Anda di halaman 1dari 17

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN GUIDE NOTE TAKING TERHADAP

KETERAMPILAN MENULIS NARASI SISWA KELAS V SEKOLAH DASAR NEGERI


38 MATARAM

DISUSUN OLEH
BUNG ASHABUL QAHFI (I2E021003)

PROGRAM STUDI MAGISTER PENDIDIKAN IPA


UNIVERSITAS MATARAM
2021
BAB III

Metode Penelitian

3.1 Rancangan Penelitian

Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan jenis metode eksperimen

kuasi. Menurut Sugiyono (2020:111), metode penelitian eksperimen dapat diartikan sebagai

metode penelitian yang digunakan untuk mencari pengaruh variable independen

(treatment/perlakuan) terhadap variabel dependen (hasil) dalam kondisi yang terkendalikan.

Jenis metode eksperimen yang di pakai adalah eksperimen kuasi (quasi experimental

design). Sugiyono (2020:118) berpendapat quasi experimental design adalah bentuk

pengembangan true exeperimental design, yang mempunyai kelompok control namun tidak

dapat berfungsi sepenuhnya untuk mengontrol variabel-variabel dari luar yang

mempengaruhi pelaksanaan eksperiment.

Berdasarkan pemaparan di atas dapat disimpulkan bahwa quasi experimental design

adalah jenis desain penelitian yang memiliki kelompok kontrol dan eksperimen tapi tidak

dipilih secara random. Peneliti menggunakan quasi experimental design karena dalam

penelitian terdapat variabel-variabel dari luar yang tidak dapat di konrol oleh peneliti.

3.2 Desain Penelitian

Menurut Sugiyono (2020:119) quasi experimental design terdapat dua model yaitu

time series design dan nonequivalent control group design. Desain yang digunakan dalam

penelitian ini adalah quasi experimental design dengan menggunakan model nonequivalent

control group design. Sebelum diberi treatment/perlakuan baik kelompok eksperimen dan

kelompok kontrol diberi test yaitu pretest, dengan maksud untuk mengetahui keadaan kelompok

sebelum perlakuan. Kemudian setelah itu diberikan treatment/perlakuan terlebih dahulu kepada
kelompok eksperimen dengan model pembelajaran Guided Note Taking dan kelompok kontrol

dengan model pembelajaram konvensional atau ceramah biasa. Posttest untuk mengetahui

keadaan serta pengaruh kelompok setelah di beri treatment.

Pada penelitian ini kelompok eksperimen, pembelajaran dilaksanakan dengan

menggunakan model pembelajaran Guided Note Taking, dan untuk kelompok kontrol

pembelajaran dilakukan dengan menggunakan metode konvensional yaitu kegiatan belajar

mengajar yang masih menggunakan metode ceramah biasa. Berikut merupakan gambar quasi

experimental design model nonequivalent control group design (Sugiyono, 2020:120):

Tabel. 3.1 Desain Penelitian

Kelompok/kelas Pre-test Post-test


Eksperimen O1 O2
Kontrol O3 O4
(Sugiyono, 2020:120)

Keterangan :

O 1 = Kelas eksperimen sebelum diberi treatment (model pembelajaran GNT)

O 2 = Kelas ekperimen setelah diberi treatment (model pembelajaran GNT)

O 3 = Kelas kontrol sebelum di beri model pembelajaran konvensional.

O 4 = Kelas kontrol yang sudah diberi model pembelajaran konvensional.

Pada pelaksanaanya penelitian ini dilakukan sebanyak 2 kali yaitu sebelum eksperimen

dan sesudah eksperimen guna untuk membandingkan hasilnya. Pelaksanaan yang dilakukan

sebelum eksperimen dilambangkan dengan (01) dan (03) pada kelas eksperimen dan kontrol

disebut Pret test, kemudian pelaksanaan sesudah eksperimen dilambangkan dengan (02) dan

(04) disebut Post test. Berdasarkan tabel dan keterangan di atas berikut prosedur pelaksaanya
model pembelajaran Guided Note Taking pada kelas eksperimen dan pada kelas kontrol

menggunakan model pembelajaran konvensioanal.

