FILSAFAT ORGANISASI
DOSEN PENGAMPU: MULIADI, M. Ap.
DISUSUN OLEH:
SOLATUNNISA
NIM: 2221031
FENI AULIA
NIM: 2221053
NIZA HUMAIRO’
NIM: 2221012
ALISA HIDAYATI
NIM:
Bismillahirrahmanirrahim
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah swt yang telah memberikan rahmat serta
karunianya, yang alhamdulillah kami ucapkan karena masih diberikan nikmat dan sempat oleh
Allah swt.sehingga makalah ini dapat terselesaikan dalam waktu yang maksimal.
Adapun penyusun makalah ini atas dasar tugas dari dosen mata kuliah FILSAFAT
ORGANISASI yang kemudian kita sebagai seorang mahasisiwa khusunya harus
merealisasikan dan mengoptimalkan segala bentuk tugas yang telah diberikan oleh dosen,
dalam rangka bagaimanapun kedepannya mahasiswa bisa bertanggung jawab atas
kemahasiswaannya dalam artian membuka cakrawala berfikir dan mengaktifkan critical
thinking sebagai mahasiswa.
Makalah ini ternyata masih jauh dari kata sempurna karena yang sama-sama kita
ketahui manusia tidak luput dari kesalahan, maka dari itu apabila nantinya ada kesalahan atau
kekeliruan dalam penulisan makalah ini kami selaku penyusun memohon maaf sebesar-
besarnya, semoga dengan makalah yang kami susun ini dapat menambah wawasan khsusunya
bagi kami selaku penyusun dan para pembaca.
Penyusun
DAFTAR ISI
Kata Pengantar ....................................................................................................................
Daftar Isi .............................................................................................................................
BAB I PENDAHULUAN ...................................................................................................
A. Latar Belakang ........................................................................................................
B. Rumusan Masalah ...................................................................................................
C. Tujuan .....................................................................................................................
BAB II PEMBAHASAN ....................................................................................................
A. Pengertian Filsafat Organisasi ................................................................................
B. Hakikat Organisasi ..................................................................................................
C. Ruang Lingkup Filsafat Organisasi.........................................................................
BAB IV PENUTUP ............................................................................................................
A. Kesimpulan .............................................................................................................
B. Saran .......................................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Filsafat dan ilmu adalah dua hal yang berkaitan satu sama lain. Hal ini
dikarenakan Lahirnya ilmu pengetahuan tidak lepas dari adanya filsafat. Begitupun
sebaliknya, perkembangan ilmu pengetahuan semakin mengukuhkan keberadaan
filsafat.Dalam bahasa sederhananya, filsafat dan ilmu pengetahuan adalah bentuk aksi
manusia dalam menelaah atau berfikir dengan filsafati yang ingin menjawab beberapa
pertanyaan yang ada di kepalanya.
Filsafat dalam Bahasa Inggris Philosophy berasal dari bahasa Yunani yaitu
“Phiosophia” yang sering diartikan sebagai cinta kearifan. Menurut Kamus Besar
Bahasa Indonesia (KBBI), filsafat (fil.sa.fat) adalah pengetahuan dan penyelidikan
dengan akal budi mengenai hakikat segala hal yang ada, sebab, asal, dan hukumnya.
Adapun ciri-ciri berpikir filsafat adalah metodis, sistematis, koheren, rasional,
komprehensif, radikal, dan universal (Sudarto, 2002).
Adapun perbedaan dari filsafat dengan ilmu-ilmu lainnya adalah ilmu
didasarkan pada akal melalui pengalaman dan indera, dan filsafat didasarkan pada
otoritas akal murni, yang tidak selamanya bergantung pada realitas dan pengalaman,
terutama dalam kaitannya dengan kehidupan manusia. Banyak juga yang menyamakan
filsafat dengan agama padahal itu dua hal yang berbeda. Filsafat berdasar pada
penggunakan akal pikiran dalam menelaah kenyataan dan pengalaman terutama hal-hal
yang berkaitan dengan kehidupan manusia. Sedangkan agama berdasarkan pada wahyu
Tuhan yang Maha Esa. Namun pada makalah ini, penyusun mencoba membahas
tentang Filsafat Organisasi.
Organisasi itu adalah alat bantu untuk mencapai tujuan. Jika merujuk kepada
Bahasa Inggris “organization” yang berarti organisasi. Kata “organization” memiliki
kata inti “organize” yang berarti mengatur atau mengelola. Penambahan kata “-tion”
mengubah kelas kata dari kata kerja (mengatur) menjadi kata benda (pengatur,
pengelola).
B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan filsafat organisasi?
