Anda di halaman 1dari 16

1.

Keberagaman Fisik

Ada peserta didik yang tinggi, sedang, pendek untuk ukuran pada kelasnya

Ada peserta didik yang gemuk, sedang, kurus untuk ukuran pada kelasnya

Ada peserta didik jenis kelamin dan perempuan

Ada peserta yang memiliki kelengkapan dan fungsi standart pada anggota tubuhnya, ada juga peserta
didik yang memiliki hambatan dalam kelengkapan dan fungsi anggota tubuh

2. Keberagaman Sosial Ekonomis dan Geografis

Ada peserta didik dari keluarga kaya, sedang, miskin

Ada peserta didik dari perkotaan dan pedesaan

Ada peserta didik yang tinggal diperumahan, masyarakat/perkampungan

3. Keberagaman Jenis Lainnya

Ada peserta dengan hambatan perilaku dan emosi, kesulitan belajar spesifik dan lain lain
Dengan cara memperbanyak diskusi dan tanggung jawab dari situ saya bisa mengetahui kekurangan dan
kelebihannya sehingga dapat mengidentifikasi hambatan peserta didik yang menjadi tantangan bagi
kami adalah memberikan pelayanan yang tepat jika memang ada peserta didik berkebutuhan khusus.
Agar mereka tidak salah penanganan.

Jelaskan menurut Anda, apa perbedaan tangga A dan tangga B dari segi desainnya?

Jawaban :

Tangga A : Bentuk tangga yang konvesional, bentuknya tetap, tidak ada variasi setiap anak tangganya

Tangga B : Bentuk tangga yang berbeda dari yang kita temui pada umumnya, bentuk tangga ada yang
berundak-undak dan ada yang tidak berundak-undak, Tangga ini memberikan pilihan bagi orang untuk
memilih melewati jalan bertangga atau yang tidak bertangga.

Jelaskan menurut Anda, kondisi orang seperti apa yang akan sulit
menggunakan tangga A?

Jawaban:

Kondisi orang yang kesulitan menggunakan tangga A adalah orang yang


susah untuk menganggkat kaki / melangkah pada tangga, anak kecil, orang
lansia, orang berkursi roda
Menurut Anda desain tangga mana yang lebih universal, dan jelaskan
mengapa?

Jawaban:

Desain tangga yang universal / bisa digunakan umum semua orang tangga B,
karena desain itu lebih banyak orang yang menggunakan, karena artsitektur
berpikir yang menggunakan adalah semua orang yang dengan berbagai
variasi kemampuan dan kebutuhan orang

Menurut Anda apa manfaat dari desain universal ketika digunakan untuk
merancang sebuah bangunan?

Jawaban:

Desain universal lebih banyak bermanfaat dan lebih mengakomodasi semua


orang dengan berbagai kebutuhan

Menurut Anda apa saja yang harus dipertimbangkan oleh seorang desainer
untuk merancang sebuah bangunan berdesain?

Jawaban:

1. Kekuatan / Strength, dimulai dari pondasi yang kuat menahan beban


diatasnya, sloof, kolom dan balok yang tahan terhadap berat sendiri
bangunan, beban bergerak, beban angin, gempa dan yang lainya.

2. Stabilitas / Stability, bagaimana caranya agar bangunan bisa tetap berada


pada posisi yang direncanakan, tidak miring atau bahkan roboh.
3. Estetika / Keindahan / Aesthetic, kalau yang ini bisa dilakukan otak-atik
untuk mendapatkan desain terbaik, dengan membuat bentuk tertentuk,
memadukan warna,pemilihan material serta hal-hal lain yang dapat
menambah keindahan bangunan.

4. Ekonomis / Economic, faktor biaya juga sangat penting, banyak orang


menginginkan bangunan terbaik dan termegah namun biaya yang tersedia
terbatas, oleh karena itu desainya juga perlu disesuaikan dengan budget yang
tersedia.

