Anda di halaman 1dari 19

FILSAFAT ADMINISTRASI

BOOK REPORT
diajukan untuk memenuhi tugas Ujian Akhir Semester
mata kuliah Filsafat Umum

Dosen pengampu: Dr. Asep Sudarsyah, M.Pd

oleh:
Kristi Herdiyanti NIM 2310484

PROGRAM STUDI ADMINISTRASI PENDIDIKAN


PROGRAM PASCASARJANA
UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA
2024
KATA PENGANTAR

Syukur Alhamdulillah penulis panjatkan kehadirat Allah SWT. yang telah


melimpahkan Rahmat dan Hidayah-Nya kepada kita semua. Shalawat dan salam
senantiasa kita panjatkan ke junjungan kita Nabi Muhammad SAW. Khususnya
kepada penulis sehingga dapat menyelesaikan Makalah Book Chapter “Filsafat
Administrasi”. Makalah ini merupakan tugas untuk memenuhi tugas Ujian Akhir
Semester mata kuliah Filsafat Umum.
Adapun penulisan Makalah ini yaitu berdasarkan pada bahan-bahan yang
penulis pahami berdasarkan buku yang berjudul “Filsafat Administrasi” karya
Prof. Dr. H. Makmur, M.Si. Penulis mencatat hal-hal yang berhubungan dengan
pokok permasalahan yang dibahas. Dalam menyusun Makalah ini, penulis banyak
menerima bimbingan dan petunjuk dari berbagai pihak baik secara langsung
maupun tidak langsung. Untuk itu, pada kesempatan ini, penulis ingin
mengucapkan rasa terima kasih kepada semua pihak yang telah berpartisipasi
yang tidak dapat penulis sebutkan satu per satu.
Dalam menyusun Makalah ini, penulis telah berusaha semaksimal
mungkin, namun karena keterbatasan kemampuan, penulis menyadari bahwa
Makalah ini masih jauh dari kesempurnaan, untuk itu penulis dengan hati yang
lapang menerima saran dan kritik dari semua pihak demi kebaikan di masa yang
akan datang. Semoga Makalah ini dapat menjadi amal baik bagi penulis dan
bermanfaat bagi pembaca serta mendapat ridho Allah SWT.

Bandung, Januari 2024

Penulis

1
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...............................................................................................1
DAFTAR ISI............................................................................................................ 2
IDENTITAS BUKU.................................................................................................1
BAB I PENDAHULUAN........................................................................................ 2
BAB II PEMBAHASAN......................................................................................... 3
BAB IV PENUTUP............................................................................................... 14
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................. 16

2
IDENTITAS BUKU

Judul : Filsafat Administrasi


Penulis : Prof. Dr. H. Makmur, M.Si.
Tahun Terbit : 2018
Cetakan : Kedua
Penerbit : PT Bumi Aksara
Jumlah Halaman : 134 hal

1
BAB I
PENDAHULUAN

Administrasi merupakan hasil pemikiran dan penalaran manusia serta


dihasilkan untuk menciptakan keteraturan menuju terwujudnya tujuan bersama.
Adapun filsafat administrasi adalah cabang dari filsafat yang secara khusus
membahas aspek-aspek filosofis dalam konteks pengelolaan organisasi, terutama
pada tingkat administratif. Administrasi memegang peranan krusial dalam
membentuk arah dan tujuan organisasi. Filsafat administrasi memberikan landasan
konseptual yang mendalam untuk memahami prinsip-prinsip yang mendasari tata
kelola organisasi, kepemimpinan, dan pengelolaan sumber daya.
Filsafat administrasi menciptakan fondasi intelektual bagi para pemimpin
organisasi misalnya membantu pemimpin dalam membentuk visi dan misi yang
lebih mendalam dan bermakna. Pemahaman tentang nilai-nilai yang mendasari
keputusan administratif menjadi lebih jelas, memberikan dasar yang kokoh untuk
pengambilan keputusan yang etis dan bertanggung jawab. Filsafat administrasi
bukan hanya membahas "bagaimana" tugas administratif dilaksanakan, tetapi juga
"mengapa" dan "untuk apa" tugas-tugas tersebut dilakukan.
Filsafat administrasi menawarkan wawasan mendalam terhadap hubungan
antara individu dan organisasi. Melalui pemeriksaan konsep-konsep seperti
otonomi, tanggung jawab, dan identitas organisasi, filsafat administrasi membantu
mengurai kompleksitas hubungan ini. Terakhir, filsafat administrasi tidak hanya
melihat administrasi sebagai suatu keharusan fungsional, melainkan juga sebagai
instrumen untuk mencapai makna dan tujuan yang lebih tinggi.
Secara keseluruhan, administrasi dari sudut pandang filsafat terdiri dari
pembahasan hakikat ilmu administrasi sampai dengan pemaknaan administrasi
secara epistemologi, ontologi dan aksiologi disertai implementasi administrasi di
dunia nyata. Filsafat administrasi bukan hanya tentang menjalankan rutinitas
administratif, melainkan juga tentang mencari makna di balik setiap tindakan dan
keputusan. Dalam konteks ini, filsafat administrasi memberikan landasan filosofis
yang kaya dan mendalam, membimbing para pemimpin untuk mengelola
organisasi dengan visi, integritas, dan orientasi ke depan.

