BOOK REPORT
diajukan untuk memenuhi tugas Ujian Akhir Semester
mata kuliah Filsafat Umum
oleh:
Kristi Herdiyanti NIM 2310484
Penulis
1
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR...............................................................................................1
DAFTAR ISI............................................................................................................ 2
IDENTITAS BUKU.................................................................................................1
BAB I PENDAHULUAN........................................................................................ 2
BAB II PEMBAHASAN......................................................................................... 3
BAB IV PENUTUP............................................................................................... 14
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................. 16
2
IDENTITAS BUKU
1
BAB I
PENDAHULUAN
2
BAB II
PEMBAHASAN
3
- Administrasi sebagai ilmu
Ilmu sebagai objek kajian administrasi sepatutnya
mengikuti alur pemikiran manusia yaitu pada tataran
kebenaran empirikal. Gerak langkah rasionalitas di bidang
filsafat ilmu administrasi yaitu Ontologis, nilai dasar
pemikiran manusia yang menggambarkan tentang
kebenaran dasar, berakar dari pangkal pikir yang dikandung
oleh ilmu administrasi itu sendiri. Epistemologis terkait
dengan perkembangan ilmu administrasi dalam pemikiran
manusia terhadap rasionalitas melahirkan pandangan yang
luas dan tidak dapat dijangkau sampai batas akhirnya.
Aksiologis, ilmu administrasi akan memberikan makna
yang hakiki apabila dapat dimanfaatkan dalam berbagai
aspek kehidupan manusia.
- Administrasi sebagai pekerjaan
Ketika seseorang berpikir untuk melaksanakan kegiatan
administrasi , maka orang itu melaksanakan profesi atau
pekerjaan administrasi. Administrasi sebagai ilmu dan
pekerjaan memang dapat dibedakan, tetapi tidak dapat
dipisahkan melainkan saling memperkuat.
Pekerjaan administrasi dapat diselesaikan secara efektif
apbila seluruh pekerja secara berjenjang dapat memahami
struktur pekerjaan masing-masing dalam suatu organisasi.
c. Kesisteman Administrasi
Sekumpulan bagian-bagian, baik sebagai pemikiran konseptual
maupun sebagai aktivitas, yang saling berkaitan dan saling
berhubungan sehingga membentuk suatu kebulatan utuh.
4
Bagian dalam sistem administrasi dapat digambarkan sebagai
berikut :
Keterangan :
1. Organisasi
2. Manajemen
3. Kepemimpinan
4. Hubungan Manusia
5. Perilaku Manusia
5
keterampilan dengan output kemampuan kerja atau kualitas dan
kuantitas hasil kerja.
Menurut Hudson, 1990 , Keberadaan Manusia menempati tiga
wilayah : terresterial, intermedian dan celestial. Edgar dalam
Koontz membagi empat asumsi manusia : rational economic
assumption, social asumption, self actualizinh assumption dan
complex assumption
Pembahasan manusia dalam administrasi terdiri dari :
- Kreativitas dan Imajinasi
Proses kerja pemikiran yang hasil jangkauannya sangat luas
dan sangat ditentukan kualitas dan kemampuan pikiran
manusia
- Manusia dan Organisasi
Kemajuan atau kemunduran organisasi ditentukan oleh
kualitas, kuantitas dan moralitas manusia
- Manusia Pengendali Organisasi
Sangat ditentukan oleh besar kecilnya kewenangan yang
dimiliki oleh manusia sebagai pengendali. Otoritas
Pengendali : Rasional, Tradisional dan Karismatik.
6
Mitosentris menjadi Logisentris.yang melahirkan implikasi yang
berdampak positif dalam perkembangan ilmu administrasi.
Pembahasan konsep ontologi administrasi terdiri dari :
- Kedudukan Ontologi Administrasi
Ilmu pengetahuan yang sifat jangkauannya sangat universal
dan menyeluruh dari struktur kehidupan manusia. Orientasi
penyelidikannya berhubungan dengan yang ada, apakah itu
ada secara nyata ataukah arti ada secara maya hanya ada
dalam pikiran yang ada.
- Metode Ontologi Administrasi
Diperlukan metode berfikir dan bekerja yang tepat dan
cepat. Senantiasa menanyakan sesuatu yang telah
dimengerti atau dikenal. Bergerak antara dua sisi pandang
yaitu pengalaman akan menyatakan konkret di satu pihak
dan pengertian “mengada” dari pertanyaan abstrak.
- Potensi Ontologi Administrasi
Potensinya adalah pemikiran manusia terhadap isi dunia ini.
