Anda di halaman 1dari 5

Vasokonstriktor

Hemostatik dapat diatasi menggunakan bahan vasokonstriktor yang biasanya


digunakan yaitu epinefrin. Vasokonstriktor harus digunakan secara topical atau hanya
sampai dibawah mukosa itupun terbatas pada daerah lokal yang terkena serta digunakan
hanya untuk periode yang sangat singkat untuk menghindari terjadinya iskemi yang
berkepanjangan dan nekrosis jaringan. Sehingga untuk pengaplikasiannya secara topical
menggunakan kapas kering yang dibasahi oleh larutan epinefrin.

Sistemik

Obat hemostatik sistemik diberikan kepada pasien yang mengalami gangguan perdarahan
ataupun karena genetik. Obat hemostatik sistemik dibagi menjadi :

 Terapi obat untuk kekurangan atau kelainan faktor pembekuan darah


o Preparat plasma untuk “Replacement Therapy” pada kelainan/kekurangan
faktor pembekuan darah
o Vitamin K
o Desmopresin untuk meningkatkan aktivitas faktor VIII
 Anti fibrinolitik
o Contoh : asam aminokaproat dan asam traneksamat
 Untuk gangguan adhesi trombosit
o Contoh : etamsilat

ASAM TRANEKSAMAT

Asam traneksamat adalah obat hemostatik yang termasuk dalam golongan obat
antifibrinolitik yang sering dipakai untuk menghentikan perdarahan.

Indikasi :

1. Profilaksi pendarahan
2. Ekstraksi gigi

Kontraindikasi :

1. Hipersensitivitas terhadap asam traneksamat


2. Gangguan penglihatan warna
3. Perdarahan subarachnoid aktif
4. Riwayat thrombosis arteria tau vena
5. Riwayat kejang

Farmakodinamik

Asam traneksamat merupakan derivate asam amino lisin yang bekerja menghambat
proses fibrinolysis. Asam amino lisin yang memiliki afinitas tinggi akan menempel pada
reseptor plasminogen untuk menghambat aktivasi plasmin. Akibatnya proses degradasi fibrin
dan faktor pembekuan lainnya oleh plasmin tidak terjadi. Sehingga memberikan efek
terapeutik.

Farmakokinetik

1. Absorpsi : asam traneksamat di absorbs secara cepat di plasma darah dan system
gastrointestinal. Onset asam traneksamat untuk bekerja mencapai puncaknya adalah
1-5 jam.
2. Distribusi : bioavailabilitas (jumlah obat yang masuk ke sirkulasi sistemik) sebesar
30-50 %. Jumlah asam traneksamat yang berikatan dengan protein mencapai 3 % agar
dapat memberikan efek terapeutik yaitu mencegah pembentukan gumpalan fibrin.
Oleh protein, asam traneksamat akan beredar di plasma dan selanjutnya dibawa ke
jaringan.
3. Metabolisme : Hanya sebagian kecil asam traneksamat yang mengalami metabolisme
sehingga tidak ditetapkan lokasi spesifik metabolisme. Total hanya 5% sisa
metabolisme yang ditemukan di urin selama 72 jam.
4. Eliminasi : Eliminasi asam traneksamat terjadi di ginjal. Sebanyak 40% dari dosis
oral, dan 95% dari dosis intravena akan dikeluarkan melalui urin dalam waktu 24 jam.
Waktu parah asam traneksamat adalah sekitar 2-11 jam.

Dosis dan Sediaan

1. Sediaan Suntik
a. Dewasa : 0,5 -1 gram atau 10 mg/kgBB, 3 kali sehari atau 25-50
mg/kgBB/hari melalui infus.
b. Anak-anak : 10 mg/kgBB, 2-3 kali sehari.
2. Tablet/Kapsul
a. Dewasa : 1-1,5 gram atau 15-25 mg/kgBB, 2-3 kali sehari.
b. Anak-anak : 25 mg/kgBB, 2-3 kali sehari.

Efek Samping

1. Hipotensi
2. Pusing
3. Demam
4. Gangguan pencernaan : Diare, mual, muntah, nyeri perut
5. Reaksi alergi
6. Gangguan penglihatan

SPONS GELATIN

Spons gelatin adalah obat hemostatika yang biasa digunakan pada kasus perdarahan yang
disebabkan karena struktur tulang terutama odontektomi soket.
Indikasi : Perdarahan odontektomi

Kontraindikasi : Hipersensitivitas

Farmakodinamik

Spons gelatin mengikat dengan baik ke jaringan dan memberikan efek hemostatik
dengan menyerap darah saat diaplikasikan pada kavitas pasca-bedah,kavitas yang lebih kecil
atau soket gigi setelah dilakukan ekstraksi. Spons gelatin akan menyediakan daerah untuk
terjadinya pembekuan darah. Spons gelatin dengan tambahan colloid silver memiliki efek
sebagai anti-mikrobial non-toxic. (Jeske, 2013)

Farmakokinetik

Spons gelatin diaplikasikan pada kavitas pasca bedah dan juga dapat diperkecil untuk
dapat masuk ke kavitas luka yang lebih kecil atau soket gigi setelah dilakukan ekstraksi.
Struktur spons gelatin yang berporus menyerap sendiri dalam darah setelah beberapa lama,
lalu mempercepat agregasi trombosit karena permukaannya yang luas dan mengisi kavitas
lukanya. Spons gelatin kemudian menetap pada luka dan akhirnya terabsorbsi dalam waktu 4
hingga 6 minggu. (Singh, 2007). Spons gelatin dapat digunakan untuk pasien dengan
kelainan platelet dan dapat diabsorbsi 40-50 kali berat dalam darah untuk koagulasi darah.

Efek samping :

1. Rasa tidak enak pada mulut


2. Reaksi alergi

Anda mungkin juga menyukai