DINAS PENDIDIKAN
KABUPATEN MUSI BANYUASIN
SMA NEGERI 1 SEKAYU
TAHUN AJARAN 2020/2021
KATA PENGANTAR
Puji syukur kita panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas izin dan
Penulisan dan pembuatan makalah ini bertujuan untuk memenuhi tugas. Adapun yang kami
bahas dalam makalah ini mengenai Konsep Dasar Manajemen. Dalam penulisan makalah ini
kami menemui berbagai hambatan yang dikarenakan terbatasnya ilmu pengetahuan kami
Kami menyadari akan kemampuan kami yang masih amatir. Dalam makalah ini kami
sudah berusaha untuk dapat menyusunnya dengan baik. Tapi kami yakin makalah ini masih
banyak kekurangan. Oleh karena itu, kami mengharapkan saran dan juga kritik untuk
Kami berharap makalah ini dapat menjadi referensi dan berguna bagi kami dan siapapun
yang membacanya.
HALAMAN JUDUL
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
Latar Belakang
Rumusan Masalah
Tujuan
Definisi Menajemen
Profesi Menajemen
Kesimpulan
Saran
BAB I
PENDAHULUAN
LATAR BELAKANG
Siapapun yang menjalankan usaha tentu telah melaksanakan serangkaian kegiatan
merencanakan, melaksanakan dan menilai keberhasilan dan kegagalan usahanya. Disadari
atau tidak, mereka telah menempuh proses manajemen. Akan tetapi, alangkah lebih baik
apabila dalam praktek usahanya mereka menerapkan pemahaman mendalam tentang ilmu
manajemen, tentu usahanya akan lebih terarah dan lebih mudah mencapai tujuan.
Ilmu manajemen sebenarnya memiliki usia yang sama dengan kehidupan manusia itu
sendiri. Dikatakan demikian, dikarenakan pada dasarnya manusia dalam kehidupan sehari-
harinya tidak dapat terlepas dari prinsip-prinsip manajemen, baik secara langsung maupun
tidak langsung, baik itu disadari ataupun tidak disadari.
Ilmu manajemen secara ilmiah lahir pada sekitar awal abad ke-20 di Benua Eropa
dan Amerika. Dimana di Negara-negara tersebut sedang dilanda dengan sebuah revolusi yang
kita kenal dengan nama revolusi industri. Yaitu perubahan dalam pengelolaan produksi yang
efektif dan efisien. Hal ini dikarenakan ilmu pengetahuan yang semakin maju dan kebutuhan
manusia yang semakin banyak dan beragam jenisnya.
Maka dari itu perlu bagi kita untuk mempelajari konsep dasar manajemen baik dari
filsafat ilmu manajemen, ilmu dan seni manejemen, definisi manejemen, dan profesi
manajemen guna untuk memperoleh ilmu dan menambah wawasan yang dapat bermanfaat
baik untuk masa sekarang maupun masa yang akan datang.
Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas maka rumusan masalah dalam pembahasan makalah ini
adalah sebagai berikut :
Apa yang dimaksud Filsafat Ilmu Manajemen ?
Apa yang dimaksud Ilmu dan Seni Manajemen?
Bagaimana Definisi Manajemen?
Bagaimana Profesi Manajemen?
Tujuan
Untuk mengetahui apa itu Filsafat Ilmu Manajemen.
Untuk mengetahui apa itu Ilmu dan Seni Manajemen.
Untuk mengetahui bagaimana Definisi Manajemen.
Untuk mengetahui bagaimana Profesi Manajemen.
BAB II
PEMBAHASAN
Ontologi
Ontologi kadang-kadang disamakan dengan metafisika. Istilah metafisika itu pertama
kali dipakai oleh Andronicus dari Rhodesia pada zaman 70 tahun sebelum masehi. Artinya
adalah segala sesuatu yang berkenaan dengan hal-hal yang bersifat supra-fisis atau kerangka
penjelasan yang menerobos melampaui pemikiran biasa yang memang sangat terbatas atau
kurang memadai. Makna lain istilah metafisika adalah ilmu yang menyelidiki hakikat apa
yang ada dibalik alam nyata. Jadi, metafisika berarti ilmu hakikat. Ontologi berarti ilmu
hakikat.
Yang dipermasalahkan oleh ontologi dalam ilmu manajemen adalah siapa yang
membutuhkan manajemen? pertanyaan ini sering dijawab perusahaan (bisnis), tentu saja
benar sebagian tetapi tidak lengkap karena manajemen juga dibutuhkan untuk semua tipe
kegiatan yang diorganisasi dan dalam semua tipe organisasi. Dalam praktik manajemen
dibutuhkan dimana saja orang-orang bekerja sama untuk mencapai suatu tujuan bersama.
