Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH

ILMU ADMINISRASI SEBAGAI


ILMU DAN SENI
Dosen Pengampuh:
Dr. H. Nasir Mangngasing, M.Si.

DI

OLEH:

ANDRI ALAMSYAH
B10123169

JURUSAN ADMINISTRASI PUBLIK


FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK
UNIVERSITAS TADULAKO
2023

i
KATA PENGANTAR
Puji Syukur selalu kita ucapkan kepada Tuhan yang Maha Esa karena berkat
rahmat dan karunianya kami dapat menyempurnakan makalah ini tanpa adanya
hambatan atau gangguan yang berarti. Makalah ini kami buat dengan tujuan
utama untuk menyelesaikan tugas mata kuliah sistem politik Indonesia dengan
mengangkat tema “ILMU ADMINISTRASI SEBAGAI ILMU DAN SENI”.

”Pada kesempatan ini, izinkan kami mengucapkan terima kasih kepada semua
pihak yang telah bersedia memberikan perhatian dan bantuannya untuk
melengkapi makalah ini. Tanpa adanya keringanan tangan dari mereka, maka
dapat dipastikan makalah ini takkan selesai tepat waktu. Dengan dibuatnya
makalah ini, kami selalu penulis makalah berharap makalah ini dapat membawa
manfaat dan pengetahuan yang baru bagi seluruh pembacanya.Makalah ini sangat
jauh dari kata sempurna, maka dari itu kami sangat terbuka mendapatkan kritik
dan saran yang membangun dari para pembaca.

Apabila ada salah kata atau ejaan kami minta maaf atas ketidaknyamanan
tersebut. Semoga makalah ini membawa manfaat, tak hanya di bidang akademis,
tetapi juga implementasi dalam kehidupan sehari-hari.

ii
DAFTAR ISI

MAKALAH....................................................................................................................i
KATA PENGANTAR...................................................................................................ii
DAFTAR ISI................................................................................................................iii
BAB I.............................................................................................................................1
PENDAHULUAN.........................................................................................................1
1.1. Latar Belakang................................................................................................1
1.2. Rumusan Masalah...........................................................................................1
1.3. Tujuan Penulisan.............................................................................................1
BAB II...........................................................................................................................2
PEMBAHASAN............................................................................................................2
2.1 Administrasi Sebagai Ilmu..............................................................................2
2.1.1 Hakikat Administrasi Sebagai Ilmu.........................................................2
2.1.2 Suatu Ilimu Mempunyai Ciri Atau Sifat..................................................2
2.1.3 Syarat-Syarat Administrasi Sebagai Ilmu................................................4
2.1.4 Mempunyai prinsip-prinsip tertentu........................................................4
2.2. Administrasi Sebagai Seni..............................................................................7
2.2.1 Hakikat Administrasi Sebagai Seni.........................................................7
BAB III..........................................................................................................................9
PENUTUP.....................................................................................................................9
3.1 Kesimpulan.....................................................................................................9
DAFTAR PUSTAKA..................................................................................................10

iii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Administrasi, dalam konteks organisasi, merangkum serangkaian aktivitas dan
fungsi kunci yang bertujuan untuk mengelola sumber daya dengan efisien guna
mencapai tujuan yang ditetapkan. Proses administrasi mencakup perencanaan, di
mana tujuan dan strategi ditentukan; pengorganisasian, di mana struktur organisasi
dan alokasi sumber daya didefinisikan; pengarah, di mana tugas dan tanggung jawab
diarahkan kepada individu atau tim; serta pengendalian, yang melibatkan evaluasi
dan penyesuaian untuk memastikan konsistensi dengan tujuan organisasi.
Administrasi juga melibatkan pengembangan kebijakan dan prosedur yang
mendukung pelaksanaan efektif dari setiap langkah dalam siklus administratif.
Dengan memahami prinsip-prinsip ini, organisasi dapat mencapai efisiensi
operasional dan meningkatkan kinerja keseluruhan.

Dalam perkembangannya, administrasi telah menjadi bidang studi yang luas dan
penting dalam konteks manajemen. Administrasi memainkan peran kunci dalam
membentuk budaya organisasi, menciptakan lingkungan kerja yang efektif, dan
menangani tantangan yang berkaitan dengan dinamika internal dan eksternal.
Kesuksesan administrasi juga sering kali terkait erat dengan kemampuan manajemen
untuk beradaptasi dengan perubahan pasar, teknologi, dan kebijakan, yang semuanya
membutuhkan pengelolaan yang cermat untuk memastikan kelangsungan dan
pertumbuhan organisasi.

