Laporan Buku Filsafat Administrasi MERRY
Laporan Buku Filsafat Administrasi MERRY
BAB I
PENDAHULUAN
A. Pengantar
Pada hakekatnya ilmu administrasi tergolong kedalam ilmu-ilmu social dan dapat
dikatkan merupakan salah satu cabang terbaru dari ilmu-ilmu social. Ilmu-ilmu social
mempunyai prinsip-prinsip, rumus-rumus, dalil-dalil yang bersifat universal. Akan tetapi,
di dalam penerapannya berlaku hukum adaptasi sebagai penerapan prinsip-prinsip,
rumus-rumus dan dalil-dalil yang harus disesuaikan dengan situasi, kondisi, tempat,
waktu dan manusia itu sendiri agar mampu memberikan hasil yang diharapkan.
BAB II
PENGERTIAN FILSAFAT ADMINISTRASI
A. Konsepsi Filsafat
Pokok utama yang dikaji filsafat adalah logika (tentang benar dan salah), etika (tentang
baik dan buruk) dan estetika (tentang yang indah dan jelek). Filsafat merupakan induk dari
segala ilmu pengetahuan.
B. Konsepsi Administrasi
Secara etimologi kata administrasi berasal dari Bahasa Inggris dengan kata administration.
Administrasi dapat diartikan sebagai suatu kegiatan atau usaha untuk membantu,
melayani, mengarahkan atau mengatur semua kegiatan di dalam mencapai tujuan.
Administrasi adalah disiplin ilmu yang mempelajari usaha kerjasaman dengan melibatkan
segenap sumber daya yang ada dalam mencapai tujuan secara afektif dan efisien.
C. Korelasi antara Filsafat dan Administrasi Negara
Korelasi antara filsafat dengan administrasi terletak pada bidang kajiannya, yaitu sama-
sama mengkaji tentang manusia baik sebagai individu maupun sebagai masyarakat.
Filsafat administrasi adalah berpikir secara matang dan mendalam terhadap hakikat dan
makna yang terkandung dalam materi ilmu administrasi yang mencakup:
1) Ontologi, merupakan ilmu pengetahuan yang sifat jengkauannya sangat universal dan
menyeluruh dari struktur kehidupan manusia.
2) Epistemologi, bagian dari filsafat ilmu yang mempelajari dan menetapkan kodrat atau
skup suatu jenis ilmu pengetahuan serta dasar pembentukannya.
3) Aksiologi, merupakan salah satu bagian dari filsafat ilmu.
BAB III
KAJIAN FILSAFAT ILMU ADMINISTRASI
A. Filsafat Administrasi Dipandang dari aspek Ontologi, Epistimologi dan Aksiologi.
Filsafat dan pengetahuan adalah satu kesatuan yang tidak mungkin dipisahkan,
karena pengetahuan menelaah keberadaan terhadap sesuatu, sedangkan filsafat
mempertanyakan keberadaan sesuatu itu. Filsafat administrasi adalah proses berpikir
secara metode, berstruktur dan mendalam terhadap hakikat dan makna yang terkandung
dalam materi ilmu administrasi.
3. Aksiologi Administrasi
Sasaran pembahasan (content) aksiologi ilmu administrasi dimulai dari penerapan
atau pengunaan sampai pengembangan dan pemanfaatan ilmu administrasi itu sendiri
dalam kehidupan manusia. Adapun yang menjadi landasan dalam tataran aksiologi ilmu
administrasi digunakan secara fungsional sehingga memberikan manfaat dalam
kehidupan manusia. Dalam arti aksiologi, ilmu administrasi selalu mencari kebenaran
yang hakiki.
B. Pandangan Filsafat terhadap ilmu Administrasi
Pendalaman ilmu administrasi sebagai suatu kajian teori yang dapat memberikan
makna dan manfaat dalam kecerdasan kehidupan manusia, maka ketangguhan ilmu
administrasi dapat terwujud apabila di dalamnya tersaji berbagai penggolongan teori.
Adapun teori tersebut ialah:
1) Grand teori adalah dasar lahirnya teori-teori lain dalam berbagai level.
2) Middle range theory, salah satu tingkat teori yang mulai membahas fenomena secara
lebih kongkrit, spesifik, dan dapat dikembangkan untuk menyediakan pedoman pada
tatanan praktik dan penelitian yang berbasis pada disiplin ilmu karena memungkinkan
untuk diuji secara empiris.
3) Grounded theory, menurut Nazir (1988) adalah suatu metode penelitian yang
mendasarkan diri kepada fakta dan menggunakan analisis perbandingan bertujuan
untuk mengadakan generalisasi empiris.
C. Tinjauan Filsafat terhadap Ilmu Administrasi
Ilmu Administrasi dapat ditinjau dari beberapa sudut pandang filsafat yang saling
melengkapi antara satu dengan lainnya.
1. Administrasi Sebagai Ilmu Pengetahuan
2. Administrasi Sebagai Pekerjaan
B. Pentingnya Administrasi
Usaha kerja sama apapun yang dilakukan oleh manusia mulai dari yang paling sederhana
sampai pada usaha-usaha yang paling besar dan kompleks, baik usaha itu dilakukan ole swasta
maupun yang dilakukan oleh negara atau pemerintah seperti usaha-usaha dibidang pembangunan
nasional, hanya dapat berhasil dengan sukses apabila ditunjang oleh kemampuan administrasi
yang baik.
