Anda di halaman 1dari 7

Garuda Didadaku; Perkuat Kecakapan Hidup Abad 21

Salah satu tingkat kecakapan tertinggi dalam kepramukaan adalah Pramuka Garuda.
Kepanduan atau yang sekarang dikenal dengan Pramuka telah memberikan andil dalam
persatuan bangsa, sebagai bukti telah berhasil mendidik, melatih dan membina serta
mengembangkan peserta didik menjadi manusia yang berkarakter (religius,
demokratis, peduli lingkungan, jujur, kreatif, bersahabat/komunikatif), sehingga dapat
menjadi tauladan bagi peserta didik yang lain.

Pramuka Garuda adalah predikat yang sandang oleh anggota Pramuka yang telah
menyelesaikan tingkat kecakapan tertinggi pada golongan tingkatan  masing-masing,
seperti ada Pramuka Garuda untuk golongan Siaga, Pramuka Garuda untuk golongan
Penggalang, Pramuka Garuda untuk golongan Penegak. Adapun dasar hukum
Pelaksanaan serta panduan Pramuka Garuda ini diatur berdasarkan Surat Keputusan
Kwartir Nasional No. 101/1984 tentang Petunjuk Penyelenggaraan Pramuka Garuda.

Untuk mencapai menjadi Pramuka Garuda tidaklah semudah membalikkan telapak


tangan, tentu harus melewati syarat-syarat menjadi seorang Pramuka Garuda sesuai
dengan Petunjuk Penyelenggaran Pramuka Garuda No. 038/2017, diantaranya adalah:
harus berkelakuan baik bisa menjadi contoh oleh teman yang lainnya, telah
menyelesaikan SKU (Syarat Kecakapan Umum) sampai tingakt Siaga Tata ditandai
memiliki sertifikat setiap tingakatannya,  memiliki  SKK (Syarat Keterampilan Khusus)
sekurang kurangnya empat macam dari masing-masing bidang, bisa membuat hasta
karya serta bisa menggunakan perangkat komputer.

Tim penguji dalam pengujian Syarat Pramuka Garuda ini dibentuk oleh Kwartir
berdasarkan pengajuan Pembina Gudep Pramuka yang bersangkutan. Tim penguji ini
terdiri atas pelatih pembina, pembina Gudep, Andalan Kwartir, orangtua, dan tokoh
masyarakat. Tim penguji ini melakukan penilaian terhadap calon Pramuka Garuda
secara perorangan yang dilakukan dengan cara wawancara langsung, pengamatan
langsung, serta membaca dan mendengarkan dari pihak ketiga.

Pembinaan dan Pembentukan Karakter di SDN 06 Perawang Barat

Di Pangkalan Gudep 04-011 dan 04-012 yang bertempat di Sekolah Dasar  Negeri 06
Perawang Barat, Kabupaten Siak-Riau program Pramuka Garuda ini merupakan
program tahunan kerja Gudep yang telah dilaksanakan setiap tahunnya. Dari kegiatan
itu telah melahirkan Pramuka Garuda setiap tahunnya. Tetapi pada tahun ini semenjak
masa pandemi Covid-19, kegiatan Pramuka tidak berjalan seperti biasanya, tetapi tidak
menyurutkan semangat para Pembina dan Pelatih Pramuka untuk tetap membina dan
melatih peserta didik dalam menghantarkan anggota menjadi Pramuka Garuda
Andalan.
Kegiatan Kepramukaan sebagai kegiatan ekstrakuirkuler di sekolah mempunyai
tujuannya untuk membangun karakter positif kepada para peserta didik seperti
religius, nasionalisme, patriotisme, kepemimpinan, mandiri, tanggung jawab, kerja
sama, solidaritas, disiplin, tangguh, rela berkorban, cinta lingkungan, dan sebagainya.

Jauh-jauh hari sebelum diimplementasikannya K-13, gerakan pramuka jadi kegiatan


ekstrakurikuler di sekolah, tetapi hanya bersifat pilihan. Sekolah boleh
menyelenggarakannya atau tidak, disesuaikan dengan situasi, kondisi, dan kebutuhan
masing-masing sekolah

Tetapi bersamaan dengan implementasi K-13, pramuka menjadi kegiatan


ekstrakurikuler wajib. Tujuannya sesuai dengan semangat K-13 yang bukan hanya ingin
memberikan penguasaan pengetahuan (kognitif) dan keterampilan (psikomotor), tetapi
juga memperkuat sikap (afektif).