1.2. Rumusan Masalah


1. Bagaimana Administrasi itu sebagai Ilmu
2. Bagaimana Administrasi sebagai Seni

1.3. Tujuan Penulisan


1. Mengatahui Pengertian Administrasi
2. Memahami ciri atau sifat Administrasi
3. Mengetahui Syarat-syarat Administrasi
4. Mengetahui Administrasi sebagai seni
5. Memahami Hakikat Administrasi sebagai Seni

1
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Administrasi Sebagai Ilmu


2.1.1 Hakikat Administrasi Sebagai Ilmu
Administrasi sebagai ilmu berari administrasi dapat dipelajari dan
diajarkan. Perkembangan dewasa ini menunjukan bahwa disiplin ilmu administrasi
telah diajarkan dan sekaligus menjadi bidang studi dan kajian tersendiri terutama
di fakultas ilmu sosial dan ilmu politik atau fakultas administrasi baik program
studi maupun administrasi negara. Administrasi sebagai ilmu mungkin lebih
lambat munculnya, yaitu pada akhir abad ke-19 di Perancis dan Amerika jika
dibandingan administrasi sebagai seni yang telah lama dipraktikan. Sejak akhir
abada 19 administrasi mulai dipelajari, disistematiskan, dirumuskan berdasarkan
prinsip-prinsip umum, konsep-konsep, dalil-dalil, hukum-huku yang daoat
digenerelisasikan sehingga dapat disusun teori-teori yang berlaku umum dan
universal.
Administrasi adalah suatu studi yang sistematis karena dirumuskan dari
proses atau kegiatan yang berhubungan dengan masalah-masalah yang terdapat
dalan masyarakat. The Liang Gie berpendapat bahwa ilmu dapat diartikan sebagai
sekelompok pengetahuan teratur mengenai sesuatu pokok soal dengan titik pusat
perhatian pada permasalahan tertentu sehingga merupakan berbagai konsep yang
ditelaah oleh budi manusia berdasarkan suatu metode untuk mencapai kebenaran
bercirikan empiris, sitematis, objektif, dan dapat diperiksa kebenarannya.
Tahun 1886 sering disebut sebagai “tahun” lahirnya ilmu administrasi,
karena pada tahun itulah gerakan manajemen/administrasi ilmiah dimulai oleh
Frederick Winslow Taylor di Amerika Serikat yang dijuluki bapak ilmu
manajemen, dan kemudian diikuti oleh Henry Fayol di Prancis yang dijuluki pula
bapak ilmu Administrasi. Dalam masa ini para sarjana mulai memperjuangkan
supaya pengetahuan administrasi sebagai ilmu yang mandiri atau sebagai salah
satu tertib-ilmu (disiplin). Demikian juga dalam masa inilah para ahli dan sarjana
mengkhususkan dirinya dalam bidang administrasi dan manajemen.

2.1.2 Suatu Ilimu Mempunyai Ciri Atau Sifat


1. Empiris
Pengetahuan yang diperoleh berdasarkan pengetahuan dan percobaan.
Pengetahuan yang berhbungan dengan administrasi telah dan sedang
dikembangkan oleh para sarjana dan para pakar yang tergabung dalam
berbagai organisasi. Hasil-hasil yang didapat dari berbagai kegiatan, seperti

