t :.. .! PEND AH UL U AN _
Cf" eori akuntansi yang kita pelajari agar dapat mcmberikan manfaat dan
-1 dapat dilakukan dengan cara rnengklasifikasikannya rnenurut asumsi
yang digunakan, bagairnana teori akuntansi di fonnulasikan dan pendekatan-
pendekatan yang digunakan untuk ,nenjelaskan dan mernprediksi suatu
kejadian. Beberapa k.Jasifikasi yang dapat digunakan diantaranya pendekatan
pragmatik, sintaktik, semantik, normatif, positif dan naturalis. Kegiatan
belajar I menjelaskan tentang bagaimana teori-teori akuntansi dan
pengklasifikasiannya diforrnulasikan. Sedangkan Kegiatan Belajar 2
menjelaskan tentang penyusunan teori akuntansi menurut dua ahli teori
akuntansi yakni Belkaoui dan Hendriksen. Dalarn Kegiatan Belajar 3
menjelaskan teori-teori yang telah diforrnulasikan kemudian diterapkan ke
dalam regulasi akuntansi.
Seperti yang telah kita ketahui bersama, setiap akhir periode pelaporan
keuangan, perusahaan disibukkan untuk menyiapkan laporan keuangan yang
siap di audit oleh auditor independen. Mendaftarkan akun-akun nya kepada
agen pernerintah, dalam hal ini Badan Pengawas Pasar Modal (Bapepam)
Perusahaan yang ,nenjual saharnnya kepada publik.
Oleh karena itu berdasarkan kegiatan yang dilakukan oleh perusahaan
tersebut, kita akan melihat peranan teori akuntansi dalam mernahami aktivitas
yang dilakukan oleh pelaku bisnis di bursa efek.
Setelah rnernpelajari rnodul 2 diharapkan mahasiswa dapat ,nenjelaskan
penyusunan teori akuntansi dan penerapan teori kedalam regulasi. Secara
khusus mahasiswa dapat menjelaskan:
I. pendekatan pragmatik ke dalam pengembangan teori akuntansi
2. kritik terhadap pendekatan biaya historis sebagai model teoritis
3. teori-teori pendapatan norrnatif dan pendekatan keputusan-
keberrnanfaatan ke daJam teori akuntansi
2. 2 TEDRI AKUNTANSI e
KEGIATAN BELA.JAR 1
A. TEORIPRAGMATIK
C. TEORI NORMATIF
• EK51441 5/MCDUL. 2 2.7
Era tahun J 950an dan J 960an merupakan era keernasan dari pendekatan
normatif dalam penelitian-penelitian akuntansi. Selarna masa ini para peneliti
di bidang akuntansi menaruh perhatian pada rekomendasi kebijakan dan apa
yang harus dilakukan daripada menganalisa dan menjelaskan praktik-praktik
yang diterima saat ini, Pendekatan normatif pada masa ini berfokus pada
darimana pendapatan murni atau Jaba (1r11e income /profit) untuk suatu
periode akuntansi berasal dan mendiskusikan jenis-jenis informasi akuntansi
yang bermanfaat untuk pengambilan keputusan. Teori mengenai pendapatan
murni (true income theory) berfokus pada pengukuran tunggal untuk
mengukur aset dan Jaba. Namun belum ada suatu kesepakatan mengenai
pengukuran yang tepat untuk nilai dan laba. Literatur pada periode ini
kebanyakan rnengulas tentang debat para akademisi mengenai kelebihan dan
kekurangan alternatif sistem pengukuran. Sementara itu pendekatan
kebermanfaaran keputusan (decision usefulness approaches) berasumsi
bahwa tujuan dasar dari akuntansi adalah untuk mernbantu proses
pengambilan keputusan para pengguna laporan keuangan dengan
mernberikan data akuntansi yang bermanfaat dan relevan. Misalya untuk
rnembantu para investor untuk memutuskan saham apa yang seharusnya di
beli, ditahan dan dijual. Pengujian kebennanfaatan yang telah dilakukan
adalah reaksi psikologis pragmatis terhadap data, sedangkan para ahli lainnya
berpendapat bahwa sernua pengguna laporan keuangan memiliki kebutuhan
yang sama terhadap data akuntansi.
Gambar 2. 1
Proses Pengambi I an Keput usan
mernprediksi. Selain itu juga harus ada penjelasan dari suatu realita yang
menjadi fenomena akuntansi. Dengan pendekatan ini, akuntansi rnemperoleh
kernarnpuan memprediksi, karena adanya urnpan balik relevan atau
penjelasan deskriptif mengenai apa yang telah terjadi. Kita juga dapat
rnernpertanyaan validitas logis dari penggunaan prediksi atau peramalan
(forecasting) sebagai pengujian saintifik bagi teori akuntansi dalarn
lingkungan yang dinamis dirnana banyak variabel yang tidak dapat
dikendalikan. Prediksi dalarn keilmuan akan lebih valid jika kita dapat
mengontrol variabel seperti tekanan, panas, berat, dan sebagainya. Jika kita
tidak dapat mengendalikan variabel dalam Jingkungan ekonomi seperti
inflasi, tingkat suku bunga dan tingkat kepercayaan konsumen, maka prediksi
atau peramalan harus dilakukan secara statistik, sepanjang bukti-bukti yang
mendukung prediksi dapat terwakili. Artikel berikut ini adalah suatu
komentar mengenai bagaimana teori akuntansi dihasilkan, kemudian diterima
untuk selanjutnya diimplementasikan.
Kontroversi IFRS
C. TEORI POSITIF
perusahaan dan pihak-pihak lain yang berkontribusi pada jalannya pasar dan
ekonomi. Penelitian ini ,nenguji teori bahwa asumsi informasi akuntansi
merupakan komoditas ekonomi dan politik, dan orang-orang bertindak atas
kepentingan pribadi. Teori akuntansi positif (Positive Accounting
Theory/PAT) mengungkap pertanyaan seperti: Apakah perusahaan rnerniliki
alternatif mernbiayai aset jika aturan mengenai pembiayaan dengan leasing
berubah? Perusahaan mana yang cenderung menggunakan metode depresiasi
garis lurus dibandingkan dengan metode penghapusan saldo, mengapa? Teori
yang digunakan untuk menjawab pertanyaan ini berkisar dari rnotivasi para
manajer untuk mernaksimalkan bonus yang diperoleh dari keuntungan
perusahaan, motivasi para manajer untuk rnenghindari kerugian yang
disebabkan karena hutang yang berakibat pada menurunnya biaya hutang,
atau motivasi mereka untuk rnenggunakan teknik akuntansi da}am
mengalihkan perhatian dari keuntungan tinggi seandainya keuntungan akan
menarik perhatian publik dan pengawasan pemerintah, dan mungkin beban
pajak yang lebih besar.
Perbedaan utama pendekatan normatif dan positif dalam akuntansi
adalah bahwa pcndekatan nonnatif bersifat preskriptif sedangkan pendekatan
positif bersifat deskriptif, Pendekatan norrnatif, seperti dokter yang mernberi
resep, menyarankan bagaimana para akuntan harus berperilaku dalam
mencapai hasil yang diyakini baik dan benar secara moral. Sementara
pendekatan positif tidak memberi resep namun lebih menjelaskan bagaimana
perilaku orang-orang (biasanya pembuat dan pengguna inforrnasi keuangan)
atau mernprediksi perilaku mereka terlepas dari benar atau salah. Meskipun
penganut kedua pendekatan ini saling bertolak belakang, namun pada
kenyataannya kedua pendekatan ini dapat sating melengkapi. PAT dapat
membantu mernberikan pernahaman tentang peran teori akuntansi, dimana
pada akhirnya dapat membentuk basis pengembangan teori normatif dalam
rangka mengembangkan praktik-praktik akuntansi.
perilaku di dunia nyata yang tidak sesuai dengan teori, kita anggap isu dalam
penelitian tersebut sebagai anomali dan menggambarkannya sebagai
pertanyaan penelitian yang harus dijelaskan. Kita membangun teori untuk
menjelaskan perilaku yang kita amati dan menggunakan teori tersebut untuk
menghasilkan hipotesis atau dugaan yang dapat diuji sesuai dengan teori
yang berlaku. Kita kernudian menentukan prosedur pengumpulan data,
apakah dengan rnenggunakan teknik maternatis atau statistik, k.ita kernudian
memvalidasi dugaan sementara untuk diuji. Pendekatan ini memiliki asumsi
bahwa dunia untuk diteliti merupakan obyek nyata yang mernungkinkan
pengujian statistik skala besar.Penelitian jenis ini menghasilkan hipotesis
yang kemudian dikornbinasikan untuk mernberikan pemaharnan yang lebih
dalarn atau prediksi akuntansi yang lebih baik. Asumsi yang digunakan ini
merupakan suatu teori yang baik dalam kondisi perusahaan dan industri
konstan dari waktu ke waktu.
Pendekatan penelitian ini umurnnya dianggap sebagai pendekatan
saintifik yang digunakan oleh banyak peneliti di bidang akuantansi dan
dipublikasikan di banyak jurnal akuntansi ternama, Penting untuk diingat
bahwa pendekatan ini didasarkan pada asumsi-asumsi ontologis, yakni cara
kita rnernandang dunia, dimana terdapat epistemologi, yakni cara kita
rnemperoleh pengetahuan, yang berbeda dan metode penelitian yang berbeda
pula. Hal ini mernpengaruhi jenis-jenis permasalahan penelitian dan hipotesis
yang akan diuji. Para peneliti akuntansi ini perlu mengenali asumsi yang
mendasari penelitian mereka dan apakah terdapat alternatif pendekatan
penelitian yang lebih cocok. Banyak peneliti saat ini meyakini bahwa
pendekatan penelitian yang sesuai sangat tergantung dari sifat pertanyaan
penelitian yang dipertirnbangkan.
Metode saintifik dikritisi sebagai penelitian statistik berskala besar yang
berupaya mengurnpulkan semuanya menjadi satu. Hipotesis yang didasarkan
pada penggunaan harga pasar saham atau survey dianggap rnenjauhkan
penelitian akuntansi dari dunia para praktisi akuntansi. Beberapa peneliti
menyarankan fokus penelitian yang bersifat naturalis lebih pantas untuk
rnemperoleh pengetahuan mengenai perilaku akuntansi dalam konteks yang
lebih alamiah. Pemaharnannya adalah bagaimana k.ita dapat melakukan suatu
penelitian secara alamiah, Pendekatan ini memberikan dua implikasi yakni,
pertarna bahwa kita tidak rnerniliki keyakinan atas suatu teori, kedua
rnenekankan pada perrnasalahan yang dihadapi oleh perusahaan. Hal ini
2.14 TEDRI AKUNTANSI e
Tabel 2. 1
KJasjfikasi asrms ontologi
Kategori Asumsi
I Realitas sebasai struktur konkrit
2 Realitas sebazai struktur oroses
3 Realitas sebazai bidanu kontekstual dari informasi
4 Realitas sebazai un kaoan simbolik
5 Realitas seba ai konstruksi sosial
6 Realitas seba ai nroveksi dari imaiinasi manusia
8.Jmber: Tomkins & G-oves, 'he everyday accountant and researching his
reality', Accounting 0-ganizations and S:Jciety dalam Godfrey, J
et. al, Account i ng Theory 71 h ed.
Jika kita melihat kolom kategori dari yang paling atas ke bawah, secara
bertahap kita melihat asumsi tentang 'konkrit' dimana kategori I
,nengasumsikan bahwa dunia itu nyata dan stabil, sementara kategori 6
rnernandang dunia sebagai kondisi yang tidak stabil dan sangat tergantung
dari cara pandang manusia. Dalam kategori 6 rnanusia tidak dituntut untuk
berperilaku sesuai dcngan aturan pcrilaku yang bcrlaku urnum, namun
diasumsikan sebagai hubungan yang kompleks dan model keputusan
individualistik. lndividu sendiri memiliki cara perpikir yang tidak sama,
karena individualisme dituntut seperti dalam kategori 6. Oleh karenanya
metode saintifik dan pengujian statistik tidak sesuai dengan asumsi dalam
2.16 TEDRI AKUNTANSI e
perbandingan antara pendekatan saintifik dan naturalis yang dapat anda lihat
pada tabel 2.2.
Tabel 2.2
Perbandingan penelitian saintifik dan penelitian naturalis
Pada masa sekarang ini, standar audit tetap mengacu pada hak auditor untuk
menerima catatan dan dokumen sebagai bukti asli, dilanjutkan dengan
investigasi lebih Ianjut jika terdapat kondisi yang rneragukan.
Mautz dan Sharaf ( 1961) berupaya menarik kesimpulan dari berbagai
literatur menjadi suatu teori komprehensif mengenai audit. Motivasi mereka
rnenulis sebuah monograf berupaya untuk menjawab pandangan bahwa audit
adalah sebuah latihan praktis, bukan hanya tanpa teori tetapi juga audit tidak
membutuhkan pengembangan teoritis. Mereka beranggapan bahwa
permasalahan praktik dapat diselesaikan hanya dengan pengembangan dan
penggunaan teori. Studi rnereka rnenghasilkan delapan postulat sebagai
pondasi teori audit dan mengembangkan beberapa konsep dasar yang
kemudian menjadi sebuah teori. Konsep-konsep ini diidcntifikasikan sebagai
bukti, pemeliharaan audit, penyajian laporan yang wajar, independen dan
pelaksanaannya sesuai etika. Namun meskipun konsep-konsep ini terdapat
dalam standar dan regulasi audit, perkernbangan teori audit berjalan sangat
lamban.
Pengaruh era normatif dalam teori dan penelitian akuntansi juga
berpcngaruh pada teori audit. Awai tahun 1970an American Accounting
Association (AAA) mernbentuk komite konsep dasar audit untuk
menyelidiki peran dan fungsi audit, merekornendasikan proyek riset,
memeriksa permasalahan atas bukti-bukti, dan rnengeluarkan surat
perneriksaan dalarn ruang lingkup audit. Laporan yang dihasilkan
mengandung pernyataan norrnatif atas audit dengan menekankan pada
konsep-konsep yang harus dipelajari siswa, dan saran-saran penelitian yang
mengarah pada pernenuhan peran audit dalam masyarakat. Pernyataan
konsep dasar audit yang dihasilkan (ASOBAC) menekankan escnsi audit
sebagai pengumpulan dan evaluasi bukti tanpa pengembangan teori
sepenuhnya tentang bagaimana bukti-bukti digunakan dalam proses
pemikiran untuk mendukung opini auditor.
Perkembangan teori positif akuntansi (Positive Accounting Theory/PAT)
pada era I 970an diikuti dengan arah perubahan dalam teori audit. Dua aliran
riset berkembang, dimana keduanya bertumpu pada data empiris dan didesain
dalam kerangka positif atau saintifik. Para peneliti berfokus pada pemahaman
atas pengujian audit atau proses pertimbangan di level mikro. Penelitian ini
berupaya menjelaskan bagaimana para auditor mernbuat pertimbangan dan
keputusan sehingga perilaku para auditor ini dapat diprediksi ketika mereka
• EK51441 5/MCDUL. 2 2.21
diternpatkan dalam berbagai situasi. Salah satu aliran utarna dalam penelitian
audit empiris yang berkernbang pada rnasa ini menguji pertanyaan-
pertanyaan yang dipilih auditor dan faktor-faktor yang mempengaruhi tinggi
rendahnya honor yang diterima oleh para auditor. Penelitian ini lebih tertarik
pada kualitas audit yang dilakukan oleh auditor yang berbeda di berbagai
situasi yang berbeda. DeAngelo berpendapat bahwa kualitas audit secara
positif berhubungan dengan ukuran perusahaan audit karena perusahaan
auditor besar mengalami lebih banyak kehilangan dengan tidak melaporkan
pelanggaran yang diternukan dalam catatan klien rnereka. Oleh karenanya,
perusahaan audit besar berpotensi kehilangan lebih banyak klien
dibandingkan perusahaan audit kecil karena mengorbankan independensi
audit demi menyenangkan klien. Teori ini rnenjelaskan mengapa perusahaan
audit besar mendominasi pasar pelayanan audit. Simunic mengembangkan
sebuah teori untuk menjelaskan bahwafee atau bayaran atas audit didasarkan
pada karakteristik klien dan menggambarkan kekuatan hukum penawaran-
permintaan (supply-demand]. Literatur ini didasari pada konsep ekonorni dari
pasar yang efisien dan peranan auditor dalam menyelesaikan konflik antara
pernegang saham, manajer dan pemilik uang.
LATI HAN
-D RANG Ku MAN�------------------
�'
� _ TES FORMAT IF l _
-
B. Sintaktik
C. Semantik
D. Naturalis
D. teori sintaktik
KEGIATAN BELA.JAR 2
er' ujuan utama teori akuntansi adalah rnenyajikan suatu dasar dalam
-1 rnemprediksi dan rnenjelaskan perilaku serta kejadian-kejadian
akuntansi. Hal ini pun dengan asumsi bahwa teori akuntansi sudah ada. Teori
didefinisikan sebagai sekumpulan gagasan (konsep), definisi, dan dalil yang
menyajikan suatu pandangan sistematis tentang fenomena dengan
menjelaskan hubungan antarvariabel yang ada dan bertujuan untuk
rnenjelaskan serta mernprediksi fenornena tersebut (Kerlinger: 1964).
Pada awalnya harus diakui bahwa tidak ada teori akuntansi yang
komprehensif ketika itu, bahkan terdapat teori-teori yang berbeda dan
berkembang yang disajikan dalam sejumlah literatur. Banyak dari teori-leori
tersebut yang muncul karena dipakainya pendekatan-pendekatan yang
berbeda dalarn penyusunan teori akuntansi atau dari upaya pengembangan
teori yang sudah ada sebelumnya dan bersifat setengah jadi, daripada melalui
pengembangan suatu teori yang komprehensif. Teori akuntansi yang
berkembang dengan melanjutkan teori yang sudah ada, umumnya dihasilkan
melalui perbedaan keyakinan para peneliti dalam melihat baik "para
pengguna" data akuntansi maupun "lingkungan", dalam ha! bagaimana
seharusnya para pcngguna dan penyaji data akuntansi berperilaku. Perbedaan
ini menyebabkan (I) tidak ada satu pun pengaruh teori akuntansi keuangan
yang cukup memadai dalam mernenuhi spesifikasi pengguna lingkungan
yang luas secara efektif sehingga (2) yang ada dalarn literatur akuntansi
keuangan selama ini bukanlah teori akuntansi keuangan melainkan
sekumpulan teori yang dikumpulkan dari perbedaan-perbedaan dalam
spesifikasi pengguna lingkungan (AAA: 1977).
Walaupun kehadiran teori akuntansi berasal dari pengembangan teori
yang sudah ada, beberapa pencetus teori ini berupaya untuk membuktikan
bahwa teori akuntansi itu ada. Narnun demikian, ada dua pengecualian yang
perlu mendapat perhatian, yaitu Hendriksen menggunakan definisi "teori".
Berdasarkan definisi yang terdapat dalam karnus akuntansi, definisi "teori"
adalah sekumpulan hipotesis, konsep, dan prinsip-prinsip pragrnatis yang
2.28 TEDRI AKUNTANSI e
saling berkaitan, yang mernbentuk kerangka acuan umurn untuk suatu bidang
penelitian. Oleh karena itu, Hendriksen mendefinisikan teori akuntansi
sebagai sekurnpulan prinsip-prinsip luas yang (I) menyajikan suatu kerangka
acuan umum di mana praktik akuntansi dapat dinilai, dan (2) mengarahkan
pengernbangan praktik dan prosedur baru (Hendriksen: 1977).
Dalarn Kegiatan Belajar 2 ini kita akan membahas bagaimana suatu teori
akuntansi disusun dengan menggunakan pendekatan menurut Belkaoui dan
Hendriksen.
Ada beberapa ha! yang dapat disimpulkan bahwa suatu teori akuntansi
adalah rnungkin apabila:
I. di dalamnya terdapat suatu kerangka acuan, seperti yang disarankan
Hendriksen;
2. mengandung tiga elemen, yaitu penyandian fenomena ke dalarn
penyajian secara simbolis; manipulasi atau penggabungan sesuai
ketentuan; dan penerjernahan kembali fenomena yang sesungguhnya,
seperti yang disaranakan McDonaJd.
Ada suatu perbedaan yang diperoleh dari dua orientasi yang berbeda.
Yang satu disebut akuntansi operasional yang dirnaksudkan untuk
menyajikan informasi bennanfaat bagi keputusan manajemen dan investor,
terutama keputusan yang rnenyangkur alokasi sumber daya; lainnya disebut
akuntansi equitas yang dimaksudkan untuk menyatukan para pemilik atau
pemegang saharn dan pihak-pihak lain yang berkepentingan dari dalarn atau
luar organisasi, guna mencapai distribusi keuntungan operasi yang adil.
a. deduktif
b. induktif
c. etis
d. sosiologis
e. ekonomis
f. ek.lektik.
I. Pendekatan Nonteoretis
Dalam pendekatan ini biasanya merupakan pendekatan pragmatis
(praktis) dan otoriter (otoritarian). Pendekatan pragmatis terdiri dari
penyusunan teori yang ditandai dengan penyesuaian terhadap praktik
sesungguhnya, yang bermanfaat untuk memberi saran solusi praktis. Menurut
pendekatan ini, teknik-teknik dan prinsip akuntansi seharusnya dipilih atas
dasar manfaatnya bagi pengguna informasi akuntansi dan keterkaitannya
dengan proses pembuatan keputusan. Kegunaan atau utilitas ,nempunyai arti
bahwa segala sesuatu yang tepat untuk menyajikan atau memudahkan tujuan
yang diinginkan (Fremgen: 1967).
Pendekatan otoritarian dalam penyusunan teori akuntansi, yang
umurnnya digunakan oleh organisasi profesi, terdiri dari penyajian sejumlah
peraturan praktek-praktek akuntansi. Karena pendekatan otoritarian juga
berupaya untuk menyajikan solusi praktik, pendekatan ini juga secara mudah
dapat diidentifikasi sebagai pendekatan pragmatis. Kedua pendekatan ini
berasumsi bahwa teori akuntansi dan reknik-teknik yang dihasilkan harus
didasarkan pada pemanfaatan secara rnaksirnal laporan keuangan, apabila
akuntansi diharapkan rnerniliki fungsi yang bermanfaat. Dengan kata lain,
suatu teori tanpa konsekuensi praktik adalah teori yang buruk
(Hendriksen; 1977).
2. Pendekatan teoretis
a. Pendekatan Deduktif
Pendekatan ini dalam penyusunan teori akuntansi akan dimulai dengan
adanya asumsi-asumsi dasar dan hasil penarikan konklusi yang bersifat logis
tentang suatu subjek dengan sejumlah pertimbangan. Dalam penerapannya di
bidang akuntansi, pendekatan deduktif dimulai dengan asumsi atau dalil
dasar akuntansi dan konklusi logis yang diperoleh dari sejumlah prinsip
• EK51441 5/MCDUL. 2 2.31
b. Pendekatan lnduktif
Pendekatan induktif dalam penyusunan teori dimulai dengan serangkaian
penga,natan, kemudian pengukuran serta selanjutnya aktivitas untuk
memperoleh suatu konklusi. Apabila diterapkan dalam bidang akuntansi,
pendekatan ini dimulai dengan serangkaian pengamatan terhadap infonnasi
keuangan dari bisnis perusahaan dan selanjutnya akan diperoleh rumusan
gagasan serta prinsip-prinsip akuntansi dari pengamatan tersebut dengan
menggunakan dasar hubungan yang terjadi secara berulang.
Argumentasi induktif dikatakan membawa keterangan-keterangan yang
bersifat khusus (informasi akuntansi yang menggambarkan hubungan
berulang-ulang) ke suatu bentuk yang bersifat umum (dalil-dalil dan prinsip-
prinsip akuntansi). Pendekatan induktif dalam penyusunan teori mencakup
empat tahap berikut,
l ) Pencatatan seluruh pengamatan.
2) Penganalisisan dan pengelornpokan pengamatan untuk mendeteksi
adanya hubungan yang berulang (kesarnaan atau kemiripan),
3) Penginduksian asal mula konklusi-konklusi dan prinsip-prinsip akuntansi
dari pengarnatan-pengamatan yang menggambarkan hubungan secara
berulang.
4) Pengujian konklusi-konk)usi yang dibuat.
3. Pendekatan Elis
Bagian utama pendekatan etis terdiri dari konsep kewajaran (fairness),
keadilan (justice), keseimbangan (equity), dan kebenaran (truth). Konsep-
2.32 TEDRI AKUNTANSI e
konsep tersebut merupakan kriteria utama dari konsep Dr. Scott dalam
menyusun teori akuntansi (Scott: 1941 ). Scott mendefinisikan justice sebagai
perlakuan yang seimbang terhadap seluruh pihak yang berkepentingan, truth
sebagai pelaporan keuangan yang akurat dan benar tanpa adanya kesalahan
interpretasi, dan konsep fairness sebagai penyajian yang wajar, tidak bias,
dan tidak memihak.
Para akuntan sejak era Scott telah mernpertirnbangkan ketiga konsep ini
sebagai konsep yang sejajar. Di sisi lain, Yu beranggapan bahwa hanya
justice dan fairness saja yang merupakan norrna etis sedangkan truth
dipandang sebagai sebuah nilai pelaporan (Yu: 1976). Konsep fairness secara
implisit telah menjadi suatu etis; secara umurn konsep fairness menyatakan
bahwa pelaporan keuangan tidak dapat menjadi subjek pengaruh yang tidak
semestinya atau subjek penyimpangan. Fairness umumnya rnenyatakan
bahwa penyaji inforrnasi akuntansi harus berperilaku jujur dan menerapkan
etika bisnis serta rnenggunakan pertirnbangan-pertirnbangan akuntansi.
Fairness merupakan suatu pernyataan nilai yang diterapkan secara beragam
dalam akuntansi. Patillo menernpatkan fairness sebagai standar dasar yang
harus digunakan dalam menilai standar lainnya, sebab hanya standar inilah
yang bennakna "pertimbangan etis (ethical consideration)" (Patillo: 1965).
4. Pendekatan Sosiologis
Pendekatan sosiologis dalam penyusunan teori menekankan pada akibat-
akibat sosial yang ditimbulkan teknik-teknik akuntansi. Pendekatan ini
merupakan suatu pendekatan etis yang dasarnya merupakan suatu perluasan
konsep kewajaran yang dinamakan kesejahteraan sosial. Dalam pendekatan
ini, prinsip ataupun teknik akuntansi yang tersedia dievaluasi berdasarkan
kesesuaiannya dengan akibat-akibat yang dilaporkan oleh berbagai kelompok
masyarakat.
Dalam pendekatan ini secara implisit juga diharapkan bahwa data
akuntansi akan memberikan manfaat dalam pembuatan kebijakan yang
menyangkut kesejahteraan sosial. Untuk mencapai tujuan tersebut,
pendekatan ini rnengasumsikan adanya "nilai-nilai sosial yang rnapan" yang
dapat digunakan sebagai kriteria dalam penyusunan teori akuntansi. Mungk.in
sulit untuk mengidentifikasi penerapan pendekatan sosiologis secara
sempurna dalam penyusunan teori akuntansi, terkait dengan rnasalah
penetapan "nilai-nilai sosial" yang dapat diterima oleh seluruh masyarakat,
• EK51441 5/MCDUL. 2 2.33
5. Pendekatan Ekonomi
Pendekatan ekonomi dalam penyusunan teori akuntansi menekankan
pengendalian perilaku indikator-indikator ekonomi makro, yang diak.ibatkan
oleh berbagai praktik akuntansi. Jika pendekatan etis menekankan pada
konsep fairness dan pendekatan sosiologis pada konsep kesejahteraan sosial
maka pendekatan ekonomik menekankan pada konsep kesejahteraan
ekonorni secara umurn. Menurut pendekatan ini, pemilihan teknik-teknik
akuntansi yang berbeda tergantung pada pengaruhnya terhadap barang
ekonomi nasional.
Swedia merupakan contoh negara yang biasanya mengaitkan kebijakan
akuntansinya dengan kebijakan-kebijakan ekonomi makro lainnya (Mueller:
1967). Lebih jelasnya, pemilihan teknik-teknik akuntansi akan tergantung
pada kondisi ekonomi yang khusus. Sebagai contoh, metode Last In First Out
(LIFO) akan merupakan teknik akuntansi yang menarik selama periode
inflasi yang berkepanjangan daripada metode First In First Out (FIFO) atau
metode biaya rata-rata, sebab LIFO diasumsikan akan menghasilkan income
bersih tahunan yang lebih rendah, melalui nilai harga pokok produk yang
lebih tinggi karena inflasi.
6. Pendekatan Eklektik
Secara umum, penyusunan teori akuntansi dan pengernbangan prinsip-
prinsip akuntansi telah mengikuti suatu pendekatan eklektik, atau pendekatan
gabungan, daripada pendekatan secara tunggal yang disajikan di sini.
Pendekatan eklektik merupakan suatu hasil utarna berbagai upaya individu
dan profesi maupun organisasi pernerintahan dalarn partisipasinya untuk
menetapkan konsep-konsep dan prinsip-prinsip dalam akuntansi. Pendekatan
1n1 mengakibatkan munculnya pendekatan-pendekatan baru yang
diperdebatkan dalam literatur, seperti pendekatan regulatori, pendekatan
keperilakuan, dan pendekatan peristiwa, prediksi, serta positif.
