Oleh:
FITRIYANI
NIM. 23.11.35.0110.0060
JURUSAN TARBIYAH
PROGRAM STUDI TADRIS BAHASA INGGRIS
SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM MEMPAWAH(STAIM)
2023/2024
KATA PENGANTAR
Assalamu'alaikum wr wb. Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang
telah memberikan rahmat,taufiq dan hidayah-Nya, sehingga saya dapat
menyelesaikan makalah ini dapat diselesaikan dengan baik. Sholawat serta salam
semoga tetap tercurahkan kepada junjungan Nabi kita Muhammad SAW yang
telah membawa umatnya di peradaban saat ini dengan ilmu pengetahuan dan
teknologi. Dalam makalah ini kami membahas tentang “Filsafat adminitrasi
pendidikan”. Makalah ini di buat untuk memenuhi salah satu tugas Mata
Kuliah“manajemen pendidikan” yang dibimbing oleh Bapak Kholilurrohim
S.Pd.i, S.Sy, M.Pd.Dengan tujuan agar siswa mengetahui dan mengenal beberapa
isi dan makna yang terkandung di dalamnya. Kami menyadari bahwa tugas ini
jauh dari kesempurnaan, sehingga kritik dan saran dari pembaca sangat
diharapkan untuk perbaikan di masa yang akan datang. Akhirnya kami berharap
semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi penyusun dan
pembaca,Aamiin.Wassalamu'alaikum Wr Wb.
penulis
ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR..........................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN....................................................................................................1
A. Latar belakang..........................................................................................................1
B. Rumusan Masalah....................................................................................................1
C. Tujuan masalah........................................................................................................1
BAB II PEMBAHASAN.....................................................................................................2
A. Filsafat......................................................................................................................2
B. Teori kebeneraan ilmu..............................................................................................4
C. Filsafat Administrasi Pendidikan.............................................................................5
D. Kepala Sekolah Sebagai Administator Pendidikan..................................................8
BAB III PENUTUP...........................................................................................................10
A. KESIMPULAN.........................................................................................................10
B. SARAN.....................................................................................................................10
DAFTAR PUSTAKA…………………………………………………………………….11
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar belakang
Filsafat administrasi pendidikan terus menerus memikirkan dan mencari
asums-asumsi, prinsip-prinsip dan teori baik berupa axioma maupun teorema
karena pendidikan sebagai system memerlukan upaya berkelanjutan mencari dan
mengembangkan teori system umum untuk aplikasi masa depan. Filsafat system
muncul sebagai respon terhadap tumbuhnya kompleksitas lingkungan, ledakan
pengetahuan, meningkatkanya spesialisasi dan berubahnya nilai social-manusia.
Perkembangan ini memerlukan pendekatan yang lebih integral, dinamis dan
viable dari manajemen organisasi modern. Filsafat system akan diuji ulang dengan
penekanan pada arahan masa depan. Isu masa depan organisasi dan manajemen
adalah bahwa : (a) Organisasi dan masyarakat akan maju bersama secara harmonis
;(b) Organisasi yang lama akan diganti oleh yang baru; (c) Gagasan dan konsep
tidak cukup menjamin perubahan, diperlukan tehnik perubahan; (d) Teori dan
metodologi system merupakan prospek terbaik untuk memecahkan isu organisasi
yang kompleks di masa depan. Manajemen berkembang terus menerus secara
rasional dan ilmiah. Perubahan yang terus menerus akibat kemajuan ilmu
pengetahuan melahirkan filsafat system. Diperlukan adanya penerapan teori
system umum yang merupakan pendekatan umum, interdidipliner dan deskriptif.
