DISUSUN OLEH
BUNG ASHABUL QAHFI (I2E021003)
Metode Penelitian
kuasi. Menurut Sugiyono (2020:111), metode penelitian eksperimen dapat diartikan sebagai
Jenis metode eksperimen yang di pakai adalah eksperimen kuasi (quasi experimental
pengembangan true exeperimental design, yang mempunyai kelompok control namun tidak
adalah jenis desain penelitian yang memiliki kelompok kontrol dan eksperimen tapi tidak
dipilih secara random. Peneliti menggunakan quasi experimental design karena dalam
penelitian terdapat variabel-variabel dari luar yang tidak dapat di konrol oleh peneliti.
Menurut Sugiyono (2020:119) quasi experimental design terdapat dua model yaitu
time series design dan nonequivalent control group design. Desain yang digunakan dalam
penelitian ini adalah quasi experimental design dengan menggunakan model nonequivalent
control group design. Sebelum diberi treatment/perlakuan baik kelompok eksperimen dan
kelompok kontrol diberi test yaitu pretest, dengan maksud untuk mengetahui keadaan kelompok
sebelum perlakuan. Kemudian setelah itu diberikan treatment/perlakuan terlebih dahulu kepada
kelompok eksperimen dengan model pembelajaran Guided Note Taking dan kelompok kontrol
dengan model pembelajaram konvensional atau ceramah biasa. Posttest untuk mengetahui
menggunakan model pembelajaran Guided Note Taking, dan untuk kelompok kontrol
mengajar yang masih menggunakan metode ceramah biasa. Berikut merupakan gambar quasi
Keterangan :
Pada pelaksanaanya penelitian ini dilakukan sebanyak 2 kali yaitu sebelum eksperimen
dan sesudah eksperimen guna untuk membandingkan hasilnya. Pelaksanaan yang dilakukan
sebelum eksperimen dilambangkan dengan (01) dan (03) pada kelas eksperimen dan kontrol
disebut Pret test, kemudian pelaksanaan sesudah eksperimen dilambangkan dengan (02) dan
(04) disebut Post test. Berdasarkan tabel dan keterangan di atas berikut prosedur pelaksaanya
model pembelajaran Guided Note Taking pada kelas eksperimen dan pada kelas kontrol
Tabel 3.2
2. Kegiatan Inti:
Tabel 3.3
pembelajaran menit
2. Kegiatan Inti:
Kota Mataram, Nusa Tenggara Barat (NTB) dan rencana penelitian ini dilaksanakan
3.3.1 Populasi
karkteristik umum, yang teridiri dari bagian-bagian untuk diteliti (Malhotra dalam
generalisasi yang terdiri atas obyek atau subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik
tertentu yang tetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan ditarik kesimpulanya.
tidak semata yang ada pada objek/subjek yang dipelajari, tetapi meliputi seluruh
karakteristik atau sifat yang dimiliki oleh subjek atau objek tersebut.
Dalam penelitian ini yang menjadi populasi adalah seluruh siswa kelas V SDN 38
Mataram
Tabel 3.4 Keadaan Populasi
Laki-laki Perempuan
1. VA 8 7 15
2. VB 8 7 15
3.2.1 Sampel
Dalam penelitian kuantitatif menurut Sugiyono (2020:127) sampel adalah bagian dari
jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut. Dalam penelitian ini
total adalah teknik pengambilan sampel dimana jumlah sampel sama dengan populasi. Karena
dalam pengambilan total sampling jumlah populasi relative kecil, kurang dari 30 orang, atau
penelitian yang ingin membuat generalisasi dengan kesalahan yang sangat kecil. Istilah
lain sampel ini adalah sensus, dimana semua anggota populasi dijadikan sampel.
Jadi, dari penjelasan teknik sampel diatas seluruh anggota populasi dijadikan sampel.
Variabel penelitian adalah suatu atribut atau sifat atau nilai dari orang, objek atau
kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan
ditarik kesimpulan (Sugiyono 2020: 67). Penelitian ini terdiri dari dua variabel, yaitu model
pembelajaran Guided Note Taking dan keterampilan menulis narasi. variabel independen atau
dalam bahasa indonesia sering disebut sebagai variabel bebas. Model pembelajaran Guided
Note Taking merupakan variabel bebas yang mempengaruhi atau yang menjadi sebab
variabel dipengaruhi atau yang menjadi akibat, karena adanya variabel bebas. Hubungan anatara
x Y
Keterangan :
narasi.