BAB V
PERBANDINGAN/PERBEDAAN ADMINISTRASI NEGARA (PUBLIK) DENGAN
ADMINISTRASI PRIVAT (BISNIS)
A. Definisi Administrasi Negara
Administrasi Negara adalah proses kerjasama dari seluruh aparatur negara berdasarkan garis-
garis besar yang telah disepakati Bersama untuk tujuan Negara.
B. Definisi Administrasi Privat (Bisnis)
Pengertian Administrasi Privat (Bisnis) dibagi menjadi dua macam, yaitu pengetian secara
sempit dan luas, arti secara sempit yaitu kegiatan yang dilakukan berupa mencatat, mendukung,
dan menyimpan data mengenai kegiatan perusahaan, sedangkan arti secara luas adalah kegiatan
merencanakan, menyediakan, mengatur, menerapkan dan mengawasi kegiatan perusahaan oleh
menejemen sebagai pelaku kegiatan untuk mencapai tujuan bersama.
BAB VI
HUBUNGAN ILMU ADMINISTRASI DENGAN BIDANG ILMU-ILMU LAIN
Prinsip, dalil dan rumus ilmu eksata bersifat pasti sedangkan ilmu social bersifat adaptif
karenan penetapan prinsip, dalil dan rumusnya disesuaikan kondisi, tempat, waktu dan manusia
(kepastian dalam ilmu social adalah ketidak-pastian). Dalam ilmu administrasi, faktor-fator
tersebut dikenal sebagai faktor ekologis administrasi (lingkungan administrasi). Faktor-faktor
ekologis yang berhubungan dengan ilmu administrasi adalah sebagai berikut:
BAB VIII
LINGKUPAN ADMINISTRASI
Kegiatan daripada aministrasi, termasuk dalamnya adalah manajemen, organisasi,
kepemimpinan (leadership), human relations dan pengambilan keputusan. Sehingga para ahli
administrasi mengatakan bahwa inti dari pada administrasi adalah manajemen, inti daripada
manajemen adalah organisasi, inti dari organisasi adalah kepemimpinan serta inti dari
kepemimpinan adalah hubungan antara manusia dan pengambilan keputusan.
A. Manajemen
1. Arti Manajemen Secara Etismologis
Rangkaian kegiatan atau proses kegiatan yang meliputi perencanaan,
pengorganisasian, penggerakan, dan pengawasan untuk mencapai hasil atau
tujuan dengan memanfaatkan sumber-sumber yang ada seperi tenaga kerja, biaya,
bahan-bahan, peralatan, cara-cara kerja, pemasaran atau pelayanan dengan efisien
dan efektif.
2. Fungsi-fungsi Manajemen
1) Perencanaan (Planning) atau keseluruhan proses pemikiran dan penentuan
secara matang tentang hal-hal yang akan dikerjakan di masa yang akan dating
dalam rangka pencapaian tujuan yang telah ditentukan.
2) Pengorganisasian (Organizing) atau keseluruhan proses pengelompokan
orang-orang, alat-alat, tugas-tugas, tanggungjawab dan wewenang sedemikian
rupa sehingga tercipta suatu organisasi yang dapat digerakkan sebagai suatu
kesatuan dalam rangka pencapaian tujuan yang telah ditentukan.
3) Penggerakan (Motivating) ialah keseluruhan proses pemberian motif bekerja
kepada para bawahan sedemikian rupa sehingga mereka mau bekerja dengan
ikhlas demi tercapainya tujuan organisasi dengan efisien dan ekonomis.
4) Pengawasan (Controling) yaitu proses pengamatan daripada pelaksanaan
seluruh kegiatan organisasi untuk menjamin agar supaya semua pekerjaan
yang sedang dilakukan berjalan sesuai dengan rencana yang telah ditentukan
sebelumnya.
5) Penilaian (evaluating) atau proses pengukuran dan pembandingan hasil-hasil
pekerjaan yang telah dicapai dengan hasil-hasil yang seharusnya dicapai.
B. Organisasi
Menurut ahli Rosenweig bahwa organisasi dapat dipandang dari sistem social,
integrasi atau kesatuan dari aktivitas-aktivitas orang-orang yang bekerja sama dan
orang-orang yang berorientasi atau berpedoman pada tujuan bersama. Secara
sederhana, orgnanisasi bisa diartikan sebagai suatu alat atau wadah kerjasama
untuk mencapai tujuan bersama dengan pola tertentu yang perwujudannya
memiliki kekayaan baik fisik maupun non fisik.
C. Kepemimpinan
Kepemimpinan adalah faktor kunci dalam suksesnya suatu organisasi serta
manajemen. Kepemimpinan adalah entitas yang mengarahkan kerja para anggota
organisasi untuk mencapai tujuan organisasi. Kepemimpinan yang baik diyakini mampu
mengikat, mengharmonisasi, serta mendorong potensi sumber daya organisasi agar dapat
bersaing secara baik.