Proposal Penelitian Fisika
Proposal Penelitian Fisika
SKRIPSI
Oleh :
Nida Ayu Rosida
NIM 15302241009
PENDAHULUAN
Media apabila dipahami secara garis besar adalah manusia, materi, atau
buku teks, dan lingkungan sekolah adalah media. Secara khusus, media dalam
“Media Pembelajaran memiliki banyak jenis dan tidak ada satupun media
yang paling baik dibandingkan dengan media yang lain. Setiap media memiliki
keunggulan dan kelemahan masing-masing. Oleh karena itu guru perlu mengenal
dasar, karakteristik peserta didik, materi yang akan disampaikan dan pengalaman
belajar.
Ada banyak media pembelajaran yang dapat digunakan salah satunya yaitu
media Audio. Sudjana dan Rivai (2003:129) mengemukakan bahwa media audio
untuk pengajaran adalah bahan yang mengandung pesan dalam bentuk auditif
(pita suara, atau piringan suara), yang dapat merangsang pikiran, perasaan,
perhatian, dan kemauan siswa sehingga terjadi proses belajar mengajar. Oleh
karena itu, pemilihan media pembelajaran fisika oleh guru sangatlah penting guna
membuat suasana dalam proses pembelajaran menjadi menyenangkan dan tidak
minat belajar peserta didik dan penguasaan materi terhadap pembelajaran fisika.
Lagu Untuk Meningkatkan Pemahaman Konsep dan Minat Belajar Peserta Didik
SMA/MA”.
B. Identifikasi Masalah
pembelajaran.
pembelajaran.
C. Pembatasan Masalah
2. Penguasaan materi fisika yang dimaksud dalam penelitian ini dibatasi pada
D. Rumusan Masalah
1. Apakah media audio berbentuk lagu dapat meningkatkan minat belajar siswa
E. Tujuan Penelitian
Sesuai rumusan masalah yang telah penulis paparkan, maka penelitian ini
bertujuan untuk:
pembelajaran fisika.
bahan kajian yang berhubungan dengan masalah ini, sehingga hasilnya dapat
pembaca.
BAB II
KAJIAN TEORI
A. Deskripsi Teori
tersebut dan apa akibat dari keteraturan fenomena alam tersebut pun
Keterkaitan fisika dalam berbagai fenomena alam yang terjadi inilah yang
menggolongkan fisika kedalam ilmu alam. Tinjauan yang penting dari sains
adalah suatu studi tentang alam dan pengertiannya dapat dipakai dalam
Sains termasuk fisika merupakan salah satu bentuk ilmu, oleh karena itu,
ruang lingkupnya juga terbatas hanya pada dunia empiris, yakni hal-hal yang
peristiwa peristiwa yang satu dengan lainnya terkait dengan sangat kompleks
(Mundilarto, 2010:4).
Tujuan dasar setiap ilmu adalah mencari pengetahuan yang bersifat umum
dalam bentuk teori, hukum, kaidah, asas yang dapat diandalkan (Suriasumantri
dalam Mundilarto, 2010: 3). Dengan suatu analisa yang tepat dan dapat
hukum, teori, konsep, atau masalah baru yang perlu dipertanggung jawabkan
karena itu, fisika berkembang dari ilmu yang bersifat kualitatif menjadi ilmu
yang bersifat kuantitatif. Sifat kuantitaif ini dapat meningkatkan daya prediksi
dan control fisika (Mundilarto, 2010: 3). Fisika memiliki karakteristik bangun
ilmu yang terdiri atas fakta, konsep, prinsip, hukum, postulat, dan teori. Sebagai
ilmu dasar, fisika memenuhi metodologi keilmuan. Metode atau proses ilmiah
keterampilan, atau sikap baru pada saat individu berinteraksi dengan informasi
didik dengan pendidik dan sumber belajar pada suatu lingkungan belajar.
Dalam pembelajaran ada dua komponen aktif yang terlibat, yaitu guru
mengajar dan murid belajar. Dalam proses pembelajaran, guru dan murid
Kegiatan belajar mengajar merupakan proses aktif bagi peserta didik dan
ilmu yang dipelajarinya yang akan terlihat dalam kemampuannya untuk berfikir
logis, kritis, dan kreatif. Disamping itu, prinsip dasar kegiatan belajar mengajar
lain yang perlu diperhatikan menyangkut hal-hal berikut ini: berpusat pada
(Mundilarto, 2010:4)
adalah pembelajaran yang tidak akan lepas dari hakikat fisika itu sendiri.