Pembina pramuka yang biasa dipanggil dengan sebutan ‘Bunda’ dan ‘Ayahanda’ oleh
para anggota Pramuka Siaga, tetap eksis dalam memberikan latihan latihan, tauladan
serta motivasi kepada anggota Pramuka Siaga, walupun di tengah-tengah  masih
berseteru/berjibaku deng an melawan Covid-19. Di SDN 06 Perawang Barat memiliki
pembina-pembina yang handal, bersama Ketua Gudep yang selalu siap melahirkan
Pramuka Garuda, mereka sangat telaten dan semangat dalam menjalankan program
kerja Gudep 04-011 dan 04-12.

Pembina kegiatan Pramuka di Gudep 04-011 dan 04-12 yaitu, Pembina Puteri terdiri
dari ‘Bunda’ Rina Fauziah,  Sisrawati, Mustika Erna, Nelvi, Mardianis, Hetty Julinar, Aida
Suryani, Suhermi, Farida Arriyani, Mardiana, Siti Ajuna Lubis.  Sedangkan Pembina
Putera terdiri dari ‘Ayahanda’ Parmias, Beni Alfitri, Alirman, Tengku Nina, Hamidah,
Alus.

Upaya-upaya terjadwal yang dilakukan oleh pembina dalam menjadikan peserta didik
menjadi anggota Pramuka Garuda seperti melatih setiap seminggu sekali sesuai dengan
prosedur protokol kesehatan (prokes), memberikan motivasi kepada peserta didik
untuk mengisi buku SKU,  mengingatkan perilaku perilaku yang harus dijalankan sesuai
dengan Ikrar Setia anggota Pramuka yaitu Dwi Darma dan Dwi Satya (Pramuka Siaga),
tetap memberikan materi kepramukaan dengan memasukannya materi yang
terintegrasi dalam materi pelajaran tematik yang diajarkan setiap hari, melakukan
pembiasaan seperti menyanyi lagu Pramuka, tepuk Pramuka diselipkan ketika peserta
didik merasa jemu di kelas.

Selain itu upaya melatih anggota tentang kepedulian terhadap sesama dalam kondisi
saat ini seperti  melibatkan anggota Pramuka dalam membantu para tim Covid yang ada
di sekolah dengan membantu mengukur suhu sebelum masuk lingkungan sekolah
sehingga memotivasi peserta didik dalam mengikuti pelatihan Pramuka dan merasa
Pramuka tetap ada, walaupun dimasa pandemi ini latihan pramuka tidak dilaksanakan
secara rutin seperti yang dilaksanakan sebelum masa pandemi Covid- 19 ini datang.

Setiap tanggal 14 Agustus, Indonesia memperingati hari Pramuka. Ini  karena 14


Agustus 1961 adalah hari dimana Gerakan Pramuka di perkenalkan di seluruh
Indonesia. Setiap tanggal ini biasanya terdapat pawai kepramukaan nasional yang
diawali dengan kegiatan upacara.

Pramuka memang terlihat tidak terlalu populer di generasi kekinian saat ini. Padahal,
dibalik citra sederhana dan kepanduan yang dimilikinya, terdapat manfaat yang luar
biasa dari organisasi ini bagi pemuda Indonesia. Pramuka sangat penting untuk
membentuk karakter pemuda bangsa. Pramuka memberikan pendidikan yang
membentuk karakter, seperti kedisiplinan, kesopanan, patuh pada aturan, kreatifitas,
dan kecakapan berpikir. Karakter ini dibentuk dari kegiatan alam yang biasanya
dilakukan oleh organisasi kepramukaan. Dalam kegiatan ini, selain anggota diajarkan
cara bertahan hidup dalam keadaan darurat, pramuka juga mengajarkan tentang
kebersamaan dan kepemimpinan.

Budaya Literasi dalam Kegiatan Pramuka

Bentuk dan jenis kegiatan apapun yang dijalankan oleh anggota Pramuka, senantiasa
berlandaskan prinsip-prinsip dasar Gerakan Pramuka yaitu, Iman, dan takwa kepada
Tuhan Yang Maha Esa; Peduli terhadap bangsa, dan tanah air, sesama hidup, dan alam
seisinya; Peduli terhadap dirinya pribadi; Taat kepada Kode Kehormatan Pramuka.

Selain dijadikannya gerakan pramuka sebagai kegiatan ekstrakurikuler wajib.


Implementasi K-13 juga menjadikan literasi dan Penguatan Pendidikan Karakter (PPK)
sebagai bagian dari integrasi dalam pembelajaran. Gerakan pramuka dalam setiap
kegiatannya dapat menjadi sarana membangun budaya literasi dan PPK.

