Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH

FILSAFAT ADMINITRASI PENDIDIKAN


Disusun untuk memenuhi tugas individu mata kuliah : Manajemen pendidikan
Dosen pengampu:
Kholilurrahim, S.Pd.I, S.Sy, M.Pd
NIDN: 2117099001

Oleh:
FITRIYANI
NIM. 23.11.35.0110.0060

JURUSAN TARBIYAH
PROGRAM STUDI TADRIS BAHASA INGGRIS
SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM MEMPAWAH(STAIM)
2023/2024
KATA PENGANTAR

Assalamu'alaikum wr wb. Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang
telah memberikan rahmat,taufiq dan hidayah-Nya, sehingga saya dapat
menyelesaikan makalah ini dapat diselesaikan dengan baik. Sholawat serta salam
semoga tetap tercurahkan kepada junjungan Nabi kita Muhammad SAW yang
telah membawa umatnya di peradaban saat ini dengan ilmu pengetahuan dan
teknologi. Dalam makalah ini kami membahas tentang “Filsafat adminitrasi
pendidikan”. Makalah ini di buat untuk memenuhi salah satu tugas Mata
Kuliah“manajemen pendidikan” yang dibimbing oleh Bapak Kholilurrohim
S.Pd.i, S.Sy, M.Pd.Dengan tujuan agar siswa mengetahui dan mengenal beberapa
isi dan makna yang terkandung di dalamnya. Kami menyadari bahwa tugas ini
jauh dari kesempurnaan, sehingga kritik dan saran dari pembaca sangat
diharapkan untuk perbaikan di masa yang akan datang. Akhirnya kami berharap
semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi penyusun dan
pembaca,Aamiin.Wassalamu'alaikum Wr Wb.

Mempawah, 28,02, 2024

penulis

ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR..........................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN....................................................................................................1
A. Latar belakang..........................................................................................................1
B. Rumusan Masalah....................................................................................................1
C. Tujuan masalah........................................................................................................1
BAB II PEMBAHASAN.....................................................................................................2
A. Filsafat......................................................................................................................2
B. Teori kebeneraan ilmu..............................................................................................4
C. Filsafat Administrasi Pendidikan.............................................................................5
D. Kepala Sekolah Sebagai Administator Pendidikan..................................................8
BAB III PENUTUP...........................................................................................................10
A. KESIMPULAN.........................................................................................................10
B. SARAN.....................................................................................................................10
DAFTAR PUSTAKA…………………………………………………………………….11

iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar belakang
Filsafat administrasi pendidikan terus menerus memikirkan dan mencari
asums-asumsi, prinsip-prinsip dan teori baik berupa axioma maupun teorema
karena pendidikan sebagai system memerlukan upaya berkelanjutan mencari dan
mengembangkan teori system umum untuk aplikasi masa depan. Filsafat system
muncul sebagai respon terhadap tumbuhnya kompleksitas lingkungan, ledakan
pengetahuan, meningkatkanya spesialisasi dan berubahnya nilai social-manusia.
Perkembangan ini memerlukan pendekatan yang lebih integral, dinamis dan
viable dari manajemen organisasi modern. Filsafat system akan diuji ulang dengan
penekanan pada arahan masa depan. Isu masa depan organisasi dan manajemen
adalah bahwa : (a) Organisasi dan masyarakat akan maju bersama secara harmonis
;(b) Organisasi yang lama akan diganti oleh yang baru; (c) Gagasan dan konsep
tidak cukup menjamin perubahan, diperlukan tehnik perubahan; (d) Teori dan
metodologi system merupakan prospek terbaik untuk memecahkan isu organisasi
yang kompleks di masa depan. Manajemen berkembang terus menerus secara
rasional dan ilmiah. Perubahan yang terus menerus akibat kemajuan ilmu
pengetahuan melahirkan filsafat system. Diperlukan adanya penerapan teori
system umum yang merupakan pendekatan umum, interdidipliner dan deskriptif.
Masa depan melahirkan isu bagi organisasi dan manajemen yang memerlukan
jawaban tehnik perubahan bukan sekedar gagasan atan konsep. Upaya
memecahkan isu organisasi yang kompleks di masa depan adalah dengan teori dan
metodologi sistem
B. Rumusan Masalah
1. Bagaiaman definisi Kebenaran dalam Ilmu Pengetahuan
2. Bagaimana definisi Filsafat Administrasi Pendidikan
3. Bagaimana definisi Kepala Sekolah Sebagai Administrasi Pendidikan
C. Tujuan masalah
1. Mengetahaui definisi Kebenaran dalam Ilmu Pengetahuan
2. Mengetahi definisi Filsafat Administrasi Pendidikan
3. Mengetahui definisi Kepala Sekolah Sebagai Administrasi Pendidikan