5. Ramah lingkungan / Green, misalnya mengotimalkan pencahayaan alami


untuk menghemat penggunaan energi listrik.

6. Kesehatan / Health, contohnya setiap ruangan diusahakan ada jendela


sebagai 
ventilasi udara bersih.

7. Kenyamanan / Comfort, ada banyak hal yang terkait kenyamanan seperti


lebar dan tinggi anak tangga yang pas, posisi pintu kamar tidur tidak langsung
menghadap menghadap ruang tamu, dan yang lainya.

Jawaban aktifitas 1

Prinsip panduan UDL (UNIVERSAL DESIGN FOR LEARNING ), yaitu; 


1) Multiple means of engagement 🡪 Menyediakan berbagai cara keterlibatan
untuk mendukung pembelajaran afektif (yaitu, mengapa kita belajar):
Mempertimbangkan bagaimana melibatkan peserta didik guna merangsang
minat dan memotivasi dalam belajar melalui kegiatan seperti pembelajaran
kolaboratif, permainan dan simulasi, nyata dan virtual. 
2) Multiple means of representation 🡪 Menyediakan berbagai sarana yang
representatif untuk mendukung cara kita memberikan makna pada
pembelajaran (menyediakan konten melalui berbagai cara, seperti diskusi,
bacaan, teks digital, dan presentasi multimedia) 
3) Multiple means of action and expression 🡪 Menyediakan berbagai cara
yaitu berupa tindakan dan ekspresi sebagai upaya dalam mendukung cara
belajar yang strategis (yaitu, bagaimana kita belajar): Memberikan
kesempatan kepada peserta didik untuk menunjukkan pemahaman mereka
dalam berbagai cara seperti melalui tes atau makalah, melalui seni, presentasi
multimedia, dan rekaman digital
Jawaban aktifitas 2

UDL adalah kerangka kerja dengan seperangkat prinsip untuk belajar dan mengajar, berdasarkan
wawasan ilmiah tentang bagaimana manusia belajar sebagai upaya dalam meningkatkan serta
mengoptimalkan pengajaran dan pembelajaran bagi peserta didik yang memiliki kebutuhan belajar yang
beragam, termasuk, peserta didik penyandang disabilitas.

Apa yang Anda pahami mengenai disabilitas dan kebutuhan belajarnya?

Disabilitas berasal dari serapan kata berbahasa Inggris “disability atau


disabilities” yang menggambarkan adanya ketidakmampuan atau kekurangan
yang terdapat pada fisik maupun mental, sehingga menyebabkan terjadinya
keterbatasan pada pengidapnya untuk melakukan suatu aktivitas.

Disabilitas sendiri nampak mulai banyak digunakan untuk menggantikan kata


cacat. Penyandang disabilitas yang terdiri dari :

a. Penyandang disabilitas fisik


b. Penyandang disabilitas mental
c. Penyandang disabilitas fisik dan mental

Kebutuhan belajar dapat di identifikasi dengan cara mengamati aktifitas serta


partisipasi Peserta Didik, dengan cara itu Guru akan mengetahui kebutuhan
belajar yang kehendakinya.
Apa yang Anda ketahui tentang identifikasi kesulitan fungsional dan apa yang harus
diperhatikan saat mengidentifikasi peserta didik di kelas?

penyandang kesulitan fungsional adalah setiap orang yang mengalami


keterbatasan fisik, intelektual, mental, dan/atau sensorik dalam jangka waktu
lama yang dalam berinteraksi dengan lingkungan dapat mengalami hambatan
dan kesulitan untuk berpartisipasi secara penuh dan efektif dengan warga
negara lainnya berdasarkan kesamaan hak.

Ragam penyandang kesulitan fungsional meliputi penyandang kesulitan


fungsional fisik, intelektual, mental, dan/atau sensorik, yang dapat dialami
secara tunggal, ganda, atau multi dalam jangka waktu lama yang ditetapkan
oleh tenaga medis sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

Proses identifikasi perlu dilakukan oleh guru agar dalam memberikan program
lanjutan dapat disesuaikan dengan jenis kesulitan dan bantuan yang
dibutuhkan oleh siswa.