Tabel 3.2

Langkah-langkah Pembelajaran Di Kelas Eksperimen Dengan Menggunakan


Model Pemebelajaran GNT

No Langkah-langkah pembelajaran Alokasi


Waktu
1. Kegiatan Awal:
 Kegiatan dimulai dengan berdo’a bersama.
 Guru mengecek kehadiran siswa dan memastikan
siswa dalam keadaan sehat.
 Guru melakukan persiapan untuk memulai proses 10
pembelajaran menit

 Guru dan siswa bertanya jawab untuk membuka


wawasan materi yang akan dipelajari.

2. Kegiatan Inti:

 Guru menjelaskan terkait materi yang di ajarkan ke


siswa.
 Guru memberikan siswa panduan yang berisi
ringkasan poin-poin utama dari materi pembelajaran
yang akan guru sampaikan.
 Guru mengkosongkan sebagian dari poin-poin penting
dan pertanyaan atau menghilangkan beberapa kata 35
kunci dari sebuah paragraf sehingga terdapat ruang- menit
ruang kosong dalam panduan tersebut.
 Guru membagikan bahan ajar (handout) yang telah
dibuat kepada siswa, dan jelaskan bahwa poin penting
sengaja dihilangkan agar siswa berkonsentrasi
mendengarkan pelajaran yang akan anda sampaikan.
 Guru meminta peserta didik untuk membacakan hasil
catatannya setelah selesai menyampaikan materi.
3. Kegiatan Penutup
 Guru melakukan evaluasi dan refleksi terkait materi
yang dipelajari.
45
 Guru menyuruh siswa menyimpulkan poin-poin
menit
penting dari materi yang telah dipelajari.
 Guru menutup pembelajaran dengan salam.
Total Alokasi Waktu 90
menit

Tabel 3.3

. Langkah-langkah Pembelajaran Di Kelas Kontrol Dengan Menggunakan Model


Pemebelajaran Konvensioal.

No Langkah-langkah pembelajaran Alokasi


Waktu
1. Kegiatan Awal:
 Kegiatan dimulai dengan berdo’a bersama.
 Guru mengecek kehadiran siswa dan memastikan
siswa dalam keadaan sehat.
 Guru melakukan persiapan untuk memulai proses 10

pembelajaran menit

 Guru dan siswa bertanya jawab untuk membuka


wawasan materi yang akan dipelajari.

2. Kegiatan Inti:

 Guru menjelaskan terkait materi yang di ajarkan ke


siswa. 35
 Guru memperlihatkan terkait materi yang diajarkan. menit
 Guru memberikan kesempatan kepada siswa terkait
materi yang yang belum dipahami
 Guru meminta siswa mengerjakan tugas
3. Kegiatan Penutup
 Guru melakukan evaluasi terkait materi yang sudah
dipelajari. 45
 Guru dan siswa menyimpulkan poin-poin dari materi menit
yang telah dipelajari.
 Guru menutup pembelajaran dengan salam.
Total Alokasi Waktu 90
menit

3.2. Lokasi Dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilakukan di SDN 38 Mataram, Pagesangan, Kecematan Mataram,

Kota Mataram, Nusa Tenggara Barat (NTB) dan rencana penelitian ini dilaksanakan

mulai dari bulan November-Desember tahun 2021.

3.3 Populasi dan Sampel

3.3.1 Populasi

Populasi merupakan keseluruhan dari kumpulan elelmen yang memiliki sejumlah

karkteristik umum, yang teridiri dari bagian-bagian untuk diteliti (Malhotra dalam

Amirullah 2015:67). Sedangkan menurut Sugiyono (2020:126) populasi adalah wilyah

generalisasi yang terdiri atas obyek atau subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik

tertentu yang tetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan ditarik kesimpulanya.

Berdasarkarkan pernyataan di atas dapat di tarik sebuah kesimpulan bahwa, populasi

tidak semata yang ada pada objek/subjek yang dipelajari, tetapi meliputi seluruh

karakteristik atau sifat yang dimiliki oleh subjek atau objek tersebut.

