Makalah Jiwa Ketidakberdayaan
Makalah Jiwa Ketidakberdayaan
Segala puji bagi Allah Swt yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya
sehingga penulisan makalah yang berjudul Asuhan Keperawatan jiwa
ketidakberdayaan dapat diselesaikan.
Shalawat beriring salam semoga dilimpahkan kepada Rasulullah Saw,
keluarga, para sahabat dan orang-orang yang istiqamah di jalan-Nya hingga akhir
hayat.
Makalah ini disusun agar pembaca dapat memperluas ilmu tentang keperawatan, yang
kami sajikan berdasarkan pengamatan dari berbagai sumber. Makalah ini disusun oleh
kelompok dengan berbagai rintangan. Baik itu yang datang dari individual maupun
yang datang dari luar. Namun penuh kesabaran dan terutama pertolongan dari tuhan
akhirnya makalah ini dapat diselesaikan.
Team kelompok juga mengucapkan terima kasih kepada Dosen Pembimbing
yang telah membimbing kami agar dapat mengerti tentang bagaimana cara kami
menyusun makalah ini.
Semoga makalah ini dapat memberikan wawasan yang lebih luas kepada
pembaca. Walaupun makalah ini memiliki kelebihan dan kekurangan. Kami mohon
untuk saran dan kritikannya supaya kedepannya akan lebih baik dari sebelumnya.
BAB 1
PENDAHULUAN
1.3 Tujuan
1. Menjelaskan definisi ketidakberdayaan
2. Mengetahui tanda dan gejala dari ketidakberdayaan
3. Mengetahui factor predisposisi dan factor presipitasi dari ketidakberdayaan
4. Menjelaskan bagaimana cara melakukan pengkajian, membuat analisa hingga
menentukan intervensi dari masalah keperawatan ketidakberdayaan.
BAB II
PEMBAHASAAN KETIDAKBERDAYAAN
2.1 Pengertian
Ketidakberdayaan adalah persepsi atau tanggapan klien bahwa perilaku atau tindakan
yang sudah dilakukannya tidak akan membawa hasil yang diharapkan atau tidak akan
membawa perubahan hasil seperti yang diharapkan, sehingga klien sulit mengendalikan
situasi yang terjadi atau mengendalikan situasi yang akan terjadi (NANDA, 2011).
Menurut Wilkinson (2007) ketidakberdayaan merupakan persepsi seseorang bahwa
tindakannya tidak akan mempengaruhi hasil secara bermakna, kurang penggendalian
yang dirasakan terhadap situasi terakhir atau yang baru saja terjadi. Sedangkan menurut
Carpenito-Moyet (2007) ketidakberdayaan merupakan keadaan ketika seseorang
individu atau kelompok merasa kurang kontrol terhadap kejadian atau situasi tertentu.
Keputusasaan berbeda dengan ketidakberdayaan. Dalam hal ini, individu yang putus
asa tidak melihat adanya solusi untuk mengatasi masalahnya atau jalan untuk mencapai
keinginannnya, bahkan ia sangat merasa ingin memegang kendali atas hidupnnya.
Individu yang tidak berdaya mungkin melihat alternative atau jawaban untuk
masalahnya, tetapi tidak mampu berbuat apa pun karena persepsi tentang control dan
sumber yang ada. Ketidakberdayaan yang berkepanjangan bisa menyebabkan
keputusasaan.
a. Harapan
Harapan akan mempengaruhi respons psikologis terhadap penyakit fisik.
Kurangnya harapan dapat meningkatkan stres dan berakhir dengan penggunaan
mekanisme koping yang tidak adekuat. Pada beberapa kasus, koping yang tidak
adekuat dapat menimbulkan masalah kesehatan jiwa.
b. Ketidakpastian
Ketidakpastian adalah suatu keadaan dimana individu tidak mampu memahami
kejadian yang terjadi. Hal ini akan mempengaruhi kemmapuan individu
mengkaji situasi dan memperkirakan upaya yang akan dilakukan.
Ketidakpastian menjadi berbahaya jika disertai rasa pesimis dan putus asa.
c. Putus asa
Putus asa ditandai dengan perilaku pasif, perasaan sedih dan harapan hampa,
kondisi ini dapat membawa klien dalam upaya bunuh diri.
2. Tanda dan gejala
Tanda dan gejala (batasan karakteristik) (Townsend, 1998):
a. Ekspresi verbal dari tidak adanya kontrol atau pengaruh atau situasi, hasil atau
perawatan diri.
b. Tidak berpartisipasi dalam perawatan atau pengambilan keputusan saat
kesempatan diberikan.
c. Mengekspresikan keragu-raguan yang berkenaan dengan pelaksanaan peran.
d. Segan mengekspresikan perasaan sebenarnya, takut diasingkan dari pengasuh.
e. Apatis dan pasif
f. Ketergantungan pada orang lain yang dapat menghasilkan lekas tersinggung,
kebencian, marah, dan rasa bersalah.
Pohon Masalah
Ketidakberdayaan
Disfungsi Proses
Berduka Kurangnya
Umpan Balik
Umpan Balik Negatif yang Konsisten
2.3 Pengkajian
Data-data yang biasa ditampilkan pada pasien dengan ketidakberdayaan adalah
mengatakan secara verbal ketidakmampuan mengendalikan atau memengaruhi situasi.
1. Mengatakan tidak dapat menghasilkan sesuatu.
2. Mengatakan ketidakmampuan perawatan diri.
3. Tidak berpartisipasi dalam pengambilan keputusan saat kesempatan diberikan.
4. Segan mengekspresikan perasaan yang sebenarnya.
5. Apatis, pasif.
6. Ekspresi muka murung.
7. Bicara dengan lambat.
8. Nafsu makan tidak ada atau berlebihan.
9. Tidur berlebihan.
10. Menghindari orang lain.