Anda di halaman 1dari 11

TUGAS SEMESTER

MATA KULIAH FILSAFAT ILMU ADMINISTRASI


LAPORAN BUKU
“FILSAFAT ADMINISTRASI”

Disusun Oleh: Meifa Lannemei Tumetel/ 21801021

JURUSAN ILMU ADMINISTRASI NEGARA


PROGRAM PASCASARJANA
UNIVERSITAS NEGERI MANADO
JUDUL BUKU : Filsafat Administrasi
PENULIS : Prof. Dr. Evi Elvira Masengi, Ms
TAHUN TERBIT : 2020

BAB I
PENDAHULUAN
A. Pengantar
Pada hakekatnya ilmu administrasi tergolong kedalam ilmu-ilmu social dan dapat
dikatkan merupakan salah satu cabang terbaru dari ilmu-ilmu social. Ilmu-ilmu social
mempunyai prinsip-prinsip, rumus-rumus, dalil-dalil yang bersifat universal. Akan tetapi,
di dalam penerapannya berlaku hukum adaptasi sebagai penerapan prinsip-prinsip,
rumus-rumus dan dalil-dalil yang harus disesuaikan dengan situasi, kondisi, tempat,
waktu dan manusia itu sendiri agar mampu memberikan hasil yang diharapkan.

BAB II
PENGERTIAN FILSAFAT ADMINISTRASI
A. Konsepsi Filsafat
Pokok utama yang dikaji filsafat adalah logika (tentang benar dan salah), etika (tentang
baik dan buruk) dan estetika (tentang yang indah dan jelek). Filsafat merupakan induk dari
segala ilmu pengetahuan.
B. Konsepsi Administrasi
Secara etimologi kata administrasi berasal dari Bahasa Inggris dengan kata administration.
Administrasi dapat diartikan sebagai suatu kegiatan atau usaha untuk membantu,
melayani, mengarahkan atau mengatur semua kegiatan di dalam mencapai tujuan.
Administrasi adalah disiplin ilmu yang mempelajari usaha kerjasaman dengan melibatkan
segenap sumber daya yang ada dalam mencapai tujuan secara afektif dan efisien.
C. Korelasi antara Filsafat dan Administrasi Negara
Korelasi antara filsafat dengan administrasi terletak pada bidang kajiannya, yaitu sama-
sama mengkaji tentang manusia baik sebagai individu maupun sebagai masyarakat.
Filsafat administrasi adalah berpikir secara matang dan mendalam terhadap hakikat dan
makna yang terkandung dalam materi ilmu administrasi yang mencakup:
1) Ontologi, merupakan ilmu pengetahuan yang sifat jengkauannya sangat universal dan
menyeluruh dari struktur kehidupan manusia.
2) Epistemologi, bagian dari filsafat ilmu yang mempelajari dan menetapkan kodrat atau
skup suatu jenis ilmu pengetahuan serta dasar pembentukannya.
3) Aksiologi, merupakan salah satu bagian dari filsafat ilmu.

BAB III
KAJIAN FILSAFAT ILMU ADMINISTRASI
A. Filsafat Administrasi Dipandang dari aspek Ontologi, Epistimologi dan Aksiologi.
Filsafat dan pengetahuan adalah satu kesatuan yang tidak mungkin dipisahkan,
karena pengetahuan menelaah keberadaan terhadap sesuatu, sedangkan filsafat
mempertanyakan keberadaan sesuatu itu. Filsafat administrasi adalah proses berpikir
secara metode, berstruktur dan mendalam terhadap hakikat dan makna yang terkandung
dalam materi ilmu administrasi.

