Anda di halaman 1dari 10

Ancaman terhadap Negara dalam Bingkai

Bhinneka Tunggal Ika
5 DESEMBER 2016  ~ SUYASYAFITRI

Pengertian Ancaman

Ancaman adalah setiap usaha dan kegiatan, baik dalam negeri maupun luar negeri
yang dinilai membahayakan kedaulatan negara, keutuhan wilayah negara, dan
keselamatan segenap bangsa. Ancaman dapat dikategorikan sebagai berikut.

1. Berdasarkan asal datangnya ancaman


2. Ancaman Dari Luar, Yaitu segala ancaman terhadap ketahanan nasional yang
berasal dari luar negeri.
3. Ancaman Dari Dalam, Yaitu Segala ancaman terhadap ketahanan nasional yang
berasal dari dalam negeri.
4. Berdasarkan bentuk ancaman
5. Ancaman Fisik, Yaitu segala bentuk ancaman yang dapat mengganggu
ketahanan nasional suatu Negara yang dilakukan dengan tindakan secara fisik.
Contohnya : Pembunuhan, Serangan Bersenjata, Terorisme baik berasal dari dalam
maupun luar negeri.

2. Ancaman Ideologis, yaitu segala bentuk ancaman yang dapat mengganggu


ketahanan nasional suatu Negara yang dilakukan dalam tataran pemikiran.
Contohnya : Arus Globalisasi, Perang Ideologi, dan kepentingan politik baik berasal
dari luar maupun dalam negeri.

2, Ancaman Terhadap Negara Indonesia dalam Integritas Nasional

Ancaman terhadap negara mempunyai keterkaitan dengan terwujudnya integrasi


nasional. Namun kita sebelumnya akan membahas tentang pengertian Integrasi
Nasional agar lebih mengerti makna dan maksud Integrasi Nasional.
3. Integrasi berasal dari bahasa Inggris intregate yang artinya menyatupadukan,
menggabungkan dan mempersatukan. Sedangkan nasional berasal dari bahasa
Inggris juga, nation yang artinya bangsa.
4. Pada intinya bahwa pada dasarnya ancaman merupakan segala sesuatu yang
dapat mengganggu stabilitas kehidupan masyarakat. Sedangkan integrasi
nasional proses penyatuan dan penyesuaian antara kebudayaan yang berbeda-beda
sehingga tercipta suatu keselarasan dalam kehidupan bermasyarakat. Jika kita
hubungkan maka jika terjadi ancaman maka proses integrasi nasional atau proses
penyatuan tersebut tidak dapat berjalan dengan baik, maka dari itu kita sebagai
warga negara yang baik harus sebisa mungkin mencegah terjadinya ancaman
terhadap negara tersebut sehingga kita dapat melaksanakan integrasi nasional
dengan sempurna
Dari segi geografis Indonesia merupakan bangsa yang mejemuk, posisi yang strategis
dan potensial serta kemajemukan Indonesia disebabkan oleh berbagai hal, diantaranya
sebagai berikut.

 Terletak diantara dua benua yaitu benua asia dan benua Australia dan dua
samudra yaitu samudra Pasifik dan Samudra Hindia
 Kaya akan sumber daya hayati baik hewan maupun tumbuhan.
 Memiliki banyak wilayah dengan potensi lahan yang subur.
 Dilewati garis khatulistiwa dan memiliki iklim tropis dengan dua musim yaitu
musim kemarau dan hujan
 Memiliki jumlah penduduk terbesar ke-4 didunia dengan beragam suku, ras,
bahasa, dan agama sehingga memiliki kebudayaan yang beragam.
 Terletak diantara dua dangkalan besar yaitu dangkalan sunda dan dangkalan
sahul
 Terletak diantara tiga lempeng yaitu lempeng Indo-Australia, Eurasia, dan
Pasifik
1. Bentuk ancaman terhadap Negara Indonesia
Pembukaan UUD 1945 alinea ke-4 menyebutkan tujuan bangsa Indonesia membentuk
suatu pemerintahan Negara adalah untuk melindungi segenap bangsa Indonesia dan
seluruh tumpah darah Indonesia untuk memajukan kesejahteraan umum ,
mencerdaskan kehidupan bangsa dan ikut melaksanakan ketertiban dunia yang
berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan social, dalam wadah
Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) berdasarkan pancasila.