PENGANTAR 4 SETTING PEMBELAJARAN

Sekolah menyediakan guru pendamping untuk siswa disabilitas

Penyusunan RPP selama ini sesuai dengan Format RPP Kurikulum 2013
berdasarkan Permendikbud Nomor 22 Tahun 2016 Tentang Standar Proses
Pendidikan Dasar dan Menengah yang terdapat komponen RPP, yaitu:

1.Identitas sekolah yaitu nama satuan pendidikan


2.Identitas mata pelajaran atau tema/subtema
3.Kelas/semester
4.Materi pokok
5.Alokasi waktu
6.Tujuan pembelajaran
7.Kompetensi dasar dan indikator pencapaian kompetensi
8.Materi pembelajaran
9.Metode pembelajaran
10.Media pembelajaran
11.Sumber belajar
12.Langkah-langkah pembelajaran
13.Penilaian hasil belajar

Langkah-langkah pembuatan RPP sebagai berikut

1. Mengisi Identitas RPP


2. Mencantumkan Tujuan Pembelajaran
3. Mencantumkan Kompetensi Dasar dan Indikator Pencapaian Kompetensi

4. Mencantumkan Materi Pembelajaran


5. Memilih Metode Pembelajaran
6. Memilih Media Pembelajaran
7. Memilih Sumber Belajar
8. Membuat Langkah-langkah Pembelajaran
9. Membuat Penilaian Hasil Belajar

Refleksi aktifitas 1 tanggapan


Modifikasi tujuan penting dilakukan untuk sekolah inklusif karena penyandang
disabilitas memliki kemampuan dan kebutuhan yang berbeda dengan anak yang
normal, sehingga tidak mungkin disamakan dalam hal metode pembelajaran,
sumber belajar dan kegiatan pembelajaran

Refleksi aktifitas 2 tanggapan

Modifikasi isi/materi penting dilakukan untuk sekolah inklusif karena


penyandang disabilitas memliki kemampuan dan kebutuhan yang berbeda
dengan anak yang normal, sehingga tidak mungkin disamakan dalam hal
materi belajar dan kegiatan pembelajaran

Refleksi aktifitas 3 tanggapan

Modifikasi proses penting dilakukan untuk sekolah inklusif karena penyandang


disabilitas memliki kemampuan dan kebutuhan yang berbeda dengan anak yang
normal, sehingga tidak mungkin disamakan dalam hal metode, media, model
pembelajaran yang digunakan

Refleksi aktifitas 4 tanggapan

Modifikasi penilaian penting dilakukan untuk sekolah inklusif karena


penyandang disabilitas memliki kemampuan dan kebutuhan yang berbeda
dengan anak yang normal, sehingga tidak mungkin disamakan dalam hal
bobot soal, jenis evaluasi. Materi soal untuk anak ABK sama dengan anak
reguler hanya bobot materi disesuaikan dengan kemampuan ABK. Jenis
evaluasi bisa ter tertulis, tes lisan, portofolia atau melalui observasi pada
siswa ABK. Sehingga dapat disimpulkan bahwa penilaian hasil belajar siswa
ABK memerlukan adanya pnyesuaian-penyesuaia yang sesuai dengan jenis
hambatan yang di alami
Jawaban Aktivitas 6 Perencanaan Pembelajaran dalam Setting Pendidikan
Inklusif

Rencana pelaksanaan pembelajaran k-13 modifikasi Untuk peserta didik


berkebutuhan khusus pada kelas inklusi penting untuk sekolah inklusif karena
guru membutuhkkan perencaan dalam mengajar untuk siswa reguler dan siswa
berkebutuhan khusus

. Bagaimana pengalaman Anda dalam memilih strategi untuk pelaksanaan pembelajaran


dalam seting pendidikan inklusif, atau ketika dihadapkan dengan kelas yang memiliki
peserta didik yang beragam?