1. Konsep Ontologi filsafat Administrasi


Ontologi merupakan kegiatan mendasar dari filsafat, baik secara subtansial
maupun ditinjau dari segi historinya. Perkembangan ontology memperkuat keberadaan
filsafat. Dalam hubungan dengan ontology administrasi dapat ditinjau dari berbagai
pendapat seperti:
(1) Aliran Positivisme
Dalam ilmu administrasi pada dasarnya berpangkal dari hati nurasi manusia
yang memancarkan kebenaran.
(2) Aliran Rasionalisme
Rasio atau akal manusia memiliki fungsi praktis yang mengarahkan menusia
untuk melakukan suatu kegiatan atau pekerjaan dan memiliki fungsi ilmiah
yang mengantarkan manusia untuk menalar suatu realita ke dalam alam pikir.
Rasionalisasi administrasi adalah suatu metode yang digunakan untuk
memperoleh pengetahuan di bidang administrasi.
2. Kajian Epistemologi Filsafat Administrasi
(1) Objektivitas Administrasi
Salah satu kajian dari konsep objektivisme administrasi yaitu dengan berpikir
apriori.
(2) Subjektivisme Administrasi
Cara memandang kebenaran yang dikandung dalam nilai-nilai administrasi
senantiasa dilihat secara subjektif, apabila tidak meresapi dan mendalami
administrasi itu sesungguhnya.
(3) Skeptisisme Administrasi
Merupakan suatu proses pemikiran yang rasional dengan andalan utamanya
diletakan pada pembenaran empiris.
(4) Etika dan Moralitas Administrasi
Etika administrasi berangkat dari berpikir secara baik dan benar sampai
kepada tindakan atau perbuatan yang baik dan benar saja.
(5) Moralitas Administrasi
Bagian telaahan daripada aksiologi yang cenderung merupakan produk dari
kematangan jiwa seorang manusia, sedangkan etika cenderung lebih mengarah
pada produk rekayasa untuk menciptakan pengaturan dan keteraturan hidup
manusia.
(6) Konseptual Administrasi
Merupakan suatu symbol bagi sekumpulan kenyataan yang sifatnya kongkret
perseptual yang lumayan banyak jumlahnya.

3. Aksiologi Administrasi
Sasaran pembahasan (content) aksiologi ilmu administrasi dimulai dari penerapan
atau pengunaan sampai pengembangan dan pemanfaatan ilmu administrasi itu sendiri
dalam kehidupan manusia. Adapun yang menjadi landasan dalam tataran aksiologi ilmu
administrasi digunakan secara fungsional sehingga memberikan manfaat dalam
kehidupan manusia. Dalam arti aksiologi, ilmu administrasi selalu mencari kebenaran
yang hakiki.
B. Pandangan Filsafat terhadap ilmu Administrasi
Pendalaman ilmu administrasi sebagai suatu kajian teori yang dapat memberikan
makna dan manfaat dalam kecerdasan kehidupan manusia, maka ketangguhan ilmu
administrasi dapat terwujud apabila di dalamnya tersaji berbagai penggolongan teori.
Adapun teori tersebut ialah:
1) Grand teori adalah dasar lahirnya teori-teori lain dalam berbagai level.
2) Middle range theory, salah satu tingkat teori yang mulai membahas fenomena secara
lebih kongkrit, spesifik, dan dapat dikembangkan untuk menyediakan pedoman pada
tatanan praktik dan penelitian yang berbasis pada disiplin ilmu karena memungkinkan
untuk diuji secara empiris.
3) Grounded theory, menurut Nazir (1988) adalah suatu metode penelitian yang
mendasarkan diri kepada fakta dan menggunakan analisis perbandingan bertujuan
untuk mengadakan generalisasi empiris.
C. Tinjauan Filsafat terhadap Ilmu Administrasi
Ilmu Administrasi dapat ditinjau dari beberapa sudut pandang filsafat yang saling
melengkapi antara satu dengan lainnya.
1. Administrasi Sebagai Ilmu Pengetahuan
2. Administrasi Sebagai Pekerjaan

D. Syarat-syarat Administrasi Sebagai Ilmu


1. Menggunakan Metode Ilmiah
Metode penelitian merupakan cara atau Teknik ilmiah untuk memperoleh data dengan
tujuan dan kegunaan tertentu. Universal/ Bersifat umum atau menyeluruh
2. Mempunyai prinsip-prinsip tertentu
3. Mempunyai Objek (Formal dan Material)
4. Mempunyai Sistem
5. Dapat dijadikan Teori
BAB IV
HAKEKAT DAN FUNGSI ADMINISTRASI PUBLIK
A. Hakikat Ilmu Pengetahuan
Pengetahuan (Knowlegde) pada hakikatnya lepas dari ingatan manusia karena memang
pengetahuan berada pada ruang bebas, tetapi manusia mempunyai potensi kesadaran untuk
berusaha memiliki pengetahuan. Ilmu merupakan senegap pengetahuan yang bermakna ganda,
yaitu sebagai tempat pengetahuan, metode, aktivitas yang sangat beraneka ragam jenisnya.

B. Pentingnya Administrasi
Usaha kerja sama apapun yang dilakukan oleh manusia mulai dari yang paling sederhana
sampai pada usaha-usaha yang paling besar dan kompleks, baik usaha itu dilakukan ole swasta
maupun yang dilakukan oleh negara atau pemerintah seperti usaha-usaha dibidang pembangunan
nasional, hanya dapat berhasil dengan sukses apabila ditunjang oleh kemampuan administrasi
yang baik.