2
BAB II
PEMBAHASAN

Buku Filsafat Administrasi memaparkan 5 poin besar penjelasan yang


mencakup pembahasan hakikat ilmu administrasi sampai dengan pemaknaan
administrasi secara epistemologi, ontologi dan aksiologi disertai implementasi
administrasi di dunia nyata Ke-5 butir paparan tersebut disusun dalam tata urut
sebagai berikut:
1. Hakikat Ilmu Administrasi
a. Hakikat Ilmu
Sekumpulan pengetahuan manusia yang rasional dan kognitif,
dengan disusun secara sistematis dan menggunakan metode
tertentu yang dapat dipelajari sehingga memberikan manfaat, baik
di bidang wawasan berpikir maupun di bidang pekerjaan.
Mekanisme ilmu dalam kehidupan manusia dapat digambarkan
sebagai berikut :

Pemahaman ilmu bermakna ganda, tempat pengetahuan, metode


dan aktivitas sangat beraneka ragam jenisnya. Tetapi ketiganya
tidak berjalan secara parsial tetapi secara simultan, saling
melengkapi dalam penyempurnaan.
b. Hakikat Ilmu Administrasi
Ilmu administrasi merupakan hasil pemikiran dan penalaran
manusia yang disusun berdasarkan dengan rasionalitas dan
sistematika yang mengungkapkan kejelasan tentang objek forma
dan objek material. Esensinya yaitu Terciptanya hubungan antara
pengatur dengan yang diatur dalam konteks kerja sama manusia.

3
- Administrasi sebagai ilmu
Ilmu sebagai objek kajian administrasi sepatutnya
mengikuti alur pemikiran manusia yaitu pada tataran
kebenaran empirikal. Gerak langkah rasionalitas di bidang
filsafat ilmu administrasi yaitu Ontologis, nilai dasar
pemikiran manusia yang menggambarkan tentang
kebenaran dasar, berakar dari pangkal pikir yang dikandung
oleh ilmu administrasi itu sendiri. Epistemologis terkait
dengan perkembangan ilmu administrasi dalam pemikiran
manusia terhadap rasionalitas melahirkan pandangan yang
luas dan tidak dapat dijangkau sampai batas akhirnya.
Aksiologis, ilmu administrasi akan memberikan makna
yang hakiki apabila dapat dimanfaatkan dalam berbagai
aspek kehidupan manusia.
- Administrasi sebagai pekerjaan
Ketika seseorang berpikir untuk melaksanakan kegiatan
administrasi , maka orang itu melaksanakan profesi atau
pekerjaan administrasi. Administrasi sebagai ilmu dan
pekerjaan memang dapat dibedakan, tetapi tidak dapat
dipisahkan melainkan saling memperkuat.
Pekerjaan administrasi dapat diselesaikan secara efektif
apbila seluruh pekerja secara berjenjang dapat memahami
struktur pekerjaan masing-masing dalam suatu organisasi.
c. Kesisteman Administrasi
Sekumpulan bagian-bagian, baik sebagai pemikiran konseptual
maupun sebagai aktivitas, yang saling berkaitan dan saling
berhubungan sehingga membentuk suatu kebulatan utuh.