Jawab : Siswa beragam harus dilayani secara beragam dalam pembelajaran,


dengan memenuhi kebutuhan (cara belajar) siswa. Membuat pembelajaran dalam
bentuk fragmen-fragmen kecil dengan kegiatan yang memenuhi tipe-tipe siswa
belajar. Menggunakan metode pembelajaran yang tepat. Memperlakukan siswa
secara adil. Memberikan motivasi yang tepat. Membangun komunikasi yang baik.
Ciptakan suasana belajar yang nyaman

Jelaskan menurut anda apakah strategi pembelajaran yang anda laksanakan sudah
mampu mengakomodasi keberagaman perserta didik di kelas anda? Jika sudah
ceritakan faktor-faktor apa saja yang mendukungknya, dan jika belum jelaskan apa saja
yang menjadi tantangannya?

Jawab : strategi yang dilaksanakan belum secara optimal mengakomodasi


keberagaman peserta didik kareana keterbatasan pengetahauan dan kemampuan
guru, media, dan jumlah keberagaman dari peserta didik
Apakah dalam strategi pemebelajaran yang anda buat sudah dilakukan, menggunakan
prinsip-prinsip UDL, jika sudah pada bagaian mana dan jelaskakan? Jika belum, menurut
anda apa yang anda bisa lakukan agar prinsip-prinsip UDL tersebut bisa
diimplementasikan dalam strategi pembelajaran yang anda buat?

Jawab : Sudah sebagian menggunakan prinsip-prinsip UDL seperti :


 Multiple means of engagement. Menyediakan berbagai cara keterlibatan
untuk mendukung pembelajaran afektif (yaitu, mengapa kita belajar):
Mempertimbangkan bagaimana melibatkan peserta didik guna merangsang minat
dan memotivasi dalam belajar melalui kegiatan seperti pembelajaran kolaboratif,
permainan dan simulasi, nyata dan virtual.
 Multiple means of representation. Menyediakan berbagai sarana yang
representatif untuk mendukung cara kita memberikan makna pada pembelajaran
(menyediakan konten melalui berbagai cara, seperti diskusi, bacaan, teks digital,
dan presentasi multimedia)
 Multiple means of action and expression. Menyediakan berbagai cara yaitu
berupa tindakan dan ekspresi sebagai upaya dalam mendukung cara belajar yang
strategis (yaitu, bagaimana kita belajar): Memberikan kesempatan kepada peserta
didik untuk menunjukkan pemahaman mereka dalam berbagai cara seperti
melalui tes atau makalah, melalui seni, presentasi multimedia, dan rekaman
digital.

REFLEKSI

1. Apakah strategi yang Anda rancang pada materi sebelumnya sudah menjawab
kebutuhan pembelajaran dalam seting pendidikan inklusif?

Jawab : sudah menjawab kebutuhan pembelajaran dalam seting pendidikan inklusif

2. Apakah strategi pembelajaran sudah mengakomodasi keberagaman peserta didik di


kelas Anda?

Jawab : sudah mengakomodasi keberagaman peserta didik

3. Apakah tujuan pembelajaran yang ditetapkan sudah tercapai melalui strategi yang
Anda gunakan?

Jawab : sudah tercapai


Setelah mengerjakan tugas 1, menonton video & membaca materi, jelaskan
apakah strategi yang Anda telah rancang pada RPP di tugas sebelumnya sudah
dapat mengakomodasi kebutuhan pembelajaran PDBK di kelas Anda! Jelaskan
pada bagian mana yang sudah sesuai dan mana yang belum sesuai!

Jawab:

Masih banyak yang belum sesuai, karena keterbatasan pengetahuan dan


pemahaman karakteristik siswa PDBK selama ini. sehingga model, strategi,
penilaian yang digunakan masih kurang optimal untuk memenuhi kebutuhan
peserta didik dengan berkebutuhan khusus

Jelaskan perbaikan apa yang Anda akan lakukan dalam strategi pelaksanan
pembelajaran di kelas Anda untuk memastikan semua PDBK terpenuhi
kebutuhan belajarnya!