Dalam penelitian ini yang menjadi populasi adalah seluruh siswa kelas V SDN 38

Mataram
Tabel 3.4 Keadaan Populasi

No. Kelas Jenis Kelamin Jumlah

Laki-laki Perempuan

1. VA 8 7 15

2. VB 8 7 15

Sumber : Staf tata usaha SDN 38 Mataram

3.2.1 Sampel

Dalam penelitian kuantitatif menurut Sugiyono (2020:127) sampel adalah bagian dari

jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut. Dalam penelitian ini

menggunakan teknik sampel total. Menurut Sugiyono (2020:133) mendefinisikan sampling

total adalah teknik pengambilan sampel dimana jumlah sampel sama dengan populasi. Karena

dalam pengambilan total sampling jumlah populasi relative kecil, kurang dari 30 orang, atau

penelitian yang ingin membuat generalisasi dengan kesalahan yang sangat kecil. Istilah

lain sampel ini adalah sensus, dimana semua anggota populasi dijadikan sampel.

Jadi, dari penjelasan teknik sampel diatas seluruh anggota populasi dijadikan sampel.

3.1. Variabel Penelitian

Variabel penelitian adalah suatu atribut atau sifat atau nilai dari orang, objek atau

kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan

ditarik kesimpulan (Sugiyono 2020: 67). Penelitian ini terdiri dari dua variabel, yaitu model

pembelajaran Guided Note Taking dan keterampilan menulis narasi. variabel independen atau

dalam bahasa indonesia sering disebut sebagai variabel bebas. Model pembelajaran Guided

Note Taking merupakan variabel bebas yang mempengaruhi atau yang menjadi sebab

perubahannya atau timbulnya variabel dependen (terikat). Sedangkan keterampilan menulis


narasi sebagai variabel dependen atau biasa disebut variabel terikat. Variabel terikat merupakan

variabel dipengaruhi atau yang menjadi akibat, karena adanya variabel bebas. Hubungan anatara

variable dalam penelitian ini dapat digambarkan sebagai berikut.

x Y

Gambar 3.4 Hubungan Anatar Variabel X dan Y

Keterangan :

X : Penerapan model pembelajaran Guided Note Taking

Y : Hasil keterampilan menulis narasi siswa kelas V pada pembelajaran

tematik muatan pelajaran Bahasa Indonesia pokok bahasan menulis

narasi.

Berdasarkan gambar 3.4 dapat dideskripsikan bahwa hubungan antara variabel

X yaitu penerapan model pembelajaran Guided Note Taking memiliki pengaruh terhadap

variabel Y yaitu hasil keterampilan menulis siswa kelas V pada pembelajaran tematik

muatan pelajaran Bahasa Indonesia pokok bahasan menulis narasi.

3.2. Metode Pengumpulan Data

Dalam pengumpulan data yang diperlukan maka perlu adanya teknik/metode

pengumpulan data yang dapat digunakan secara tepat sesuai dengan masalah yang diselidiki

dan tujuan penelitian.

Dalam penelitian ini menggunakan teknik pengumpulan data observasi terstruktur

dan tes menulis karangan narasi. Menurut Sugiyono (2020:204) observasi terstruktur adalah
observasi yang telah di rancang secara sistematis, tentang apa yang akan diamati, kapan dan

dimana tempatnya. Sedangkan tes menulis karangan narasi berupa tugas menulis karangan

narasi yang diberikan untuk mengukur ada dan tidaknya pengaruh dari model pembelajaran

Guided Note Taking.

3.3. Instrumen Penelitian

Hasil atau data penelitian itu tergantung pada jenis alat atau instrumen yang kita

pakai saat pengumpulan datanya. Kualitas data selanjutnya menentukan kualitas penelitian

itu sendiri. Instrumen penelitian adalah suatu alat yang digunakan untuk mengukur

fenomena alam maupun sosial yang diamati (Sugiyono 2020:156). Secara spesifik fenomena

ini disebut variabel penelitian. Adapun instrumen pengumpulan data yang akan digunakan

dalam penelitian ini yaitu:

1. Lembar observasi pada proses pembelajaran menulis narasi menggunakan model

pembelajaran Guided Note Taking akan memudahkan peneliti untuk mendapatkan

informasi terkait pembelajaran yang akan dilaksanakan.