Di lain pihak setiap manusia dalam perjalanan hidupnya selalu akan menjadi anggota
dari beberapa macam organisasi, seperti organisasi sekolah, perkumpulan olahraga, kelompok
musik, militer ataupun organisasi perusahaan. Organsasi – organisasi ini mempunyai
persamaan dasar walaupun dapat berbeda satu dengan yang lain dalam beberapa hal, seperti
contoh organisasi perusahaan atau departemen pemerintah dikelola secara lebih formal
dibanding kelompok musik atau rukun tetangga. Persamaan ini tercermin pada fungsi-fungsi
manajerial yang dijalankan.
Epistemologi
Isitilah epistimologi ini pertama kali digunakan oleh J.F. Ferrir pada tahun 1854 dalam
judulnya yang berjudul Institute of metaphysics. Menurut sarjana tersebut ada dua cabang
dalam filsafat, ialah: empistemologi berasal dari bahasa yunani episteme yang berarti
pengetahuan dan logos yang berarti teori. Jadi dengan istilah itu, yang dimaksud epistemologi
adalah penyelidikan asal mula pengetahuan atau strukturnya, metodenya, dan validitasnya.
Ruang lingkup epistemologi pada manajeman dapat dilihat dalam kaitannya dengan
sejumlah disiplin ilmu yang bisa “kerja sama” seperti pendidikan, ekonomi, politik, dan lain-
lain. Namun ruang lingkup itu mengalami perkembangan, sehingga pada setiap era terdapat
lingkup yang khusus dalam epistemologi itu. Ruang lingkup yang khusus bisa terjadi pada
disiplin ilmu manajemen itu sendiri sehingga melahirkan spesialisasi pengkajiannya. Di
antara spesialisasi itu adalah :
a. Manajemen pendidikan
b. Manajemen sumber daya manusia
c. Manajemen keuangan
d. Manajemen personalia
e. Manajemen produksi , dan lain sebagainya.
Semua epistomologi ini mempermasalahkan kemungkinan yang mendasar mengenai
pengetahuan. Apakah pengetahuan yang paling murni dapat dicapai?
Permasalahan epistemologi diilmu manajemen berkisar pada ihwal proses yang
memungkinkan ditimbangnyanya pengetahuan yang berupa ilmu : bagaimana prosedurnya,
apa yang harus diperhatikan untuk mendapatkan pengetahuan yang benar, apakah yang
disebut kebenaran dan apa saja kriterianya, serta saran apa yang membantu orang
mendapatkan pengetahuan berupa ilmu.
Aksiologi
Aksiologi berasal dari bahasa yunani axios yang berati ‘memiliki harga’ mempuyai
nilai ‘ dam logos yang bermakna ‘ teori ‘ atau penalaran. Sebagai suatu istilah aksiologi
mempunyai arti sebagai teori tentang nilai yang diingikan atau teori tentang nilai yang baik
dan dipilih. Teori ini berkembang sejak jaman Plato dalam hubungannya dengan pembahasan
mengenai bentuk atau ide ( ide tentang kebaikan )
Permasalahan aksiologi ilmu manajemen (1) sifat niai , (2) tipe nilai (3) kriteria nilai dan (4)
status metafisika nilai.
Sifat nilai atau paras nilai didukung oleh pengertian tentang pemenuhan
hasrat,kesenangan, kepuasan, minat kemauan rasional yang murni, serta persepsi mental yang
erat sebagai pertalian antara sesuatu sebagai sarana untuk menuju ke titik akhir atau menuju
kepada tercapainya hasil yang sebenarnya.
Perihal tipe didapat informasi bahwa ada nilai intrinsik dan ada nilai instrumental. Nilai
intrinsik ialah nilai konsumatoris atau yang melekat pada diri sesuatu sebagai bobot martabat
diri. Nilai insrtrumental adalah nilai penunjang yang menyebabkan sesuatu memiliki nilai
intrinsik.
Penerapan tipe nilai bagi manajemen diarahkan manajemen sebagai profesi.
Ilmu dan Seni Manajemen
Manajemen sebagai Ilmu
Manajemen sebagai ilmu adalah suatu akumulasi pengetahuan yang disistemasi atau kesatuan
pengetahuan yang terorganisir.
manajemen termasuk sebagai ilmu karena memenuhi syarat-syarat sebagai ilmu yaitu:
Tersusun secara Sistematis dan Teratur
Tersusun secara sistematis dan teratur, manajemen memiliki serangkaian tahap kegiatan
fungsi secara berkaitan mulai dari menentukan sasaran sampai berakhirnya sasaran atau
tercapainya tujuan. Dalam hal ini, beberapa pakar mengklasifikasikan dengan berlainan
pendapat, namun pada hakikatnya meliputi: perencanaan, pengorganisasian, penggerakan,
dan pengawasan.