Uraian tersebut di atas adalah beberapa pendekatan dalam penyusunan
teori akuntansi tradisional yang dikemukakan oleh Belkaoui. Di samping itu
ada juga beberapa pendekatan teori akuntansi yang dikemukakan oleh
Hendriksen. Definisi teori yang paling tepat untuk bidang akuntansi
2.34 TEDRI AKUNTANSI e
adalah:" ... seperangkat asas hipotesis, konseptual, dan pragrnatis yang terjalin
satu sama lain, yang mernbentuk suatu kerangka acuan untuk suatu bidang
pengetahuan (Hendriksen). Dengan demikian teori akuntansi dapat diartikan
sebagai penalaran logis dalam bentuk seperangkat asas atau prinsip yang
merupakan kerangka acuan umum untuk menilai praktek-praktek akuntansi
dan pedornan bagi pengembangan praktek-praktek dan prosedur yang baru.
Teori akuntansi dapat dipergunakan untuk menjelaskan praktek-praktek yang
sekarang berjalan. Akan tetapi, tujuan yang terutama dari teori akuntansi
adalah mengadakan suatu kerangka acuan untuk menilai dan
mengembangkan praktek-praktek akuntansi yang sehat.
Suatu teori umurn yang tunggal untuk akuntansi mungkin dapat
merupakan suatu tujuan jangka panjang. Akan tetapi, akuntansi hanyalah
sebagai suatu ilmu yang berdasarkan logika dan penelitian empiris masih
sangat muda maka paling banyak yang dapat dicapai pada tingkat ini adalah
mengembangkan beberapa teori dan subteori.
1. Pendekatan Pajak
Masih banyak yang mempertanyakan keterkaitan Internal Revenue
Service (IRS) yang berlaku di Arnerika Serikat atau Undang-undang Pajak
yang berlaku di Negara kita (Indonesia) dapat digunakan sebagai pendekatan
dalam menyelesaikan masalah akuntansi. Pertanyaan tersebut terutama
muncul dari orang-orang pendatang baru dalarn bidang akuntansi. Namun
dernikian, pertanyaan tersebut suatu pertanyaan yang logis dan dapat diterima
karena ada beberapa perbedaan pendekatan antara akuntansi dengan
perpajakan. Secara umum perbedaan tersebut dapat dilihat pada skerna
berikut ini.
2.36 TEDRI AKUNTANSI e
Transaksi Bisnis
Pcrbcdaan
Tetap
UK Korncrsral SAK
Gambar 2.1
Perbedaan Laporan Keuangan RS<al
Misalnya, apakah undang-undang pajak rnernbolehkan apabila dalam
pengakuan pendapatan menggunakan cash basis. Dilema yang pertama dan
yang paling jelas dalarn pendekatan pengakuan pendapatan ini, bahwa
pendekatan ini mempersoalkan bagaimana Undang-undang Pajak sampai
pada kesimpulannya. Bila kita mengkaji asal mula teoretis akuntansi pajak,
kita akan segera menemukan bahwa tujuan-tujuan akuntansi pajak sangat
berbeda dengan tujuan-tujuan pelaporan keuangan (laba kornersial/
akuntansi). Undang-undang Pajak tidak begitu tertarik pada pengukuran
penghasilan suatu perusahaan, tetapi lebih tertarik dengan penetapan
besarnya penghasilan sebagai dasar untuk keperluan pajak. Akibatnya,
kesimpulan akuntansi pajak tidak relevan untuk keperluan kita (akuntansi
keuangan). Hal ini dikarenakan adanya perbedaan tujuan penyajian laporan
keuangan menurut pajak dengan menurut komersial atau menurut akuntansi.
lni bukan berarti bahwa berbagai undang-undang pajak penghasilan itu
tidak mempunyai dampak yang besar pada praktik akuntansi di banyak
bidang. Undang-undang itu penting dalarn mengangkat praktik akuntansi
yang pada umumnya digunakan rnenjadi praktik yang standar yang dipakai
perusahaan-perusahaan yang lebih baik pada saat itu. Hal ini menciptakan
suatu perbaikan dalam praktik akuntansi pada umumnya dan dalam
mempertahankan konsistensi. Sebagai contoh yang diatur dalam Undang-
undang pajak Tahun 2000 di Indonesia adalah penyusutan aktiva tetap dan
aktiva tidak berwujud, penilaian persediaan, serta pengakuan pendapatan dan
beban. Selain itu, ketentuan rnengenai penyusutan yang diatur dalam
peraturan perpajakan.
• EK51441 5/MCDUL. 2 2.37
2. Pendekatan Legal
Pendekatan kedua terhadap akuntansi yang banyak dipakai para
pendatang baru untuk menganalisis situasi-situasi, seperti kasus yang terjadi
pada banyak perusahaan adalah dengan rnenyarankan untuk rnemperoleh
pendapat hukurn (legal). Tentu saja, seperti yang dikatakan sebagian orang,
suatu penjualan harus diakui bila hak milik legal berpindah. Sayangnya, cara
ini tidak menyelesaikan masalah segampang yang diharapkan orang karena
biasanya hak berpindah bila persidangan yang mengadili suatu kasus
2.38 TEDRI AKUNTANSI e
3. Pendekatan Etika
Pendekatan yang ketiga menanyakan apakah ada solusi yang etis bagi
dilema yang dihadapi para pengusaha? Apakah ada sesuatu yang harus
dilakukan manajernen? Apakah ini sesuatu yang lebih daripada sekadar
mengikuti seperangkat prosedur akuntansi yang berlaku umum? Dengan
menanyakan pertanyaan-pertanyaan ini dalam suatu bagian yang terpisah,
tidak berarti bahwa pendekatan-pendekatan lainnya tidak mempunyai
kandungan etika, dan juga tidak menyiratkan bahwa teori-teori etika
mengabaikan semua konsep lainnya. Pertanyaan etis yang fundamental ada di
jantung semua bangunan teori modern.
Pendekatan etika terhadap teori akuntansi menekankan konsep-konsep
keadilan, kebenaran, dan kewajaran (justice, truth, fairness). Yang menarik,
setiap konsep ini menernukan jalannya sendiri untuk sarnpai pada Kerangka
Dasar Konseptual yang diciptakan oleh FASB. Pertimbangan, seperti tidak
adanya kesengajaan untuk mernihak (bias) dan kejujuran penyajian
(representationat faithfulness) dianggap sebagai karakteristik yang perlu
2.40 TEDRI AKUNTANSI e
dalam sistern akuntansi yang andal. Netralitas, yang berarti bahwa infonnasi
tidak boleh dipoles agar rnernpengaruhi perilaku ke arah tertentu, adalah sifat
yang sangat penting dalam penetapan standar. Pertimbangan etika, dengan
kata lain rnempunyai pengaruh yang rneresap di seluruh aspek akuntansi.
Dalarn kasus khusus ini, kita dapat memulai dengan bertanya apakah
,nanajernen bersikap jujur kepada pernegang saharn dengan ,nencatat
transaksi-transaksi tersebut pada titik ini, atau kita dapat menanyakan yang
sebaJiknya, yaitu "Apakah manajemen jujur jika tidak mengakui pendapatan
pada titik ini?. Kita juga dapat bertanya apakah manajernen perusahaan
mengatakan yang sebenarnya, walaupun kebenaran dalarn akuntansi sukar
didefinisikan dan diterapkan".
Banyak orang tampaknya menggunakan istilah kebenaran dengan arti
"sesuai dengan fakta," yang ekuivalen dengan konsep "kejujuran penyajian",
Akan tetapi, tidak semua yang mengacu pada kebenaran dalam akuntansi
rnernpunyai definisi yang sarna rnengenai fakta. Sebagian mengacu pada
fakta akuntansi sebagai data yang objektif dan dapat diuji (verifiable). Jadi,
biaya historis rnerupakan fakta akuntansi bagi mereka. Bagi yang lainnya,
istilah kebenaran digunakan untuk mengacu pada penilaian aktiva dan beban
menurut ukuran ekonomi saat ini. Misalnya, seorang praktisi menyatakan
bahwa laporan keuangan menarnpilkan kebenaran hanya bila laporan itu
mengungkapkan nilai kini (current value) aktiva serta keuntungan dan
kerugian yang didapat dari perubahan nilai, walaupun kenaikan nilai harus
disebutkan sebagai kenaikan yang sudah direalisasi atau belurn direalisasi.
Banyak orang mengasosiasikan istilah kebenaran dengan dalil atau
pernyataan yang menurut mereka merupakan prinsip-prinsip yang sudah
mapan. Misalnya, banyak yang menganggap pengakuan keuntungan pada
saat penjualan aktiva rnerupakan pelaporan keadaan yang "sebenarnya".
Orang-orang yang sama juga beranggapan bahwa pelaporan suatu taksiran
kenaikan nilai aktiva, sebelurn penjualan adalah sebagai penghasilan biasa,
tidak mengandung kebenaran. Jadi, aturan yang rnapan mengenai pengakuan
pendapatan digunakan sebagai pedoman untuk menentukan kebenaran bukan
sebaliknya. Hal ini rnenyebabkan kebenaran laporan-laporan keuangan
tergantung pada keabsahan funda,nental aturan dan prinsip yang telah
diterirna yang rnenjadi dasar laporan-laporan itu. lni ,nerupakan fondasi yang
tidak rnernadai untuk mengukur kebenaran.
• EK51441 5/MCDUL. 2 2.41
4. Pendekatan Ekonomi
Dalam tahun-tahun terakhir ini, benar-benar telah terjadi ledakan riset
yang mengkaji kaitan antara penafsiran ekonomi dan data akuntansi.
Bagian-bagian berikut ini membeberkan tiga jalur yang berlainan dalam
mengambil pendekatan ekonomi terhadap akuntansi, yaitu rnakroekonomi,
mikroekonorni, dan sosial korporasi.
a. Makroekonomi
Pendekatan makroekonomi mencoba menjelaskan pengaruh prosedur
pelaporan alternatif pada pengukuran ekonomi dan aktivitas ekonomi pada
tingkatan yang lebih luas daripada perusahaan, seperti industri atau
perekonornian nasional.
Sebagian orang menginginkan lebih jauh lagi daripada sekadar
penjelasan dan mereka berpendapat bahwa salah satu tujuan akuntansi
haruslah rnengarahkan perilaku perusahaan dan individu ke arah pelaksanaan
kebijakan ekonorni nasional tertentu. Misalnya, sebagian orang berpendapat
bahwa tujuan-tujuan ekonorni nasional menghendak.i laporan akuntansi yang
memungkinkan dan bahkan mendorong dibagikannya dividen yang lebih
tinggi dan pengeluaran modal yang lebih besar dalam periode perekonomian
yang lesu serta ,nengurangi investasi dalam periode inflasi.
Walaupun sebagian besar negara melaksanakan kebijakan
makroekonorni melalui kebijakan moneter dan fiskal serta pengendalian
langsung, beberapa negara, khususnya Swedia berupaya untuk mendasarkan
konsep dan praktik akuntansi pada sasaran-sasaran makroekonomi. Salah
satu dampak pendekatan ini bahwa tujuan melaporkan penghasilan yang
stabil dari tahun ke tahun mengesahkan digunakannya cadangan dan
kebijakan penyusutan yang fleksibel.
b. Mikroekonomi
Pendekatan mikroekonorni terhadap teon akuntansi mencoba
menjelaskan pengaruh prosedur pelaporan alternatif pada pengukuran
ekonorni dan aktivitas ekonorni pada tingkatan perusahaan. Teori akuntansi
modern yang didasarkan pada rnikroekonorni karena berfokus pada
perusahaan sebagai satuan usaha ekonomi yang kegiatan utamanya
mempengaruhi perekonornian melalui operasi di pasar. Pandangan inilah
yang dianut oleh FASB dalam Kerangka Dasar Konseptualnya. Pendekatan
2.42 TEDRI AKUNTANSI e
4. Pendekatan Perilaku
Sebuah alternatif selain pendekatan ekonomi adalah dengan
mengandalkan diri pada pandangan-pandangan psikologi dan sosiologi dalam
perkembangan teori akuntansi. Fokus dalam pendekatan ini adalah pada
relevansi informasi yang dikomunikasikan kepada para pengambil keputusan
dan perilaku berbagai individu atau kelompok sebagai ak.ibat dari
disajikannya informasi akuntansi.
Pernakai terpenting laporan akuntansi yang disajikan kepada mereka
yang berada di luar perusahaan, biasanya dianggap mencakup para pernegang
saham, investor, kreditor, dan badan-badan pemerintah. Akan tetapi,
teori-teori perilaku juga memperhitungkan pengaruh laporan eksternal pada
keputusan manajernen dan efek umpan balik (feedback effect) dari tindakan
para akuntan dan auditor. Jadi, teori-teori perilaku mencoba mengukur dan
rnengevaluasi pengaruh-pengaruh ekonorni, psikologis, dan sosiologis yang
ditimbulkan oleh prosedur-prosedur akuntansi alternatif dan media pelaporan.
Pendekatan perilaku terhadap teori akuntansi telah mendorong para
akuntan akademisi rnaupun praktisi untuk mencari tujuan-tujuan dasar
akuntansi serta jawaban untuk pertanyaan-pertanyaan, seperti "Siapa pemakai
laporan keuangan yang dipublikasikan? Bagaimana sifat informasi spesifik
yang diinginkan oleh beberapa kelompok pemakai? Dapatkah diternukan
kebutuhan-kebutuhan yang sama agar dapat disajikan laporan-laporan untuk
tujuan umum, atau haruskah kebutuhan-kebutuhan yang spesifik yang
dipenuhi? Bagaimana, para investor, kreditor, dan manajer bereaksi terhadap
prosedur dan penyajian akuntansi yang berbeda-beda?".
5. Pendekatan Struktural
Pendekatan klasik dalam akuntansi untuk menyelesaikan
masalah-masalah, seperti yang ditimbulkan dalam suatu perusahaan dapat
disebut sebagai pendekatan yang "struktural" karena pendekatan itu
memfokuskan pada struktur sistem akuntansi itu sendiri. Sebagian besar
dasar pemikiran dalarn pendekatan ini, khususnya pada tingkatan lokal,
• EK51441 5/MCDUL. 2 2.45
LATIHAN
Q RANG KUMAN. _
e. econom..is;dan
f. eklektik.
A. induktif
B. deduktif
c. etis
D. sosiologis
Godfrey, Jayne et.al. (2010). Accounting Theory. 7'" Edition. John Wiley &
Sons Australia.
lnggris dan Wales. Di Kanada ketertarikan dalam ha! ini disajikan dalam
publikasi Corporate Reporting. Perbedaaan budaya di rnasing-rnasing negara
ini rnernerlukan harmonisasi standar-standar akuntansi.
KEGIATAN BELA.JAR 1
Kerangka Konseptual
cir' ahukah anda apa yang dimaksud dengan kerangka konseplual? Bagi
-1 peneliti, kerangka konseptual adalah salah satu jenis teori antara yang
dibentuk agar terhubung dengan semua aspek penelitian seperti rurnusan
masalah, tujuan, tinjauan pustaka dan metodologi. Kerangka konseptual bisa
bertindak seperti 'peta' yang memberikan keterkaitan logis suatu studi
empiris atau penelitian yang didasarkan pada pengalaman atau fakta yang
terjadi dalam suatu tempat dan kondisi tertentu. Kebanyakan peneliti
menggunakan kerangka konseptual sebagai suaru awal dalam penelitian
mereka untuk rnengklarifikasi permasalahan dan tujuan dan penelitian.
Dalarn akuntansi, kerangka konseptual ini mendasari praktik akuntansi.
Dasar teoretis yang kuat akan sangat penting agar praktik akuntansi tetap
mendapat tempat yang layak dalam lingkungan usaha yang terus-menerus
berubah. Para akuntan selalu dihadapkan pada situasi baru, kemajuan
teknologi, serta penemuan-penemuan baru di bidang usaha yang
menimbulkan isu baru dalam pelaporan dan akuntansi. Kerangka konseptual
mernainkan peran yang amat penting dalarn pengembangan standar baru dan
peninjauan atas standar yang pernah dikeluarkan. Menyadari pentingnya
peranan kerangka ini, FASB menyatakan bahwa konsep-konsep dasar
menuntun badan ini dalarn mengembangkan standar akuntansi dan pelaporan
karena konsep-konsep dasar tersebut memberikan dasar umum dan alasan
mendasar untuk mempertimbangkan berbagai alternatif yang ada. Jadi, dalam
arti yang sesungguhnya, FASB sendirilah yang memperoleh manfaat utama
dari kerangka konseptual tersebut.
Kerangka konseptual juga menghasilkan tujuan dan dasar-dasar praktik
akuntansi maupun pelaporan keuangan yang ada sekarang. Hal ini rnernbantu
para pemakai untuk memahami tujuan, isi, dan karakteristik informasi yang
dihasilkan oleh akuntansi. Kerangka konseptual tidak hanya membantu di
dalam memaharni praktik yang ada, tetapi juga rnernberikan pedoman untuk
praktik di kernudian hari. Jika akuntansi dihadapkan pada perkembangan-
perkembangan baru yang belum diatur dalarn prinsip-prinsip akuntansi yang
berlaku umum (Generally Accepted Accounting Priciples/ GAAP), kerangka
konseptual akan tnemberikan referensi untuk menganalisis dan memecahkan
isu-isu yang timbul.
Kerangka konseptual juga bennanfaat untuk memilih metode yang
paling tepat untuk pelaporan aktivitas perusahaan. Sering untuk transaksi atau
peristiwa tertentu, terdapat lebih dari satu alternatif pelaporan yang dapat
dibenarkan atau yang dapat diterima umurn, dan dalam hal ini para akuntan
harus menggunakan pertimbangan mereka untuk rnemilih altematif yang ada.
Una Monolcr
y.. ng ,ubll
Gambar 3. 1
Kerangka Konsept ual FAffi
Tuiuan-tuiuan Dasar
I
Tujuan-tujuan Tambahan
Standar-standar lnterprctasi
Gambar 3.2
Hierarki Unsur-unsur dalam 9.Jatu Kerangka Dasar Konseptual untuk
Akuntans dan Pelaporan Keuangan
3.10 TEDRI AKUNTANSI e
Istilah-istilah dalarn
hierarki yang ditunjukkan dalam garnbar di atas,
didefinisikan oleh FASB dengan cara berikut.
I. Tujuan adalah sesuatu ke arah upaya yang diarahkan, suatu arahan atau
akhir tindakan, suatu sasaran. Tujuan ini adalah subjek dari SFAC I.
2. lnforrnasi yang dibutuhkan mencakup identifikasi kategori yang Juas dari
inforrnasi Akuntansi Keuangan yang dibutuhkan oleh pernakai.
3. Karakteristik Kualitatif adalah ciri-ciri Informasi Akuntansi yang
cenderung untuk rnenambah kegunaannya. Karakteristik kualitatifnya
diharapkan dapat:
a. bertahan terhadap pengujian waktu;
b. perpasif, yaitu berlaku bagi semua satuan usaha akuntansi; dan
c. dapat diterapkan dan peka terhadap pengujian tujuan.
4. Fundamental adalah konsep-konsep dasar yang mendasari pengukuran
transaksi dan kejadian dan rnengungkapkannya dalam cara yang berarti
bagi pernakai informasi akuntansi. Fundamental seperti itu mencakup
definisi dari suatu satuan usaha akuntansi, aktiva, kewajiban, laba
pendapatan, beban, realisasi, dan lainnya.
5. Standar rnerupakan pernecahan urnum alas rnasalah-masalah Akuntansi
Keuangan.
6. lnterpretasi, yaitu rnenjernihkan, menjelaskan, atau menguraikan secara
panjang lebar standar akuntansi dan pelaporan sebagai suatu alat bantu
bagi penerapannya dalam praktik akuntansi.
7. Praktik adalah sarana untuk mencapai tujuan-tujuan dasar dari Japoran
keuangan.
seperti Perancis dan Jerman hingga negara yang tidak begitu konservatif
seperti Amerika Serikat dan lnggris.
Masing-rnasing negara juga memiliki atribut budaya yang memiliki
kecenderungan berbeda dalarn hal kerahasiaan hingga transparansi dalam
pelaporan keuangan mereka - dan pengungkapan informasi keuangan ini
rnerefleksikan adanya bias budaya. Tingkat konservatifisrne menentukan
tingkat kerahasiaan yang berbeda dalam pengungkapan laporan keuangan.
Negara dengan tingkat pengungkapan rendah cenderung memiliki tingkat
kerahasiaan yang tinggi, misalnya dalarn ha! informasi mengenai dana
cadangan di negara kontinen eropa seperti Perancis dan Jerman dibandingkan
dengan di negara yang tingkat pengungkapannya tinggi seperti Arnerika
Serikat dan lnggris.
Dalarn penelitiannya, Eddie (1996) rnenguji hubungan antara nilai
budaya nasional yang diidentifikasikan oleh Hoftstede ( 1991) dengan
konsolidasi pengungkapan yang dibuat oleh entitas di beberapa negara.
Konsolidasi dalarn konteks ini dapat didefinisikan sebagai praktik
rnengkornbinasikan akun-akun dari beberapa entitas kedalarn satu set
pelaporan keuangan. Eddie menernukan bahwa nilai-nilai atau atribut budaya
tertentu yang telah diidentifikasi dan diukur dalam penelitiannya terdahulu
secara signifikan berhubungan dengan tingkat pengungkapan konsolidasi dan
derajat variasi dari kedalaman suatu pengungkapan konsolidasi.
Jika budaya nasional suatu negara berdampak pada pendekatan dan
keputusan yang diarnbil oleh para praktisi akuntansi dan pernbuat standar
akuntansi di suatu negara, apakah negara-negara dengan berbagai latar
belakang budaya yang berbeda dapat rnengadopsi praktik akuntansi yang
secara internasional seragam? Perera mernpertimbangkan keberhasilan
potensial mentransfer keahlian akuntansi dari negara-negara anglo arnerika
kedalarn negara berkernbang. Menurutnya keahlian dan ketrampilan dari
negara anglo arnerika ini kemungkinan tidak akan berhasil karena secara
budaya tidak relevan dalam menerima konteks sebuah negara.
Isu mengenai budaya dan perbedaan budaya antar negara ini
kernungkinan akan rnengalarni harnbatan apakah harrnonisasi atau adopsi
standar akuntansi secara internasional merupakan tujuan yang realistis. Gray
menyatakan bahwa perbedaan pola akuntansi secara internasional terjadi
sebagai akibat perbedaan lingkungan dan perbedaan k.Jasifikasi internasional
• EK51441 5/MCDUL. 3 3. 13
LATI HAN
l) Hal apa sajakah yang harus terrnuat dalarn kerangka konseptual dari
FASB?
2) Jelaskan karakteristik kualitatif dalam hierarki kerangka konseptual
untuk akuntansi dan pelaporan keuangan !
�
�
2) Satu hal sangat penting yang harus termuat dalam kerangka konseptual
yang bermanfaat tidak hanya bagi FASB, tetapi juga menjadi dasar
praktik akuntansi di dunia adalah ....
A. mendefinisikan batas-batas akuntansi dengan mernberikan definisi
mengenai tujuan dasar, istilah penting, serta konsep-konsep dasar
B. membantu FASB dalam proses pen eta pan standar dengan
memberikan landasan untuk rnengembangkan standar baru dalam
pelaporan dan akuntansi maupun revisinya
C. mernberikan penjelasan ,nengenai praktik yang ada maupun
kerangka referensi untuk memecahkan rnasalah-rnasalah baru yang
belum dicakup dalam prinsip-prinsip akuntansi yang berlaku umum
(GAAP)
D. mernbantu para akuntan dan pihak-pihak lain untuk memilih
alternatif metode pelaporan yang lebih mewakili realitas situasi
ekonorni
. .
C. SFAC 3 mendefinisikan unsur-unsur Japoran keuangan orgarusasi
bisnis, SFAC 6 mendefinisikan unsur-unsur Japoran keuangan
organisasi bisnis dan nirlaba
D. SFAC 6 mendefinisikan unsur-unsur laporan keuangan organisasi
bisnis, SFAC 3 mendefinisikan unsur-unsur laporan keuangan
organisasi nirlaba
9) Sistern nilai dari akuntan bisa berhubungan dengan nilai sosial dan bisa
diambil dari nilai sosial khususnya pada nilai-nilai yang berhubungan
dengan pekerjaan dan selanjutnya nilai akuntansi ini akan berdampak
pada sistern akuntansi. Hal ini merupakan pendapat. ..
A. Perera
B. Hoftstede
C. Gray
D. Eddie
I 0) Perbedaan budaya aruar negara merupakan salah satu faktor penting
,nengapa konvergensi standar akuntansi internasional kernunginan akan
sulit berhasil. Hal ini rnerupakan pendapat. ..
A. Eddie
B. Hoftstede
3.18 TEDRI AKUNTANSI e
C. Perera
D. Gray
KEGIATAN BELA.JAR 2
Konsep yang luas, apakah disebut prinsip, postulat, atau standar adalah
bagian penting dari akuntansi. Meskipun demikian, tidak boleh dilupakan
bahwa sebagai pengetahuan sosial, akuntansi bergantung pada kebijaksanaan,
penilaian, dan integritas akuntan.
Setiap laporan keuangan yang diperiksa oleh akuntan publik selalu
ditambah dengan pernyataan independen dari auditor. Pernyataan tersebut
adalah pendapat dari akuntan publik terhadap laporan keuangan yang
diperiksanya dengan rnenggunakan Standar Profesional Akuntan Publik
(SPAP) sebagai ukuran rnutu pekerjaan akuntan publik, dan kualitas laporan
keuangan dengan menggunakan Standar Akuntansi Keuangan (SAK).
Apabila melihat literatur auditing atau buku-buku auditing, bahkan di
dalam Pernyataan Auditor lndependen sekalipun tidak akan ditemukan istilah
Standar Akuntansi Keuangan, yang ada adalah Prinsip Akuntansi Diterima
Umum. Akibatnya muncul pertanyaan apakah Standar Akuntansi Keuangan
sama dengan Prinsip Akuntansi Yang Diterima Umum. Tidak mudah untuk
menjawab pertanyaan dan persoalan ini karena secara pragmatis pun berbeda
pengertian standar dengan prinsip. Adapun maksud pemberian istilah Prinsip
Akuntansi yang Berlaku Umum dalam Pernyataan Auditor lndependen
adalah untuk mernberikan peluang kepada Auditor untuk menggunakan
standar yang dapat digunakan Auditor dalam menilai Laporan Keuangan
sepanjang Standar tersebut dapat diterima oleh semua pihak (mungkin
standar tersebut dianggap layak untuk dipakai atau dapat juga dilihat dari
keabsahannya bahwa standar tersebut dianggap sah atau legal).
Penggunaan standar akuntansi keuangan maupun penggunaan istilah
Prinsip Akuntansi yang Diterima Urnurn (Generally Accepted Accounting
Principles), apa pun istilahnya yang digunakan, pada dasarnya pernyataan
auditor dalam opini yang diberikan kepada k.Jiennya untuk menunjukkan
bahwa Laporan Keuangan yang diperiksanya sudah rnengikuti Prinsip
Akuntansi yang Diterima Umum termasuk di dalamnya adalah Standar
Akuntansi Keuangan. Ketaatan perusahaan terhadap Prinsip Akuntansi yang
Diterima Urnurn ini apakah merupakan kewajiban bagi perusahaan yang
3.20 TEDRI AKUNTANSI e
menjual sahamnya di Bursa Efek, seperti BEJ dan BES atau berlaku bagi
perusahaan yang diaudit oleh Akuntan Publik? Bapepam rnelalui undang-
undang pasar modal sudah mengisyaratkan bahwa bagi perusahaan yang
sahamnya dijual di Bursa Efek wajib diaudit oleh Akuntan Publik dengan
opini wajar. lni berarti bahwa Bapepam sudah mewajibkan para erniten untuk
rnengikuti Prinsip Akuntansi yang Diterima Urnum. Akuntan tidak rnungkin
rnernberikan opini Wajar terhadap Japoran keuangan yang diauditnya jika
ketahuan Laporan Keuangan tersebut tidak sesuai dengan Standar Akuntansi
Keuangan.
Sifat yang tepat dari prinsip-prinsip akuntansi rnerupakan suatu rnasalah
yang diperdebatkan sejak dahulu sarnpai sekarang. Kata prinsip diturunkan
dari kata Latin principe, yang berarti pertama dalam pengertian tingkat dasar.
Karena buku teks pertama yang dihadapi mahasiswa akuntansi merupakan
buku tingkat dasar, istilah Dasar-dasar Akuntansi (Principles of Acccounting)
sepenuhnya tepat. Apa yang k.ita pelajari dalam pelajaran akuntansi pertarna
kali adalah prinsip-prinsipnya dalam pengertian materi yang pertarna dalam
ha] waktu dan yang pertama dalam hat kesulitan. Akan tetapi, topik-topik ini
tidak harus rnerupakan prinsip-prinsip dari topik itu dalam arti rnerupakan
yang pertama dalam logika atau dasar pijakan dalarn topik itu.
