pertimbangan


subjektif manajer keuangan. Suatu tinjauan atas praktik akuntansi pada waktu
itu jelas memperlihatkan dasar yang baik untuk ketidakpercayaan mereka.
Sayangnya ketidakpercayaan tidak selalu mengarah pada teori akuntansi yang
baik.

2. Sifat Prinsip-prinsip Menurut Gilbert Byrne


Gilbert Byrne, dalam makalah yang mendapat penghargaan dan
berpengaruh yang disajikan pada Perayaan Ulang Tahun Kelima Belas
lnstitut Akuntan Amerika (AJA) Tahun 1937, menekankan bahwa
prinsip-prinsip adalah kebenaran mendasar. Dengan kata lain, seperti yang
diuraikan dalam New International Dictionary dari Webster, "Suaru
kebenaran mendasar; suatu hukum atau doktrin menyeluruh, daripadanya
yang lain diturunkan, atau kepadanya yang lain didasarkan; suatu kebenaran
umurn; suatu dalil (proposition) dasar atau asumsi fundamental; suatu
maksim; suatu aksioma; suatu postulat".

George May menanggapi dengan cepat pendapat Byrne bahwa


prinsip-prinsip harus merupakan kebenaran mendasar, dengan menyanggah
bahwa definisi yang lebih sesuai adalah definisi dari kamus Oxford yang
terbaca, yaitu "Suatu hukum atau aturan umum yang diambil atau diakui
sebagai suatu pedoman untuk bertindak adalah suatu landasan pijakan atau
dasar dari perilaku atau praktik". la menyatakan bahwa inilah arti yang
dimaksudkan oleh komite AJA ketika menggunakan istilah itu. Orang harus
mempercayai interpretasi May, baik karena pada dasarnya dialah yang
menulis laporan itu maupun karena konotasi inilah yang paling dekat
berhubungan dengan contoh-contoh prinsip yang dilampirkan pada surat May
tanggal 22 September 1932, yang mengatakan bahwa:
a. laba tidak akan diakui sebelurn penjualan terjadi;
b. semua beban seharusnya dibebankan terhadap laporan rugi laba dan
tidak terhadap laba ditahan;
c. laba ditahan dari suatu perolehan baru yang dihasilkan sebelum
perolehan tidak bisa ditambahkan ke laba ditahan pemeroleh. Jadi, yang
harus digunakan adalah metode pembelian, dan bukan metode
penyatuan;
3. 24 TEDRI AKUNTANSI e

d. dividen pada saham perbendaharaan bukanlah laba bagi perusahaan


meskipun saham perbendaharaan bisa diperlakukan sebagai aktiva;
e. pinjaman kepada pihak yang mempunyai hubungan khusus seharusnya
dipisahkan dari pinjarnan lain.

Apa yang dinamakan prinsip-prinsip ini bukanlah kebenaran ,nendasar


yang luas dari Byrne. Ini lebih dekat dengan sifat aturan-aturan May.
Kenyataannya, prinsip-prinsip ini rnerupakan prasyarat untuk keberadaan
seluruh kumpulan asas yang mernbentuk batang tubuh akuntansi. Prinsip ini
rnengasumsikan debet dan kredit, neraca, dan laporan rugi laba dan
seterusnya. Bagaimanapun, ini lebih memberikan pandangan mendalam yang
menarik ke dalam batang tubuh akuntansi yang dikenal dimanipulasi pada
waktu itu.
Empat tahun setelah diterbitkannya Pernyataan Sementara, Paton dan
Profesor A.C. Littleton dari Illinois, keduanya anggota Executive Committee
of the American Accounting Association (Komite Eksekutif Asosiasi
Akuntansi Amerika) Tahun 1936, rnenerbitkan An Introduction to Corporate
Accounting Standards. Tujuan pengarang adalah menyajikan suatu kerangka
dasar teori akuntansi yang dianggap sebagai "badan doktrin yang koheren,
terkoordinasi, dan konsisten", yang akan ,nendukung prinsip-prinsip yang
dikernukakan dalam pernyataan Tahun 1936. Pada dasarnya, mereka
menghindari kata prinsip, menggantikannya dengan kata standar karena
mereka merasa pendahulu menyarankan "suatu universalitas yang secara
jelas tidak dapat ada dalarn institusi jasa, seperti akuntansi". Monograf ini
dianggap oleh banyak pihak sebagai klasik dan telah terjual puluhan ribu
copy. Ini khususnya bernilai bagi perkembangan konsep penandingan biaya
ke pendapatan, yaitu proses yang diajarkan kepada setiap rnahasiswa
akuntansi selama lebih dari 50 tahun hingga sekarang.
Edisi berikutnya dari pernyataan AAA Tahun 1936 tidak mernbuat
perubahan berarti dalam isi, tetapi yang agak menarik bahwa judulnya terus
berubah yang menggambarkan keadaan teori akademik pada setiap waktu itu.
Edisi 1941, misalnya menghapus kata si fat tentative dalam judul, sementara
edisi 1948 ,nengganti istilah prinsip dengan istilah konsep dan standar. Seri
monograf itu rnengikuti arahnya Tahun 1957 dalam sebuah dokumen yang
meringkaskan sernua pekerjaan,
• EK51441 5/MCDUL. 3 3.25

3. Penandingan (matchings Menurut Littleton


Masalah utama akuntansi adalah mengasosiasikan, di masa sekarang,
pendapatan yang diidentifikasikan dengan biaya sekarang dan yang
berhubungan, dan rnengasosiasikan, di masa datang, pendapatan yang
diidentifikasikan dengan biaya masa datang dan yang berhubungan. Dalam
mernecahkan masalah ini, mereka yang menggunakan akuntansi, sebenarnya
menandingkan upaya dan pencapaian perusahaan. Beberapa upaya efektif di
masa sekarang ini diukur oleh biaya (upaya) sekarang yang dapat
dikurangkan dari pendapatan (pencapaian); ini adalah biaya dari pendapatan
sekarang. Upaya diharapkan efektif di masa datang; ini diukur oleh biaya
yang ditangguhkan sebagai biaya dari pendapatan masa datang (aktiva),
Beberapa upaya terbukti tidak efektif di masa sekarang dan dianggap tidak
efektif di masa datang. lni diukur oleh biaya yang dikurangkan sekarang dari
pendapatan sebagai kerugian yang diakui. Oleh karena itu, masalah mendasar
dari akuntansi adalah rnernotong arus biaya berkelanjutan dan benar
menetapkan bagian-bagian ke masa sekarang dan masa datang. Pandangan ini
mendominasi pemikiran-pemikiran akuntansi selama beberapa dekade
sebelumnya. Di sini, untuk pertarna kalinya asosiasi menyatakan bahwa nilai
adalah ukuran yang tepat untuk aktiva dan sama dengan "jumlah harga pasar
masa datang dari semua arus jasa yang akan diturunkan yang didiskontokan
oleh faktor-faktor probabilitas dan bunga ke nilai sekarang.
Dampak yang tepat dari pernyataan-pernyataan ini sulit untuk ditenrukan
karena dengan terbatasnya surnber daya dan orientasi teoretis para anggota,
pendekatan umumnya adalah menetapkan prinsip-prinsip dasar yang
dibentuk secara luas, bukan aturan-aturan khusus. Namun, banyak anggota
AAA bertahan dan terus bertahan pada komite pembuat aturan di rnana
prinsip-prinsip secara luas diterapkan. Di antara perubahan-perubahan yang
disebabkan oleh perubahan perspektif teoretis adalah sifat dari kelompok
yang dianggap sebagai pemakai. Definisi kelompok ini cenderung meluas
selama bertahun-tahun. Ada juga suatu rekomendasi yang konsisten untuk
konsep laba inklusif (all-inclusive), sebagian akibat ketidakpercayaan
akademisi akan pertimbangan-pertimbangan individual akuntan dan
manajemen perusahaan yang mengacu pada hal di atas. Pertirnbangan ini
sesuai dengan pandangan SEC dan akhirnya diakui sebagai pandangan yang
mengatur.
3. 26 TEDRI AKUNTANSI e

4. Banyaknya Investor Dalam Rangka Pencarian Prinsip Akuntansi


Pergeseran paling penting dalam pemikiran dasar akuntansi yang muncul
dari tulisan-tulisan ini dan diskusi pada akhir I 920-an dan awal I 930-an
adalah perubahan dalam tujuan akuntansi dari menyajikan informasi ke
manajemen dan kreditur rnenjadi menyajikan informasi keuangan untuk
investor dan pemegang saham, Tekanan untuk perubahan dalarn tujuan ini
rnuncul dari sektor keuangan perdagangan saharn, bukan dari akuntan.
Pertumbuhan cepat dalam kepemilikan yang meluas atas perusahaan,
khususnya selama beberapa tahun pertarna sesudah Perang Dunia I,
menciptakan kebutuhan informasi akuntansi baru. Jumlah saham yang
terdaftar pada Bursa Surat Berharga New York pada Tahun 1900 sekitar 60
juta, dibandingkan dengan 180 juta pada Tahun 1917, dan 1.212 juta pada
Tahun I 930 (tidak disesuaikan untuk pemecahan saham),

Perubahan dalam tujuan laporan keuangan ,nenyebabkan:


a. berkurangnya penekanan pada neraca sebagai laporan nilai-nilai;
b. konsekuensi meningkatnya penekanan pada laporan laba rugi dan suatu
konsep laba yang seragam;
c. kebutuhan pengungkapan menyeluruh mengenai inforrnasi yang relevan,
dengan menyajikan laporan keuangan yang lebih lengkap dan
meningkatkan penggunaan catatan kaki;
d, penekanan pada konsistensi pelaporan, khususnya sehubungan dengan
laporan laba rugi.

Ada juga bukti penggunaan arbitrasi yang meningkat selama periode


penangguhan pos-pos kerugian dan keuntungan yang memungkinkan
perataan laba dari satu tahun ke tahun berikutnya. Tindakan-tindakan ini
mendorong upaya-upaya pada Tahun I 930-an untuk membentuk standar
yang lebih baik untuk penyajian laporan laba rugi.
Perubahan-perubahan ini tampak jelas dalam literatur dan keputusan dari
beberapa organisasi yang berkepentingan sebelum dan sesudah I 930.
Menarik untuk dicatat bahwa perubahan-perubahan dalarn pernikiran
akuntansi ini bukan hasil langsung dari jatuhnya pasar saham atau depresi
besar Tahun I 930-an, tetapi adalah akibat dari peru-bahan-perubahan
institusional yang telah dimulai lebih awal dan yang belum diadaptasi oleh
• EK51441 5/MCDUL. 3 3.27

akuntan. Tentu saja hal itu menjadi lebih mendesak dengan adanya
kejadian-kejadian pada periode ini.

a. Upaya lain dalam pencarian prinsip-prinsip


Pada Tahun 1938, sesuai perrnintaan Haskins & Sells Foundation,
profesor Harvard, Thomas Henry Sanders, profesor California, Henry Rand
Hatfield, dan profesor Yale Law School, Underhill Moore mernpublikasikan
A Statement of Accounting Principles 14, yang ditujukan untuk rnenetapkan
prinsip-prinsip dan aturan-aturan akuntansi yang mengatur apa yang
seharusnya tampak di neraca dan laporan laba rugi dan dalam akun-akun
yang menyusunnya. Isi dari monograf ini memperlihatkan bahwa pengarang
lebih memperhatikan masalah praktek-praktek yang berlaku, yaitu praktek-
praktek yang menyimpang secara sangat radikal dalarn hal-hal tertentu dari
praktik yang berlaku dewasa ini. Sebagai contoh, pengarang akan
mengizinkan perusahaan untuk menangguhkan kerugian dengan
menernpatkannya di neraca sebagai aktiva dan mengarnortisasinya secara
perlahan sepanjang waktu. Mereka juga akan mengizinkan perusahaan untuk
mencatat disagio obligasi sebagai aktiva. Praktik seperti inilah yang
rnenyebabkan FASB begitu tegas terhadap aktiva dan utang yang
ditangguhkan.
Pengarang mernang mengabdikan sebagian kecil dari monograf itu untuk
apa yang mereka namakan konvensi yang mereka jelaskan sebagai "praktik
dikukuhkan" yang mendasari penyusunan neraca. Mereka memasukkan dasar
biaya-historis untuk aktiva dan konsep perusahaan bersinambung sebagai dua
contoh konvensi. Terlepas dari semua kesalahannya, monograf ini adalah
suatu sumber praktik akuntansi yang menarik pada waktu itu dan suatu
sumber data penting untuk penelitian akuntansi positif.
Accounting Concepts of Profit dari Stephen Gilman, pembahasan
menyeluruh yang pertama mengenai teori akuntansi sejak pergeseran
penekanan dari sudut pandang neraca ke laporan laba rugi, secara efektif
menutup periode perkembangan teori akuntansi dalam periode ini. la
berusaha untuk mengelompokkan kekusutan terminologi yang disebabkan
oleh pengenalan kata prinsip ke dalam laporan audit. Ia rnernbedakan antara
aturan yang dapat dibuat dan prinsip, yaitu tidak dapat dibuat. la menekankan
3.28 TEDRI AKUNTANSI e

bahwa istilah doktrin lebih akurat menjelaskan pengajaran dari para akuntan.
la juga menunjukkan bahwa banyak buku yang menggambarkan sendiri
sebagai Prinsip-prinsip Akuntansi bahkan tidak mernpunyai kata prinsip
dalam indeks, tetapi pada akhirnya masalah bagaimana mendefinisikan
prinsip-prinsip akuntansi yang berlaku urnurn terlihat, lebih dalarn dari hanya
sekadar sernantik. Perdebatan alas berbagai kata-kata menyembunyikan
rnasalah yang jauh lebih serius, yaitu siapa yang rnenentukan pengungkapan
informasi keuangan dan dengan cara apa.

Pada Tahun 1959, bertindak alas rekornendasi Special Committee on


Research Program, lnstitut direorganisasi untuk rnemajukan "ekspresi
tertulis-mengenai apa yang merupakan prinsip-prinsip akuntansi yang
berlaku umum, sebagai pedoman untuk anggota-anggotanya dan pihak
lainnya. Saru dari tujuan reorganisasi adalah agar dapat menanggulangi
rnasalah luas dari akuntansi keuangan pada ernpat tingkat sebagai berikut.
I. Pernbentukan postulat dasar.
2. Perumusan prinsip-prinsip secara luas.
3. Pengembangan aturan atau pedoman lain untuk aplikasi prinsip dalam
situasi-situasi khusus.
4. Penelitian.

Seorang staf penelitian akuntansi perrnanen direkrut untuk melaksanakan


program penelitian dengan rnaksud agar hasil-hasil dari upayanya,
"sebagaimana yang diambil oleh Accounling Principle Board, seharusnya
berlaku sebagai asas bagi keseluruhan batang rubuh pernyataan masa datang
oleh Institute mengenai masalah-rnasalah akuntansi, di mana setiap terbitan
baru harus dihubungkan kepadanya".
Profesor California, Maurice Moonitz, direktur penelitian yang baru
diangkat dan seorang penganut J.B. Canning yang hasil kerjanya disebutkan
di muka, diberi wewenang untuk menghasilkan Accounting Research Study
No. I (ARS I) tentang postulat dasar dalam akuntansi. Berikut ini contoh
postulat dalarn ARS I yang rnencakup pernyataan rnengenai lingkungan,
seperti:

aktivitas ekonorni yang dilaksanakan rnelalui unit atau satuan usaha


tertentu. Setiap laporan tentang aktivitas itu harus rnengidentifikasikan
secara j el as unit at au sat uan usaha tert ent u yang t er! i bat.
• EK51441 5/MCDUL. 3 3.29

ARS itu juga mencakup penegasan mengenai proses akuntansi, seperti:

hasil-hasil proses akuntansi dinyatakan dalam seperangkat laporan


keuangan yang berhubungan secara fundamental dan berkaitan satu
sama lain dan didasarkan pada data mendasar yang sama.

Dan akhirnya ada juga sejumlah postulat normatif yang dicirikan oleh
penggunaan kata seharusnya, seperti:

laporan akuntansi seharusnya mengungkapkan hal yang penting agar


t idak menyesat kan.

Kriteria dasar untuk menyeleksi postulat adalah sebagai berikut.


I. Hal itu harus relevan dengan perkembangan logika akuntansi, yaitu
harus berlaku sebagai suatu fondasi bagi penurunan logis dari dalil
selanjutnya.
2. Hal itu harus diterima sebagai sah oleh para partisipan dalam
pembahasan bersangkutan sebagai sesuatu yang benar atau menyediakan
suatu titik awal yang berguna sebagai suatu asumsi logika akuntansi.
Tidaklah dianggap penting Postulat harus benar atau bahkan realistis,
misalnya asumsi dalam ekonorni mengenai masyarakat yang sangat
bersaing tidak pernah benar, tetapi ia telah memberikan pengertian yang
mendalam yang berguna bagi proses kerja sistcm ekonomi.

Tanggapan terhadap dua studi ini yang masing-masing muncul Tahun


1961 dan 1962, cepat dan cukup drarnatis. Tanggapan itu diterbitkan dengan
mernasukkan pernyataan secara bebas bahwa hal itu tidak diterima oleh
Dewan karena terlalu berbeda dari prinsip-prinsip akuntansi yang berlaku
umum pada waktu itu. Komentar-kornentar dari pribadi anggota dewan
dipublikasikan pada akhir studi tersebut. Leonard Spacek managing partner
Arthur Andersen, berkornentar bahwa hanya ada satu postulat. la
menyimpulkan ini sebagai kebutuhan wajar "untuk semua segmen komunitas
bisnis". William W. Werntz yang menjadi akuntan kepala dari SEC,
mengatakan lebih lanjut, bahwa "akan menjadi tindakan yang merugikan bagi
studi ini bila dipublikasikan dalam bentukuya yang sekarang".
3.30 TEDRI AKUNTANSI e

Profesor Florida, Harvey Deinzer, kemudian menyanggah bahwa ia tidak


dapat melihat hubungan antara postulat dan prinsip. Sebagai akibat penolakan
ARS I dan 3, Paul Grady diberi wewenang untuk menghasilkan suatu
tinjauan mengenai prinsip akuntansi yang ada. Studi ini tampak dalam
Accounting Research Study No. 7 (ARS 7) berjudul Inventory of Generally
Accepted Accounting Principles for Business Enterpises. Tujuan studi ini
adalah untuk mernbahas konsep dasar dari prinsip-prinsip yang berlaku
urnurn, untuk meringkaskan prinsip-prinsip dan praktik-praktik yang berlaku
umum, dan untuk meringkaskan pernyataan-pernyataan Accounting
Principles Board dan kornite pendahulunya. Seperti pcrnyataan-pemyataan
Jain sebelumnya, ARS 7 menolak suatu sistern akuntansi yang seragam,
melainkan menekankan keberagaman dalam akuntansi sebagai suatu konsep
dasar. Satu perbedaan utama antara studi ini dan ARS I dan 3 adalah
penekanan pada rnetode induktif dan pragmatik, bukan metode deduktif.
Di antara prinsip-prinsip yang sengaja diturunkan dari postulat ARS 1,
adalah penegasan bahwa Jaba berasal dari seluruh proses aktivitas bisnis.
Oleh karena itu, setiap aturan atau prosedur yang menetapkan Jaba ke
sebagian dari proses keseluruhan harus tcrus-menerus diperiksa kembali
untuk menentukan sejauh mana ha! itu menimbulkan bias ke dalam pelaporan
jurnlah Jaba yang ditetapkan pada periode waktu tertentu.
Pembenaran prinsip ini didasarkan pada salah satu bagian dari buku yang
ditulis oleh George 0. May dua tahun setelah pensiunnya dan dengan
subjudul A Distillation of Experience. Di dalamnya, ia mengakui sifat
meragukan dari prinsip realisasi pendapatan yang dikemukakan oleh
komitenya sendiri IO tahun Jalu.
Masalah alokasi ke periode pendek tertentu jelas rnenimbulkan kesulitan
yang sangat besar. Sebenarnya, inilah ritik di mana perlakuan konvensional
tidak dapat dihilangkan, dan harus diakui bahwa beberapa konvensi jarang
sekaLi sesuai dengan kenyataan. Kenyataannya, pada waktu proses pabrik dan
penjualan yang melelahkan memuncak dalam pengiriman produk dengan
Jaba dan Jaba tersebut tidak dapat ditetapkan, kecuali menurut kebiasaan,
pada saat penjualan atau pengirirnan terjadi. Konvensi akuntansi yang
mernbuat penetapan seperti itu dibenarkan hanya oleh kegunaan praktis yang
ditunjukkan.
Diterimanya argumen May dalarn ARS 3 adalah satu dari faktor-faktor
yang menyebabkan penolakannya.
• EK51441 5/MCDUL. 3 3.31

b. Postulat-Postulat Akuntansi. Konsep-Konsep Teoretis, dan Prinsip-


Prinsip

I) Postulat Akuntansi
Pengernbangan postulat, konsep teoretis dan prinsip akuntansi telah
menjadi tugas yang paling menantang dan sulit dalam akuntansi. Adanya
kekurangtepatan terminologi, yang telah diakui oleh kebanyakan teoretikus,
telah membawa perrnasalahan. Littleton ( 1938) merujuk perrnasalahan ini
menyatakan bahwa setiap buku biasanya terdiri dari aksioma, konvensi,
generalisasi, rnetode, aturan, postulat, praktik, prosedur, prinsip, dan standar.
Istilah-istilah ini tidak dapat dipandang sinonimus.

Kebingungan seperti itu dapat dihindari dengan mempertimbangkan


penyusunan struktur teori akuntansi secara deduktif, proses interaktif di mana
tujuan akuntansi menyediakan dasar postulat dan konsep teoretis dari mana
teknik-teknik diturunkan. Kita mulai dari definisi berikut ini,
a) Postulat akuntansi adalah pernyataan yang tidak rnemerlukan
pernbuktian atau aksiorna, berterima umurn berdasarkan kesesuaiannya
dengan lujuan laporan keuangan, menggarnbarkan lingkungan ekonomi,
politik, sosiologi, dan hukum tempat akuntansi beroperasi.
b) Konsep teoretis akuntansi adalah juga pernyataan yang tidak
rnernerlukan pembuktian atau aksioma, juga berterima umurn
berdasarkan kesesuaiannya dengan tujuan laporan keuangan yang
menggambarkan sifat entitas yang beroperasi dalam ekonorni bebas yang
dikarakteristikkan oleh kepemilikan pribadi atas kekayaan.
c) Prinsip akuntansi adalah aturan keputusan umum yang diturunkan baik
dari tujuan dan konsep teoretis akuntansi yang mengatur pengembangan
teknik-teknik akuntansi.
d) Teknik akuntansi adalah aturan spesifik yang diturunkan dari prinsip
akuntansi untuk memperlakukan transaksi atau peristiwa tertentu yang
dihadapi oleh entitas akuntansi.

8. SIFAT-SIFAT STANDAR AKUNTANSI


3.32 TEDRI AKUNTANSI e

Standar akuntansi mendorninasi tugas-tugas akuntan. Standar-standar


tersebut terus- rnenerus berubah, dihapus, dan atau ditambahkan baik itu di
Amerika Serikat maupun di negara-negara lainnya. Standar menyajikan
petunjuk yang praktis dan mudah yang terkait dengan tugas-tugas akuntan.
Standar secara urnurn diterirna sebagai aturan perusahaan, yang diikuti
dengan sanksi terhadap ketidakpatuhan. Menurut Baxter ( 1979) standar
biasanya terdiri dari tiga bagian sebagai berikut.
I. Uraian rnasalah yang harus diatasi.
2. Pembahasan dengan penalaran (kemungkinan dengan menggali teori
dasar) atau cara-cara pemecahan masalah.
3. Selanjutnya sejalan dengan keputusan atau teori, solusi ditetapkan.

Secara umum, terutama dalam pengauditan, standar terbatas sampai poin


ke-3 karena adanya sejumlah kontroversi tentang tidak adanya teori-teori
pendukung dan pendekatan yang secara jelas digunakan. Umumnya standar
yang ada hanya sampai pain I dan 2 dengan dukungan teoretis yang sangat
ringkas dalam memberi petunjuk terhadap tindakan yang dilakukan. Terkait
dengan masalah utama yang dihadapi standar Edey ( 1977) mernbedakan
persyaratan standar ke dalam ernpat tipe sebagai berikut.
I. Tipe l menyatakan bahwa akuntan harus melaporkan pada masyarakat
tentang apa yang mereka lakukan dengan rnengungkapkan metode-
metode serta asumsi-asumsi (kebijakan akuntansi) yang digunakan.
2. Tipe 2 mengarah pada pencapaian keseragaman penyajian laporan
keuangan.
3. Tipe 3 melakukan pengungkapan terhadap hal-hal khusus di mana para
pengguna diminta untuk melakukan pengujian terhadap kebijakan yang
dibuat.
4. Tipe 4 memerlukan pembuatan keputusan baik secara eksplisit maupun
implisit tentang persetujuan penilaian aset dan penetapan income.

Apakah standar Tipe 4, pertama, didasarkan pada prinsip-prinsip yang


luas dan diperdebatkan dan pada perbandingan antara teori-teori yang
bertentangan dan kedua, dipilih atas dasar autoritas (badan penyusun standar)
yang merupakan standar yang mungkin diadops dan banyak pihak
menunjukkan keraguan. Dalarn setiap kesempatan, seluruh tipe standar ini
• EK51441 5/MCDUL. 3 3.33

disebarluaskan. Ada sejumlah pertirnbangan dalam penetapan standar yang


harus diperhatikan, yaitu:
I. standar menyajikan informasi tentang posisi keuangan, kinerja, dan
aktivitas sebuah perusahaan bagi seluruh pengguna informasi;
2. standar menyajikan petunjuk dan aturan tindakan bagi akuntan publik
yang memungkinkan pengujian secara hati-hati dan independen saat
menggunakan keahlian dan integritasnya dalam mengaudit laporan
perusahaan, serta saat membuktikan kewajarannya;
3. standar menyajikan kumpulan data bagi pemerintah tentang berbagai
variabel yang patut dipertimbangkan dalam bidang perpajakan, regulasi
perusahaan, perencanaan serta regulasi ekonomi dan peningkatan
efisicnsi ekonomi serta tujuan sosial lainnya;
4. standar menghasilkan prinsip dan teori yang penting bagi seluruh pihak
yang berkepentingan dalam disiplin ilmu akuntansi. penyebarluasan
standar ,nenghasilkan banyak kontroversi dan perdebatan baik dalam
lingkungan praktik maupun akademik, sebuah keadaan yang Jebih baik
daripada apatis (Edey: 1997).

C. POSTULAT AKUNTANSI

I. Postulat Entitas
Akuntansi mengukur hasil operasi dari suatu entitas yang terpisah dan
berbeda dari pemilik entitas. Postulat entitas mengatakan bahwa setiap
perusahaan merupakan unit akuntansi yang terpisah dan berbeda dari
pemiliknya dan perusahaan lain. Postulat entitas merumuskan bidang
perhatian akuntan dan membatasi jumlah objek, peristiwa, dan atribut
peristiwa yang harus dimasukkan dalam Japoran keuangan. Postulat
rnemungkinkan akuntan rnernbedakan antara transaksi bisnis dan individu,
yaitu akuntan melaporkan transaksi perusahaan, bukan transaksi pemilik
perusahaan. Postulat juga mengakui tanggung jawab pelayanan manajemen
pada pemegang saham. Konsep entitas diterapkan pada kernitraan,
kepernilikan tunggal, korporasi (perseroan terbatas dan bukan perseroan
terbatas), dan perusahaan kecil dan besar. Konsep ini juga diterapkan pada
segmen perusahaan (seperti divisi) atau beberapa perusahaan (seperti
konsolidasi perusahaan yang saling terkait).
3.34 TEDRI AKUNTANSI e

Salah satu cara rnendefinisikan entitas akuntansi adalah mendefinisikan


sebagai unit ekonorni yang bertanggung jawab atas aktivitas ekonorni dan
pengendalian administratif atas unit. Postulat A.2 Accounting Research Study
No. I menyatakan bahwa "aktivitas ekonomi dilakukan melalui unit atau
entitas tertentu" (Moonitz: 1961 ). Pendekatan ini dicontohkan dengan baik
oleh pelaporan konsolidasi entitas yang berbeda sebagai unit ekonorni
tunggal, tanpa memperhatikan perbedaan hukurnnya.
Cara lain mendefinisikan entitas akuntansi adalah dalam kerangka
kepentingan ekonorni berbagai pemakai, dan bukan aktivitas ekonorni dan
pengendalian adrninistratif unit. Pendekatan ini lcbih berorientasi pernakai
daripada bcrorientasi pcrusahaan. Kepentingan pernakai, bukan aktivitas
ekonomi perusahaan, rnendefinisikan batasan entitas akuntansi, dan informasi
yang seharusnya dimasukkan dalam laporan keuangan. Konsep dari
American Accounting Association tahun 1964 dan Komite Studi Penelitian
Standar tentang Konsep Entitas Bisnis mendukung pandangan 1n1,
rnenyatakan bahwa batasan entitas ekonorni dapat diidentifikasi sebagai
berikut.
a. Menentukan kepentingan individual atau kelornpok.
b. Menentukan sifat kepentingan individual atau kelornpok.

Pendekatan kedua ini menjustifikasi kemungkinan perluasan data yang


merupakan hasil dari skopa akuntansi baru sebagai upaya untuk memenuhi
kebutuhan potensial semua pemakai. Sebagai contoh, informasi yang
dihasilkan dari kernungkinan adopsi akuntansi sumber daya rnanusia,
akuntansi sosio ekonomi, akuntansi untuk kos modal, dan pelaporan
perkiraan keuangan mungkin akan semakin mudah masuk dalam laporan
keuangan yang didasarkan pada pendekatan pernakai daripada pendekatan
perusahaan dalam mendefinisikan entitas akuntansi.

2. Postulat Kelangsungan Usaha


Postulat kelangsungan usaha atau postulat kontinuitas menyatakan
bahwa entitas akuntansi akan terus beroperasi untuk melaksanakan projek,
kornitmen, dan aktivitas yang sedang berjalan. Postulat mengasumsikan
bahwa perusahaan tidak diharapkan untuk dilikuidasi dalarn masa rnendatang
yang dapat diketahui dari sekarang atau bahwa entitas akan terus beroperasi
untuk periode waktu yang tidak terbatas. Seperti halnya hipotesis stabilitas
• EK51441 5/MCDUL. 3 3.35

meretleksikan harapan sernua pihak yang berkepentingan dengan entitas.


Jadi, laporan keuangan menyediakan pandangan sementara atas situasi
keuangan perusahaan dan hanya merupakan bagian dari seri laporan yang
berkelanjutan. Kecuali untuk kasus likuidasi, pemakai menginterpretasikan
informasi yang dihitung dengan dasar asumsi kontinuitas perusahaan.
Dengan demikian, entitas rnemiliki kehidupan yang terbatas rnaka laporan
yang sesuai akan menspesifikasi data terminal dan sifat likuidasi.
Postulat kelangsungan usaha menjustifikasi penilaian aset dengan dasar
nonlikuidasi dan menyediakan dasar untuk akuntansi depresiasi. Pertama,
baik nilai sekarang rnaupun nilai likuidasi tidak rnemadai untuk penilaian
aset, postulat kelangsungan usaha merninta penggunaan kos historis
(historical cost) untuk penilaian aset. Kedua, aset tetap dan aset tidak
berwujud diamortisasi selama umur manfaatnya dan bukan selama periode
yang lebih pendek dalam ekspektasi likuidasi. Postulat kelangsungan usaha
juga diterapkan untuk mendukung teori manfaat. Harapan tentang manfaat di
masa mendatang mendorong manajer untuk melihat ke depan dan
memotivasi investor untuk menanamkan rnodalnya ke perusahaan.
Kelangsungan usaha (yaitu kontinuitas entitas akuntansi yang tidak terbatas)
adalah penting untuk justifikasi teori manfaat,

3, Postulat Unit Pengukur


Unit pertukaran dan pengukuran diperlukan untuk mencatat transaksi
perusahaan dengan cara yang seragam. Pengukur umum yang dipilih dalam
akuntansi adalah unit moneter. Kebertukaran barang, jasa, dan modal diukur
dalam satuan uang. Postulat unit pengukur menyatakan bahwa akuntansi
adalah pengukuran dan proses rnengkornunika-sikan aktivitas perusahaan
yang dapat diukur dalam satuan moneter.
Postulat unit pengukur atau postulat unit moneter berimplikasi pada dua
keterbatasan utarna dalam akuntansi. Pertama, akuntansi terbatas untuk
memprediksi informasi yang dinyatakan dalam satuan moneter, tidak
mencatat dan mengkomunikasikan informasi lain yang relevan, namun
bersifat nonmoneter. lnformasi akuntansi diterirna secara esensi sebagai
bersifat moneter dan terkuantifikasi. lnfonnasi nonakuntansi diterima sebagai
bersifat nonmoneter dan tidak terkuantifikasi. Pandangan ini mendorong kita
untuk mendefinisi informasi akuntansi sebagai "kuantitatif, formal,
terstruktur, dapal diaudit, numerik, dan berorientasi rnasa lampau", serta
3.36 TEDRI AKUNTANSI e

mendefinisi inforrnasi nonakuntansi sebagai "kualitatif, informal, naratif,


tidak teraudit, dan berorientasi masa depan". Namun, definisi 1111
menunjukkan bahwa meskipun akuntansi merupakan disiplin yang terkait
dengan pengukuran dan pengkomunikasian aktivitas moneter, dapat
diperluas dalam area-area yang sebelumnya dipandang bersifat kualitatif.
Pada kenyataannya, sejumlah studi empiris mengacu pada relevansi
inforrnasi nonakuntansi dibandingkan dengan informasi akuntansi.

4. Postulat Periode Akuntansi


Meskipun postulat kelangsungan usaha menyatakan bahwa perusahaan
akan tetap ada untuk periode waktu yang tidak terbatas, pernakai rnenerima
berbagai informasi tentang posisi keuangan dan kinerja perusahaan untuk
membuat keputusan jangka pendek. Sebagai tanggapan terhadap kendala
yang disebabkan lingkungan pemakai, postulat periode akuntansi menyatakan
bahwa laporan keuangan yang menggambarkan perubahan dalarn
kesejahteraan perusahaan seharusnya diungkapkan secara periodik.

D. KONSEP TEORETIS AKUNTANSI

I. Teori Kepemilikan/Proprietary Theory


Menurut teori proprieta,y entitas sebagai agen perwakilan atau susunan
melalui wirausahawan individual atau pengoperasi pernegang saham. Sudut
pandang kelompok pemilik sebagai pusat kepentingan terefleksi dalam cara
mernelihara catatan akuntansi dan membuat laporan keuangan. Tujuan utama
teori proprietary adalah untuk menentukan dan menganalisis kekayaan bersih
pemilik, dengan persamaan akuntansi berikut.

Asel - Utang = Ekutitas Pemilik

2. Teori Entitas/ Entity Theory


Teori entitas mernandang entitas sebagai sesuatu yang terpisah dan
berbeda dari pihak yang rnenyediakan ,nodal pada entitas. Secara sederhana
unit bisnis bukan pemilik ,nerupakan pusat kepentingan akuntansi. Unit
bisnis memiliki sumber daya perusahaan dan bertanggung jawab terhadap
pernilik maupun kreditor. Menurut teori ini persamaan akuntansinya adalah
sebagai berikut.
• EK51441 5/MCDUL. 3 3.37

Asel = Ekuitas
Aset = Utang + Ekuitas Pemegang Saham

3. Teori Dana/ Fu11d Theory


Dalam teori dana, dasar akuntansi bukan teori proprietary rnaupun teori
entitas, tetapi kelompok aset dan kewajiban dan restriksi terkait disebut dana
yang mengatur penggunaan aset. Jadi, teori dana rnernandang unit bisnis
terdiri atas sumber daya ekonorni (dana) serta kewajiban dan restriksi terkait
mengenai penggunaan sumber daya. Persamaan akuntansinya adalah sebagai
berikut.

Aset = Restriksi Aset

E. PRINSIP-PRINSIP AKUNTANSI

1. Prinsip Kos/Cost Principle


Menurut prinsip kos, kos pemerolehan (acquisition cost) atau kos
historis merupakan dasar penilaian yang memadai untuk pemerolehan sernua
barang dan jasa, expense, kos, dan ekuitas. Dengan kata lain item dinilai
dengan harga pertukaran pada saat barang tersebut dibeli dan dicatat dalam
laporan keuangan pada nilai atau porsi amortisasi nilai barang. APB
Statement No. 4 mendefinisikan kos sebagai berikut.
"Kos adalah jumlah, diukur dalam uang, kas yang dibelanjakan atau
properti lain yang ditransfer, penerbitan modal saham, jasa yang diberikan,
atau utang yang terjadi, sebagai imbalan atas barang atau jasa yang diterima,
atau seharusnya diterima. Kos dapat diklasifikasikan sebagai belum terpakai
(unexpired) dan telah terpakai (expired). Kos yang belum terpakai (aset)
adalah yang dapat digunakan untuk menghasilkan revenue di masa datang.
Kos yang telah terpakai tidak dapat digunakan untuk menghasilkan revenue,
dan karena alasan ini maka diperlukan sebagai pengurang dari revenue
3. 38 TEDRI AKUNTANSI e

sekarang atau dibebankan sebagai pengurang laba ditahan (APB Statement


No.4: 1970)".

2. Prinsip Revenue/Revenue Principle


Prinsip revenue menspesifikasi sebagai berikut.
a. Sifat komponen-kornponen revenue.
b. Pengukuran revenue.
c. Waktu pengakuan revenue.

Setiap bagian dari prinsip revenue rnenimbulkan isu yang menarik dan
kontroversial dalarn teori akuntansi.

Si fat dan Komponen-komponen Revenue.


Revenue diinterpretasikan sebagai berikut.
a. Aliran masuk aset bersih yang berasal dari penjualan barang atau jasa.
b. Aliran ke luar barang atau jasa dari perusahaan kepada pelanggan.
c. Produk perusahaan yang dihasilkan dari penciptaan barang atau jasa oleh
perusahaan selarna periode waktu tertentu.

Hendriksen menganggap bahwa:


a. konsep produk lebih superior daripada konsep aliran ke luar yang lebih
superior daripada konsep aliran rnasuk;
b. konsep produk adalah netral terkait dengan pengukuran (jumlah) dan
saat (tanggal pengakuan) revenue, sedangkan konsep aliran masuk
membingungkan terkait dengan pengukuran (jumlah) dan saat (tanggal
pengakuan) proses revenue.

3. Prinsip Penandingan/Matchi11g Principle


Prinsip penandingan menyatakan bahwa expense harus diakui pada
periode yang sama dengan revenue, yaitu revenue diakui dalam periode
tertentu sesuai dengan prinsip revenue dan expense yang terkait, kemudian
diakui. Hubungan terbalik dapat dicapai ketika hubungan tersebut
menggambarkan hubungan sebab akibat antara cost dan revenue. Secara
operasional terdapat proses dua tahap untuk akuntansi expense. Pertama, kos
dikapitalisasi sebagai aset yang menggarnbarkan sekumpulan jasa atau
• EK51441 5/MCDUL. 3 3.39

manfaat potensial. Kedua, setiap aset dihapus sebagai expense untuk


,nengakui propors, jasa potensial aset yang telah terpakai untuk
menghasilkan revenue selama periode tertentu. Jadi, akuntansi akrual lebih
ditunjukkan oleh prinsip penandingan dalam arti kapitalisasi dan alokasi
dibanding akuntansi kas,

4. Prinsip Objektivitas/Objectivity Principle


Kegunaan informasi keuangan tergantung pada tingkat reliabilitas
prosedur pengukuran yang digunakan. Karena menjamin reliabilitas
rnaksimum adalah sangat sulit, akuntan telah menggunakan prinsip
objektivitas untuk menjustifikasi pemilihan prosedur pengukuran yang
digunakan. Prinsip objektivitas bagaimanapun telah rnenjadi subjek
interpretasi yang berbeda sebagai berikut.
a. Pengukuran objektivitas merupakan ukuran yang "tidak bersifat
personal", dalam pengertian bebas dari bias personal pengukurannya.
Dengan kata lain, objektivitas merujuk pada realitas eksternal yang
independen dari orang yang menerimanya.
b. Pengukuran objektivitas merupakan pengukuran variabel dalam
pengertian bahwa pengukuran didasarkan pada bukti.
c. Pengukuran objektivitas merupakan hasil dari "konsensus di antara
.
kelompok pengamat atau pengukur tertentu. Pandangan 1111 juga
memandang bahwa objektivitas tergantung pada kelompok pengukur
tertentu.
d. Ukuran penyebaran atas distribusi pengukuran digunakan sebagai
indikator tingkat objektivitas suatu sistem pengukuran terrnaksud.

ljiri dan Jaedicke menggunakan interpretasi keempat tentang


objektivitas. Secara spesifik mereka mendefinisikan objektivitas (V) sebagai
berikut.

V=_!_t(x,-x)'
11 r=I

Di rnana:
n = jurnlah ukuran dalam kelompok rujukan
Xi = kuantitas yang merupakan ukuran ke-i
3.40 TEDRI AKUNTANSI e

X = rata-rata X; untuk sernua ukuran dalam kelornpok rujukan

5. Prinsip Konsistensi/Co11sislency Principle


Prinsip konsistensi menyatakan bahwa peristiwa ekonomi yang serupa
seharusnya dicatat dan dilaporkan secara konsisten dari periode ke periode.
Prinsip ini berimplikasi bahwa prosedur akuntansi yang sama akan
diterapkan dalam item serupa sepanjang waktu. Penerapan prinsip konsistensi
membuat laporan keuangan lebih kornparabel dan lebih berguna.
Kecenderungan dalam data akuntansi dan hubungan dengan faktor-faktor
eksternal akan terungkap secara lebih akurat bila prosedur pengukuran yang
kornparabel telah digunakan. Demikian pula, distorsi jumlah income dan
neraca dan kemungkinan manipulasi laporan keuangan dapat dihindari
dengan penggunaan prosedur akuntansi yang konsisten sepanjang waktu.
Konsistensi juga merupakan batasan bagi pengguna yang dimaksudkan untuk
rnernfasilitasi keputusan pengguna dengan rnemberikan laporan keuangan
yang komparabel dari sebuah perusahaan selama beberapa waktu sehingga
mempertinggi kegunaan laporan. Dalam opini standar, akuntan publik
mengakui prinsip konsistensi dengan mernperhatikan apakah laporan
keuangan telah dibuat sesuai dengan prinsip akuntansi berterima umum yang
diterapkan dengan dasar yang konsisten dengan tahun sebelumnya atau
belum.

6. Prinsip Pengungkapan Penuh/Fu/1 Disclosure Principle


Terdapat konsensus umum dalam akuntansi bahwa terdapat
pengungkapan data akuntansi yang penuh (full), wajar (fair), dan cukup
(adequate). Pengungkapan penuh mensyaratkan bahwa laporan keuangan
didesain dan dibuat untuk menggambarkan secara akurat peristiwa ekonomi
yang telah mernpengaruhi perusahaan untuk suatu periode dan memuat
infonnasi yang rnemadai untuk mernbuat laporan berguna dan tidak
menyesatkan bagi rata-rata investor. Secara Jebih eksplisit, prinsip
pengungkapan penuh berimplikasi bahwa tidak ada informasi penting atau
kepentingan bagi rata-rata investor yang dihilangkan atau disembunyikan.

7. Prinsip Konservatisme/Conservatis111 Principle


Prinsip konservatisme merupakan prinsip pengecualian atau rnodifikasi
dalam arti bahwa prinsip tersebut bertindak sebagai batasan untuk penyajian
• EK51441 5/MCDUL. 3 3.41

data akuntansi yang relevan dan reliabel. Prinsip konservatisme menyatakan


bahwa ketika mernilih di antara dua atau lebih teknik akuntansi yang dapat
diterima, maka preferensinya adalah memilih yang paling kecil dampaknya
terhadap ekuitas pemegang saham. Secara lebih spesifik, prinsip ini
menunjukkan bahwa lebih disukai melaporkan nilai terendah untuk aset dan
revenue dan nilai tertinggi untuk utang dan expenses. Prinsip konservatisme,
kernudian menyatakan bahwa akuntansi secara umurn menggambarkan
perilaku pesimistik ketika rnernilih teknik akuntansi untuk pelaporan
keuangan. Untuk mencapai tujuan pemahaman income sekarang dan aset,
prinsip konservatisme mungkin mendorong perlakuan yang rnerupakan
penyi,npangan dari pendekatan teoretis dan dapat diterima, Sebagai contoh,
pengadopsian konsep lower-of-cost-or-market bertentangan dengan prinsip
kos historis. Meskipun penilaian aset dan penyusutan dipercepat secara
umurn diyakini sebagai ukuran yang melawan inflasi, mereka dipandang
sebagai hasil dari pengadopsian prinsip konservatisme.

8. Prinsip Materialitas/Materiality Principle


Seperti halnya konservatisme, prinsip rnaterialitas merupakan prinsip
pengecualian atau modifikasi. Prinsip ini menyatakan bahwa transaksi dan
peristiwa yang tidak merniliki darnpak ekonomi signifikan dapat diatasi
dengan cara yang paling tepat, apakah transaksi dan peristiwa tersebut sesuai
dengan prinsip berterima umum atau tidak, dan tidak perlu diungkapkan.
Materialitas berlaku sebagai petunjuk implisit bagi akuntan dalam artian apa
yang seharusnya diungkapkan dalam laporan keuangan, ,nemungkinkan
akuntan untuk memutuskan apa yang tidak penting atau apa yang tidak
rnenjadi masalah dalam pencatatan kos, keakuratan laporan keuangan, dan
relevansinya bagi pengguna.

9. Prinsip Keseragaman dan Komparabilitas/U11ifor111ity and


Comparability Principle
Prinsip konsistensi mengacu pada penggunaan prosedur yang sama
untuk item-item yang terkait dengan perusahaan tertentu antarwaktu. Prinsip
keseragaman merujuk pada penggunaan prosedur yang sama oleh perusahaan
yang berbeda. Tujuan yang diinginkan adalah mencapai komparabilitas
laporan keuangan dengan mengurangi keanekaragaman yang tercipta karena
penggunaan prosedur akuntansi yang berbeda oleh perusahaan yang berbeda.
3.42 TEDRI AKUNTANSI e

Pada kenyataannya, debat yang konstan terjadi tentang apakah fleksibilitas


atau keseragarnan seharusnya berlaku dalarn akuntansi dan pelaporan
keuangan. Pendukung utama prinsip keseragarnan mengk.Jaim bahwa prinsip
tersebut akan:
a. mengurang, perbedaan penggunaan prosedur akuntansi dan
ketidakcukupan praktek akuntansi;
b. memungkinkan pembandingan yang berarti bagi pengguna Japoran
keuangan;
c. rnemperbaiki kepercayaan pengguna pada laporan keuangan;
d. mendorong intervensi pemerintah dan regulasi praktek akuntansi
Pendukung utama fleksibilitas mengklaim bahwa:
a. pengguna prosedur akuntansi yang seragam untuk menunjukkan Item
yang sama yang terjadi dalam berbagai kasus menimbulkan risiko
penyembunyian perbedaan-perbedaan penting di antara kasus-kasus
tersebut;
b. kornparabilitas rnerupakan tujuan yang tidak praktis. Hal tersebut tidak
dapat dicapai dengan rnengadopsi aturan-aturan perusahaan yang tidak
menggunakan pencatatan yang rnernadai untuk situasi [aktual yang
berbeda;
c. perbedaan dalam keadaan atau variabel-variabel keadaan merninta
perlakuan yang berbeda sehingga pelaporan perusahaan dapat merespon
keadaan tempat transaksi dan peristiwa terjadi. Variabel keadaaan
didefinisikan sebagai berikut.
"Kondisi lingkungan yang bervariasi di antara perusahaan dan yang
rnernpengaruhi hal-hal berikut.
I) Kelayakan rnetode akuntansi.
2) Objektivitas ukuran yang rnerupakan hasil penerapan metode
akuntansi.

Tujuan implisit prinsip keseragarnan maupun fleksibilitas adalah


melindungi pengguna dan menyajikan data yang bermanfaat bagi pengguna.
Kedua prinsip tersebut gaga! mengatasi posisi ekstrimnya dalam isu
pelaporan keuangan. Keseragarnan tidak mendorong komparabilitas, dan
tidak dapat disangkal sebagai tujuan yang tidak Jayak. Fleksibilitas terbukti
telah rnendorong rnunculnya kebingungan dan ketidakpercayaan. Solusi
trade-off yang rnungkin dapat diberikan adalah rnendukung keseragarnan
• EK51441 5/MCDUL. 3 3.43

dengan mernpersernpit perbedaan praktek akuntansi dan pada saat yang sama
rnemungkinkan pengakuan Jayak atas pasar dan peristiwa ekonomi khusus
perusahaan tertentu dan industri tertentu dengan hubungan yang tepat antara
keadaan ekonomi tertentu dengan teknik akuntansi. Posisi tengah ini meminta
definisi operasional dari perbedaan keadaan dan petunjuk yang lebih baik
untuk keterkaitan perbedaan keadaan dengan berbagai prosedur.

LATI HAN

Untuk mernperdalam pemaharnan Anda mengenai materi di atas,


kerjakanlah latihan berikut!

I) Jelaskan Postulat rnenurut paton, dan apakah kekurangannya?


2) Jelaskan tentang postulat entitas dan teori entitas!
3) Jelaskan kriteria dasar dalam menyeleksi postulat!

Petunjuk Jawaban. Latihan

I) Enam postulat dari Paton dengan kekurangan-kekurangannya adalah


sebagai berikut.
a. Keberadaan dari satuan usaha yang terpisah. Diasumsikan secara
universal meskipun dalam kenyataannya hanya merupakan kata
kiasan.
b. Kelangsungan hidup satuan usaha 1111. Asumsi perusahaan
bersinambung umumnya merupakan salah satu keleluasaan.
c. Persamaan neraca. Persamaan terjadi hanya karena kita "mengisi"
perbedaan apa pun yang mungkin ada dengan menyesuaikan
perkiraan modal pemilik.
d. Postulat moneter. Ini rnerupakan asumsi yang tidak berdasar bahwa
"suatu laporan aktiva dan utang dalam dolar dan sen adalah suatu
gambaran menyeluruh dan kondisi keuangan badan usaha itu pada
tanggal laporan".
3.44 TEDRI AKUNTANSI e

e. Postulat biaya. lni adalah asumsi yang juga tidak berdasar bahwa
"biaya memberikan nilai yang sebenarnya untuk tujuan laporan
awal".
f. Postulat pengakuan laba. lni mengasumsikan bahwa "pendapatan
bersih atau laba tiba-tiba muncul sepenuhnya dan pada beberapa
kejadian khusus, umurnnya dari penjualan", yangjelas tidak benar.
2) Postulat entitas mengatakan bahwa setiap perusahaan merupakan unit
akuntansi yang terpisah dan berbeda dari pemiliknya dan perusahaan
lain. Adapun teori entitas memandang entitas sebagai sesuatu yang
terpisah dan berbeda dari pihak yang menyediakan modal pada entitas.
Secara sederhana unit bisnis bukan pernilik merupakan pusat
kepentingan akuntansi. Unit bisnis rnerniliki sumber daya perusahaan
dan bertanggung jawab terhadap pernilik maupun kreditor. Dengan
demikian, entitas baik dalarn postulat rnaupun teori dipandang sebagai
suatu unit akuntansi yang berbeda terhadap para pemilik rnaupun
kreditor. Dampaknya, entitas ini berperan sebagai pusat pertanggung
jawaban
3) Kriteria dasar untuk menyeleksi postulat adalah:
a. harus relevan dengan perkernbangan logika akuntansi, yaitu harus
berlaku sebagai suatu fondasi bagi penurunan logis dari dalil
selanjutnya; dan
b. harus diterima sebagai sesuatu yang sah oleh para partisipan dalarn
pernbahasan bersangkutan sebagai sesuatu yang benar atau
rnenyediakan suatu titik awal yang berguna sebagai suatu asumsi
logika akuntansi. Tidak penting postulat harus benar atau bahkan
realistis. Misalnya, asumsi dalam ekonomi mengenai masyarakat
yang sangat bersaing tidak pernah benar, tetapi ia telah memberikan
pengertian yang mendalam yang berguna bagi proses kerja sistern
ekonomi.

----:�
RANG KUMAN. �

Banyak individu dan kelornpok rnulai bekerja pada Tahun 1930-an


untuk rnenguak apa yang seharusnya rnereka anggap sebagai
prinsip-prinsip akuntansi. Namun rnenarik untuk dicatat bahwa
• EK51441 5/MCDUL. 3 3.45

perubahan-perubahan dalam pemikiran akuntansi 1n1 bukan hasil


langsung dari jatuhnya pasar saham atau depresi besar Tahun 1930-an,
tetapi adalah akibat dari perubahan-perubahan institusional yang telah
dirnulai Jebih awal dan yang belurn di adaptasi oleh akuntan.
Pergeseran paling penting dalarn pernikiran dasar akuntansi adalah
perubahan dalarn tujuan akuntansi dari ,nenyajikan inforrnasi ke
rnanajernen dan kreditur ,nenjadi menyajikan infonnasi keuangan untuk
investor dan pernegang saharn.
Elemen pertama teori akuntansi yang dikernukakan oleh Belkaoui
adalah postulat akuntani yang terdiri atas postulat-postulat entitas,
kelangsungan usaha, unit pengukur, dan periode akuntansi. Elemen
kedua adalah konsep teoretis akuntansi yang terdiri atas teori-teori
kepemilikan (proprieta,y theory), entitas (entity theory), dan dana (fund
theory). Elemen ketiga atau terakhir adalah prinsip-prinsip akuntansi
yang terdiri tas prinsip-prinsip kos (cost principle), revenue (revenue
principle), penandingan (matching principle), objektivitas (objectivity
principle), konsistensi (concistency principles, pengungkapan penuh (full
disclosure), konservatisme (conservatism principle), materialitas
(materiality principle), dan keseragaman dan kompabilitas (unJOr,nity
and compatibility principle).

TES FORMAT IF 2�-----------------

Pilihlah satujawaban yang paling tepat!

I) Pernaknaan "Prinsip" rnenurut Gibert Byrne adalah ....


A. kebanaran pertama
B. aturan tentang kebenaran
C. kebenaran yang mendasar
D. kebenaran yang utama

2) Postulat dari Belkaoui yang rnernandang bahwa setiap perusahaan


merupakan unit akuntansi yang terpisah dan berbeda dari pemiliknya
adalah postulat ....
A. kelangsungan usaha
B. unit pengukur
C. entttas
D. periode akuntansi
3. 46 TEDRI AKUNTANSI e

3) Menurut teori entitas persarnaan akuntansi dapat disusun sebagai berikut.


A. Aset-Utang = Ekuitas Pemilik
B. Aset = Utang + Ekuitas Pemilik
C. Utang = Asel - Ekuitas Pemilik
D. Utang =Asel+ Ekuitas Pemilik

4) Aturan keputusan umum yang diturunkan baik dari tujuan dan konsep
teoritis akuntansi yang mengatur pengembangan teknik-teknik akuntansi
adalah definisi dari ....
A. portulat akuntansi
B. konsep teori akuntansi
C. prinsip akuntansi
D. teknik akuntansi

5) Prinsip yang merupakan pengecualian atas rnodifikasi dari pnnsip


pengungkapan pen uh adalah ....
A. konservatisme
B. objektivitas
C. konsistensi
D. materialitas

6) Pihak yang mernpublikasikan A Statement of Accounting Principles, 14


pada Tahun 1938 yang ditujukan untuk menetapkan prinsip-prinsip dan
aturan-aturan akuntansi yang mengatur apa yang seharusnya tampak di
neraca dan laporan laba rugi dan akun-akun yang menyusunnya
adalah ....
A. Profesor Thomas Henry Sanders, Profesor Henry Rand Hatfield,
Profesor Underhill Moore
B. Profesor Thomas Henry Sanders, Profesor Stephen Gilman, Profesor
Underhill Moore
C. Profesor Thomas Henry Sanders, Profesor George 0. May, Profesor
Underhill Moore
D. Profesor Stephen Gilman, Profesor George 0. May, Profesor
Underhill Moore

7) Monograf yang rnenjadi sumber data pcnting dalam penelitian akuntansi


positif adalah ....
A. Accounting Concepts of Profit
• EK51441 5/MCDUL. 3 3.47

B. A Statement of Accounting Principles


C. Accounting Principle Board
D. Accounting Research Study

8) Kriteria dasar untuk rnenyeleksi postulat adalah ....


A. harus relevan dengan logika akuntansi dan benar
B. harus relevan dengan logika akuntansi dan realistis
C. tidak harus relevan dengan logika akuntansi asalkan realistis dan
benar
D. harus relevan dengan logika akuntansi dan tidak harus benar dan
realistis

9) Munculnya Accounting Research Study No. 7 (ARS 7) berjudul


Inventory of Generally Accepted Accounting Principles for Business
Enterpises dari Harvey Deinzer adalah untuk menjawab ....
A. penerimaan atas ARS I dan 3
B. penolakan ARS I dan 3
C. konklusi ARS I dan 3
D. kebenaran ARS I dan 3

I 0) Aturan keputusan umum yang diturunkan baik dari tujuan dan konsep
teoretis akuntansi yang mengatur pengembangan teknik-teknik akuntansi
adalah definisi dari ....
A. postulat akuntansi
B. konsep teori akuntansi
C. prinsip akuntansi
D. teknik akuntansi

Cocokkanlah jawaban Anda dengan Kunci Jawaban Tes Formatif 2 yang


terdapat di bagian akhir modul ini. Hitunglah jawaban yang benar.
Kemudian, gunakan rumus berikut untuk mengetahui tingkat penguasaan
Anda terhadap materi Kegiatan Bel ajar 2.

Jumlah Jawaban yang Benar


Tingkat penguasaan = ----------- x I OOo/o
Jumlah Soal
3.48 TEDRI AKUNTANSI e

Arti tingkat penguasaan: 90 - I 00% ; baik sekali


80 - 89o/o ; baik
70 - 79% ; cukup
< 70% ; kurang

Apabila mencapai tingkat penguasaan 80% atau lebih, Anda dapat


meneruskan dengan modul selanjutnya. Bagus! Jika masih di bawah 80%,
Anda harus rnengulangi materi Kegiatan Belajar 2, terutarna bagian yang
belum dikuasai.
• EK51441 5/MCDUL. 3 3.49

Kunci Jawaban Tes Format if

Tes Formatif I Tes Formatif Z


I) A I) D
2) A 2) c
3) c 3) B
4) B 4) c
5) c 5) D
6) A 6) A
7) D 7) B
8) D 8) D
9) c 9) B
10) A 10) C
3.50 TEDRI AKUNTANSI e

Oaf tar Pu st aka

Belkaoui, Ahmed Riahi. (2001). Teori Akuntansi. Edisi Keempat. Jakarta:


Salernba Empat,

Godfrey, Jayne et.al. (20 I 0). Accounting Theory. ?'" Edition. John Wiley &
Sons Australia.

Hendriksen. (2000). Accounting Theory. 9'" Edition.


M D D U L 4

Teori P e n g u k u r an

Dr. H. Memed 9.Jeb, SE, MS, Ak.

Amalia Kus.ima Wardini, SE, M Co m .

\} l PENDAHULUAN _


rt» engukuran rnerupakan salah satu elemen penting dalarn dunia sams.

'Jr Sebagaimana telah digunakan dalarn akuntansi, pengukuran dibuat

karena data kuantitatif rnerupakan data yang mernberikan inforrnasi Jebih



banyak dibandingkan dengan data kualitatif. Karena atribut pengukuran yang

dilaporkan dalam pelaporan akuntansi (seperti aktiva , pendapatan dan

kewajiban) merupakan fungsi


- penting dalam• akuntansi, maka dalam modul

iru kita akan rnernbahas mengenai teori pengukuran dan asumsi pengukuran

yang digunakan dalarn akuntansi.

Campbell, salah seorang yang mengangkat isu pengukuran ini


mendefinisikan pengukuran sebagai 'the assignment of numerals to represent '
properties of material systems other than numbers, in virtue of the laws

governing these properties". Sementara dalam mengukur suatu aktiva, ketika

pengakuan kriteria sudah -


ditentukan -- maka akuntan harus menentukan


bagaimana metode untuk mengukur aset atau aktiva. Dalam modul ini kita

akan membahas mengenai aktiva dan pengukurannya. Setelah mempelajari

modul ini secara Jebih khusus Anda akan dapat menjelaskan:

I. konsep aktiva

2. proses pengukuran

3. ukuran masukan dan ukuran keluaran

4. tujuan pengukuran.
4.2 TEDRI AKUNTANSI e

K E G I A T A N B E L A .J A R 1

Akt i v a d a n Pengukurannya

A. PENG ER TIAN AKTIV A

Sebelum kita mulai Kegiatan Belajar ini, cobalah anda renungkan,

apakah tanah adalah aset suatu perusahaan? Kebanyakan dari kita pasti akan

menjawab: Ya! Tapi apakah anda akan beranggapan berbeda jika tahu bahwa

tanah tempat berdirinya perusahaan ternyata ,nengandung radioaktif dan

dalam I 00 tahun kedepan mungkin saja tidak dapat digunakan lagi dan

orang-orang yang bekerja dalam lokasi dimana bangunan tersebut berada

akan menuntut pihak perusahaan? Dengan kondisi yang demikian , apakah

akan tetap disebut aset atau malah kewajiban? Dan bagaimana pula jika

perusahaan rnelakukan proyek restorasi terhadap tanah tersebut dan dalam

prosesnya mampu menonaktifkan tanah yang sudah terkontaminasi tersebut

sehingga kemudian tanah itu berpotensi menghasilkan tingkat keuntungan

yang besar? Apakah pengeluaran yang sudah dibuat perusahaan ,nerupakan

biaya (expenses) atau peningkatan nilai aset?

Contoh tersebut ,nengingatkan kita bahwa klasifikasi item-item dalam

aset keuangan adalah sangat vital dalam akuntansi. Klasifkasi akan

mempengaruhi cara dimana para pengguna rnenginterpretasikan suatu posisi

dan kinerja keuangan perusahaan dan dampaknya terhadap proses

pengarnbilan keputusan. K.Jasifikasi dapat mempengaruhi persepsi atas resiko

dan solvensi. Dalam Kegiatan belajar ini kita akan membahas berbagai

elernen dari definisi aset menurut IASB dan membahas kriteria pengakuan

dan pengukuran atas aset.

Menurut !ASB (AASB) kerangka dalam persiapan dan penyajian laporan

keuangan paragraf 49 mendefinisikan aset sebagai sumber daya yang

dikontrol oleh suatu entitas sebagai darnpak dari kejadian di masa lampau

dimana diharapkan mernberikan ,nanfaat ekonomi dimasa yang akan datang.

Sehingga dapat dikatakan bahwa sesuatu dapat didefinisikan sebagai Aktiva

jika memenuhi kriteria:

I. Mempunyai manfaat ekonomi di masa yang akan datang


• EK51441 5 / M C D U L. 4 4.3

2. Dikontrol oleh suatu entitas

3. Kejadian di masa lalu

Suatu perdebatan sengit sudah berlangsung selama sekian dasawarsa

mengenai bagaimana cara terbaik untuk mengukur aktiva. Perdebatan ini

mungkin rumit dan mernbingungkan, tetapi dapat ditarik garis-garis

pertentangan yang utama, yaitu antara apa yang bisa disebut sebagai pihak

yang ,nelihat ke masa lalu (historicus) dan pihak yang melihat ke masa depan

tfuturis), Pihak historicus cenderung mendukung biaya historis karena biaya

historis menceritakan kisah perusahaan dengan lebih baik, sementara pihak

futuris cenderung mendukung biaya masa berjalan karena biaya masa

berjalan mencerminkan masa depan dengan lebih baik. Pihak historicus kerap

kali walaupun tidak selalu, cenderung menempatkan pengukuran penghasilan

sebagai masalah sentral dalam akuntansi. Bagi mereka, neraca adalah laporan

jumlah-jumlah residual yang akan dibawa ke periode-periode masa depan.

Oleh karena itu, penilaian aktiva paling baik dilakukan secara tidak langsung.

Pihak futuris cenderung menjadikan neraca sebagai fokus sentral dan

menyatakan penghasilan yang akan diperoleh sebagai penghasilan kedua.

FASB menyebut kedua pendekatan ini pandangan pendapatan-beban

(revenue-expense) dan pandangan aktiva-kewajiban (assets-liabilities).

Sebagai ilustrasi, pertimbangkan perdebatan tentang penggunaan LIFO

dan FIFO. Metode LIFO kerap kali disukai oleh pihak historicus karena

dalam periode-periode inflasi metode ini memberikan ukuran marjin kotor

yang lebih tepat. Kelemahannya bahwa ukuran persediaan di neraca menjadi

kurang tepat. Para/111uris cenderung lebih ,nendukung FIFO karena metode

ini memberikan ukuran nilai aktiva yang lebih baik di neraca. Kelemahannya

bahwa metode ini menghasilkan ukuran harga pokok penjualan yang kurang

tepat.

Perdebatan ini ,nenelurkan berbagai ukuran aktiva yang potensial.

Banyaknya ukuran ini mencerrninkan beragamnya penggunaan akuntansi

karena masing-masing menyarankan ukuran yang berbeda. Akibatnya

walaupun ada keuntungan yang pasti jika satu konsep yang menyeluruh (al/­

pervasive) bisa diterima secara luas, sesuatu analisis yang mendalam atas

pola-po la penggunaan ,nenunjukkan bahwa satu konsep penilaian saja tidak

dapat memenuhi semua tujuan dengan sama baiknya. Konsep yang tepat

dalam setiap kasus mernbutuhkan pengetahuan tentang siapa yang

menggunakan informasi dan untuk tujuan apa.


4.4 TEDRI AKUNTANSI e

B. PROSES PENGUKURAN

Pengukuran dalam akuntansi adalah proses mernberikan jurnlah moneter

kuantitatif yang berarti pada objek atau peristiwa yang berkaitan dengan

suatu badan usaha dan diperol eh sedernikian rupa sehingga jumlah itu sesuai

untuk agregasi (seperti total penilaian aktiva) atau disagregasi, seperti yang

disyaratkan untuk situasi-situasi tertentu. Contoh-contoh objek rneliputi

piutang, pabrik dan peralatan, dan utang jangka panjang. Contoh-contoh

aktivitas meliputi penjualan barang dan jasa serta pembayaran dividen. Akan

tetapi, sebelum pengukuran dapat dilakukan, harus dipilih atribut tertentu

yang akan diukur. Dalam hat piutang, atribut-atribut yang dipilih mungkin

rnencakup jumlah rupiah yang akan diterima dan tanggal penagihan yang

diharapkan. Atribut-atribut pabrik dan peralatan mungkin mencakup

kapasitas fisik untuk memproduksi, pengeluaran sumber daya pada saat

perolehan atau sumber daya yang diperlukan untuk mengganti aktiva saat i n i .

Pengu k u r a n biasanya dilakukan dalam ukuran rnoneter. Jangan

dilupakan bahwa data nonmoneter, seperti kapasitas produksi dalam ton atau

jumlah pegawai, kerap kali relevan untuk prediksi dan pengambilan

keputusan. Karena aktiva mempunyai beberapa atribut, pengukuran, dan

publikasi lebih dari satu atribut mungkin relevan bagi investor dan pemakai

lain laporan keuangan. Oleh karena itu , konsep-konsep penilaian bisa saja

saling melengkapi dan juga saling bersaing satu sama lain.

I. Barga Pertukaran

Karena barang dan jasa umurnnya dipertukarkan dengan ukuran uang,

logislah jika harga pertukaran (harga pasar) seharu snya relevan dengan

pelaporan eksternal. Selain itu, karena keputusan ekonomi hanya dapat

mempengaruhi hasil berjalan dan hasil masa depan, harga pertukaran masa

berjalan (current exchange price), dan harga pertukaran masa depan (future

exchange price) secara potensia] sama relevannya dengan harga pertukaran

masa lalu.

Ada du a pasar tempat perusahaan beroperasi dan karena ada dua jenis

harga atau nilai pertukaran-nilai keluaran dan nilai masukan. Nilai keluaran
• EK51441 5 / M C D U L.I' 4 4.5

mencerminkan dana yang diterima oleh suatu perusahaan yang didasarkan

terutama pada harga pertukaran untuk I (satu) produk atau keluaran

perusahaan itu. Nilai masukan mencerminkan ukuran imbalan yang

diserahkan untuk memperoleh aktiva yang digunakan oleh suatu perusahaan

dalarn operasinya, yaitu masukannya. Oleh karena itu, ada enam kategori

utama nilai pertukaran.

Tabel 4. 1

Dasar-dasar Pengukuran

Nilai Masukan '


Nilai Keluaran

Masa lalu Biava historis Harsa iual masa Jalu



Masa berialan Biaya oen 0 annau Haraa jual masa berialan ,
Biaya van Nilai realisasi van 0 diharankan
'
Masa deoan diharankan
� � � �

2. Merevaluasi Aktiva

Bila aktiva di revaluasi, diperlukan dasar-dasar pengukuran baru.

Biasanya, akuntansi menengok pada transaksi atau pertukaran yang secara

langsung mernpengaruhi satuan akuntansi itu sendiri untuk rnengetahui harga

pertukarannya. Akan tetapi, apabila ditetapkan bahwa yang relevan adalah


biaya yang bukan •
biaya transaksi, rnungkin perlu rnenggunakan •
pertukaran

antara satuan-satuan usaha lain untuk rnengetahui pengukuran barang dan

jasa untuk satuan akuntansi tertentu.

3. Ukuran Masukan

Ukuran-ukuran masukan menunjukkan jumlah kas atau nilai imbalan

lainnya yang dibayarkan ketika suatu aktiva atau manfaatnya mernasuki

perusahaan dalam suatu pertukaran atau konversi. Nilai masukan dapat

didasarkan pada pertukaran masa lalu, pertukaran masa berjalan, atau

pertukaran masa depan yang diharapkan.

a. Biaya masukan historis (historical input cost)

Biaya historis didefinisikan sebagai harga agregat yang dibayarkan oleh

perusahaan untuk memperoleh kepemilikan dan penggunaan suatu aktiva,

termasuk semua pembayaran yang diperlukan untuk mendapatkan aktiva itu

di lokasi dan dengan kondisi yang disyaratkan agar aktiva itu dapat

mernberikan manfaat dalam produksi atau operasi perusahaan lainnya.


4.6 TEDRI AKUNTANSI e

Biaya sebagai konsep penilaian untuk aktiva nonmoneter mernpunyai

keunggulan utama berupa fakta bahwa biaya itu dapat diuji, yaitu biaya itu

merupakan harga dalam transaksi yang sudah direalisasi. Biaya yang timbul

dari transaksi yang wajar (arm 's-Iength transact ion), yang disepakati

bersarna oleh pembeli dan penjual dalam suatu perekonornian bebas,

merupakan nilai minimum aktiva itu bagi si pembeli.

Kadang-kadang dibuat asurnsi yang Jebih kuat daripada nilai minimum,

yaitu biaya menunjukkan nilai aktual aktiva itu bagi perusahaan pada saat

perolehan. Argumentasi yang mendukung asumsi ini kerap kali didasarkan

pada konsep nilai aktiva bagi suatu going concern.

Salah satu kelernahan utama penilaian biaya historis adalah nilai aktiva

bagi perusahaan mungkin berubah dari waktu ke waktu, setelah periode

waktu yang panjang, nilai itu mungkin tidak mempunyai arti apa pun sebagai

ukuran kuantitas sumber daya yang tersedia bagi badan usaha, nilai manfaat

masa depannya, atau harga pasar masa berjalan aktiva itu. Kalaupun harga

tetap kon stan tidak mungkin harapan yang menyangkut manfaat masa depan

akan tetap konstan. Harapan bisa berubah karena meningkatnya kepastian

karena sisa umur aktiva sernakin pendek, atau karena adanya perubahan

dalam teknologi, atau dalam kondisi ekonomi. Perubahan harga lebih

mernpengaruhi relevansi dan kornparabilitas biaya historis yang diterapkan

pada aktiva tak lancar dari pada biaya yang diterapkan pada aktiva lancar.

Hal ini karena lebih panjangnya periode dari tanggal perolehan ke periode

penggunaan rata-rata. Sernakin panjang periode ini, sernakin besar pengaruh

kumulatif perubahan harga sejak tanggal perolehan.

Pandangan Jebih jauh ke dalam arti biaya diberikan dalam ti ga variasi

biaya masukan historis yang ditemukan dalam literatur. Ketiganya adalah

biaya kebijaksanaan (prudent cost), biaya standar, dan biaya asal (original

cost).

Biaya Bijaksana. Konsep biaya bijaksana menyatakan bahwa hanya

biaya-biaya yang secara normal dibayar untuk properti oleh manajemen yang

bijaksana yang harus dimasukkan dalam pengukuran aktiva atau aktivitas,

Konsep ini sudah digunakan oleh para pengatur fasilitas pelayanan

masyarakat di atas kepentingan promotor, manajemen, dan pemegang saham.

Konsep biaya bij aksana juga dapat diterapkan pada penilaian aktiva secara

umum. Konsep biaya yang serupa dapat diterapkan pada perolehan barang

eceran.
• EK51441 5 / M C D U L. 4 4.7

Biaya Standar. Diterapkan pada penilaian dengan dasar berapa biaya

yang seharusnya, menurut asumsi-asumsi tertentu yang menyangkut tingkat

efisiensi produktif dan pemanfaatan kapasitas yang diinginkan. Penilaian

berdasarkan biaya standar merupakan konsep penilaian masukan yang

didasarkan pada harga pertukaran yang tepat untuk kuantitas barang dan jasa

yang tepat, yang diperlukan untuk produksi produk tersebut. Walaupun biaya

standar mempunyai signifikan utama sebagai alat manajerial untuk

mengendalikan biaya, biaya standar juga memberikan konsep penilaian yang

berguna untuk aktiva yang diproduksi.

Keunggulan utama konsep biaya standar adalah pada biaya

ketidakefisienan yang dihilangkan.

AICPA Bulletin No.43 menyatakan bahwa " biaya standar dapat

diterima jika pada interval-interval yang wajar dises uaikan untuk

mencerminkan kondi si yang berlangsung sehingga pada tanggal neraca biaya

standar secara wajar mendekati biaya yang dihitung menurut salah satu dasar

yang diakui."

Dasar-dasar diakui itu mencakup biaya rata-rata dan FIFO. Implikasinya

adalah biaya standar tidak boleh digunakan untuk rnencerrninkan biaya

penggantian masa berjalan (current replacement cost). Salah satu keunggulan

utama biaya standar dalam penilaian persediaan adalah biaya standar dapat

digunakan untuk mencerminkan biaya produksi berjalan dalam kondisi yang

efisien dan normal.

Biaya Asal. Seperti digunakan dalam peraturan fasiltas pelayanan

masyarakat, istilah biaya asal (original cost) mengacu pada biaya properti

bagi perusahaan yang pertarna-tama menyerahkannya untuk pelayanan

masyarakat. Setiap jumlah yang dibayarkan yang melebihi biaya asal

dikurangi akumulasi penyusutan. Dalam pernbelian oleh perusahaan kedua

harus diklasifikasikan secara terpisah dan dikeluarkan dengan metode yang

disetujui oleh komisi pelayanan masyarakat. Akan tetapi, jumlah-jumlah itu

tidak dapat dibebankan pada beban operasi biasa karena digunakan dalam

proses penentuan tarif.

b. Biaya Masukan Masa Berjalan (Current Input Cost)

Merupakan harga pertukaran yang diperlukan saat ini untuk memperoleh

aktiva yang sama atau setaranya. Jika ada pasar tempat aktiva-aktiva yang
4.8 TEDRI AKUNTANSI e

serupa dibeli dan dijual, harga pertukaran dapat diperoleh dan dihubungkan

dengan aktiva yang d i mi l i ki .

Harga in] rnenunjukkan nilai maksimurn bagi perusahaan (kecuali jika

nilai realisasi bersih jumlahnya lebih besar), kecuali untuk periode yang

sangat singkat sampai bisa didapat penggantian. Harga pertukaran masa

berjalan ini merupakan harga biaya (cost price) hanya apabila diperoleh

dengan mengutip harga dari pasar ternpat perusahaan mernbeli aktiva atau

jasa. Harga ini tidak dapat diperoleh dengan mengutip dari pasar tempat

perusahaan biasanya menjual aktiva atau jasa-jasa dalam pelaksanaan operasi

nonnalnya, kecuali jika kedua pasar itu sama.

Biaya masa berjalan telah menjadi dasar penilaian yang penting dalarn

akuntansi, khususnya untuk menyajikan informasi mengenai dampak inflasi

pada perusahaan. Para kritikus yang mendukung penggunaan biaya historis

sarnpai paling tidak titik penjualan menunjukkan beberapa kelernahan dalam

penggunaan biaya masa berjalan, yaitu sebagai berikut.

I. Biaya masa berjalan atau kutipan tidak tersedia untuk barang musiman

dan barang yang mengutip mode serta untuk barang-barang yang

diproduksi dengan metode-rnetode yang usang. Estimasi nilai masukan

masa berjalan untuk barang-barang ini. Oleh karena itu, mungkin bersifat

subjektif.

2. Perubahan dalam biaya masa berjalan tidak selalu rnencerminkan

perubahan dalam harga penjualan masa berjalan. Nilai-nilai tidak mesti

berubah karena ada perubahan dalarn biaya.

3. Kenaikan dalam biaya akan rnenghasilkan keuntungan yang dicatat

dalam periode berjalan walaupun belum direalisasi melalui penjualan.

4. Keuntungan dan kerugian yang disebabkan oleh perubahan dalam harga

masukan spesifik akan termasuk dalam laba bersih operasi, kecuali jika

harga pokok penjualan dan juga persediaan akhir dinilai sebesar biaya

yang berlaku pada saat penjualan.

Ni/ai Taksiran. lstilah taksiran mengacu pada suatu estimasi nilai biaya

masa berjalan atau nilai masa berjalan dengan menggunakan prosedur yang

sistematik. Keuntungan utama dalam mendapatkan suatu nilai taksiran karena

nilai itu biasanya dihitung oleh orang di luar perusahaan, nilai itu dianggap

lebih objektif daripada biaya pengganti yang dihitung oleh perusahaan


• EK51441 5 / M C D U L. 4 4.9

sendiri. Kelemahan utama nilai taksiran adalah nilai ini hanya bisa diperoleh

dalam interval-interval yang periodik. Jadi, ketinggalan zaman, sama seperti

biaya historis.

Nilai Wajar. Istilah nilai wajar selama ini digunakan terutama daJam

bidang pelayanan masyarakar untuk mengacu pada jumlah total yang akan

,nendatangkan imbalan yang wajar bagi investor.

Nilai Realisasi Bersih (Net Realizable Value) Dikurangi Markup

Normal. Bila biaya penggantian tidak tersedia, biaya itu kadang-kadang dapat

diestimasi dengan rnengurangkan marjin laba kotor yang normal dari nilai

realisasi bersih (estimas i harga jual dikurangi biaya tambahan yang

diharapkan). Nilai realisasi bersih dikurangi markup normal juga kadang­

kadang disebut sebagai ukuran nilai bersih persediaan bagi perusahaan, bila

nilai-nilai lebih rendah daripada biaya historis dan biaya masa berjalan.

Asumsinya bahwa suaru kerugian seharusnya dicatat saat ini dan laba yang

normal seharusnya diperbolehkan dicatat bila barang dijual.

c. Biaya Masukan Masa Depan yang Didiskontokan (Discounted Future

Input Cost)

Jika harga menurut persyaratan dalam kontrak akan dibayarkan di saat

,nendatang, biaya aktiva haruslah sebesar nilai kewajiban kontraktual yang

didiskontokan ke waktu sekarang. Akan tetapi, keterlambatan singkat dalam

pernbayaran dapat diabaikan karena diskontonya biasanya tidak material.

Konsep ini direkomendasikan untuk kasus di mana perusahaan mempunyai

pilihan untuk mernbeli jasa jika dibutuhkan saja dan bukan dalam satu-satuan

sekaligus (lu,np sum). Selain itu, sekalipun biaya masa depan yang

didiskontokan itu sama besar dengan nilai aktiva pada saar perolehan,

identitas biaya masa depan yang diharapkan yang didiskontokan untuk jasa

yang setara dan nilai masa berjalan aktiva itu bagi perusahaan kernungkinan

tidak akan bertahan dalarn periode-periode selanjutnya. Oleh karena itu,

konsep biaya masa depan yang didiskontokan mengandung semua kelemahan

biaya historis ditambah pembatasan yang berlaku dalarn konsep potensi jasa

yang didiskontokan.


, LATI H A N

··-=--
-
Untuk rnemperdalam pernaharnan Anda mengenai materi di atas,

kerjakanlah latihan berikut!


4.10 TEDRI AKUNTANSI e

I) Jelaskan harga pertukaran macam dan katagorinya!

2) Sebutkan definisi biaya masukan historis dan jelas kan berbagai

variasinya!

Petunjuk Jawaban Latihan

I) Terdapat dua jenis harga atau nilai pertukaran, yaitu nilai keluaran dan

nilai masukan. Nilai keluaran mencerminkan dana yang diterima oleh

suatu perusahaan yang didasarkan terutama pada harga pertukaran untuk

I (satu) produk atau keluaran perusahaan itu. Nilai


• masukan

mencenninkan ukuran imbalan yang diserahkan untuk memperoleh

aktiva yang digunakan oleh suatu perusahaan dalam operasinya, yaitu

masukannya. Oleh karena itu , ada enam


• kategori utarna nilai pertukaran.

Tabel Dasar-dasar Pengukuran


Nilai Masukan
' Nilai Keluaran

Masa lalu ,
Biava historis Haroa jual masa lalu

Masa berialan Biava cenooanflan Harca iual masa berialan

IMasa deoan Biava van diharankan . Nilai realisasi van dihara kan

2)
•Biaya historis
-' didefinisikan sebagai harga agregat yang dibayarkan oleh

perusahaan untuk memperoleh kepemilikan dan penggunaan suatu

aktiva, termasuk semua pembayaran yang diperlukan untuk

mendapatkan aktiva itu di lokasi dan dengan kondisi yang disyaratkan


agar aktiva itu dapat mernberikan manfaat dalam produksi atau operasi

perusahaan lainnya. Pandangan lebih jauh ke dalarn arti biaya diberikan

dalam tiga variasi biaya masukan historis yang ditemukan dalam

liierarur. Ketiganya adalah biaya kebijaksanaan (prudent cost), biaya

standar, dan biaya asal (original cost).

Biaya Bijaksana. Konsep biaya bijaksana menyatakan bah wa hanya

biaya -biaya yang secara norma l dibayar untuk properti oleh manajemen

yang bijaksana yang ,


harus dirnasukkan dalarn pengukuran aktiva atau

aktivitas.
• EK51441 5 / M C D U L. 4 4. 1 1

Biaya Standar. Diterapkan pada penilaian dengan dasar berapa biaya

yang seharusnya, menurut asurnsi-asumsi tertentu yang rnenyangkut

tingkat efisiensi produktif dan pemanfaatan kapasitas yang diinginkan.

Keunggulan utama konsep biaya standar adalah pada biaya

ketidakefisienan yang dihilangkan.

Biaya Asal. lstilah biaya asal (original cost) mengacu pada biaya

properti bagi perusahaan yang pertarna-tarna menyerahkannya untuk

pelayanan rnasyarakat. Setiap jumlah yang dibayarkan yang melebihi

biaya asal dikurangi akumulasi penyusutan, dalarn pembelian oleh

perusahaan kedua harus diklasifikasikan secara terpisah dan dikeluarkan

dengan metode yang disetujui oleh komisi pelayanan masyarakat.

-D R A N G K u MAN�------------------

Sejarah pengukuran aktiva, saat ini mengkristal ke dalam dua

pandan gan yang menurut FASB adalah pandangan pendapatan-beban

(revenues-expenses) versus pandangan aktiva-kewajiban (assets­

liabilities). Fakta sebuah pertentangan antara pihak historicus dan

futuris.

Pengukuran dalam akuntansi adalah proses memberikan jumlah

moneter kuantitatif yang berarti pada objek atau peri stiwa yang berkaitan

dengan suatu badan usaha dan diperoleh sedernikian rupa sehingga

jumlah itu sesuai untuk agregrasi atau diagregrasi, sepertt yang

disyaratkan untuk situasi-situasi tertentu.

Dua jenis harga perukaran yang dikenal, yaitu pertama nilai

keluaran yang mencerrninkan dana yang diterima oleh suatu peru sahaan

yang didasarkan terutarna pada harga pertukaran untuk l (satu) produk

atau keluaran perusahaan. Kedua harga atau nilai rnasukan yang

mencerrninkan ukuran imbalan yang diserakan untuk mernperoleh aktiva

yang digunakan oleh suatu perusahaan dalam operasinya.

Ukuran masukan menunjukkan jumlah kas atau nilai imbalan

lainnya yang dibayarkan kctika suatu aktiva atau manfaatnya mernasuki

perusahaan dalarn suatu pertukaran atau konversi. Nilai ini dapat

didasarkan pada pertukaran masa Jalu (historical input cost), pertukaran

masa berjalan (current input cost). atau pertukaran masa depan yang

diharapkan (discounted future input cost).

� -
I
� _ T E S F D R MAT I F 1 _

PilihJah satu jawaban yang paling tepat!


4.12 TEDRI AKUNTANSI e

I) Pihak penganut paham pengukuran aktiva yang condong kepada biaya

masa berjalan sering dikenal dengan sebutan pihak ....

A. historicus

B. futuris

C. revenues-expenses

D. revenues-assets

2) Sesuatu dapat didefinisikan sebagai Aktiva j i k a mernenuhi kriteria . . .

A. Mernpunyai manfaat ekonomi di masa yang akan datang

B. Dikontrol oleh suatu entitas

C. Kejadian di masa lalu

D. Semua jawaban benar

3) FASB menyebut kedua pendekatan, futuris dan historicus, sebagai

pandangan . . .

A. pendapatan-beban (revenue-expense)

B. pandangan aktiva-kewajiban (assets-liabilities)

C. jawaban A dan B benar

D. tidak ada jawaban yang benar

4) Penggunaan metode LIFO dal am periode-periode infla s i metode ini

memberikan ukuran marjin kotor yang lebih tepat, namun kelemahannya

adalah bahwa . . .

A. ukuran persediaan di neraca menjadi kurang tepat

B. ukuran nilai aktiva di neraca ,nenjadi kurang tepat

C. ukuran ,narjin kotor yang Jebih tepat

D. ukuran harga pokok penjualan yang kurang tepat

5) Sedangkan penganut aliran futuris ce nderung lebih menyukai FIFO

karena . . .
• EK51441 5 / M C D U L. 4 4. 13

A. ukuran persediaan di neraca lebih tepat

B. ukuran nilai aktiva yang lebih baik di neraca

C. ukuran rnarjin kotor yang lebih baik

D. ukuran harga pokok penjualan yang lebih tepat

6) Nilai yang ,nencerminkan ukuran imbalan yang diserahkan untuk

mernperoleh aktiva yang digunakan oleh suatu perusahaan dalam

operasinya adalah penjelasan mengenai . . . .

A. nilai masukan

B. nilai keluaran

C. hargajual masa lalu

D. nilai realisasi yang diharapkan

7) Biaya yang diterapkan dengan dasar biaya yang seharusnya, menurut

asumsi-asumsi tertentu yang rnenyangkut tingkat efisiensi produktif dan

pemanfaatan kapasitas yang diinginkan adalah biaya . . . .

A. asal

B. bijaksana

C. standar

D. penggantian

8) Estimasi nilai biaya masa berjalan yang menggunakan prosedur yang

sisternatis adalah nilai . . . .