BAB V
PERBANDINGAN/PERBEDAAN ADMINISTRASI NEGARA (PUBLIK) DENGAN
ADMINISTRASI PRIVAT (BISNIS)
A. Definisi Administrasi Negara
Administrasi Negara adalah proses kerjasama dari seluruh aparatur negara berdasarkan garis-
garis besar yang telah disepakati Bersama untuk tujuan Negara.
B. Definisi Administrasi Privat (Bisnis)
Pengertian Administrasi Privat (Bisnis) dibagi menjadi dua macam, yaitu pengetian secara
sempit dan luas, arti secara sempit yaitu kegiatan yang dilakukan berupa mencatat, mendukung,
dan menyimpan data mengenai kegiatan perusahaan, sedangkan arti secara luas adalah kegiatan
merencanakan, menyediakan, mengatur, menerapkan dan mengawasi kegiatan perusahaan oleh
menejemen sebagai pelaku kegiatan untuk mencapai tujuan bersama.
BAB VI
HUBUNGAN ILMU ADMINISTRASI DENGAN BIDANG ILMU-ILMU LAIN

Prinsip, dalil dan rumus ilmu eksata bersifat pasti sedangkan ilmu social bersifat adaptif
karenan penetapan prinsip, dalil dan rumusnya disesuaikan kondisi, tempat, waktu dan manusia
(kepastian dalam ilmu social adalah ketidak-pastian). Dalam ilmu administrasi, faktor-fator
tersebut dikenal sebagai faktor ekologis administrasi (lingkungan administrasi). Faktor-faktor
ekologis yang berhubungan dengan ilmu administrasi adalah sebagai berikut:

A. Hubungan Administrasi Negara dengan Ilmu Atropologi


Hubungan ilmu administrasi dan Ilmu Antropologi adalah ilmu antropologi yang
mendukung administrasi dalam mempelajari tindak tanduk individu dalam masyarakat dan
suatu organisasi dalam rangka usaha pencapaian tujuan hubungan.

B. Hubungan Administrasi dengan Ilmu Antropologi


Ilmu administrasi pada umumnya akan mempelajari hal-hal yang hamper sama dengan
masalah-masalah yang dikaji dalam ilmu ekonomi. Ilmu antropologi mempelajari budaya
yang ada dalam suatu masyarakat. Dengan demikian, budaya dalam masyarakat tersebut akan
mempengaruhi sistem administrasi.

C. Hubungan ilmu administrasi dengan Ilmu Statistik


Kaitan administrasi negara dengan statistik yaitu bahwa sebagaimana konsep administrasi
adalah proses kerjasama yang dilakukan oleh dua orang atau lebih dalam kegiatan catat-
mencatat, pembukuan dan pengetikan yang membutuhkan adanya data yang sesuai dengan
fakta serta data yang ada pada administrasi yang berbentuk angka-angka, gambar, symbol,
diagram dan dilakukan penganalisaan pada data yang diperoleh.

D. Hubungan Ilmu Administrasi dengan Ilmu Ekonomi


Ilmu ekonomi merupakan ilmu yang mempelajari tentang kebutuhan manusia yang selalu
tidak terbatas dengan alat-alat pemuasan yang selalu terbatas. Administrasi pun bergerak atas
prinsip yang sama kerena tujuan organisasi pada hakikatnya tidak terbatas sedangkan
sumber-sumber yang tersedia selalu terbatas.

E. Hubungan Administrasi Negara dengan Ilmu Hukum


Hubungan ilmu administrasi dengan ilmu hukum adalah ilmu hukum mendukung ilmu
administrasi karena dapat digunakan sebagai pengetahuan yang mempelajari norma-norma
dan kaidah-kaidah yang hidup di masyarakat.

F. Hubungan Administrasi Negara dengan Ilmu Politik


Salah satu konsep ilmu politik adalah negara, dan negara merupakan objek studi bagi ilmu
administrasi negara yang memandang bahwa negara adalah organisasi modern yang
membutuhkan sistem administrasi (pengorganisasian) secara professional demi mengatur
kehidupan masyarakat agar menjadi lebih baik.

G. Hubungan Administrasi Negara dengan Ilmu Seni


Administrasi itu sebagai Ilmu dan juga sebagai seni. Administrasi merupakan seni yang
memerlukan bakat, dan administrasi juga merupakan ilmu yang memerlukan pengetahuan
ataupun pengalaman.

H. Hubungan Administrasi Negara dengan Ilmu Psikologi


Ilmu Psikologi membuat kemajuan administrasi negara semakin mapan karena dapat lebih
mngetahui bagaimana memotivasi seorang bawahan karena ilmu psikologi mempelajari watak
dan kepribadian setiap orang yang memiliki berbagai jenis.

