Masalah Penelitian
Pasar saham Denmark lambat dalam menyerap informasi baru, dan bahkan reaksi tersebut
bertahan hingga beberapa hari setelah adanya pengumuman informasi terbaru. Ini
menunjukkan bahwa lingkungan informasi di pasar saham kecil ini bekerja untuk mengurangi
kecepatan penyesuaian.
Selain itu, terdapat pengembalian abnormal positif yang signifikan di sekitar pengumuman.
Kedua temuan ini menunjukkan bahwa pasar saham Denmark tidak bereaksi secara efisien
terhadap EA. Menentang teori dan pekerjaan empiris sebelumnya, juga menemukan korelasi
positif antara konten informasi EA dan proxy untuk informasi pra-pengungkapan. Kami
menafsirkan hasil kami sebagai indikasi bahwa tingkat informasi pra-pengungkapan rendah di
Denmark. Oleh karena itu, bukti kami menunjukkan bahwa efek dominan dari ukuran pasar
saham yang lebih kecil pada lingkungan informasi adalah mengarah pada lebih sedikit
informasi sebelum pengumuman, bukan lebih. Selain itu, hasil ini menarik mengingat temuan
yang disebutkan sebelumnya di Plenborg (1998) dari tingkat yang lebih tinggi dari hubungan
antara pengembalian saham dan pendapatan tak terduga di Denmark dibandingkan dengan
AS. Sementara Plenborg (1998) menyarankan bahwa ini karena standar akuntansi Denmark
yang superior, hasil kami mendukung gagasan bahwa tingkat asosiasi yang lebih tinggi hanya
mencerminkan tingkat informasi pra-pengungkapan yang lebih rendah di Denmark.
Landasan Teori
Efisiensi pasar saham (Fama,1970), pasar saham dikatakan efisien jika harga selalu
sepenuhnya mencerminkan informasi yang tersedia. Informasi dibagi menjadi tiga subset,
membedakan antara efisiensi bentuk lemah, semi-kuat dan kuat sehubungan dengan harga
historis, informasi yang tersedia untuk publik, dan informasi pribadi, masing-masing.
Hipotesis
Hipotesis dalam penelitian menggunakan hipotesis informasi pra pengungkapan, yakni
lingkungan informasi memainkan peran sentral dalam reaksi pasar saham terhadap
pengungkapan informasi.
Metodologi Penelitian
Metodologi yang digunakan dalam penelitian ini adalah metodologi standar event study. Data
yang diperoleh menggunakan studi literature dan dokumentasi, kemudian dibuat pemodelan
dengan model pasar. Data yang tersedia dianalisis menggunakan desriptif kuantitatif.