Tabel 3.5
Lembar observasi pada proses pembelajaran menulis karangan narasi
menggunakan model pemebelajaran GNT di kelas eksperimen

Kriteria Skor
Kurang Cukup Baik Sangat Baik
No Aspek-aspek Yang Diamati (1) (2) (3) (4)

1. Siswa berkonstrasi saat


pembelajaran berlangsung
2. Siswa antusias mengikuti
kegiatan pembelajaran menulis
karangan narasi menggunakan
model pembelajaran GNT
3. Siswa memahami dan mengerti
terkait instruksi guru terkait
pembelajaran menulis karangan
narasi menggunakan model
pembelajaran GNT
4. Siswa aktif dalam bertanya,
berpikir, berpendapat, dan
berinisiatif.
5. Siswa menerima dan mengisi
handout dengan poin-poin
penting yang telah dikosongkan
setelah menerima materi
pemebelajaran
6. Siswa mengerti terkait
penjelasan guru alasan
dikosongkannya handout
7. Siswa di minta untuk maju
membacakan hasil
pengerjaannya terkait pelajaran
menulis karangan narasi
menggunaka nmodel
pembelajaran GNT.
.8. Siswa merasa senang dan
bersemangat dalam mengikuti
pelajaran menulis karangan
narasi menggunakan model
pembelajaran GNT
Jumlah

Tabel 3.5
Lembar observasi pada proses pembelajaran menulis karangan narasi
menggunakan model pemebelajaran konvensional di kelas Kontrol

Kriteria Skor
Kurang Cukup Baik Sangat Baik
No Aspek-aspek Yang Diamati (1) (2) (3) (4)

1. Siswa berkonstrasi saat


pembelajaran berlangsung
2. Siswa antusias mengikuti
kegiatan pembelajaran menulis
karangan narasi dengan
mendengar penjelasan dari guru
3. Siswa memahami dan mengerti
terkait instruksi guru terkait
pembelajaran menulis karangan
narasi.
4. Siswa aktif dalam bertanya,
berpikir, berpendapat, dan
berinisiatif.
5. Siswa menerima tugas dari guru
terkait materi yang diajarkan
6. Siswa diminta maju
membacakan hasil dari
pengerjaan tugas yang diberikan
oleh guru
7. Siswa mendengarkan
kesimpulan yang disampaikan
oleh guru terkait materi
pelajaran.

Jumlah

2. Tes menulis karangan narasi.

Tes digunakan untuk mengukur keterampilan menulis karangan narasi pada siswa

kelas V SDN 38 Mataram. Pedoman penilaian keterampilan menulis karangan narasi

digunakan untuk memudahkan dalam melakukan penilaian hasil menulis karangan

narasi, sehingga perlu dibuat kisi-kisi penilaian dalam menulis karangan narasi.

Penilaian menurut Burhan Nurgiyantoro (2001: 307) adalah sebagai berikut.

Tabel 3.6
Kisi-kisi Penilain Keterampilan Menulis Karangan Narasi
No Unsur yang Dinilai Skor Maksimum
1. Isi gagasan yang dikemukan 30
2. Organisasi isi 25
3. Tata bahasa 20
4. Gaya: Pilihan struktur dan kosa kata 15
5. Ejaan 10
Jumlah 100

