Anda di halaman 1dari 6

ANALISIS JURNAL MODEL PEMBELAJARAN (STM) SAINS TEKNOLOGI

MASYARAKAT

PENGARUH MODEL SAINS TEKNOLOGI MASYARAKAT TERHADAP HASIL


BELAJAR SISWA KELAS V PADA MATERI PERISTIWA ALAM
Penulis : Nurjanah1, Regina Lichteria Panjaitan2, Dadang Kurnia3 (2016)

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN SAINS TEKNOLOGI MASYARAKAT


(STM) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR FISIKA SISWA KELAS VIII
SMPN 3 MATARAM
Penulis : Hidayah Lestari1, Syahrial Ayub2, Hikmawati2 (2016)

A. Sintaks (langkah-langkah model pembelajaran)


1. Pendahuluan: Eksplorasi terhadap siswa,
2. Pembentukan konsep,
3. Aplikasi konsep dalam kehidupan,
4. Pemantapan konsep, dan
5. Penilaian.
B. Strategi, metode dan teknik yang diterapkan dalam kedua jurnal diatas
1. Strategi dalam jurnal ini adalah pendekatan saintifik. Pendekatan saintifik merupakan
kerangka ilmiah pembelajaran yang diusung oleh kurikulum 2013. Langkah-langkah
dari saintifik adalah bentuk adaptasi dari langkah-langkah ilmiah pada sains.
2. Metode yang dipakai dalam jurnal pertama yaitu penelitian eksperimen dengan desain
penelitian pretest-posttest control group design. Sedangkan dalam artikel kedua
menggunakan Penelitian Tindakan kelas (PTK) yaitu PTK didefinisikan sebagai
penelitian yang dilakukan oleh guru dikelasnya sendiri melalui refleksi diri dengan
tujuan untuk memperbaiki kinerjanya sehingga hasil belajar siswa meningkat.
3. Teknik penelitian yang digunakan dalam jurnal pertama yaitu berupa instrumen tes dan
instrumen non tes. Kemudian data yang telah dikumpulkan melalui instrumen tes dan
instrumen non tes tersebut, akan diolah dan dianalisis dengan menggunakan teknik
pengolahan data kualitatif dan data kuantitatif, guna memperoleh data yang akurat. Data
yang akan diolah dan dianalisi dengan menggunakan teknik pengolahan data kualitatif,
yaitu data yang dihasilkan dari lembar observasi siswa dan guru, angket, wawancara dan
catatan lapangan. Sementara, data yang dihasilkan dari hasil pretest dan posttest pada
kelas eksperimen dan kelas kontrol akan diolah dan dianalisis dengan menggunakan
teknik pengolahan data kuatitatif yang dibantu dengan program Microsoft Office Excel
dan SPSS 16.0 SPSS 16.0 for windows. Sedangkan pada jurnal kedua menggunakan
Penelitian Tindakan Kelas (PTK) dengan penerapan model pembelajaran, sains
teknologi masyarakat pada materi alat-alat optic agar dapat meningkatkan hasil belajar
fisika siswa.
C. Instructional effect dalam tiap model
Dalam jurnal pertama penelitian ini menyatakan bahwa model pembelajaran Sains
Teknologi Masyarakat (STM) ini memang memiliki kelebihan menciptakan pembelajaran
yang mengaitkan langsung dengan permasalahan yang terjadi di lingkungan masyarakat,
sehingga pembelajaran dengan menggunakan model ini dapat melibatkan siswa secara
aktif dan secara tidak langsung siswa dikondisikan pada penerapan prinsip IPA. Sedangkan
dalam jurnal kedua penelitian ini menyatakan bahwa penerapan model pembelajaran Sains
Teknologi Masyarakat (STM) dapat meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa.
Keaktifan siswa dalam proses pembelajaran dapat membantu siswa untuk memecahkan
masalah fisika, contohnya dengan cara mengajukan pertanyaan dan berani mengemukakan
pendapatnya.
D. Nurturant effect dalam tiap model
Dalam jurnal pertama hasil penelitian menunjukan bahwa berdasarkan hasil analisis data
dan pembahasan dari penelitian yang telah dilaksanakan, diperoleh kesimpulan bahwa
Model Sains Teknologi Masyarakat memberikan pengaruh yang signifikan dalam
meningkatkan hasil belajar siswa kelas V pada materi peristiwa alam. Sedangkan pada
jurnal kedua Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, maka dapat disimpulkan model
pembelajaran sains teknologi masyarakat dapat meningkatkan hasil belajar fisika siswa
kelas VIII 3 SMPN 3 Mataram pada materi pokok alat-alat optik. Model pembelajaran
sains teknologi masyarakat dapat digunakan peneliti lain pada materi pokok lainnya. Saat
proses pembelajaran dengan menerapkan model pembelajaran sains teknlogi masyarakat
berlangsung, diharapkan siswa lebih focus memperhatikan guru agar hasil yang diperoleh
lebih optimal.
ANALISIS JURNAL MODEL PEMBELAJARAN LEARNING CYCLE 5E