1
BAB II
PEMBAHASAN
A. Filsafat
Secara etimologi filsafat berasal dari bahasa arab falsafah. Dalam bahasa
yunani disebut philoshopia, dalam bahasa inggris philoshopy. “Philos” berarti
mencintai, dan “shopia” berarti kebenaran, kearifan, kebahagiaan. Secara
terminologi filsafat berarti menjadi usaha manusia dalam mencari kebenaran dan
kearifan supaya menemukan kebahagiaan melalui pemikiran dan penemuan yang
mendalam, meluas dan menyeluruh. Subtansi filsafat adalah kebenaran.
Kebenaran memiliki 4 arti yang berbeda:
1. Kebenaran metafisik yaitu kebenaran yang berasal Tuhan sang pencipta.
2. Kebenaran etik seseorang dikatakan benar bila ia berpegang dan melakukan
Tindakan sesuai dengan standar perilaku yang harus dilaksanakannya.
3. Kebenaran logik adalah kebenaran hasil konsensus, dianggap benar apabila
secara matematis konsisten atau koheren dengan yang telah diakui dalam
kebenaran metafisik dan kebenaran etik.
4. Kebenaran moral, adalah kajian etika yang menunjukkan hubungan Kebenaran
moral, adalah kajian etika yang menunjukkan hubungan anatara yang dinyatakan
dengan apa yang dirasakan.
Administrasi adalah keseluruhan proses kerja sama antara dua orang atau
lebih yang di dasari atas rasionalitas tertentu untuk mencapai tujuan yang telah
ditentukan sebelumnya. Dari definisi tersebut administrasi mengandung beberapa
hal: · Administrasi sebagai seni adalah menunjuk pada proses yang diketahui
hanya permulaan sedang akhirnya tidak ada. Unsur-unsur administrasi:
a. Adanya dua manusia atau lebih.
b. Adanya tujuan yang hendak dicapai.
c. Adanya tugas-tugas yang harus dilaksanakan.
d. Adanya peralatan atau perlengkapan termasuk waktu dan tempat untuk
melaksanakan tugas-tugas tersebut. ·
Administrasi sebagai proses kerja sama bukan merupakan hal yang baru, ia timbul
bersama peradaban manusia.

2
3

Management adalah kemampuan atau ketrampilan untuk memperoleh suatu hasil


dalam rangka pencapaian tujuan melalui kegiatan-kegiatan orang lain
(management merupakan inti dari admninistrasi).
Perbedaan administrasi dengan management adalah:
Administrasi dilihat dari fungsionil yakni: pertama, menentukan tujuan
menyeluruh yang hendak dicapai.
kedua, menentukan kebijaksannaan umum yang mengikat seluruh organisasi.
Management berfungsi untuk melakukan kegiatan-kegiatan yang perlu dilakukan
dalam rangka pencapaian tujuan dalam batas-batas kebijaksanaan umum yang
telah ditentukan pada tingkat administrasi, tujuan dan kebijaksanaan pada tingkat
management bersifat departemental atau sektoral.
Leadership; kemampuan seorang pemimpin dalam menggerakkan resauces akan
menentukan keberhasilannya dalam mencapai tujuan atau sasaran yang telah
ditetapkan. Human relation; keseluruhan rangkaian hubungan baik yang bersifat
formil maupun non formil antara atasan dengan bawahan.
Organisasi; setiap bentuk persekutuan antara dua orang atau lebih yang bekerja
sama secara formil terikat dalam rangka pencapaian tujuan. Prinsip, dalil dan
rumus ilmu eksakta bersifat pasti sedangkan ilmu sosial bersifat adaptif karena
penerapan prinsip, dalil, dan rumusannya disesuaikan tempat, waktu, dan manusia
(kepastian dalam ilmu sosial adalah ketidak pastian).
Dalam ilmu administrasi, faktor-faktor administrasi dikenal sebagai faktor
ekologis atau lingkungan yang meliputi
a. Filsafat negara; karena filsafat negara adalah tali pengikat seluruh warga
negara maka filsafat administrasi harus selaras dengan filsafat administrasi di
suatu negara.
b. Karena administrasi merupakan lanjutan dari politik maka politik administrasi
harus merupakan lanjutan dari politik negara.
c. Tingkat pembangunan yang telah dicapai ekonomi yang telah dicapai; tingkat
kesejahteraan rakyat akan sangat dalam perioritas pembangunan yang
berkaitan dengan pengambilan keputusan dalam kegiatan administrasi.
4