Jawab:

Perbaikan yang bisa kami lakukan yaitu dengan mengidentifikasi setiap kebutuhan
PDBK dan berusaha mengakomodasi pembelajaran sesuai dengan kebutuhan PDBK

Tugas Aktifitas 3. Strategi pelaksanaan pembelajaran

1. Sekolah menyiapkan guru pendamping khusus yang bekerja sama


dengan guru kelas untuk mendampingi siswa ABK
2. Memberikan tambahan jam diluar jam mengajar kepada ABK
3. Menyediakan fasilitas bagi siswa ABK
4. Menyediakan permainan pelajaran yang membuat siswa ABK menjadi
semangat belajar
5. Orang tua memfasilitasi guru pendamping khusus untuk mendampingi
anak
6. Guru mengarahkan interaksi kerjasama dan slaing membantu antar siswa
regular dan siswa inklusif
7. Menggali minat dan potensi ABK

1. Apa yang anda ketahui tentang asesmen diagnostik?

Jawab :

Asesmen Diagnostik adalah asesmen yang dilakukan secara spesifik


untuk mengidentifikasi kompetensi, kekuatan, kelemahan peserta didik,
sehingga pembelajaran dapat dirancang sesuai dengan kompetensi dan
kondisi peserta didik. Peserta Didik yang perkembangan atau hasil
belajarnya paling tertinggal berdasarkan hasil Asesmen Diagnostik,
diberikan pendampingan belajar secara afirmatif

2. Bagaimana Pengalaman anda melakukan asesmen diagnostik? (sesuai dengan


pengalaman guru di sekolah masing-masing)

Jawab:
Sudah melaksanakan asessmen diagnostik dalam pembelajaran karena
tujuan dilakukan asesmen diagnosis sendiri adalah untuk memetakan
kemampuan semua siswa di kelas secara cepat, mengetahui siswa
yang sudah paham, agak paham, dan siapa saja yang belum paham.
Dengan demikian guru dapat menyesuaikan materi pembelajaran
dengan kemampuan siswa

3. Bagaimana proses anda melakukan asesment formatif di kelas, apa saja yang ada
lakukan dalam asesemen formatif? (sesuai dengan pengalaman guru di sekolah
masing-masing)

Jawab:

Penilaian formatif dilaksanakan selama kegiatan belajar mengajar


berlangsung, dalam satu kali tatap muka, penilaian formatif dapat dilakukan
lebih dari satu kali.

Sebagai contoh, pada awal pembelajaran dengan menggunakan teknik respon


bersama (choral response) pendidik mengecek penguasaan peserta didik
terhadap pengetahuan yang dipelajari pada pertemuan sebelumnya.

Di tengah pelajaran pendidik mengecek pemahaman peserta didik terhadap


apa yang sedang dipelajarinya hingga pertengahan jam pelajaran itu dengan
teknik bertanya.

Selanjutnya, di akhir pelajaran pendidik menggunakan exit slips untuk


mengecek penguasaan peserta didik terhadap kompetensi yang dipelajari
hingga akhir pelajaran saat itu.
Berdasarkan data dari hasil penilaian formatif pendidik dapat mengetahui
bagian mana dari materi/kompetensi yang telah dikuasai dan apakah masih
ada bagian yang belum dikuasai dengan baik.

