MASYARAKAT
B. Strategi, metode dan teknik yang diterapkan dalam kedua jurnal diatas
1. Strategi dalam jurnal ini adalah pendekatan saintifik. Pendekatan saintifik merupakan
kerangka ilmiah pembelajaran yang diusung oleh kurikulum 2013. Langkah-langkah
dari saintifik adalah bentuk adaptasi dari langkah-langkah ilmiah pada sains.
2. Metode yang dipakai dalam jurnal pertama dan jurnal kedua yaitu Metode Tindakan
Kelas (PTK). PTK dalam bahasa Inggris diartikan dengan classroom action research
disingkat (CAR).
3. Teknik penelitian yang digunakan dalam jurnal pertama menngunakan dua cara teknik
pengolahan data yang dilakukan yaitu pengolahan data kualitatif dan pengolahan data
kuantitatif. Pengolahan data kualitatif diantaranya observasi, wawancara, dan catatan
lapangan. Sedangkan pengolahan data kuantitatif adalah tes hasil belajar. Data proses
diolah berdasarkan penilaian aktivitas siswa selama pembelajaran diantaranya yaitu
dilihat dari tanggung jawab, kerjasama, dan komunikasi. Sedangkan pada jurnal kedua
menggunakan teknik pengolahan data kuantitatif dan kualitatif.
C. Instructional effect dalam tiap model
Dalam jurnal pertama penelitian ini menyatakan bahwa Kelebihan dari model
pembelajaran learning cycle ini adalah siswa dilibatkan secara aktif dalam proses
pembelajaran, siswa dapat menerima pengalaman dan dimengerti oleh orang lain, siswa
juga mampu mengembangkan potensi individu yang berhasil dan berguna, kreatif,
bertanggung jawab, mengaktualisasikan dan mengoptimalkan dirinya terhadap perubahan
yang terjadi, sehingga pembelajaran menjadi lebih bermakna. Sedangkan dalam jurnal
kedua penelitian ini bertujuan untuk untuk mengoptimalkan cara belajar
dannmengembangkan daya nalar siswa, dalam mengembangkan daya nalar siswa
dilakukan dengan cara diskusi kelas, dalam diskusi siswa akan mempunyai kesempatan
yang lebih luas untuk mengemukakan pendapatnya dan siswa akan menemukan konsep
berdasarkan pemahamannya sendiri. Dalam berdiskusi, siswa memerlukan sarana yang
salah satunya berupa Lembar Kerja Siswa (LKS) sebagai acuan yang dapat menuntun
siswa dalam memahami masalah matematika. Dalam hal ini yang dimaksudkan adalah
LKS terstruktur, dalam LKS ini ringkasan materi ajar disusun secara sistematis, kemudian
diikuti dengan penyajian contoh soal dan soal-soal mulai dari yang mudah sampai yang
sukar serta soal-soal pengayaan.
D. Nurturant effect dalam tiap model
Dalam jurnal pertama hasil penelitian menunjukan bahwa Berdasarkan pada hasil
penelitian yang telah dilakukan sebanyak tiga kali mengenai penerapan model
pembelajaran learning cycle pada materi perubahan sifat benda di SDN Palasari, ternyata
mendapatkan hasil yang baik karena dalam penelitian yang dilakukan oleh peneliti, hasil
belajar siswa kelas V mengalami peningkatan. Peningkatan hasil belajar tersebut
didasarkan dari hasil temuan yang diperoleh melalui tiga siklus pelaksanaan tindakan.
Berikut ini akan dipaparkan mengenai perencanaan, pelaksanaan, dan hasil belajar dengan
menggunakan model learning cycle. Sedangkan pada jurnal kedua Berdasarkan hasil
analisis data dan pembahasan, dapat disimpulkan hal-hal sebagai berikut: 1) Implemenatsi
model pembelajaran Learning Cycle ”5E” mampu meningkatkan kemampuan penalaran
dan komunikasi matematika siswa kelas VIIIA SMP Negeri 3 Karangasem baik secara
kualitatif maupun kuantitatif. 2) Siswa Kelas VIIIA SMP Negeri 3 Karangasem secara
klasikal memberikan respons yang sangat positif terhadap implementasi model
pembelajaran Learning Cycle “5E” berbantuan LKS terstrukur, Secara individual, siswa
merespons sangat positif terhadap model pembelajaran ang diterapkan.