A. wajar

B. realisasi bersih

c. markup normal

D. taksiran

9) Biaya masukan masa berjalan yang memiliki kelernahan bahwa nilai ini

hanya bisa diperoleh dalam interval-interval yang periodik hingga

menjadi ketinggalan zaman adalah biaya ....

A. taksiran

B. realisasi bersih

C. wajar

D. asal
4.14 TEDRI AKUNTANSI e

JO) Nilai Taksiran mengacu pada suatu estimasi nilai biaya masa berjalan,

dan keuntungan digunakannya metode ini adalah . . .

A. nilai masa berjalan tidak perlu menggunakan prosedur yang

sisternatik

B. karena nilai dihitung oleh orang di luar perusahaan, maka nilai itu

dianggap Jebih objektif daripada biaya pengganti yang dihitung oleh

perusahaan sendiri

C. nilai taksiran bisa diperoleh dalam interval-interval yang periodik

D. nilai taksiran lebih up to date karena estimasinya didasarkan pada

perkembangan pasar

Cocokkanlah jawaban Anda dengan Kunci Jawaban Tes Formatif I yang

terdapat di bagian akhir modul ini. Hitunglah jawaban yang benar.

Kernudian, gunakan rumus berikut untuk ,nengetahui tingkat penguasaan

Anda terhadap materi Kegiatan Belajar I.

Juml
ah Jawaban yang Benar

Tingkat penguasaan = ----------- x I OOo/o

Jurnlah Saal

Arti tingkat penguasaan: 90 - I 00% = baik sekali

80 - 89% = baik

70 - 79% = cukup

< 70% = kurang

Apabila mencapai tingkat penguasaan 80% atau Jebih, Anda dapat

meneruskan dengan Kegiatan Belajar 2. Bagus! Jika rnasih di bawah 80%,

Anda harus mengulangi materi Kegiatan Belajar I, terutama bagian yang

belum dikuasai.
• EK51441 5 / M C D U L. 4 4. 15

K E G I A T A N B E L A .J A R 2

Ukuran-ukuran Kel u a r a n dan

Tujuan Pengukuran

A. UKURAN-UKURAN KELUARAN

Harga keluaran menunjukkan jumlah kas atau nilai imbalan lainnya yang

diterima ketika aktiva atau manfaatnya meninggalkan perusahaan dalam

suatu pertukaran atau konversi. Nilai penerimaan kas yang diharapkan yang

didiskontokan untuk aktiva merupakan ukuran yang paling diperhatikan bila

menggunakan ukuran-ukuran keluaran. Piutang usaha adalah contoh aktiva

nonrnoneter yang diukur dengan nilai keluaran pertukaran masa berjalan.

Piutang obligasi adalah contoh aktiva yang diukur sebesar nilai masa depan

yang didiskontokan.

Aktiva mempunyai harga pertukaran yang kernungkinan akan diterima

dalam periode tertentu di masa depan, aktiva iru harus diperlakukan sama,

seperti piutang. Menurut pendekatan ini, persediaan harus dimasukkan

sebesar harga jualnya, bukan sebesar harga biasanya. Penggunaan harga

keluaran ini dibenarkan bila aktiva dapat segera direalisasi.

I. Nilai Realisasi Bersih

Setiap nilai keluaran digunakan dalam pengukuran persediaan dan

diperkirakan akan ada penambahan dalam biaya produksi atau beban

penjualan, biaya-biaya ini harus dikurangkan dari harga jual masa berjalan

untuk rnendapatkan suatu aproksimasi penilaian rnasa berjalan. Penilaian

masa berjalan ini disebut sebagai nilai realisasi bersih. Nilai realisasi bersih

didefinisikan sebagai harga keluaran masa berjalan dikurangi nilai masa

berjalan semua perkiraan biaya dan bcban tambahan (tidak termasuk

pengaruh pajak) yang berhubungan dengan penyelesaian, penjualan, dan

penyerahan barang.

Kesulitan utarna dalam konsep nilai realisasi bersih ini adalah bahwa

biasanya biaya tambahan tunai yang diperlukan untuk menyelesaikan,

menjual, dan menyerahkan produk, sukar diestimasi. Sebagai alternatif , kerap

kali suatu ,narjin kotor yang normal dikurangkan dari harga jual untuk
4.16 TEDRI AKUNTANSI e

mernastikan bahwa semua biaya tarnbahan yang mungkin sudah

diperhitungkan; tetapi cara ini akan rnendekati nilai rnasukan jika biaya

tambahan yang diharapkan itu tidak besar.

Kesulitan lainnya adalah laba bersih dari transaksi dilaporkan sebelum

semua aktivitas perusahaan yang berkaitan dengan penjualan ini diselesaikan.

Salah satu alternatif adalah mengurangkan dari nilai realisasi bersih itu

penghasilan operasi normal dari berbagai aktivitas itu.

2. Setara Kas Masa Berjalan (Current Cash Equivalents

Setara kas masa berjalan ini menunjukkan jumlah kas atau daya beli

umum yang dapat diperoleh dengan menjual setiap aktiva menurut syarat­

syarat likuidasi yang tertib, yang rnungkin diukur dengan harga pasar kutipan

untuk barang dengan jenis dan kondisi yang sama. Kesulitan utama dengan

konsep setara kas masa berjalan ini adalah ditafsirkannya secara sempit.

Konsep ini mernberikan pembenaran untuk mengeluarkan dari laporan posisi

semua pos yang tidak mempunyai harga pasar kontemporer.

Kelemahan utama dalam menggunakan konsep setara kas masa berjalan

untuk sernua aktiva adalah bahwa konsep ini tidak ,nemperhitungkan

relevansi infonnasi dengan kebutuhan prediksi dan pengambilan keputusan

para pemakai laporan keuangan walaupun konsep ini mernang memberi

investor informasi konternporer tentang posisi keuangan perusahaan dan

beberapa alternatif yang tersedia bagi perusahaan.

3. Nilai Likuidasi

Nilai likuidasi diperoleh dari kondisi pasar yang berbeda. Konsep nilai

likuidasi mengasumsikan suatu penjualan yang dipaksakan, entah kepada

pelanggan reguler dengan harga sangat dikurangi atau kepada perusahaan

atau deal/er lain, biasanya dengan harga yang jauh di bawah biaya.

Penerapan nilai Likuidasi biasanya menyebabkan diturunkannya iwriting

downy penilaian aktiva serta diakuinya kerugian. Karena tidak realistis dalam

keadaan yang normal, nilai likuidasi harus digunakan hanya dalam dua

keadaan utarna, yaitu sebagai berikut.

a. Bila barang dagangan atau aktiva lain kehilangan kegunaan nonnalnya

menjadi usang atau kehilangan pasar yang normal.

b. Bila perusahaan berharap tidak akan melanjutkan bisnis mereka dalam

waktu dekat sehingga tidak rnampu menjual dalam pasar yang normal.
• EK51441 5 / M C D U L. 4 4. 17

4. Penerimaan Kas atau Potensi Jasa Masa Depan yang Didiskontokan

(Discounted Future Cash Receipt or Service Potensial)

Bila penerimaan kas yang diharapkan mengharuskan adanya periode

tunggu (Waiting Period), nilai sekarang penerimaan ini lebih kecil daripada

nilai aktual yang diharapkan akan diterima, Sernakin panjang periode tunggu,

semak.in kecil nilai sekarangnya. Secara konseptual, nilai sekarang ditentukan

dengan proses pendiskontoan, tetapi pendiskontoan menyangkut bukan hanya

suatu estimasi biaya kesempatan dari uang tersebut, tetapi juga suatu estimasi

probabilitas diterimanya jumlah yang diharapkan.

Walaupun konsep arus kas yang didiskontokan mempunyai keabsahan

dalam penilaian oleh suatu investor yang dimiliki perusahaan secara

kese luruhan atau dalam penilaian oleh pemilik suatu usaha, konsep ini

keabsahannya diragukan bila diterapkan pada akti va-akti va yang terpisah

dalam satu perusahaan karena alasan-alasan berikut ini.

a. Penerimaan kas yang diharapkan biasanya tergantung pada distribusi

probabilitas yang subjektif yang sifatnya tidak dapat diuji.

b. Walaupun tingkat diskonto kesempatan (opportunity discount rate) dapat

diperoleh, penyesuaian untuk mernperhitungkan referensi risiko harus

dievaluasi oleh manajernen atau akuntan, dan mungkin sukar untuk

menyampaikan arti penilaian yang dihasilkannya kepada pembaca

laporan keuangan.

c. B i l a dua atau lebih faktor, seperti sumber daya manusia dan aktiva fisik,

ikut menyumbang pada produk atau jasa perusahaan dan arus kas

sesudahnya, suatu lokasi yang logis pada faktor-faktor jasa yang terpisah

biasanya tidak mungkin dilakukan.

d. Nilai diskonto arus kas diferensial (discounted value of the differential

cash flow) dari semua aktiva terpisah milik perusahaan tidak dapat

dijumJahkan untuk mendapatkan nilai perusahaan.

Konsep arus kas yang didiskontokan mernpunyai beberapa kebaikan

sebagai konsep penilaian untuk suatu usaha di rnana tidak ada faktor-faktor

gabungan yang tidak membutuhkan akuntansi yang terpisah atau di mana

agregasi aktiva dapat diJakukan cukup jauh hingga mencakup semua faktor­

faktor gabungan .
4.18 TEDRI AKUNTANSI e

5. Ukuran Nilai Terendah antara Biaya dan Pasar (Lower-of-Cost-or­

Market Measures)

Prosedur penilaian yang terendah antara biaya dan pasar bukanlah

konsep penilaian keluaran dan juga bukan konsep penilaian masukan, tetapi

rnerupakan carnpuran kedua konsep itu. lstilah pasar bisa rnengacu pada

harga keluaran ataupun masukan. Bila konsep ini diterapkan pada persediaan

istilah pasar biasanya rnengacu pada biaya penggantian (suatu konsep

rnasukan), tetapi mungkin mengacu pada harga jual atau realisasi bersih

(konsep keluaran) dalarn kondisi-kondisi tertentu.

Konsep nilai terendah antara biaya dan pasar mempunyai sejarah yang

panjang dalarn akuntansi, sejak abad ke-19 dan sebelurnnya. Salah satu

alasan ketenarannya adalah penekanan pada neraca sebagai laporan kepada

kreditor. Penilaian yang disajikan dalarn laporan-laporan dapat diasurnsikan

bernilai paling tidak sebesar yang dinyatakan.

Dengan beralihnya penekanan ke laporan rugi laba, aturan nilai terendah

antara biaya dan pasar mendapat arti baru. Sekarang penghasilanlah yang

dinyatakan secara konservatif.

Banyak yang percaya bahwa konsep nilai terendah antara biaya dan

pasar ini tidak dapat diterima dalarn teori akuntansi untuk alasan-alasan

berikut i n i .

a. Sebagai metode konservatisrne, konsep ini cenderung merendahsajikan

(understate) penilaian total aktiva.

b. Konservatisrne dalarn penilaian aktiva ditutup (offset) oleh laporan laba

bersih yang tidak konservatif dalarn periode tertentu di masa depan.

c. Walaupun konsep biaya atau pasar dapat diterapkan secara konsisten dari

tahun ke tahun , secara internal konsep ini tidak konsisten.

d. Argurnentasi yang tidak begitu meyakinkan adalah aturan biaya atau

pasar menyebabka n penurunan dalam biaya dan juga memperkecil

utilitas yang disebabkan oleh mernburuknya kondisi, keusangan, atau

penurunan kapasitas rnenghasilkan penghasilan. Mungkin saja tidak ada

perubahan dalarn nilai realisasi bersih hanya karena biaya berubah.


• EK51441 5 / M C D U L. 4 4. 19

B. TUJUAN PENGUKURAN

Pemilihan suatu dasar pengukuran tertentu dipengaruhi oleh tujuan­

tujuan pengukuran aktiva. Tujuan ini dibagi menjadi tiga kategori, yaitu

sintaksis, semantis, dan pragrnatis.

I. Tujuan Sintaksis

Pengukuran dan. Penandingan, Pendekatan konvensional terhadap

akuntansi tetaplah pendekatan pendapatan-beban. Dalam pendekatan ini,

tujuan pengukuran aktiva ialah mendapatkan suatu dasar bagi perhitungan

marjin operasi kotor serta penghasilan dari semua transaksi. Penghasilan

didefinisikan sebagai selisih antara total pendapatan dan nilai masukan semua

beban yang terkait dengan pendapatan itu atau dengan periode berjalan.

Dengan dernikian, aktiva nonmoneter harus diukur dengan nilai rnasukan

sampai aktiva itu dialokasikan pada beban dan ditandingkan dengan

pendapatan produk atau dibebankan pada periode tertentu. Aktiva moneter,

sebaliknya secara tipikal diukur rnenurut nilai realisasi bersih.

Kesulitan utama dalam menggunakan proses penandingan sebagai dasar

untuk menentukan penilaian aktiva bahwa aktivitas perusahaan yang tidak

memungkinkan dilakukannya penandingan yang akurat. Akibatnya, banyak

alokasi nilai aktiva pada produk atau beban bersifat arbriter. Nilai yang

dibawa ke periode masa depan tidak mempunyai hubungan khusus dengan

manfaat berjalan. Oleh karena itu, nilai-nilai yang tersisa tidak rnernpunyai

hubungan khusus dengan manfaat masa depan. Hal ini menyebabkan

dianutnya banyak prosedur yang tidak didukung oleh alasan-alasan yang

logis. Penggunaan klasifikasi beban yang ditangguhkan dan alokasi biaya

aktiva tak berwujud adalah contoh-contoh yang banyak menimbulkan banyak

keraguan mengenai kegunaan konsep penandingan untuk memberikan

informasi yang relevan bagi investor dan pihak-pihak yang berkepentingan

lainnya.

Pengukuran dan Akres i. Menurut konsep akresi (accretion:;;;:pertumbuhan

nilai), perusahaan memperoleh penghasilan jika nilai aktiva bertambah tanpa

adanya transaksi modal. Contohnya pinjaman berbunga. Sunga didebet ke


4.20 TEDRI AKUNTANSI e

pinjaman dan dikredit ke penghasilan bunga dalam setiap periode tanpa

mernpersoalkan realisasi. Jadi, penghasilan ditirnbulkan oleh naiknya

penilaian dari nilai masukan ke nilai keluaran atau dari naiknya nilai realisasi

bersih yang didiskontokan, ke nil ai tunai ketika pendapatan iru diperoleh

pada saat selesainya produksi atau pada saat penjualan. Nilai realisasi bersih

yang didiskontokan lalu dapat dinaikkan ke nilai tunai ketika piutang dapat

ditagih atau dikonversi menjadi kas.

2. Tujuan-tujuan Semantis

Dukungan pada laporan keuangan yang rnenyajikan dengan jelas

pengukuran interpretif sumber daya dan kewajiban perusahaan pada waktu

tertentu dan juga memungkinkan pengukuran interpretif perubahan­

perubahan dalam posisi keuangan dari waktu ke waktu. Penilaian biaya

historis tidak memiliki penafsiran (kecuali jika biaya tertentu dikaitkan

dengan tanggal tertentu). Biaya penggantian rnasa berjalan lebih disukai

karena memungkinkan penafsiran yang lebih luas jika nilai diambil dari

harga-harga yang berlaku di pasar.

Penyajian lebih dari satu nilai (multiple values) yang rnenunjukkan

berbagai atribut objek dan aktivitas jika nilai-nilai itu dian ggap relevan.

Selain itu harus juga dipertimbangkan penyajian data anggaran sebagai bukti

rencana dan harapan manajemen.

Salah satu cara untuk mencapai tujuan semantis adalah dengan

memastikan bahwa semua ukuran yang digunakan dalam akuntansi itu akan

menghasi lkan penyaj ian yang juj ur (representationally faithful).

3. Tujuan Pragmatis

Berfokus pada kegunaan, atau relevansi, akuntansi. Relevansi

didefinisikan dalam Kerangka Dasar Konseptual sebagai "kapasitas informasi

untuk menimbulkan perbedaan dalarn suatu keputusan, dengan mernbantu

pemakai membentuk prediksi tentang hasil akhir dari peristiwa masa lalu,

masa sekarang, dan rnasa depan atau menegaskan atau mengoreksi harapan

sebelurnnya.

Agar laporan posisi keuangan dapat mernberikan infonnasi yang relevan

dengan prediksi arus masuk kas masa depan, laporan itu harus mencakup

pengukuran kuantitatif sumber daya dan kornitrnen, untuk dibandingkan

dengan periode-periode lain atau perusahaan-perusahaan lain. Akan tetapi,


• EK51441 5 / M C D U L. 4 4.21

kuantitas sumber daya yang tersedia bagi perusahaan itu relevan dengan

prediksi jika berhubungan dengan arus kas yang kernungkinan akan

dihasilkan oleh perusahaan.

Lainnya berpendapat biaya rnasa depan yang paling relevan. Mereka

menyatakan bahwa kebanyakan aktiva nonmoneter merupakan barang atau

jasa yang diperoleh di muka, Barang atau jasa ini biasanya diperoleh di muka

karena hal-hal berikut.

a. Lebih murah jika barang atau jasa itu dibeli dalam kuantitas besar.

b. Beberapa aktiva (misalnya, bangunan atau peralatan) karena sifatnya,

merupakan suatu aliran manfaat masa depan yang tidak dapat diperoleh

secara terpisah.

c. Kerap kali diinginkan untuk membeli manfaat rnasa depan (misalnya,

hak sewa guna usaha) untuk memastikan bahwa manfaat itu ada bila

diperlukan.

d. Kerap kali diinginkan untuk mendapatkan hak atas properti untuk

melindungi investasi lain, seperti perbaikan dalam sewa guna usaha

(leasehold improvement).

Relevansi bagi Kreditor. Kreditor juga berkepentingan dalam arus kas

masa depan-khususnya yang tersedia bila perusahaan mendekati

kebangkrutan. Salah satu tujuan utama neraca adalah menyajikan informasi

keuangan kepada kreditor. Karena tidak ada informasi yang andal, kreditor

harus banyak menganda lkan diri pada setiap indikasi mengenai keamanan

pinjaman, Nilai likuidasi dianggap Jebih penting daripada konsep-konsep

penilaian lainnya dan doktrin konservatisme menanamkan pengaruh yang

kuat dalam pelaporan, tetapi jika probabilitas kelangsungan badan usaha

baik, nilai keluaran masa berjalan mungkin lebih peruing dari nilai likuiditas

sebagai evaluasi badan usaha itu oleh kreditor.

Relevansi Bagi Pemegang Ekuitas. Menurut konsep-konsep akuntansi

tradisional, model yang diinvestasikan dalam suatu perusahaan sama besar

dengan penilaian aktiva bersih badan usaha itu. Angka ini tidak dapat

menunjukkan nilai perusahaan sebagai satu kesatuan bagi para pemegang

ekuitas, tetapi mungkin saja Japoran akuntansi bisa mernberi pernegang

ekuitas itu infonnasi tertentu tentang hak dan risiko relatif mereka.

Relevansi Bagi Manajer. Untuk tujuan manajerial, proses penilaian

haruslah menghasilkan informasi yang relevan dengan pengambilan


4. 22 TEDRI AKUNTANSI e

keputusan operasi, tetapi manajemen harus terus-menerus mengambil

keputusan yang ,nenentukan pelaksanaan tindakan di rnasa depan. Oleh

karena itu, rnanajernen mempunyai kebutuhan yang lebih besar akan

inforrnasi nilai-nilai yang timbul dari pelaksanaan berbagai tindakan.

Keandalan. Keandalan kerap kali diajukan sebagai justifikasi utama bagi

biaya historis dan argurnentasi utama terhadap semua pesaingnya. Nilai

rnasukan lebih disukai dari pada nilai keluaran karena alasan yang sama,

yaitu nilai masukan diyakini lebih dapat diuji, mungkin karena nilai ini tidak

mernungkinkan dilaporkannya pendapatan sebelum direalisasi. Dengan kata

lain, k.ita mungkin sepakat bahwa harga pertukaran (harga pasar) itu relevan

dengan laporan eksternal karena keputusan ekonomi hanya bisa

mempengaruhi hasil-hasil berjalan dan masa depan, dan harga pertukaran

masa berjalan dan masa depan secara sepintas lebih relevan daripada harga

pertukaran masa lalu.

L A T I H A N

Untuk rnernperdalam pemahaman Anda mengenai ,nateri di atas,

kerjakanlah latihan berikut!

I) Jelaskan mengenai ukuran keluaran!

2) Jelaskan alasan konsep arus kas yang didiskontokan keabsahannya

diragukan bila diterapkan pada aktiva yang terpisah dalarn satu

perusahaan !

3) Sebutkan alasan konsep nilai terendah antara biaya dan pasar tidak dapat

diterima dalarn teori akuntansi !

Petunjuk Jawaban Latihan

I) Harga keluaran rnenunjukkan jurnlah kas atau nilai imbalan lainnya yang

d iterirna ketika aktiva atau manfaatnya ,neninggalkan perusahaan dalam

suatu pertukaran atau konversi. N ilai penerimaan kas yang diharapkan

yang didiskontokan untuk aktiva merupakan ukuran yang paling

diperhatikan bila menggunakan ukuran-ukuran keluaran. Pi utang usaha

adalah c ontoh aktiva nonmoneter yang d i ukur dengan nila i keluaran

pertukaran masa berjal an. P iutang obligasi adalah contoh aktiva yang
• EK51441 5 / M C D U L. 4 4.23

diukur sebesar nilai masa depan yang didiskontokan. Aktiva ,nempunyai

harga pertukaran yang kemungkinan akan diterima dalarn periode

tertentu di masa depan, aktiva itu harus diperlakukan sama, seperti

piutang. Menurut pendekatan ini, persediaan harus dimasukkan sebesar

harga jualnya, bukan sebesar harga biasanya. Penggunaan harga keluaran

ini dibenarkan bila aktiva dapat segera direalisasi.

2) Konsep arus kas diragukan keabsahannya diterapkan pada aktiva

terpisah karena:

a) penerimaan kas yang diharapkan biasanya tergantung pada distribusi

probabilitas yang subjektif yang sifatnya tidak dapat diuji;

b) walaupun tingkat diskonto kesernpatan (opportunity discount rate)

dapat diperoleh, penyesuaian untuk rnernperhirungkan referensi

risiko harus dievaluasi oleh manajemen atau akuntan, dan mungkin

sukar untuk menyampaikan arti penilaian yang dihasilkannya

kepada pembaca laporan keuangan;

c) bila dua atau lebih faktor, seperti sumber daya manusia dan aktiva

fisik, ikut menyumbang pada produk atau jasa perusahaan dan arus

kas sesudahnya, suatu lokasi yang logis pada faktor-faktor jasa yang

terpisah biasanya tidak ,nungkin dilakukan;

d) nilai diskonto arus kas diferen sial (discounted value of the

differential cash jloiv) dari semua aktiva terpisah milik perusahaan

tidak dapat dijumlahkan untuk mendapatkan nilai perusahaan.

3) Konsep nilai terendah antara biaya dan pasar dipandang tidak dapat

diterima dalam teori akuntansi karena hal-hal berikut.

a) Sebagai metode konservatisme, konsep 1n1 cenderung

merendahsajikan (understate) penil aian total aktiva.

b) Konservatisme dalam penilaian aktiva ditutup (offset) oleh laporan

laba bersih yang tidak konservatif dalam periode tertentu di rnasa

depan.

c) Walaupun konsep biaya atau pasar dapat diterapkan secara konsisten

dari tahun ke tahun , secara internal konsep ini tidak konsisten.

d) Argumentasi yang tidak begitu meyakinkan bahwa aturan biaya atau

pasar menyebabkan penurunan dalam biaya dan juga mernperkecil

utilitas yang disebabkan oleh memburuknya kondisi, keusangan,

atau penurunan kapasitas menghasilkan penghasilan. Mungkin saja


4.24 TEDRI AKUNTANSI e

tidak ada perubahan dalam nilai realisasi bersih hanya karena biaya

berubah.

-:D R A N G K u MAN. _

Harga keluaran menunjukkan jumlah kas atau nilai imbalan lainnya

yang diterima ketika aktiva atau manfaatnya meninggalkan perusahaan

dalarn suatu pertukaran atau konversi. Nilai penerimaan kas yang

diharapkan yang didiskontokan untuk aktiva merupakan ukuran yang

paling diperhatikan bila menggunakan ukuran-ukuran keluaran.

Aktiva mempunyai harga pertukaran yan g kemungkinan akan

diterima dalarn periode tertentu di masa depan, aktiva itu harus

diperlakukan sama, seperti piutang. Menurut pendekatan ini, persediaan

harus dimasukkan sebesar harga jualnya, bukan sebesar harga biasanya.

Penggunaan harga keluaran ini dibenarkan bila aktiva dapat segera

direalisasi.Terdapat lima pendekatan dalam menilai harga keluaran yaitu:

1. nilai realisasi bersih;

2. setara kas masa berjalan;

3. konsep nilai likuidasi;

4. penerimaan kas atau potensi jasa masa depan yang didiskontokan,

5. ukuran nilai terendah antara biaya dan pasar (lower-oj-cost-or­

market measures).

Secara keseluruhan tujuan-tujuan pengukuran aktiva dibagi rnenjadi

tiga kategori, yaitu sintaksis, sernantis, dan pragmatis.

- _1
T E S F O R M A T I F 2
�-----------------

Pilihlah satu jawaban yang paling tepat!

I) Contoh aktiva nonmoneter yang diukur dengan nilai keluaran pertukaran

masa berjalan adalah . ..

A. Piutang usaha

B. Piutang obligasi

C. Hutang usaha

D. Hutang obligasi
• EK51441 5 / M C D U L. 4 4.25

2) Yang dirnaksud dengan piutang obligasi adalah . . .

A. contoh aktiva yang diukur sebesar nilai masa depan yang

didiskontokan

B. contoh kewajiban yang diukur sebesar nilai masa depan yang

didiskontokan

C. contoh aktiva nonmoneter yang diukur dengan nilai keluaran

pertukaran masa berjalan

D. contoh aktiva moneter yang diukur dengan nilai keluaran pertukaran

masa berjalan

3) Harga keluaran masa berjalan dikurangi nilai masa berjalan semua

perkiraan biaya dan beban tarnbahan (tidak terrnasuk pengaruh pajak)

yan g berhubungan dengan penyelesaian, penjualan, dan penyerahan

barang merupakan ...

A. Nilai yang didiskontokan

B. Nilai realisasi bersih

C. Setara kas yang ekuivalen

D. Penerimaan Kas atau Potensi Jasa Masa Depan yang Didi skontokan

4) Prosedur penilaian yang menggunakan carnpuran antara kedua konsep

penilaian keluaran dan konsep penilaian masukan adalah ...

A. Nilai likuidasi

B. Nilai realisasi bersih

C. Ukuran nilai terendah antara biaya dan pasar

D. Nilai setara kas masa berjalan

5) Kesulitan utama dalam menggunakan proses penandingan sebagai dasar

untuk menentukan penilaian aktiva bahwa aktivitas perusahaan yang

tidak rnemungkinkan dilakukannya penandingan yang akurat, terdapat

pada pengukuran aktiva dengan menggunakan tujuan ...

A. Historis

B. Semantik

C. Pragmatis

D. Sintaksis
4. 26 TEDRI AKUNTANSI e

6) Fakta bahwa Jaba bersih transaksi yang dilaporkan sebelum semua

aktivitas perusahaan yang berkaitan dengan penjualan diselesaikan

merupakan kesulitan diterapkannya konsep ukuran keluaran . . . .

A. nilai realisasi bersih

8. setara kas masa berjalan

C. nilai likuidasi

D. LOCOM

7) Ukuran keluaran yang berdampak pada penurunan nilai aktiva dan

diakuinya kerugian adalah nilai . . . .

A. realisasi bersih

B. setara kas

C. likuidasi

D. LOKOM

8) Konsep yang dipandang sebagai konsep penilaian untuk suatu usaha di

mana tidak ada faktor-faktor gabungan yang tidak ,nembutuhkan

akuntansi yang terpisah adalah konsep . . . .

A. nilai realisasi bersih

B. setarajas masa berjalan

C. nilai likuidasi

D. penerimaan kas yang didiskontokan

9) Konsep yang dipandang rnerendahsajikan penilaian total aktiva adalah

konsep nilai keluaran . . . .

A. nilai realisasi bersih

B. nilai likuidasi

C. ukuran terendah antara biaya dan pasar

D. penerirnaan kas yang didiskontokan

I 0) Tujuan pengukuran yang berfokus pada kegunaan atau relevansi

akuntansi adalah tujuan . . . .

A. sintaksis
• EK51441 5 / M C D U L. 4 4.27

B. sernantis

C. pragrnatis

D. pedagogis

Cocokkanlah jawaban Anda dengan Kunci Jawaban Tes Formatif 2 yang

terdapat di bagian akhir rnodul ini. H i t u ng l a h jawaban yang benar.

Kemudian, gunakan rumus berikut untuk mengetahui tingkat penguasaan

Anda terhadap materi Kegiatan Belajar 2.

Jumlah Jawaban yang Benar


Tingkat penguasaan = -----------x IOOo/o

Jumlah Soal

Arti tingkat penguasaan: 90 - I 00% = baik sekali

80 - 89o/o = baik

70 - 79% = cukup

< 70% = kurang

Apabila rnencapai tingkat penguasaan 80% atau lebih, Anda dapat

meneruskan dengan modul selanjutnya. Bagus! Jika masih di bawah 80%,

Anda harus mengulangi materi Kegiatan Belajar 2, terutama bagian yang

belum dikuasai.
4.28 TEDRI AKUNTANSI e

Kunci Jawaban Tes F o r m a t i f

Tes Formatif I Tes Formatif Z

I ) B I ) A

2) D 2) A

3) c 3) B

4) A 4) c
5) B 5) D

6) A 6) A

7) c 7) c
8) D 8) D

9) A 9) c
10) B 10) C
• EK51441 5 / M C D U L. 4 4.29

Oaf t a r Pu st aka

Belkaoui, Ahmed Riahi. (2001). Teori Akuntansi. Edisi Keernpat. Jakarta:

Salemba Empat.

Godfrey, Jayne et.al. (2010). Accounting Theory. 7th Edition. John Wiley &

Sons Australia.

Hendriksen. (2000). Accounting Theory. 9th Edition.


M D D U L 5

Laba, Pendapat a n , dan Be b a n

Dr. H. Memed 9.Jeb, SE, MS, Ak.

Amalia Kus.ima Wardini, SE, M Co m .

\} l PENDAHULUAN _

d iga konsep yang dibahas dalam rnodul ini adalah mengenai Pendapatan,

-1 Beban dan Laba. Pendapatan atau Reve nue merupakan hasil dari

penjualan barang dan jasa yang dibebankan kepada pembeli atau mereka

yang menerima jasa. FASB mendefinisikan Pendapatan sebagai arus masuk

atau peningkatan nilai aset dari suatu entitas atau penyelesaian kewajiban dari

entitas atau gabungan keduanya selama pcriode tertenru yang berasal dari

penyerahan produksi barang, pembelian jasa atas pe lak sanaan keg iatan

lainnya yang merupakan kegiatan utama perusahaan yang sedang berjalan.

Sementara itu Biaya atau Expense rnerniliki pengertian sebagai semua

biaya yang telah dikenakan dan dapat dikurangkan pada penghasilan.


•FASB

,nendefinisikan Biaya sebagai


• arus keluar aktiva, penggun aan aktiva atau

munculnya kewajiban atau kombinasi keduanya selama satu periode yang

disebabkan oleh pengirirnan barang, pembuatan barang, pembebanan jasa

atau pelaksanaan kegiatan lainnya yang


-
merupakan
-
kegiatan utama

perusahaan.

Sedangka n Laba atau ..


/11co111e ada lah jumlah yang berasal dari


pengurangan
• harga pokok produksi,
• biaya lain dan kerugian dari penghasilan

atau penghasilan operasi. FASB mendefinisikan Laba Akuntansi atau

Accounting Income sebagai perubahan dalarn ekuitas (net asset) dari suatu

entitas selarna periode tertentu yang diakibatkan oleh transaksi dan kejadian

atau peristiwa yang berasal bukan dari pemilik. Dalam income terrnasuk

seluruh perubahan dalam ekuitas selain dari pemilik dan pembayaran kepada

pemilik.


Mengapa ketiga konsep ini perlu untuk kita pelajari? Karena baik
•Laba,

Pendapatan maupun Beban merupakan informasi penting yang terdapat

dal arn laporan keuangan suatu perusahaan atau organisasi, Setelah


5. 2 TEDRI AKUNTANSI e

mernpelajari modul ini diharapkan anda akan marnpu menjelaskan konsep

Jaba, konsep pendapatan dan konsep beban. Secara Jebih khusus Anda

diharapkan rnarnpu menjelaskan:

I. konsep laba

2. pengertian laba menurut konsep ekonomi akuntansi

3. perhitungan Jaba

4. konsep pendapatan

5. sifat dan cakupan pendapatan

6. pengukuran pendapatan secara tepat

7. konsep beban

8. pengakuan dan pengukuran beban


• EK51441 5 / M C D U L. 5 5.3

K E G I A T A N B E L A .J A R 1

Laba

A. KONSEP LABA

Salah satu fungsi akuntansi adalah melakukan pengukuran termasuk

pengukuran prestasi, hasil usaha, laba maupun posisi keuangan. Saiah satu

isu dalam pengukuran adalah pengukuran laba. Pengukuran laba ini bukan

saja penting untuk ,nenentukan prestasi perusahaan, tetapi juga penting

sebagai informasi bagi pembagian laba, penentuan kebijakan investasi,

pembayaran pajak, zakat, bonus, dan pembagian hasil. Karena pentingnya

rnasalah ini, dalam dunia bisnis kita juga mengenal pengukuran laba yang

dilakukan oleh profesi lain, misalnya fiskus atau perpajakan, pemegang

saham, analis keuangan, pengusaha, ekonom , bahkan siapa pun yang

bergerak dalam dunia bisnis termasuk ibu-ibu yang rnelakukan bisnis di

pasar, di kampung pasti memiliki ide atau pendapat tentang perhitungan laba.

Siapa pun yang melakukan kegiatan b is n i s pasti merniliki alasan

ekonornis mengapa ia terus melakukan bisnis. Biasanya alasan tradisional itu

adalah untuk mendapatkan laba. Oleh karena itu, si pelaku bisnis itu sendiri

pasti memiliki pandangan tentang apa yang dimaksudkannya sebagai laba

dan bagaimana menentukan laba tersebut. Seorang penjual di pasar mungkin

menganggap bahwa ia telah mendapatkan laba jika uang yang ada di

tangannya lebih besar daripada uang yang dibawanya tadi pagi sewaktu

memulai kegiatan pembelian barang yang dijual. Mungkin ia tidak

memperhitungkan saldo persediaan, biaya pribadinya, dan upah tenaga

kerjanya, namun ia memperhitungkan keuntungan. Seorang pengusaha

lainnya bisa saja ,nenganggap bahwa laba perusahaannya adalah penjualan

dikurangi seluruh biaya dikurangi investasi balk yang sudah dilakukan

maupun yang akan dilakukan. Dan tentu banyak lagi pandangan dan praktik

di masyarakat dalarn pengukuran laba ini, namun yang sampai menjadi

pembahasan adalah:

I. laba menurut ilmu ekonorni

2. laba menurut pajak

3. laba menurut akuntansi


4.4 TEDRI AKUNTANSI e

B. PROSES PENGUKURAN

Pengukuran dalam akuntansi adalah proses mernberikan jurnlah moneter

kuantitatif yang berarti pada objek atau peristiwa yang berkaitan dengan

suatu badan usaha dan diperol eh sedernikian rupa sehingga jumlah itu sesuai

untuk agregasi (seperti total penilaian aktiva) atau disagregasi, seperti yang

disyaratkan untuk situasi-situasi tertentu. Contoh-contoh objek rneliputi

piutang, pabrik dan peralatan, dan utang jangka panjang. Contoh-contoh

aktivitas meliputi penjualan barang dan jasa serta pembayaran dividen. Akan

tetapi, sebelum pengukuran dapat dilakukan, harus dipilih atribut tertentu

yang akan diukur. Dalam hat piutang, atribut-atribut yang dipilih mungkin

rnencakup jumlah rupiah yang akan diterima dan tanggal penagihan yang

diharapkan. Atribut-atribut pabrik dan peralatan mungkin mencakup

kapasitas fisik untuk memproduksi, pengeluaran sumber daya pada saat

perolehan atau sumber daya yang diperlukan untuk mengganti aktiva saat i n i .

Pengu k u r a n biasanya dilakukan dalam ukuran rnoneter. Jangan

dilupakan bahwa data nonmoneter, seperti kapasitas produksi dalam ton atau

jumlah pegawai, kerap kali relevan untuk prediksi dan pengambilan

keputusan. Karena aktiva mempunyai beberapa atribut, pengukuran, dan

publikasi lebih dari satu atribut mungkin relevan bagi investor dan pemakai

lain laporan keuangan. Oleh karena itu , konsep-konsep penilaian bisa saja

saling melengkapi dan juga saling bersaing satu sama lain.

I. Barga Pertukaran

Karena barang dan jasa umurnnya dipertukarkan dengan ukuran uang,

logislah jika harga pertukaran (harga pasar) seharu snya relevan dengan

pelaporan eksternal. Selain itu, karena keputusan ekonomi hanya dapat

mempengaruhi hasil berjalan dan hasil masa depan, harga pertukaran masa

berjalan (current exchange price), dan harga pertukaran masa depan (future

exchange price) secara potensia] sama relevannya dengan harga pertukaran

masa lalu.

Ada du a pasar tempat perusahaan beroperasi dan karena ada dua jenis

harga atau nilai pertukaran-nilai keluaran dan nilai masukan. Nilai keluaran
• EK51441 5 / M C D U L. 5 5.5

laba. Pemisahan itu ditujukan untuk melaksanakan pnnsip full disclosure.

Agio saham merupakan unsur modal setor (paid in capital) yang terdiri dari

modal saharn nominal ditambah dengan agio saham tadi. Informasi tentang

nilai nominal itu sangat perlu bagi investor dan anal is.

3. Agio boleh dibagikan sebagai dividen dari agio saham.

Dividen adalah bagian laba yang diterima oleh p e mi l i k perusahaan.

Pembagian dividen ini didasarkan pada laba, baik laba ditahan rnaupun laba

tahun berjalan. Secara teoretis tanpa laba tidak akan ada dividen. Namun, di

Indonesia sering terjadi dividen sudah terjarnin, kendati pun perhitungan laba

rugi perusahaan belum final. Arau mungkin didasarkan pada laporan interim.

Ini terjadi karena praktik pasar modal kita masih belum sepenuhnya diatur

pasar.

4. Agio boleh langsung dikantongi emiten.

Agio bisa langsung dikantongi emiten adalah benar, namun jika karena

dikantongi lalu dianggap sebagai laba, ini alasan yang sangat absurd.

Laba tidak sama dengan "penerimaan kas." Menurut Harahap, pengertian

laba yang paling diterima urnum adalah laba menurut akuntansi. Mengingat

konsep laba itu macam-macam diantaranya Jaba menurut pajak, menurut teori

ekonomi, menurut petani, menurut rnanajernen, menurut pemilik, dan

sebagainya. Bahkan dalam akuntansi sendiri konsep laba itu bervariasi. Ada

konsep laba menurut Historical Cost Accounting, seperti yang berlaku

sekarang ini, laba menurut Current Value Accounting, Net Realizable

Accounting, Fair Value Accounting, dan lain-lain. Menurut akuntansi, laba

berasal dari kelebihan antara penghasilan dan biaya. Penghasilan adalah

kenaikan aktiva atau penurunan aktiva atau penurunan kewajiban akibat

penjualan barang atau jasa perusahaan. Sernentara itu, biaya adalah

penurunan aktiva atau kenaikan kewajiban akibat aktivitas produksi

(pembelian, penjualan barang atau jasa perusahaan). Laba rugi adalah

penghasilan dikurangi biaya, di mana definisi penghasilan dan biava diatur

oleh standar akuntansi.

Dari definisi ini, akuntansi ,nenganggap bahwa agio sebagai unsur harga

saham bukan laba. !tu hanya penerimaan kas, tidak setiap penerimaan kas

menjadi laba, kendati untuk mengakui laba harus ada penerimaan kas.
5.6 TEDRI AKUNTANSI e

Untuk ,nenghitung laba ,nasing-masing, orang dapat menentukan rumus

perhitungan laba tersendiri. Perhitungan laba seorang trader di pasar modal,

misalnya dengan akuntan akan berbeda. Dernikian pula dengan pedagang

tradisional, jika ditanya berapa labanya hari ini, mungkin la akan menjawab

sebesar uang yang diterimanya hari ini dikurangi uang yang ia bawa tadi

pagi. Dan banyak lagi contoh yang cara perhitungan labanya berbeda.

Mengapa kita perlu mengetahui perhitungan laba ini? Karena laba

merupakan inforrnasi penting yang terdapat dalam suatu laporan keuangan.

Laba ini penting untuk:

a. perhitungan pajak, berfungsi sebagai dasar pengenaan pajak yang akan

diterirna negara

b. menghitung dividen yang akan dibagikan kepada pemilik dan yang akan

ditahan dalam perusahaan

c. menjadi pedoman dalam rnenentukan kebijaksanaan investasi dan

pengambilan keputusan

d. menjadi dasar dalam peramalan laba maupun kejadian ekonomi

perusahaan lainnya di masa yang akan datang

e. menjadi dasar dalam perhitungan dan penilaian efisiensi

f. menilai prestasi atau kinerja perusahaan/segmen perusahaan/divisi

g. perhitungan zakat sebagai kewajiban manusia sebagai hamba kepada

Tuhannya melalui pembayaran zakat kepada masyarakat.

B. LABA EKONOMI (ECONOMIC INCOME)

Konsep laba pertama kali diperkenalkan oleh para ahli ekonomi ketika

Adam Smith menjelaskan bahwa income adalah kenaikan dalam kekayaan.

Pengertian ini diikuti oleh Marshall dan kawan-kawan dan dihubungkannya

dalam konsep praktik bisnis atau akuntansi. Mereka membedakan modal

tetap dengan modal kerja, modal fisik, dan laba, dan menekankan pada

reali sasi sebagai pengakuan laba. Yon Bohm Bawerk pada akhir abad XIX

telah memperkenalkan pendapat bahwa laba bukan saja unsur kas, dia

memperkenalkan konsep laba nonmoneter. Kemudian pada awal abad XX

Fischer, Lindahl, dan Hick menjelaskan sifat-sifat laba ekonomi mencakup

tiga tahap, yaitu sebagai berikut:


• EK51441 5 / M C D U L. 5 5.7

I. Physical Income, yaitu konsumen barang dan jasa pribadi yang sebe­

narnya ,nernberikan kesenangan fisik dan pernenuhan kebutuhan, Jaba

jenis ini tidak dapat diukur.

2. Real income adalah ungkapan kejadian yang memberikan peningkatan

terhadap kese nangan fisik. Ukuran yang dapat digunakan untuk real

income ini adalah biaya hidup (cost of living). Dengan perkataan Jain,

kepuasan timbul karena kesenangan fisik yang timbul dari keuntungan

yang diukur dengan pembayaran uang yang dilakukan untuk membeli

barang dan jasa sebelurn dan sesudah dikonsumsi.

3. Money income merupakan hasil uang yang diterima dan dimaksudkan

untuk konsumsi dalam memenuhi kebutuhan hidup. Menurut Fischer,

,noney income lebih dekat pada pengertian akuntansi tentang income.

Lindahl menganggap konsep laba sebagai interest, yaitu merupakan

penghargaan yang terus-rnenerus terhadap barang modal sepanjang

waktu . Perbedaan antara interest den gan konsumsi yang diharapkan pada

periode tertentu dian gga p sebagai saving sehingga Jaba dian ggap sebagai

konsumsi ditambah saving. Hick mengembangkan teori Fischer dan

Lindahl tentang economic income. la mendefinisikan personal income

sebagai jumlah yang paling tinggi yang dapat dikonsumsikan seseorang

selama seminggu dan dia masih ,nengharapkan seperti itu pada akbir

minggu sebagaimana keadaannya pada awalnya.

Definisi ini dapat disederhanakan menjadi jumlah maksimum yang dapat

dikonsumsikan pada periode tertentu dan dia rnasih tetap

mempertahankan modalnya tidak berkurang sebagaimana saldo di awal.

Konsep Capital Maintenance

Dalam konsep laba ekonomi kita mengenal adanya konsep capita l

,naintenance. Menurut konsep ini Jaba baru disebut ada setelah modal yang

dikeluarkan tetap masih ada (capital maintained atau return on capital) atau

biaya yang telah tertutupi (cost recovery) atau pengembalian modal return of

capital.

Konsep ini dapat dinyatakan baik dalam ukuran uang (units o


f money) yang

disebut financial capital atau dalarn ukuran tenaga beli (general purchasing

power) yang disebut physical capital. Berdasarkan kedua konsep ini, konsep

capital maintenance menghasilkan ernpat konsep sebagai berikut (Belkaoui ,

I 985).
5. 8 TEDRI AKUNTANSI e

I. Money Maintenance, yaitu financial capital yang diukur menurut unit

tiang. Menurut konsep ini modal yang ditanamkan oleh pemilik tetap

terpelihara. Laba menurut konsep ini adalah perubahan net asset dengan

menyesuaikan transaksi modal yang dijabarkan dalam ukuran uang.

Konsep ini sama dengan konsep yang dianut dalam akuntansi

konvensionai.

2. General Purchasing Power Money Maintenance, yaitu financial

capital yang diukur menurut tenaga beli yang sama. Menurut konsep in.i,

tenaga beli dari modal yang diinvestasikan pemilik tetap dipertahankan

sehingga menurut konsep ini laba adalah perubahan net asset setelah

disesuaikan transaksi modal yang diukur dengan tenaga beli yang sarna.

Konsep ini sama dengan GPLA (General Price Level Adjusted).

3. Productive Capacity Maintenance, yaitu physical capital yang diukur

menurut konsep uang. Menurut konsep ini, kapasitas produksi

perusahaan dipertahankan, kapasitas produksi dapat diartikan sebagai

kapasitas fisik, kapasitas untuk berproduksi, (volume) barang dan jasa

yang sarna dan kapasitas/ rnernproduksi nilai barang dan jasa yang sama.

Konsep ini sama dengan Current Value Accounting.

Current Value (nilai sekarang) dapat dihitung dengan metode:

a. Capitalization atau Present Value Method, yaitu jumlah bersih dari

arus kas (kas mas uk - kas keluar ) yang diharapkan diterima selama

umur ekonorninya yang didiskontokan pada saat sekarang. Untuk

mengh.itung ini perlu diketahui:

I) arus kas yang diharapkan dari penggunaan/penjualan asset

tersebut

2) jangka waktu arus kas tersebut

3) jurnlah sisa umur aktiva tersebut

4) discount rate (tingkat diskonto)

b. Current Entry Price, yaitu jumlah kas atau aktiva lainnya yang

dibutuhkan untuk mendapatkan aktiva yang sejenis atau yang sarna.

lstilah yang sering ada adalah sebagai berikut .

I) Replacement Cost Used adalah jurnlah kas yang diperlukan

untuk rnendapatkan aset yang serupa yang memiliki umur

pemakaian yang sama di pasaran barang bekas.


• EK51441 5 / M C D U L. 5 5.9

2) Reproduction Cost adalah jumlah kas atau aktiva yang

diperlukan untuk rnendapatkan aset yang persrs sama dengan

aktiva yang ada sekarang (aset yang baru).

c. Current Exit Price (net realizable value)

Current Exit Price adalah jurnlah kas yang diterima atau utang yang

dianggap lunas apabila aset tersebut dijual. Umurnnya nilai ini

bermakna:

I) harga penjualan yang ada dalam keadaan pasar bebas bukan

harga yan g timbul karena terpaksa;

2) harga jual pada saat berlangsungnya pengukuran/pencatatan.

4. General Purchasing power Productive Capacity Maintenance, yaitu

physical capital yang diukur dengan unit tenaga beli yang sama.

Menurut konsep ini kapasitas produksi fisik perusahaan yang diukur

dalam unit tenaga beli yang sama dipertahankan. Konsep yang serupa

dengan ini adalah GPLA Current Value Accounting.

C. LABA AKUNTANSI DAN MONEY INCOME

Money income berbeda dengan Accounting Income. Accounting tnconie

adalah perbedaan antara realisasi penghasilan yang berasal dari transaksi

perusahaan pada periode tertentu dikurangi dengan biaya yang dikeluarkan

untuk mendapatkan penghasilan itu. Vernon Kain (1986) menggunakan

istilah business income yang berarti kelebihan dari harga akhir yang dibayar

individu dan lembaga lain atas output perusahaan di atas biaya yang

dikeluarkannya.

Penghitungan income atau profit ini sangat sederhana jika transaksi itu

completed atau sempurna, tidak ada saldo piutang, sisa persediaan atau aktiva

tetap. Sernua terjual dan menjadi kas. Untuk kasus seperti ini, laba adalah

jumlah kas yang ada setelah semua dikonversikan ke kas pada akhir periode

dikurangi dengan jumlah kas (modal awal) pada awal periode. Kalau hasil

penjualan barang dan sebagainya RplS.000,00 sedangkan modal awal adalah

Rp!0.000,00, laba bisnis adalah RpS.000,00.

Namun, dalam kenyataannya tidak dernikian, apalagi bisnisnya besar dan

luas. Di sarnping ada transaksi pcrusahaan yang sudah sempurn a


5.10 TEDRI AKUNTANSI e

dilaksanakan, masih banyak lagi transaksi yang masih belum sempurna

pelaksanaannya, yang masih ,nemerlukan kas tarnbahan atau pengorbanan

lainnya. Mungkin ada piutang, ada persediaan barang, dan ada aktiva tetap

yang teru s-menerus dipakai dalam proses bisnis. Dalam konteks ini Vernom

Kam ( 1986) memberi dua kemungkinan, yaitu:

I. kondisi pasti (certainty), di mana jumlah harga atau kas yang akan di

terima atau dibayarkan di masa yang akan datang dapat ditentukan;

2. kondisi penuh ketidakpastian (uncertainty) di mana jumlah harga atau

kas yang akan diterima atau dibayarkan di masa yang akan datang belurn

dapat ditentukan secara pasti.

Untuk kasus yang pertarna, hampir sarna dengan kasus sederhana di atas,

perbedaannya hanya terletak pada taksiran kas terhadap kondisi dari transaksi

yang akan datang yang sudah dapat ditentukan itu. Sementara itu, yang selalu

terjadi adaiah kasus kedua di mana transaksi kas kebanyakan masih belum

menentu balk kejadiannya, waktunya, dan harganya. Untuk itu, kita

menghadapi beberapa masalah tentang: nilai ekonorni, harga, modal, skala,

pengukuran pcrtukaran. Nilai ekonornl adalah preferensi seseorang terhadap

suatu komodita s berdasarkan kegunaan baginya di masa yang akan datang

dibanding dengan komoditas Jain. Jika terjadi pertukaran, ,nuncullah harga

atau harga pertukaran (exchange price). Harga ini ditetapkan berdasarkan

nilai uang. Maka, di sini muncu] beberapa bentuk harga, yaitu:

I. harga historis (historical cost);

2. harga sekarang (current price) atau harga ganti (replacement cost) atau

exit price;

3. harga nanti bisa harga ganti nanti, atau harga exit price nanti;

4. harga diskonto atau computed amount.

Akuntansi konvensional rnasih Jebih banyak ,nengg unakan harga

historis. Harga ini sangat menentukan dalam perhitungan laba, income atau

profit . Tetapi dengan FASB 1 5 7 mulai digunakan Fair Value.

I. Modal (Capital)

Moda l adalah aktiva bersih. Laba menaikkan modal atau aktiva bersih.

Laba adalah arus kekayaan, sedangkan modal adalah sirnpanan kekayaan.

Oleh karena itu, penentuan laba, yaitu penentuan kenaikan modal juga
• EK51441 5 / M C D U L. 5 5. 1 1

menyangkut masalah harga juga. Modal bisa berarti financial capital di mana

tekanannya adalah nilai uang dari aktiva dikurangi dengan nilai kewajiban

yang merupakan kontribusi uang pemilik kepada perusahaan. Physical

capital, yaitu di sini difokuskan pada kemampuan fisik dari modal itu untuk

memproduksikan barang dan jasa bukan pada nilai uangnya. Ukurannya

adalah kapasitas produksi dari aktiva yang dimiliki.

2. Replacement Cost Income

Dalam konsep Replacement Cost income dikenal dua kornponen income,

yaitu:

a. current operating profit yan g dihitung dari pengurangan biaya pengganti

[replacement cost) dari penghasilan;

b. realized holding gain and loss yang dihitung dari perbedaan antara

replacement cost dari barang yang dijual dengan biaya historis dari

barang yang sarna. Laba rugi ini dapat dibagi dua, yaitu.

I) yang direalisasi dan accrued selama periode itu;

2) yang direalisasi pada periode itu, tetapi accrued pada periode

sebelumnya.

Dari pembagian 1n1, menurut Belkaoui, Accounting Income dapat

dirurnuskan sebagai berikut:

Pa= X +Y +Z

Pa Accounting lncome

X Current operating profit

Y Realisasi dan accrued holding gain pada periode itu

Z Realisasi holding gain pada periode itu, tetapi accrued pada periode

sebelumnya

Money Income berbeda dengan Accounting Income dalam hal:

I. money income dihitung berdasarkan nilai replacement cost, sedangkan

Accounting Income berdasarkan historical cost;

2. money income hanya mengikuti gain yang accrued pada periode itu.
5.12 TEDRI AKUNTANSI e

Dengan demikian, dapat diketahui bahwa 111oney income dapat dihitung

sebagai berikut.

Pm = P a - Z + W

Pm Money income

Pa Accounting income

Z Realisasi holding gain and loss pada periode itu accrued pada

periode sebelumnya

W - Holding gain and loss yang belum direalisasi

Atau bisajuga dihitung sebagai penjumlahan dari:

I . current operating profit atau X;

2. realisasi dan accrued holding gain pada periode itu atau Y;

3. holding gain dan loss yang belum direalisasi yang accrued pada periode

itu.

Contoh:

Dibeli 1.000 unit produk A seharga Rp I 00,00 per unit. Pada akhir 3 1

Desember 1999 replacement cost adalah Rp200,00 per unit. Jumlah 1.000

unit dijual pada akhir tahun 2000 dengan harga Rp300,00 per unit. Harga

replacement cost adalah Rp250,00 per unit.

1999: Accounting lncome adalah e Rp 0,

Pa X + Y + Z

= O + O + O

= 0

Money income adalah =Rp 1.000,

Pm X + Y + W

- 500 + 500 + 0

- 1.000,-

2000: Accounting income adalah =Rp 2.000,­

atau 500 + 500 + I .000 e Rp 2.000,­

Money Income adalah Rp 1.000,­

atau 500 + 500 = Rp l.000,-

atau Pa - Z + W

2.000 - 1.000 + 0 = Rp 1.000,


• EK51441 5 / M C D U L. 5 5. 13

Pada tahun pertama accounting income tidak ada laba, namun pada dua

periode tersebut accounting income sama dengan ,noney income.

Perbedaan antara laba akuntansi dan laba ekonomi dapat dilihat dari rumus

sebagai berikut (Most, 1982).

Laba Akuntansi + Perubahan Aktiva Berwujud yang tidak direalisasi -

Perubahan Aktiva berwujud yang terjadi pada awal periode + Perubahan nilai

Aktiva Tidak Berwujud = Laba Eko110111i.

D. ILUSTRASI PERHITUNGAN LABA

Untuk rnernbedakan keernpat konsep laba di atas, di bawah ini kita beri­

kan contoh sebagai berikut.

PT Kusuma & Sons memiliki kekayaan bersih sebesar Rp I 0.000.000,00

pada tanggal I Januari 2000 dan pada 3l Desernber 2000 rnenjadi

Rp l5.000.000,00. Untuk rnernpertahankan kapasitas produksi fisik

perusahaan yang sebenarnya, diperlukan biaya Rp 12.500.000,00, sedangkan

tingkat harga umum naik I Oo/o selama periode itu.

Pertanyaan: Hitunglah laba rnenurut keernpat konsep itu.

Jawab:

I. Money Maintenance:

Net Asset 3 l Desember 2000 Rp 5.000.000,­

Net Asset I Desernber 2000 Rp I 0.000.000,­

Laba Rp 5.000.000,-

2. GPP - Money Maintenance:

Net Asset 3 1 Desernber 2000 Rpl5.000.000,­

Net Asset I Januari 2000 Rp I 0.000.000,-

Penyesuaian GPL =

I Oo/o x Rp. I 0.000.000,- = Rp 1.000.000,­

Rp 11.000.000,-

Laba Rp 4.000.000,-
5.14 TEDRI AKUNTANSI e

3. Productive Capacity Maintenance:

Net Asset 3 1 Desember 2000 Rp 15.000.000,-

Bagian yang diperlukan untuk memper

tahankan kapasitas produksi perusahaan Rp 12.500.000,­

Laba Rp 2,500.000,-

4. GPP Productive Capacity Maintenance:

Net Asset 3 1 Desember 2000 Rp 15.000.000,-

Bagian untuk mempertahankarn

kapasitas produksi yang diperlukan

Net Asset I Januari 2000 Rp 12.500.000,-

Penyesuaian GPL =

I Oo/o x Rp. 12.500.000,- = Rp 1.250.000,­

Rp 13.750.000,-

Laba Rp J,250,000,·

Demikianlah perbedaan tingkat laba menurut empat konsep yang

dijelaskan di muka.

E, LABA MENURUT KONSEP AKUNTANSI

(ACCOUNTING INCOME)

Dalam Akuntansi yang merniliki konsep perhitungan laba juga dikenal

perbedaan pandangan dalam menghitung laba (Income}. Di sini kita

perkenalkan ernpat pendapat, yaitu:

I) pemikiran klasik yang berpedornan pada postulat unit o


f 111easure dan

Prinsip Historical Cost yang sering disebut Historical Cost Accounting

atau Conventional Accounting sebagairnana yang kita anut saat ini, yang

dinamakan konsep laba Accounting income;

2) pernikiran neo k.Jasik yang mengubah postulat unit f measure dengan


o

menerapkan perhitungan perubahan tingkat harga umum (General Price


• EK51441 5 / M C D U L. 5 5. 15

Level) dan tetap mernpertahankan prinsip Historical Cost, yang ini

dikenal dengan istilah General Price Leve/Adjusted Historical Cost

Accounting (GPLA Historical Accounting), dan perhitungan labanya

disebut GPLA Accounting Income;

3) pemikiran radikal yang memilih harga sekarang (current value) sebagai

dasar penilaian bukan Historical Cost lagi, di rnana konsep ini dikenal

dengan Current Value Accounting, sedangkan perhitungan labanya

disebut Currency Income.

4) pernikiran neo radikal yang menggunakan Curren! Value, tetapi

disesuaikan dengan perubahan tingkat harga umum, yang disebut GPLA

Current Value Accounting, sedangkan perhitungan labanya disebat

Adjusted Current Income.

Menurut akuntansi yang dimaksud dengan laba akuntansi itu adalah

perbedaan antara revenue yang direalisasi yang timbul dari transaksi pada

periode tertentu dihadapkan dengan biaya-biaya yang dikeluarkan pada

periode tersebut. Menurut Belkaoui, definisi tentang laba itu mengandung

lima sifat berikut.

I) Laba akuntansi didasarkan pada transaksi yang benar-benar terjadi, yaitu

timbulnya hasil dan biaya untuk mendapatkan hasil tersebut.

2) Laba akuntansi didasarkan pada pos tulat "periodik" laba itu, artinya

merupakan prestasi perusahaan itu pada periode tertentu.

3) Laba akuntansi didasarkan pada prinsip revenue yang memerlukan

batasan tersendiri tentang apa yang termasuk hasil.

4) Laba akuntansi memerlukan perhitungan terhadap biaya dalam bentuk

biaya historis yang dikeluarkan perusahaan untuk mendapatkan hasil

tertentu.

5) Laba akuntansi didasarkan pada prinsip matching artinya hasil dikurangi

biaya yang diterima/dikeluarkan dalam periode yang sarna.

Most menambahkan ciri-ciri laba akuntansi sebagai berikut.

I) Laba akuntansi menggunakan konsep periodik .

2) Laba akuntansi diperluas bukan hanya transaksi dan termasuk seluruh

nilai fenomena dan periode yang dapat diukur.

3) Laba akuntansi mengizinkan agregasi ke dalam kategori berupa input

dan output.
5.16 TEDRI AKUNTANSI e

4) Oleh karena itu, perbandingan input dengan output akan menghasilkan

sisa.

5) Dengan demikian, mayoritas mereka yang berkepentingan terhadap

angka itu dapat menggunakannya untuk berbagai tujuan .

Beberapa kebaikan dari konsep laba akuntansi ini adaJah sebagai berikut.

I) Dapat terus-rnenerus ditelusuri dan diuji.

2) Karena perhinmgannya didasarkan pada kenyataan yang terjadi (fakta)

dan dilaporkan secara objektif, perhitungan laba ini dapat diperiksa

(veri fiabi Ii ly).

3) Memenuhi prinsip conservatisme, karena yang diakui hanya laba yang

direalisasi dan tidak memerhatikan perubahan nilai.

4) Dapat dijadikan sebagai alat kontrol oleh manajemen dalam rnelaksa­

nakan fungsi-fungsi manajemen.

Para pendukung ini antara lain Ijiri, Kohler, Littleton, dan Maut z.

Namun, di sarnping adanya keistimewaannya ini, kelemahan yang

terkandung di dalarnnya adalah sebagai berikut.

I) Tidak dapat menunjukkan laba yang belum direalisasi yang tirnbul dari

kenaikan nilai. Kenaikan ini ada, narnun belum direalisasi.

2) Sulit mengakui kebenaran jika dilakukan perbandingan. Hal ini timbul

karena perbedaan dalam metode menghitung cost, perbedaan waktu

antara realisasi hasil dan biaya.

3) Penerapan prinsip realisasi, Historical Cost, da n Conservatisme dapat

rnenimbulkan salah pengertian terhadap data yang disajikan.

Hendriksen ( 1992) dan Most ( 1982) memberikan kelemahan laba

akuntansi sebagai berikut.

I) Konsep laba akuntansi belum dirumuskan secara jelas dalam teori

akuntansi. Akuntansi dinilai:

a) belum marnpu memberikan ukuran terbaik untuk menentukan nilai

arus jasa dan perubahan nilainya;

b) belum sepakat mana y ang rnasuk dan tidak masuk dalam per­

hitungan laba;

c) ketidaksepakatan antara berbagai pihak siapa yang menjadi pemakai

inforrnasi net income ini.


• EK51441 5 / M C D U L. 5 5. 17

2) Standar akuntan si yang diterima umurn masih rnengandung berbagai

cara yang berbeda-beda dan rnengandung ketidakkonsistenan balk

antarperusahaan maupun daJam suatu periode tertentu.

3) Perubahan tingkat harga Lelah rnengubah arti laba yang diukur ber­

dasarkan nilai historis sehingga perubahan nilai uang atau tingkat inflasi

belurn diperhitungkan dalarn laporan keuangan.

4) Kurang bennanfaat untuk keputusan jangka pendek.

5) lnformasi lainnya di luar data historis dinilai lebih bermanfaat bagi

investor dalarn pengambilan keputusan.

6) Kurangnya inforrnasi fisik dan perilaku yang membuat infonnasi laba

semakin bermanfaat.

Beberapa konsep laba, perhitungan laba serta mereka yang

rnernbutuhkannya disusun Hendriksen ( 1992: 155) dalam tabel sebagai

berikut.

Konsep Laba Perhitungan Laba Penerima Informasi

Value Added Harga jual produksi dan Pegawai, pemilik,

(tambahan Nilai) ja sa perusahaan kreditor dan pemerintah

dikurangi harga pokok

barang dan jasa yang

dijual

Laba Bersih Kelebihan hasil Pemegang saharn,

Perusahaan (Enterprise (revenue) dari biaya, pemegang obligasi, dan

Net Inco,ne) seluruh pendapatan pemerintah

(gain) dan rugi. Biaya

tidak termasuk bunga,

pajak dan bagi hasil

Laba bersih bagi Sama seperti enterprise Pernegang saham,

investor income, tetapi setelah pernegang obligasi, dan

dikurangi pajak kreditor jangka panjang

penghasilan

Laba bersih bagi Laba bersih kepada Pemegang saham biasa


5.18 TEDRI AKUNTANSI e

pemegang saham pernegang saham (sekarang dan yang

residual (residual dikurangi dividen potensial prioritas

equity holders) saham preferen pembayaran tidak

te enuhi

L A T I H A N

Un t u kmernperdalam pemahaman Anda mengenai materi di atas,

kerjakanlah latihan berikut!

I) Jelaskan mengapa terdapat perbedaan pendapat tentang laba!

2) Jelaskan mengapa laba ,nerupakan informasi yang penting dalam laporan

keuangan!

3) Jelas kan perbedaan konsep laba rnenurut ekonomi dan menurut

akuntansi !

Petunjuk Jawaban Latihan

I) Perbedaan pemahaman mengenai laba muncul karena berbagai alasan

karena:

a. benda atau produk dan jasa yang akan dinilai (biaya historis, biaya

ganti, biaya realisasi, present value)

b. unit ukur (bisa unit ukur uang atau ukuran kemampuan tenaga beli)

Berdasarkan perbedaan pandangan dan ala san di atas muncullah berbagai

polemik atau perbedaan persepsi tentang laba ini.

2) Laba merupakan informasi penting yang terdapat dalarn suatu laporan

keuangan yang digunakan sebagai dasar untuk:

a. perhitungan pajak, berfungsi sebagai dasar pengenaan pajak yang

akan diterirna negara

b. rnenghitung dividen yang akan dibagikan kepada pemilik dan yang

akan ditahan dalam perusahaan

c. ,nenjadi pedoman dalam ,nenentukan kebijaksanaan investasi dan

pengambilan keputusan
• EK51441 5 / M C D U L. 5 5. 19

d. menjadi dasar dalam peramalan Jaba maupun kejadian ekonorni

perusahaan Jainnya di rnasa yang akan datang

e. menjadi dasar dalam perhitungan dan penilaian efisiensi

f. menilai prestasi atau kinerja perusahaan/segmen perusahaan/divisi

g. perhitungan zakat sebagai kewajiban manusia sebagai hamba kepada

Tuhannya melalui pembayaran zakat kepada masyarakat,

3) Yang dimaksud dengan Laba Ekonorni adalah jumlah maksimum yang

dapat dikonsumsikan pada periode tertentu dan seseorang masih tetap

rnernpertahankan modalnya tidak berkurang sebaga imana saldo di awal .

Sedan gka n Laba Akuntansi adalah perbedaan antara realisasi

penghasilan yang berasal dari transaksi perusahaan pada periode

tertentu dikurangi dengan biaya yang dikeluarkan untuk mendapatkan

penghasilan itu. Most ( 1982) merumuskan perbedaan antara laba

akuntansi dan Jaba ekonomi sebagai berikut:

Laba Ak1111ta11si + Perubahan Aktiva Berwujud yang tidak direalisasi -

Perubahan Aktiva berwujud yang terjadi pada awal periode + Perubahan

nilai Aktiva Tidak Berwujud = Laba Eko110111i.

D R A N G K u MAN�------------------

Keuntungan menurut FASB adalah kenaikan dalam ekuitas dari

kegiatan periferal atau insidental. Dengan kata Jain, Laba Akuntansi atau

Accounting Income didefinisikan sebagai perubahan dalam ekuitas (net

asset) dari suatu entitas selama periode tertentu yang diakibatkan oleh

transaksi dan kejadian atau peristiwa yang berasal bukan dari pemilik.

Jadi Laba merupakan jumlah yang berasal dari pengurangan harga pokok

produksi, biaya lain dan kerugian dari penghasilan atau penghasilan

operasi. Oleh karena itu, keuntungan bagi sebagian pcrusahaan akan

men cakup laba dari kegiatan, seperti penjualan tanah, dan harta lain

sewaktu-waktu termasuk kenaikan dalam ekuitas yang dihasilkan dari

sumbangan dan keuntungan lain yang tidak disangka-sangka.

�-
�_I T E S F O R M A T I F 1 _

Pilihlah satujawaban yang paling tepat!


5. 2Q TEDRI AKUNTANSI e

I) Ban yak pandangan dan praktik di masyarakat dalam pengukuran laba

diantaranya adalah . . .

A. laba rnenurut ilmu ekonomi

B. laba menurut pajak

C. laba menurut akuntansi

D. semua jawaban benar

2) Agio sebagai laba muncul dari perbedaan antara . . .

A. harga jual saham dengan harga nominal yang telah dibayar investor

B. harga beli saham dengan harga nominal

C. harga jua l saham dan harga beli saham

D. harga nominal yang tertera pada saham dengan harga yang

dibayarkan investor

3) Kon sep tentang laba ekonomi yang mernbedakan modal tetap dengan

modal kerja, modal fisik, dan laba, dan menekankan pada realisasi

sebagai pengakuan laba diperkenalkan oleh ...

A. Adam Smith

B. M a rs h a l l

C. Von Bohm Bawerk

D. Fischer, Lindahl, dan Hi ck

4) Fischer, Lindahl, dan Hick ,nenjelaskan sifat-sifat laba ekonomi

mencakup tiga hal yakni . . .

A. capital maintenance, financial capital dan phys ical capacity

B. physical Income, Real Incom e dan Money Income

C. physical capacity, productive capacity maintenance dan general

purchasing power

D. physical income, physical capacity dan physicalcapital

5) Harga pertukaran ditetapkan berdasarkan nilai uang, kemudian rnuncul

beberapa bentuk harga, yakni . . .


• EK51441 5 / M C D U L. 5 5.21

A. Harga historis

8. Harga sekarang atau current price

C. Harga diskonto

D. Semua jawaban benar

6) Dalarn konsep replacement cost income dikenal adanya dua konsep

income yakni ..

A. Current entry price dan current exit price

8. Kapitalisasi dan net realisable value

C. Present value dan future value

D. Current operating profit dan realised holding gain and loss

7) Pemikiran klasik yang berpedoman pada postulat unit of ,neasure dan

Prinsip Historical Cost dinamakan ...

A. konsep laba Accounting lncome

B. Historical cost accounting

C. Current value accounting

D. Adjusted Current Income

8) Salah satu sifat laba akuntansi yakni didasarkan pada transaksi yang

benar-benar terjadi yaitu timbulnya hasil dan biaya untuk mendapatkan

hasil tersebut. Pendapat ini dinatakan oleh . . .

A. Hendriksen

8. 8elkaoui

C. Most

D. Vernorn Kam

9) Harga jual produksi dan jasa perusahaan dikurangi harga pokok barang

dan jasa yang dijual merupakan konsep laba berdasarkan pendekatan ...

A. Laba bersih perusahaan

B. Laba bersih bagi investor

C. Tarnbahan nilai (value added)

D. Laba bersih bagi pemegang saharn residual

I 0) Terlepas dari kelebihan konsep laba akuntansi, konsep ini juga rnerniliki

kelernahan diantaranya ...


5.22 TEDRI AKUNTANSI e

A. Tidak dapat menunjukkan laba yang belum direalisasi yang timbul

dari kenaikan nilai

B. Perubahan tingkat harga telah mengubah arti laba yang diukur

berdasarkan nilai historis

C. Kurang bermanfaat untuk keputusan jangka pendek

D. Sernua jawaban benar

Cocokkanlah jawaban Anda dengan Kunci Jawaban Tes Formatif I yang

terdapat di bagian akhir modul ini, Hitunglah jawaban yang benar.

Kernudian, gunakan rurnus berikut untuk mengetahui tingkat penguasaan

Anda terhadap materi Kegiatan Belajar I.

Jurnlah Jawaban yang Benar


Tingkat penguasaan = ----------- x I OOo/o
Jumlah Saal

Arti tingkat penguasaan: 90 - I OOo/o = baik sekali

80 - 89% = baik

70 - 79% = cukup

< 70o/o = kurang

Apabila rnencapai tingkat penguasaan 80% atau lebih , Anda dapat

meneruskan dengan Kegiatan Belajar 2. Bagus! Jika masih di bawah 80%,


• EK51441 5 / M C D U L. 5 5.23

Anda harus mengulangi materi Kegiatan Belajar I, terutama bagian yang

belum dikuasai.
5.24 TEDRI AKUNTANSI e

K E G I A T A N B E L A .J A R 2

P e n d a p a t an dan Be b a n

A. PENDAPATAN

Sifat, pengukuran, dan ketentuan waktu pendapatan adalah rnasalah teori

akuntansi yang sangat menarik. Dalam praktek, definisi pendapatan kerap

kali dihubungkan dengan prosedur akuntansi tertentu, jenis perubahan nilai

tertentu, dan peraturan yang dirnasukkan atau irnplisit untuk menentukan

kapan pendapatan harus dilaporkan. Praktek ini membuat pernisahan definisi

pendapatan dari rnasalah penilaian dan ketentuan waktu ,nerupakan suatu

tugas yang sulit. Pendapatan (revenue) dapat didefinisikan secara urnum

sebagai hasil dari suatu perusahaan. Biasanya diukur dengan satuan harga

pertukaran yang berlaku dan harus diakui setelah suatu kejadian penting atau

umumnya setelah proses penjualan.

I. Sifat pendapatan

Pada dasarnya pendapatan adalah kenaikan laba. Dapat pula dikatakan

pendapatan adalah suatu proses arus penciptaan barang atau jasa oleh

perusahaan dalam suatu kurun waktu tertentu. Paton dan Littleton

menamakan penciptaan barang dan jasa sebagai produk dari perusahaan.

Sehubungan dengan itu terdapat beberapa deftnisi pendapatan yang

menyatakan bahwa pendapatan adalah produk dari suatu perusahaan, tetapi

produk itu harus sudah rneninggalkan perusahaan sebelurn diakui sebagai

pendapatan (konsep arus ke luar). Hal ini sesuai dengan definisi dari

Committee on Accounting Concepts and Standards of the American

Accounting Association yang menyatakan "pendapatan adalah suatu

pernyataan rnoneter dari keseluruhan produk dan jasa yang ditransfer oleh

suatu perusahaan kepada pelanggannya selarna suatu periode waktu tertentu".

Definisi dari FASB lebih memusatkan pada kas yang diterima pada saat

penjualan atau masa sesudahnya jika penjualan kredit, dan mendefinisikan

pendapatan dalam pengertian arus rnasuk (inflo,v) aktiva sebagai hasil

penjualan barang atau jasa, pendapatan adalah arus masuk atau penambahan

lainnya pada aktiva suatu satuan usaha atau penyelesaian-penyelesaian


• EK51441 5 / M C D U L. 5 5.25

kewajibannya (atau kombinasi keduanya) dari pengmman atau produk si

barang, pemberian jasa atau kegiatan Jain yang ,nerupakan kegiatan utama

atau pusat dari satuan usaha yang berkesinambungan.

Namun definisi di atas mendapat kritikan dengan beberapa alasan

berikut.

Mengacaukan produk dengan pembayaran yang diterima untuk produk

tersebut. Dengan kata Jain, hal ini mengacaukan pengukuran dan waktu

pendapatan dengan proses pendapatan itu sendiri, Tentu saja, aktiva pada

umurnnya naik atau kewajiban turun pada saat penjualan barang atau jasa.

Hal ini yang mernbuat definisi FASB tidak sepenuhnya memuaskan.

Pendekatan arus masuk juga rnemerlukan pernyataan yang berhati-hati

tentang arus masuk mana yang harus dipertimbangkan dan mana yang tidak.

Aktiva dapat meningkat dan kewajiban menurun karena banyak alasan, di

mana pendapatan hanyalah salah satunya. Sebagai contoh , pembayaran yang

dilakukan di muka, seperti pada pembelian tiket musiman, adalah arus masuk

aktiva dan aktivitas yang rnerupakan kegiatan pusat satuan usaha. Narnun ,

arus ini bukan pendapatan. Pendapatan bisa juga dilaporkan sebelum arus

rnas uk aktiva aktual terjadi. Kenyataannya, bisa didcbat bahwa semua

penjualan kredit terjadi sebelum ada arus masuk aktiva. Penjualan pada yang

terbaik menciptakan suatu aktiva yang disebut piutang usaha. Piutang usaha

tidak menciptakan penjualan karena itu definisi FASB tidak sepenuhnya

mernuaskan.

Guna menghindari kritik di atas, pendapatan kadang-kadang

didefinisikan dalam pengaruhnya pada ekuitas pemegang saham. lni

pendekatan yang diambil dalam APB Statement No. 4, di mana pendapatan

didefinisikan sebagai "kenaikan bruto dalam aktiva atau penurunan bruto

dalarn kewajiban yang diakui dan diukur sesuai dengan prinsip akuntansi

yang berlaku umum yang dihasilkan dari jenis-jenis kegiatan yang ,nencari

Jaba dari suatu perusahaan yang dapat mengubah ekuitas pemilik".

Sekarang benar bahwa akun pendapatan mempunyai saldo kredit dan

ditutup pada akhir periode akuntan si ke laba ditahan melalui akun ikhti sar

(summary account) pendapatan dan beban. Oleh karena itu, pendapatan tidak

selalu mempunyai pengaruh pada ekuitas pemegang saharn atau sebaliknya,

misalnya aktiva yang dihibahkan menyebabkan kenaikan bruto dalam aktiva

dan mempengaruhi ekuitas pemilik, tetapi biasanya tidak dianggap

pendapatan. Adapun menurut IAI, pendapatan adalah penghasilan yang


5.26 TEDRI AKUNTANSI e

timbul dari aktivitas perusahaan yang biasa dan dikenal dengan sebutan yang

berbeda, seperti penjualan, penghasilan jasa (fees), bun ga , dividen, royalti,

dan sewa (!Al; 23.1). Lebih lanjut !Al dalam buku yang sama Standar

Akuntansi Keuangan memberikan definisi Pendapatan sebagai arus masuk

bruto dari manfaat ekonomi yang timbul dari aktivitas normal perusahaan

selarna suatu periode bila arus rnasuk itu mengakibatka n kenaikan ekuitas

yang tidak berasal dari kontribu si penanam modal (IAI; 23.2).

2. Komponen yang termasuk dalam pendapatan

Banyak yang mendebat bahwa perlu untuk membedakan pendapatan

(revenue) dari keuntungan (gain). Berbagai usaha telah dilakukan, sebagian

besar berakhir dengan hasil yang agak sebarang. Hendriksen lebih suka

membuat perbedaan antara kegiatan yang menghasilkan kekayaan bagi

perusahaan dan transfer kekayaan yang tidak disangka-sangka. Dalam APB

pernyataan No. 4, selain penjualan dan jasa, yang tercakup dalam

pendapatan adalah penjualan sumber daya selain produk, seperti pabrik,

peralatan atau investasi. Paton dan Littleton juga menyatakan meskipun "arus

penyelesaian" merupakan sumber utama pendapatan, keseluruhan kisaran

barang dana jasa yang disediakan oleh perusahaan, tanpa memperhatikan

jumlah relatif dari pos-pos tertentu harus termasuk dalam pendapatan (Paton

dan Littleton, 47).

Namun FASB lebih menyukai definisi pendapatan yang lebih sempit,

definisi pendapatan dihasilkan dari kegiatan utarna atau pusat dari perusahaan

yang berkesinambungan, Maksudnya ialah untuk mernbedakan pendapatan

dari keuntungan, yang dide fi n i sikan sebagai kena i kan dalam ekuitas dari

kegiatan periferal atau insidental. Oleh karena itu, keuntungan bagi sebagian

perusahaan akan mencakup laba dari kegiatan, seperti penjualan tanah dan

harta lain sewaktu-waktu, termasuk kenaikan dalam ekuitas yang dihasilkan

dari sumbangan dan keuntungan lain yang tidak disangka-sangka. FASB

mengakui bahwa definisi ini tidak memungkinkan pembedaan yang tajarn,

tetapi rnenyatakan bahwa pembedaan penting untuk menyatakan tujuan

penyajian saja, dan pernbedaan yang tajam tidak diperlukan.

Sebagian besar keuntungan akan tampak dalam laporan laba rugi. Hibah

bagi perusahaan merupakan penge cua li an, bisa di kl asi fi kan sebagai modal

atau pendapatan, tergantung rnaksud si pemberi hibah tersebut. Seperti hibah

dalam kasus pembayaran penghargaan untuk jasa khusus yang diterima maka
• EK51441 5 / M C D U L. 5 5.27

bisa diakui sebagai pendapatan, sedang hibah dalam bentuk sumbangan

pembangunan yang rnaksudnya sebagai modal pennanen maka dianggap

keuntungan. Karena itu GAAP mengkredit ha! ini langsung ke akun ekuitas

(equity account).

3. Pengukuran pendapatan

Pendapatan bagaimanapun definisinya, paling baik diukur dengan nilai

pertukaran produk atau jasa perusahaan. Nilai pertukaran ini ekivalen kas

atau nilai sekarang yang didiskontokan dari klaim uang yang akhirnya akan

diterima dari transaksi pendapatan. Dalam banyak kasus, jumlah ini hanyalah

harga yang dicapai dalam transaksi kas dengan pelanggan. Namun, dalam

penjualan kas dengan penjua lan kredit bisa saja terjadi perbedaan pendapatan

walau nilai nominalnya sama. Hal ini disebabkan pengaruh nilai waktu dari

uang. Keuntungan diperlakukan sama dengan pendapatan, kecuali bahwa

biaya yang berhubungan segera diofsetkan untuk rnemperoleh keuntungan

bersih.

Kriteria bahwa pendapatan harus diukur dengan nilai sekarang dari uang

atau ekivalen uang yang akhirnya diterirna menunjukkan bahwa sernua retur,

potongan penjualan dan pengurangan lain dari harga yang dikenakan harus

dikurangkan dari pendapatan yang dihasilkan dari transaksi-transaksi

tertentu. Dengan kata lain, hal itu harus diperlakukan sebagai pengurang

pendapatan dan bukan sebagai beban. Perlakuan atas potongan tunai dan

kerugian yang berasal dari piutang yang tidak tertagih mungkin tidak begitu

jelas. Akan tetapi, sebenarnya harus diperlakukan sebagai pengurang dari

harga yang dikenakan dan bukan beban.

Potongan tunai yang diberikan sebagian untuk ,nenyamakan nilai uang

yang diterima dalam periode diskon dengan nilai uang yang didiskonto

sekarang yang akan diterima dalam jangka kredit yang diberikan. Salah satu

tujuan utama dari potongan tunai adalah untuk mengurangi kerugian piutang

tak tertagih. Oleh karena itu, antara potongan tunai dengan kerugian piutang

tak tertagih dianggap sama sifatnya maka diperlakukan dengan sama. Dalam

hal tertentu potongan tunai bisa diabaikan karena ga


ti alasan pragmatis

berikut.

a. Pada tingkat potongan yang rendah juml a h potongan kecil dan tidak

secara material mempengaruhi penilaian total pendapatan.


5.28 TEDRI AKUNTANSI e

b. Karena bunga diklasifikasikan sebagai bagian dari pendapatan,

pengaruhnya yang utama adalah ketentuan waktu. Akan tetapi, bila

bunga tidak material jumlahnya dimasukkan ke dalam pendapatan maka

akan mempunyai pengaruh kecil dalam total pendapatan.

c. Jika pendapatan tidak didiskontokan, klasifikasi pendapatan yang timbul

dari menunggu (bunga) akan hilang dan termasuk dalam k.lasifikasi

pendapatan atas penjualan produk atau jasa. Narnun, apabila bunga yang

implisit tidak material jurnlahnya hanya sedikit informasi berguna yang

hilang karena tidak rnengklasifikasikannya secara terpi sah. Olch karena

itu , rnaterialitas cenderung mengaburkan ketelitian teoretis.

d. Pengakuan dan Pelaporan Pendapatan

e. Peraturan umum untuk pengukuran dalam akuntansi adalah pos harus

memenuhi definisi dari unsur itu dan pos itu dapat diukur, relevan, dan

dapat diandalkan. Dalam konteks sekarang, suatu pos harus diakui

sebagai pendapatan dari suatu perusahaan apabila ia mempunyai nilai

peramalan dan umpan balik dan apabila ia dapat diuji secara andal.

FASB memberikan saran untuk pengakuan pendapatan yang khusus

untuk pendapatan. Menurut FASB, pendapatan tidak boleh diakui

sampai dapat:

1) dihasilkan;

2) direalisasi atau dapat direalisasi.

Karena pendapatan merupakan bagian dari laba, peraturan untuk

pengakuan pendapatan adalah bagian dari peraturan untuk pengaku an laba.

Oleh karena itu , kun ci untuk menentukan kapan laba harus diakui adalah

penentuan kapan ia telah dihasilkan dan direalisasi.

Pendapatan yang dihasilkan. Dalam pengakuan pendapatan metode

persentase penyelesaian produk adalah salah satu contoh di mana ini benar­

benar dilakukan dalarn praktek. ARS 3 rnemberikan suatu peraturan umurn

untuk pengakuan yang menyatakan bahwa "pendapatan harus diidentifikasi

dengan periode selama saat itu kegiatan ekonomi utama yang penting untuk

penciptaan dan disposisi barang dan jasa telah diselesaikan, asalkan

pengukuran objektif atas hasil-hasil kegiatan tersedia. Dua kondisi ini, yaitu

penyelesaian kegiatan ekonomi utama dan objektivitas pengukuran, dipenuhi

pada tahap kegiatan yang berbeda dalam kasus yang berbeda, adakalanya
• EK51441 5 / M C D U L. 5 5.29

selambat waktu penyerahan produk atau pelaksanaan jasa, dalam kasus lain

pada titik waktu yang lebih awal.

Secara umum bahwa pendapatan harus diakui dan dilaporkan ketika

kegiatan yang utama diselesaikan apabila pengukurannya dapat diuji dan

bebas dari bias. Alternatif pengakuan pendapatan adalah konsep kejadian

kritis, yaitu mengakui pendapatan segera setelah ketidakpa stian telah cukup

diselesaikan. Suatu perluasan konsep kejadian kritis yang ditemukan dalam

monograf AAA tahun 1964, The Realization Concept, menyatakan bahwa

pendapatan harus diakui lebih lambat jika fungsi atau kegiatan ekonorni

tarnbahan terjadi sesudah waktu itu.

Realisasi. Secara umum bahwa realisasi merupakan pelaporan

pendapatan apabila suatu pertukaran atau arus ke luar produk telah terjadi,

yaitu barang jasa sudah ditransfer ke pelanggan. Pelaporan pendapatan

sebelum atau sesudah saat setelah penjualan secara umum dipertimbangkan

sebagai pengecualian peraturan realisasi.

Berikut ini beberapa alternatif pengakuan pendapatan !Al dalam Standar

Akuntansi Keuangan. Pendapatan harus diukur dengan nilai wajar imbalan

yang diterirna atau yang dapat diterirna ( ! A l ; 23.3).

a. Penjualan Barang

Pendapatan dari penjuaJan barang harus diakui bila seluruh kondisi

berikut dipenuhi.

I. Perusahaan telah memindahkan risiko secara signifikan dan telah

mernindahkan manfaat kepemilikan barang kepada pernbeli.

2. Perusahaan tidak lagi mengelola atau melakukan pengendaLian efektif

atas barang-barang yang dijual.

3. Jumlah pendapatan tersebut dapat diukur dengan andal.

4. Besar kemungkinan manfaat ekonorni yang dihubungkan dengan

transaksi akan rnengalir kepada perusahaan tersebut.