Masa depan melahirkan isu bagi organisasi dan manajemen yang memerlukan
jawaban tehnik perubahan bukan sekedar gagasan atan konsep. Upaya
memecahkan isu organisasi yang kompleks di masa depan adalah dengan teori dan
metodologi sistem
B. Rumusan Masalah
1. Bagaiaman definisi Kebenaran dalam Ilmu Pengetahuan
2. Bagaimana definisi Filsafat Administrasi Pendidikan
3. Bagaimana definisi Kepala Sekolah Sebagai Administrasi Pendidikan
C. Tujuan masalah
1. Mengetahaui definisi Kebenaran dalam Ilmu Pengetahuan
2. Mengetahi definisi Filsafat Administrasi Pendidikan
3. Mengetahui definisi Kepala Sekolah Sebagai Administrasi Pendidikan
1
BAB II
PEMBAHASAN
A. Filsafat
Secara etimologi filsafat berasal dari bahasa arab falsafah. Dalam bahasa
yunani disebut philoshopia, dalam bahasa inggris philoshopy. “Philos” berarti
mencintai, dan “shopia” berarti kebenaran, kearifan, kebahagiaan. Secara
terminologi filsafat berarti menjadi usaha manusia dalam mencari kebenaran dan
kearifan supaya menemukan kebahagiaan melalui pemikiran dan penemuan yang
mendalam, meluas dan menyeluruh. Subtansi filsafat adalah kebenaran.
Kebenaran memiliki 4 arti yang berbeda:
1. Kebenaran metafisik yaitu kebenaran yang berasal Tuhan sang pencipta.
2. Kebenaran etik seseorang dikatakan benar bila ia berpegang dan melakukan
Tindakan sesuai dengan standar perilaku yang harus dilaksanakannya.
3. Kebenaran logik adalah kebenaran hasil konsensus, dianggap benar apabila
secara matematis konsisten atau koheren dengan yang telah diakui dalam
kebenaran metafisik dan kebenaran etik.
4. Kebenaran moral, adalah kajian etika yang menunjukkan hubungan Kebenaran
moral, adalah kajian etika yang menunjukkan hubungan anatara yang dinyatakan
dengan apa yang dirasakan.
Administrasi adalah keseluruhan proses kerja sama antara dua orang atau
lebih yang di dasari atas rasionalitas tertentu untuk mencapai tujuan yang telah
ditentukan sebelumnya. Dari definisi tersebut administrasi mengandung beberapa
hal: · Administrasi sebagai seni adalah menunjuk pada proses yang diketahui
hanya permulaan sedang akhirnya tidak ada. Unsur-unsur administrasi:
a. Adanya dua manusia atau lebih.
b. Adanya tujuan yang hendak dicapai.
c. Adanya tugas-tugas yang harus dilaksanakan.
d. Adanya peralatan atau perlengkapan termasuk waktu dan tempat untuk
melaksanakan tugas-tugas tersebut. ·
Administrasi sebagai proses kerja sama bukan merupakan hal yang baru, ia timbul
bersama peradaban manusia.
2
3
pertama, kebenaran menurut teori ini ialah kesesuaian anatra suatu pernyataan
dengan pernyataan lainnya yang sudah lebih dahulu kita ketahui, terima dan akui
sebagai benar. Kedua, teori ini agaknya dapat dinamakan teori penyaksian
(justifikasi) tentang kebenaran, karena menurut teori ini satu putusan dianggap
benar apabila mendapat penyaksian penyaksian (justifikasi, pembenaran) oleh
putusan- putusan lainnya yang terdahulu yang sudah diketahui, diterima, dan
diakui benarnya.
3. Teori Kebenaran Pragmatis
Suatu kebenaran dan suatu pernyataan diukur dengan kriteria apakah
pernyataan tersebut bersifat fungsional atau bermanfaat dalam kehidupan
manusia. .
4. Teori Kebenaran Sintaksis dikatakan benar jika pernyataan itu mengikuti
aturan-aturan yang baku. Atau dengan kata lain apabila proposisi itu tidak
mengikuti syarat atau keluar dari hal yang di syaratkan maka proposisi itu
tidak memiliki arti.