Sebagai contoh, orang belajar banyak matematika di sekolah dan di
perguruan tinggi tanpa pernah menyentuh pertanyaan filosofi mendalarn yang
membentuk fondasi dari mata pelajaran itu. Banyak orang menggunakan
tabel probabilitas dalam statistik tanpa pernah menggali ke dalam sifat yang
tepat dari ketidakpastian. Hal yang sama berlaku untuk akuntansi.
Prinsip-prinsip akuntansi mungkin rnenjadi pelajaran pertarna, tetapi ini
bukanlah pelajaran mengenai kebenaran rnendasar dari akuntansi. Untuk
mempelajari hat ini, sebagai lawan dari pengenalan ke unsur-unsur
praktiknya, seseorang harus beralih ke pelajaran teori akuntansi.
akuntan. Tentu saja hal itu menjadi lebih mendesak dengan adanya
kejadian-kejadian pada periode ini.
bahwa istilah doktrin lebih akurat menjelaskan pengajaran dari para akuntan.
la juga menunjukkan bahwa banyak buku yang menggambarkan sendiri
sebagai Prinsip-prinsip Akuntansi bahkan tidak mernpunyai kata prinsip
dalam indeks, tetapi pada akhirnya masalah bagaimana mendefinisikan
prinsip-prinsip akuntansi yang berlaku urnurn terlihat, lebih dalarn dari hanya
sekadar sernantik. Perdebatan alas berbagai kata-kata menyembunyikan
rnasalah yang jauh lebih serius, yaitu siapa yang rnenentukan pengungkapan
informasi keuangan dan dengan cara apa.
Dan akhirnya ada juga sejumlah postulat normatif yang dicirikan oleh
penggunaan kata seharusnya, seperti:
I) Postulat Akuntansi
Pengernbangan postulat, konsep teoretis dan prinsip akuntansi telah
menjadi tugas yang paling menantang dan sulit dalam akuntansi. Adanya
kekurangtepatan terminologi, yang telah diakui oleh kebanyakan teoretikus,
telah membawa perrnasalahan. Littleton ( 1938) merujuk perrnasalahan ini
menyatakan bahwa setiap buku biasanya terdiri dari aksioma, konvensi,
generalisasi, rnetode, aturan, postulat, praktik, prosedur, prinsip, dan standar.
Istilah-istilah ini tidak dapat dipandang sinonimus.
C. POSTULAT AKUNTANSI
I. Postulat Entitas
Akuntansi mengukur hasil operasi dari suatu entitas yang terpisah dan
berbeda dari pemilik entitas. Postulat entitas mengatakan bahwa setiap
perusahaan merupakan unit akuntansi yang terpisah dan berbeda dari
pemiliknya dan perusahaan lain. Postulat entitas merumuskan bidang
perhatian akuntan dan membatasi jumlah objek, peristiwa, dan atribut
peristiwa yang harus dimasukkan dalam Japoran keuangan. Postulat
rnemungkinkan akuntan rnernbedakan antara transaksi bisnis dan individu,
yaitu akuntan melaporkan transaksi perusahaan, bukan transaksi pemilik
perusahaan. Postulat juga mengakui tanggung jawab pelayanan manajemen
pada pemegang saham. Konsep entitas diterapkan pada kernitraan,
kepernilikan tunggal, korporasi (perseroan terbatas dan bukan perseroan
terbatas), dan perusahaan kecil dan besar. Konsep ini juga diterapkan pada
segmen perusahaan (seperti divisi) atau beberapa perusahaan (seperti
konsolidasi perusahaan yang saling terkait).
3.34 TEDRI AKUNTANSI e
Asel = Ekuitas
Aset = Utang + Ekuitas Pemegang Saham
E. PRINSIP-PRINSIP AKUNTANSI
Setiap bagian dari prinsip revenue rnenimbulkan isu yang menarik dan
kontroversial dalarn teori akuntansi.
V=_!_t(x,-x)'
11 r=I
Di rnana:
n = jurnlah ukuran dalam kelompok rujukan
Xi = kuantitas yang merupakan ukuran ke-i
3.40 TEDRI AKUNTANSI e
dengan mernpersernpit perbedaan praktek akuntansi dan pada saat yang sama
rnemungkinkan pengakuan Jayak atas pasar dan peristiwa ekonomi khusus
perusahaan tertentu dan industri tertentu dengan hubungan yang tepat antara
keadaan ekonomi tertentu dengan teknik akuntansi. Posisi tengah ini meminta
definisi operasional dari perbedaan keadaan dan petunjuk yang lebih baik
untuk keterkaitan perbedaan keadaan dengan berbagai prosedur.
LATI HAN
e. Postulat biaya. lni adalah asumsi yang juga tidak berdasar bahwa
"biaya memberikan nilai yang sebenarnya untuk tujuan laporan
awal".
f. Postulat pengakuan laba. lni mengasumsikan bahwa "pendapatan
bersih atau laba tiba-tiba muncul sepenuhnya dan pada beberapa
kejadian khusus, umurnnya dari penjualan", yangjelas tidak benar.
2) Postulat entitas mengatakan bahwa setiap perusahaan merupakan unit
akuntansi yang terpisah dan berbeda dari pemiliknya dan perusahaan
lain. Adapun teori entitas memandang entitas sebagai sesuatu yang
terpisah dan berbeda dari pihak yang menyediakan modal pada entitas.
Secara sederhana unit bisnis bukan pernilik merupakan pusat
kepentingan akuntansi. Unit bisnis rnerniliki sumber daya perusahaan
dan bertanggung jawab terhadap pernilik maupun kreditor. Dengan
demikian, entitas baik dalarn postulat rnaupun teori dipandang sebagai
suatu unit akuntansi yang berbeda terhadap para pemilik rnaupun
kreditor. Dampaknya, entitas ini berperan sebagai pusat pertanggung
jawaban
3) Kriteria dasar untuk menyeleksi postulat adalah:
a. harus relevan dengan perkernbangan logika akuntansi, yaitu harus
berlaku sebagai suatu fondasi bagi penurunan logis dari dalil
selanjutnya; dan
b. harus diterima sebagai sesuatu yang sah oleh para partisipan dalarn
pernbahasan bersangkutan sebagai sesuatu yang benar atau
rnenyediakan suatu titik awal yang berguna sebagai suatu asumsi
logika akuntansi. Tidak penting postulat harus benar atau bahkan
realistis. Misalnya, asumsi dalam ekonomi mengenai masyarakat
yang sangat bersaing tidak pernah benar, tetapi ia telah memberikan
pengertian yang mendalam yang berguna bagi proses kerja sistern
ekonomi.
----:�
RANG KUMAN. �
4) Aturan keputusan umum yang diturunkan baik dari tujuan dan konsep
teoritis akuntansi yang mengatur pengembangan teknik-teknik akuntansi
adalah definisi dari ....
A. portulat akuntansi
B. konsep teori akuntansi
C. prinsip akuntansi
D. teknik akuntansi
I 0) Aturan keputusan umum yang diturunkan baik dari tujuan dan konsep
teoretis akuntansi yang mengatur pengembangan teknik-teknik akuntansi
adalah definisi dari ....
A. postulat akuntansi
B. konsep teori akuntansi
C. prinsip akuntansi
D. teknik akuntansi
Godfrey, Jayne et.al. (20 I 0). Accounting Theory. ?'" Edition. John Wiley &
Sons Australia.
Teori P e n g u k u r an
\} l PENDAHULUAN _
•
rt» engukuran rnerupakan salah satu elemen penting dalarn dunia sams.
iru kita akan rnernbahas mengenai teori pengukuran dan asumsi pengukuran
•
mendefinisikan pengukuran sebagai 'the assignment of numerals to represent '
properties of material systems other than numbers, in virtue of the laws
•
bagaimana metode untuk mengukur aset atau aktiva. Dalam modul ini kita
I. konsep aktiva
2. proses pengukuran
4. tujuan pengukuran.
4.2 TEDRI AKUNTANSI e
K E G I A T A N B E L A .J A R 1
Akt i v a d a n Pengukurannya
apakah tanah adalah aset suatu perusahaan? Kebanyakan dari kita pasti akan
menjawab: Ya! Tapi apakah anda akan beranggapan berbeda jika tahu bahwa
dalam I 00 tahun kedepan mungkin saja tidak dapat digunakan lagi dan
akan tetap disebut aset atau malah kewajiban? Dan bagaimana pula jika
dan solvensi. Dalam Kegiatan belajar ini kita akan membahas berbagai
elernen dari definisi aset menurut IASB dan membahas kriteria pengakuan
dikontrol oleh suatu entitas sebagai darnpak dari kejadian di masa lampau
pertentangan yang utama, yaitu antara apa yang bisa disebut sebagai pihak
yang ,nelihat ke masa lalu (historicus) dan pihak yang melihat ke masa depan
berjalan mencerminkan masa depan dengan lebih baik. Pihak historicus kerap
sebagai masalah sentral dalam akuntansi. Bagi mereka, neraca adalah laporan
Oleh karena itu, penilaian aktiva paling baik dilakukan secara tidak langsung.
dan FIFO. Metode LIFO kerap kali disukai oleh pihak historicus karena
ini memberikan ukuran nilai aktiva yang lebih baik di neraca. Kelemahannya
bahwa metode ini menghasilkan ukuran harga pokok penjualan yang kurang
tepat.
walaupun ada keuntungan yang pasti jika satu konsep yang menyeluruh (al/
pervasive) bisa diterima secara luas, sesuatu analisis yang mendalam atas
dapat memenuhi semua tujuan dengan sama baiknya. Konsep yang tepat
B. PROSES PENGUKURAN
kuantitatif yang berarti pada objek atau peristiwa yang berkaitan dengan
suatu badan usaha dan diperol eh sedernikian rupa sehingga jumlah itu sesuai
untuk agregasi (seperti total penilaian aktiva) atau disagregasi, seperti yang
aktivitas meliputi penjualan barang dan jasa serta pembayaran dividen. Akan
yang akan diukur. Dalam hat piutang, atribut-atribut yang dipilih mungkin
rnencakup jumlah rupiah yang akan diterima dan tanggal penagihan yang
perolehan atau sumber daya yang diperlukan untuk mengganti aktiva saat i n i .
dilupakan bahwa data nonmoneter, seperti kapasitas produksi dalam ton atau
publikasi lebih dari satu atribut mungkin relevan bagi investor dan pemakai
lain laporan keuangan. Oleh karena itu , konsep-konsep penilaian bisa saja
I. Barga Pertukaran
logislah jika harga pertukaran (harga pasar) seharu snya relevan dengan
mempengaruhi hasil berjalan dan hasil masa depan, harga pertukaran masa
berjalan (current exchange price), dan harga pertukaran masa depan (future
masa lalu.
Ada du a pasar tempat perusahaan beroperasi dan karena ada dua jenis
harga atau nilai pertukaran-nilai keluaran dan nilai masukan. Nilai keluaran
• EK51441 5 / M C D U L.I' 4 4.5
dalarn operasinya, yaitu masukannya. Oleh karena itu, ada enam kategori
Tabel 4. 1
Dasar-dasar Pengukuran
2. Merevaluasi Aktiva
•
biaya yang bukan •
biaya transaksi, rnungkin perlu rnenggunakan •
pertukaran
3. Ukuran Masukan
di lokasi dan dengan kondisi yang disyaratkan agar aktiva itu dapat
keunggulan utama berupa fakta bahwa biaya itu dapat diuji, yaitu biaya itu
merupakan harga dalam transaksi yang sudah direalisasi. Biaya yang timbul
dari transaksi yang wajar (arm 's-Iength transact ion), yang disepakati
yaitu biaya menunjukkan nilai aktual aktiva itu bagi perusahaan pada saat
Salah satu kelernahan utama penilaian biaya historis adalah nilai aktiva
waktu yang panjang, nilai itu mungkin tidak mempunyai arti apa pun sebagai
ukuran kuantitas sumber daya yang tersedia bagi badan usaha, nilai manfaat
masa depannya, atau harga pasar masa berjalan aktiva itu. Kalaupun harga
tetap kon stan tidak mungkin harapan yang menyangkut manfaat masa depan
karena sisa umur aktiva sernakin pendek, atau karena adanya perubahan
pada aktiva tak lancar dari pada biaya yang diterapkan pada aktiva lancar.
Hal ini karena lebih panjangnya periode dari tanggal perolehan ke periode
biaya kebijaksanaan (prudent cost), biaya standar, dan biaya asal (original
cost).
biaya-biaya yang secara normal dibayar untuk properti oleh manajemen yang
Konsep biaya bij aksana juga dapat diterapkan pada penilaian aktiva secara
umum. Konsep biaya yang serupa dapat diterapkan pada perolehan barang
eceran.
• EK51441 5 / M C D U L. 4 4.7
didasarkan pada harga pertukaran yang tepat untuk kuantitas barang dan jasa
yang tepat, yang diperlukan untuk produksi produk tersebut. Walaupun biaya
standar secara wajar mendekati biaya yang dihitung menurut salah satu dasar
yang diakui."
utama biaya standar dalam penilaian persediaan adalah biaya standar dapat
masyarakat, istilah biaya asal (original cost) mengacu pada biaya properti
tidak dapat dibebankan pada beban operasi biasa karena digunakan dalam
aktiva yang sama atau setaranya. Jika ada pasar tempat aktiva-aktiva yang
4.8 TEDRI AKUNTANSI e
serupa dibeli dan dijual, harga pertukaran dapat diperoleh dan dihubungkan
nilai realisasi bersih jumlahnya lebih besar), kecuali untuk periode yang
berjalan ini merupakan harga biaya (cost price) hanya apabila diperoleh
dengan mengutip harga dari pasar ternpat perusahaan mernbeli aktiva atau
jasa. Harga ini tidak dapat diperoleh dengan mengutip dari pasar tempat
Biaya masa berjalan telah menjadi dasar penilaian yang penting dalarn
I. Biaya masa berjalan atau kutipan tidak tersedia untuk barang musiman
masa berjalan untuk barang-barang ini. Oleh karena itu, mungkin bersifat
subjektif.
masukan spesifik akan termasuk dalam laba bersih operasi, kecuali jika
harga pokok penjualan dan juga persediaan akhir dinilai sebesar biaya
Ni/ai Taksiran. lstilah taksiran mengacu pada suatu estimasi nilai biaya
masa berjalan atau nilai masa berjalan dengan menggunakan prosedur yang
nilai itu biasanya dihitung oleh orang di luar perusahaan, nilai itu dianggap
sendiri. Kelemahan utama nilai taksiran adalah nilai ini hanya bisa diperoleh
biaya historis.
Nilai Wajar. Istilah nilai wajar selama ini digunakan terutama daJam
bidang pelayanan masyarakar untuk mengacu pada jumlah total yang akan
Normal. Bila biaya penggantian tidak tersedia, biaya itu kadang-kadang dapat
diestimasi dengan rnengurangkan marjin laba kotor yang normal dari nilai
kadang disebut sebagai ukuran nilai bersih persediaan bagi perusahaan, bila
nilai-nilai lebih rendah daripada biaya historis dan biaya masa berjalan.
Asumsinya bahwa suaru kerugian seharusnya dicatat saat ini dan laba yang
Input Cost)
pilihan untuk mernbeli jasa jika dibutuhkan saja dan bukan dalam satu-satuan
sekaligus (lu,np sum). Selain itu, sekalipun biaya masa depan yang
didiskontokan itu sama besar dengan nilai aktiva pada saar perolehan,
identitas biaya masa depan yang diharapkan yang didiskontokan untuk jasa
yang setara dan nilai masa berjalan aktiva itu bagi perusahaan kernungkinan
biaya historis ditambah pembatasan yang berlaku dalarn konsep potensi jasa
yang didiskontokan.
�
, LATI H A N
··-=--
-
Untuk rnemperdalam pernaharnan Anda mengenai materi di atas,
variasinya!
I) Terdapat dua jenis harga atau nilai pertukaran, yaitu nilai keluaran dan
•
Nilai Masukan
' Nilai Keluaran
Masa lalu ,
Biava historis Haroa jual masa lalu
IMasa deoan Biava van diharankan . Nilai realisasi van dihara kan
2)
•Biaya historis
-' didefinisikan sebagai harga agregat yang dibayarkan oleh
agar aktiva itu dapat mernberikan manfaat dalam produksi atau operasi
biaya -biaya yang secara norma l dibayar untuk properti oleh manajemen
aktivitas.
• EK51441 5 / M C D U L. 4 4. 1 1
Biaya Asal. lstilah biaya asal (original cost) mengacu pada biaya
-D R A N G K u MAN�------------------
futuris.
moneter kuantitatif yang berarti pada objek atau peri stiwa yang berkaitan
keluaran yang mencerrninkan dana yang diterima oleh suatu peru sahaan
masa berjalan (current input cost). atau pertukaran masa depan yang
� -
I
� _ T E S F D R MAT I F 1 _
A. historicus
B. futuris
C. revenues-expenses
D. revenues-assets
pandangan . . .
A. pendapatan-beban (revenue-expense)
adalah bahwa . . .
karena . . .
• EK51441 5 / M C D U L. 4 4. 13
A. nilai masukan
B. nilai keluaran
A. asal
B. bijaksana
C. standar
D. penggantian
A. wajar
B. realisasi bersih
c. markup normal
D. taksiran
9) Biaya masukan masa berjalan yang memiliki kelernahan bahwa nilai ini
A. taksiran
B. realisasi bersih
C. wajar
D. asal
4.14 TEDRI AKUNTANSI e
JO) Nilai Taksiran mengacu pada suatu estimasi nilai biaya masa berjalan,
sisternatik
B. karena nilai dihitung oleh orang di luar perusahaan, maka nilai itu
perusahaan sendiri
perkembangan pasar
Juml
ah Jawaban yang Benar
Jurnlah Saal
80 - 89% = baik
70 - 79% = cukup
belum dikuasai.
• EK51441 5 / M C D U L. 4 4. 15
K E G I A T A N B E L A .J A R 2
Tujuan Pengukuran
A. UKURAN-UKURAN KELUARAN
Harga keluaran menunjukkan jumlah kas atau nilai imbalan lainnya yang
suatu pertukaran atau konversi. Nilai penerimaan kas yang diharapkan yang
Piutang obligasi adalah contoh aktiva yang diukur sebesar nilai masa depan
yang didiskontokan.
dalam periode tertentu di masa depan, aktiva iru harus diperlakukan sama,
penjualan, biaya-biaya ini harus dikurangkan dari harga jual masa berjalan
masa berjalan ini disebut sebagai nilai realisasi bersih. Nilai realisasi bersih
penyerahan barang.
Kesulitan utarna dalam konsep nilai realisasi bersih ini adalah bahwa
kali suatu ,narjin kotor yang normal dikurangkan dari harga jual untuk
4.16 TEDRI AKUNTANSI e
diperhitungkan; tetapi cara ini akan rnendekati nilai rnasukan jika biaya
Salah satu alternatif adalah mengurangkan dari nilai realisasi bersih itu
Setara kas masa berjalan ini menunjukkan jumlah kas atau daya beli
umum yang dapat diperoleh dengan menjual setiap aktiva menurut syarat
syarat likuidasi yang tertib, yang rnungkin diukur dengan harga pasar kutipan
untuk barang dengan jenis dan kondisi yang sama. Kesulitan utama dengan
konsep setara kas masa berjalan ini adalah ditafsirkannya secara sempit.
3. Nilai Likuidasi
Nilai likuidasi diperoleh dari kondisi pasar yang berbeda. Konsep nilai
atau deal/er lain, biasanya dengan harga yang jauh di bawah biaya.
downy penilaian aktiva serta diakuinya kerugian. Karena tidak realistis dalam
keadaan yang normal, nilai likuidasi harus digunakan hanya dalam dua
waktu dekat sehingga tidak rnampu menjual dalam pasar yang normal.
• EK51441 5 / M C D U L. 4 4. 17
tunggu (Waiting Period), nilai sekarang penerimaan ini lebih kecil daripada
nilai aktual yang diharapkan akan diterima, Sernakin panjang periode tunggu,
suatu estimasi biaya kesempatan dari uang tersebut, tetapi juga suatu estimasi
kese luruhan atau dalam penilaian oleh pemilik suatu usaha, konsep ini
laporan keuangan.
c. B i l a dua atau lebih faktor, seperti sumber daya manusia dan aktiva fisik,
ikut menyumbang pada produk atau jasa perusahaan dan arus kas
sesudahnya, suatu lokasi yang logis pada faktor-faktor jasa yang terpisah
cash flow) dari semua aktiva terpisah milik perusahaan tidak dapat
sebagai konsep penilaian untuk suatu usaha di rnana tidak ada faktor-faktor
agregasi aktiva dapat diJakukan cukup jauh hingga mencakup semua faktor
faktor gabungan .
4.18 TEDRI AKUNTANSI e
Market Measures)
konsep penilaian keluaran dan juga bukan konsep penilaian masukan, tetapi
rnerupakan carnpuran kedua konsep itu. lstilah pasar bisa rnengacu pada
harga keluaran ataupun masukan. Bila konsep ini diterapkan pada persediaan
rnasukan), tetapi mungkin mengacu pada harga jual atau realisasi bersih
Konsep nilai terendah antara biaya dan pasar mempunyai sejarah yang
panjang dalarn akuntansi, sejak abad ke-19 dan sebelurnnya. Salah satu
antara biaya dan pasar mendapat arti baru. Sekarang penghasilanlah yang
Banyak yang percaya bahwa konsep nilai terendah antara biaya dan
pasar ini tidak dapat diterima dalarn teori akuntansi untuk alasan-alasan
berikut i n i .
c. Walaupun konsep biaya atau pasar dapat diterapkan secara konsisten dari
B. TUJUAN PENGUKURAN
tujuan pengukuran aktiva. Tujuan ini dibagi menjadi tiga kategori, yaitu
I. Tujuan Sintaksis
didefinisikan sebagai selisih antara total pendapatan dan nilai masukan semua
beban yang terkait dengan pendapatan itu atau dengan periode berjalan.
alokasi nilai aktiva pada produk atau beban bersifat arbriter. Nilai yang
manfaat berjalan. Oleh karena itu, nilai-nilai yang tersisa tidak rnernpunyai
lainnya.
penilaian dari nilai masukan ke nilai keluaran atau dari naiknya nilai realisasi
pada saat selesainya produksi atau pada saat penjualan. Nilai realisasi bersih
yang didiskontokan lalu dapat dinaikkan ke nilai tunai ketika piutang dapat
2. Tujuan-tujuan Semantis
karena memungkinkan penafsiran yang lebih luas jika nilai diambil dari
berbagai atribut objek dan aktivitas jika nilai-nilai itu dian ggap relevan.
Selain itu harus juga dipertimbangkan penyajian data anggaran sebagai bukti
memastikan bahwa semua ukuran yang digunakan dalam akuntansi itu akan
3. Tujuan Pragmatis
pemakai membentuk prediksi tentang hasil akhir dari peristiwa masa lalu,
masa sekarang, dan rnasa depan atau menegaskan atau mengoreksi harapan
sebelurnnya.
dengan prediksi arus masuk kas masa depan, laporan itu harus mencakup
kuantitas sumber daya yang tersedia bagi perusahaan itu relevan dengan
jasa yang diperoleh di muka, Barang atau jasa ini biasanya diperoleh di muka
a. Lebih murah jika barang atau jasa itu dibeli dalam kuantitas besar.
merupakan suatu aliran manfaat masa depan yang tidak dapat diperoleh
secara terpisah.
hak sewa guna usaha) untuk memastikan bahwa manfaat itu ada bila
diperlukan.
(leasehold improvement).
keuangan kepada kreditor. Karena tidak ada informasi yang andal, kreditor
harus banyak menganda lkan diri pada setiap indikasi mengenai keamanan
baik, nilai keluaran masa berjalan mungkin lebih peruing dari nilai likuiditas
dengan penilaian aktiva bersih badan usaha itu. Angka ini tidak dapat
ekuitas itu infonnasi tertentu tentang hak dan risiko relatif mereka.
rnasukan lebih disukai dari pada nilai keluaran karena alasan yang sama,
yaitu nilai masukan diyakini lebih dapat diuji, mungkin karena nilai ini tidak
lain, k.ita mungkin sepakat bahwa harga pertukaran (harga pasar) itu relevan
masa berjalan dan masa depan secara sepintas lebih relevan daripada harga
L A T I H A N
perusahaan !
3) Sebutkan alasan konsep nilai terendah antara biaya dan pasar tidak dapat
I) Harga keluaran rnenunjukkan jurnlah kas atau nilai imbalan lainnya yang
pertukaran masa berjal an. P iutang obligasi adalah contoh aktiva yang
• EK51441 5 / M C D U L. 4 4.23
terpisah karena:
c) bila dua atau lebih faktor, seperti sumber daya manusia dan aktiva
fisik, ikut menyumbang pada produk atau jasa perusahaan dan arus
kas sesudahnya, suatu lokasi yang logis pada faktor-faktor jasa yang
3) Konsep nilai terendah antara biaya dan pasar dipandang tidak dapat
depan.
tidak ada perubahan dalam nilai realisasi bersih hanya karena biaya
berubah.
-:D R A N G K u MAN. _
market measures).
- _1
T E S F O R M A T I F 2
�-----------------
A. Piutang usaha
B. Piutang obligasi
C. Hutang usaha
D. Hutang obligasi
• EK51441 5 / M C D U L. 4 4.25
didiskontokan
didiskontokan
masa berjalan
D. Penerimaan Kas atau Potensi Jasa Masa Depan yang Didi skontokan
A. Nilai likuidasi
A. Historis
B. Semantik
C. Pragmatis
D. Sintaksis
4. 26 TEDRI AKUNTANSI e
C. nilai likuidasi
D. LOCOM
A. realisasi bersih
B. setara kas
C. likuidasi
D. LOKOM
C. nilai likuidasi
B. nilai likuidasi
A. sintaksis
• EK51441 5 / M C D U L. 4 4.27
B. sernantis
C. pragrnatis
D. pedagogis
Jumlah Soal
80 - 89o/o = baik
70 - 79% = cukup
belum dikuasai.
4.28 TEDRI AKUNTANSI e
I ) B I ) A
2) D 2) A
3) c 3) B
4) A 4) c
5) B 5) D
6) A 6) A
7) c 7) c
8) D 8) D
9) A 9) c
10) B 10) C
• EK51441 5 / M C D U L. 4 4.29
Oaf t a r Pu st aka
Salemba Empat.
Godfrey, Jayne et.al. (2010). Accounting Theory. 7th Edition. John Wiley &
Sons Australia.
\} l PENDAHULUAN _
d iga konsep yang dibahas dalam rnodul ini adalah mengenai Pendapatan,
-1 Beban dan Laba. Pendapatan atau Reve nue merupakan hasil dari
penjualan barang dan jasa yang dibebankan kepada pembeli atau mereka
atau peningkatan nilai aset dari suatu entitas atau penyelesaian kewajiban dari
entitas atau gabungan keduanya selama pcriode tertenru yang berasal dari
penyerahan produksi barang, pembelian jasa atas pe lak sanaan keg iatan
perusahaan.
•
pengurangan
• harga pokok produksi,
• biaya lain dan kerugian dari penghasilan
Accounting Income sebagai perubahan dalarn ekuitas (net asset) dari suatu
entitas selarna periode tertentu yang diakibatkan oleh transaksi dan kejadian
atau peristiwa yang berasal bukan dari pemilik. Dalam income terrnasuk
seluruh perubahan dalam ekuitas selain dari pemilik dan pembayaran kepada
pemilik.
•
Mengapa ketiga konsep ini perlu untuk kita pelajari? Karena baik
•Laba,
Jaba, konsep pendapatan dan konsep beban. Secara Jebih khusus Anda
I. konsep laba
3. perhitungan Jaba
4. konsep pendapatan
7. konsep beban
K E G I A T A N B E L A .J A R 1
Laba
A. KONSEP LABA
pengukuran prestasi, hasil usaha, laba maupun posisi keuangan. Saiah satu
isu dalam pengukuran adalah pengukuran laba. Pengukuran laba ini bukan
rnasalah ini, dalam dunia bisnis kita juga mengenal pengukuran laba yang
pasar, di kampung pasti memiliki ide atau pendapat tentang perhitungan laba.
adalah untuk mendapatkan laba. Oleh karena itu, si pelaku bisnis itu sendiri
tangannya lebih besar daripada uang yang dibawanya tadi pagi sewaktu
maupun yang akan dilakukan. Dan tentu banyak lagi pandangan dan praktik
pembahasan adalah:
B. PROSES PENGUKURAN
kuantitatif yang berarti pada objek atau peristiwa yang berkaitan dengan
suatu badan usaha dan diperol eh sedernikian rupa sehingga jumlah itu sesuai
untuk agregasi (seperti total penilaian aktiva) atau disagregasi, seperti yang
aktivitas meliputi penjualan barang dan jasa serta pembayaran dividen. Akan
yang akan diukur. Dalam hat piutang, atribut-atribut yang dipilih mungkin
rnencakup jumlah rupiah yang akan diterima dan tanggal penagihan yang
perolehan atau sumber daya yang diperlukan untuk mengganti aktiva saat i n i .
dilupakan bahwa data nonmoneter, seperti kapasitas produksi dalam ton atau
publikasi lebih dari satu atribut mungkin relevan bagi investor dan pemakai
lain laporan keuangan. Oleh karena itu , konsep-konsep penilaian bisa saja
I. Barga Pertukaran
logislah jika harga pertukaran (harga pasar) seharu snya relevan dengan
mempengaruhi hasil berjalan dan hasil masa depan, harga pertukaran masa
berjalan (current exchange price), dan harga pertukaran masa depan (future
masa lalu.