1. Ancaman Menurut UU No. 34 tahun 2004


Bagian penjelasan UU no 34 tahun 2004 tentang tentara nasional Indonesia (TNI)
menyebutkan ancaman dan gangguan terhadap keutuhan bangsa dan Negara yaitu
sebagai berikut.

1. Agresi berupa penggunan kekuatan bersenjata oleh Negara lain terhadap


kedaulatan Negara, keutuhan wilayah, dan keselamatan segenap bangsa.
2. Pelanggaran wilayah yang dilakukan Negara lain.
3. Pemberontakan bersenjata
4. Sabotase dari pihak tertentu untuk merusak instalasi penting dan objek vital
nasional
5. Spionase Yang dilakukan oleh Negara lain untuk mencari dan mendapatkan
rahasia militer
6. Aksi Teror bersenjata yang dilakukan oleh teroris internasional atau
bekerjasama dengan teroris dalam/luar negeri
7. Ancaman keamanan dilaut atau udara yuridiksi nasional Indonesia
8. Konflik komunal yang terjadi antar kelompok masyarakat dapat
membahayakan keselamatan bangsa.
2. Ancaman Disitegrasi
Ancaman terhadap keutuhan NKRI tidak selamanya dalam bentuk fisik atau bersifat
militer. Ancaman nonfisik atau tidak bersifat militer juga menjadi suatu ancaman
dalam kehidupan berbangsa dan bernegara yang mengancam integrasi bangsa. Berikut
ini merupakan bentuk bentuk ancaman yang dapat menimbulkan disentegrasi dan
mengganggu keutuhan NKRI dalam bingkai Bhineka Tunggal Ika.

1. Ideologi
2. Demografi
3. Penyalahgunaan Teknologi
4. Faktor Alam
5. Masalah social dan budaya
6. Politik
3. Ancaman Globalisasi
Globalisasi merupakan proses dunia menjadi satu jaringan tanpa batas antarbangsa
karena kemajuan teknologi dan komunikasi. Batas antarbangsa menjadi samar,
masyarakat dapat mengakses informasi, mendapatkan barang serta berpergian dengan
mudah, namun dibalik semua keuntungan globalisasi tersimpan bahaya yang
mengancam. Berikut merupakan ancaman globalisasi dalam berbagai bidang

1. Ekonomi
2. Sosial budaya
4. Ancaman Memudarnya kesadaran terhadap nilai nilai budaya bangsa
Memudarnya kesadaran terhadap nilai nilai budaya bangsa menjadi permasalahan
yang perlu mendapat perhatian serius. Permasalahan ini sering dikaitkan dengan
kemajuan dibidang komunikasi termasuk didalamnya penyebaran informasi baik
melalui media cetak maupun media elektronik. Hal tersebut berdampak terhadap
ideologi, agama, budaya dan nilai nilai yang dianut masyarakat Indonesia

Pengaruh derasnya budaya global yang negative menyebabkan kesadaran terhadap


nilai nilai budaya bangsa semakin memudar. Hal ini tercermin dari perilaku
masyarakat Indonesia yang lebih menghargai budaya asing dibandingkan budaya
bangsa baik dalam cara berpakaian, bertutur kata, pergaulan bebas dan pola hidup
konsumtif serta kurangnya penghargaan terhadap produk dalam negeri

1. Membangun Integrasi Nasional Melalui Pemahaman Terhadap Nilai-nilai


Bhineka Tunggal Ika
Bhineka Tunggal Ika adalah semboyan bagi bangsa Indonesia yang artinya walaupun
berbeda-beda namun tetap satu jua. Makna dari semboyan ini menggambarkan
persatuan dan kesatuan bangsa dan NKRI.

1. Aktualisasi pemahaman nilai-nilai bhineka tunggal ika


aktualisasi nilai-nilai bhineka tunngal ika terimplomentasi dalam setiap bidang
kehidupan, di antaranya politik, hukum, pemerintahan, ekonomi, pendidikan,
kesehatan, social dan budaya.

