Komunitas Ketimbang Ngemis berawal dari Yogyakarta, kemudian
sekarang sudah tersebar hampir di seluruh Indonesia. Komunitas ini merupakan perkumpulan muda-mudi yang bergerak untuk membantu masyarakat yang tetap berusaha bekerja dalam keterbatasan usia maupun fisik. Komunitas ini memandang salut kepada mereka yang walaupun dalam keterbatasan tetapi masih giat bekerja dan mengedepankan melakukan suatu pekerjaan dari pada mengemis. Komunitas Ketimbang Ngemis untuk regional Pontianak sendiri terbentuk pada tahun 2015 dan digagas oleh Resi Jesita.
Terbentuknya sebuah kelompok karena adanya tujuan dan kepentingan
yang sama-sama ingin dicapai oleh anggota-anggota yang berada di dalamnya. Interaksi yang ada dalam sebuah kelompok dapat mempengaruhi perilaku anggota. Seperti adanya pengaruh pada perilaku komunikasi mulai dari aspek konformitas, fasilitasi sosial dan polarisasi. Pertama,konfromitas menurut Morgan, King dan Robinson (1984) sebagai kecenderungan individu untuk mengubah perilaku atau padangan untuk menyesuaikan dengan norma sosial. Suara mayoritas dari anggota kelompok biasanya merupakan dasar dari pandangan kelompok sehingga jika ada anggota yang memiliki pandangan yang berbeda dari mayoritas, maka ia cenderung akan mengubah pandangannya dan mengikuti pandangan kelompok.
Kedua, fasilitasi sosial diartikan ketika anggota ditonton oleh
kelompoknya, ia dapat menunjukkan kelancaran atau peningktan kualitas kerja sehingga disini kelompok mempunyai pengaruh untuk membuat pekerjaan menjadi lebih mudah. Ketiga, polarisasi yang merupakan kecenderungan ke arah posisi yang ekstrem menyebabkan peserta komunikasi menjadi lebih jauh dari dunia nyata. Karena itu, makin besar peluang bagi mereka untuk berbuat kesalahan dan hal tersebut dapat menurunkan produktivitas kelompok. Irving Janis menyebut ini sebagai gejala Groupthink yaitu perilaku yang dapat mempengaruhi kelompok ketika ada pemikiran yang sempit serta adanya tekanan menjadi sama atau seragam,
Untuk mengetahui pengaruh kelompok pada perilaku komunikasi dalam
Komunitas Ketimbang Ngemis Pontianak (KTN). Saya mewawancarai salah satu anggotanya untuk menjadi narasumber yaitu I Gede Gilang Figotra atau yang biasa disapa dengan Figo. Figo merupakan mahasiswa Ilmu Komunikasi Universitas Tanjungpura dan sekarang sedang menempuh pendidikan program S1. Mahasiswa yang memiliki hobi membaca novel fantasi ini bergabung dengan komunitas KTN sejak Januari 2021. Di dalam komunitas tersebut ia masuk ke dalam divisi surveyor yang bertugas untuk mensurvei tempat tinggal dari masyarakat yang akan diberikan bantuan untuk melihat apakah penerima bantuan benar-benar layak untuk diberikan bantuan.
Dari jawaban narasumber, saya akan menyampaikan pembahasan
mengenai bagaimana pengaruh kelompok pada perilaku komunikasi dalam komunitas KNP. Aspek pertama adalah konformitas, dikatakan oleh narasumber terdapat anggota yang pasif ketika berpendapat sehingga cenderung mengikuti suara mayoritas. Kemudian suara mayoritas biasanya bersumber dari pendapat anggota-anggota yang sudah senior ataupun anggota yang mempunyai posisi penting seperti ketua ata founder sehingga anggota lainnya yang memiliki pendapat yang berbeda tetap menyampaikan pendapatnya namun tetap mengikuti keputusan ketua.
Aspek kedua fasilitasi sosial, narasumber menyampaikan bahwa
komunitas KNP memfasilitassi anggotanya untuk belajar bagaimana melihat masyarakat dengan lebih luas. Dari hal tersebut Figo sebagai anggota mengaku lebih dapat mengaktualisasikan diri dan komunitas ini menjadi sarana untuk membuatnya lebih bersyukur serta membuatnya dapat memberi walaupun bukan secara langsung dalam bentuk materil yang ia punya melainkan dari kontribusinya. Ditambahkan olehnya komunitas ini membantunyaa dalam akomodasi komunikasi sehingga ia dapat belajar untuk menyesuaikan responnya ketika berinteraksi dengan orang lain terutama ketika bertemu lansia yang sering menjadi sasaran dari komunitas ini.
Aspek ketiga polarisasi, dari jawaban narasumber, komunitas KNP sangat
terbuka. Dimana komunitas ini selalu menerima kritik dan saran. Kemudian dari pengalaman narasumber, anggota di dalam kelompok ini tidak pernah berkonflik karena perbedaan pendapat. Hal ini menunujukan komunitas ini tidak berkiblat pada konsep groupthink (polarisasi) yang merupakan tendensi berlebihan untuk mencari kesamaan antar anggota kelompok.
ILMU PERUBAHAN DALAM 4 LANGKAH: Strategi dan teknik operasional untuk memahami bagaimana menghasilkan perubahan signifikan dalam hidup Anda dan mempertahankannya dari waktu ke waktu