Anda di halaman 1dari 11

UNIVERSITAS INDONESIA

Sistem Kendali
Dalam
Penggunaan
Starlink

Anggota Grup
Mohammad Alvarel Heykel Ilyas - 2106652695
Rafa’ Ahmad Nadhir Ar-rayyan - 2106651181
michael timothy sitorus - 2106653306

Apa itu Starlink?


STARLINK ADALAH NAMA
JARINGAN SATELIT YANG
DIKEMBANGKAN OLEH
PERUSAHAAN PENERBANGAN
LUAR ANGKASA SWASTA SPACEX
UNTUK MENYEDIAKAN INTERNET
MURAH KE LOKASI TERPENCIL.
SEMENTARA SPACEX PADA
AKHIRNYA BERHARAP UNTUK
MEMILIKI SEBANYAK 42.000
SATELIT.
Starlink merupakan proyek internet satelit yang
dikembangkan perusahaan transportasi antariksa
SpaceX yang dibentuk Elon Musk pada 2015. Proyek
ini bertujuan untuk memberikan akses internet kepada
seluruh masyarakat dunia.

Starlink terdiri dari ribuan satelit kecil yang dikirim


secara massal ke orbit Bumi yang rendah. Satelit-
satelit ini disematkan antena parabola. Jarak antara
satelit dengan Bumi yang menjadi fokus utama
perusahaan.
Alih-alih mengirim sinyal internet melalui kabel listrik,
yang harus diletakkan secara fisik untuk menjangkau
tempat-tempat yang jauh, internet satelit bekerja
dengan memancarkan informasi melalui ruang hampa
udara, di mana ia bergerak 47% lebih cepat daripada
di kabel serat optik.

Rendahnya orbit satelit menyebabkan satu satelit


hanya bisa menjangkau area yang jauh lebih kecil.
Sehingga membutuhkan jumlah satelit yang lebih
besar untuk menyediakan layanan ke seluruh penjuru
Bumi.
PEMANFAATAN
Starlink sangat berguna untuk pengguna
yang berada di tempat yang antena sinyal
internet tidak dapat dijangkau, seperti di
hutan, laut maupun gunung.

Starlink dapat menjangkau daerah yang


sebelumnya tidak terjangkau internet dengan
keunggulannya sebagai satelit orbit rendah.
Starlink
MENGATUR PENGGUNA YANG TERHUBUNG
Starlink mampu mengatur siapa saja yang bisa terhubung
dengan layanan internet.

MENGATUR WAKTU TERHUBUNG DENGAN INTERNET


Starlink dapat membatasi waktu penggunaan internet. Fitur

MERUBAH POSISI ANTENA SECARA OTOMATIS


Presentasi adalah alat komunikasi untuk menyampaikan
laporan.
Cara Kerja
Starlink bekerja seperti layaknya satelit pada umumnya,
di sini ada tiga tahap yang terlibat. Pertama, ada uplink,
di mana data dikirimkan ke satelit dari stasiun bumi di
Bumi. Selanjutnya, satelit memproses data
menggunakan sejumlah transponder onboard (penerima
radio, amplifier, dan pemancar). Ini meningkatkan sinyal
yang masuk dan mengubah frekuensinya, sehingga
sinyal yang masuk tidak bingung dengan yang keluar.
Transponder yang berbeda pada satelit yang sama
digunakan untuk menangani stasiun TV yang berbeda
yang dibawa pada frekuensi yang berbeda. Akhirnya,
ada downlink, di mana data dikirim kembali ke stasiun
bumi lain di tempat lain di Bumi.
Sejarah
Pengerjaan Starlink dimulai pada tahun 2014 ketika
SpaceX mengajukan aplikasi ITU melalui regulator
telekomunikasi Norwegia dengan nama STEAM.
SpaceX mengkonfirmasi koneksi dalam aplikasi 2016
untuk melisensikan Starlink dengan FCC

Fasilitas pengembangan satelit SpaceX di Redmond,


Washington menampung tim penelitian,
pengembangan, manufaktur, dan kontrol orbit
Starlink. Biaya proyek selama satu dekade untuk
merancang, membangun, dan menyebarkan konstelasi
diperkirakan oleh SpaceX pada Mei 2018 setidaknya
US$10 miliar.
Perencanaan tahap awal dimulai pada tahun 2014,
dengan pengembangan produk dilakukan secara
sungguh-sungguh pada tahun 2017. Dua prototipe
satelit uji terbang diluncurkan pada Februari 2018.
Satelit uji tambahan dan 60 satelit operasional
dikerahkan pada Mei 2019. SpaceX meluncurkan
hingga 60 satelit sekaligus, bertujuan untuk
mengerahkan 1.584[8] dari 260 kg (570 lb) pesawat
ruang angkasa untuk menyediakan layanan hampir
global pada akhir 2021 atau 2022.
Sekian dan Terima
Kasih !

Anda mungkin juga menyukai