Anda di halaman 1dari 8

4.3.

DIMENSI MORAL DALAM SISTEM INFORMASI

Ada lima dimensi moral dari sistem informasi yang akan diidentifikasi dalam analisis
tingkatan etika, sosial, politis :

1. Hak Informasi : Privasi dan Kebebasan di Era Internet

Privasi merupakan hak seseorang untuk tinggal sendiri, terbebas dari pengawasan atau
ikut campur pihak lain dan juga negara. Teknologi sistem informasi dapat mengancam
hak privasi individu dengan melanggar privasi dengan murah, efektif, dan
menguntungkan. Di AS, hak privasi dilindungi oleh Amandemen Pertama jaminan
kebebasan berbicara dan berasosiasi, dan Amandemen Keempat tentang perlindungan
atas penggeledahan dan penyitaan dokumen atau rumah pribadi tidak disertai alasan dan
jaminan.

Undang-Undang Dasar negara federal Amerika Serikat diterbitkan bertujuan menangani


informasi tentang orang pribadi seperti laporan kredit, pendidikan, dan komunikasi
elektronis. Berikut adalah beberapa Undang-Undang federal yang mengatur privasi di
AS :

 Undang-Undang Privasi Federal Umum


a. Amandemen Undang-Undang Kebebasan Informasi Tahun 1966 (Freedom of
Information Act of 1966, 5 USC 552)
b. Amandemen Undang-Undang Privasi Tahun 1974 (Privacy Act of 1974 as
Amended, 5 USC 552a)
Undang-Undang ini mengatur pemerintah federal dalam pengumpulan,
penggunaan, dan transparansi informasi.
c. Undang-Undang Privasi Komunikasi secara Elektronik (Electronic Communication
Privacy Act) Tahun 1986
d. Undang-Undang Perlindungan Privasi dan Penyesuaian Komputer (Computer
Matching and Privacy Protection Act) Tahun 1988
e. Undang-Undang Keamanan Komputer (Compter Security Act) Tahun 1987
f. Undang-Undang Integritas Manajer Keuangan Federal (Federal Managers
Financial Integrity Act) Tahun 1982
g. Undang-Undang Perlindungan Privasi Pengemudi (Driver’s Privacy Protection
Act)
Tahun 1994
h. Undang-Undnag E-Government (E-Government Act) Tahun 2002

 Undang-Undang Privasi yang Memengaruhi Institusi Swasta


a. Undang-Undang Pelaporan Kredit yang Adil (Fair Credit and Reporting Act)
Tahun
1970
b. Undang-Undang Hak dan Privasi Pendidikan (Family Educational Rights and
Privacy Act) Tahun 1974
c. Undang-Undang Privasi Keuangan (Right to Financial Privacy Act) Tahun 1978
d. Undang-Undang Perlindungan Privasi (Privacy Protection Act) Tahun 1980
e. Undang-Undan Kebijakan Komunikasi Lewat Kabel (Cable communication Policy
Act) Tahun 1984
f. Undang-Undang Privasi Komunikasi secara elektronik (Electronic Communication
Privacy Act) Tahun 1986
g. Undang-Undang Perlindungan Privasi Vidoe (Video Privacy Protection Act) Tahun
1988
h. Undang-Undang Akuntabilitas dan Portabilitas Asuransi Kesehatan (The Health
Isurance Portability and Acoountability Act-HIPAA) Tahun 1996
Undang-Undang ini memasukkan perlindungan privasi terhadap rekaman medis
seseorang. Hukum ini memberi akses pada pasien terhadaap rekam medisnya.
i. Undang-Undang Perlindungan Privasi Online Anak-Anak (Childrens Online Privacy
Protection Act-COPPA) Tahun 1998
Kongres AS setuju dengan kewajiban situs web dalam meminta izin pada orang tua
dalam mengumpulkan informasi jika anak berusia di bawah 13 tahun.
j. Undang-Undang Modernisasi Keuangan atau Undang-Undnag Gram-Leach-Billey
(Finacial Modernization Act) Tahun 1999
Undang-Undang ini mencabut larangan kerja sama antarbank, perusahaan
sekuritas,
dan perusahaan asuransi yang di dalamnya terdapat perlindungan privasi
konsumen
pada jasa keuangan.