1. aktualisasi bidang politik


berikut adalah contoh aktualisasi bidang politik :

1. pada saat pemilu, setiap warga memiliki hak suara sekalipun warga yang cacat,
seharusnya warga yg seperti itu harus di fasilitasi untuk menyalurkan hak
suaranya tersebut
2. walaupun berbeda politik, setiap anggota DPR harus mendahulukan
kepentingan bangsa setiap memutuskan kebijakan dan membuat peraturan
perundang-undan
3. aktualisasi bidang hukum dan pemerintahan
berikut ini contoh aktualisasi bidang hukum dan pemerintahan :

 seorang presiden atau kepala daerah harus dapat mengakomodasikan


kepentingan rakyatnya tanpa membedakan suku, agama, dan status sosial.
 Para penegak hukum, seperti : polisi, pengacara, jaksa, dan hakim, harus
bersikap objektif dan tidak melakukan diskriminasi kepada semua para pelanggar
hukum.
 Masyarakat harus menaati setiap hukum yang berlaku di indonesia. Tidak adda
perbedaan.
 aktualisasi bidang sosial budaya
penerapan aktualisasi nilai-nilai bhineka tunggal ika dalam kehidupan sosial budaya
akan mencipatakan sikap yang mengakui, menerima dan menghormati segala bentuk
keragaman masyarakat.

Berikut ini contoh aktualisasi bhineka tunggal ika dalam bidang sosial budaya :

1. satu suku dengan suku yang lainnya harus saling menghormati.


2. setiap orang di negeri ini bangga dan turut serta dalam mengembangkan
kebudayaan nasional.
 aktualisasi bidang pertahanan keamanan
penerapan pemahaman nilai-nilai bhineka tunggal ika dalam kehidupan pertahanan
keamanan akan menumbuhkan kesadaran cinta tanah air. Hal ini penting dalam
membentuk sikap bela negara.

Berikut ini contoh aktualisasi bhineka tunggal ika dalam bidang pertahan dan
keamanan :

1. setiap WNI harus memiliki sifat bela negara.


2. setiap unsur TNI/POLRI menjadi pengayon seluruh lapisan masyarakat tanpa
diskriminasi
3. setiap individu dan masyarakat turut serta dalam menjaga keamanan di
lingkungan sekitar.
4. perwujudan nilain-nilai bhineka tunggal ika dalam kehidupan berbangsa
dan bernegara dalam memperkuatkan integrasi nasional
dalam perwujudan nilain-nilai bhineka tunggal ika dalam kehidupan berbangsa dan
bernegara dalam memperkuatkan integrasi nasional dapat di laksanakan melalui dua
pendekatan, yaitu :

1. pendekatan struktual yaitu upaya penanaman nilain-nilai bhineka tunggal ika


dalam rangka memperkuat integrasi nasional yang dapat di lakukan oleh
pemerintah atau negara.
2. pendekatan kultural yaitu upaya penanaman nilai-nilai ke bhinekaan terhadap
masyarakat
1. Pentingnya Usaha Pembelaan Negara dalam kesatuan NKRI
Setiap bangsa atau Negara tidak akan lepas dari ancaman, baik dari dalam maupun
luar negeri. Oleh karena itu dibutuhkan upaya bela Negara dan kerelaan berkorban
guna meniadakan ancaman yang membahayakan kemerdekaan dan kedaulatan Negara
serta nilai nilai pancasila dan UUD 194. Konsep bela Negara sering kali dikaitkan
dengan militer, kepolisian maupun aparat penegak hokum lainya.

Arti bela Negara yang sebenarnya adalah upaya setiap warga Negara untuk
mempertahankan NKRI dari segala bentuk ancaman. UU Nomer 3 tahun 2002 tentang
pertahanan Negara menjelaskan tata cara penyelenggaraan pertahanan Negara yang
dilakukan oleh TNI dan komponen bangsa lainya. Prinsip penyelenggaraan
pertahanan menurut UU No. 3 tahun 2002 adalah sebagai berikut