d. Tingkat pendidikan rakyat; Tingkat pendidikan akan sangat berperan dalam


proses komunikasi dalam komunikasi terutama berkaiatan dengan cara
menyapaikan instruksi, berita, perintah, informasi, dan sebagainya.
e. Bahasa; Bahasa sebagai pengikat persatuan juga merupakan hal penting dalam
usaha menciptakan suatu “frame of referene” yang sama dalam bidang
administrasi.
f. Agama; Sebagai salah satu faktor yang membedakan manusia dengan
makhluk lainnya dengan agama pola bekerja sama antara perlakuan seorang
atasan akan berjalan sesuai dengan rel-rel kemanusian terhadap bawahannya.
g. Letak (geografi) negara; Letak geografi suatu negara akan mempengaruhi pola
komunikasi dan tranportasi terutama dalam pelaksanaan kegiatan administrasi,
misalnya seperti dalam implementasikan suatu keputusan.
h. Struktur masyarakat; Proses administrasi dan management relatif akan lebih
mudah dilaksanakan pada struktur masyarakat homoden dibandingkan dengan
masyarakat yang heterogen.
B. Teori kebeneraan ilmu
Teori korespondensi sebagai teori kebenaran filsafat ilmu dibedakan menjadi
tiga jenis, yaitu kebenaran epistemologis, kebenaran ontologis dan kebenaran
semantis. Kebenaran epistemologis adalah kebenaran yang berhubungan dengan
pengetahuan manusia. Kebenaran ontologis adalah kebenaran sebagai sifat dasar
yang melekat pada hakikat segala sesuatu yang ada atau diadakan. Sedangkan
kebenaran semantis adalah kebenaran yang terdapat serta melekat dalam tutur kata
dan bahasa.
menurut Bakhtiar, (2010 ), bahwa teori kebenaran terdiri dari :
1. Teori Korespondensi
Mengenai teori korespondensi tentang kebenaran dapat disimpulkan, kita
mengenal dua hal yaitu pertama, penyataan dan kedua, kenyataan. Menurut teori
ini, kebenaran adalah kesesuaian antara pernyataan tentang sesuatu dengan
kenyataan sesuatu itu sendiri
2. Teori Kebenaran Koherensi (Saling Berhubungan)
5

pertama, kebenaran menurut teori ini ialah kesesuaian anatra suatu pernyataan
dengan pernyataan lainnya yang sudah lebih dahulu kita ketahui, terima dan akui
sebagai benar. Kedua, teori ini agaknya dapat dinamakan teori penyaksian
(justifikasi) tentang kebenaran, karena menurut teori ini satu putusan dianggap
benar apabila mendapat penyaksian penyaksian (justifikasi, pembenaran) oleh
putusan- putusan lainnya yang terdahulu yang sudah diketahui, diterima, dan
diakui benarnya.
3. Teori Kebenaran Pragmatis
Suatu kebenaran dan suatu pernyataan diukur dengan kriteria apakah
pernyataan tersebut bersifat fungsional atau bermanfaat dalam kehidupan
manusia. .
4. Teori Kebenaran Sintaksis dikatakan benar jika pernyataan itu mengikuti
aturan-aturan yang baku. Atau dengan kata lain apabila proposisi itu tidak
mengikuti syarat atau keluar dari hal yang di syaratkan maka proposisi itu
tidak memiliki arti.
5. Teori Kebenaran Semantis suatu proposisi dinilai benar ditinjau dari segi arti
atau makna, apakah proposisi yang merupakan pangkal tumpunya itu
mempunyai referensi yang jelas.
6. Teori Kebenaran Performatik
Teori ini menyatakan bahwa kebenaran diputuskan atau dikemukakan oleh
pemegang otoritas tertentu.
Berdasarkan dari beberapa pendapat tersebut, maka dapat disimpulkan bahwa
teori kebenaran ilmu terdiri dari: teori kebenaran korespondens, teori kebenaran
koherensi, teori kebenaran pragmatis, teori kebenaran sintaksis, teori kebenaran
semantis, teori kebenaran performatik, dan teori kebenaran agama.
C. Filsafat Pendidikan
Filsafat pendidikan menjadi 2 yaitu:
1. Filsafat praktik pendidikan adalah analisis kritis dan komprehensif tentang
bagaimana seharusnya pendidikan diselenggarakan dan dilaksanakan dalam
kehidupan manusia. Filsafat praktik ini dibedakan menjadi :
6