Undang-Undang yang mengatur hak privasi di Amerika dan Eropa disusun dengan
didasarkan aturan hidup yang biasa disebut praktik informasi yang adil (fair
information practice-FIP). FIP dicetuskan pada 1973 yang diperbarui pada 2010
menambah mengenai teknologi yang menyerang privasi (FTC,2010). FIP adalah
serangkaian prinsip dalam mengatur dalam pengumpulan dan penggunaan informasi
seseorang. Pada tahun 1988, FTC melakukan pencatatan kembali dan melakukan
perluasan cakupan FIP dalam menyediakan aturan dalam melindungi privasi online.
Berikut adalah prinsip-prinsip praktik pelaksanaan informasi yang wajar dari komisi
perdagangan federal :

1. Perhatian atau kesadaran


Situs web harus mengungkapkan praktik pelaksanaan informasi sebelum
melakukan pengumpulan data. Yang meliputi : identifikasi pihak pengumpul;
penggunaan data; pihak penerima data lain; sifat pengumpulan.
2. Pilihan atau persetujuan
Harus ada aturan pilihan untuk memberi kemungkinan pelanggan memilih
bagaimana informasi akan digunakan untuk tujuan kedua di luar tujuan
mendukung transaksi.
3. Akses atau partisipasi
Pelanggan diharapkan mampu dalam melakukan pemeriksaan dan pengujian
akurasi dan kelengkapan data yang diperoleh dengan cepat.
4. Keamanan
Pengumpul data harus mengambil langkah yang bertanggung jawab untuk
memastikan informasi pelanggan akurat dan aman.
5. Penegakan
Harus dilaksanakan mekanisme untuk menegakkan prinsip dalam FIP.
FTC menambahkan tiga aturan baru pada kerangka kerjanya dalam melindungi
privasi. Dalam periode 2009-2012, FTC melakukan perluasan cakupan FIP untuk
menangani masalah penargetan perilaku.
Rockefeller mendukung Undang-Undang Do Not Track Online pada tahun 2011, yang
mewajibkan perusahaan memberitahu konsumen bahwa mereka dilacak serta
meyediakan pilihan konsumen untuk menolak diacak (Senat AS, 2011).

Instruksi Eropa mengenai Perlindungan Data


Perlindungan data di Eropa lebih ketat daripada AS. Negara-negara Eropa tidak
memberikan izin perusahaan untuk mempergunakan identitas seseorang tanpa
diketahui orang itu.
Izin sepengetahuan (informed consent) merupakan persetujuan yang disertai
pengetahuan terhadap setiap aspek yang dibutuhkan dalam membuat keputusan
masuk akal. Pada tahun 2009, Parlemen Eropa melakukan persetujuan peraturan
baru yang mengatur penggunaan cookies oleh pihak ketiga yang memiliki tujuan
untuk melacak perilaku. Peraturan ini dilaksanakan pada Mei 2011 dan
mensyaratkan pengunjung situs web untuk menyetujui dengan jelas sebelum dilacak
oleh cookies. Situs web diwajibkan untuk menyediakan peringatan yang jelas pada
laman web mereka pada saat cookies dari pihak ketiga digunakan (Parlemen Eropa,
2009). Pada Januari 2012, Uni Eropa mengajukan perubahan yang signifikan
terhadap peraturan perlindungan data, perombakan petama sejak 1995 (Komisi
Eropa, 2012). Peraturan baru akan diterapkan ke semua perusahaan penyedia
layanan di Eropa dan mewajibkan perusahaan berbasis internet untuk memiliki
persetujuan yang jelas dari konsumen mengenai penggunaan data pribadi,
menghapus informasi atas permintaan pemilik identitas, dan memelihara informasi
sepanjang digunakan.
Departemen Perdagangan AS melakukan kerja sama dengan Komisi Eropa dalam
melakukan pengembangan kerangka kerja yang bernama safe harbor bagi
perusahaan-perusahaan di AS. Safe harbor adalah peraturan kebijakan internal yang
dibuat pihak swasta dan mekanisme yang mendorong tercapainya tujuan yang
diharapkan peraturan dan undang-undang pemerintah tanpa melibatkan undang-
undang ataupun paksaan dari pemerintah.
Tantangan Internet terhadap Privasi
Teknologi internet mendatangkan tantangan baru dalam melindungi privasi
seseorang. Informasi yang dikirim pada jaringan luas akan dilewatkan berbagai
macam sistem berbeda yang dapat memantau, menangkap, dan menyimpan
pertukaran informasi yang melaluinya. Pelacakan dan pengawasan dilaksanakan
tanpa diketahui oleh pengunjung. Pemilik situs web atau industri periklanan
membiarkan pelacakan terhadap individu di situs web agar iklan yang diterbitkan
terarah pada sasaran tepat dan akan membiayai operasional situs web.
Cookies adalah teks kecil yang disimpan di hard disk ketika pengguna mengunjugi
situs web. Cookies melakukan identifikasi perangkat lunak yang digunakan
pengunjung dalam melakukan browsing internet dan melakukan pemantauan
kunjungan situs web. Saat pengunjung kembali pada situs yang telah menyimpan
cookie maka perangkat lunak pada situs web akan melakukan pencarian komputer
pengunjung dan menemukan cookie dan mengetahui apa yang dilakukan
sebelumnya. Dengan cara ini, situs dapat melakukan penyesuaian kontennya sesuai
kepentigan pengunjung. Berikut adalah cara kerja cookies :

1. Server web membaca penjelajah web pengguna dan memastikan sistem operasi,
nama penjelajah, nomor versi, alamat internet, dan informasi lainnya.
2. Server mentransmisikan file teks kecil dengan informasi identifikasi pengguna yang
disebut cookie yang diterima dan disimpan oleh penjelajah pengguna di hard drive
komputer pengguna.
3. Ketika pengguna kembali ke situs web, server meminta isi cookies yang disimpan
sebelumnya di komputer pengguna.
4. Server web membaca cookies mengidentifikasi pengunjung, dan mengambil data
mengenai pengguna.