Kewajiban ilmuwan administrasi dalam rangka berfikir,
berdasarkan pemikiran ontologi secara kebenaran
transidental dan kebenaran empirikal, terletak pada struktur
penalaran setiap ilmuwan administrasi.
- Normatif Ontologi Administrasi
Kebenaran adalah keharmonisan dan sintetis yang
maksimal dalam hal pemberian pengertian terhadap
ontologi ilmu administrasi. Kebaikan adalah keharmonisan
dalam hal penilaian dan pilihan nilai terhadap ontologi
administrasi.
c. Positivisme Administrasi
Pemikiran atau tindakan positif yang berkaitan tentang
administrasi. Kajiannya lebih banyak mengandalkan kata hati
nurani. Kebenaran diartikan sebagai kebenaran dibalik realita.
7
Berikut skema pemikiran manusia yang beraliran positivisme :
8
d. Rasionalisme Administrasi
Suatu metode yang digunakan untuk memperoleh pengetahuan di
bidang administrasi yang beranggapan bahwa sumber pengetahuan
berasal dari akal pikiran. Kebenaran yang dimaksud adalah konkret
dari aktivitas pengaturan dan keteraturan.
Skematis pemikiran manusia yang beraliran rasionalisme
9
prosedur memperolehnya. Ilmu pengetahuan di bidang administrasi
: suatu pernyataan terhadap materi (content), bentuk (form), serta
objek formal dan materiilnya. Ilmu administrasi cenderung untuk
membatasi diri pada hal-hal tentang persepsi dan pemahamanan
intelektual seseorang.
b. Objektivisme Administrasi
Salah satu kajian dari objektivisme yaitu berpikir apriori dalam
ilmu administrasi dengan bermuara kepada rasionalisme. Pada
perkembangannya rasionalisme memiliki tiga tahapan proses
berpikir dalam ilmu administrasi yaitu Kesadaran objek
administrasi itu sendiri, kesadaran bahwa adanya perbedaan
penalaran terhadap objek administrasi dan pemahaman terhadap
hubungan yang terjadi antar berbagai entitas, persamaan maupun
perbedaannya. Penelusuran objektivitas pemikiran administrasi
dapat dilihat dari sudut pandang objek material dan objek formal.
Administrasi berada dimana-mana karena memiliki sifat objektif,
netral, dan bebas dari nilai, sehingga tidak terbatas keberadaannya
di alam pikir rasional manusia, siapapun dan dimanapun
c. Subjektivisme Administrasi
Subjektivitas adalah pilihan atau tindakan manusia bertentangan
dengan apa yang sesungguhnya. Adapun relatif dalam administrasi
diartikan sebagai konsep dan tindakan yang mempunyai pertalian
antara konsep atau tindakan yang satu dengan konsep atau tindakan
yang lain.
Fenomena sosial menunjukkan bahwa pemikiran subjektivisme
telah berada pada semua lini kehidupan, semuanya menghendaki
keadilan tetapi yang dirasakan adalah ketidakadilan
d. Skeptisisme Administrasi
Suatu kondisi atau perasaan yang dialami oleh seseorang akibat
tidak terpenuhinya sesuatu yang diinginkan. Proses memperoleh
ilmu yang kaitannya dengan makna pembenaran ilmu administrasi,
10
senantiasa diawali dengan kebimbangan dan keraguan
(skeptisisme) dan diakhiri dengan kebenaran yang hakiki.
Gambaran terjadinya skeptisisme sebagai berikut
11
pengaturan dan keteraturan dalam bertindak merealisasikan
kebahagian dan kesejahteraan kehidupan manusia.
Pemanfaatan ilmu administrasi dapat dilihat dari : bermanfaat bagi
orang yang mendalami ilmu administrasi, bagi ilmu administrasi
itu sendiri, bagi skala ruang yang lebih luas dan bermanfaat dalam
skala waktu yang lebih panjang atau lama.
b. Kebenaran Ilmu Administrasi
- Kebenaran Asal Mula
- Kebenaran Mengungkap
- Kebenaran Memandang
- Kebenaran Bentuk
- Kebenaran Isi
- Kebenaran Konsep
- Kebenaran Teori
c. Metode Mencari Kebenaran
Sudut pandang mencari kebenaran di bidang administrasi :
berdasarkan hakikat ilmu teknologi administrasi dan sudut pandang
profesi administrasi
Metode pencarian kebenaran : penelitian (penelitian ilmiah dan
penelitian untuk ketepatan pelaksanaan sesuatu profesi
Tujuan penelitian : menemukan teori baru, membuktikan
kebenaran yang dikandung teori dan mengembangkan teori.
d. Paradigma Administrasi
Paradigma adalah suatu pandangan yang disepakati dari seluruh
anggota organisasi. Sedangkan paradigma ilmu pengetahuan yaitu
kesepakatan terhadap nilai-nilai yang terkandung dalam ilmu
pengetahuan dan teknologi yang bersangkutan, yang harus
dipertahankan bagi para ilmuwan pada bidang ilmu dan teknologi
yang dipahaminya.