5. Biaya yang terjadi atau yang akan terjadi sehubungan dengan transaksi

penjua lan dapat diukur dengan andal.(!Al; 23.4).

b. Penjualon Jasa

B i l a hasiJ suatu transaksi yang rneliputi penjualan jasa dapat diestimasi

dengan andal, pendapatan sehubungan dengan transaki tersebut harus diakui

dengan acuan pada tingkat penyelesaian dari transaksi pada tanggal neraca.
5.30 TEDRI AKUNTANSI e

Hasil suatu transaksi dapat diestirnasi dengan andal bila seluruh kondisi

berikut ini dipenuhi.

I. Jumlah pendapatan dapat diukur dengan andal.

2. Bes ar kernungkinan manfaat ekonomi sehubungan dengan transaksi

tersebut akan diperoleh perusahaan.

3. Tingkat penyelesaian dari suatu transaksi pada tanggal neraca dapat

diukur dengan andal.

4. Biaya yang terjadi untuk transaksi tersebut dan biaya untuk

menyelesaikan transaksi tersebut dapat diukur dengan andal (IA!: 23.6).

c. Bungo, Roya/ti, dan Dividen

Pendapatan yang timbul dari penggunaan aktiva perusahaan oleh pihak­

pihak lain yang menghasilkan bunga, royalti, dan dividen harus diakui atas

dasar:

l. bunga harus diakui atas dasar proporsi waktu yang mernperhitungkan

hasil efektif aktiva tersebut;

2. royalti harus diakui atas dasar aktual sesuai dengan substansi perjanjian

yang relevan;

3. dalam metode biaya (cost methods, dividen tunai harus diakui bila hak

pemegang saham untuk menerima pembayaran ditetapkan.

Ketiga dasar tersebut dengan syarat, apabila:

I. besar kemungkinan manfaat ekonorni sehubungan dengan transaksi

tersebut akan diperoleh perusahaan;

2. jumlah pendapatan dapat diukur dengan andal ([Al; 23.8).

Pengakuan Keuntungan. Waktu pengakuan keuntungan dan khususnya

keuntungan dari kenaikan nilai aktiva harus identik dengan waktu pengakuan

pendapatan. Akan tetapi, akuntan umurnnya Jebih condong pada konsep

realisasi, yaitu tidak mengakui keuntungan sampai suatu pertukaran atau

penjualan terjadi. Oleh karena iru , akuntan enggan mencatat kenaikan karena

dua alasan berikut.

a. Ketidakpastian dan sifat tidak kekal yang mungkin dari kenaikan nilai.

b. Kenyataan bahwa kenaikan nilai tidak meningkatkan sumber daya likuid

yang dapat digunakan untuk pernbayaran dividen.


• EK51441 5 / M C D U L. 5 5.31

Untuk investasi dalam surat berharga yang mudah diperjualbelikan,

pencatatan kerugian dan pemulihan dari kerugian yang tirnbul dari perubahan

harga pasar yang material, menjadi dapat diterima dalam praktek akuntansi

karena baik syarat dapat diuji dan likuiditas ada.

d. Pelaporan Pendapatan selama Produksi

Pelaporan pendapatan selama produksi kebanyakan kasusnya mencakup

jasa yang diberikan, seperti sewa, bunga, komisi, dan jasa pribadi. Jasa

biasanya dilaksanakan berdasar waktu dan diasumsikan merupakan kejadian

penting. Jumlah pendapatannya telah ditetapkan ,nenurut kontrak atau

perjanjian sebelumnya. Beban yang berhubungan biasanya dapat ditentukan

secara bersamaan dengan pendapatan.

Kontrak Jangka Panjang. Aplikasi kedua dari pelaporan pendapatan

selama produksi ialah kontrak jangka panjang. Biasanya dengan metode

presentasi penyelesaian. Metode 1n1 biasanya digunakan untuk

mernbandingkan biaya yang terjadi dalam suatu periode akuntansi tertemtu

dengan total biaya yang diestimasikan. Laba yang diharapkan pada kontrak,

kemudian dialokasikan pada setiap periode berdasar biaya-biaya ini. Prosedur

ini mempunyai dua kesulitan sebagai berikut.

a. Total biaya proyek sulit untuk diestimasikan secara akurat.

b. lni mengasumsikan laba perusahaan diperoleh begitu biaya rerjadi,

Pertumbuhan (accretion). Berhubungan dengan pelaporan pendapatan

pertumbuhan juga bisa meningkatkan pengakuan nilai, Contohnya, mencakup

pertumbuhan hutan, perkebunan dan peternakan. Pendapatan atau laba dari

pertumbuhan dapat diakui hanya dengan melakukan penilaian persediaan

yang dapat dibandingkan. Pengakuan ini bukanlah dari hasil transaksi.

Kekurangan dari metode ini ialah sulitnya penentuan nilai sekarang yang

didiskontokan karena bergantung pada harga pasar, dan biaya masa datang.

e. Pelaporan Pendapatan pada Penyelesaian Produksi

Apabila suatu produk telah selesai mungkin biaya produksi bisa dihitung

dengan ak:urat, namun untuk harga pasar dan biaya penjualan mungkin tetap

tidak pasti, tetapi apabila dapat diestimasikan dengan andal rnaka bukan jadi

masalah yang besar.


5. 32 TEDRI AKUNTANSI e

f Pelaporan Pendapatan pada Saar Penjualan

Sudah sejak lama penyerahan merupakan aturan umum untuk pelaporan

pendapatan. Ketidakpastian mengenai pengakuan pendapatan pada

penyerahan tidak hilang sama sekali karena adanya praktek yang

,nemungkinkan pengembalian sernua atau sebagian barang yang bisa berakhir

dengan hilangnya kontrak penjualan. Akan tetapi, biasanya hal ini bi sa

diestirnasikan dengan pengalaman masa lalu.

g. Pelaporan Pendapatan sesudah Penjualan

Penangguhan pelaporan pendapatan setelah klaim sah terhadap

pelanggan timbul dan kegiatan dasar dalam penjualan telah diselesaikan

dapat dibenarkan jika salah satu dari dua kriteria berikut terpenuhi hal-hal

berikut.

I. Jika tidak mungkin mengukur aktiva yang diterima dalam pertukaran

dengan tingkat ketepatan yang wajar.

2. Jika beban tambahan yang material secara langsung berhubung dengan

transaksi dan jika hal itu tidak dapat diestimasikan dengan tingkat

ketepatan yan g wajar.

Penjualan dengan Perlindungan (recourse). Menurut FASB apabila

penjual dihadapkan pada risiko kepemilikan melalui pengembalian aktiva,

pendapatan harus tidak diakui saat ini, kecuali jika semua kondisi berikut

terpenuhi.

I. Harga penjual kepada pembeli sebagian besar tetap atau dapat ditentukan

pada tanggal penjualan.

2. Pembeli telah mernbayar penjual atau pernbeli wajib membayar penjual

dan tidak bergantung pada penjualan kernbali produk.

3. Kewajiban pembeli pada penjualan tidak berubah bila ada kejadian

pencurian atau kerusakan atau cacat fisik pada produk.

4. Pembeli yang memperoleh produk untuk dijual kembali mempunyai

substansi ekonomi yang terpisah dari yang disediakan penjual.

5. Penjual tidak mempunyai kewajiban yang signifikan untuk kinerja di

masa datang yang secara langsung rnenyebabkan dijualnya kernbali

produk oleh pernbeli.


• EK51441 5 / M C D U L. 5 5.33

6. Jumlah pengernbalian masa datang secara layak dapat diestimasikan.

Penjua/an Cici/an. Contoh yang paling sering dari pelaporan yang

ditangguhkan ialah kasus penjualan cicilan. Biasanya dibenarkan karena

dianggap bahwa penagihan diragukan dan berisiko serta beban penagihan dan

pemungutan juga kadang besar. Hal ini didukung oleh opini No. 10 dari

Accouning Principles Board, yaitu "pendapatan lazirnnya harus dihitung pada

saat transaksi diselesaikan, dengan penyisihan tepat untuk piutang tak

tertagih".

Metode Pemulihan Biaya. Ini adalah suatu modifikasi dari dasar cicilan,

yaitu dengan cara cicilan pertama dipertimbangkan sebagai penge,nba lian

dari biaya yang diinvestasikan dan laba dicatat hanya setelah semua biaya

dipulihkan. Setelah semua biaya pulih, cicilan selanjutnya dianggap sebagai

laba.

B. BEBAN DAN KERUGIAN

Seperti pendapatan , istilah beban juga merupakan konsep arus. Namun,

beban ,nenunjukkan perubahan yang tidak mengumungkan dalam sumber

daya perusahaan, yaitu penurunan dalarn laba. Akan tetapi, tidak semua

perubahan yang tidak menguntungkan dalam sumber daya adalah beban

apabila didefinisikan lebih tepat bahwa beban menggunakan barang atau jasa

dalam proses perolehan pendapatan. Para ekonom berbicara tentang tenaga

kerja, bahan, dan modal yang digunakan sebagai faktor-faktor untuk

rnernproduksi barang dan jasa. Beban adalah jatuh ternponya pelayanan

faktor yang berhubungan balk secara atau tidak langsung dengan produksi

dan penjualan produk perusahaan. Sebagai contoh, beban penyusutan

,nenunjukkan penggunaan aktiva modal dalarn produks i barang atau

pernberian jasa. Apabila pernakaian jasa-jasa ,nenghasilkan produk yang

rnasih dirniliki oleh perusahaan, tetapi untuk pendapatan belurn dilaporkan,

jasa-jasa faktor itu terwujud dalam suatu aktiva, yaitu dalarn akun yang

disebut barang dalarn proses. Habisnya pernakaian atau jatuh tempo akhir

dari jasa-jasa faktor itu secara tradisional tidak terjadi sampai aktiva

ditransfer ke luar perusahaan saat hal itu rnernbentuk bagian dari harga pokok

penjualan.
5.34 TEDRI AKUNTANSI e

Semua kornentar tentang pendapatan berlaku sama dengan definisi

beban, seperti pendapatan, definisi beban tidak boleh dikacaukan dengan

penilaian beban. Secara khusus FASB mendefinisikan beban sebagai "arus ke

luar atau penggunaan lain aktiva atau terjadinya kewajiban (atau keduanya)

dari penyerahan atau produksi barang, pernberian jasa, atau pelaksanaan

kegiatan Jain yang merupakan operasi terbesar atau utarna yang berkelanjutan

dari perusahaan terse but".

Pernyataan di atas bertentangan dengan definisi beban yang lain karena

pertama, definisi ini rnengacaukan pengaruh beban dengan beban itu sendiri.

Kedua, ia tidak merinci dengan jelas arus ke Juar apa yang harus

dipertimbangkan. Berbeda lagi dengan AICPA mengenai beban sebagai

"semua biaya yang jatuh tempo yang dapat dikurangkan dari pendapatan",

1. Komponen yang termasuk dalam beban

Menurut FASB beban berhubungan dengan operasi terbesar atau utama

dari perusahaan. Kerugian berasal dari kejadian yang insidental bagi operasi

perusahaan. Otoritas lain rnendefinisikan beban lebih luas dengan mencakup

habis waktunya biaya operasi dan bukan operasi. Sebagai contoh AAA

mendefinisikan beban terdiri dari biaya dan rugi operasi.

Bila seseorang menerima definisi pendapatan sebagai produk dari

perusahaan maka beban adalah biaya yang terjadi untuk menghasilkan

pendapatan. Konsekuansinya adalah pernakaian aktiva atau pengurangan

aktiva yang tidak berhubungan dengan proses penyediaan barang atau jasa ke

pelanggan dikategorikan sebagai kerugian.

Pengimbang pendapatan, seperti retur, potongan penjualan, dan kerugian

piutang tak tertagih Jebih tepat diperlakukan sebagai pengurang pendapatan

kotor daripada beban. Juga harus dibedakan antara beban dan pengimbang

pada modal atau ekuitas pemegang saham, Pemakaian aktiva dan kewajiban

yang berhubungan dengan transaksi modal tidak boleh dik.Jasifikasikan

sebagai beban.

Karena istilah kerugian harus dibatasi pada arti pemakaian atau

penghapusan biaya yang tidak berhubungan dengan pendapatan dari suatu

periode. la harus mencerrninkan dalam nilai pasar atau dalam pengukuran

nilai Jain, seperti pelepasan properti atau ada bencana yang terjadi dan

kejadian yang tidak disangka.


• EK51441 5 / M C D U L. 5 5.35

2. Pengukuran beban

Pengukuran beban tidak mempunyai pernecahan yang sederhana.

Namun, pengukuran beban yang paling umum adalah sebagai berikut.

a. Biaya histori s.

b. Pengukuran sekarang, seperti biaya penggantian.

c. Biaya kesernpatan dari ekuivalen kas masa kini,

Biaya Historis. Metode pengukuran dengan biaya historis ialah biaya

historis diasumsikan dapat diuji karena merupakan pengeluaran kas oleh

perusahaan . Kekurangan utarna dari biaya historis adalah ha) ini kerap kali

tidak rnenunjukkan suatu pengukuran relevan atas barang dan jasa untuk

tujuan pemakai eksternal laporan keuangan.

Harga Kini (current price). Karena pcndapatan biasanya diukur dalam

pengertian harga kini yang diterima untuk produk, kerap kali dikemukakan

bahwa beban yang ditandingkan terhadap pendapatan ini juga harus diukur

dalam satuan harga kini barang dan jasa yang digunakan atau dikonsumsi.

Laba yang dihasilkan dari transaksi penjualan adalah kelebihan kas atau

klaim yang diterima terhadap jumlah surnber daya yang digunakan. Jadi,

pengukuran beban dengan harga kini mempunyai manfaat untuk

rnernbedakan antara hal-hal berikut.

a. Laba yang berasal dari transaksi.

b. Keuntungan atau kerugian yang berasal dari penyrrnpanan aktiva

sebelum digunakan.

Harga kini dapat diperoleh untuk menyatakan baik harga likuidasi kini

atau biaya pengganti. Harga likuidasi kini bisa relevan dalam pengukuran

beban karena hal itu ,nerupakan biaya kesernpatan bagi perusahaan dalarn

penggunaan aktiva tertentu. Lebih Janjut pengukuran beban ini tidak

mernbutuhkan spekulasi mengenai kemungkinan penggantian di masa datang.

Jika terdapat pasar yang baik di mana barang itu dapat dibeli dan dijual

dengan sedikit kerugian, harga likuidasi mungkin secara khusus rclevan. Di

pihak Jain biaya pengganti kini merupakan harga perolehan pada saat

penggunaan. Oleh karena itu, biaya pengganti bisa memungkinkan peramalan

yang lebih baik atas hasil kerugian perusahaan di masa datang. Salah satu

kesulitan dengan penggunaan biaya pengganti adalah rnungkin tidak terdapat


5.36 TEDRI AKUNTANSI e

harga kini yang tersedia untuk jenis barang atau jasa yang sarna diperoleh

sebelumnya atau mungkin tidak ada pengukuran yang dapat diuji dari harga

semacam itu.

3. Pengakuan beban

Menurut definisi, beban terjadi ketika barang dan jasa dikonsumsi atau

digunakan dala,n proses perolehan pendapatan. Waktu atau pelaporan beban

dilakukan dengan mencatat kegiatan ini dalam akun atau menyertakannya

dalam laporan keuangan. Pelaporan beban bersamaan dengan penggunaan

barang dan jasa atau bisa mengikuti kegiatan atau juga dalam keadaan

tertentu bisa mendahului kegiatan.

Kapan beban harus dilaporkan. Definisi Jaba sebagai perubahan dalam

nilai umumnya ,nenyatakan bahwa beban harus dilaporkan manakala ada

penurunan nilai atau manakala tidak tampak keuntungan atau nilai yang akan

diterima di masa datang timbul dari penggunaan barang atau jasa tersebut.

Konsep Jaba yang menekankan arus kas ,nengarah pada kesimpulan bahwa

beban harus dilaporkan selayaknya dekat dengan pengeluaran kas yang

sebenarnya. Definisi beban mencakup baik kerugian maupun beban yang

tirnbul dalam pelaksanaan aktivitas perusahaan yang biasa. Behan yang

timbul dalam pelaksanaan aktivitas perusahaan yang biasa meliputi, misalnya

beban pokok penjualan, gaji, dan penyusutan. Beban tersebut biasanya

berbentuk arus ke luar atau berkurangnya aktiva, seperti kas (dan setara kas),

persediaan, dan aktiva tetap (IAI; Kerangka Dasar Penyusunan dan Penyajian

Laporan Keuangan, Paragraf 78). Biaya sering dibawa ke muka untuk

ditandingkan dengan pendapatan masa datang, sebagai contoh dianggap tepat

untuk mengkapitalisasi biaya pendirian perusahaan dengan maksud untuk

membebankan biaya ini terhadap pendapatan periode yang akan datang.

Konsep Penandingan (matching concept). Jika laba dilaporkan secara

bertahap sepanjang keseluruhan proses operasi perusahaan, pengukuran

aktiva bersih perusahaan akan meningkat manakala nilai ditambahkan oleh

perusahaan. Dalam kasus ini tidak ada keperluan untuk konsep penandingan.

Akan tetapi, transaksi pendapatan dan beban dilaporkan secara tcrpisah

karena perolehan dan pembayaran barang dan jasa biasanya tidak bersamaan

dengan proses penjualan dan penagihan berkaitan dengan produk yang sama

dari perusahaan, penandingan harus dianggap diperlukan, atau setidaknya

suatu ketentuan yang diinginkan. Tenggang dan kesenjangan dalarn


• EK51441 5 / M C D U L. 5 5.37

peroJehan dan penggunaan, dan pembayaran barang dan jasa dasumsikan

,nenjadi aJasan untuk akruaJ dan penangguhan untuk menandingkan beban

dengan pendapatan yang berhubungan.

Pendekatan Aktiva/Kewajiban. Konsep penandingan telah dikritik tajam

oleh beberapa pihak karena gaga) mernberikan aturan yang berguna untuk

penentuan saat kapan beban harus diakui. Jadi, FASB rnakin menggunakan

pendekatan aktiva/kewajiban yang pada dasarnya menentukan pertarna

apakah suatu pos merupakan aktiva. Jika suatu pos gaga) dalarn uji tersebut

maka ia diklasifikasikan sebagai beban atau kerugian. Penerapan yang paling

sernpurna dari pendekatan ini bisa ditemukan daJam SFAS 96 tentang pajak

penghasiJan yang ditangguhkan. Kewajiban pajak penghasiJan ditentukan

secara langsung, seperti juga utang pajak penghasilan yang ditangguhkan.

Perubahan dalam dua akun neraca ini, bersama dengan jumJah pajak yang

sebenarnya dibayar ke kantor pajak dan wewenang pajak lain, menentukan

besarnya beban pajak. Dengan kata Jain beban pajak adaJah niJai sisa.

4. Pelaporan beban

PiJihan antara konsep Jaba inkJusif dan konsep operasi k i n i sebagaimana

rnemasukkan semua beban dan kerugian yang diakui selarna periode berjalan,

tidak ada keperluan untuk membedakan keduanya dalam perhitungan laba

bersih. Klasifikasi beban sebagai penjualan, administrasi atau harga pokok

penjualan mungkin berguna untuk tujuan analitis dalam perusahaan, seperti

penetapan tanggung jawab fungsional, tetapi untuk pengguna laporan

keuangan eksternal tidak memberikan fungsi khusus yang berguna.

Klasifikasi beban yang berguna bagi investor atau pengguna yang lain ialah

dengan ,nengkJasifikasikan beban ,nenurut sifatnya apakah bersifat variasi

atau tetap dalam hubun gannya dengan produksi, volume penjuaJan atau

faktor yang Jain.

LATI H A N

Untuk memperdalam pernahaman Anda mengenai maren di atas,

kerjakanJah Jatihan berikut!

I) Sebutkan pengertian pendapatan dan keuntungan !


5.38 TEDRI AKUNTANSI e

2) Bagaimana mengukur pendapatan?

3) Kapan pengakuan pendapatan terjadi?

4) Sebutkan definisi beban menurut FASB !

5) Jelaskan bagaimana pengukuran beban!

6) Kapan beban harus dilaporkan?

Petunjuk Jawaban Latihan

I) Pendapatan (revenue) dapat didefinisikan secara umum sebagai hasil dari

suatu perusahaan. Pada dasarnya pendapatan adalah kenaikan laba atau

dapat pula dikatakan pendapatan adalah suatu proses arus penciptaan

barang atau jasa oleh perusahaan dalarn suatu kurun waktu tertentu.

FASB lebih menyukai definisi pendapatan yang lebih sempit yang

memandan g pendapatan dihasilkan dari kegiatan utarna atau pusat dari

perusahaan yang berkesinambungan. Hal ini untuk membedakan

pendapatan dengan keuntungan (gain), yang didefinisikan sebagai

kenaikan dalam ekuitas dari kegiatan periferal atau insidental.

Hendriksen lebih suka mendefiniskan keuntungan sebagai transfer

kekayaan yang tidak disangka-sangka.

2) Pendapatan diukur dengan nilai pertukaran produk atau jasa perusahaan.

Nilai pertukaran 1111 ekuivalen kas atau nilai sekarang yang

didi skont okan dari klaim uan g yang akhirnya akan diterima dari

transaksi pendapatan.

3) Menurut FASB, pendapatan tidak boleh diakui sampai ia:

a. dihasilkan;

b. direalisasi atau dapat direalisasi.

Karena pendapatan merupakan bagian dari laba, peraturan untuk

pengakuan pendapatan adalah bagian dari peraturan untuk pengakuan

laba. Oleh karena itu, kunci untuk menentukan kapan laba harus diakui

adalah penentuan kapan ia telah dihasilkan dan direalisasi.

4) Beban menurut FASB didefinisikan sebagai arus ke luar atau

penggunaan lain aktiva atau terjadinya kewajiban (atau keduanya) dari

penyerahan atau produksi barang, pemberian jasa atau pelaksanaan

kegiatan lain yang merupakan operasi terbesar atau utama yang

berkelanjutan dari perusahaan tersebut.

5) Pengukuran beban yang paling umum adalah dengan hal-hal berikut.


• EK51441 5 / M C D U L. 5 5.39

a. Biaya historis.

b. Pengukuran sekarang, seperti biaya penggantian.

c. Biaya kesempatan dari ekuivalen kas masa kini,

6) Waktu atau pelaporan beban dilakukan dengan mencatat kegiatan ini

dalam akun atau menyertakannya dalam laporan keuangan. Pelaporan

beban bersarnaan dengan penggunaan barang dan jasa atau bisa

mengikuti kegiatan atau juga dalarn keadaan tertentu bisa rnendahului

kegiatan.

� R A N G KUMAN�------------------

Pendapatan (revenue) secara umurn didefinisikan sebagai hasil dari

suatu perusahaan yang biasa diukur dengan satuan harga pertukaran

yang berlaku dan diakui ketika pendapatan itu telah direalisasikan atau

dihasilkan. Pendapatan harus diakui setelah kejadian penting atau setelah

proses penjualan pada dasarnya telah diselesaikan. Dalam praktek, ini

biasanya berarti pendapatan diakui pada saat penjualan. Keuntungan

dibedakan dari pendapatan dan beban karena lebih periferal dari

kegiatan utama perusahaan itu. Pada definisi yang lain pendapatan

adalah arus masuk bruto dari manfaat ekonomi yang timbul dari aktivitas

normal perusahaan selama suatu periode bila arus masuk itu

mengakibatkan kenaikan ekuitas yang tidak berasal dari kontribusi

penanarn modal (!Al, 23.2)

Sedangkan Behan adalah biaya yang terjadi untuk rnenghasilkan

pendapatan tersebut. Ini harus diakui pada saat yang sama dengan

pendapatan yang dihasilkan olehnya. Hubungan antara pendapatan dan

beban kerap kali sulit untuk ditentukan. Jadi, berbagai peraturan yang

secara relatif arbitrer digunakan untuk pengakuan beban, Behan diukur

baik dengan harga historis rnaupun harga pertukaran yang berlaku.

Kerugian lebih periferal dari kegiatan utarna perusahaan. Akan tetapi,

pengakuan dan pengukurannya sarna dengan beban, Behan lebih tepat

didefinisikan sebagai penggunaan barang atau jasa dalarn proses

perolehan pendapatan. Menurut FASB beban berhubungan dengan

operasi utama perusahaan, sedangkan kerugian berasal dari kejadian

yang insidental bagi operasi perusahaan. Oleh karena itu, kerugian harus

dibatasi pada arti pernakaian atau penghapusan biaya yang tidak

berhubungan dengan pendapatan dari suatu periode. Behan diukur secara

umum dengan biaya historis. Pengukuran sekarang dan biaya


5.40 TEDRI AKUNTANSI e

kesempatan dari ekivalen kas masa kini. Beban diakui ketika produk

atau jasa dikonsumsi atau digunakan dalam proses perolehan

pendapatan, dan dilaporkan bersarna, mengikuti atau mendahului

penggunaan barang atau jasa tersebut.

�I

Pilihlah satujawaban yang paling tepat!

1) Berikut ini yang bukan termasuk pendapatan adalah . . . .

A. penghasilan jasa (fee)

B. bunga

C. sewa

D. modal permanen

I
2) •Dampak bahwa pendapatan harus diukur dengan nilai
• sekarang dari uang
atau ekuivalen uang yang akhirnya diterima adalah . . . .

A. p o t o n g a npenjualan sebagai penambah pendapatan

B. retur penjualan sebagai pengurang pendapatan

C. biaya yang berhubungan diofsetkan dengan pendapatan

•D. pengurang lain dari harga diperlakukan sebagai beban

I
3) Pendapatan hanya dapat diakui atau dilaporkan ketika pendapatan itu . . . .

A. sudah dietimasi

B. •
direalisasikan

C. terjadi dengan risiko tidak terkendali

D. muncul penjualan yang belum diramalkan

4) Pelaporan pendapatan jasa sewa, bunga, dan kornisi biasanya ,nengikuti

ketentuan pelaporan pendapatan . . . .

A. pada saat penjualan

B. pada saat penyelesaian produksi

C. selama produksi

D. sesudah penjualan

5) Perbedaan pendapatan• dengan• keuntungan dari segi waktu terjadinya

menurut Hendriksen adalah . . . .

A. pendapatan terjadi dalam waktu yang tidak dapat dipastikan

rneskipun masih dalam periode akuntansi


• EK51441 5 / M C D U L. 5 5.41

B. keuntungan terjadi sewaktu-waktu di luar operasi utama perusahaan

C. pendapatan terjadi dalam waktu yang pasti dengan risiko yang tidak

terkendali

D. keuntungan terjadi dalam waktu yang sudah pasti di luar operasi

perusahaan

6) Pemakaian atau penghapu san biaya yang tidak berhubungan dengan

pendapatan suatu periode rnerupakan makna dari . . . .

A. beban

B. kerugian

C. biaya

D. biaya penggantian

7) Kelompok akun dalarn laporan keuangan yang menunjukkan penurunan

dalam laba adalah . . . .

A. pendapatan

B. kerugian

C. beban

D. keuntungan

8) Kriteria umurn yang ,nenggolongkan suatu produk dan jasa sebagai

be ban adalah ....

A. berhubungan dengan operasi utama perusahaan

B. berasal dari kejadian insidental operasi perusahaan

C. berhubungan dengan semua operasi perusahaan

D. semua penurunan aktiva perusahaan

9) Pengukuran beban yang bermanfaat untuk membedakan antara laba yang

berasal dari transaksi dan yang bukan adalah . . . .

A. biaya historis

B. harga kini

C. biaya kesempatan

D. harga transfer

I 0) Konsep laba yang menekankan arus kas berdampak pada pelaporan

beban yang harus dilaporkan pada saat ....

A. pada akhir periode akuntansi

B. sedekat rnungkin terjadinya transaksi

C. kapan saja selama masih dalam pcriode akuntansi


5.42 TEDRI AKUNTANSI e

D. sedekat mungkin dengan pengeluaran kas yang sebenarnya

Cocokkanlah jawaban Anda dengan Kunci Jawaban Tes Formatif 2 yang

terdapat di bagian akhir modul ini. Hitunglah jawaban yang benar.

Kemudian, gunakan rurnus berikut untuk mengetahui tingkat penguasaan

Anda terhadap materi Kegiatan Belajar 2.

Jumlah Jawaban yang Benar


Tingkat penguasaan = ----------- x I OOo/o

Jumlah Soal

Arti tingkat penguasaan: 90 - I 00% = baik sekali

80 - 89 % = baik

70 - 79 % = cukup

< 70% = kurang

Apabila mencapai tingkat penguasaan 80% atau lebih, Anda dapat

meneruskan dengan modul selanjutnya. Bagus! Jika masih di bawah 80%,

Anda harus rnengulangi materi Kegiatan Belajar 2, terutama bagian yang

belum dikuasai.
• EK51441 5 / M C D U L. 5 5.43

Kunci Jawaban Tes F o r m a t i f

Tes Formatif I Tes Formatif Z

I ) A I ) D

2) A 2) B

3) B 3) B

4) B 4) c
5) D 5) B

6) D 6) B

7) A 7) c
8) B 8) A

9) c 9) B

10) D 10) D
5 . 44 TEDRI AKUNTANSI e

Oaf t a r Pu st aka

Belkaoui, Ahmed Riahi. (2001). Teori Akuntansi. Edisi Keempat. Jakarta:

Salemba Empat,

Godfrey, Jayne et.al. (2010). Accounting Theory. ?'" Edition. John Wiley &

Sons Australia.

___ , Kamu s Bank Sentral Republik Indonesia. http://www.bi.go.id/

web/id/Kamus.htm?id=A&start=O&curpage=2&search=False&rule=last

diambi 1 pad a tanggal 4 Agustus 2 0 1 2 .

Harahap, Sofyan Syafri. (201 l ) . Teori Akuntansi. Edisi Revisi. Jakarta:

Rajawali Pers.

1"
Hendriksen. (2000). Accounting Theory, 9 Edition.
MDDUL 6

Kebij akan Akunt ansi dan


Pengungkapan
Dr. M'lmed 8.Jeb, SE., MS.Ak.
Amalia Kusuma Wardini, SE., MCom.

odul inimcrupakan bagian 3 dari BMP Teori Akuntansi yang


M menjelaskan mengenai teori dan kebijakan yang mengantarkan riset di
bidang akuntansi. Kita telah rnernbahas berbagai teori pada modul 2
diantaranya adalah teori positif. Teori positif dirnaksudkan untuk untuk
mengetahui faktor-faktor penyebab dan akibat pengambilan keputusan yang
dilakukan manajer. Dalam modul ini juga akan dibahas bagaimana teori-teori
ekonorni dan teori regulasi yang rnempengaruhi keputusan dalam penentuan
kebijakan akuntansi dan penentuan suatu regulasi. Terkait dengan kebijakan
akuntansi salah satu tujuan pelaporan keuangan adalah pengadaan inforrnasi
bagi pengambilan keputusan. Hal ini mernerlukan pengungkapan (disclosure)
data keuangan yang mernadai.
Untuk itu dalam Kegiatan Belajar 2 akan kita bahas hal-hal yang perlu
diungkapkan berkaitan dengan pelaporan keuangan dan metode apa saja yang
digunakan untuk menyajikan pengungkapan dalam laporan keuangan. Cara
untuk mernberikan informasi yang lengkap tersebut adalah dengan
mengungkapkan semua yang berkaitan dengan laporan keuangan perusahaan
yang bersangkutan. Agar informasi tersebut dapat rnemberikan rnanfaat yang
tinggi, hal ini membutuhkan suatu pengungkapan data keuangan serta
infonnasi relevan lainnya secara tepat.
Setelah mempelajari modul ini Anda akan dapat menjelaskan mengenai
kebijakan akuntansi dan pengungkapan di dalam laporan keuangan. Secara
lebih khusus Anda akan dapat menjelaskan:
Kegiatan Belajar I
l. Perspektif dalam penelitian akuntansi
2. Teori positif dan kebijakan akuntansi
6. 2 TEDRI AKUNTANSI e

3. Penerapan teori kedalam kebijakan akuntansi


Kegiatan Belajar 2
I. Tingkatan dalarn pengungkapan
2. Bentuk-bentuk pengungkapan
3. Metode pengungkapan.
• EK51441 5/MCDUL. 6 6.3

KEGIATAN BELA.JAR 1

Kebijakan Akuntansi

A. PERSPEKTIF PADA PENELITIAN AKUNTANSI

Perkernbangan penelitian di bidang akuntansi telah mengalarni kernajuan


yang sangat pesat. Hal ini dapat dilihat dari beberapa artikel yang muncul di
beberapa jurnal ilmiah akuntansi, seperti The Accounting Review; Journal of
Accounting Research; Accounting Organization and Society; Critical
Perspective on Accounting; dan Accounting Auditing and Accountability
Journal. Artikel-artikel hasil penelitian yang muncul di jurnal-jurnal ini
menggunakan berbagai variasi pendekatan yang berbeda satu sama lain.
Nampaknya ada pergeseran cukup tajam dari pendekatan klasika/ atau sering
disebut dengan mainstream accounting ke pendekatan yang lebih radikal,
yaitu dengan meminjam berbagai metodologi ilrnu pengetahuan sosial yang
lain. Pendekatan yang kedua ini sering disebut dengan pendekatan alternatif,
Pendekatan klasikal yang lebih menitikberatkan pada pemikiran nonnatif
,nengalami kejayaannya pada Tahun 1960-an. Dalam Tahun 1970-an terjadi
pergeseran pendekatan dalam penelitian akuntansi. Alasan yang mendasari
pergeseran ini bahwa pendekatan normatif yang telah berjaya selama satu
dekade tidak dapat menghasilkan teori akuntansi yang siap dipakai di dalam
praktik sehari-hari, Rancangan sistem akuntansi yang dihasilkan dari
penelitian normatif dalam kenyataannya tidak dipakai dalam praktik. Sebagai
akibatnya muncul anjuran untuk memahami secara deskriptif fungsi sistcrn
akuntansi di dalarn praktik nyata.
Harapannya dengan pemaharnan dari praktik langsung akan ,nuncul
rancangan sistem akuntansi yang lebih berarti. Alasan kedua yang mendasari
usaha pemahaman akuntansi secara empiris dan menda\am adalah adanya
,nave dari komunitas peneliti akuntansi yang menitikberatkan pada
pendekatan ekonorni dan perilaku (behaviour).
Perkembangan financial economics dan khususnya rnunculnya hipotesis
pasar yang efisien (efficient market hypothesis theory) serta teori agensi
(agency theory) telah menciptakan suasana baru bagi peneliti empiris
akuntansi. Beberapa pemikir akuntansi dari Rochester dan Chicago
6.4 TEDRI AKUNTANSI e

mengernbangkan apa yang disebut dengan Positive Accounting Theory yang


menjelaskan why accounting is, what it is, why accountants do what they do,
dan apa pengaruh dari fenomena ini terhadap manusia dan penggunaan
sumber daya (Jensen: 1976).
Pendekatan normatif maupun positif hingga saat ini masih mendorninasi
penelitian akuntansi. Artikel-artikel yang terbit di Jurnal The Accounting
Review maupun Journal of Accounting Research harnpir semuanya
menggunakan pendekatan mainstream accounting dengan cm khas
menggunakan model maternatis dan pengujian hipotesis.
Walaupun mainstream accounting masih mendorninasi penelitian
akuntansi hingga saat ini, sejak Tahun 1980-an telah muncul usaha-usaha
baru untuk menggoyang pendekatan mainstream, Tokoh-tokohnya berasal
dari University of Sheffield di Inggris. Corong yang mereka pakai untuk
mempopulerkan teorinya adalah melalui jurnal Accounting, Organization and
Society: The Critical Perspective on Accounting. Pendekatan yang mereka
pakai diberi nama alternative accounting.
Pendekatan ini pada dasarnya tidak mempercayai dasar filosofi yang
digunakan oleh pengikut mainstream accounting. Sebagai gantinya, mereka
rneminjam metodologi dari ilmu-ilrnu sosial yang lain, seperti filsafat,
sosiologi, antropologi untuk mernahami akuntansi. Dalam kegiatan belajar
ini, penulis mencoba menjelaskan dasar filosofi masing-masing pendekatan
yang telah diuraikan di atas. Dengan memaharni dasar filosofinya, akan
menjadi jelas kelebihan dan kekurangan masing-masing pendekatan tadi.
Penelitian akuntansi rnernpunyai banyak pilihan dan berbeda-beda. Bagi
seorang pemula, penelitian akuntansi nampak membingungkan dalarn
memilih topik, metodologi, dan jenis pembicaraannya, tetapi realitasnya tidak
seperti itu. Seperti ilmu sosial lainnya, akuntansi melakukan penelitiannya
berdasarkan asurnsi-asumsi mengenai sifat ilmu sosial dan sifat masyarakar.
Suatu pendekatan yang telah diterapkan oleh Burrel dan Morgan pada
analisis organisasional dapat digunakan untuk mernbedakan empat wawasan
penelitian dalam akuntansi, yaitu pandangan fungsionalis, pandangan
interpretif, pandangan hurnanis radikal, dan pandangan struktural radikal
(Burrel, Morgan dkk, 1979). Pada bagian ini setiap wawasan akan dijabarkan
dan diterapkan pada penelitian akuntansi.

B. POSITIF TEORI DAN KEBIJAKAN AKUNTANSI


• EK51441 5/MCDUL. 6 6.5

Pada modul 2 kegiatan belajar I anda telah mempelajari tentang


klasifikasi teori akuntansi diantaranya teori normatif dan teori positif Masih
ingatkah anda, apakah perbedaan di antara kedua teori tersebut? Teori
normatif seperti dokter yang memberikan resep, memberikan saran dan
masukan apa yang harus dilakukan. Riset pasar modal menjadi dorninan
setelah era tahun J 970an karena semakin jelas bahwa para peneliti
mengetahui bagaimana para investor menggunakan informasi keuangan dan
sangat tidak logis jika mengharapkan para peneliti mengembangkan suatu
teori yang rnemberikan 'resep' kepada para akuntan dan praktisi bagaimana
rnereka harus rnenyiapkan laporan keuangan. Namun demikian riset pasar
modal tidak menyediakan seluruh kebutuhan para peneliti, praktisi dan
pembuat kebijakan. Misalnya, sulit untuk meramalkan bagaimana pasar akan
bereaksi terhadap suatu informasi keuangan jika alasan mengapa para
manajer mengadopsi suatu praktik akuntansi tidak diketahui. Selain itu riset
pasar modal tidak secara spesifik terkait dengan isu-isu penting stakeholders
seperti dampak suatu regulasi akuntansi terhadap pernilik dana atau para
pengguna bukan pemegang saham yang menggunakan informasi keuangan.
Positive Accounting Theory atau teori positif telah menjadi suatu
kekuatan besar dalam riset-riset akadernik di bidang akuntansi. Sehingga
kemudian dengan pendekatan teori positif berbagai riset pasar modal
berupaya untuk menjawab isu dan permasalahan seputar rnengapa para
menajer menyiapkan laporan keuangan jika tidak diminta oleh regulasi yang
rnengaturnya; ,nengapa para manajer membuat keputusan yang sistematis
dan melobi para penentu kebijakan untuk mempengaruhi ditetapkannya suatu
praktik akuntansi kedalam standar akuntansi; motivasi apa yang mendorong
keputusan para manajer; dan jika suatu perusahaan ingin mengubah praktik
akuntansinya, tindakan apa yang akan dilakukan manajer yang akan berak.ibat
pada reaksi para investor di pasar modal.
Teori positif berangkat dari teori normatif yang dalam perkembangannya
menjadi suatu model pertukaran kontraktual antara pihak-pihak yang
menggunakan informasi yang dihasilkan oleh akuntansi dan pengujian
empiris atas model ini. Para peneliti didorong oleh kebutuhan mereka akan
suatu pilihan model kebijakan akuntansi yang dapat menjelaskan perilaku
para akuntan. Beberapa kelornpok teori yang termasuk kedalam PAT
diantaranya adalah Contracting Theory dan Agency.
6.6 TEDRI AKUNTANSI e

C. PENERAPAN TEORI KE DALAM REGULASI AKUNTANSI

Setiap akhir kuartal, semester dan akhir periode, perusahaan disibukkan


dalarn menyiapkan akun-akun mereka diperiksa oleh auditor independen.
Kemudian perusahaan menyerahkan laporan keuangan mereka kepada badan
pemerintahan, sedangkan perusahaan go publik menyediakan laporan
keuangan kepada bursa efek dimana mereka terdaftar. Perusahaan juga
mengeluarkan pernyataan pers bagi para investor dan konsultan. Lalu sejauh
mana sebuah teori membantu kita untuk memahami mengapa aktivitas-
aktivitas ini terjadi? Dapatkan sebuah teori rnenjelaskan mengapa lembaga
sektor swasta dan badan-badan pernerintah berperan aktif dalam proses
pelaporan keuangan? Kita akan rnernbahas beberapa teori yang relevan
dengan praktek akuntansi dan auditing berikut ini.

I. Teori regulasi yang relevan dengan akuntansi dan audit


Teori pasar modal menyatakan bahwa manajer merniliki motivasi untuk
secara sukarela menyiapkan laporan keuangan bagi pihak eksternal
perusahaan dan memungkinkan informasi tersebut diperiksa oleh auditor
independen. Lalu kemudian mengapa kita rnengarnati regulasi pelaporan
keuangan melalui hukum perusahaan dan standar akuntansi? Mengapa
kebanyakan negara merniliki perangkat hukum untuk menghasilkan laporan
keuangan yang telah diaudit? Terdapat beberapa teori yang relevan untuk
memahami regulasi suatu pelaporan keuangan, yakni mencakup teori pasar
efisien, teori agensi dan teori regulasi yang dibagi Jagi menjadi kepentingan
publik, gambaran regulasi dan kepentingan pribadi.

a. Teori pasar eflsien


Para ekonom pasar bebas berpendapat bahwa reaksi pasar terbaik adalah
tanpa adanya campur tangan pemerintah, dan efisiensi maksimum akan
tercapai jika mernbiarkan hukum penawaran-permintaan (supply-demand)
mempengaruhi perilaku pasar. Dalam kondisi pasar modal dunia yang
semakin meningkat, kekuatan supply-demand berpengaruh sangat besar
• EK51441 5/MCDUL. 6 6.7

terhadap arus infonnasi dan modal. Namun demikian, pemerintah senantiasi


rnelakukan intervensi di pasar jenis ini, regulasi tidak hanya ,nengatur
bagaimana pasar harus bereaksi tetapi juga penyediaan informasi yang
merupakan urat nadi pasar modal. Intervensi pemerintah ini bertujuan untuk
membantu perkembangan pasar dan meningkatkan pertumbuhan ekonomi.
Pasar yang seimbang dan transparan, dimana terdapat keseimbangan antara
kesernpatan peningkatan kekayaan dan perlindungan kepentingan investor
dianggap sebagai hal yang vital dalam menarik pemain pasar. Meskipun
dernikian regulasi pasar yang optimal dianggap sebagai seni daripada ilmu.
Akuntansi dapat dipandang sebagai sebuah industri informasi, oleh
karenanya urusan akuntansi adalah menghasilkan infonnasi. Para ilmuan
pendekatan pasar bebas berpendapat bahwa sebagaimana produk lainnya,
maka hukum supply-demand dalam hat ini juga haruslah berfungsi. Terdapat
permintaan akan informasi akuntansi oleh pengguna laporan keuangan dan
penawaran informasi dari perusahaan yang mernbuat laporan keuangan.
Sehingga harga keseimbangan yang terjadi secara teoritis dapat ditemukan
pada informasi akuntansi. Seandainya suatu informasi keuangan baru
dibutuhkan oleh pengguna dan pcnyedia mengharapkan sebuah harga dari
informasi keuangan yang dibuatnya, maka harga yang disepakati merupakan
equilibrium atau titik ternu antara harga dan manfaat yang diperoleh dari
suatu informasi. Dengan kata lain kekuatan pasar bebas dapat menentukan
jenis data akuntansi yang tersedia dan standar yang dijadikan acuan.
Sangatlah tidak mungkin bagi pemegang otoritas dan badan regulasi
akan melepaskan kekuatan mereka atas akuntansi. Oleh karenanya kritik
terhadap pendekatan pasar bebas menyatakan bahwa teori pasar efisien
adalah tidak realistis. Lebih jauh mereka berpendapat bahwa teori teori ini
tidak dapat bekerja karena rnekanisme pasar tidak akan dapat mencapai harga
ekuiibrium ideal secara sosial atas inforrnasi akuntansi karena berbagai
alasan. lnfonnasi akuntansi tidak dapat dipertimbangkan sama seperti sebuah
produk, karena informasi akuntansi adalah produk milik publik. Ketika
inforrnasi sudah dikeluarkan maka informasi tersebut haruslah tersedia bagi
semua orang. Meskipun informasi bisa saja dijual kepada orang-orang
tertentu dan mereka yang tidak membayar tidak dapat mengakses inforrnasi
tersebut. Fenomena ini disebut masalah 'free-rider', dalarn area akuntansi
rnisalnya anaJis keuangan dan investor potensial. Karena tidak sernua
pengguna laporan keuangan dapat dituntut untuk membayar atas informasi
6.8 TEDRI AKUNTANSI e

yang mereka dapatkan, oleh karenanya penyedia inforrnasi keuangan pun


tidak begitu terrnotivasi dalarn mernbuatnya. Hanya intervensi regulasilah
yang dapat membujuk perusahaan-perusahaan ini untuk menghasilkan
inforrnasi keuangan sebagaimana tuntutan pasar modal yang efisien.
Suatu perusahaan memiliki hak rnonopoli dalam menyediakan inforrnasi,
oleh karenanya perusahaan merniliki tendensi untuk tidak rnarnbatasi
inforrnasi keuangan dan menjualnya dengan harga yang tinggi. Dari sudut
pandang sosial, pelaporan yang bersifat wajib (mandatory reporting)
rnenghasilkan lebih banyak infonnasi dengan biaya lebih rendah. Meskipun
suatu informasi akuntansi tersedia di pasar bebas, badan regulasi tetap
dibutuhkan untuk menyeirnbangkan keinginan para pengguna informasi dan
kesediaan para penyedia informasi.

b. Teori agensi
Tuntutan akan infonnasi keuangan dapat dikelompokkan kedalarn
tujuan pelayanan atau tujuan pengambilan keputusan. Atkinson dan Feltham
berpendapat bahwa teori agensi Jebih mempertimbangkan pelayanan atas
tuntutan akan sebuah informasi. Teori ini berfokus pada hubungan dirnana
kesejahteraan pemilik diperayakan kepada agen dalarn hal ini manajer.
Atkinson dan Feltham rnenjelaskan bahwa tuntutan akan pelayanan infonnasi
terkait untuk memotivasi agen dan mendistribusikan resiko secara efisien.
Tuntutan akan informasi untuk tujuan pengambilan keputusan terkait
dengan peranan informasi itu sendiri di dalam teori keputusan statistik.
lnfonnasi menjadi bernilai jika dapat meningkatkan alokasi sumber daya dan
resiko ekonomi, hal ini dapat terjadi jika ketidakpastian dikurangi.
Ketidakpastian daJam teori agensi dapat dikelompokkan sebagai ex ante dan
ex post. Ex ante atau sebelurn kejadian berlangsung, ketidakpastian muncul
pada saat suatu keputusan dibuat, seperti ketidakpastian tentang kejadian
yang tidak dapat dikontrol atau ketidakpastian rnengenai ketrampilan
manajer. Sedangkan ex post atau setelah kejadian, ketidakpastian muncul
setelah suaru keputusan dibuat dan hasilnya direalisasikan. Ketidakpastian
dalarn 2 kategori ini sama kecuali ketidakpastian setelah kejadian dapat
dikurangi dengan Japoran mengenai apa yang sebenarnya terjadi. Teori
agensi berfokus pada dampak Japoran setelah kejadian pada ketidakpastian
setelah kejadian, Atkinson dan Feltham melihat peranan penetapan standar
sebagai salah satu identifikasi situasi dirnana peningkatan kesejahteraan akan
• EK51441 5/MCDUL. 6 6.9

diperoleh dari kebijakan mengenai pelaporan keuangan yang sudah


ditentukan sebelumnya, Peningkatan kesejahteraan dapat diibaratkan
perbandingan seperti ini: Kebijakan A lebih disukai dibandingkan Kebijakan
B jika kebijakan A lebih baik dan menghasilkan alokasi sumber daya dan
resiko yang lebih efisien. Berdasarkan pandangan ini suatu konsekuensi
ekonomi yang dirasakan dari standar akuntansi mernainkan peranan penting.
Teori agensi menggambarkan kerangka untuk mempelajari kontrak
antara pemilik modal dan agen dan untuk memprediksi konsekuensi ekonomi
dari suatu standar. Sebagai contoh, sudah dianggap logis jika kornpensasi
manajer tergantung dari banyaknya laba yang mereka laporakan. Dalam
kondisi seperti ini salah satu jenis hubungan kontraktual adalah hubungan
antara pengguna laporan keuangan dan perusahaan. Data keuangan bisa
sebagai alternatif pelaporan publik. Jika akuntansi diatur maka rnekanisme
pasar dapat rnenghasilkan informasi yang cukup dan mencapai titik
ekuilibrium dimana biaya untuk rnernperoleh informasi setara dengan
manfaatnya. Para pendukung pandangan 1n1 berpendapat bahwa
pengungkapan wajib (mandatory disclosures) tidak diperlukan karena
kekuatan pasar dapat mcnghasilkan informasi yang diinginkan. Lebih jauh
perusahaan terdorong untuk mengungkapkan informasi secara sukarela
(voluntary disclosures) sesuai dengan level tuntutan sebagai perusahaan
publik. Regulasi yang berlebihan juga mengakibatkan dampak 'free-rider'
dimana pihak-pihak yang tertarik pada informasi namun tidak mengeluarkan
biaya untuk memperoleh infonnasi terebut memiliki motivasi yang lebih
besar untuk ,neningkatkan level permintaan, itulah yang disebut dengan
istilah 'free-rider' atau penumpang bebas. Lebih jauh kecenderungan
pelaporan yang diwajibkan akan berakibat pada informasi yang berlebihan.
Bagi pengguna inforrnasi, karena mereka tidak mengeluarkan biaya untuk
,nenghasilkan suatu informasi maka mereka akan menuntut lebih banyak
informasi, Bagi badan regulasi seperti IASB ketentuan untuk melaporkan
lebih banyak pengungkapan lebih dari informasi yang dibutuhkan akan
berakibat berlebihnya standar.

c. Teori Regulasi

I) Teori kepentingan publik


6.10 TEDRI AKUNTANSI e

Salah satu alasan ekonomi terpusat mengenai asal usu) intervensi


pemerintah ke pasar dengan mengatasnamakan kepentingan publik
merupakan sebuah kegagalan pasar. Menurut kerangka teoritis, regulasi
dimaksudkan untuk melindungi kepentingan konsumen dengan cara
meningkatkan kinerja ekonomi dibandingkan dengan situasi yang tidak
diatur. Sebuah kegagalan pasar terjadi ketika terdapat kegagalan pada salah
satu kondisi penting yang diharapkan dapat mempengaruhi pasar yang
kompetitif. Sebagai contoh dari kegagalan potensial antara lain:
I) Kurang adanya kornpetisi, misalnya pada pasar monopoli dan oligopoli
2) Adanya hambatan untuk masuk ke pasar
3) Adanya kesenjangan infonnasi antara penjual dan pembeli, atau apa
yang disebut dengan lnfor,nation Assymetry.
4) Beberapa jenis produk merupakan barang milik publik dimana untuk
memperolehnya hanya perlu sedikit biaya atau bahkan tidak memerlukan
biaya sama sekali, Kegagalan pasar terjadi karena disaat sebagian orang
dapat memperoleh barang secara gratis maka sistem harga normal yang
berlaku di pasar menjadi tidak berfungsi.

Teori kepentingan publik ini didasarkan pada asurnsi bahwa ekonorni


pasar merupakan sekumpulan pasar tidak sernpurna atau mengalami
kegagalan transaksi, dan jika dibiarkan tanpa dikoreksi akan mengakibatkan
hasil yang tidak sesuai dan tidak efisien. Hal ini juga didasarkan pada asurnsi
bahwa:
I) Kepentingan konsumen diartikan sebagai aksi legislatif melalui operasi
internal pasar
2) Terdapat agen, yakni kelompok politisi dan kelompok yang rnewakili
kepentingan publik yang memandang regulasi dengan mengatasnamakan
kepentingan publik
3) Pemerintah tidak mernpunyai peran independen dalam proses
pengembangan regulasi tetapi lebih sebagai arbiter netral yang
mengintervensi pasar dengan mengtasnarnakan kepentingan publik.

2) Teori potret regulasi atau capture theory


Teori kedua untuk mernahami regulasi pelaporan keuangan adalah teori
potret atau capture theory. Teori ini menyatakan bahwa rneskipun tujuan
regulasi adalah untuk melindungi kepentingan publik sebagaimana dibahas
• EK51441 5/MCDUL. 6 6. 11

sebelumnya, tujuan 1n1 tidak dapat tercapai karena dalam proses


pembentukan regulasi, para pihak yang diatur oleh regulasi melakukan
intervensi kepada regulator atau pembuat regulasi. Oleh karenanya dikatakan
teori ini menganggap entitas regulasi sebagai 'berjuang untuk mempengaruhi
legislasi atau perundang-undangan dan memprediksi sebuah urutan yang
teratur dimana tujuan semula dari suatu progra,n regulasi kernudian
digagalkan rnelalui upaya dari kepentingan suatu kelompok'.
Teori potret ini berasumsi bahwa pertama, semua anggota rnasyarakat
secara ekonorni adalah rasional oleh karenanya individu akan mengejar
kepentingan pribadi dimana manfaat marjinal dari rnelobi para pembuat
regulasi setara dengan biaya marjinal yang dikeluarkan. Regulasi berpotensi
untuk mendistribusikan kekayaan. Dengan dernikian sekelompok orang akan
melobi suatu regulasi yang akan meningkatkan kekayaan mereka atau melobi
untuk menjamin bahwa suatu regulasi tidak berfungsi efektif dalam
,nenurunkan kekayaan mereka. Asumsi kedua, sama halnya seperti teori
kepentingan publik bahwa pernerintah tidak merniliki peran independen
dalam proses regulasi dan pihak yang berkepentingan berupaya untuk
rnengendalikan kekuasaan pemerintah untuk mencapai distribusi kekayaan
yang mereka inginkan.

Teori ini sesuai dibawah situasi dimana entitas regulasi,


I) Mengontrol regulasi dan badan pembuat regulasi
2) Berhasil mengoordinasikan aktivitas badan regulasi menurut aktivitas
mereka sehingga kepentingan pribadinya terpenuhi
3) Menetralisir kondisi yang tidak mencapai kinerja melalui badan regulasi
4) Dalam proses interaksi dengan pembuat regulasi, berhasil mengajak para
pembuat regulasi merniliki perspektif yang sama hingga menemukan
regulasi yang mereka cari.

Regulator atau badan pembuat regulasi juga mencatat,


mengimpelementasikan dan dalam skala lebih besar mengevaluasi dampak
proses kebijakan di suatu area yang diatur oleh regulasi. Kondisi ini dapat
terpenuhi jika,
I) Terdapat entitas k.lien dalam jumlah sedik.it
2) Individu dari badan pembuat regulasi melakukan kontak secara teratur
dengan sekumpulan individu dari entitas yang ditur oleh regulasi dan
6.12 TEDRI AKUNTANSI e

berasal dari industri yang diatur oleh regulasi atau berpotensi bekerja
dalam industri yang diatur oleh regulasi.
3) Industri yang diatur oleh regulasi mengontrol informasi yang dibutuhkan
oleh regulasi
4) Terdapat kornpleksitas dri informasi dan produk
5) Badan pembuat regulasi paling tidak memiliki surnber daya mirumum
dari industri yang mereka atur.

Alasan utarna teori ini berfokus pada fakta mengenai keputusan regulasi
yang pada umumnya berpengaruh besar pada kepentingan industri yang
diatur oleh regulasi, Sebagai contoh ijin untuk memproduksi barang dan jasa
dapat dijamin atau ditolak oleh badan pembuat regulasi, tingkat dan struktur
harga dari output yang dihasilkan oleh industri juga bisa ditentukan oleh
peraturan. Pada gilirannya industri yang diatur oleh regulasi melihat bahwa
posisi keuangan mereka secara keseluruhan dipengaruhi oleh keputusan
regulasi. Dengan begitu industri yang diatur oleh regulasi berupaya keras
untuk mempengaruhi badan pembuat regulasi.
Sebaliknya kelompok diluar industri seperti masyarakat umum dan
konsumen mengalarni situasi yang berbeda dimana individu yang
memutuskan suatu regulasi menjadi sangat kecil bahkan tak Lerlihat. Teori
potret regulasi berpendapat bahwa badan profesi akuntansi atau sektor usaha
akan berupaya mengendalikan penetapan standar akuntansi yang mengatur
pelaporan anggotanya. Hal ini bisa dilakukan dengan cara pengendalian
formal atas penetapan suatu standar, duduk sebagai perwakilan dalarn badan
pembuat regulasi atau mempengaruhi dan mengontrol keputusan yang dibuat
oleh badan pembuat regulasi.

3) Teori kepentingan pribadi atau private interest theory


Teori ketiga ini rnuncul karena adanya ketidakpuasan terhadap dua teori
sebelumnya yakni teori kepentingan publik dan teori potret regulasi. Asumsi
teori sebelumnya mengatakan bahwa regulasi muncul karena reaksi
pemerintah sebagai akibat tuntutan publik untuk mernperbaiki inefisiensi dan
ketidakadilan dalam praktik-praktik yang dilakukan baik oleh individu
,naupun organisasi - dimana asumsi ini ditentang oleh George Stigler ( 1971 ).
Asumsi dasar Stigler bahwa pemerintah rnerniliki satu jenis surnber daya
dasar yang tidak akan dibagi bahkan dengan kekuatan rakyat sekalipun -
• EK51441 5/MCDUL. 6 6. 13

yakni 'kekuatan mernaksa' atau the power of coercive. Hal ini merupakan
sumber daya potensial yang merupakan ancaman bagi dunia usaha, dimana
dengan kekuatan tersebut memungkinkan pemerintah untuk rnelarang,
memaksa, menyediakan atau bahkan menarik pajak dan subsidi. Dengan kata
lain pemerintah mampu untuk membantu atau merugikan banyak pengusaha.
Stigler berpendapat bahwa aktivitas regulasi mencerrninkan kekuatan
politik dari pihak yang berkepentingan. lnteraksi mereka dengan para politisi
bukanlah rnerupakan hubungan yang netral tetapi lebih seperti pebisnis atau
pelanggan, dimana secara rasional merniliki kepentingan pribadi. Para politisi
mencari cara untuk rnernaksimalkan kesempatan rnereka untuk keberhasilan
pemilihan dimasa yang akan datang. Para pegawai pernerintah akan menjual
aspek-aspek yang merupakan bagian dari hak mernaksa dalam rangka
menyediakan program regulasi dan legislasi - dirnana perundang-undangan
tersebut bekerja untuk meningkatkan kernarnpuan mereka rnernenangkan
pemilihan dan mengumpulkan dana untuk mendanai kampanye mereka.
Komoditas penting dalam pasar politik seperti ini adalah pernindahan
kekayaan, dari pihak konstituen atau pemilih atau dari sisi permintaan
(demand) dan wakil politik mercka pada sisi penawaran (supply). Para ahli
dibidang teori ini meyakini bahwa terdapat pasar regulasi dengan hukum
penawaran - permintaan seperti halnya pasar modal. Dalarn pasar politik juga
terdapat banyak calon pembeli. Namun dernikian hanya satu kelompok saja
yang berhasil, yakni kelompok yang merniliki penawaran tertinggi. Menurut
pandangan ini kebanyakan kelornpok produsen yang menikmati keuntungan.
Pertama, perusahaan dalam suatu industri Jebih sedikit daripada pihak diluar
perusahaan yang rnungkin telah mengeluarkan biaya besar untuk penetapan
suatu regulasi seperti pembatasan produk impor. Dengan dernikian
perusahaan yang mencari perlindungan politik lebih mudah untuk menjadi
kelompok terorganisir yang secara politik sangat berpengaruh. Karena
pendapatan per kapita kelompok ini umumnya sangat tinggi mereka
termotivasi untuk mengkombinasikan upaya mereka dalam rangka mencapai
tujuan yang saling menguntungkan.

Sebaliknya pada kelompok yang Jebih besar menyebar seperti pada


kelornpok konsumen dan mereka yang rnerniliki kepentingan publik,
kernampuan rnereka untuk menawar sangat terbatas disebabkan karena dua
faktor yakni:
6.14 TEDRI AKUNTANSI e

I) Ongkos organisasi (misalnya biaya yang dikeluarkan terkait dengan


pemilihan salah satu partai politik)
2) Ongkos inforrnasi (misalnya biaya yang dikeluarkan untuk memperoleh
informasi megenai rencana pemerintah)

Pernyataan dasar dari teori kepentingan swasta adalah adanya hukum


rnengenai pengembalian yang sernakin berkurang (law of diminishing
returns) terkait dengan ukuran kelompok dan biaya pemanfaatan suatu proses
politik. Menurut pernyataan ini, para ahli berpendapat bahwa suatu regulasi
tidak muncul karena respons pemerinth atas tuntutan publik. Namun regulasi
rnernang diciptakan oleh produser atas kepentingan swasta dan dirancang
serta dilaksanakan untuk kentungannya. Meskipun suatu kelompok memiliki
dorongan yang kuat untuk mengoordinasikan namun tetap harus ada suatu
mekanisme dimana suatu kelompok memerlukan dan menggunakan
pengaruhnya. Asumsi kedua Stggler bahwa para pejabat pernerintah,
sebagaimana Jayaknya eksekutif bisnis dan konsumen, secara rasional juga
mementingkan diri sendiri. Mereka berupaya memaksimalkan 'suara' (jika
rnereka terpilih sebagai pejabat) atau mernaksimalkan kekayaan mcreka (jika
mereka ditunjuk sebagai pejabat). Produser dari kelompok kepentingan
swasta ini dapat menyuplai sumber daya dengan cara berkontribusi dalam
kampanye dan beriklan politik untuk para pejabat terpilih.
Dengan demikian regulasi dapat dilihat sebagai alat untuk mentransfer
profit kepada kelompok terorganisir dalam bentuk subsidi, penetapan harga,
mengawasi rnasuknya pesaing politis dan penekanan pada produksi pengganti
jika kelompok membayarnya dengan cara memilih dab berkontribusi kepada
para politisi. Teori ini meramalkan bahwa regulasi akan menggunakan
kekuatannya untuk mentransfer pendapatan dari mereka yang memiliki
sedikit kekuatan politik kepada mereka yang merniliki Jebih kekuatan politik.
Selanjutnya akan kita bahas bagaimana mengaplikasikan teori-teori ini
kedalam praktik.

2. Penerapan teori regulasi kedalam praktik akuntansi dan audit


Kita telah membahas berbagai teori mengenai regulasi yang diusulkan
untuk menjelaskan regulasi akuntansi dan auditing. Sekarang kita
pertirnbangkan aplikasi teori kepentingan publik, teori potret regulasi dan
teori kepentingan pribadi kedalarn praktik.
• EK51441 5/MCDUL. 6 6. 15

a. Penerapan teori kepentingan publik


Menurut teori kepentingan publik, pemerintah turut campur dalam
regulasi pelaporan keuangan karena adanya kegagalan pasar dalam
kepentingan publik. Argumen dasarnya bahwa mekanisme pasar telah gaga)
dan untuk itu campur tangan pemerintah diperlukan agar dapat menghasilkan
produk yang lebih baik. Diperkenalkannya undang-undang Sarbane-Oakley
di Amerika Serikat tahun 2002 setelah kasus yang rnenimpa Enron dan
akuntan publik Arthur Andersen dapat dilihat dari kacamata kepentingan
publik. Pelaporan keuangan baru dan tuntutan akan tata kelola perusahaan
diperkenalkan dan standar baru dan struktur pengawasan dihasilkan. Canada,
Kuhn dan Sutton berpendapat bahwa undang-undang Sorbanes-Oxley
diciptakan untuk kepentingan publik, sebagai salah satu bentuk proteksi
terbesar di pasar uang dan juga terkait dengan perilaku korporat dalam
sejarah. Studi kasus pada akhir kegiatan belajar ini rnembantu anda untuk
memahami keuntungan dan kelebihan dari undang-undang Sorbanes-Oxley.
Salah satu contoh intervensi pernerintah dalam menetapkan standar
akuntansi terjadi di Australia sekitar tahun 1984. lntervensi pemerintah
Australia dalam penetapan standar akuntansi dianggap sebagai kegagalan di
pasar informasi akuntansi yang ditandai dengan banyaknya kasus perusahaan
bangkrut setelah auditor menetapkan suatu pelaporan keuangan wajar tanpa
syarat. Tuntutan akan standar akuntansi yang lebih ketat dan perubahan atas
penetapan proses standar merupakan akibat setalah kasus jatuhnya Enron dan
Worldcom di Amerika Serikat dan One Tel di Australia, merupakan salah
satu contoh justifikasi menurut teori kepentingan publik. Bangkrutnya suatu
perusahaan mengindikasikan bahwa telah terjadi pelanggaran atas kondisi
yang kompetitif. Pelanggaran ini berasal dari terjadinya ketidakseimbangan
infonnasi atau information assymetries antara suplier (manajernen
perusasahaan dan akuntan profesional) dan pengguna laporan keuangan
eksternal (investor) yang tidak mengetahui informasi akuntansi seperti apa
yang mereka butuhkan dan tidak dapat menentukan nilai dari suatu informasi
akuntansi yang mereka terima. Lebih jauh, informasi keuangan dapat
dipandang sebagai 'barang publik' yang mengarah pada perbedaan antara
biaya marjinal dan keuntungan bagi: a) pengguna informasi keuangan dan b)
prosedur informasi. Sebelum adanya intervensi pemerintah, standar tidak
didukung secara hukum dan para ahli berpendapat bahwa tidaklah
6.16 TEDRI AKUNTANSI e

mengherankan bahwa banyaknya infonnasi yang dihasilkan oleh perusahaan


terjadi penurunan kualitas atas informasi akuntansi untuk keputusan investasi
dan alokasi sumber daya optimal dalam ekonomi. Oleh karenanya kerangka
teori kepentingan publik menyarankan intervensi pemerintah dalam
mernproteksi proses penetapan standar akuntansi dalam rangka mernperbaiki
kegagalan pada pasar informasi akuntansi. Pada gilirannya kepentingan
publik dilayani oleh besarnya kepercayaan para investor di pasar modal.
Dengan berfokus pada perlunya intervensi pemerintah untuk melindungi
kepentingan konsumen di pasar modal, teori kepentingan publik secara
urnum rnengabaikan ternuan hasil-hasil penelitian yang mengindikasikan
bahwa para manajer merniliki dorongan yang kuat untuk mengoreksi persepsi
mengenai kegagalan pasar yang mereka hadapi. Koreksi ini bisa terpenuhi
melalui diterbitkannya pengungkapan sukarela secara besar-bcsaran untuk
melindungi kepentingan para pengguna laporan keuangan. Sebagai contoh
kekuatan pasar akan menekan pengusaha untuk mengurangi ketidakpastian
akan kualitas produk dan jasa yang dihasilkan, kekuatan masa depan dan
kemampuan manajemen untuk menjamin tingkat pengembalian para investor.
Kegagalan dalarn mengurangi ketidakpastian akan berakibat pada
penambahan pos-pos biaya, beban bunga yang lebih besar, peningkatan
jarninan keamanan atas pinja,nan dan ancarnan take-over perusahaan oleh
pesaing. Hal tersebut merupakan contoh dimana kita dapat menerapkan teori
kepentingan publik namun belum cukup jelas apakah teori merupakan satu-
satunya penjelasan mengenai perilaku-perilaku yang teramati.

b. Penerapan teori potret regulasi


Walkers berpendapat bahwa meskipun pemerintah Australia pada
dasarnya mengeluarkan ASRB untuk menjamin perlindungan kepentingan
publik, ia meyakini bahwa teori petrel regulasi )ah yang tepat untuk
rnenjelaskan kejadian ini. Menurutnya profesi akuntansi berhasil mernotret
ASRB sebagai industri yang diatur oleh regulasi. Teori ini berfokus pada
peristiwa seperti fakta bahwa suatu proses menjadi terabaikan untuk
mendukung persetujuan kilat suatu standar yang diusulkan lembaga riset
akuntansi australia (Australian Accounting Research Foundation/AARF).
Beberapa perselisihan yang terjadi antara ASRB dan AARF kemudian
diselesaikan melalui penyatuan atau merger kedua institusi ini. Secara formal
ASRB rnemiliki kekuatan untuk menyetujui suatu standar yang diusulkan.
• EK51441 5/MCDUL. 6 6. 17

Hal ini merupakan upaya untuk mernperluas keberterimaan standar yang


telah disetujui secara politis, meskipun hanya satu dari 23 standar yang
disetujui berasal dari non profesi. Sehingga seperti halnya standar yang biasa,
dapat dikatakan bahwa mekanisme proses dalam ASRB gaga! mencapai
tujuannya.
Pada dasarnya argumen Walker bahwa profesi akuntansi perlu
melegitimasi standar akuntansi (sehingga sesuai dengan dengan standar) yang
hanya bisa dicapai jika standar memiliki kekuatan hukurn dengan cara
rnelegitimasi suatu standar. Narnun demikian profesi akuntansi merniliki
kepentingan ekonomi dalam rnempertahankan proses penetapan standar
dimana mereka tidak ingin rnenyerahkannya kepada pemerintah, Dengan
demikian saru-satunya cara profesi dapat mempertahankan baik melegitimasi
standar maupun menjaga kepentingan ekonomi ialah dengan memotret
ASRB, badan yang memiliki kekuasaan untuk mewajibkan suatu standar
dipatuhi oleh entitas bisnis. Menurut pandangan ini intervensi regulasi dalam
proses penetapan standar akuntansi dirancang sebagaimana kerangka teori
kepentingan publik yakni untuk melindungi kepentingan publik. Namun
dernikian penelitian Walker menggambarkan profesi akuntansi sebagai suatu
kelompok elit dengan demikian tidak bertanggungjawab kepada kepentingan
publik, tetapi kelompok yang mencari dan mengontrol suatu penetapan
standar akuntansi demi kepentingannya sendiri dan hanya takut pada
intervensi pemerintah. Penyelarasan akuntansi telah menimbulkan
pertanyaan baru sehubungan dengan penerapan teori potret regulasi.
Meskipun di Australia banyak yang mendukung penyelarasan standar
akuntansi, adopsi standar akuntansi internasional (seperti IFRS) sangat
mencerminkan kepentingan perusahaan besar, Bursa Saharn Australia (ASX)
dan sebagian profesi akuntan. ASX adalah salah satu pendukung kuat adopsi
standar akuntansi secara internasional, melihat lebih banyak manfaat bagi
ASX dimana dengan penerapan standar akuntansi internasional akan lebih
banyak investor masuk ke pasar modal.
Dengan adanya keputusan Australia dan Eropa untuk rnengadopsi
standar internasional, dan misi IASB (International Accounting Standard
Board) untuk menerapkan standar internasional di sernua negara di seluruh
dunia, maka fokus penetapan regulasi kernudian mengarah ke IASB. Banyak
kelornpok yang mernandang output yang dihasilkan oleh IASB sangat
penting sehingga dapat dikatakan bahwa pandangan kelompok yang satu
6.18 TEDRI AKUNTANSI e

dengan lainnya tidaklah sama. lsu mengenai kemiripan IASB dengan praktik
akuntansi yang diterima umum di Amerika Serikat (Generally Accepted
Accounting Practices!US-CAAP) menimbulkan pertanyaan mengenai
pengaruh US GAAP terhadap IASB.

3. Penerapan teori kepentingan pribadi


Teori kepentingan pribadi rnenjelaskan pendekatan lain untuk
memahami perilaku dari berbagai pihak yang memiliki motivasi untuk
mernpengaruhi regulasi pelaporan keuangan. Rahman mengemukakan
beberapa keterbatasan pada studi yang dilakukan oleh Walker. Menurutnya
peninjauan yang sistematis terhadap organisasi dan fungsi badan penetapan
standar akuntansi mengindikasikan bahwa badan sangat sangat tergantug dan
rentan terhadap pengaruh dari beberapa kelompok yang berkepentingan. Oleh
karenanya sementara profesi akuntansi berpengaruh terhadap penetapan suatu
standar banyak pihak memegang peranan penting yang mernungkinkan
mereka selalu dapat mempengaruhi aktivitas badan, termasuk dewan menteri,
dengan anggapan bahwa suatu standar akuntansi telah mendapat persetujuan
politik. Hal ini berdarnpak bahwa suatu konsekuensi politik terhadap standar
harus minimal. Dalam studinya Rahman juga menemukan bahwa Badan
tergantung pada perusahaan nasional dan kornisi pasar modal untuk
penegakan standar. Ada atau tidak adanya standar yang mengharnbat efisiensi
administrasi hukum bisnis maka berhak menerirna perhatian dari Komite
Pasar Modal dan Investasi Australia (ASIC). Dengan kata lain studi Rahman
ini menyanggah pendapat Walker mengingat para manajer perusahaan mau
memenuhi standar akuntansi yang bersifat wajib yang dikeluarkan oleh
ASRB. Jadi, inilah sektor yang, dalam kenyataannya, diatur oleh industri.
Auditor atau akuntan yang secara keseluruhan dipengaruhi adalah mereka
yang terlibat aktif dalam penyusunan dan otentifikasi suatu laporan
keuangan. Para eksekutif yang duduk dalam badan biasanya rnengamankan
kepentingan para pihak yang diatur oleh seuatu regulasi. Menurut perspektif
ini, profesi akuntansi tidak menggambarkan suatu proses penetapan standar
di Australia. Sebaliknya, dibandingkan dengan kelompok profesi akuntan dan
pengguna akuntansi yang jauh lebih besar dan mernbaur maka kelompok
produsen, yakni mereka yang menetapkan regulasi, yang lebih terorganisir
dan berpengaruh secara politik, rnerniliki keterlibatan dan kontrol yang
sangat tinggi.
• EK51441 5/MCDUL. 6 6. 19

Keterbatasan ketiga teori regulasi ini adalah bahwa rnereka tidak dapat
berdiri sendiri secara ekslusif. Peristiwa yang dijelaskan oleh satu teori dapat
saling melengkapi dengan teori lainnya. Tidak ada suatu penjelasan tunggal
yang dapat rnenjelaskan semuanya. Sebagai contoh, dalam kasus Sarbanes-
Oxley bisa dikatakan bahwa pemerintah AS terpaksa mengambil tindakan
setelah runtuhnya Enron, untuk ,nenunjukkan bahwa pemerintah serius dalam
,nenangani tata kelola perusahaan yang bersih, serta pengawasan pelaporan
keuangan dan audit. Dengan kata lain, teori kepentingan pribadi dapat
diterapkan dengan baik untuk menjelaskan peristiwa-peristiwa yang diamati.
Teori kepentingan pribadi ini banyak yang mendukung mengingat teori ini
menjelaskan kepentingan para pihak yang terlibat dalam regulasi dan
penetapan standar sebagai sebuah proses politik.

D. PENETAPAN STANDAR SEBAGAI SEBUAH PROSES POLITIK

Penetapan standar dipandang sebagai proses politik karena secara


signifikan berpotensi mempengaruhi kesejahteraan berbagai kelompok
kepentingan. Oleh karena itu kclompok-kelornpok ini berusaha untuk
rnernpengaruhi diberlakukannya regulasi. Model perilaku politik adalah
ringkasan teori regulasi 'pilihan publik'. Model ini digunakan oleh Watts dan
Zimmerman bahwa proses politik hanyalah sarana untuk mengejar
kepentingan individu atau kelompok. Kelompok yang berbeda dipengaruhi
secara berbeda oleh regulasi akuntansi. Misalnya, suatu standar tidak
,nengakui beban piutang ragu-ragu- standar ini mungkin akan disarnbut
gernbira oleh perusahaan yang merninjam dana dalam jumlah besar dan para
pihak yang menghadapi kendala dengan perjanjian pinjaman. Sebaliknya
bank-bank besar dengan profil publik yang baik menilai rendah risiko
,nereka, dan meningkatkan eksploitasi atas pelanggan. Dengan adanya
kepentingan yang bertentangan, badan pernbuat keputusan, yakni kelompok
penyusun regulasi, harus dapat menyeimbangkan berbagai kepentingan
dengan cara memberikan pilihan-pilihan politik. Jika keputusan akan
diterima oleh pihak-pihak yang terlibat, badan pernbuat keputusan
membutuhkan mandat untuk mernberikan pilihan-pilihan sosial yakni berupa
legitimasi politik sebagairnana pandangan Gerboth bahwa "politisasi dari
pernbuatan aturan akuntansi tidak dapat terelakkan. Dalarn masyarakat yang
berkomitmen pada otoritas legitirnasi dernokrasi, hanya institusi yang secara
6.20 TEDRI AKUNTANSI e

politis bertanggungjawablah yang rnempunyai hak memerintah agar aturan


ditaati. Menanggapi ketidakpuasan terhadap penetapan standar yang sudah
diretapkan oleh badan profesi akuntansi, pemerintah di berbagai negara telah
mendirikan badan pembuat standar yang independen dalam upaya
menghasilkan standar yang berkualitas tinggi yang dapat mernenuhi
kebutuhan para pengguna laporan keuangan akan kebutuhan untuk
pengambilan keputusan. Proses penetapan standar ini idealnya harus
menyertakan kontribusi stakeholders dalam penetapan suatu standar dan
mencegah proses penetapan standar ini didominasi oleh salah satu pihak saja,
seperti asosiasi profesi.
a. Kerangka regulasi pelaporan keuangan
b. Struktur institusional untuk menetapkan standar akuntansi dan audit

�,
--- -
..

LATIHAN

Untuk memperdalam pernahaman Anda mengena, materi di atas,


kerjakanlah latihan berikut!
I) Jelaskan apa yang dimaksud dengan fenornena 'free rider' dalam
informasi akuntansi !
2) Jelaskan bahwa mengapa kegagalan pasar terjadi dibawah regulasi
ekonomi l

Petunjuk Jawaban Latihan

I) Informasi akuntansi adalah produk milik publik dan ketika informasi


sudah dikeluarkan maka informasi tersebut haruslah tersedia bagi semua
orang. Namun banyak juga informasi akuntansi yang dibatasi dan hanya
orang-orang yang membayar yang dapat memperoleh akses. Free-rider
adalah kelornpok orang tertentu yang tidak perlu membayar untuk
mendapatkan akses informasi seperti analis keuangan dan investor
• EK51441 5/MCDUL. 6 6.21

potensial. Karena tidak semua pengguna laporan keuangan dapat dituntut


untuk membayar atas informasi yang mereka dapatkan, oleh karenanya
penyedia informasi keuangan pun tidak begitu termotivasi dalam
membuatnya. Hanya intervensi regulasilah yang dapat membujuk
perusahaan-perusahaan ini untuk menghasilkan informasi keuangan
sebagaimana tuntutan pasar modal yang efisien.
2) Menurut teori kepentingan publik regulasi dimaksudkan untuk
melindungi kepentingan konsumen dengan cara meningkatkan kinerja
ekonomi dibandingkan dengan situasi yang tidak diatur. Sebuah
kegagalan pasar terjadi ketika terdapat kegagalan pada salah satu kondisi
penting yang diharapkan dapat mernpengaruhi pasar yang kornpetitif.

Tujuan dari tcori adalah untuk menjelaskan dan merarnalkan suatu


fenomena atau kejadian. Dalam modul ini kita telah membahas teori-
teori terkait dengan praktek pelaporan keuangan dan auditing. Teori
ekonomi termasuk teori pasar efisien dan teori agensi relevan bagi kita
untuk dapat memahami lingkungan tempat dimana pelaporan keuangan
terjadi. Kedua teori ini membantu kita memahami peranan pelaporan
keuangan dan motif-motif yang muncul dibalik pernbuatan suatu
laporan keuangan. Sedangkan teori regulasi mernberikan kita
pemahaman tentang bagaimana dan mengapa kita mengamati regulasi
dari suatu pelaporan keuangan.
Teori regulasi terdiri dari tiga aliran yakni teori kepentingan umum,
teori potret regulasi dan teori kepentingan pribadi. Teori kepentingan
umurn berpendapat bahwa pemerintah atau melalui badan-badan nya
mengeluarkan suatu regulasi sebagai koreksi atas kegagalan pasar
dimana regulasi ini dikeluarkan untuk melindungi kepentingan orang
banyak. Berkaitan dengan pelaporan keuangan, asurnsinya bahwa
regulasi akan meningkatkan arus informasi sehingga akan mampu
rneningkatkan efisiensi pasar modal. Sementara itu teori potret regulasi
atau regulatory capture theory bahwa pihak-pihak yang berkepentingan
yang diatur oleh suatu regulasi berupaya untuk mengontrol pemerintah
atau badan-badannya yang bertanggungjawab mengeluarkan suatu
regulasi. Asumsi teori ini bahwa manusia pada dasarnya selalu
berpandangan ekonomis dan akan selalu mengejar kepentingan pribadi.
Sehingga perilaku mereka akan mengarah untuk meningkatkan dan
6.22 TEDRI AKUNTANSI e

rnelindungi kekayaannya dengan cara 'rnengontrol' badan pembuat


regulasi. Sedangkan teori kepentingan pribadi atau private interest
theory agak berbeda dengan kedua teori sebelumnya. Teori ini berasumsi
bahwa pemerintah tidaklah independen tapi punya kekuatan untuk
memaksa dan akan menerapkan kekuasaannya ini untuk rnencapai
tujuannya. Pemerintah tidak rnembuat regulasi untuk kepentingan publik
tapi lebih kepada upaya untuk ,nerespon kepentingan kelompok tertentu
yang punya 'suara' paling besar.

�'
� _ TES FDR MAT IF 1 _
-

Pilihlah satujawaban yang paling tepat!

l) Teori yang relevan untuk memahami regulasi suatu pelaporan keuangan


diantaranya adalah ...
A. teori pasar efisien
B. teori agensi
C. teori regulasi
D. sernua jawaban benar

2) Para ekonom pasar bebas berpendapat bahwa reaksi pasar terbaik adalah
tanpa adanya campur tangan pemerintah, dan efisiensi maksimum akan
tercapai jika membiarkan hukum penawaran-permintaan ( supply-
demand) rnernpengaruhi perilaku pasar. Teori ini merupakan ..
A. Teori regulasi
B. Teori agensi
C. Teori pasar efisien
D. Teori kebijakan

3) Menurut teori kepentingan publik, contoh dari kegagalan pasar yang


potensial antara lain ..
A. Kurang adanya kompetisi, misalnya pada pasar monopoli dan
oligopoli
B. Adanya hambatan untuk masuk ke pasar
C. Adanya kesenjangan informasi antara penjual dan pernbeli, atau apa
yang disebut dengan Information Assymetry.
D. Semua jawaban benar
• EK51441 5/MCDUL. 6 6.23

4) Teori ini ,nenyatakan bahwa meskipun tujuan regulasi adalah untuk


melindungi kepentingan publik sebagaimana dibahas sebelumnya, tujuan
ini tidak dapat tercapai karena dalam proses pembentukan regulasi, para
pihak yang diatur oleh regulasi melakukan intervensi kepada regulator
atau pembuat regulasi. Teori ini adalah ...
A. Teori kepentingan publik atau public interest
B. Teori potret regulasi atau capture theory
C. Teori kepentingan pribadi atau private interest
D. Bukan salah satu dari teori diatas

5) Teori yang berasumsi bahwa regulasi muncul karena reaksi pemerintah


sebagai akibat tuntutan publik untuk memperbaiki inefisiensi dan
ketidakadilan dalam praktik-praktik yang dilakukan baik oleh individu
maupun organisasi, adalah ...
A. Public interest theory dan regulatory capture theory
B. Public interest theory dan private interest theory
C. Private interest theory dan regulatory capture theory
D. Regulatory capture theory

6) Teori yang beranggapan bahwa pemerintah memiliki satu jenis sumber


daya dasar yakni 'kekuatan memaksa' atau the power of coercive salah
satu contohnya adalah menarik pajak dan memberikan subsidi. Hal ini
merupakan asumsi teori ...
A. Public interest theory
B. Private interest theory
C. Regulatory capture theory
D. Agency theory

7) Sorbanes-Oxley Act diciptakan sebagai salah satu bentuk proteksi


terbesar di pasar uang dan juga terkait dengan perilaku korporat dalam
sejarah. Penerapan kebijakan ini merupakan salah satu contoh penerapan
teori ...
A. Public interest theory
B. Private interest theory
C. Regulatory capture theory
6.24 TEDRI AKUNTANSI e

D. Agency theory

8) Teori regulatory capture beranggapan bahwa profesi akuntansi perlu


melegitimasi standar akuntansi namun profesi akuntansi juga memiliki
kepentingan ekonorni dalam mempertahankan proses penetapan standar
dan hal ini dapat ditempuh dengan cara ...
A. menyerahkannya kepada pemerintah yang merniliki kekuasaan
memaksa
B. menyerahkannya pada badan yang merniliki kekuasaan untuk
rnewajibkan suatu standar dipatuhi oleh entitas bisnis
C. rnembentuk tim para ahli profesi akuntansi
D. mernbentuk dewan kerjasama antara pemerintah, profesi akuntan
dan entitas bisnis

9) Dukungan terhadap adopsi standar akuntansi internasional (seperti IFRS)


di Eropa dan Australia sangat mencerrninkan
A. kepentingan perusahaan besar
B. Bursa Saham Australia (ASX) dan karena penerapan standar
akuntansi internasional akan lebih banyak investor masuk ke pasar
,nodal

C. sebagian profesi akuntan


D. semua jawaban benar

I 0) Menurut Rahman dalam tesisnya, para eksekutif yang duduk dalam


badan pembuat standar kebujakan biasanya akan mengamankan
kepentingan para pihak yang diatur oleh suatu regulasi - sehingga
kelompok yang sangat berpengaruh dalam penetapan suatu standar
adalah ...
A. Pernerintah
B. Perusahaan swasta dan investor
C. Badan pembuat standar akuntansi
D. Profesi akuntan yang duduk dalam badan pembuat standar

Cocokkanlah jawaban Anda dengan Kunci Jawaban Tes Forrnatif I yang


terdapat di bagian akhir modul ini. Hitunglah jawaban yang benar.
• EK51441 5/MCDUL. 6 6.25

Kernudian, gunakan rumus berikut untuk mengetahui tingkat penguasaan


Anda terhadap materi Kegiatan Belajar I.

Jumlah Jawaban yang Benar


Tingkat penguasaan = ----------- x I OOo/o
J umlah Soal
.I
Arti tingkat penguasaan: 90 - 100% -
- baik sekali
80 - 89% -
- baik
70 - 79% - cukup
< 70% - kurang

Apabila mencapai tingkat penguasaan 80% atau lebih, Anda dapat


melanjutkan ke modul selanjutnya. Selamat! Jika masih di bawah 80%, Anda
harus mengulangi materi Kegiatan Belajar I, terutama bagian yang belum
dikuasai.
6.26 TEDRI AKUNTANSI e

KEGIATAN BELA.JAR 2

Pengungkapan
(> aporan keuangan terutama ditujukan kepada pemegang saham, kreditur,
cJl.___ dan calon pemegang saham/investor. tetapi mungkin juga ada pihak-
pihak lain yang menerima laporan keuangan ini dalam bentuk pengungkapan
yang lain. Keputusan yang dibuat para investor pada dasamya adalah
keputusan beli-jual-tahan, sedangkan para kreditur berurusan dengan
keputusan mernberikan atau memperpanjang kredit. Pernegang saham
mungkin juga rnernbuat keputusan mengenai pengangkatan, pemberhentian
dan penentuan kompensasi/gaji direksi, dan persetujuan atau penolakan
terhadap perubahan-perubahan besar dalam kebijaksanaan perusahaan.