Selanjutnya pendidik langsung memutuskan tindakan yang perlu dilakukan,


misalnya mengulang pembelajaran pada bagian materi yang belum dikuasai
peserta didik dengan baik,  memperbaiki pembelajaran yang
sedang berlangsung dan/atau merancang kegiatan
pembelajaran berikutnya berdasarkan hasil penilaian
formatif tersebut. Dengan demikian penilaian formatif
menjadikan pembelajaran lebih berkualitas dan lebih
menjamin tercapainya tujuan pembelajaran bagi setiap
peserta didik. 
Agar penilaian formatif dan pembelajaran menjadi suatu
kesatuan, perencanaan penilaian formatif dibuat menyatu
dengan perencanaan pembelajaran dalam RPP

3. Bagaimana proses anda melakukan asesment sumatif di kelas, apa saja yang
ada lakukan dalam asesemen sumatif? (sesuai dengan pengalaman guru di
sekolah masing-masing)

Asesmen terhadap proses belajar atau asesmen sumatif menentukan


tingkat pencapaian hasil belajar siswa yang dilakukan di akhir materi
pembelajaran. Asesmen sumatif dapat juga diartikan sebagai
penggunaan tes-tes pada akhir suatu periode pengajaran tertentu, yang
meliputi beberapa atau semua unit pelajaran yang diajarkan dalam satu
semester, bahkan setelah selesai pembahasan suatu bidang studi. Hasil
asesmen sumatif digunakan untuk mengukur pencapaian hasil belajar
peserta didik, mengukur konsep dan pemahaman peserta didik, serta
mendorong untuk melakukan aksi dalam mencapai kompetensi yang
dituju.

Teknik penilaian tertulis dan lisan umunnya telah dikenal dan dipakai
guru dalam asesmen sumatif . Teknik yang lani meskipun tidak sama
sekali baru namun relative jarang digunakan antara lain:
1. Tes perbuatan

Tes perbuatan menuntut siswa untuk menampilkan hasil belajarnya.


Tes ini dapat dibedakan menjadi tes penilaian terhadap penampilan
kinerja siswa dan penilaian terhadap produk siswa

2. Pengamatan

Pengamatan dapat dilakukan guru atau oleh siswa dengan objek


perilaku amatan siswa, misalnya ketelitian menghitung, dsb.

3. Skala sikap

Pengukuran ini berupa sejumlah pernyataan sikap tentang suatu


objek yang dinyatakan secara berskala. Misalnya skala sikap
terhadap kebersihan
4. Angket

Berupa daftar pertanyaan tertulis untuk menjaring informasi tertentu,


misalnya kebiasaan siswa di rumah.

5. Portofolio

Untuk dapat menilai, guru perlu mengumpulkan berbagai dokumen dan


hasil karyanya kemudian membuat catatan perkembangan belajar
siswa yang disusun secara sistematis per mata pelajaran.

6. Tugas

Tugas adalah kegiatan yang dilakukan oleh siswa secara terstruktur di


luar kelas, misalnya membuat ringkasan cerita, menulis puisi, menulis
cerita dan mengamati objek.
5. Proyek

Penilaian dalam proyek meliputi kemampuan perencanaan,


pelaksanaan dan pelaporan kegiatan.
6. Bagaimana cara anda melakukan pengukuran di kelas? (sesuai dengan
pengalaman guru di sekolah masing-masing)

Pengukuran adalah proses pengumpulan data melalui pengamatan


empiris untuk mengumpulkan informasi yang relevan dengan tujuan
yang telah ditentukan. Pengukuran dilaksanakan terlebih dahulu, yang
menghasilkan skor dan dari hasil pengukuran dapat dilaksanakan
penilaian. pngukuran bisa menggunakan soal pretest.

6. Bagaimana proses evaluasi pembelajaran dilakukan? (sesuai dengan pengalaman


guru di sekolah masing-masing)

Jawab:

Evaluasi adalah proses sistematis pengumpulan, pengolahan, dan


penyimpulan informasi tentang suatu objek, untuk selanjutnya diberikan
pertimbangan nilai atas objek tersebut berdasarkan pada suatu kriteria
tertentu. Evaluasi tidak hanya memberikan gambaran tentang kemampuan
yang dimiliki siswa, tetapi bisa pula untuk memberikan informasi lain.
Misalnya tentang sikap, minat, bakat, dan kepribadian siswa dalam kegiatan
belajar mengajar atau sesudahnya.

Anda mungkin juga menyukai