Ada du a pasar tempat perusahaan beroperasi dan karena ada dua jenis
harga atau nilai pertukaran-nilai keluaran dan nilai masukan. Nilai keluaran
• EK51441 5 / M C D U L. 5 5.5
Agio saham merupakan unsur modal setor (paid in capital) yang terdiri dari
modal saharn nominal ditambah dengan agio saham tadi. Informasi tentang
nilai nominal itu sangat perlu bagi investor dan anal is.
Pembagian dividen ini didasarkan pada laba, baik laba ditahan rnaupun laba
tahun berjalan. Secara teoretis tanpa laba tidak akan ada dividen. Namun, di
Indonesia sering terjadi dividen sudah terjarnin, kendati pun perhitungan laba
rugi perusahaan belum final. Arau mungkin didasarkan pada laporan interim.
Ini terjadi karena praktik pasar modal kita masih belum sepenuhnya diatur
pasar.
Agio bisa langsung dikantongi emiten adalah benar, namun jika karena
dikantongi lalu dianggap sebagai laba, ini alasan yang sangat absurd.
laba yang paling diterima urnum adalah laba menurut akuntansi. Mengingat
konsep laba itu macam-macam diantaranya Jaba menurut pajak, menurut teori
sebagainya. Bahkan dalam akuntansi sendiri konsep laba itu bervariasi. Ada
Dari definisi ini, akuntansi ,nenganggap bahwa agio sebagai unsur harga
saham bukan laba. !tu hanya penerimaan kas, tidak setiap penerimaan kas
menjadi laba, kendati untuk mengakui laba harus ada penerimaan kas.
5.6 TEDRI AKUNTANSI e
tradisional, jika ditanya berapa labanya hari ini, mungkin la akan menjawab
sebesar uang yang diterimanya hari ini dikurangi uang yang ia bawa tadi
pagi. Dan banyak lagi contoh yang cara perhitungan labanya berbeda.
diterirna negara
b. menghitung dividen yang akan dibagikan kepada pemilik dan yang akan
pengambilan keputusan
Konsep laba pertama kali diperkenalkan oleh para ahli ekonomi ketika
tetap dengan modal kerja, modal fisik, dan laba, dan menekankan pada
reali sasi sebagai pengakuan laba. Yon Bohm Bawerk pada akhir abad XIX
telah memperkenalkan pendapat bahwa laba bukan saja unsur kas, dia
I. Physical Income, yaitu konsumen barang dan jasa pribadi yang sebe
terhadap kese nangan fisik. Ukuran yang dapat digunakan untuk real
income ini adalah biaya hidup (cost of living). Dengan perkataan Jain,
waktu . Perbedaan antara interest den gan konsumsi yang diharapkan pada
periode tertentu dian gga p sebagai saving sehingga Jaba dian ggap sebagai
selama seminggu dan dia masih ,nengharapkan seperti itu pada akbir
,naintenance. Menurut konsep ini Jaba baru disebut ada setelah modal yang
dikeluarkan tetap masih ada (capital maintained atau return on capital) atau
biaya yang telah tertutupi (cost recovery) atau pengembalian modal return of
capital.
disebut financial capital atau dalarn ukuran tenaga beli (general purchasing
power) yang disebut physical capital. Berdasarkan kedua konsep ini, konsep
I 985).
5. 8 TEDRI AKUNTANSI e
tiang. Menurut konsep ini modal yang ditanamkan oleh pemilik tetap
terpelihara. Laba menurut konsep ini adalah perubahan net asset dengan
konvensionai.
capital yang diukur menurut tenaga beli yang sama. Menurut konsep in.i,
sehingga menurut konsep ini laba adalah perubahan net asset setelah
disesuaikan transaksi modal yang diukur dengan tenaga beli yang sarna.
yang sarna dan kapasitas/ rnernproduksi nilai barang dan jasa yang sama.
arus kas (kas mas uk - kas keluar ) yang diharapkan diterima selama
tersebut
b. Current Entry Price, yaitu jumlah kas atau aktiva lainnya yang
Current Exit Price adalah jurnlah kas yang diterima atau utang yang
bermakna:
physical capital yang diukur dengan unit tenaga beli yang sama.
dalam unit tenaga beli yang sama dipertahankan. Konsep yang serupa
istilah business income yang berarti kelebihan dari harga akhir yang dibayar
individu dan lembaga lain atas output perusahaan di atas biaya yang
dikeluarkannya.
Penghitungan income atau profit ini sangat sederhana jika transaksi itu
completed atau sempurna, tidak ada saldo piutang, sisa persediaan atau aktiva
tetap. Sernua terjual dan menjadi kas. Untuk kasus seperti ini, laba adalah
jumlah kas yang ada setelah semua dikonversikan ke kas pada akhir periode
dikurangi dengan jumlah kas (modal awal) pada awal periode. Kalau hasil
lainnya. Mungkin ada piutang, ada persediaan barang, dan ada aktiva tetap
yang teru s-menerus dipakai dalam proses bisnis. Dalam konteks ini Vernom
I. kondisi pasti (certainty), di mana jumlah harga atau kas yang akan di
kas yang akan diterima atau dibayarkan di masa yang akan datang belurn
Untuk kasus yang pertarna, hampir sarna dengan kasus sederhana di atas,
perbedaannya hanya terletak pada taksiran kas terhadap kondisi dari transaksi
yang akan datang yang sudah dapat ditentukan itu. Sementara itu, yang selalu
terjadi adaiah kasus kedua di mana transaksi kas kebanyakan masih belum
2. harga sekarang (current price) atau harga ganti (replacement cost) atau
exit price;
3. harga nanti bisa harga ganti nanti, atau harga exit price nanti;
historis. Harga ini sangat menentukan dalam perhitungan laba, income atau
I. Modal (Capital)
Moda l adalah aktiva bersih. Laba menaikkan modal atau aktiva bersih.
Oleh karena itu, penentuan laba, yaitu penentuan kenaikan modal juga
• EK51441 5 / M C D U L. 5 5. 1 1
menyangkut masalah harga juga. Modal bisa berarti financial capital di mana
tekanannya adalah nilai uang dari aktiva dikurangi dengan nilai kewajiban
capital, yaitu di sini difokuskan pada kemampuan fisik dari modal itu untuk
yaitu:
b. realized holding gain and loss yang dihitung dari perbedaan antara
replacement cost dari barang yang dijual dengan biaya historis dari
barang yang sarna. Laba rugi ini dapat dibagi dua, yaitu.
sebelumnya.
Pa= X +Y +Z
Pa Accounting lncome
Z Realisasi holding gain pada periode itu, tetapi accrued pada periode
sebelumnya
2. money income hanya mengikuti gain yang accrued pada periode itu.
5.12 TEDRI AKUNTANSI e
sebagai berikut.
Pm = P a - Z + W
Pm Money income
Pa Accounting income
Z Realisasi holding gain and loss pada periode itu accrued pada
periode sebelumnya
3. holding gain dan loss yang belum direalisasi yang accrued pada periode
itu.
Contoh:
Dibeli 1.000 unit produk A seharga Rp I 00,00 per unit. Pada akhir 3 1
Desember 1999 replacement cost adalah Rp200,00 per unit. Jumlah 1.000
unit dijual pada akhir tahun 2000 dengan harga Rp300,00 per unit. Harga
Pa X + Y + Z
= O + O + O
= 0
Pm X + Y + W
- 500 + 500 + 0
- 1.000,-
atau Pa - Z + W
Pada tahun pertama accounting income tidak ada laba, namun pada dua
Perbedaan antara laba akuntansi dan laba ekonomi dapat dilihat dari rumus
Perubahan Aktiva berwujud yang terjadi pada awal periode + Perubahan nilai
Untuk rnernbedakan keernpat konsep laba di atas, di bawah ini kita beri
Jawab:
I. Money Maintenance:
Laba Rp 5.000.000,-
Penyesuaian GPL =
Rp 11.000.000,-
Laba Rp 4.000.000,-
5.14 TEDRI AKUNTANSI e
Laba Rp 2,500.000,-
Penyesuaian GPL =
Rp 13.750.000,-
Laba Rp J,250,000,·
dijelaskan di muka.
(ACCOUNTING INCOME)
atau Conventional Accounting sebagairnana yang kita anut saat ini, yang
dasar penilaian bukan Historical Cost lagi, di rnana konsep ini dikenal
perbedaan antara revenue yang direalisasi yang timbul dari transaksi pada
2) Laba akuntansi didasarkan pada pos tulat "periodik" laba itu, artinya
tertentu.
dan output.
5.16 TEDRI AKUNTANSI e
sisa.
Beberapa kebaikan dari konsep laba akuntansi ini adaJah sebagai berikut.
Para pendukung ini antara lain Ijiri, Kohler, Littleton, dan Maut z.
I) Tidak dapat menunjukkan laba yang belum direalisasi yang tirnbul dari
b) belum sepakat mana y ang rnasuk dan tidak masuk dalam per
hitungan laba;
3) Perubahan tingkat harga Lelah rnengubah arti laba yang diukur ber
dasarkan nilai historis sehingga perubahan nilai uang atau tingkat inflasi
semakin bermanfaat.
berikut.
dijual
penghasilan
te enuhi
L A T I H A N
keuangan!
akuntansi !
karena:
a. benda atau produk dan jasa yang akan dinilai (biaya historis, biaya
b. unit ukur (bisa unit ukur uang atau ukuran kemampuan tenaga beli)
pengambilan keputusan
• EK51441 5 / M C D U L. 5 5. 19
D R A N G K u MAN�------------------
kegiatan periferal atau insidental. Dengan kata Jain, Laba Akuntansi atau
asset) dari suatu entitas selama periode tertentu yang diakibatkan oleh
transaksi dan kejadian atau peristiwa yang berasal bukan dari pemilik.
Jadi Laba merupakan jumlah yang berasal dari pengurangan harga pokok
men cakup laba dari kegiatan, seperti penjualan tanah, dan harta lain
�-
�_I T E S F O R M A T I F 1 _
diantaranya adalah . . .
A. harga jual saham dengan harga nominal yang telah dibayar investor
dibayarkan investor
3) Kon sep tentang laba ekonomi yang mernbedakan modal tetap dengan
modal kerja, modal fisik, dan laba, dan menekankan pada realisasi
A. Adam Smith
B. M a rs h a l l
purchasing power
A. Harga historis
C. Harga diskonto
income yakni ..
8) Salah satu sifat laba akuntansi yakni didasarkan pada transaksi yang
A. Hendriksen
8. 8elkaoui
C. Most
D. Vernorn Kam
9) Harga jual produksi dan jasa perusahaan dikurangi harga pokok barang
dan jasa yang dijual merupakan konsep laba berdasarkan pendekatan ...
I 0) Terlepas dari kelebihan konsep laba akuntansi, konsep ini juga rnerniliki
80 - 89% = baik
70 - 79% = cukup
belum dikuasai.
5.24 TEDRI AKUNTANSI e
K E G I A T A N B E L A .J A R 2
P e n d a p a t an dan Be b a n
A. PENDAPATAN
sebagai hasil dari suatu perusahaan. Biasanya diukur dengan satuan harga
pertukaran yang berlaku dan harus diakui setelah suatu kejadian penting atau
I. Sifat pendapatan
pendapatan adalah suatu proses arus penciptaan barang atau jasa oleh
pendapatan (konsep arus ke luar). Hal ini sesuai dengan definisi dari
pernyataan rnoneter dari keseluruhan produk dan jasa yang ditransfer oleh
Definisi dari FASB lebih memusatkan pada kas yang diterima pada saat
penjualan barang atau jasa, pendapatan adalah arus masuk atau penambahan
barang, pemberian jasa atau kegiatan Jain yang ,nerupakan kegiatan utama
berikut.
tersebut. Dengan kata Jain, hal ini mengacaukan pengukuran dan waktu
pendapatan dengan proses pendapatan itu sendiri, Tentu saja, aktiva pada
umurnnya naik atau kewajiban turun pada saat penjualan barang atau jasa.
tentang arus masuk mana yang harus dipertimbangkan dan mana yang tidak.
dilakukan di muka, seperti pada pembelian tiket musiman, adalah arus masuk
aktiva dan aktivitas yang rnerupakan kegiatan pusat satuan usaha. Narnun ,
arus ini bukan pendapatan. Pendapatan bisa juga dilaporkan sebelum arus
penjualan kredit terjadi sebelum ada arus masuk aktiva. Penjualan pada yang
terbaik menciptakan suatu aktiva yang disebut piutang usaha. Piutang usaha
mernuaskan.
dalarn kewajiban yang diakui dan diukur sesuai dengan prinsip akuntansi
yang berlaku umum yang dihasilkan dari jenis-jenis kegiatan yang ,nencari
ditutup pada akhir periode akuntan si ke laba ditahan melalui akun ikhti sar
(summary account) pendapatan dan beban. Oleh karena itu, pendapatan tidak
timbul dari aktivitas perusahaan yang biasa dan dikenal dengan sebutan yang
dan sewa (!Al; 23.1). Lebih lanjut !Al dalam buku yang sama Standar
bruto dari manfaat ekonomi yang timbul dari aktivitas normal perusahaan
selarna suatu periode bila arus rnasuk itu mengakibatka n kenaikan ekuitas
besar berakhir dengan hasil yang agak sebarang. Hendriksen lebih suka
peralatan atau investasi. Paton dan Littleton juga menyatakan meskipun "arus
jumlah relatif dari pos-pos tertentu harus termasuk dalam pendapatan (Paton
definisi pendapatan dihasilkan dari kegiatan utarna atau pusat dari perusahaan
dari keuntungan, yang dide fi n i sikan sebagai kena i kan dalam ekuitas dari
kegiatan periferal atau insidental. Oleh karena itu, keuntungan bagi sebagian
perusahaan akan mencakup laba dari kegiatan, seperti penjualan tanah dan
Sebagian besar keuntungan akan tampak dalam laporan laba rugi. Hibah
bagi perusahaan merupakan penge cua li an, bisa di kl asi fi kan sebagai modal
dalam kasus pembayaran penghargaan untuk jasa khusus yang diterima maka
• EK51441 5 / M C D U L. 5 5.27
keuntungan. Karena itu GAAP mengkredit ha! ini langsung ke akun ekuitas
(equity account).
3. Pengukuran pendapatan
pertukaran produk atau jasa perusahaan. Nilai pertukaran ini ekivalen kas
atau nilai sekarang yang didiskontokan dari klaim uang yang akhirnya akan
diterima dari transaksi pendapatan. Dalam banyak kasus, jumlah ini hanyalah
harga yang dicapai dalam transaksi kas dengan pelanggan. Namun, dalam
penjualan kas dengan penjua lan kredit bisa saja terjadi perbedaan pendapatan
walau nilai nominalnya sama. Hal ini disebabkan pengaruh nilai waktu dari
bersih.
Kriteria bahwa pendapatan harus diukur dengan nilai sekarang dari uang
atau ekivalen uang yang akhirnya diterirna menunjukkan bahwa sernua retur,
potongan penjualan dan pengurangan lain dari harga yang dikenakan harus
tertentu. Dengan kata lain, hal itu harus diperlakukan sebagai pengurang
pendapatan dan bukan sebagai beban. Perlakuan atas potongan tunai dan
kerugian yang berasal dari piutang yang tidak tertagih mungkin tidak begitu
yang diterima dalam periode diskon dengan nilai uang yang didiskonto
sekarang yang akan diterima dalam jangka kredit yang diberikan. Salah satu
tujuan utama dari potongan tunai adalah untuk mengurangi kerugian piutang
tak tertagih. Oleh karena itu, antara potongan tunai dengan kerugian piutang
tak tertagih dianggap sama sifatnya maka diperlakukan dengan sama. Dalam
berikut.
a. Pada tingkat potongan yang rendah juml a h potongan kecil dan tidak
pendapatan atas penjualan produk atau jasa. Narnun, apabila bunga yang
memenuhi definisi dari unsur itu dan pos itu dapat diukur, relevan, dan
peramalan dan umpan balik dan apabila ia dapat diuji secara andal.
sampai dapat:
1) dihasilkan;
Oleh karena itu , kun ci untuk menentukan kapan laba harus diakui adalah
persentase penyelesaian produk adalah salah satu contoh di mana ini benar
dengan periode selama saat itu kegiatan ekonomi utama yang penting untuk
pengukuran objektif atas hasil-hasil kegiatan tersedia. Dua kondisi ini, yaitu
pada tahap kegiatan yang berbeda dalam kasus yang berbeda, adakalanya
• EK51441 5 / M C D U L. 5 5.29
selambat waktu penyerahan produk atau pelaksanaan jasa, dalam kasus lain
kritis, yaitu mengakui pendapatan segera setelah ketidakpa stian telah cukup
pendapatan harus diakui lebih lambat jika fungsi atau kegiatan ekonorni
pendapatan apabila suatu pertukaran atau arus ke luar produk telah terjadi,
a. Penjualan Barang
berikut dipenuhi.
5. Biaya yang terjadi atau yang akan terjadi sehubungan dengan transaksi
b. Penjualon Jasa
dengan acuan pada tingkat penyelesaian dari transaksi pada tanggal neraca.
5.30 TEDRI AKUNTANSI e
Hasil suatu transaksi dapat diestirnasi dengan andal bila seluruh kondisi
pihak lain yang menghasilkan bunga, royalti, dan dividen harus diakui atas
dasar:
2. royalti harus diakui atas dasar aktual sesuai dengan substansi perjanjian
yang relevan;
3. dalam metode biaya (cost methods, dividen tunai harus diakui bila hak
keuntungan dari kenaikan nilai aktiva harus identik dengan waktu pengakuan
penjualan terjadi. Oleh karena iru , akuntan enggan mencatat kenaikan karena
a. Ketidakpastian dan sifat tidak kekal yang mungkin dari kenaikan nilai.
pencatatan kerugian dan pemulihan dari kerugian yang tirnbul dari perubahan
harga pasar yang material, menjadi dapat diterima dalam praktek akuntansi
jasa yang diberikan, seperti sewa, bunga, komisi, dan jasa pribadi. Jasa
dengan total biaya yang diestimasikan. Laba yang diharapkan pada kontrak,
Kekurangan dari metode ini ialah sulitnya penentuan nilai sekarang yang
didiskontokan karena bergantung pada harga pasar, dan biaya masa datang.
Apabila suatu produk telah selesai mungkin biaya produksi bisa dihitung
dengan ak:urat, namun untuk harga pasar dan biaya penjualan mungkin tetap
tidak pasti, tetapi apabila dapat diestimasikan dengan andal rnaka bukan jadi
dapat dibenarkan jika salah satu dari dua kriteria berikut terpenuhi hal-hal
berikut.
transaksi dan jika hal itu tidak dapat diestimasikan dengan tingkat
pendapatan harus tidak diakui saat ini, kecuali jika semua kondisi berikut
terpenuhi.
I. Harga penjual kepada pembeli sebagian besar tetap atau dapat ditentukan
dianggap bahwa penagihan diragukan dan berisiko serta beban penagihan dan
pemungutan juga kadang besar. Hal ini didukung oleh opini No. 10 dari
tertagih".
Metode Pemulihan Biaya. Ini adalah suatu modifikasi dari dasar cicilan,
dari biaya yang diinvestasikan dan laba dicatat hanya setelah semua biaya
laba.
daya perusahaan, yaitu penurunan dalarn laba. Akan tetapi, tidak semua
apabila didefinisikan lebih tepat bahwa beban menggunakan barang atau jasa
faktor yang berhubungan balk secara atau tidak langsung dengan produksi
jasa-jasa faktor itu terwujud dalam suatu aktiva, yaitu dalarn akun yang
disebut barang dalarn proses. Habisnya pernakaian atau jatuh tempo akhir
dari jasa-jasa faktor itu secara tradisional tidak terjadi sampai aktiva
ditransfer ke luar perusahaan saat hal itu rnernbentuk bagian dari harga pokok
penjualan.
5.34 TEDRI AKUNTANSI e
luar atau penggunaan lain aktiva atau terjadinya kewajiban (atau keduanya)
kegiatan Jain yang merupakan operasi terbesar atau utarna yang berkelanjutan
pertama, definisi ini rnengacaukan pengaruh beban dengan beban itu sendiri.
Kedua, ia tidak merinci dengan jelas arus ke Juar apa yang harus
"semua biaya yang jatuh tempo yang dapat dikurangkan dari pendapatan",
dari perusahaan. Kerugian berasal dari kejadian yang insidental bagi operasi
habis waktunya biaya operasi dan bukan operasi. Sebagai contoh AAA
aktiva yang tidak berhubungan dengan proses penyediaan barang atau jasa ke
kotor daripada beban. Juga harus dibedakan antara beban dan pengimbang
pada modal atau ekuitas pemegang saham, Pemakaian aktiva dan kewajiban
sebagai beban.
nilai Jain, seperti pelepasan properti atau ada bencana yang terjadi dan
2. Pengukuran beban
a. Biaya histori s.
perusahaan . Kekurangan utarna dari biaya historis adalah ha) ini kerap kali
tidak rnenunjukkan suatu pengukuran relevan atas barang dan jasa untuk
pengertian harga kini yang diterima untuk produk, kerap kali dikemukakan
bahwa beban yang ditandingkan terhadap pendapatan ini juga harus diukur
dalam satuan harga kini barang dan jasa yang digunakan atau dikonsumsi.
Laba yang dihasilkan dari transaksi penjualan adalah kelebihan kas atau
klaim yang diterima terhadap jumlah surnber daya yang digunakan. Jadi,
sebelum digunakan.
Harga kini dapat diperoleh untuk menyatakan baik harga likuidasi kini
atau biaya pengganti. Harga likuidasi kini bisa relevan dalam pengukuran
beban karena hal itu ,nerupakan biaya kesernpatan bagi perusahaan dalarn
Jika terdapat pasar yang baik di mana barang itu dapat dibeli dan dijual
pihak Jain biaya pengganti kini merupakan harga perolehan pada saat
yang lebih baik atas hasil kerugian perusahaan di masa datang. Salah satu
harga kini yang tersedia untuk jenis barang atau jasa yang sarna diperoleh
sebelumnya atau mungkin tidak ada pengukuran yang dapat diuji dari harga
semacam itu.
3. Pengakuan beban
Menurut definisi, beban terjadi ketika barang dan jasa dikonsumsi atau
barang dan jasa atau bisa mengikuti kegiatan atau juga dalam keadaan
penurunan nilai atau manakala tidak tampak keuntungan atau nilai yang akan
diterima di masa datang timbul dari penggunaan barang atau jasa tersebut.
Konsep Jaba yang menekankan arus kas ,nengarah pada kesimpulan bahwa
berbentuk arus ke luar atau berkurangnya aktiva, seperti kas (dan setara kas),
persediaan, dan aktiva tetap (IAI; Kerangka Dasar Penyusunan dan Penyajian
perusahaan. Dalam kasus ini tidak ada keperluan untuk konsep penandingan.
karena perolehan dan pembayaran barang dan jasa biasanya tidak bersamaan
dengan proses penjualan dan penagihan berkaitan dengan produk yang sama
oleh beberapa pihak karena gaga) mernberikan aturan yang berguna untuk
penentuan saat kapan beban harus diakui. Jadi, FASB rnakin menggunakan
apakah suatu pos merupakan aktiva. Jika suatu pos gaga) dalarn uji tersebut
sernpurna dari pendekatan ini bisa ditemukan daJam SFAS 96 tentang pajak
Perubahan dalam dua akun neraca ini, bersama dengan jumJah pajak yang
besarnya beban pajak. Dengan kata Jain beban pajak adaJah niJai sisa.
4. Pelaporan beban
rnemasukkan semua beban dan kerugian yang diakui selarna periode berjalan,
Klasifikasi beban yang berguna bagi investor atau pengguna yang lain ialah
atau tetap dalam hubun gannya dengan produksi, volume penjuaJan atau
LATI H A N
barang atau jasa oleh perusahaan dalarn suatu kurun waktu tertentu.
didi skont okan dari klaim uan g yang akhirnya akan diterima dari
transaksi pendapatan.
a. dihasilkan;
laba. Oleh karena itu, kunci untuk menentukan kapan laba harus diakui
a. Biaya historis.
kegiatan.
� R A N G KUMAN�------------------
yang berlaku dan diakui ketika pendapatan itu telah direalisasikan atau
adalah arus masuk bruto dari manfaat ekonomi yang timbul dari aktivitas
pendapatan tersebut. Ini harus diakui pada saat yang sama dengan
beban kerap kali sulit untuk ditentukan. Jadi, berbagai peraturan yang
yang insidental bagi operasi perusahaan. Oleh karena itu, kerugian harus
kesempatan dari ekivalen kas masa kini. Beban diakui ketika produk
�I
B. bunga
C. sewa
D. modal permanen
I
2) •Dampak bahwa pendapatan harus diukur dengan nilai
• sekarang dari uang
atau ekuivalen uang yang akhirnya diterima adalah . . . .
I
3) Pendapatan hanya dapat diakui atau dilaporkan ketika pendapatan itu . . . .
A. sudah dietimasi
B. •
direalisasikan
C. selama produksi
D. sesudah penjualan
C. pendapatan terjadi dalam waktu yang pasti dengan risiko yang tidak
terkendali
perusahaan
A. beban
B. kerugian
C. biaya
D. biaya penggantian
A. pendapatan
B. kerugian
C. beban
D. keuntungan
A. biaya historis
B. harga kini
C. biaya kesempatan
D. harga transfer
Jumlah Soal
80 - 89 % = baik
70 - 79 % = cukup
belum dikuasai.
• EK51441 5 / M C D U L. 5 5.43
I ) A I ) D
2) A 2) B
3) B 3) B
4) B 4) c
5) D 5) B
6) D 6) B
7) A 7) c
8) B 8) A
9) c 9) B
10) D 10) D
5 . 44 TEDRI AKUNTANSI e
Oaf t a r Pu st aka
Salemba Empat,
Godfrey, Jayne et.al. (2010). Accounting Theory. ?'" Edition. John Wiley &
Sons Australia.
web/id/Kamus.htm?id=A&start=O&curpage=2&search=False&rule=last
Rajawali Pers.
1"
Hendriksen. (2000). Accounting Theory, 9 Edition.
MDDUL 6
KEGIATAN BELA.JAR 1
Kebijakan Akuntansi
b. Teori agensi
Tuntutan akan infonnasi keuangan dapat dikelompokkan kedalarn
tujuan pelayanan atau tujuan pengambilan keputusan. Atkinson dan Feltham
berpendapat bahwa teori agensi Jebih mempertimbangkan pelayanan atas
tuntutan akan sebuah informasi. Teori ini berfokus pada hubungan dirnana
kesejahteraan pemilik diperayakan kepada agen dalarn hal ini manajer.
Atkinson dan Feltham rnenjelaskan bahwa tuntutan akan pelayanan infonnasi
terkait untuk memotivasi agen dan mendistribusikan resiko secara efisien.
Tuntutan akan informasi untuk tujuan pengambilan keputusan terkait
dengan peranan informasi itu sendiri di dalam teori keputusan statistik.
lnfonnasi menjadi bernilai jika dapat meningkatkan alokasi sumber daya dan
resiko ekonomi, hal ini dapat terjadi jika ketidakpastian dikurangi.
Ketidakpastian daJam teori agensi dapat dikelompokkan sebagai ex ante dan
ex post. Ex ante atau sebelurn kejadian berlangsung, ketidakpastian muncul
pada saat suatu keputusan dibuat, seperti ketidakpastian tentang kejadian
yang tidak dapat dikontrol atau ketidakpastian rnengenai ketrampilan
manajer. Sedangkan ex post atau setelah kejadian, ketidakpastian muncul
setelah suaru keputusan dibuat dan hasilnya direalisasikan. Ketidakpastian
dalarn 2 kategori ini sama kecuali ketidakpastian setelah kejadian dapat
dikurangi dengan Japoran mengenai apa yang sebenarnya terjadi. Teori
agensi berfokus pada dampak Japoran setelah kejadian pada ketidakpastian
setelah kejadian, Atkinson dan Feltham melihat peranan penetapan standar
sebagai salah satu identifikasi situasi dirnana peningkatan kesejahteraan akan
• EK51441 5/MCDUL. 6 6.9
c. Teori Regulasi
berasal dari industri yang diatur oleh regulasi atau berpotensi bekerja
dalam industri yang diatur oleh regulasi.
3) Industri yang diatur oleh regulasi mengontrol informasi yang dibutuhkan
oleh regulasi
4) Terdapat kornpleksitas dri informasi dan produk
5) Badan pembuat regulasi paling tidak memiliki surnber daya mirumum
dari industri yang mereka atur.
Alasan utarna teori ini berfokus pada fakta mengenai keputusan regulasi
yang pada umumnya berpengaruh besar pada kepentingan industri yang
diatur oleh regulasi, Sebagai contoh ijin untuk memproduksi barang dan jasa
dapat dijamin atau ditolak oleh badan pembuat regulasi, tingkat dan struktur
harga dari output yang dihasilkan oleh industri juga bisa ditentukan oleh
peraturan. Pada gilirannya industri yang diatur oleh regulasi melihat bahwa
posisi keuangan mereka secara keseluruhan dipengaruhi oleh keputusan
regulasi. Dengan begitu industri yang diatur oleh regulasi berupaya keras
untuk mempengaruhi badan pembuat regulasi.