Tabel 3.7
Rubrik Penilaian Keterampilan Menulis Karangan Narasi
Unsur yang Keterangan Skor Kriteria
Dinilai
Isi 1. Isi cerita menarik, mudah Sangat Baik
dipahami, dan sesuai dengan 27-30
judul/ topik permasalahan.
2. Isi cerita cuckup menarik,
mudah dipahami, dan sesuai 22-26 Baik
dengan judul/topik
permasalahan
3. Isi cerita kurang menarik, sulit
dipahami dan kurang sesuai 17-21 Cukup
dengan /topik permasalahan.
4. Isi cerita tidak menarik, sulit
dipahami, dan tidak sesuai 13-16 Kurang
dengan judl/topic permasalahan.
Oraganisasi Isi 1. Gagasan diungkapkan secara 21-25 Sangat Baik
jelas, urutan logis dan
mengadung unsur-unsur intrisik
secara lengkap (tema,
penokohan, alur, latar seting,
sudut pandang, dan gaya
bahasa).
2. Gagasan kurang terorganisir, 15-20 Baik
tetapi urutan logis dan
mengandung unsur-unsur
intrisik secara lengkap (tema,
penokohan, alur, latar seting,
sudut pandang, dan gaya
bahasa).
3. Gagasan kurang jelas, urutan 10-14
tidak logis, dan hanya Cukup
mengandung beberapa unsur
intrinsik.
4. Gagasan tidak terorganisir, 7-9
ururtan tidak logis, dan hanya Kurang
mengandung beberap unsur
intrinsic.
Tata Bahasa 1. Tata bahasa kompleks, bentuk 18-20
kebahasaan tepat. Sangat Baik
2. Tata bahasa sederhana, hanya 14-17
menjadi sedikit kesalahan Baik
penggunaan bentuk
kebahasaan.
3. Tata bahasa kurang 10-13 Cukup
komunikatif dan terdapat
banyak kesalahan.
4. Tata bahsa tidak komunikatif 7-9 Kurang
dan terdapat banayak
kesalahan.
Pemilihan 1. Pemilihan kata luas, ungkapan, 13-15 Sangat Baik
struktur dan pembentukan kata sesusai.
Kosa kata
2. Pemilihan kata cukup luas, 10-12 Baik
ungkapan tepat, pembentukan
kata kadang-kadang kurang
sesuai.
3. Pemilihan kata terbatas, 5-9 Cukup
ungkapan tidak jelas,
pembentukan kata kurang
sesuai.
4. Pemilihan kata asal-asalan, 1-4 Kurang
ungkapan tidak jelas,
pembentukan kata tidak sesuai

Ejaan 1. Ejaan sesuai 9-10 Sangat Baik


2. Ejaan sesuai hanya terdapat 6-8 Baik
sedikit kesalahan.
3. Ejaan sering terjadi kesalahan 3-5 Cukup
dan makna membingunhgkan

4. Ejaan terdapat banyak 1-2 Kurang


kesalahan dan tidak sesuai
aturam
Jumlah 100
Skor perolehan
x 100=nilai akhir
Skor maksimal

3.4. Metode Analisis Data

Analisis data adalah proses penyederhanaan data ke dalam bentuk yang lebih muda

dibaca dan diinterpretasikan, seperti menghitung angka-angaka dan menarik kesimpulan

dari hasil pengujian tersebut dengan rumus-rumus dibawah ini.

1. Mencatat skor kemampuan menulis karangan narasi di kelas eksperimen dan kelas

kontrol.

2. Mencari mean hasil menulis karangan narasi yang diajarkan dengan menggunakan

model pembelajaran Guided Note Taking dan hasil menulis karangan narasi yang

diajarkan dengan metode ceramah biasa atau konvensional dengan menjumlahkan

seluruh nilai siswa dibagi jumlah siswa dengan menggunakan rumus:

M=
∑x
N

Keterangan :

∑ x = Jumlah frekuensi
M = Mean atau skor rata-rata

N = Jumlah sampel

3. Menghitung Standar Devisiasi dengan menggunakan rumus sebagai berikut:

SD= √ N .∑ X 12−¿¿ ¿

Keterangan:

S = Standar Deviasi

∑x2 = Jumlah x2
N = Jumlah sampel.

4. Masukkan mean dan standar devisiasi kedalam tabel konversi.

5. Mencari besar perbedaan hasil menulis karangan narasi di kelas eksperimen yang

menggunakan model pembelajaran Guided Note Taking dan di kelas kontrol yang

menggunakan metode ceramah biasa/konvensioanal digunakan teknik analisis data

dengan menggunakan uji-t. Dikemukakan oleh sudijono (2001:181).

