0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
23 tayangan3 halaman
Wawancara mengenai Taufik Sirajudin, pendiri carisampah.id yang bergerak di bidang pengolahan sampah. Carisampah.id memiliki 6 program utama dan fokus bisnis saat ini adalah jasa angkut sampah. Didirikan oleh 5 orang dengan modal awal sekitar 20-30 juta untuk riset selama 3 bulan. Sampai saat ini carisampah.id memiliki 3 karyawan tetap dan pendapatan masih stagnan sekitar 500 ribu per bulan. Kendala ut
Wawancara mengenai Taufik Sirajudin, pendiri carisampah.id yang bergerak di bidang pengolahan sampah. Carisampah.id memiliki 6 program utama dan fokus bisnis saat ini adalah jasa angkut sampah. Didirikan oleh 5 orang dengan modal awal sekitar 20-30 juta untuk riset selama 3 bulan. Sampai saat ini carisampah.id memiliki 3 karyawan tetap dan pendapatan masih stagnan sekitar 500 ribu per bulan. Kendala ut
Wawancara mengenai Taufik Sirajudin, pendiri carisampah.id yang bergerak di bidang pengolahan sampah. Carisampah.id memiliki 6 program utama dan fokus bisnis saat ini adalah jasa angkut sampah. Didirikan oleh 5 orang dengan modal awal sekitar 20-30 juta untuk riset selama 3 bulan. Sampai saat ini carisampah.id memiliki 3 karyawan tetap dan pendapatan masih stagnan sekitar 500 ribu per bulan. Kendala ut
kami meminta waktu abang untuk melakukan wawancara?” Taufik Sirajudin : “Siap, boleh” Amalia : “Baik, terima kasih. Boleh memperkenalkan diri dulu, bang?” Taufik Sirajudin : “Siap, nama saya Taufik Sirajudin, kelahiran Pontianak, 24 Mei 1997. Sekarang jadi mahasiswa di Universitas Islam Bandung” Amalia : “Nah, berdasar saran dosen dan informasi sekitar, kami diperkenalkan dengan sampah.id, sebenarnya sampah.id itu bagaimana dan bergerak di bidang apa saja?’ Taufik Sirajudin : “Bicara soal sampah.id kita bergerak di pemberdayaan lingkungan yangmana berfokus pada pengolahan sampah yang bertanggung jawab dan berkelanjutan. Nah terdapat sekitar 6 program, mulai dari sosialisasi yang kita namakan ‘Sampah Warga’, kemudian ada jasa angkut sampah atau ‘JAS’, kemudian ‘Kos’, yaitu rumah sampah, ada kegiatan kreatif, bank sampah milenial, dan festivalnya. Kalau fokus program bisnis yang berjalan sekarang itu adalah jasa angkut sampah. Dan baru 2 bulan lebih dari hari ini, budidaya maggot sudah berjalan. Sekarang ini bisa mengurai sampah sekitar 100 kg per hari” Amalia : “Untuk carisampah.id ini, abang sendiri yang merintis atau bersama dengan teman-teman lain?” Taufik Sirajudin : “Ada sekitar 5 orang, saya, Eko, Hendrik, dan Jidan, dan Kadar. Kiita dari 3 bulan pertama melakukan riset, kita membeli keranjang untuk mengambil sampah warga, seiring berjalannya riset, kita mendapat skema bisnis baru yang akhirnya melahirkan ide bisnsi jasa angkut sampah, paling tidak untuk biaya transport dan akomodir sampahnya” Amalia : “Untuk visi misi dari carisampah.id bagaimana, bang?” Taufik Sirajudin : “Tujuan utama kita adalah peningkatan kesejahteraan kelompok masyarakat dengan melakukan pengolahan sampah yang bertanggung jawab dan berkelanjutan. Untuk misinya kita ada memperkaya, memberikan, membangkitkan, memberdayakan dan memastikan pengolahan sampah yang bertanggung jawab. Kita menyadari banyak hal yang harus kita lakukan untuk mewujudkan visi dan misi ini, dilihat dari kompetensi sumber daya yang kami miliki sekarang, karena setiap personal dari kami harus meningkatkan kompetensinya masing-masing, hari ini kami lagi dalam proses itu (pengembangan personal)” Amalia : “Apa motivasi abang mendirikan carisampah.id?” Taufik Sirajudin : “Pada awalnya profit oriented, analisa peluang kita memanfaatkan bonus demografi, target kita adalah anak muda” Amalia : “Berbicara tentang sumberdaya, ada berapa karyawan carisampah.id?” Taufik Sirajudin : “Untuk yang turun ke lapangan mengangkut sampah ada 2 orang untuk 2 shift, dan 1 admin” Amalia : “Berapa modal untuk mendirikan startup ini?” Taufik Sirajudin : “Mayoritas modal dilimpahkan di riset, karena harus sewa pick up, biaya operasional, dan sewa gudang, dan fee untuk teman-teman komunitas. Tidak ada total nominal yang tercatat pasti, yang pasti hanya modal keberanian. Kalau secara garis besar mungkin habis sekitar 20-30 juta rupiah untuk riset 3 bulan” Amalia : “Untuk pemasarannya, apa strategi utama pengembangan carisampah.id? Taufik Sirajudin : “Sosial media, sharing kounitas. Di dalam komunitas kami yang terdiri dari 14 orang, bukan hanya mengedukasi tentang pengolahan sampah dan kegiatan sosial, namun setiap orang yang join di komunitas ini juga sudah punya bagiannya masing-masing, contoh marketing, pemilahan, driver sampah, dll. Setiap sub mendapat fee atas jasa mereka, hal ini juga kami manfaatkan sebagai sarana pengembangan” Amalia : “Sampai hari ini berapa modal dan pendapatan carisampah.id?” Taufik Sirajudin : “Kalau pendapatan stagnan, karena satu dua hal termasuk fokus kami untuk mencari tim baru untuk mengupgrade startup ini secara profit yang sasarannya adalah mahasiswa. Ada keuntungan, tipis sekali sekitar 500 ribu rupiah.” Amalia : “Sejauh ini kendala apa yang abang hadapi?” Taufik Sirajudin : “Sumber daya manusia (tim) Amalia : “Apa saja kelemahan dan kelebihan carisampah.id?” Taufik Sirajudin : “Kelemahannya kita hari ini belum mampu betul-betul profesional dalam pngangkutan sampah, karena kendala modal dan SDM. Keunggulannya, strategi yang kita pakai terurut dari hulu ke hilir. Dari sosialisasi sampai pemasarannya” Amalia : “Apa harapan abang untuk carisampah.id kedepannya?” Taufik Sirajudin : “Harapannya kita bisa punya web dan aplikasi, mampu menguasai pasar terkait pengolahan sampah dengan kolaborasi dengan stakeholder” Amalia : “Sangat luar biasa. Pertanyaan tadi merupakan pertanyaan terakhir dari wawancara ini. Terima kasih atas waktunya bang, sumoga kedepannya carisampah.id bisa semakin upgrade” Taufik Sirajudin : “Siap, terima kasih kembali”