Anda di halaman 1dari 10

MAKALAH PERSPEKTIF DAN TEORI

KOMUNIKASI
“TEORI MANAJEMEN KECEMASAN DAN KETIDAKPASTIAN”

DI SUSUN OLEH :

FITRIANI H (105651100919)

JURUSAN ILMU KOMUNIKASI

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR


BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Penulisan makalah ini dilatar belakangi sebagai bentuk
pendalaman materi dan sebagai tugas final semester II dari
mata kuliah Perspektif dan teori komunikasi untuk menganalisa
salah satu teori komunikasi yaitu teori Manajemen Kecemasan
dan Ketidakpastian.

Dalam kehidupan sehari-hari kita tidak akan pernah lepas dari


komunikasi. Dimanapun dan kapanpun kita memerlukan
komunikasi, baik itu komunikasi secara verbal, non verbal,
langsung, dan tak langsung, dengan orang banyak atau dengan
satu orang, dengan diri sendiripun kita bisa dikatakan
berkomunikasi. Dalam kehidupan pasti kita akan bertemu
dengan sesuatu yang baru, contohnya saja orang yang baru
kita kenal, ataupun suatu perkumpulan, dan lingkungan
masyarakat berserta budaya yang mereka miliki. Dalam
melakukan komunikasi dengan lingkungan baru terkadang kita
merasakan ketidaknyamanan, merasa canggung, kecemasan
dan ketidakpastian dalam beromunikasi serta bertindak. Hal
inilah yang akan dibahas pada analisa ini yaitu teori
Manajemen Kecemasan Dan Ketidakpastian yang akan
dikaitkan dengan objek dan permasalahan yang terjadi.

Sangat banyak tokoh-tokoh dalam ilmu komunikasi yang


meneliti mengenai teori komunikasi hal ini terlihat dengan
banyaknya teori-teori yang ditemukan. Hal ini dikarenakan
ilmu komunikasi merupakan ilmu yang multidisiplin yaitu ilmu
yang berkaitan dengan ilmu-ilmu lain. Hal ini dapat dilihat
dengan banyaknya bermunculan tokoh-tokoh komunikasi yang
berasal dari disiplin ilmu lain, seperti dari psikologi,
sosial/masyarakat, politik, statistika, dan disiplin ilmu lainnya.

1.2 Rumusan Masalah


Perumusan masalah pada analisa ini yaitu:
• Pengertian teori komunikasi
• Pengertian teori manajemen kecemasan dan
ketidakpastian
• Contoh kasus (kecemasan dan ketidakpastian mahasiswa
dari luar kota)
Bagaimana penerapan objek atau kaitannya dengan
teori kecemasan dan ketidakpastian
• Konklusi teori mengolah kecemasa dan keytidakpastian
terhadap objek pebelitian

1.3 Tujuan

Penulisan makalah dan analisa ini dilakukan untuk memenuhi


tugas final mata kuliah ini, selain itu analisa dan penulisan
dilakukan untuk menambah pemahaman dan wawasan
mengenai teori manajemen kecemasan dan ketidakpastian
tersebut.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Teori Komunikasi
Teori komunikasi adalah suatu pandangan dan strategi yang
akan membentuk alat dan rangka kerja untuk sesuatu
perkara yang hendak di lakasnakan dalam proses
komunikasi. Teori ini akan membentuk kaidah komunikasi
yang hendak dibuat. Sangat banyak teori komunikasi yang
telah ditemukan dan di teliti oleh para ilmuan oleh tokoh
dalam komunikasi maupun dari disiplin ilmu lain salah
satunya yaitu teori manajemen kecemasan dan
ketiidakpastian.

B. Pengertian Teori Manajemen Kecemasan dan


Ketidakpastian
Teori manajemen kecemasan dan ketidakpastian adalah
teori yang menjelaskan bagaimana cara mengurangi
ketidakpastian, keraguan, dan kecemasan dalam
komunikasi yang dikaji dalam tradisi sosiopsikologis dan
ranah percakapan.
Teori manajemen kecemasan dan ketidakpastian
dikembangkan oleh William Gudykunts secara signifikan
dengan melihat bagaimana ketidakpastian dan kecemasan
dalam situasi berbeda.
Gudykunts mendefinisikan bagaimana manusia
berkomunikasi dengan efektif berdasarkan keseimbangan
kecemasan dan ketidakpastian mereka dalam situasi sosial.
Perbedaan ini dapat dilihat dari asal budaya seseorang,
apakah seseorang itu berada pada konteks budaya tinggi
atau budaya konteks rendah.
Budaya konteks tinggi (high context cultures) yaitu budaya
yang mengandalkan tanda-tanda dan informasi nonverbal
mengenai latar belakang seseorang untuk untuk
mengurangi kecemasan dan ketidakpastian.
Budaya konteks rendah yaitu budaya yang langsung
mengajukan pertanyaan kepada orang bersangkutan
mengenai pengalaman, sikap, dan kepercayaannya.