X 1− X 2
( N −1 ) S 21+(n1 −1) S 22
T hitung = 1 1 Dengan s 2=


S
+
n1 n 2
n 1+ n2−2

Keterangan:

X1 = Nilai rata-rata kelas eksperimen

X2 = Nilai rata-rata kelas kontrol

n1 = Jumlah siswa kelas eksperimen

n2 = Jumlah siswa kelas kontrol

S21 = Standar deviasi kelas eksperimen

S22 = Standar deviasi kelas kontrol

6. Mencari nilai akhir siswa yang dikemukakan oleh Arikunto (2006:245) yaitu:

Nilai 80-100 : Baik sekali

Nilai 66-65 : Baik

Nilai 56-65 : Cukup

Nilai 40-55 : Kurang

Nilai 30-39 : Gagal

3.4.1 Uji Normalis Data


Uji normalitas data bertujuan untuk mengetahui kenormalan data yang diteliti

berdistribusi normal atau tidak. Pengujian normalitas menggunakan One- Sample

Kolmogorov-Smirnov pada sistem SPSS versi 25.0. Data dapat dikatakan berdistribusi

normal jika nilai sig > 0,05. Begitupun sebaliknya jika data tidak berdistribusi normal

apabila nilai sig < 0,05. Dengan taraf kesalahan 0,05.

3.4.2 Uji Homogenitas

Analisis data yang digunakan untuk menguji hipotesis adalah menggunakan uji-t,

sebelum dilakukan uji-t tersebut dilakukan uji prasyarat yaitu uji homogenitas. Uji homogenitas

adalah untuk mengetahui apakah kedua sampel tersebut homogen atau tidak.

Untuk memudahkan peneliti dalam melakukan perhitungan uji homogenitas, maka

peneliti menggunakan aplikasi SPSS versi 25.0 teknik Anova. Anova, adalah pengujian yang

dilakukan untuk mengetahui bahwa data sampel berasal dari populasi yang memiliki varians

sama (homogen) dan digunakan untuk melihat perbedaan yang muncul karena adanya perlakuan,

untuk menyimpulkan ada tidaknya perbedaan rata-rata dengan cara membandingkan variansinya.

Dasar pengambilan keputusan dalam uji homogenitas Levene Test, yaitu: jika nilai sig ≥ 0.05,

maka data homogen, dan jika nilai sig ≤0.05, maka data tidak homogen.

3.4.3 Uji Hipotesis

Pengujian hipotesis dilakukan untuk mengetahui apakah terdapat pengaruh

penerapan model pembelajaran Guided Note Taking terhadap keterampilan menulis narasi

siswa kelas V SDN 38 Mataram. Pengujian ini dilakukan menggunakan metode Paired

Sample T-Test atau uji t pada program SPSS versi 25.0.Paired Sample T-Test adalah

pengujian yang dilakukan pada kelompok populasi yang sama, tetapi memiliki kondisi

data sampel sebagai akibat adanya perlakuan.


Adapun kemungkinan hasil penelitian yaitu :

- Hipotesis Alternatif (H1). Terdapat pengaruh penerapan model pembelajaran Guided

Note Taking terhadap keterampilan menulis narasi siswa kelas V SDN 38 Mataram.

- Hipotesis Alternatif (H0).Tidak ada pengaruh penerapan model pembelajaran Guided

Note Taking terhadap keterampilan menulis narasi siswa kelas V SDN 38 Bajur

Mataram.

Dengan pengambilan keputusan berdasarkan t table :

1) Jika nilai thitung> nilai ttabel maka hipotesis nol (H0) ditolak dan hipotesis alternatif

(H1) diterima berarti terdapat perbedaan yang signifikan penerapan strategi

guided note taking

2) Jika nilai thitung< nilai ttabel maka hipotesis nol (H0) diterima dan hipotesis

alternatif (H1) ditolak berarti tidak terdapat perbedaan yang signifikan

penerapanstrategi guided note taking

Dasar pengambilan keputusan dalam Paired Samples T-Test berdasarkan

perbandingan nilai signifikansi sebagai berikut :

a) Jika sig > 0,05 maka H0 diterima dan H1 ditolak

b) Jika sig < 0,05 maka H0 ditolak dan H1 diterima.

Anda mungkin juga menyukai