Objektif Rasional sehingga dapat Dipelajari
Mengenai objek manajemen, yaitu: apa yang menjadi sasaran atau kajian penyelidikan
manajemen. Sebagai objek adalah “manusia” itu sendiri. Tetapi bukan manusia pada
umumnya melainkan manusia dalam usaha kerja sama. Sebagai usaha kerja sama itu tidak
bisa dengan dirinya sendiri akan tetapi melalui orang lain. Jadi objek manajemen adalah
manusia dalam hal ini cara memanfaatkan orang-orang untuk mencapai suatu tujuan. Tujuan
di sini adalah tujuan yang hendak dicapainya sesuai dengan bidang kegiatannya, sepertinya:
bidang keuangan, bidang pemasaran, bidang perkantoran, bidang akuntansi dan semacamnya.
Menggunakan Metode Ilmiah
Seperti halnya dengan bidang lain yang menggunakan metode deduksi dan induksi.
Melakukan metode deduksi yaitu metode yang bersifat rasional bersumber dari rasio atau
akal pikiran. Melakukan penyelidikan dengan bertitik tolak pada pengetahuan umum untuk
sampai kepada pengetahuan khusus yang baru. Pengetahuan umum ini bisa berupa konsep
atau teori mengenai sesuatu. Di dalam manjemen sesungguhnya perencanaan, motivasi
adalah suatu teori umum, sedangkan pengorganisasian, penggerakan, dan pengawasan
merupakan teori khusus. Dari teori umum (perencanaan dan motivasi) inilah manajemen
bertitik tolak melaksanakan kegiatan secara sistematis, efektif dan efisien menurut teori-teori
khusus sebagai pedoman. Cara menggunakan orang sesungguhnya bertumpu pada
perencanaan dan teori-teori motivasi dan sebagainya. Sedangkan metode induktif yaitu
bersifat empirik, bersumber dari pengalaman konkrit. Melakukan penyelidikan dengan
bertitik tolak dari pengetahuan khusus untuk sampai pada pengetahuan umum. Di dalam
manajemen sesungguhnya pengalaman praktis dalam pengorganisasian, penggerakan,
pengawasan dan lain-lain sebenarnya merupakan in-puit dalam membuat perencanaan yang
bersifat umum.
Dapat Dijadikan suatu Teori
Di sini teori manajemen tidak diragukan lagi karena sudah dipelajari dan dikembangkan
melalui lembaga pendidikan dan pelatihan dengan manajemen merupakan salah satu mata
pelajaran yang dicantumkan dalam kurikulum bahkan terdapat jurusan yang disebut dengan
jurusan “manajemen”.
Manajemen Sebagai Seni
Menurut Mary Parker Follet ( Stoner 1986 ) manajemen sebagai seni untuk
melakasanakan pekerjaan malalui orang-orang (The art of getting things done through
people). Manajemen sebagai suatu seni, di sini memandang bahwa di dalam mencapai suatu
tujuan di perlukan kerja sama dengan orang lain, dan bagaimana cara memerintahkan pada
orang lain agar bekerja sama. Pada hakikatnya kegiatan manusia pada umumnya adalah
managing (mengatur) dan untuk mengatur disini diperlukan suatu seni, bagaimana orang lain
memerlukan pekerjaan untuk mencapai tujuan bersama. Jadi, manajemen di pandang sebagai
seni oleh Follet karena manajemen mencapai sasaran melalui cara-cara dengan mengatur
orang lain menjalankan dalam tugas.
Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa manajemen mencakup keduanya, baik
sebagai ilmu maupun sebagai seni. Berarti juga, supaya seseorang dapat menjadi manajer
atau pemimpin yang baik, di samping harus memiliki pengetahuan tentang ilmu manajemen,
juga harus memiliki seni manajemen.
Definisi Manajemen
Secara umum pengertian manajemen adalah ilmu dan seni perencanaan,
pengorganisasian, pengarahan dan pengawasan terhadap usaha-usaha para anggota organisasi
dan pengguna sumber daya organisasi untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan
sebelumnya. Manajemen memiliki kegiatan memimpin, mengatur, mengelola,
mengendalikan, dan mengembangkan.
Banyak ahli telah mendefinisikan manajemen dengan pemahaman mereka masing-masing.
Berikut ini adalah definisi manajemen menurut para ahli di dunia.
Van Fleet dan Peterson mendefinisikan manajemen sebagai serangkaian kegiatan yang
diarahkan pada pemanfaatan sumber daya secara efisien dan efektif dalam mengejar satu atau
lebih tujuan.