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN LEARNING CYCLE PADA MATERI


PERUBAHAN SIFAT BENDA UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA
Penulis : Dini Apriani1, Atep Sujana2, Dadang Kurnia3 (2016)

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN LEARNING CYCLE “5E” BERBANTUAN


LKS TERSTRUKTUR UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN PENALARAN
DAN KOMUNIKASI MATEMATIKA
Penulis : Putu Suarniti Noviantari

A. Sintaks (langkah-langkah model pembelajaran)


Langkah-langkah model pembelajaran dengan Model Pembelajaran Learning Cycle ”5E”
berbantuan LKS Terstruktur sebagai berikut:
Fase Aktivitas Guru Aktivitas Siswa
Pendahuluan  Guru menenangkan situasi  Memperhatikan informasi
kelas danmenyampaikan yang diberikan oleh guru
tujuan dan indicator berkaitan dengan indicator
pembelajaran. pembelajaran yang
 Guru membentuk disampaikan.
kelompok yang  Siswa berkelompok sesuai
direncanakan sebelum dengan kelompok yang
pembelajaran dimulai. dibentuk guru.
Engagement  Dengan tanya jawab  Menjawab pertanyaan guru
menggali pengetahuan mengenai materi prasyarat.
awal siswa mengenai  Membuat prediksi-prediksi
materi pembelajaran yang mengenai materi yang akan
akan dipelajari. mereka pelajari
 Guru meminta siswa  Memecahkan permasalahan
membuat prediksi-prediksi yang disampaikan guru
tentang materi yang akan sesuai dengan pengetahuan
dipelajari. yang mereka miliki baik itu
 Guru memotivasi siswa membaca dari media, buku,
untuk belajar, dengan dan sebagainya.
mengajukan beberapa
permasalahan yang
dikaitkan dengan
kehidupan nyata sehari-
hari siswa
Exploration  Guru meminta siswa  Berdiskusi dalam kelompok,
mengerjakan permasalahan mencatat segala sesuatu
yang terdapat dalam LKS yang di dapat melalui diskusi
terstruktur secara
berkelompok.
 Guru membimbing Siswa
dalam melaksanakan
diskusi
Explaination  Guru meminta beberapa  Mempresentasikan hasil
orang siswa yang didapat melalui
mempresentasikan hasil kegiatan diskusi
diskusi kelompoknya.
 Guru mengarahkan siswa
menuju jawaban yang
diinginkan.
Elaboration  Guru meminta siswa  Mengerjakan soal
mengerjakan soal-soal pemecahan masalah
pemecahan masalah yang Mengerjakan soal ke depan
terdapat di dalam LKS. kelas.
 Guru meminta salah
seorang siswa menuliskan  Mencermati penjelasan
jawabannya sesuai dengan guru
cara mereka sendiri.
 Mengarahkan siswa
menuju jawaban yang
diinginkan.
Evaluation  Mengerjakan soal  Mengerjakan tes yang
pemecahan masalah diberikan oleh guru.
 Mengerjakan soal ke depan
kelas.
 Mencermati penjelasan
guru
Penutup  Melalui tanya jawab  Menyimpulkan materi yang
membimbing siswa untuk telah di bahas.
menyimpulkan konsep
yang telah dipelajari.
 Memberikan PR  Mencatat PR yang
ditugaskan oleh guru.

