Anda di halaman 1dari 3

Nama : Lusiana

NIM : E1101201002

Makul : Psikologi Komunikasi

Prodi : Ilmu Komunikasi

PENGARUH KELOMPOK PADA PERILAKU KOMUNIKASI

(KOMUNITAS KETIMBANG NGEMIS PONTIANAK)

Komunitas Ketimbang Ngemis berawal dari Yogyakarta, kemudian


sekarang sudah tersebar hampir di seluruh Indonesia. Komunitas ini merupakan
perkumpulan muda-mudi yang bergerak untuk membantu masyarakat yang tetap
berusaha bekerja dalam keterbatasan usia maupun fisik. Komunitas ini
memandang salut kepada mereka yang walaupun dalam keterbatasan tetapi masih
giat bekerja dan mengedepankan melakukan suatu pekerjaan dari pada mengemis.
Komunitas Ketimbang Ngemis untuk regional Pontianak sendiri terbentuk pada
tahun 2015 dan digagas oleh Resi Jesita.

Terbentuknya sebuah kelompok karena adanya tujuan dan kepentingan


yang sama-sama ingin dicapai oleh anggota-anggota yang berada di dalamnya.
Interaksi yang ada dalam sebuah kelompok dapat mempengaruhi perilaku
anggota. Seperti adanya pengaruh pada perilaku komunikasi mulai dari aspek
konformitas, fasilitasi sosial dan polarisasi. Pertama,konfromitas menurut
Morgan, King dan Robinson (1984) sebagai kecenderungan individu untuk
mengubah perilaku atau padangan untuk menyesuaikan dengan norma sosial.
Suara mayoritas dari anggota kelompok biasanya merupakan dasar dari
pandangan kelompok sehingga jika ada anggota yang memiliki pandangan yang
berbeda dari mayoritas, maka ia cenderung akan mengubah pandangannya dan
mengikuti pandangan kelompok.

Kedua, fasilitasi sosial diartikan ketika anggota ditonton oleh


kelompoknya, ia dapat menunjukkan kelancaran atau peningktan kualitas kerja
sehingga disini kelompok mempunyai pengaruh untuk membuat pekerjaan
menjadi lebih mudah. Ketiga, polarisasi yang merupakan kecenderungan ke arah
posisi yang ekstrem menyebabkan peserta komunikasi menjadi lebih jauh dari
dunia nyata. Karena itu, makin besar peluang bagi mereka untuk berbuat
kesalahan dan hal tersebut dapat menurunkan produktivitas kelompok. Irving
Janis menyebut ini sebagai gejala Groupthink yaitu perilaku yang dapat
mempengaruhi kelompok ketika ada pemikiran yang sempit serta adanya tekanan
menjadi sama atau seragam,

Untuk mengetahui pengaruh kelompok pada perilaku komunikasi dalam


Komunitas Ketimbang Ngemis Pontianak (KTN). Saya mewawancarai salah satu
anggotanya untuk menjadi narasumber yaitu I Gede Gilang Figotra atau yang
biasa disapa dengan Figo. Figo merupakan mahasiswa Ilmu Komunikasi
Universitas Tanjungpura dan sekarang sedang menempuh pendidikan program S1.
Mahasiswa yang memiliki hobi membaca novel fantasi ini bergabung dengan
komunitas KTN sejak Januari 2021. Di dalam komunitas tersebut ia masuk ke
dalam divisi surveyor yang bertugas untuk mensurvei tempat tinggal dari
masyarakat yang akan diberikan bantuan untuk melihat apakah penerima bantuan
benar-benar layak untuk diberikan bantuan.

Dari jawaban narasumber, saya akan menyampaikan pembahasan


mengenai bagaimana pengaruh kelompok pada perilaku komunikasi dalam
komunitas KNP. Aspek pertama adalah konformitas, dikatakan oleh narasumber
terdapat anggota yang pasif ketika berpendapat sehingga cenderung mengikuti
suara mayoritas. Kemudian suara mayoritas biasanya bersumber dari pendapat
anggota-anggota yang sudah senior ataupun anggota yang mempunyai posisi
penting seperti ketua ata founder sehingga anggota lainnya yang memiliki
pendapat yang berbeda tetap menyampaikan pendapatnya namun tetap mengikuti
keputusan ketua.

Aspek kedua fasilitasi sosial, narasumber menyampaikan bahwa


komunitas KNP memfasilitassi anggotanya untuk belajar bagaimana melihat
masyarakat dengan lebih luas. Dari hal tersebut Figo sebagai anggota mengaku
lebih dapat mengaktualisasikan diri dan komunitas ini menjadi sarana untuk
membuatnya lebih bersyukur serta membuatnya dapat memberi walaupun bukan
secara langsung dalam bentuk materil yang ia punya melainkan dari
kontribusinya. Ditambahkan olehnya komunitas ini membantunyaa dalam
akomodasi komunikasi sehingga ia dapat belajar untuk menyesuaikan responnya
ketika berinteraksi dengan orang lain terutama ketika bertemu lansia yang sering
menjadi sasaran dari komunitas ini.

Aspek ketiga polarisasi, dari jawaban narasumber, komunitas KNP sangat


terbuka. Dimana komunitas ini selalu menerima kritik dan saran. Kemudian dari
pengalaman narasumber, anggota di dalam kelompok ini tidak pernah berkonflik
karena perbedaan pendapat. Hal ini menunujukan komunitas ini tidak berkiblat
pada konsep groupthink (polarisasi) yang merupakan tendensi berlebihan untuk
mencari kesamaan antar anggota kelompok.

Anda mungkin juga menyukai