Sesuai dengan salah satu tujuan dasar akuntansi yang ingin dicapai dari
akuntansi adalah penyajian informasi yang cukup sehingga perbandingan
dari hasil yang diharapkan dapat dilakukan. Kemungkinan mernbandingkan
dapat dicapai, paling tidak dengan dua cara berikut.
I. Penyajian pengungkapan (disclosure) yang cukup mengenai bagaimana
angka-angka akuntansi diukur dan dihitung. Dengan dernikian, para
investor dapat mengkonversikan angka-angka dari pelbagai perusahaan
ke dalam ukuran-ukuran yang secara langsung dapat dibandingkan.
2. Memberikan kemungkinan kepada investor untuk rnelakukan rangking
dari pelbagai masukan ke dalam decision ,nodels-nya, misalnya seorang
investor dapat membandingkan tingkat risiko dari dua perusahaan dan
menyimpulkan bahwa yang satu lebih mengandung risiko dari yang lain.

Aktivitas perusahaan sebagian besar berkaitan dengan proses produksi


dan inovasi dalam penggunaan teknologi. Aktivitas-aktivitas ini sangat
bergantung pada pernbiayaan eksternal yang mengarah kepada orientasi
tradisional dari pelaporan keuangan eksternal kepada penyedia modal.
Aktivitas-aktivitas produksi dan distribusi perusahaan tidak akan lepas dari
kegiatan sosial. Oleh karena itu, perusahaan domestik maupun internasional
dirninta untuk melaksanakan tanggung jawab sosial kepada stakeholders,
yaitu pemegang saham, kreditur, karyawan, pelanggan, pemerintah, dan
• EK51441 5/MCDUL. 6 6.27

pihak-pihak lain yang berkepentingan yang melebihi kepentingan-


kepentingan yang sangat mendasar (Choi dan Mueller, 1992). Sebagai rnisal,
perusahaan di Perancis diharuskan membuat neraca sosial yang ditujukan
untuk para pegawai dan manajernen yang dibuat setiap tahun. Neraca sosial
tersebut menginformasikan mengenai hal-hal berikut.
I. Pegawai.
2. Gaji.
3. Kesehatan dan perlindungan kearnanan.
4. Kondisi lain dalam bekerja.
5. Training pegawai.
6. Hubungan industri.
7. Kondisi lain yang menyangkut kehidupan, termasuk perumahan dan
transportasi para pegawai perusahaan (Arpan and Radebaugh, 1981 ).

A. TINGKATAN PENGUNGKAPAN

Kewajiban dan praktek-praktek pengungkapan pada perusahaan


dipengaruhi oleh sejumlah hal. Riset-riset yang telah dilakukan sampai saat
1n1 menyiratkan bahwa perkembangan akuntansi dan pelaporan itu
berlandaskan pada lingkungan hidup. Hipotesis-hipotesis yang mendukung
determinasi lingkungan telah dikemukakan di antaranya oleh Seidler ( 1967),
Mueller (1968), dan Previts (1975). Banyak dari hipotesis ini kemudian
didukung secara empiris oleh penelitian yang dilakukan oleh Da Costa dan
kawan-kawan ( 1978), Frank ( 1979), Nair and Frank ( 1980), Belkaoui ( 1983),
Nobe ( 1983), dan Goodrich ( 1986).
Meskipun laporan keuangan merupakan alat utarna untuk
rnengkornunikasikan informasi kepada para pemakai eksternal. Akan tetapi,
laporan serta surnber-sumber informasi lainnya juga digunakan untuk
pengarnbilan keputusan. Gambar 8.1 menunjukkan fokus pelaporan keuangan
secara menyeluruh dan lebih spesifik lagi bidang yang menjadi perhatian
utama akuntansi keuangan, yaitu laporan keuangan, catatan atas laporan
keuangan, serta pengungkapan tarnbahan, secara langsung dipengaruhi oleh
prinsip-prinsip akuntansi yang berlaku umum,
6.28 TEDRI AKUNTANSI e

Semua informasi yang bermanfaat untuk pengambilan


Keputusan investasi, kredit, dan keputusan sejenis lainnya ----•
Pelaporan keuangan
(Pernyataan Konsep 1, alinea 5-8)
Bidang-bidang yang langsung dipengaruhi oleh
standar-standar FASS yang ada sekarang --•�
- Laporan keuangan utams -e-
Laporan Catalan atas lnlormasi Alat-alat lnlormasi lain
keuangan lapor-an tambahan pelaporan
keuangan (dan keuangan
pengungkapan lainnya
da-lam tanda
kurung)
Contoh: Contoh: Contoh: Contoh:
• Laporan • Kebijakan • Pengungkapan • Pembahasan • Hasil diskusi
posts: akuntansi mengena, dan analisis manaiernan
keuangan • Kontijensi perubahan rnanajernen • Analisis laporan
• Perhitungan • Metode harga • Surat • Statistik ekonomi
laba rugi dan persediaan (statement kepada • Serita koran dan
pendapatan • Jumlah FASS No 33 pemegang majalah mengenai
secara lembar yang sudah saham perusahaan
menyeluruh saham yang diubah)
• Laporan arus beredar • lnformasi
kas • Pengukuran menqenai
• Laporan alternatif cadangan
investasi oleh (nilai pasar kandungan
dan distribusi dari pos-pos minyak & gas
kepada yang (Statement
pemilik disajikan FASS No.69)
dengan nilai
historis)

Gambar 6.1
Fokus Pelaporan Keuangan

Seberapa banyak informasi tersebut harus diungkapkan tidak hanya


tergantung pada keahlian pembaca. Akan tetapi, juga pada standar yang
dibutuhkan. Tiga konsep pengungkapan yang umurn diusulkan, yaitu:
I. pengungkapan yang cukup (adequate);
• EK51441 5/MCDUL. 6 6.29

2. wajar (fair);
3. Jengkap (full).

Adapun yang paling lazim dipergunakan dari tiga pernyataan tersebut


adalah pengungkapan yang cukup. Terlalu banyak informasi akan
mernbahayakan karena penyajian rincian yang tidak penting justru akan
mengaburkan informasi yang signifikan dan mernbuat Japoran keuangan
tersebut sulit ditafsirkan, tetapi pengungkapan yang layak mengenai
informasi yang signifikan bagi para investor dan pihak lain hendaknya cukup,
wajar, dan Jengkap.

Media pengungkapan bisa berupa data nonkuantitatif yang dapat


disajikan dalam catatan selipan, mencakup hal-al berikut,
I. Indikasi mengenai prosedur spesifik atau metode penilaian yang
dipergunakan, untuk mernberikan pengertian dari data-data tersebut.
2. Karakteristik khusus yang memberikan pengertian yang Jebih besar
mengenai kepentingan relatif pos bersangkutan, misalnya kenyataan
bahwa adanya aktiva tertentu yang dujaminkan atau bahwa utang
tertentu merniliki hak-hak mendahului.
3. Rincian mengenai jumlah suatu pos (atau Jebih) yang tercantum dalam
klasifikasi yang lebih luas yang ada.
4. Penilaian alternative, misalnya harga pasar berjalan.
5. Referensi kepada informasi yang berhubungan dalam laporan lain atau di
ternpat Jain dalam Japoran tersebut.

Dalarn pengertian terluas kata tingkatan pengungkapan berarti


penyampaian informasi. Para akuntan cenderung menggunakan kata ini
dalam pengertian yang agak Jebih terbatas, yaitu penyampaian infonnasi
keuangan tentang suatu perusahaan di dalam Japoran keuangan, biasanya
Japoran tahunan. Istilah ini kadang-kadang dibatasi Jebih jauh hingga berarti
informasi yang tidak dimuar dalam laporan keuangan itu sendiri. Pertanyaan
mengenai penyarnpaian infonnasi di dalam neraca, laporan laba rugi, serta
Japoran arus kas terrnasuk dalarn rubrik pengakuan dan pengukuran.
Pengungkapan dalam pengertian tersempitnya, mencakup hal-hal seperti
pernbahasan dan analisis manajernen, catatan kaki, dan laporan pelengkap.
6.30 TEDRI AKUNTANSI e

Pengungkapan di luar laporan keuangan itu sendiri mernegang peranan


penting dalam pasaran global saat ini. Masih banyak sekali ketidaksepakatan
rnengenai bagaimana pos-pos tertentu harus diukur, misalnya pengakuan
goodwill di beberapa negara. Dalam keadaan seperti itu, pengungkapan fakta
secara sederhana akan mernungkinkan seorang pembaca menentukan
perlakuan yang tepat sesuai keinginannya. Bila pos-pos itu diakui dalam
tubuh laporan keuangan, tetap saja penting untuk mengungkapkan kebijakan
akuntansi yang diikuti dalam pengukuran pos-pos tersebut. Seperti
dinyatakan International Accounting standard Committee (IASC), "Laporan
keuangan harus jelas dan dapat dimengerti".
Laporan didasarkan pada kebijakan akuntansi yang berbeda dari
perusahaan ke perusahaan, baik di dalam suatu negara rnaupun antarnegara.
Oleh karena itu, kebijakan akuntansi yang signifikan yang menjadi dasar
laporan keuangan perlu diungkapkan agar laporan itu dapat dimengerti
sebagaimana mestinya. Pernyataan 1n1 sejalan dengan APB 22,
Pengungkapan Kebijakan Akuntansi, yang diterbitkan pada Tahun I 972.
Akan tetapi, kedua tingkatan penyampaian informasi keuangan, dalam
laporan keuangan dan dalam bahan yang menyertai laporan keuangan, tidak
dianggap sama oleh otoritas akuntansi. FASB, misalnya berpendapat bahwa
"Karena pengungkapan berarti penggambaran suatu pos baik dengan kata
maupun angka, dengan jumlah tersebut termasuk dalam angka-angka total
laporan keuangan, pengungkapan dengan cara lain bukan merupakan
pengakuan". IASC menyatakan ha! yang sama, "Kadang-kadang perlakuan
yang salah atau tidak tepat dipakai untuk pos-pos di neraca, laporan laba rugi
atau laporan lain". Pengungkapan perlakuan yang dianut memang perlu
dalam kasus apa pun, tetapi pengungkapan tidak dapat meralat perlakuan
yang salah atau tidak tepat.

a. Tingkatan Pengungkapan
Berapa banyak informasi yang harus diungkapkan tergantung pada
keahlian pembaca. FASB, misalnya berpendapat bahwa informasi yang
diungkapkan dalam laporan harus dapat dipahami oleh mereka yang
mernpunyai pengertian yang memadai rnengenai aktivitas bisnis dan
ekonomi serta mau rnempelajari informasi tersebut dengan ketekunan
sewajarnya. Tingkatan pengungkapan juga tergantung pada standar yang
dianggap paling diinginkan. Tiga konsep pengungkapan yang biasanya
• EK51441 5/MCDUL. 6 6.31

diusulkan adalah pengungkapan yang mernadai (adequate), wajar (fair),


dan lengkap (full).
Yang paling banyak digunakan dari ketiga ungkapan ini adalah
pengungkapan yang memadai, tetapi ungkapan ini menyiratkan jumlah
pengungkapan minimum yang sejalan dengan tujuan negatif mernbuat
laporan keuangan tersebut tidak menyesatkan. Wajar dan Jengkap
merupakan konsep yang Jebih positif. Pengungkapan yang wajar
menyiratkan suatu tujuan etika, yaitu memberikan perlakuan yang sama
pada semua calon pernbaca. Pengungkapan lengkap menyiratkan
penyajian seluruh informasi yang relevan.

b. Standar Pengungkapan
Informasi menurut FASB haruslah relevan, tepat waktu, dan dapat
dimengerti, serta informasi juga harus andal, netral, dan disajikan dengan
jujur. Asumsinya jika informasi memiliki karakteristik-karakteristik ini,
informasi itu akan bermanfaat bagi masyarakat, sedangkan untuk
kebutuhan investor informasi haruslah disajikan dalam jumlah yang
cukup.
Data Kuantitatif. Dalam rnemilih kriteria untuk memutuskan data
kuantitatif apa yang material dan relevan bagi investor dan kreditur,
penekanannya haruslah pada informasi lain yang mungkin dapat
digunakan dalam rnodel-rnodel keputusan. Walaupun demikian, tidak
semua data kuantitatif memiliki keandalan yang sama. Misalnya,
biasanya dianggap bahwa kas dan pos-pos terkait dapat diukur dengan
relatif akurat, nilai piutang kini kurang dapat diukur dengan akurat. Oleh
karena itu, pembaca yang mengetahui Jebih mengandalkan diri pada pos-
pos tertentu dalam laporan keuangan daripada pos-pos lainnya.
Informasi Nonkuantitatif lnfonnasi yang tidak dapat dinyatakan dalam
ukuran-ukuran kuantitatif Iebih sukar dievaluasi dalarn hal materialitas
dan relevansinya karena informasi itu diberi bobot bervariasi oleh
mereka yang menggunakannya dalam pengambilan keputusan. Secara
urnum informasi yang diberi bobot Iebih besar dalarn pengambilan
keputusan Jebih relevan daripada infonnasi yang diberi bobot Iebih kecil.
Oleh karena itu, harus dicari batas di mana dapat dikatakan bahwa
inforrnasi itu cukup penting dalam pengambilan keputusan sehingga
tidak boleh dihilangkan.
6.32 TEDRI AKUNTANSI e

lnfonnasi nonkuantitatif relevan dan layak diungkapkan hanya jika


informasi itu berguna dalarn proses pengambilan keputusan. lnformasi
itu relevan hanya jika semakin menambah informasi total dan bukan
mengurangi dengan mernbuat laporan yang terlalu rinci dan sukar
dianalisis.

c. Pengungkapan Sukarela versus Dipaksakan


Banyak pendapat sekarang ini yang menyatakan bahwa perusahaan akan
mengungkapkan semua infonnasi yang dibutuhkan untuk rnernbuat pasar
modal berfungsi secara optimal. Pendukung pandangan ini menyatakan
bahwa informasi tidak diungkapkan. !tu hanya karena infonnasi itu tidak
relevan bagi investor atau tersedia bagi mereka di lain tempat. Oleh
karena itu, argumentasinya bergeser dari informasi yang dipasok oleh
para akuntan rnelalui informasi keuangan ke informasi pelengkap.
Ada bukti yang menunjukkan bahwa perusahaan-perusahaan semak.in
mengandalkan modal internasional, mereka cenderung membuat
pengungkapan keuangan yang sesuai untuk pasar modal di mana mereka
berharap akan ,nengumpulkan modal. Profesor Fred Choi dari NYU juga
rnenyimpulkan bahwa terdapat bukti adanya hubungan langsung antara
pengungkapan keuangan yang lebih baik dengan keberhasilan memasuki
pasar modal internasional. Yang lainnya menyatakan bukti menunjukkan
bahwa perseroan-perseroan enggan menambah luasnya pengungkapan
keuangan tanpa adanya tekanan dari profesi akuntansi atau pemerintah.

d. Regulasi Pengungkapan
Pernyataan bahwa perusahaan-perusahaan tidak mengungkapkan
informasi yang cukup dan alasan-alasan pernyataan, di mana ditunjukkan
bahwa salah satu basil dari tidak adanya pengungkapan adalah kegagalan
pasar. Kemungk.inan kegagalan pasar ini telah digunakan untuk
mernbenarkan intervensi pemerintah dalam pasar untuk mernastikan
bahwa informasi yang cukup sudah diungkapkan.
Otoritas utarna di Amerika Serikat dalarn hal ini adalah Securities and
Exchange Co11111111nicatio11 (SEC). SEC bertanggung jawab atas tingkatan
pengungkapan, sedangkan FASB bertanggung jawab atas format
pengungkapan itu. Advisory Committee 011 Corporate Disclosure
menguraikan misi SEC sebagai berikut. Fungsi commission dalam sistem
• EK51441 5/MCDUL. 6 6.33

pengungkapan perseroan adalah untuk rnernastikan tersedianya bagi


masyarakat dengan cara yang efisien dan wajar dan secara tepat waktu,
informasi yang andal yang berorientasi pada perusahaan, yang material
bagi pengernbalian keputusan investasi dan hak pilih perseroan.

B. BENTUK PENGUNGKAPAN

I. Ramalan Keuangan
Terdapat satu pandangan bahwa manajernen mempunyai sumber daya
yang jauh lebih unggul untuk membuar rarnalan yang andal dan bahwa
tersedianya ramalan manajemen bagi masyarakat menambah efisiensi pasar
keuangan. Beberapa penelitian awal tentang perarnalan rnenyimpulkan bahwa
rarnalan mernang benar berguna bagi pernenang saham, yang lainnya tidak
begitu yakin, rnisalnya sebuah penelitian awal lainnya rnemperlihatkan
bahwa ramalan cenderung merupakan ekstrapolasi sederhana dari trend
sekarang dan rnasa lalu. Hasilnya bahwa rarnalan kurang berguna dalam
bidang yang sebetulnya bisa sangat membantu investor, yaitu penentuan titik-
titik batik dalam perekonomian.
Walaupun tidak ada bukti yang menegaskan, sebagian besar pengamat
percaya bahwa publikasi rarnalan rnanajernen secara teratur kernungkinan
akan membantu, bukan rnenghambat keputusan investasi. Dengan
dipublikasikannya rarnalan informasi akuntansi keuangan dan informasi lain
yang berhubungan dengan perusahaan, asurnsi-asumsi dasar yang
berhubungan dengan perekonomian dan faktor-faktor eksternal perlu
diungkapkan agar pernakai ramalan dapat mengevaluasi keandalannya
dengan baik.

2. Kebijakan Akuntansi
Dengan berkernbangnya prosedur akuntansi yang digunakan oleh
berbagai perusahaan dan bahkan di dalam perusahaan yang sama,
komparabilitas langsung antara laporan-laporan keuangan ,nenjadi lebih
sukar. Salah satu solusi yang diusulkan adalah suatu upaya untuk mengurangi
jumlah alternatif dengan harapan bahwa keseragaman akan secara otomatis
mernungkinkan komparabilitas.
Bukti empiris menunjukkan bahwa hal ini mungkin dilakukan dalam
keadaan tertentu, seperti kredit investasi dilaporkan sebagai pengurangan
6.34 TEDRI AKUNTANSI e

pajak secara langsung, dan bukan dialokasikan pada penghasilan sepanjang


suatu periode waktu. Pengungkapan kebijakan akuntansi dapat mernbantu,
yaitu dengan memungkinkan dicapainya penafsiran yang lebih baik atas
laporan keuangan untuk setiap perusahaan karena mempengaruhi keputusan
investasi. Atas dasar asumsi ini, Accounting Principles Board dalam Opinion
No.22 rnenyimpulkan bahwa inforrnasi tentang kebijakan akuntansi yang
digunakan perlu untuk rnenghasilkan penyajian laporan keuangan yang
W3J3f.

3. Perubahan Akuntansi
Penggunaan prinsip dan prosedur akuntansi secara konsisten sudah lama
dianggap esensial dalam evaluasi atas aktivitas perusahaan dan dalam
proyeksi aktivitas masa depan. APB 20 rnendukung pandangan ini, tetapi
menyatakan bahwa bila dibenarkan, perubahan semacam itu harus
diungkapkan dalarn laporan keuangan ketika perubahan dilakukan. Hal ini
harus disertai oleh justifikasi untuk perubahan itu. Perubahan akuntansi
rnencakup perubahan dalam prinsip akuntansi, dalarn estirnasi akuntansi, dan
dalarn satuan usaha yang rnelaporkan.

C. PENGUNGKAPAN PERISTIWA PASCALAPORAN

Laporan laba rugi merupakan ikhtisar jenis-jenis perubahan tertentu yang


terjadi selama periode yang dilaporkan dan neraca mengikhtisarkan
pengukuran sumber daya dan hubungan keuangan pada akhir periode
tersebut. Peristiwa-peristiwa yang terjadi setelah tanggal laporan
rnernpengaruhi keabsahan atau penafsiran laporan dan keputusan yang dibuat
berdasarkan inforrnasi yang disajikan dalarn laporan itu. Jika peristiwa yang
material terjadi atau diketahui setelah tanggal laporan dan sebelum laporan
itu selesai, tujuan pengungkapan mengharuskan bahwa informasi ini
diungkapkan sebagairnana mestinya di dalam laporan.
I. Peristiwa yang secara langsung rnernpengaruhi jurnlah-jumlah yang
dilaporkan dalarn laporan keuangan.
2. Peristiwa yang mengubah secara material kesinarnbungan keabsahan
nilai-nilai neraca atau hubungan di antara pemegang ekuitas atau secara
• EK51441 5/MCDUL. 6 6.35

material rnempengaruhi kegunaan aktivitas tahun Jalu yang dilaporkan


sebagai prediksi periode berjalan.

Peristiwa jenis pertama timbul dari tidak cukupnya pengetahuan selama


periode akuntansi dan menghasilkan perubahan dalam estimasi nilai akibat
pengetahuan yang diperoleh setelah tanggal neraca. Jika pengetahuan
mengenai infonnasi jenis ini diperoleh cukup awal, laporan keuangan harus
disesuaikan sebagaimana mestinya sebelum diterbitkan. Auditing Standards
Boards merekomendasikan bahwa jenis peristiwa ini harus diakui dengan
suatu penyesuaian Jangsung di dalam laporan keuangan bila informasi ini
pasti akan dirnanfaatkan seandainya sudah tersedia pada tanggal neraca.
Peristiwa dari jenis kedua tidak mernpunyai dampak langsung pada
laporan keuangan tahun sebelumnya, tetapi kemungkinan mempengaruhi
secara materi keputusan yang didasarkan pada laporan ini. Peristiwa ini
mencakup hal-hal berikut.
I. Peristiwa yang secara material rnernpengaruhi struktur keuangan
perusahaan atau hubungan sekarang atau masa depan di antara pemegang
ekuitas,
2. Peristiwa yang mempengaruhi penghasilan atau kemungkinan distribusi
dividen untuk periode setelah periode yang dicakup dalam Japoran atau
dalam periode-periode selanjutnya.

Peristiwa yang mungkin menghasilkan keuntungan atau kerugian yang


abnormal dan tidak berulang j uga dapat mernpengaruhi keputusan dengan
mempengaruhi prediksi kesehatan ckonorni perusahaan di masa depan.
Auditing Standard Boards rnenyatakan bahwa peristiwa-peristiwa ini tidak
memerlukan penyesuaian, tetapi ASB memang mengatakan bahwa sebaiknya
diungkapkan.
Pengungkapan peristiwa jenis ketiga atau sernua jenis dapat dilakukan
dalam surat direktur utama perusahaan (president's letter), atau dalam bagian
tersendiri dalam laporan tahunan, tanpa implikasi apa pun bahwa auditor
menganggap informasi ini sebagai kualifikasi bagi laporan tersebut. Sudut
pandang yang Jebih Juas dan Jebih positif adalah peristiwa dari ketiga jenis
ini, termasuk darnpaknya pada harapan manajemen, harus diungkapkan
secara langsung di dalam laporan keuangan yang direviu oleh auditor.
6.36 TEDRI AKUNTANSI e

D. PENGUNGKAPAN SEGMEN-SEGMEN PERUSAHAAN

Pertumbuhan usaha yang terdiversifikasi dan perluasan perusahaan ke


pasar-pasar luar negeri telah menyebabkan agregasi informasi keuangan yang
mencakup elemen-elemen yang tidak komponen. Masalah agregasi ini
,nenjadi lebih akut dengan berkernbangnya perusahaan konglornerat besar
yang mencapai diversifikasi rnereka melalui merger atau akuisisi beraneka
ragam usaha yang tidak berkaitan.
Karena terdiversifikasinya aktivitas, evaluasi atas perusahaan
konglomerasi ini serta prediksi aktivitas dan keberhasilan masa depan mereka
rnenjadi lebih sukar karena yang tersedia hanya data agregat. SFAS 14
mengharuskan penyajian (dalam kasus-kasus tertentu) informasi mengenai
operasi perusahaan dalam berbagai industri yang berlainan, operasi luar
negeri dan penjualan ekspor, serta pelanggan-pelanggan utamanya. !AS 14
mempunyai persyaratan yang serupa dengan FASB dan ,nenyatakan bahwa
"laporan keuangan yang disusun sesuai dengan GAAP. A.S. akan patuh pada
lnternasional Accounting Standard 14 dalam semua ha! yang material".

1. Kebutuhan akan Pengungkapan Segmen


Kebutuhan akan pengungkapan operasi segrnen-segmen utarna dalam
perusahaan yang terdiversifikasi dan perusahaan dengan pasar yang
tersegmentasi menurut geografi atau pelanggan timbul karena trend
pertumbuhan, keragaman operasi, dan risiko tidak dapat dievaluasi secara
memadai dari data yang agregasi. Disagregasi data keuangan diperlukan agar
memungkinkan prediksi arus kas dan risiko rnasa depan untuk digunakan
dalam model-model keputusan investasi. FASB menyarankan bahwa suatu
segmen industri dianggap signifikan jika segmen itu mernbenruk IO persen
atau lebih dari pendapatan. laba operasi a tau akti va teridenti fikasi
(identifiable asset) perusahaan.

2. Kesulitan Akuntansi
Salah satu masalah pertama dalam melaporkan divisi atau segmen suatu
usaha adalah keputusan tentang selogis apa pemecahan itu harus dilakukan
untuk tujuan pelaporan. Masalah penting yang kedua dalam pelaporan laba
untuk segmen-segmen usaha yang terpisab adalah pengalokasian biaya
gabungan (joint cost).
• EK51441 5/MCDUL. 6 6.37

E. METODE-METODE PENGUNGKAPAN

Pengungkapan melibatkan keseluruhan proses pelaporan keuangan.


Akan tetapi, ada beberapa metode pengungkapan yang terbaik dalam setiap
kasus tergantung pada sifat infonnasi dan kepentingan relatifnya. Metode-
metode pengungkapan yang umum dapat diklasifikasikan sebagai berikut.
l. Bentuk dan susunan laporan formal.
2. Terminologi dan penyajian yang terinci.
3. lnformasi parentesis (dalam tanda kurung).
4. Catalan kaki.
5. Laporan dan daftar pelengkap.

6. Komentar dalam laporan auditor.


7. Surat direktur utama atau ketua dewan kornisaris.

I. Bentuk dan Susunan Laporan Formal


Informasi yang paling relevan dan signifikan harus selalu tampil dalarn
tubuh utama satu atau lebih laporan keuangan jika mernang memungkinkan
untuk mencantumkannya di sana. Aktiva dan kewajiban serta dampak yang
ditimbulkan pada laba bersih dan ekuitas pemegang saham harus
diungkapkan dalam laporan begitu transaksi dan perubahan lainnya dapat
diukur dengan andal dan dengan derajat akurasi yang wajar, tetapi bentuk dan
susunan laporan dapat diubah secara efektif untuk menampilkan jenis
informasi tertentu yang tidak dengan mudah diungkapkan dalam laporan
tradisional.
Laporan Posisi. Dalam laporan posisi atau neraca, hubungan-hubungan
yang relevan dapat diungkapkan dengan mengatur kembali klasifikasi yang
mendasar, misalnya kewajiban lancar kerap kali langsung dikurangkan dari
aktiva lancar untuk mernperlihatkan modal kerja.
Laporan Laba-rugi. Dalam laporan laba rugi, bentuk penyajian yang
berlainan dapat menekankan konsep laba yang berbeda atau penafsiran data
yang berbeda.
Laporan Arus Kas. Banyak informasi relevan disajikan dalam laporan
arus kas, misalnya klasifikasi pengeluaran kas lebih relevan untuk keperluan
6.38 TEDRI AKUNTANSI e

prediktif jika pengeluaran itu dikelornpokkan menurut perilaku


fungsionalnya, seperti karakteristik tetap dan variabel.

2. Terminologi dan Penyajian yang Terinci


Yang sama pentingnya dengan bentuk laporan dalam pengungkapan
adalah deskripsi yang digunakan dalam laporan serta jumlah rincian yang
diperlihatkan. Judul dan deskripsi yang tepat untuk pos-pos dalam laporan
dapat menjadi penjelas bagi pembaca, tetapi istilah-istilah yang tidak jelas
akan menimbulkan kebingungan dan kesalahpahaman. Pemilihan seberapa
banyak informasi yang harus disajikan dan penentuan pos-pos maria yang
harus disajikan secara terpisah tergantung pada tujuan yang ingin dicapai
dalam laporan keuangan, tetapi pengungkapan secara tepat informasi terinci
harus didahulukan jika hal itu diperlukan agar laporan itu bernilai bagi
pengambilan keputusan.

3. Informasi Parentesis
Informasi yang paling signifikan harus disajikan dalam tubuh laporan
keuangan, bukan dalam catatan kaki atau daftar pelengkap. Jikajudul pos-pos
dalam laporan keuangan tidak dapat dibuat benar-benar deskriptif tanpa
menjadi terlalu panjang, penjelasan atau definisi tambahan dapat disajikan
sebagai catatan parentesis (dalam tanda kurung) setelah judul dalam laporan
tersebut. Akan tetapi, catatan ini tidak boleh panjang atau akan mengganggu
data utama yang diikhtisarkan di dalam laporan.

4. Catalan Kaki
Laporan keuangan saat ini telah memunculkan apa yang disebut sebagai
era catatan kaki. Di satu pihak cara ini merupakan peningkatan dalam
pelaporan karena menghasilkan pengungkapan secara lebih lengkap
peristiwa-peristiwa keuangan dan data keuangan yang relevan. Di lain pihak,
penggunaan catatan kaki secara ekstensif menghambat perkembangan
laporan itu sendiri karena informasi yang lebih baik di dalam tubuh laporan
diganti dengan catatan kaki. Catalan kaki mempunyai hak yang layak dalarn
laporan keuangan, tetapi ada bahayanya jika terlalu rnengandalkan catatan
kaki sebagai metode pengungkapan. Walaupun sukar untuk menetapkan
prinsip-prinsip penggunaan catatan kaki yang jelas berdasarkan teori
• EK51441 5/MCDUL. 6 6.39

akuntansi, beberapa aturan rnendasar untuk rnenggunakan catatan kaki dapat


dirumuskan agar bertalian dengan postulat dan prinsip dasar akuntansi.
Sifa1 dan Tujuan Catatan Kaki. Tujuan menggunakan catatan kaki dalam
laporan keuangan haruslah untuk mengungkapkan informasi yang tidak dapat
disajikan secara memadai dalam tubuh suatu laporan tanpa mengurangi
kejelasan. Catalan kaki tidak boleh digunakan sebagai pengganti klasifikasi
atau penilaian dan deskripsi yang semestinya di dalam laporan juga tidak
boleh berkontradiksi atau mengulang informasi di dalarn laporan.

Ke1111gg11/a11 utama catatan kaki adalah penggunaannya untuk hal-hal


berikut.
a. Menyajikan informasi nonkuantitatif sebagai bagian yang terpadu dari
laporan keuangan.
b. Mengungkapkan kualifikasi dan restriksi terhadap pos-pos yang terdapat
dalam laporan.
c. Mengungkapkan suatu jumlah rincian yang lebih banyak daripada yang
dapat disajikan dalam laporan.
d. Menyajikan materi kuantitatif ataupun dcskriptif yang mempunyai
tingkat kepentingan sekunder.

Kelemahan utama catatan kaki adalah sebagai berikut.


a. Catatan kaki cenderung sukar dibaca dan dipahami tanpa meneliti secara
mendalam karena mungkin diabaikan.
b. Deskripsi tekstual lebih sukar digunakan dalam pengambilan keputusan
dan pada ikhtisar data kuantitatif dalam laporan.
c. Karena semakin kompleksnya perusahaan, ada bahaya catatan kaki
terlalu banyak digunakan dan bukan berusaha mengembangkan prinsip-
prinsip yang tepat untuk memasukkan hubungan dan peristiwa baru ke
dalam laporan itu sendiri.

Jenis catatan kaki yang paling umum dapat diklasifikasikan sebagai


berikut.
a. Penjelasan teknik atau perubahan metode.
b. Penjelasan hak-hak para kreditur atas aktiva tertentu atau prioritas hak-
hak.
c. Pengungkapan aktiva kontijen atau kewajiban kontijen
6. 4Q TEDRI AKUNTANSI e

d. Pengungkapan pembatasan atas pembayaran dividen


e. Deskripsi transaksi yang mempengaruhi saharn modal dan hak-hak
pemegang ekuitas
f. Deskripsi kontrak-kontrak pelaksanaan.

Kebijakan Akuntansi dan Perubahan Akuntansi. Penafsiran yang tepat


atas laporan laba rugi dan neraca mengharuskan dipahaminya metode-rnetode
akuntansi yang digunakan serta dampak perubahan metode-metode itu.
Karena kebanyakan teknik penilaian dan alokasi mernpengaruhi laporan laba
rugi dan neraca, pengungkapan metode-rnetode digunakan dalam catatan kaki
rnungkin lebih baik daripada catatan parentesis dalam setiap laporan, dan
dengan catatan kaki rnetodc-mctodc yang digunakan itu dapat diperlakukan
secara lebih lengkap daripada j ika digunakan ca ta tan parentesis.
Pengungkapan yang lebih lengkap ini penting bila perbedaan di antara
beberapa metode yang lazim itu material, berarti bila asumsi dalam metode
yang berbeda akan menjadi faktor yang signifikan dalam pengambilan
keputusan.
Hak Kreditor untuk Didahulukan. Jenis prioritas yang urnurn, seperti
yang diberikan pada pernegang obligasi hipotik, biasanya dapat dijelaskan
secara singkat dan jelas di neraca dengan suatu referensi singkat ke hipotik
tersebut atau ke properti spesifik yang diberikan sebagai jaminan, tetapi bila
klaim prioritas itu tidak biasa atau lebih rumit dari biasanya, diperlukan suaru
pengungkapan catatan kaki.
Aktiva Kontinjen dan Kewajiban Kontinjen. Semua aktiva dan kewajiban
harus diestimasi jika memungkinkan dirnasukkan ke dalarn neraca dan
dampaknya jika ada, pada laba bersih harus dicerrninkan dalam laporan laba
rugi. Jika nilai yang paling mungkin untuk aktiva atau kewajiban itu
kemungkinan besarnya nol atau jika estimasi terbaik nilai kini atau masa
depan kemungkinan besar sangat salah dan menyesatkan, aktiva atau
kewajiban itu dihilangkan dari laporan, tetapi jika kemungkinan terjadinya
keuntungan atau kerugian yang timbul dari tidak diakuinya aktiva atau
kewajiban itu merupakan elemen yang signifikan dalam pengambilan
keputusan, fakta-fakta yang relevan harus diungkapkan dalarn catatan kaki.
Pembatasan pada Penibayaran Dividen. KJasifikasi ekuitas pemegang
saham di neraca tidak ,nengungkapkan sejauh mana legalitas dividen, juga
tidak memperlihatkan niat dewan komisaris mengenai pcmbayaran dividen di
• EK51441 5/MCDUL. 6 6.41

masa depan. Akan tetapi, menurut perlakuan dalam buku teks tradisional,
pembatasan legal, kontraktual, dan ,nanajerial atas dividen dapat ditunjukkan
dengan appropriasi (penjatahan) saldo laba. Karena bagian ekuitas pernegang
saham di neraca diklasifikasikan terutarna menurut sumbernya, bukan
menurut niat pendistribusiannya, penggunaan aproprtasi 1n1 lebih
,nembingungkan daripada mernperjelas.
Kebanyakan pembayaran dividen oleh perseroan-perseroan besar
dihubungkan dengan laba berjalan, laba masa lalu, dan sumber daya kas yang
tersedia. Biasanya tidak ada niat untuk membayar dividen sampai
keseluruhan jumlah yang secara legal diperbolehkan atau bahkan sampai
sebesar saldo laba. Jika laba tahun berjalan sama sekali dibatasi untuk
pembayaran dividen, pembatasan ini harus diungkapkan. Semua pembatasan
yang relevan atas saldo laba atau laba tahun berjalan dapat diungkapkan
secara la yak dalarn catatan kaki.
Hak-hak Pemegang Ekuitas. Sebagian dari hak-hak pemegang ekuitas
jelas terlihat dalam klasifikasi dan deskripsi neraca dan hak-hak lainnya dapat
diungkapkan dengan catatan parentis yang tepat di dalam laporan. Perubahan
yang signifikan dalam hak-hak untuk berbagi laba dan aktiva bersih
perusahaan ini yang timbul dari transaksi atau peristiwa selama periode
tersebut, harus diungkapkan secara spesifik dalam neraca atau dalam catatan
kaki walaupun hasil transaksi itu tercermin dalam pos-pos terkait di neraca.
Akan tetapi, beberapa jenis transaksi tidak segera tercermin dalarn akun-akun
ekuitas, tetapi mempengaruhi hak pemegang ekuitas di masa depan. Penting
sekali bahwa jenis-jenis transaksi dan peristiwa ini diungkapkan secara tepat
dalam catatan kaki laporan.
Salah satu jenis transaksi yang umum ditemui yang mempengaruhi hak-
hak masa depan pemegang saham adalah pernberian opsi saham kepada para
eksekutif, Catatan kaki yang memperlihatkan sifat opsi, persyaratan dalam
kontrak, dan kemungkinan dampaknya pada laba dan ekuitas pemegang
saharn harus melengkapi inforrnasi apa pun yang dapat disajikan dalam
laporan formal.
Kontrak Pe/aksanaan. Akuntansi tradisional tidak mengakui aktiva atau
kewajiban yang timbul dari kontrak pelaksanaan (executory contract). Salah
satu alasan tidak dicatatnya aktiva dan kewajiban ini adalah nilai aktiva atau
kewajiban itu tidak mudah diestirnasi. Alasan lainnya adalah darnpaknya
pada laba timbul dari peristiwa yang terjadi belakangan dan bukan dari
6.42 TEDRI AKUNTANSI e

penandatanganan kontrak. Akan tetapi, dalam kebanyakan kasus karena


kontrak ini merupakan komitrnen masa depan, pengungkapannya sangat
relevan untuk keputusan investasi dan keputusan lain yang mengandalkan
prediksi arus kas masa depan. Jika pengungkapan ini tidak dapat dilakukan
secara layak di dalam laporan formal, inforrnasi ini harus diungkapkan dalarn
catatan kaki.
Yang termasuk dalam kontrak jenis pelaksanaan adalah sewa guna usaha
jangka panjang dan kornitrnen pembelian. Walaupun pengkapitalisasian
komitmen ini serta pencantumannya di antara aktiva dan kewajiban neraca
dapat rnernbuat laporan lebih baik, sifat kontrak-kontrak ini biasanya
rnernerlukan infonnasi pelengkap juga. Selain nilai yang dikapitalisasi,
pembaca laporan mungkin tertarik untuk mengetahui tanggal berakhirnya
kontrak, jumlah pembayaran tahunan, pembebanan tahunan, dan sifat-sifat
lain. Oleh karena itu, pengungkapan catatan kaki diinginkan untuk
memberikan infonnasi pelengkap tentang kontrakjangka panjang tersebut.
Pihak-pihak yang Mempunyai Hubungan lstimewa. Penggunaan penting
catatan kaki adalah untuk memberikan rincian tentang sifat transaksi di antara
pihak-pihak yang mempunyai hubungan istirnewa (related parties). Asumsi
dasar dalam akuntansi adalah terjadi secara wajar (arm's length). Asumsi ini
memberikan kepastian bahwa harga yang dapat dibayar merupakan nilai
manfaat yang dipertukarkan. Dalam hal transaksi di antara pihak-pihak yang
mempunyai hubungan istimewa, seperti antara anak perusahaan atau
antarperusahaan-perusahaan yang dikendalikan oleh satu orang, atau
antaranggota keluarga tidak ada kepastian semacam itu. ldealnya kita
mengganti jumlah yang dibayarkan dengan nilai wajar pos yang dibeli. Akan
tetapi, sering kali nilai wajar itu terlalu sukar ditetapkan.

5. Laporan dan daftar Pelengkap


Agar data keuangan dapat diikhtisarkan dan disajikan dalam laporan
secara cukup ringkas untuk dapat dimengerti oleh pembaca yang cukup
berpengetahuan, sebagian dari informasi terinci yang signifikan harus
dikeluarkan dari laporan dan disajikan dalam daftar pelengkap. Daftar ini
kadang-kadang dimasukkan di antara catatan kaki atau setelah laporan dan
catatan kaki. Dalam banyak laporan tahunan sekarang ini, daftar-daftar
pelengkap dicantumkan dalam bagian terpisah dari laporan yang disebut
• EK51441 5/MCDUL. 6 6.43

pokok-pokok keuangan atau bagian serupa dalam Japoran yang ,nendahului


Japoran keuangan formal.
Laporan pelengkap rnenjalankan fungsi yang berbeda dengan daftar
pelengkap. Biasanya laporan pelengkap menyajikan informasi tambahan atau
informasi yang disusun dalam gaya yang berbeda dan bukan hanya informasi
yang Jebih terinci. Karena tidak mesti termasuk dalam Japoran-Japoran yang
dicakup dalam laporan akuntan independen, Japoran pelengkap ini dapat
digunakan sebagai metode untuk rnengernbangkan dan bereksperirnen
dengan peraga dan laporan baru. Contoh laporan pelengkap yang kerap kali
direkomendasikan untuk dimasukkan dalam Japoran keuangan adalah laporan
yang ,nengungkapkan darnpak perubahan tingkat harga atau perubahan harga
spesifik pada kondisi keuangan dan operasi keuangan perusahaan.

6. Laporan Auditor
Laporan auditor bukanlah tempat untuk mengungkapkan informasi
keuangan yang signifikan mengenai perusahaan, tetapi laporan ini memang
berfungsi sebagai metode untuk mengungkapkan jenis-jenis inforrnasi
berikut.
a. Dampak yang material dari penggunaan metode akuntansi yang berbeda
dengan Jazim.
b. Dampak yang material dari perubahan dari satu metode akuntansi yang
Iazirn ke metode yang lazim lainnya.
c. Perbedaan pendapat antara auditor dan klien mengenai kelaziman satu
atau Jebih metode akuntansi yang digunakan dalam Japoran.

7. Pembahasan dan Analisis Manajemen serta Surat Direktur Utama


Laporan keuangan formal dengan catatan kaki serta daftar dan laporan
pelengkap dan sertifikat auditor ,nelengkapi Japoran keuangan akuntan. Akan
tetapi, pengkajian signifikan inforrnasi ini paling baik disajikan dalam bentuk
naratif oleh manajernen sendiri, seperti yang dikatakan FASB,yaitu
manajemen mengetahui lebih banyak tentang perusahaan dan urusannya
daripada investor, kreditor, atau pihak luar lainnya dan kerap kali dapat
meningkatkan kebergunaan informasi keuangan dengan ,nengidentifikasi
transaksi tertentu, peristiwa lain, dan keadaan yang mempengaruhi
perusahaan serta rnenjelaskan dampak keuangannya kepada perusahaan.
6.44 TEDRI AKUNTANSI e

Hal-hal yang dapat diidentifikasi manajemen, rnenurut FASB mencakup


hal-hal berikut.
a. Hasil-hasil arbitrer yang disebabkan oleh konvensi pembagian operasi
yang kontinu menjadi periode-periode akuntansi yang retap,
b. Estimasi, pertimbangan, dan asumsi yang mereka gunakan dalarn
pelaporan keuangan.
c. Ketidakpastian yang signifikan yang mendasari estimasi atau asumsi.

Tempat untuk penjelasan naratif sejenis ini adalah dalarn surat direktur
utama atau dewan kornisaris atau dalam bagian lain dalam laporan tahunan,
seperti pembahasan dan Analisis Manajemen (P&AM). Yang terakhir ini
diwajibkan untuk pertama kalinya oleh SEC dalam ASR 159. Persyaratan ini
direstrukturisasi dalam ASR 279 yang muncul pada Tahun 1980. ldealnya
informasi dalam P&AM mencakup hal-hal, seperti berikut.
a. Peristiwa atau perubahan nonkeuangan selarna tahun tersebut yang
mernpengaruhi operasi perusahaan.
b. Harapan mengenai masa depan industri dan perekonomian serta peran
perusahaan dalam hara pan i ni.
c. Rencana-rencana untuk pertumbuhan dan perubahan operasi dalam
periode atau periode-periode mendatang,
d. Jumlah dan dampak yang diharapkan dari pengeluaran modal dan upaya
riset yang sedang berjalan dan diantisipasi,
Peristiwa dan perubahan nonkeuangan mencakup perubahan dalam
manajemen puncak dan kebijakan utarna, penyernpurnaan teknologi yang
signifikan dalam perubahan harga faktor-faktor utama produksi atau produk,
dan peristiwa-peristiwa, seperti pemogokan, perang, tindakan politik, serta
bencana alarn yang mungkin mempunyai dampak material pada operasi
perusahaan di masa depan. Tetapi dampak dari kebanyakan peristiwa ini
sukar dievaluasi walaupun ikut dipertimbangkan dalarn laporan keuangan,
dan lebih disukai pengungkapan yang lebih lengkap oleh manajemen.

LATI HAN

Untuk mernperdalarn pemahaman Anda mengenai maten di atas,


kerjakanlah latihan berikut!
• EK51441 5/MCDUL. 6 6.45

I) Sebutkan pihak-pihak yang berkepentingan atas pengungkapan infonnasi


Japoran keuangan perusahaan!
2) Jelaskan cakupan media pengungkapan yang berupa data nonkuantitatif!
3) Jelaskan pula peran informasi nonkuantitatif dalam pengambilan
keputusan !
4) Jelaskan peran perarnalan keuangan bagi keandalan informasi keuangan!
5) Sebutkan perubahan akuntansi yang harus diungkapkan dalam infonnasi
keuangan!
6) Jelaskan kriteria peristiwa-peristiwa yang harus diungkapkan jika
diketahui setelah tanggal laporan dan sebelum laporan itu selesai !
7) Jelaskan bentuk dan susunan laporan formal!
8) Bagaimana penerapan metode penyampaian informasi dalam parentesis?
9) Jelaskan klasifikasi catatan kaki !

Petunjuk Jawaban Latihan

I) Laporan keuangan terutama ditujukan kepada pemegang saham, kreditur,


dan calon pemegang saharn/investor, tctapi rnungkin juga ada pihak-
pihak lain yang menerima laporan keuangan ini dalam bentuk
pengungkapan yang lain. Keputusan yang dibuat para investor pada
dasarnya adalah keputusan beli-jual-tahan, sedangkan para kreditur
berurusan dengan keputusan memberikan atau memperpanjang kredit.
Pernegang saharn rnungkin juga rnernbuat keputusan mengenai
pengangkatan, pernberhentian dan penentuan kompensasi/gaji direksi,
dan persetujuan atau penolakan terhadap perubahan-perubahan besar
dalam kebijaksanaan perusahaan.
2) Media pengungkapan bisa berupa data nonkuantitatif yang dapat
disajikan dalam catatan selipan mencakup hal-hal berikut.
a. Indikasi mengenai prosedur spesifik atau metode penilaian yang
dipergunakan, untuk rnemberikan pengertian dari data-data tersebut.
b. Karakteristik khusus yang memberikan pengertian yang lebih besar
rnengenai kepentingan relatif pos bersangkutan, misalnya kenyataan
bahwa adanya aktiva tertentu yang dijaminkan atau bahwa utang
tertentu memiliki hak-hak mendahului.
c. Rincian rnengenai jumlah suatu pos (atau lebih) yang tercantum
dalarn klasifikasi yang lebih luas yang ada.
6. 46 TEDRI AKUNTANSI e

d. Penilaian alternative, seperti harga pasar berjalan.


e. Referensi kepada informasi yang berhubungan dalam laporan lain
atau di tempat lain dalam laporan tersebut.
3) Pada informasi nonkuantitatif, informasi yang tidak dapat dinyatakan
dalam ukuran-ukuran kuantitatif, lebih sukar dievaluasi dalam hal
rnaterialitas dan relevansinya karena informasi itu diberi bobot bervariasi
oleh mereka yang menggunakannya dalam pengambilan keputusan.
Secara umum informasi yang diberi bobot lebih besar dalam
pengambilan keputusan lebih relevan daripada informasi yang diberi
bobot lebih kecil. Oleh karena itu, harus dicari batas di rnana dapat
dikatakan bahwa informasi itu cukup penting dalam pengambilan
keputusan sehingga tidak boleh dihilangkan. lnformasi nonkuantitatif
relevan dan layak diungkapkan hanya jika informasi itu berguna dalarn
proses pengambilan keputusan. Inforrnasi itu relevan hanya jika semakin
rnenarnbah informasi total, dan bukan mengurangi dengan membuat
laporan yang terlalu rinci dan sukar dianalisis.
Peran peramalan bagi keandalan pengungkapan informasi keuangan
dapat dilihat melalui publikasi ramalan manajernen yang teratur. Salah
satunya membantu pengarnbilan keputusan investasi. Dengan
dipublikasikannya ramalan informasi akuntansi keuangan dan infonnasi
lain yang berhubungan dengan perusahaan, asumsi-asumsi dasar yang
berhubungan dengan perekonomian dan faktor-faktor eksternal perlu
diungkapkan agar pemakai ramalan dapat mengevaluasi keandalannya
dengan baik.
4) Perubahan akuntansi yang harus diungkapkan dalam informasi keuangan
mencakup perubahan dalam prinsip akuntansi. Dalam estimasi akuntansi
dan dalam satuan usaha yang melaporkan.
5) Peristiwa-peristiwa yang harus diungkapkan jika diketahui setelah
tanggal laporan dan sebelum laporan itu selesai adalah sebagai berikut.
a. Peristiwa yang secara langsung mempengaruhi jumlah-jumlah yang
dilaporkan dalam laporan keuangan.
b. Peristiwa yang mengubah secara material kesinambungan keabsahan
nilai-nilai neraca atau hubungan di antara pemegang ekuitas atau
secara material rnernpengaruhi kegunaan aktivitas tahun lalu yang
dilaporkan sebagai prediksi periode berjalan.
• EK51441 5/MCDUL. 6 6.47

6) lnfonnasi yang paling relevan dan signifikan harus selalu tampil dalam
tubuh utama satu atau lebih laporan keuangan jika memang
memungkinkan untuk mencantumkannya di sana. Aktiva dan kewajiban
serta dampak yang ditimbulkan pada laba bersih dan ekuitas pemegang
saham harus diungkapkan dalarn laporan begitu transaksi dan perubahan
lainnya dapat diukur dengan andal dan dengan derajat akurasi yang
wajar, tetapi bentuk dan susunan laporan dapat diubah secara efektif
untuk menampilkan jenis informasi tertentu yang tidak dengan mudah
diungkapkan dalarn laporan tradisional.
Laporan Posisi. Hubungan-hubungan yang relevan dapat diungkapkan
dengan mengatur kembali klasifikasi yang mendasar, rnisalnya
kewajiban lancar kerap kali langsung dikurangkan dari aktiva lancar
untuk memperlihatkan modal kerja.
Laporan Laba-Rngi, Bentuk penyajian yang berlainan dapat
,nenekankan konsep laba yang berbeda atau penafsiran data yang
berbeda.
Laporan Arus Kas. Banyak informasi relevan disajikan dalarn Iaporan
arus kas, misalnya klasifikasi pengeluaran kas lebih relevan untuk
keperluan prediktif jika pengeluaran itu dikelompokkan rnenurut
perilaku fungsionalnya, seperti karakteristik tetap dan variabel.
7) Informasi yang paling signifikan harus disajikan dalam tubuh laporan
keuangan, bukan dalam catatan kaki atau daftar pelengkap. Jika judul
pos-pos dalam laporan keuangan tidak dapat dibuat benar-benar
deskriptif tanpa ,nenjadi terlalu panjang, penjelasan atau definisi
tambahan dapat disajikan sebagai catatan parentesis (dalam tanda
kurung) setelah judul dalam laporan tersebut. Akan tetapi, catatan ini
tidak boleh panjang atau akan mengganggu data utama yang
diikhtisarkan di dalam laporan.
8) Jenis catatan kaki yang paling umum dapat dik.Jasifikasikan sebagai
berikut:
a. Penjelasan teknik atau perubahan metode.
b. Penjelasan hak-hak para kreditur atas aktiva tertentu atau prioritas
hak-hak.
c. Pengungkapan aktiva kontinjen atau kewajiban kontinjen.
d. Pengungkapan pernbatasan atas pembayaran dividen.
6. 48 TEDRI AKUNTANSI e

e. Deskripsi transaksi yang mernpengaruhi saharn modal dan hak-hak


pemegang ekuitas.
f. Deskripsi kontrak-kontrak pelaksanaan.

i:l RANG KUMAN _

Sesuai dengan salah satu tujuan dasar akuntansi yang ingin dicapai
dari akuntansi adalah penyajian infonnasi yang cukup sehingga
perbandingan dari hasil yang diharapkan dapat dilakukan. Kernungkinan
mernbandingkan dapat dicapai, paling tidak dengan dua cara sebagai
berikut.
I. penyajian pengungkapan (disclosure) yang cukup mengenai
pengukuran dan penghitungan angka-angka akuntansi;
2. mernberikan kemungkinan kepada investor untuk rnelakukan
rangking dari pelbagai rnasukan ke dalam decision models-nya.

Penyajian informasi ini ditujukan sebagai bukti pertanggungjawaban


kepada stakeholders, yaitu pemegang saham, kreditur, karyawan,
pelanggan, pernerintah, dan pihak-pihak Jain yang berkepentingan yang
rnelebihi kepentingan-kepentingan yang sangat mendasar (Choi dan
Mueller, 1992).

Tiga konsep pengungkapan yang umurn diusulkan, yaitu sebagai


berikut.
I. Pengungkapan yang cukup (adequate).
2. Wajar (fair).
3. Lengkap (full).

Pengertian umurn tingkatan pengungkapan adalah penyarnpaian


informasi. Secara terbatas, yaitu penyampaian informasi keuangan
tentang suatu perusahaan di dalam laporan keuangan, biasanya laporan
tahunan. Arti yang lebih sempit, pengungkapan mencakup hal-hal,
seperti pembahasan dan analisis manajemen, catatan kaki, dan laporan
pelengkap.
FASB, menyatakan informasi yang diungkapkan dalam laporan
harus dapat dipaharni oleh mereka yang mempunyai pengertian yang
memadai mengenai aktivitas bisnis dan ekonorni serta mau mempelajari
inforrnasi tersebut dengan ketekunan sewajarnya. Tingkatan
pengungkapan juga tergantung pada standar yang dianggap paling
• EK51441 5/MCDUL. 6 6.49

diinginkan. Selain itu informasi menurut FASB haruslah relevan, tepat


waktu, dan dapat dimengerti. Inforrnasi juga harus andal, netral, dan
disajikan dengan jujur. Asumsinya adalah infonnasi memiliki
karakteristik-karakteristik ini, dan inforrnasi itu akan berrnanfaat bagi
rnasyarakat.
Bentuk-bentuk pengungkapan yang dikenal di antaranya rarnalan
keuangan. Melalui publikasi rarnalan manajernen secara teratur
kernungkinan akan mernbantu pengambilan keputusan investasi. Dengan
dipublikasikannya ramalan informasi akuntansi keuangan dan infonnasi
lain yang berhubungan dengan perusahaan, asumsi-asumsi dasar yang
berhubungan dengan perekonomian dan
faktor-faktor eksternal perlu diungkapkan agar pernakai rarnalan dapat
mengevaluasi keandalannya dengan baik.
Bentuk pengungkapan lainnya adalah kebijakan akuntansi baik yang
konsisten dijalankan maupun perubahan akuntansi yang mencakup
perubahan dalam prinsip akuntansi, dalam estimasi akuntansi, dan dalam
satuan usaha yang melaporkan. Hal lain yang tidak kalah penting adalah
pengungkapan perisuwa pascalaporan yang pengungkapannya
didasarkan berapa besar dampak dan pengaruhnya terhadap kualitas
informasi keuangan yang disarnpaikan,
Terakhir adalah pernyataan SFAS 14 yang rnengharuskan penyajian
(dalam kasus-kasus tertentu) inforrnasi rnengenai operasi perusahaan
dalarn berbagai industri yang berlainan, operasi Juar negeri dan
penjualan ekspor, serta pelanggan-pelanggan utarnanya. Hal tersebut
didorong oleh trend perturnbuhan, keragaman operasi, dan risiko yang
tidak dapat dievaluasi secara rnernadai dari data agregasi. Hanya saja
terdapat perrnasalahan akuntansi ketika harus rnelaporkan secara
tersegmentasi, yairu logika pengungkapan untuk tujuan pelaporan.
Masalah berikutnya adalah saat pengalokasian biaya gabungan (joint
cost).

Metode-rnetode pengungkapan yang urnum dapat diklasifikasikan


sebagai berikut.
I. Bentuk dan susunan laporan formal.
2. Terminologi dan penyajian yang terinci.
3. Informasi parentesis (dalarn tanda kurung).
4. Catalan kaki.
5. Laporan dan daftar pelengkap.
6. Kornentar dalarn Japoran auditor.
7. Surat direktur utama atau ketua dewan kornisaris.
6.50 TEDRI AKUNTANSI e

TES FORM AT IF 2�---------------

Pilihlah satu jawaban yang paling tepat!

1) Pihak yang mendasarkan pada laporan keuangan perusahaan untuk


pengambilan keputusan beli-jual-tahan, adalah ....
A. investor
B. kreditur
C. pernerintah
D. masyarakat

2) Pengungkapan yang layak mengenai informasi yang signifikan bagi para


investor dan pihak lain hendaknya ....
A. cukup, wajar, dan baru
B. cukup, wajar, dan lengkap
C. cukup, lengkap, dan tepat waktu
D. cukup, wajar, dan tepat waktu

3) Pendapat FASB bahwa informasi yang diungkapkan dalam laporan harus


dapat dipahami oleh mereka yang mempunyai pengertian yang memadai
mengenai aktivitas bisnis dan ekonomi serta mau rnernpelajari informasi
tersebut dengan ketekunan sewajarnya. Ini bermakna bahwa pembaca
laporan akuntansi hendaknya ....
A. siapa saja yang berkehendak rnernbaca laporan akuntansi dan
mengambil keputusan berdasarkan laporan itu
B. hanya seorang yang ahli laporan keuangan saja yang berhak
mernbaca informasi keuangan
C. pihak yang merniliki pengetahuan cukup untuk rnembaca laporan
keuangan sehingga terbebas dari kesesatan pernahaman maksud
laporan keuangan
D. sebaiknya yang mengerti tentang akuntansi agar lebih cepat dan
mudah mernaharni laporan keuangan
4) Berikut ini yang bukan standar informasi menurut FASB adalah ....
A. relevan
B. tepat waktu
C. dapat dimengerti
D. sangat rinci
• EK51441 5/MCDUL. 6 6.51

..
5) Kesulitan daJam penggunaan informasi nonkuantitatif dalam penyaJ1an
informasi keuangan adalah pada masalah ....
A. pembobotan
8. standar pelaporan
C. jumlah inforrnasi
D. relevansi

6) Salah satu kriteria penerapan informasi parentesis adalah catatannya ....


A. tidak boleh panjang
8. boleh panjang sepanjang penting
C. harus pendek
D. menggunakan inisial

7) Laporan yang cocok untuk mengungkapkan jenis-jenis informasi


darnpak yang material dari penggunaan metode akuntansi yang berbeda
dengan lazim adalah ....
A. laporan auditor
B. laporan manajemen
C. parentesis
D. catatan kaki

8) Informasi yang tidak dapat disajikan secara memadai dalam tubuh suatu
laporan lebih tepat dituangkan melalui ....
A. parentesis
8. catatan kaki
C. laporan auditor
D. laporan manajemen

9) 8erikut ini yang bukan keunggulan utama catatan kaki adalah ....
A. menyajikan informasi nonkuantitatif sebagai bagian yang terpadu
dari laporan keuangan
8. mengungkapkan kualifikasi dan restriksi terhadap pos-pos yang
terdapat dalam laporan
C. cenderung sukar dibaca dan dipahami tanpa meneliti secara
mendalarn karena rnungkin diabaikan
D. mengungkapkan suatu jumlah rincian yang lebih banyak daripada
yang dapat disajikan dalam laporan
6. 52 TEDRI AKUNTANSI e

I 0) Kelemahan catatan kaki adalah ....


A. menyajikan informasi nonkuantitatif sebagai bagian yang terpadu
dari laporan keuangan
B. ,nengungkapkan kualifikasi dan restriksi terhadap pos-pos yang
terdapat dalam laporan
C. ,nenyajikan ,nateri kuantitatif ataupun deskriptif yang ,nempunyai
tingkat kepentingan sekunder
D. deskripsi tekstual lebih sukar digunakan dalam penga,nbilan
keputusan dan pada ikhtisar data kuantitatif dalam laporan

Cocokkanlah jawaban Anda dengan Kunci Jawaban Tes Forrnatif 2 yang


terdapat di bagian akhir modul ini. Hitunglah jawaban yang benar.
Kemudian, gunakan rumus berikut untuk mengetahui tingkat penguasaan
Anda terhadap materi Kegiatan Belajar 2.

Jumlah Jawaban yang Benar


Tingkat penguasaan = ----------- x I OOo/o
Jumlah Saal

Arti tingkat penguasaan: 90 - I 00% baik sekali


80 - 89% baik
70 - 79% - cukup
< 70% - kurang

Apabila mencapai tingkat penguasaan 80% atau lebih, Anda dapat


rneneruskan dengan Kegiatan Belajar 2. Bagus! Jika masih di bawah 80%,
Anda harus mengulangi materi Kegiatan Belajar I, terutama bagian yang
belum dikuasai.
• EK51441 5/MCDUL. 6 6.53

Kunci Jawaban Tes Format if

Tes Formatif I Tes Formatif Z


I) D I) A
2) c 2) B
3) D 3) C
4) A 4) D
5) A 5) A
6) B 6) A
7) A 7) A
8) B 8) B
9) D 9) C
10) B JO)A
6.54 TEDRI AKUNTANSI e

Oaf tar Pu st aka

Belkaoui, Ahmed Riahi. (2001). Teori Akuntansi. Edisi Keempat. Jakarta:


Salernba Empat,

Godfrey, Jayne et.al. (20 I 0). Accounting Theory. ?'" Edition. John Wiley &
Sons Australia.

Hendriksen. (2000). Accounting Theory. 9'" Edition.


MDDLIL 7

Akunt ansi Keperi I akuan


Amalia Kusuma Wardini, SE, MCom.
Dr. H. M3med 8.Jeb, SE, MS, AA.

\1 � PEND AH LIL LI AN _

rtv ada perkembangannya akuntansi berperan dalam menghasilkan


':it'informasi keuangan dan non keuangan yang digunakan oleh para
pemakainya dalam proses pengambilan keputusan bisnis. Tujuan informasi
tersebut adalah memberikan petunjuk dalam memilih tindakan yang terbaik
guna rnengalokasikan sumber daya yang langka pada aktivitas bisnis dan
ekonorni. Namun pemilihan dan penetapan suatu keputusan bisnis juga
melibatkan aspek-aspek keperilakuan dari para pengambil keputusan. Dengan
demikian akuntansi tidak dapat dilepaskan dari aspek perilaku manusia serta
kebutuhan organisasi akan infonnasi yang dihasilkan oleh akuntansi. Jadi
akuntansi bukanlah sesuatu yang bersifat statis melainkan bidang yang selalu
berkembang sepanjang waktu seiring dengan perkembangan lingkungannya
agar dapat memberikan informasi yang dibutuhkan oleh penggunanya. Oleh
karena itu akuntansi keperilakuan didefinisikan sebagai sub disipin ilmu
akuntansi yang melibatkan aspek-aspek keperilakuan manusia terkait dengan
proses pengambilan keputusan ekonomi.
Pada awal perkembangannya, akuntansi keperilakuan menekankan pada
aspek akuntansi manajerial, khususnya pada pembuatan anggaran yang
kernudian berkembang ke arah akuntansi keuangan, sistern inforrnasi
akuntansi dan audit. Ketika ilrnu keperilakuan merupakan bagian dari ilmu
sosial, ilmuwan keperilakuan terlibat dalam riset terhadap aspek teori
motivasi, kepuasan sosial maupun sikap. Agar dapat dianggap sebagai bagian
dari ilmu keperilakuan, suatu riset harus memenuhi dua kriteria dasar yakni
pertama, riset tersebut harus berkaitan dengan perilaku manusia yakni
rnengidentifikasi kebiasaan yang mendasari manusia dan konsekuensi yang
ditimbulkannya, dan kedua, rise! tersebut harus dilakukan secara ilmiah.
Riset akuntansi keperilakuan meliputi masalah yang berhubungan dengan:
7. 2 TEDRI AKUNTANSI e

I. Pengambilan keputusan dan pertirnbangan oleh akuntan dan auditor


2. Pengaruh dari fungsi akuntansi seperti partisipasi dalam penyusunan
anggaran, karakteristik sistern informasi dan fungsi audit terhadap
perilaku baik karyawan, manajer, investor rnaupun wajib pajak
3. Pengaruh hasil dari fungsi tersebut seperti inforrnasi akuntansi dan
penggunaan pertirnbangan dalam pengarnbilan keputusan.

Karena ilrnu keperilakuan merupakan bagian dari ilmu sosial, oleh


karenanya akuntansi keperilakuan merupakan bagian dari ilmu akuntansi dan
pengetahuan keperilakuan yang terkait dengan aspek-aspek teori rnotivasi,
kepuasan sosial maupun sikap. Para akuntan keperilakuan juga tidak terlepas
dari unsur-unsur dan teori-teori ini dalam menerapkan dan menghasilkan
hubungan dengan situasi yang ada. Akuntansi sosial dan akuntansi sumber
daya rnanusia muncul dibagian rnodul ini untuk mernperkaya khasanah kita
terhadap akuntansi keperilakuan. Akuntansi sosial telah rnenjadi salah satu
cabang ilmu akuntansi yang rnencoba untuk menguraikan dampak dari
berdirinya suatu eruitas bisnis, baik bagi lingkungan internal maupun bagi
lingkungan eksternalnya. Sedangkan akuntansi sumber daya rnanusia atau
akuntansi SDM dalarn hubungannya dengan akuntansi rnuncul disebabkan
karena kegagalan prinsip-prinsip ak:untansi dalam memberikan informasi
yang relevan kepada pihak manajemen dan investor, dengan rnemperlakukan
biaya-biaya surnber daya rnanusia sebagai beban (expense) pada periode
terjadinya. Dimensi akuntansi sosial dan akuntansi SDM masih banyak
menyimpan berbagai permasalahan dimana permasalahan yang belum
terpecahkan tersebut menjadikan bidang ini sangat menarik untuk diteliti dan
ditelusuri.
Setelah mernpelajari Modul 7 ini diharapkan Anda mampu menjelaskan
akuntansi keperilakuan, akuntansi sosial dan akuntansi surnber daya manusia.

Secara lebih khusus diharapkan Anda rnarnpu rnenjelaskan pada:


Kegiatan Belajar I
I. pengertian ilrnu keperilakuan dan akuntansi keperilakuan
2. kontribusi berbagai disiplin ilrnu terhadap akuntansi keperilakuan dan
ruang lingkup akuntansi keperilakuan.
3. Landasan teori dan pendekatan akuntansi keperilakuan
• EK51441 5/MCDUL. 7 7.3

Kegiatan Belajar 2
I. pengertian, tujuan dan ruang lingkup akuntansi sosial
2. pelaporan dan pengguna akuntansi sosial
3 pengukuran kinerja sosial dan eksternalitas

Kegiatan Belajar 3
I. pengertian dan perkembangan akuntansi sumber daya manusia
2. metode rnengukur biaya dan nilai aset manusia
7.4 TEDRI AKUNTANSI e

KEGIATAN BELA.JAR 1

Akuntansi Keperilakuan

A. AKUNTANSI DAN KEPERILAKUAN

Ilmu keperilakuan menurut American Accounting Association's


Conunittees berdasarkan pada behavioral science content of the accounting
curriculum mencakup bidang riset apapun yang mempelajari, baik rnelalui
metode eksperimentasi maupun observasi, perilaku manusia dalam
lingkungan fisik maupun sosial. Agar dapat dianggap sebagai bagian dari
ilmu keperilakuan, riset tersebut harus memenuhi dua kriteria dasar, yakni:
I. riser harus berkaitan dengan perilaku manusia, dimana tujuan utama
perilaku manusia adalah mengidentifikasi kebiasaan yang rnendasari
rnanusia dan konsekuensi yang ditimbulkannya.
2. riset harus dilakukan secara ilmiah, dimana ada upaya sistematis untuk
menggambarkan, menghubungkan, menjelaskan dengan demikian dapat
memprediksi fenomena, yaitu kebiasaan yang dapat diobservasi.

Tujuan ilmu keperilakuan adalah untuk memahami, menjelaskan, dan


memprediksi perilaku manusia sampai pada generalisasi perilak:u manusia,
yang didukung oleh bukti-bukti ernpiris yang dikumpulkan melalui prosedur
yang terbuka. Berelson dan Steiner berpendapat bahwa keperilakuan dapat
didefinisikan sebagai suatu riset ilrniah yang berhadapan langsung dengan
perilaku manusia. Dari definisi ini dapat dikatkan bahwa permasalahan inti
dari ilmu keperilakuan adalah riset ilmiah (scientific research) dan perilaku
manusia (human behavior).
Ilmu akuntansi sendiri merupakan ilmu yang berkernbang seiring dengan
berkembangan bisnis. Dalam perkembangannya akuntansi berperan
menghasilkan informasi keuangan maupun non-keuangan yang digunakan
oleh para pernakainya dalam proses pengambilan keputusan bisnis. Adapun
tujuan informasi keuangan adalah untuk memberikan petunjuk dalam
• EK51441 5/MCDUL. 7 7.5

rnemilih tindakan yang terbaik guna mengalokasikan sumber daya yang


Jangka pada aktivitas bisnis dan ekonorni. Namun pemilihan dan penentapan
suatu keputusan bisnis juga melibatkan aspek-aspek keperilakuan dari para
pengambil keputusan. Oleh karenanya akuntansi tidak dapat dilepaskan dari
aspek perilaku manusia serta kebutuhan organisasi akan informasi yang dapat
dihasillkan. Jadi akuntansi bersifat dinamis dan berkernbang sepanjang waktu
seiring dengan perkernbangan lingkungannya agar dapat memberikan
informasi yang dibutuhkan oleh penggunanya. Sehingga akuntansi
keperilakuan dapat didefinisikan sebagai subdisiplin ilmu akuntansi yang
melibatkan aspek-aspek keperilakuan manusia terkait dengan proses
pengambilan keputusan ekonomi. (Lubis, 2010). Definisi tersebut
menunjukkan adanya aspek keperilakuan pada akuntansi baik dari pihak
penyusun inforrnasi maupun pihak pemakai informasi akuntansi. Penyusun
informasi akuntansi memainkan peranan penting dalarn mendukung kegiatan
operasional suatu organisasi karena hasil kerja mereka berakibat pada kinerja
organisasi. Untuk itu, motivasi dan perilaku dari pelaksana sistem informasi
akuntansi rnenjadi aspek penting dari suatu sistem informasi akuntansi. Disisi
lain, pihak pengguna inforrnasi keuangan juga mernpengaruhi tindakan
pengambilan keputusan organisasi. Pengguna internal, manajemen
perusahaan, dimaksudkan untuk rnelakukan serangkaian evaluasi kinerja.
Sedangkan pengguna eksternal, para stakeholders, menggunakan laporan
keuangan dengan cara yang sama dengan pihak internal hanya saja pengguna
internal lebih fokus pada jumlah investasi yang mereka tanamkan. Disinilah
peran perilaku pengguna eksternal yang dapat mernaksa para akuntan untuk
memperhatikan dan rnemperbaiki akuntansi agar dapat digunakan secara
optimal oleh pengguna eksternal.
Peningkatan ekonomi dapat digunakan sebagai dasar dalam mernilih
inforrnasi yang relevan terhadap pengambilan keputusan. Saal ini mernang
ketrampilan maternatis telah berperan dalam menganalisis permasalahan
yang kompleks. Namun meskipun dengan kecanggihan alat dan prosedur
akuntansi yang ada, informasi yang tersedia pada dasarnya bukanJah tujuan
akhir. Kesempurnaan teknis tidak pernah marnpu mencegah orang untuk
menyadari bahwa tujuan akhir jasa akuntansi organisasi bukan sekedar teknik
yang didasarkan pada efektivitas dari pelaksanaan prosedur akuntansi, tetapi
juga tergantung bagaimana perilaku manusia dalam organisasi baik sebagai
penyusun maupun pengguna, dipengaruhi oleh informasi yang dihasilkannya.
7.6 TEDRI AKUNTANSI e

Sebagaimana dijelaskan diawal modul tadi, akuntansi keperilakuan


,nenghubungkan antara keperilakuan manusia dengan akuntansi. Pertanyaan
yang penting untuk diteliti adalah bagaimana pengaruh yang ditirnbulkan dari
suatu proses akuntansi ketika perilaku manusia disatukan dan bagaimana
keperilakuan dapat rnempengaruhi perubahan atas cara dan prosedur
akuntansi yang digunakan Jebih efektif untuk mernbantu stakeholders
mencapai tujuannya. Akuntansi keperilakuan diterapkan dengan praktis
menggunakan riset ilmu keperilakuan untuk menjelaskan dan memprediksi
perilaku rnanusia.

B. KONTRIBUSI DISIPLIN ILMU LAIN DALAM AKUNTANSI

Akuntansi selalu menggunakan konsep, prinsip dan pendekatan dari


disiplin ilmu lain untuk meningkatkan kegunaannya. Sebagai contoh, selain
keperilakuan akuntansi juga meaggunakan ilmu maternatika, ekonorni,
statistik dan informasi teknik. Ilmu akuntansi keperilakuan dibangun
berdasarkan kontribusi dari sejurnlah disiplin ilmu keperilakuan seperti
psikologi dan sosiologi. Gambar 7.1 berikut ini menunjukkan beberapa
disiplin ilmu yang mernpengaruhi ilmu akuntansi keperilakuan.
• EK51441 5/MCDUL. 7 7.7

llmu Kontrlbusi Unit Output


Keperilakuan Anallsls

Pembelajaran
Motivasi
lnd1vidu
Emo,;
Perseps!
Pelatihan
Psikoiogi .... Efektivitas kepemimpinan
Kepuasan kelja
H lnd!Vidu
Pengamb:lan keputusan
Pen!talan kinerja
Pengukuran sikap
Pem�ihan k.aryawan
Oesain kerja
Tekanan kerja

Oinamika kelompok
nm kerja
Komunikasi
Kekuasaan
Konfllk Studl tef'hadap
Peritaku antar kelompok Akuntansi
Kelompok
5o,;o1og; keperilakuan
Teori organisasi formal
\ Teknologi organisasi
Perubahan Ofganisasi
Budaya organlsasl

Perubahan perilaku
Perubahan sikap
Komunikasi
Psikologi Sosial .... Proses kelompoi< Sistem organisasi
Pengamb:lan keputusan
kelompok

Nilal komparaUf
Anlropdog; ... Sikap komparatif
Analisis lintas budaya

Budaya organlsasi
Lmgkungan organisasi

Konflik
llmu Politik .... Politik organlsaslonal
Kekuasaan
7.8 TEDRI AKUNTANSI e

Gambar 7.1
Beberapa disiplin llmu yang berkaitan dengan Akuntansi Keperilakuan
Psikologi merupakan ilmu pengetahuan yang berusaha mengukur,
menjelaskan dan terkadang merubah perilaku manusia. Para psikolog
mempelajari dan berupaya rnernahami perilaku individual dan menyumbang
pemikiran tentang perilaku organisasi. Sosiologi adalah ilmu pengetahuan
tentang sifat masyarakat, perilaku masyarakat dan perkembangan masyarakat
yang mempelajari pengaruhnya terhadap kehidupan manusia. Sebagai sebuah
ilmu, sosiologi merupakan pengetahuan kernasyarakatan yang tersusun dari
hasil-hasil pemikiran ilrniah dan dapat dikendalikan secara kritis oleh orang
lain atau masyarakat umum. Kedua bidang ilmu psikologi dan sosiologi
kemudian membentuk cabang ilmu psikologi sosial yang rnerupakan ilmu
yang rnempelajari interaksi, perilaku dan kepribadian manusia dalam konteks
budaya dan struktur sosial di masyarakat. Cabang ilmu lain yang juga sangat
dekat adalah antropologi yang mempelajari manusia sebagai mahluk biologis
dan rnahluk sosial - dan ilmu politik yang membahas teori dan praktik politik
serta deskripsi dan analisis terhadap sistem politik, perilaku politik, alokasi
dan transfer kekuasaan dalam pengambilan keputusan dan kebijakan publik.

Dengan demikian bahwa dimensi akuntansi keperilakuan sangat luas


selain berkaitan dengan perilaku manusia juga dengan desain, konstruksi,
serta penggunaan suatu sistem infonnasi akuntansi yang efisien. Dengan
mernpertimbangkan hubungan antara perilaku manusia dan sistem akuntansi,
akuntansi keperilakuan mencerminkan dimensi sosial dan budaya dalam
organisasi. Oleh karenanya dapat dikatakan bahwa lingkup akuntansi
keperilakuan antara lain:
I. Aplikasi dari konsep ilmu keperilkuan terhadap desain dan konstruksi
sistem akuntansi
2. Studi reaksi manusia terhadap format dan isi laporan akuntansi
3. Cara dimana informasi diproses untuk membantu pengarnbilan
keputusan
• EK51441 5/MCDUL. 7 7.9

4. Pengernbangan teknik pelaporan yang dapat mengkornunikasikan


perilaku para pemakai data
5. Pengernbangan strategi untuk mernotivasi dan mempengaruhi perilaku,
cita-cita serta tujuan dari orang-orang yang menjalankan organisasi.

Menurut Lubis (2010) secara umurn, lingkup dari akuntansi keperilakuan


dapat dibagi rnenjadi tiga bidang besar yakni:
I. Pengaruh perilaku manusia berdasarkan desain, konstruksi dan
penggunaan sistern akuntansi. Bidang ini berkaitan dengan sikap
manajernen yang mernpengaruhi sifat dasar pengendalian akuntansi yang
digunakan dalarn organisasi.
2. Pengaruh sistem akuntansi terhadap perilaku manusia. Bidang akuntansi
keperilakuan 1n1 berkenaan dengan bagaimana sistem akuntansi
mempengaruhi motivasi, produktivitas, pengambilan keputusan,
kepuasan kerja serta kerjasama.
3. Metode untuk rnernprediksi dan strategi untuk mengubah perilaku
manusia. Bidang ini berhubungan dengan cara sistem akuntansi
digunakan sehingga mcmpengaruhi perilaku.

C. LANDASAN TEORI, PENDEKATAN DAN KONSEP

Teori akuntansi keperilakuan dikembangkan dari riset ernpiris terhadap


perilaku manusia dalam organisasi. Ruang Iingkup riset di bidang akuntansi
keperilakuan sangat luas tidak hanya akuntansi manajernen, tetapi juga
menyangkut etika, audit, sistern informasi akuntansi dan akuntansi keuangan.
Pada awalnya desain riset di bidang akuntansi manajemen hanya
berfokus pada masalah perhitungan harga pokok produk. Sejalan dengan
perkembangan teknologi produksi, pennasalahan riset rneluas rnenyangkut
bdang penyusunan anggaran, akuntansi pertanggungjawaban dan rnasalah
harga transfer. Meskipun demikian, berbagai riset masih bersifat normatif
karena hanya mengangkat permasalahan mengenai desain pengendalian
manajemen, serta perilaku manusia serta kondisi lingkungan organisasi.
Sejak Argyris menerbitkan risetnya tahun 1952, riset akuntansi rnanajemen
rnengalami perkernbangan yang signifikan dengan dirnulainya upaya
menghubungkan desain sistem pengendalian manajemen dengan perilaku
rnanusia. Sejak itu desain riset lebih bersifat deskriptif dan diharapkan lebih
7.10 TEDRI AKUNTANSI e

dapat rnengga,nbarkan kondisi yang nyata dihadapi oleh para pelaku


organisasi. Saat itu Argyris menguji peranan informasi akuntansi
menggunakan reliance accounting performance measure (RAPM) sebagai
alat untuk mencari jawaban atas dugaan bahwa infonnasi akuntansi yang
digunakan oleh suatu perusahaan mempunyai pengaruh negatif terhadap
karyawannya. Riset Argyris rneyimpulkan bahwa RAPM dapat ,nenirnbulkan
darnpak negatif yang rnenyebabkan rnunculnya perilaku disfungsional seperti
ketegangan, dendam, curiga, khawatir dan kurang percaya diri. Hasil riset
Argyris tidak rnernperoleh tanggapan selama dua dekade sampai ketika
Hopwood dalarn penelitiannya tahun 1972 meneliti apakah perilaku negatif
para manajer rnerupakan konsekuensi dari penggunaan infonnasi akuntansi
dalam penilaian kinerja atau akibat ketidaksempurnaan sistem akuntansi
ataukah tergantung dari cara yang tepat dalam menggunakan informasi
akuntansi. Hasil riset Hopwood bahwa ketegangan bawahan akan sernakin
rneningkat dengan gaya keterbatasan laba - bertolak belakang dengan riset
yang dihasilkan Otley ( 1978) bahwa kinerja rnanajer akan sernakin
meningkat dengan gaya keterbatasan laba. Dari penelitian yang bertolak
belakang ini mengundang banyak peneliti untuk rnelakukan riset lcbih lanjut
dan teori kontinjensi (contingency theory) dalam riset akuntansi mulai
digunakan.

��

-- ---""'
----�
LATI HAN

Untuk memperdalam pemahaman Anda mengenai maten di atas,


kerjakanlah latihan berikut!

Jelaskan persamaan dan perbedaan ilmu keperilakuan dan akuntansi


keperilakuan !

Petunjuk jawaban !atihan

Ilrnu keperilakuan rnernpunyai kaitan dengan penjelasan dan prediksi


keperilakuan rnanusia. Akuntansi keperilakuan rnenghubungkan antara
keperilakuan rnanusia dengan akuntansi. Ilmu keperilakuan rnerupakan
bagian dari ilmu sosial sedangkan akuntansi keperilakuan merupakan bagian
• EK51441 5/MCDUL. 7 7. 11

dari ilmu akuntansi dan pengetahuan keperilakuan. Akuntansi keperilakuan


diterapkan dengan praktis menggunakan riset ilmu keperilakuan untuk
menjelaskan dan memprediksi perilaku manusia. Namun terdapat perbedaan
penting antara ilmu keperilakuan dan akuntansi keperilakuan dalam
hubungannya dengan sasaran hasil, fokus,pendidikan, keahlian dan fungsi
masing-rnasing. Akuntansi adalah sebuah profesi dan menjadi akuntan berarti
dilatih untuk berfik.ir dan bertindak secara profesional. Sedangkan ilrnuwan
keperilakuan mendapatkan seluruh pengalamannya bukan dari pelatihan
melainkan dari pengamatan mereka terhadap perilaku manusia,

Akuntansi keperilakuan merupakan bagian dari ilmu akuntansi yang


semain berkembang dalam kurun waktu 25 tahun belakangan ini. Pada
awal perkembangannya akuntansi keperilakuan rnenekankan pada aspek
akuntansi rnanajernen khususnya pada pembuatan anggaran namun
domain 1n1 terus berkembang. llmu pengetahuan keperilakuan
mempunyai kaitan dengan penjelasan dan prediksi mengenai
keperilakuan ,nanusia dan akuntansi keperilakuan menghubungkan
antara keperilakuan manusia dan akuntansi. Manusia bekerja dengan
dibatasi oleh organisasi dan perilakunya dipengaruhi oleh banyak faktor.
Tujuan ilmu keperilakuan adalah untuk memahami, menjelaskan, dan
rnemprediksi perilaku manusia sampai pada generalisasi perilaku
manusia, yang didukung oleh bukti-bukti empiris yang dikumpulkan
melalui prosedur yang terbuka. Teori akuntansi keperilakuan
dikembangkan dari riset empiris terhadap perilaku manusia dalam
organisasi. akuntansi keperilakuan tnenghubungkan antara keperilakuan
manusia dengan akuntansi. Pertanyaan yang penting untuk diteliti adalah
bagaimana pengaruh yang ditimbulkan dari suatu proses akuntansi ketika
perilaku manusia disatukan dan bagaimana keperilakuan dapat
rnempengaruhi perubahan atas cara dan prosedur akuntansi yang
digunakan Jebih efektif untuk mernbantu stakeholders mencapai
tujuannya. Akuntansi keperilakuan diterapkan dengan praktis
menggunakan riset ilmu keperilakuan untuk menjelaskan dan
memprediksi perilaku manusia.

�I
-

� _ TES FORMAT IF 1 _

Pilihlah satujawaban yang paling tepat!


7.12 TEDRI AKUNTANSI e

I) Tujuan ilmu keperilakuan adalah untuk ... ,


A. memaharni rnenjelaskan perilaku manusia
B. mernprediksi perilaku manusia sampai pada gcneralisasi perilaku
.
manusia
C. rnernprediksi perilaku manusia yang didukung oleh bukti-bukti
empiris yang dikumpulkan melalui prosedur yang terbuka
D. semua jawaban benar

2) Riset ilmu keperilakuan harus memenuhi kriteria dasar, yakni ...


A. riset dapat mengidentifikasi kebiasaan yang mendasari manusia dan
konsekuensi yang ditimbulkannya.
B. riser harus dilakukan secara ilmiah
C. riset harus berkaitan dengan perilaku manusia
D. semua jawaban benar

3) Mernberikan perunjuk dalam memilih tindakan yang terbaik guna


mengalokasikan sumber daya yang langka pada aktivitas bisnis dan
ekonorni merupakan ...
A. tujuan informasi keuangan
B. manfaat informasi keuangan
C. hakikat akuntansi sumber daya manusia
D. tujuan akuntansi sumber daya manusia

4) Akuntansi keperilakuan dapat didefinisikan sebagai subdisiplin ilmu


akuntansi yang rnelibatkan .....
A. perilaku akuntan dalam menghasilkan suatu informasi keuangan
B. aspek-aspek keperilakuan manusia terkait dengan proses
pengambilan keputusan ekonomi
C. perilaku auditor dalam rnenghasilkan laporan pemeriksaan yang
valid dan reliabel
D. semua jawaban benar

5) Lingkup akuntansi keperilakuan antara lain ...