Megginson, Mosley dan Pietri mendefinisikan manajemen sebagai pekerjaan yang
melibatkan sumber daya manusia, keuangan dan fisik untuk mencapai tujuan organisasi
dengan melakukan fungsi perencanaan, pengorganisasian, kepemimpinan dan pengendalian.
Sementara Kreitner berpendapat bahwa manajemen adalah proses penyelesaian masalah
untuk mencapai tujuan organisasi secara efektif melalui penggunaan sumber daya secara
efisien sesuai dengan perkembangan.
Menurut F. Taylor, manajemen adalah seni mengetahui apa yang harus dilakukan, kapan
harus dilakukan dan melihat bahwa itu bisa dilakukan dengan cara terbaik dan termurah.
Salah satu aspek kunci dalam manajemen adalah bagaimana manajer dapat mengenali
peran dan pentingnya para pihak yang akan menunjang pencapaian tujuan perusahaan. Para
manajer harus mengakui bahwa tidak akan dapat mencapai tujuan perusahaan seorang diri,
melainkan melalui kerja sama dengan orang lain.
Profesi Manajemen
Pengertian manajemen sebagai profesi adalah semua jenis kegiatan selalu harus
dimanajemeni oleh semua orang sesuai dengan aturan yang jelas. Kegiatan manajemen mulai
dari perusahaan, organisasi, dan untuk dirinya sendiri, baik sebagai kepala instansi
perusahaan, organisasi dan lain sebagainya.
Dengan demikian seseorang yang mempunyai profesi (tanggung jawab atas
pekerjaannya) akan melakukan manajemen secara efisien dan efektif untuk keberhasilan yang
diinginkan.
Melalui alasan tersebut maka manajemen memiliki sifat profesi dimana terdapat
beberapa penekanan yang mengarah kepada kesimpulan tersebut.
Para professional membuat keputusan atas dasar prinsip-prinsip umum yang berlaku dalam
situasi dan lingkungan. Misalkan akademi pendidikan profesi manajemen, kursus-kursus dan
program-program latihan dan lain sebagainya, yang bertujuan mendidik siswanya menjadi
seorang professional.
Para Professional memperoleh status dengan cara mencapai suatu standar prestasi
kerja tertentu, ini tidak didasarkan pada keturunan, favoritas, suku bangsa, agama, dan
kriteria-kriteria lainnya.
Para professional harus ditentukan oleh suatu kode etik yang kuat.
Dengan demikian profesi adalah suatu pekerjaan yang menuntut persyaratan tertentu. Seperti
halnya dengan manajemen sebagai profesi maka dituntut persyaratan tertentu seperti yang
telah disebutkan di atas.
Oleh karena itu penilaian terhadap manajer lebih sulit dibandingkan penilaian
terhadap profesi lain seperti bidan, polisi, tentara, guru sejenisnya.
Pada akhirnya manajemen sebagai profesi menuntut para professional agar bekerja sesuai
dengan kode etik untuk melindungi klien mereka. Manajemen saat ini lebih mengarah pada
kecenderungan meningkatkannya profesionalisme baik dalam dunia bisnis maupun organisasi
non-profit.
Penilaian manejemen sangat komprehensif tidak hanya melihat dari fungsionalnya
saja seperti pemasaran, keuangan, sumber daya manusia dan lain-lain. Akan tetapi
penguasaan terhadap manajemen waktu dan operasional juga sangat diperhitungkan.
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Dapat di simpulkan dari makalah ini, bahwa manajemen adalah ilmu dan seni perencanaan,
pengorganisasian, pengarahan dan pengawasan terhadap usaha-usaha para anggota organisasi
dan pengguna sumber daya organisasi untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan
sebelumnya.
Bahkan pada ilmu fisafat bagian yang paling penting dari pengetahuan dan
kepercayaan yang memberikan dasar yang luas untuk menetapkan pemecahan permasalahan
manajerial. Dan dengan profesi manajemen semua jenis kegiatan selalu harus dimanajemeni
oleh semua orang sesuai dengan aturan yang jelas. Kegiatan manajemen mulai dari
perusahaan, organisasi, dan untuk dirinya sendiri, baik sebagai kepala instansi perusahaan,
organisasi dan lain sebagainya.
Manajeman juga sebagai ilmu dan seni untuk melakukan tindakan guna mencapai
tujuan, salah satunya adalah untuk terwujudnya suasana kerja yang aktif, inovatif, kreaktif,
efektif, menyenangkan dan bermakna bagi karyawan atau anggota.
Saran
Konsep manajemen adalah ilmu yang diterapakan kesemua aspek sebagai tatanan
didalam kehidupan, ini perlu diterapkan bukan hanya pada organisasi atau perusahaan saja,
melainkan individu juga harus mempunyai manajemen agar kehidupannya terarah dan teratur
serta mencapai tujuan yang diinginkan dengan baik.