Anda di halaman 1dari 11

BENTU-BENTUK HADIST DAN UNSUR DALAM

PERIWAYATAN HADIST

O DISUSUN OLEH KELOMPOK 4 KELAS 1AP2


O Muhammad Ridhwan Kamil (40400121036)
O Aisyah Alhumairah (40400121043)
O Emy Yusria (40400121070)
Pengertian Hadist
Hadist secara bahasa al-jadid yang artinya
baru, lawan dari al-qadim yang artinya
lama. Yaitu menunjukkan kepada waktu
yang dekat atau waktu yang singkat.
Bentuk-bentuk Hadist

O Hadist Qauli
Hadist qauli adalah segala sesuatu yang disandarkan kepada Nabi
Muhammad SAW., yang berupa perkataan atupun ucapan yang berkaitan
dengan aqidah, syariah dan akhlak ataupun seluruh hadist yang
diucapkan Rasulullah SAW.,

Dari Utsman ra, dari Nabi saw., beliau bersabda: “Orang yang paling
baik di antara kalian adalah seorang yang belajar al-Qur`an dan
mengajarkannya.”. (HR. al-Bukhari)
Hadist Fi’li
Yaitu segala perbuatan yang dilakuakan oleh Rasulullah SAW, perbuatan
Rasulullah SAW, tersebut dijadikan contoh teladan dan dapat dijadikan dalil
hukum syara’ atau pelaksanaan suatu ibadah.
Contoh:

Dari Jabir bin ‘Abdullah berkata, “Rasulullah saw. shalat di atas


tunggangannya menghadap ke mana arah tunggangannya menghadap. Jika
Beliau hendak melaksanakan shalat yang fardhu, maka beliau turun lalu
shalat menghadap kiblat. (HR. al-Bukhari dan Muslim).
Hadist Taqrir
Yaitu segala perbuatan sahabat yang diketahui oleh Nabi
Muhammad SAW., dan beliau membiarkannya ( sebagai
pertanda setuju) dan tidak mengingkarinya.
Contoh :

Dari Abdulloh bin Umar, dia berkata, “Dahulu kami (para sahabat)
membeli makanan secara taksiran, maka Rosululloh sholallohu ‘alaihi
wasallam melarang kami menjual lagi sampai kami memindahkannya
dari tempat belinya”[HR Muslim 1526]
Unsur – unsur Hadist
OMatan
Yaitu sabda Nabi atau isi dari hadist tersebut. Secara bahasa, matan ( ᡧ ᡨ
ᣌB‫ـــــــــم‬BB‫( لا‬berarti tanah yang keras dan tinggi. Sedang menurut istilah, matan
adalah penghujun sanad, yakni sabda Nabi Muhammad SAW., dengan kata
lain isi hadist itu sendiri.
Contoh :
Telah menceritakan kepada kami Sulaiman Abu ar Rabi' berkata, telah
menceritakan kepada kami Isma'il bin Ja'far berkata, telah menceritakan
kepada kami Nafi' bin Malik bin Abu 'Amir Abu Suhail dari bapaknya dari
Abu Hurairah_dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam, beliau bersabda: "Tanda-
tanda munafik ada tiga; jika berbicara dusta, jika berjanji mengingkari dan
jika diberi amanat dia khianat.”(HR. Bukhari)
Jadi yang di maksud matan pada contoh di atas adalah
"Tanda-tanda munafik ada tiga; jika berbicara dusta, jika berjanji mengingkari
dan jika diberi amanat dia khianat.”
Sanad Yaitu sandaran/ jalan yang menyampaikan kepada
matan hadist. Sanad inilah yang mengabarkan hadist dari
Rasulullah SAW., Kepada orang yang berikutnya sampai
kepada orang yang menulis/ mengeluarkan hadist.
O Umar bin Khalid telah menceritakan hadits padaku (imam Bukhari),
ia berkata : Al-Laits menceritakan hadits padaku (Umar bin Khalid),
dari Yazid, dari Abu Al-Khair, dari Abdullah bin ‘Amr radhiyallaahu
‘anhuma, bahwa seorang lelaki bertanya pada Nabi shallallaahu
‘alaihi wasallam : “Manakah islam yang paling baik?” Beliau
menjawab : “Memberikan makanan, dan membaca salam pada orang
yang engkau kenal dan yang tidak engkau kenal.”(HR. Bukhari).
O Yang di maksud sanad pada contoh di atas adalah :
O Umar bin Khalid telah menceritakan hadits padaku (imam Bukhari),
ia berkata : Al-Laits menceritakan hadits padaku (Umar bin Khalid),
dari Yazid, dari Abu Al-Khair, dari Abdullah bin ‘Amr radhiyallaahu
‘anhuma, bahwa seorang lelaki bertanya pada Nabi shallallaahu
‘alaihi wasallam :
o

Rawi
Yaitu orang yang meriwayatkan menyampaikan, atau memindahkan suatu hadist kepada orang lain
yang menjadi rangkaian berikiutnya, atau oarang yang membukukannya dalam suatu kumpulan
hadist, dengan menyebutkan sanadnya.

contoh rawi atau periwayat hadits dari beberapa tingkatan


• Periwayat hadits dari tingkatan sahabat : Abu Hurairah, Aisyah,
Anas bin Malik, Abdullah bin Abbas, Jabir bin Abdullah, Abu Sa'id
Al - Khudri, dll.
• Periwayat hadits dari tingkatan tabiin : Umayyah bin Abdullah bin
Khalid, Sa’id bin AlMusayyab, dll.
• Periwayat hadits dari tingkatan mudawwin : Imam Bukhari, Imam
Muslim, Imam AnNasa’iy, Imam Ahmad, dll.
Mukharrij
Mukharrij secara bahasa adalah orang yang
mengeluarkan. Kaitannya dengan hadis, mukharrij adalah
orang yang telah menukil atau mencatat hadis pada
kitabnya, seperti kitab al-Bukhari.Memindahkan hadis
dari seorang guru kepada orang lain lalu
membukukannya dalam kitab disebut mukharrij. Oleh
sebab itu, semua perawi hadis yang membukukan hadis
yang diriwayatkannya disebut mukharrij seperti para
penyusun al-kutub al-tis’ah (kitab sembilan). Contohnya :
(HR.Bukhori dan HR.Muslim ).
kesimpulan
Dengan ini dapat kami simpulkan bahwa:
Hadits terdiri atas beberapa bentuk yaitu , Hadits Qouli atau
berupa perkataan Nabi SAW , Hadits fi’li atau berupa
perbuatan Nabi , serta Hadits Taqrir yang berupa perbuatan
Nabi yang membiarkan dan mendiamkan perbuatan para
sahabat . Hadits pun memiliki beberapa Unsur sebagai
berikut diantaranya yaitu , isi atau biasa disebut dengan
Matan , Sanad yaitu merupakan sandaran , Perawi yaitu
merupakan orang-orang yang meriwayatkan , serta Mukhorrij
atau orang yang menukil hadits .
SEKIAN DAN TERIMA
KASIH

Anda mungkin juga menyukai