I. Hubungan Administrasi Negara dengan Ilmu Sosiologi


Ilmu Sosiolohi mempelajari tata bermasyarakat, sangat erat hubungannya dengan kegiatan
administrasi dan manajemen karena administrasi berdarma bakti kepada masyarakat, baik
masyarakat kecil dalam lingkungan suatu organisasi, maupun masyarakat sebagai keseluruhan.
Hubungan kedua ilmu tersebut adalah untuk menunjang ilmu administrasi dalam tata
bermasyarakat karena administrasi adalah kegiatan yang ditujukan untuk masyarakat sehingga
ilmu sosiologi menunjang administrasi.

J. Hubungan Administrasi Negara dengan Ilmu Informatika


Memiliki hubungan untuk menunjang administrasi karena dapat digunakan untuk
memperoleh informasi yang berkaitan dengan teknologi.

K. Hubungan Administrasi Negara dengan Ilmu Sejarah


Hubungan antara administrasi dengan sejara begitu erat kaitanya, sebab administrasi selalu
mengalami perubahan dari waktu ke waktu, hal ini yang mneyebabkan adanya perubahan dalam
administrasi dari zaman dahulu sampai sekarang.

L. Hubungan Administrasi Negara dengan Ilmu Agama


Proses administrasi sangat erat dengan nilai dimana konsekuensinya proses administrasi
selalu menuntut pertanggungjawaban etis (etika).

BAB VIII
LINGKUPAN ADMINISTRASI
Kegiatan daripada aministrasi, termasuk dalamnya adalah manajemen, organisasi,
kepemimpinan (leadership), human relations dan pengambilan keputusan. Sehingga para ahli
administrasi mengatakan bahwa inti dari pada administrasi adalah manajemen, inti daripada
manajemen adalah organisasi, inti dari organisasi adalah kepemimpinan serta inti dari
kepemimpinan adalah hubungan antara manusia dan pengambilan keputusan.

A. Manajemen
1. Arti Manajemen Secara Etismologis
Rangkaian kegiatan atau proses kegiatan yang meliputi perencanaan,
pengorganisasian, penggerakan, dan pengawasan untuk mencapai hasil atau
tujuan dengan memanfaatkan sumber-sumber yang ada seperi tenaga kerja, biaya,
bahan-bahan, peralatan, cara-cara kerja, pemasaran atau pelayanan dengan efisien
dan efektif.
2. Fungsi-fungsi Manajemen
1) Perencanaan (Planning) atau keseluruhan proses pemikiran dan penentuan
secara matang tentang hal-hal yang akan dikerjakan di masa yang akan dating
dalam rangka pencapaian tujuan yang telah ditentukan.
2) Pengorganisasian (Organizing) atau keseluruhan proses pengelompokan
orang-orang, alat-alat, tugas-tugas, tanggungjawab dan wewenang sedemikian
rupa sehingga tercipta suatu organisasi yang dapat digerakkan sebagai suatu
kesatuan dalam rangka pencapaian tujuan yang telah ditentukan.
3) Penggerakan (Motivating) ialah keseluruhan proses pemberian motif bekerja
kepada para bawahan sedemikian rupa sehingga mereka mau bekerja dengan
ikhlas demi tercapainya tujuan organisasi dengan efisien dan ekonomis.
4) Pengawasan (Controling) yaitu proses pengamatan daripada pelaksanaan
seluruh kegiatan organisasi untuk menjamin agar supaya semua pekerjaan
yang sedang dilakukan berjalan sesuai dengan rencana yang telah ditentukan
sebelumnya.
5) Penilaian (evaluating) atau proses pengukuran dan pembandingan hasil-hasil
pekerjaan yang telah dicapai dengan hasil-hasil yang seharusnya dicapai.

B. Organisasi
Menurut ahli Rosenweig bahwa organisasi dapat dipandang dari sistem social,
integrasi atau kesatuan dari aktivitas-aktivitas orang-orang yang bekerja sama dan
orang-orang yang berorientasi atau berpedoman pada tujuan bersama. Secara
sederhana, orgnanisasi bisa diartikan sebagai suatu alat atau wadah kerjasama
untuk mencapai tujuan bersama dengan pola tertentu yang perwujudannya
memiliki kekayaan baik fisik maupun non fisik.

C. Kepemimpinan
Kepemimpinan adalah faktor kunci dalam suksesnya suatu organisasi serta
manajemen. Kepemimpinan adalah entitas yang mengarahkan kerja para anggota
organisasi untuk mencapai tujuan organisasi. Kepemimpinan yang baik diyakini mampu
mengikat, mengharmonisasi, serta mendorong potensi sumber daya organisasi agar dapat
bersaing secara baik.

Anda mungkin juga menyukai