Anda di halaman 1dari 10

LAPORAN PRAKTIKUM KOSMETIK DAN FITOKOSMETIK

Formulasi Krim Tabir Surya Perasan Buah Naga

Diperuntukan untuk Memenuhi Mata Kuliah Praktikum Kosmetik Dan


Fitokosmetik

Disusun oleh :

1. Distia Fatimah (01018009)

2. Euis Jubaidah (01018092)

3. Siska Trisnawati (01018025)

4. Tanti (01018030)

5. Trisnandari (01018034)

SEMESTER 7AB

SEKOLAH TINGGI FARMASI YPIB CIREBON

PROGRAM PENDIDIKAN STARA 1 (S.1) FARMASI

CIREBON

2021
I. Tanggal praktikum : 17 November 2021

II. Judul : Formulasi Krim Tabir surya perasan

buah naga

III. Tujuan : - Untuk mengetahui metode pembuatan

tabir surya yang tepat

- Untuk mengetahui cara pembuatan

tabir surya perasan buah naga

IV. Dasar teori

  Tabir surya adalah sediaan kosmetik yang digunakan untuk

membaurkan atau menyerap secara efektif sinar matahari, terutama

daerah emisi gelombang ultraviolet dan inframerah, sehingga dapat

mencegah terjadinya gangguan kulit karena cahaya matahari. Efek

nyata penyinaran matahari yang merugikan adalah eritema kulit yang

diikuti oleh warna coklat kemerahan.

Penyinaran ultraviolet dengan panjang gelombang di atas 330 nm

dapat menyebabkan kulit menjadi kecoklatan. Eritema timbul

bersamaan dengan warna coklat. Tabir surya tersedia dalam bentuk

lotion, krim, salep, gel, dan larutan (solution). Efektivitas

penggunaannya tergantung dari bahan kimia, daya larut dalam

vehikulum (bahan pembawa) lipofilik atau hidrofilik, kemampuan

absorbsi UV, konsentrasi bahan kimia, dan jumlah tabir surya yang

dioleskan. Untuk hasil terbaik, disarankan pemakaian tabir surya

dilakukan secara tipis pada permukaan kulit. Berdasarkan ketentuan


yang ditetapkan standar international, pemakaian tabir surya hanya

sebanyak 2 mg/cm². Ada dua jenis tabir surya, yaitu tabir surya kimia

seperti PABA, PABA ester, benzofenon, salisilat, dan antranilat, dan

tabir surya fisik seperti titanium dioksida, Mg silikat, seng oksida, red

petrolatum dan kaolin. Tabir surya kimia bekerja dengan cara

mengabsorbsi energi radiasi, sedangkan tabir surya fisik bekerja

dengan cara memantulkan sinar. Kedua jenis tabir surya ini sering

dikombinasikan untuk mendapatkan tabir surya yang bekerja optimal.

V. Formulasi Krim Tabir Surya

R/ Perasan Buah Naga 10%


Cetil alkohol 3%
Asam Stearat 10%
TEA 2%
Gliserin 15%
BHT 0,2%
Nipagin 0,2%
Aquadest ad 100%

Sediaan dibuat 30gr


VI. Alat dan Bahan

 Alat

Mortar dan Stamper, Gelas Ukur, Erlemeyer, Beaker Glass,

Cawan Penguap, Pipet Tetes, Batang Pengaduk, Spatula,

Cover, dan Objek Glass, Sudip, Timbangan dan Penangas Air.

 Bahan

Perasan buah naga, Cetil alkohol, TEA, Asam stearat, Gliserin,

Nipagin, BHT, Aquadest.

VII. Cara kerja

1. Siapkan perasan buah naga , disaring (siapkan hanya air

perasannya saja). Siapkan mortir panas.

2. Leburkan fase minyak (setil alcohol, asam stearate) diatas

penangas air.

3. Panaskan fase air (metil paraben, gliserin, TEA, dan aquades).

4. Masukan fase minyak dan fase air kedalam mortir panas.

5. Tambahkan perasan buah naga dan aduk ad homogen.

6. Masukan kedalam wadah dan lakukan uji evaluasi sediaan

(organoleptic, ph, daya sebar, daya lekat, dan homogenitas) dan

hedonik.

7. Buat kemasan sekunder.


VIII. Perhitungan bahan krim tabir surya

10
1) Perasan buah naga = ×30=3 gr
100

3
2) Cetil Alkohol = ×30=0,9 gr
100

2
3) TEA = ×30=0,6 gr
100

10
4) Asam Stearat = ×30=3 gr
100

15
5) Gliserin = ×30=4,5 gr
100

0,2
6) Nipagin = ×30=0,06 gr
100

0,2
7) BHT = ×30=0,06 gr
100

8) Aquadest ad 100%

XI. DATA PENGAMATAN

Evaluasi sediaan krim tabir surya:

