Anda di halaman 1dari 4

LAPORAN MATA KULIAH PENYEHATAN TANAH DAN

PENGELOLAAN SAMPAH -B

“PRAKTEK PENENTUAN TIMBULAN DAN KOMPOSISI SAMPAH”

DISUSUN OLEH:

NAMA : MAYA PUTRI SIREGAR

NIM : P00933219025

TINGKAT/SEMESTER : IIA D-IV SANITASI LINGKUNGAN

DOSEN PEMBIMBING : NELSON TANJUNG,SKM.M.Kes

POLTEKKES KEMENKES RI MEDAN

PRODI D-IV SANITASI LINGKUNGAN

KABANJAHE
BAB I

PENDAHULUAN
A.Latar Belakang

Fitoremediasi adalah upaya penggunaan tanaman dan bagian-bagiannya untuk


dekontaminasi limbah dan masalah-masalah pencemaran lingkungan baik secara ex-situ
menggunakan kolam buatan in-situ atau secara langsung di lapangan pada tanah atau daerah
yang terkontaminasi limbah
Untuk mengatasi permasalahan pencemaran air limbah yang mengandung logam
berat, baru – baru ini telah dikembangkan teknologi alternatif yang dapat membantu proses
pengolahan yaitu dengan teknologi fitoremediasi. fitoremediasi didefinisikan sebagai
pencucian polutan yang dimediasi oleh tumbuhan, termasuk pohon, rumput-rumputan, dan
tumbuhan air .Pada pengolahan air limbah dengan menggunakan teknologi fitoremediasi,
tanaman atau tumbuhan memiliki peranan penting dalam mendukung proses pengolahan,
baik itu tanaman yang hidup di tanah ataupun tanaman yang hidup di air. Namun tanaman
yang sering digunakan dalam pengolahan air limbah adalah tanaman yang hidup di air karena
proses yang dilakukan lebih efisien dan tanaman yang dapat bertahan dalam mengolaha air
limbah adalah tanaman air.
Tanaman air merupakan bagian dari vegetasi penghuni bumi ini, yang media
tumbuhnya adalah perairan.Penyebarannya meliputi perairan air tawar, sampai ke lautan
dengan beraneka ragam jenis, bentuk dan sifat. Jika memperhatikan sifat dan posisi hidupnya
di perairan, tanaman air dapat dibedakan dalam 4 jenis, yaitu ; tanaman air yang hidup pada
bagian tepian perairan, disebut marginal aquatic plant ; tanaman air yang hidup pada bagian
permukaan perairan, disebut floating aquatic plant ; tanaman air yang hidup melayang di
dalam perairan, disebut submerge aquatic plant ; dan tanaman air yang tumbuh pada dasar
perairan, disebut the deep aquatic plant .
Pada pembahasan ini tanaman air yang digunakan adalah tanaman melati air,
tanaman ini digunakan karena jenis tanaman ini pernah digunakan dalam pengolahan air
limbah selain itu tanaman ini juga mempunyai nilai estetika yang baik bagi lingkungan.
BAB II
ISI
Salah satu alternatif teknologi yang dapat digunakan untuk mengolah limbah cair
adalah teknik fitoremediasi. Fitoremediasi adalah upaya penggunaan tanaman untuk
dekontaminasi limbah. Salah satu jenis tanaman yang dapat digunakan untuk meremediasi
limbah adalah melati air
Habitat melati air biasanya berada di air yang bervariasi. Persebarannya berada di
Amerika tengah, lembah Mississippi dan Venezuela. Perkembangannya menggunakan biji
dan anakan. Melati air memiliki manfaat sebagai tanaman hias di tepi rawa dan akuarium
Klasifikasi Tanaman Melati Air
Tanaman melati air (Echinodorus Palaefolius) adalah tanaman yang hidup di dalam air yang
tenang.
Klasifikasi tanaman melati air:
Kingdom : Plantae (Tumbuhan)
Subkingdom : Tracheobionta (berpembuluh)
Superdivisi : Spermatophyta (menghasilkan biji)
Divisi : Magnoliophyta (berbunga)
Kelas : Liliopsida (berkeping satu / monokotil)
Sub-kelas : Alismatidae
Ordo : Alismateles
Famili : Alismataceae
Genus : Echinodorus
Spesies : Echinodorus palaefolius (Nees & Mart) J.F.Macbr
Kandungan dan Kemampuan Penyerapan Tanaman Melati Air Melati air memiliki
kemampuan menyerap dan mengurai polutan yang dapat menurunkan kandungan polutan itu sendiri
dengan cukup baik. Melati air mampu menghisap oksigen dan udara melawati daun, batang dan akar
yang kemudian dilepaskan kembali ke daerah sekitar perakarannya (rhizosphere). Hal ini terjadi
lantaran tanaman melati air memiliki ruang antar sel atau lubang saluran udara sebagai media
transportasi dari atmosfer ke bagian perakaran.
Oksigen yang dilepaskan oleh melati air ini nantinya akan dimanfaatkan oleh mikroorganisme
dalam penguraian bahanorganik .Melati air dalam keadaan segar mengandung bahan organik 37,59%,
C-organik 21,23%, N total 0,28%, P total 0,0011% dan K total 0,016%. dalam tangkai segar tanaman
melati air memilki kandungan kimia air 95,6%, abu 0,44%, serat kasar 2,09%, karbohidrat 0,17%,
lemak 0,35%, protein 0,16%, fosfor 0,52%, kalium 0,42%, klorida 0,26%, alkanoid 2,22%.
Sedangkan dalam keadaan kering mengandung kandungan selulosa 64,51%, pentose 15,61%, silica
5,56%, abu 12% dan lignin 7,69%

Anda mungkin juga menyukai