A. aplikasi dari konsep ilrnu keperilakuan terhadap desain dan
konstruksi sistem akuntansi
B. studi reaksi manusia terhadap format dan isi laporan akuntansi
• EK51441 5/MCDUL. 7 7.13

C. cara dimana informasi diproses untuk mernbantu pengambilan


keputusan
D. semua jawaban benar

6) Cabang ilmu pengetahuan yang rnempelajari tentang sifat masyarakat,


perilaku masyarakat dan perkernbangan masyarakat dan pengaruhnya
terhadap kehidupan manusia adalah ...
A. psikologi
B. sosiologi
C. antropologi
D. akuntansi keperilakuan

7) Menurut Lu bis (20 I 0) secara umum, lingkup dari akuntansi keperilakuan


dapat dibagi menjadi tiga bidang besar yakni ..
A. Pengaruh perilaku manusia berdasarkan desain, konstruksi dan
penggunaan sistem akuntansi.
B. Pengaruh sistem akuntansi terhadap perilaku manusia
C. Metode untuk rnernprediksi dan strategi untuk mengubah perilaku
manusia
D. semua jawaban benar

8) Teori akuntansi keperilakuan dikembangkan dari riset ernpiris terhadap


perilaku manusia dalam organisasi. Ruang lingkup riset di bidang
akuntansi keperilakuan mencakup bidang:
I. akuntansi manajemen
2. etika dan audit
3. sistern informasi akuntansi
4. akuntansi keuangan ....
Jawaban yang tepat untuk pernyataan tersebut adalah ...
A. 1-2-3-4 benar
B. 1-3-4 benar
C. I -2-3 benar
D. 2-3-4 benar

9) Riset akuntansi manajernen mengalarni perkembangan yang signifikan


Sejak Argyris menerbitkan risetnya tahun 1952 dengan menghubungkan
desain sistem pengendalian manajemen dengan perilaku manusia. Saat
7.14 TEDRI AKUNTANSI e

itu Argyris menguji peranan informasi akuntansi menggunakan reliance


accounting performance ,neasure (RAPM) sebagai alat untuk ...
A. mengukur kinerja sumber daya rnanusia dibidang akutansi
B. mengukur validitas dan reliabilitas suatu rnetode akuntansi
C. mencari jawaban atas dugaan bahwa informasi akuntansi yang
digunakan oleh suaru perusahaan mempunyai pengaruh negatif
terhadap karyawannya
D. mencari jawaban atas dugaan bahwa informasi akuntansi yang
digunakan oleh suatu perusahaan mernpunyai pengaruh positif
terhadap karyawannya

I 0) Sal ah satu hasil riser tnengenai teori kontinjensi (contingency theory)


yang menyatakan bahwa bahwa kinerja manajer akan sernakin
meningkat dengan gaya keterbatasan Jaba dilakukan oleh ....
A. Hopwood
B. Otley
C. Argyris
D. tidak ada jawaban yang benar

Cocokkanlah jawaban Anda dengan Kunci Jawaban Tes Formatif I yang


terdapat di bagian akhir modul ini. Hitunglah jawaban yang benar.
Kernudian, gunakan rumus berikut untuk mengetahui tingkat penguasaan
Anda terhadap materi Kegiatan Belajar l.

Jurnlah Jawaban yang Benar


Tingkat penguasaan = ---------- x IOOo/o
Jumlah Soal

Arti tingkat penguasaan: 90 - 100% - baik sekali


80 - 89% - baik
70 - 79% - cukup
< 70% - kurang

Apabila mencapai tingkat penguasaan 80% atau lebih, Anda dapat


melanjutkan ke modul selanjutnya. Selamat! Jika masih di bawah 80%, Anda
harus mengulangi materi Kegiatan Belajar I, terutama bagian yang belum
dikuasai.
• EK51441 5/MCDUL. 7 7. 15

KEGIATAN BELAJAR 2

Akuntansi Sosial

rfr, ada dasarnya ada lima perbedaan perubahan lingkungan masa lalu dan
'i' masa kini yaitu:
I. perubahan Jingkungan rnasa lampau berjalan sangat lambat;
2. kerusakan lingkungan akhir-akhir ini bersifat global, rnelewati batas
negara;
3. kerusakan lingkungan masa kini telah menjangkau batas-batas generasi
dan merugikan generasi rnendatang;
4. banyak kerusakan lingkungan sekarang bersifat tidak dapat dipulihkan
kembali;
5. masalah lingkungan tidak lagi terbatas dalam masalah ekologi yang
ditangani secara ilmiah belaka (Salim dalam Roziqin, 1998: 17).

Surna T. Djajadiningrat (1997:2) berpendapat "dari sudut pandang


ekonomi, masalah lingkungan timbul karena ada eksternalitas, yaitu tidak
dimasuk.kannya biaya lingkungan ke dalam biaya produksi sehingga
mengakibatkan kerugian bagi orang atau pihak lain". Timbulnya eksternalitas
mengakibatkan kegagalan pasar untuk menyeirnbangkan permintaan
(de111a11d) dan persediaan (supply) sumber daya alam dan lingkungan hidup.
Akibatnya tirnbul inefisiensi dalam alokasi sumber daya a lam dan lingkungan
7.16 TEDRI AKUNTANSI e

hidup. Eksternalitas tersebut seharusnya diinternalisasi dengan biaya yang


Jainnya sehingga dampak negatif yang terjadi tidak perlu merugikan pihak
Jain. Skema untuk menginternalisasi eksternalitas disajikan pada Gambar 7.2
berikut ini.

Transaksi

�-�-��-. �--ce
. - · - · - · • kondisi sekarang
r-----• kondisl yang diharapkan
.-------- Bia ya

Bisa Dnrkur Sulit D1ukur

.
Masuk ke dalam
laporan Eksternalltas
keuangan

Pemenntah Produsen

Pajak Konsumen Braya Operas.

Harga Pokok
• EK51441 5/MCDUL. 7 7. 17

Gambar 7.2
S<ema lnternalisasi

Berdasarkan skema internalisasi pada Garnbar 9.1 untuk biaya eksternal


dapat dibebankan melalui tiga alternatif, yaitu:
I. kepada produsen, melalui beban operasi;
2. kepada konsumen, melalui harga pokok barang yang dijual sehingga
konsumen yang harus menanggung biaya eksternal;
3. kepada pemerintah, melalui pajak dengan cara memberikan keringanan
pajak bagi perusahaan yang mernberikan dampak positif dan
membebankan pajak yang besar kepada perusahaan yang memberikan
dampak negati f.

Heard dan Boice ( 1981) berpendapat bahwa sebelumnya masyarakat


mernandang perusahaan hanya bertanggung jawab dalam penyediaan barang
dan jasa, lapangan kerja, dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
Namun, tuntutan masyarakat telah berubah drastis, ketika lingkungan hidup
semakin rusak dan tidak sehat, sumber-surnber alam semakin berkurang,
bumi sernakin panas dan padat, serta pembagian pendapatan semakin
timpang. Pada saat ini masyarakat rnenuntut masalah kerusakan lingkungan
yang diakibatkan perusahaan harus menjadi tanggung jawab perusahaan,
bukan tanggung jawab masyarakat sehingga harus dipertimbangkan dalam
setiap pengarnbilan keputusan.
Akuntansi keuangan konvensional yang selarna ini dipergunakan hanya
menekankan pada pengukuran konsekuensi ekonomi dari transaksi antara dua
atau lebih satuan ekonomi yang bisa diukur, sedangkan untuk yang sulit
diukur konsekuensi interaksi perusahaan dengan lingkungannya tidak
diperhitungkan. Akibatnya penyajian di dalam laporan keuangan yang
dihasilkan dari akuntansi konvensional tidak mencerminkan yang
sebenarnya. Untuk mengatasi masalah konsekuensi interaksi perusahaan
dengan lingkungannya yang tidak terakomodasi dalam akuntansi
konvensional tersebut diharapkan dapat ditampung dalarn akuntansi sosial.
7.18 TEDRI AKUNTANSI e

A. PENGERTIAN AKUNTANSI SOSIAL

Akuntansi tidak memberikan penilaian terhadap kesejahteraan sosial,


namun karena akuntansi memiliki dampak sosiologis yang luas maka laporan
yang dihasilkan oleh akuntansi harus mencakup informasi yang diperlukan
bagi pertimbangan kesejahteraan sosial ( welfare judgement). Akuntansi sosial
merupakan penerapan pendekatan sosiologis yang ditujukan untuk
mendorong perusahaan yang berfungsi dalam sistem pasar besar untuk
mempertanggungjawabkan dampak kegiatannya pada lingkungan, melalui
pengukuran internalisasi dan pengungkapan dampak sosial dalam laporan
akuntansinya. Teori akuntansi sosial harus mempunyai pernyataan tujuan
(objective statement), seperangkat konsep yang relevan, metode pengukuran,
serta struktur pelaporan informasi kepada pihak-pihak yang berkepentingan.
Definisi akuntansi sosial yang digunakan dalam berbagai literatur sampai
saat ini ada beberapa. Belkaoui (1981) menggunakan istilah socio-economics
accounting, yang mendefinisikan sebagai proses yang bertujuan untuk
rnengukur dan mengungkapkan mengenai perubahan keadaan perusahaan dan
lingkungan sosial. Linowes ( 1973) menyatakan socio-economic accounting
merupakan aplikasi ilmu akuntansi dalarn bidang sosial yang rneliputi
sosiologi, ilmu politik, dan ekonomi, serta didefinisikan sebagai pengukuran
dan analisis mengenai sosial dan konsekuensi kebijakan ekonomi pemerintah
dan aktivitas bisnis pada sektor publik. Akuntansi sosial adalah pengukuran
dan pelaporan, internal atau eksternal yang menginfonnasikan pengaruh
kepedulian perusahaan terhadap kegiatan masyarakat (Estes, 1976).

Berbagai definisi yang diuraikan di atas merniliki beberapa persamaan


karakteristik sebagai berikut.
I. Penilaian darnpak sosial aktivitas organisasi perusahaan.
2. Pengukuran efektivitas program-program sosial perusahaan.
3. Pelaporan pertanggungjawaban sosial perusahaan.
4. Sistem informasi untuk menilai kinerja sosial dan ekonomi perusahaan
secara menyeluruh.

B. TUJUAN AKUNTANSI SOSIAL


• EK51441 5/MCDUL. 7 7. 19

Perkembangan filosofi manajemen yang menyangkut tanggung jawab


telah berkernbang paling tidak melalui tiga tahap, yaitu tahap pandangan
rnanajernen klasik, tahap manajernen pertengahan, dan tahap pandangan
manajemen modern (Glutier dan Underdown: 1986). Tahapan pandangan
manajemen klasik yang muncul pada abad ke-19 yang dipelopori oleh
Friedman yang terkenal dengan ungkapan "Dalam tahap ini perusahaan
hanyalah berusaha dalam kapasitasnya untuk memenuhi pasar dan berusaha
setinggi mungkin mencapai tingkat laba yang akan memuaskan para
perniliknya". Pandangan pada tahap ini sama sekali tidak memperhatikan
adanya dampak sosial dari kegiatan perusahaan dan mengabaikan usaha
untuk mengatasi adanya dampak sosial (Friedman dalam Glutier dan
Underdown: 1986). Pertanggungjawaban sosial perusahaan dapat juga di Ii hat
dari titik pandang, yaitu:
I. konseptual;
2. internal;
3. dampaknya atas laba (Steiner: 1972).

Tcrnyata tidak sernua para ahli hanya rnemperhatikan kepentingan


pribadinya, kelas, atau bangsanya saja, seperti seolah-olah melihat dari
kemajuan teknologi belakangan 1111, perlombaan senjata, perebutan
kekuasaan, pengaruh, dan lain-lain. Akuntansi juga sering dianggap berbau
kapitalis, elite, bahkan dituduh sebagai niytos oleh pengikut-pengikut
Marxisme, terus memperkaya diri dengan melengkapi atributnya dengan
aspek-aspek lain yang sebelumnya tidak pernah diperhatikan. Hal ini
tergarnbar dari rnunculnya bidang Socio Economic Accounting yang
menyoroti aspek kesejahteraan sosial dalam kaitannya dengan kegiatan
pernerintahan dan perusahaan. Bidang ini terasa penting bagi semua pihak,
tidak terkecuali di Indonesia bukan saja karena Indonesia sebagai negara
socialist religious (walaupun akhir-akhir ini istiiah ini tidak popuier lagi),
tetapi juga karena banyaknya kegiatan pemerintah maupun perusahaan yang
justru menghasilkan penyakit social, seperti kerusakan ekosistem, polusi,
kriminal, rnonopoli, keterbelakangan desa, meningkatnya utang, diskrirninasi,
dan lain-Iain. Socio Economic Accounting (SEA) mengidentifikasi,
mengukur, menilai, melaporkan aspek-aspek itu dengan tujuan untuk
memelihara dan meningkatkan kualitas hidup rnasyarakat.
7.20 TEDRI AKUNTANSI e

Akuntansi sosial bertujuan untuk mengukur dan ,nengungkapkan social


benefit dan social cost yang ditimbulkan oleh kegiatan-kegiatan perusahaan
tersebut kepada masyarakat. Secara lebih tepat dapat dikatakan bahwa tujuan
akuntansi sosial ini adalah untuk meng-interna/ize social cost dan social
benefit sehingga hasil yang lebih relevan dapat ditentukan. Hasil ini adalah
social economic profit perusahaan, sedangkan akuntansi konvensional yang
selama ini dikenal, secara kuantitatif belurn rnemperhitungkan darnpak sosial
tersebut, tetapi baru memfokuskan pada hasil interaksi antara satu atau lebih
kesatuan ekonomi, sedangkan interaksi antara perusahaan dengan lingkungan
sosialnya belum tampak kalau tidak dapat dikatakan diabaikan.
Pada dekade Tahun 1975-an akuntansi sosial ,nenjadi isu baru yang
membahas pencatatan setiap transaksi keuangan perusahaan yang
mempengaruhi lingkungan masyarakat. Apabila perusahaan tidak
memperhatikan seluruh faktor yang mengelilinginya mulai dari karyawan,
konsumen, lingkungan, dan sumber daya alarn dalam satu kesatuan yang
saling mendukung sebagai suatu sistem maka selanjutnya akan mengakhiri
eksistensi perusahaan itu sendiri (Marbun, 1991 :82). Bia ya yang berkaitan
dengan kemasyarakatan tersebut disebut biaya sosial (Estes, 1976:3). Untuk
rnempertajam pengertian biaya sosial tersebut Ramanathan ( 1976) melihat
dari segi pencatatannya. Ramanathan ( 1976) berpendapat bahwa tujuan
akuntansi sosial adalah untuk membantu menilai sampai sejauh mana
perusahaan memenuhi kontrak sosialnya. Melalui media akuntansi sosial ini,
tujuan tersebut akan dapat diraih dengan memberikan pemandangan atas
dampak kegiatan suatu perusahaan terhadap masyarakat sehingga pendapat
Ramanathan tersebut dikenal dengan narna teori kontrak sosial.
Sernula masyarakat menuntut perusahaan untuk menghasilkan produk
sebagai kebutuhannya, tetapi sekarang masyarakat menuntut agar perusahaan
bertanggung jawab terhadap masyarakat melalui kepedulian terhadap
masalah sosial. Artinya hak dan kewajiban perusahaan adalah sama, seperti
layaknya penduduk sebagai bagian dari masyarakat yang diharapkan menjadi
penduduk yang memiliki tanggung jawab sosial bukan perusak. (Ingram,
1978) berpendapat bahwa "kepedulian perusahaan terhadap masyarakat harus
diungkapkan berupa laporan tanggung jawab sosial yang ternyata dapat
berdampak terhadap kemajuan perusahaan itu sendiri".

C. RUANG LINGKUP AKUNTANSI SOSIAL


• EK51441 5/MCDUL. 7 7.21

Ruang lingkup socio-economic accounting mencakup akuntansi bagi


dampak sosial pada tingkat mikro dan makro. Micrisocio-economic
accounting ditujukan untuk mengukur dalam melaporkan dampak perilaku
perusahaan terhadap lingkungan. Macrosocio-economic accounting,
mencakup evaluasi, pengukuran, dan pengungkapan kinerja sosial secara
makro.
Teknologi sistem perekonornian akan memaksakan struktur dalam
masyarakat yang bukan saja menentukan kegiatan-kegiatan ekonomi, tetapi
juga mempengaruhi hubungan-hubungan kemasyarakatan dan kemakrnuran.
Oleh karena itu, ukuran yang membatasi diri pada konsekuensi-konsekuensi
sebenarnya tidak memadai kalau dampak sosialnya diabaikan. Perusahaan
dalam melaksanakan kegiatan operasinya secara langsung maupun tidak
langsung harus rnau berinteraksi dengan lingkungan sosialnya.
Meskipun terdapat perbedaan dalarn istilah dan definisi yang diberikan
untuk bidang akuntansi yang menggambarkan keterlibatan perusahaan
dengan tanggung jawab terhadap kondisi lingkungan sosialnya, namun pada
dasarnya definisi yang diberikan mengenai bidang akuntansi ini merniliki
persamaan dalam karakteristiknya sebagaimana pendapat Parker dalam
Nelmark yang dikutip Usmansyah yang ,nengatakan sebagai berikut.
I. Menilai dampak sosial dari kegiatan-kegiatan perusahaan.
2. Mengukur efektivitas dari program perusahaan yang bersifat social.
3. Melaporkan sarnpai seberapa jauh perusahaan memenuhi tanggung
jawab sosialnya.
4. Sistem informasi eksternal dan internal yang memungkinkan penilaian
menyelurtuh terhadap surnber-sumbcr daya perusahaan dan dampaknya
(baik sosial maupun ekonorni) ( Usmansyah: 1989).

Karena pada dasarnya akuntansi pertanggungjawaban sosial dalam


upaya memenuhi kebutuhan informasi pihak-pihak selain para pemilik atau
kreditur rnaka ruang lingkup akuntansi pertanggungjawaban sosia1 yang
mengarah kepada bidang-bidang yang rnenjadi tujuan sosial perusahaan dan
meliputi hal-hal berikut.
I. Sumbangao laba neto.
2. Sumbangan sumber daya manusia.
3. Sumbangan publik.
7.22 TEDRI AKUNTANSI e

4. Sumbangan Jingkungan.
5. Sumbangan produk atau jasa (Brummet dalam Glautier and
Underdown: 1986).

Memperhatikan bidang-bidang di mana perusahaan berkeinginan atau


berkemungkinan mernberikan sumbangannya maka manajemen dapat
rnerencanakan serangkaian kegiatan dengan tujuan yang berorientasi kepada
kepentingan sosial. Pendekatan yang dapat dilakukan untuk merencanakan
program-program sosial adalah sebagai berikut.
I. Mernbuat daftar rnengenai semua kegiatan yang merniliki dampak sosial.
2. Menganalisis keadaan yang rnengharuskan perlunya kegiatan-kegiatan
tersebut.
3. Menilai kemungkinan terbaik jenis program sosial yang paLing relevan
dengan kegiatan perusahaan.
4. Menetapkan cara untuk rnernbandingkan program-program sosial dengan
tujuan perusahaan dan tujuan masyarakat (Bauer dan Fenn: 1986)

Seperti telah diuraikan sebelumnya bahwa akuntansi yang selama 1n1


digunakan adalah akuntansi konvensional yang secara kuantitatif belurn
rnenampakkan pengungkapan social benefit dan social cost yang ditimbulkan
oleh aktivitas perusahaan. Oleh karena iru, dibutuhkan suatu metode baru
yang dapat menata, rnengukur, dan mengungkapkan dampak pertukaran
antara perusahaan dan lingkungan kernasyarakatannya yang disebut sebagai
akuntansi ekonorni kemasyarakatan atau yang disebut akuntansi
pertanggungjawaban sosial. Pandangan mengenai seberapa jauh tanggung
jawab sosial perusahaan terhadap lingkungannya, dari waktu ke waktu terus
berkembang. Ada dua pandangan mengenai tanggung jawab sosial
perusahaan, yaitu pandangan klasik dan pandangan modern.

1. Pandangan Klasik
Pandangan ini memberikan uraian bahwa perusahaan berfungsi untuk
menggunakan sumber-surnber ekonorni secara hemat, efisien, dan
menghasilkan laba yang optimal. Pada dasarnya, perusahaan harus dapat
melayani kebutuhan masyarakat. Oleh karena itu, penggunaan sumber-
sumber daya yang ada di dalam rnasyarakat haruslah dilakukan secara hemat,
efisien, dan efektif. Bagi para pemegang saham, perusahaan harus dapat
• EK51441 5/MCDUL. 7 7.23

rnemberikan tingkat kepuasan yang maksimal, yakni dengan menghasilkan


tingkat laba yang setinggi-tingginya. Jadi, rnenurut pandangan tradisional,
prestasi perusahaan diukur dengan tingkat laba yang dihasilkan atau dengan
lebih tepatnya dikatakan bahwa prestasi perusahaan ditentukan oleh efisiensi
ekonomi dan pertumbuhan dalam produksi barang dan jasa. Artinya bahwa
apabila perusahaan telah mernasok kebutuhan masyarakat dan telah
mernenuhi tujuan dari pemiliknya rnaka perusahaan dianggap telah
mendayagunakan surnber-sumber ekonomi di lingkungan sosialnya dengan
sebaik-baiknya. Dalarn hal ini, laba merupakan pendorong utama bagi
perusahaan, sedangkan tanggung jawab sosial hanya tarnpak dari penggunaan
sumber-sumber daya masyarakat secara hemat dan efisien oleh perusahaan
sehingga laba yang rnaksimal akan dapat diperoleh.

2. Pandangan Modern
Semak.in berkernbang dan kornpleksnya kebutuhan manusia, perusahaan
sebagai pemasok kebutuhan juga tidak dapat dihindarkan perkembangannya.
Selanjutnya dengan semakin besar dan berkembangnya perusahaan maka
sernakin besar pula pengaruhnya dalarn masyarakat, dan semakin banyak
orang atau kelompok orang yang sangat tergantung pada perusahaan serta
sernakin besar darnpak-dampak yang ditimbulkan oleh aktivitas perusahaan
yang dirasakan oleh masyarakat. Artinya, tanggung jawab perusahaan juga
semakin besar.

Perusahaan lagi mernikirkan bagaimana menciptakan atau


tidak
menghasilkan laba yang maksimal, tetapi jauh daripada itu perusahaan juga
harus aktif dalam kegiatan-kegiatan sosial kemasyarakatan atau yang
langsung mempengaruhi kondisi sosial ekonomi anggota masyarakat.
Perusahaan harus rnemperhatikan kepentingan dari kelompok-kelompok yang
ada dalam masyarakat yang mempengaruhi atau dipengaruhinya, antara lain
berikut ini.
a. Para pekerja.
b. Pemegang saham.
c. Penanam modal.
d. Konsumen dan pelanggan.
e. Pernasok.
f. Lingkungan masyarakat sekitar.
7. 24 TEDRI AKUNTANSI e

g. Para pesaing.
h. Serikat pekerja.
i. Pers.
J. Pemerinrah.

Konsep pengukuran, penilaian dalam SEA ini masih dalam proses


pernbahasan para ahli. FASB sendiri pun belum mengarnbil sikap yang tegas
dalam persoalan ini. Namun, SEC khususnya tentang polusi telah
mewajibkan perusahaan untuk men-disc/osure-nya. Di pihak lain AAA,
AICPA telah membentuk komite dan telah mengeluarkan laporan yang
lumayan lengkap tentang SEA. Di USA kantor akuntan Ernst & Ernst telah
melakukan penelitian sejak 1971 tentang keterlibatan sosial perusahaan yang
diungkapkan dalam laporan tahunan perusahaan. Beberapa ha! yang
diungkapkan adalah berikut ini.

a. Lingkungan
I) Polusi.
2) Pencegahan kerusakan lingkungan konservasi surnber-surnber alam
dan lain-lain.

b. Energi
I) Konservasi energi.
2) Penghematan dan lain-lain.

c. Praktek usaha yang fair


I) Merekrut pegawai dari minoritas dan peningkatan kemampuannya.
2) Penggunaan tenaga wanita,
3) Pernbukaan unit usaha di luar negeri dan lain-lain.

d. Sumber tenaga ,nanusia


1) Kesehatan dan keamanan pegawai.
2) Training, dan lain-lain.

e. Keterlibatan. terhadap masyarakat


I) Kegiatan masyarakar sekitar.
• EK51441 5/MCDUL. 7 7.25

2) Bantuan kesehatan.
3) Pendidikan.
4) Seni, dan lain-lain.

f Produksi
I) Kearnanan produk.
2) Mengurangi polusi.
3) Keracunan, dan lain-lain.

Pada awal perkernbangannya, akuntansi lingkungan merupakan bagian


dari akuntansi sosial. Hal ini dapat dilihat dari hasil penelitian yang dilakukan
oleh Carol Hall dan Mike Jones. Penelitian yang dilakukannya terhadap 30
laporan keuangan Tahun 1975 sampai dengan 1985, dengan cara rnernberikan
checklist untuk mengetahui kinerja sosial perusahaan yang digolongkan ke
dalam empat bidang sosial, yaitu:
a. lingkungan;
b. pegawai;
c. produk;
d. komunitas atau masyarakat umurn.

Hasil dari penelitian tersebut disajikan pada Tabel 7.1 berikut ini.

Tabel 7. 1
Analiss pola pengungkapan per item
Percenta e Disclosin This Item
No Social Category
1985 1980 1975
Environment
1. Pollution control 7 5 20
2. Environmental hazard production research 17 10 15
3. Protection of the countryside 17 0 5
4. Energy conservation 10 41 30
5. Raw materials conservation 17 5 5
6. Environmental action sunnort 0 5 15
Employees
7. Training schemes 57 52 30
8. Education 0 0 0
9. Health and safety standards 37 52 40
10 Pensions 30 21 30
11 Holidays 0 0 0
7.26 TEDRI AKUNTANSI e

Percenta e Disclosin This Item


No Social Category
1985 1980 1975
12 Employment of minorities 47 5 5
13 Employment of women 40 15 5
14 Trade union/worker consultation 77 52 55
15 Industrial accidents 10 0 10
16 Employee communication 70 36 40
17 Share schemes/bonus schemes 80 41 25
Product
18 Monitoring user safety 17 5 10
19 Improvement in public interest 0 0 0
20 Consumer affairs expenditure 30 10 5
21 Quality control 23 15 20
Community and other
22 Charitable donations 97 95 100
23 Support employee community activity 40 5 5
24 Local population activities 23 15 10
25 Participation in Govermental communitties 10 5 5
26 Value added statements 23 50 15
27 Member of "oer cent club" 13 0 0
S.Jmber: Hall and Jones (1991)

Tabel 7.2
Frekuensi publikasi informasi Corporate S:Jcial Fesponsibility
UK 1982183 USA 1978
A Environment
1. Pollution control 10 133
2. Prevention or repair of environmental damage 7 15
3. Conservation of natural resources - 39
4. Other environmental disclosures - 46
B Ene,
5. Conservation 16 126
6. Energy efficiency of product 10 45
7. Other ene: related disclosure 2 29
c Firm Business Practices
• EK51441 5/MCDUL. 7 7.27

UK 1982183 USA 1978


8. Employment of minorities 1 52
9. Advancement of minorities 26 47
10 Employment of women 6 49
11 Advancement of women . 142
12 Employment of other special interest groups 11 18
13 Support for minority business . 18
14 Socially responsible practices abroad 15 43
15 Other statements on fair business oractices 1 104
D Human resources
16 Employee heallh and safety 46 69
17 Employee training 53 80
18 Other human resource disclosures 75 32
E. Community Involvement
19 Community activities 13 56
20 Health and related activities 5 35
21 Education and the arts 11 70
22 Other communitv activities disclosures 7 56
F. Products
23 Safety 11 42
24 Reducing pollution from product use . 22
25 Other roduct related disclosures 14 46
G Other social resaonsibilities disclosured
26 Other disclosures 11 56
27 Additional information. 49
.
16
8.Jmber: UK data - analysis of sample of 300 reports used for financial
reporting 1983-84. US<\ data -Ernst & Ernst (1978) adjusted from
sample size of 500 pro rate to 300 to provide comparison with UK
dalam M!thews: 1991)

Komponen biaya sosial di sarnping seperti yang disajikan di atas banyak


penulis lainnya yang menyinggung, antara lain "Keterlibatan dengan kegiatan
pemerintah, kejujuran terhadap konsumcn, rneningkatkan infonnasi
rnengenai perusahaan dan produk, peningkatan pendidikan masyarakat,
menghargai hak asasi, pembangunan prasarana kota/desa, pembangunan
tempat rekreasi, peningkatan perhatian terhadap kebudayaan dan seni dan
lain-lain". Hal ini semua dapat dimanfaatkan untuk mengukur keterlibatan
perusahaan dalam kegiatan masyarakat dan tentu dapat ditambah lagi sesuai
keadaan di Indonesia, seperti peningkatan prestasi olahraga, kegiatan
keagamaan dan dakwah, pendirian lembaga pendidikan, dan sebagainya.
7.28 TEDRI AKUNTANSI e

D. PELAPORAN AKUNTANSI SOSIAL

Mengacu pada pengertian bahwa akuntansi pertanggungjawaban sosial


adalah akuntansi yang memaparkan keterlibatan perusahaan dengan tanggung
jawab terhadap lingkungan sosialnya rnaka pada urnumnya tujuan
disajikannya inforrnasi akuntansi pertanggungjawaban sosial adalah sebagai
berikut.
I. Untuk mengidentifikasikan dan mengukur sumbangan sosial neto
periodik pada suatu perusahaan yang meliputi bukan hanya biaya dan
rnanfaat yang diinternalisasikan ke dalam perusahaan, narnun juga yang
timbul dari eksternalitas yang mempengaruhi bagian-bagian sosial yang
berbeda
2. Untuk rnernbantu rnenentukan apakah praktek-praktek dan strategi
perusahaan yang secara langsung mernpengaruhi surnber daya relatif dan
keadaan sosial adalah konsisten dengan prioritas-prioritas sosial yang
secara luas dicanangkan di satu pihak dan aspirasi-aspirasi para individu
di lain pihak.
3. Untuk rnenyediakan dengan cara yang optimal bagi sernua kelornpok
sosial infonnasi yang relevan mengenai tujuan, kebijakan, program,
kinerja, dan sumbangan perusahaan kepada tujuan-tujuan sosial
(Ramanarhan dalarn Cloutier dan Underdown: 1986).

Pengukuran dan pelaporan rnerupakan rnasalah inti dalam pernbahasan


mengenai akuntansi pertanggungjawaban sosial. Masalah pengukuran timbul
terutarna dalarn kaitan adanya hal-hal yang tidak dapat diukur dengan
menggunakan bentuk pengukuran yang telah digunakan sebagai denominator
umurn dalarn akuntansi, yaitu satuan uang. Ada tiga pendekatan yang setidak-
tidaknya dapat digunakan untuk rnernpedornani ukuran yang dapat dipakai
dalam pelaporan akuntansi pertanggungjawaban sosial, yaitu sebagai berikut.
I. Pendekatan deskriptif.
2. Pendekatan biaya yang dikeluarkan.
3. Pendekatan biaya rnanfaat (Estes dalarn Seidler: 1975).

Pelaporan keuangan dalam akuntansi dengan menggunakan berbagai


media pelaporan keuangan (utarnanya laporan keuangan) terhadap
• EK51441 5/MCDUL. 7 7.29

eksternalitas, berkembang menjadi sebuah konsep pemikiran yang senng


diistilahkan akuntansi sosial. Akuntansi sosial mernuat ,netode pengukuran
dan pelaporan terhadap semua hal yang tergabung ke dalam social cost dan
social benefit (eksternalitis ). Parker ( 1986) berpendapat bahwa:
I. Penilaian sosial yang berpengaruh terhadap aktivitas perusahaan.
2. Pengukuran mengenai efektivitas program sosial perusahaan.
3. Pelaporan yang berkaitan dengan tanggung jawab sosial perusahaan.
4. Informasi yang terdiri dari informasi internal dan eksternal yang
berisikan penilaian yang mernpengaruhi sumber daya (sosial dan
ekonomi).

Noise $xxx
Solid waste $xxx
Visual pollution $xxx
Other environmental damage $xxx
Public facilities used $xx.x

Work related injures and illnes $xxx

Other social costs $xxx


Total Social Costs $xxx
Social surplus (deficit) for the year $xxx
Social surplus (deficit) for Company, Dec 31. 1983 $xxx
Accumulated surplus (deficit) for Comapny, Dec 31, 1984 $xxx
Standard Footnotes:
I. Significant secondary effects associated with inputs
2. Significant secondary effects associated with ouputs
3. Environmental protection outlays and activities
4. Employment and promotion of minoritas and women
5. Basis for measurements and estimates
7.30 TEDRI AKUNTANSI e

Tabel 7.3
The Progressive Company Corporate S'.lcial Aaport
for The Year Ended December 31, 1984
Social Benefit
Product and service provided $xxx
Payments to other elements of society
Employment provided {salaries & wages) $xxx
Payments for goods and other services $xxx
Taxes paid $xxx
Contributrons $xxx
Dividends and interest paid $xxx
Other payment $xxx
$xxx
Services to employees $xxx
Improvements in environment $xxx
Staff services donated to other $xxx
Equipment and facility services donated $xxx
Other benefits $xxx
Total Social Benefit $xxx
Social Costs:
Human services used $xxx
Raw material purchases $xxx
Building and equipment purchases $xxx
Other goods and material used $xxx
Payments from other elements of society
Payments to company for goods and services $xxx
Additional capital investments $xxx
Loans $xxx
Other payments $xxx
Public services used $xxx
Environmental damage
Terrain damage $xxx
Air pollution $xxx
Water pollution $xxx
Noise $xxx
Solid waste $xxx
Visual pollution $xxx
Other environmental damage $xxx
Public facilities used $xxx
Work related injures and 1llnes $xxx
Other social costs $xxx
Total Social Costs $xxx
Social surplus (deficit) for the year $xxx
Social surplus (deficit) for Company, Dec 31, 1983 $xxx
Accumulated surplus {deficit) for Comapny, Dec 31, 1984 $xxx
Standard Footnotes:
Significant secondary effects associated with inputs
Significant secondary effects associated with ouputs
Environmental protection outlays and achvities
Employment and promotion of minoritas and women
Basis for measurements and estimates
• EK51441 5/MCDUL. 7 7.31

Sumber: Estis (1976:96)


Akuntansi keuangan konvensional yang selarna ini dipergunakan untuk
rnenilai kinerja perusahaan hanya menekankan pada pengukuran konsekuensi
ekonomi dari transaksi antara dua atau lebih satuan ekonomi, sedangkan
konsekuensi interaksi perusahaan dengan lingkungannya tidak
diperhitungkan. Karena keterbatasan ini maka perlu mernperluas ruang
lingkup akuntansi agar dapat mencakup aspek sosial dari kegiatan usaha dan
mernotivasi perilaku perusahaan agar sesuai dengan aspirasi sosial.
Fungsi akuntansi sebagai sarana kornunikasi tidak bersifat statis, artinya
harus dilakukan penyesuaian prinsip-prinsip dasar kegiatan usaha dengan tata
nilai sosial. Akuntansi sosial merupakan subdisiplin ilmu akuntansi yang
memasukkan dampak sosial ke dalam struktur biaya dan reward perusahaan.
Satu contoh laporan pertanggungjawaban sosial yang ,nerupakan model yang
diusulkan oleh Estes disajikan pada Gambar 7.3.

E. PEMAKAI AKUNTANSI SOSIAL

Sumber-sumber ekonomi yang digunakan oleh perusahaan semuanya


berasal dari ,nasyarakat. Oleh karena itu, perusahaan seharusnya ,nemberikan
laporan kepada masyarakat tentang penggunaan surnber-surnber ekonomi
tersebut, baik yang bersifat positif maupun negatif. Positif artinya yang dapat
meningkatkan "kesejahteraan" masyarakat atau yang disebut social benefit,
negatif adalah yang dapat mengurangi "kesejahteraan" masyarakat atau yang
disebut social cost.
Pcl:.n� .. n Krcd1lur Pc>llmJ; l'q;.,wa,

M s
"• I Mannjcnicn I '
'
'"
'
•'"
"
• Ma,ukan Pro"'" Kelu:inm ,.
. Ten"S" kerJ" . Produks, . Bar.,nglp,., '
. . .
'
s
.
.
Uang
Bahan t,.,ku .
.
Pcma,,a,.,n
Keu,,ngan .
.
Pemb.ayaran
K<mtribu" '
Mc,m
. ·1.,n.lh
Pen.one!
.
lnfonnasi
'
'• . Fa_"liu,,
- l..amny., l'cngaruh
lain '"
. Energ,
' - lnformils,
� -
"
'
l'cn1Cgang ,.,ham

SJmber: Kusmanadji (1993;8)


7.32 TEDRI AKUNTANSI e

Gambar 7.3
0-ganisasi dan 3akholder-nya
lnteraksi Utama lnteraksi Berikutnya
Dengan rnasyarakat Dengan Masyarakat
(Produk dan Penjualan) (Dampak Sosial)

"Pemegang saham Daerah Ko1nuni� Domestik


' , Asing

Pcgawai Federal, S1are,dan Eksckuitf


pemerintah daerahz>� Legislatif
Yudikatif

Kreditur '
'
Pemerinrah asing " Partai politik
Keramahan

Pasa I Pemasok
- Duniu /
Kelompok
Hostile
Perempuan Nonpasar
Usaha
.\i<egiatan sosial
i Minoritas
Pelanggan
Gereja

Aktivis Lingkun n
Fil.in
Agen, Pengecer Media i-, TV dan Radio
Koran
Majalah
1opini positif
Langganan Masyarakat umurn- Opini negatif

Pesaing Kelompok Organisasi bisnis


Pendukung tKelon1poknya
Bisnis Asosi'1
Sumber: Frederick Dkk (1992:3)

Gambar 7.4
Hubungan lnteraksi DJnia Usaha dengan 1\/asyarakat

F. PENGUKURAN KINERJA SOSIAL

Pada awal Tahun 70-an, di Arnerika Serikat suara-suara yang rnengritik


penggunaan laba sebagai tolok ukur kesuksesan perusahaan mulai
mendengar. Konsep laba yang telah berhasil mengantarkan sebagian besar
perusahaan menjadi raksasa ekonomi, ternyata tidak mernperhitungkan biaya
yang dipikul rnasyarakat. Ajaran "jika perusahaan dapat rnernaksimurnkan
Jaba rnaka kernakmuran masyarakat juga akan menjadi rnaksimum" mendapat
• EK51441 5/MCDUL. 7 7.33

tantangan. Secara implisit teori ini mengatakan bahwa kernakmuran


masyarakat merupakan produk sarnpingan dari tujuan perusahaan, yaitu
mencari laba maksimal. Masyarakat berpendapat bahwa tidak selayaknya
kalau masyarakat hanya menerima produk sampingan dari usaha perusahaan
rnencan laba. Kesejahteraan masyarakat harus menjadi salah satu
pertimbangan utama bagi perusahaan dalam pengambilan keputusan.
Untuk meredam reaksi masyarakat ini, beberapa perusahaan merasakan
pentingnya melaporkan kegiatan sosial yang dilakukan perusahaan agar
"wajah buruk" perusahaan hilang atau berkurang. Dengan demikian, lahirlah
embrio dari akuntansi sosial yang wujudnya pada waktu itu tidak lebih dari
pelaporan kegiatan sosial yang pada umurnnya berupa pelestarian
lingkungan, pemberian kesempatan kerja kepada golongan minoritas dan
antidiskrirninasi rasial.

G, EKSTERNALITAS

Pada dekade Tahun 1975 akuntansi sosial menjadi isu baru yang
rnembahas pencatatan setiap transaksi keuangan perusahaan yang
mernpengaruhi lingkungan masyarakat. Apabila perusahaan tidak
memperhatikan seluruh faktor yang mengelilinginya, rnulai dari karyawan,
konsumen, lingkungan, dan sumber daya alarn dalam satu kesatuan yang
saling mendukung sebagai suatu sistern maka selanjutnya akan mengakhiri
eksistensi perusahaan itu sendiri (Marbun, 1991: 82). Biaya yang berkaitan
dengan kemasyarakatan tersebut disebut biaya sosial (Estes, 1976:3). Untuk
mempertajam pengertian biaya sosial tersebut Ramanathan ( 1976) melihat
dari segi pencatatannya. Ramanathan ( 1976) berpendapat bahwa tujuan
akuntansi sosial adalah untuk mernbantu menilai sampai sejauh mana
perusahaan mernenuhi kontrak sosialnya. Melalui media akuntansi sosial ini,
tujuan tersebut akan dapat diraih dengan mernberikan pemandangan atas
dampak kegiatan suatu perusahaan terhadap masyarakat sehingga pendapat
Ramanathan tersebut dikenal dengan nama teori kontrak sosial.
Konsep eksternalitas muncul sebagai ekonomi eksternal dari prinsip-
prinsip ekonomi yang dikemukakan oleh Alfred Marshall tentang kurva
penawaran yang menurun dari industri kompetitif. Secara sederhana dampak
lingkungan atau eksternalitas ketika satu variabel yang dikontrol oleh suatu
agen ekonomi tertentu mengganggu fungsi utilitas (fungsi kegunaan) agen
7.34 TEDRI AKUNTANSI e

ekonomi yang Jain. Maynard M. Hufschmidt dan kawan-kawan (1983:45)


berpendapat, dampak eksternalitas timbul bila fungsi kegunaan (faedah) atau
produksi seseorang tergantung pada kegiatan orang lain. Eksternalitas ini ada
yang berdampak positif ada pula yang negatif. Eksternalitas yang
mernpengaruhi kualitas lingkungan timbul bila ketergantungan merupakan
sesuatu yang sifatnya fisik dan hubungannya adalah melalui suatu sistern
alami, Lebih lanjut menurut Maynard M. Hsufshmidt dan kawan-kawan
(1983:45) eksternalitas yang mempengaruhi kualitas lingkungan muncul bila
dampak biaya dan manfaat sosial terhadap lingkungan tidak dipertimbangkan
oleh orang atau sekelompok orang yang mengakibatkan dampak tersebut.
Surna T. Djajadiningrat (1997:33) berpendapat bahwa eksternalitas
menciptakan saling ketergantungan antara dua atau lebih kelompok orang
dan tidak dapat dinilai dengan uang. Sebagai contoh pabrik baja yang
memproduksi baja dan juga mengeluarkan asap hingga ke atmosfir. Kedua-
duanya baik baja maupun asap menciptakan saling ketergantungan antara
pabrik dan masyarakat yang tinggal di daerah sekitar pabrik. Namun, baja
bukanlah suatu eksternalitas karena kalau masyarakat yang tinggal di sekitar
pabrik ingin menggunakan baja, masyarakat tersebut harus rnembayar secara
moneter untuk mendapatkannya, yaitu pabrik akan diberi ganti rugi untuk
memproduksi sebuah produk yang berguna. Sebaliknya, jenis saling
ketergantungan yang disebabkan oleh asap merupakan sesuatu yang tidak
berguna, yairu ketidaknyamanan, penyakit, dan lain sebagainya serta tidak
dapat dengan cepat dikompensasi. Apabila diputuskan bahwa pabrik harus
memberi ganti rugi kepada penduduk di sekitarnya karena ada emisi gas-gas
yang merugikan, bagaimana cara memutuskan dan ukuran dari kompensasi
itu? Dalarn kasus pabrik baja tersebut asap bisa dianggap sebagai
eksternalitas karena pabrik tersebut sudah menciptakan saling ketergantungan
dan juga tidak dapat dihargai atau diko,npensasi.
Semula masyarakat ,nenuntut perusahaan untuk ,nenghasilkan produk
sebagai kebutuhannya, tetapi sekarang masyarakat menuntut agar perusahaan
bertanggung jawab terhadap masyarakat melalui kepedulian terhadap
masalah sosial. Artinya hak dan kewajiban perusahaan adalah sama, seperti
Jayaknya penduduk sebagai bagian dari masyarakat yang diharapkan menjadi
penduduk yang memiliki tanggung jawab sosial bukan perusak. Ingram, 1978
berpendapat bahwa "kepedulian perusahaan terhadap masyarakat harus
• EK51441 5/MCDUL. 7 7.35

diungkapkan berupa laporan tanggung jawab sosial yang ternyata dapat


berdarnpak terhadap kemajuan perusahaan itu sendiri",
Biaya sosial yang harus dikeluarkan oleh perusahaan dalam
perkembangannya sampai saat ini masih atas dasar desakan masyarakat.
Watt&Zimmerman (1978) berpendapat bahwa "aktivitas tanggung jawab
perusahaan dapat berdampak positif terhadap pegawai dan pemerintah".
Perusahaan yang rnemiliki kepedulian yang tinggi terhadap masyarakat
memerlukan biaya, namun biaya tersebut akan terkompensasi dengan adanya
citra yang baik di rnasyarakat sehingga akan memberikan darnpak yang
positif terhadap masyarakat, Abbot & Monsen ( 1979) berpendapat bahwa
dampak laporan tanggung jawab sosial ini berpengaruh terhadap laba
perusahaan. Pengungkapan tanggung jawab sosial perusahaan yang
diungkapkan di dalarn laporan keuangan diharapkan akan meredam
masyarakat pada saat menuntut tanggung jawab perusahaan kepada
rnasyarakat sehingga laporan tanggung jawab sosial dapat digunakan sebagai
bentuk pertanggungjawaban perusahaan kepada masyarakat. Ulman ( 1985)
berpendapat bahwa adanya hubungan antara pengungkapan biaya sosial
terhadap kinerja sosial dan kinerja ekonomi. Hubungan infonnasi keuangan
dan nonkeuangan sebagai bentuk tanggung jawab keuangan dan sosial
pengaruhnya terhadap laba disajikan pada Gambar 7.5.

Informasi yang dihasilkan perusahaan adalah hasil dari proses akuntansi,


informasi tersebut adalah sebagai berikut.
I. lnformasi keuangan yang dihasilkan dari akuntansi keuangan yang
disajikan untuk investor sebagai salah satu dasar untuk investasi yaitu
dengan melihat laba yang lebih besar.
2. lnformasi nonkeuangan yang dihasilkan dari akuntansi sosial yang
disajikan untuk masyarakat sebagai bentuk tanggung jawab sosial
kepada masyarakat, Dengan adanya akuntansi sosial sebagai bentuk
laporan tanggung jawab sosial terhadap masyarakat, apabila laporannya
memberikan citra positif di masyarakat rnaka masyarakat akan puas atas
laporan tersebut sehingga akan berdarnpak terhadap meningkatkan laba
perusahaan.
7.36 TEDRI AKUNTANSI e

lnformasi

Akuntansi

1. Keuangan 2. Nonkeuangan

t
Ak. Keuangan Ak. Sosial

l
Investor Masyarakat

l l
Laba Puas Tanggung Jawab Sosial

Gambar 7.5
Hubungan lnformasi Akuntansi dengan Laba

-- ---
��

-- --�
::
LATIHAN

Untuk memperdalam pernahaman Anda mengenai maten di atas,


kerjakanlah latihan berikut!

I) Jelaskan perbedaan perubahan lingkungan masa lalu dan masa kini!


2) Jelaskan latar belakang munculnya akuntansi sosial !
• EK51441 5/MCDUL. 7 7.37

3) Jelaskan ruang lingkup akuntansi sosial!


4) Sebutkan tujuan akuntansi pertanggungjawaban sosial !
5) Jelaskan mengenai konsep eksternalitas!

Petunjuk Jawaban Latihan

I) Pada dasarnya ada lima perbedaan perubahan lingkungan masa Jalu dan
masa kini yaitu:
a. perubahan lingkungan masa lampau berjalan sangat lambat;
b. kerusakan lingkungan akhir-akhir ini bersifat global, rnelewati batas
Negara;
c. kerusakan lingkungan masa kini telah menjangkau batas-batas
generasi dan merugikan generasi mendatang;
d. banyak kerusakan lingkungan sekarang bersifat tidak dapat
dipulihkan kernbali;
e. masalah lingkungan tidak lagi terbatas dalam masalah ekologi yang
ditangani secara ilrniah belaka (Salim dalam Roziqin, I 998: I 7).
2) Latar belakang munculnya akuntansi sosial adalah kenyataan bahwa
akuntansi keuangan konvensional yang selama ini dipergunakan hanya
menekankan pada pengukuran konsekuensi ekonorni dari transaksi
antara dua atau lebih satuan ekonomi yang bisa diukur, sedangkan untuk
yang sulit diukur konsekuensi interaksi perusahaan dengan
lingkungannya tidak diperhitungkan. Akibatnya penyajian di dalam
Japoran keuangan yang dihasilkan dari akuntansi konvensional tidak
rnencerrninkan yang sebenarnya. Untuk mengatasi rnasalah konsekuensi
interaksi perusahaan dengan lingkungannya yang tidak terakomodasi
dalam akuntansi konvensional tersebut diharapkan dapat ditampung
dalam akuntansi sosial.
3) Ruang lingkup socio-economic accounting (akuntansi sosial) mencakup
akuntansi bagi dampak sosial pada tingkat mikro dan makro. Micrisocio-
economic accounting ditujukan untuk mengukur dalam melaporkan
dampak perilaku perusahaan terhadap lingkungan. Macrosocio-economic
accounting mencakup evaluasi, pengukuran, dan pengungkapan kinerja
sosial secara makro.
4) Tujuan akuntansi pertanggungjawaban adalah:
7. 38 TEDRI AKUNTANSI e

a. mengidentifikasikan dan ,nengukur sumbangan sosial neto periodik


pada suatu perusahaan yang meliputi bukan hanya biaya dan
manfaat yang diinternalisasikan ke dalam perusahaan, namun juga
yang timbul dari eksternalitas yang mempengaruhi bagian-bagian
sosial yang berbeda;
b. rnembantu ,nenentukan apakah praktek-praktek dan strategi
perusahaan yang secara Jangsung mempengaruhi sumber daya relatif
dan keadaan sosial adalah konsisten dengan prioritas-prioritas sosial
yang secara luas dicanangkan di satu pihak dan aspirasi-aspirasi
para individu di lain pihak;
c. menyediakan dengan cara yang optimal bagi semua kelompok sosial
informasi yang relevan mengenai tujuan, kebijakan, program,
kinerja, dan sumbangan perusahaan kepada tujuan-tujuan sosial
(Ramanathan dalam Glautier dan Underdown: I 986).
5) Konsep eksternalitas rnuncul sebagai ekonomi eksternal dari prinsip-
prinsip ekonomi yang dikemukakan oleh Marshall tentang kurva
penawaran yang menurun dari industri kompetitif. Secara sederhana,
dampak lingkungan atau eksternalitas ketika satu variabel yang dikontrol
oleh suatu agen ekonorni tertentu mengganggu fungsi utilitas (fungsi
kegunaan) agen ekonomi yang Jain. Hufschrnidt dan kawan-kawan
( I 983 :45) berpendapat, dampak eksternalitas timbul bi la fungsi
kegunaan (faedah) atau produksi seseorang tergantung pada kegiatan
orang Jain. Eksternalitas ini ada yang berdampak positif dan negatif.
Eksternalitas yang mernpengaruhi kualitas lingkungan tirnbul bila
ketergantungan rnerupakan sesuatu yang sifatnya fisik dan hubungannya
adalah melalui suatu sistem alami. Lebih Janjut menurut M. Hsufshmidt
dan kawan-kawan (I 983:45) eksternalitas yang mempengaruhi kualitas
lingkungan muncul bila dampak biaya dan manfaat sosial terhadap
lingkungan tidak dipertimbangkan oleh orang atau sekelompok orang
yang mengakibatkan dampak tersebut.

-D: RANG KUMAN. _

Akuntansi sosial merupakan penerapan pendekatan sosiologis yang


ditujukan untuk mendorong perusahaan yang berfungsi dalam sistem
• EK51441 5/MCDUL. 7 7.39

pasar besar untuk mempertanggungjawabkan dampak kegiatannya pada


lingkungan, melalui pengukuran internalisasi dan pengungkapan dampak
sosial dalam laporan akuntansinya.

Akuntansi sosial adalah pengukuran dan pelaporan, internal atau


eksternal yang menginforrnasikan pengaruh kepedulian perusahaan
terhadap kegiatan masyarakat (Estes, 1976). Karakteristik akuntansi
sosial adalah:
I. penilaian dampak sosial aktivitas organisasi perusahaan;
2. pengukuran efektivitas program-program sosial perusahaan;
3. pelaporan pertanggungjawaban sosial perusahaan;
4. sistem inforrnasi untuk menilai kinerja sosial dan ekonomi
perusahaan secara rnenyeluruh.
Akuntansi sosial bertujuan untuk mengukur dan mengungkapkan
social benefit dan social cost yang ditimbulkan oleh kegiatan-kegiatan
perusahaan tersebut kepada masyarakat, Secara lebih tepat dapat
dikatakan bahwa tujuan akuntansi sosial ini adalah untuk meng-
internalize social cost don social benefit sehingga hasil yang lebih
relevan dapat ditentukan.
Ruang lingkup socio-economic accounting mencakup akuntansi bagi
dampak sosial pada tingkat mikro dan makro. Microsocio-economic
accounting ditujukan untuk mengukur dalam melaporkan dampak
perilaku perusahaan terhadap lingkungan. Microsocio-economic
accounting mencakup evaluasi, pengukuran, dan pengungkapan kinerja
sosial secara makro.

Tujuan penyajian informasi akuntansi pertanggungjawaban sosial


adalah:
I. mengidentifikasikan dan mengukur sumbangan sosial neto periodik
pada suatu perusahaan yang rneliputi biaya dan manfaat yang
diinternalisasikan ke dalam perusahaan dan dari eksternalitas yang
mempengaruhi bagian-bagian sosial yang berbeda;
2. membantu menentukan apakah praktek-praktek dan strategi
perusahaan yang secara langsung mempengaruhi sumber daya relatif
dan keadaan sosial adalah konsisten dengan prioritas-prioritas sosial
yang secara luas dicanangkan di satu pihak dan aspirasi-aspirasi
para individu di lain pihak;
3. menyediakan dengan cara yang optimal bagi semua kelompok sosial
inforrnasi yang relevan mengenai tujuan, kebijakan, program,
kinerja, dan surnbangan perusahaan kepada tujuan-tujuan sosial
(Rarnanathan dalam Glautier dan Underdown: 1986).
7.40 TEDRI AKUNTANSI e

Ada tiga pendekatan yang dapat digunakan untuk rnernpedomani


ukuran yang dapat dipakai dalam pelaporan akuntansi pertanggung
jawaban sosial, yaitu:
I. pendekatan deskriptif;
2. pendekatan biaya yang dikeluarkan;
3. pendekatan biaya manfaat (Estes dalarn Seidler: 1975).

Berbicara akuntansi sosial berarti ,nernbahas eksternalitas. Darnpak


eksternalitas tirnbul bila fungsi kegunaan (faedah) atau produksi
seseorang tergantung pada kegiatan orang lain. Eksternalitas ini ada yang
berdampak positif ada pula yang negatif. Lebih lanjut rnenurut
Hsufshrnidt dan kawan-kawan ( 1983:45) eksternalitas yang
rnernpengaruhi kualitas lingkungan muncul bila darnpak biaya dan
manfaat sosial terhadap lingkungan tidak dipertimbangkan oleh orang
atau sekelompok orang yang rnengakibatkan dampak tersebut.

� -'
� TES FORMAT IF 2�--------------�

Pilihlah satujawaban yang paling tepat!

I) Pihak yang diharapkan bersedia rnenanggung beban darnpak sosial dari


faktor eksternalitas operasi produsen dalam bentuk internalisasi beban
operasi adalah ....
A. pernerintah
B. konsumen
C. rnasyarakat
D. produsen

2) Kelemahanan akuntansi konvensional yang mendorong munculnya


akuntansi sosial adalah ....
A. tidak berbicara biaya sosial
8. melingkupi interaksi ekonomi yang bisa diukur
C. tidak mengukur konsekuensi interaksi perusahaan dengan
lingkungannya
D. merupakan data historis yang telah terjadi selama periode akuntansi

3) Berikut ini bukan karakteristik akuntansi social, yaitu ....


A. penilaian dampak sosial aktivitas organisasi perusahaan
• EK51441 5/MCDUL. 7 7.41

B. pengukuran efektivitas program-program perusahaan


C. pelaporan pertanggungjawaban sosial perusahaan
D. sistem inforrnasi untuk menilai kinerja sosial dan ekonomi
perusahaan secara menyeluruh

4) Ruang lingkup akuntansi sosial yang ditujukan untuk mengukur dalam


melaporkan dampak perilaku perusahaan terhadap lingkungan adalah
terrnasuk ruang lingkup ....
A. micrososio economic accounting
B. macrososio economic accounting
C. global sosio economic accounting
D. sosio economic accounting

5) Pandangan mengenai tanggung jawab sosial perusahaan yang


mengemukakan bahwa perusahaan berfungsi untuk menggunakan
sumber-sumber ekonomi secara hemat, efisien, dan ,nenghasilkan laba
yang opti rnal adalah pandangan ....
A. klasik
B. neoklasik
C. ,nodern
D. neomodern

6) Makna "positif" bagi masyarakat atas sumber-sumber ekonomi yang


digunakan perusahaan adalah ....
A. meningkatkan kesejahteraan
B. menambah penghasilan
C. tidak berdampak negatif
D. bermanfaat bagi konsumen

7) Berikut ini bukan isi pelaporan kegiatan sosial yang merupakan ernbrio
akuntansi sosial, yaitu ....
A. pelestarian lingkungan
B. pernberian kesempatan kerja kepada golongan minoritas
C. antidiskriminasi rasial
D. pengabdian sosial kemasyarakatan

8) Biaya yang berkaitan dengan ke,nasyarakatan dalarn akuntansi sosial


dikenal dengan biaya ....
7.42 TEDRI AKUNTANSI e

A. kemasyarakatan
8. cuma-cuma
C. sosial
D. tak terduga

9) Eksternalitas negatif terjadi bila ....


A. social cost lebih besar dari benefit cost
B. benefit cost lebih besar dari social cost
C. social cost sarna dengan benefit cost
D. social cost tidak sama dengan benefit cost

I 0) Inforrnasi yang berfungsi sebagai bentuk tanggung jawab sosial kepada


masyarakat merupakan jenis informasi ....
A. keuangan
B. kinerja
C. nonkeuangan
D. nonkinerja

Cocokkanlah jawaban Anda dengan Kunci Jawaban Tes Formatif 2 yang


terdapat di bagian akhir modul ini. Hitunglah jawaban yang benar.
Kemudian, gunakan rumus berikut untuk ,nengetahui tingkat penguasaan
Anda terhadap materi Kegiatan Belajar 2.

Jumlah Jawaban yang Benar


Tingkat penguasaan = ----------- x LOOo/o
Jumlah Soal

Arti tingkat penguasaan: 90 - 100% -


- baik sckali
80 - 89% - baik
70 - 79% - cukup
< 70% - kurang

Apabila mencapai tingkat penguasaan 80% atau lebih, Anda dapat


mengikuti Ujian Akhir Semester (UAS). Selamat! Jika masih di bawah 80%,
• EK51441 5/MCDUL. 7 7.43

Anda harus mengulangi materi Kegiatan Belajar 2, terutama bagian yang


belum dikuasai.
7.44 TEDRI AKUNTANSI e

KEGIATAN BELA.JAR 3

Akuntansi Sumber Daya Manusia

A. PENGERTIAN DAN PERKEMBANGAN AKUNTANSI SUMBER


DAY A MANUSIA

Menurut disiplin ilmu akuntansi, akuntansi sumber daya manusia


mengacu pada definisi yang dikembangkan oleh Kornite Asosiasi Akuntansi
Amerika yang rnenyatakan bahwa Akuntansi Sumber Daya Manusia
merupakan proses pengidentifikasian dan pengukuran data rnengenai sumbar
daya rnanusia serta pengomunikasian informasi ini kepada pihak-pihak yang
berkepentingan. Sernentara itu Frederiksen dan Westpalen menyatakan
bahwa akuntansi sumber daya manusia merupakan pengukuran nilai sumber
dalarn organisasi, termasuk bagian laporan yang menggambarkan masa I ah
biaya dan keuntungan dari suatu program pelatihan, perpindahan karyawan,
ketidakhadiran, kompetensi dan k.inerja karyawan, dan sebagainya.
Pernyataan tersebut menjelaskan dan mendefinisikan istilah utama yang
digunakan dalam akuntansi sumbar daya manusia, dan mengidentifikasikan
dan mernbahas para pemangku kepentingan utama, yaitu pemerintah, mitra
sosial, perusahaan dan karyawan serta posisi mereka terhadap akuntansi
SDM.
Pengertian akuntansi sumber daya manusia secara harfiah yakni
akuntansi untuk manusia sebagai sumber daya organisasional. Hal ini
melibatkan pengukuran biaya-biaya yang dikeluarkan oleh organisasi untuk
merekrut, menyeleksi, mempekerjakan, melatih dan mengembangkan
manusia sebagai aset organisasi. Akuntansi sumber daya manusia tidak hanya
melibatkan pengukuran terhadap biaya yang dikeluarkan untuk menggantikan
sumbar daya manusia dari suatu organisasi, tetapi juga melibatkan
pengukuran terhadap nilai ekonorni dari manusia bagi organisasi. Dengan
kata lain akuntansi sumber daya manusia berarti mengukur investasi
organisasi terhadap manusia, biaya untuk mempekerjakan manusia dan nilai
manusia bagi organisasi.
Akuntansi sumber daya manusia bukanlah bidang yang baru. Sejak lama
para ekonom telah mempertimbangkan modal manusia sebagai suatu faktor
• EK51441 5/MCDUL. 7 7.45

produksi dan mereka mengeksplorasi dengan cara yang berbeda dari


pengukuran investasi dalam pendidikan, kesehatan, dan bidang-bidang
lainnya. Akuntansi sumber daya manusia rnuncul karena kegagalan prinsip-
prinsip akuntansi dalam memberikan informasi yang relevan kepada pihak
manajemen dan investor, karena biaya-biaya sumber daya manusia
diperlakukan sebagai beban (expense) pada saat terjadinya. Rensis Likcrt,
dalarn bukunya New Patterns of Management dan para ahli lainnya
menunjukkan bahwa kegagalan akuntansi untuk mengakui surnber daya
manusia dengan tepat mengakibatkan kesalahan pada kesimpulan yang
diambil berkaitan dengan laba jangka panjang perusahaan, efektivitas
,nanajemen, dan rnotivasi karyawan.
Pada akhir tahun 1960-an, para manajer, ilmuwan keperilakuan, analis
keuangan dan para akuntan menjadi semakin tertarik terhadap gagasan
akuntansi yang mernandang manusia sebagai sumber daya organisasional.
Pada awalnya, gagasan tersebut untuk mernasukkan rnanusia ke dalam neraca
karena diakui bahwa manusia merupakan sumber daya yang berharga dan
karena manusia sebagai aset organisasi maka laporan keuangan menjadi tidak
lengkap jika tidak menggarnbarkan aset manusia. Baru-baru ini, terdapat
kecenderungan yang semakin kuat ke arah pengembangan metode akuntansi
sumber daya manusia sebagai alat manajerial daripada sekedar untuk tujuan
laporan keuangan. Beberapa organisasi bisnis telah mulai mengembangkan
sistern akuntansi untuk sumber daya manusianya. Pengembangan rnetode
akuntansi sebagai alat manajerial lebih kepada dukungan manajemen puncak
terhadap efektivitas penenmaan sistern informasi dalam organisasi.
Berdasarkan sejarah perkembangan akuntansi sumber daya rnanusra,
Flamholtz membagi perkembangan sejarah di bidang ini ke dalam lirna tahap.
Tahapan tersebut dimulai sejak tahun 1960-an sampai tahun 1980-an.
Adapun tahapan-tahapan tersebut dijelaskan sebagai berikut.

Tahap Pertama (1960-1966)


Tahap ini ditandai dengan timbulnya minat terhadap akuntansi sumber
daya manusia dan rnerupakan asal mula dari munculnya konsep-konsep dasar
akuntansi sumber daya manusia dan kerangka teori yang berhubungan.
Dorongan rnula-mula untuk pengembangan akuntansi sumber daya rnanusia
berasal dari berbagai sumber, termasuk teori ekonomi mengenai modal
7.46 TEDRI AKUNTANSI e

manusia, perhatian ahli jiwa organisasional terhadap efektivitas


kepernimpinan, dan perspektif sumbar daya manusia yang baru.

Tahap Kedua (1966- 1971)


Tahap 1n1 merupakan tahap periode riset akadernik untuk
mengembangkan dan menilai validitas dari model-model pengukuran biaya
sumbar daya manusia baik historical cost atau replacement cost dan nilai
sumber daya manusia baik moneter atau non-rnoneter, Oleh karena itu, riset
didesain untuk memforrnulasi manfaat sekarang dan potensial dari akuntansi
sumber daya manusia sebagai suatu alat professional dalam pengelolaan
sumber daya manusia, bagi para ,nanajer lini dan pernakai eksternal
informasi keuangan perusahaan.

Tahap Ketiga (1971-1976)


Tahap ini mencakup banyak riset akadernik di seluruh dunia Baral,
Australia, dan Jepang. Selama periode ini terjadi peningkatan usaha untuk
menerapkan akuntansi sumber daya manusia dalam usaha organisasi, Selama
tahap ketiga ini, riset yang dilakukan meliputi penilaian pengaruh potensial
dari informasi akuntansi sumber daya manusia terhadap Keputusan yang
diambil oleh profesional somber daya manusia, manajer lini, dan investor.
Riset tersebut juga mencakup kelanjutan pengembangan dari konsep-konsep
serta model-model untuk mengukur dan mempertanggungjawabkan biaya
dan nilai sumber daya manusia.

Tahap Keempat (1976-1980)


Tahap ini merupakan periode menurunnya minat para akademik dalam
dunia perusahaan. Salah satu alasan dari turunnya minat ini adalah karena
kebanyakan riset pendahuluan yang relatif mudah telah diselesaikan. Riset
yang masih tersisa yang diperlukan untuk mengernbangkan akuntansi sumber
daya manusia bersifat rumit, dan hanya dapat diselesaikan oleh relatif sedikit
. .
akademisi, dan memerlukan kerjasama dengan organisasi yang ingm
rnernberi pelayanan sebagai tempat riset untuk studi riset terapan.

Tahap Kelima (1980-sekarang)


Tahap ini rnencakup awal kebangkitan minat dalam teori dan praktik
akuntansi sumber daya manusia. Walaupun selama periode tahun 1976-1980
• EK51441 5/MCDUL. 7 7.47

mengalarni kelesuan, tetapi minat terhadap akuntansi sumber daya ,nanusia


tidak sepenuhnya rnati. Awai pembaruan terjadi selama tahun 1980-an, dan
sejak saat itu terjadi peningkatan yang ditandai dengan dilakukannya
sejurnlah riset baru yang signiflkan terkait dengan pengembangan dan
penerapan akuntansi sumber daya manusia, dan sernakin meningkatnya usaha
untuk menerapkan akuntansi sumber daya manusia oleh organisasi
terkemuka.
Di Indonesia, akuntansi sumber daya manusia rnasih sangat jarang
dipergunakan tetapi perhatian akan sumber manusia itu sendiri scbenarnya
telah cukup besar. Hal tersebut terbukti dengan semakin banyaknya kasus
pembajakan tenaga profesional dan kekayaan intelektual, seperti pembajakan
buku, Jagu, dan Jain· lain. Kejadian tersebut menunjukkan bahwa kaum
usahawan di Indonesia telah menyadari bahwa sumber daya manusia yang
berkualitas akan mampu mcngelola organisasi secara efisien, sehingga
organisasi tidak sayang rncmberikan nilai dan penghargaan yang tinggi bagi
sumbcr daya manusia yang berkualitas. Bagi organisasi, hal tersebut akan
mcmberikan keuntungan yang lebih besar setiap tahunnya karena dana yang
dikeluarkan untuk sumber daya manusia bcrtujuan untuk memberikan
manfaat yang lebih besar di masa mcndatang dibandingkan dengan dana yang
telah dikeluarkan.
Sampai tahun-tahun belakangan ini, "nilai" suatu organisasi masih
diukur berdasarkan apa yang tercantum dalam neraca tradisional. Bangunan,
mesin, peralatan produksi, dan lain-lain rnasih dipandang sebagai suatu
cerminan yang rnernadai tentang aset organisasi. Dengan munculnya
pengetahuan ekonomi, penilaian tradisional ini mulai diragukan karena
modal manusia sernakin diakui sebagai bagian dari nilai total perusahaan. Hal
ini telah mernunculkan dua pertanyaan penting yakni bagaimana caranya
untuk menilai modal manusia sebagai tambahan terhadap harta berwujud
perusahaan (tangible assets), dan bagairnana caranya memperbaiki
pengembangan modal rnanusia dalam organisasi. Munculnya metode
akuntansi sumber daya manusia yang ditujukan untuk mengukur,
mengembangkan dan rnengatur modal manusia dalam suatu organisasi dapat
dikatakan mencerminkan kebutuhan untuk rnernperbaiki pengukuran dan
praktik akuntansi manajernen sumber daya manusia,
7.48 TEDRI AKUNTANSI e

Hermanson (1964) merupakan orang yang pertama mencoba untuk


mernasukkan modal manusia dalam neraca yang dikenal sebagai akuntansi
sumber daya manusia. Pendekatan awal akuntansi sumber daya manusia
digambarkan sebagai proses pengidentifikasian, pengukuran dan
pengomunikasikan informasi tentang sumber daya manusia untuk
mernudahkan efektivitas manajemen dalam suatu organisasi. Hal ini
merupakan perkembangan dari prinsip akuntansi berdasarkan biaya manfaat
terhadap kebutuhan organisasi untuk mengomunikasikan infonnasi lain
dalam istilah keuangan. Hal ini juga rnelibatkan pengukuran nilai ekonomi
dari rnanusia terhadap organisasi. Menurut Grojer dan Johansson, akuntansi
sumber daya manusia adalah seluas pertanyaan tentang filsafat sebagai
teknik, dengan satu alasan untuk berbagai pendekatan. Hal ini digarisbawahi
oleh cakupan luas yang berguna terhadap akuntansi sumber daya manusia
yang secara keseluruhan rneliputi:
1. Sebagai suatu alat politis, digunakan untuk menunjukkan kesalahan
manajemen sumber daya rnanusia, dan oleh karena itu untuk menentukan
altematif investasi yang lebih kuat dan manajemen yang lebih baik.
2. Scbagai suatu instrumen yang bersifat mendidik untuk rnenganalisis dan
mernbangun pemaharnan yang lebih baik atas permasalaham personel
dari perspektif yang diterapkan, dan membangun kemampuan yang lebih
baik guna menyeirnbangkan nilai yang diterapkan yang bertentangan
dengan nilai-nilai yang lain.
3. Sebagai suatu alat bantu pengarnbilan keputusan guna memastikan
bahwa keputusan sumber daya manusia lebih masuk akal dari sudut
pandang manajemen.
Bagaimanapun juga, penyediaan informasi yang valid dan memadai
berkaitan dengan modal manusia dalam neraca tradisional terbukti
sangat sulit untuk dilakukan. Akibatnya, pendekatan baru seperti audit
akuntansi sosiaJ dan sumber daya manusia mernpertimbangkan fakta
bahwa modal manusia memiliki sifat yang secara alami berbeda dengan
aset berwujud dalam memperkenalkan perspektif yang lebih luas
sehubungan dengan akuntansi sumber daya manusia.

Akuntansi sumber daya manusia digambarkan rnencakup tiga unsur


utama, yaitu 1) identifikasi dan pengukuran atas modal manusia dalarn bagan,
2) identifikasi dan pengukuran dari modal manusia, termasuk istilah-isti I ah
• EK51441 5/MCDUL. 7 7.49

yang bukan bagan, dan 3) penyisihan informasi secara internal dan eksternal
pada modal manusia. Tanpa definisi yang diterima secara umum, akuntansi
sumber daya manusia dapat dipandang sebagai pengukuran dan akuntansi
modal manusia. Hal ini diuji oleh entitas bisnis, peneliti, kelompok yang
berkepentingan, otoritas nasional dan organisasi internasional. Pentingnya
kesadaran terhadap fakta bahwa akuntansi sumber daya ,nanusia tidak hanya
bcrkaitan dengan perhitungan modal manusia, ,nelainkan juga dengan
dukungan terhadap pengembangan sumber daya rnanusia.
Di sarnping itu, meningkatnya tekanan akan mendorong atau mernaksa
organisasi untuk melaporkan modal manusia dan untuk rnernperluas
perspektif pelaporan sebagaimana diinginkan oleh para pernodal termasuk
keinginan dari pernangku kepentingan lainnya, khususnya pemerintah, serikat
pekerja, dan karyawan. Proses ini diperkuat lebih lanjut ketika para
pemangku kepentingan yang datang menyadari potensi akuntansi sumber
daya manusia tidak hanya sebagai satu sistem akuntansi, melainkan juga
sebagai struktur baru berkaitan dengan kepentingan dan kebijakan.
Pemangku kepentingan utama yang meliputi pemerintah, serikat buruh,
pemodal, dan karyawan terus rneningkatkan kemampuannya dalam
merumuskan kebijakan-kebijakan akuntansi sumber daya manusia yang
memengaruhi desain akuntansi sumber daya manusia. Akibatnya, akan ada
suatu perubahan bentuk secara perlahan-lahan dalam kecenderungan untuk
memandang akuntansi sumber daya manusia sebagai suatu alat manajemen
atau suatu sistem informasi, sehingga ha! tersebut menjadi perhatian utama
dari para rnanajer dan pemilik ,nodal. Oleh karena itu, pencarian akan sumber
daya manusia yang standar telah mendorong banyak peneliti untuk fokus
pada permasalahan akuntansi dan desain akun individual dalam perusahaan,
sehingga mereka gaga! untuk menghubungkan peningkatan dalarn akuntansi
sumber daya manusia dengan proses perubahan pada pasar pekerja serta
perubahan dalam masyarakat pada urnumnya. Jadi, literatur dan riset yang
ada sebagian besar fokus pada permasalahan pengukuran teknis yang tak
terukur dan model kerangka konseptual yang digunakan untuk menerapkan
akuntansi sumber daya manusia. Model-model yang sedang dikembangkan
untuk perusahaan individu sebaliknya cenderung lebih diorientasikan pada
pencapaian keberhasilan perusahaan, sehingga lebih sedikitperspektif umum
yang difokuskan pada alasan teknis dan penekanan lebih diberikan pada
rnanajemen sumber daya manusia dibandingkan dengan yang secara urnurn
7.50 TEDRI AKUNTANSI e

diakui oleh para peneliti. Seperti apakah standar akuntansi sumber daya
manusia yang diperlukan atau bahkan terjangkau rnerupakan pertanyaan
berikutnya bagi para pemangku kepentingan dan peneliti. Ketika banyak
upaya sudah dilakukan untuk aspek pengukuran dari model akuntansi sumber
daya manusia, tidak terdapat konsensus di antara para peneliti maupun di
antara organisasi berkaitan dengan isi yang tepat dari akuntansi sumber daya
manusia.
Lebih lanjut, ketika akuntansi sumber daya manusia dipertimbangkan
sebagai alat manajernen atau teknik akuntansi, terdapat suatu kecenderungan
untuk melihat perbedaan dan potensi kontlik kepentingan disekitar akuntansi
sumber daya manusia. Bidang akuntansi sumber daya manusia
dikernbangkan sejak tahun 1960-an. Bidang tersebut adalah cabang dari
kumpulan yang terdiri atas beberapa aliran pemikiran yang independen,
narnun sating berkaitan erat. Bidang tersebut juga merupakan respons
terhadap metamorfosis fundamental dari ekonomi Amerika Serikat pasca
masa industri ke arah ekonorni jasa. Kesemuanya ini telah mengarah pada
meningkatnya pengakuan bahwa modal manusia atau aset manusia
merupakan fitur yang berbeda dari perekonomian hari ini dan rnerupakan
bagian utama dari aset organisasional saat ini.

Amerika Serikat saat ini sedang mengalami restrukturisasi fundamental


terhadap perekonomiannya. Khususnya, proses ekonomi tersebut sedang
dalam proses transformasi kualitatif dari ekonomi industrial menjadi ekonomi
berbasis jasa, sarna seperti proses transfonnasi dari ekonorni pertanian
menjadi ekonorni industrial yang terjadi dimasa lalu. Transformasi ini yang
dimulai pada akhir Perang Dunia ll telah rnengarah pada perubahan dalam
kornposisi angkatan kerja tidak hanya pada sektor-sektor rnanusia
dipekerjakan, tetapi juga dalam jenis dan tingkatan keahlian yang diminta.
Perekonomian Amerika Serikat telah menjadi ekonorni berbasis pengetahuan
dan jasa yang telah menjadi apa yang digambarkan sebagai jasa teknologi
tinggi. Jasa ini adalah produk dari sejumlah besar pelatihan dan pcngalaman.
Dengan dernikian, perekonomian tersebut terdiri atas sernakin banyak
karyawan yang bersifat teknis dan profesional. Fitur yang berbeda ini
bersumber dari ekonorni yang sedang muncul dan terdapat penekanan yang
semakin besar terhadap modal manusia rneliputi pengetahuan, keterarnpilan,
dan pengalaman manusia dan bukan pada modal fisik. Atribut yang terkait
• EK51441 5/MCDUL. 7 7.51

dengan ha! sernacam ini adalah bahwa pengembangan modal manusia


berbiaya mahal dan rnemerlukan investasi yang signiiikan, baik oleh individu
maupun oleh organisasi yang mempekerjakan mereka. Meskipun akuntansi
sumber daya manusia sangat bermanfaat, tetapi terdapat kritikan-kritikan
bahwa tidak mungkin untuk rnenilai dan memasukkan sumber daya
manusia sebagai suatu asset dengan alasan:
I. Sumber daya manusia tidak dapat dirniliki
2. Tidak ada model yang diterima secara umum untuk tnenilainya
3. Dalam perurnusan standar akuntansi, tidak terdapat standar yang tcrpisah
untuk pelaporan sumber daya manusia.
4. Seperti dalam kebanyakan kasus dari metode biaya historis di mana
sumber daya manusia diperlakukan sebagai aset fisik, karakteristik
dasarnya tidak sama dengan konsep pengakuan depresiasi karena
merupakan tendensi umum dari manusia untuk sernakin meningkat
nilainya dengan pengalaman.

B. MENGUKUR BIA YA SOM DAN NILAI SOM

Secara konseptual, tujuan dari akuntansi sumber daya manusia adalah


rnemasukkan nilai sumber daya manusia sebagai asset perusahaan pada
neraca, seperti halnya aset lainnya. Nilai sumber daya manusia juga
dimasukkan ke dalarn beberapa kategori biaya. Tiga konsep yang berbeda
telah diusulkan kepada manajemen untuk mengukur biaya sumber daya
rnanusia yakni biaya awal (historical cost), biaya penggantian (replacement
cost), dan biaya kesempatan (opportunity cost). Yang dimaksud dengan biaya
awal adalah pengeluaran aktual historis yang terjadi sebagai suatu investasi
dalam sumber daya. Sedangkan biaya penggantian adalah pengorbanan yang
harus dilakukan hari ini untuk menggantikan sumber daya dari suatu
organisasi. Bia ya kesernpatan adalah jumlah maksimum yang dapat diperoleh
sumber daya tersebut dalam penggunaan alternatif.
Biaya awaJ dari sumber daya manusia mengacu pada pengorbanan yang
sesungguhnya terjadi untuk mernperoleh dan mengembangkan surnber daya
manusia. Konsep ini sejalan dengan konsep biaya awal untuk aset-aset
lainnya. Misalnya, biaya awal pabrik dan peralatan merupakan biaya yang
tcrjadi untuk mcmperoleh sumber daya ini. Biaya awal dari sumber daya
manusia khususnya mencakup biaya-biaya, seperti rekrutmen, seleksi,
7.52 TEDRI AKUNTANSI e

penyewaan, penernpatan, orientasi, dan pelatihan kcrja. Gambar 7.6 berikut


menunjukkan beberapa item yang merupakan biaya Jangsung dan biaya tidak
langsung.

Rekrutmen
Seleksi
Sew a
• Biaya Langsung ....
Penempatan

Promosi atau
Biaya Akuisisi -
transfer dari
perusahaan
Biaya tidak
langsung
-
Bia ya
. Pembelajaran
Pelatihan
Formal dan
Orientasi Biaya tidak
langsung
-
Pelatihan Kerja
Bia ya
Pembelajaran -
Kehilangan
produktivitas
sepaniang
pelaUhan
Biaya tidak
langsung -
Garnbar 7. 6
Biaya langsung dan tidak langsung

Biaya penggantian sumber daya manusia merujuk kepada


atas
pengorbanan yang akan atau harus terjadi sekarang ini untuk menggantikan
surnber daya rnanusia yang sedang dipekerjakan. Misalnya, apabila scorang
individu meninggalkan suatu organisasi, maka harus dihitung biaya yang
akan dikeluarkan untuk rnerekrut, rnenyeleksi, dan rnelatih penggantinya
sebagaimana diilustrasikan pada Gambar 7. 7 berikut.
• EK51441 5/MCDUL. 7 7.53

Rekrutmen
Seleksi
Sew a
I
Biaya Langsung -
Penempatan

Promosi atau
Biaya Akuisisi -
transfer dari
perusahaan
I Biaya tidak
langsung -
Pelatihan
Formal dan
Orientasi
Berdasalkan
Pelalihan Ke�a
I
I
Biaya tidak
langsung -
Bia ya Biaya Posisi
Pembelajaran Pengganti
Kehilangan
produktivilas
sepanjang
pelalihan
Biaya tidak
langsung -
Pemisahan
pembayaran
Biaya tidak
langsung -
Kerugian efisiensi Bia ya
lerhadap Pembelajaran -
pemisahan
Biaya dari posisi
lowong sepanjang
Biaya tidak
langsung -
riset

Gambar 7. 7
Biaya pengganti
7.54 TEDRI AKUNTANSI e

Biaya penggantian atas sumber daya rnanusia secara khusus rneliputi


biaya yang dapat berkaitan dengan perputaran seorang karyawan maupun
biaya dalam merekrut dan mengembangkan penggantinya. Selain itu, biaya
pengganti juga melipuii biaya langsung dan biaya tidak langsung. Karena
biaya pengganti ini ditujukan untuk penggunaan manajerial, maka biaya ini
sebaiknya mernasukkan komponen biaya kesempatan maupun biaya yang
dikeluarkan.
Biaya kesempatan dari sumber daya manusia merujuk kepada nilai
sumber daya manusia dalam penggunaan alternatifnya yang paling
menguntungkan. Meskipun secara nominal, konsep biaya menegaskan bahwa
biaya sumbcr daya manusia berkaitan dengan gagasan mengenai nilai sumber
daya manusia. Namun, Hekimian dan Jones yang mengusulkan konsep ini
telah mengemukakan suatu sistem penawaran kornpetitif untuk
mengukurnya.
Masalah akuntansi untuk nilai sumber daya manusia berbeda secara
signifikan dari masalah pengukuran biaya. Pengukuran biaya melibatkan
penelusuran biaya dan mengakumulasikannya. Hal tersebut, sebagian besar,
merupakan proses historis. Nilai berorientasi pada masa depan, dan bukan
pada masa lalu. Dengan demikian, akuntansi sumber daya manusia
memerlukan prediksi dan bersifat tidak pasti. Konsep "nilai manusia"
diturunkan dari teori ekonorni umum. Seperti semua sumber daya lainnya,
manusia rnerniliki nilai karena mereka dapat memberikan jasa atau pelayanan
di masa depan. Dengan demikian, nilai sumber daya rnanusia, seperti nilai
sumber daya lainnya, dapat didefinisikan sebagai nilai sekarang dari jasa
masa depan yang diharapkan, Konsep nilai sumber daya manusia ini dapat
diterapkan pada individu, kelompok, dan keseluruhan sistem manusia.
Dalam mengembangkan akuntansi sumber daya manusia, telah diusulkan
ukuran moneter dan non-rnoneter dari nilai manusia. Ukuran moneter
dibutuhkan karena uang adalah denominator umum dari keputusan bisnis.
Sementara ukuran non-moneter diperlukan karena kadang kala ukuran
tersebut lebih sesuai dibandingkan dengan ukuran moneter dan karena
ukuran-ukuran tersebut dapat berfungsi sebagai pengganti (proksi) ketika
ukuran moneter tidak tersedia.
Pengukuran non-moneter atas nilai manusia diperkenalkan oleh Rensis
Likert dan David Bowers yang telah merumuskan suatu model untuk
• EK51441 5/MCDUL. 7 7.55

menjelaskan efektivitas dari sistem manusia dan organisasi secara


kcseluruhan. Mereka telah mengemukakan bahwa pengukuran terhadap
dirnensi-dimensi tertentu dari suatu organisasi manusia seperti kepemimpinan
manajerial, iklim organisasi, dan proses kelompok dengan bantuan teknik
riset survei dapat digunakan untuk mernperoleh estimasi perubahan dalam
kapasitas produktif suatu organisasi. Sernentara Likert dan Bowers berfokus
pada kelornpok, Flarnholtz telah ,nencoba untuk ,nengernbangkan suatu
model yang menjelaskan factor-faktor penentu nilai seorang individu bagi
suatu organisasi. Model Flarnholtz mengidentifikasikan faktor-faktor
ekonorni, sosial, dan psikologis yang menentukan nilai seseorang bagi suatu
perusahaan. Hal ini didasarkan pada pemikiran bahwa nilai seseorang
merupakan produk dari atribut yang dibawanya ke suatu organisasi seperti
sifat, keterampilan, dan motivasi dan karakteristik dari organisasi itu sendiri
seperti struktur, sistem penghargaan, gaya manajemen, dan pembagian peran.
Adapun pengukuran moneter atas nilai rnanusia juga tel ah dikernukakan
oleh beberapa ahli. Sebagian di antaranya ditujukan untuk mengukur nilai
manusia secara langsung, sedangkan teknik lainnya dimaksudkan sebagai
ukuran pengganti atau proksi. Brummet, Flamhozt, dan Pyle telah
rncngemukakan suatu pendekatan langsung untuk mengukur nilai suatu
kelompok, Metode mereka meliputi perarnalan terhadap laba masa depan dari
suatu organisasi dan mendiskontonya guna menentukan nilai sekarang dari
organisasi tersebut, lalu mengalokasikan sebagian ke sumber daya manusia
berdasarkan kontribusi relatifnya.

Flamhotz memfokuskan pada masalah pengukuran nilai seorang individu


bagi organisasi yang dikonsepkannya sebagai proses "stokastik" dengan
penghargaan. la juga menyajikan suatu model "penghargaan stokastik" untuk
pengukuran moneter dari individu. Model tersebut didasarkan pada
pemikiran bahwa seseorang tidaklah bernilai bagi suatu organisasi secara
abstrak, tetapi dalam kaitannya dengan peran yang diharapkan akan
dijalaninya Dengan dernikian, seseorang terlibat dalam suatu proses
pergerakan antarkondisi jasa organisasi dengan berjalannya waktu. Jika orang
tersebut rnenempati suatu kondisi jasa untuk suatu periode waktu tcrtentu,
rnaka organisasi memperoleh sejumlah tertentu jasa. Karena kondisi yang
akan ditempati oleh orang di masa depan tidak dapat diketahui dengan pasti,
7.56 TEDRI AKUNTANSI e

maka perkiraan matematis dari jasa seseorang harus diukur. Sehingga, yang
harus dilakukan untuk mengukur nilai individu pada suatu organisasi adalah,
I. Mengestimasikan periode waktu di mana orang tersebut diharapkan
dapat menyumbangkan jasanya pada organisasi.
2. Mengidentifikasikan kondisi jasa yang mungkin ditempati oleh orang
terse but.
3. Mengukur nilai perolehan organisasi jika individu tersebut menempati
kondisi itu selama periode waktu yang sudah ditentukan.
4. Mengestimasikan probabilita bahwa seseorang akan menempati setiap
kondisi di masa depan yang telah ditentukan. Hasilnya adalah ukuran
langsung mengenai nilai yang diharapkan dari orang tersebut bagi suatu
. .
orgamsasi.

Hermanson mengemukakan dua teknik pengernbangan pengukuran


pengganti dari nilai moneter sumber daya manusia, antara lain:
I. Metode goodwill yang tidak terbeli tunpurchased goodwill).
2. Metode nilai sekarang yang disesuaikan (adjusted present value).

Metode goodwill melibatkan ramalan pendapatan masa depan dan


mengalokasikan kelebihannya di atas perkiraan laba normal dari suatu
industri kepada sumber daya manusia. Pendekatan didasarkan pada
pernikiran bahwa sumber daya manusia bertanggung jawab terhadap
perbedaan laba antar perusahaan yakni selisih dari pendapatan perusahaan
terhadap rata-rata industri. Goodwill ini kemudian dialokasikan pada sumber
daya manusia (discounted wage flows method) dengan rnengikuti rasio dari
nilai aser rnanusia terhadap nilai dari seluruh aset perusahaan. Teori goodwill
ini menganggap rasio dari nilai aset sudah tersedia dan tidak menjelaskan
bagaimana cara untuk menilai aset manusia dalam perusahaan untuk
rnendapatkan angka rasio nilai aset.

