Anda di halaman 1dari 7

Sistem Kendali Konvensional

Rangkaian kendali adalah bagian paling dasar dari sebuah sistem otomasi. Pemahaman
tentang rangkaian – rangkaian ini mutlak diperlukan sebelum beranjak lebih jauh untuk
belajar PLC atau kendali yang lain. Pada artikel ini anda akan belajar bagaimana membuat
sebuah rangkaian kendali dasar pada sistem otomasi industri.
Mulai dari menentukan jenis komponen, jumlah komponen hingga cara merangkainya
menjadi sistem yang diinginkan. Komponen yang akan selalu diperlukan adalah Power
supply (sumber tegangan) sebagai penyedian arus listrik, beberapa Push Button sebagai
alat untuk mengatur buka atau tutup rangkaian dan Lampu yang berperan sebagai beban
yang sedang dikendalikan. Di sini akan diperkenalkan rangkaian – rangkaian yang umum
digunakan pada Otomasi Industri.
Rangkaian Logika Kendali
Rangkaian yang pertama adalah mengendalikan beban dengan menggunakan 1
tombol. Rangkaian ini dapat dibuat dengan memanfaatkan Kontak NO yang ada pada Push
Button. Gambar di bawah menunjukkan gambar rangkaian On/Off beban dengan 1 tombol.

Ketika tombol belum ditekan, belum terdapat arus listrik yang mengalir sehingga
lampu masih mati. Ketika tombol ditekan, maka rangkaian akan membentuk loop tertutup
sehingga arus dapat mengalir dan menyalakan lampu, namun lampu akan kembali mati saat
tombol tidak ditekan lagi. Rangkaian ini sangat umum digunakan untuk menyambung aliran
arus listrik pada sebuah sistem kendali.

1
Rangkaian berikutnya adalah NOT, yaitu kebalikan dari rangkaian di atas. dengan
memanfaatkan Push Button yang memiliki sakelar NC. Perhatikan gambar berikut :

Kebalikan dari rangkaian yang pertama, rangkaian NOT menghasilkan Logika


Keluaran yang berkebalikan dengan rangkaian pertama. Lampu sudah menyala sebelum
Push Button ditekan dan saat Push Button ditekan lampu justru padam. Rangkaian ini biasa
digunakan untuk memutus aliran arus pada sebuah sistem kendali.
Rangkaian selanjutnya dalah kombinasi 2 tombol untuk mengendalikan 1 beban.
Kombinasi yang pertama adalah dengan Logika AND atau DAN. Perhatikan gambar di
bawah ini :

2
Dengan memperhatikan gambar dari kiri atas hingga kanan bawah, kita dapat mengerti
bahwa pada rangkaian dengan Logika AND atau DAN mensyaratkan bahwa semua Push
Button harus ditekan atau aktif agar lampu dapat menyala. Kedua Push Button harus ditekan
bersamaan untuk dapat menyalakan lampu. Rangkaian ini disebut juga dengan hubungan
seri pada kontak sehingga jika terdapat salah satu atau lebih tombol tidak ditekan/tidak aktif
maka lampu tidak akan menyala.
Kombinasi yang ke dua adalah rangkaian dengan Logika OR atau ATAU. Perhatikan
gambar di bawah ini:

3
Dengan memperhatikan gambar dari kiri atas hingga kanan bawah, kita dapat mengerti
bahwa pada rangkaian dengan Logika OR atau ATAU mensyaratkan bahwa salah satu Push
Button saja yang ditekan, maka lampu sudah dapat dinyalakan. Jika pun kedua Push Button
ditekan, maka lampu tetap akan menyala. Sehingga, rangkaian 2 kontak ini berperan sebagai
alternatif, satu sama lain dapat saling menggantikan untuk dapat menyalakan lampu.
Rangkaian ini disebut juga dengan hubungan paralel pada kontak sehingga jika terdapat
salah satu atau lebih tombol tidak ditekan/tidak aktif maka lampu tidak akan menyala.
Rangkaian Selfholding
Pada penerapannya, rangkaian logika tersebut di atas digunakan sebagai pendukung
rangkaian aplikasi yang lain yang lebih rumit dengan komponen kendali tambahan misalkan
rangkaian Selfholding dengan bantuan relay. Sebagai contoh, Saya ingin menyalakan
sebuah lampu dengan menggunakan Push Button hanya dengan menekan Push Button On
sesaat, lalu mematikan dengan tombol Off. Jika saya hanya menggandalkan logika – logika
di atas, maka saya harus selalu menekan Push Button agar lampu tetap menyala.

4
Pada rangkaian di atas, relay digunakan sebagai perantara untuk menyalakan lampu AC
220V. Jika relay dinyalakan, maka kontak relay akan menghubungkan lampu ke sumber
tegangan AC. Pahami kembali prinsip kerja relay di sini. Relay hanya akan menyala jika
Push Button ditekan, dan akan kembali mati jika Push Button dilepaskan.

Di sini lah dibutuhkan rangkaian selfholding. Mula – muka kita akan memanfaatkan kontak
relay yang lain untuk dihubungkan secara paralel (OR) terhadap Push Button.

Sehingga, saat Push Button ditekan, arus lisrik akan mengalir dari baterai menuju relay
melalui kontak Push Button atau kontak relay. Dalam kondisi ini, relay dapat menyala
sehingga lampu juga menyala.

5
Saat Push Button dilepaskan (tidak ditekan), arus listrik akan tetap mengalir ke relay melalui
kontak relay sehingga lampu tetap menyala. Prinsip mempertahankan status nyala relay
dengan menggunakan kontaknya sendiri ini lah yang disebut dengan Selfholding.

Untuk dapat mematikan lampu, kita harus mematikan aliran arus listrik yang menuju relay.
Push Button ke dua dengan kontak NC dapat ditambahkan pada rangkaian sebagai berikut.

6
Saat Push Button NC ditekan, maka arus listrik ke relay dapat diputus sehingga relay mati,
begitu juga lampu. Dengan matinya relay, maka kontak relay akan kembali ke posisi semula
(Open) sehingga holding dilepaskan. Maka seluruh rangkaian akan kembali ke kondisi
semula, Normal.

Pada rangkaian ini,nyala lampu dapat dipertahankan kondisinya hanya dengan menekan
Push Button 1 (On) sesaat (singkat) dan dimatikan dengan Push Button 2 (Off).
Itulah rangkaian kendali dasar yang paling sering digunakan pada Sistem Otomasi di
Industri. Rangkaian kendali yang lebih kompleks akan diulas pada artikel lain dengan
menyesuaikan perangkat keluaran yang ingin dikendalikan.

Anda mungkin juga menyukai