X yaitu penerapan model pembelajaran Guided Note Taking memiliki pengaruh terhadap
variabel Y yaitu hasil keterampilan menulis siswa kelas V pada pembelajaran tematik
pengumpulan data yang dapat digunakan secara tepat sesuai dengan masalah yang diselidiki
dan tes menulis karangan narasi. Menurut Sugiyono (2020:204) observasi terstruktur adalah
observasi yang telah di rancang secara sistematis, tentang apa yang akan diamati, kapan dan
dimana tempatnya. Sedangkan tes menulis karangan narasi berupa tugas menulis karangan
narasi yang diberikan untuk mengukur ada dan tidaknya pengaruh dari model pembelajaran
Hasil atau data penelitian itu tergantung pada jenis alat atau instrumen yang kita
pakai saat pengumpulan datanya. Kualitas data selanjutnya menentukan kualitas penelitian
itu sendiri. Instrumen penelitian adalah suatu alat yang digunakan untuk mengukur
fenomena alam maupun sosial yang diamati (Sugiyono 2020:156). Secara spesifik fenomena
ini disebut variabel penelitian. Adapun instrumen pengumpulan data yang akan digunakan
Tabel 3.5
Lembar observasi pada proses pembelajaran menulis karangan narasi
menggunakan model pemebelajaran GNT di kelas eksperimen
Kriteria Skor
Kurang Cukup Baik Sangat Baik
No Aspek-aspek Yang Diamati (1) (2) (3) (4)
Tabel 3.5
Lembar observasi pada proses pembelajaran menulis karangan narasi
menggunakan model pemebelajaran konvensional di kelas Kontrol
Kriteria Skor
Kurang Cukup Baik Sangat Baik
No Aspek-aspek Yang Diamati (1) (2) (3) (4)
Jumlah
Tes digunakan untuk mengukur keterampilan menulis karangan narasi pada siswa
narasi, sehingga perlu dibuat kisi-kisi penilaian dalam menulis karangan narasi.
Tabel 3.6
Kisi-kisi Penilain Keterampilan Menulis Karangan Narasi
No Unsur yang Dinilai Skor Maksimum
1. Isi gagasan yang dikemukan 30
2. Organisasi isi 25
3. Tata bahasa 20
4. Gaya: Pilihan struktur dan kosa kata 15
5. Ejaan 10
Jumlah 100
Tabel 3.7
Rubrik Penilaian Keterampilan Menulis Karangan Narasi
Unsur yang Keterangan Skor Kriteria
Dinilai
Isi 1. Isi cerita menarik, mudah Sangat Baik
dipahami, dan sesuai dengan 27-30
judul/ topik permasalahan.
2. Isi cerita cuckup menarik,
mudah dipahami, dan sesuai 22-26 Baik
dengan judul/topik
permasalahan
3. Isi cerita kurang menarik, sulit
dipahami dan kurang sesuai 17-21 Cukup
dengan /topik permasalahan.
4. Isi cerita tidak menarik, sulit
dipahami, dan tidak sesuai 13-16 Kurang
dengan judl/topic permasalahan.
Oraganisasi Isi 1. Gagasan diungkapkan secara 21-25 Sangat Baik
jelas, urutan logis dan
mengadung unsur-unsur intrisik
secara lengkap (tema,
penokohan, alur, latar seting,
sudut pandang, dan gaya
bahasa).
2. Gagasan kurang terorganisir, 15-20 Baik
tetapi urutan logis dan
mengandung unsur-unsur
intrisik secara lengkap (tema,
penokohan, alur, latar seting,
sudut pandang, dan gaya
bahasa).
3. Gagasan kurang jelas, urutan 10-14
tidak logis, dan hanya Cukup
mengandung beberapa unsur
intrinsik.
4. Gagasan tidak terorganisir, 7-9
ururtan tidak logis, dan hanya Kurang
mengandung beberap unsur
intrinsic.