Menurut Nicholas Henry, perkembangan paradigma administrasi :
- Dikotomi politik dan administrasi (Goodnow)
- Prinsip - prinsip administrasi (Willoughby
12
- Administrasi Negara sebagai ilmu politik (Simon)
- Administrasi Negara (James D Thompson)
- Administrasi Negara sebagai administrasi negara (Nicholas
Henry)
5. Persepsi Organisasi
a. Konsep Organisasi
Menurut Prajudi, organisasi adalh suatu kelompok yang terdiri dari
dua orang atau lebih (social entity) dengan sadar bekerjasama
secara terpadu dalam suatu konteks tertentu, menurut
batasan-batasan dan fungsi-fungsi tertentu guna mencapai suatu
tujuan bersama tertentu atau suatu perangkat tujuan-tujuan bersama
tertentu. Organisasi terdiri dari organisasi formal dan informal.
b. Konsep Perilaku Administrasi
Dua karakter utama manusia dalam organisasi yaitu perilaku dan
gaya. Peran karakter manusia dalam organisasi diantaranya
memisahkan tugas secara tegas dan jelas, memperkenalkan standar
yang harus dipedomani dan menetapkan upah atau gaji.
Perilaku manusia dalam organisasi merupakan Suatu karakteristik
yang relatif permanen akibat pengaruh kejiwaan, yang
diperlihatkan melalui tingkah laku dan perbuatan maupun cara
berfikir manusia yang bersangkutan. Contohnya Introvert dan
Ekstrovert.
Gaya manusia dalam organisasi yaitu karakteristik manusia yang
disesuaikan dengan kondisi organisasi yang bersangkutan,
disamping juga perubahan dalam masayarakat serta perkembangan
IPTEK.
c. Lingkungan Organisasi
Suatu kondisi yang tak terhingga, pada apakah itu secara alamiah
maupun secara pemikiran, dan dari seluruh elemen yang terdapat di
dalam maupun di luar organisasi yang bersangkutan. Lingkungan
organisasi terdiri dari lingkungan internal dimana lingkungan ini
mempengaruhi secara langsung kepada anggota organisasi
13
contohnya pencahayaan dalam kamar kerja. Kedua adalah
lingkungan eksternal baik yang datangnya dari manusia maupun
bukan manusia yang dapat mempengaruhi organisasi.
d. Hubungan dalam Organisasi
Organisasi sebagai wadah kerjasama dimana motor penggeraknya
adalah manusia harus ditunjang tata hubungan yang didasari oleh
ketentuan agar terciptanya pengaturan dan keteraturan dalam tata
hubungan.
Terdapat tiga jenis tata hubungan dalam organisasi untuk
melakukan interaksi dengan berbagai pihak yaitu hubungan
horizontal yang artinya hubungan yang memiliki kedudukan yang
sama dalam organisasi misalnya sesama kepala bidang, hubungan
vertikal yang menghubungkan bawahan dan pimpinan secara
legalitas dan tegas, dan hubungan diagonal yaitu hubungan yang
terjadi antara pimpinan dengan bawahan dari divisi atau
departemen yang lain, tetapi mempunyai keterkaitan dengan
pelaksanaan sesuatu kewenangan dan tanggung jawab.
e. Pemberdayaan Organisasi
- Konsep Pemberdayaan
Makna pemberdayaan meliputi menciptakan kemandirian dan
kepercayaan, memiliki kegesitan dan proaktif, memiliki
pengetahuan dan keterampilan dan kepatuhan serta kesadaran
- Pemberdayaan organisasi
Pemberdayaan ini merupakan suatu sistem karena memiliki
berbagai komponen yang saling berkaitan untuk menciptakan
output dimana sistem ini dianalisis sehubungan dengan
input-output. Input teridiri dari instrumental, environmental
dan material. Proses meliputi kegiatan yang membutuhkan
software dan hardware. Komponen output yang merupakan
hasil kegiatan proses meliputi output mind seperti knowledge,
science skill yang bersifat tidak nyata dan output material
seperti barang bangunan yang bersifat nyata.
14
BAB IV
PENUTUP
15
DAFTAR PUSTAKA
16