Kepramukaan adalah proses pendidikan di luar lingkungan sekolah dan di luar


lingkungan keluarga dalam bentuk kegiatan menarik, menyenangkan, sehat, teratur,
terarah, praktis yang dilakukan di alam terbuka dengan Prinsip Dasar Kepramukaan
dan Metode Kepramukaan, yang sasaran akhirnya pembentukan watak, akhlak, dan
budi pekerti luhur (karakter). Kepramukaan adalah sistem pendidikan kepanduan yang
disesuaikan dengan keadaan, kepentingan, dan perkembangan masyarakat, dan bangsa
Indonesia. Gerakan pramuka, gerakan literasi, dan PPK semuanya bermuara pencapaian
fungsi dan tujuan pendidikan nasional. Sifatnya saling mengisi dan melengkapi.

Anggota Pramuka baik yang berada di Gudep lain maupun di Gudep 04-011 dan 04-12
SDN 06 Perawang Barat dengan semangat, antusias dalam mengikuti latihan pramuka
dibawah asuhan ‘bund’a dan ‘ayahandanya’, dengan mematuhi prokes yaitu  mencuci
tangan, memakai masker, menjaga jarak dalam setiap kali latihan tetapi mereka tetap
semangat, sigap dan peduli dalam mengikuti kegiatan-kegiatan pramuka yang
disugukan oleh ‘ayahanda’ dan ‘bundanya’ ditandainya dengan selalu tepat waktu hadir
pada setiap latihan, berbuat baik sesuai dengan Kode Kehormatan mereka sebagai
seorang Pramuka yaitu Dwi Satya dan Dwi Darma.

Pramuka merupakan wahana dasar dalam membentuk (menciptakan) generasi yang


berkarakter, literat, dan mandiri. Hal ini tergambar dalam tingkat pencapaian SKU yang
mereka ampu, dengan menuntaskan butir-butir yang ada di dalam SKU sehingga
diharapkan anggota Pramuka dapat menambahkan wawasan, kepedulian terhadap diri
sendiri, lingkungan sebagai penjabaran dari Kode Kehormatan Pramuka.
Tugas pokok Gerakan Pramuka adalah menyelenggarakan Pendidikan
Kepramukaan bagi kaum muda guna menumbuhkan tunas bangsa agar menjadi
generasi yang lebih baik, bertanggungjawab dan mampu membina serta mengisi
kemerdekaan nasional serta membangun dunia yang lebih baik.

Pendidikan Kepramukaan merupakan sistem pembinaan dan pengembangan


sumberdaya atau potensi kaum muda agar menjadi warga negara yang
berkualitas yang mampu memberikan sumbangan positif bagi kesejahteraan dan
kedamaian masyarakat baik nasional maupun internasional.

Dalam Pendidikan Kepramukaan proses pendidikan terjadi karena adanya


pertemuan yang interaktif dan komunikatif yang digerakan oleh Prinsip Dasar
Pendidikan Kepramukaan dan Metode Pendidikan Kepramukaan yang
dilaksanakan secara teratur, terarah, terencana dan berkesinambungan oleh
peserta didik sendiri dengan dukungan orang dewasa.

Anggota Dewasa yang terlibat langsung dalam proses pendidikan tersebut di atas
adalah Pembina Pramuka.

1. Pembina Pramuka

Pembina Pramuka adalah anggota dewasa yang memiliki komitmen tinggi


terhadap prinsip-prinsip dalam Pendidikan Kepramukaan, secara sukarela bergiat
bersama peserta didik, sebagai mitra yang peduli terhadap kebutuhan peserta
didik, dengan penuh kesabaran memotivasi, membimbing, membantu serta
memfasilitasi kegiatan pembinaan peserta didik.

Pembina Pramuka sekurang-kurang telah mengikuti Kursus Pembina Pramuka


Mahir Tingkat Dasar (KMD).

2. Tugas Pembina Pramuka

Memberikan pembinaan agar peserta didik menjadi: manusia berkepribadian,


berwatak, dan berbudi pekerti luhur, warga negara Rebuplik Indonesia yang
berjiwa Pancasila, setia dan patuh kepada Negara Kesatuan Rebuplik Indonesia
serta menjadi anggota masyarakat yang baik dan berguna. Menerapkan Prinsip
Dasar Pendidikan Kepramukaan, Metode Pendidikan Kepramukaan, Kiasan
Dasar dan Sistem Among dalam proses pembinaan memberi pengayaan dengan
mengikuti perkembangan sehingga kegiatan Pendidikan Kepramukaan bernuansa
kekinian (up to date), bermanfaat bagi peserta didik dan masyarakat
lingkungannya, serta tetap berada dalam koridor ketaatan terhadap Kode
Kehormatan Pramuka.