Secara keilmuan hakikat fisika tidak akan lepas dari hakikat IPA, karena fisika
masuk dalam rumpun IPA. Akan tetapi dalam permbelajaran fisika di sekolah
menengah atas merupakan salah satu mata pelajaran IPA yang diajarkan
secara tersendiri dan dapat menjadi wahana bagi siswa untuk mempelajari diri
sendiri dan alam sekitar. Dalam pembelajaran fisika, pengalaman proses sains
2. Minat Belajar
a. Pengertian Minat
suatu obyek atau menyukai sesuatu obyek (B. Suryosubroto, 1998: 109).
Menurut Slameto (2010: 180), minat adalah suatu rasa lebih suka dan rasa
ketertarikan pada suatu hal atau aktivitas, tanpa ada yang menyuruh. Minat
pada dasarnya adalah penerimaan akan suatu hubungan antara diri sendiri
dengan sesuatu di luar diri. Suatu minat dapat diekspresikan melalui suatu
pernyataan yang menunjukkan bahwa peserta didik lebih menyukai suatu hal
daripada hal lainnya, dapat pula dilihat melalui partisipasi dalam suatu aktivitas.
Selain itu, Muhibbin Syah (1995: 136) berpendapat bahwa minat merupakan
terhadap sesuatu.
1) Perasaan senang
Seorang peserta didik yang memiliki perasaan senang atau suka terhadap
suatu materi, maka peserta didik tersebut terus mempelajari materi yang
disenanginya. Tidak ada perasaan terpaksa yang dialami oleh peserta didik
tersebut.
2) Keingintahuan
yang konkrit. Rasa ingin tahu ditandai dengan sikap selalu terdorong untuk
3) Perhatian
dan pengertian dengan mengesampingkan hal yag lain. Peserta didik yang
objek tersebut.
4) Ketertarikan
merasa tertarik pada objek atau kegiatan berupa pengalaman afektif yang
adalah kecenderungan tertarik pada sesuatu yang relatif tetap untuk lebih
minat yang tinggi. Minat itu tidak muncul dengan sendirinya akan tetapi banyak
1) Belajar
didik yang semula tidak menyukai suatu pelajaran tertentu, semakin lama
minat pun tumbuh sehingga ia akan lebih giat lagi mempelajari pelajaran
tersebut. Hal ini sesuai dengan pendapat dari Singgih D. Ginarsa dan Yulia
Singgih D.G (1989: 68) bahwa minat akan timbul dari sesuatu yang
diketahui dan kita dapat mengetahui sesuatu dengan belajar, karena itu
2) Bahan Pelajaran
Bahan pelajaran yang menarik minat peserta didik akan sering dipelajari
tidak menarik minat peserta didik tentu akan dikesampingkan oleh peserta
maka peserta didik tidak akan belajar dengan sebaik-baiknya tidak ada
3) Sikap Guru
membangkitkan minat belajar peserta didik. Menurut Kurt Singer (1987: 93)
berarti telah melakukan hal-hal yang terpenting yang dapat dilakukan demi
minat peserta didik. Sebaliknya guru yang memiliki sikap buruk dan tidak
disukai oleh peserta didik, akan sukar dapat merangsang timbulnya minat
4) Media Pembelajaran
saat itu. Kemp dan Dayton dalam Azhar Arsyad (2011: 21) bahwa dengan
memiliki aspek motivasi dan meningkatkan minat. (Azhar Arsyad, 2011: 21-
22)
5) Fasilitas
wawasan tetapi jika fasilitas yang ada justru mengikis minat pendidikannya,
Pada penelitian ini, minat belajar peserta didik yang diteliti difokuskan pada
3. Penguasaan Materi
materi yang sudah dipelajari sehingga peserta didik dapat menjadikan materi yang
menyaji materi dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan
bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minat peserta didik untuk
memecahkan masalah.
didik. Ranah kognitif mengurutkan keahlian berpikir sesuai dengan tujuan yang
berpikir dalam proses pembelajaran diteliti oleh Benjamin Samuel Bloom yang
indikator sesuai dengan dimensi proses kognitif mulai dari C1 hingga C6.
a. Mengingat
dengan hal-hal yang konkret, misalnya tanggal lahir, alamat rurmah, dan usia,
b. Memahami
merujuk pada identifikasi persamaan dan perbedaan dari dua atau lebih obyek,
c. Mengaplikasikan
(implementing).
d. Menganalisis
Menganalisis merupakan memecahkan suatu permasalahaan dengan
sekolah
e. Evaluasi
berdasarkan kriteria dan standar yang sudah ada. Kriteria yang biasanya
standar ini dapat pula ditentukan sendiri oleh siswa. Standar ini dapat berupa
f. Membuat
beberapa unsur menjadi bentuk atau pola yang berbeda dari sebelumnya.
pertemuan sebelumnya.