Sebaliknya kelompok diluar industri seperti masyarakat umum dan
konsumen mengalarni situasi yang berbeda dimana individu yang
memutuskan suatu regulasi menjadi sangat kecil bahkan tak Lerlihat. Teori
potret regulasi berpendapat bahwa badan profesi akuntansi atau sektor usaha
akan berupaya mengendalikan penetapan standar akuntansi yang mengatur
pelaporan anggotanya. Hal ini bisa dilakukan dengan cara pengendalian
formal atas penetapan suatu standar, duduk sebagai perwakilan dalarn badan
pembuat regulasi atau mempengaruhi dan mengontrol keputusan yang dibuat
oleh badan pembuat regulasi.
yakni 'kekuatan mernaksa' atau the power of coercive. Hal ini merupakan
sumber daya potensial yang merupakan ancaman bagi dunia usaha, dimana
dengan kekuatan tersebut memungkinkan pemerintah untuk rnelarang,
memaksa, menyediakan atau bahkan menarik pajak dan subsidi. Dengan kata
lain pemerintah mampu untuk membantu atau merugikan banyak pengusaha.
Stigler berpendapat bahwa aktivitas regulasi mencerrninkan kekuatan
politik dari pihak yang berkepentingan. lnteraksi mereka dengan para politisi
bukanlah rnerupakan hubungan yang netral tetapi lebih seperti pebisnis atau
pelanggan, dimana secara rasional merniliki kepentingan pribadi. Para politisi
mencari cara untuk rnernaksimalkan kesempatan rnereka untuk keberhasilan
pemilihan dimasa yang akan datang. Para pegawai pernerintah akan menjual
aspek-aspek yang merupakan bagian dari hak mernaksa dalam rangka
menyediakan program regulasi dan legislasi - dirnana perundang-undangan
tersebut bekerja untuk meningkatkan kernarnpuan mereka rnernenangkan
pemilihan dan mengumpulkan dana untuk mendanai kampanye mereka.
Komoditas penting dalam pasar politik seperti ini adalah pernindahan
kekayaan, dari pihak konstituen atau pemilih atau dari sisi permintaan
(demand) dan wakil politik mercka pada sisi penawaran (supply). Para ahli
dibidang teori ini meyakini bahwa terdapat pasar regulasi dengan hukum
penawaran - permintaan seperti halnya pasar modal. Dalarn pasar politik juga
terdapat banyak calon pembeli. Namun dernikian hanya satu kelompok saja
yang berhasil, yakni kelompok yang merniliki penawaran tertinggi. Menurut
pandangan ini kebanyakan kelornpok produsen yang menikmati keuntungan.
Pertama, perusahaan dalam suatu industri Jebih sedikit daripada pihak diluar
perusahaan yang rnungkin telah mengeluarkan biaya besar untuk penetapan
suatu regulasi seperti pembatasan produk impor. Dengan dernikian
perusahaan yang mencari perlindungan politik lebih mudah untuk menjadi
kelompok terorganisir yang secara politik sangat berpengaruh. Karena
pendapatan per kapita kelompok ini umumnya sangat tinggi mereka
termotivasi untuk mengkombinasikan upaya mereka dalam rangka mencapai
tujuan yang saling menguntungkan.
dengan lainnya tidaklah sama. lsu mengenai kemiripan IASB dengan praktik
akuntansi yang diterima umum di Amerika Serikat (Generally Accepted
Accounting Practices!US-CAAP) menimbulkan pertanyaan mengenai
pengaruh US GAAP terhadap IASB.
Keterbatasan ketiga teori regulasi ini adalah bahwa rnereka tidak dapat
berdiri sendiri secara ekslusif. Peristiwa yang dijelaskan oleh satu teori dapat
saling melengkapi dengan teori lainnya. Tidak ada suatu penjelasan tunggal
yang dapat rnenjelaskan semuanya. Sebagai contoh, dalam kasus Sarbanes-
Oxley bisa dikatakan bahwa pemerintah AS terpaksa mengambil tindakan
setelah runtuhnya Enron, untuk ,nenunjukkan bahwa pemerintah serius dalam
,nenangani tata kelola perusahaan yang bersih, serta pengawasan pelaporan
keuangan dan audit. Dengan kata lain, teori kepentingan pribadi dapat
diterapkan dengan baik untuk menjelaskan peristiwa-peristiwa yang diamati.
Teori kepentingan pribadi ini banyak yang mendukung mengingat teori ini
menjelaskan kepentingan para pihak yang terlibat dalam regulasi dan
penetapan standar sebagai sebuah proses politik.
�,
--- -
..
�
LATIHAN
�'
� _ TES FDR MAT IF 1 _
-
2) Para ekonom pasar bebas berpendapat bahwa reaksi pasar terbaik adalah
tanpa adanya campur tangan pemerintah, dan efisiensi maksimum akan
tercapai jika membiarkan hukum penawaran-permintaan ( supply-
demand) rnernpengaruhi perilaku pasar. Teori ini merupakan ..
A. Teori regulasi
B. Teori agensi
C. Teori pasar efisien
D. Teori kebijakan
D. Agency theory
KEGIATAN BELA.JAR 2
Pengungkapan
(> aporan keuangan terutama ditujukan kepada pemegang saham, kreditur,
cJl.___ dan calon pemegang saham/investor. tetapi mungkin juga ada pihak-
pihak lain yang menerima laporan keuangan ini dalam bentuk pengungkapan
yang lain. Keputusan yang dibuat para investor pada dasamya adalah
keputusan beli-jual-tahan, sedangkan para kreditur berurusan dengan
keputusan mernberikan atau memperpanjang kredit. Pernegang saham
mungkin juga rnernbuat keputusan mengenai pengangkatan, pemberhentian
dan penentuan kompensasi/gaji direksi, dan persetujuan atau penolakan
terhadap perubahan-perubahan besar dalam kebijaksanaan perusahaan.
Sesuai dengan salah satu tujuan dasar akuntansi yang ingin dicapai dari
akuntansi adalah penyajian informasi yang cukup sehingga perbandingan
dari hasil yang diharapkan dapat dilakukan. Kemungkinan mernbandingkan
dapat dicapai, paling tidak dengan dua cara berikut.
I. Penyajian pengungkapan (disclosure) yang cukup mengenai bagaimana
angka-angka akuntansi diukur dan dihitung. Dengan dernikian, para
investor dapat mengkonversikan angka-angka dari pelbagai perusahaan
ke dalam ukuran-ukuran yang secara langsung dapat dibandingkan.
2. Memberikan kemungkinan kepada investor untuk rnelakukan rangking
dari pelbagai masukan ke dalam decision ,nodels-nya, misalnya seorang
investor dapat membandingkan tingkat risiko dari dua perusahaan dan
menyimpulkan bahwa yang satu lebih mengandung risiko dari yang lain.
A. TINGKATAN PENGUNGKAPAN
Gambar 6.1
Fokus Pelaporan Keuangan
2. wajar (fair);
3. Jengkap (full).
a. Tingkatan Pengungkapan
Berapa banyak informasi yang harus diungkapkan tergantung pada
keahlian pembaca. FASB, misalnya berpendapat bahwa informasi yang
diungkapkan dalam laporan harus dapat dipahami oleh mereka yang
mernpunyai pengertian yang memadai rnengenai aktivitas bisnis dan
ekonomi serta mau rnempelajari informasi tersebut dengan ketekunan
sewajarnya. Tingkatan pengungkapan juga tergantung pada standar yang
dianggap paling diinginkan. Tiga konsep pengungkapan yang biasanya
• EK51441 5/MCDUL. 6 6.31
b. Standar Pengungkapan
Informasi menurut FASB haruslah relevan, tepat waktu, dan dapat
dimengerti, serta informasi juga harus andal, netral, dan disajikan dengan
jujur. Asumsinya jika informasi memiliki karakteristik-karakteristik ini,
informasi itu akan bermanfaat bagi masyarakat, sedangkan untuk
kebutuhan investor informasi haruslah disajikan dalam jumlah yang
cukup.
Data Kuantitatif. Dalam rnemilih kriteria untuk memutuskan data
kuantitatif apa yang material dan relevan bagi investor dan kreditur,
penekanannya haruslah pada informasi lain yang mungkin dapat
digunakan dalam rnodel-rnodel keputusan. Walaupun demikian, tidak
semua data kuantitatif memiliki keandalan yang sama. Misalnya,
biasanya dianggap bahwa kas dan pos-pos terkait dapat diukur dengan
relatif akurat, nilai piutang kini kurang dapat diukur dengan akurat. Oleh
karena itu, pembaca yang mengetahui Jebih mengandalkan diri pada pos-
pos tertentu dalam laporan keuangan daripada pos-pos lainnya.
Informasi Nonkuantitatif lnfonnasi yang tidak dapat dinyatakan dalam
ukuran-ukuran kuantitatif Iebih sukar dievaluasi dalarn hal materialitas
dan relevansinya karena informasi itu diberi bobot bervariasi oleh
mereka yang menggunakannya dalam pengambilan keputusan. Secara
urnum informasi yang diberi bobot Iebih besar dalarn pengambilan
keputusan Jebih relevan daripada infonnasi yang diberi bobot Iebih kecil.
Oleh karena itu, harus dicari batas di mana dapat dikatakan bahwa
inforrnasi itu cukup penting dalam pengambilan keputusan sehingga
tidak boleh dihilangkan.
6.32 TEDRI AKUNTANSI e
d. Regulasi Pengungkapan
Pernyataan bahwa perusahaan-perusahaan tidak mengungkapkan
informasi yang cukup dan alasan-alasan pernyataan, di mana ditunjukkan
bahwa salah satu basil dari tidak adanya pengungkapan adalah kegagalan
pasar. Kemungk.inan kegagalan pasar ini telah digunakan untuk
mernbenarkan intervensi pemerintah dalam pasar untuk mernastikan
bahwa informasi yang cukup sudah diungkapkan.
Otoritas utarna di Amerika Serikat dalarn hal ini adalah Securities and
Exchange Co11111111nicatio11 (SEC). SEC bertanggung jawab atas tingkatan
pengungkapan, sedangkan FASB bertanggung jawab atas format
pengungkapan itu. Advisory Committee 011 Corporate Disclosure
menguraikan misi SEC sebagai berikut. Fungsi commission dalam sistem
• EK51441 5/MCDUL. 6 6.33
B. BENTUK PENGUNGKAPAN
I. Ramalan Keuangan
Terdapat satu pandangan bahwa manajernen mempunyai sumber daya
yang jauh lebih unggul untuk membuar rarnalan yang andal dan bahwa
tersedianya ramalan manajemen bagi masyarakat menambah efisiensi pasar
keuangan. Beberapa penelitian awal tentang perarnalan rnenyimpulkan bahwa
rarnalan mernang benar berguna bagi pernenang saham, yang lainnya tidak
begitu yakin, rnisalnya sebuah penelitian awal lainnya rnemperlihatkan
bahwa ramalan cenderung merupakan ekstrapolasi sederhana dari trend
sekarang dan rnasa lalu. Hasilnya bahwa rarnalan kurang berguna dalam
bidang yang sebetulnya bisa sangat membantu investor, yaitu penentuan titik-
titik batik dalam perekonomian.
Walaupun tidak ada bukti yang menegaskan, sebagian besar pengamat
percaya bahwa publikasi rarnalan rnanajernen secara teratur kernungkinan
akan membantu, bukan rnenghambat keputusan investasi. Dengan
dipublikasikannya rarnalan informasi akuntansi keuangan dan informasi lain
yang berhubungan dengan perusahaan, asurnsi-asumsi dasar yang
berhubungan dengan perekonomian dan faktor-faktor eksternal perlu
diungkapkan agar pernakai ramalan dapat mengevaluasi keandalannya
dengan baik.
2. Kebijakan Akuntansi
Dengan berkernbangnya prosedur akuntansi yang digunakan oleh
berbagai perusahaan dan bahkan di dalam perusahaan yang sama,
komparabilitas langsung antara laporan-laporan keuangan ,nenjadi lebih
sukar. Salah satu solusi yang diusulkan adalah suatu upaya untuk mengurangi
jumlah alternatif dengan harapan bahwa keseragaman akan secara otomatis
mernungkinkan komparabilitas.
Bukti empiris menunjukkan bahwa hal ini mungkin dilakukan dalam
keadaan tertentu, seperti kredit investasi dilaporkan sebagai pengurangan
6.34 TEDRI AKUNTANSI e
3. Perubahan Akuntansi
Penggunaan prinsip dan prosedur akuntansi secara konsisten sudah lama
dianggap esensial dalam evaluasi atas aktivitas perusahaan dan dalam
proyeksi aktivitas masa depan. APB 20 rnendukung pandangan ini, tetapi
menyatakan bahwa bila dibenarkan, perubahan semacam itu harus
diungkapkan dalarn laporan keuangan ketika perubahan dilakukan. Hal ini
harus disertai oleh justifikasi untuk perubahan itu. Perubahan akuntansi
rnencakup perubahan dalam prinsip akuntansi, dalarn estirnasi akuntansi, dan
dalarn satuan usaha yang rnelaporkan.
2. Kesulitan Akuntansi
Salah satu masalah pertama dalam melaporkan divisi atau segmen suatu
usaha adalah keputusan tentang selogis apa pemecahan itu harus dilakukan
untuk tujuan pelaporan. Masalah penting yang kedua dalam pelaporan laba
untuk segmen-segmen usaha yang terpisab adalah pengalokasian biaya
gabungan (joint cost).
• EK51441 5/MCDUL. 6 6.37
E. METODE-METODE PENGUNGKAPAN
3. Informasi Parentesis
Informasi yang paling signifikan harus disajikan dalam tubuh laporan
keuangan, bukan dalam catatan kaki atau daftar pelengkap. Jikajudul pos-pos
dalam laporan keuangan tidak dapat dibuat benar-benar deskriptif tanpa
menjadi terlalu panjang, penjelasan atau definisi tambahan dapat disajikan
sebagai catatan parentesis (dalam tanda kurung) setelah judul dalam laporan
tersebut. Akan tetapi, catatan ini tidak boleh panjang atau akan mengganggu
data utama yang diikhtisarkan di dalam laporan.
4. Catalan Kaki
Laporan keuangan saat ini telah memunculkan apa yang disebut sebagai
era catatan kaki. Di satu pihak cara ini merupakan peningkatan dalam
pelaporan karena menghasilkan pengungkapan secara lebih lengkap
peristiwa-peristiwa keuangan dan data keuangan yang relevan. Di lain pihak,
penggunaan catatan kaki secara ekstensif menghambat perkembangan
laporan itu sendiri karena informasi yang lebih baik di dalam tubuh laporan
diganti dengan catatan kaki. Catalan kaki mempunyai hak yang layak dalarn
laporan keuangan, tetapi ada bahayanya jika terlalu rnengandalkan catatan
kaki sebagai metode pengungkapan. Walaupun sukar untuk menetapkan
prinsip-prinsip penggunaan catatan kaki yang jelas berdasarkan teori
• EK51441 5/MCDUL. 6 6.39
masa depan. Akan tetapi, menurut perlakuan dalam buku teks tradisional,
pembatasan legal, kontraktual, dan ,nanajerial atas dividen dapat ditunjukkan
dengan appropriasi (penjatahan) saldo laba. Karena bagian ekuitas pernegang
saham di neraca diklasifikasikan terutarna menurut sumbernya, bukan
menurut niat pendistribusiannya, penggunaan aproprtasi 1n1 lebih
,nembingungkan daripada mernperjelas.
Kebanyakan pembayaran dividen oleh perseroan-perseroan besar
dihubungkan dengan laba berjalan, laba masa lalu, dan sumber daya kas yang
tersedia. Biasanya tidak ada niat untuk membayar dividen sampai
keseluruhan jumlah yang secara legal diperbolehkan atau bahkan sampai
sebesar saldo laba. Jika laba tahun berjalan sama sekali dibatasi untuk
pembayaran dividen, pembatasan ini harus diungkapkan. Semua pembatasan
yang relevan atas saldo laba atau laba tahun berjalan dapat diungkapkan
secara la yak dalarn catatan kaki.
Hak-hak Pemegang Ekuitas. Sebagian dari hak-hak pemegang ekuitas
jelas terlihat dalam klasifikasi dan deskripsi neraca dan hak-hak lainnya dapat
diungkapkan dengan catatan parentis yang tepat di dalam laporan. Perubahan
yang signifikan dalam hak-hak untuk berbagi laba dan aktiva bersih
perusahaan ini yang timbul dari transaksi atau peristiwa selama periode
tersebut, harus diungkapkan secara spesifik dalam neraca atau dalam catatan
kaki walaupun hasil transaksi itu tercermin dalam pos-pos terkait di neraca.
Akan tetapi, beberapa jenis transaksi tidak segera tercermin dalarn akun-akun
ekuitas, tetapi mempengaruhi hak pemegang ekuitas di masa depan. Penting
sekali bahwa jenis-jenis transaksi dan peristiwa ini diungkapkan secara tepat
dalam catatan kaki laporan.
Salah satu jenis transaksi yang umum ditemui yang mempengaruhi hak-
hak masa depan pemegang saham adalah pernberian opsi saham kepada para
eksekutif, Catatan kaki yang memperlihatkan sifat opsi, persyaratan dalam
kontrak, dan kemungkinan dampaknya pada laba dan ekuitas pemegang
saharn harus melengkapi inforrnasi apa pun yang dapat disajikan dalam
laporan formal.
Kontrak Pe/aksanaan. Akuntansi tradisional tidak mengakui aktiva atau
kewajiban yang timbul dari kontrak pelaksanaan (executory contract). Salah
satu alasan tidak dicatatnya aktiva dan kewajiban ini adalah nilai aktiva atau
kewajiban itu tidak mudah diestirnasi. Alasan lainnya adalah darnpaknya
pada laba timbul dari peristiwa yang terjadi belakangan dan bukan dari
6.42 TEDRI AKUNTANSI e
6. Laporan Auditor
Laporan auditor bukanlah tempat untuk mengungkapkan informasi
keuangan yang signifikan mengenai perusahaan, tetapi laporan ini memang
berfungsi sebagai metode untuk mengungkapkan jenis-jenis inforrnasi
berikut.
a. Dampak yang material dari penggunaan metode akuntansi yang berbeda
dengan Jazim.
b. Dampak yang material dari perubahan dari satu metode akuntansi yang
Iazirn ke metode yang lazim lainnya.
c. Perbedaan pendapat antara auditor dan klien mengenai kelaziman satu
atau Jebih metode akuntansi yang digunakan dalam Japoran.
Tempat untuk penjelasan naratif sejenis ini adalah dalarn surat direktur
utama atau dewan kornisaris atau dalam bagian lain dalam laporan tahunan,
seperti pembahasan dan Analisis Manajemen (P&AM). Yang terakhir ini
diwajibkan untuk pertama kalinya oleh SEC dalam ASR 159. Persyaratan ini
direstrukturisasi dalam ASR 279 yang muncul pada Tahun 1980. ldealnya
informasi dalam P&AM mencakup hal-hal, seperti berikut.
a. Peristiwa atau perubahan nonkeuangan selarna tahun tersebut yang
mernpengaruhi operasi perusahaan.
b. Harapan mengenai masa depan industri dan perekonomian serta peran
perusahaan dalam hara pan i ni.
c. Rencana-rencana untuk pertumbuhan dan perubahan operasi dalam
periode atau periode-periode mendatang,
d. Jumlah dan dampak yang diharapkan dari pengeluaran modal dan upaya
riset yang sedang berjalan dan diantisipasi,
Peristiwa dan perubahan nonkeuangan mencakup perubahan dalam
manajemen puncak dan kebijakan utarna, penyernpurnaan teknologi yang
signifikan dalam perubahan harga faktor-faktor utama produksi atau produk,
dan peristiwa-peristiwa, seperti pemogokan, perang, tindakan politik, serta
bencana alarn yang mungkin mempunyai dampak material pada operasi
perusahaan di masa depan. Tetapi dampak dari kebanyakan peristiwa ini
sukar dievaluasi walaupun ikut dipertimbangkan dalarn laporan keuangan,
dan lebih disukai pengungkapan yang lebih lengkap oleh manajemen.
LATI HAN
6) lnfonnasi yang paling relevan dan signifikan harus selalu tampil dalam
tubuh utama satu atau lebih laporan keuangan jika memang
memungkinkan untuk mencantumkannya di sana. Aktiva dan kewajiban
serta dampak yang ditimbulkan pada laba bersih dan ekuitas pemegang
saham harus diungkapkan dalarn laporan begitu transaksi dan perubahan
lainnya dapat diukur dengan andal dan dengan derajat akurasi yang
wajar, tetapi bentuk dan susunan laporan dapat diubah secara efektif
untuk menampilkan jenis informasi tertentu yang tidak dengan mudah
diungkapkan dalarn laporan tradisional.
Laporan Posisi. Hubungan-hubungan yang relevan dapat diungkapkan
dengan mengatur kembali klasifikasi yang mendasar, rnisalnya
kewajiban lancar kerap kali langsung dikurangkan dari aktiva lancar
untuk memperlihatkan modal kerja.
Laporan Laba-Rngi, Bentuk penyajian yang berlainan dapat
,nenekankan konsep laba yang berbeda atau penafsiran data yang
berbeda.
Laporan Arus Kas. Banyak informasi relevan disajikan dalarn Iaporan
arus kas, misalnya klasifikasi pengeluaran kas lebih relevan untuk
keperluan prediktif jika pengeluaran itu dikelompokkan rnenurut
perilaku fungsionalnya, seperti karakteristik tetap dan variabel.
7) Informasi yang paling signifikan harus disajikan dalam tubuh laporan
keuangan, bukan dalam catatan kaki atau daftar pelengkap. Jika judul
pos-pos dalam laporan keuangan tidak dapat dibuat benar-benar
deskriptif tanpa ,nenjadi terlalu panjang, penjelasan atau definisi
tambahan dapat disajikan sebagai catatan parentesis (dalam tanda
kurung) setelah judul dalam laporan tersebut. Akan tetapi, catatan ini
tidak boleh panjang atau akan mengganggu data utama yang
diikhtisarkan di dalam laporan.
8) Jenis catatan kaki yang paling umum dapat dik.Jasifikasikan sebagai
berikut:
a. Penjelasan teknik atau perubahan metode.
b. Penjelasan hak-hak para kreditur atas aktiva tertentu atau prioritas
hak-hak.
c. Pengungkapan aktiva kontinjen atau kewajiban kontinjen.
d. Pengungkapan pernbatasan atas pembayaran dividen.
6. 48 TEDRI AKUNTANSI e
Sesuai dengan salah satu tujuan dasar akuntansi yang ingin dicapai
dari akuntansi adalah penyajian infonnasi yang cukup sehingga
perbandingan dari hasil yang diharapkan dapat dilakukan. Kernungkinan
mernbandingkan dapat dicapai, paling tidak dengan dua cara sebagai
berikut.
I. penyajian pengungkapan (disclosure) yang cukup mengenai
pengukuran dan penghitungan angka-angka akuntansi;
2. mernberikan kemungkinan kepada investor untuk rnelakukan
rangking dari pelbagai rnasukan ke dalam decision models-nya.
..
5) Kesulitan daJam penggunaan informasi nonkuantitatif dalam penyaJ1an
informasi keuangan adalah pada masalah ....
A. pembobotan
8. standar pelaporan
C. jumlah inforrnasi
D. relevansi
8) Informasi yang tidak dapat disajikan secara memadai dalam tubuh suatu
laporan lebih tepat dituangkan melalui ....
A. parentesis
8. catatan kaki
C. laporan auditor
D. laporan manajemen
9) 8erikut ini yang bukan keunggulan utama catatan kaki adalah ....
A. menyajikan informasi nonkuantitatif sebagai bagian yang terpadu
dari laporan keuangan
8. mengungkapkan kualifikasi dan restriksi terhadap pos-pos yang
terdapat dalam laporan
C. cenderung sukar dibaca dan dipahami tanpa meneliti secara
mendalarn karena rnungkin diabaikan
D. mengungkapkan suatu jumlah rincian yang lebih banyak daripada
yang dapat disajikan dalam laporan
6. 52 TEDRI AKUNTANSI e
Godfrey, Jayne et.al. (20 I 0). Accounting Theory. ?'" Edition. John Wiley &
Sons Australia.
\1 � PEND AH LIL LI AN _
Kegiatan Belajar 2
I. pengertian, tujuan dan ruang lingkup akuntansi sosial
2. pelaporan dan pengguna akuntansi sosial
3 pengukuran kinerja sosial dan eksternalitas
Kegiatan Belajar 3
I. pengertian dan perkembangan akuntansi sumber daya manusia
2. metode rnengukur biaya dan nilai aset manusia
7.4 TEDRI AKUNTANSI e
KEGIATAN BELA.JAR 1
Akuntansi Keperilakuan
Pembelajaran
Motivasi
lnd1vidu
Emo,;
Perseps!
Pelatihan
Psikoiogi .... Efektivitas kepemimpinan
Kepuasan kelja
H lnd!Vidu
Pengamb:lan keputusan
Pen!talan kinerja
Pengukuran sikap
Pem�ihan k.aryawan
Oesain kerja
Tekanan kerja
Oinamika kelompok
nm kerja
Komunikasi
Kekuasaan
Konfllk Studl tef'hadap
Peritaku antar kelompok Akuntansi
Kelompok
5o,;o1og; keperilakuan
Teori organisasi formal
\ Teknologi organisasi
Perubahan Ofganisasi
Budaya organlsasl
Perubahan perilaku
Perubahan sikap
Komunikasi
Psikologi Sosial .... Proses kelompoi< Sistem organisasi
Pengamb:lan keputusan
kelompok
Nilal komparaUf
Anlropdog; ... Sikap komparatif
Analisis lintas budaya
Budaya organlsasi
Lmgkungan organisasi
Konflik
llmu Politik .... Politik organlsaslonal
Kekuasaan
7.8 TEDRI AKUNTANSI e
Gambar 7.1
Beberapa disiplin llmu yang berkaitan dengan Akuntansi Keperilakuan
Psikologi merupakan ilmu pengetahuan yang berusaha mengukur,
menjelaskan dan terkadang merubah perilaku manusia. Para psikolog
mempelajari dan berupaya rnernahami perilaku individual dan menyumbang
pemikiran tentang perilaku organisasi. Sosiologi adalah ilmu pengetahuan
tentang sifat masyarakat, perilaku masyarakat dan perkembangan masyarakat
yang mempelajari pengaruhnya terhadap kehidupan manusia. Sebagai sebuah
ilmu, sosiologi merupakan pengetahuan kernasyarakatan yang tersusun dari
hasil-hasil pemikiran ilrniah dan dapat dikendalikan secara kritis oleh orang
lain atau masyarakat umum. Kedua bidang ilmu psikologi dan sosiologi
kemudian membentuk cabang ilmu psikologi sosial yang rnerupakan ilmu
yang rnempelajari interaksi, perilaku dan kepribadian manusia dalam konteks
budaya dan struktur sosial di masyarakat. Cabang ilmu lain yang juga sangat
dekat adalah antropologi yang mempelajari manusia sebagai mahluk biologis
dan rnahluk sosial - dan ilmu politik yang membahas teori dan praktik politik
serta deskripsi dan analisis terhadap sistem politik, perilaku politik, alokasi
dan transfer kekuasaan dalam pengambilan keputusan dan kebijakan publik.
��
-- ---""'
----�
LATI HAN
�I
-
� _ TES FORMAT IF 1 _
KEGIATAN BELAJAR 2
Akuntansi Sosial
rfr, ada dasarnya ada lima perbedaan perubahan lingkungan masa lalu dan
'i' masa kini yaitu:
I. perubahan Jingkungan rnasa lampau berjalan sangat lambat;
2. kerusakan lingkungan akhir-akhir ini bersifat global, rnelewati batas
negara;
3. kerusakan lingkungan masa kini telah menjangkau batas-batas generasi
dan merugikan generasi rnendatang;
4. banyak kerusakan lingkungan sekarang bersifat tidak dapat dipulihkan
kembali;
5. masalah lingkungan tidak lagi terbatas dalam masalah ekologi yang
ditangani secara ilmiah belaka (Salim dalam Roziqin, 1998: 17).
Transaksi
�-�-��-. �--ce
. - · - · - · • kondisi sekarang
r-----• kondisl yang diharapkan
.-------- Bia ya
.
Masuk ke dalam
laporan Eksternalltas
keuangan
Pemenntah Produsen
Harga Pokok
• EK51441 5/MCDUL. 7 7. 17
Gambar 7.2
S<ema lnternalisasi
4. Sumbangan Jingkungan.
5. Sumbangan produk atau jasa (Brummet dalam Glautier and
Underdown: 1986).
1. Pandangan Klasik
Pandangan ini memberikan uraian bahwa perusahaan berfungsi untuk
menggunakan sumber-surnber ekonorni secara hemat, efisien, dan
menghasilkan laba yang optimal. Pada dasarnya, perusahaan harus dapat
melayani kebutuhan masyarakat. Oleh karena itu, penggunaan sumber-
sumber daya yang ada di dalam rnasyarakat haruslah dilakukan secara hemat,
efisien, dan efektif. Bagi para pemegang saham, perusahaan harus dapat
• EK51441 5/MCDUL. 7 7.23
2. Pandangan Modern
Semak.in berkernbang dan kornpleksnya kebutuhan manusia, perusahaan
sebagai pemasok kebutuhan juga tidak dapat dihindarkan perkembangannya.