2
telaah buku, penelitian, seminar tukar pendapat, pelatihan, pendidikan telah
diterbitkan ke berbagai jenis penerbitan lainya.
2. Objektif
Yang dimaksud sistematis adalah bahwa berbagai keterangan dan data
yang tersusun sebagai suatu kumpulan pengetahuan itu mempunyai
hubungan-hubungan ketergantungan yang terikat oleh asas tata tertib tertentu
di antara bagian-bagain yang merupakan pokok soal. Dengan kata lain ilmu
sebagai sekumpulan pengetahuan yang harus mewujudkan diri dalam suatu
sistem, yakni kebulatan yang tersusun dari unsur-unsur yang saling
berhubungan dan saling mempengaruhi.
3. Analitis
Objektif berarti pengetahuan itu harus bebas dari prasangka
perseorangan dan pendapat pribadi. Ilmu haruslah mengandung pernyataan
dan informasi yang menggambarkan secara tepat gejala-gejala yang
ditelaahnya. Objektivitas ilmu masyarakat bahwa kumpulan pengetahuan itu
sesuai dengan objeknya tanpa dipengaruhi oleh keinginan maupun tujuan
subjektif dari penelaahnya. Dengan demikian ilmu administrasi merupakan
ilmu yang didasarkan atas fakta-fakta yang nyata dan dapat diperiksa
kebenarannya, bukannya didasarkan atas pertimbangan pendapat pribadi,
prasangka-prasangka, penelitian-penelitian dari seseorang yang menelaahnya.
4. Sistematis
Yang dimaksud dengan analitis adalah pengetahuan yang ilmiah itu
berusaha membeda-bedakan pokok soalnya menjadi berbagai sifat, hubungan
dan peranan dari bagian-bagian tersebut. Ilmu administrasi dapat dianalisis
sehingga menjadi bagian-bagian atau unsur-unsur di mana masin-masing
unsur tersebut tumbh dan berkembang menjadi ilmu sebagai cabang dari ilmu
administrasi. Cabang-cabang ilmu komunikasi administrasi, ilmu informasi
administrasi organisasi, ilmu manjemen kepegawaian, ilmu adiministrasi
keuangan, ilmu administrasi perbekalan dan ilmu hubungan masyarakat.
5. Dapat diperiksa kebenarannya
Menurut George Simpson ilmu adalah pengetahuan yang telah
diperiksa kebenarannya, yaitu pengetahuan yang dapat dinyatakan sah dan
disampaikan kepada orang lain. Ilmu senantiasa mengarah pada tercapainya
kebenaran. Dalam hal ini, ilmu berarti suatu kumpulan pengetahuan teratur
yang sepatutnya telah disahkan secara baik, yang dirumuskan dengan tujuan
untuk menemukan kebenaran-kebenaran umum atau berlakunya kaidah
umum.

3
2.1.3 Syarat-Syarat Administrasi Sebagai Ilmu
Setiap pengetahuan memiliki syarat-syarat tertentu hingga ia disebut ilmu
atau pengetahuan ilmiah. Begitu pula administrasi, ia memiliki syarat-syarat
tertentu yang menjadikannya sebagai ilmu.
1. Menggunakan metode ilmiah
Metode penelitian merupakan cara atau teknik ilmiah untuk
memperoleh data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Cara atau teknik
ilmiah yang dimaksud adalah dimana kegiatan penelitian itu dilaksanakan
berdasarkan ciri-ciri keilmuan, yaitu Rasional, Empiris dan Sistematis (RES).
Rasional berarti peneltian dilakukan dengan cara yang masuk akal, sehingga
terjangkau oleh nalar manusia. Empiris berarti cara atau teknik yang
dilakukan selama penenlitian itu dapat diamati oleh indera manusia, sehingga
orang lain dapat mengamati dan mengetahui cara atau teknik atau langkah
yang digunakan selama proses penelitian. Sistematis, maksudnya adalah
proses yang dilakukan dalam penelitian itu menggunakan langkah-langkah
tertentu yang logis.
Melalui penelitian manusia dapat menggunakan hasilnya, secara
umum data yang diperoleh dari penelitian dapat digunakan untuk memahami,
memecahkan dan mengantisipasi masalah. Memahami berarti memperjelas
suatu masalah atau informasi yang tidak diketahui dan selanjutnya menjadi
tahu, memecahkan berarti meminimalkan atau menghilangkan masalah, dan
mengantisipasi berarti mengupayakan agar masalah tidak terjadi.
2. Universal
Universal adalah bersifat umum atau menyeluruh. Dimana pun tempat
terjadinya kegiatan administrasi, maka kegiatan itu sama seperti yang
dilakukan oleh individu lain, di tempat lain pula. Ia tak terikat oleh ruang dan
waktu. Selain itu, ada pembuktian atas kebenarannya. Tujuannya adalah agar
ia dapat diterima dimasyarakat umum. Apabila kebenarannya tidak teruji,
maka teori atau ilmu tersebut hanya dibenarkan oleh si pembuat saja, tidak
diterima secara umum.

2.1.4 Mempunyai prinsip-prinsip tertentu


Fayol meletakkan sejumlah prinsip-prinsip umum.daripada
Administrasi yang dipergunakan sebagai suatu rangka salah satu daripada bab
Bukunya. la membagi prinsip-prinsip itu menjadi 14 (empat bedas) bagian
yaitu:
 Pembagian pekerjaan (division of work).
 Kewenangan dan tanggung jawab (authority and
responsibility).

