Anda di halaman 1dari 17

“Percakapan”

kelompok 3
1. Siti Nursyamsia Nabi
2. Agus Tholani
3. Michelle Marsya karisa Wala
Mari kita mulai
presentasinya
jangan ngantuk yaa!
MATERI PEMBAHASAN
Mengelola Ketidakpastiaan & Kecemasan
Akomodasi & Adaptasi
M
\ akna Interaksi
Analisis Percakapan
Budaya ( Teori Negosiasi Wajah )
1. Mengelola Ketidakpastiaan & Kecemasan
Ketidakpastian merupakan ketidakmampuan seseorang untuk memprediksi atau menjelaskan
perilaku, perasaan, sikap, atau nilai-nilai orang lain.
Sedangkan Kecemasan merujuk pada perasaan gelisah, tegang, khawatir, atau cemas
terhadap sesuatu yang akan terjadi .

Teori mengurangi Teori mengelola


ketidakpastiaan ketidakpastiaan-
kecemasan
Teori Pengurangan
Ketidakpastian
Teori Pengurangan Teori yang dipelopori Teori ini juga sering Biasanya
Ketidakpastian oleh Charles Berger disebut dengan Teori ketidakpastian ini
(uncertainty dan Richard Calabrese Interaksi Awal yang muncul pada saat
reduction theory) pada tahun 1975 ini menjelaskan bahwa pertemuan awal
adalah salah satu menjelaskan bahwa ketika dua orang atau dengan seseorang
dari beberapa teori komunikasi dapat lebih bertemu dan mereka yang asing dan
yang ada di dalam membantu berkomunikasi yang tidak yakin harus
ilmu komunikasi mengurangi secara tidak langsung bagaimana harus
khususnya ketidakpastian fokus untuk mengurangi bersikap atau
komunikasi terutama pada orang ketidakpastian satu sama bertindak.
interpersonal atau yang baru saja lain dalam hubungan
antarpribadi. berkenalan. mereka.
1 Aktif

3 Strategi yang
2 Pasif
bisa dilakukan !
3 Interaktif
Teori Pengelolahan Kecemasan dan
Ketidakpastian

Teori Anxiety/Uncertainty management (AUM) dikembangkan oleh William B.


Gudykunst pertama kali pada tahun 1985 dengan perhatian awal tertuju pada
proses komunikasi efektif dalam kelompok dan orang asing

Secara resmi teori ini diperkenalkan dengan label  AUM pada tahun 1993. Pada
perkembangannya teori ini berusaha untuk menjelaskan bagaimana proses penyesuaian diri
seseorang dalam konteks komunikasi antarbudaya.
Konsep Dasar Pengelolahan Kecemasan dan
Ketidakpastian

Gudykunst menjelaskan cara mengelola kecemasan


saat berkomunikasi dengan orang asing dari faktor
penyebabnya dalam teori Anxiety and Uncertainty
Management (AUM) Berdasarkan teori ini, kita akan
mempelajari tujuh cara mengatasi rasa cemas saat
berinteraksi dengan orang asing.
7 Konsep Dasar

1 Percaya diri 5 Memahami proses situasional

2 Mengenal lebih dekat 6 Jangan Terlalu Kaku

3 Fokus pada kesamaan 7 Menghormati dan menghargai


perbedaan norma
4 Hilangkan sekat perbadaan
2. Akomodasi dan Adaptasi
Teori Akomodasi Teori Adaptasi Teori Pelanggaran Teori Kebohongan
(accomodation Interaksi Harapan Interpersonal
theory) menjelaskan Sebagaimana Menurut Burgoon, ketika Buller dan Burgoon
bagaimana dan dikemukakan Jude seseorang memenuhi melihat kebohongan
mengapa kita Burgoon dalam harapan anda, maka anda dan juga deteksi
menyesuaikan teorinya cenderung tidak terhadap
perilaku komunikasi menemukakan bahwa memerhatikan kebohongan sebagai
kita dengan perilaku komunikator memiliki perilakunya dan bagian dari interaksi
komunikasi orang semacam “sinkroni karenanya anda tidak terus-menerus
lain. Interaksi” memberikan penilaian, diantara para
(interactional namun jika terjadi komunikator yang
synchrony) yaitu suatu pelanggaran maka anda melibatkan proses
pola saling bergantian merasa terganggu yang yang saling
yang terkoordinasi. membuat anda bergantian.
memberikan perhatian
dan penilaian terhadap
orang itu.
3. Makna Interaksi
 Teori Interaksi Simbolis (symbolic interactionism) memfokuskan perhatiannya pada cara-cara yang
digunakan manusia untuk membentuk makna dan struktur masyarakat melalui percakapan. Terdapat
tiga konsep penting dalam teori yang dikemukakan oleh George Herbert Mead ini yaitu masyarakat,
diri, dan pikiran. Ketiga konsep tersebut memiliki aspek-aspek yang berbeda namun berasal dari
proses umum yang sama yang disebut sebagai “tindakan sosial” (social act), yaitu suatu unit tingkah
laku lengkap yanng tidak dadpat di analisis kedalam sub bagian tertentu.

