Hasil Diskusi Materi Pembelajaran Quran Hadits
Hasil Diskusi Materi Pembelajaran Quran Hadits
Jam : 13.00-14.20
Kelas/Semester : D/5
Pemakalah :
Pertama : Yang paling tinggi adalah apa yang diriwayatkan denan sanad yang paling
shahih,seperti riwayat dengan sanad dari malik dari Nafi’ dari ibnu umar
Kedua : Yang dibawah tingkatan itu adalah yang diriwayatkan dari jalur para perawi yang
mereka lebih rendah kedudukan nya dibandingkan para perawi yang pertama. Seperti riwayat
hammad bin salamah rahimahullah dan tsabit rahimahullah dari anas bin malik radiyallahu’anhu.
Ketiga : Yang lebih rendah tingkatanya dari itu adalah apa yang diriwayatkan oleh para perawi
yang pada dirinya terdapat sifat tsiqah yang paling rendah tingkatan nya.
Ditambah oleh :Jumiyati (1911010096)
1. Hadist shahih yang disepakati/dikeluarkan oleh al-bukhari dan muslim. Ini adalah tingkat
hadist yang paling tinggi.
2. Hadist shahih yang dikeluarkan oleh al-bukhari namun tidak dikeluarkan oleh muslim
3. Hadist shahihyang dikeluarkan oleh muslim namum tidak dikeluarkan oleh al-bukhari
4. Hadist shahih yang sesuai dengan syarat al-bukhari dan muslim namun mereka berdua tidak
mengeluarkan nya
5. Hadist shahih yang sesuai dengan syarat al-bukhari saja namun beliau tidak
mengeluarkannya.
6. Hadist shahih yang sesuai dengan syarat muslim saja , namun beliau tidak mengeluarkannya
7. Hadist yang dishahihkan oleh imam-imam ahli hadist selain al-bukhari dan muslim yang
tidak memenuhi syarat al-bukhari dan muslim atau salah satu diantara keduanya ini adalah
tingkatan hadis shahih yang paling rendah.
Pendapat yang melarang secara mutlak menurut sekelompok ulama, hadist dhoif tidak
digunakan dalam fadho’il a’mal (menjelaskan keutamaan amal) dan juga tidak dalam masalah
lainnya . diantara ulama yang berpendapat seperti ini adalah al imam muslim dalam
muqodimmah kitab shahihnya.
Berikut ini kutipan beberapa pendapat ulama terkait hal tersebut. Pertama, imam nawawi
dalam fatawa-nya menyebutkan adanya konsesus (ijmak) di kalangan ulama terkait kebolehan
mengamalkan hadist dhoif untuk hal-hal yang tidak berkaitan dengan akidah dan hukum halal
dan haram. Kedua, boleh mengamalkannnya secara mutlak dalam persoalan hukum ketika tidak
ditemukan lagi hadits sahih yang bisa dijadikan sebagai sandaran. Pendapat ini dinisbatkan
kepada imam ahmad dan abu daud. Selain itu imam abu hanifah dan ibnul qayyimil jauziyah
juga mengutip pendapat tersebut .
Yang pertama hadits shahih : hadits yang sehat dan tanpa cacat. Artinya para ulama hadits
menilai bahwa suatu hadits betul-betul bersumber dari Rasullah SAW.
Yang kedua Hadis hasan : hadis yang baik . artinya para ulama menilai bahwa suatu hadits ada
sedikit kelemahan tetapi secara keseluruhan baik. Hal ini juga berarti para ulama hadits yakin
bahwa suatu hadits bersumber dari Rasullah SAW .
Yang ketiga Hadis dhaif : Hadis yang lemah, artinya para ulama menilai bahwa suatu hadits
memiliki kelemahan yang cukup serius sehingga menyebabkan mereka kurang yakin bahwa
hadits tersebut bersumber dari Rasullah SAW .
Yang keempat Hadits maudhu’: Hadits palsu artinya para ulama yakin bahwa suatu hadits tidak
bersumber dari Rasullah SAW bahkan dibuat-buat
Pertama mengandung gugurnya pengaruh wadh’I atau taklif sebagian amalan , kedua
mencakup penafian taklif atau tertentu. Dalam ungkapan dan perbedaan dalam jumlah contoh
syiah baik dulu dan sekarang , sesuai nukilan dari al-ridha As, riwayat dari Rasullah Saw secara
muktabar dari sisi sanad .