4
 Disiplin (discipline)
 Kesatuan perintah (Unity of Command).
 Kesatuan arah/tujuan (Unity of direction).
 Mendahulukan kepentingan umum daripada kepentingan
 individu (Subordina-tion of individual to general interest).
 Penggajian (Remuniration).
 Sentralisasi (Centralization).
 Skala hirarkhi (Scalar chain).
 Tata tertib (Order).
 Keadilan (Equity).
 Stabilitas daripada jabatan (Stability of tenure).
 Prakarsa (Initiative).
 Solidaritas artara sesama kawan sekerja (Esprit de corps)

3. Mempunyai objek
Salah satu unsur yang terpenting dalam ilmu pengetahuan atau
pengetahuan ilmiah adalah obyek. Obyek terbagi ke dalam dua bagian, yakni
obyek formal dan material.Obyek material dari administrasi adalah manusia
itu sendiri (atau pelaku dari administrasi itu sendiri, sementara obyek formal
dari administrasi adalah perilaku atau tindakan-tindakan manusia dalam
melakukan administrasi.
4. Mempunyai sistem
Setiap ilmu dalam dirinya merupakan suatu sistem, artinya merupakan
suatu kebulatan dan keutuhan tersendiri dan terpisah dari ilmu lainnya,
misalnya psikologi merupakan kebulatan tersendiri yang terpisah dengan
anthropologi. Begitu pula dengan administrasi. Administrasi memiliki sistem
tersendiri dan terpisah dengan ilmu lainnya, dimana administrasi membahas
tentang suatu kerja sama yang dilakukan oleh sekelompok orang untuk
mencapai tujuan tertentu secara rasional dengan menggunakan prinsip
efektivitas dan efesien.
5. Dapat dijadikan teori
Mengapa tidak ada pendidikan administrasi tanya Fayol. Kenyataan
bahwa waktu itu belum adanya teori Administrasi, sebab tanpa teori tidak
mungkin adanya pengajaran. Sebenarnya tidak sedikit teori-teori dari
seseorang yang berpengalaman memimpin suatu bidang-bidang usaha dengan
sukses, tetapi usahausaha pengumpulan daripada prinsip-prinsip, peraturan-
peraturan, metode-metode, prosedur-prosedur dan sebagainya yang

5
dipergunakan untuk mengecek dari pengalaman-pengalaman umum tersebut
belum ada.

Oleh karena itu, Fayol memelopori penulisan buku: General and Industrial
Administration (Administrasi Umum dan Industri), yang dimulai dengan proses
perumusan teori. "Saya mengharap", ia menambahkan, "dengan metode ini, suatu
teori Administrasi akan berasal dari Buku ini." Hal ini dilakukan sebagai suatu dasar
atau pedoman yang akan dilakukan untuk pengajaran administrasi, baik di sekolah
maupun di tempat pekerjaan.
Adapun beberapa teori yang diciptakan oleh Fayol dalam administrasi adalah
sebagai berikut :
1. Badan Kerja Sama (The Body Corporate).
Tugas pokok daripada organisasi, menurut Fayol ialah
mengembangkan personal yang mampu melaksanakan keenam fungsi. Fayol
menganggap struktur administrasi seperti halnya "badan kerja sama" (the
body corporate) dan membandingkan fungsi-fungsi administrasi seperti
halnya sistem urat-urat syaraf yang terdapat pada tubuh binatang atau manusia
2. Seorang Kepala Untuk Setiap Unit Organisasi (One Head For One)
Setiap organisasi dengan tidak mengingat berapa besarnya, harus
adanya kewenangan bagi setiap pegawainya dan bahwa setiap pegawai
mempunyai wewenang yang dimaksud.
Untuk maksud ini skala organisasi adalah suatu alat Administrasi di
mana Fayol menekankan kepada suatu prinsip "Kesatuan Komando" atau
"Kesatuar Perintah" (unity of command) dan Kesatuan Tujuan" (unity of
direction). la menyatakan bahwa seorang pegawai hanya menerima perintah
dari seorang atasannya. Dengan adanya satu kepala dan satu Rencana,
dimaksudkan kegiatan daripada suatu kelompok mempunyai tujuan yang
sama.
3. Staf Ahli (Many Brains To Help).
Anggota-anggota staf diharapkan dapat membantu Pimpinan (as an
adjunct reinforcement) dan bertindak sebagai penasehat daripada Manager.
Pekerjaan staf adalah membantu Manager dalam 4 (empat) kegiatan, yakni:
 Korespondensi,
 Memberikan informasi dan persoalan-persoalan lain yang dihadapi.
 Sebagai penghubung dan pengawas.
 Menyiapkan rencana dan mengembangkan perbaikan dalam setiap
kegiatan.
4. Kekuasaan Dengan Pertanggung jawaban.