Sementara itu, metode adjusted present value lebih tepat disebut metode
diskonto upah masa depan yang disesuaikan. Metode 101 meliputi
penggunaan nilai sekarang dari arus pembayaran upah rnasa depan kepada
orang, disesuaikan dengan faktor efisiensi kinerja, sebagai ukuran pengganti
dari nilai sumber daya rnanusia. Pendekatan ini lebih tepat untuk menentukan
nilai ekonornis dari aset rnanusia dan dihitung dalam tiga tahapan yakni:
• EK51441 5/MCDUL. 7 7.57

I. Pembayaran upah selama Jima tahun kedepan ditentukan dan dihitung


nilai sekarangnya dengan menggunakan tingkat pengernbalian terhadap
aset-aser yang dirniliki sesuai dengan nilai pasar pada saat ini.
2. Rasio efisiensi perusahaan yang merupakan suatu ukuran tingkat
pengernbalian perusahaan dibandingkan dengan rata-rata tingkat
pengernbalian bagi industri sejenis. Forrnulanya didasarkan pada kinerja
dari pendapatan perusahaan selama lirna tahun kebelakang namun lebih
menitikberatkan pada kinerja tahun terakhir dengan tujuan efisiensi.
3. Mengalikan nilai sekarang dari pembayaran upah di rnasa datang dengan
rasio efisiensi perusahaan sehingga menghasilkan nilai sekarang dari jasa
masa depan yang berasal dari aset manusia milik perusahaan.

Pendekatan lain bagi penilaian aset manusia adalah dengan menghitung


nilai ekonomisnya. Konsep ini didasarkan pada pendapat bahwa perbedaan
pendapatan saat ini dan di masa depan antara dua perusahaan sejenis
disebabkan oleh perbedaan dalam pengorganisasian sumber daya manusia
dari perusahaan-perusahaan tersebut. Brummet, Flamholtz dan Pyle
rnengusulkan pendekatan umurn terhadap upaya penilaian kontribusi sumber
daya rnanusia terhadap nilai ekonornis perusahaan. Pendapatan di masa depan
harus diprediksi kernudian dihitung untuk mengetahui nilai sekarangnya.
Sebagian dari nilai sekarang tersebut kemudian dialokasikan ke sumber daya
manusia sesuai dengan kontribusi relatifnya.
Melihat adanya ketidakpastian dan kesulitan sehubungan dengan
penentuan nilai modal menusia, Lev dan Swartz menyarankan penilaian
terhadap sumber daya manusia dengan menggunakan metode kompensasi
masa depan terdiskonto sebagai ukuran pengganti dari nilai sumber daya
rnanusia. Nilai seseorang dapat ditentukan dari nilai tunai penghasilannya
yang masih tersisa di masa depan yang diperoleh dari pekerjaannya. Rumus
untuk rnenghitung nilai ,nodal manusia rnerupakan agregasi untuk menilai
kelompok dan seluruh organisasi manusia.

Dimana,
E(V11) = Nilai yang diharapkan dari modal berupa manusia
7.58 TEDRI AKUNTANSI e

I -" Penghasilan tahunan di rnasa yang akan datang


Pr (t) Probabilita kematian seseorang pada urnur t
r Tingkat diskonto yang khusus berlaku pada orang tersebut
t Umur pada saat pensiun

Nilai penggantian dari aset manusia akan diintegrasikan ke dalam


laporan keuangan perusahaan sebagai aset perusahaan dan selanjutnya akan
diperlakukan sebagaimana aset perusahaan lainnya.

��

-- --""
-e=
LATIHAN

Untuk mernperdalam pemahaman Anda mengenai rnateri di atas,


kerjakanlah latihan berikut!

I) Jelaskan perkernbangan akuntansi sumber daya manusia sarnpa,


sekarang ini !
2) Jelaskan kritik dan dukungan terhadap perkernbangan akuntansi sumber
daya manusia !

Petunjuk Jawaban Latihan

I) Akuntansi surnber daya manusia berawal pada akhir 1960-an di rnana


para ilmuwan dan praktisi semakin tertarik terhadap gagasan akuntansi
yang mernandang manusia sebagai sumber daya organisasional.
Hermanson ( 1964) adalah orang pertarna yang mencoba ,nernasukkan
aset rnanusia ke dalam neraca, yang dikenal dengan akuntansi sumber
daya ,nanusia. Sernentara Grojer dan Johansson rnenganggap akuntansi
sumber daya manusia mencakup bidang yang luas dengan satu alasan
untuk berbagai pendekatan di antaranya sebagai alat politis, instrumen
• EK51441 5/MCDUL. 7 7.59

yang bersifat mendidik dan alat pengambilan keputusan. sebagai Dan


dalam perkernbangannya hingga pada era 1980-an sarnpai dengan
sekarang telah terjadi kebangkitan rninat para peneliti terhadap akuntansi
sumber daya manusia yang ditandai dengan dilakukannya sejumlah riset
terkait dengan pengembangan dan penerapan akuntansi sumber daya
manusia dalarn perekonomian global yang berbasis pengetahuan.
Flamholtz rnernbagi tahapan perkernbaugan akuntansi sumber daya
manusia sebagaimana dijelaskan pada halaman.
2) Akuntansi sumber daya manusia telah menuai kritik di antaranya
dilatarbelangi oleh alasan bahwa sumber daya manusia tidak bisa
dimiliki, tidak ada model yang dapat diterima secara umum untuk
menilainya, tidak terdapat standar terpisah untuk pelaporan sumber daya
manusia dalam perumusan standar akuntansi. Namun terdapat banyak
dukungan dari kalangan teoritikus akuntansi untuk memperlakukan
manusia sebagai aset dan menghitung nilainya apalagi dengan terjadinya
transformasi struktur perekonomian sekarang ini, modal manusia
menjadi sernakin penting. Pengakuan ini telah mengarah pada riset
akademis dan pengembangan bisnis terhadap konsep dan metode untuk
mengukur biaya dan nilai dari manusia sebagai aset organisasional, atau
bidang yang saat ini dikenal sebagai akuntansi sumber daya manusia.

-:.a RANG KUMAN�-------------------

Seiring dengan pesatnya perkembangan entitas bisnis dalam


derasnya arus globalisasi dan teknologi informasi di berbagai belahan
dunia dan terjadinya proses transforrnasi dari perekonornian berbasis
industrial kearah perekonomian berbasis pengetahuan (knowledge based
economyy peranan akuntansi sumber daya manusia menjadi semakin
penting dan menentukan efektivitas organisasi. lmplikasi penting dari
kondisi ini adalah bahwa keberhasilan dan kegagalan organisasi sangat
ditentukan oleh kualitas surnber daya manusia yang dimilikinya. Oleh
karenanya sumber daya manusia merupakan sumber daya organisasi
paling vital dan diakui sebagai aset organisasi.
lronisnya dalam perspektif akuntansi konvensional sumber daya
manusia belum dianggap sebagai aset perusahaan sehingga belum
muncul dalam neraca. Akuntansi sumber daya manusia sendiri
merupakan konsep baru dari perspektif akuntansi keuangan dan
7.60 TEDRI AKUNTANSI e

akuntansi manajerial dan masih berada dalam tahap yang membutuhkan


penelitian lebih lanjut. Pandangan akuntansi sumber daya manusia ini
berpusat pada pengakuan bahwa karyawan merupakan aset organisasi,
baik melalui pendekatan biaya (biaya historis, biaya penggantian dan
biaya kesernpatan) maupun pendekatan nilai manusia (metode goodwill,
metode nilai sekarang, metode nilai ekonornis, metode kompensasi).

TE 5 FORMAT IF 3�-----------------

Pilihlah satu jawaban yang paling tepat!

I) Para ilrnuwan dibidang akuntansi telah memperkenalkan nilai dari aset


manusia diantaranya ilmuwan yang rnempertahankan perencanaan
jangka panjang denga menekankan pada variabel kualitatif sumber daya
rnanusia yakni ....
A. Rensis Likert
B. Flamholtz
C. Hermanson
D. Grojer dan Johansson
2) Nilai rnanusia dimasukkan kedalam kategori biaya. Pernyataan bahwa
kejadian hari ini untuk mengganti sumber daya yang digunakan dalam
aktivitas yang ,nenentukan merupakan konsep biaya ....
A. orisinalitas
B. pengganti
C. historis
D. kesernpatan

3) Nilai dari sumber daya manusia lebih menguntungkan jika dialokasikan


pada penggunaan alternatif merupakan konsep biaya ....
A. orisinalitas
B. pengganti
C. kesernpatan
D. historis

4) Ilmuwan pertama yang mencoba memasukkan aset manusia ke dalarn


neraca adalah ....
A. Brummet
B. Grojer dan Johansson
• EK51441 5/MCDUL. 7 7.61

C. Flamholtz
D. Hermanson

5) Tahapan perkernbangan ilmu akuntansi surnber daya manusia yang


ditandai dilakukannya sejumlah riset oleh para ilmuwan terkait dengan
pengembangan dan penerapan akuntansi sumber daya manusia terjadi
pada era ....
A. l 960an
B. l 970an
C. 1976-1980
D. 1980 - sekarang

6) Grojer dan Johansson beranggapan bahwa akuntansi sumber daya


manusia digunakan untuk menunjukkan kesalahan manajemen sumber
daya manusia dan oleh karena itu untuk rnenentukan alternatif investasi
yang lebih kuat dan manajemen yang lebih baik, merupakan salah satu
cakupan akuntansi sumber daya manusia sebagai. ..
A. alat bantu pengambilan keputusan
B. instrumen yang bersifat mendidik

C. suatu alat politis


D. instrumen yang mernbangun pemaha,nan atas permasalahan

7) Salah satu cakupan akuntansi sumber daya manusia adalah untuk


menganalisis dan mernbangun pemaharnan yang lebih baik atas
permasalahan personel dari perspektif yang diterapkan dan mernbangun
kemampuan yang lebih baik guna menyeimbangkan nilai-nilai yang
diterapkan yang bertentangan dengan nilai-nilai yang lain. Hal ini berarti
akuntansi sumber daya manusia merupakan ...
A. alat bantu pengambilan keputusan
B. instrumen yang bersifat mendidik
C. suatu alat politis
D. alat untuk penentu kebijakan

8) Berikut ini merupakan kritik terhadap akuntansi sumber daya manusia


sebagai suatu aset kecuali ...
A. pengukuran biaya dan nilai manusia sebagai aset organisasional
didasarkan bahwa manusia terdiri dari modal dan aset
7.62 TEDRI AKUNTANSI e

B. sumber daya manusia tidak dapat dimiliki


C. tidak ada model yang diterima secara urnum untuk menilainya
D. dalam perumusan standar akuntansi tidak terdapat standar terpisah
untuk pelaporan akuntansi sumber daya manusia

9) Metode yang mengalihkan selisih lebih dari pendapatan perusahaan


terhadap rata-rata industri dengan menggunakan rasio dari nilai aset
manusia merupakan ...
A. metode goodwill
B. rnetode nilai sekarang
C. metode nilai ekonomis
D. metode kompensasi

I 0) Penilaian sumber daya manusia dengan menggunakan kompensasi


seseorang di masa yang akan datang sebagai suatu nilai pengganti dapat
ditentukan dari ...
A. rasio efisiensi perusahaan dibandingkan dengan tingkat
pengembalian rata-rata bagi industri sejenis
B. nilai tunai penghasilannya yang masih tersisa di masa depan yang
diperoleh dari pekerjaannya

C. nilai ekonornis dari perbedaan pendapatan saat ini dan masa depan
D. nilai sekarang dengan mempertimbangkan nilai pasar saat ini

Cocokkanlah jawaban Anda dengan Kunci Jawaban Tes Formatif 3 yang


terdapat di bagian akhir modul ini. Hitunglah jawaban yang benar.
Kemudian, gunakan rumus berikut untuk mengetahui tingkat penguasaan
Anda terhadap materi Kegiatan Belajar 3.

Jumlah Jawaban yang Benar


Tingkat penguasaan = ----------� x I OOo/o
Jumlah Soal

Arti tingkat penguasaan: 90 - 100% - baik sekali


80 - 89% -- baik
70 - 79% - cukup
< 70% - kurang
• EK51441 5/MCDUL. 7 7.63

Apabila mencapai tingkat penguasaan 80o/o atau Jebih, Anda dapat


melanjutkan ke modul selanjutnya. Selamat! Jika masih di bawah 80%, Anda
harus mengulangi materi Kegiatan Belajar 3, terutama bagian yang belum
dikuasai.
7.64 TEDRI AKUNTANSI e

Kunci Jawaban Tes Format if

Tes Formatif I Tes Formatif Z Tes Formatif 3


I) D I) D I) A
2) D 2) c 2) B
3) A 3) B 3) c
4) D 4) A 4) D
5) D 5) A 5) D
6) B 6) A 6) c
7) D 7) D 7) B
8) A 8) c 8) A
9) c 9) B 9) A
10) B 10) C 10) B
• EK51441 5/MCDUL. 7 7.65

Oaf tar Pu st aka

Belkaoui, Ahmed Riahi. (2001). Teori Akuntansi. Edisi Keempat, Jakarta:


Salemba Empat.

Godfrey, Jayne et.al. (2010). Accounting Theory. 7'" Edition. John Wiley &
Sons Australia.

Harahap, Sofjan Syafei.

Hendriksen. (2000). Accounting Theory, 9'h Edition.

Lubis, Arfan !khsan. (2010). Akuntansi Keperilakuan. Edisi kedua. Jakarta:


Salemba Empat.
MDDUL 8

Akunt ansi Syari ah dan


Aku nt ansi Inter nasi on al
Amalia Kusuma Wardini, SE., MC.Om.

\r � PEND AH UL U AN _

ll(' alau diyakini bahwa alam semuanya ini diciptakan Tuhan, tentu juga
el'-' konsep akuntansi ini tidak lepas dari kekuasaannya, artinya tidak salah
jika konsep itu dijadikan pedoman dalam merumuskan teori yang Islarni.
Meskipun sampai saat ini konsep akuntansi kapitalis masih mendorninasi
konsep akuntansi, narnun akuntansi syariah akan dapat memberikan
sumbangan besar terhadap kemajuan akuntansi dunia (Hayashi, 1989). Islam
adalah rahmat bagi sekalian alam ini berarti juga dapat memberikan ide dan
konsepnya untuk menciptakan kedamaian, keadilan di bumi ini. Beberapa
tren dalam akuntansi sudah dapat kita lihat seperti adanya berbagai krisis
yang melanda profesi, keinginan adanya akuntansi yang sernakin etis dan
bertanggung jawab serta berbagai campur tangan politik untuk menjaga dan
melindungi kepentingan masyarakat. Salah satu kesimpulan Hayashi (1989)
adalah bahwa akuntansi syariah yang rnemiliki unsur pengertian ekonomi,
politik dan agama rnemiliki kemungkinan besar untuk menunjukkan kunci ke
arah akuntansi Pasca Newton.
Akuntansi lnternasional muncul dengan semakin meningkatnya arus
perdagangan antar ncgara ditengah perekonomian dunia yang scmakin tidak
ada batas. Perbedaan geografi, sosial, ekonomi, politik, dan hukum antara
satu negara dengan negara lainnya mendorong diperlukannya akuntansi
internasional. Beberapa organisasi dunia juga telah sepakat akan perlunya
satu standar akuntansi yang berlaku umum bagi semua negara untuk
mengatur pelaporan keuangan, IFRS, dimana hal ini rnasih menimbulkan pro
dan kontra di rnasing-rnasing negara. Bidang ini akan terus berkembang
sejalan dengan semakin luasnya jangkauan perusahaan multinasional dan
8.2 TEDRI AKUNTANSI e

sernakin ,neningkatnya peranan pasar modal, sehingga bidang ini menarik


untuk diteliti.
Dalam modul 8 kita akan membahas Akuntansi Islam yang lebih populer
dengan istilah Akuntansi Syariah dan Akuntansi Internasional sebagai bidang
akuntansi yang relatif baru yang dapat dijadikan referensi dan pertimbangan
dalam mernilih topik riser akuntansi. Setelah me,npelajari modul ini
rnahasiswa akan dapat rnenjelaskan konsep akuntansi syariah dan akuntansi
internasional. Secara khusus mahasiswa dapat menjelaskan:

Kegiatan Belajar I:
I. Konsep akuntansi syariah
2. Prinsip-prinsip Islam dalam Akuntansi
3. Beberapa pemikiran teori dan konsep akuntansi syariah
4. Tren akuntansi dan fenomena konvergensi dan tren akuntansi kapitalis

Kegiatan Belajar 2:
I. Pengertian akuntansi internasional
2. Organisasi internasional dan standar akuntansi internasional
3. Transaksi valuta asing
4. Akuntansi untuk transaksi valuta asing
• EK51441 5/MCDUL. S 8.3

KEGIATAN BELA.JAR 1

Akuntansi Syariah

A. KONSEP AKUNTANSI SYARIAH

Akuntansi sebenarnya merupakan domain muamalah dalam kajian ]slam.


Artinya diserahkan pada kemampuan aka! pikiran manusia untuk
mengembangkannya. Namun, karena pentingnnya perrnasalahan ini maka
Allah SWT bahkan rnemberikannya tempat dalarn kitab suci Al-Qur'an surat
Al-Baqarah ayat 282. Penempatan ayat ini juga unik dan relevan dengan sifat
akuntansi itu. la diternpatkan dalam surat Sapi Retina sebagai lambang
komoditi ekonorni. la ditempatkan dalarn surat ke-2 yang dapat dianalogikan
dengan double entry ditempatkan di ayat 282 yang menggarnbarkan angka
keseimbangan atau Neraca. Bahkan juga bisa dikaji relevansi ayat berikut
dalam konteks double entry atau sifat berpasangannya:

Dan segala sesuatu Kami ciptakan berpasang pasangan supaya kamu


mengingat kebesaran Allah (l'J-Dzariyat: 49).

Bahkan jika dikaji sistem alam raya dan manajernen alam ini ternyata
peran akuntansi sangat besar. Allah memiliki akuntan malaikat yaitu Rakid
dan Atid, yang menuliskan/ menjurnal transaksi yang dilakukan rnanusia,
yang menghasilkan buku/ neraca yang nanti akan dilaporkan kepada kita
(o,vner) di akhirat sebagaimana yang tertulis dalam surat Al-lnfithar (82) ayat
10-12. Laporan ini didukung bukti (evidence) di mana satu pun tidak akan
ada transaksi yang dilupakan kendatipun sebesar zarrah sebagaimana tertulis
dalam surat Al .-Zalzalah ayat 7-8.
Karena akuntansi ini sifatnya urusan muamalah maka pengembangannya
diserahkan pada kebijaksanaan manusia. AI-Qur'an dan Sunnah hanya
membekalinya dengan beberapa sistern nilai seperti landasan etika, moral,
kebenaran, keadilan, kejujuran, terpercaya, bertanggung jawab, dan
sebagainya.

Dalam Al-Qur'an surat AI-Baqarah (282) kita melihat bahwa tekanan


Islam dalam kewajiban melakukan pencatatan adalah:
8. 4 TEDRI AKUNTANSI e

I. menjadi bukti dilakukannya transaksi (muamalah yang menjadi dasar


nantinya dalam ,nenyelesaikan persoalan selanjutnya;
2. menjaga agar tidak terjadi manipulasi, atau penipuan baik dalam
transaksi maupun hasil dari transaksi itu (laba).

Penekanan ini didukung lagi oleh ratusan ayat yang dapat dijadikan
sumber moral akuntansi seperti kewajiban bertakwa, berlaku adil, jujur,
menyatakan yang benar, memilih yang terbaik, berguna, menghindari yang
haram, jangan boros, jangan merusak, dan jangan menipu. lnstrumen kualitas
ini sebenarnya sudah cukup sebagai landasan teoretis dari akuntansi syariah.
Sementara itu, yang sifatnya teknis diserahkan sepenuhnya kepada umatnya
untuk merumuskannya sesuai kebutuhannya.
Kewajiban zakat bagi Muslim rnerupakan bukti nyata betapa pentingnya
peranan akuntansi bagi rnasyarakat, perusahaan lembaga atau perseorangan.
Dalam konteks ini akuntansi akan dapat mernberikan surnbangan dalam
proses perhitungan zakat yang tepat baik zakat moral, penghasilan, profesi,
perdagangan, termasuk nilai aset yang akan dijadikan dasar pengenaan zakat.
Bagaimana mungkin kita mcngetahui beban zakat tanpa bantuan dari
akuntansi? Justru dalam Islam dituntut bidang-bidang khusus akuntansi
seperti Akuntansi Pertanian, Akuntansi Peternakan, Akuntansi Sosial,
Akuntansi Jarninan Sosial, Akuntansi Surnber Daya Manusia, dan lain-lain
untuk dapat rnenyelesaikan kewajiban kita sebagai Muslim.
Dernikian juga rnasalah pengukuran efisiensi dan pernborosan (yang
dilarang keras dalam Islam) tidak akan dapat diketahui tanpa pencatatan atau
peran akuntansi. Pengelola kekayaan negara rnelalui lernbaga seperti Baitul
Maal juga rnernerlukan akuntansi yang lebih teliti karena rnenyangkut harta
rnasyarakat yang harus dipertanggungjawabkan baik kepada rakyat maupun
kepada Tuhan. Pernbagian hak seperti dalam pembagian dividen, hasil
likuidasi mernerlukan catatan yang adil yang dapat mernbagi hak-hak mereka
yang berserikat secara adil. Semua ini mendukung hipotesis yang
rnenyatakan akuntansi sangat mutlak dalarn Islam.
Dari bukti-bukti ini jelaslah bahwa akuntansi sebenarnya wajib dite-
rapkan oleh Islam baik dari tingkat institusi hingga individual. Semua ini
mendukung hipotesis yang menyatakan akuntansi sangat mutlak dalam Islam.
Kesimpulan berbagai fakta sejarah ini sudah cukup kuat untuk me-
nyatakan bahwa akuntansi sudah dikenal pada masa kejayaan Islam artinya
• EK51441 5/MCDUL. S 8.5

peradaban Islam tidak mungkin tidak merniliki akuntansi. Namun rnenurut


Harahap (2011) telah terjadi pemalsuan sejarah oleh dunia barat disa,nping
juga keterbatasan untuk menggali khazanah kemajuan ilmu pengetahuan dan
teknologi Islam. Dari penjelasan di atas dapat kita simpulkan bahwa
akuntansi sudah ada sebelum Pacioli, bahkan mungkin sebelum peradaban
Islam dan masa kejayaan Islam 610 -1250 M.
Pengaruh Islam ke dalam akuntansi diakui oleh Hendriksen, guru besar
Akuntansi berkebangsaan Amerika sebagaimana yang dikutip dalam bukunya
Accounting Theory: " ... the introduction of Arabic numerical greatly
facilitated the growth of accounting" (Hendriksen, 1992). Kutipan ini
,nenandai bahwa anggapan tadi dapat kita catat bahwa penggunaan angka
Arab ( 1,2,3, dan seterusnya) mernpunyai andil besar dalam perkembangan
ilmu akuntansi.
Istilah Akuntansi Syariah merupakan istilah populer dari Akuntansi
Islam, dimana mengandung dua makna "Akuntansi" dan "Islam." Yang k:ita
maksudkan dengan akuntansi dalam tulisan ini adalah comprehensive
accounting yang hakikatnya adalah sistem infonnasi, penentuan laba,
pencatatan transaksi yang sekaligus pertanggungjawaban (accountability).
Sernentara itu, Islam dalam konteks ini dihubungkan dengan sifat-sifat
keadilan, kejujuran, dan kesejahteraan yang dibawanya yang sesuai dengan
ketentuan Ilahi. Antara akuntansi dan nilai Islam terdapat hubungan dan
kaitan yang erat dan mempunyai tujuan dan arah yang saling mendukung
atau komplementer.
Sementara itu Akuntansi kapitalis adalah alat ideologi kapitalis untuk
mencapai tujuannya khususnya mencapai kesejahteraan material yang
diinginkannya. Akuntansi kapitalis lahir dari rnasyarakat kapitalis dengan
sistem ekonomi kapitalis dan ideologi sekuler rasional yang dianutnya. Jika
awalnya sistem ekonorni kapitalisme merupakan sistem ekonorni saja, namun
pada saat ini sistern ini sudah merambah ruang politik, kenegaraan dan
bahkan ideologi atau tata cara kehidupan. Akuntansi kapitalis sejalan dengan
ide kapitalisme untuk rnengakurnulasi kekayaan dan memaksimalkan
kekayaan untuk kepentingan pernodal. Dengan pandangan hidup ini, kapitalis
pasti merniliki perbedaan yang mencolok dengan sistern ideologi Jainnya
misalnya yang berbasis agama sehingga dapat dipastikan bahwa kapitalisme
tidak sesuai dengan sistern ekonomi agama mana pun.
8.6 TEDRI AKUNTANSI e

Dari konsep akuntansi syariah diatas, pennasalahan berikutnya adalah


bagaimana dan apa akuntansi syariah itu? Untuk ,nenjawab ini masih sulit
dan memerlukan waktu yang panjang sementara kerangka teori akuntansi
kapitalis saja memerlukan waktu berpuluh-puluh tahun sehingga sampai pada
kerangka konseptual akuntansi dan itu dilakukan tidak kurang dari lima studi
dan beberapa kali perbaikan (Harahap, 1994). Saat ini pun sebenarnya tidak
ada konsep ekonorni kapitalis rnurni sebagairnana dinyatakan oleh Peter
Drucker dalam bukunya Post Capitalist Society (1994) bahwa masyarakat
paska kapitalis ini mirip sebagaimana yang dibayangkan pemikir sosialis
dahulu yakni terjadinya ekonorni campuran sehingga sistem ekonorni dan
akuntansinya pun adalah campuran.

Dalarn konteks akuntansi syariah bagaimana sistem ekonomi campuran


tersebut disesuaikan dengan konsep Islam dimana konsep dasar akuntansi
syariah itu sebagai berikut:
I. Sumber hukumnya adalah Al-Qur'an dan AI-Hadits dimana sumber
hukum ini harus rnenjadi dasar dari setiap postulat, konsep, prinsip, dan
teknik akuntansi.
2. Penekanan pada accountability, kejujuran, kebenaran, dan keadilan
bukan decision usefulness.
3. Permasalahan di Juar itu diserahkan sepenuhnya kepada akal pikiran
manusia termasuk untuk kepentingan decision usefulness.

Menurut Harahap (2009) Untuk merumuskan bagaimana postulat,


konsep, dan prinsip akuntansi syariah itu, perlu pengkajian multidimensi dan
multidisiplin. Akan tetapi, dari postulat, konsep, dan prinsip yang ada, dapat
kita saring mana yang sejalan dengan konsep Islam. Misalnya konsep mana
yang dipakai dari tiga konsep: Proprietary, Entity, dan Enterprise Theory'
Maka, enterprise theory !ah yang lebih tepat karena Jebih mencakup aspek
sosial dan pertanggungjawaban. Demikian juga mengenai prinsip-prinsip
akuntansi. Akuntansi syariah dapat menilai prinsip mana dari yang ada itu
bertentangan dengan prinsip Islam maka dihapuskan, sedangkan yang relevan
dan yang mendukung diambil dan untuk ha! yang perlu penekanan
ditekankan. Artinya, kita tetap mernanfaatkan prinsip konvensional yang ada
tidak perlu menghapuskannya dan mencari yang baru lagi. Pendekatan ini
diikuti juga oleh AAOIFI (Acco11nting, Auditing Organization for Islamic
• EK51441 5/MCDUL. S 8.7

Financial Institution). Bahkan Enterprise Theory menjelaskan bahwa


akuntansi harus melayani bukan saja pernilik, perusahaan, tetapi juga
masyarakat secara umum (Harahap, 2011 ).

B. PRINSIP-PRINSIP ISLAM DALAM AKUNTANSI

Islam dalarn Akuntansi maksudnya adalah apakah comprehensive


accounting sesuai dengan tujuan dan hakikat Islam. Islam dalarn konteks ini
dimaksudkan sebagai pendorong terciptanya keadilan dan kebenaran dalarn
pencatatan dan menjaga keadilan dalam berbisnis dan bekerja sarna atau
berutang piutang. Pertanyaan selanjutnya apakah dalarn akuntansi itu kita
temukan keadilan dan kebenaran? Untuk menjawab pertanyaan ini kita perlu
membahas lebih dalam sifat dan ciri Akuntansi. Namun, dalam bab ini kita
hanya akan membahas poin-poinnya saja yang merupakan dasar bagi kita
untuk rnenjawab pertanyaan tadi.
I. Transaksi yang dicatat oleh akuntansi adalah transaksi (muamalah)
Transaksi adalah the occurrence of an event or of a condition that must
be recorded atau segala sesuatu yang mengakibatkan perubahan dalam
aktiva dan pasiva perorangan atau perusahaan.
2. Dasar pencatatan transaksi adalah bukti (evidence) atau disebut juga
business paper seperti faktur, surat utang, cheque, dan kuitansi. Yang
dianggap sebagai bukti adalah bukti yang didukung oleh sifat-sifat
kebenaran tanpa ada penipuan. lni rnenurut Islam. Dalarn akuntansi ada
jenis dan tingkatan bukti yang menandakan kuat tidaknya suatu bukti,
yaitu sebagai berikut.
a. Real evidence, yaitu bukti fisik
b. Testimonial evidence, yaitu bukti yang berasal dari kesaksian pihak
luar
c. Indirect evidence, yaitu bukti yang diperoleh secara tidak langsung
Bukti yang diperoleh dari luar perusahaan lebih kuat dibandingkan bukti
yang diperoleh dari dalarn sendiri. Bukti yang diperoleh dari sistem
internal control perusahaan yang baik lebih kuat dari yang diperoleh
dengan internal control yang lernah dan bukti yang diper-oleh secara
langsung oleh akuntan lebih hat dari bukti yang diperoleh secara tidak
langsung. Islam menginginkan bukti yang benar sejajar dengan
keinginan akuntansi yang hanya mencatat bukti yang sah (valid).
8. B TEDRI AKUNTANSI e

3. Bukti yang menjadi dasar pencatatan akan diklasifikasikan secara teratur


melalui "Aturan Urnum" atau General Accepted Accounting
Principle (GAAP), yang di Indonesia disebut Standar Akuntansi
Keuangan Indonesia. Standar akuntansi dilahirkan melalui suatu panitia
ahli melalui berbagai rahap pengujian sampai menjadi prinsip yang
diterima umum. Proses kelahiran prinsip ini teruji dan tetap didasari oleh
keadilan dan objektivitas. Proses pencatatan, sampai kepada klasifikasi
akan menghasilkan Laporan Keuangan (Neraca dan Laba Rugi) yang
merupakan output dari manajemen. Hanya masalahnya, dalam akuntansi
kadang ada tuduhan bahwa standar akuntansi selalu mernerhatikan
kelornpok perusahaan besar.
4. Akuntansi berprinsip pada substance over fonn. Artinya akuntansi lebih
menekankan pada kenyataan atau substansinya bukan yang tertera pada
formulirnya. Artinya kendatipun bukti menurut form rnisalkan
Rp 1.000,00 namun nilai yang sebenarnya Rp 800,00 maka yang harus
dicatat adalah Rp800,00 bukan Rp 1.000,00.
5. Tahap kelahiran laporan keuangan di atas masih belurn sampai pada titik
"dipcrcaya". Untuk sampai kepada titik dipercayai, laporan itu rnasih
perlu diuji atau disaksikan lagi oleh pihak tertentu yang dianggap
independent (tidak mernihak) melalui pemeriksaan Laporan Keuangan
yang disebut audit atau general audit. Memeriksa ini dilakukan oleh
Akuntan Publik Terdaftar. Akuntan pemeriksa akan memberikan laporan
mengenai perneriksaannya apakah laporan yang disajikan rnanajernen
tadi wajar atau tidak, atau ada sesuatu pos yang tidak wajar atau sama
sekali tidak wajar. Opininya ini ada empat, yaitu:
a. Opini wajar (unqualified)
b. Opini wajar dengan syarat (qualified)
c. Opini tidak wajar (adversed opinion)
d. Tidak ada opini (disclaimer of opinion)

Dasar pemberian opini ini adalah sampai di mana laporan keuangan


menaati standar akuntansi, pengungkapan, konsistensi, dan syarat-syarat
lainnya.
Demikianlah proses yang kita ternukan dalam comprehensive accounting
dalam melakukan pencatatan sampai kepada pelaporannya hingga menjadi
konsumsi umurn. Dan jelas kita lihat bahwa secara ideal formal ketatnya
• EK51441 5/MCDUL. S 8.9

sistem tersebut dimaksudkan untuk menjaga agar output akuntansi tetap


dalarn sifat kebenaran, keadilan, dan kejujuran (objebtivitas), sebagaimana
halnya keinginan Islam. Kalau semua berjalan secara benar maka sistem
akuntansi juga menciptakan kebenaran dan keadilan. Bahkan dengan
keluarnya UU Sorbanes Oley Act seperti akuntan yang jujur semakin
ditekankan.
Islam adalah ideologi, pedoman dan pandangan hidup yang mengatur
tata cara hidup dan merumuskan tujuan hidup pula yang berbeda dengan
ideologi kapitalisme. Islam adalah saru sistem hidup yang ditentukan Tuhan
untuk menghadapi semua perrnasalahan hidup di dunia dan juga setelahnya
yaitu di akhirat. Islam memiliki aturan tentang sistern ekonomi sehingga
sistem bisnis, manajemen, dan akuntansi harus juga mengacu pada sistem
ideologi Islam itu, Akuntansi juga harus bisa menopang dan sejalan dengan
ideologi itu. Karena Islam berbeda dengan ideologi kapitalisme, sudah dapat
dipastikan bahwa sistem akuntansinya juga akan berbeda dengan sistem
akuntansi kapitalis perbedaannya tentu tidak pada semua level. Mungkin dari
aspek teknik tidak banyak perbedaan dalam hal melakukan pencatatan.
Namun, dalam tataran filosofi dan prinsip tentu memiliki perbedaan
mendasar.
Permasalahannya apakah internal sistem akuntansi sendiri sarnpai
sekecil-kecilnya mampu melahirkan keadilan dan kebenaran pada kondisi di
mana filsafat ilrnu atau epistemologi akuntansi konvensional itu adalah value
free (bebas nilai), tidak ada yang mengontrol di luar sistern itu. Berbagai
permasalahan profesi akuntan masih selalu muncul, baik kasus pernalsuan,
penipuan, kesalahan, bahkan kerja sama antara akuntan publik dengan
kliennya yang merugikan masyarakat. Salah satu alasan kemunculan
Akuntansi Syariah adalah mendobrak hipotesis yang menyatakan bahwa
akuntansi itu adalah bebas nilai (Trivuwono, 2000). Menurut Triyuwono,
akuntansi itu bukan bebas nilai, tetapi dipengaruhi oleh oknurn-oknum yang
ada dalam suatu organisasi. Oleh karena itu, untuk rnencapai keadilan dan
kebenaran hakiki seyogianya akuntansi itu harus diwarnai oleh etika, ukuran
moral sehingga tercipta akuntansi dan informasi yang benar dan adil.

C. BEBERAPA PEMIKIRAN TEORI DAN KONSEP AKUNTANSI


SYARIAH
8.10 TEDRI AKUNTANSI e

Gambling dan Karim (Harahap, I 992) menarik hipotetis karena Islam


merniliki syariah yang dipatuhi sernua umarnya, wajarlah bahwa masya-
rakatnya rnerniliki lembaga keuangan dan akuntansinya yang diserahkan
melalui pembuktian sendiri sesuai landasan agama. Mereka merumuskan tiga
model antara lain Colonial Model yang menyebutkan jika masyarakatnya
Islam, mestinya pemerintahnya akan menerapkan syariat Islam dan mestinya
teori akuntansinya pun akan bersifat teori Akuntan Islami, Mereka juga
menekankan bahwa sesuai sifatnya, mestinya Islam harus merniliki akuntansi
karena pentingnya penekanan pada aspek sosial dan perlunya penerapan
sistem zakat dan baitul maal.
Akuntansi Syariah merupakan konsep, sistem, dan teknik akuntansi yang
membantu suatu lembaga atau organisasi untuk menjaga agar tujuan, fungsi
dan operasionalnya berjalan sesuai dengan ketentuan syariah, dapat menjaga
hak stakeholders yang ada di dalamnya, dan mendorong menjadi Iembaga
yang dapat mencapai kesejahteraan hakiki dunia dan akhirat.
Scott (Harahap, 1993, 1995) adalah seorang penulis yang banyak
memerhatikan rnasalah etika dan moral dalam melahirkan teori akuntansi. la
selalu menggunakan kriteria keadilan dan kebenaran dalam merumuskan
setiap teori akuntansi, model ini disebut Ethical Theory of Accounting.
Menurutnya dalam penyajian Iaporan keuangan, akuntan harus rnernerhatikan
semua pihak (user) dalarn mernperlakukannya secara adil dan benar, dan
memberikan data yang akurat jangan menimbulkan salah tafsir dan bias.
Dalam buku yang sama Harahap ( 1991) mengemukakan bahwa
akuntansi syariah itu pasti ada. Ia menggunakan metode perbandingan antara
konsep syariat Islam yang relevan dengan akuntansi dengan konsep dan ciri
akuntansi kontemporer (dalam nuansa komprehensif). Nilai-nilai Islam ada
dalam akuntansi dan akuntansi ada dalam struktur hukurn dan muamalat
lslam, Menurutnya keduanya mengacu pada kebenaran kendatipun kadar
kualitas dan dimensi dan bobot pertanggungjawabannya berbeda, dan juga
penekanan pada aspek tanggung jawab dan aspek pengambilan keputusan
berbeda.

Shaari Hamid, Russel Craig, dan Frank Clarke dalarn Harahap (2011)
menulis artikel yang berjudul Religion: A Confounding Cultural Element in
the International Hannonization of Accounting rnengernukakan dua hal
berikut.
• EK51441 5/MCDUL. S 8. 11

I. Islam sebagai agama yang memiliki aturan-aturan khusus dalam sistem


ekonomi keuangan (misalnya free interest banking system) pasti
memerlukan teori akuntansi yang khusus pula yang dapat
mengakomodasi ketentuan syariah itu.
2. Kalau dalam berbagai srudi disimpulkan bahwa aspek budaya yang
bersifat Jokal (national boundaries) sangat banyak memengaruhi
perkembangan akuntansi, Islam sebagai agama yang melampaui batas
negara tidak boleh diabaikan. Islam dapat mendorong internasionalisasi
dan harmonisasi akuntansi.

Dalam artikel tersebut dibahas dikernukakan bahwa etika dan perilaku


bisnis didasarkan pada tradisi dan filosofi Barat. Ada penulis yang rneng-
anggap bahwa tradisi ini dipengaruhi etika Yahudi dan Kristiani, ada yang
menganggap dipengaruhi oleh etika Protestan, ada yang menganggap hanya
tradisi Barat. Perilaku bisnis melahirkan prinsip dan teknik akuntansi. Kalau
konsep dasar bisnis berbeda, mestinya prinsip dan konsep dasar akuntansinya
juga harus berbeda. Banyak konsep bisnis Barat yang tidak sesuai dengan
syariat Islam sehingga konsep dan praktik akuntansinya juga ada yang tidak
sesuai dengan Islam, sehingga akuntansi Islam harus ada.
Toshikabu Hayashi dalam Harahap (201 I) dalam tesisnya yang berjudul:
On /sla,nic Accounting membahas dan rnengakui keberadaan akuntansi
syariah. Menurutnya akuntansi barat dinilai memiliki sifat yang dibuat sendiri
dengan berpedoman pada filsafat kapitalisrne. Sifat-sifat akuntansi Barat ini
rnenurut dia kehilangan arah bila dihubungkan dengan aspek etika dan sosial
dan bebas nilai, Sementara itu, trennya harus bernuansa sosial sebagaimana
yang dimiliki akuntansi syariah dan diakui oleh Gambling dan Karim. Dalam
Akuntansi Syariah dia katakan bahwa ada meta rule yang berada di luar
konsep akuntansi yang harus dipatuhinya, yaitu hukum syariah yang berasal
dari Tuhan yang bukan ciptaan manusia. (Harahap, 1997)
Menurut beliau Akuntansi Syariah sesuai dengan kecenderungan
manusia yang menuntut agar perusahaan juga memiliki etika dan tanggung
jawab sosial. Dalarn tulisannya, Hayashi menjelaskan bahwa konsep
akuntansi sudah ada dalarn sejarah Islam yang sangat berbeda dari konsep
konvensional sekarang. Dia menunjukkan istilah niuhtisib sebagai seseorang
yang diberikan kekuasaan besar dalam masyarakat untuk rnernastikan setiap
tindakan ekonomi berjalan sesuai syariah. la rnenerjemahkan akuntansi
8.12 TEDRI AKUNTANSI e

sebagai muhasabah. Bahkan beliau menjelaskan bahwa dalam konsep Islam


ada pertanggungjawaban di akhirat, di mana setiap orang akan
mempertanggungjawabkan tindakannya di hadapan Tuhan, bukan saja bidang
ekonomi, tetapi sosiaJ dan pelaksanaan hukum syariah lainnya.
Dalam ha! zakat ia rnengemukakan bahwa dalam menghitung zakat
sebagai kewajiban Muslim merniliki beberapa konsep pengukuran, peng-
akuan, dan pelaporan yang berbeda dari konsep akuntansi Barat, seperti
penilaian persediaan yang harus menggunakan harga pasar, mernakai konsep
accrual basis, dan konsep time period yang tegas. Dalam kesimpulannya
Hayashi menyatakan Akuntansi Syariah yang merniliki makna implisit
bidang ekonomi, politik, agama, rnerniliki kas yang besar untuk
menunjukkan kunci ke arah akuntansi pasca Newtonian.

Muhammad Akram Khan (Harahap, 1992) merumuskan sifat akuntansi


syariah sebagai berikut.
I. Penentuan Laba Rugi yang tepat
Walaupun penentuan laba rugi agak bersifat subjektif dan bergantung
nilai, kehati-hatian harus dilaksanakan agar tercapai hasil yang bijaksana
(atau dalam Islam sesuai dengan syariah) dan konsisten sehingga dapat
menjamin bahwa kepentingan sernua pihak pemakai laporan dilindungi.
2. Memprontosikan dan Menilai Efisiensi Kepemintpinan
Sistem akuntansi harus mampu memberikan standar berdasarkan hukum
sejarah untuk menjamin bahwa manajemen mengikuti kebijaksanaan-
kebijaksanaan yang baik.
3. Ketaatan kepada H11k11111 Syariah
Setiap aktivitas yang dilakukan oleh unit ekonomi harus dinilai halal
haramnya. Faktor ekonomi tidak harus menjadi alasan tunggal untuk
menentukan berlanjut tidaknya suatu organisasi.
4. Keterikatan pada Keadilan
Karena tujuan utama dalam syariah adalah penerapan keadilan dalam
masyarakat seluruhnya, informasi akuntan harus mampu melaporkan
(selanjutnya mencegah) setiap kegiatan atau keputusan yang dibuat
untuk menambah ketidakadilan dalam masyarakat.
5. Melaporkan dengan baik
Telah disepakati bahwa peranan perusahaan dianggap dari pandangan
yang lebih luas (pada dasarnya bertanggung jawab pada masyarakat
• EK51441 5/MCDUL. S 8. 13

secara keseluruhan). Nilai sosial ekonorni dari ekonomi Islam harus


diikuti dan dianjurkan. Informasi akuntansi harus berada dalam posisi
yang terbaik untuk melaporkan hal ini.
6. Perubahon dalam Praktik Akuntansi
Peranan akuntansi yang dernikian luas dalam kerangka Islam merner-
lukan perubahan yang sesuai dan cepat dalam praktik akuntansi
sekarang. Akuntansi harus marnpu bekerja sarna untuk rnenyusun saran-
saran yang tepat untuk mengikuti perubahan ini.

lwan Triyuwono (2000), telah rnernbuktikan bahwa ilmu akuntansi itu


bukan bebas nilai. Akuntansi konvensional saat ini sudah diwarnai oleh nilai-
nilai kapitalisrne yang didasari oleh filsafat kapitalisme, yang materiaJis dan
sekular. Islam sebagai suatu agama yang memiliki nilai-nilai juga memiliki
akuntansi jika penganutnya merniliki organisasi yang dikelola dengan dasar-
dasar syariah itu.

D. TREN DAN KONVERGENSJ AKUNTANSJ SYARIAH DAN


AKUNTANSI KONVENSIONAL

Pada tahun 1994 di Adelaide, Australia dilaksanakan International


Conference dengan topik menarik dan sangat sesuai dengan Akuntansi
syariah, topiknya adalah Accountability: Our Challenge. Salah satu artikel
yang menjawab topik ini adalah tulisan Prof. Lee D. Parker dengan judul
Here's to an Accountable Future. Isu ini sebenarnya sudah dikenal pada
tahun 1972 melalui Trueblood Report yang membahas tentang Tujuan
Laporan Keuangan (Harahap, /994). Dalarn saru babnya dijelaskan tentang
salah satu tujuan laporan keuangan adalah sebagai berikut.

Laporan Keuangan bertuj uan memberikan intormas yang berguna untuk


meni I ai kemampuan manaj emen menggunakan kekayaan perusahaan
secara efektif (accountability) dalam mencapa, tujuan utama
perusahaan.

Tujuan 1n1 mengharuskan laporan keuangan menyajikan aspek


accountability manajernen dalam mengelola perusahaan. Narnun, dalam
laporan ini porsi accountability masih sedikit.
8.14 TEDRI AKUNTANSI e

Dalam konsep dan kerangka laporan keuangan yang dikeluarkan FASB


ternyata dua aspek akuntansi baik sebagai decision usefulness maupun
sebagai reliability sudah lebih seimbang (Harahap, I 994a : 42). Hal ini dapat
dilihat dari gambar sebagai berikut.

Pengambilan Keputusan dan Slfat-sifal Mereka


Pemekar (m1sa!nya Pemahaman atau Pengetahuan)
lnformasi Akuntansi

lndikator
Keootuogan > Pengorbanan
Mutiak

KuaHtas lnformasi Oapal dimengerti


Ulama untuk
Penambilan Keputusan Kegunaan Keputusan

Ciri Kualias '


Utama Relevan Oapat dipercaya
'
Kualitas '
Oapat Memberikan
'
Tepat
' '
Gambaran
Sek under Venfiability
dan Saling Terkail diramalkan Umpan Bal1k Waktu Keyakinan

Dapat Diperbandingkan
(Konsisten) Nelral

Balas
Materialitas
Pengukuran

Sumber: Harahap (2011 :379), Teori Ak1111ta11si. Jakarta: Rajawali Pers.

Gambar 8.1
Hirarki Kualitas Akuntansi

Pada konferensi tersebut aspek accountability ini menjadi sorotan dan


topik utama. Dalarn artikel tersebut Parker mengemukakan bahwa ternyata
akuntansi konvensional dengan berbagai penarnbahan standar, tetapi
problema crash, bankruptcy, depresi terjadi juga. Bahkan Ahmed Belkaoui
(1989) dalam bukunya berjudul: The Coining Crisis in Accounting
mengernukakan betapa besarnya masalah yang dihadapi profesi akuntan
• EK51441 5/MCDUL. S 8. 15

khususnya dalarn menjaga kepercayaan masyarakat terhadap fungsi dan


profesinya. la menjelaskan berbagai penyelewengan dan peristiwa yang
merusak kepercayaan masyarakat, menurunnya proses kerja dalam akuntansi,
iklim dalam organisasi kantor akuntan, dan problema produksi ilmu
pengetahuan dalam akuntansi.

Mengapa hal ini terjadi dan bagaimana mengatasinya? Dan jawaban


yang diberikan Parker ( 1984) adalah perlunya Japoran akuntansi:
I. menyajikan inforrnasi yang bcrsifat non-accounting data
2. menyajikan proyeksi anggaran
3. lebih berdirnensi sosial
4. mengemukakan kepatuhannya pada aturan yang berlaku
5. agar lebih mengurangi porsi pertirnbangan subjektif, harus lebih ilmiah
6. harus menyajikan informasi apakah manajernen melakukan
penyelewengan
7. harus menggunakan bahasa yang biasa yang Jebih dimengerti publik.

Untuk mencapai ini, akuntan masa depan harus akuntan yang beretika
dan bertanggung jawab, jujur, rnembela kebenaran, dan dipercaya.
Konsep ini ternyata sejalan dengan mega accounting trennya Enthoven
( 1985 ), yaitu sebagai berikut.
I. Mengidentifikasi, mengukur, dan melaporkan informasi yang relevan.
Informasi yang dibutuhkan para pemakai tidak hanya menyangkut
finansial, tetapi ,nenyangkut yang dibutuhkan oleh pernakai sesuai
tujuannya.
2. Mengukur efisiensi dan produktivitas. Akuntansi bukan hanya mengukur
earning power (kernampuan) perusahaan menciptakan laba, tetapi juga
kemarnpuan perusahaan atau Jembaga Jainnya dalam hal efisiensi dan
produktivitas.
3. Akuntansi harus Jebih terpadu dan saling terkait dengan disiplin Jain
seperti budaya, agama, atau kepercayaan, psikologi, politik, ilmu
pengambilan keputusan, dan lain-lain.

Dan untuk mencapai ini beliau menyebutkan hal-hal yang akan di-
pengaruhi:
I. sosial ekonorni, struktur budaya, dan persyaratan-persyaratannya
8.16 TEDRI AKUNTANSI e

2. pendidikan, latihan, dan riser


3. pola kelembagaan dan profesi akuntansi
4. persyaratan hukum, status, dan lainnya.

Dari dua uraian ini, Parker dan Enthoven tampak sekali bahwa keduanya
,nempunyai visi yang sama, yaitu Akuntan harus berubah untuk menghadapi
rnasa depan yang semakin global, cepat, dan harus semakin bertanggung
Jawab. Akuntan yang dibutuhkan adalah akuntan yang jujur, beretika,
bertanggung jawab, dan dipercaya.

1. Konvergensi Akuntansi
Apa yang terjadi dari kemungkinan fenomena ini? Jawabannya adalah
bahwa konsep akuntansi syariah tampaknya akan terpenuhi oleh kemajuan
konsep akuntansi masa depan itu. Sebagairnana dikemukakan di atas ternyata
konsep akuntansi syariah dengan ciri dan fokus pertanggungjawaban dengan
mengernban kualitas kebenaran, keadilan, kejujuran semakin diikuti tren
akuntansi konte,nporer kemudian, muncul convergency atau conformity
antara dua kutub ideologi Islam dan kapitalisrne. Perke,nbangan tren
akuntansi akhir-akhir ini membuktikan ha! itu, diantaranya adalah sebagai
berikut.

I. Akuntansi Sosial Ekonomi (Socio Eco110111ic Accounting) a tau Akuntansi


Pertanggungjawaban Sosial atau Akuntansi Lingkungan
Fenomena ini ingin mengukur seberapa jauh perusahaan memberikan
dampak yang merugikan dan menguntungkan rnasyarakat. Tren 1n1
menunjukkan bahwa konsep kapitalis dalam mernahami fungsi bisnis harus
diubah. Perusahaan tidak bisa lagi seenaknya untuk ,nengolah resorsis demi
kepentingan kapitalis tanpa memerhatikan dampaknya terhadap masyarakat.
Ini sangat sesuai dengan konsep dan nilai Islam sebagaimana dalam Al-
Qur'an sampai lebih 25 ayat disebutkan dengan berbagai nada "Jangan
rnernbuat kerusakan di muka bumi," kita kutip surat AI-A'raf ayat 56 sebagai
berikut:
• EK51441 5/MCDUL. S 8. 17

Dan janganlah kamu membuat kerusakan di muka bumi sesudah Allah


memperbaikinya dan berdoalah kepada-Nya dengan rasa takut dan
harapan. Sasungguhnya rahmat Allah amat dekat kepada orang-orang
yang baik.

2. Akuntansi Pertambahan Nilai (Value Added Reporting)


Akuntansi ini sangat populer di Eropa. Laporan Pertarnbahan Nilai ini
merupakan bentuk laporan yang lebih bersifat adil di mana di dalarnnya
dilaporkan kontribusi masing-rnasing pihak yang terlibat dalam proses
penciptaan tambahan nilai bukan hanya kontribusi pemilik modal. Kontribusi
karyawan, pemilik, kreditor/banker, pernerintah ditunjukkan dalam laporan.
Tren ini merupakan sesuatu yang sejalan dengan konsep Islam terutama
dalam hat keadilan. Li hat rnisalnya surat A 1-Nisa' ayat 135 sebagai berikut:

Wahai orang-orang yang beriman jadilah kamu orang yang benar-benar


penegak keadilan, menjadi saksi karena Allah, biarpun terhadap dirimu
sendiri atau ibu bapakmu dart kaum kerabatmu. Jika ia kaya ataupun
miskin, maka Allah lebih tahu kemashlahatannya. Maka janganlah kamu
mengikuti hawa nafsu karena ingin menyimpang dart kebenaran. Dan
jika kamu memutarbalikkan kata-kata atau enggan menjadi saksi, maka
sesungguhnya Allah adalah Maha rvlangetahui segala apa yang kamu
kerj akan.

3. Akuntansi Karyowan (E,nployee Reporting}


Akuntansi karyawan ini sangat populer di Inggris. Hal ini disebabkan
sernakin kuatnya bargaining position dari karyawan. Dalam akuntansi
karyawan ini perusahaan diharapkan membuat laporan penting mengenai
sikap dan perlakuannya terhadap karyawan. Misalnya tingkat gaji, lembur,
hak cuti, hak pensiun, gaji tertinggi/terendah, hak minoritas, dan sebagainya.
Tren ini sangat sesuai dengan konsep Islam di mana selalu ditekankan agar
rnemerhatikan karyawannya antara lain melalui hadis yang ,nenyebutkan
"Bayarlah gaji karyawanmu sebelum keringatnya kering"

4. Akuntansi Surnber Daya Manusia (Hun1a11 Resources Accounting)


Selama ini nilai SDM tidak ada dalam laporan keuangan khususnya di
neraca. Padahal kita selalu mendengungkan bahwa pegawai adalah aset
perusahaan yang paling penting dan paling berharga. Akuntansi ini mencoba
mengukur nilai SOM dan dilaporkan dalam neraca sebagai aset. Pelaporan ini
8.18 TEDRI AKUNTANSI e

sejalan dengan konsep Islam yang ,nenghargai benar posisi ,nanusia. Bahkan
menurut Islam, bumi dan sekalian isinya dimaksudkan dan dipersembahkan
kepada manusia seperti disebutkan dalarn Al-Qur'an surat 2 ayat 29 sebagai
berikut: "Dia/ah Allah yang ,nenjadikan segala yang ado di bumi untuk
kamu''
Namun, sernua tren itu belum ,nasuk dalarn sistem akuntansi kapitalis
terutama dalarn standar yang berlaku.

5. Akuntansi Perbankan Syariali


Bank Islam pertama lahir pada tahun 1992 dengan nama Bank Muamalat
Indonesia (BMI). Menurut harahap (2011) karena belum ada standar
akuntansi khusus untuk perbankan syariah, saat itu digunakan PSAK No. 31
tentang Standar Akuntansi Perbankan :
a. penyesuaian istilah pendapatan bank yang dalam bank konvensional
berasal dari bunga, tetapi BM! waktu itu berasal dari margin, bagi hasil,
dan pendapatan lainnya.
b. jenis, format, dan isi laporan keuangan tetap rnenggunakan konsep
kapitalis.

Pada tahun 2002 keluar PSAK No. 59 tentang Akuntansi Perbankan


Syariah. PSAK ini lebih maju dari PSAK No. 31 terutama dalam kaitannya
dengan mengungkapan transaksi perbankan syariah kendatipun masih tetap
dalam wilayah dan sifat-sifat kapitalis. Tahun 2006 muncul exposure draft
Akuntansi Entitas Syariah yang cakupannya lebih luas, yaitu:
I. Kerangka Dasar Penyusunan dan Penyajian Laporan Keuangan Syariah
2. PSAK No. IO I Penyajian Laporan Keuangan Syariah
3. PSAK No. I 02 Akuntansi Murabahah
4. PSAK No. I 03 Akuntansi Salam
5. PSAK No. I 04 Akuntansi lstishna
6. PSAK No. I 05 Akuntansi Mudharabah
7. PSAK No. 106 Akuntansi Musyarakah
8. PSAK No. I 07 Akuntansi ljarah
9. PSAK No. 108 Akuntansi Penyelesaian Utang Piutang Murabaha
Berrnasalah
10. PSAK No. 109 Akuntansi Zakat dan Infak/Sedekah
11. PSAK No. 110 Akuntansi Hawalah
• EK51441 5/MCDUL. S 8. 19

I 2. PSAK No. I I I Akuntansi Transaksi Asuransi Syariah

Dengan keluarnya pernyataan ini nantinya semakin meluas cakupan


standar pedoman akuntansi ini karena PSAK 59 lupa bahwa transaksi yang
terjadi di Bank Syariah misalnya tentu akan memengaruhi entitas lainnya
baik karena transaksi itu ,naupun karena sifat dari transaksinya atau posnya.
Misalnya dalam hal Bank Syariah rnernberikan pernbiayaan mudharabah
maka bagi penerirna dana tidak bisa melaporkan ini sebagai utang, tetapi
sesuai sifatnya ini adalah penyertaan, namun selama ini tidak diatur dalam
PSAK. Diharapkan langkah menerbitkan PSAK yang baru di atas menjadi
awal dari upaya kita untuk merumuskan PSAK Jainnya yang semakin sesuai
dengan ideologi Islam. Roger Willet dari Australia misalnya mengernukakan
bahwa Laporan Nilai Tambah atau Value Added Reporting potensial
menggantikan Laporan Laba Rugi karena Laporan Nilai Tambah itu lebih
adil dan lebih sesuai dengan nilai dan konsep Islam. lni baru salah satu
temuan yang tentu bisa juga mencakup laporan neraca, laporan lain,
pengukuran dan bentuk pengungkapan lainnya. Apa tujuan pengungkapan
akuntansi syariah itu? Harahap (20 I I) mengusulkan minimal ada tiga
informasi penting yang harus disajikan oleh akuntansi syariah, yaitu.
I. Kinerja keuangan;
2. Kinerja Komitmen Sosial;
3. Kinerja Syariah/Takwa

Selarna ini akuntansi kapitalis telah ,nengusung kinerja keuangan


meskipun tren terakhir sudah terasa bahwa kinerja keuangan saja tidak cukup
sehingga muncul kebutuhan ukuran kinerja komitmen sosial dan kinerja non
keuangan seperti konsep Balance Score Carel ( BSC). Tentang kornitrnen
sosial perusahaan sudah muncul dalam akuntansi kapitalis, kendatipun belum
diwajibkan sebagaimana dikenal luas saat ini CSR atau corporate social
responsibility. Di luar itu semua, kita butuh agar perusahaan juga adalah
badan entitas yang menjadi ,nukallaf sebagaimana manusia harus
bertanggung jawab untuk menegakkan, mengamalkan, dan mendakwahkan
syariah. Bagi kita kinerja sebuah entitas bisnis tidak hanya terbatas pada
kinerja keuangan, tetapi juga kineria sosial, alam dan syariah. Sebagaimana
yang dikenal sekarang dengan "Triple P" Profit, People, Planet, atau
keuangan, sosial dan lingkungan. Tetapi untuk Islam plus syariahnya.
8. 2Q TEDRI AKUNTANSI e

2. Profesi Akuntan Publik


Bidang akuntansi melahirkan profesi akuntan. Profesi ini lahir karena
anggapan bahwa penyaji laporan keuangan, yaitu manajemen dianggap tidak
akan dapat berlaku adil dan objektif dalam melaporkan hasil prestasinya.
Oleh karena itu, diperlukan pihak penyaksi independen yang menilai
seberapa jauh laporan yang disusun manajemen sesuai dengan standar
akuntansi keuangan yang ada.
Dal am
konteks inilah maka Al-Qur'an (Al-Nisa: 135) memberikan
pcdoman yang diberikan kepada para akuntan publik sebagai pelaku attest
function sebagai berikut.

Wahai orang-orang yang beriman j adilah kamu orang yang benarbenar


penegak keadilan, menjadi saks karena Allah biarpun terhadap dirimu
seradiri, ibu bapakmu, kaum kerabatmu. fika ia kaya ataupun rniskin,
Allah lebih tahu kemashlahatannya. fv'aka, j anganlah kamu mengikuti
hawa natsu karena ingin menyimpang dari kebenaran. Dan j ika kamu
memutarbalikkan kata-kata atau enggan menj adi saksi, serungguhnya
Allah adalah fv'aha tv'engetahui segala apa yang kamu kerjakan.

Ayat ini jelas menerangkan kualitas penyaksian yang diinginkan yaitu


independen dan objektif.

3. Akuntansi Syariah dan Akuntansi Konvensional


Kendatipun secara de facto kita sudah melihat entitas bisnis syariah telah
berdiri dan telah menggunakan akuntansi syariah, masih ada anggapan bahwa
tidak ada Akuntansi Syariah Islam itu. Mereka menilai kalaupun ada, sama
saja dengan akuntansi konvensional atau akuntansi kapitalis yang kita kenal.
Kalaupun berbeda, hanya dalarn tingkat istilah ataupun dalam hal penekanan
pada etikanya. Oleh karena itu, k:ita tidak perlu repot cukup mengisi
akuntansi kapitalis itu dengan nilai-nilai Islam. Apakah demik:ian?
lwan Triyuwono (2001) telah membuktikan bahwa akuntansi
konvensional itu tidak benar netral seperti yang diklaim orang banyak dan
pendapat di atas tadi. Menurutnya akuntansi kapitalis memiliki nilai-nilai
yang inheren di dalamnya sesuai dengan nilai dari pencetus, desainer, dan
asal ideologinya. Akuntansi kapitalis adalah sistem atau instrumen yang
diambil dari sistem ekonomi kapitalis, sistem sosial, dan ideologi kapitalis.
• EK51441 5/MCDUL. S 8.21

Sebagaimana diketahui ideologi kapitalis ini adalah ideologi sekuler yang


tidak ,nengenal Tuhan dan tidak mernercayai agenda pertanggungjawaban di
akhirat. Kebenaran yang dianutnya didasarkan pada kebenaran ilmiah yang
hanya mengandalkan rasionalisme, ernpirisme, dan pengalaman yang
tertangkap oleh lima indera yang kernampuannya sangat terbatas. Sistem
ekonorninya didesain untuk mernberikan kesejahteraan ,naterial kepada
rnasyarakat rnelalui tangan-tangan kapitalis. Sang kapitalis bekerja demi
keuntungan atau pertumbuhan harta kekayaan material, diberi hak liberal,
rnenggunakan mekanisrne pasar dan hasilnya dapat kita lihat bahwa
akibatnya adalah kerusakan, dehumanisasi, berkurangnya kasih sayang antar
rnahhluk dan antara manusia, dan konflik semakin rnerajalela.
Akuntansi tentu berperan di dalam menciptakan situasi ini karena
akuntansi itu melalui bisnis membantu kapitalis melaksanakan fungsinya
mencari dan mengakurnulasi kekayaan dengan cara memberikan informasi
untuk pengarnbilan keputusan sehingga sernua proses bisnis dilakukan secara
efektif dan efisien. Sadar atau tidak sadar akuntansi berperan rnembantu
semakin jauhnya manusia dari Tuhan. Seorang manajer kapitalis akan
senyum melihat indikator keuangan yang menguntungkan dan sebaliknya
akan rnarah jika infonnasi akuntansi rnenunjukkan kinerja keuangan yang
buruk. lnformasi akuntansi ,nernengaruhi perilaku pembacanya. lni
membuktikan bahwa akuntansi itu membawa nilai-nilai kapitalis yang tentu
bisa berbeda dari nilai-nilai Islam. Oleh karena itu, sudah dapat dipastikan
jika nilainya berbeda, akuntansinya juga akan berbeda. Islam dengan nilai-
nilai luhurnya yang mengakui adanya Tuhan, ada pertanggungjawaban dunia
akhirat, dan ada nilai-nilai yang dimiliki dan diajarkannya, maka tentu
prinsip, sistem dan desain akuntansi kapitalis tidak akan sama dengan
prinsip, sistem, dan desain akuntansi syariah.
Mernang bukan berarti sernuanya berbeda atau semuanya sama. Jika kita
bagi suatu budaya itu dalam tiga level, akuntansi syariah dan akuntansi
kapitalis juga bisa dikelompokkan perbedaannya dalarn tiga level itu. Dalam
level teknik bisa saja tidak berbeda misalnya teknik pencatatan, klasifikasi,
metode pengungkapan, dan sebagainya. Ketika sampai pada konsep dan
bentuk laporan keuangan: neraca, laba rugi, dan dasar filsafatnya maka akan
rnuncul perbedaan yang sangat menonjol dan signifikan. Lebih jauh jika anda
tertarik untuk mengkaji lebih dalam mengenai Akuntansi Syariah, anda dapat
rnembaca literatur Jain yang saat ini sudah banyak beredar.
8.22 TEDRI AKUNTANSI e

��

..
-- ---""
--�
LATIHAN

Untuk mernperdalarn pernahaman Anda mengenai rnateri di atas,


kerjakanlah latihan berikut!

I) Jelaskan pengertian Akuntansi Syariahl


2) Jelaskan perbedaan konsep Akuntansi Syariah dengan Akuntansi
Konvensional !

Petunjuk Jawaban Latihan

I) lstilah Akuntansi Syariah merupakan istilah populer dari Akuntansi


Islam, yang mengandung dua makna "Akuntansi" dan "Islam."
Akuntansi hakikatnya adalah sistern informasi, penentuan laba,
pencatatan transaksi yang sekaligus pertanggungjawaban
(accountability). Islam dalarn konteks ini dihubungkan dengan sifat-
sifat keadilan, kejujuran, dan kesejahteraan yang dibawanya yang sesuai
dengan ketentuan Ilahi. Sehingga antara akuntansi dan nilai Islam
terdapat hubungan dan kaitan yang erat dan mempunyai tujuan dan arah
yang saling mendukung.
2) Akuntansi konvensional lahir dari masyarakat kapitalis dengan sistem
ekonomi kapitalis dan ideologi sekuler rasional yang dianutnya. Dalam
mencapai tujuannya, akuntansi konvensional dengan sistern ekonomi
kapitalis ini sejalan dengan ide kapitalisme untuk rnengakumulasi
kekayaan dan memaksimalkan kekayaan untuk kepentingan pernodal,
Sementara Akuntansi Islam atau yang lebih populer dengan istilah
akuntansi syariah menjunjung nilai-nilai Islam dengan nilai-nilai
luhurnya yang mengakui adanya Tuhan, ada pertanggungjawaban dunia
akhirat, dan ada nilai-nilai yang dimiliki dan diajarkannya, maka tentu
prinsip, sistern dan desain akuntansi konvensional tidak akan sarna
dengan prinsip, sistem, dan desain akuntansi syariah.


RANG KUMAN.��������������������
• EK51441 5/MCDUL. S 8.23

Sampai saat ini konsep akuntansi konvensional dengan sistem


ekonorni kapitalis masih mendominasi konsep akuntansi meskipun
sebenarnya akuntansi Islam dengan nilai-nilai Islami sudah ada jauh
sebelum Pacioli menemukan akuntansi. Sangat berbeda dengan sistem
akuntansi konvensional, Akuntansi Islam atau yang lebih populer dengan
istilah Akuntansi Syariah merupakan sistem pencatatan dan
pertanggungjawaban yang surnber hukurnnya adalah Al Quran dan Al-
Hadits. Hayashi ( 1989) berpendapat bahwa akuntansi syariah akan dapat
mernberikan sumbangan besar terhadap kemajuan akuntansi dunia
mengingat tuntutan publik yang semakin besar terhadap sistem akuntansi
yang jujur dan akuntabel ditengah maraknya kasus-kasus kecurangan
yang terjadi akhir-akhir ini. Akuntansi Sosial Ekonomi (Socio Economic
Accounting) atau Akuntansi Pertanggungjawaban Sosial atau Akuntansi
Lingkungan, Akuntansi Pertambahan Nilai (Value Added Reporting),
Akuntansi Karyawan (E,nployee Reporting), Akuntansi Sumber Daya
Manusia ( Human Resources Accounting), Akuntansi Perbankan Syariah
merupakan bidang-bidang baru yang akan menjadi tren akuntansi dengan
adanya pergeseran sistem perekonomian dunia kearah knowledge based
industry.

Pilihlah satu jawaban yang paling tepat!

I) konsep dasar akuntansi syariah diantaranya adalah ...


A. Sumber hukumnya adalah Al-Qur'an dan Al-Hadits dimana sumber
hukum ini harus menjadi dasar dari setiap postulat, konsep, prinsip,
dan teknik akuntansi
B. Penekanan pada accountability, kejujuran, kebenaran, dan keadilan
bukan decision usefulness
C. Permasalahan di luar itu diserahkan sepenuhnya kepada aka! pikiran
manusia termasuk untuk kepentingan decision usefulness
D. sernua jawaban benar

2) Akuntansi Islam a tau akuntansi syariah hakekatnya adalah ...


A. Hampir sama dengan sistem akuntansi konvensional
8. 24 TEDRI AKUNTANSI e

B. sistem infonnasi, penentuan Jaba, pencatatan transaksi yang


sekaligus pertanggungjawaban (accountability) dengan rnernbawa
nilai-nilai kejujuran dan tanggungjawab
C. sistem ekonomi kapitalis dan ideologi sekuler rasional yang
dianutnya
D. sernua jawaban benar

3) Prinsip akuntansi syariah berbeda dengan akuntansi konvensional


dimana akuntansi konvensional bertujuan untuk ...
A. rnengakumulasi kekayaan dan mernaksimalkan kekayaan untuk
kepenLingan pernodal
B. menjunjung tinggi nilai-nilai luhur dan ketuhanan
C. menjunjung tinggi nilai-nilai kejujuran dan pemerataan
kesejahteraan
D. rnenerapkan prinsip, sistern, dan desain akuntansi masa depan

4) Bidang-bidang baru yang akan rnenjadi tren konvergensi akuntansi


konvensional dan akuntansi syariah diantaranya adalah ...
A. Akuntansi Sosial Ekonomi (Socio Economic Accounting)
B. Akuntansi Pertambahan Nilai (Value Added Reporting)

C. Akuntansi Sumber Daya Manusia [Human Resources Accounting)


D. Semua jawaban benar

5) Diantara konsep akuntansi konvensional yang sejalan dengan konsep


Islam adalah ...
A. Proprietory theory
B. Entity theory
C. Enterprise Theory
D. Semua jawaban benar

6) Dalam menerapkan prinsip konvensional kedalam akuntansi syariah


akuntansi harus rnelayani bukan saja pemilik, perusahaan, tetapi juga
masyarakat secara umum. Hal ini merupakan prinsip ...
A. Proprietory theory
B. Entity theory
• EK51441 5/MCDUL. S 8.25

C. Enterprise Theory
D. Semua jawaban benar

7) Dalam akuntansi ada jenis dan tingkatan bukti yang menandakan kuat
tidaknya suatu bukti, yakni ...
A. Real evidence atau bukti fisik
B. Testimonial evidence atau bukti yang berasal dari kesaksian pihak
luar
C. Indirect evidence atau bukti yang diperoleh secara tidak langsung
D. Semua jawaban benar

8) Akuntansi berprinsip pada substance overform artinya ...


A. akuntansi lebih menekankan pada substansi dan bukan pada yang
tertera
B. akuntansi lebih menekankan pada yang tertera dan bukan pada
substansi
C. akuntansi lebih menekankan pada formulir bukan pada kenyataan
riel nya
D. tidak ada jawaban yang tepat

9) Untuk sampai kepada titik dipercayai, laporan keuangan masih perlu


diuji atau disaksikan lagi oleh pihak tertentu yang dianggap independent
melalui pemeriksaan Laporan Keuangan yang dilakukan oleh ...
A. Akuntan Publik Terdaftar
B. Auditor Internal
C. Auditor eksternal yang ditunjuk oleh perusahaan
D. Akuntan pemeriksa yang duduk dalam Dewan Audit

LO) Akuntan pemeriksa akan mernberikan laporan ,nengenai pemeriksaannya


dengan memberikan opini ...
A. Opini wajar (unqualified)
B. Opini wajar dengan syarat (qualified)
C. Tidak ada opini (disclaimer ojopiniony
D. Semua jawaban benar
8.26 TEDRI AKUNTANSI e

Cocokkanlah jawaban Anda dengan Kunci Jawaban Tes Fonnatif I yang


terdapat di bagian akhir modul ini. Hitunglah jawaban yang benar.
Kemudian, gunakan rumus berikut untuk mengetahui tingkat penguasaan
Anda terhadap materi Kegiatan Belajar I.

Jumlah Jawaban yang Benar


Tingkat penguasaan = ----------- x I OOo/o
Jumlah Soal

Arti tingkat penguasaan: 90 - I 00% = baik sekali


80 - 89% = baik
70 - 79% = cukup
< 70% = kurang

Apabila mencapai tingkat penguasaan 80% atau Jebih, Anda dapat


meneruskan dengan Kegiatan Belajar 2. Bagus! Jika masih di bawah 80%,
Anda harus rnengulangi materi Kegiatan Belajar I, terutama bagian yang
belum dikuasai.
• EK51441 5/MCDUL. S 8.27

KEGIATAN BELA.JAR 2

Akuntansi lnternasional

A. PENGERTIAN AKUNTANSI INTERNASIONAL

Perkernbangan akuntansi intemasional semakin cepat dan perhatian


profesi akuntan pun terhadap masalah ini semakin besar. Menurut Harahap
(2011) akuntansi internasional mengandung tiga pengertian:
Pertama, konsep parent foreign subsidiary atau accounting for foreign
subsidia, Konsep ini yang paLing tua. Di sini dianggap bahwa akuntansi
internasional hanya menyangkut proses penyusunan laporan konsolidasi dari
perusahaan induk dengan perusahaan cabang yang berada di berbagai negara.
Kedua, Konsep comparative atau international accounting yang
menekankan pada upaya mernpelajari dan rnencoba mernaharni perbedaan
akuntansi di berbagai negara. Di sini menyangkut pengakuan terhadap
perbedaan akuntansi dan praktik pelaporan, pengakuan terhadap prinsip dan
praktik akuntansi di rnasing-masing negara, dan kernampuan untuk
,nengetahui dampak perbedaan itu dalam pelaporan keuangan. Umumnya
pengertian international accounting adalah menggunakan konsep compa-
rative accounting ini.
Ketiga, universal atau world accounting yang berarti merupakan ke
rangka atau konsep di mana kita merniiiki satu konsep akuntansi dunia
termasuk di dalamnya teori dan prinsip akuntansi yang berlaku di semua
negara. Ini merupakan tujuan akhir dari international accounting.

Weirich et.al (Belkaoui, 1985) mendefinisikan akuntansi internasional


sebagai berikut.

IV'encakup semua perbedaan prinsip, metode, dan standar akuntansi


semua negara. Termasuk di dalamnya prinsip akuntansi (GAAP) yang
ditetapkan di tiap negara, sehingga akuntan harus menguasai semua
prinsip di semua negara j ika mempelaj ari akuntansi internasional. Tidak
ada maksud untuk merniliki prinsip yang berlaku umum sedunia.
Perbedaan ini diakui karena adanya perbedaan geografi, sosial,
ekonomi, politik, dan hukum.
8.28 TEDRI AKUNTANSI e

Menurut Belkaoui ( I 985) beberapa detenninan yang ,nengakibatkan


perbedaan tujuan, standar, kebijakan, dan teknik akuntansi adalah:
I. relativisme budaya
2. relativisme bahasa
3. relativisme politik dan sipil
4. relativisme ekonomi dan penduduk
5. relativisme hukum dan pajak

Lima determinan inilah yang akan menenrukan sistem pelaporan dan


pengungkapan di rnasing-masing negara sehingga menimbulkan beberapa
perbedaan antara satu negara dengan negara lain. Dengan dernikian,
diperlukan akuntansi internasional. Belkaoui ( I 976) mengemukakan adanya
relativisme agama dalarn akuntansi khususnya agama Islam yang merniliki
sistem ekonomi dan keuangan tersendiri yang berdarnpak juga pada
akuntansinya. Antara bank konvensional dan bank Islam, ada beberapa
perbedaan prinsipil seperti masalah pengenaan bunga, investasi yang sesuai
dengan syariah, produk dana pihak ketiga, pernbiayaan yang boleh dilakukan
zakat, dan sebagainya. Perbedaan ini menimbulkan perbedaan beberapa
sistem atau format laporan akuntansi antara akuntansi konvensional dan
akuntansi syariah.

Untuk mengatasi permasalahan ini Mueller (1976) mengemukakan tiga


usul, yaitu sebagai berikut.
I. Setiap perusahaan menyusun Japoran keuangan primer dan sekunder.
2. Single-Domicile Reporting, artinya laporan keuangan disusun menurut
standar dari domisili perusahaan tersebut.
3. Laporan keuangan disusun menurut standar internasional.

B. PEMICU MUNCULNYA AKUNTANSI INTERNASIONAL

Menurut Harahap (201 I) beberapa pemicu munculnya akuntansi


internasional dapat disebutkan sebagai berikut.
I. sernakin Juas dan besarnya jangkauan dan operasi MNC ( Multi National
Corporation}. Dengan semakin besarnya jangkauan MNC ini, akan
memengaruhi pasar uang dan modal internasional serta berbagai
transaksi bisnis dan keuangan yang menyertainya misalnya dikemukakan
• EK51441 5/MCDUL. S 8.29

oleh Jacoby ( 1970) tentang perubahan perusahaan dari skala domestik


menjadi skala internasional:
a. Perkembangan perusahaan menyebabkan impor bahan mentah dari
luar dan ekspor ke pasar internasional
b. Membuka cabang-cabang penjualan di Juar negeri
c. Perusahaan ,nemberikan lisensi ataufranchising
d. Pemilikan perusahaan di Juar negeri baik melalui pemilikan
sebagian,joint ventures, pemilikan seluruhnya
e. Manajernen dengan multiorganisasi
f. Perusahaan yang dimiliki oleh beberapa perusahaan multinasional
2. Investasi di luar negeri yang dilakukan perusahaan, investor, pemerintah,
dan sebagainya.
3. Fluktuasi keuangan yang disebabkan berubahnya sistem keuangan
internasional yang menimbulkan munculnya risiko perubahan kurs
valuta asing sehingga memerlukan informasi akuntansi.
4. Meningkatnya harga surnber-sumber alam dan komoditas serta
monopoli.
5. Meningkatnya pertumbuhan ekonomi dan aspirasi dunia ketiga.
6. Meningkatnya peranan pasar modal, Dari aspek Pasar Modal Global
ditemukan berbagai indikator penting yang mau tidak mau memerlukan
akuntansi internasional.
Beberapa indikator itu adalah sebagai berikut.
a. Cash flow dari transaksi overseas saat ini adalah US 1,4 triliun dolar
per hari
b. Ada kecenderungan volume capital market semakin meningkat
c. Ada kecenderungan konsolidasi dan integrasi pasar modal dunia
karena:
I) ,nengurangi biaya transaksi
2) masalah likuiditas
3) semakin besar suatu pasar bursa sernakin baik
7. Berubahnya Vision Pasar Modal, hal ini ditandai oleh:
a. penggunaan Decimal Pricing dalam transaksi bursa
b. munculnya pasar yang saling terkait atau linked exchange
c. penggunaan Electronic Trading System di seluruh pasar modal
d. adanya Global Accounting Standard satu standar global
e. tidak ada lagi batas negara border/ess country
8. 3Q TEDRI AKUNTANSI e

8. Pasar Modal USA


Pasar modal Amerika tennasuk pasar modal yang paling cepat menjadi
pasar global. Pada tahun 1999 di pasar bursa NYSE (New York Stock
Exchange) terdapat 1200 perusahaan asing yang terdaftar (listed) di
pasar modal USA yang berasal dari 56 negara. Bayangkan semua
perusahaan ini wajib mengikuti standar akuntansi negaranya. Dari 56
negara ini memiliki 56 standar akuntansi yang saling berbeda, dan
merupakan 32o/o dari seluruh kapitalisasi pasar (market capitalization) di
NYSE.

Menurut peraturan di Arnerika, untuk bisa listed di Pasar NYSE maka


emiten perlu melakukan hal-hal sebagai berikut.
I. Proses pendaftaran
2. Menyerahkan laporan keuangan. Mereka dapat menggunakan US
GAAP, !AS atau GAAP negara masing-masing, tetapi masing-masing
ada persyaratan tarnbahan antara lain :
a. rnengisi Form 20 - 7 untuk laporan tahunan;
b. melakukan rekonsiliasi net earning dan equity agar sesuai dengan
US GAAP;
c. rnemberikan disclosure sesuai US GAAP;
d. menyerahkan laporan kuartal yang tidak perlu diaudit.

Sebagaimana diketahui pengawas pasar modal itu bertujuan untuk


melindungi pemegang saham publik khususnya investor perseorangan
(individual investor). Sedangkan Private Placement atau Institutional
Investor Market biasanya dianggap memiliki kemampuan untuk meneliti
kelayakan suatu investasi sehingga tidak perlu secara khusus mendapat
perlindungan pernerintah.
Dalam transaksi pasar modal global dikenal QIB (Qualified Institutional
Buyers). Pengelompokan ini dimaksudkan untuk membatasi pelaku pasar
institusi. Kelompok ini minimal harus menginves sebesar USO 250 million.
Bagi kelompok investor ini biasanya tidak memerlukan banyak disclosure
(pengungkapan) laporan keuangan.
Di sarnping itu, dikenal ADR atau American Depository Receipts.
Metode ini dimaksudkan untuk mengonversi saharn dari luar ke pasar
• EK51441 5/MCDUL. S 8.31

dornestik Amerika sehingga lebih cocok dengan kondisi ekonorni dan


investornya. Misalnya saham nilai I 0.000 dolar bisa dipecah menjadi senilai
US $ I 00 per lembar atau sebaliknya US$ 0.10 bisa dibuat menjadi US $
I 00,0 per lembar. Di samping ADR adalagi GDR (Global Depository
Receipts) yang sifat dan maksudnya sama untuk mempermudah investor
menanamkan rnodalnya di berbagai pasar, perusahaan atau negara.
Keadaan ini sernua menjadi pemicu dan mernpercepat proses rnenuju
global market dan global accounting standard. (Harahap. 2011)

C. LEMBAGA AKUNTANSI INTERNASIONAL

Sampai saat ini dunia masih belum memiliki suatu standar akuntansi
yang diakui semua negara. Masing-rnasing negara USA, UK, Indonesia,
Australia, dan lainnya memiliki standar akuntansinya sendiri-sendiri. Dengan
sernakin menyatunya berbagai kegiatan ekonorni akibat arus globalisasi
khususnya pasar modal dan semakin majunya teknologi kornunikasi, internet,
komputer, semakin terasa perlunya standar akuntansi dunia, satu standar yang
berlaku untuk scrnua. Hal ini mcrupakan tujuan dari IFAC dan IASC
(International Federation of Accountant dan International Accounting
Standard Committee}. Telah banyak lembaga-le,nbaga internasional yang
n1engendorse IASC selaku perurnus standar akuntansi internasional. Terakhir
Basie Committee, organisasi Pengawas Bank lnternasional dan International
Organization of Securities Commission (IOSC) juga telah 1nengendors
penggunaan standar akuntansi yang dikeluarkan oleh IASC.

Perkembangan akuntansi internasional 1n1 sangat didorong oleh


keberadaan lembaga internasional yang mernberikan perhatian terhadap
perkembangan profesi ini secara internasional, khususnya upaya harmonisasi
standar akuntansi. Beberapa lembaga internasional dapat dikemukakan
sebagai berikut.
I. Accounting International Study G roup (AISG)
Organisasi ini didirikan oleh tiga negara: Amerika, Inggris, dan Kanada.
Grup ini berupaya ,nengkaji praktik akuntansi dan auditing di ketiga
negara tersebut.Sampai saat ini grup ini telah rnelahirkan berbagai studi
yang sangat bermanfaat bagi perkernbangan akuntansi internasional.
8. 32 TEDRI AKUNTANSI e

2. International Congress of Accountant (/CA) didirikan pada tahun 1904


dengan tujuan meningkatkan konsultasi dan pertukaran ide antara
akuntan di berbagai negara.
3. lruernational Coordination Committee for rhe Accounting Profession
(ICCAP) yang dibentuk tahun 1972. Lembaga ini didirikan untuk
mernpelajari kode etik profesi, pendidikan, dan latihan, dan struktur
organisasi akuntansi regional. Pada tahun 1976 ICCAP dilebur dan
menjadi International Federation of Accounting Committee (IFAC).
4. International Federation of Accountant (IFAC)
Federasi ini dibentuk dengan tujuan:
a. menyusun norma pemeriksaan akuntansi internasional
b. menyusun kode etik profesi
c. menyusun program pendidikan profesi akuntan
d. mengembangkan dan menilai teknik dan prosedur akuntansi
,nanajemen dan manajemen keuangan
e. melakukan riset untuk rnernbantu perkembangan praktik akuntan
publik
f. rneningkatkan hubungan dengan para pernakai laporan keuangan
lainnya seperti pekerja, kreditor, pemerintah, dan sebagainya
g. mendorong pembentukan organisasi regional
h. menerbitkan News Letter IFAC
1. membantu menyebarkan literatur akuntansi melalui berbagai
publikasi
j. rnelaksanakan kongres internasional akuntansi setiap lima tahun
sekali
k. perluasan keanggotaan organisasi IFAC.

Sarnpai pada tahun 1985 jumlah anggota IFAC telah mencapai 65


negara. Dalam federasi ini terdapat tujuh standing cornmitte yakni:
Kornite Pendidikan, Kade Etik, Norma Pemeriksaan Akuntansi
Internasional, International Congress, Akuntansi Manajemen,
Perencanaan dan, Organisasi Regional. Kornite lntemational Auditing
Practices Committe (IAPC) rnerupakan kornite yang paling aktif. Pada
tahun 1973 kemudian dibentuk International Accounting Standard
Commute (/ASC) dengan tujuan:
• EK51441 5/MCDUL. S 8.33

a. merumuskan dan mernpublisir standar akuntansi yang berlaku


secara internasional;
b. mengupayakan harmonisasi peraturan, standar akuntansi dalam
penyajian laporan keuangan.
5. Beberapa organisasi akuntan regional juga telah banyak mernberikan
sumbangan bagi perkembangan akuntansi internasional seperti:
a. Organisasi PBB (UNO, United Nation Organization)
b. International Monetary Fund (IMF) dan World Bank
c. Organization for Economic and Cooperative Development (OECD)
d. Confederation of Asia and Pasific Accountant (CAPA)
e. Asean Federation of Accountant (AFA)
f. Japan AccountingAssociation (JAA)
g. African Accounting Council (AAC)
h. Union European Accountants (UEA)
1. Association ofAccountancy Bodies in WestAfrica (ABWA)
j. Association lnteramericana de Contabilidad (AIC)
k. Nordic Federation ofAccountant (NFA)
I. European Accounting Association (EAA)
rn. Arab Society of Certified Accountants (ASCA)
n. Union Europeenne des Experts Comptables de la CEE (The Study
Group)
o. Inter A,nerican Accounting Conference (IAAC)
p. Asean Association of Academic Accountants (AAAA)
6. Beberapa kantor akuntan publik besar yang dikenal dengan big six atau
sebelum merger disebut big eight, Arthur Anderson & Co, Arthur Young
& Co, Coopers & Lybrand, Deloitte Haskins & Sells, Peat Marwick.,
Mitchell & Co, Price Waterhouse, Touche Ross & Co, dan Whinney
Murray Ernst and Ernst.
7. International Fortun on Accountancy Development (!FAD). Lembaga ini
didirikan oleh IFAC bersama the big 5 kantor akuntan dunia. IFAD
bertujuan untuk membentuk arsitektur keuangan global.
8. Beberapa profesi akuntansi juga telah banyak andilnya dalam
pengembangan akuntansi internasional seperti:
a. American AccountingAssociation (AAA)
b. American lnstitute of Certified Public Accountant (A/CPA)
c. Institute of Management Accountant (IMA)
8. 34 TEDRI AKUNTANSI e

d. Association of University Instructors in Accounting (AU IA)


e. Canadian Association oftlrzclemic/vccountants (CAAA)
f. Financial Executive Institute (FE/)
g. Financial Analyst Federation (FAF)
h. Institute of Internal Auditor (/IA)
1. The Institute of Chartered Accountants of England and Wales
(ICAEW).

