SPIRITUALITAS
PADA MASA PANDEMI
CORONA:
Perspektif Psikologi Agama
& Psikologi Islam
• Melepaskan keduniaan
• Lari mendekatkan diri kepada Tuhan
Konsep dan Perkembangan
Nafs dalam Psikologi Islam
• Nafs = Diri (Self)
• Berbeda dengan „nafsu‟ (dorongan)
• Nafs merupakan perpaduan antara badan
jasmani dan roh
• Nafs mempunyai kecenderungan negatif (tarikan
jasad) dan kecenderungan positif (tarikan
rohani)
• Nafs mempunyai tingkatan, tergantung sejauh
mana pengaruh 2 kutub
Teori Tingkatan Nafs
• Dikembangkan dalam khasanah tasawuf
sejak jaman pertengahan.
• Terdiri 7 (tujuh) tingatan
1.Nafs amarah (Nafs yang dikuasai
dorongan dasar)
2.Nafs lawwamah (Nafs yang selalu
penyesalan)
3.Nafs Mulhamah (Nafs yang terilhami)
4. Nafs muthmainnah (Nafs yang tenang)
5. Nafs Rodhiyah (Nafs yang bahagia,
penuh ridho/menerima)
6. Nafs Mardiyah (Nafs yang diridhoi /
diterima)
7. Nafs Kamilah (Nafs yang suci/sempurna)
Nafs & Kesadaran
• Robert Frager, salah satu pendiri Psikologi
Transpersonal mengintegrasikan konsep
Nafs dengan konsep Kesadaran.
• Tiga tingkat Alam Bawah Sadar
– Bagian Bawah
– Bagian Tengah
– bagian Atas
Tingkatan bawah:
Nafs Ammarah
• Dikuasai oleh dorongan negatif
– Agresif, kemarahan, permusuhan
– Seksual
– Keinginan : harta benda, jabatan, status sosial
• Banyak menimbulkan masalah psikologis dan
sosial
• Kecemasan, kesedihan, kebingungan
• Dorongan negative tidak dihilangkan, tapi
dikendalikan
Frager
Tingkatan Bawah:
Nafs Lawwamah
• Nafs yang mulai timbul kesadaran diri
• Menyadari kekurangan dan kesalahan
• Mulai Introspeksi diri
• Tapi masih sering mengikuti amarah
• Banyak Menyesal karena sudah tidak
ingin mengikuti doronga negatif, tapi
belum sepenuhnya bisa menguasai.
Tingkatan Tengah
• Nafs Mulhamah:
– Nafs yang sudah mendapat ilham / petunjuk
dari Tuhan melalui pembimbing ruhani
• Nafs Muthmainnah
– Ketenangan
– Kedamaian
– Masih belum cukup
Tingkatan Atas
• Nafs Rodliyah
• Nafs Mardliyah
• Nafs Kamilah
Diagram telor
• Robert Frager menggunakan konsep
diagram telur yang dikemukakan oleh
Roberto Assagioli untuk menggambarkan
proses transformasi Nafs
Nafs Ammarah
Nafs Lawwamah
Nafs Mulhama (Terilhami)
Nafs Muthmainnah (Tenang)
Nafs Rodhiyya
(Penuh kerelaan)
Nafs Mardhiyya
(Mendapat keridhoan Tuhan)
Nafs Kamilah
(Sempurna, Suci)
Insan Kamil
• Manusia yang telah menyatukan seluruh
kehendak, perilaku, raga dan jiwa
• Dia melihat dengan pandangan Alloh
• Dia mendengar dengan pendengaran
Alloh
Hadist QUdsi
Dari Abu Hurairah Radhiyallahu anhu ia berkata,
Rasûlullâh Shallallahu „alaihi wa sallam bersabda:
“Sesungguhnya Allâh Subhanahu wa Ta‟ala
berfirman: „Barangsiapa memusuhi wali-Ku,
sungguh Aku mengumumkan perang kepadanya.
Tidaklah hamba-Ku mendekat kepada-Ku dengan
sesuatu yang lebih Aku cintai daripada hal-hal
yang Aku wajibkan kepadanya. Hamba-Ku tidak
henti-hentinya mendekat kepada-Ku dengan
ibadah-ibadah sunnah hingga Aku mencintainya.
• Jika Aku telah mencintainya, Aku menjadi
pendengarannya yang ia gunakan untuk
mendengar, menjadi penglihatannya yang ia
gunakan untuk melihat, menjadi tangannya yang
ia gunakan untuk berbuat, dan menjadi kakinya
yang ia gunakan untuk berjalan. Jika ia meminta
kepada-Ku, Aku pasti memberinya. Dan jika ia
meminta perlindungan kepada-Ku, Aku pasti
melindunginya.‟ (HR Bukhari no. 6502)
Puncak Spiritualitas
• Inilah puncak Spiritualitas
• “Menyatukan seluruh kehendak dan
perilaku dengan Tuhan”
• Jumbuhing Kawulo-Gusti
• Bukan menjadi Tuhan
ProsesTransformasi
• Perjuangan tiada henti
• Pembimbing ruhani
• Nafs sifatnya dinamis
• tingkatan yang satu tidak terpisah dengan
yang lain
• Kemungkinan orang yang tingkat tiga bisa
turun kembali ke tingkat 1 atau 2
Penutup
• Virus Covid 19 memberikan perubahan
kehidupan umat manusia dalam berbagai
aspek.
• Meningkatkan rasa kemanusiaan di
tengah alam semesta
• Meningkatkan rasa ketidak-berdayaan di
hadapan Tuhan