Tata Bahasa 1. Tata bahasa kompleks, bentuk 18-20
kebahasaan tepat. Sangat Baik
2. Tata bahasa sederhana, hanya 14-17
menjadi sedikit kesalahan Baik
penggunaan bentuk
kebahasaan.
3. Tata bahasa kurang 10-13 Cukup
komunikatif dan terdapat
banyak kesalahan.
4. Tata bahsa tidak komunikatif 7-9 Kurang
dan terdapat banayak
kesalahan.
Pemilihan 1. Pemilihan kata luas, ungkapan, 13-15 Sangat Baik
struktur dan pembentukan kata sesusai.
Kosa kata
2. Pemilihan kata cukup luas, 10-12 Baik
ungkapan tepat, pembentukan
kata kadang-kadang kurang
sesuai.
3. Pemilihan kata terbatas, 5-9 Cukup
ungkapan tidak jelas,
pembentukan kata kurang
sesuai.
4. Pemilihan kata asal-asalan, 1-4 Kurang
ungkapan tidak jelas,
pembentukan kata tidak sesuai
Analisis data adalah proses penyederhanaan data ke dalam bentuk yang lebih muda
1. Mencatat skor kemampuan menulis karangan narasi di kelas eksperimen dan kelas
kontrol.
2. Mencari mean hasil menulis karangan narasi yang diajarkan dengan menggunakan
model pembelajaran Guided Note Taking dan hasil menulis karangan narasi yang
M=
∑x
N
Keterangan :
∑ x = Jumlah frekuensi
M = Mean atau skor rata-rata
N = Jumlah sampel
SD= √ N .∑ X 12−¿¿ ¿
Keterangan:
S = Standar Deviasi
∑x2 = Jumlah x2
N = Jumlah sampel.
5. Mencari besar perbedaan hasil menulis karangan narasi di kelas eksperimen yang
menggunakan model pembelajaran Guided Note Taking dan di kelas kontrol yang
X 1− X 2
( N −1 ) S 21+(n1 −1) S 22
T hitung = 1 1 Dengan s 2=
√
S
+
n1 n 2
n 1+ n2−2
Keterangan:
6. Mencari nilai akhir siswa yang dikemukakan oleh Arikunto (2006:245) yaitu:
Kolmogorov-Smirnov pada sistem SPSS versi 25.0. Data dapat dikatakan berdistribusi
normal jika nilai sig > 0,05. Begitupun sebaliknya jika data tidak berdistribusi normal
Analisis data yang digunakan untuk menguji hipotesis adalah menggunakan uji-t,
sebelum dilakukan uji-t tersebut dilakukan uji prasyarat yaitu uji homogenitas. Uji homogenitas
adalah untuk mengetahui apakah kedua sampel tersebut homogen atau tidak.
peneliti menggunakan aplikasi SPSS versi 25.0 teknik Anova. Anova, adalah pengujian yang
dilakukan untuk mengetahui bahwa data sampel berasal dari populasi yang memiliki varians
sama (homogen) dan digunakan untuk melihat perbedaan yang muncul karena adanya perlakuan,
untuk menyimpulkan ada tidaknya perbedaan rata-rata dengan cara membandingkan variansinya.
Dasar pengambilan keputusan dalam uji homogenitas Levene Test, yaitu: jika nilai sig ≥ 0.05,
maka data homogen, dan jika nilai sig ≤0.05, maka data tidak homogen.
penerapan model pembelajaran Guided Note Taking terhadap keterampilan menulis narasi
siswa kelas V SDN 38 Mataram. Pengujian ini dilakukan menggunakan metode Paired
Sample T-Test atau uji t pada program SPSS versi 25.0.Paired Sample T-Test adalah
pengujian yang dilakukan pada kelompok populasi yang sama, tetapi memiliki kondisi
Note Taking terhadap keterampilan menulis narasi siswa kelas V SDN 38 Mataram.
Note Taking terhadap keterampilan menulis narasi siswa kelas V SDN 38 Bajur
Mataram.
1) Jika nilai thitung> nilai ttabel maka hipotesis nol (H0) ditolak dan hipotesis alternatif
2) Jika nilai thitung< nilai ttabel maka hipotesis nol (H0) diterima dan hipotesis