5. Teori Kebenaran Semantis suatu proposisi dinilai benar ditinjau dari segi arti
atau makna, apakah proposisi yang merupakan pangkal tumpunya itu
mempunyai referensi yang jelas.
6. Teori Kebenaran Performatik
Teori ini menyatakan bahwa kebenaran diputuskan atau dikemukakan oleh
pemegang otoritas tertentu.
Berdasarkan dari beberapa pendapat tersebut, maka dapat disimpulkan bahwa
teori kebenaran ilmu terdiri dari: teori kebenaran korespondens, teori kebenaran
koherensi, teori kebenaran pragmatis, teori kebenaran sintaksis, teori kebenaran
semantis, teori kebenaran performatik, dan teori kebenaran agama.
C. Filsafat Pendidikan
Filsafat pendidikan menjadi 2 yaitu:
1. Filsafat praktik pendidikan adalah analisis kritis dan komprehensif tentang
bagaimana seharusnya pendidikan diselenggarakan dan dilaksanakan dalam
kehidupan manusia. Filsafat praktik ini dibedakan menjadi :
6
2. Subjek didik memiliki potensi baik fisik maupun psikologis yang berbeda-beda
sehingga masing-pmasing subjek didik merupakan insane yang unik.
3. Subjek didik merupakan pembinaan individual serta perlakuan yang
manusiawi. 4. Subjek didik pada dasarnya merupakan insane yang aktif
menghadapi lingkungan hidupnya.
c. Hakikat guru dan tenaga kependidikan.
1.Guru dan tenaga kependidikan merupakan agen pembaharuan.
2. Guru dan tenaga kependidikan berperan sebagai pemimpin dan pendudkung
nilai-nilai masyarakat.
3. Guru dan tenaga kependidikan sebagai fasilitator memungkinkan terciptanya
kondisi yang baik bagi subjek didik untuk belajar.
4. Guru dan tenaga kependidikan bertanggung jawab atas tercapainya hasil belajar
subjek didik.
5. Guru dan tenaga kependidikan dituntut untuk menjadi contoh dalam
pengelolaan proses belajar bagi calon guru yang menjadi subjek didiknya.
6. Guru dan tenaga kependidikan bertanggung jawab secara professional untuk
terus menerus meningkatkan kemampuannya.
7. Guru dan tenaga kependidikan menjunjung tinggi kode etik professional.
d. Hakikat belajar mengajar
1. Peristiwa belajar mengajar terjadi apabila subjek didik secara aktif berinteraksi
dengan lingkungan belajar yang diatur oleh guru.
2. Proses belajar mengajar yang efektif memerlukan strategi dan media/teknologi
pendidikan yang tepat.
3. Program belajar mengajar dirancang dan di implikasikan sebagai suatu system.
4. Proses dan produk belajar perlu memperolehy perhatian seimbang didalam
pelaksanaan kegiatan belajar mengajar.
5. Pembentukan kompetensi professional memerlukan pengintegrasian funsional
antara teori dan praktik secara materi dan metodologi penyampaian.
6. Pembentukan kompetensi professional memerlukan pengalaman lapangan
yang bertahap, mulai dari pengenalan medan, latihan, keterampilan terbatas
sampai dengan pelaksanaan penghayattan tugas-tugas kependidikan secara
9
11
12
DAFTAR PUSTAKA
Purwanto Ngalim, Administrasi dan Supervisi Pendidikan,
Remaja Rosdakarya, 2005, Bandung. Nawawi Hadari, Administrasi
Pendidikan, Toko Gunung Agung, 1981, Jakarta.
Hadari Nawawi, Administrasi Pendidikan, (Jakarta: Toko Gunung
Agung. 1981), hal.5-12
alim Purwanto, Administrasi dan Supervisi Pendidikan, (Bandung,
Remaja Rosdakarya 2004,), hal. 3-5