2. Apa saja ruang lingkup filsafat organisasi?
3. Bagaimana filsafat dalam organisasi?
4. Bagaimana hakikat dalam organisasi?
C. Tujuan
1. Mengetahui pengertian filsafat organisasi.
2. Mengetahui ruang lingkup filsafat organisasi.
3. Mengetahui filsafat dalam organisasi.
4. Mengetahui hakikat dalam organisasi.
BAB II
PEMBAHASAN
Kedua filsafat ini saling berkaitan satu sama lain. Organisasi memiliki tujuan akan
tetapi tujuan itu tidak akan tercapai jika pemimpin tidak bijak dalam mengelola sumber
daya yang ia miliki. Pemanfaatan yang penyusun maksud adalah bukan sekedar
menjadikan SDM di dalamnya sebagai robot tapi bagaimana pemanfaatan bakat dan
potensi yang dimiliki.
B. Hakikat Organisasi
Hakikat dari organisasi adalah tujuan yang sama, kendaraan untuk mencapai
tujuan, atau wadah untuk berproses. Organisasi yang baik itu adalah apabila memiliki
tujuan yang positif dan SDM bisa berkembang di organisasi tersebut. Adapun
komponen yang harus dimiliki dari suatu organisasi adalah SDM, visi dan misi,
program, komunikasi, bentuk, dan tradisi.
1. Sumber Daya Manusia (SDM).
Setiap organisasi harus memiliki masa yang lebih dari satu orang, karena dilihat
dari pengertiannya organisasi adalah kumpulan dari orang-orang. Jika tidak ada
masa maka belum dikatakan sebagai sebuah organisasi melainkan individi
(perorangan). SDM ini tentunya akan bertanggung jawab atas pengelolaan dari
organisasi yang dimaksud.
2. Visi dan Misi.
Dalam sebuah organisasi, menyatukan visi adalah suatu hal yang sukar
dilakukan. Menyatukan pemikiran yang satu dengan yang lainnya membutuhkan
waktu yang tidak singkat. Hal ini disebabkan oleh tujuan individu pada awalnya
berbeda-beda mulai dari tujuannya membuat atau masuk ke sebuah organisasi itu
adalah mencari ketenaran, mendapatkan uang, membangun relasi, bahkan ada yang
bertujuan untuk mencari jodoh. Ini berdasar pada pengalaman dari penyusun.
Namun perbedaan-perbedaan tersebut disatukan oleh visi organisasi.
Visi adalah pandangan atau wawasan kedepan, organisasi A akan dibawa ke
arah mana?. Pertanyaan tersebut harus didiskusikan dengan oleh semua SDM yang
ada. Hal ini ditujukan untuk penyatuan visi dan keinginan dari masing-masing
individu. Adapun misi adalah hal-hal yang akan dilakukan untuk mencapai visi
yang sudah disusun.
3. Program Kerja.
Program adalah bentuk dari planning yang berisi kegiatan atau manual kegiatan.
Program disusun untuk menghasilkan kepuasan atau capaian dari organisasi.
Program ini biasanya berkesinambungan dengan visi dan misi dari suatu organisasi.
Demikian dengan program kerja. Pada hakikatnya program kerja adalah pedoman
bagi organisasi untuk kegiatan yang akan dilakukan dalam periode waktu tertentu.
4. Komunikasi.
Komunikasi adalah komponen paling penting, visi akan tercapai apabila sudah
ada komunikasi yang terjalin. Komunikasi ini bertujuan untuk pendekatan secara
emosional terhadap anggota dari suatu organisasi. Ketika komunikasi terjalin
dengan baik, bukan tidak mungkin visi dari organisasi akan tercapai dengan mudah
karena dengan komunikasi kita sudah melakukan koordinasi, pengarahan, dan
pengawasan.
5. Bentuk.
Beberapa bentuk organisasi bisa menjadi refrensi penyusun dan pembaca adalah
a. Kelompok
Contohnya adalah kelompok belajar, kelompok presentasi, kelompok
pembuatan artikel, dan lain sebagainya.
b. Himpunan
Contohnya Himpunan Mahasiswa Program Studi (HMPS), Himpunan
Mahasiswa Jurusan (HMJ), Himpunan Mahasiswa (HIMMAH) NW, dan lain
sebagainya.
c. ORMAS
Contohnya Nahdlatul Wathan (NW), Nahdlatul Ulama (NU), Muhammadiyah,
dan lain sebagainya.
d. Ikatan
Contohnya Ikatan Pelajar Nahdlatul Wathan (IPNW), ikatan alumni, dan
lainnya
e. Paguyuban
Contohnya Paguyuban Mahasiswa Lombok Timur Universitas Brawijaya
Malang
f. Forum
Contohnya Forum Mahasiswa Pemerhati Sosial Kab. Lombok Timur
(FORMAPSI LOTIM), Forum Mahasiswa Lombok Timur (FORMASTIM),
Forum Anak Lombok Timur (FALTIM), dan lain sebagainya.
g. Komunitas
Contohnya komunitas motor atau mobil
h. Persatuan
Contohnya Persatuan Guru Nahdlatul Wathan (PGNW) dan lainnya.