6
Fayol mendefinisikan "kekuasaan" (authourity) sebagai hak untuk
memberikan perintah dan kewenangan kepada bawahannya. Fayol
membedakan kekuasaan formal (the official authourity) dan kekuasaan
perorangan (personal authourity). Yang pertama ialah kekuasaan yang
diperoleh karena jabatannya, dan diperlukan untuk jabatan tersebut,
sedangkan yang kedua berdasarkan atas kecakapannya, pengalamannya, nilai
moral dan kemampuan seseorang.
5. Jalur Pintas (The "Gangplank").
Komunikasi formal antara F dengan L digambarkan dan dengan baru
diperoleh jawabannya. Suatu komunikasi yang memakan waktu dan tenaga.
Menurut Fayol, lebih baik menggunakan apa yang disebut "Jalur Pintas" yaitu
antara F L, dapat dijalankan usaha komunikasi tanpa merusak garis
kewenangan (line of authority), apabila atasannya, terutama E dan K,
memberikan wewenang dalam komunikasi itu dan mengetahui apa yang telah
dilakukan oleh kedua belah pihak. Apabila persoalannya tidak mendapatkan
persetujuan, mereka dapat mengembalikan persoalannya itu kepada atasannya
masing-masing.

2.2. Administrasi Sebagai Seni


2.2.1 Hakikat Administrasi Sebagai Seni

Sebagai seni, administrasi merupakan keterampilan yang ditempa oleh


berbagai pengalaman. Jika memandang administrasi sebagai disiplin maka
administrasi termasuk dalam kategori ilmu. Namun, apabila melihat administrasi
sebagai aktivitas yang dilakukan sehari-hari maka administrasi termasuk dalam
kategori seni.
Menurut George R. Terry (dalam Syafie, dkk;1997) “seni adalah kekuatan
pribadi seseorang yang kreatf, ditambah dengan keahlian yang bersangkutan
dalam menampilkan karya. Administrasi selain dari sebagai suatu ilmu juga dapat
dikatakan sebagai suatu seni karena dapat dilihat dan disaksikan sendiri bagaimana
seorang administrator pblik mampu menyelenggarakan, menata dan mengurus
organisasinya tanpa keterpaksaan bawahannya kendati oraganisai itu berupa suatu
negara.
Administrasi sebagai seni adalah administrasi dalam praktik. Administrasi
telah dipraktikan berabad-abad lamanya, baik dalam periode pra-sejarah, sejarah
maupun periode modern. Sesuai dengan peradabannya manusia telah
mempraktikan administrasi negara dalam suatu negara yang besar antara lain
Kerajaa Romawi Kuno, Kerajaa Mesir Kuno, dan Kerajaan Tiongok. Sedangkan di

7
Indonesia kita mengenal dalam sejarah adanya kerajaan besar, seperti Kerajaan
Sriwijaya, Kerajaan Majapahit dan Kerjaan Mataram.
Sebagai mana yang telah dijelaskan sebelumnya maka sebagai suatu seni,
administrasi atau juga dikenal sebagai sei manajemen, sebagai suatu aktivitas
dapat dikenal adanya motivasi serta seni membujuk bawahan dalam suatu
organisasi. Dengan motivasi orang lain maka kita harus mengetahui apap-apa yang
menjadi kebutuhan orang yang akan dimotivasi tersebut, apa yang menyebabkana
nantinya orang tersebut menjadi puas atau tidak puas.
Didalam seni tercakup beberapa aspek, misalnya :
a. Seni Vokal
Bagaimana kemampuan menggerakan orang dalam suatu organisasi dengan
kekuasaan dan kewenangan yang dimiliki pribadi seorang pemimpin.
a. Seni Sastra
Bagaimana kemampuan menciptakan atau merancang, merasakan, dan
menghayati suatu bentuk surat keputusan
Apabila seseorang sebagai aparatur administrasi pemerintahan maka yang
bersangkutan dituntut untuk memiliki seni administrasi itu sendiri, seperti
kemampuannya dan kemahiran cara menyuruh pihak lain atau bawahan untuk
mengerjakan tugas-tugasnya, memiliki cita rasa yang tinggi dalam kegiatan-
kegiatan pemerintahan, mempunyai pribadi serta performance yang khas sewaktu
memimpin anak buah, bagaimana berprilaku sebagai seorang pemimpin yang
menjadi panutan bagi anak buahnya
Dalam pelaksanaanya, administrasi terkadng tidak mendasarkan diri atas
ilmu atau seni saja, melainka selalu dilakukan secara bersamaan atau bersama-
sama dan silih berganti, tergantung, siapa yang melakukannya. Orang-orang yang
berpengalaman dalam pekerjaan praktk atau praktisi, biasanya lebih condong
menggunakan seninya dengan mengacu kepada ilmu yang diperolehnya sehingga
sewaktu bekerja cenderung lebih condong kepada penyelenggaraan seni yang
berilmu (Scientific art), sedangkan seseorang yang banyak pengalaman dalam
bidang pendidikan maka praktik-paraktik administrasi diselenggarakan dengan
menitikberatkan pada ilmu, dengan mencontoh praktik-praktik penyelenggaraan
waktu lampau (seni). Dengan demikian, penyelenggaraannya cenderung
menitikberatkan pada ilmu yang berseni (Artistic Science). Untuk lebih jelasnya
yang saya kaji dalam kondisi daerah saya, seperti seorang Camat daerah
Jampangkulon dengan Camat Surade, keduanya mempunyai pribadi dan
pengalaman yang berbeda dalam memimpin darahnya masing-masing, melalui
pendekatan yang berbeda dan cara memimpin yang berbeda juga sesuai dengan
pengalaman masing-masing dari kedua pemimpin itu.

