Anda di halaman 1dari 5

3.

Adaptasi morfologi pada mulut serangga

Bentuk mulut serangga bermacam-macam disesuaikan dengan cara


mengambil makanannya. Adaptasi morfologi pada serangga dapat kita lihat
pada tipe mulutnya. Bagian mulut serangga pada dasarnya terdiri atas satu bibir
atas (labrum), sepasang rahang (mandibula), satu hipofaring, sepasang maksila,
dan satu bibir bawah (labium).

1. Tipe mulut penggigit, mempunyai rahang atas dan rahang bawah yang kuat
untuk menggigit, misalnya lipan, belalang, jangkrik, dan kecoa.

2. Tipe mulut penusuk dan penghisap, mempunyai rahang yang runcing dan
panjang untuk menusuk dan menghisap, misalnya: nyamuk dan kutu

3. Tipe mulut penghisap, mempunyai alat penghisap seperti belalai yang


panjang dan dapat digulung sehingga dapat menghisap madu yang terdapat
jauh di dasar bunga, misalnya kupu-kupu

4. Tipe mulut penghisap dan penjilat, memiliki bibir untuk menjilat, misalnya:
lebah madu dan lalat.

Tipe penggigit-pengunyah
Tipe alat mulut ini ditandai oleh adanya mandibula dan maksila yang besar, dan amat jelas
bentuknya. Bagian paling depan adalah labrum (diterjemahkan bebas sebagai bibir atas)
yang menutupi mandibula yang terletak di samping, maksila yang terletak di belakang
mandibula, labium (bibir bawah), dan hipofaring yang terletak di “dalam” rongga (sering
pula diterjemahkan sebagai “lidah”), dan dua pasang palpi (tunggal: palpus) yang masing-
masing melekat pada maksila (palpi maksilaris) dan labium (palpi labialis).
Labrum berfungsi untuk “menuntun” dan “memegang” pakan masuk ke dalam rongga mulut
bersama dengan gerakan mandibula, maksila, labium, dan hipofaring yang berfungsi sebagai
lidah yang mendorong pakan tadi masuk ke saluran pencernaan.
Mandibula atau disebut pula “rahang atas” berfungsi untuk memotong dan menggerus
makanan, dan pada beberapa serangga, misalnya semut kasta prajurit atau rayap kasta
prajurit, mandibula berfungsi sebagai alat pertahanan (menyerang musuh atau pengganggu).
Mandibula dua serangga ini tidak dapat digunakan sebagai alat makan, sehingga harus
mereka membutuhkan bantuan dari rayap pekerja untuk mendapatkan pakan (lihat
pembahasan tentang Trophallaxis). Bagian ujung mandibula berbentuk runcing (berguna
untuk menyayat dan merobek), sedangkan bagian belakangnya bergerigi dan berguna untuk
menggerus.
Maksila atau “rahang bawah” berfungsi membantu mandibula mengunyah pakan. Maksila
nimfa capung berukuran sangat besar dan berfungsi untuk menangkap mangsa. Pada bagian
samping maksila tumbuh palpi (palpi maksilari) yang bertugas memegang dan menyerpih
pakan. Pada palpi juga tumbuh rambut-rambut berukuran sangat halus yang berfungsi sebagai
alat pengindra.
Alat mulut penggigit-pengunyah dimiliki oleh serangga-serangga dari ordo Orthoptera
(bangsa belalang dan jengkerik), ordo Mantodea (belalang sembah), ordo Blattodea (bangsa
kecoa), ordo Odonata (bangsa capung), ordo  Coleoptera (bangsa kumbang), larva ordo
Lepidoptera (bangsa kupu-kupu dan ngengat), ordo Dermaptera (bangsa cocopet), dan ordo
Hymenoptera (semut dan beberapa tawon).