5. Media Pembelajaran
Menurut Arief S. Sadiman, dkk (2011: 6), kata media berasal dari bahasa
latin dan merupakan bentuk jamak dari kata medium yang secara harafiah
berarti perantara atau pengantar pesan dari pengirim ke penerima pesan.
ataupun peristiwa yang membuat kondisi tertentu bagi peserta didik sehingga
tertentu.
mengartikannya sebagi alat, metode, dan teknik yang digunakan dalam rangka
Watson pada (2015) yang berjudul The Use of Original Music Videos to Teach
(secara umum) menerapkan lagu didalam video tersebut dibanding harus mencari
pembelajaran lagu dan video tentang ikatan kimia adalah penggunaan musik dan
lagu dan video tidak dilakukan uji efektivitas dan pengaruh penggunaan musik dan
video. Selain itu, juga terdapat perbedaan pada materi yang diajarkan, yaitu biologi
dengan kimia.
Ezeudu, Adzape, dan Otor (2016) yang berjudul Effect of Lecture Method
dari metode pembelajaran yang dilengkapi dengan Musik (LMM) dan Komputer
Siswa diajarkan elektrokimia menggunakan LMM memiliki skor prestasi yang lebih
tinggi daripada rekan-rekan mereka diajarkan menggunakan LMC. Selain itu, tidak
pembelajaran lagu dan video tentang ikatan kimia, yaitu adanya penggunaan
kedua bagian dari animasi video dan musik dalam media pembelajaran bagi siswa,
namun pada penelitian pengembangan lagu dan video tentang ikatan kimia tidak
meneliti tentang pengaruh perbedaan dari keduanya. Selain itu, materi yang
disampaikanpun berbeda.
C. Kerangka Berpikir
1. Pengaruh media pembelajaran audio dalam bentuk lagu terhadap minat belajar
peserta didik.
2. Pengaruh media pembelajaran audio dalam bentuk lagu terhadap hasil belajar
Konsentrasi yang baik dapat tercapai jika fungsi otak kiri dan kanan seimbang
selama pembelajaran (Merrit, 2003: 82-83). Keseimbangan fungsi otak kiri dan
otak kanan termasuk dalam tujuan yang dapat dicapai dengan belajar
bagian dari seni, dimana apapun yang berkaitan dengan seni akan diproses
oleh otak kanan. Penggunaan media lagu ini dalam pembelajaran diperkirakan
D. Hipotesis Penelitian
1. Ada perbedaan peningkatan minat belajar yang signifikan antara peserta didik
audio dalam bentuk lagu dengan peserta didik yang mengikuti pembelajaran
METODE PENELITIAN
A. Desain Penelitian
mencari pengaruh perlakuan tertentu terhadap yang lain dalam kondisi yang
“Pretest-Posttest Control Group Desaign“ dimana terdapat dua kelas yang dipilih
secara random. Satu kelas sebagai kelas eksperimen dan kelas lainnya sebagai
R O1 X O2
R O3 O4
Tabel 3. Desain Penelitian Pretest-Posttest Control Group Design
Keterangan:
kemudian menentukan variabel penelitian yang terdiri dari variabel bebas dan
memberikan posttest dan angket untuk mengukur variabel terikat karena adanya
perlakuan selanjutnya data hasil penelitian di analisis untuk menguji hipotesis yang
telah disusun.
Penelitian ini dilaksanakan pada semester gasal kelas X tahun ajaran … Penelitian
1. Populasi
Populasi dalam penelitian ini adalah peserta didik kelas X MIA dia SMA
2. Sampel Penelitian
Sampling. Dipilih secara acak dua kelas X MIA untuk dijadikan kelas
eksperimen dan kelas kontrol. Kelas yang terpilih adalah kelas X MIA …
D. Variable Penelitian
1. Variabel Bebas
pembelajaran audio berbasis lagu dan kelas kontrol dalam pembelajaran tidak
konvensional).
