REDUCTION THEORY)
Disusun Oleh :
Dosen Pengampu
Dr. Yasir, M. Si
UNIVERSITAS RIAU
2023
BAB I
PENDAHULUAN
Menurut teori disonansi kognitif, tiga macam hubungan dapat terjadi diantara
kognisi-kognisi yaitu hubungan konsonan dimana kognisi berada dalam
keseimbangan satu sama lain; hubungan disonan dimana kognisi-kognisi saling
berkompetisi satu sama lain; dan hubungan tidak relevan dimana kognisi tidak
berdampak terhadap satu sama lain. Sebagaimana ketidakpastian, disonansi
kognitif memiliki elemen atau unsur keinginan seseorang untuk mengurangi
ketidaknyaman.
1. Kognitif, merujuk pada keyakinan dan sikap yang kita anut. Oleh karenanya,
ketidakpastian kognitif (cognitive uncertainty), merujuk pada tingkat
ketidakpastian yang dihubungkan dengan keyakinan dan sikap tersebut.
2. Ketidakpastian perilaku (behavioral uncertainty), merupakan batasan sampai
mana perilaku dapat diprediksi dalam sebuah situasi tertentu.
Ketika seseorang bertemu orang lain yang baru mereka kenal, mereka
cenderung merasakan ketidakpastian atau bahkan cemas. Sebagaimana
dikatakan Berger&Calabrese (1975), “Ketika orang tidak mampu untuk
memahami lingkungannya, mereka biasanya menjadi cemas.”
Misalnya, Karin sedang terburu-buru untuk berangkat kerja shift malam dan
dia memilih naik ojek agar cepat sampai, Una pasti merasa cemas karena
berboncengan dengan tukang ojek yang belum dia kenal sebelumnya.
Hal ini sama seperti yang biasanya dirasakan orang ketika berada di
lingkungan kerja yang baru, mereka sering kali mengalami stres jenis ini.
Sehingga, untuk berada di dalam ketidakpastian membutuhkan energi emosional
dan psikologis yang tidak sedikit.
3. Ketika orang asing bertemu, perhatian utama mereka adalah untuk mengurangi
ketidakpastian mereka, atau meningkatkan prediktabilitas.
1. Fase awal (entry phase) : tahap awal interaksi antara orang asing, dalam
tahap ini biasanya komunikasi hanya meliputi umum seperti nama, jenis
kelamin, usia, dan lainnya. Dalam tahap ini langkah yang ditempuh sebagian
besar bersifat normatif dan dikenndalikan oleh aturan-aturan komunikasi.
2. Fase personal: tahap di mana partisipan mulai berkomunikasi dengan lebih
spontan dan membuka lebih banyak informasi pribadinya. Fase ini
berlangsung akrab dan berbagi mengenai keyakinan,.pendapat, nilai dan
lebih banyak data pribadi.
3. Fase akhir (exit phase), tahap di mana individu membuat keputusan setelah
mendapatkan data-data, apakah interaksi dalam suatu hubungan tersebut
dilajut atau dihentikan.
6. Kuantitas dan sifat informasi yang dibagi oleh orang lain akan berubah seiring
berjalannya waktu.
Misalnya ketika Dio bertemu Hanif pertama kalinya, awalnya mereka tidak
saling kenal. Namun semakin lama waktu pertemuan mereka semakin
mendalam antara mereka akhirnya mereka jadi semakin mengerti perilaku
masing – masing, karena mereka juga saling bertukar informasi.
Misalnya Oki ingin menabung di Bank, saat sedang di Bank Oki disapa dan
diberi senyum oleh petugas bank tersebut. Kemudian Oki memprediksi arti dari
senyuman dari petugas bank tersebut. Prediksi Oki berupa senyum menggoda
atau senyum tuntutan pekerjaan dan lain-lain. Lalu akhirnya Oki menentukan
satu penjelasan dari prediksinya itu yaitu senyum tuntutan pekerjaan.
Ada delapan Aksioma yang dikemukakan oleh Berger dan Calabrase yang
menjelaskan teori pengurangan ketidakpastian, yaitu: komunikasi verbal,
kehangatan nonverbal, pencarian informasi, pengungkapan diri, timbal balik,
kesamaan, kesukaan, dan jaringan Bersama.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Teori pengurangan ketidakpastian (Uncertainty Reduction Theory)
membicarakan proses awal dimana seorang mendapatkan pengetahuan menimpa
orang lain yang dimana teori ini dicetuskan oleh Charles Berger serta Ricard
Calabresse pada tahun 1975. Teori tersebut memaparkan serta memprediksi kapan,
kenapa, serta bagaimana manusia memakai komunikasi buat kurangi ketidakpastian
dikala berhubungan dengan orang lain. Teori pengurangan ketidakpastian memakai
komunikasi menjadi suatu hal untuk mengurangi ketidakpastian, semacam
menanyakan dengan cara langsung ataupun paham arti dari pesan non verbal saat
datang. Sebagian anggapan timbul saat teori pengurangan ketidakpastian. Butuh
ilmu dari pengetahuan diri sendiri yaitu sebagian kemampuan dari cara memahami
diri serta area sebagai mengurangkan ketidakpastian tersebut .
3.2 Saran
Sebenarnya teori pengurangan ketidakpastian sampai saat ini masih
digunakan meskipun banyak orang yang tidak sadar telah menggunakan teori ini.
Teori ini dinilai kurang memiliki kegunaan karena mengurangi ketidakpastian
mengenai diri sendiri dan orang lain dalam sejumlah perjumpaan awal bukanlah
tujuan utama, yang menjadi tujuan utamanya adalah memaksimalkan hasil suatu
hubungan.
DAFTAR PUSTAKA
Griffin, Emory. 2003. A First Look at Communication Theory 5th ed. New York: McGraw-
Hill.
West, Ricard & Lynn H. Turner. 2017. Pengantar Teori Komunikasi Analisis dan Aplikasi.
Terjemahan dari Introducing Communication Theory:Analysis and Application.Edisi 5
Jakarta: Salemba Humanika.
Littlejohn, Stephen W. dan Foss, Karen A. Teori Komunikasi (terj. Theories of human
Communication oleh:Muhammad Yusuf Hamdan), Jakarta: Salemba Humanika,
2009.2009
Mukaram, Zainal 2020, Teori-teori Komunikasi, Bandung, Jurusan Manajemen Dakwah
Fakultas Dakwah dan Komunikasi UIN Sunan Gunung Djati.