Menghidupkan, membesarkan gugusdepan dengan selalu memelihara kerjasama


yang baik dengan orang tua/wali pramuka dan masyarakat.
3. Tanggungjawab Pembina Pramuka

Dalam melaksanakan tugasnya Pembina Pramuka bertanggungjawab atas:


terselenggaranya pendidikan kepramukaan yang teratur dan terarah sesuai
dengan visi dan misi Gerakan Pramuka; Terjaganya pelaksanaan Prinsip Dasar
Pendidikan Kepramukaan dan Metode Pendidikan Kepramukaan pada semua
kegiatan pramuka;

Pembinaan pengembangan mental, moral, spiritual, fisik, intelektual, emosional,


dan sosial peserta didik, sehingga memiliki kematangan dalam upaya
peningkatan kemandirian serta aktivitasnya di masyarakat;

Terwujudnya peserta didik yang berkepribadian, berwatak, berbudi pekerti luhur,


dan sebagai warga yang setia, patuh dan berguna bagi bangsa dan negaranya.
Dalam pengabdiannya, Pembina Pramuka bertanggung jawab kepada Tuhan
Yang Maha Esa, Masyarakat, Pembina Gugus depan dan diri pribadinya sendiri.

4. Peran Pembina Pramuka

Pembina berperan sebagai orang tua yang dapat memberi penjelasan, nasehat,
pengarahan dan bimbingan guru yang mengajarkan berbagai keterampilan dan
pengetahuan kakak yang dapat melindungi, mendampingi dan membimbing adik-
adiknya, yang memberi kesempatan untuk memimpin dan mengelola satuannya
mitra, teman yang dapat dipercaya, bersama-sama menggerakkan kegiatan-
kegiatan agar menarik, menyenangkan dan penuh tantangan sesuai usia
golongan pramuka konsultan, tempat bertanya, dan berdiskusi tentang berbagai
masalah motivator, memotivasi untuk meningkatkan kualitas diri dengan
berkreativitas, berinovasi, dan aktualisasi diri, membangun semangat untuk maju;
fasilitator, memfasilitasi kebutuhan dalam kegiatan peserta didik.

5. Pembina Satuan

Pembina Siaga sekurang-kurangnya berusia 20 tahun dan Pembantu Pembina


Siaga sekurang-kurangnya berusia 16 tahun. Dalam Perindukan Siaga diperlukan
1 orang Pembina Siaga dan 3 orang Pembantu Pembina Siaga.

Pembina Penggalang sekurang-kurang berusia 21 tahun, dan pembantu Pembina


Penggalang sekurang-kurang berusia 20 tahun. Dalam Pasukan Penggalang
diperlukan 1 orang Pembina Penggalang dan 2 orang Pembantu Pembina
Penggalang.

Pembina Penegak sekurang-kurang berusia 25 tahun dan Pembantu Pembina


Penegak sekurang-kurangnya berusia 23 tahun. Dalam Ambalan Penegak
diperlukan 1 orang Pembina Penegak dan 1 orang Pembantu Pembina Penegak.
Pembina Pandega sekurang-kurangnya berusia 28 tahun dan Pembantu Pembina
Pandega sekurang-kurangnya berusia 25 tahun. Dalam Racana Pandega
diperlukan 1 orang Pembina Pandega dan 1 orang Pembantu Pembina Pandega

Agar seorang Pembina Pramuka dapat memerankan dirinya dengan baik


seyogyanya melengkapi diri dengan berbagai pengetahuan dan menghayati
dengan baik prinsip-prinsip dalam Pendidikan Kepramukaan, sehingga dapat
menciptakan kegiatan yang menyenangkan bagi peserta didik

Tugas Pembina Pramuka cukup berat karena Pembina adalah panutan yang
keteladannya ditiru peserta didik. Untuk itu seorang Pembina Pramuka perlu
menjaga sikap, melatih kepekaan terhadap kebutuhan peserta didik, serta selalu
berpegang kepada semboyan Pembina: " Ihlas Bakti Bina Bangsa Berbudi Bawa
Laksana" (ikhlas berbakti membina anak bangsa, berbudi luhur dan memberi
kebajikan, serta menepati janji satunya kata dan perbuatan)

Anda mungkin juga menyukai