a. Filsafat proses pendidikan adalah analisis kritis dan komprehensif tentang


bagaimana seharusnya kegiatan pendidikan itu dilaksanakan dalam kehidupan
manusia. Filsafat proses ini biasanya mebahas tiga masalah pokok apakah
sebenarnya pendidikan itu, apakah tujuan pendidikan itu, dengan cara apa
tujuan pendidikkan itu didapat.
b. Filsafat sosial pendidikan adalah analisis kritis dan komprehensif tentang
bagaimana seharusnya pendidikan itu diselenggarakan dalam mewujudkan
tatanan manusia idaman. Filsafat ini terkait 3 masalah pokok yaitu: hakekat
kesamaan pendidikan dan pendidikan, hakekat kemerdekaan dan pendidikan
dan hakekat demokrasi dan pendidikan.
2. Filsafat ilmu pendidikan didefinisikan sebagai analisis kritis komprehensif
tentang pendidikan sebagai salah satu bentuk teori pendidikan yang dihasilkan
melalui riset, baik kualitatif maupun kuantitatif. Objek filsafa ilmu pendidikan
dapat dibedakan dalam 4 kategori: ontologi, epistimologi, metodologi dan
aksiologi.
Esensi dari pendidikan itu sendiri sebenarnya ialah pengalihan (transmisi)
kebudayaan (ilmu pengetahuan, teknologi, ide-ide dan nilai-nilai spiritual;
serta estetika dari generasi yang lebih tua kepada generasi yang lebih muda
dalam setiap masyarakat atau bangsa).
D. Filsafat Administrasi Pendidikan.
Administrasi pendidikan merupakan ilmu yang membahas pendidikan dari sudut
pandang kerjasama dalam proses mencapai tujuan pendidikan. semua proses
usaha kerjasama dalam mencapai tujuan pendidikan dilakukan dengan melibatkan
semua aspek yang dipandang perlu dan positif dalam usaha mencapai
keberhasilan, baik berupa benda atau material seperti uang dan fasilitas, spiritual
seperti keyakinan dan nilai-nilai, ilmu pengetahuan seperti ilmu dan
teknologi;maupun manusia atau human. Oleh karena itu disebut dengan
melibatkan sumberdaya material maupun sumber daya manusia. Mengingat setiap
sumber daya itu keadaannya terbatas maka pelaksanaannya harus dilakukan secara
efektif dan efisien.
7

administrasi pendidikan sebagai ilmu pengetahuan yang membahas pendidikan


dari sudut pandang proses kerjasama antara manusia dalam mengembangkan
potensi peserta didik melalui perubahan sikap dalam pembelajaran untuk
mencapai tujuan pendidikan secara efektif dan efisien(dadang suhardan, 2007).
Adapun batasan ruang lingkup atau bidang garapan administrasi pendidikan
seperti tersirat dalam konsep yang telah dikemukan diatas meliputi: sumberdaya
manusia, sumber belajar, fasilitas dan berbagai unsur-unsur yang lainnya. Unsur-
unsur tersebut secara sistematis dijalankan melalui tiga fungsi kegiatan, yakni
perencanaan, pelaksanaan dan pengawasan untuk mecapai keberhasilan tersebut
memerlukan suatu proswes minimal meliputi perilaku manusia dalam
berorganisasi sesuai dengan budaya yang berlaku sebagai alat komunikasi.
Perrilaku manusia dalam berorganisasi dapat dinyatakan dalam bentuk
perencanaan, pelaksanaan dan pengawasan sumberdaya yang meliputi manusia,
program pendidikan dan fasilitas. Adapun beberapa hal yang harus di pahami agar
tercapainya proses pendidikan yang optimal adalah:
hakikat pendidikan, peserta didik, guru dqan tenaga pendidikan, belajar mengajar
dan kelembagaan. Mengenai unsur-unsur tersebut, nunu heriyanto menjelaskan
bahwa:
a. Hakikat pendidikan
1. Pendidikan merupakan proses interaksi manusiawi yang ditandai keseimbangan
antara kedaulatan subjek didik dengan kewibawaan pendidik.
2. Pendidikan merupakan usaha penyiapan subjek didik manghadapi lingkungan
yang mengalami perubahan yang semakin pesat.
3. Pendidikan yang meningkatkan kualitas kehidupan pribadi dan masyarakat.
4. Pendidikan berlangsung seumur hidup.
5. Pendidikan merupakan kiat dalam menerapkan prinsip-prinsip ilmu
pengetahuan dan teknologi bagi pembentukan manusia seutuhnya.
b. Hakikat subjek pendidikan
1. Subjek didik bertanggung jawa atas pendidikannya sendiri sesuai dengan
wawasan pendidikan seumur hidup.
8