8
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Administrasi adalah suatu studi yang sistematis karena dirumuskan dari proses
atau kegiatan yang berhubungan dengan masalah-masalah yang terdapat dalan
masyarakat. The Liang Gie berpendapat bahwa ilmu dapat diartikan sebagai
sekelompok pengetahuan teratur mengenai sesuatu pokok soal dengan titik pusat
perhatian pada permasalahan tertentu sehingga merupakan berbagai konsep yang
ditelaah oleh budi manusia berdasarkan suatu metode untuk mencapai kebenaran
bercirikan empiris, sitematis, objektif, dan dapat diperiksa kebenarannya
Ilmu dapat diartikan sebagai sekelompok pengetahuan teratur mengenai sesuatu
pokok soal dengan titik pusat perhatian pada permasalahan tertentu sehingga
merupakan berbagai konsep yang ditelaah oleh budi manusia berdasarkan suatu
metode untuk mencapai kebenaran bercirikan empiris, sitematis, objektif, dan dapat
diperiksa kebenarannya. Administrasi sebagai ilmu berari administrasi dapat
dipelajari dan diajarkan. Administrasi mulai dipelajari pada abad ke 19.
Sebagai seni, administrasi merupakan keterampilan yang ditempa oleh berbagai
pengalaman. Jika memandang administrasi sebagai disiplin maka administrasi
termasuk dalam kategori ilmu. Namun, apabila melihat administrasi sebagai aktivitas
yang dilakukan sehari-hari maka administrasi termasuk dalam kategori seni.
Administrasi sebagai seni adalah administrasi dalam praktik. Administrasi telah
dipraktikan berabad-abad lamanya, baik dalam periode pra-sejarah, sejarah maupun
periode modern.
Dalam pelaksanaanya, administrasi terkadang tidak mendasarkan diri atas ilmu
atau seni saja, melainka selalu dilakukan secara bersamaan atau bersama-sama dan
silih berganti, tergantung, siapa yang melakukannya. Orang-orang yang
berpengalaman dalam pekerjaan praktk atau praktisi, biasanya lebih condong
menggunakan seninya dengan mengacu kepada ilmu yang diperolehnya sehingga
sewaktu bekerja cenderung lebih condong kepada penyelenggaraan seni yang
berilmu (Scientific art), sedangkan seseorang yang banyak pengalaman dalam bidang
pendidikan maka praktik-paraktik administrasi diselenggarakan dengan
menitikberatkan pada ilmu, dengan mencontoh praktik-praktik penyelenggaraan
waktu lampau (seni)

9
DAFTAR PUSTAKA

Karyana, Ayi, dkk. 2014. Pengantar Ilmu Administrasi. Tanggerang Selatan :


Universitas Terbuka

http://alzahfadillah-kumpulantugas.blogspot.co.id/2012/01/administrasi-sebagai-seni-
dan-ilmu.html (14/12/2023)

http://sarahannisyahputri.blogspot.com/2018/01/administrasi-sebagai-seni.html
(14/12/2023)

10

Anda mungkin juga menyukai