Tipe pencucuk-pengisap
Jika Anda kebetulan dapat menyaksikan seekor nyamuk yang sedang menusukkan “jarum”-
nya ke lengan Anda, maka itulah contoh serangga yang mempunyai mulut bertipe pencucuk-
pengisap. Alat mulut ini terdiri dari sebuah labium yang berperan sebagai pipa (mengisap
atau untuk mengeluarkan zat anti penggumpalan darah), dan “sarung” yang terdiri dari
mandibula, maksila, dan labrum.
Sementara itu, alat mulut lalat “penggigit” (meskipun sebenarnya adalah penusuk) atau stable
fly (famili Muscidae) hanya terdiri dari labium, labrum dan hipofaring yang membentuk
sebuah pipa untuk mengisap darah mangsa.
Alat mulut kepik, wereng dan sejenisnya terdiri dari mandibula dan maksila yang membentuk
sebuah pipa tajam dan runcing (stilet) dan dibungkus oleh sarung labium.
Tipe pencecap
Lalat rumah (genus Musca) mempunyai alat mulut yang berbentuk unik, yaitu mirip pengisap
debu.
Bagian terbesar dari alat mulut lalat rumah adalah labium yang bagian ujungnya lebar
(disebut labellum) dan pada permukaannya terdapat banyak sekali rambut-rambut dan
lubang-lubang kecil untuk mengisap cairan pakannya.
Tipe pengisap
Coba lihat si kupu-kupu yang sedang menjulurkan “belalai”-nya ke dalam dasar putik bunga
untuk mendapatkan cairan manis pakannya. Inilah contoh alat mulut bertipe pengisap, yang
umum disebut probosis.
Belalai ini unik, karena ketika tidak digunakan akan digulung, kemudian akan dijulurkan jika
hendak digunakan. Dalam hal ini, peranan otot-otot di dalam probosis ini sangat penting. Ada
sekurangnya empat jenis otot yang berperan, yaitu  otot penggulung (retractor), otot elevator
dorsal, otot elevator probosis, dan otot miring yang terdapat di sepanjang saluran probosis.

2) Toraks : tagma lokomotor tubuh, dan toraks mengandung tungkai-tungkai dan sayap-
sayap. torak terdiri dari 3 ruas, bagian anterior protoraks, mesotorak, dan bagian posterior
metatoraks.
3) tungkai-tungaki : tungkai-tungkai toraks serangga bersklerotisasi dan selanjutnya dibagi
sejumlah ruas . secara khas terdapat 6 ruas; koksa (cx), ruas dasar; trokanter (tr), satu ruas
kecil (biasanya 2 ruas) sesudah koksa; femur (fm), biasanya ruas pertama yang panjang dari
tungkai, tibia (tb), ruas kedua yang panjang; tarsus (ts), biasanya sederajat ruas-ruas yang
kecil dibelakang tibia dan pretarsus (ptar), terdiri dari kuku-kuku dan berbagi struktur serupa
bantalan atau serupa seta pada ujung tarsus.

1(a). Mempunyai 2 pasang sayap. Sayap depan bertekstur seperti mika/kulit, terutama
di pangkal sayap, sayap belakang bersifat membran 2

(b). Sayap depan dan belakang bersifat membran 5

2(a). Alat mulut tipe penghisap dengan bentuk paruh panjang yang beruas-ruas  3

(b). Alat mulut tipe pengunyah, mempunyai mandible 4

3(a). Tekstur pangkal sayap depan seperti mika, ujung sayap bersifat membrane
(hemelytron), ujung sayap saling tumpang tindih bila sedang hinggap 
HEMIPTERA

(b). Sayap depan dengan tekstur yang seragam, ujung sayap sedikit tumpang tindih
 HOMOPTERA

4(a). Sayap depan seperti mika/tanduk tanpa vena (elytra), sayap belakang bersifat
membran dengan sedikit vena COLEOPTERA

(b). Sayap depan seperti mika dengan vena-vena (tegmina), sayap belakang lebar
dengan banyak vena ORTHOPTERA

5(a). Kedua sayap tertutup oleh sisik LEPIDOPTERA

(b). Kedua sayap tidak tertutup sisik 6

6(a). Sayap depan dan belakang hampir sama dalam ukuran, bentuk dan susunan
venanya ISOPTERA (khusus Imago bersayap)

(b). Sayap depan dan belakang tidak seperti no. 6(a). 7

7(a). Ukuran serangga kecil (<5mm), sayap panjang sempit dan berumbai panjang
THYSANOPTERA

(b). Ukuran tubuh beragam, sayap tanpa rumbai 8

8(a). Tubuh agak padat, ada penggentingan antara toraks dan abdomen, sayap belakang
lebih kecil dari sayap depan HYMENOPTERA

(b). Sayap depan ada, sayap belakang tereduksi menjadi alat keseimbangan (halter)
DIPTERA

from: buku petunjuk praktikum perlindungan tanaman

Anda mungkin juga menyukai