Pollen

Anda mungkin juga menyukai

Anda di halaman 1dari 1

Polen atau serbuk sari merupakan bagian bunga yang berupa kantung berisi gametofit jantan pada

tumbuhan berbunga Anthophyta baik Gymnospermae (Pinophyla) maupun Angiospermae


(Magnoliophyta) (Puspaningrum, 2008)

Penggunaan bukti palinologi berupa fosil polen dan spora merupakan cara yang tepat, karena
dapatmengungkap latar belakang perubahan vegetasi dan lingkungan suatu daerah pada satu periode
waktu tertentu (Suedy, 2012)

Unit polen dibedakan alas monad, diad, tetrad, dan polyad. Selain itu ada pula polen yang dilepaskan
dari tumbuhan dalam bentuk massulau atau polinia. Polen mempunyai struktur dinding kompleks yang
merefleksikan adaptasi fungsional dari suatu spesies terhadap habitat, substansi pembentuk dinding
serbuk sari ini disebut sporopolenin.

Pollen adalah pertama kali ditemukan dalam catatan fosil pada akhir periode Devon [verifikasi
dibutuhkan] dan peningkatan kelimpahan sampai sekarang. Berdasarkan hasil analisa fosil pollen
dijumpai indikasi kehadiran tumbuhan yang bervariasi mulai dari kelompok gymnospermae
(tumbuhan berbiji terbuka hadir pada lingkungan darat), angiospermae (tumbuhan berbiji tertutup
hadir pada lingkungan darat) dan pteridopytha (tumbuhan paku-pakuan hadir pada lingkungan darat
yang berair) hingga mangrove (tumbuhan penciri daerah rawa). Dengan kehadiran variasi fosil-fosil
tersebut, maka diinterpretasikan bahwa lingkungan pengendapannya adalah transisi terutama pada
lingkungan intertidal (Henrich, 2007 dalam Mayasari, 2016). Lingkungan pengendapan ini dicirikan
oleh morfologi dengan kemiringan lereng yang landai. 

Serbuk sari mengalir ke danau dari sungai atau terbawa angin dan kemudian mengendap di air danau.
Serbuk sari terakumulasi dalam sedimen berlapis di dasar danau. Sedimen danau sering memiliki lapisan
tahunan. Serbuk sari yang diekstraksi dari sampel inti sedimen danau merupakan proksi paleoklimat
yang penting.

Anda mungkin juga menyukai