Selanjutnya dengan semakin besar dan berkembangnya perusahaan maka
sernakin besar pula pengaruhnya dalarn masyarakat, dan semakin banyak
orang atau kelompok orang yang sangat tergantung pada perusahaan serta
sernakin besar darnpak-dampak yang ditimbulkan oleh aktivitas perusahaan
yang dirasakan oleh masyarakat. Artinya, tanggung jawab perusahaan juga
semakin besar.
g. Para pesaing.
h. Serikat pekerja.
i. Pers.
J. Pemerinrah.
a. Lingkungan
I) Polusi.
2) Pencegahan kerusakan lingkungan konservasi surnber-surnber alam
dan lain-lain.
b. Energi
I) Konservasi energi.
2) Penghematan dan lain-lain.
2) Bantuan kesehatan.
3) Pendidikan.
4) Seni, dan lain-lain.
f Produksi
I) Kearnanan produk.
2) Mengurangi polusi.
3) Keracunan, dan lain-lain.
Hasil dari penelitian tersebut disajikan pada Tabel 7.1 berikut ini.
Tabel 7. 1
Analiss pola pengungkapan per item
Percenta e Disclosin This Item
No Social Category
1985 1980 1975
Environment
1. Pollution control 7 5 20
2. Environmental hazard production research 17 10 15
3. Protection of the countryside 17 0 5
4. Energy conservation 10 41 30
5. Raw materials conservation 17 5 5
6. Environmental action sunnort 0 5 15
Employees
7. Training schemes 57 52 30
8. Education 0 0 0
9. Health and safety standards 37 52 40
10 Pensions 30 21 30
11 Holidays 0 0 0
7.26 TEDRI AKUNTANSI e
Tabel 7.2
Frekuensi publikasi informasi Corporate S:Jcial Fesponsibility
UK 1982183 USA 1978
A Environment
1. Pollution control 10 133
2. Prevention or repair of environmental damage 7 15
3. Conservation of natural resources - 39
4. Other environmental disclosures - 46
B Ene,
5. Conservation 16 126
6. Energy efficiency of product 10 45
7. Other ene: related disclosure 2 29
c Firm Business Practices
• EK51441 5/MCDUL. 7 7.27
Noise $xxx
Solid waste $xxx
Visual pollution $xxx
Other environmental damage $xxx
Public facilities used $xx.x
Tabel 7.3
The Progressive Company Corporate S'.lcial Aaport
for The Year Ended December 31, 1984
Social Benefit
Product and service provided $xxx
Payments to other elements of society
Employment provided {salaries & wages) $xxx
Payments for goods and other services $xxx
Taxes paid $xxx
Contributrons $xxx
Dividends and interest paid $xxx
Other payment $xxx
$xxx
Services to employees $xxx
Improvements in environment $xxx
Staff services donated to other $xxx
Equipment and facility services donated $xxx
Other benefits $xxx
Total Social Benefit $xxx
Social Costs:
Human services used $xxx
Raw material purchases $xxx
Building and equipment purchases $xxx
Other goods and material used $xxx
Payments from other elements of society
Payments to company for goods and services $xxx
Additional capital investments $xxx
Loans $xxx
Other payments $xxx
Public services used $xxx
Environmental damage
Terrain damage $xxx
Air pollution $xxx
Water pollution $xxx
Noise $xxx
Solid waste $xxx
Visual pollution $xxx
Other environmental damage $xxx
Public facilities used $xxx
Work related injures and 1llnes $xxx
Other social costs $xxx
Total Social Costs $xxx
Social surplus (deficit) for the year $xxx
Social surplus (deficit) for Company, Dec 31, 1983 $xxx
Accumulated surplus {deficit) for Comapny, Dec 31, 1984 $xxx
Standard Footnotes:
Significant secondary effects associated with inputs
Significant secondary effects associated with ouputs
Environmental protection outlays and achvities
Employment and promotion of minoritas and women
Basis for measurements and estimates
• EK51441 5/MCDUL. 7 7.31
M s
"• I Mannjcnicn I '
'
'"
'
•'"
"
• Ma,ukan Pro"'" Kelu:inm ,.
. Ten"S" kerJ" . Produks, . Bar.,nglp,., '
. . .
'
s
.
.
Uang
Bahan t,.,ku .
.
Pcma,,a,.,n
Keu,,ngan .
.
Pemb.ayaran
K<mtribu" '
Mc,m
. ·1.,n.lh
Pen.one!
.
lnfonnasi
'
'• . Fa_"liu,,
- l..amny., l'cngaruh
lain '"
. Energ,
' - lnformils,
� -
"
'
l'cn1Cgang ,.,ham
Gambar 7.3
0-ganisasi dan 3akholder-nya
lnteraksi Utama lnteraksi Berikutnya
Dengan rnasyarakat Dengan Masyarakat
(Produk dan Penjualan) (Dampak Sosial)
Kreditur '
'
Pemerinrah asing " Partai politik
Keramahan
Pasa I Pemasok
- Duniu /
Kelompok
Hostile
Perempuan Nonpasar
Usaha
.\i<egiatan sosial
i Minoritas
Pelanggan
Gereja
�
Aktivis Lingkun n
Fil.in
Agen, Pengecer Media i-, TV dan Radio
Koran
Majalah
1opini positif
Langganan Masyarakat umurn- Opini negatif
Gambar 7.4
Hubungan lnteraksi DJnia Usaha dengan 1\/asyarakat
G, EKSTERNALITAS
Pada dekade Tahun 1975 akuntansi sosial menjadi isu baru yang
rnembahas pencatatan setiap transaksi keuangan perusahaan yang
mernpengaruhi lingkungan masyarakat. Apabila perusahaan tidak
memperhatikan seluruh faktor yang mengelilinginya, rnulai dari karyawan,
konsumen, lingkungan, dan sumber daya alarn dalam satu kesatuan yang
saling mendukung sebagai suatu sistern maka selanjutnya akan mengakhiri
eksistensi perusahaan itu sendiri (Marbun, 1991: 82). Biaya yang berkaitan
dengan kemasyarakatan tersebut disebut biaya sosial (Estes, 1976:3). Untuk
mempertajam pengertian biaya sosial tersebut Ramanathan ( 1976) melihat
dari segi pencatatannya. Ramanathan ( 1976) berpendapat bahwa tujuan
akuntansi sosial adalah untuk mernbantu menilai sampai sejauh mana
perusahaan mernenuhi kontrak sosialnya. Melalui media akuntansi sosial ini,
tujuan tersebut akan dapat diraih dengan mernberikan pemandangan atas
dampak kegiatan suatu perusahaan terhadap masyarakat sehingga pendapat
Ramanathan tersebut dikenal dengan nama teori kontrak sosial.
Konsep eksternalitas muncul sebagai ekonomi eksternal dari prinsip-
prinsip ekonomi yang dikemukakan oleh Alfred Marshall tentang kurva
penawaran yang menurun dari industri kompetitif. Secara sederhana dampak
lingkungan atau eksternalitas ketika satu variabel yang dikontrol oleh suatu
agen ekonomi tertentu mengganggu fungsi utilitas (fungsi kegunaan) agen
7.34 TEDRI AKUNTANSI e
lnformasi
Akuntansi
1. Keuangan 2. Nonkeuangan
t
Ak. Keuangan Ak. Sosial
l
Investor Masyarakat
l l
Laba Puas Tanggung Jawab Sosial
Gambar 7.5
Hubungan lnformasi Akuntansi dengan Laba
-- ---
��
-- --�
::
LATIHAN
I) Pada dasarnya ada lima perbedaan perubahan lingkungan masa Jalu dan
masa kini yaitu:
a. perubahan lingkungan masa lampau berjalan sangat lambat;
b. kerusakan lingkungan akhir-akhir ini bersifat global, rnelewati batas
Negara;
c. kerusakan lingkungan masa kini telah menjangkau batas-batas
generasi dan merugikan generasi mendatang;
d. banyak kerusakan lingkungan sekarang bersifat tidak dapat
dipulihkan kernbali;
e. masalah lingkungan tidak lagi terbatas dalam masalah ekologi yang
ditangani secara ilrniah belaka (Salim dalam Roziqin, I 998: I 7).
2) Latar belakang munculnya akuntansi sosial adalah kenyataan bahwa
akuntansi keuangan konvensional yang selama ini dipergunakan hanya
menekankan pada pengukuran konsekuensi ekonorni dari transaksi
antara dua atau lebih satuan ekonomi yang bisa diukur, sedangkan untuk
yang sulit diukur konsekuensi interaksi perusahaan dengan
lingkungannya tidak diperhitungkan. Akibatnya penyajian di dalam
Japoran keuangan yang dihasilkan dari akuntansi konvensional tidak
rnencerrninkan yang sebenarnya. Untuk mengatasi rnasalah konsekuensi
interaksi perusahaan dengan lingkungannya yang tidak terakomodasi
dalam akuntansi konvensional tersebut diharapkan dapat ditampung
dalam akuntansi sosial.
3) Ruang lingkup socio-economic accounting (akuntansi sosial) mencakup
akuntansi bagi dampak sosial pada tingkat mikro dan makro. Micrisocio-
economic accounting ditujukan untuk mengukur dalam melaporkan
dampak perilaku perusahaan terhadap lingkungan. Macrosocio-economic
accounting mencakup evaluasi, pengukuran, dan pengungkapan kinerja
sosial secara makro.
4) Tujuan akuntansi pertanggungjawaban adalah:
7. 38 TEDRI AKUNTANSI e
� -'
� TES FORMAT IF 2�--------------�
7) Berikut ini bukan isi pelaporan kegiatan sosial yang merupakan ernbrio
akuntansi sosial, yaitu ....
A. pelestarian lingkungan
B. pernberian kesempatan kerja kepada golongan minoritas
C. antidiskriminasi rasial
D. pengabdian sosial kemasyarakatan
A. kemasyarakatan
8. cuma-cuma
C. sosial
D. tak terduga
KEGIATAN BELA.JAR 3
yang bukan bagan, dan 3) penyisihan informasi secara internal dan eksternal
pada modal manusia. Tanpa definisi yang diterima secara umum, akuntansi
sumber daya manusia dapat dipandang sebagai pengukuran dan akuntansi
modal manusia. Hal ini diuji oleh entitas bisnis, peneliti, kelompok yang
berkepentingan, otoritas nasional dan organisasi internasional. Pentingnya
kesadaran terhadap fakta bahwa akuntansi sumber daya ,nanusia tidak hanya
bcrkaitan dengan perhitungan modal manusia, ,nelainkan juga dengan
dukungan terhadap pengembangan sumber daya rnanusia.
Di sarnping itu, meningkatnya tekanan akan mendorong atau mernaksa
organisasi untuk melaporkan modal manusia dan untuk rnernperluas
perspektif pelaporan sebagaimana diinginkan oleh para pernodal termasuk
keinginan dari pernangku kepentingan lainnya, khususnya pemerintah, serikat
pekerja, dan karyawan. Proses ini diperkuat lebih lanjut ketika para
pemangku kepentingan yang datang menyadari potensi akuntansi sumber
daya manusia tidak hanya sebagai satu sistem akuntansi, melainkan juga
sebagai struktur baru berkaitan dengan kepentingan dan kebijakan.
Pemangku kepentingan utama yang meliputi pemerintah, serikat buruh,
pemodal, dan karyawan terus rneningkatkan kemampuannya dalam
merumuskan kebijakan-kebijakan akuntansi sumber daya manusia yang
memengaruhi desain akuntansi sumber daya manusia. Akibatnya, akan ada
suatu perubahan bentuk secara perlahan-lahan dalam kecenderungan untuk
memandang akuntansi sumber daya manusia sebagai suatu alat manajemen
atau suatu sistem informasi, sehingga ha! tersebut menjadi perhatian utama
dari para rnanajer dan pemilik ,nodal. Oleh karena itu, pencarian akan sumber
daya manusia yang standar telah mendorong banyak peneliti untuk fokus
pada permasalahan akuntansi dan desain akun individual dalam perusahaan,
sehingga mereka gaga! untuk menghubungkan peningkatan dalarn akuntansi
sumber daya manusia dengan proses perubahan pada pasar pekerja serta
perubahan dalam masyarakat pada urnumnya. Jadi, literatur dan riset yang
ada sebagian besar fokus pada permasalahan pengukuran teknis yang tak
terukur dan model kerangka konseptual yang digunakan untuk menerapkan
akuntansi sumber daya manusia. Model-model yang sedang dikembangkan
untuk perusahaan individu sebaliknya cenderung lebih diorientasikan pada
pencapaian keberhasilan perusahaan, sehingga lebih sedikitperspektif umum
yang difokuskan pada alasan teknis dan penekanan lebih diberikan pada
rnanajemen sumber daya manusia dibandingkan dengan yang secara urnurn
7.50 TEDRI AKUNTANSI e
diakui oleh para peneliti. Seperti apakah standar akuntansi sumber daya
manusia yang diperlukan atau bahkan terjangkau rnerupakan pertanyaan
berikutnya bagi para pemangku kepentingan dan peneliti. Ketika banyak
upaya sudah dilakukan untuk aspek pengukuran dari model akuntansi sumber
daya manusia, tidak terdapat konsensus di antara para peneliti maupun di
antara organisasi berkaitan dengan isi yang tepat dari akuntansi sumber daya
manusia.
Lebih lanjut, ketika akuntansi sumber daya manusia dipertimbangkan
sebagai alat manajernen atau teknik akuntansi, terdapat suatu kecenderungan
untuk melihat perbedaan dan potensi kontlik kepentingan disekitar akuntansi
sumber daya manusia. Bidang akuntansi sumber daya manusia
dikernbangkan sejak tahun 1960-an. Bidang tersebut adalah cabang dari
kumpulan yang terdiri atas beberapa aliran pemikiran yang independen,
narnun sating berkaitan erat. Bidang tersebut juga merupakan respons
terhadap metamorfosis fundamental dari ekonomi Amerika Serikat pasca
masa industri ke arah ekonorni jasa. Kesemuanya ini telah mengarah pada
meningkatnya pengakuan bahwa modal manusia atau aset manusia
merupakan fitur yang berbeda dari perekonomian hari ini dan rnerupakan
bagian utama dari aset organisasional saat ini.
Rekrutmen
Seleksi
Sew a
• Biaya Langsung ....
Penempatan
Promosi atau
Biaya Akuisisi -
transfer dari
perusahaan
Biaya tidak
langsung
-
Bia ya
. Pembelajaran
Pelatihan
Formal dan
Orientasi Biaya tidak
langsung
-
Pelatihan Kerja
Bia ya
Pembelajaran -
Kehilangan
produktivitas
sepaniang
pelaUhan
Biaya tidak
langsung -
Garnbar 7. 6
Biaya langsung dan tidak langsung
Rekrutmen
Seleksi
Sew a
I
Biaya Langsung -
Penempatan
Promosi atau
Biaya Akuisisi -
transfer dari
perusahaan
I Biaya tidak
langsung -
Pelatihan
Formal dan
Orientasi
Berdasalkan
Pelalihan Ke�a
I
I
Biaya tidak
langsung -
Bia ya Biaya Posisi
Pembelajaran Pengganti
Kehilangan
produktivilas
sepanjang
pelalihan
Biaya tidak
langsung -
Pemisahan
pembayaran
Biaya tidak
langsung -
Kerugian efisiensi Bia ya
lerhadap Pembelajaran -
pemisahan
Biaya dari posisi
lowong sepanjang
Biaya tidak
langsung -
riset
Gambar 7. 7
Biaya pengganti
7.54 TEDRI AKUNTANSI e
maka perkiraan matematis dari jasa seseorang harus diukur. Sehingga, yang
harus dilakukan untuk mengukur nilai individu pada suatu organisasi adalah,
I. Mengestimasikan periode waktu di mana orang tersebut diharapkan
dapat menyumbangkan jasanya pada organisasi.
2. Mengidentifikasikan kondisi jasa yang mungkin ditempati oleh orang
terse but.
3. Mengukur nilai perolehan organisasi jika individu tersebut menempati
kondisi itu selama periode waktu yang sudah ditentukan.
4. Mengestimasikan probabilita bahwa seseorang akan menempati setiap
kondisi di masa depan yang telah ditentukan. Hasilnya adalah ukuran
langsung mengenai nilai yang diharapkan dari orang tersebut bagi suatu
. .
orgamsasi.
Sementara itu, metode adjusted present value lebih tepat disebut metode
diskonto upah masa depan yang disesuaikan. Metode 101 meliputi
penggunaan nilai sekarang dari arus pembayaran upah rnasa depan kepada
orang, disesuaikan dengan faktor efisiensi kinerja, sebagai ukuran pengganti
dari nilai sumber daya rnanusia. Pendekatan ini lebih tepat untuk menentukan
nilai ekonornis dari aset rnanusia dan dihitung dalam tiga tahapan yakni:
• EK51441 5/MCDUL. 7 7.57
Dimana,
E(V11) = Nilai yang diharapkan dari modal berupa manusia
7.58 TEDRI AKUNTANSI e
��
-- --""
-e=
LATIHAN
TE 5 FORMAT IF 3�-----------------
C. Flamholtz
D. Hermanson
C. nilai ekonornis dari perbedaan pendapatan saat ini dan masa depan
D. nilai sekarang dengan mempertimbangkan nilai pasar saat ini
Godfrey, Jayne et.al. (2010). Accounting Theory. 7'" Edition. John Wiley &
Sons Australia.
\r � PEND AH UL U AN _
ll(' alau diyakini bahwa alam semuanya ini diciptakan Tuhan, tentu juga
el'-' konsep akuntansi ini tidak lepas dari kekuasaannya, artinya tidak salah
jika konsep itu dijadikan pedoman dalam merumuskan teori yang Islarni.
Meskipun sampai saat ini konsep akuntansi kapitalis masih mendorninasi
konsep akuntansi, narnun akuntansi syariah akan dapat memberikan
sumbangan besar terhadap kemajuan akuntansi dunia (Hayashi, 1989). Islam
adalah rahmat bagi sekalian alam ini berarti juga dapat memberikan ide dan
konsepnya untuk menciptakan kedamaian, keadilan di bumi ini. Beberapa
tren dalam akuntansi sudah dapat kita lihat seperti adanya berbagai krisis
yang melanda profesi, keinginan adanya akuntansi yang sernakin etis dan
bertanggung jawab serta berbagai campur tangan politik untuk menjaga dan
melindungi kepentingan masyarakat. Salah satu kesimpulan Hayashi (1989)
adalah bahwa akuntansi syariah yang rnemiliki unsur pengertian ekonomi,
politik dan agama rnemiliki kemungkinan besar untuk menunjukkan kunci ke
arah akuntansi Pasca Newton.
Akuntansi lnternasional muncul dengan semakin meningkatnya arus
perdagangan antar ncgara ditengah perekonomian dunia yang scmakin tidak
ada batas. Perbedaan geografi, sosial, ekonomi, politik, dan hukum antara
satu negara dengan negara lainnya mendorong diperlukannya akuntansi
internasional. Beberapa organisasi dunia juga telah sepakat akan perlunya
satu standar akuntansi yang berlaku umum bagi semua negara untuk
mengatur pelaporan keuangan, IFRS, dimana hal ini rnasih menimbulkan pro
dan kontra di rnasing-rnasing negara. Bidang ini akan terus berkembang
sejalan dengan semakin luasnya jangkauan perusahaan multinasional dan
8.2 TEDRI AKUNTANSI e
Kegiatan Belajar I:
I. Konsep akuntansi syariah
2. Prinsip-prinsip Islam dalam Akuntansi
3. Beberapa pemikiran teori dan konsep akuntansi syariah
4. Tren akuntansi dan fenomena konvergensi dan tren akuntansi kapitalis
Kegiatan Belajar 2:
I. Pengertian akuntansi internasional
2. Organisasi internasional dan standar akuntansi internasional
3. Transaksi valuta asing
4. Akuntansi untuk transaksi valuta asing
• EK51441 5/MCDUL. S 8.3
KEGIATAN BELA.JAR 1
Akuntansi Syariah
Bahkan jika dikaji sistem alam raya dan manajernen alam ini ternyata
peran akuntansi sangat besar. Allah memiliki akuntan malaikat yaitu Rakid
dan Atid, yang menuliskan/ menjurnal transaksi yang dilakukan rnanusia,
yang menghasilkan buku/ neraca yang nanti akan dilaporkan kepada kita
(o,vner) di akhirat sebagaimana yang tertulis dalam surat Al-lnfithar (82) ayat
10-12. Laporan ini didukung bukti (evidence) di mana satu pun tidak akan
ada transaksi yang dilupakan kendatipun sebesar zarrah sebagaimana tertulis
dalam surat Al .-Zalzalah ayat 7-8.
Karena akuntansi ini sifatnya urusan muamalah maka pengembangannya
diserahkan pada kebijaksanaan manusia. AI-Qur'an dan Sunnah hanya
membekalinya dengan beberapa sistern nilai seperti landasan etika, moral,
kebenaran, keadilan, kejujuran, terpercaya, bertanggung jawab, dan
sebagainya.
Penekanan ini didukung lagi oleh ratusan ayat yang dapat dijadikan
sumber moral akuntansi seperti kewajiban bertakwa, berlaku adil, jujur,
menyatakan yang benar, memilih yang terbaik, berguna, menghindari yang
haram, jangan boros, jangan merusak, dan jangan menipu. lnstrumen kualitas
ini sebenarnya sudah cukup sebagai landasan teoretis dari akuntansi syariah.
Sementara itu, yang sifatnya teknis diserahkan sepenuhnya kepada umatnya
untuk merumuskannya sesuai kebutuhannya.
Kewajiban zakat bagi Muslim rnerupakan bukti nyata betapa pentingnya
peranan akuntansi bagi rnasyarakat, perusahaan lembaga atau perseorangan.
Dalam konteks ini akuntansi akan dapat mernberikan surnbangan dalam
proses perhitungan zakat yang tepat baik zakat moral, penghasilan, profesi,
perdagangan, termasuk nilai aset yang akan dijadikan dasar pengenaan zakat.
Bagaimana mungkin kita mcngetahui beban zakat tanpa bantuan dari
akuntansi? Justru dalam Islam dituntut bidang-bidang khusus akuntansi
seperti Akuntansi Pertanian, Akuntansi Peternakan, Akuntansi Sosial,
Akuntansi Jarninan Sosial, Akuntansi Surnber Daya Manusia, dan lain-lain
untuk dapat rnenyelesaikan kewajiban kita sebagai Muslim.
Dernikian juga rnasalah pengukuran efisiensi dan pernborosan (yang
dilarang keras dalam Islam) tidak akan dapat diketahui tanpa pencatatan atau
peran akuntansi. Pengelola kekayaan negara rnelalui lernbaga seperti Baitul
Maal juga rnernerlukan akuntansi yang lebih teliti karena rnenyangkut harta
rnasyarakat yang harus dipertanggungjawabkan baik kepada rakyat maupun
kepada Tuhan. Pernbagian hak seperti dalam pembagian dividen, hasil
likuidasi mernerlukan catatan yang adil yang dapat mernbagi hak-hak mereka
yang berserikat secara adil. Semua ini mendukung hipotesis yang
rnenyatakan akuntansi sangat mutlak dalarn Islam.
Dari bukti-bukti ini jelaslah bahwa akuntansi sebenarnya wajib dite-
rapkan oleh Islam baik dari tingkat institusi hingga individual. Semua ini
mendukung hipotesis yang menyatakan akuntansi sangat mutlak dalam Islam.
Kesimpulan berbagai fakta sejarah ini sudah cukup kuat untuk me-
nyatakan bahwa akuntansi sudah dikenal pada masa kejayaan Islam artinya
• EK51441 5/MCDUL. S 8.5
Shaari Hamid, Russel Craig, dan Frank Clarke dalarn Harahap (2011)
menulis artikel yang berjudul Religion: A Confounding Cultural Element in
the International Hannonization of Accounting rnengernukakan dua hal
berikut.
• EK51441 5/MCDUL. S 8. 11
lndikator
Keootuogan > Pengorbanan
Mutiak
Dapat Diperbandingkan
(Konsisten) Nelral
Balas
Materialitas
Pengukuran
Gambar 8.1
Hirarki Kualitas Akuntansi
Untuk mencapai ini, akuntan masa depan harus akuntan yang beretika
dan bertanggung jawab, jujur, rnembela kebenaran, dan dipercaya.
Konsep ini ternyata sejalan dengan mega accounting trennya Enthoven
( 1985 ), yaitu sebagai berikut.
I. Mengidentifikasi, mengukur, dan melaporkan informasi yang relevan.
Informasi yang dibutuhkan para pemakai tidak hanya menyangkut
finansial, tetapi ,nenyangkut yang dibutuhkan oleh pernakai sesuai
tujuannya.
2. Mengukur efisiensi dan produktivitas. Akuntansi bukan hanya mengukur
earning power (kernampuan) perusahaan menciptakan laba, tetapi juga
kemarnpuan perusahaan atau Jembaga Jainnya dalam hal efisiensi dan
produktivitas.
3. Akuntansi harus Jebih terpadu dan saling terkait dengan disiplin Jain
seperti budaya, agama, atau kepercayaan, psikologi, politik, ilmu
pengambilan keputusan, dan lain-lain.
Dan untuk mencapai ini beliau menyebutkan hal-hal yang akan di-
pengaruhi:
I. sosial ekonorni, struktur budaya, dan persyaratan-persyaratannya
8.16 TEDRI AKUNTANSI e
Dari dua uraian ini, Parker dan Enthoven tampak sekali bahwa keduanya
,nempunyai visi yang sama, yaitu Akuntan harus berubah untuk menghadapi
rnasa depan yang semakin global, cepat, dan harus semakin bertanggung
Jawab. Akuntan yang dibutuhkan adalah akuntan yang jujur, beretika,
bertanggung jawab, dan dipercaya.
1. Konvergensi Akuntansi
Apa yang terjadi dari kemungkinan fenomena ini? Jawabannya adalah
bahwa konsep akuntansi syariah tampaknya akan terpenuhi oleh kemajuan
konsep akuntansi masa depan itu. Sebagairnana dikemukakan di atas ternyata
konsep akuntansi syariah dengan ciri dan fokus pertanggungjawaban dengan
mengernban kualitas kebenaran, keadilan, kejujuran semakin diikuti tren
akuntansi konte,nporer kemudian, muncul convergency atau conformity
antara dua kutub ideologi Islam dan kapitalisrne. Perke,nbangan tren
akuntansi akhir-akhir ini membuktikan ha! itu, diantaranya adalah sebagai
berikut.
sejalan dengan konsep Islam yang ,nenghargai benar posisi ,nanusia. Bahkan
menurut Islam, bumi dan sekalian isinya dimaksudkan dan dipersembahkan
kepada manusia seperti disebutkan dalarn Al-Qur'an surat 2 ayat 29 sebagai
berikut: "Dia/ah Allah yang ,nenjadikan segala yang ado di bumi untuk
kamu''
Namun, sernua tren itu belum ,nasuk dalarn sistem akuntansi kapitalis
terutama dalarn standar yang berlaku.
��
..
-- ---""
--�
LATIHAN
�
RANG KUMAN.��������������������
• EK51441 5/MCDUL. S 8.23
C. Enterprise Theory
D. Semua jawaban benar
7) Dalam akuntansi ada jenis dan tingkatan bukti yang menandakan kuat
tidaknya suatu bukti, yakni ...
A. Real evidence atau bukti fisik
B. Testimonial evidence atau bukti yang berasal dari kesaksian pihak
luar
C. Indirect evidence atau bukti yang diperoleh secara tidak langsung
D. Semua jawaban benar
KEGIATAN BELA.JAR 2
Akuntansi lnternasional
Sampai saat ini dunia masih belum memiliki suatu standar akuntansi
yang diakui semua negara. Masing-rnasing negara USA, UK, Indonesia,
Australia, dan lainnya memiliki standar akuntansinya sendiri-sendiri. Dengan
sernakin menyatunya berbagai kegiatan ekonorni akibat arus globalisasi
khususnya pasar modal dan semakin majunya teknologi kornunikasi, internet,
komputer, semakin terasa perlunya standar akuntansi dunia, satu standar yang
berlaku untuk scrnua. Hal ini mcrupakan tujuan dari IFAC dan IASC
(International Federation of Accountant dan International Accounting
Standard Committee}. Telah banyak lembaga-le,nbaga internasional yang
n1engendorse IASC selaku perurnus standar akuntansi internasional. Terakhir
Basie Committee, organisasi Pengawas Bank lnternasional dan International
Organization of Securities Commission (IOSC) juga telah 1nengendors
penggunaan standar akuntansi yang dikeluarkan oleh IASC.
Beberapa isu yang menjadi topik akuntansi internasional ini antara lain
adalah:
I. Akuntansi untuk transaksi mata uang asing
2. Manajemen risiko valuta asing seperti: future trading swap, contracts
3. Pengungkapan penjabaran rnata uang asing
4. Akuntansi Inflasi
5. Akuntansi Perpajakan
6. Transfer pricing
7. Laporan Konsolidasi
8. Information control. system
9. Performance evaluation
I 0. investment planning.