Beberapa isu yang menjadi topik akuntansi internasional ini antara lain
adalah:
I. Akuntansi untuk transaksi mata uang asing
2. Manajemen risiko valuta asing seperti: future trading swap, contracts
3. Pengungkapan penjabaran rnata uang asing
4. Akuntansi Inflasi
5. Akuntansi Perpajakan
6. Transfer pricing
7. Laporan Konsolidasi
8. Information control. system
9. Performance evaluation
I 0. investment planning.

Upaya organisasi internasional ini ditujukan untuk mengharmonisasikan


praktik akuntansi dan auditing di tingkat intemasional terus berjalan dan
membuahkan hasil. Indonesia yang tidak bisa melepaskan diri dari arus
perkembangan akuntansi internasional mestinya harus ikut dalam main
stream perkembangan ini.

Salah satu organisasi yang berperan sebagai embrio [FRS adalah: The
International Accounting Standard Committee (IASC).
IASC didirikan 29 Juni 1973 oleh !FAC dan dewan IASC ini bertemu 3-
4 kali setahun. Program pertama adaJah mengakui praktik akuntansi di
berbagai negara dan pada tahun-tahun berikutnya IASC berusaha
rnengeliminasi alternatif tersebut dan mernbuat satu benchmark standar
akuntansi internasional. Pada tahun 1993 IASC kemudian merencanakan
adanya satu standar akuntansi untuk digunakan oleh seluruh negara di dunia.
• EK51441 5/MCDUL. S 8.35

Pada November 2004 wali amanat IASC Foundation mengusulkan


beberapa perubahan dalam struktur IASB antara Iain:
a. memperluas jumlah anggota Board ofTrustee (Wali Amanat) menjadi 22
orang .
b. mernpertahankan 2 orang keanggotaan paruh waktu di IASB.
c. memperrnudah campuran keanggotaan den.gan Iatar belakang yang
berbeda di IASB yang terdiri dari praktisi auditor, penyaji laporan
keuangan, pemakai laporan keuangan, dan akademisi.
d. mernberikan hak kepada board of trustee untuk rnemberikan komentar
dan saran kepada agenda IASB, tetapi tidak merniliki kekuasaan untuk
mernutuskan agenda.
e. meningkatkan jurnlah vote dalam memutuskan exposure draft, standar,
dan penafsiran standar dari "simple majority" menjadi 9 dari 14 anggota
IASB.

Adapun Standard Interpretation Committee (SIC) beranggotakan part


time member sebanyak 16 orang yang terdiri dari 12 ful! time dan 4 pengamat
dari 14 negara (USA, Canada, Mexico, United Kingdom, France, Germany,
Netherlands, Nordic Federation, Swiss, South Africa, Australia, Japan,
Malaysia, lndia/Srilanka) dan 3 organisasi (FEI, AIMR, IOSCO).
Kemudian pada tahun 2005, 65 negara tetap mewajibkan International
Financial Reporting Standar (JFRS) unruk perusahaan yang terdaftar di bursa
dan sampai saat ini sudah Iebih 800 perusahaan publik menggunakan standar
akuntansi IASC. Dengan perubahan struktur, iklirn dan legal dari IASC ini
diharapkan IASC akan semakin memiliki wibawa dalam menekankan
penggunaan internasional standar dalam penyajian laporan keuangan
perusahaan multinasional sehingga laporan keuangannya lebih dipercaya,
dapat diperbandingkan, dan Iebih transparan.

D. CORE STANDARD

Tujuan dari Core Standard adalah untuk menyusun Body of Standard


lengkap untuk digunakan dalam penawaran saham internasional atau cross
border security offering. !OSCO ( International Organization of Security
Commission} sendiri telah menyusun 40 standar tahun 1993. Namun, yang
menjadi permasalahan yang dihadapi oleh IASC adalah masalah hubungan
8.36 TEDRI AKUNTANSI e

antara IASC dengan sernua National accounting standard setter, dengan


Regulator (Enforcement}, dan dengan independent auditor [Assurance). Di
samping itu, permasalahan lainnya adalah sebagai berikut.
a. Kurangnya independensi dari IASC.
b. Tingkat kemarnpuan teknis dari staf yang dirnilikinya atau level of
technical resources.
c. Kualitas dari proses ,nelahirkan standar atau quality dari dua process.
d. Kurangnya integrasi antara IASC standar dengan national standard
seller process.
e. Selama ini akuntan Eropa selalu mendukung program dan sikap JASC
sedangkan USA selalu menolak. Hal inilah yang akan dicoba
dijembatani dengan cara restrukturisasi organisasi IASC sekarang ini.
Antara Eropa dan Amerika memang memiliki beberapa perbedaan
fundamental khususnya dalam beberapa perlakuan akuntansi. Sebagai
contoh misalnya income smoothing itu tidak dibenarkan di USA, tetapi
di Swedia income s111001hing itu boleh saja dilakukan untuk mengatur
income asal dijelaskan.

Untuk mengatasi kelemahan itu maka diusulkan struktur dan ketentuan


baru !ASC sebagai berikut.
a. Untuk meningkatkan independensi IASC maka diperbanyak full time
staff
b. Seleksi anggota dewan dipilih berdasarkan kriteria the best qualified
bukan hanya dari aspek geografi atau region.
c. JumJah anggota antara representatif dan effectiveness harus
diseimbangkan.
d. Voting threshold antara simple majority atau super majority diterapkan.

E. AAAA ATAU FOUR A

Baru-baru ini Singapura telah dideklarasikan Asean Association of


Academic Accountants atau disebut juga Four A pada Agustus 2000.
Organisasi ini adalah organisasi independen tanpa merniliki keterkaitan
organisasi dengan organisasi lain termasuk AAA (American Accounting
Association). Organisasi ini berdiri sendiri dan menjadi wadah akuntan di
Asia Pasifik dan merniliki program program kerja sebagai berikut:
• EK51441 5/MCDUL. S 8.37

a. melakukan perternuan tahunan secara berpindah-pindah


b. menerbitkan Research journal
c. melaksanakanDoctoral Colloqium
d. membuka website sendiri untuk memublikasikan keadaan organisasi
e. mernberikan research grant kepada para anggota atau peneliti

G. IFRS (INTERNATIONAL FINANCIAL REPORTING STANDARDS)

Standar akuntansi merupakan pedoman bagi siapa saja dalam menyusun


laporan keuangan. Standar akuntansi ini rnerupakan upaya badan resrni
apakan regulator atau organisasi profesi untuk manyeragamkan penyusunan
Iaporan keuangan yang digunakan untuk kepentingan publik seperti dalam
pelaporan di pasar uang dan pasar modal.
Perkernbangan akuntansi di dunia ini berjalan sendiri-sendiri. Masing-
masing negara rnerniliki sistern dan konsep sendiri tentang standar
akuntansinya atau mengikuti kubu tertentu. Standar akuntansi ini merupakan
pedoman dalam pencatatan, pcnyusunan, dan pcnyajian laporan kcuangan
perusahaan. Jika standarnya berbeda rnaka bentuk dan isi Japoran
keuangannya akan berbeda yang juga akan rnenimbulkan perbedaan di sana-
sini sehingga laporan keuangan tidak bisa diperbandingkan. Padahal kualitas
dapat diperbandingkan (co,nparability) merupakan kualitas utama yang harus
dirniliki laporan keuangan. Dalam hal masing-masing negara memiliki
standar yang berbeda, tentu hal ini akan rnelahirkan laporan keuangan yang
berbeda sehingga tidak bisa diperbandingkan. Perbedaan itu juga akan
menimbulkan para emiten harus menyusun laporan keuangan yang berbeda
jika seandainya saharnnya diperdagangkan di beberapa pasar uang dan
modal,
Bayangkan misalnya jika tidak ada konvergensi standar jika PT Telkom
rnendaftarkan sahamnya di New York, Tokyo, Jakarta, dan London, mereka
akan harus menyusun minimal 4 buah laporan keuangan untuk memenuhi
persyaratan di ernpat pasar modal tersebut. lni berarti akan rnenjadi biaya dan
akan menyulitkan emiten dan akuntan. Narnun, dengan adanya satu standar
keuangan nantinya PT Telkom cukup hanya rnenyusun satu laporan
keuangan untuk semua. Kubu standar akuntansi yang paling besar ada dua
yaitu Kubu Arnerika dan Kubu Eropa. Eropa rnengeluarkan IASB Statement
8.38 TEDRI AKUNTANSI e

dan FASB Statement. IASB dipakai perusahaan Eropa dan perusahaan yang
terdaftar di pasar modal Eropa sedangkan FASB dipakai perusahaan Amerika
dan perusahaan yang terdaftar di pasar modal Amerika.
Kesulitan ini sudah lama menjadi perhatian para akademisi dan regulator
sehingga upaya-upaya penyatuan kedua kubu ini terus dilakukan baik oleh
!ASB maupun FASB. !ASB akan melakukan kerja sama untuk terus
rnengakomodasikan FASB yang berlaku di Amerika, Sejak tahun 1973
International Accounting Standard Board (IASB) yang sebelumnya
International Accounting Standard Committee (IASC) telah melayani publik
dan menegaskan penerapan International Financial Reporting Standard
dalam skala internasional.
Akhirnya pada awal tahun 2000-an dilakukan pertemuan-pertemuan dan
menghasilkan berbagai rekomendasi yang menuju pada ide konvergensi
standar akuntansi yang akan melahirkan standar akuntansi dunia. Pada tahun
2004 IASC Foundation mernberikan berbagai rekomendasi agar muncul
konvergensi di antara kedua organisasi besar ini sehingga perusahaan publik
yang terdaftar di pasar modal akan mudah dan tidak banyak mengeluarkan
laporan dengan standar yang berbeda.
Jika konvergensi ini berlangsung, hat ini akan menjadi revolusi profesi
akuntansi terbesar dalam sejarah profesi. Karena itu peristiwa ini akan
menjadi momentum bagi profesi, emiten, regulator, serta universitas dan
mahasiswa untuk melakukan agenda perubahan sikap, standar, pelajaran
sehingga pada saatnya nanti kita dapat menyesuaikan diri dengan situasi ini.
Dengan situasi sekarang di rnana tidak ada lagi batas negara dalam pasar
modal maka kesatuan standar ini merupakan keharusan jika kita ingin masuk
dalarn pusaran peredaran keuangan internasional.
Indonesia sebagai negara atau pasar yang disebut Emerging Market mau
tidak mau harus bisa mengikuti perkernbangan internasional termasuk dalam
konstalasi kovergensi kedua kubu akuntansi besar ini. Pada awalnya profesi
akuntansi di tanah air disebabkan banyaknya lulusan Amerika dan banyak
perusahaan Amerika yang beroperasi di Indonesia maka standar yang banyak
digunakan adalah standar FASB atau yang berasal dari kubu Amerika.
Narnun akhir-akhir ini IA! sudah banyak rnengakornodasi !ASB sebagai
sumber standar atau PSAK yang berlaku di negara ini sehingga proses
rnenuju konvergensi ini sebenarnya sudah dirnulai sejak dulu. Dengan
• EK51441 5/MCDUL. S 8.39

terlaksananya konvergensi di tingkat puncak, akan mernudahkan kita


,nengikuti proses konvergensi ini.
Sikap !AI sudah dirumuskan pada Konvensi dan Rapat Umurn Anggota
di Bali tahun 2004 yang lalu. Sikap IA! sudah sangat tepat, yaitu akan
menerapkan lFRS secara bertahap dan akan bisa sepenuhnya menerapkan
IFRS di pasar modal Indonesia yang akhirnya akan ,nemudahkan perusahaan
Indonesia dan asing terdaftar di berbagai pasar modal di luar negeri. Dampak
dari konvergensi ini adalah berubahnya buku-buku teks yang dipakai di
universitas dan dalam penyusunan laporan keuangan.

H. TRANSAKSI V ALUTA A SING

Berbagai bentuk transaksi valuta asing terjadi karena tiga kemungkinan


berikut ini.
1. Transaksi Bisnis Murni
Transaksi valuta asing muncul karena kegiatan perusahaan yang
memang membutuhkan valuta asing rnisalnya karena kegiatan imper,
ekspor baik secara tunai maupun kredit. Penerirnaan pinjarnan dalam
valuta asing baik dari kreditor dalam maupun luar negeri.
2. Transaksi Hedging
Transaksi ini dilakukan dengan maksud untuk merninimalisasi atau
menghilangkan risiko kerugian yang diakibatkan transaksi valuta asing
yang terjadi karena murni transaksi bisnis, misalnya karena perusahaan
mempunyai utang dalam valuta asing yang harus dibayar dikemudian
hari untuk melindungi terjadinya tluktuasi kurs yang berpotensi
menimbulkan kerugian, perusahaan melakukan transaksi pembelian
valuta asing future trading, jual bell option dan melakukan transaksi
swap.
3. Transaksi Spekulasi
Transaksi yang dilakukan perusahaan dengan maksud untuk
mendapatkan keuntungan dari fluktuasi kurs valuta asing.

Pernyataan Standar Akuntansi Indonesia (SAK) tidak membedakan


perlakuan akuntansi terhadap transaksi valuta berjangka baik untuk motif
bisnis rnurni, hedging ataupun untuk tujuan spekulasi. Sedangkan menurut
FASB No 52, perlakuan atas keuntungan dan kerugian kurs dari transaksi
8.40 TEDRI AKUNTANSI e

valuta asing berjangka dibedakan. Jika untuk tujuan hedging, kerugian atau
keuntungan tidak dibebankan ke perhitungan laba rugi. Sebaliknya, jika
untuk tujuan non-hedging, keuntungan atau kerugian kurs dibebankan ke
perhitungan laba rugi.

Bagi perusahaan yang rnemiliki transaksi valuta asing, perusahaan


dihadapkan pada tigaforeign exchange exposure yang terdiri dari:
I. Transaction Exposure
Exposure ini rnenyangkut pencatatan transaksi valuta asing pada saat
terjadinya, kernudian rnelakukan pengukuran terhadap kejadian yang
mencerminkan ketidakpastian yang timbul dari perubahan jumlah hak
dan kewajiban serta yang menimbulkan laba/rugi yang nyata.
2. Economic Exposure
Hal 1111 menyangkut keadaan yang bersi fat strategis karena
menggambarkan future earning power yang dapat dipengaruhi oleh
adanya perubahan nilai tukar valuta asing.

1. Translation Exposure
Di sini diperlukan cara mengukur pengaruh perubahan nilai valuta asing
terhadap Japoran keuangan neraca dan hasil usaha suatu perusahaan,
terutama dalam menyusun laporan keuangan konsolidasi accounting
exposure akan selalu muncul pada saat penyusunan laporan keuangan
jika di antara akun laporan keuangan bersangkutan terdapat akun atau
pos-pos yang awal kejadiannya dinyatakan dalarn valuta asing. Oleh
karena itu, perlu dibedakan metode pencatatan yang antara lain:
a. Single rate method, rnenurut metodc ini nilai dilaporkan menurut
kurs tunggal yang berlaku pada tanggal neraca.
b. Current-non-current method, menurut ,netode ini pos-pos valas
dibagi dua yaitu:
I) akun lancar (current), dilaporkan menurut kurs yang berlaku
saat itu (current rate).
2) akun nonlancar (non-current), dilaporkan menurut kurs historis.
3) akun laba rugi dijabarkan dengan kurs rata-rata (average rate),
kecuali untuk penyusutan dan amortisasi dinilai dengan kurs
historis (historical rate).
• EK51441 5/MCDUL. S 8.41

c.Monetary dan non-monetary method, dalarn ,netode ini akun-akun


valuta asing perusahaan dikelornpokkan menjadi dua, yaitu:
Pas monerer, yaitu pas yang nilai aslinya tidak berubah dan dinilai
dengan kurs saat itu (current rate).
Pas nonmoneter, yaitu pos-pos yang nilai historisnya berubah ubah
tergantung harga pasar dan untuk itu dinilai dengan historical rate.
d. Temporal method, yang merupakan modifikasi dari monetary dan
non-monetary method. Dalam hal ini penentuan kurs didasarkan
pada metode pernilihan yang digunakan apakah market value atau
historical value.
e. Hybrid method, yaitu carnpuran dari beberapa metode di atas dengan
syarat harus dilaksanakan dengan konsisten.
PSAK yang dikeluarkan !Al (lkatan Akuntan Indonesia) memberikan
pedoman sebagai berikut.
l. Selisih kurs akibat perubahan norma (gradual) diakui sebagai pen-
dapatan biaya pada periode yang bersangkutan.
2. Selisih kurs akibat devaluasi:
a. Sehubungan dengan saldo kas dan bank dilaporkan pada perhi-
tungan laba rugi tahun berjalan.
b. Hal yang berkaitan dengan pas moneter dalam valuta asing dapat
dilaporkan langsung pada perhitungan rugi laba atau ditangguhkan.
Amortisasi harus dilakukan secara sistematis jangka waktunya
adalah sisa rnasa yang sesuai dengan perjanjian yang berlaku atau
pada saat pelunasan, rnana yang lebih dahulu.
Selisih dari SW AP atau kontrak pembelian devaluasi dilaporkan
sama seperti yang diterapkan pada pelaporan selisih kurs pinjaman
yang diproteksi.
c. Kebijakan akuntansi sehubungan dengan selisih kurs devaluasi
harus diungkapkarn secara jelas pada catatan atas ikhtisar keuangan.
Jika dilakukan penangguhan atas selisih kurs devaluasi tersebut juga
harus diungkapkan.

Sernentara itu, standar akuntansi menurut FASB adalah sebagai berikut.


l. Semua aktiva dan kewajiban dalam mata uang asing dijabarkan dengan
kurs yang berlaku pada tanggal neraca.
8. 42 TEDRI AKUNTANSI e

2. Selisih kurs akibat transaksi dalam mata uang asing harus diperhitungkan
dalam penentuan rugi laba periode tertentu. Tidak ada perbedaan antara
yang normal dan devaluasi.

a. Kurs Valuta Asing


Setiap negara merniliki mata uang sendiri dan dalarn perdagangan
antarnegara pasti melibatkan mata uang masing-rnasing atau mata uang
negara lain misalnya Dolar atau Euro. Untuk menilai harga dan nilai rnasing-
masing rnata uang maka dikenal exchange rate dan untuk itu di masing-
masing pasar uang atau di bank sentral masing-masing negara dikenalforeign
exchange 111arker.Untuk maksud itu, dikenal beberapa istilah exchange rate:
a. The Spot rate, yaitu rate yang digunakan untuk transaksi valuta asing
pada hari itu dan dikirim paling lama dua hari kemudian.
b. The Forward rate adalah rate yang digunakan untuk transaksi atau
kontrak valuta asing di kemudian hari antara langganan dengan
pedagang valuta, bank atau pihak lain sejumlah tertentu pada tanggal
tertentu di masa yang akan datang. Transaksi [orward ini dilakukan
untuk rnaksud:
I) transaksi hedging atau melindungi risiko perubahan kurs
2) spekulasi terhadap perubahan atau fluktuasi kurs
3) meng-hedge investasi di negara lain
4) ,neng-hedge komitrnen atas transaksi valuta asing.

Kurs antara spot danjor,vard bisa saja berbeda tergantung pada estimasi,
pengharapan pelaku pasar. Perbedaan itu disebut spread. Jika kurs forward
lebih besar daripada kurs spot, disebut penjualan pada tingkat premium.
Sebaliknya, jika kurs forward lebih rendah daripada kurs spot, disebut
penjualan pada tingkat discount. Untuk menghitung persentasi tahunan dapat
dilakukan sebagai berikut.

FR-SR 12
Premium (Discount) = --- x-
SR N

FR adalahfor,vard rate pada saat kontrak disetujui


SR adalah spot rate pada hari yang sama
N adalahjumlah bulanforwarder.
• EK51441 5/MCDUL. S 8.43

Berdasarkan rumus di atas rnaka dapat dihitung tingkat bunga di negara


lokal dan tingkat bunga di luar negeri.

rLC - rFC = FR - SR x!.3.


SR N
N
dan FR=SR (rLC-rFC)-=SR
12

di mana:
rLC = adalah tingkat bunga negara lokal
rFC= adalah tingkat bunga negara luar

b. Akuntansi untuk: Transaksi Yaluta Asing


Dalarn bisnis yang semakin mendunia transaksi suatu perusahaan selalu
,nelibatkan valuta asing yang berbeda dari rnata uang negara di mana
perusahaan berkedudukan.Untuk kejadian di mana melibatkan valuta asing
tanpa melakukan transaksi forward, maka metode pencatatannya adalah
sebagai berikut.
I. Pada saat transaksi dilakukan, aktiva, utang, pendapatan, biaya dicatat
menurut nilai uang resmi perusahaan pada kurs yang terjadi saat mela-
kukan transaksi.
2. Pada tanggal neraca dan pada tanggal eksekusi transaksi valuta asing,
saldo valuta asing yang tercatat disesuaikan untuk rnenggarnbarkan kurs
valuta asing.
3. Laba rugi akibat perbedaan kurs valuta asing dicatat dalam laporan laba
rugi tahun berjalan terkecuali yang dijelaskan dalam poin 4.
4. Laba rugi dari transaksi hedging atas investasi asing dan transaksi
antarperusahaan jangka panjang jika laporan dikonsolidasikan, digabung
atau dicatat secara equity method dicatat tersendiri sebagai komponen
stockholder's equity.

Contoh I: Transaksi valuta asing yang melibatkan kegiatan impor/ekspor


barang.
8.44 TEDRI AKUNTANSI e

Sebuah perusahaan Australia, Westfield pada 21 Desember 201 I


menjual barang ke Prancis dengan nilai FC I .000.000,- dengan ketentuan
"net 30." Kurs pada tanggal tertentu adalah sebagai berikut:
21 Desember2011 FC l=AUD$0.50
3 I Desember 20 I I FC I = AUD $ 0.55
20 Januari 20 I 2 FC I= US $ 0.45

Jurnal untuk mencatat transaksi di atas berdasarkan ketentuan (standar)


di atas adalah:

Pad a 2 I Desember 20 I I, pencatatan transaksi:


Piutang Dagang AUD$ 500.000
Penjualan AUD $ 500.000

Pada 31 Desember 20 I I, pencatatan selisih kurs:


Piutang Dagang AUD$ 50.000
Laba Perbedaan Kurs AUD$ 50.000

Laba ini akan dimasukkan dalam Japoran Jaba rugi tahun buku 20 I I.
Sementara itu, pada 20 Januari 20 I 2 eksekusi transaksi maka dijurnal:

Kas AUD$ 450.000


Rugi Perbedaan Kurs 50.000
Piutang Dagang AUD $ 500.000

Contoh 2: Jika Westfield memberikan dana kepada perusahaan asing


subsidiarinya sebesar FC I .000.000,- Dana ini rnerupakan dana
jangka panjang, sedangkan kurs sama seperti di atas.

J urnal pada 2 I Desember 20 I I:


Jnvestasi pada PT X di Prancis AUD$ 500.000
Kas AUD$ 500.000
• EK51441 5/MCDUL. S 8.45

Tidak ada laba rugi di laporan keuangan tahun 2011, yang ada hanyalah
jumlah yang dimasukkan dalam penentuan penyesuaian kurs sebesarAUD $
50.000 atau dihitung dari:
FC 1.000.000 x (AUD$ 0.55 - 0.50)

Contoh 3: Transaksi valuta asing yang melibatkan kontrakfor,vard.

I. Melakukan hedging atas komitmen valuta asing:


Misalkan pada I Desember 20 I I Westfield setuju rnernbeli alat-alat dari
Prancis sebesar FC 200.000 dengan perjanjian "net 90". Pada tanggal yang
sama Westfield menandatangani kontrakfor,vard sebesar FC 2000.000 dalam
90 hari. Informasi kurs adalah sebagai berikut:
I Desember 2011 Forward rate FC I= AUD 0.50
I Desember 2011 Spot rate FC I= AUD$ 0.45
31 Desember 2011 Spot rate FC I= $ 0.55
I Maret 2011 Spot rate FC I= $ 0.60

Transaksi ini dijurnal sebagai berikut.

a) Jurnal pada saat melakukan kontrakforH,ard I Desember 2011:


Piutang Valuta Asing $ 90.000(0.45 x FC 200.000)
Premium kontrakfor,vard 10.000 (50.50 - 0.40) x FC 200.000
Utang kepada broker $ I 00.000,

b) Jurnal penyesuaian pada tanggal Neraca per 31 Desember 2011 adalah:


Piutang Yaluta Asing $ 20.000(0.55 - 0.45) x FC 200.000
Deferred Laba Forward $ 20.000

c) Jurnal pada saat eksekusi I Maret 2012 adalah:


Piutang Valuta Asing $ 10.000(0.60-0.55) x FC 200.000
Deferred Laba Forward $ I 0.000

d) Jurnal untuk membayar kewajiban kepada broker dan sekaligus


rnenerima valuta asing pada saat eksekusi I Maret 2012 adalah:
Utang kepada broker $ I 00.000
8.46 TEDRI AKUNTANSI e

Kas $ I 00.000

Valuta Asing $ 120.000


Piutang Valuta Asing $ 120.000

e) Jurnal untuk rnencatat biaya barang yang dibeli dan pembayarannya


dengan valuta asing pada I Maret 2012 adalah:
Deferred Laba Forward $ 30.000
Alat-alat I 00.000
Valuta Asing $ 120.000
Premium alas Transaksi Forward I 0.000

2. Melakukan hedging atas exposed net asset atau kewajiban:


Untuk n,enghedging kewajibannya Westfield pada I Desember 2011
melakukan kontrak forward dengan salah satu perusahaan broker dengan
delivery selama 90 hari sebanyak FC 200.000,- Kurs Valuta Asing antara
AUD Dolar dan DC adalah sebagai berikut:

I Desember 2011 Forward rate FC I =AUD$ 0.48


I Desember 2011 Spot rate FC I =AUD$0.45
31 Desember 20 I I Spot rate FC I = $ 0.55
I Maret 2012 Spot rate FC I = $ 0.60

Untuk mencatat transaksi ini adalah:


Pada I Desember, 201 /:
Piutang Valuta Asing FC $ 90.000
Premium atas Kontrak Forward 6.000
Utang kepada Broker $ 96.000

Pada 31 Desember 20 I I:
Piutang Valuta Asing FC $ 20.000
Laba dari Kontrak Forward $ 20.000

Amortisasi Premium Kontrak Forward $ 2.000


Premium atas Kontrak Forward $ 2.000
• EK51441 5/MCDUL. S 8.47

Porsinya 30190 dari Total Premium $ 6.000

Pada I Maret 2012:


Piutang Valuta Asing FC $ I 0.000
Laba Kontrak Forward $ I 0.000
Laba (0.60 - 0.55) x FC 200.000
Membayar utang kepada broker:
Utang kepada broker $ 96.000
Kas $ 96.000

Penerimaan valuta asing


Valuta Asing FC $ 120.000
Piutang Valuta Asing kepada broker $ 120.000
Amortisasi Premium Kontrak Forward $ 4.000
Premium atas Kontrak Forward $ 4.000
Sisa selama dua bulan atau 60 hari.

3. Transaksi Spekulasi
Westfield melakukan spekulasi pada I Desember 2011 melalui kontrak
forward dengan sebuah perusahaan broker yang akan ,nenyerahkan FC
200.000 dalam jangka waktu 60 hari. Kurs pada tanggal tertentu adaJah
sebagai berikut:
I Desember 20 I I kontrakfor,vard 60 hari FC I=$ 0.50
31 Desember 2011 kontrakfor,vard 30 hari FC 1=$ 0.55
30 Januari 2012 spot rate FC I = $ 0.60

Transaksi spekulasi ini akan dijurnal sebagai berikut.


I Desember 20 I I :
Piutang Valuta Asing kepada broker $ 100.000
Utang kepada broker $ I 00.000
(FC 200.000 x 0.50)

31 Desernber 20 I I:
Piutang Valuta Asing kepada broker $ I 0.000
Laba Kontrak Forward $ l 0.000
[FC 200.000 x ($ 0.55- $ 0.50)]
8. 48 TEDRI AKUNTANSI e

30 Januari 2012
1. Piutang Valuta Asing kepada broker $ 10.000
Laba Kontrak Forward $ 10.000
[FC 200.000 x ( $ 0.50 - $ 0.55)]

2. Utang Valuta Asing pada broker $ 100.000


Kas $ 100.000

3. Valuta Asing FC $ 120.000


Piutang Valuta Asing kepada broker $ 120.000

4. Kas $ 120.000
Valuta Asing FC $ 120.000

c. Penjabaran Yaluta A sing dalam Laporan Keuangan


Ada dua metode dalam penjabaran valuta asing dalam laporan keuangan
berikut ini.
a. Metode Current dan Non-current (Lancar dan Nonlancar)
Dalam metode ini aktiva dan kewajiban lancar dijabarkan pada kurs saat
itu (kurs yang sebenarnya pada tanggal neraca) sedangkan aktiva dan
kewajiban tidak lancar dijabarkan berdasarkan kurs historis sewaktu
transaksi itu terjadi. Pos-pos laba rugi dijabarkan berdasarkan kurs rata-
rata terkecuali beban penyusutan dan amortisasi yang dijabarkan
berdasarkan kurs historis.
b. Metode Monetary and Non-monetary (Moneter dan Nonmoneter)
Dalam metode ini aktiva dan kewajiban moneter dijabarkan pada kurs
saat sekarang (current rate) sedangkan aktiva dan kewajiban nonmoneter
dijabarkan rnenurut kurs historis. Pos laba rugi dijabarkan berdasarkan
kurs rata-rata kecuali beban penyusutan dan amortisasi yang dijabarkan
berdasarkan kurs historis, seperti halnya daJam metode current dan
noncurrent.
c. Current Method
Dalam metode ini semua penjabaran aktiva dan kewajiban didasarkan
pada kurs sekarang (current rate).
d. Temporal Method
• EK51441 5/MCDUL. S 8.49

Dalam ,netode ini kas, piutang dan utang balk yang lancar dan tidak
lancar dijabarkan ,nenurut kurs sekarang sernentara aktiva dan kewajiban
lainnya dijabarkan menurut kurs sekarang jika posnya dicatat menurut
nilai sekarang sedang dijabarkan menurut kurs historis jika posnya
dicatat menurut nilai historis.

d. Transaksi Valuta Asing Me1111rut PSAK


Standar akuntansi yang mengatur transaksi valuta asing dicantumkan
dalarn PSAK No. IO sedangkan penjabaran valuta asing dalarn laporan
keuangan dicanturnkan dalarn PSAK No. 11.

Metode penjabarannya dibedakan antara perusahaan yang memiliki


kegiatan usaha luar negeri yang rnerupakan bagian integral dari perusahaan
atau entitas asing.
a. Laporan keuangan dari suatu kegiatan usaha luar negeri yang merupakan
bagian integral dari perusahaan dijabarkan sebagai berikut:
I) Biaya perolehan dan beban penyusutan aktiva tetap berwujud
dijabarkan dengan kurs tanggal transaksi atau jika aktiva dinilai
dengan nilai wajar menggunakan kurs pada tanggal penilaian.
2) Persediaan dijabarkan dengan rnenggunakan kurs pada saat biaya
terjadi.
3) Jumlah yang recoverable amount atau yang dapat direalisasi dari
suatu aktiva dijabarkan dengan menggunakan kurs yang berlaku
pada saat penilaian.
4) Jika kurs yang sebenarnya tidak dapat diketahui rnaka sering kali
digunakan kurs rata-rata selama periode tertentu (periode penja-
baran).
b. Entitas Asing
I) Aktiva dan kewajiban entitas asmg baik ,noneter rnaupun non-
moneter dijabarkan dengan kurs penutup (closing rate).
2) Pendapatan dan beban entitas asing dijabarkan dengan
rnenggunakan kurs yang berlaku pada tanggal transaksi.
3) Beda nilai tukar yang terjadi disajikan sebagai selisih kurs karena
penjabaran laporan keuangan dan disajikan sebagai bagian dari
ekuitas sampai pelepasan investasi netto yang bersangkutan.
8.50 TEDRI AKUNTANSI e

-- --""
��

-e=
LATIHAN

Untuk mernperdalam pemahaman Anda mengenai materi di atas,


kerjakanlah latihan berikut!

I) Jelaskan pengertian yang terkandung dalam Akuntansi Internasional


2) Jelaskan faktor-faktor penyebab munculnya Akuntansi lnternasional

Petunjuk Jawaban Latihan

I) Akuntansi internasional mengandung tiga pengertian yakni: I) konsep


parent foreign subsidiary atau accounting for foreign subsidia, Konsep
ini yang paling tua. Di sini dianggap bahwa akuntansi internasional
hanya menyangkut proses penyusunan laporan konsolidasi dari
perusahaan induk dengan perusahaan cabang yang berada di berbagai
negara, 2) konsep comparative atau international accounting yang
menekankan pada upaya rnernpelajari dan mencoba mernaharni
perbedaan akuntansi di berbagai negara. Di sini menyangkut pengakuan
terhadap perbedaan akuntansi dan praktik pelaporan, pengakuan
terhadap prinsip dan praktik akuntansi di masing-masing negara, dan
kemampuan untuk mengetahui dampak perbedaan itu dalarn pelaporan
keuangan. Umumnya pengertian international accounting adalah
menggunakan konsep comparative accounting ini, dan 3) Ketiga,
universal atau world accounting yang berarti merupakan ke rangka atau
konsep di mana kita rnerniliki satu konsep akuntansi dunia termasuk di
dalamnya teori dan prinsip akuntansi yang berlaku di sernua negara. lni
merupakan tujuan akhir dari international accounting. (Harahap, 2011)
2) Beberapa pemicu munculnya akuntansi internasional, Harahap (2011)
berpendapal karena
a) semakin luas dan besarnya jangkauan dan operasi perusahaan
multinasional yang akan mernengaruhi pasar uang dan modal
internasional serta berbagai transaksi bisnis dan keuangan yang
menyertainya
b) Investasi di luar negeri yang dilakukan perusahaan, investor,
pemerintah, dan sebagainya
• EK51441 5/MCDUL. S 8.51

c) Fluktuasi keuangan yang disebabkan berubahnya sistem keuangan


internasional yang menimbulkan munculnya risiko perubahan kurs
valuta asing sehingga memerlukan informasi akuntansi
d) Meningkatnya harga sumber-sumber alam dan komoditas serta
rnonopoli
e) Meningkatnya pertumbuhan ekonorni dan aspirasi dunia ketiga
f) Meningkatnya peranan pasar modal
g) Berubahnya Visi Pasar Modal yang ditandai oleh penggunaan
Decimal Pricing dalam transaksi bursa, rnunculnya pasar yang
saling terkait atau linked exchange, penggunaan Electronic Trading
System di seluruh pasar modal dan adanya Global Accounting
Standard satu standar global
h) Tidak ada lagi batas negara borderless country
i) Terjadinya perubahan ketentuan rnengenai kewajiban mengikuti
standar akuntansi yang sarna bagi seluruh perusahaan asing yang
terdaftar di Pasar Modal Amerika Serikat yakni New York Stock
Exchange.

��
RANGKUMAN.��������������������

Akuntansi Internasional rnenurut Weirich mencakup semua


perbedaan prinsip, metode, dan standar akuntansi semua Negara
termasuk di dalamnya prinsip akuntansi (GAAP) yang ditetapkan di tiap
negara, sehingga akuntan harus menguasai semua prinsip di semua
negara jika mempelajari akuntansi internasional. Tidak ada maksud
untuk memiliki prinsip yang berlaku urnurn sedunia. Perbedaan ini
diakui karena adanya perbedaan geografi, sosial, ekonomi, politik, dan
hukum. (Belkaoui, 1985). Terdapat lima determinan yang akan
menentukan sistem pelaporan dan pengungkapan di masing-masing
negara yakni relativisme budaya, bahasa, ekonomi, politik dan sipil,
hukum dan pajak yang menimbulkan beberapa perbedaan antara satu
negara dengan negara lainnya - sehingga diperlukan akuntansi
internasional. Harahap berpendapat bahwa beberapa pemicu munculnya
akuntansi internasional diantaranya sernakin luas dan besarnya
jangkauan dan operasi perusahaan multinasional yang akan
memengaruhi pasar uang dan modal internasional serta berbagai
transaksi bisnis dan keuangan yang menyertainya, investasi di luar
negeri yang dilakukan perusahaan, investor, pemerintah, dan sebagainya
8.52 TEDRI AKUNTANSI e

fluktuasi keuangan yang disebabkan berubahnya sistem keuangan


internasional yang menimbulkan munculnya risiko perubahan kurs
valuta asing sehingga memerlukan informasi akuntansi, dan
rneningkatnya peranan pasar modal.

�I

Pilihlah satujawaban yang paling tepat!

I) Anggapan bahwa akuntansi internasional hanya menyangkut proses


penyusunan laporan konsolidasi dari perusahaan induk dengan
perusahaan cabang yang berada di berbagai negara merupakan konsep ...
A. parent foreign subsidiary
B. comparative accounting
C. international accounting
D. world accounting

2) Konsep yang rnenekankan pada upaya rnernahami perbedaan akuntansi


dan praktik pelaporan, pengakuan terhadap prinsip dan praktik akuntansi
di masing-rnasing negara, dan dampak perbedaan itu dalarn pelaporan
keuangan adalah ...
A. parent foreign subsidiary
8. comparative accounting
C. world accounting
D. accounting forforeign subsidia

3) Berubahnya Yisi Pasar Modal ditandai oleh digunakannya ...


A. Decimal Pricing dalam transaksi bursa
B. linked exchange
C. Global Acco11111ing Standard
D. Sernua jawaban benar

4) Menurut Belkaoui (l 985) beberapa deterrninan yang mengakibatkan


perbedaan tujuan, standar, kebijakan, dan teknik akuntansi adalah ...
A. relativisme budaya dan bahasa
B. relativisme politik dan sipil
• EK51441 5/MCDUL. S 8.53

C. relativisme hukum dan pajak


D. sernua jawaban benar

S) Terdapat perbedaan prinsipil antara sisrern akuntansi konvensional dan


akuntansi syariah seperti masalah bunga, investasi, produk dana pihak
ketiga, pembiayaan dan sebagainya dirnana perbedaan ini berdampak
pada sistem pelaporan. Untuk ,nengatasi perrnasalahan ini Mueller
(1976) mengernukakan usu!, diantaranya ...
A. Setiap perusahaan rnenyusun laporan keuangan primer dan sekunder
B. Single-Domicile Reporting, artinya laporan keuangan disusun
menurut standar dari domisili perusahaan tersebut
C. Laporan keuangan disusun menurut standar internasional.
D. Semua jawaban benar

6) Salah satu pemicu munculnya akuntansi internasional semakin luas dan


besarnya jangkauan dan operasi perusahaan multinasional dan berbagai
transaksi bisnis yang menyertainya diantaranya adalah ...
A. Kenaikan impor bahan mentah dari luar dan ekspor ke pasar
internasional
B. dibukanya cabang-cabang penjualan di luar negeri
C. lisensi ataufranchising
D. kepemilikanan perusahaan di luar negeri balk melalui joint ventures

7) Dalam transaksi pasar modal global dilakukan pengelompokkan untuk


membatasi pelaku pasar institusi yang dikenal dengan istilah ..
A. Individual investor
B. Institutional Investor
C. qualified Institutional Buyers
D. Global Depository Receipts

8) Organisasi dunia yang bertugas merumuskan standar akuntansi


internasional adalah ...
A. IFAC (International Federation of Accountant)
B. IASC (International Accounting Standard Co111111ittee)
C. SIC (Standard Interpretation Co1111ni11ee)
D. !FAD (International Fortun on Accountancy Development}
8.54 TEDRI AKUNTANSI e

9) Transaksi yang dirnaksudkan untuk rneminimalisasi atau ,nenghilangkan


risiko kerugian yang diakibatkan transaksi valuta asing yang terjadi
karena murni transaksi bisnis, misalnya karena perusahaan mempunyai
utang dalam valuta asing yang harus dibayar dikernudian hari - adalah
transaksi ...
A. future trading
B. hedging
C. SHIQ/J
D. spekulasi

I 0) Bagi perusahaan yang merniliki transaksi valuta asing, perusahaan


dihadapkan pada kondisi ...
A. Transaction Exposure
B. Economic Exposure
C. Translation Exposure
D. Sernua jawaban benar

Cocokkanlah jawaban Anda dengan Kunci Jawaban Tes Fonnatif 2 yang


terdapat di bagian akhir rnodul ini. Hitunglah jawaban yang benar.
Kernudian, gunakan rurnus berikul untuk ,nengetahui tingkat penguasaan
Anda terhadap materi Kegiatan Belajar 2.

Jumlah Jawaban yang Benar


Tingkat penguasaan = ----------- x I OOo/o
Jumlah Saal

Arti tingkat penguasaan: 90 - I 00% = baik sekali


80 - 89% = baik
70 - 79% = cukup
< 70% = kurang

Apabila mencapai tingkat penguasaan 80o/o atau lebih, Anda dapat


rneneruskan dengan Modul selanjutnya. Bagus! Jika rnasih di bawah 80%,
Anda harus mengulangi rnateri Kegiatan Belajar 2, terutama bagian yang
belurn dikuasai.
• EK51441 5/MCDUL. S 8.55
8.56 TEDRI AKUNTANSI e

Kunci Jawaban Tes Format if

Tes Formatif I Tes Formatif Z


I) D I) A
2) B 2) B
3) A 3) D
4) D 4) D
5) c 5) D
6) D 6) D
7) D 7) c
8) A 8) B
9) A 9) B
10) D 10) D
• EK51441 5/MCDUL. S 8.57

Oaf tar Pu st aka

Harahap, Sofyan Syafri. (2009) Teori don Tujuan Akuntansi Syariah.


Pustaka Quantum, Jakarta.

Harahap, Sofyan Syafri. (2011). Teori Akuntansi, Edisi Revisi. Jakarta:


Rajawali Pers.
MDDUL 9

Riset Akuntansi
Amalia Kus.,ma Wardini, SE, MCom.

\} :..._�
PEND AH UL U AN _

A kuntansisebagai ilmu terus beradaptasi dengan lingkungan sosial dan


. . V.]. ekonomi
dimana akuntansi berada sehingga perkembangan sosial dan
ekonorni juga memengaruhi perkembangan ilmu akuntansi itu sendiri. Teori
akuntansi rnerupakan tuntunan yang mengarahkan perkernbangan akuntansi
sehingga tetap berada dalam kerangka teoretis yang sudah disepakati,
meskipun misalnya terjadi revolusi ilmu pengetahuan. Untuk itu diperlukan
adanya reformasi Teori Akuntansi sehingga ilmu akuntansi akan terus
berkernbang dan dapat menyesuaikan diri dengan perkernbangan jaman,
Modul ini merupakan bagian terakhir dari Buku Materi Pokok Teori
Akuntansi. Dalam rnodul ini kita akan mcrnbahas riset di bidang akuntansi
dan beberapa tren dalam akuntansi yang merupakan arah yang kemungkinan
akan dituju oleh ilmu akuntansi walaupun bisa saja tidak sampai
mencapainya. Berbagai bidang yang menjadi lahan penelitian akuntansi harus
mendapat perhatian yang lebih besar jika kita ingin ilmu akuntansi
memberikan manfaat yang besar di Indonesia. Tren riset di bidang akuntansi
saat ini menunjukkan kecenderungan yang akan mernbuktikan bahwa
akuntansi sebagai ilmu akan terbukti kemudian hari setelah riser dilakukan.
Tugas akadernisi dan profesional adalah untuk bermimpi, melihat, meng-
analisis, dan ikut mengembangkan tren itu sehingga menjadi konvensi dan
menambab manfaat ilmu sehingga mernbanru masyarakat secara luas. Tidak
mudah untuk merumuskan topik akuntansi yang bisa dijadikan bahan
penulisan untuk tugas akhir karena disiplin ilmu itu sendiri sangat luas,
berkaitan dengan berbagai disiplin ilmu lain dan perkembangannya juga
sangat cepat. Kernarnpuan bahasa serta keterbatasan akses pada database dan
sarana bantuan belajar seperti perpustakaan menjadi kendala yang dihadapi
mahasiswa pada umumnya. Oleh karena itu, penjelasan yang dimuat dalam
modul ini bersifat rujukan awal untuk mernasuki proses pencarian topik yang
lebih cocok dengan perkernbangan ilmu akuntansi.
9.2 TEDRI AKUNTANSI e

Setelah mempelajari Modul 9 ini diharapkan Anda marnpu melakukan


riset pada bidang akuntansi. Secara lebih khusus diharapkan Anda mampu
menjelaskan:
I. Metode penelitian, dalam akuntansi
2. Proses penelitian ilmiah
3. Paradigma dalam akuntansi
4. Penelitian dibidang akuntansi
5. Tren dan isu-isu akuntansi.
• EK51441 5/MCDUL. 9 9.3

KEGIATAN BELA.JAR 1

Riset Akuntansi

A. METODE PENELITIAN

Riset Akuntansi adalah upaya yang dilakukan untuk mencari kebenaran


di bidang akuntansi. Hasil riset ini merupakan penyambung antara fenomena
sosial di bidang akuntansi dengan struktur teori akuntansi. Fenomena sosial
itu dituangkan dalarn berbagai bentuk "statement ilmiah" sehingga menjadi
teori. Teori ini bisa menjelaskan tentang kebenaran yang sudah ada
(deskriptif), mendukung teori yang ada (justifikasi), mengingkari kebenaran
yang sudah lama (refute); atau ingin melahirkan teori baru. Usaha-usaha
yang dilakukan dalarn mencari kebenaran (teori) ini dimaksudkan untuk
mengembangkan disiplin akuntansi ini sehingga lebih bermanfaat bagi
rnasyarakat.
Pada awalnya, proses mencari kebenaran itu dimulai dari cara dogmatik
di mana kebenaran itu berasal dari orang atau pihak atau lembaga yang diberi
dan diyakini rnerniliki otoritas menetapkan kebenaran. Kemudian, cara ini
berkernbang dan menggunakan cara normatif dengan menggunakan logika
iirniah, pernikiran sehat. Lalu, berkembang dan kemudian menggunakan
metode empiris dengan titik berat melihat kenyataan yang ada di lapangan
(fenomena sosial). Di dalam sistem yang terakhir inilah yang menjadi ajang
dari penelitian ilmiah. Sudah merupakan suatu kesepakatan masyarakar
akademisi bahwa prosess penelitian ini harus rnengikuti aturan-aturan atau
konvensi yang diikuti oleh semua pihak sehingga kualitas hasil penelitian itu
terjamin. Perkembangan ilmu akuntansi yang dernikian cepat akhir-akhir ini
didasarkan pada proses penelitian ini. Berbagai teori muncul, teori lama di-
refute, dan teori baru dibangun.
Ada beberapa rnetode penelitian yang dipakai dalam suatu penelitian.
Biasanya rnetode penelitian yang dianut itu sangat tergantung pada problem
atau masalah penelitian yang akan dibahas. Oleh sebab itulah, maka metode
penelitian untuk ilmu eksakta berbeda dengan metode penelitian untuk ilmu
sosial. Dalam ilmu sosial itu sendiri metode penelitian yang digunakan itu
9.4 TEDRI AKUNTANSI e

merniliki perbedaan, misalnya antara ilmu antropologi dengan ekonomi,


dengan sosiologi, dengan manajemen, dan sebagainya. Bahkan dalam ilmu
akuntansi itu sendiri ada beberapa perbedaan metode yang akan dipakai
dalam suatu penelitian. Dalam menentukan rnetode penelitian ini ukuran
yang terbaik yang akan dipakai adalah permasalahan apa yang akan dijawab.
Untuk itulah, secara sederhana kita dapat membagi metode penelitian itu
dalam dua kategori besar:

Secara garis besar ada tiga cara yang dipilih sebagai berikut.
I. Metode kuantitatif
Metode kuantitatif adalah suatu metode penelitian yang ,nenggunakan
rumus-rumus statistik dalam mengidentinkasi dan mengolah variabel
yang muncul dari problema yang akan dijawab. Metode ini tepat jika
variabel atau permasalahan yang akan diteliti dapat diukur,
dikuantitatifkan, data yang akan diperlukan tersedia dan dapat
dibuktikan. Metode kuantitatif mengarahkan peneliti untuk melihat
hubungan antarvariabel.
2. Metode kualitatif
Metode kualitatif adalah suatu metode penelitian yang menggunakan
narasi dan penguraian tentang variabel yang akan dibahas tanpa harus
melakukan pengukuran. Hal ini cocok untuk membahas topik-topik yang
sukar menentukan indikator kuantitatif atau mengukur vanabelnya, data
belum tersedia, dan teorinya belum established.
3. Metode Carnpuran kualitatif dan kuantitatif
Metode ini menggabungkan dua metode di atas, yaitu sebagian
menggunakan rnetode kuantitatif dan sebagian menggunakan metode
kualitatif.

Metode peneLitian tidak hanya digolongkan dalam klasifikasi itu, tetapi


dapat juga digolongkan dalam berbagai cara. Misalnya deduktif, induktif,
positif, deskriptif, historis, empiris, grounded, laboratorium, interview,
observasi, studi kasus, partisipasi, naratif, dan sebagainya.

B. PROSES PENELITIAN ILMIAH


• EK51441 5/MCDUL. 9 9.5

Suatu teori dilahirkan dari berbagai kegiatan dan tahap penelitian. Hal ini
dapat dilihat sebagai tergambar dalarn siklus berikut.

Problem r---

Generalisasi/ Hipotesis
T eoretisasi

Analisis Data Desain Rise!

Koleksi Data Pengukuran

Gambar 9. 1
Tahapan dan Proses Rset

8.Jmber: Nachimah, David dan Nachimah (1981), Oien Research Method in


The Ebci al S;i ence.

Metode berbeda dengan ruetodologi. Met ode adalah cara melakukan


penelitian, sedangkan metodologi adalah ilmu yang mendasari metode iru,
Kegiatan riset ini memiliki metode yang sudah dikenal dalam dunia ilmiah.
Keabsahan metode yang digunakan menentukan apakah hasil suatu riser itu
dapat diakui sebagai science atau tidak. Bahkan Nachirnas dan Nachirnas
( 1981) menyatakan sebagai berikut.

llmu bukanlah badan atau struktur ilmu yang bersifat khusus atau
umum, ilmu menyatu bukan disatukan oleh masalah atau topiknya
tetapi oleh metodologinya. (S;ience is not any general or particular
body of knowledge, science is united not by its subject matter, but by
its met hodol og).

Science berasal dari kata Latin Scientia yang berarti mengetahui. Dari
sikap ini para ilmuwan mendefinisikan science sebagai keseluruhan ilmu
pengetahuan yang dilahirkan dengan cara ,nenggunakan metodologi ilmiah,
9.6 TEDRI AKUNTANSI e

hasilnya sah menjadi science. Sebagaimana didefinisikan oleh Nachimas and


Nachimas ( I 981, 15):

Wetodologi ilmiah adalah suatu sistem dari prosedur dan peraturan yang
eksplisit berdasarkan mana suatu riset yang dilakukan dan kemudian
dinilai sebagai ilmu pengetahuan.

Sistem ini tidak tertutup dan tidak bersifat mutlak. Peraturan dan
prosedur secara terus-rnenerus akan diperbaiki, jika terlihat ada rnetode dan
teknik metodologi penelitian ilmiah yang baru yang lebih baik dari metode
dan teknik metodologi penelitian yang lama. Metodologi ini merupakan
aturan untuk menyampaikan komunikasi dari scientist kepada masyarakat,
aturan tentang penggunaan logika yang rasional sisternatis, dan aturan yang
bersifat inter subjektivitas dan sating ,nendukung kebenaran dan fakta secara
konsisten.
Menurut Feyerabend dalam thesisnya, realitas dan masyarakat itu terlalu
kompleks, rumit dan dinamis sehingga tidak akan mungkin hanya satu
metode atau teori saja yang mendominasi ilmu pengetahuan. la menganggap
bahwa ilrnuwan harus rnampu menerima ide-ide, metode, dan teori yang
tidak konsisten atau yang tidak tergantung pada analisis ilmiah dan logika.
Karena permasalahan yang disentuh ilmu itu bersifat pluralistik,
multidimensi dan mulliparadigma. Pendapat ini lebih progresif dari pendapal
Kuhn yang menilai adanya satu paradigma yang dominan (monosatic) pada
suatu periode. Feyerabend (1975) menilai tidak ada suatu metode tunggal
dalarn mendapatkan ide. Metode justru datang dari berbagai diskusi dan
upaya intelektual.
Menurut Feyerabend, konstruksi rasional yang menganggap kebijakan
ilmiah dasar ,nenjadi jaminan, ternyata tidak menunjukkan lebih baik dari
pendapat dari dunia supernatural. Dengan dernikian, menurut Feyerabend,
semua pendekatan yang dilakukan untuk mencari kebenaran adalah valid.
Feyerabend berpendapat agar ilmuwan harus lebih kreatif daripada terikat
kepada suatu metode ilmiah yang kaku.

C. AKUNTANSI: ART, SCIENCE ATAU ENGINEERING?

Dalam literatur masih dipertentangkan apakah akuntansi ini tergolong


sebagai art, science atau engineering. Ketiga posisi ini masing-rnasing
• EK51441 5/MCDUL. 9 9.7

mempunyai alasan yang dapat dipertahankan. Menurut Harahap (2011)


permasalahannya bukan mana yang benar di antara ketiga sikap ini, tetapi
kita melihat rnana konsepsi pengertian yang tepat dan diterima secara ilmiah
yang mendasari sikap mereka. Ia yakin bahwa sebagian besar alasan yang
dikemukakan dapat diterirna kalau kita berada dalarn posisi dari mana mereka
,nemandang.
Para pendukung akuntansi sebagai art misalnya, Sterling (Wolk
dkk., 1989) menganggap bahwa akuntansi itu sangat sarat dengan
pertimbangan dan penafsiran pribadi yang dilakukan oleh praktisi di bidang
ini sehingga sukar merurnuskannya dalam formula matematis sehingga
rnereka menyirnpulkan bahwa akuntansi adalah lebih dekat dengan seni atau
lebih tepatnya liberal art.
Para pendukung akuntansi sebagai science mengemukakan bahwa ilmu
akuntansi itu banyak didominasi oleh prosedur pengukuran yang ketat yang
akan ,nenghasilkan atribut ekonomis yang rnempunyai art, seperti dalarn hal
pengukuran aset yang dapat dijadikan sebagai dasar peramalan. Dengan
melihat perkembangan suatu science (seperti dalam human anthropology)
dan melihat kenyataan dan kecenderungan dalam akuntansi, Sterling (Wolk
dkk., 1989) berpendapat bahwa akuntansi cenderung mengarah pada science,
kendatipun tidak mungkin kita menyarnakan akuntansi, ilmu ekonomi, dan
ilmu sosial lainnya sama persis dengan pengukuran sebagaimana daJam
natural science.
Akuntansi sebagai engineering dikemukakan oleh Bambang Sudibyo.
Menurutnya, proses yang dilalui oleh akuntansi adalah proses engineering
yang mengolah data yang belum berguna yang diperoleh dari transaksi
keuangan perusahaan menjadi laporan keuangan sebagai produk akhirnya
yang berguna bagi masyarakat. Pendapat ini lebih dekat pada anggapan
akuntansi sebagai science.

D, PARADIGMA AKUNTANSI

Mulanya akuntansi sebagaimana ilrnu pengetahuan lainnya belum


tersentuh oleh akademisi, peneliti, dan scientist lainnya, namun kemudian hal
ini berubah total. Akuntansi telah menjadi perbincangan dan menjadi bahan
riset dan penelitian para akademisi, universitas, dan organisasi profesi
9.8 TEDRI AKUNTANSI e

Jainnya. Oleh karena itu, Jahirlah paradigma yang senng disederhanakan


sebagai pola, model yang sudah diterima umurn.
George Ritzer seperti yang dikutip Belkaoui (1980) mendefinisikan
paradigma sebagai berikut.

Paradigma merupakan cir, mendasar dari suat u yang menj adi


perbincangan (subject matter) dalam wilayah saence. Cl sini dibahas
apa yang akan dipelajari, apa yang akan dipermasalahkan, bagaimana la
harus ditanya, dan aturan apa yang harus diikuti dalam
menerj emahkannya untuk mendapat j awaban. Paradigma adalah
pengertian yang lebih luas dari konsensus dalam science dan dapat
membedakan suatu masyarakat scieotis: dengan masyarakat saentis:
lainnya. la mengaitkan antara exemplar, teori, rmetode, instrumen
yang ada di dal amnya.

Pada tahun 1977, SOAT ATA (Statement on Accounting Theory and


Theory Acceptance) yang dikeluarkan AAA telah mengidentifikasikan tiga
bidang untuk rnernbahas teori akuntansi: (I) pendekatan klasik atau true
income/inductive approach; (2) decision usefulness approach; (3)
information/economics approach. George Ritzer kemudian memperluas
domain ini dan jika dikombinasikan keduanya maka akan lahir enam
paradigrna akuntansi sebagai berikut.

I. The Anthropological/inductive paradigm


Dalam paradigma 1n1 disebutkan bahwa akuntansi berfungsi
mengutamakan hubungan accountability di antara bcrbagai pihak yang
berkcpentingan. Akuntansi dianggap sebagai media atau alat untuk
memberikan pertanggungjawaban kepada pihak Jain. Sehingga penggunaan
akuntansi current cost dan current value dalam paradigma ini tidak begitu
penting. Yang menjadi perhatian dalam riset adalah praktik akuntansi yang
berlaku serta sikap manajernen terhadap praktik tersebut sebagai alat
pertanggungjawaban. Teori yang dipakai dalarn paradigma ini adalah
historical cost accounting, conventional cost allocation technique,
bookkeeping technique, dan sebagainya. Para pendukung paradigma ini
antara Jain adalah ljiri, Gilman, Flatfield, Littleton, dan Paton.

2. The True income/deductive paradigm


• EK51441 5/MCDUL. 9 9.9

Menurut paradigma ini akuntansi dianggap sebagai alat ukur yang tepat
untuk menilai laba. Maka, idealnya laba harus diukur dengan menggunakan
dasar atau standar yang tunggal, karena dengan pendekatan ini akan
memenuhi kepentingan semua pihak. Oleh karena itu, nilai atau harga
sekarang (current price) lebih bermanfaat daripada historical accounting
terutama dalam pengambilan keputusan. Dalam riset yang menjadi perhatian
adalah konstruksi teori akuntarisi berdasarkan konsep kaku yang norrnatif
dan rasional serta perumusan konsep yang ideal dalam menghitung laba di
luar model historical accounting. Sehingga teori yang dipakai adalah Price
Level Adjusted atau Current Purchasing Power Accounting, Replacement
Cost Accounting, Deprival Value Accounting, Net Realizable Value
Accounting (Continuously Contemporary), serta Present Value Accounting.
Para pendukung paradigma ini adalah Alexander, Canning, Edwards and
Bell, Mac Neal, Moonitz, Paton, Sprouse dan Moonitz, dan sebagainya.

3. The decision usefulness/decision model paradigm


Menurut konsep ini akuntansi adalah media atau alat dalam proses
pengambilan keputusan sehingga teori akuntansi harus menggunakan konsep
yang mendukung proses pengambilan keputusan yang tepat di sinilah antara
Jain dianggap "current cash equivalent" sebagai alat ukur yang ideal.
Sehingga akuntansi dipergunakan untuk membimbing, membuat
kebijaksanaan mengenai kriteria legalitas dividen, pemberian kredit,
informasi bagi prospektus investor, penilaian pada investasi, mernbaruu tugas
pemerintah, dan menghitung pajak. Yang rnenjadi perhatian adalah
bagaimana agar informasi akuntansi berguna dalarn membuat model
pengambilan keputusan. Teori yang dipakai di sini misalnya adalah different
report for different purpose, misalnya dengan menggunakan EOQ ( Economic
Order Quantity), PERT, Linier Programming, Capital Budgeting, Balance
Score Card, dan lain-Jain. Para pendukung konsep ini adalah Chambers,
Beaver, Kennelly, Voss dan Sterling.

4. The decision usefulness/aggregate market behavior paradigm


Dalarn paradigrna ini disebut bahwa yang menjadi sorotan akuntansi
adalah tentang reaksi pasar terhadap data dan angka-angka akuntansi.
Akuntansi memengaruhi kelornpok perilaku (aggregate behavior), sehingga
yang harus rnenjadi sorotan atau pegangan dalam penilaian isi infonnasi dan
9.10 TEDRI AKUNTANSI e

data akuntansi serta prosedur yang dipakai dalam menghasilkan angka dan
data itu adalah kaitan antara infonnasi dengan reaksi pasar. Yang menjadi
perhatian di sini adalah respon dari aggregate market terhadap variabel
akuntansi. Teori (hipotesa) yang dipakai dalam paradigma ini adalah capital
market efficiency atau Efficient Market Hypothetis (EMH). Teori (hipotesis)
ini menyebutkan bahwa informasi akuntansi memengaruhi harga pasar saharn
di bursa. Dengan perkataan Jain harga saharn di bursa digarnbarkan oleh
semua informasi yang tersedia bagi publik. Pendukung konsep ini adalah
Gonedes, Dopuch, dan lain-lain

5. The decision usefulness/decision maker/individual user paradigm


Dalarn paradigma ini disebut bahwa akuntansi itu dianggap mernpunyai
pengaruh pada perilaku individu (individual behavior) bukan reaksi pasar
(aggregate behavior) seperti di atas. Di sini dianggap bahwa ada hubungan
antara informasi atau data akuntansi lainnya dengan pemakai informasi
individual pada pengambilan keputusan, konsepsi pengambilan yang
dilakukannya. Fokus perhatian dalam konsep ini adalah bagaimana respons
individu pemakai laporan terhadap variabel akuntansi. Di sini dianggap
bahwa penggunaan data akuntansi mendorong perilaku manusia (human
behavior). Sehingga dalam riset selalu dikaji sampai di mana kecukupan
pengungkapan informasi, sikap (respons) pada isu pelaporan informasi
keuangan, kegunaan laporan keuangan bagi individu rertenru, materiality, dan
sebagainya. Teori yang dipakai adalah behavioral accounting theory,
linguistic relativism, socio-linguistics, Weber's Law, psychology,
[unctionalfixity, dan sebagainya. Pendukung konsep ini antara lain adalah
Birnberg dan Nath, Bruns, Hofstedt, dan Kinard.

6. The information economics paradigm


Dalam paradigrna ini disebutkan bahwa kerangka dalam rnenentukan
nilai suatu perubahan dalam sistem informasi untuk pengarnbil keputusan
individu harus melihat nilai ekonomis atau cost benefitnya. Dalam kerangka
ini diyakini bahwa individu perlu menghitung kegunaan yang diharapkannya
dari suatu sistern informasi khusus. Sementara itu, yang menjadi perhatian
adalah informasi sebagai kornoditi ekonorni, dan untuk memperoleh sejumlah
informasi tersangkut masalah pilihan ekonornis. Artinya dalam mernilih suatu
informasi harus menggunakan kriteria cost benefit dalarn struktur decision
• EK51441 5/MCDUL. 9 9. 11

theory dan economic theory. Teori yang dipakai dalam domain ini adalah
theory of teams on statistical decision theory dan the economic theory of
choice. Pendukung teori ini adalah Crandall, Feltham, Feltham dan Demski,
dan sebagainya.

E. PENELITIAN DI BIDANG AKUNTANSI

Para peneliti akuntansi telah ,nelakukan riset dalam akuntansi secara


terus-rnenerus memberikan sumbangan yang demikian besar terhadap
perkembangan teori akuntansi khususnya, dan profesi akuntansi pada urnurn-
nya. Telah banyak upaya yang dilakukan berbagai lembaga akademik dan
profesi akuntansi di dunia internasional, narnun di Indonesia badan, asosiasi,
praktisi maupun akademisi yang melakukan penelitian dan mempublikasikan
hasil risetnya masih sangat terbatas. Padahal perkembangan suatu ilmu
pengetahuan sangat tergantung pada frekuensi dan kuantitas penelitian yang
dilakukan.
Sebagai tambahan dari pendekatan atau bidang-bidang yang telah
disinggung dalam modul-modul sebelumnya berikut ini adalah bidang-bidang
riset yang telah dilakukan dalarn akuntansi sebagaimana ditulis oleh Wolk
dkk., ( 1989).

I. The Decision Model Approach


Model riset ini sama dengan paradigma deduktif dan decision model
diatas dimana model ini mempertanyakan dan mencari jawaban tentang
informasi apa yang diperlukan untuk proses pengambilan keputusan.
Sebagaimana diketahui bahwa laporan keuangan dapat disusun dengan
menggunakan entry value, exit value, dan discounted cash flows value,
semuanya sarna-sarna mungkin diterapkan. Dalam bidang riset atau
pendekatan ini bukan menanyakan pada pernakai informasi tentang apa yang
mereka inginkan, tetapi informasi apa yang diperlukan dalam situasi tertentu.
Maka, pendekatannya adalah norrnatif dan deduktif. Dalam riset ini rnisalnya
diternukan bahwa penggunaan exit value lebih berguna dalarn proses
pengambilan keputusan.
9.12 TEDRI AKUNTANSI e

2. Capital Market Research


Model riset ini sama dengan paradigma perilaku pasar agregar diatas
dimana bidang ini mencoba meneliti sarnpai sejauh mana implikasi informasi
keuangan yang baru rnempengaruhi reaksi rnasyarakat. Berbagai riset empiris
telah mernbuktikan bahwa saharn yang diperdagangkan sangat cepat bereaksi
dan bersifat tidak bisa terhadap inforrnasi yang baru. Artinya harga saharn di
bursa menggambarkan dampak informasi yang tersedia bagi publik. Hasil
penelitian inilah yang menimbulkan rnunculnya hipotesis yang disebut:
Efficient Market Hypothesis (EMH).
Bidang yang rnenjadi fokus perhatiannya antara lain apakah perubahan
harga itu dipengaruhi oleh pengungkapan, dengan mengabaikan berbagai
perbedaan dalam mernilih prinsip akuntansi. Karena dalam teori Efficient
Market Hypothesis dinyatakan bahwa pendapatan dari saharn sangat
ditentukan oleh risikonya, rnaka riser lainnya rnencoba menilai hubungan
antara ukuran-ukuran risiko yang diambil dari data akuntansi seperti rasio
keuangan dan risiko yang didasarkan pada pasar. Juga yang merupakan
bidang, riset ini adalah pengaruh kebijaksanaan akuntansi terhadap harga
saham di bursa.

3. Behavioral Researclt
Model ini sama dengan paradigma pengguna individu (individual user)
diatas dimana riset di bidang ini meneliti bagaimana pemakai informasi
akuntansi melakukan pengambilan keputusan dan infonnasi apa yang mereka
butuhkan. Pendekatan yang diterapkan adalah deskriptif, bukan norrnatif
seperti pendekatan decision model di atas. Sebagian besar penelitian bidang
ini menggunakan laboratorium riset dengan melakukan percobaan-percobaan.
Misalnya diteliti apakah inforrnasi nilai ganti lebih bermanfaat daripada nilai
historis dalarn rnenghitung rate of return.

4. Agency Theory
Model riset di bidang ini sama dengan pradigrna induktif di atas. Teori
Agensi rnerupakan bidang yang populer akhir-akhir 1n1. Teori 1n1
menyebutkan bahwa perusahaan adalah tempat atau intersection point bagi
hubungan kontrak yang terjadi antara rnanajemen, pernilik, kreditor, dan
pemerintah. Teori ini bercerita tentang monitoring berbagai rnacam biaya dan
• EK51441 5/MCDUL. 9 9. 13

rnemaksakan hubungan di antara kelompok ini. Audit ,nisalnya dianggap


sebagai alat meyakinkan diri bahwa laporan keuangan harus tergantung pada
pemeriksaan dari aspek pengawasan intern. Seandainya laporan hasil
pemeriksaan akuntan adalah wajar, ini berarti bahwa penyajiannya telah
sesuai dengan prinsip akuntansi. Dalam hal ini audit memberikan keyakinan
kepada pihak Juar, pernilik, dan kreditor tentang pengelolaan perusahaan oleh
manajemen sebagai agen. Salah satu hipotesis dalam teori agency ini adalah
bahwa rnanajemen akan mencoba rnernaksimalkan kesejahteraannya sendiri
dengan cara merninimalisasi berbagai biaya agency. Hipotesis ini tidak sama
artinya dengan hipotesis yang menyebutkan bahwa ,nanajemen rnencoba
rnemaksimalkan nilai perusahaan (value of the firm). Oleh karena itu,
manajemen diasumsikan akan memilih prinsip akuntansi yang sesuai dengan
tujuannya memaksimalkan kepentingannya. Pendekatan dalam teori agency
ini bisa induktif atau deduktif. Pendekatan teori agency ini bukan bidang
keuangan atau ekonorni, tetapi psikologi dan sosiologi.

S. Information Economics
Model riset di bidang ini sama dengan paradigma ekonorni diatas dimana
yang ,nenjadi bahan penelitian bidang ini adalah biaya rnernproduksikan
informasi akuntansi. Apakah dengan mernbuat atau ,nenyusun informasi
tertentu manfaatnya lebih besar dari biaya yang dikeluarkan untuk itu, hal
inilah yang merupakan kajiannya. Biasanya pendekatan yang digunakan
adalah analitis atau deduktif.

6. Deconstruction
Bidang ini dikenal sebagai tradisi filsafat di Eropa dan diperkenalkan
oleh Jacques Derrida, seorang filosof Prancis terkenal. Pendekatan
deconstruction ini merupakan reaksi terhadap otoritas filosofi termasuk
empirisrne sebagai kunci iJmu pengetahuan dan pemahaman. Observasi
ilmiah dituangkan dalam bentuk bahasa termasuk matematik, statistik, dan
bahasa simbolis sebagai alat untuk memberi kesan dan memberikan persuasi
kepada orang lain. Menurut pendekatan ini kunci untuk mendorninasinya
terletak pada penguasaan bahasa. Deconstruction sebagaimana yang
dipraktikkan dalam akuntansi (ingat image akuntansi sebagai bahasa) dicapai
melalui pernaharnan terhadap teks dan terminologi akuntansi.
9.14 TEDRI AKUNTANSI e

7. Marxism in Accounting
Aliran Marxisme sangat bertolak belakang dengan konsep kapitalisme.
Jika dalam kapitalisrne akuntansi dinilai menopang pemilikan pribadi dan
menilai kekayaan pemilik, dalam marxisme dikaji bagaimana aset itu dapat
ditransfer kepada kelompok buruh melalui berbagai cara misalnya
rnerninimalkan laba, menaikkan pajak untuk didistribusikan kepada
rnasyarakat.

8. Islam in Accounting
Dengan munculnya sistem ekonomi dan keuangan Islam, rnaka muncul
pula lembaga bisnis yang dioperasionalkan secara Islami seperti bank
asuransi, pasar modal, dan sebagainya. Dalam kegiatan operasionalnya
diperlukan akuntansi yang sesuai dengan syariat dan hukurn Islam sehingga
muncul akuntansi Islam, Saat ini semakin besar perhatian para ahli akuntansi
terhadap emerging model ini sehingga berbagai penelitian diarahkan pada
Akuntansi Islam. Tren ini bukan saja diakibatkan runtuhnya sosialisme, dan
bukan saja karena perilaku sebagian muslim yang dinilai ekstrem, tetapi juga
sejalan dengan penelitian Naisbitt dan Aburdene dalam megatrennya di mana
manusia cenderung back to religion karena [slam itu bukan saja sebagai tata
cara ibadah, tetapi merupakan tata hidup (way of life) lengkap, tentu juga
mernpunyai konsep bidang ekonomi, manajemen, dan juga akuntansi.
Peluang riset ini sebenarnya merupakan ladang penelitian yang sangat besar
bagi para ahli akuntansi. Topik-topik tentang kerangka teori akuntansi Islam
antara lain Akuntansi perbankan, zakat, musyarakah, asuransi, pasar modal,
dan lain-lain.

Di pihak lain, Ahmed Belkaoui ( 1987) membagi ernpat bidang teori dan
riset akuntansi sebagai berikut.

a. Functionalist
Fokus perhatian teori dan riset akuntansi di bidang ini adalah
menjelaskan keteraturan sosial di mana akuntansi berperan. Hal ini
menyangkut efektivitas peraturan yang dilihat berdasarkan bukti objektif. Di
sini fenornena akuntansi dianggap sebagai kenyataan yang terjadi yang
• EK51441 5/MCDUL. 9 9. 15

berhubungan dengan keberadaan peraturan dan hubungan sebab-akibat yang


dapat mengubah menjadi penjelasan dan prediksi ilmiah. Gabungan antara
fenomena akuntansi dan kenyataan dunia digunakan untuk mengembangkan
teori yang dinilai bebas nilai bukan relatif historis.

b. Interpretive
Di sini perhatian difokuskan pada pengungkapan pengalaman subjektif
dari individu, orang-orang yang terlibat dalarn penyajian, penyampaian,
perneriksaan atau penggunaan informasi akuntansi. Dalam bidang ini
penelitian diarahkan pada tiga bidang, yaitu.

a. kemampuan infonnasi untuk menyusun realitas


b. peranan akuntansi sebagai alat linguistik
c. peranan dan image lainnya dari akuntansi yang dapat dilakukannya.

c. Radical Hu111a11ist
Penelitian di bidang ini difokuskan pada perubahan yang radikal. Di sini
diasumsikan bahwa teori, ilrnu, dan fakta semata-mata merupakan refleksi
dari pandangan dunia realistis. Akuntansi dianggap sebagai anak penjara
yang secara sadar dibentuk dan dikontrol melalui proses ideologis. Dalam
pendekatan ini disebutkan bahwa suatu saat akuntansi organisasi elit yang
tidak dikaitkan dengan ideologi kapitalis akan muncul, namun disiplin
akuntansi akan terus-menerus rnendukung kepentingan dari ideologi
kapitalis.

d. Radical Structuralist
Dalam bidang ini pengembangan teori dilakukan dengan perubahan
radikal, emansipasi, dan kernungkinan menggunakan analisis dengan
penekanan pada konflik struktural, krisis, pendominasian, dan kontradiksi
lainnya yang ditimbulkan akuntansi. Tidak seperti radical humanist yang
sangat menekankan pada ideologi dan distorsi kesadaran, radical
structuralist menekankan pada kaitan antara akuntansi, ekonomi, dan
dorninasi hubungan politik.
Dernikianlah berbagai bidang yang menjadi lahan penelitian akuntansi.
Kalau kita di Indonesia ingin menjadikan akuntansi mernberikan manfaat
yang besar, sebaiknya perhatian kita kepada penelitian akuntansi ini harus
9.16 TEDRI AKUNTANSI e

Jebih digiatkan. Kerangka untuk melakukan riset akuntansi dapat dilihat pada
Gambar 9.2. berikut ini.


I II Ill IV v TECHNIQUES
PROBLEM PROBLEM MOOE srRATEGY DOMAIN
FORMAL INFORMAL

'""""
-
Group
Survey Resealth

""'"
lntM'iew

Btai-1.tlonning
"""""
_,.,
"""'
""""""'
Dialectic
''"""""

C.se

'""'
01111 ,
'
t-__s:,,.--, ObS!IMI�

�IIMl!lotl

""""""'
......,..,
"""""'""' - - -
A
Research
labora"'Y

"""""'
Simu'afm

ConllMI Analysis
"""""""'
&,Ming
lnklfmal

-
Conjedll'e
eoo,,,.,.,.
,,.._

- -
Pt,- --
,. -
""""""
ObseMilXltl

""""""' Internal logic •11-,(JCM

--- ------------- ProblemSoMng---------


SJmber: Ahmed Balkaoui (1987), Inquiry and Accounting, dalam S'.lfyan
Harahap (2011).

Gambar 9.2
Kerangka untuk melakukan Rset Akuntansi

F. RUANG LINGKUP PENELITIAN AKUNTANSI

Ruang lingkup penelitian akuntansi berikut ini merupakan rujukan awal


dan harus ditempatkan sebagai petunjuk saja untuk rnernasuki proses
• EK51441 5/MCDUL. 9 9. 17

pencanan topik yang lebih cocok dengan perkembangan ilmu akuntansi.


Sedangkan pedoman yang mendetail harus dibaca dari berbagai buku metode
penelitian dan hasil-hasil penelitian yang dipublikasikan di berbagai jurnal
dan majalah. Kita mengetahui bahwa setiap detik muncul kegiatan penelitian
baru di berbagai universitas dan lernbaga yang ada di dunia dan kita tentu
harus mernerhatikan semua hasil penelitian yang sesuai dengan bidang topik
yang akan k.ita lakukan ini rnelalui ribuan jurnal yang terbit.
Beberapa kemungkinan bidang konsentrasi yang bisa menjadi alternatif
bidang penelitian diantaranya adalah sebagai berikut.

1. Konsentrasi Akuntansi Keuangan


Bidang ini membahas bagaimana laporan keuangan disusun untuk tujuan
publik. Di sini bisa dibahas metode pencatatan, prinsip dan standar akuntansi
keuangan, penyajian laporan yang wajar, pemilihan teknik atau standar
akuntansi, metode penyusutan, penyisihan, perbandingan metode teori
akuntansi, dan lain sebagainya yang berkaitan dengan topik ini. Konsentrasi
ini dapat lagi dikelompokkan dalam bidang-bidang berikut ini.

a. Teori Akuntansi
Di sini mahasiswa melakukan penelitian terhadap elemen-elernen teori
akuntansi yang merupakan upaya untuk mendiskusikan, menganalisis dan
mengritik konsep, definisi, dalil yang ada dalam struktur teori akuntansi.
Misalnya mengkaji dan menganalisis konsep, postulat atau paradigma
akuntansi, prinsip, sifat-sifat dan kelemahan akuntansi, bagaimana metode
untuk rnelahirkan teori akuntansi dan konsep akuntansi. Dalam bidang ini
dapat dibahas dengan menggunakan objek penelitian satu objek, beberapa
objek perbandingan. Bisa juga melihat situasi sekarang serta tren akuntansi
lainnya. Conteh bidang, topik, judul atau masalah yang dapat diteliti antara
lain:
I) Metodologi penelitian apakah yang tepat untuk merumuskan Teori
Akuntansi?
2) Apakah sumber inforrnasi yang digunakan para pemakai Laporan
Keuangan untuk pengambilan keputusan?
3) Konsep/prinsip akuntansi rnanakah yang kurang relevan dengan tuntutan
pernakai laporan di Indonesia?
9.18 TEDRI AKUNTANSI e

4) Pihak manakah yang dominan dalam perumusan standar akuntansi di


Indonesia?
5) Apa tren akuntansi yang dominan di Indonesia?
6) Bagaimana perkembangan akuntansi Islam di Indonesia atau di dunia?

b. Standar Akuntansi
Di sini mahasiswa bisa mengkaji, menganalisis, mengkritik, melaporkan
fakta empiris tentang perurnusan standar, penerapan dan hasilnya di
lapangan. Termasuk mengkaji dan menganalisis dampaknya kepada perilaku
orang yang berhubungan dengan standar itu (behavioral accounting).
Perbandingan standar akuntansi antarnegara, perumusannya, sejarahnya, dan
intervensi politik dalam penyusunan struktur akuntansi. Conteh
permasalahan penelitian mengenai standar akuntansi diantaranya:
I) Sejauh mana industri tertentu menerapkan PSAK?
2) Standardisasi akuntansi maria yang mernberikan informasi yang Jebih
relevan?
3) Apakah perbedaan standar akuntansi di beberapa Negara?
4) Apakah darnpak standar akuntansi pada perilaku?

c. Akuntansi sebagai Pertanggungjawaban


Yang menjadi pokok bahasan adalah membahas hubungan
accountability di antara berbagai pihak yang berkepentingan dalam perusa-
haan dan kaitannya dengan laporan keuangan misalnya antara manajemen
dengan pemilik, manajernen dengan karyawan, manajernen dengan publik,
dan lain sebagainya. Biasanya dalam literatur dikenal agency theory yang
melihat hubungan berdasarkan konsep agent dan principal. Contoh topik
yang dapat dibahas antara Iain:
I) Bagaimana praktik akuntansi yang dapat memenuhi pertanggungjawaban
rnanajemen?
2) Bagaimana sikap manajemen terhadap penerapan prinsip akuntansi yang
berlaku?
3) Apakah independen audit diyakini sebagai pemberi data inforrnasi untuk
pertanggungjawaban?
4) Cukupkah Laporan Keuangan sebagai media pertanggungjawaban
agent?
• EK51441 5/MCDUL. 9 9. 19

d. Perhitungan Laba Akuntansi


Di sini dibahas sebagaimana pnnsip akuntansi menghitung laba
akuntansi yang sebenarnya. Angka laba ini sangat penting bagi pernakai
laporan untuk pengambilan keputusan sehingga harus dihitung secara tepat.
Aspek laba akuntansi menurut historical accounting dapat rnernberi angka
laba yang diyakini para pernakai laporan keuangan. Apakah harus
menggunakan harga sekarang (current value), replacement cost, atau net
realizable value. Contoh permasalahan yang dapat dijadikan bahan penelitian
mengenai perhitungan laba akuntansi adalah sebagai berikut.
I) Bagaimana struktur teori akuntansi, konsep akuntansi, dan prinsip
akuntansi yang dapat rnenghitung laba yang tepat di luar historical cost
accounting?
2) Apakah perusahaan atau lembaga tertentu sudah menerapkan perhi-
tungan laba sesuai dengan konsep accounting income?
3) Bagaimana pendekatan sesuatu perusahaan (kelornpok, individu,
beberapa perusahaan) dalarn menghitung labanya (di luar model
konvensional)?
4) Hal apa yang menimbulkan perbedaan perhitungan laba pajak dengan
konsep laba akuntansi?
5) Perhitungan laba rnana yang sesuai dengan manajemen atau para
pengarnbil keputusan?
6) Bagaimana akuntansi merespons konsep laba ekonomi?

2. Akuntansi Manajemen
Di sini dibahas bagaimana caranya agar akuntansi dapat dipergunakan
untuk membuat informasi tentang model-model yang berguna daJam
pengambilan keputusan yang dilakukan manajernen.

a. Pengambilan Keputusan
Bagaimana memanfaatkan akuntansi untuk pengambilan keputusan.
Conteh permasalahan yang dapat dibahas adalah sebagai berikut.
I) Akuntansi dihubungkan dengan penggunaan quantitative models.
Bagairnana perusahaan rnenggunakan data akuntansi dalarn model
pengambilan keputusan misalnya Target Costing, Relevant Costing?
2) Bagaimana rasio keuangan dapat mernprediksi bankcruptcy, arus kas
masa depan, take over, take off dan Jain-lain?
9.20 TEDRI AKUNTANSI e

3) Bagaimana penerapan Direct Cost, ABC Costing, dan lain sebagainya?


4) Bagaimana menilai kinerja departemen/bagian/manajemen?

b. Bidang Manajemen Pengawasan/Controllship/Budgeting


Di bidang ini dibahas konsep, teknik, jenis, struktur pengawasan,
budgeting, model-model pengawasan, misalnya:
I) pengaruh struktur organisasi dalam efektivitas pengawasan;
2) metode pengawasan di pcrusahaan tertentu dan dibandingkan dengan
perusahaan lainnya.

3. Akuntansi Pasar Modal


Dalam bidang ini yang dapat dibahas adalah bagairnana reaksi pasar
terhadap keluarnya informasi akuntansi, laporan keuangan periodik atau
inforrnasi lainnya. Conteh topik yang dibahas disini antara lain adalah:
dampak penggunaan EDP system, IT, Internet dan sebagainya pada
disclosure dalam laporan keuangan.

4. Akuntansi Perpajakan
Di sini dibahas bagaimana akuntansi rnengakomodasi masalah peraturan
perpajakan, perbedaan konsep antara akuntansi dan perpajakan, konsep
pengakuan biaya, pengakuan hasil perbedaan metode penyusunan, deferred
tax dan sebagainya. Conteh:
a. dampak depresiasi dipercepat pada pajak penghasilan perusahaan
b. pengaruh metode penilaian terhadap pajak penghasilan
c. menyesuaikan Accounting Income dan Tax Income.

5. Auditing
Di sini dapat dibahas hal-hal yang berkaitan dengarn auditing, teori,
proses, hasil, perilaku, don sebagainya. Conteh permasalahan di bidang
auditing antara lain:
a. peranan operasional audit mengontrol kinerja perusahaan
b. rneni\ai risiko audit
c. hubungan antara internal control dengan sikap auditor
d. efektivitas audit
e. perilaku auditee sewaktu ditemukan kesalahan akuntansi.
• EK51441 5/MCDUL. 9 9.21

6. Sistem Informasi Akuntansi


Di sini dibahas bagaimana mendesain sistem inforrnasi akuntansi dan
menghasilkan informasi yang sudah menjadi komoditas, Dalam
pertimbangannya tentu harus mernerhatikan cost benefit ratio. Dalam bidang
ini misalnya dibahas:
a. Pengaruh sistern akuntansi pada efisiensi biaya.
b. Perbedaan tingkat efisiensi pada berbagai model sistem akuntansi.
c. Penyajian laporan keuangan pada perusahaan/lembaga syariah.
d. Laporan keuangan lernbaga nirlaba, dan lain sebagainya.
e. Bagaimana pengungkapan dalam laporan keuangan.

7. Tren Akuntansi
Di sini dibahas berbagai hal yang sudah dibicarakan dalarn literatur,
tetapi masih dalarn tahap proses belum menjadi prinsip yang harus diber-
lakukan, misalnya topik:
a. Akuntansi Sosio Ekonomi, yang membahas pengaruh kegiatan peru-
sahaan terhadap masyarakat baik yang positif atau yang negatif.
b. Akuntansi Lingkungan, rnengukur kerusakan lingkungan yang ditim-
bulkan perusahaan.
c. Akuntansi Sosial, mengukur aset masyarakat/negara.
d. Akuntansi Islam, mengukur teori, konsep Islam dalam bidang akuntansi.
e. Akuntansi Sumber Daya Manusia, mengukur SDM sebagai aset
perusahaan.
f. Akuntansi Nilai Tambah, menyajikan informasi tentang pemberi/
kontributor bagi perusahaan
g. Pelaporan Pegawai, menginfonnasikan beberapa data yang diperlukan
pegawai, dan lain sebagainya.

8. Topik Lain

a. Bidang Akuntansi Nirlaba/Pemerinsahan


Di sini dibahas kerangka tujuan laporan keuangan pernerintahan,
nonprofit organization atau nirlaba, jenis laporan, prinsip akuntansinya,
aspek politik, sosial, pengaruh parlernen, praktik akuntansi di rnasjid, gereja,
dan sebagainya.
9.22 TEDRI AKUNTANSI e

b. Pendidikan dalam. bidang akuntansi.


