Kelompok 11 Rhinanti Trynita Setianti XI MIPA 7 / 31 Rifqi Bambang Ar Rasyid XI MIPA 7 / 32 Satria Chandra Harya P. XI MIPA 7 / 33 PENGENALAN Demokrasi yang dijalankan pada masa reformasi ini adalah Demokrasi Pancasila. Namun dengan karakteristik yang berbeda dengan orde baru dan sedikit mirip dengan demokrasi parlementer tahun 1950-1959. 01 Sistem Pemerintahan 02 Rotasi Kekuasaan 03 Pola Rekrutmen Politik 04 Pelaksanaan Pemilihan Umum MATERI DISKUSI 05 Pemenuhan Hak-Hak Dasar Warga Negara (01) SISTEM PEMERINTAHAN Sistem pemerintahan periode 1998-sekarang adalah presidensial. Salah satu tuntutan Reformasi 1998 adalah dilakukannya perubahan (amandemen) terhadap UUD 1945. Latar belakang tuntutan perubahan UUD 1945 antara lain karena pada masa Orde Baru, kekuasaan tertinggi di tangan MPR (dan pada kenyataannya bukan di tangan rakyat), kekuasaan yang sangat besar pada Presiden, adanya pasal-pasal yang terlalu “luwes” (sehingga dapat menimbulkan multitafsir), serta kenyataan rumusan UUD 1945 tentang semangat penyelenggara negara yang belum cukup didukung ketentuan konstitusi. Tujuan perubahan UUD 1945 waktu itu adalah menyempurnakan aturan dasar seperti tatanan negara, kedaulatan rakyat, HAM, pembagian kekuasaan, eksistensi negara demokrasi dan negara hukum, serta hal-hal lain yang sesuai dengan perkembangan aspirasi dan kebutuhanbangsa. Perubahan UUD 1945 dengan kesepakatan diantaranya tidak mengubah Pembukaan UUD 1945, tetap mempertahankan susunan kenegaraan kesatuan atau selanjutnya lebih dikenal sebagai Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI), serta mempertegas sistem pemerintahan presidensial. (02) ROTASI KEKUASAAN Rotasi kekuasaan era reformasi sekarang lebih bersifat demokrasi yang lebih menjadikan rakyat sebagai pemegang kekuasaan tertinggi. Dengan dimulai pada pemerintah pusat sampai pada tingkat desa. Rotasi kekuasaan dilakukan lewat suatu pemilihan umum yang dilaksanakan secara teratur Dalam pemilihan umum ini, setiap warga negara yang sudah dewasa mempunyai hak yang sama untuk memilih dan dipilih, dan bebas menggunakan haknya tersebut sesuai dengan kehendak hati nuraninya. Mereka juga bebas mengikuti segala macam aktivitas yang dilakukan dalam rangka pemilihan. (03) POLA REKRUTMEN POLITIK Pola rekrutmen politik untuk pengisian jabatan politik dilakukan secara terbuka melibatkan semua masyarakat. Setiap warga negara yang mampu dan memenuhi syarat dapat menduduki jabatan politik tersebut tanpa adanya diskriminasi. Pergantian atau rotasi terjadi di semua tingkatan dari eksekutif hingga ke pengurus daerah. (04) PELAKSANAAN PEMILIHAN UMUM
Pemilu yang dilaksanakan jauh lebih demokratis dari yang sebelumnya.
Sistem pemilu yang terus berkembang memberikan jalan bagi rakyat untuk menggunakan hak politiknya dalam pemilu, bahkan puncaknya pada tahun 2004 rakyat dapat langsung memilih wakilnya di lembaga legislatif dan presiden/wakil presiden dipilih secara langsung. Selain itu, mulai tahun 2005 kepala daerah pun (gubernur dan bupati atau walikota) dipilih langsung oleh rakyat. (05) PEMENUHAN HAK-HAK DASAR WARGA NEGARA
Hak-hak dasar warga negara pada
pelaksanaan demokrasi periode 1998-sekarang sebagian besar hak-haknya sudah terjamin baik dalam kebebasan berpendapat dalam bermusyawarah maupun kebebasan pers. TERIMA KASIH