1) Uji Organoleptik

a) Warna : merah muda

b) Bentuk : cream

c) Bau : khas buah naga

d) Tekstur : lembut

2) Homogenitas : homogen
3) pH :7

4) Daya Sebar : kurang baik 2,1 cm

5) Daya Lekat : 2 detik

6) Penampilan : baik

7) Uji Hedonik

Pengujian Panelis 1 Panelis 2 Panelis 4


Warna 3 4 4
Bentuk 4 3 4
Bau 2 4 3
Tekstur 2 3 4
Penampilan 3 4 4
Keterangan:

1 : Sangat tidak suka

2. Tidak suka

3. suka

4 : Sangat Suka

X. PEMBAHASAN

Pada praktikum ini kami membuat sediaan krim tabir surya. Tabir

surya adalah sediaan kosmetik yang digunakan untuk membaurkan

atau menyerap secara efektif sinar matahari, terutama daerah emisi

gelombang ultraviolet dan inframerah, sehingga dapat mencegah

terjadinya gangguan kulit karena cahaya matahari.


Bahan utama yang kita gunakan dalam pembuatan tabir surya ini

adalah buah naga segar. yang terlebih dahulu di haluskan, lalu disaring

sehingga didapat perasan buah naga murni. Tahap pertama dalam

pembuatan tabir surya ini ialah meleburkan fase minyak berupa (cetil

alcohol dan asam stearate) yang telah dipanaskan, lalu fase air (metil

paraben, gliserin, TEA, dan aquades) yg telah dipanaskan. Kedua fase

ini kemudian dimasukan kedalam mortir panas dan ditambahkan

dengan perasan buah naga lalu di aduk hingga homogen.

Di dapat sediaan krim tabir surya berwarna merah muda. Dalam

formulasi ini menggunakan perasan buah naga yang memiliki warna

merah, bau yang dihasilkan pun sama dengan bau zat aktifnya, yaitu

buah naga, kandungan zat aktif yang terdapat dalam buah naga yaitu

polifenol yang berfungsi sebagai antioksidan. Oleh karenanya bagus

untuk melindungi kulit dari radikal bebas yang ditimbulkan dengan

adanya radiasi dari sinar UVA dan UVB yang dipancarkan cahaya

matahari.

Sediaan memiliki homogenitas yang baik, dimana Ketika

dilakukan uji homogenitas dengan menggunakan preparate kaca dan

objek glass nya didapat kehomogenan dari sediaan. pH sediaan yang

kami buat memiliki pH 7 yang berarti memenuhi syarat SNI 16-4399-

1996 tentang sediaan tabir surya pH 4,5-8,0 (SNI, 1996). Nilai pH

sediaan dapat mempengaruhi stabilitas, kenyamanan, dan keamanan

penggunaan sediaan pada kulit.


Pada pengujian daya sebar didapat hasil yaitu sediaan tabir surya

dengan daya sebar 2,1 cm. Persyaratan daya sebar untuk sediaan

topikal yaitu sekitar 5-7 cm (Wasiaatmadja, 1997). Yang berarti

sediaan tabir surya kami tidak memenuhi persyaratan, sedangkan uji

daya lekat didapat sediaan dengan daya lekat 2 detik. Parameter uji

daya lekat adalah semakin lama krim melekat pada kulit maka akan

semakin banyak zat aktif yang dilepaskan. Dari hasil uji daya lekat

diketahui bahwa daya lekat krim kurang baik karena tidak sesuai

dengan persyaratan yaitu > 4 detik.

XI. KESIMPULAN

Di dapat sediaan tabir surya berwarna merah muda, berbau khas

buah naga, memiliki pH 7 sesuai dengan persyaratan. Tetapi pada uji

daya sebar dan daya lekat sediaan tabir surya tidak memenuhi

persyaratan.
XII. DAFTAR PUSTAKA

Nur Saada daud, musdalifa, 2018. Optimasi formula lotio tabir surya

ekstrak kulit buah naga super merah (hylocereus costaricensis),

Kendari : jurnal farmasi Indonesia Vol.15 no.1

Dita nur lailatil fitriah, 2015. Formulasi dan ketentuan nilai spf (sun

protection factor) krim dari ekstrak bekatul (oryza sativa) Akademi

Farmasi Mitra Sehat Mandiri Sidoarjo.

Rahmawati D, Sukmawati A, Indrayudha P. Formulasi krim minyak

atsiri rimpang temu giring (Curcuma heyneana Val & Zipp) : uji

sifat fisik dan daya antijamur terhadap Candida albicans secara in

vitro. Majalah Obat Tradisional. 2010;15(2):56-63.


LAMPIRAN

Gambar 1: Penimbangan Gambar 2 : Peleburan fase Gambar 3 : Pencampuran


Bahan minyak dan fase air untuk perasan buah naga ke
pembuatan sediaan cream dalam sediaan cream.
tabir surya

Gambar 4 : Pembuatan Gambar 5 : Hasil akhir Gambar 5: Sediaan

sediaan cream tabir surya dari pembuatan krim tabir Krim tabir surya yang

surya sudah dikemas.

Anda mungkin juga menyukai