Anda di halaman 1dari 16

TEORI ARSITEKTUR 2

Kuliah pertama
Dr. Pancawati Dewi
DEFINISI TEORI

Kamus Besar Bahasa Indonesia :


a. teori adalah ajaran atau paham tentang sesuatu berdasarkan kekuatan akal (rasio)
b. teori adalah patokan dasar atau garis-garis dasar sain dan ilmu
c. teori adalah pedoman praktek
d. teori adalah dalil atau ilmu pasti

Iwan Sudrajat :
seperangkat konsep, definisi dan proposisi yang menyajikan pandangan sistimatik
tentang suatu fenomena, peristiwa dan situasi melalui uaraian tentang hubungan
diantara variabelnya, guna menjelaskan dan memprediksi fenomena, peristiwa dan
situasi tersebut
LETAK TEORI dalam MERANCANG

Merancang B

Teori Ars Merancang A

Asas-Metoda
KARAKTERISTIK TEORI
(menurut Stephen P. Borgatti)
1. Mechanism or Process (= pemahaman tentang proses)
2. Generality (= bersifat umum)
3. Truth (= kebenaran bersifat terbatas, relatif dan sementara)
4. Falsifiability (= keberlakuannya melalui eksperimen atau
pengumpulan data)
5. Parsimony (= rumusan keterkaitan yang jelas dan sederhana)
6. Fertility (= melahirkan pengetahuan baru atau cara pengujian
teori yang baru)
7. Surprise (= menghasilkan prediksi yang tak terduga dan
menyenangkan)
DASAR BERPIJAK
(menurut Jon Lang dalam Alan Johson, 1994)

• Teori Positif (deskriptif)


berisikan pernyataan yang tegas yang melukiskan, menerangkan kenyataan dan mampu
untuk memperluas prediksi terhadap kenyataan-kenyataan dimasa mendatang

• Teori Normatif
berisikan preskripsi-preskipsi (petunjuk-petunjuk) untuk bertindak melalui standart-
standart (norma-norma), manifesto, prinsip-prinsip perancangan dan filosofi-filosofi
TEORI, SEJARAH dan KRITIK

• Sejarah Arsitektur
lebih bersifat deskriptif terhadap karya-karya masa silam

• Kritik Arsitektur
kegiatan yang berupa penghakiman dan penafsiran terhadap suatu karya dari sisi
timbangan bakuan yang dikemukakan oleh arsitek atau kritikus yang menyampaikan
kritik tadi

• Teori Arsitektur
solusi alternatif yang didasarkan pada observasi atas keadaan masa sekarang atau
menawarkan paradigma pemikiran yang bertitik tolak pada isue-isue
PERKEMBANGAN TEORI ARSITEKTUR

- diawali pada abad pencerahan, arsitek yang dulunya bungkam (karena porsi teori dan
ilmu pengetahuan didominasi filsuf) mulai berubah menjadi sosok yang memperhatikan
posisinya dalam masyarakat sebagai ‘arsitek’ yang terpelajar dan intelektual.

- pertumbuhan teori arsitektur sangat pesat di abad 20 pada umumnya dan era
postmodern pada khususnya (karena teori yang berupa tulisan tersebut mampu
menggambarkan praktek dan pelaksanaan dalam arsitektur yang sebenarnya dan
mampu menggambarkan tantangan yang dihadapi di dalam arsitektur).

- teori baru akan selalu melengkapi teori yang lalu (mendukung atau mengkritik)
KEDUDUKAN ARSITEKTUR
• Arsitektur sebagai Ilmu Pengetahuan
- pada dasarnya tersusun dari seperangkat teori dan pernyataan yang
membentuk cakupan tersendiri dan penalaran tersendiri
- nilai kebenaran tidak mutlak

• Arsitektur sebagai Praktek Keilmuwanan


- tidak bertitik tolak pada teori tertentu
- tidak ada standart baku
- ada proses falsifikasi (‘kritik’)
- ada upaya penyempurnaan diri dengan mengacu pada teori, pernyataan yang
lain
- positif heuristic (dilakukan dengan pembandingan karya dengan melihat
karya arsitek lain)