Salah satu organisasi yang berperan sebagai embrio [FRS adalah: The
International Accounting Standard Committee (IASC).
IASC didirikan 29 Juni 1973 oleh !FAC dan dewan IASC ini bertemu 3-
4 kali setahun. Program pertama adaJah mengakui praktik akuntansi di
berbagai negara dan pada tahun-tahun berikutnya IASC berusaha
rnengeliminasi alternatif tersebut dan mernbuat satu benchmark standar
akuntansi internasional. Pada tahun 1993 IASC kemudian merencanakan
adanya satu standar akuntansi untuk digunakan oleh seluruh negara di dunia.
• EK51441 5/MCDUL. S 8.35
D. CORE STANDARD
dan FASB Statement. IASB dipakai perusahaan Eropa dan perusahaan yang
terdaftar di pasar modal Eropa sedangkan FASB dipakai perusahaan Amerika
dan perusahaan yang terdaftar di pasar modal Amerika.
Kesulitan ini sudah lama menjadi perhatian para akademisi dan regulator
sehingga upaya-upaya penyatuan kedua kubu ini terus dilakukan baik oleh
!ASB maupun FASB. !ASB akan melakukan kerja sama untuk terus
rnengakomodasikan FASB yang berlaku di Amerika, Sejak tahun 1973
International Accounting Standard Board (IASB) yang sebelumnya
International Accounting Standard Committee (IASC) telah melayani publik
dan menegaskan penerapan International Financial Reporting Standard
dalam skala internasional.
Akhirnya pada awal tahun 2000-an dilakukan pertemuan-pertemuan dan
menghasilkan berbagai rekomendasi yang menuju pada ide konvergensi
standar akuntansi yang akan melahirkan standar akuntansi dunia. Pada tahun
2004 IASC Foundation mernberikan berbagai rekomendasi agar muncul
konvergensi di antara kedua organisasi besar ini sehingga perusahaan publik
yang terdaftar di pasar modal akan mudah dan tidak banyak mengeluarkan
laporan dengan standar yang berbeda.
Jika konvergensi ini berlangsung, hat ini akan menjadi revolusi profesi
akuntansi terbesar dalam sejarah profesi. Karena itu peristiwa ini akan
menjadi momentum bagi profesi, emiten, regulator, serta universitas dan
mahasiswa untuk melakukan agenda perubahan sikap, standar, pelajaran
sehingga pada saatnya nanti kita dapat menyesuaikan diri dengan situasi ini.
Dengan situasi sekarang di rnana tidak ada lagi batas negara dalam pasar
modal maka kesatuan standar ini merupakan keharusan jika kita ingin masuk
dalarn pusaran peredaran keuangan internasional.
Indonesia sebagai negara atau pasar yang disebut Emerging Market mau
tidak mau harus bisa mengikuti perkernbangan internasional termasuk dalam
konstalasi kovergensi kedua kubu akuntansi besar ini. Pada awalnya profesi
akuntansi di tanah air disebabkan banyaknya lulusan Amerika dan banyak
perusahaan Amerika yang beroperasi di Indonesia maka standar yang banyak
digunakan adalah standar FASB atau yang berasal dari kubu Amerika.
Narnun akhir-akhir ini IA! sudah banyak rnengakornodasi !ASB sebagai
sumber standar atau PSAK yang berlaku di negara ini sehingga proses
rnenuju konvergensi ini sebenarnya sudah dirnulai sejak dulu. Dengan
• EK51441 5/MCDUL. S 8.39
valuta asing berjangka dibedakan. Jika untuk tujuan hedging, kerugian atau
keuntungan tidak dibebankan ke perhitungan laba rugi. Sebaliknya, jika
untuk tujuan non-hedging, keuntungan atau kerugian kurs dibebankan ke
perhitungan laba rugi.
1. Translation Exposure
Di sini diperlukan cara mengukur pengaruh perubahan nilai valuta asing
terhadap Japoran keuangan neraca dan hasil usaha suatu perusahaan,
terutama dalam menyusun laporan keuangan konsolidasi accounting
exposure akan selalu muncul pada saat penyusunan laporan keuangan
jika di antara akun laporan keuangan bersangkutan terdapat akun atau
pos-pos yang awal kejadiannya dinyatakan dalarn valuta asing. Oleh
karena itu, perlu dibedakan metode pencatatan yang antara lain:
a. Single rate method, rnenurut metodc ini nilai dilaporkan menurut
kurs tunggal yang berlaku pada tanggal neraca.
b. Current-non-current method, menurut ,netode ini pos-pos valas
dibagi dua yaitu:
I) akun lancar (current), dilaporkan menurut kurs yang berlaku
saat itu (current rate).
2) akun nonlancar (non-current), dilaporkan menurut kurs historis.
3) akun laba rugi dijabarkan dengan kurs rata-rata (average rate),
kecuali untuk penyusutan dan amortisasi dinilai dengan kurs
historis (historical rate).
• EK51441 5/MCDUL. S 8.41
2. Selisih kurs akibat transaksi dalam mata uang asing harus diperhitungkan
dalam penentuan rugi laba periode tertentu. Tidak ada perbedaan antara
yang normal dan devaluasi.
Kurs antara spot danjor,vard bisa saja berbeda tergantung pada estimasi,
pengharapan pelaku pasar. Perbedaan itu disebut spread. Jika kurs forward
lebih besar daripada kurs spot, disebut penjualan pada tingkat premium.
Sebaliknya, jika kurs forward lebih rendah daripada kurs spot, disebut
penjualan pada tingkat discount. Untuk menghitung persentasi tahunan dapat
dilakukan sebagai berikut.
FR-SR 12
Premium (Discount) = --- x-
SR N
di mana:
rLC = adalah tingkat bunga negara lokal
rFC= adalah tingkat bunga negara luar
Laba ini akan dimasukkan dalam Japoran Jaba rugi tahun buku 20 I I.
Sementara itu, pada 20 Januari 20 I 2 eksekusi transaksi maka dijurnal:
Tidak ada laba rugi di laporan keuangan tahun 2011, yang ada hanyalah
jumlah yang dimasukkan dalam penentuan penyesuaian kurs sebesarAUD $
50.000 atau dihitung dari:
FC 1.000.000 x (AUD$ 0.55 - 0.50)
Kas $ I 00.000
Pada 31 Desember 20 I I:
Piutang Valuta Asing FC $ 20.000
Laba dari Kontrak Forward $ 20.000
3. Transaksi Spekulasi
Westfield melakukan spekulasi pada I Desember 2011 melalui kontrak
forward dengan sebuah perusahaan broker yang akan ,nenyerahkan FC
200.000 dalam jangka waktu 60 hari. Kurs pada tanggal tertentu adaJah
sebagai berikut:
I Desember 20 I I kontrakfor,vard 60 hari FC I=$ 0.50
31 Desember 2011 kontrakfor,vard 30 hari FC 1=$ 0.55
30 Januari 2012 spot rate FC I = $ 0.60
31 Desernber 20 I I:
Piutang Valuta Asing kepada broker $ I 0.000
Laba Kontrak Forward $ l 0.000
[FC 200.000 x ($ 0.55- $ 0.50)]
8. 48 TEDRI AKUNTANSI e
30 Januari 2012
1. Piutang Valuta Asing kepada broker $ 10.000
Laba Kontrak Forward $ 10.000
[FC 200.000 x ( $ 0.50 - $ 0.55)]
4. Kas $ 120.000
Valuta Asing FC $ 120.000
Dalam ,netode ini kas, piutang dan utang balk yang lancar dan tidak
lancar dijabarkan ,nenurut kurs sekarang sernentara aktiva dan kewajiban
lainnya dijabarkan menurut kurs sekarang jika posnya dicatat menurut
nilai sekarang sedang dijabarkan menurut kurs historis jika posnya
dicatat menurut nilai historis.
-- --""
��
-e=
LATIHAN
��
RANGKUMAN.��������������������
�I
Riset Akuntansi
Amalia Kus.,ma Wardini, SE, MCom.
\} :..._�
PEND AH UL U AN _
KEGIATAN BELA.JAR 1
Riset Akuntansi
A. METODE PENELITIAN
Secara garis besar ada tiga cara yang dipilih sebagai berikut.
I. Metode kuantitatif
Metode kuantitatif adalah suatu metode penelitian yang ,nenggunakan
rumus-rumus statistik dalam mengidentinkasi dan mengolah variabel
yang muncul dari problema yang akan dijawab. Metode ini tepat jika
variabel atau permasalahan yang akan diteliti dapat diukur,
dikuantitatifkan, data yang akan diperlukan tersedia dan dapat
dibuktikan. Metode kuantitatif mengarahkan peneliti untuk melihat
hubungan antarvariabel.
2. Metode kualitatif
Metode kualitatif adalah suatu metode penelitian yang menggunakan
narasi dan penguraian tentang variabel yang akan dibahas tanpa harus
melakukan pengukuran. Hal ini cocok untuk membahas topik-topik yang
sukar menentukan indikator kuantitatif atau mengukur vanabelnya, data
belum tersedia, dan teorinya belum established.
3. Metode Carnpuran kualitatif dan kuantitatif
Metode ini menggabungkan dua metode di atas, yaitu sebagian
menggunakan rnetode kuantitatif dan sebagian menggunakan metode
kualitatif.
Suatu teori dilahirkan dari berbagai kegiatan dan tahap penelitian. Hal ini
dapat dilihat sebagai tergambar dalarn siklus berikut.
Problem r---
Generalisasi/ Hipotesis
T eoretisasi
Gambar 9. 1
Tahapan dan Proses Rset
llmu bukanlah badan atau struktur ilmu yang bersifat khusus atau
umum, ilmu menyatu bukan disatukan oleh masalah atau topiknya
tetapi oleh metodologinya. (S;ience is not any general or particular
body of knowledge, science is united not by its subject matter, but by
its met hodol og).
Science berasal dari kata Latin Scientia yang berarti mengetahui. Dari
sikap ini para ilmuwan mendefinisikan science sebagai keseluruhan ilmu
pengetahuan yang dilahirkan dengan cara ,nenggunakan metodologi ilmiah,
9.6 TEDRI AKUNTANSI e
Wetodologi ilmiah adalah suatu sistem dari prosedur dan peraturan yang
eksplisit berdasarkan mana suatu riset yang dilakukan dan kemudian
dinilai sebagai ilmu pengetahuan.
Sistem ini tidak tertutup dan tidak bersifat mutlak. Peraturan dan
prosedur secara terus-rnenerus akan diperbaiki, jika terlihat ada rnetode dan
teknik metodologi penelitian ilmiah yang baru yang lebih baik dari metode
dan teknik metodologi penelitian yang lama. Metodologi ini merupakan
aturan untuk menyampaikan komunikasi dari scientist kepada masyarakat,
aturan tentang penggunaan logika yang rasional sisternatis, dan aturan yang
bersifat inter subjektivitas dan sating ,nendukung kebenaran dan fakta secara
konsisten.
Menurut Feyerabend dalam thesisnya, realitas dan masyarakat itu terlalu
kompleks, rumit dan dinamis sehingga tidak akan mungkin hanya satu
metode atau teori saja yang mendominasi ilmu pengetahuan. la menganggap
bahwa ilrnuwan harus rnampu menerima ide-ide, metode, dan teori yang
tidak konsisten atau yang tidak tergantung pada analisis ilmiah dan logika.
Karena permasalahan yang disentuh ilmu itu bersifat pluralistik,
multidimensi dan mulliparadigma. Pendapat ini lebih progresif dari pendapal
Kuhn yang menilai adanya satu paradigma yang dominan (monosatic) pada
suatu periode. Feyerabend (1975) menilai tidak ada suatu metode tunggal
dalarn mendapatkan ide. Metode justru datang dari berbagai diskusi dan
upaya intelektual.
Menurut Feyerabend, konstruksi rasional yang menganggap kebijakan
ilmiah dasar ,nenjadi jaminan, ternyata tidak menunjukkan lebih baik dari
pendapat dari dunia supernatural. Dengan dernikian, menurut Feyerabend,
semua pendekatan yang dilakukan untuk mencari kebenaran adalah valid.
Feyerabend berpendapat agar ilmuwan harus lebih kreatif daripada terikat
kepada suatu metode ilmiah yang kaku.
D, PARADIGMA AKUNTANSI
Menurut paradigma ini akuntansi dianggap sebagai alat ukur yang tepat
untuk menilai laba. Maka, idealnya laba harus diukur dengan menggunakan
dasar atau standar yang tunggal, karena dengan pendekatan ini akan
memenuhi kepentingan semua pihak. Oleh karena itu, nilai atau harga
sekarang (current price) lebih bermanfaat daripada historical accounting
terutama dalam pengambilan keputusan. Dalam riset yang menjadi perhatian
adalah konstruksi teori akuntarisi berdasarkan konsep kaku yang norrnatif
dan rasional serta perumusan konsep yang ideal dalam menghitung laba di
luar model historical accounting. Sehingga teori yang dipakai adalah Price
Level Adjusted atau Current Purchasing Power Accounting, Replacement
Cost Accounting, Deprival Value Accounting, Net Realizable Value
Accounting (Continuously Contemporary), serta Present Value Accounting.
Para pendukung paradigma ini adalah Alexander, Canning, Edwards and
Bell, Mac Neal, Moonitz, Paton, Sprouse dan Moonitz, dan sebagainya.
data akuntansi serta prosedur yang dipakai dalam menghasilkan angka dan
data itu adalah kaitan antara infonnasi dengan reaksi pasar. Yang menjadi
perhatian di sini adalah respon dari aggregate market terhadap variabel
akuntansi. Teori (hipotesa) yang dipakai dalam paradigma ini adalah capital
market efficiency atau Efficient Market Hypothetis (EMH). Teori (hipotesis)
ini menyebutkan bahwa informasi akuntansi memengaruhi harga pasar saharn
di bursa. Dengan perkataan Jain harga saharn di bursa digarnbarkan oleh
semua informasi yang tersedia bagi publik. Pendukung konsep ini adalah
Gonedes, Dopuch, dan lain-lain
theory dan economic theory. Teori yang dipakai dalam domain ini adalah
theory of teams on statistical decision theory dan the economic theory of
choice. Pendukung teori ini adalah Crandall, Feltham, Feltham dan Demski,
dan sebagainya.
3. Behavioral Researclt
Model ini sama dengan paradigma pengguna individu (individual user)
diatas dimana riset di bidang ini meneliti bagaimana pemakai informasi
akuntansi melakukan pengambilan keputusan dan infonnasi apa yang mereka
butuhkan. Pendekatan yang diterapkan adalah deskriptif, bukan norrnatif
seperti pendekatan decision model di atas. Sebagian besar penelitian bidang
ini menggunakan laboratorium riset dengan melakukan percobaan-percobaan.
Misalnya diteliti apakah inforrnasi nilai ganti lebih bermanfaat daripada nilai
historis dalarn rnenghitung rate of return.
4. Agency Theory
Model riset di bidang ini sama dengan pradigrna induktif di atas. Teori
Agensi rnerupakan bidang yang populer akhir-akhir 1n1. Teori 1n1
menyebutkan bahwa perusahaan adalah tempat atau intersection point bagi
hubungan kontrak yang terjadi antara rnanajemen, pernilik, kreditor, dan
pemerintah. Teori ini bercerita tentang monitoring berbagai rnacam biaya dan
• EK51441 5/MCDUL. 9 9. 13
S. Information Economics
Model riset di bidang ini sama dengan paradigma ekonorni diatas dimana
yang ,nenjadi bahan penelitian bidang ini adalah biaya rnernproduksikan
informasi akuntansi. Apakah dengan mernbuat atau ,nenyusun informasi
tertentu manfaatnya lebih besar dari biaya yang dikeluarkan untuk itu, hal
inilah yang merupakan kajiannya. Biasanya pendekatan yang digunakan
adalah analitis atau deduktif.
6. Deconstruction
Bidang ini dikenal sebagai tradisi filsafat di Eropa dan diperkenalkan
oleh Jacques Derrida, seorang filosof Prancis terkenal. Pendekatan
deconstruction ini merupakan reaksi terhadap otoritas filosofi termasuk
empirisrne sebagai kunci iJmu pengetahuan dan pemahaman. Observasi
ilmiah dituangkan dalam bentuk bahasa termasuk matematik, statistik, dan
bahasa simbolis sebagai alat untuk memberi kesan dan memberikan persuasi
kepada orang lain. Menurut pendekatan ini kunci untuk mendorninasinya
terletak pada penguasaan bahasa. Deconstruction sebagaimana yang
dipraktikkan dalam akuntansi (ingat image akuntansi sebagai bahasa) dicapai
melalui pernaharnan terhadap teks dan terminologi akuntansi.
9.14 TEDRI AKUNTANSI e
7. Marxism in Accounting
Aliran Marxisme sangat bertolak belakang dengan konsep kapitalisme.
Jika dalam kapitalisrne akuntansi dinilai menopang pemilikan pribadi dan
menilai kekayaan pemilik, dalam marxisme dikaji bagaimana aset itu dapat
ditransfer kepada kelompok buruh melalui berbagai cara misalnya
rnerninimalkan laba, menaikkan pajak untuk didistribusikan kepada
rnasyarakat.
8. Islam in Accounting
Dengan munculnya sistem ekonomi dan keuangan Islam, rnaka muncul
pula lembaga bisnis yang dioperasionalkan secara Islami seperti bank
asuransi, pasar modal, dan sebagainya. Dalam kegiatan operasionalnya
diperlukan akuntansi yang sesuai dengan syariat dan hukurn Islam sehingga
muncul akuntansi Islam, Saat ini semakin besar perhatian para ahli akuntansi
terhadap emerging model ini sehingga berbagai penelitian diarahkan pada
Akuntansi Islam. Tren ini bukan saja diakibatkan runtuhnya sosialisme, dan
bukan saja karena perilaku sebagian muslim yang dinilai ekstrem, tetapi juga
sejalan dengan penelitian Naisbitt dan Aburdene dalam megatrennya di mana
manusia cenderung back to religion karena [slam itu bukan saja sebagai tata
cara ibadah, tetapi merupakan tata hidup (way of life) lengkap, tentu juga
mernpunyai konsep bidang ekonomi, manajemen, dan juga akuntansi.
Peluang riset ini sebenarnya merupakan ladang penelitian yang sangat besar
bagi para ahli akuntansi. Topik-topik tentang kerangka teori akuntansi Islam
antara lain Akuntansi perbankan, zakat, musyarakah, asuransi, pasar modal,
dan lain-lain.
Di pihak lain, Ahmed Belkaoui ( 1987) membagi ernpat bidang teori dan
riset akuntansi sebagai berikut.
a. Functionalist
Fokus perhatian teori dan riset akuntansi di bidang ini adalah
menjelaskan keteraturan sosial di mana akuntansi berperan. Hal ini
menyangkut efektivitas peraturan yang dilihat berdasarkan bukti objektif. Di
sini fenornena akuntansi dianggap sebagai kenyataan yang terjadi yang
• EK51441 5/MCDUL. 9 9. 15
b. Interpretive
Di sini perhatian difokuskan pada pengungkapan pengalaman subjektif
dari individu, orang-orang yang terlibat dalarn penyajian, penyampaian,
perneriksaan atau penggunaan informasi akuntansi. Dalam bidang ini
penelitian diarahkan pada tiga bidang, yaitu.
c. Radical Hu111a11ist
Penelitian di bidang ini difokuskan pada perubahan yang radikal. Di sini
diasumsikan bahwa teori, ilrnu, dan fakta semata-mata merupakan refleksi
dari pandangan dunia realistis. Akuntansi dianggap sebagai anak penjara
yang secara sadar dibentuk dan dikontrol melalui proses ideologis. Dalam
pendekatan ini disebutkan bahwa suatu saat akuntansi organisasi elit yang
tidak dikaitkan dengan ideologi kapitalis akan muncul, namun disiplin
akuntansi akan terus-menerus rnendukung kepentingan dari ideologi
kapitalis.
d. Radical Structuralist
Dalam bidang ini pengembangan teori dilakukan dengan perubahan
radikal, emansipasi, dan kernungkinan menggunakan analisis dengan
penekanan pada konflik struktural, krisis, pendominasian, dan kontradiksi
lainnya yang ditimbulkan akuntansi. Tidak seperti radical humanist yang
sangat menekankan pada ideologi dan distorsi kesadaran, radical
structuralist menekankan pada kaitan antara akuntansi, ekonomi, dan
dorninasi hubungan politik.
Dernikianlah berbagai bidang yang menjadi lahan penelitian akuntansi.
Kalau kita di Indonesia ingin menjadikan akuntansi mernberikan manfaat
yang besar, sebaiknya perhatian kita kepada penelitian akuntansi ini harus
9.16 TEDRI AKUNTANSI e
Jebih digiatkan. Kerangka untuk melakukan riset akuntansi dapat dilihat pada
Gambar 9.2. berikut ini.
�
I II Ill IV v TECHNIQUES
PROBLEM PROBLEM MOOE srRATEGY DOMAIN
FORMAL INFORMAL
'""""
-
Group
Survey Resealth
""'"
lntM'iew
Btai-1.tlonning
"""""
_,.,
"""'
""""""'
Dialectic
''"""""
•
C.se
'""'
01111 ,
'
t-__s:,,.--, ObS!IMI�
�IIMl!lotl
""""""'
......,..,
"""""'""' - - -
A
Research
labora"'Y
"""""'
Simu'afm
ConllMI Analysis
"""""""'
&,Ming
lnklfmal
-
Conjedll'e
eoo,,,.,.,.
,,.._
•
- -
Pt,- --
,. -
""""""
ObseMilXltl
Gambar 9.2
Kerangka untuk melakukan Rset Akuntansi
a. Teori Akuntansi
Di sini mahasiswa melakukan penelitian terhadap elemen-elernen teori
akuntansi yang merupakan upaya untuk mendiskusikan, menganalisis dan
mengritik konsep, definisi, dalil yang ada dalam struktur teori akuntansi.
Misalnya mengkaji dan menganalisis konsep, postulat atau paradigma
akuntansi, prinsip, sifat-sifat dan kelemahan akuntansi, bagaimana metode
untuk rnelahirkan teori akuntansi dan konsep akuntansi. Dalam bidang ini
dapat dibahas dengan menggunakan objek penelitian satu objek, beberapa
objek perbandingan. Bisa juga melihat situasi sekarang serta tren akuntansi
lainnya. Conteh bidang, topik, judul atau masalah yang dapat diteliti antara
lain:
I) Metodologi penelitian apakah yang tepat untuk merumuskan Teori
Akuntansi?
2) Apakah sumber inforrnasi yang digunakan para pemakai Laporan
Keuangan untuk pengambilan keputusan?
3) Konsep/prinsip akuntansi rnanakah yang kurang relevan dengan tuntutan
pernakai laporan di Indonesia?
9.18 TEDRI AKUNTANSI e
b. Standar Akuntansi
Di sini mahasiswa bisa mengkaji, menganalisis, mengkritik, melaporkan
fakta empiris tentang perurnusan standar, penerapan dan hasilnya di
lapangan. Termasuk mengkaji dan menganalisis dampaknya kepada perilaku
orang yang berhubungan dengan standar itu (behavioral accounting).
Perbandingan standar akuntansi antarnegara, perumusannya, sejarahnya, dan
intervensi politik dalam penyusunan struktur akuntansi. Conteh
permasalahan penelitian mengenai standar akuntansi diantaranya:
I) Sejauh mana industri tertentu menerapkan PSAK?
2) Standardisasi akuntansi maria yang mernberikan informasi yang Jebih
relevan?
3) Apakah perbedaan standar akuntansi di beberapa Negara?
4) Apakah darnpak standar akuntansi pada perilaku?
2. Akuntansi Manajemen
Di sini dibahas bagaimana caranya agar akuntansi dapat dipergunakan
untuk membuat informasi tentang model-model yang berguna daJam
pengambilan keputusan yang dilakukan manajernen.
a. Pengambilan Keputusan
Bagaimana memanfaatkan akuntansi untuk pengambilan keputusan.
Conteh permasalahan yang dapat dibahas adalah sebagai berikut.
I) Akuntansi dihubungkan dengan penggunaan quantitative models.
Bagairnana perusahaan rnenggunakan data akuntansi dalarn model
pengambilan keputusan misalnya Target Costing, Relevant Costing?
2) Bagaimana rasio keuangan dapat mernprediksi bankcruptcy, arus kas
masa depan, take over, take off dan Jain-lain?
9.20 TEDRI AKUNTANSI e
4. Akuntansi Perpajakan
Di sini dibahas bagaimana akuntansi rnengakomodasi masalah peraturan
perpajakan, perbedaan konsep antara akuntansi dan perpajakan, konsep
pengakuan biaya, pengakuan hasil perbedaan metode penyusunan, deferred
tax dan sebagainya. Conteh:
a. dampak depresiasi dipercepat pada pajak penghasilan perusahaan
b. pengaruh metode penilaian terhadap pajak penghasilan
c. menyesuaikan Accounting Income dan Tax Income.
5. Auditing
Di sini dapat dibahas hal-hal yang berkaitan dengarn auditing, teori,
proses, hasil, perilaku, don sebagainya. Conteh permasalahan di bidang
auditing antara lain:
a. peranan operasional audit mengontrol kinerja perusahaan
b. rneni\ai risiko audit
c. hubungan antara internal control dengan sikap auditor
d. efektivitas audit
e. perilaku auditee sewaktu ditemukan kesalahan akuntansi.
• EK51441 5/MCDUL. 9 9.21
7. Tren Akuntansi
Di sini dibahas berbagai hal yang sudah dibicarakan dalarn literatur,
tetapi masih dalarn tahap proses belum menjadi prinsip yang harus diber-
lakukan, misalnya topik:
a. Akuntansi Sosio Ekonomi, yang membahas pengaruh kegiatan peru-
sahaan terhadap masyarakat baik yang positif atau yang negatif.
b. Akuntansi Lingkungan, rnengukur kerusakan lingkungan yang ditim-
bulkan perusahaan.
c. Akuntansi Sosial, mengukur aset masyarakat/negara.
d. Akuntansi Islam, mengukur teori, konsep Islam dalam bidang akuntansi.
e. Akuntansi Sumber Daya Manusia, mengukur SDM sebagai aset
perusahaan.
f. Akuntansi Nilai Tambah, menyajikan informasi tentang pemberi/
kontributor bagi perusahaan
g. Pelaporan Pegawai, menginfonnasikan beberapa data yang diperlukan
pegawai, dan lain sebagainya.
8. Topik Lain
d. Akuntansi Koperasi
Di sini bisa dibahas berbagai penerapan standar akuntansi untuk lembaga
usaha koperasi.
Nah Saudara mahasiswa, kita telah membahas berbagai bidang dan
permasalahan yang dapat dijadikan topik dalarn penelitian akuntansi. Sebagai
latihan, cobalah anda diskusikan dengan ternan-teman dalam satu kelompok.
Topik penelitian apa yang kira-kira rnenarik untuk diteliti, metode penelitian
apa yang tepat untuk digunakan dalam penelitian tersebut dan bagaimana
tahapan atau langkah-langkah yang akan anda ambil dalam melaksanakan
penelitian tersebut.
• EK51441 5/MCDUL. 9 9.23
----
��
�
----
-::
LATI HAN
a RANG KUMAN. _
Ahmed Belkaoui ( 1987) membagi ernpat bi dang teori dan riset akuntansi
sebagai berikut.
I. Functionalist
2. Interpretive
3. Radical Humanist
• EK51441 5/MCDUL. 9 9.25
4. Radical Structuralist
�I
-
8) Bidang riset yang mencoba untuk rneneliti sampai sejauh mana implikasi
informasi keuangan yang beru mernpengaruhi reaksi masyarakat
adalah ...
A. Pendekatan decision model
B. Riset pasar modal (capital market)
C. Riset perilaku
D. !nfor,nation economics
KEGIATAN BELA.JAR 2
A. TREN AKUNTANSI
Kualitas relevan sudah menjadi ciri akuntansi, narnun sampai saat 1n1
kualitas ini belum dapat dinilai tercapai.
Kemudian, untuk mengantisipasi tren tersebut di atas, Enthoven
menganjurkan penyempurnaan infrastruktur akuntansi agar bisa mernenuhi
tuntutan tren itu, diantaranya adalah ...
I. Penyempurnaan sistern pendidikan, pelatihan, dan riset dalam bidang
akuntansi.
2. Struktur dan persyaratan sosio ekonomi dan budaya.
3. Persyaratan legal, status, dan persyaratan lainnya dalam profesi akuntan.
4. Praktik profesi dan kelembagaan akuntansi.
4. Struktur organisasi akan berubah dari yang bersifat hierarki dengan inti
kekuasaan ke struktur organisasi yang bersifat jaringan atau networking,
kekuasaan sudah tidak dikedepankan lagi.
5. Pilihan semakin banyak sehingga masyarakat beralih dari dua pilihan ke
pilihan banyak.
6. Perturnbuhan ekonorni akan beralih dari dunia bagian utara ke bagian
selatan.
7. Keterlibatan politik masyarakat akan beralih dari demokrasi perwakilan
ke demokrasi partisipasi, dan dari bantuan institusi ke mandiri.
8. Kemajuan teknologi akan beralih dari teknologi keras ke teknologi
lunak.