2. Variabel Terikat
Variabel terikat dalam penelitian ini adalah minat belajar dan hasil belajar
peserta didik dalam pokok bahasan Hukum Newton. Data diperoleh dari angket
3. Variabel Kontrol
Variabel kontrol dalam penelitian ini adalah guru yang mengajar, materi
yang diajarkan, jumlah jam tatap muka, lama penelitian, serta soal pretest dan
E. Instrumen Penelitian
Terdapat dua RPP yang digunakan dalam penelitian ini, yaitu RPP untuk kelas
pembelajaran audio berbasis lagu dan RPP untuk kelas kontrol yaitu kelas
soal pretest dan posttest serta angket minat belajar peserta didik. Soal pretest
dan posttest terdiri atas … butir soal. Soal pretest dan posttest digunakan untuk
untuk mengetahui minat belajar peserta didik terhadap fisika setelah diberi
1. Uji Validitas
Validity Index (CVI). Pemberian skor pada angket divalidasi dengan CVR.
persamaan:
𝑁
(𝑁𝑒 − 2 )
𝐶𝑉𝑅 =
𝑁
2
Keterangan:
Ketentuan:
instrumen hanya CVR yang bernilai positif. CVR yang bernilai negatif
tidak digunakan.
digunakan CVI. CVI merupakan rata-rata dari nilai CVR dari semua butir
angket validitas.
𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝐶𝑉𝑅
𝐶𝑉𝐼 =
𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑏𝑢𝑡𝑖𝑟 𝑎𝑛𝑔𝑘𝑒𝑡
Rentang hasil nilai CVR dan CVI adalah -1 < 0 < 1. Angka tersebut
0 = baik
CVR. Setelah semua item mendapat skor, kemudian skor tersebut diolah.
Adapun cara menganalisisnya sama seperti cara menganalisis validitas
RPP.
analisis gain-test. Data diperoleh dalam penelitian ini berupa data hasil
observasi tentang penilaian hasil belajar fisika berupa tes kognitif (pretest
Nilai g Kriteria
g ≥ 0,7 Tinggi
0,3 > g ≥ 0,7 Sedang
g < 0,3 Rendah
Tabel 5. Kriteria Nilai Gain
dengan jawaban Sangat Setuju (SS), Setuju (S), Tidak Setuju (TS), dan
berikut:
𝐴
𝑋= × 100%
𝐵
Keterangan:
diadaptasi dari penilaian (Suharsimi, Arikunto, 1998: 246), yaitu pada Tabel
Presentase Kriteria
75% ≤ X ≤ 100% Tinggi
55% ≤ X < 75% Cukup
40% ≤ X < 55% Kurang
0% ≤ X < 40% Rendah
Tabel 6. Kualifikasi Persentase Angket Minat Belajar Peserta Didik
2. Uji Reliabilitas
Reliabilitas mengacu pada sejauh mana alat ukur dapat digunakan untuk
melakukan pengukuran secara konsisten apabila alat ukur digunakan lebih dari
sekali. Hasil uji reliabilitas mencerminkan dapat digunakan atau tidaknya suatu
suatu alat ukur, bahwa hasil pengukuran yang didapatkan merupakan hasil
pengujian reliabilitas untuk soal pilihan ganda dicari dengan menggunakan uji
Alpha-Cronbrach.
Skor Reliabilitas
< 0,50 Rendah
0,50 - 0,60 Cukup
0,70 - 0,80 Tinggi
Table 4. Batasan Skor Reliabilitas Cronbrach’s Alpha
Data yang diperlukan dalam penelitian ini adalah minat dan hasil belajar
peserta didik pada ranah kognitif. Pengumpulan data dilakukan dengan langkah-
digunakan.
5. Memberikan angket minat belajar untuk mengetahui minat belajar peserta didik
Pada penelitian ini, langkah yang harus ditempuh untuk menganalisis data
prasyarat sebelum melakukan analisis, yaitu uji normalitas serta uji homogenitas.
Setelah uji normalitas dan homogenitas diperoleh hasil analisis data yang
tiap variable terdistribusi normal atau tidak. Uji normalitas dilakukan pada
data skor pretest dan posttest. Uji normalitas dilakukan terhadap sebaran
data untuk tiap kelas sampel secara terpisah. Uji normalitas menggunakan
b. Uji Homogenitas
kedua variansinya, yaitu dilakukan terhadap sebaran data dari kedua kelas
data dari kedua kelas tersebut homogeny atau tidak. Uji yang digunakan
2. Uji Hipotesis
minat belajar fisika dan hasil belajar peserta didik ditinjau dari peningkatan
penguasaan materi.
dahulu dibuat hipotesis tandingan (H0), yaitu tidak ada peningkatan minat
berarti tidak ada peningkatan minat belajar peserta didik yang signifikan
bentuk lagu. Analisis data dan pengujian hipotesis pada penelitian ini
bentuk lagu. Sedangkan apabila nilai probabilitas signifikansi > 0,05 maka
audio dalam bentuk lagu. Analisis data dan pengujian hipotesis pada