Anda di halaman 1dari 3

Raysa Maharani - 1231913023

Ringkasan BAB 10 :
Uncertainty Reduction Theory of Charles Berger
Dalam Buku Communication Theory Karya Em Griffin

Uncertainty Reduction Theory (URT) adalah teori yang dikembangkan oleh


Charles Berger yang berfokus pada bagaimana komunikasi manusia digunakan untuk
memperoleh pengetahuan dan menciptakan pemahaman. Teori tersebut menyarankan
bahwa ketika orang asing bertemu, kekhawatiran utama mereka adalah untuk
mengurangi ketidakpastian atau meningkatkan prediktabilitas tentang perilaku
masing-masing. Ada tiga kondisi awal yang meningkatkan dorongan untuk
mengurangi ketidakpastian: antisipasi interaksi di masa depan, nilai insentif, dan
deviasi. URT mengusulkan serangkaian aksioma yang menjelaskan hubungan antara
ketidakpastian dan variabel kunci dalam pengembangan hubungan. Aksioma-aksioma
ini meliputi komunikasi verbal, kehangatan nonverbal, pencarian informasi,
pengungkapan diri, kesamaan, kesukaan, dan jaringan bersama. Dengan
menggabungkan aksioma-aksioma ini, teori menghasilkan 28 teorema yang
memprediksi berbagai hubungan antara variabel-variabel tersebut. Berger juga
membahas pentingnya rencana pesan dalam menghadapi respons yang tidak pasti dan
mengurangi kecemasan. Teori Anxiety/Uncertainty Management (AUM), yang
merupakan perluasan dari URT oleh William Gudykunst, menerapkan aksioma dan
teorema URT ke dalam konteks lintas budaya. Gudykunst mengusulkan bahwa
kecemasan dan ketidakpastian adalah ancaman kembar yang harus dikelola untuk
komunikasi yang efektif. Dia juga memperkenalkan konsep kesadaran, yang melibatkan
berpikir dalam kategori-kategori baru, terbuka terhadap informasi baru, dan mengakui
sudut pandang yang beragam. Meskipun URT telah mendapatkan dukungan dari
penelitian, ada kritik mengenai motivasi untuk mengurangi ketidakpastian dan
hubungan yang diprediksi antara pencarian informasi dan kesukaan. Secara
keseluruhan, URT dan teori AUM memberikan wawasan berharga tentang dinamika
komunikasi interpersonal dan pentingnya mengurangi ketidakpastian untuk komunikasi
yang efektif.
Tujuan utama dari Uncertainty Reduction Theory (URT) adalah untuk memahami
bagaimana komunikasi manusia digunakan untuk mengurangi ketidakpastian dan
meningkatkan prediktabilitas dalam interaksi antarpribadi. Teori ini secara khusus
membahas ketidakpastian kognitif, yang melibatkan penemuan siapa orang lain
sebagai individu yang unik. URT bertujuan untuk menjelaskan bagaimana individu
memperoleh informasi untuk menyingkirkan sifat dan karakteristik potensial, dengan
demikian mengurangi ketidakpastian dan menciptakan pemahaman dalam pertemuan
awal.
Tiga kondisi sebelumnya yang meningkatkan dorongan untuk mengurangi
ketidakpastian, menurut Uncertainty Reduction Theory (URT), adalah:
1. Antisipasi interaksi masa depan: Ketika individu tahu bahwa mereka
akan berinteraksi dengan seseorang di masa depan, mereka termotivasi
untuk mengurangi ketidakpastian tentang orang tersebut agar interaksi di
masa depan menjadi lebih lancar dan dapat diprediksi.
2. Nilai insentif: Jika individu merasa bahwa orang lain memiliki sesuatu
yang mereka inginkan atau nilai, mereka termotivasi untuk mengurangi
ketidakpastian untuk meningkatkan peluang memperoleh manfaat
tersebut.
3. Deviasi: Ketika individu mengamati perilaku dari orang lain yang tidak
biasa atau tidak terduga, hal itu menciptakan ketidakpastian. Mereka
kemudian termotivasi untuk mengurangi ketidakpastian dengan mencari
informasi untuk memahami dan memberi makna pada perilaku tersebut.

Menurut teori Anxiety/Uncertainty Management (AUM), ketidakpastian dan


kecemasan adalah dua konsep yang berbeda. Ketidakpastian mengacu pada
pertanyaan kognitif yang bertujuan untuk menemukan siapa orang lain sebagai
individu yang unik. Ini melibatkan proses memperoleh informasi untuk mengurangi
ketidakpastian kognitif dan membuat prediksi tentang perilaku orang lain. Di sisi lain,
kecemasan didefinisikan sebagai perasaan tidak nyaman, tegang, khawatir, atau cemas
tentang apa yang mungkin terjadi. Ini adalah keadaan afektif, emosi, yang terpisah dari
ketidakpastian kognitif. Teori Anxiety/Uncertainty Management (AUM) menyarankan
bahwa ketidakpastian dan kecemasan adalah ancaman kembar yang harus dikelola
untuk komunikasi yang efektif. Sementara ketidakpastian bersifat kognitif, kecemasan
bersifat afektif, dan kedua hal ini perlu ditangani untuk mencapai komunikasi lintas
budaya yang berhasil.
Menurut teori Anxiety/Uncertainty Management (AUM), kesadaran
(mindfulness) memainkan peran penting dalam kontribusinya terhadap komunikasi
lintas budaya yang efektif. Kesadaran, seperti yang didefinisikan oleh William
Gudykunst, melibatkan berpikir dalam kategori-kategori baru, terbuka terhadap
informasi baru, dan mengakui berbagai sudut pandang. Ini adalah upaya sadar untuk
secara aktif mempertimbangkan dan menyesuaikan perilaku komunikasi seseorang
untuk menjadi lebih efektif dalam interaksi lintas budaya.
Kesadaran membantu mengurangi kecemasan dan ketidakpastian, yang
merupakan ancaman ganda yang menghambat komunikasi yang efektif. Dengan
menjadi sadar, individu dapat mengelola tingkat kecemasan dan ketidakpastian mereka
menjadi tingkat optimal. Komunikasi yang sadar memungkinkan individu untuk
mendekati pertemuan lintas budaya dengan pikiran terbuka, secara aktif mencari
informasi dan sudut pandang baru. Keterbukaan ini membantu individu menghindari
membuat asumsi berdasarkan stereotip atau prasangka, yang mengarah pada
pemahaman dan interpretasi pesan yang lebih akurat.
Selain itu, kesadaran mendorong individu untuk menciptakan kategori-kategori
baru daripada hanya bergantung pada klasifikasi yang ada berdasarkan etnisitas,
gender, usia, kekayaan, atau aturan. Pendekatan ini mempromosikan pemahaman yang
lebih dalam tentang orang lain sebagai individu yang unik, daripada membuat
generalisasi luas berdasarkan kategori budaya atau sosial. Secara keseluruhan,
kesadaran berkontribusi pada komunikasi lintas budaya yang efektif dengan
mempromosikan keterbukaan, mengurangi kecemasan dan ketidakpastian, serta
mendorong pemahaman yang lebih dalam tentang orang lain. Ini memungkinkan
individu untuk menyesuaikan perilaku dan strategi komunikasi mereka untuk
menjembatani perbedaan budaya dan membangun hubungan yang bermakna dengan
orang-orang dari latar belakang yang berbeda.

Anda mungkin juga menyukai