Setiap orang memilki level yang berbeda dalam menangani


ketidakpastian dan kecemasan. Jika level ketidakpastian
anda melampaui batas atas yang dimiliki maka
kepercayaaan anda akan berkurang, dan jika level
kecemasan anda terlalu tinggi maka akan menghindari
komunikasi sama sekali. Dalam hal ini terdapat pula batas
bawah, jika ketidakpastian dan kecemasan anda lebih
rendah dari batas bawah maka motivasi anda untuk
berkomunikasi juga akan hilang.

Dengan demikian level ketidakpastian dan kecemasan yang


ideal bagi situasi komunikasi antar budaya terletak antara
ambang atas dan ambang bawah yang akan memotivasi
seseorang untuk berkomunikasi sehingga ia akan
menggunakan strategi pengurangan ketidakpastian.

C. Contoh Kasus
- Objek penelitian ( Mahasiswa dari luar kota)
Lahir dan tinggal jauh dari perkotaan merupakan pilihan
hidup manusia khususnya masyarakat Indonesia yang
sangat luas wilayahnya dan sangat pesat pertumbuhan
pendudukny. Gaya hidup, norma, dan pola piker budaya
pasti berbeda dengan hidup dikota besar, kota
internasional, metropolitan, dan sebutan lain dari kota
besar Indonesia.
Perbedaan tersebut tidak lantas membuat semua orang
yang berasal dari daerah merasa aneh, kaget, ataupun
merasa tidak nyaman saat seseorang yang berasal dari
daerah pertama kali tinggal dikota dan mengetahui serta
memahami perilaku masyarakat kota. Hal seperti itu
tidak hanya di alami orang yang bersasl dari daerah saja,
biasanya juga di alami oleh seseorang yang berasal dari
kota. Tapi hal seperti ini di pengaruhi ileh pengetahuan
dan kondisi psikologi atau jiwa individu masing-masing
sehingga tidak semua individu seperti itu.

Sangat banyak mahasiswa yang bersal dari daerah yang


kemudian mengharuskan untuk tinggal dan hidup jauh
dari daerah asalnya, daerah dimana mereka di lahirkan,
tumbuh besar, dan membentuk jiwa dan kepribadiannya
lewat budaya atau kebiasaan daerahnyayang berbda dari
masyarakat perkotaan. Hal seperti inilah yang biasa
membuat beberapa orang atau mahasiswa berat untuk
tinggal di kota, kebiasaan masyarakat daerahnya selalu
mengantui mereka.
Kecemasan dan ketidakpastian biasanya timbul karena
susahnya individu tersebut untuk beradaptasi dengan
lingkungan masyarakatya maupun lingkungan
dikampusnya, tentunya ini dapat mempengaruhi
kefokusan individu tersebut dalam menerima ilmu,
memahami mata kuliah serta, sosialiasai dirinya
terhadap lingkungannya.
- Analisis teori terhadap objek (kecemasan danm
ketidakpastian mahasiswa asal daerah)
Dalam berinteraksi setiap orang mengalami kecemasan
dan ketidakpastian dalam diri yang dapat mempengaruhi
kelanjutan hubungan antar individu. Kecemasan dan
ketidakpastian ini disebabkan oleh berbagai factor di
antaranya kurangnya pengetauan akan situasi
lingkungan barunya dan perbedaan budaya. Kecemasan
dan ketidakpastian dikenal juga sebagai communication
apprehension(CA) mengacu pada kondisi yang membuat
individu cenderung mengalami kecemasan saat
berkomunikasi dengan orang lain.
Mahasiswa asal daerah yang pertama kali tinggal
diperkotaan terkadang sulit beradaptasi dengan
lingkungannya jika individu tersebut masih sangat
berketergantungan dan tidak bisa mengontrol dirinya
untuk bersosialiasasi terhadap lingkungan. Individu yang
seperti itu biasanya terlihat tertutup walaupun
sebenranya dia sangat ingin bersosialisasi namun ketika
dia merasa ketidaknyaman dalam linkungannya dia
hanya memilih diam.