9. Kekuasaan akan beralih dari sentralisasi ke desentralisasi.
Socloeconom<
CultUral Structt.re
and Conditions
P lems
Gambar 9.3
�gatren dalam Akuntansi
Dari keadaan ini dapat kita tarik garis atau benang merah bahwa tren
atau kecenderungan ke arah mana akuntansi menuju sesuai dengan per-
kembangan tuntutan masyarakat adalah menuju suatu sifat yang lebih
bernuansa sosial, etis, lebih relevan, dan bertanggung jawab.
Dari konferensi internasional tahun 1994, Lee Parker dan profesi
akuntan Australia berpendapat akan arah menuju akuntansi yang semakin
bertanggung jawab. Masyarakat pada dasarnya menginginkan akuntansi yang
memberikan informasi yang adil dan benar yang hakikatnya adalah
pertanggungjawaban. Dari fenomena 1111 dapat disimpulkan bahwa
kecenderungan ilmu akuntansi harus searah dengan tuntutan ,nasyarakat itu.
Berbagai skandal korporasi yang melibatkan akuntansi belakangan ini
semua kian menuntut akuntan yang bertanggung jawab.
Bagaimana profesi akuntan menyikapi tren itu? Dan bagairnana kita di
tanah air? Siapa yang harus bertanggung jawab untuk menjadi pionir? Semua
pertanyaan itu terpulang kepada mereka yang terlibat menjalankan roda
organisasi profesi dan organisasi lainnya yang terkait.
Megatrends 2010
Baru-baru ini keluar buku Megatrends 2010 yang ditulis oleh Patrice
Aburdene (2005). Beliau mengemukakan paling tidak ada tujuh kecende-
rungan bisnis yang tentu nantinya akan memengaruhi profesi akuntansi. Dan
Tcori akuntansi. Ketujuh Megatrcnds adalah:
1. Kekuatan Spiritualitas (The Power of Spirituality)
2. Munculnya Kapitalisme yang sadar (The Down of Conscious Capita-
lism)
3. Pernimpin lahir dari level tengah (Leading from the Middle)
4. Bisnis Spiritualisme (Spirituality in Business)
5. Konsurnen berbasis Nilai (The Value-Driven Consumer)
6. Gelombang Selusi Kesadaran (The Wave of Conscious Solutions)
7. Boomnya Investasi pada perusahaan yang memiliki tanggung jawab
sosial (The Socially Responsible Investment Boom).
• EK51441 5/MCDUL. 9 9.31
Dari ketujuh megatrends ini baru trends no. 7 yang mulai ditanggapi
oleh profesi akuntansi. Dalam teori dan standar akuntansi belum memberikan
pedoman yang tetap. Megatrend Jainnya sama sekali belum terlihat arah dan
petunjuk untuk memenuhinya. Misalnya bagaimana peran akuntansi
mengukur, mencatar atau melaporkan aspek nilai-nilai, spiritualisme, dan
sebagainya. Entah nanti akuntansi syariah bisa memberikan alternatif.
Penelitian bidang ini tentu sangat dibutuhkan untuk pengembangan teori
akuntansi sehingga profesi ini tidak ditinggal jauh dan bahkan bisa menjadi
dinosaurus.
2. Employee Reporting
Semakin besarnya kekuatan menawar serikat pekerja di Barat, khususnya
di Eropa rnenimbulkan fenornena baru dalarn tuntutan akan laporan keuangan
yang dapat menggambarkan informasi yang dibutuhkan oleh kaurn pekerja.
Pegawai selaku salah satu dari stakeholders juga berhak akan informasi
keuangan. lnformasi keuangan seperti inilah yang disebut Employee
reporting. Employee reporting merupakan bentuk Japoran keuangan yang
• EK51441 5/MCDUL. 9 9.33
Dari suatu survei Japoran keuangan kepada karyawan sejak tahun 1919
sampai 1979 diketahui beberapa alasan pelaporan sebagai berikut (Lewis, et.
al 1984).
a. Menyampaikan perubahan.
b. Menyajikan propaganda manajemen.
c. Mempromosikan kepentingan rnemahami masalah dan prestasi
perusahaan.
d. Menyampaikan keputusan manajemen.
e. Menyampaikan hubungan antara karyawan, manajemen, dan pemegang
saham.
f. Menjelaskan tujuan perusahaan.
g. Mendorong partisipasi karyawan yang lebih besar.
h. Merespons tekanan legislatif atau serikat pekerja.
i.Membangun image perusahaan.
j. Memenuhi ketentuan UU tentang pengungkapan informasi yang dibutuhk
karyawan.
k. Merespons kekhawatiran manajemen terhadap berbagai tuntutan pegawai,
rnaupun persaingan.
I. Menunjukkan perhatian besar terhadap karyawan.
negara, jadi masih dalam tahap wacana akadernik. Value Added Reporting ini
sebenarnya menutupi kekurangan informasi yang disajikan dalam laporan
keuangan utama, Neraca, Laba Rugi, dan Arus Kas, Karena semua laporan
ini gaga! memberikan informasi:
a. total produktivitas dari perusahaan;
b. share dari setiap stakeholder atau anggota tim yang ikut dalam proses
rnanajernen yaitu: pernegang saham, kreditor, pegawai, dan pernerintah
(Belkaoui, 1995).
VAR berusaha untuk mengisi kekurangan ini ditarnbah dengan mem-
berikan inforrnasi tentang kompensasi yang diberikan kepada pegawai yang
dapat digunakan baik oleh pegawai maupun mereka yang berkepentingan
lainnya terhadap informasi kegiatan SOM dan prestasi perusahaan.
Kalau laporan keuangan konvensional menekankan informasinya pada
laba maka VAR menekankan pada upaya meng-generate kekayaan atau nilai
tarnbah. Karena laba biasanya hanya ,nenggambarkan hak atau kepentingan
pemegang saham saja bukan seluruh tim yang ikut terlibat dalam kegiatan
perusahaan. Value added adalah kenaikan nilai kekayaan yang digenerate
atau dihasilkan dengan penggunaan aset produktif dari seluruh sumber-
sumber kekayaan perusahaan oleh seluruh tim yang ada termasuk pemilik
modal, karyawan, kreditor, dan pernerintah. Sebenarnya konsep dasar dari
VAR ini sudah dikenal dalam ilmu ekonomi terutama dalam perhitungan
Pendapatan Nasional. Namun, perlu diingat bahwa value added tidak sama
dengan laba. Laba menunjukkan pendapatan bagi pemilik saham sedangkan
pertambahan nilai mengukur kenaikan kekayaan bagi seluruh stakeholders.
Laporan Pertambahan Nilai jangan pula disamakan dengan Pajak
Pertambahan Nilai.
Kesadaran akan pentingnya VAR ini sejalan dengan peralihan
penekanan tujuan manajernen dari pertama-tama memaksimalkan profit
kepada pernilik modal, ke mernaksimalkan nilai tambah kepada stakeholders.
Masyarakat yang semakin menyadari pentingnya keadilan sosial juga
merupakan salah satu penyebab munculnya VAR ini. Karena dianggap lebih
adil dan lebih demokratis jika diberikan laporan nilai tarnbah. Sehingga
hubungan antara masing-rnasing pihak yang bekerja sama dalarn satu tim
lebih harmonis karena rnasing-masing nilai tambah yang diberikannya
diukur. lndikator atau informasi ini tentu akan bisa digunak:an untuk
rnelakukan pembagian hasil yang lebih adil. Dalam konsep ekonomi Islam
9.36 TEDRI AKUNTANSI e
tampaknya konsep VAR ini lebih sesuai karena konsep bisnis dalam Islam
didasarkan pada kerja sama (musyarakah atau mudharabah) yang adil,
transparan, dan saling menguntungkan bukan salah satu mengeksploitasi
yang lain.
Sebenarnya di US dan Eropa konsep Yalue/vdded (VA) ini pun sudah
dikenal khususnya dalam perpajakan. Konsep VA ini semakin populer pada
tahun 1970 sejak keluarnya Corporate Report yang merupakan hasil kajian
Accounting Standards Steering Co111111ittee (sekarang namanya Accounting
Standard Co111111ittee) pada bulan Agustus 1975. Dalam laporan ini
dianjurkan untuk menggunakan Laporan Pertambahan Nilai. Anjuran ini
diadopsi di UK pada tahun /977. Pada survei yang dilakukan untuk
mengetahui banyaknya perusahaan yang memakai Laporan Pertambahan
Nilai ini, pada tahun 1980 lebih 20% perusahaan terbesar di UK sudah
membuat Laporan Pertambahan Nilai. Perkembangan ini didorong oleh
desakan dari serikat buruh yang dikenal sangat kuat di Eropa. Bahkan
sekarang dikenal Y AIPS atau Va/11e Added Incentive Payment Scheme di
mana dasar pemberian intensif didasarkan pada pertambahan nilai,
6. Kesulitan Pengukuran
Kelemahan utama dari akuntansi bidang ini adalah ketidaksepakatan
para ahli dalam menentukan kriteria pengukuran. Mengukur nilai kerusakan
lingkungan, nilai social cost maupun social benefit-nya tidak sernudah yang
dibayangkan. Contohnya kasus Cernobyl, kasus Union Carbides, dan lain
sebagainya ,nenunjukkan betapa sukarnya rnelakukan penetapan nilai
kerusak:an dan perbaikan lingkungan yang sarna-sarna diterima dan sesuai
pula dengan prinsip akuntansi yang sudah baku.
Narnun, sebenarnya banyak lernbaga yang sudah memberikan konsep
pengukuran dan penyajian ,nasalah ini antara lain dari Institute of
Management Accountant, The American Accounting Association, dan
beberapa para ahli seperti Flarnholtz, Eipstein, McDonouch, Nikolai, Bazley,
Brummet. Mereka ini telah berhasil mengidentifikasi beberapa kinerja
perusahaan yang disorot untuk rnenilai keterlibatan perusahaan dalarn
rnasalah lingkungan ini seperti: keterlibatan sosial, pengernbangan sumber
daya rnanusia, penyehatan lingkungan, kualitas produk dan jasa, kesehatan,
kontribusi sosial, ilmu pengetahuan, kualitas air, polusi, suara yang
rnengganggu masyarakat, bau tidak sedap, dan lain-lain. Lihat bab Akuntansi
Sosial Ekonorni.
7. Penyajian
Dari berbagai konsep yang diajukan Iernbaga dan para ahli ini ada yang
menganjurkan metode penyajian: penjelasan dalam laporan keuangan
(footnote disclosure, narrative disclosure.}, membuat pos tersendiri, laporan
khusus tentang kerusakan lingkungan, Social Responsibility Report,
Environmental Exchange Report, Social Income Statement Report,
Comprehensive Social Benefit Cost Model, dan Multidimensional income
Statement. SEC biasanya ,nengharuskan perusahaan yang listed di bursa New
York Stock Exchange untuk melaporkan hal-hal yang bertalian dengan
masalah lingkungan, dan social cost dan benefit lainnya.
Sernua negara tampaknya rnernpunyai kernauan politik untuk ikut
bertanggung jawab pada kearnanan burni yang kita diami ini. Model ini sudah
cukup rnenjadi pegangan dalarn ,nengelola lingkungan. Untuk rnengelola
lingkungan diperlukan inforrnasi yang sebenarnya dapat disupply oleh
environmental accounting yang masih terus dikernbangkan oleh profesi
• EK51441 5/MCDUL. 9 9.39
a. Bentuk Jemah (weak form) dari pasar efisiensi. Di sini harga pasar saham
pada periode tertentu secara penuh merupakan refleksi dari inforrnasi
yang berasal dari harga saham masa lalu. Di sini tidak ada strategi
dagang berdasarkan siklus harga, pola harga atau peraturan lainnya.
b. Bentuk semi kuat (semi strong) di mana harga saharn secara penuh
,nerupakan gambaran dari seluruh informasi yang tersedia kepada publik
terrnasuk harga saharn masa lalu. Di sini juga tidak ada strategi dagang
yang dipakai dalam perdagangan saham.
c. Bentuk kuat (strong [orm] di mana harga saham merupakan gambaran
dari seluruh infonnasi yang ada balk informasi harga saharn yang lalu,
infonnasi yang tersedia untuk publik dan inforrnasi lainnya seperti
informasi dari dalam dan informasi pribadi lainnya.
Dari tiga bentuk ini maka bentuk semi strong-lah yang paling relevan
dengan akuntansi karena dasar informasinya adalah informasi yang tersedia
bagi publik.
Dalam EMH sering digunakan Capital Asset Pricing Model (CAPM).
Yang dimaksud dengan Model CAPM ini adalah suatu model yang menaksir
Jaba yang abnormal atau Jaba yang tidak diperkirakan dari saham biasa suatu
perusahaan pada saat diumumkannya Jaba perusahaan. Bentuk semi strong
juga dipakai dalam model ini.
Apa yang dipetik dari uraian di atas adalah bahwa kita hanya bisa
mengambil sikap atau tindakan atas sesuatu jika kita mengetahui banyak
informasi tentang objek yang kita maksud.
Dalam ekonomi khususnya dalarn lembaga bisnis maka mau tidak mau
bisnis dengan segala persoalannya harus dipahami sifat dan karakternya agar
kita bisa 111e-111anage bisnis itu dengan balk dan sukses. Salah satu ilmu yang
muncul untuk mengurus bisnis adalah ilrnu manajernen. Dalam ilmu
manajemen kita mengetahui informasi bagaimana mengurus atau nie-,uanage
suatu perusahaan? Banyak upaya yang dilakukan manusia khususnya para
peneliti dan akademis untuk mernahami sifat-sifat bisnis dan bagaimana cara
mengurusnya untuk dapat sukses dalarn mencapai tujuan-nya? Salah satu
instrumen yang dibutuhkan manajer adalah infonnasi dan informasi tentang
bisnis ini diberikan oleh ilrnu akuntansi.
dalam kriteria yang tidal melibatkan uang misalnya kebaikan, kerusakan yang
tidak rnelibatkan uang, sumbangan tenaga dan pikiran yang tidak melibatkarn
uang, rahmat dan berkah Tuhan. Zat-zat yang merupakan bagian dari
kehidupan yang tidak dinilai dari akuntansi seperti oksigen, sinar matahari,
angin, udara, dan sebagaitrya. Semua itu berperan dalam menghidup dan
mensukseskan perusahaan, tetapi tidak dicatat.
Kedua: Tidak semua kegiatan perusahaan menyangkut transaksi timbal
balik. Artinya banyak transaksi yang sifatnya tidak dilakukan secara timbal
balik yang dialarni, diterima, dan dilakukan perusahaan yang tidak masuk
dalam isi laporan keuangan. Misalnya dampak kegiatan perusahaan kepada
kehidupan sosial baik yang berrnanfaat maupun yang merusak. Misalnya
sumbangan perusahaan, pembangunan sarana sosial adalah kegiatan yang
bermanfaat, tetapi tidak langsung dibayar oleh masyarakat. Sedangkan yang
merugikan masyarakat dan tidak dibayar perusahaan misalnya adanya
lirnbah, kernacetan yang ditimbulkan perusahaan, kerusakan lingkungan, dan
sebagainya.
Ketiga: Tidak semua informasi itu bisa dikuantitatifkan apalagi
diuangkan, scdangkan laporan akuntansi hanya berfokus pada inforrnasi
kuantitatif dan uang. lnformasi tentang suatu ha! tidak hanya berupa
informasi kuantitatif bahkan tidak bisa dituangkan secara kuantitatif harus
dilaporkan secara kualitatif. Misalnya untuk menilai yang baik dan buruk.
Dari analisis di atas dapat kita simpulkan bahwa saar ini akuntansi
mengalami proses disorganisasi karena sifatnya yang menimbulkan
kelemahannya dalarn rnemberikan informasi yang akurat, relevan, utuh dan
Jengkap. Jika para akademisi dan ahli akuntansi tidak melakukan perubahan
mendasar dalam ilmu akuntansi konvensional sekarang ini rnaka suatu saat
akan ditinggalkan konsumennya.
dari sifat subjektif dari akuntansi itu sendiri serta hubungan yang sangat erat
antara akuntan publik dan langganannya.
Karl Marx dan pengikutnya telah lebih dahulu mengkritik akuntansi
sebagai bagian dari ideologi kapitalis yang dijadikan alat untuk melegitimasi
keadaan dan struktur sosial ekonomi dan politik kapitalis. Akuntansi kapitalis
dinilai hanya sebagai bentuk kesadaran palsu yang rnemistikkan. Akuntansi
dituduh bukan mernberikan informasi yang benar tentang hubungan sosial
yang harmonis, la hanya membungkus kepentingan ekonominya dalarn
simbol efisiensi laba rugi, produktivitas, dan sebagainya (Harahap, 1993).
Oleh karena itu, sudah banyak pemikir yang mencoba mernberikan
alternati f akuntansi. Hayashi ( 1989) misalnya mengemukakan pendapat dan
menganjurkan ne\v paradigm of accounting misal-nya: British Critical
Accounting School, Political Economy of Accounting, Hopwood's Alternative
Accounting Theory, Ga,nbling's Societal Accounting.
Sejauh 1111 yang menjadi perhatian pemerintah Amerika adalah
memperbaiki aspek teknis dari sistem kapitalis itu, bukan filosofinya
sehingga tidak heran jika krisis demi krisis ekonomi akan terus berulang.
Sistem im semakin menjadi bahan pemikiran ulang lagi setelah beberapa
skandal perusahaan terjadi belakangan im yang puncaknya menghasilkan
Sarbanes Oxley Corporate Act 2002 di Amerika. Di pihak lain Triyuwono
(2000) membentangkan beberapa pemikiran akuntansi yang berada di luar
mainstream yang dilandasi American non-classical economics thought
misalnya: Paradigma interpretif yang dirnotori Preston, 1986, Paradigma
kritikal yang disponsori Tinker, 1984, 1988, Tinker, Merino, dan Neimark,
1982, dan Paradigrna Post-modernisme yang disampaikan oleh Arrington dan
Francis, 1989, Rasyid, 1995, Triyuwono, 1998. Dalam diri disiplin akuntansi
konvensional itu sendiri lahir beberapa konsep yang keluar dari
mainstreamnya. seperti munculnya socio economic accounting, environ-
mental accounting, employee reporting, human resources accounting, value
added reporting, lslamic accounting, current cost accounting (Belkaoui,
1984, Harahap, 2003).
Berdasarkan situasi ini maka jika akuntansi rnasih tetap pada "old law of
accounting" maka akuntansi bisa bernasib seperti dinosaurus, mati pe]an-
pelan dan hanya tinggal nama, atau mungkin hanya hiasan di museum saja,
dan tidak digunakan lagi oleh masyarakat.
c. Kritik Belkaoui
Belkaoui (1989) menulis buku dengan judul: "The Coining Crisis in
Accounting" buku ini membahas krisis akuntansi yang mungkin muncul dari:
l. Profesi akuntan
Di Amerika Serikat telah terjadi penurunan remunerasi pada profesi
akuntan, penurunan jumlah tenaga kerja, peningkatan porsi jasa konsultansi
dan pengurangan jasa akuntan/auditing. Belkaoui menilai hal ini sebagai
proses "proletariiation of accountant". Akuntan yang selarna ini dianggap
borjuis justru menjadi proletar. Di samping itu, ada juga anggapan bahwa
akuntan sebetulnya bukan tergolong sebagai profesi karena
ketidakmampuannya menjadi independen dan otonom dari langganannya dan
kehilangan monopolinya atas jasa informasi akuntansi yang saat ini banyak
disupply oleh IT. Sampai saat ini upaya-upaya rnenciptakan profesi yang
dapat dipercaya mulai dari pelepasan standard setting body, pelaksanaan peer
review, upaya menjaga independensi dari k.Jien, Sarbanes Oxley Act yang
dilakukan profesi belum rnampu menghilangkan berbagai permasalahan yang
mengurangi respek dan kepercayaan umum kepada profesi.
Ilmu pengetahuan paling tidak saat ini Iahir dari proses akademik,
sedangkan akuntansi adalah kebutuhan profesi yang berkembang secara
praktik dalam dunia bisnis. Sering terjadi antara hasil proses ilmu
pengetahuan dari proses akademik tidak "match" atau tidak sesuai dengan
keinginan atau kebutuhan dunia praktik sehingga terjadi gap antara dunia
akademis dengan dunia profesi. Memang kesadaran ini sudah mulai ada
sehingga banyak upaya untuk mendekatkan kedua dunia yang berbeda ini.
Hal ini juga memengaruhi kurikulum yang diajarkan di universitas. Banyak
keluhan diternukan di pasar kerja bahwa apa yang diajarkan di bangku kuliah
tidak relevan dengan apa yang diinginkan pasar atau user dari tenaga akuntan
yang dihasilkan perguruan tinggi itu. Jika hal ini berjalan terus maka
akuntansi juga akan mengalami krisis.
korupsi dan praktik KKN Jainnya. Demikian juga tekanan dunia internasional
untuk menerapkan "good governance" baik di sektor corporate maupun
sektor publik atau pemerintahan. Dalam ha! ini peranan akuntan sangat
penting. Tanpa dibarengi dengan komitrnen moral dari akuntan maka tentu
tugas suci ini sukar dapat diwujudkan.
Beberapa ide ini sudah Jama menjadi bahan diskusi di Indonesia dan
bahkan secara teoretis sudah dijadikan sebagai kebijakan, namun belum bisa
secara efektif diterapkan di lapangan. Kasus-kasus seperti Enron Corporation
di Amerika dapat dijadikan pelajaran berharga bagi praktik akuntansi di
Indonesia dan upaya untuk menjaga kredibilitas, amanah dan integritas,
mematuhi semua standar, menjunjung tinggi kode etik dan moralitas profesi
akuntan.
Akuntansi Forensik
Bidang ilmu akuntansi ini berkolaborasi dengan ilmu hukum dan
investigasi yang biasa dilakukan oleh polisi atau kejaksaan. Bahkan di
Amerika belakangan ini profesi akuntan sudah menjalin kerja sama dengan
FBI (Federal Bureau of Investigation). Bidang akuntansi forensik, ini masih
merupakan istilah baru kendatipun isu yang dibahasnya sudah lama.
Akuntansi forensik disebut juga auditing forensic atau akuntansi kecurangan
bahkan beberapa di beberapa Universitas di Amerika ilrnu ini dikaitkan
• EK51441 5/MCDUL. 9 9.53
dengan kecurangan dan etika bahkan dengan risiko. Pada awalnya ilrnu ini
hanya mernbahas tentang kesalahan dan cara mernperbaikinya. Namun,
karena intensitas korporasi atau skandal akuntansi yang menggunakan media
akuntansi semakin banyak dan besar maka perhatian terhadap bidang ini
semakin besar pula. Apalagi setelah terungkapnya beberapa skandal besar di
Amerika seperti the Cendant/CiiU, lnformix, Waste Ma11age111e11t,
WorldC0111, sampai pada puncaknya kasus Enron Corporation.
Sebagaimana kasus diketahui, kasus Enron muncul menyebabkan
pasar modal Amerika jatuh sampai 25%. Untungnya pernerintah federal
bertindak cepat sebelum sistem ekonorni kapitalis yang ditopang oleh sistern
"utang" rnelalui pasar modal itu hancur. Pemerintah Arnerika berupaya
mengangkat kembali kepercayaan pasar terhadap sistem itu dan menunjukkan
komitmen untuk memperbaiki martabat pasar modal terutama menghindari
praktik-praktik kecurangan yang semakin banyak terjadi waktu itu.
Di samping itu, kongres Amerika juga bertindak cepat. Senator Sarbanes
dan Oxley berinisiatif untuk menyusun Undang-Undang tentang
Pertanggungjawaban Perusahaan Publik dan akhirnya dengan cepat draft itu
diundangkan oleh Presiden Bush pada akhir tahun 2001 dan menjadi efektif
berlaku saat itu. Sarbanes Oxley Act ini sangat mernengaruhi profesi akuntan
dan pasar modal sehingga saat ini menjadi isu terbesar dalam setiap
akuntansi.
Sebagaimana diketahui Sarbanes Oxley Act ini mewajibkan semua pihak
untuk menjaga dan melindungi perusahaan dari praktik kecurangan
manajernen. Akuntan diminta untuk membuat surat pernyataan dan menjamin
agar pelaksanaan internal kontrol yang dapat menghindari kecurangan itu
diterapkan. Memang selama ini bukan berarti konsep dan sistem kontrol itu
tidak ada. Namun, karena berbagai faktor psikologis dan dorongan motivasi
ekonomis maka ha! itu sering diabaikan demi untuk rnernenuhi dan
rnemuaskan kepentingan pribadi pihak-pihak yang ikut bennain di pasar
modal. Tanggung jawab manajemen ditingkatkan, sistern pengawasan dan
fungsi kornite audit diperberat dan profesi akuntan independen ditata
kernbali, dan pernantau independen perusahaan publik pun dibentuk.
Tentang akuntan misalnya dibatasi jasa yang boleh diberikan kantor
akuntan, Jama memberikan jasa dibatasi sehingga harus dilakukan rotasi
dalam jangka waktu 5 tahun, kualitas pengungkapan diperketat dan hukurnan
yang melanggarnya juga diperberat. Ketentuan ini tentu berlaku bagi semua
9.54 TEDRI AKUNTANSI e
perusahaan yang terdaftar di pasar bursa Amerika dan juga bagi perusahaan
yang Jain yang beroperasi di Juar negeri atau perusahaan Jain dari Juar
Amerika yang mendaftarkan saharnnya untuk diperdagangkan di Arnerika,
Ketentuan ini sedikit banyaknya memengaruhi profesi akuntan di Indonesia.
Salah satu hal yang ditekankan Pasca Skanda/ Enron atau Pasco
Sarbanes Oxley Art ini adalah perlunya etika profesi. Selama ini bukan
berarti etika profesi tidak penting bahkan sejak awal profesi akuntan sudah
memiliki dan terus-rnenerus rnernperbaiki Kode Etik Profesinya baik di USA
maupun di Indonesia. Etika adalah aturan tentang balk dan buruk.
Kode etik mengatur anggotanya dan menjelaskan hal apa yang tidak baik
dan mana yang boleh dan tidak boleh dilakukan sebagai anggota profesi baik
dalam berhubungan dengan kolega, langganan; masyarakat, dan pegawai.
Kenyataan konsep etika yang ini dijadikan penopang untuk menegakkan
praktik yang sehat yang bebas dari kecurangan tampaknya tidak cukup
menghadapi sikap "selfish" kerakusan ekonomi yang dimiliki setiap pelaku
pasar modal, dan manaiemen yang bermodal rendah yang hanya ingin
mementingkan keuntungan ekonornis pribadinya, Walaupun sernakin banyak
aturan yang dikeluarkan olch Standard Setting Body seperti FASB (Financial
Accounting Standard Board), fFRS atau Regulator pemerintah seperti SEC
(Security Exchange Commission}, namun kecurangan selalu dapat ditutupi
dan dicari celah sehingga sampai pada puncaknya di mana kecurangan itu
terungkap dan menyebabkan kerugian investor dan berakibat pada hilangnya
kepercayaan kepada profesi akuntan dalam sistern pasar modal.
Sejalan dengan ini rnaka muncul kernbali isu Good Corporate
Governance yang juga sama intinya yaitu agar proses dalam mengurus
perusahaan dilakukan dengan kebiasaan balk dan memiliki sifat-sifat
independent, objective, transparence, dan accountable. Tanpa mengulas
Jebih dalam isu ini yang perlu diketahui Jagi adalah isu ini juga sudah lama
apalagi isu-isu yang rnerupakan sifat Good Corporate Governance itu.
Namun, kembali Jagi skandal-skandal baru muncul Jagi dan dalam kualitas
kecurangan yang sernakin canggih.
Untuk itulah maka akuntansi harus berupaya menguak semua ke-
mungkinan kecurangan yang ditimbulkan oleh informasi akuntansi rnelalui
laporan keuangan. Akuntansi/auditing harus bisa menyusun sistern sehingga
bisa menghindari, mendeteksi, menernukan, menetapkan pelakunya,
menyiapkan investigasi dan bahkan membantu membawanya ke pengadilan.
• EK51441 5/MCDUL. 9 9.55
LATI HAN
-D RANG Ku MAN _
Dari ketujuh megatrends ini baru trends nomor 7 yang mulai ditanggapi
oleh profesi akuntansi. Sedangkan perkembangan terakhir yang masih terus
menjadi bahan riser dan pengembangan bidang akuntansi yang menjadi tren
di antaranya adalah:
I. Akuntansi Perilaku
2. Akuntansi Sumber Daya Manusia
3. Akuntansi Islam
4. Akuntansi internasional atau akuntansi global
5. Triple entry accounting system
6. Employee Reporting
7. Value Added Reporting
8. Multidiciplines Paradigm
9. Akuntansi dan Pembangunan Berkelanjutan
10. Kegagalan Efficient Market Hypothesis (EMH)
I I. Krisis Akuntansi.
D. Financial reporting
6) Menurut Purdy dalam Belkaoui (1985) beberapa hal yang mendesak dan
mendorong perlunya employee reporting adalah
A. Adan ya tekanan yang sernakin besar akan perlunyafit!L disclosure
B. Terjadinya praktik dan permasalahan terkait dengan hubungan
perburuhan
C. adanya perkembangan di negara lain yang mendorong perlunya
informasi tersebut
D. semua jawaban benar
Godfrey, Jayne et.al. (20 I 0). Accounting Theory. ?'" Edition. John Wiley &
Sons Australia.