4
Bagian dalam sistem administrasi dapat digambarkan sebagai
berikut :

Keterangan :
1. Organisasi
2. Manajemen
3. Kepemimpinan
4. Hubungan Manusia
5. Perilaku Manusia

Simbol persegi empat adalah administrasi. Gambar diatas


merupakan suatu ikatan utuh dan tidak dapat dipisahkan antara satu
dengan yang lainnya.
d. Fenomena dan Nomena Administrasi
Fenomena dan nomena masyarakat administrasi seperti solidaritas,
kepemimpinan, mata pencaharian dan kemakmuran masyarakat
dipengaruhi oleh tipe kepemimpinan yang dimorali rasa cinta
kepada kearifan, kepedulian terhadap keadilan dan kemapanan
penanganan terciptanya suasana kondisi kestabilan dalam
kehidupan masyarakat, demikian pula sebaliknya. (Laurer, 1993)
- Penyakit Administrasi
- Perkembangan Administrasi
e. Manusia dalam Administrasi
Manusia memiliki dua bagian body atau badan yaitu bagian atas
leher (kepala) yang berfungsi untuk menalar secara rasional dengan
output ilmu pengetahuan. Selanjutnya bagian bawah leher (tangan,
kaki) yang berfungsi sebagai pekerja yang membutuhkan

5
keterampilan dengan output kemampuan kerja atau kualitas dan
kuantitas hasil kerja.
Menurut Hudson, 1990 , Keberadaan Manusia menempati tiga
wilayah : terresterial, intermedian dan celestial. Edgar dalam
Koontz membagi empat asumsi manusia : rational economic
assumption, social asumption, self actualizinh assumption dan
complex assumption
Pembahasan manusia dalam administrasi terdiri dari :
- Kreativitas dan Imajinasi
Proses kerja pemikiran yang hasil jangkauannya sangat luas
dan sangat ditentukan kualitas dan kemampuan pikiran
manusia
- Manusia dan Organisasi
Kemajuan atau kemunduran organisasi ditentukan oleh
kualitas, kuantitas dan moralitas manusia
- Manusia Pengendali Organisasi
Sangat ditentukan oleh besar kecilnya kewenangan yang
dimiliki oleh manusia sebagai pengendali. Otoritas
Pengendali : Rasional, Tradisional dan Karismatik.

2. Ontologi Ilmu Administrasi


a. Kajian Filsafat Administrasi
Filsafat berfikir secara matang dan mendalam terhadap segala
sesuatu yang berkaitan dengan kepercayaan atau objek tertentu
sampai kepada inti persoalan yang sesungguhnya. Sedangkan
Filsafat Administrasi merupakan proses berfikir secara matang,
terstruktur dan mendalam terhadap hakikat dan makna yang
terkandung dalam materi ilmu administrasi.
b. Konsep Ontologi Administrasi
Dalam konsep Ontologi Administrasi terdapat perubahan pola
pemikiran para ilmuwan dan kaum praktisi administrasi dari

6
Mitosentris menjadi Logisentris.yang melahirkan implikasi yang
berdampak positif dalam perkembangan ilmu administrasi.
Pembahasan konsep ontologi administrasi terdiri dari :
- Kedudukan Ontologi Administrasi
Ilmu pengetahuan yang sifat jangkauannya sangat universal
dan menyeluruh dari struktur kehidupan manusia. Orientasi
penyelidikannya berhubungan dengan yang ada, apakah itu
ada secara nyata ataukah arti ada secara maya hanya ada
dalam pikiran yang ada.
- Metode Ontologi Administrasi
Diperlukan metode berfikir dan bekerja yang tepat dan
cepat. Senantiasa menanyakan sesuatu yang telah
dimengerti atau dikenal. Bergerak antara dua sisi pandang
yaitu pengalaman akan menyatakan konkret di satu pihak
dan pengertian “mengada” dari pertanyaan abstrak.
- Potensi Ontologi Administrasi
Potensinya adalah pemikiran manusia terhadap isi dunia ini.
Kewajiban ilmuwan administrasi dalam rangka berfikir,
berdasarkan pemikiran ontologi secara kebenaran
transidental dan kebenaran empirikal, terletak pada struktur
penalaran setiap ilmuwan administrasi.
- Normatif Ontologi Administrasi
Kebenaran adalah keharmonisan dan sintetis yang
maksimal dalam hal pemberian pengertian terhadap
ontologi ilmu administrasi. Kebaikan adalah keharmonisan
dalam hal penilaian dan pilihan nilai terhadap ontologi
administrasi.
c. Positivisme Administrasi
Pemikiran atau tindakan positif yang berkaitan tentang
administrasi. Kajiannya lebih banyak mengandalkan kata hati
nurani. Kebenaran diartikan sebagai kebenaran dibalik realita.