2. Subjek didik memiliki potensi baik fisik maupun psikologis yang berbeda-beda
sehingga masing-pmasing subjek didik merupakan insane yang unik.
3. Subjek didik merupakan pembinaan individual serta perlakuan yang
manusiawi. 4. Subjek didik pada dasarnya merupakan insane yang aktif
menghadapi lingkungan hidupnya.
c. Hakikat guru dan tenaga kependidikan.
1.Guru dan tenaga kependidikan merupakan agen pembaharuan.
2. Guru dan tenaga kependidikan berperan sebagai pemimpin dan pendudkung
nilai-nilai masyarakat.
3. Guru dan tenaga kependidikan sebagai fasilitator memungkinkan terciptanya
kondisi yang baik bagi subjek didik untuk belajar.
4. Guru dan tenaga kependidikan bertanggung jawab atas tercapainya hasil belajar
subjek didik.
5. Guru dan tenaga kependidikan dituntut untuk menjadi contoh dalam
pengelolaan proses belajar bagi calon guru yang menjadi subjek didiknya.
6. Guru dan tenaga kependidikan bertanggung jawab secara professional untuk
terus menerus meningkatkan kemampuannya.
7. Guru dan tenaga kependidikan menjunjung tinggi kode etik professional.
d. Hakikat belajar mengajar
1. Peristiwa belajar mengajar terjadi apabila subjek didik secara aktif berinteraksi
dengan lingkungan belajar yang diatur oleh guru.
2. Proses belajar mengajar yang efektif memerlukan strategi dan media/teknologi
pendidikan yang tepat.
3. Program belajar mengajar dirancang dan di implikasikan sebagai suatu system.
4. Proses dan produk belajar perlu memperolehy perhatian seimbang didalam
pelaksanaan kegiatan belajar mengajar.
5. Pembentukan kompetensi professional memerlukan pengintegrasian funsional
antara teori dan praktik secara materi dan metodologi penyampaian.
6. Pembentukan kompetensi professional memerlukan pengalaman lapangan
yang bertahap, mulai dari pengenalan medan, latihan, keterampilan terbatas
sampai dengan pelaksanaan penghayattan tugas-tugas kependidikan secara
9

lengkap actual. 7. Kriteria keberhasilan yang utama dalam pendidikan


professional adalah pendemonstrasian penguasaan kompetensi.
8. Materi pengajaran dan system penyampainnya selalu berkembang.
e. Hakikat kelembagaan.
1. LPTK merupakan lembaga pendidikan professional yang melaksanakan
pendidikan tenaga kependidikan dan pengembangan ilmu teknologi kependidikan
bagi peningkatan kualitas kehidupan.
2. LPTK menyelenggarakan program-program yang relevan dengan kebutuhan
masyarakat baik kualitati maupun kuantitatif.
3. LPTK dikelola dalam suatu system pembinaan yang terpadu dalam rangka
pengadaan tenaga kependidikan.
4. LPTK memiliki mekanisme balikan yang efektif untuk meningkatkan kualitas
layanannya kepada masyarakat secara terus menerus.
5. Pendidikan prajabatan gur merupakan tanggung jawab bersama antara LPTK
dan sekolah-sekolah. Pemakai caloin lulusan.
E. Kepala Sekolah Sebagai Administator Pendidikan.
Salah satu pendekatan yang mengakomodasikan tuntutan terbaru pengelolaan
pendidikan di daerah adalah manajemen berbasis sekolah (MBS) yang ditetapkan
melalui peraturan menteri No 53/u/2001 konsep ini bertujuan untuk mendirikan,
memberikan otoritas kepada sekolah, memberdayakan sekolah keleluasaan
mengembangkan program sekolah dan mengelola sumberdaya dan potensi yang
ada di sekolah sehingga akan terwujud sekolah yang efektif dan bermutu.
Disamping itu, hal penting lainnya yang perlu dilakukan kepala sekolah adalah
membangun visi yang dimiliki oleh sekolah seharuskan disosialisasikan,
dikomunikasikan, di hidupkan bahkan dikembangkan agar mempunyai arti,
bermakna bagi kehidupan sekolahan itu. Visi merupakan cita-cita dan pandangan
kedepan yang dapat diraih di masa depan melalui kinerja dengan berbagai upaya
dan cara untuk menempuh tujuan tersebut diperlukan empet pilar yaitu: penentu
arah, agen perubahan, juru bicara dan pelatih “(Aan Qomarah, 2002:428). Dalam
prakteknya kepsek sebagai administrator atau pemimpin memiliki berbagai fungsi
yang harus dijalankan agar kepemimpinannya efektif dalam mewujudkan visi,
misi, dan tujuan sekolah. Kepala sekolah harus berusaha menanamkan,
memajukan dan meningkatkan sedikitnya empat macam nilai yakni pembinaan
mental, moral, fisik, dan artistic. Pembinaan mental: membina pra teenaga tentang
hal-hal yang berkaitan dengan sikap batin dan watak. Pembinaan moral: membina
pra tenaga kependidikan tentang hal-hal yang berkaitan tentang ajaran, baik buruk
mengenai suatu perbuatan, sikap dan kewajiban sesuai dengan tugas masing-
10