B. Strategi, metode dan teknik yang diterapkan dalam kedua jurnal diatas
1. Strategi dalam jurnal ini adalah pendekatan saintifik. Pendekatan saintifik merupakan
kerangka ilmiah pembelajaran yang diusung oleh kurikulum 2013. Langkah-langkah
dari saintifik adalah bentuk adaptasi dari langkah-langkah ilmiah pada sains.
2. Metode yang dipakai dalam jurnal pertama dan jurnal kedua yaitu Metode Tindakan
Kelas (PTK). PTK dalam bahasa Inggris diartikan dengan classroom action research
disingkat (CAR).
3. Teknik penelitian yang digunakan dalam jurnal pertama menngunakan dua cara teknik
pengolahan data yang dilakukan yaitu pengolahan data kualitatif dan pengolahan data
kuantitatif. Pengolahan data kualitatif diantaranya observasi, wawancara, dan catatan
lapangan. Sedangkan pengolahan data kuantitatif adalah tes hasil belajar. Data proses
diolah berdasarkan penilaian aktivitas siswa selama pembelajaran diantaranya yaitu
dilihat dari tanggung jawab, kerjasama, dan komunikasi. Sedangkan pada jurnal kedua
menggunakan teknik pengolahan data kuantitatif dan kualitatif.
C. Instructional effect dalam tiap model
Dalam jurnal pertama penelitian ini menyatakan bahwa Kelebihan dari model
pembelajaran learning cycle ini adalah siswa dilibatkan secara aktif dalam proses
pembelajaran, siswa dapat menerima pengalaman dan dimengerti oleh orang lain, siswa
juga mampu mengembangkan potensi individu yang berhasil dan berguna, kreatif,
bertanggung jawab, mengaktualisasikan dan mengoptimalkan dirinya terhadap perubahan
yang terjadi, sehingga pembelajaran menjadi lebih bermakna. Sedangkan dalam jurnal
kedua penelitian ini bertujuan untuk untuk mengoptimalkan cara belajar
dannmengembangkan daya nalar siswa, dalam mengembangkan daya nalar siswa
dilakukan dengan cara diskusi kelas, dalam diskusi siswa akan mempunyai kesempatan
yang lebih luas untuk mengemukakan pendapatnya dan siswa akan menemukan konsep
berdasarkan pemahamannya sendiri. Dalam berdiskusi, siswa memerlukan sarana yang
salah satunya berupa Lembar Kerja Siswa (LKS) sebagai acuan yang dapat menuntun
siswa dalam memahami masalah matematika. Dalam hal ini yang dimaksudkan adalah
LKS terstruktur, dalam LKS ini ringkasan materi ajar disusun secara sistematis, kemudian
diikuti dengan penyajian contoh soal dan soal-soal mulai dari yang mudah sampai yang
sukar serta soal-soal pengayaan.
D. Nurturant effect dalam tiap model
Dalam jurnal pertama hasil penelitian menunjukan bahwa Berdasarkan pada hasil
penelitian yang telah dilakukan sebanyak tiga kali mengenai penerapan model
pembelajaran learning cycle pada materi perubahan sifat benda di SDN Palasari, ternyata
mendapatkan hasil yang baik karena dalam penelitian yang dilakukan oleh peneliti, hasil
belajar siswa kelas V mengalami peningkatan. Peningkatan hasil belajar tersebut
didasarkan dari hasil temuan yang diperoleh melalui tiga siklus pelaksanaan tindakan.
Berikut ini akan dipaparkan mengenai perencanaan, pelaksanaan, dan hasil belajar dengan
menggunakan model learning cycle. Sedangkan pada jurnal kedua Berdasarkan hasil
analisis data dan pembahasan, dapat disimpulkan hal-hal sebagai berikut: 1) Implemenatsi
model pembelajaran Learning Cycle ”5E” mampu meningkatkan kemampuan penalaran
dan komunikasi matematika siswa kelas VIIIA SMP Negeri 3 Karangasem baik secara
kualitatif maupun kuantitatif. 2) Siswa Kelas VIIIA SMP Negeri 3 Karangasem secara
klasikal memberikan respons yang sangat positif terhadap implementasi model
pembelajaran Learning Cycle “5E” berbantuan LKS terstrukur, Secara individual, siswa
merespons sangat positif terhadap model pembelajaran ang diterapkan.

Anda mungkin juga menyukai