Teori mengolah kcemasan dan ketidakpastian juga


dikaitkan dan disebut sebagai teori komunikasi antar
budaya oleh sebab itu pada pembahasan ini akan
membahas kecemasan dan ketidakpastian mahasiswa
asal daerah yang menetap dikota.
Perbedaan budaya biasanya membuat individu terasa
tidak nyaman dalam menjalani hidup ditempatnya yang
baru. Ketidaknyamanan menimbulkan terhambatnya
proses sosialisasi diri yang sebenarnya sangat penting
bagi seseorang ketika menempati suatu tempat yang
baru, terhambatnya sosialisasi akibat dari rasa
kecemasan dan ketidakpastian yang menjadi penyebab
dan kegagalan komunikasi pada situasi antar individu
tersebut dengan lingkungannya.
Kecemasan dan ketidakpastian yang di alami setiap
mahasiswa biasanya mulai dari contohnya perbedaan
gaya hidup dan kebiasaan, kurangnya pengetahuan
terhadap kondisi dan situasi dilingkungan barunya.
Mahasiswa dari luar daerah biasanya mengalami
ketidakpastian dalam lingkungan barunya.
Ketidakpastian merpakan ketidakmampuan seseorang
untuk menjelaskan perilaku,perasaan,sikap,dan nilai,
sedangkan kecemasan adalah merujuk pada perasaan
gelisah tegang,khawatir,dan cemas terhadap sesuatu
yang akan terjadi. Ketidakpastian yang dia alami
biasanya terjadi karena informasi yang memadai
mengenai lingkungan barony. Ketidakpastian ini biasa
terlihat pada perilaku individu tersebut yang bersifat
pasif dan diam di masa awal interaksi.

- Pengelolaan kecemasan dan ketidakpastian dalam


individu (Mahasiswa)
Penguranga ketidakpastian dimungkinkan terjadi ketika
individu memiliki motivasi untuk mengurangi
ketidakpastian berdasarkan tiga syarat yaitu, yakni
intensif, deviasi/penyimpangan, dan antisipasi terhadap
interaksi.

Mengurangi ketidakpastian dan kecemasan adalah


dengan mencari, mengumpulkan, dan mencoba
memahami informasi. Pencarian informasi ini dapat
dilakukan denga tiga strategi yaitu pasif, aktif, dan
interaktif. Strategi tersebut juga dapat digunakan untuk
masuk kedalam suatu kelompok sosial.
Pada dasarnya mahasiswa yang berasal dari luar daerah
memiliki kekuatan kepribadian yang cukup besar, hal itu
terlihat dari kepercayaan mereka saat mulai berinteraksi
dengan orang lain yang belum dikenalnya.
Keberanian menjadi modal dasar dari individe tersebut
karna tanpa keberanian akan sulit bagi individu untuk
beradaptasi dan bersosialisasi terhadap orang
disekitarnya.
Pengurangan kecemasan dan ketidakpastian dengan
strategi interaktif yang dilakukan induvidu yang berasal
dari luar kota tersebut menandakan bahwa mahasiswa
perantau berasal dari latar belakang budaya konteks
tinggi. Individu yang berasal dari konteks budaya tinggi
tidak terlalu memperhatikan isi dari pesan verbal yang
disampaikan oleh lawan bicaranya ia hanya focus pada
bagaimana lawan bicara tersebut berinteraksi,
sedangkan individu yang berasal dari budaya konteks
rendah lebih berhati-hati dalam melakukan pendekatan
dan interaksi dengan lawan bicaranya yang berasal dari
lingkungan barunya tersebut.

- Konklusi analisis
Kecemasan dan ketidakpastian yang di alami oleh
mahasiswa yang berasal dari daerah yaitu mahasiswa
harus menyadari betapa pentingnya interaksi
komunikasi yang harus ia lakukan kepada lingkungan
barunya untuk mencoba belajar dan memahami dan
beradaptasi pada lingkungannya tersebut.
BAB 3
PENUTUP/KESIMPULAN

Teori manajemen kecemasan dan ketidakpastian yaitu


pandagan yang digunakan dalam penyesuaian individu
untuk masuk kedalam suatu budaya baru.
Mahasiswa yang berasal dari luar kota biasanya
mengalami kecemasan dan ketidakpastian dalam
menempati lingkungan yang baru karena perbedaan
budaya.

Setiap orang pasti mengalami kecemasan dan


ketidakpastian dalam komunikasi, terlebih saat
berkomunikasi dengn orang baru atau lingkungan yang
baru ia kenal bahkan orang yang sudah lama saling
mengenal pun masih sering mengalami gejala
kecemasan dan ketidakpastian.
Satu hal yang perlu fiketahui informasi sangatlah penting
dalam kehidupan sosial kita, karena jika mempunyai
sedikit informasi komunikasi kita tidak akan terganggu
oleh rasa cemas dan ketidakpastian.
Gudykunts dalam hal ini berpandangan bahwa pada
tingkatan tertentu kecemasan dan ketidakpastian dapat
menjadi motivasi agar komunikasi menjadi efektif.

Anda mungkin juga menyukai