Ada banyak sekali bentuk dari suatu organisasi baik itu formal maupun
informal yang tujuannya adalah sama yaitu menghimpun, mengelola, dan
mengembangkan potensi yang dimiliki oleh individu.
6. Tradisi.
Selain dari program kerja yang bagus, suatu organisasi juga harus memiliki
tradisi yang baik. Tradisi yang dimaksud penyusun bukan hal-hal yang tidak
selamanya terikat dengan ritual, sesembahan, dan lainnya, Namun tradisi yang
penyusun maksudkan adalah cara atau tekhnik yang menjadi pembeda dari
organisasi lainnya. Contohnya adalah tradisi setiap penerimaan karyawan atau
anggota baru, tradisi saat melakukan pelantikan pemimpin baru, tradisi diskusi, dan
lain sebagainya.
C. Ruang Lingkup Filsafat Organisasi.
Ruang lingkup dari filsafat organisasi berpijak dari teori yang dikembangkan dalam
manajemen yang tentunya membahas job desk atau fungsi-fungsi dari pemimpin atau
pengelola tersebut. Adapun ruang lingkup yang dimaksud diantaranya adalah:
1. Perencanaan.
Planning atau perencanaan merupakan langkah awal dalam mencapai tujuan
organisasi. Perencanaan tentu tidak bisa hanya bermodal dengan pengalaman, perlu
adanya rasionalisasi dan kemampuan dalam menganalisa resiko dan dampaknya
terhadap peningkatan kualitas organisasi.
2. Pengorganisasian.
Setelah melakukan perencanaan dengan matang tentu langkah selanjutnya
adalah pengorganisasian dalam artian sederhananya adalah pemberdayaan SDM
dan SDA yang ada. Pengorganisasian ini tentu atas dasar pengetahuan secara
keilmuan dan pendekatan emosional terhadap keanggotaan yang ada. Hal ini
dilakukan untuk pelaksanaan planning yang sudah disusun secara sistematis dan
mampu untuk dilakukan oleh organisasi yang tujuan akhirnya adalah mencapai
tujuan akhir dari organisasi. Secara filosofis, pengorganisasian adalah proses yang
menunjukkan bahwa organisasi tidak bisa lepas dari komponen-komponen
internalnya sendiri.
3. Koordinasi/pengkoordinasian.
Coordinating dalam bahasa Indonesia adalah penkoordinasian merupakan
perihal yang dilakukan suatu organisasi yang dilakukan oleh koordinator dalam
mengatur ritme kerja sehingga peraturan dan tindaka yang akan dilakukan tidak
saling bertentangan satu sama lainnya. Koordinasi sangat penting dalam sebuah
organisasi, Adapun bentuk koordinasi yang dimaksud adalah laporan dari hasil
kinerja dari proses pengorganisasian yang sudah dilakukan. Hal ini bertujuan
supaya planning bisa berlangsung secara sistematis dan harmonis. Selain itu
pengkoordinasian ini juga bisa meminimalisir kekurangan atau kelemahan yang
dimiliki oleh suatu organisasi.
4. Pengarahan.
Commanding atau pengarahan adalah pemberian petunjuk atau pedoman untuk
pelaksanaan tujuan pokok dan fungsi (tupoksi) masing-masing anggota dalam suatu
kegiatan. Secara filosofis commanding ini berkaitan erat dengan hakikat
kepemimpinan dan fungsi-fungsinya di suatu organisasi.
5. Pengawasan.
Controlling atau pengawasan adalah penilikan atau penjagaan yang dilakukan
oleh pimpinan organisasi demi terlaksananya tugas pokok dan fungsi dari angoota
dan pengarahan yang sudah diberikan. Secara filosofis, pengawasan ini adalah
proses yang membantu fungsi dari seorang pemimpin berjalan secara efektif dan
efisien.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Filsafat organisasi adalah proses berpikir untuk mencari tahu tentang kebenaran
sehingga itu bisa menjadi sebuah keuntungan bagi suatu organisasi yang notabenenya
adalah hanya sebuah wadah. Adapun dengan berfilsafat tujuan organisasi bisa dicapai
dengan mudah karena memilih keilmuan yang tepat.
Hakikat dalam organisasi itu adalah SDM, visi dan misi, program kerja,
komunikasi, bentuk, dan tradisi. Beberapa hal ini harus dipahami oleh setiap individu.
Begitu juga dengan pemahaman terhadap ruang lingkup dari filsafat organisasi itu
sendiri diantaranya adalah planning, organizing, coordinating, commanding, dan
controlling.
B. Saran
Menemukan keseimbangan antara berpikir dan berorganisasi diperlukan
pengetahuan dan pengalaman. Pengetahuan bisa didapatkan melalui buku-buku, jurnal,
artikel, dan karya tulis ilmiah lainnya. Sedangkan pengalaman bisa didapatkan melalui
organisasi atau perusahaan/instansi. Jangan takut untuk melakukan suatu kesalahan
selama proses belajar.
DAFTAR PUSTAKA