7
Berikut skema pemikiran manusia yang beraliran positivisme :

Alat yang dimanfaatkan untuk memperoleh pengetahuan

Pengukuran terhadap jenis kebenaran ilmu administrasi aliran


positivisme

Tindakan dalam menemukan kebenaran

8
d. Rasionalisme Administrasi
Suatu metode yang digunakan untuk memperoleh pengetahuan di
bidang administrasi yang beranggapan bahwa sumber pengetahuan
berasal dari akal pikiran. Kebenaran yang dimaksud adalah konkret
dari aktivitas pengaturan dan keteraturan.
Skematis pemikiran manusia yang beraliran rasionalisme

e. Bangunan Dasar Administrasi


Menurut penulis, perbedaan cara memandang dan
mengargumentasikan antar ilmuwan administrasi yaitu :
- Batasan Ilmu Administrasi yang terdiri dari Administrasi
Negara dan Administrasi Bisnis
- Potensi Ilmu Administrasi yang terdiri dari Potensi
Manusia dan Bukan Manusia (Lingkungan, Alam,
Perlengkapan Kelengkapan, Sistem Metode Kerja dan
sebagainya
- Peran Ilmuwan Administrasi dalam memberikan
sumbangannya baik yang berupa konsep pemikiran maupun
penyebarluasan pemahaman atau pengertian kepada pencari
ilmu administrasi
3. Epistemologi Administrasi
a. Kajian Epistemologi Administrasi
Berorientasi pada pertanyaan bagaimana sesuatu itu datang,
bagaimana untuk mengetahuinya dan bagaimana membedakan
antara yang satu dengan yang lainnya. Pengembangan ilmu
pengetahuan dalam kehidupan manusia antara ilmu administrasi
baik yang berkaitan tentang etika, estetikanya, maupun cara atau

9
prosedur memperolehnya. Ilmu pengetahuan di bidang administrasi
: suatu pernyataan terhadap materi (content), bentuk (form), serta
objek formal dan materiilnya. Ilmu administrasi cenderung untuk
membatasi diri pada hal-hal tentang persepsi dan pemahamanan
intelektual seseorang.
b. Objektivisme Administrasi
Salah satu kajian dari objektivisme yaitu berpikir apriori dalam
ilmu administrasi dengan bermuara kepada rasionalisme. Pada
perkembangannya rasionalisme memiliki tiga tahapan proses
berpikir dalam ilmu administrasi yaitu Kesadaran objek
administrasi itu sendiri, kesadaran bahwa adanya perbedaan
penalaran terhadap objek administrasi dan pemahaman terhadap
hubungan yang terjadi antar berbagai entitas, persamaan maupun
perbedaannya. Penelusuran objektivitas pemikiran administrasi
dapat dilihat dari sudut pandang objek material dan objek formal.
Administrasi berada dimana-mana karena memiliki sifat objektif,
netral, dan bebas dari nilai, sehingga tidak terbatas keberadaannya
di alam pikir rasional manusia, siapapun dan dimanapun
c. Subjektivisme Administrasi
Subjektivitas adalah pilihan atau tindakan manusia bertentangan
dengan apa yang sesungguhnya. Adapun relatif dalam administrasi
diartikan sebagai konsep dan tindakan yang mempunyai pertalian
antara konsep atau tindakan yang satu dengan konsep atau tindakan
yang lain.
Fenomena sosial menunjukkan bahwa pemikiran subjektivisme
telah berada pada semua lini kehidupan, semuanya menghendaki
keadilan tetapi yang dirasakan adalah ketidakadilan
d. Skeptisisme Administrasi
Suatu kondisi atau perasaan yang dialami oleh seseorang akibat
tidak terpenuhinya sesuatu yang diinginkan. Proses memperoleh
ilmu yang kaitannya dengan makna pembenaran ilmu administrasi,