Pemasar menggunakan perangkat yang disebut web beacon dalam melakukan


pemantauan perilaku pengguna di dunia maya. Web beacon juga disebut web bugs
merupakan perangkat lunak kecil yang digunakan untuk menyimpan rekaman klik
yang dilakukan oleh pengguna selama online dan melakukan pelaporan ke pemilik
perangkat lunak yag tak terlihat dan melekat pada pesan melalui surel dan laman
web yang dirancang untuk melakukan pemantauan perilaku pengguna yang
mengunjungi situs webatau mengirimkan surel. Web beacon dipasang pada situs
web populer oleh perusahaan pihak ketiga yang membayarkan sejumlah uang untuk
mengakses pengunjung mereka.
Pemerintah AS memberikan izin perusahaan untuk mengumpulkan informasi
transaksi yang terjadi di pasar dan menggunakan informasi untuk kepentingan
pemasaran tanpa mengantongi persetujuan resmi dari si pemilik informasi. Model
persetujuan informatif opt-out memberikan izin pengumpulan informasi pribadi
sampai konsumen dengan mendetail meminta penghentian pengambilan data.
Pendukung privasi lebih suka dengan model persetujuan informatif opt-in di mana
perusahaan dilarang mengambil informasi pribadi sampai konsumen dengan
mendetail menyetujui pengambilan dan penggunaan informasi.
Industri periklanan online membentuk Aliansi Privasi Online (Online Privacy Alliance)
untuk memajukan peraturan internal perusahaan untuk mengembangkan rangkaian
pedoman privasi bagi anggotanya. Pelaku bisnis di internet hanya melakukan
sedikitperlindungan privasi pelanggannya, sedangkan konsumen tidak melakukan
perlindungan privasinya. Situs web komersial bergantung pada periklanan dan
pendapatannya didapat dari menjual informasi pelanggan.

Solusi Teknis
Ada beberapa teknologi yang melindungi privasi pengguna selama melakukan
interaksi dengan situs web. Perangkat itu digunakan untuk mengenkripi surel atau
berselancar dalam dunia maya secara anonim atau melakukan pencegahan pada
komputer klien untuk melakukan penerimaan cookies dan mendeteksi dan
menghilangkan spyware. Dari kebanyakan kasus yang ada, solusi teknis sering gagal
dalam melakukan perlindungan pengguna dari pelacakan saat berpindah dari satu
situs ke situs lain.

2. Hak Kekayaan : Kekayaan Intelektual


Kekayaan intelektual dianggap sebagai harta tak berwujud yang diciptakan oleh orang.
Teknologi informasi mempersulit perlindungan kekayaan intelektual karena informasi
yang terkomputerisasi juga mudah sekali untuk disalin dan disebarkan.
Rahasia Dagang
Rahasia dagang dapat digolongkan sebuah perangkat atau pola data yang digunakan
untuk tujuan bisnis. Perlindungan terhadp rahasia dagang dapat bervariasi antar negara.
Hukum yang mengatur rahasia dagang menjamin monopoli atas ide yang digunakan
dalam mengerjakan produk, tetapi monopoli itu dapat menjadi lemah. Hukum rahasia
dagang melindugi ide pokok dalam pengerjaan produk. Dalam membuat klaim ini,
pencipta atau pemilik harus mengikat karyawan dan pelanggan dengan persetujuan yang
tertutup dalam melakukan pencegahan rahasia.

Hak Cipta
Hak cipta (copyright) merupakan hak yang dijamin oleh undang-undang dalam
melindungi pencipta karya intelektual dari tindakan duplikasi atau plagiat yang dilakukan
pihak lain dengan tujuan apapun sepanjang hidup pencipta karya dan ditambah 70 tahun
sesudah kematiannya. Bagi karya yang dihasilkan perusahaan, perlindungan hak cipta
diberikan selama 95 tahuns sejak penerbitan karya. Pemberlakuan undang-undang hak
cipta bertujuan untuk mendorong kreativitas dan produktivitas karya dengan menjamin
orang yang kreatif menerima imbalan finansial dan manfaat lain dari pekerjaan mereka.
DAFTAR PUSTAKA
C. Laudon, Kenneth dan Jane P. Laudon. 2015. Sistem Informasi Manajemen : Mengelola
Perusahaan Digital. Jakarta: Salemba Empat.
McLeod, Raymond and George P. Schell. 2010. Management Information Systems. 10
ed . Pearson Education

Anda mungkin juga menyukai