Di sini diteliti berbagai aspek pendidikan akuntansi di tanah air atau
perbandingannya dengan luar negeri. Sejarah akuntansi, di sini dibahas
mengenai sejarah akuntansi baik internasional maupun di Indonesia.
Pendekatan seperti ini memang lebih sederhana dan mudah bagi mahasiswa
namun luas dan beraneka serta saling tumpang tindih, apalagi yang dibahas
itu lebih dalam. Misalnya saja teori akuntansi bisa mengenai akuntansi
keuangan, nirlaba, perpajakan, dan lain sebagainya.
Dari penjelasan di atas terasa sekali betapa luasnya bidang ilmu akun-
tansi yang bisa menjadi objek penelitian atau penulisan skripsi. Bahkan
sebagaimana dijelaskan di muka, masih banyak lagi bidang-bidang lain yang
belum tercakup dalam penjelasan itu karena merupakan disiplin baru atau
penemuan baru.

c. Behavioral Accounting: Akuntansi dan Perilaku Individu


Di sini dibahas pengaruh antara pemakai informasi akuntansi dengan
informasi akuntansi itu. Bagaimana dampak informasi akuntansi pada
pengambilan keputusan, sikap, dan pengaruh pada perilaku lainnya.
Permasalahan yang dibahas di sini adalah:
I. Bagaimana pengaruh budgeting pada manajer atau kepala bagian?
2. Bagaimana sikap auditor dalam melakukan pemeriksaan?
3. Bagaimana sikap klien sewaktu dilakukan perneriksaan?
4. Bagaimana sikap fiskus membaca laporan keuangan yang diaudit
akuntan publik, dan lain sebagainya?

d. Akuntansi Koperasi
Di sini bisa dibahas berbagai penerapan standar akuntansi untuk lembaga
usaha koperasi.
Nah Saudara mahasiswa, kita telah membahas berbagai bidang dan
permasalahan yang dapat dijadikan topik dalarn penelitian akuntansi. Sebagai
latihan, cobalah anda diskusikan dengan ternan-teman dalam satu kelompok.
Topik penelitian apa yang kira-kira rnenarik untuk diteliti, metode penelitian
apa yang tepat untuk digunakan dalam penelitian tersebut dan bagaimana
tahapan atau langkah-langkah yang akan anda ambil dalam melaksanakan
penelitian tersebut.
• EK51441 5/MCDUL. 9 9.23

----
��


----
-::
LATI HAN

Untuk mernperdalam pemahaman Anda mengenai materi di atas,


kerjakanlah latihan berikut!

I) Jelaskan perbedaan metode dan rnetodologi!


2) Jelaskan apakah akuntansi merupakan art, science atau engineering!

Petunjuk Jawaban Latihan

I) Yang dimaksud dengan "Metode" adalah cara melakukan penelitian,


sedangkan "Metodologi" adalah ilmu yang mendasari metode itu. Dalam
melakukan kegiatan penelitian menggunakan metode yang sudah dikenal
dalam dunia ilmiah, seperti metode kualitatif, rnetode kuantitatif, dan
metode campuran atau berdasarkan klasifikasi lainnya seperti metode
induktif dan ,netode deduktif. Keabsahan metode yang digunakan
,nenentukan apakah hasil suatu riset itu dapat diakui sebagai science atau
tidak. Sebagairnana yang dinyatakan oleh Nachirnas ( 1981) bahwa ilmu
,nenyatu bukan disatukan oleh masalah atau topiknya tetapi oleh
metodologinya. Jadi metodologi dalam suatu riset sangat penting.

2) Menurut Harahap (2011) permasalahannya apakah akuntansi art, science


atau engineering bukan rnana yang benar di antara ketiga sikap ini, tetapi
kita melihat mana konsepsi pengertian yang tepat dan diterima secara
ilmiah yang mendasari sikap mereka, Sterling berpendapat bahwa
akuntansi itu sangat sarat dengan pertimbangan dan penafsiran pribadi
yang dilakukan oleh praktisi di bidang 1111 sehingga sukar
merumuskannya dalam formula matematis sehingga mereka me-
nyimpulkan bahwa akuntansi adalah lebih dekat dengan seni atau lebih
tepatnya liberal art. Namun ilmu akuntansi itu banyak didominasi oleh
prosedur pengukuran yang ketat yang akan menghasilkan atribut
ekonomis yang mempunyai art, seperti dalam hal pengukuran aset yang
dapat dijadikan sebagai dasar peramalan. Dengan melihat perkembangan
suatu science (seperti dalam human anthropology) dan melihat
kenyataan dan kecenderungan dalarn akuntansi, Sterling (Wolk dkk.,
9.24 TEDRI AKUNTANSI e

1989) berpendapat bahwa akuntansi cenderung mengarah pada science,


karena pengukuran persis sebagaimana dalam natural science. Akuntansi
sebagai engineering dikemukakan oleh Bambang Sudibyo, dimana
proses yang dilalui oleh akuntansi adalah proses engineering yang
mengolah data yang belum berguna yang diperoleh dari transaksi
keuangan perusahaan menjadi laporan keuangan sebagai produk
akhirnya yang berguna bagi masyarakat. Pendapat ini lebih dekat pada
anggapan akuntansi sebagai science.

a RANG KUMAN. _

Metode adalah cara melakukan penelitian, sedangkan rnetodologi


adalah ilmu yang mendasari ,netode itu. Kegiatan riset ini rnemiliki
metode yang sudah dikenal dalam dunia ilrniah. Keabsahan metode yang
digunakan menentukan apakah hasil suatu riset itu dapat diakui sebagai
science atau tidak.

Pendekatan atau bidang-bidang riset yang telah dilakukan dalam


akuntansi sebagaimana ditulis oleh Wolk dkk., (1989).
I. The Decision Model Approach
2. Capital Market Research
3. Behavioral Research
4. Agency Theory
5. lnforrnation Economics
6. Deconstruction
7. Marxism in Accounting
8. Islam in Accounting

Ahmed Belkaoui ( 1987) membagi ernpat bi dang teori dan riset akuntansi
sebagai berikut.
I. Functionalist
2. Interpretive
3. Radical Humanist
• EK51441 5/MCDUL. 9 9.25

4. Radical Structuralist

�I
-

� _ TES FDR MAT IF l _

Pilihlah satujawaban yang paling tepat!

I) Metode kuantitati f merupakan metode penelitian yang berupaya untuk ...


A. Mencari hubungan antar variabel
B. Mencari hubungan sebab akibat
C. Mengetahui pengaruh variabel yang satu dengan variabel lainnya
D. Semua jawaban benar

2) Suatu metode penelitian yang menggunakan narasi dan penguraian


tentang variabel yang akan dibahas tanpa harus melakukan pengukuran
adalah ...
A. Metode penelitian kualitatif
B. Metode penelitian kuantitatif
C. Metode penelitian campuran kualitatif dan kuantitatif
D. Metode penelitian historis

3) Metode penelitian yang tepat digunakan untuk membahas topik-topik


yang sukar menentukan indikator kuantitatif atau mengukur variabelnya,
data belum tersedia, dan teorinya belum established adalah ...
A. Metode penelitian kualitatif
B. Metode penelitian deduktif
C. Metode penelitian induktif
D. Metode penelitian historis

4) Menurut Nachimas, suatu sistem dari prosedur dan peraturan yang


eksplisit berdasarkan mana suatu riset dilakukan dan ilmu pengetahuan
dinilai adalah ...
A. Metode
B. Science
C. Metodologi
D. Metodologi ilmiah
9. 26 TEDRI AKUNTANSI e

5) Suatu konsensus dalam science dan dapat membedakan suatu


masyarakat scientist dengan masyarakat scientist lainnya merupakan ...
A. scientific ilmiah
B. metodologi ilmiah
C. paradigma
D. teori

6) Menurut Ritzer salah satu


paradigma dalam akuntansi yang
rnengutamakan hubungan accountability di antara berbagai pihak yang
berkepentingan adalah ...
A. The True income/deductive paradigm
B. The Anthropological/inductive paradigm
C. The decision usefulness/decision model paradigm
D. The decision usefulness/aggregate ,narket behavior paradig,n

7) Dalam paradigma ini disebutkan bahwa kerangka dalam menentukan


nilai suatu perubahan dalam sistem informasi untuk pengarnbil
keputusan individu harus melihat nilai ekonomis atau cost benefitnye,
Paradigrna akuntansi ini merupakan ...
A. The True income/deductive paradigm
B. The information; economics paradig,n
C. The decision usefulness/decision model paradigm
D. The decision usefulness/aggregate market behavior paradigm

8) Bidang riset yang mencoba untuk rneneliti sampai sejauh mana implikasi
informasi keuangan yang beru mernpengaruhi reaksi masyarakat
adalah ...
A. Pendekatan decision model
B. Riset pasar modal (capital market)
C. Riset perilaku
D. !nfor,nation economics

9) Ruang lingkup penelitian akuntansi yang mernbahas bagaimana laporan


keuangan disusun untuk tujuan publik adalah ...
A. Akuntansi Manajernen
B. Akuntansi Keuangan
• EK51441 5/MCDUL. 9 9.27

C. Akuntansi Pasar Modal


D. Auditing

I 0) Contoh permasalahan yang dapat kita gali dalam penelitian di bidang


akuntansi perpajakan adalah ...
A. Pengaruh metode penilaian terhadap pajak penghasilan
B. Dampak depresiasi dipercepat pada pajak penghasilan perusahaan
C. Menyesuaikan Accounting income dan Tax income
D. Sernua jawaban benar.

Cocokkanlah jawaban Anda dengan Kunci Jawaban Tes Fonnatif I yang


terdapat di bagian akhir modul ini. Hitunglah jawaban yang benar.
Kernudian, gunakan rumus berikut untuk mengetahui tingkat penguasaan
Anda terhadap materi Kegiatan Belajar I.

Jumlah Jawaban yang Benar


Tingkat penguasaan = ----------- x I 00%
Jurnlah Saal

Arri tingkat penguasaan: 90 - I 00% = baik sekali


80 - 89o/o = baik
70 - 79% = cukup
< 70% = kurang
Apabila mencapai tingkat penguasaan 80% atau lebih, Anda dapat
rneneruskan dengan Kegiatan Belajar 2. Bagus! Jika rnasih di bawah 80o/o,
Anda harus mengulangi rnateri Kegiatan Belajar I, terutama bagian yang
belum dikuasai.
9.28 TEDRI AKUNTANSI e

KEGIATAN BELA.JAR 2

Tren dan isu-isu akuntansi

A. TREN AKUNTANSI

Adolf J .H. Enthoven ( 1995) dalam Accounting Research Monograph


No. 5 dengan judul Mega Accountancy Trends, merefleksikan megatrend
akuntansi akan menghadapi persoalan sebagai berikut.
I. Perlunya akuntansi rncmberikan pengukuran efisiensi dan produktivitas.
2. Perlunya keterpaduan akuntansi dengan bidang dan disiplin lainnya.
3. Perlunya mengidenufikasi, mengukur, dan melaporkan infonnasi yang
lebih relevan.

Kualitas relevan sudah menjadi ciri akuntansi, narnun sampai saat 1n1
kualitas ini belum dapat dinilai tercapai.
Kemudian, untuk mengantisipasi tren tersebut di atas, Enthoven
menganjurkan penyempurnaan infrastruktur akuntansi agar bisa mernenuhi
tuntutan tren itu, diantaranya adalah ...
I. Penyempurnaan sistern pendidikan, pelatihan, dan riset dalam bidang
akuntansi.
2. Struktur dan persyaratan sosio ekonomi dan budaya.
3. Persyaratan legal, status, dan persyaratan lainnya dalam profesi akuntan.
4. Praktik profesi dan kelembagaan akuntansi.

Tren yang dibuat Enthoven ini beranjak dari Megatrend-nya Naisbitt


yaitu:
I. Dunia akan bergerak dari ekonomi nasional ke ekonomi global.
2. Dasar pernikiran orang akan beralih dari skup jangka pendek ke skup
jangka panjang.
3. Ciri masyarakat kita akan beralih dari masyarakat industri ke masyarakat
informasi.
• EK51441 5/MCDUL. 9 9.29

4. Struktur organisasi akan berubah dari yang bersifat hierarki dengan inti
kekuasaan ke struktur organisasi yang bersifat jaringan atau networking,
kekuasaan sudah tidak dikedepankan lagi.
5. Pilihan semakin banyak sehingga masyarakat beralih dari dua pilihan ke
pilihan banyak.
6. Perturnbuhan ekonorni akan beralih dari dunia bagian utara ke bagian
selatan.
7. Keterlibatan politik masyarakat akan beralih dari demokrasi perwakilan
ke demokrasi partisipasi, dan dari bantuan institusi ke mandiri.
8. Kemajuan teknologi akan beralih dari teknologi keras ke teknologi
lunak.
9. Kekuasaan akan beralih dari sentralisasi ke desentralisasi.

Pergerakan inilah yang dijadikan dasar oleh Enthoven untuk


rnernprediksi pengaruh tren itu ke dalam profesi dan bidang ilrnu akuntansi.
Hubungan antara tren itu dengan megatren akuntansi dapat kita lihat pada
Gambar 9.3. berikut ini.

A.MEGATRENO B.MEGATRENO C. PENGARUHNYA PAOA


AKUNTANSI INFRASTRUKTUR AKUNTANS

Socloeconom<
CultUral Structt.re
and Conditions

Prnf ssional Legal. Stalurocy


and In titutional and Other

P lems

Ssmbe«: Enthoven (1985), Mega Accountancy Trends, dalam Harahap


(2011), Teori Akuntansi.
9.30 TEDRI AKUNTANSI e

Gambar 9.3
�gatren dalam Akuntansi

Dari keadaan ini dapat kita tarik garis atau benang merah bahwa tren
atau kecenderungan ke arah mana akuntansi menuju sesuai dengan per-
kembangan tuntutan masyarakat adalah menuju suatu sifat yang lebih
bernuansa sosial, etis, lebih relevan, dan bertanggung jawab.
Dari konferensi internasional tahun 1994, Lee Parker dan profesi
akuntan Australia berpendapat akan arah menuju akuntansi yang semakin
bertanggung jawab. Masyarakat pada dasarnya menginginkan akuntansi yang
memberikan informasi yang adil dan benar yang hakikatnya adalah
pertanggungjawaban. Dari fenomena 1111 dapat disimpulkan bahwa
kecenderungan ilmu akuntansi harus searah dengan tuntutan ,nasyarakat itu.
Berbagai skandal korporasi yang melibatkan akuntansi belakangan ini
semua kian menuntut akuntan yang bertanggung jawab.
Bagaimana profesi akuntan menyikapi tren itu? Dan bagairnana kita di
tanah air? Siapa yang harus bertanggung jawab untuk menjadi pionir? Semua
pertanyaan itu terpulang kepada mereka yang terlibat menjalankan roda
organisasi profesi dan organisasi lainnya yang terkait.

Megatrends 2010
Baru-baru ini keluar buku Megatrends 2010 yang ditulis oleh Patrice
Aburdene (2005). Beliau mengemukakan paling tidak ada tujuh kecende-
rungan bisnis yang tentu nantinya akan memengaruhi profesi akuntansi. Dan
Tcori akuntansi. Ketujuh Megatrcnds adalah:
1. Kekuatan Spiritualitas (The Power of Spirituality)
2. Munculnya Kapitalisme yang sadar (The Down of Conscious Capita-
lism)
3. Pernimpin lahir dari level tengah (Leading from the Middle)
4. Bisnis Spiritualisme (Spirituality in Business)
5. Konsurnen berbasis Nilai (The Value-Driven Consumer)
6. Gelombang Selusi Kesadaran (The Wave of Conscious Solutions)
7. Boomnya Investasi pada perusahaan yang memiliki tanggung jawab
sosial (The Socially Responsible Investment Boom).
• EK51441 5/MCDUL. 9 9.31

Dari ketujuh megatrends ini baru trends no. 7 yang mulai ditanggapi
oleh profesi akuntansi. Dalam teori dan standar akuntansi belum memberikan
pedoman yang tetap. Megatrend Jainnya sama sekali belum terlihat arah dan
petunjuk untuk memenuhinya. Misalnya bagaimana peran akuntansi
mengukur, mencatar atau melaporkan aspek nilai-nilai, spiritualisme, dan
sebagainya. Entah nanti akuntansi syariah bisa memberikan alternatif.
Penelitian bidang ini tentu sangat dibutuhkan untuk pengembangan teori
akuntansi sehingga profesi ini tidak ditinggal jauh dan bahkan bisa menjadi
dinosaurus.

B. BEBERAPA TOPIK BARU DALAM AKUNTANSI

Perkembangan terakhir yang masih terus menjadi bahan nset dan


pengembangan bidang akuntansi yang menjadi tren di antaranya adalah:
l. Akuntansi Perilaku
2. Akuntansi Surnber Daya Manusia
3. Akuntansi Islam
4. Akuntansi internasional atau akuntansi global
5. Triple entry accounting system
6. Employee Reporting
7. Value Added Reporting
8. Multidiciplines Paradigm
9. Akuntansi dan Pembangunan Berkelanjutan
JO. Kegagalan Efficient Market Hypothesis (EMH)
11. Krisis Akuntansi.

Empat topik diantaranya yakni Akuntansi Perilaku, Akuntansi SOM,


Akuntansi lnternasional, dan Akuntansi Islam atau di Indonesia Iebih populer
dengan istilah Akuntansi Syariah telah kita bahas pada modul 7 dan 8.

1. Triple Entry System


Kalau dahulu kita mengenal single entry, double entry maka sekarang
kita mengenal triple entry. Dalam sistern ini transaksi dicatat dalam tiga
dimensi. Model ini adalah pengembangan dari double entry bookkeeping
system. Dalarn model ini bukan saja transaksi yang memengaruhi pos-pos
pada sisi aktiva dan pasiva yang dilaporkan, tetapi juga force atau power
9.32 TEDRI AKUNTANSI e

yang ,nenyebabkannya sehingga laporan neraca ,nisalnya menyajikan Wealth


= Capiral = Force. Triple entry merniliki force account yang ,nencatat
beberapa faktor antara lain perubahan harga, perubahan jumlah, atau
perubahan volume terhadap arus hasil dan biaya. Misalnya jika harga suatu
barang naik maka akan dibuat perkiraan force. Dernikian juga kalau terjadi
perubahan volume dan jumlah. Informasi yang dilaporkan melalui model ini
disebut force statement. Nanti akan ada tiga jenis laporan wealth statement,
capital statement, dan force statement. Weal!h statement melaporkan
kekayaan perusahaan (A-L) sedangkan capital statement rnelaporkan
komposisi dan perubahan modal di mana inforrnasi laba rugi dimasukkan di
dalamnya. Sernentara itu, force statement rnemuat inforrnasi perubahan
kekayaan juga, tetapi yang dipengaruhi oleh kenaikan atau penurunan laba
saja. Force statement ini akan didampingi oleh laporan variance analysis
yang merinci komponenfixed dan variabel.
Model ini sebenarnya merupakan upaya untuk menarnbah inforrnasi
kepada pembaca khususnya pihak manajemen dan para pengambil keputusan
yang berkepentingan dengan laporan keuangan perusahaan. Triple entry
sistem ini juga menjelaskan margin variance, volume variance, dan efficiency
variance. Ketiga metode ini akan menghasilkan angka yang sarna.
Bisa juga mencatat aspek nilai daya beli yang, dicatat sehingga pembaca
rnendapatkan inforrnasi tentang daya beli atau dampak inflasi terhadap
perusahaan.
Dalam Studies in Accounting Research yang ditulis Yuji Ijiri yang
disponsori AAA menyatakan bahwa kalau double entry itu berdimensi dua
maka triple entry 1n1 berdimensi tiga jadi sebenarnya merupakan
penyempurnaan dari sistem double entry. Bagi yang berrninat rnendalarni ini
dapat dibaca Studies in Accounting Research No IS. Van, ditulis Yuji ljiri
( 1982).

2. Employee Reporting
Semakin besarnya kekuatan menawar serikat pekerja di Barat, khususnya
di Eropa rnenimbulkan fenornena baru dalarn tuntutan akan laporan keuangan
yang dapat menggambarkan informasi yang dibutuhkan oleh kaurn pekerja.
Pegawai selaku salah satu dari stakeholders juga berhak akan informasi
keuangan. lnformasi keuangan seperti inilah yang disebut Employee
reporting. Employee reporting merupakan bentuk Japoran keuangan yang
• EK51441 5/MCDUL. 9 9.33

rnemuat inforrnasi yang relevan bagi karyawan atau serikat pekerja.


Employee reporting sangat berkembang di USA dan Eropa pada khususnya.
Bahkan telah diterapkan di beberapa negara seperti anggota Organization of
Economic Cooperation and Development (OECD) seperti USA, Canada,
Jerman, Prancis, Denmark, Norwegia, Swedia, dan United Kingdom
(Belkaoui, 1995).
Beberapa hal yang mendesak dan mendorong perlunya employee
reporting ini adalah (Purdy dalarn Belkaoui, 1985):
a. Adanya tekanan yang semakin besar akan perlunyafu/1 disclosure
b. Terjadinya praktik dan permasalahan terkait dengan hubungan
perburuhan
c. munculnya perdebatan tentang demokratisasi perusahaan
d. adanya perkembangan di negara lain yang mendorong perlunya informasi
tersebut

Di samping sernakin kuatnya organisasi pekerja di dunia dan pengaruh


globalisasi terhadap struktur ketenagakerjaan di masing-masing negaralah
membuat perlunya employee reporting int. Keharusan perusahaan
rnemasukkan inforrnasi yang dibutuhkan karyawan dan serikat pekerja telah
diatur oleh berbagai negara, seperti di Jerman, 1972, Prancis, /979, Swedia,
USA, dan Kanada.

Beberapa inforrnasi penung yang diminta dilaporkan dalam employee


reporting ini adalah:
I. jurnlah pegawai;
2. lokasi tempat bekerja;
3. umur karyawan;
4. jam kerja;
5. biaya tenaga kerja;
.
6. program pensiun;
7. program jaminan sosial, kecelakaan kerja, kesehatan, hari tua;
8. pelatihan dan pendidikan atau adanya career path;
9. pengakuan terhadap serikat pekerja;
I 0. daftar karyawan berdasarkan agama, suku, bangsa, kelamin;
l l. dan sebagainya.
9.34 TEDRI AKUNTANSI e

Bagi karyawan hal ini sangat penting untuk mengetahui hak-haknya,


iklirn atau atmosfir yang terjadi dalam perusahaan, jaminan sosial yang dapat
dinikrnatinya, pengembangan karier, clan sebagainya. Sedangkan bagi
pemerintah hal ini dapat digunakan untuk mengetahui sampai di mana
perusahaan menyesuaikan diri dengan peraturan dan hukum yang berlaku.
Bagi investor, infonnasi ini penting untuk mengetahui risiko yang mungkin
timbul dalam perusahaan yang disebabkan kemungkinan tindakan karyawan.
Inforrnasi kepada karyawan ini bisa disampaikan melalui laporan
keuangan, majalah, media lain, Newsletter maupun dalam bentuk surat,
pidato, konferensi pers, upacara, atau memorandum internal lainnya.

Dari suatu survei Japoran keuangan kepada karyawan sejak tahun 1919
sampai 1979 diketahui beberapa alasan pelaporan sebagai berikut (Lewis, et.
al 1984).
a. Menyampaikan perubahan.
b. Menyajikan propaganda manajemen.
c. Mempromosikan kepentingan rnemahami masalah dan prestasi
perusahaan.
d. Menyampaikan keputusan manajemen.
e. Menyampaikan hubungan antara karyawan, manajemen, dan pemegang
saham.
f. Menjelaskan tujuan perusahaan.
g. Mendorong partisipasi karyawan yang lebih besar.
h. Merespons tekanan legislatif atau serikat pekerja.
i.Membangun image perusahaan.
j. Memenuhi ketentuan UU tentang pengungkapan informasi yang dibutuhk
karyawan.
k. Merespons kekhawatiran manajemen terhadap berbagai tuntutan pegawai,
rnaupun persaingan.
I. Menunjukkan perhatian besar terhadap karyawan.

3. Value Added Reporting


Value Added Reporting (VAR) atau Laporan Pertambahan Nilai
berkaitan juga dengan Human Resources Accounting dan Employee
Reporting terutarna dalam ha! inforrnasi yang disajikannya. Value Added
Reporting ini masih belum diwajibkan sebagai laporan utama di berbagai
• EK51441 5/MCDUL. 9 9.35

negara, jadi masih dalam tahap wacana akadernik. Value Added Reporting ini
sebenarnya menutupi kekurangan informasi yang disajikan dalam laporan
keuangan utama, Neraca, Laba Rugi, dan Arus Kas, Karena semua laporan
ini gaga! memberikan informasi:
a. total produktivitas dari perusahaan;
b. share dari setiap stakeholder atau anggota tim yang ikut dalam proses
rnanajernen yaitu: pernegang saham, kreditor, pegawai, dan pernerintah
(Belkaoui, 1995).
VAR berusaha untuk mengisi kekurangan ini ditarnbah dengan mem-
berikan inforrnasi tentang kompensasi yang diberikan kepada pegawai yang
dapat digunakan baik oleh pegawai maupun mereka yang berkepentingan
lainnya terhadap informasi kegiatan SOM dan prestasi perusahaan.
Kalau laporan keuangan konvensional menekankan informasinya pada
laba maka VAR menekankan pada upaya meng-generate kekayaan atau nilai
tarnbah. Karena laba biasanya hanya ,nenggambarkan hak atau kepentingan
pemegang saham saja bukan seluruh tim yang ikut terlibat dalam kegiatan
perusahaan. Value added adalah kenaikan nilai kekayaan yang digenerate
atau dihasilkan dengan penggunaan aset produktif dari seluruh sumber-
sumber kekayaan perusahaan oleh seluruh tim yang ada termasuk pemilik
modal, karyawan, kreditor, dan pernerintah. Sebenarnya konsep dasar dari
VAR ini sudah dikenal dalam ilmu ekonomi terutama dalam perhitungan
Pendapatan Nasional. Namun, perlu diingat bahwa value added tidak sama
dengan laba. Laba menunjukkan pendapatan bagi pemilik saham sedangkan
pertambahan nilai mengukur kenaikan kekayaan bagi seluruh stakeholders.
Laporan Pertambahan Nilai jangan pula disamakan dengan Pajak
Pertambahan Nilai.
Kesadaran akan pentingnya VAR ini sejalan dengan peralihan
penekanan tujuan manajernen dari pertama-tama memaksimalkan profit
kepada pernilik modal, ke mernaksimalkan nilai tambah kepada stakeholders.
Masyarakat yang semakin menyadari pentingnya keadilan sosial juga
merupakan salah satu penyebab munculnya VAR ini. Karena dianggap lebih
adil dan lebih demokratis jika diberikan laporan nilai tarnbah. Sehingga
hubungan antara masing-rnasing pihak yang bekerja sama dalarn satu tim
lebih harmonis karena rnasing-masing nilai tambah yang diberikannya
diukur. lndikator atau informasi ini tentu akan bisa digunak:an untuk
rnelakukan pembagian hasil yang lebih adil. Dalam konsep ekonomi Islam
9.36 TEDRI AKUNTANSI e

tampaknya konsep VAR ini lebih sesuai karena konsep bisnis dalam Islam
didasarkan pada kerja sama (musyarakah atau mudharabah) yang adil,
transparan, dan saling menguntungkan bukan salah satu mengeksploitasi
yang lain.
Sebenarnya di US dan Eropa konsep Yalue/vdded (VA) ini pun sudah
dikenal khususnya dalam perpajakan. Konsep VA ini semakin populer pada
tahun 1970 sejak keluarnya Corporate Report yang merupakan hasil kajian
Accounting Standards Steering Co111111ittee (sekarang namanya Accounting
Standard Co111111ittee) pada bulan Agustus 1975. Dalam laporan ini
dianjurkan untuk menggunakan Laporan Pertambahan Nilai. Anjuran ini
diadopsi di UK pada tahun /977. Pada survei yang dilakukan untuk
mengetahui banyaknya perusahaan yang memakai Laporan Pertambahan
Nilai ini, pada tahun 1980 lebih 20% perusahaan terbesar di UK sudah
membuat Laporan Pertambahan Nilai. Perkembangan ini didorong oleh
desakan dari serikat buruh yang dikenal sangat kuat di Eropa. Bahkan
sekarang dikenal Y AIPS atau Va/11e Added Incentive Payment Scheme di
mana dasar pemberian intensif didasarkan pada pertambahan nilai,

4. Akuntansi sebagai Alat Ukur


Sebenarnya akuntansi diam-dia,n mempunyai perangkat penting dalam
mengamankan pembangunan bumi yang aman. Namun, para teknokrat
barangkali belum tahu dan mungkin tidak terpikir untuk memanfaatkannya.
Bekas Presiden Bank Dunia A. W. Clausen pernah mengeluh bahwa karena
ketiadaan alat yang dapat mencatat, mengukur, dan ,nelaporkan posisi
kejadian, darnpak industri (pembangunan) kepada masyarakat, menimbulkan
kesukaran kita mengawasi dampak itu.
Keluhan beliau ini sebenarnya dapat diatasi oleh disiplin akuntansi
sebagai satu instrumen measurement of quality. Para ahli akuntansi sejak
awal tahun 1930-an sebenarnya sudah ,nelakukan pengkajian yang intensif
tentang bagaimana mencatat, mengukur national income, social accounting,
dan dampak sosial yang diakibatkan oleh industri, perusahaan, atau kegiatan
pembangunan. lni tidak berbeda dengan apa yang dibicarakan dalam KTT
Bumi tersebut. Dalam pengertian lingkungan termasuk di dalamnya manusia,
flora, fauna, air, lahan, dan segala isinya.
Komitmen negara maju terhadap keselamatan lingkungan cukup besar.
Hal ini dibuktikan dengan ketatnya peraturan kongres, lembaga pemerintah
• EK51441 5/MCDUL. 9 9.37

seperti Security Exchange Commission (SEC), Organisasi Profesi (seperti


AICPA), Lernbaga Swadaya Masyarakat (LSM) terhadap penyajian Japoran
keuangan. Badan ini biasanya mewajibkan agar setiap lembaga termasuk
perusahaan untuk membuat Japoran tentang dampak positif (social benefit)
dan dampak negatif (social cost) dari setiap kegiatan yang dilakukannya.
SEC misalnva meminta Japoran tentang polusi, diskriminasi, pengaruh sosial
ekonorni perusahaan pada pendapatan nasional, dan lain-lain.
Kerusakan lingkungan yang terjadi di suatu negara memengaruhi dunia
lain sehingga kerusakan lingkungan yang berlangsung di suatu negara tanpa
dapat dibatasi negara Jain. Negara berkembang berpacu mengejar
ketertinggalan ekonorninya sehingga kadangkala kerusakan lingkunganpun
terpaksa ditelan untuk mengejar ketertinggalan dan kemiskinan yang juga
harus dipecahkan.
Untuk mengelola setiap suatu masalah perlu keputusan-keputusan.
Keputusan yang baik hanya dapat lahir dari analisis terhadap keadaan yang
valid, faktual, dan relevan. Keadaan yang faktual, valid, dan relevan dapat
disupply oleh akuntansi. Dalam akuntansi disiplin yang mensupply ini
disebut: environmental accounting. Disiplin ini secara praktis, teori-teorinya
belum sepenuhnya disepakati oleh sebagian besar para ahli akuntansi dan
organisasi profesi. Bidang ini sampai saat ini masih terus menjadi ladang
penelitian para ahli dan secara parsial, ada yang sudah diwajibkan dan ada
yang masih dalam taraf dianjurkan penyajiannya dalam laporan keuangan.

5. Perlunya Akuntansi Lingkungan


Keperluan akan akuntansi lingkungan ini sebenarnya sudah jelas.
Konsep yang menganggap bahwa perusahaan sebagai wadah hukurn yang
rnelakukan eksploitasi dalam suatu wilayah dan negara dan mendapatkan
keuntungan dari kekayaan alam wilayah itu, mestinya juga ,nenjadi penduduk
yang baik, yang melindungi alarnnya dan juga makhluk pengisinya. Filosofi
ini jelas dan rasional. Sebuah industri sebenarnya hidup dari lingkungan,
adanya pengaruh faktor produksi alam, tenaga kerja, makhluk lainnya yang
mendiami bumi. Adalah etis seandainya perusahaan itu juga yang tergantung
dengan makhluk Jain sebagai penduduk bumi ikut bertanggung jawab
melindungi bumi dari setiap kerusakan lingkungan yang kalau tidak dijaga
akhirnya akan merusak dia sendiri sehingga tidak dapat dilakukan pern-
bangunan berkelanjutan atau pembangunan berwawasan lingkungan.
9. 38 TEDRI AKUNTANSI e

6. Kesulitan Pengukuran
Kelemahan utama dari akuntansi bidang ini adalah ketidaksepakatan
para ahli dalam menentukan kriteria pengukuran. Mengukur nilai kerusakan
lingkungan, nilai social cost maupun social benefit-nya tidak sernudah yang
dibayangkan. Contohnya kasus Cernobyl, kasus Union Carbides, dan lain
sebagainya ,nenunjukkan betapa sukarnya rnelakukan penetapan nilai
kerusak:an dan perbaikan lingkungan yang sarna-sarna diterima dan sesuai
pula dengan prinsip akuntansi yang sudah baku.
Narnun, sebenarnya banyak lernbaga yang sudah memberikan konsep
pengukuran dan penyajian ,nasalah ini antara lain dari Institute of
Management Accountant, The American Accounting Association, dan
beberapa para ahli seperti Flarnholtz, Eipstein, McDonouch, Nikolai, Bazley,
Brummet. Mereka ini telah berhasil mengidentifikasi beberapa kinerja
perusahaan yang disorot untuk rnenilai keterlibatan perusahaan dalarn
rnasalah lingkungan ini seperti: keterlibatan sosial, pengernbangan sumber
daya rnanusia, penyehatan lingkungan, kualitas produk dan jasa, kesehatan,
kontribusi sosial, ilmu pengetahuan, kualitas air, polusi, suara yang
rnengganggu masyarakat, bau tidak sedap, dan lain-lain. Lihat bab Akuntansi
Sosial Ekonorni.

7. Penyajian
Dari berbagai konsep yang diajukan Iernbaga dan para ahli ini ada yang
menganjurkan metode penyajian: penjelasan dalam laporan keuangan
(footnote disclosure, narrative disclosure.}, membuat pos tersendiri, laporan
khusus tentang kerusakan lingkungan, Social Responsibility Report,
Environmental Exchange Report, Social Income Statement Report,
Comprehensive Social Benefit Cost Model, dan Multidimensional income
Statement. SEC biasanya ,nengharuskan perusahaan yang listed di bursa New
York Stock Exchange untuk melaporkan hal-hal yang bertalian dengan
masalah lingkungan, dan social cost dan benefit lainnya.
Sernua negara tampaknya rnernpunyai kernauan politik untuk ikut
bertanggung jawab pada kearnanan burni yang kita diami ini. Model ini sudah
cukup rnenjadi pegangan dalarn ,nengelola lingkungan. Untuk rnengelola
lingkungan diperlukan inforrnasi yang sebenarnya dapat disupply oleh
environmental accounting yang masih terus dikernbangkan oleh profesi
• EK51441 5/MCDUL. 9 9.39

akuntan. Indonesia yang juga bertanggung jawab terhadap buminya sudah


selayaknya rnemulai mernelopori penyusunan prinsip akuntansi lingkungan.
Dalam hal-hal tertentu akuntansi lingkungan sejalan dengan socio economic
accounting. Dari kesepakatan global initiative pada tahun 2013 perusahaan
harus membuat laporan tentang Triple P (Profit, People, Planet).

8. Kegagalan Efficient Market Hypothesis


Topik ini menjadi salah satu tren karena isu ini sudah lama dikenal
dalarn akuntansi. Dalam akuntansi dikenal teori atau hipotesis EMH
(Efficient Market Hypothesis). Teori EMH ini menvatakan bahwa "Pasar
akan menyesuaikan diri dengan setiap infonnasi baru yang dikeluarkan
mengenai saharn. Dalarn bahasa penelitian bidang penelitian yang me-
nyangkut soal ini adalah positive accou11ti11g theory. Dalam teori ini yang
dibahas bukan bagaimana mencatat transaksi, tetapi menyangkut:
a. melihat hubungan antara pengumurnan informasi akuntansi kepada
publik dan reaksi pasar terhadap informasi itu yang dilihat dari indikator
harga saham di bursa;
b. melihat pengaruh perubahan kebijakan akuntansi terhadap harga pasar.

Fama ( 1969) menyatakan bahwa beberapa syarat untuk menciptakan


pasar yang efisien ykni sebagai berikut.
a. Tidak ada biaya transaksi dalarn perdagangan saham.
b. Semua informasi tersedia secara curna-cuma bagi sernua peserta pasar.
c. Sernua sepakat terhadap irnplikasi inforrnasi saat ini terhadap harga
sekarang dan distribusi harga rnasa yang akan datang dari tiap saham.

Lebih lanjut Fama berpendapat bahwa terdapat 3 set informasi yang


disajikan yakni:
a. gerakan harga saham masa Jalu
b. informasi yang tersedia bagi publik
c. seluruh informasi baik uang tersedia bagi publik maupun rnilik
perusahaan

Ketiga set informasi di atas dapat memengaruhi harga saham sebagai


berikut.
9. 4Q TEDRI AKUNTANSI e

a. Bentuk Jemah (weak form) dari pasar efisiensi. Di sini harga pasar saham
pada periode tertentu secara penuh merupakan refleksi dari inforrnasi
yang berasal dari harga saham masa lalu. Di sini tidak ada strategi
dagang berdasarkan siklus harga, pola harga atau peraturan lainnya.
b. Bentuk semi kuat (semi strong) di mana harga saharn secara penuh
,nerupakan gambaran dari seluruh informasi yang tersedia kepada publik
terrnasuk harga saharn masa lalu. Di sini juga tidak ada strategi dagang
yang dipakai dalam perdagangan saham.
c. Bentuk kuat (strong [orm] di mana harga saham merupakan gambaran
dari seluruh infonnasi yang ada balk informasi harga saharn yang lalu,
infonnasi yang tersedia untuk publik dan inforrnasi lainnya seperti
informasi dari dalam dan informasi pribadi lainnya.

Dari tiga bentuk ini maka bentuk semi strong-lah yang paling relevan
dengan akuntansi karena dasar informasinya adalah informasi yang tersedia
bagi publik.
Dalam EMH sering digunakan Capital Asset Pricing Model (CAPM).
Yang dimaksud dengan Model CAPM ini adalah suatu model yang menaksir
Jaba yang abnormal atau Jaba yang tidak diperkirakan dari saham biasa suatu
perusahaan pada saat diumumkannya Jaba perusahaan. Bentuk semi strong
juga dipakai dalam model ini.

9. Kelemahan Akuntansi Sebagai Penyuplai Informasi


lnforrnasi sangat penting dalarn proses pengarnbilan keputusan. Untuk
mendapatkan keputusan yang baik dan benar maka diperlukan informasi
yang Jengkap, akurat, tepat waktu, dan benar. Tuhan tidak sekaligus clan
tidak banyak memberikan informasi ini kepada manusia. Manusia harus
berusaha ,nendapatkan infonnasi. lnformasi yang diberikan Tuhan ada yang
melalui cara jelas dan tersernbunyi. Wahyu llahi melalui kitab-kitab sucinya
adalah informasi balk dan jelas maknanya maupun yang belum jelas dan
rnernerlukan anaJisis dan perenungan yang mendalam dan memakan waktu
untuk mengetahui inforrnasi yang sebenarnya. Alam dan segala isinya dengan
segala perilaku dan sifat-sifatnya adalah informasi yang awalnya tersernbunyi
clan manusia karena menduduki alam maka berupaya sekuat tenaga untuk
mengetahui informasi tentang alam dan sifat-sifatnya.
• EK51441 5/MCDUL. 9 9.41

lnformasi di luar alam misalnya kehidupan sebelum kehidupan kita


sekarang ini serta kehidupan setelah kematian adalah informasi yang sangat
dan masih gelap bagi kita dan bagi ilmu pengetahuan. llmu pengetahuan
sekuler yang kita pakai selama ini tidak akan bisa menjawab tuntas tentang
keadaan sebelum lahir dan sesudah rnati. llmu pengetahuan hanya bisa
mernbahas dan mernahami apa yang terlihat, terjamah, terasa, teraba oleh
indera kita yang lima, Di luar itu tidak dianggap sebagai ilmu artinya vali-
ditas infonnasinya dinilai tidak kuat ada informasi yang kita percayai bukan
karena proses ilmu pengetahuan, tetapi proses keyakinan, kepercayaan atau
iman yang merupakan wilayah metafisik yang tidak diakui sebagai ilmu
dalam tradisi sekuler.
Untuk sukses dan menjalani hidup di dunia harus dengan ilmu atau
informasi tentang rnateri-materi yang terlibat dalarn kehidupan itu. Dernikian
juga untuk sukses nanti di akhirat (kehidupan sudah mati) maka mau tidak
mau harus rnengetahui infonnasi tentang bagaimana kehidupan nanti di
akhirat? Apa yang dihadapi dan bagaimana situasinya? Sekali lagi informasi
tentang ini tidak mungkin diperoleh dari metode ilmiah melalui pengalarnan
indera, karena belum dan tidak bisa dialami. Kalaupun mau mencoba
rnengalarninya dengan kematian maka sejauh ini belum ada ilmu kedokteran
yang bisa mengendalikan ruh untuk bisa kembali sehingga tidak dapat
memberikan informasi tentang akhirat itu. Kalau ingin mencoba silahkan
dibuktikan. Artinya jika kita tidak merniliki informasi tentang sesuatu itu
maka akan gelap dan tidak tahu apa yang akan dilakukan. Satu satunya
infonnasi tentang akhirat misalnya hanya dengan keyakinan kepada Tuhan
atau agama yang benar. Sejauh ini banyak cara untuk membuktikan mana
yang benar dan mana yang salah. Tugas kitalah untuk melakukan secara
terus-menerus mencari mana yang benar mana yang salah.
Bagi rnereka yang tidak percaya akhirat rnisalnya maka sikapnya adalah
tidak mau tahu dengan akhirat dan tidak akan mempersiapkan diri secara
khnsus untuk memasukinya. Oleh karena itu, dia tidak perlu memerhatikan
segala sesuatu yang berkaitan dengan kehidupan akhirat itu, Dia berbuat
sesuka hati untuk mernuaskan hatinya di dunia. Jadi kita bisa melihat siapa
yang percaya dan siapa yang tidak percaya kepada kehidupan sesudah mati
itu dari perilakunya sehari-hari.
9.42 TEDRI AKUNTANSI e

Apa yang dipetik dari uraian di atas adalah bahwa kita hanya bisa
mengambil sikap atau tindakan atas sesuatu jika kita mengetahui banyak
informasi tentang objek yang kita maksud.
Dalam ekonomi khususnya dalarn lembaga bisnis maka mau tidak mau
bisnis dengan segala persoalannya harus dipahami sifat dan karakternya agar
kita bisa 111e-111anage bisnis itu dengan balk dan sukses. Salah satu ilmu yang
muncul untuk mengurus bisnis adalah ilrnu manajernen. Dalam ilmu
manajemen kita mengetahui informasi bagaimana mengurus atau nie-,uanage
suatu perusahaan? Banyak upaya yang dilakukan manusia khususnya para
peneliti dan akademis untuk mernahami sifat-sifat bisnis dan bagaimana cara
mengurusnya untuk dapat sukses dalarn mencapai tujuan-nya? Salah satu
instrumen yang dibutuhkan manajer adalah infonnasi dan informasi tentang
bisnis ini diberikan oleh ilrnu akuntansi.

JO. llmu Akuntansi Adalah Ilmu Informasi


Akuntansi memberikan keterangan mengenai berbagai kegiatan
perusahaan, tetapi sangat terbatas pada:
a. Kegiatan yang bersifat ekonomi dan berdampak uang yang meng-
akibatkan dalam posisi keuangan baik harta, utang, modal, hasil, dan
biaya.
b. Kegiatan yang melibatkan pertukaran antarberbagai pihak dalam
organisasi dan dengan luar organisasi. lni disebut juga "reciprocal
transaction" atau transaksi timbal balik.
c. lnformasi bersifat moneter historis dan kuantitatif.
Ketiga sifat informasi akuntansi saat ini sedang rnengalarni disorganisasi
yang bisa berdampak pada eksistensi dan kemanfaatan informasi
akuntansi itu.

Akuntansi tradisiona1 atau konvensional tidak rnampu memberikan


inforrnasi yang utuh, relevan, up to date, dan lengkap tentang bisnis yang
dilaporkannya. Belum lagi kalau akuntan yang menyusun laporan keuangan
itu tidak rnernberikan informasi yang sebenarnya diperoleh dan diketahuinya.
Mengapa infonnasi itu tidak lengkap? Ada beberapa alasan:
Pertama: Tidak seluruhnya kegiatan perusahaan yang mengubah posisi
keuangan perusahaan berupa transaksi yang melibatkan uang. Saat ini banyak
aktivitas yang dilakukan baik oleh orang rnaupun lembaga yang tidak masuk
• EK51441 5/MCDUL. 9 9.43

dalam kriteria yang tidal melibatkan uang misalnya kebaikan, kerusakan yang
tidak rnelibatkan uang, sumbangan tenaga dan pikiran yang tidak melibatkarn
uang, rahmat dan berkah Tuhan. Zat-zat yang merupakan bagian dari
kehidupan yang tidak dinilai dari akuntansi seperti oksigen, sinar matahari,
angin, udara, dan sebagaitrya. Semua itu berperan dalam menghidup dan
mensukseskan perusahaan, tetapi tidak dicatat.
Kedua: Tidak semua kegiatan perusahaan menyangkut transaksi timbal
balik. Artinya banyak transaksi yang sifatnya tidak dilakukan secara timbal
balik yang dialarni, diterima, dan dilakukan perusahaan yang tidak masuk
dalam isi laporan keuangan. Misalnya dampak kegiatan perusahaan kepada
kehidupan sosial baik yang berrnanfaat maupun yang merusak. Misalnya
sumbangan perusahaan, pembangunan sarana sosial adalah kegiatan yang
bermanfaat, tetapi tidak langsung dibayar oleh masyarakat. Sedangkan yang
merugikan masyarakat dan tidak dibayar perusahaan misalnya adanya
lirnbah, kernacetan yang ditimbulkan perusahaan, kerusakan lingkungan, dan
sebagainya.
Ketiga: Tidak semua informasi itu bisa dikuantitatifkan apalagi
diuangkan, scdangkan laporan akuntansi hanya berfokus pada inforrnasi
kuantitatif dan uang. lnformasi tentang suatu ha! tidak hanya berupa
informasi kuantitatif bahkan tidak bisa dituangkan secara kuantitatif harus
dilaporkan secara kualitatif. Misalnya untuk menilai yang baik dan buruk.
Dari analisis di atas dapat kita simpulkan bahwa saar ini akuntansi
mengalami proses disorganisasi karena sifatnya yang menimbulkan
kelemahannya dalarn rnemberikan informasi yang akurat, relevan, utuh dan
Jengkap. Jika para akademisi dan ahli akuntansi tidak melakukan perubahan
mendasar dalam ilmu akuntansi konvensional sekarang ini rnaka suatu saat
akan ditinggalkan konsumennya.

a. Alternati] di Luar Akuntansi Konvensional


SkandaJ besar dalam korporasi belakangan ini yang memengaruhi
industri keuangan, pasar modal, investor, profesi dan karyawan menurut
Bazerrnan et-al (2002) tidak lepas dari tindakan korupsi, krirninalitas akuntan
yang tidak merniliki etika yang rnemalsukan angka-angka, rnelakukan
penyelewengan baik untuk kepentingan pribadi maupun untuk melindungi
k.Jiennya. Hal ini tidak terlepas dari faktor "unconscious bias" yang berasal
9.44 TEDRI AKUNTANSI e

dari sifat subjektif dari akuntansi itu sendiri serta hubungan yang sangat erat
antara akuntan publik dan langganannya.
Karl Marx dan pengikutnya telah lebih dahulu mengkritik akuntansi
sebagai bagian dari ideologi kapitalis yang dijadikan alat untuk melegitimasi
keadaan dan struktur sosial ekonomi dan politik kapitalis. Akuntansi kapitalis
dinilai hanya sebagai bentuk kesadaran palsu yang rnemistikkan. Akuntansi
dituduh bukan mernberikan informasi yang benar tentang hubungan sosial
yang harmonis, la hanya membungkus kepentingan ekonominya dalarn
simbol efisiensi laba rugi, produktivitas, dan sebagainya (Harahap, 1993).
Oleh karena itu, sudah banyak pemikir yang mencoba mernberikan
alternati f akuntansi. Hayashi ( 1989) misalnya mengemukakan pendapat dan
menganjurkan ne\v paradigm of accounting misal-nya: British Critical
Accounting School, Political Economy of Accounting, Hopwood's Alternative
Accounting Theory, Ga,nbling's Societal Accounting.
Sejauh 1111 yang menjadi perhatian pemerintah Amerika adalah
memperbaiki aspek teknis dari sistem kapitalis itu, bukan filosofinya
sehingga tidak heran jika krisis demi krisis ekonomi akan terus berulang.
Sistem im semakin menjadi bahan pemikiran ulang lagi setelah beberapa
skandal perusahaan terjadi belakangan im yang puncaknya menghasilkan
Sarbanes Oxley Corporate Act 2002 di Amerika. Di pihak lain Triyuwono
(2000) membentangkan beberapa pemikiran akuntansi yang berada di luar
mainstream yang dilandasi American non-classical economics thought
misalnya: Paradigma interpretif yang dirnotori Preston, 1986, Paradigma
kritikal yang disponsori Tinker, 1984, 1988, Tinker, Merino, dan Neimark,
1982, dan Paradigrna Post-modernisme yang disampaikan oleh Arrington dan
Francis, 1989, Rasyid, 1995, Triyuwono, 1998. Dalam diri disiplin akuntansi
konvensional itu sendiri lahir beberapa konsep yang keluar dari
mainstreamnya. seperti munculnya socio economic accounting, environ-
mental accounting, employee reporting, human resources accounting, value
added reporting, lslamic accounting, current cost accounting (Belkaoui,
1984, Harahap, 2003).

b. Kritik Terhadap Akuntansi Konvensional

I. Kritik Lev tentang Akuntansi


• EK51441 5/MCDUL. 9 9.45

Baruch Lev (Harahap, 200/) dari New York University mengatakan


bahwa akuntansi ini adalah bagian dari ekonomi model lama bahkan bagian
dari Luca Pacioli era 1400-an. Menurut Lev akuntan bukan a good eyesight".
Lensa lama tidak akan bisa melihat situasi ekonomi baru. Apalagi jika ingin
melaporkan hal-hal yang berkaitan dengan aktiva tidak berwujud yang marak
saat ini seperti: kekayaan berupa ide, merek, cara kerja, goodwill, franchises.
Pegawai tidak mengetahui secara akurat berapa sebenarnya kontribusi
mereka terhadap perusahaan. Dernikian juga bagaimana menilai perusahaan
perusahaan internet atau aktiva perusahaan knowledge based lainnya. Di
samping itu, akuntansi tidak bisa rnemberikan pertanggungjawaban. Saat ini
perusahaan banyak melakukan proyek penelitian untuk pengernbangan
intangible asset dan akuntansi belum memberikan respons yang baik.
Karenanya menurut beliau perlu pemikiran kembali terhadap prinsip dan
keuangan.
Dunia bisnis saat ini mengalarni perkembangan yang demikian cepat di
mana aset perusahaan bukan Jagi didominasi oleh aktiva fisik, tetapi justru
didominasi aktiva nonfisik. Lev mengambil contoh, menurut Standard &
Poor 500, 500 perusahaan merniliki rasio market to net value perusahaan
(yang terdapat di Neraca) lebih besar dari 6. Ini berarti bahwa angka Neraca
yang di supply oleh akuntansi keuangan hanya menggarnbarkan I 0- ISo/o dari
nilai perusahaan. Jadi jauh sekali perbedaan nilai yang disajikan akuntansi
dengan nilai yang sebenarnya terjadi di pasar bursa. Sifat-sifat dari aktiva
nonfisik ini sangat berbeda dari aktiva yang selarna ini menjadi andalan
akuntansi keuangan untuk dicatat, diukur, dilaporkan dan dianalisis.
Perbedaan antara tangible dan intangible asset ini cukup signifikan.

John Kendrick seorang ekonom mengungkapkan bahwa yang


menggerakkan ekonorni Amerika sejak 1900-an adalah kenaikan nilai intang-
ible asset ini. Pada 1929 rasio modal intangible business dengan modal
tangible business adalah 30 : 70 dan pada 1990 sudah menjadi 63 :37. Suatu
kenaikan modal intangible business yang cukup spektakuler. Menurut beliau
produk intangible asset dapat berupa:
a. Aktiva yang dikaitkan dengan produk inovasi atau basil R & D.
b. Aktiva yang dikaitkan dengan merek (brand) perusahaan dengan mana
perusahaan yang lainnya berbisnis menjual mereknya. Misalnya Nike,
Reebok, McDonald, Dunhill, Coca Cola, Pepsi, dan Iain-Iain.
9. 46 TEDRI AKUNTANSI e

c. Aktiva struktural yaitu jika kernampuan suatu perusahaan lain selaku


kompetitornya,
d. Monopoli, perusahaan yang menikrnati hak-hak monopoli atau franchise
yang tidak dinikmati perusahaan lain.

Berdasarkan situasi ini maka jika akuntansi rnasih tetap pada "old law of
accounting" maka akuntansi bisa bernasib seperti dinosaurus, mati pe]an-
pelan dan hanya tinggal nama, atau mungkin hanya hiasan di museum saja,
dan tidak digunakan lagi oleh masyarakat.

c. Kritik Belkaoui
Belkaoui (1989) menulis buku dengan judul: "The Coining Crisis in
Accounting" buku ini membahas krisis akuntansi yang mungkin muncul dari:

l. Profesi akuntan
Di Amerika Serikat telah terjadi penurunan remunerasi pada profesi
akuntan, penurunan jumlah tenaga kerja, peningkatan porsi jasa konsultansi
dan pengurangan jasa akuntan/auditing. Belkaoui menilai hal ini sebagai
proses "proletariiation of accountant". Akuntan yang selarna ini dianggap
borjuis justru menjadi proletar. Di samping itu, ada juga anggapan bahwa
akuntan sebetulnya bukan tergolong sebagai profesi karena
ketidakmampuannya menjadi independen dan otonom dari langganannya dan
kehilangan monopolinya atas jasa informasi akuntansi yang saat ini banyak
disupply oleh IT. Sampai saat ini upaya-upaya rnenciptakan profesi yang
dapat dipercaya mulai dari pelepasan standard setting body, pelaksanaan peer
review, upaya menjaga independensi dari k.Jien, Sarbanes Oxley Act yang
dilakukan profesi belum rnampu menghilangkan berbagai permasalahan yang
mengurangi respek dan kepercayaan umum kepada profesi.

2. Kecurangan dalam lingkungan akuntansi


Fraud atau kecurangan adalah tindakan kriminal. Banyak tindakan fraud
yang dilakukan korporasi maupunfraud yang rnelibatkan akuntan khususnya
melalui laporan keuangan. Paling tidak di USA pada 1976 embezzlement atau
penggunaan uang atau kekayaan yang dipercayakan kepada seseorang secara
tidak tepat yang ditangkap berjumlah I 0.000, sedangkan fraud atau mendapat
uang atau kekayaan melalui pemalsuan, pencurian, menulis eek, tidak
• EK51441 5/MCDUL. 9 9.47

membayar, memalsukan form dan Jain-Jain, berjumlah 199.300 dan pada


1986 masing-rnasing Embatzlement dan Fraud rnenjadi 12.600 dan 349.300
kasus. Suatu peningkatan yang cukup besar. Kecurangan ini merupakan white
collar crime yang dilakukan oknum akuntan atau akibat kegagalan audit yang
dilakukan oleh akuntan. Publik menganggap meningkatnya kecurangan ini
tidak Jepas dari kegagalan profesi akuntan. Bahkan di Tanah Air akuntan
sering juga dicap "tukang angka" yang bisa menentukan jumlah Jaba atau
rugi perusahaan. Kasus faktual telah banyak terjadi mendukung anggapan ini,
sehingga akuntan berada di ambang krisis yakni krisis kepercayaan dari
publik.

3. Menurunnya workload dalam proses akuntansi


Karena kemajuan bidang komputer dan IT maka tugas-tugas akuntansi,
khususnya dalam penyajian laporan keuangan sudah bisa dilakukan oleh
software yang user friendly sehingga tidak mernerlukan keahlian akuntansi
Jagi. Sehingga beban kerja dari seorang ahli akuntan, audit, analis semakin
terbatas dan hal ini akan menimbulkan krisis profesi akuntan.

4. lklim organisasi di kantor akuntan


Di Indonesia biasanya kantor akuntan adalah fakultas kedua setelah
fakultas ekonomi. Kantor akuntan hanya sebagai batu loncatan untuk
mernasuki dunia bisnis lain yang lebih menggiurkan. Bahkan turn over
perpindahan kerja, di kantor akuntan itu cukup tinggi, career path tidak jelas,
job description yang tidak tegas, sernakin perlunya spesialisasi, sehingga
peran pun semakin kabur, dan bahkan semakin tingginya konflik internal
dalam kantor akuntan itu sendiri, Bahkan jasa yang akan dibolehkan
diberikan oleh kantor akuntan semakin diatur dan dibatasi seperti baru-baru
ini diberlakukan oleh SEC di USA, di mana akuntan tidak bisa bebas
rnemberikan beberapa jasa pada perusahaan yang sama karena dianggap
mengurangi independensi. Di Indonesia ternyata jurusan akuntansi pada
1990-an sampai saat ini, merupakan jurusan primadona kendatipun dianggap
agak lebih sulit dibandingkan dengan jurusan lain di fakultas ekonomi.
Fenomena ini agak berbeda dengan fenornena yang ada di luar negeri
khususnya di Amerika, Eropa, dan Australia.

5. Problema produksi ilmu pengetahuan dalam akuntansi


9.48 TEDRI AKUNTANSI e

Ilmu pengetahuan paling tidak saat ini Iahir dari proses akademik,
sedangkan akuntansi adalah kebutuhan profesi yang berkembang secara
praktik dalam dunia bisnis. Sering terjadi antara hasil proses ilmu
pengetahuan dari proses akademik tidak "match" atau tidak sesuai dengan
keinginan atau kebutuhan dunia praktik sehingga terjadi gap antara dunia
akademis dengan dunia profesi. Memang kesadaran ini sudah mulai ada
sehingga banyak upaya untuk mendekatkan kedua dunia yang berbeda ini.
Hal ini juga memengaruhi kurikulum yang diajarkan di universitas. Banyak
keluhan diternukan di pasar kerja bahwa apa yang diajarkan di bangku kuliah
tidak relevan dengan apa yang diinginkan pasar atau user dari tenaga akuntan
yang dihasilkan perguruan tinggi itu. Jika hal ini berjalan terus maka
akuntansi juga akan mengalami krisis.

d. Kritik Max Bazer,11011


Menurut Max Bazerman (2002) akuntan itu rnemiliki unconscious bias,
sesuatu bias yang terjadi tanpa disadarinya disebabkan adanya "self serving
bias". Self serving bias ini muncul disebabkan enam faktor : (I) Ambiguity
dari ilmu akuntansi karena banyaknya persoalan yang memerlukan
perrimbangan dan kebijakan subjektif; (2) Attachement, terhadap kepentingan
nasabah karena akuntan ditunjuk dan dibayar oleh perusahaan; (3) Approval,
di mana akuntan selalu cenderung menerima dan menyetujui judge,nent
perusahaan; (4) Familiarity merupakan sifat di mana kita lebih
mengutamakan membela kenalan daripada orang asing yang belum dikenal;
(5) Discounting di mana orang cenderung rnerespons akibat yang akan
rnuncul segera dan menunda risiko yang rnasih lama; (6) Escalation
merupakan kecenderungan untuk menyembunyikan atau rnengabaikan hal-
hal yang bersifat minor. Auditor pada akhirnya ikut menerima laporan
keuangan yang disusun oleh manajemen perusahaan.

I. Albrecht dan Sack


Albrecht dan Sack (2000) ditugaskan oleh proyek bersama antara AAA,
AICPA, IMA, Arthur Anderson, Deloitte & Touche, Ernst & Young, KPMG
dan PricewaterhouseCoopers yang sudah dimasukkan sebagai Accounting
Education Series Volume No. 16. Mereka melakukan penelitian yang sangat
intens tentang nasib pendidikan akuntansi di USA dan mereka menyimpulkan
bahwa profesi ini tengah mengalarni bahaya disebabkan tiga faktor:
• EK51441 5/MCDUL. 9 9.49

a. Jumlah dan kualitas rnahasiswa yang rnernilih jurusan akuntansi


rnenurun secara drastis. Mereka menganggap profesi ini tidak bernilai
lagi dalam bekerja di dunia bisnis.
b. Praktisi dan akademisi akuntansi yang ingin melanjutkan studi mernilih
jurusan yang bukan akuntansi.
c. Tokoh akuntan dan praktisinya rnenyatakan bahwa pendidikan akuntansi
yang sekarang sudah kuno, rusak, dan perlu diubah secara signifikan.

Mernang situasi ini belum memasuki profesi di Tanah Air, tetapi


biasanya gelombangnya akan rnerambah praktisi di negara lain karena sektor
ekonorni dan bisnis dikuasai oleh negara-negara adidaya.

2. Akuntansi dan UKM dan Dunia Ketiga


Sebagaimana diketahui akuntansi sangat bermanfaat dalam kegiatan
bisnis. Namun, desain dari akuntansi yang saat ini dikenal terutarna yang
diajarkan di Perguruan Tinggi lebih banyak untuk kepentingan perusahaan
besar dan perusahaan yang terdaftar di pasar modal. Padahal sebagian besar
perusahaan banyak tergolong perusahaan kecil dan tidak terdaftar di pasar
modal sehingga akuntansinya juga mestinya merniliki perbedaan. Salah
seorang yang bergelut dengan sektor usaha kecil dan koperasi Thoby Mutis
dalam Harahap (2011) menyatakan betapa akuntansi konvensional tidak bisa
diandalkan untuk membantu perusahaan UKM dan perusahaan yang tidak
terdaftar di pasar modal. Untuk Akuntansi UKM dan koperasi harus memiliki
sifat dan ciri tersendiri. Syukur sekarang sudah rnuncul standar akuntansi
untuk entitas yang bukan merniliki pertanggungjawaban publik dan standar
akuntansi untuk perusahaan kecil.
3. Jim Peterson
Dalam sebuah artikelnya di International Herald Tribune An Auditor's
Cry for Love?(2006) Jim Peterson mengemukakan isu yang sangat kritis
yang selama ini sudah menjadi buah bibir masyarakat, tetapi tidak pernah
menjadikan isu formal dalam profesi yaitu apakah jasa akuntansi selama ini
dalam menyajikan inforrnasi keuangan masih bermanfaat?

la juga menarnbahkan munculnya 2 lernbaga besar disarnping the Big


Four: ditarnbah dua lernbaga besar.
a. Deloittee
9. SQ TEDRI AKUNTANSI e

b. Ernest & Young


c. KPMG
d. Price Water House Coopers
e. Grant Tornton
f. BOO

Laporan keenam lembaga penting dalam profesi akuntan ini yang


berjudul "Global Capital Markets and the Global Economy" menyirnpulkan
suatu keadaan yang sangat menyentak. Hasil laporan mereka menyimpulkan
bahwa model laporan keuangan yang sekarang ini tidak berguna lagi.
Menurut Harahap (2011) hal ini merupakan pengakuan lembaga akuntan
besar yang selama ini dirasakan masyarakat. Misalnya saat ini orang lebih
menggunakan harga pasar saham di bursa sebagai alat ukur "value of the
[irm" atau jika belum listing mereka menggunakan independent appraisal
company untuk menilai kekayaannya. Nilai kekayaan berbasis biaya historis
sudah tidak relevan. Dan akhirnya rnasyarakat menggunakan harga saham,
accounting income sudah ditantang oleh Economic Value Added atau Market
Value Added, Fair Value, dan sebagainya.

4. Siapa Mengawasi Akuntan


Permasalahan lain yang juga sering dihadapi di masyarakat adalah
masalah siapa yang mengawasi akuntan. Akuntansi yang sering juga dinilai
sebagai profesi pengawasan, sering dipertanyakan siapa yang mengawasinya?
Kita dihadapkan pada pertanyaan filosofi yang telah lama: "Quis custodiet
custodies? Siapa yang mengawal pengawal, yang menjadi polisi bagi polisi,
yang mengontrol pengontrol, yang rnengawasi pengawas? Siapa akuntan para
akuntan? Dari berbagai paparan kritik terhadap akuntansi, maka hal ini perlu
mendapat perhatian profesi akuntan.

Akuntan Publik di Indonesia dan Kasus Enron


Kasus Enron Corporation di Amerika, yang baru-baru ini dinyatakan
bangkrut oleh pengadilan Arnerika, rnemunculkan sorotan baru bagi profesi
akuntan. Kasus itu telah menirnbulkan korban, yaitu "partner in charge"
untuk perusahaan Enron dari salah satu kantor akuntan internasional terbesar,
Arthur Anderson telah dipecat, bahkan salah seorang pemirnpin tertinggi
pcrusahaan Enron telah bunuh diri akibat kasus tersebut. Arthur Anderson
• EK51441 5/MCDUL. 9 9.51

sendiri telah mernbentuk Oversight Co111111ittee yang diketuai mantan Ketua


US Federal Reserve Bank Volcker untuk menyelidiki kasus ini. Saal ini pers
khususnya majalah bisnis sedang menyoroti profesi akuntan ini secara tajarn.
Bahkan di Amerika sebagian besar kantor akuntan telah rnelakukan koreksi
diri dengan cara tidak mau lagi menggabungkan jasa konsultan dengan jasa
audit dalam satu atap.
Sebagai profesi "kepercayaan", memang akuntan harus selalu rnenyadari
fungsinya sebagai kepercayaan masyarakat yang harus dijaga. Profesi
akuntan hanya bisa "survive" jika bisa menjaga arnanah yang diberikan
masyarakat (11sers) kepadanya. Tanpa itu maka profesi ini akan kehilangan
eksistensinya. lni yang selalu ditekankan oleh Prof. Bambang Sudibyo dalam
beberapa kesempatan termasuk dalam Seminar Nasional !Al tahun 2000.
Profesi ini hanya bisa dijaga jika akuntan selalu berpedoman pada kode
etik, standar dan moralitas. Profesi ini sudah memiliki berbagai instrumen
pengawasan sendiri yaitu "self regulating" untuk menjaga "arnanah"
masyarakat ini. Profesi akuntan harus rnerniliki integritas, independen dan
bebas dari semua kepentingan di luar "kepentingan menegakkan kebenaran"
yang bisa merugikan pihak lain. Dalam pekerjaannya akuntan harus rncrniliki
kemarnpuan teknis dan profesional serta selalu dijaga dengan menernpatkan
aspek moralitas di ternpat yang tertinggi. Dalam melaksanakannya seorang
akuntan bukan hanya sekadar ahli, tetapi dia harus dapat melaksanakan
pekerjaan profesinya dengan hati-hati atau "due profesional care" dan selalu
menjunjung tinggi kode etik profesi yang ada.
Hanya dengan sikap begitulah kita akan dapat mernpertahankan
kepercayaan masyarakat itu. Oleh karena itu, peran IAPI yang berencana
untuk merevisi draft beberapa perangkat profesi antara lain mengenai
independensi dan integritas sangat dihargai. Di Indonesia juga kita banyak
,nenghadapi tantangan, khususnya adanya perilaku sebagian anggota profesi
yang tidak menghargai integritas dan ,noralitas ini. Di Indonesia profesi
akuntan ini sudah dianggap "tukang angka" yang dapat mengatur Jaba atau
nilai kekayaan perusahaan sesuai dengan pesanan perusahaan. Stigma ini
tentu berbahaya bagi kelangsungan dan peran dari profesi ini. Oleh karena
itu, kita semua tanpa kecuali harus berusaha mengernbalikan kepercayaan
agar profesi ini mendapat tempat di hati masyarakat.
Revitalisasi integritas profesi inj sernakin penting dalam ha! mendukung
upaya tugas yang dibebankan negara, yaitu memberantas segala bentuk
9.52 TEDRI AKUNTANSI e

korupsi dan praktik KKN Jainnya. Demikian juga tekanan dunia internasional
untuk menerapkan "good governance" baik di sektor corporate maupun
sektor publik atau pemerintahan. Dalam ha! ini peranan akuntan sangat
penting. Tanpa dibarengi dengan komitrnen moral dari akuntan maka tentu
tugas suci ini sukar dapat diwujudkan.

Sebagai garnbaran Business Week (January 28, 2002) memberikan


beberapa tindakan reformasi profesi ak:untan sebagai berikut:
a. Terapkan dan mantapkan pelaksanaan "self regulation" secara lebih
tegas.
b. Hentikan pernberian jasa konsultan untuk langganan yang menerima jasa
audit.
c. Lakukan rotasi auditor.
d. Terapkan Jebih ban yak "audit forensic".
e. Batasi infiltrasi auditor ke perusahaan.
f. Reformasi komite audit.
g. Bersihkan aturan atau standar akuntansi dari hal-hal yang mernung-
kinkan dapat menimbulkan "creative accounting".

Beberapa ide ini sudah Jama menjadi bahan diskusi di Indonesia dan
bahkan secara teoretis sudah dijadikan sebagai kebijakan, namun belum bisa
secara efektif diterapkan di lapangan. Kasus-kasus seperti Enron Corporation
di Amerika dapat dijadikan pelajaran berharga bagi praktik akuntansi di
Indonesia dan upaya untuk menjaga kredibilitas, amanah dan integritas,
mematuhi semua standar, menjunjung tinggi kode etik dan moralitas profesi
akuntan.

Akuntansi Forensik
Bidang ilmu akuntansi ini berkolaborasi dengan ilmu hukum dan
investigasi yang biasa dilakukan oleh polisi atau kejaksaan. Bahkan di
Amerika belakangan ini profesi akuntan sudah menjalin kerja sama dengan
FBI (Federal Bureau of Investigation). Bidang akuntansi forensik, ini masih
merupakan istilah baru kendatipun isu yang dibahasnya sudah lama.
Akuntansi forensik disebut juga auditing forensic atau akuntansi kecurangan
bahkan beberapa di beberapa Universitas di Amerika ilrnu ini dikaitkan
• EK51441 5/MCDUL. 9 9.53

dengan kecurangan dan etika bahkan dengan risiko. Pada awalnya ilrnu ini
hanya mernbahas tentang kesalahan dan cara mernperbaikinya. Namun,
karena intensitas korporasi atau skandal akuntansi yang menggunakan media
akuntansi semakin banyak dan besar maka perhatian terhadap bidang ini
semakin besar pula. Apalagi setelah terungkapnya beberapa skandal besar di
Amerika seperti the Cendant/CiiU, lnformix, Waste Ma11age111e11t,
WorldC0111, sampai pada puncaknya kasus Enron Corporation.
Sebagaimana kasus diketahui, kasus Enron muncul menyebabkan
pasar modal Amerika jatuh sampai 25%. Untungnya pernerintah federal
bertindak cepat sebelum sistem ekonorni kapitalis yang ditopang oleh sistern
"utang" rnelalui pasar modal itu hancur. Pemerintah Arnerika berupaya
mengangkat kembali kepercayaan pasar terhadap sistem itu dan menunjukkan
komitmen untuk memperbaiki martabat pasar modal terutama menghindari
praktik-praktik kecurangan yang semakin banyak terjadi waktu itu.
Di samping itu, kongres Amerika juga bertindak cepat. Senator Sarbanes
dan Oxley berinisiatif untuk menyusun Undang-Undang tentang
Pertanggungjawaban Perusahaan Publik dan akhirnya dengan cepat draft itu
diundangkan oleh Presiden Bush pada akhir tahun 2001 dan menjadi efektif
berlaku saat itu. Sarbanes Oxley Act ini sangat mernengaruhi profesi akuntan
dan pasar modal sehingga saat ini menjadi isu terbesar dalam setiap
akuntansi.
Sebagaimana diketahui Sarbanes Oxley Act ini mewajibkan semua pihak
untuk menjaga dan melindungi perusahaan dari praktik kecurangan
manajernen. Akuntan diminta untuk membuat surat pernyataan dan menjamin
agar pelaksanaan internal kontrol yang dapat menghindari kecurangan itu
diterapkan. Memang selama ini bukan berarti konsep dan sistem kontrol itu
tidak ada. Namun, karena berbagai faktor psikologis dan dorongan motivasi
ekonomis maka ha! itu sering diabaikan demi untuk rnernenuhi dan
rnemuaskan kepentingan pribadi pihak-pihak yang ikut bennain di pasar
modal. Tanggung jawab manajemen ditingkatkan, sistern pengawasan dan
fungsi kornite audit diperberat dan profesi akuntan independen ditata
kernbali, dan pernantau independen perusahaan publik pun dibentuk.
Tentang akuntan misalnya dibatasi jasa yang boleh diberikan kantor
akuntan, Jama memberikan jasa dibatasi sehingga harus dilakukan rotasi
dalam jangka waktu 5 tahun, kualitas pengungkapan diperketat dan hukurnan
yang melanggarnya juga diperberat. Ketentuan ini tentu berlaku bagi semua
9.54 TEDRI AKUNTANSI e

perusahaan yang terdaftar di pasar bursa Amerika dan juga bagi perusahaan
yang Jain yang beroperasi di Juar negeri atau perusahaan Jain dari Juar
Amerika yang mendaftarkan saharnnya untuk diperdagangkan di Arnerika,
Ketentuan ini sedikit banyaknya memengaruhi profesi akuntan di Indonesia.
Salah satu hal yang ditekankan Pasca Skanda/ Enron atau Pasco
Sarbanes Oxley Art ini adalah perlunya etika profesi. Selama ini bukan
berarti etika profesi tidak penting bahkan sejak awal profesi akuntan sudah
memiliki dan terus-rnenerus rnernperbaiki Kode Etik Profesinya baik di USA
maupun di Indonesia. Etika adalah aturan tentang balk dan buruk.
Kode etik mengatur anggotanya dan menjelaskan hal apa yang tidak baik
dan mana yang boleh dan tidak boleh dilakukan sebagai anggota profesi baik
dalam berhubungan dengan kolega, langganan; masyarakat, dan pegawai.
Kenyataan konsep etika yang ini dijadikan penopang untuk menegakkan
praktik yang sehat yang bebas dari kecurangan tampaknya tidak cukup
menghadapi sikap "selfish" kerakusan ekonomi yang dimiliki setiap pelaku
pasar modal, dan manaiemen yang bermodal rendah yang hanya ingin
mementingkan keuntungan ekonornis pribadinya, Walaupun sernakin banyak
aturan yang dikeluarkan olch Standard Setting Body seperti FASB (Financial
Accounting Standard Board), fFRS atau Regulator pemerintah seperti SEC
(Security Exchange Commission}, namun kecurangan selalu dapat ditutupi
dan dicari celah sehingga sampai pada puncaknya di mana kecurangan itu
terungkap dan menyebabkan kerugian investor dan berakibat pada hilangnya
kepercayaan kepada profesi akuntan dalam sistern pasar modal.
Sejalan dengan ini rnaka muncul kernbali isu Good Corporate
Governance yang juga sama intinya yaitu agar proses dalam mengurus
perusahaan dilakukan dengan kebiasaan balk dan memiliki sifat-sifat
independent, objective, transparence, dan accountable. Tanpa mengulas
Jebih dalam isu ini yang perlu diketahui Jagi adalah isu ini juga sudah lama
apalagi isu-isu yang rnerupakan sifat Good Corporate Governance itu.
Namun, kembali Jagi skandal-skandal baru muncul Jagi dan dalam kualitas
kecurangan yang sernakin canggih.
Untuk itulah maka akuntansi harus berupaya menguak semua ke-
mungkinan kecurangan yang ditimbulkan oleh informasi akuntansi rnelalui
laporan keuangan. Akuntansi/auditing harus bisa menyusun sistern sehingga
bisa menghindari, mendeteksi, menernukan, menetapkan pelakunya,
menyiapkan investigasi dan bahkan membantu membawanya ke pengadilan.
• EK51441 5/MCDUL. 9 9.55

Penyusunan sistem merupakan bidang sistern pengawasan atau Internal


Management Control System yang meliputi misalnya Internal audit system,
Internal audit charter, audit committee, independent audit, dan sebagainya.
Sedangkan akuntansi/auditing harus bisa mendeteksi, menemukan segala
bentuk kecurangan, jenis dan cara yang dilakukan melalui laporan keuangan,
serta bisa membawanya ke pengadilan. Yang terakhir inilah yang merupakan
bidang utama dari Akuntansi/Auditing Forensik. Di sinilah akuntan harus
rnulai bisa mempelajari tata cara investigasi dan bahkan membuat surat
tuntutan serta menguasai tata cara sistern pengadilan agar dalarn ha! nanti
kasus kecurangan itu masuk di Pengadilan maka akuntan dapat memberikan
kontribusinya dalam mendapatkan keadilan dan kebenaran.
Semangat antikorupsi dan upaya yang dilakukan pemerintah dalam
memerangi korupsi harus bisa direspons cepat oleh profesi akuntan dalam hal
ini !AP! (lnstitut Akuntan Publik Indonesia). Profesi ini harus segera
rnelakukan koordinasi dan kolaborasi dengan kejaksaan dan kepolisian.
Kedua (tiga) belah pihak bisa saling mengisi dalam upaya mengungkapkan
semua kecurangan yang terjadi balk di swasta maupun di pernerintah. Di
samping itu, lembaga Pcndidikan Tinggi juga sebaiknya sudah harus
rnemerhatikan untuk mengubah kurikulumnya agar mernasukkan mata
pelajaran ini sehingga nantinya jika pasar membutuhkan seperti belakangan
ini KPK (Komisi Pemberantasan Korupsi) merekrut investigator nantinya
dapat terpenuhi karena alumni atau kualitas SDMnya sudah dipersiapkan.
Namun, lagi-lagi sayang kebijakan ke arah itu baik dari Kepolisian,
Kejaksaan, rnaupun dari !API dan Lembaga Universitas belum tampak. Kita
selalu terlambat rnelihat peluang dan gejala-gejala baru yang memer lukan
respons cepat. Akuntansi Forensik ini diharapkan dapat mengurangi risiko
berkurangnya kepercayaan publik terhadap profesi akuntansi publik melalui
persiapan akuntansi forensik dalam membongkar kecurangan-kecurangan
yang terjadi.

LATI HAN

Untuk memperdalam pernahaman Anda mengenai maren di atas,


kerjakanlah latihan berikut!
9.56 TEDRI AKUNTANSI e

I) Jelaskan prediksi Enthoven rnengenai pengaruh megatren ke dalam


profesi dan bidang ilmu akuntansi !
2) Jelaskan perbedaan antara tiga jenis laporan wealth statement, capital
statement, danforce statement pada sistem pencatatan triple entry!

Petunjuk Jawaban Latihan

I) Tren atau kecenderungan ke arah mana akuntansi rnenuju sesuai dengan


perkembangan tuntutan masyarakat adalah menuju suatu sifat yang lebih
bernuansa sosial, etis, Jebih relevan, dan bertanggung jawab. Hal ini
sejalan dengan pendapat Lee Parker yang disampaikan pada konferensi
internasional profesi akuntan Australia tahun I 994 bahwa arah
masyarakat pada dasarnya menginginkan akuntansi yang memberikan
informasi yang adil dan benar yang hakikatnya adalah
pertanggungjawaban sehingga kecenderungan ilmu akuntansi adalah
menuju akuntansi yang sernakin bertanggungjawab.
2) Wealth statement melaporkan kekayaan perusahaan (Asel-Liabilities)
sedangkan capital statement melaporkan komposisi dan perubahan
modal di mana infonnasi laba rugi dirnasukkan di dalamnya. Sementara
itu, force statement mernuat informasi perubahan kekayaan juga, tetapi
yang dipengaruhi oleh kenaikan atau penurunan laba saja.

-D RANG Ku MAN _

Mega trend akuntansi menurut Adolf J .H. Enthoven ( I 995) dalam


Accounting Research Monograph No. 5 dengan judul Mega Accountancy
Trends, akan menghadapi persoalan sebagai berikut.
I. Perlunya akuntansi mernberikan pengukuran efisiensi dan produktivitas.
2. Perlunya keterpaduan akuntansi dengan bidang dan disiplin lainnya.
3. Perlunya rnengidentifikasi, mengukur, dan melaporkan informasi yang
lebih relevan.
Megatrends 2010 yang ditulis oleh Patrice Aburdene (2005)
mengemukakan ada tujuh kecenderungan bisnis yang tentu nantinya akan
memengaruhi profesi akuntansi dan teori akuntansi, yaitu.
I. Kekuatan Spiritualitas (The Power of Spirituality)
• EK51441 5/MCDUL. 9 9.57

2. Munculnya Kapitalisme yang sadar (The Down of Conscious Capita-


lism)
3. Pernimpin Jahir dari level tengah (Leading from the Middle)
4. Bisnis Spiritualisme (Spirituality in Business)
5. Konsumen berbasis Nilai (The Value-Driven Consumer)
6. Gelombang Solusi Kesadaran (The Wave of Conscious Solutions)
7. Boornnya lnvestasi pada perusahaan yang memiliki tanggung jawab
sosial (The Socially Responsible Investment Boom).

Dari ketujuh megatrends ini baru trends nomor 7 yang mulai ditanggapi
oleh profesi akuntansi. Sedangkan perkembangan terakhir yang masih terus
menjadi bahan riser dan pengembangan bidang akuntansi yang menjadi tren
di antaranya adalah:
I. Akuntansi Perilaku
2. Akuntansi Sumber Daya Manusia
3. Akuntansi Islam
4. Akuntansi internasional atau akuntansi global
5. Triple entry accounting system
6. Employee Reporting
7. Value Added Reporting
8. Multidiciplines Paradigm
9. Akuntansi dan Pembangunan Berkelanjutan
10. Kegagalan Efficient Market Hypothesis (EMH)
I I. Krisis Akuntansi.

TES FDR MAT IF 2�---------------

Pilihlah satujawaban yang paling tepat!

I) Menurut Adolf J.H. Enthoven (1995) megatrend akuntansi akan rneng-


hadapi persoalan seperti ...
A. Perlunya akuntansi rnemberikan pengukuran efisiensi dan produk-
ti vitas
B. Perlunya keterpaduan akuntansi dengan bidang dan disiplin Jainnya
C. Perlunya mengidentifikasi, mengukur, dan melaporkan informasi
yang Jebih relevan
9.58 TEDRI AKUNTANSI e

D. Semua jawaban benar

2) Untuk mengantisipasi tren terscbut di atas, Enthoven menganjurkan


penyempurnaan infrastruktur akuntansi agar bisa memenuhi tuntutan tren
itu, dianiaranya adalah ...
A. Penyempurnaan sistem pendidikan, pelatihan, dan riset dalam
bidang akuntansi
B. Persyaratan legal, status, dan persyaratan lainnya dalarn profesi
akuntan
C. Praktik profesi dan kelembagaan akuntansi
D. Semua jawaban benar

3) Menurut Patrice Aburdene (2005) salah satu dari tujuh kecenderungan


bisnis yang nantinya akan memengaruhi profesi akuntansi adalah
meledaknya investasi pada perusahaan yang memiliki tanggung jawab
sosial (The Socially Responsible lnvestment 800111). Pendapat ini
diyatakan oleh ...
A. Naisbitt
B. Enthoven
C. Lee Parker
D. Patrice Aburdene

4) Sistem pencatatan ini memiliki force account yang mencatat beberapa


faktor antara lain perubahan harga, perubahan jurnlah, atau perubahan
volume terhadap arus hasil dan biaya, yang disebut dengan sistern
pencatatan ...
A. single entry
B. double entry
C. triple entry
D. tidak ada jawaban yang benar

5) Bentuk laporan keuangan yang rnernuat informasi yang relevan bagi


karyawan atau serikat pekerja adalah ...
A. Value added reporting
B. Employee reporting
C. Capital budgeting
• EK51441 5/MCDUL. 9 9.59

D. Financial reporting

6) Menurut Purdy dalam Belkaoui (1985) beberapa hal yang mendesak dan
mendorong perlunya employee reporting adalah
A. Adan ya tekanan yang sernakin besar akan perlunyafit!L disclosure
B. Terjadinya praktik dan permasalahan terkait dengan hubungan
perburuhan
C. adanya perkembangan di negara lain yang mendorong perlunya
informasi tersebut
D. semua jawaban benar

7) Value Added Reporting (VAR) bertujuan untuk menutupi kekurangan


informasi yang disajikan dalam laporan keuangan utama, karena semua
laporan ini gaga! memberikan inforrnasi mengenai ...
A. total aset dan likuiditas perusahaan
B. modal pemegang saham
C. total produktivitas dari perusahaan dan modal pemegang saham
D. perubahan arus kas

8) Kelemahan utarna dari akuntansi bidang ini adalah ketidaksepakatan


para ahli dalam menentukan kriteria pengukuran untuk mengukur nilai
kerusakan lingkungan, nilai social cost maupun social benefit. Yang
dimaksud dengan bidang akuntansi ini adalah ...
A. Akuntansi dan pernbangunan berkelanjutan
B. Akuntansi lingkungan
C. Akuntansi sosial
D. Akuntansi global

9) Teori yang menvatakan bahwa pasar akan menyesuaikan diri dengan


setiap inforrnasi baru yang dikeluarkan mengenai saham adalah teori ...
A. Efficient Market Hypothesis
B. Multidicipline paradigm
C. Value added theory
D. Market bahaviour theory
9.60 TEDRI AKUNTANSI e

I 0) Salah satu bidang akuntansi yang berupaya menemukan kecurangan


dalarn praktik akuntansi dan audit adalah ...
A. Akuntansi keuangan
B. Akuntansi manajemen
C. Akuntansi forensik
D. Auditing

Cocokkanlah jawaban Anda dengan Kunci Jawaban Tes Fonnatif 2 yang


terdapat di bagian akhir rnodul ini. Hitunglah jawaban yang benar.
Kernudian, gunakan rurnus berikut untuk mengetahui tingkat penguasaan
Anda terhadap materi Kegiatan Bel ajar 2.

Jumlah Jawaban yang Benar


Tingkat penguasaan = -----------xJ00%
Jumlah Soal

Arti tingkat penguasaan: 90 - I 00% = baik sekali


80 - 89o/o = baik
70 - 79% = cukup
< 70% = kurang

Apabila mencapai tingkat penguasaan 80% atau Jebih, Anda dapat


mengikuti Ujian Akhir Semester (UAS). Selamat! Jika masih di bawah 80%,
Anda harus mengulangi materi Kegiatan Belajar 2, terutama bagian yang
belum dikuasai.
• EK51441 5/MCDUL. 9 9.61

Kunci Jawaban Tes Format if

Tes Formatif I Tes Formatif Z


I) D I) D
2) A 2) D
3) A 3) D
4) D 4) c
5) c 5) B
6) B 6) D
7) B 7) c
8) B 8) B
9) B 9) A
10) D 10) D
9.62 TEDRI AKUNTANSI e

Oaf tar Pu st aka

Belkaoui, Ahmed Riahi. (2001). Teori Akuntansi. Edisi Keempat. Jakarta:


Salernba Empat,

Godfrey, Jayne et.al. (20 I 0). Accounting Theory. ?'" Edition. John Wiley &
Sons Australia.

Harahap, Sofyan Syafri. (2011 ). Teori Akuntansi . Edisi Revisi. Jakarta:


Rajawali Pers.

Hendriksen. (2000). Accounting Theory. 9'" Edition.

Anda mungkin juga menyukai