1. Bangsa Indonesia berhak dan wajib membela serta memperthankan


kemerdekaan dan kedaulatan Negara, keutuhan wilayah, dan keselamatan segenap
bangsa dari segala ancaman, tantangan, hambatan, dan gangguan
2. Pembelaan Negara yang diwujudkan dengan keikutsertaan dalam upaya
pertahanan Negara merupakan tanggung jawab dan kehormatan bagi setiap warga
Negara
3. Bangsa Indonesia cinta perdamaian tetapi lebih cinta pada kemerdekaan dan
kedaulatanya
4. Pertahanan Negara disusun berdasarkan prinsip demokras, hak asasi manusia,
kesejahteraan umum, lingkungan hidup, ketentuan hokum nasional, hokum
internasional, kebiasaan internasional, dan prinsip hidup berdampingan secara
damai dengan memperhatikan kondisi geografis Indonesia sebagai Negara
kepulauan.
5. Bangsa Indonesia menentang segala bentuk penjajahan dan menganut politik
luar negeri yang bebas aktif
Berikut adalah beberapa dasar hokum dan pertauran tentang kewajiban bela Negara.
 Tap MPR No. VI Tahun 1973 tentang konsep wawasan nusantara dan
keamanan nasional.
 Undang Undang No. 29 tahun 1954 tentang pokok pokok perlawanan rakyat
 Undang Undang No. 3 tahun 2002 tentang pertahanan Negara
 Amandemen UUD 1945 pasal 30 dan pasal 27 ayat 3.
 Tap MPR No. VI tahun 2000 tentang pemisahan TNI dengan Polri
Menurut pasal 9 ayat (2) UU No. 3 Tahun 2002 usaha pembelaan Negara
diselenggarakan melalui pendidikan kewarganegaraan, pelatihan dasar militer secara
wajib, pengabdian sebagai prajurit TNI secara sukarela maupun wajib dan pengabdian
sesuai dengan profesi masing masing.

1. Pendidikan Kewarganegaraan
Pendidikan Kewarganegaraan dimaksudkan untuk membentuk peserta didik menjadi
manusia yang memiliki rasa kebangsaan dan cinta tanah air

1. Pelatihan dasar kemiliteran


Salah satu contoh komponen warga Negara yang mendapat pelatihan dasar militer
adalah unsur mahasiswa yang tersusun dalam organisasi resimen mahasiswa (menwa)

1. Pengabdian sebagai prajurit TNI


Berdasarkan pasal 10 ayat 3 UU No 3 Tahun 2002, TNI merupakan komponen utama
dalam kegiatan bela negar. Dalam upaya pembelaan Negara, peranan TNI sebagai alat
pertahanan Negara sangat penting dan strategis karena TNI memilik tugas untuk
mempertahankan kedaulatan Negara dan keutuhan wilayah, melindungi kehormatan
dan keselamata bangsa, melaksanakan operasi militer selain perang dan ikut serta
secara aktif dalam tugas pemeliharaan perdamaian regional dan internasional.

1. Pengabdian sesuai dengan profesi


Pengabdian sesuai dengan profesi Adalah pengabdian warga Negara yang mempunyai
profesi tertentu untuk kepentingan pertahanan Negara termasuk dalam menanggulangi
dan memperkecil akibat yang ditimbulkan oleh perang, bencana alam, seperti polisi,
tim SAR, pramuka dan Palang Merah Indonesi (PMI)

Pada dasarnya setiap orang mempunyai kewajiban untuk menjaga keutuan dan
keamanan serta ketertiban wilayah sekitarnya mulai dari lingkungan rumah sendiri,
lingkungan masyarakat sekitar, sampai lingkungan wilayah yang lebih luas, membela
Negara tidak harus dalam wujud perlawanan dalam bentuk militer, tetapi bisa
diwujudkan dengan cara lain

Bentuk partisipasi warga masyarakat dalam menjaga lingkunganya antara lain melalui
kegiatan system keamanan lingkungan (siskamling) ikut serta menanggulangi akibat
bencana alam, ikut serta mengatasi kerusuhan masal dan konflik komunal.

Bagi kami sebagai pelajar banyak hal yang dapat dilakukan sebagai bentuk bela
Negara, diantaranya belajar dengan giat, mengikuti kegiatan ekstrakulikuler
(PASKIBRA, PMR, DLL) serta peduli dengan lingkungan sekitarnya

Pramuka termasuk bentuk bela Negara melalui kegiatan positif ini secara tidak
langsung kita berpartisipasi dalam pembelaan Negara dalam wujud mengikuti
ekstrakulikuler pramuka, pembelaan Negara bisa kita lakukan tidak hanya dalam
wujud perlawanan namun juga bisa dalam wujud belajar dengan giat serta
berpasrtisipasi mengikuti kegiatan kegiatan positif.

ADVERTISEMENT
Iklan
REPORT THIS AD

Bagikan ini:

 Twitter

 Facebook

Anda mungkin juga menyukai