• Arsitektur sebagai ‘wacana’


- pada dasarnya memperlihatkan keterkaitan berbagai macam
pernyataan/teori dari berbagai disiplin ilmu.
- setiap teori arsitektur tidak pernah berdiri sendiri
JENIS TEORI ARSITEKTUR
(menjelaskan fenomena arsitektur - adaptasi dari Denis McQuail, 1987)

1. Teori Sosial Ilmiah (Social Scientific Theory)


pernyataan tentang sifat, fungsi dan pengaruh arsitektur
dalam rona kemasyarakatan dan nilai sosial budaya tertentu.
2. Teori Normatif (Normative Theory)
mempertanyakan tentang bagaimana seharusnya arsitektur berperan
dalam rona kemasyarakatan serta nilai sosial budaya tertentu.
3. Teori Kerja (Working Theory)
bersifat praktis dan normatif, sebagai pedoman untuk memandu cara kerja
mereka yang terlibat dalam proses produksi arsitektur.
4. Teori Akal Sehat (Commonsense Theory)
pemikiran dan gagasan subyektif yang diturunkan dari pengalaman individu,
terutama para arsitek, dosen, kritikus dan sejarawan.
TEORI ARSITEKTUR
(melihat masalah yang ditangani – menurut Edward Robbins, 1995)

1. Theory in Architecture
- mengamati aspek-aspek formal, tektonik, struktural,
representasional dan prinsip-prinsip estetik.
- berkenaan dengan arsitektur sebagai sebuah obyek fisik yang
mandiri

2. Theory of Architecture
- bagaimana dan mengapa arsitek mendesain, menggunakan
media dan bertindak, serta mengapa diantara mereka bisa
terjadi keragaman historis maupun budaya
- berkenaan dengan arsitektur sebagai obyek yang dirancang

3. Theory about Architecture


- berusaha menjelaskan bagaimana arsitektur berfungsi,
dipahami dan diproduksikan secara sosial dan budaya
- berkenaan dengan kaitan antara arsitektur dengan
lingkungannya dalam arti yang seluas-luasnya.
KEUNIKAN :

• Arsitektur = ilmu + seni

• Teori Arsitektur = obyektif + subyektif

• Teori yang berciri subyektif: Fungsionalisme, Romantisme,


Strukturalisme, Modernisme, Postmodernisme (‘subyektif’ = bukan
pribadi atau perorangan melainkan sekelompok orang)
“ Theory is an ambiguous word. It means
different things to different people…….”
Jon Lang, 1987

FILOSOFI PENATAAN BENTUK & RUANG


-Arsitektur “Timur” bertumpu pada “rasa”
-Arsitektur “Barat” bertumpu pada “rasio”
ERA PERADABAN KUNO
( Ancient Word)

KONSEP ARSITEKTURNYA MENDASARKAN INSPIRASINYA


DARI ALAM SEMESTA YANG BERKAITAN DENGAN NILAI-
NILAI KOSMOS DAN MITOS
ERA KEBESARAN ARSITEKTUR KLASIK EROPA (
Yunani – Roma – Renaissance )

PARADIGMA ARSITEKTURNYA SANGAT DITITIKBERATKAN


PADA ESTETIKA BANGUNAN (PROPORSI, SIMETRI,
GEOMETRI DAN ORNAMENTASI).
GERAKAN ARSITEKTUR MODERN

PEMIKIRAN PERANCANGANNYA PADA PARADIGMA


RASIONALISME (teknologi baru, aspek struktur dan fungsi
menjadi dominan)
GERAKAN POST-MODERNISME

- MENENTANG AZAS-AZAS YANG BERSIFAT TUNGGAL ATAU


“UNIVERSALISM” DAN “UNIFORMITY”.
- PARADIGMA TEORITIK MENJADI PENENTU POST-MODERNISME

Anda mungkin juga menyukai