10
senantiasa diawali dengan kebimbangan dan keraguan
(skeptisisme) dan diakhiri dengan kebenaran yang hakiki.
Gambaran terjadinya skeptisisme sebagai berikut

e. Etika dan Moral Administrasi


Etika Administrasi yaitu suatu tatanan atau aturan hidup pada
komunitas manusia tertentu yang berwujud akumulasi etika
individu anggota dan etika dalam peraturan perundang-undangan.
Moralitas Administrasi yaitu Kualitas perbuatan manusia yang
didorong oleh gerakan kejiwaan dengan memperhitungkan benar
dan salahnya serta baik dan buruknya yang berwujud hasil
konvensi dari hati nurani dengan perbuatan manusia itu sendiri
f. Konseptual Administrasi
Pembentukan konsep administrasi berawal dari hubungan dua atau
lebih eksistensi pengetahuan yang memiliki ciri khas yang sama,
namun dalam ukuran pemaknaannya yang berbeda.
Konsep ilmu administrasi merupakan produk dari suatu kesadaran
yang sifatnya sangat fundamental dan terdiri atas dua jenis yaitu
kesadaran yang berkaitan dengan content dan kesadaran yang
berkaitan dengan kegiatan atau kenyataan.

4. Aksiologi Ilmu Administrasi


a. Konsep Aksiologi Administrasi
Penerapan atau penggunaan sampai pengembangan dan
pemanfaatan ilmu administrasi dalam kehidupan manusia. Dua
jenis pengaturan dan keteraturan dalam aksiologi ilmu administrasi
yaitu pengaturan dan keteraturan berpikir secara rasional dan

11
pengaturan dan keteraturan dalam bertindak merealisasikan
kebahagian dan kesejahteraan kehidupan manusia.
Pemanfaatan ilmu administrasi dapat dilihat dari : bermanfaat bagi
orang yang mendalami ilmu administrasi, bagi ilmu administrasi
itu sendiri, bagi skala ruang yang lebih luas dan bermanfaat dalam
skala waktu yang lebih panjang atau lama.
b. Kebenaran Ilmu Administrasi
- Kebenaran Asal Mula
- Kebenaran Mengungkap
- Kebenaran Memandang
- Kebenaran Bentuk
- Kebenaran Isi
- Kebenaran Konsep
- Kebenaran Teori
c. Metode Mencari Kebenaran
Sudut pandang mencari kebenaran di bidang administrasi :
berdasarkan hakikat ilmu teknologi administrasi dan sudut pandang
profesi administrasi
Metode pencarian kebenaran : penelitian (penelitian ilmiah dan
penelitian untuk ketepatan pelaksanaan sesuatu profesi
Tujuan penelitian : menemukan teori baru, membuktikan
kebenaran yang dikandung teori dan mengembangkan teori.
d. Paradigma Administrasi
Paradigma adalah suatu pandangan yang disepakati dari seluruh
anggota organisasi. Sedangkan paradigma ilmu pengetahuan yaitu
kesepakatan terhadap nilai-nilai yang terkandung dalam ilmu
pengetahuan dan teknologi yang bersangkutan, yang harus
dipertahankan bagi para ilmuwan pada bidang ilmu dan teknologi
yang dipahaminya.
Menurut Nicholas Henry, perkembangan paradigma administrasi :
- Dikotomi politik dan administrasi (Goodnow)
- Prinsip - prinsip administrasi (Willoughby