 Teori Konvergensi Simbolis (symbolic convergence theory) atau sering juga disebut dengan analisis
tema fantasi (fantasy-theme analysis), yang dikembangkan oleh Ernest Bormann dan rekan
membahas bagaimana penggunaan naratif atau cerita dalam komunikasi.
4. Analisis Percakapan (1)
 Teori Aturan Percakapan, Paul Grice mengemukakan seperangkat asumsi umum yang harus dimiliki
setiap percakapan untuk dapat mengahasilkan percakapan yang koheren. Menurut Grice, kerjasama
dalam percakapan dapat meliputi empat aturan yaitu:
(1). Perkataan berkuatitas (quatity maxim).
(2). Perkataan berkualitas (quality maxim).
(3). Perkataan relevan (relevancy maxim).
(4). Perkataan berperilaku ( Manner Maxim).

 Teori Urutan Percakapan (sequencing theories), ide dibalik teori-teori ini adalah bahwa percakapan
terdiri atas urutan (sequence) atau serangkain tindakan bicara (speech acts) yang dikontrol oleh
sejumlah aturan, dan suatu percakapan yang koheren dapat dicapai dengan cara memastikan bahwa
setiap tindakan adalah hasil tanggapan yang sesuai dengan tindakan sebelumnya.
4. Analisis Percakapan (2)
 Teori Pendekatan Rasional, ini sering kali dikaitkan dengan dua orang, yaitu Sally Jackson dan
Scott Jacobs yang keduanya dikenal menggunakan pendekatan global dalam menganalisis percakapan.
Jackson dan Jacobs menetapkan dua macam aturan global yang dibutuhkan untuk menghasilkan
percakapan yang koheren yaitu “aturan validitas” (validy rules) dan “aturan alasan” (reason rules).

 Teori Pengelolaan Makna yang terkoodinasi (the theory of the coordinated management of
meaning) dan disingkat dengan CMM ini merupakan teori mengenai interaksi sosial yang
komprehensif membahas cara-cara bagaimana berbagai makna yang dimiliki seseorang atau
dikoordinasikan dalam percakapan. Walaupun percakapan menjadi fokus perhatian CMM, namun teori
yang dikembangkan Barnett Pearce dan Vernon Cronen inimemiliki kekuatan untuk menunjukkan
bagaimana perkapan menghasilkan makna baik dalam hubungan antar individu (relationship) tetapi
juga dalam konteks budaya.
4. Analisis Percakapan (3)
 Teori Bahasa Dalam Budaya, Teori perspektik bahasa dalam budaya yang dikemukakan Fern
Johnson, menjadikan studi mengenai linguistik budaya (cultural linguistic) memberikan peran dan
pengaruhnya pada isu-isu mengenai keragaman budaya pada masyarakat multibudaya seperti di
Amerika Serikat (AS).

 Teori Retorika Undangan (invitational rhetoric), Teori yang dikemukakan oleh Sonja Fross dan
Cindy Griffin ini menuntut adanya bentuk interaksi yang berbeda dari persuasi. Teori retorika
undangan menggunakan ide adannya undangan atau ajakan, dalam pengertian harfiah ataupun
metaforis, sebagai satu cara atau gaya (mode) dalam percakapan.
5. Budaya (Teori Negosiasi Wajah )
 Menurut Stella Ting-Toomey sebagaimana di kutip Littlejohn “Face negotiation theory provides a basis

for predicting how people will accomplish facework in different cultures”. Kerja-muka atau facework

didefinisikan sebagai, “ The communication behaviors people use to build and protect their own face

and to protect, build, or threaten the face of another person”.


Terima Kasih !

Anda mungkin juga menyukai