masing tenaga kependidikan. Pembinaan fisik: adalah membina pra tenaga


kependidikan tentang hal-hal yang berkaitan dengan kondidi jasmani, kesehatan
dan penampilan mereka secaara lahiriah. Pembinaan artistic yaitu membina tenaga
kependidikan tentang hal-hal yang berkaitan dengan kepekaan manusia terhadap
seni dan keindahan. Upaya-upaya yang dapat dilakukan kepala sekolah dalma
meningkatkan kinerjanya sebagai educator, khususnya dalam peningkatan kinerja
tenaga kependmidikan dan prestasi belajar peserta didik dapat dideskripsikan
sebagai berikut:
a. Mengikut sertakan guru-guru dalam penataran untuk menambah wawasan
guru dalam penataran
b. kepala sekolah harus menggerakkan tim evaluasi hasil belajar pesereta didik
untuk lebih giat bekerja, kemudian hasilnya dmiperlihatkan di papan
pengumuman. menggunakan waktu belajar di sekolah dengan cara,
mendorong para guru memulai dan mengakhiri pembelajaran sesuai dengan
waktu yang telah ditentukan.
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Administrasi pendidikan adalah rangkaian kegiatan atau keseluruhan proses
pengendalian usaha kerja sama sejumlah orang untuk mencapai tujuan pendidikan
secara berencana dan sistematis yang diselenggarakan dilingkungan tertentu,
terutama berupa lembaga pendidikan formal.
Tujuan administrasi pendidikan adalah meningkatkan efisiensi dan efektifitas
penyelenggaraan kegiatan operasional kependidikan dalam mencapai tujuan
pendidikan.
B. SARAN
Untuk melihat dan mencontoh keberhasilan administrasi dan manajemen
pada zaman – zaman terdahulu, para pejabat negara baiknya membuat kebijakan
publik berdasar pada filosofi, prinsip – prinsip, dan asas – asas pembuatan
kebijakan publik yang telah ada atau yang berkembang pada saat ini. Tidak
dengan konsepnya sendiri karena ini menyangkup kepentingan orang banyak.
Para pejabat negara yang memiliki wewenang dalam pembuatan kebijakan publik
baiknya mengetahui filosofi dari administrasi, manajemen, dan kebijakan publik.
Setelah Penulis dapat menyelesaikan makalah ini, kami harapkan saran dan kritik
dari bapak dosen dan rekan-rekan sekalian demi kesempurnaan makalah ini. Dan
semoga makalah ini bermanfaat bagi yang membaca. Aamiin

11
12

DAFTAR PUSTAKA
Purwanto Ngalim, Administrasi dan Supervisi Pendidikan,
Remaja Rosdakarya, 2005, Bandung. Nawawi Hadari, Administrasi
Pendidikan, Toko Gunung Agung, 1981, Jakarta.
Hadari Nawawi, Administrasi Pendidikan, (Jakarta: Toko Gunung
Agung. 1981), hal.5-12
alim Purwanto, Administrasi dan Supervisi Pendidikan, (Bandung,
Remaja Rosdakarya 2004,), hal. 3-5

Anda mungkin juga menyukai