12
- Administrasi Negara sebagai ilmu politik (Simon)
- Administrasi Negara (James D Thompson)
- Administrasi Negara sebagai administrasi negara (Nicholas
Henry)
5. Persepsi Organisasi
a. Konsep Organisasi
Menurut Prajudi, organisasi adalh suatu kelompok yang terdiri dari
dua orang atau lebih (social entity) dengan sadar bekerjasama
secara terpadu dalam suatu konteks tertentu, menurut
batasan-batasan dan fungsi-fungsi tertentu guna mencapai suatu
tujuan bersama tertentu atau suatu perangkat tujuan-tujuan bersama
tertentu. Organisasi terdiri dari organisasi formal dan informal.
b. Konsep Perilaku Administrasi
Dua karakter utama manusia dalam organisasi yaitu perilaku dan
gaya. Peran karakter manusia dalam organisasi diantaranya
memisahkan tugas secara tegas dan jelas, memperkenalkan standar
yang harus dipedomani dan menetapkan upah atau gaji.
Perilaku manusia dalam organisasi merupakan Suatu karakteristik
yang relatif permanen akibat pengaruh kejiwaan, yang
diperlihatkan melalui tingkah laku dan perbuatan maupun cara
berfikir manusia yang bersangkutan. Contohnya Introvert dan
Ekstrovert.
Gaya manusia dalam organisasi yaitu karakteristik manusia yang
disesuaikan dengan kondisi organisasi yang bersangkutan,
disamping juga perubahan dalam masayarakat serta perkembangan
IPTEK.
c. Lingkungan Organisasi
Suatu kondisi yang tak terhingga, pada apakah itu secara alamiah
maupun secara pemikiran, dan dari seluruh elemen yang terdapat di
dalam maupun di luar organisasi yang bersangkutan. Lingkungan
organisasi terdiri dari lingkungan internal dimana lingkungan ini
mempengaruhi secara langsung kepada anggota organisasi

13
contohnya pencahayaan dalam kamar kerja. Kedua adalah
lingkungan eksternal baik yang datangnya dari manusia maupun
bukan manusia yang dapat mempengaruhi organisasi.
d. Hubungan dalam Organisasi
Organisasi sebagai wadah kerjasama dimana motor penggeraknya
adalah manusia harus ditunjang tata hubungan yang didasari oleh
ketentuan agar terciptanya pengaturan dan keteraturan dalam tata
hubungan.
Terdapat tiga jenis tata hubungan dalam organisasi untuk
melakukan interaksi dengan berbagai pihak yaitu hubungan
horizontal yang artinya hubungan yang memiliki kedudukan yang
sama dalam organisasi misalnya sesama kepala bidang, hubungan
vertikal yang menghubungkan bawahan dan pimpinan secara
legalitas dan tegas, dan hubungan diagonal yaitu hubungan yang
terjadi antara pimpinan dengan bawahan dari divisi atau
departemen yang lain, tetapi mempunyai keterkaitan dengan
pelaksanaan sesuatu kewenangan dan tanggung jawab.
e. Pemberdayaan Organisasi
- Konsep Pemberdayaan
Makna pemberdayaan meliputi menciptakan kemandirian dan
kepercayaan, memiliki kegesitan dan proaktif, memiliki
pengetahuan dan keterampilan dan kepatuhan serta kesadaran
- Pemberdayaan organisasi
Pemberdayaan ini merupakan suatu sistem karena memiliki
berbagai komponen yang saling berkaitan untuk menciptakan
output dimana sistem ini dianalisis sehubungan dengan
input-output. Input teridiri dari instrumental, environmental
dan material. Proses meliputi kegiatan yang membutuhkan
software dan hardware. Komponen output yang merupakan
hasil kegiatan proses meliputi output mind seperti knowledge,
science skill yang bersifat tidak nyata dan output material
seperti barang bangunan yang bersifat nyata.

14
BAB IV
PENUTUP

Filsafat administrasi memiliki peran yang sangat vital dalam


membentuk landasan dan pandangan terhadap pengelolaan organisasi.
Filsafat juga memberikan wawasan mengenai hubungan antara individu,
masyarakat, dan pemerintah dalam konteks administrasi.
Dalam esensi ontologi administrasi diajukan pertanyaan
-pertanyaan mendasar tentang eksistensi dan realitas organisasi. Secara
bersamaan, epistemologi administrasi memberikan wawasan tentang cara
pengetahuan dibangun dan dikembangkan dalam ranah administratif. Tak
kalah penting, aksiologi ditekankan sebagai panduan nilai-nilai moral yang
harus membimbing pengambilan keputusan administratif.
Buku ini menjadi landasan kuat untuk pemahaman mendalam
terhadap bagaimana filsafat dapat membentuk pandangan dan tindakan
dalam dunia administrasi. Administrasi diharapkan dipandang tidak hanya
sebagai disiplin ilmu tetapi tidak terpisahkan dari landasan filosofisnya.

15
DAFTAR PUSTAKA

Makmur. (2018). Filsafat Administrasi. Jakarta : PT Bumi Aksara


Bakhtiar, A. (2016). Filsafat ilmu. Jakarta: PT. Raagrafindo Persada.

16

Anda mungkin juga menyukai