Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH

Konsep dan Teori Perubahan Social

DISUSUN OLEH :

KELOMPOK 3

1. Iswanti (200222153)
2. Mutiara ariana (200222134)
3. Satriani (200222142)
4. Fadli (200222161)
5. Rahayu arifin (200222156)
6. Megawati (200222172)
7. Wahyudin jabir (200222143)

PROGRAM STUDI ADMINISTRASI PUBLIK


FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN POLITIK
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SINJAI
TAHUN AJARAN 2021/2022
KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan kami kemudahan sehingga kami dapat
menyelesaikan makalah ini dengan tepat waktu. Tanpa pertolongan-Nya kami tidak akan
sanggup untuk menyelesaikan makalah ini dengan baik. Serta orang tua kami yang selalu
mendoakan kami tanpa doa dari orang tua mungkin kami juga tidak dapat menyelesaikan
makalah ini. Shalawat serta salam semoga terlimpah curahkan kepada nabi kita yaitu Nabi
Muhammad SAW yang kita nanti-nantikan syafaatnya di akhirat nanti.

Kami mengucapkan syukur kepada Allah SWT atas limpahan nikmatnya sehingga kami
mampu menyelesaikan pembuatan makalah ini tentang “konsep dan teori perubahan
social”. Kami tentu menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna dan masih
banyak terdapat kesalahan –kesalahan serta kekurangan didalamnya. Untu itu kami
mengharapkan kritik serta saran dari pembaca untuk makalah ini. Supaya makalah ini
nantinya dapat menjadi makalah yang lebih baik lagi. Demikian, dan apabila terdapat banyak
kesalahan pada makalah kami mohon maaf yang sebesar-besarnya.

Demikian semoga makalah ini dapat bermanfaat, terimakasih


DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR

DAFTAR ISI

BAB 1 PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
B. RUMUSAN MASALAH
C. TUJUAN

BAB 2 PEMBAHASAN

A. PENGERTIAN PERUBAHAN SOSIAL


B. TEORI PERUBAHAN SOSIAL
C. BENTUK PERUBAHAN SOSIAL
D. PENYEBAB PERUBAHAN SOSIAL
E. FAKTOR PENDORONG DAN PENGHAMBAT PERUBAHAN SOSIAL

BAB 3 PENUTUP

A. KESIMPULAN

DAFTAR PUSTAKA
BAB 1
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Setiap masyarakat manusia selama hidup pasti mengalami perubahan-perubahan
yang dapat berupa perubahan yang menarik ataupun perubahan yang mencolok.
Ada pula juga perubahan-perubahan yang lambat sekali, tetapi ada juga yang
berjalan dengan cepat.
Perubahan sosial adalah kajian sosiologi yang paling dinamis, hal ini dikarenakan
perubahan selalu terjadi dan terkadang tidak bisa dihindari. Perubahan sosial
berbeda dengan perubahan lainnya. Yang menjadi pembeda perubahan sosial
dengan perubahan lainnya adalah perubahan sosial menekankan perubahan yang
terjadi pada aspek kultura atau budaya serta aspek struktural (struktur
masyarakat), dan dampaknya terhadap kehidupan sosial.
B. RUMUSAN MASALAH
1. Jelaskan pengerian perubahan sosial
2. Jelaskan teori perubahan sosial
3. Bagaimana bentuk perubahan sosial
4. Apa penyebab perubahan sosial
5. Jelaskan faktor pendorong dan penghambat perubahan sosial
C. TUJUAN
untuk mengetahui :
1. Pengertian perubahan sosial
2. Teori perubahan sosial
3. Bentuk perubahan sosial
4. Penyebab perubahan sosial
5. Faktor pendorong dan penghambat perubahan sosial
BAB 2
PEMBAHASAN
A. PENGERTIAN PERUBAHAN SOSIAL
Perubahan sosial adalah perubahan-perubahan sosial yang terjadi pada
lembaga-lembaga kemasyarakatan di dalam suatu masyarakat yang
mempengaruhi sistem sosialnya, termasuk didalamnya terdapat nilai-nilai,
sikap-sikap dan pola pola perilakunya di antara kelompok –kelompok dalam
masyarakat.
Pengertian perubahan sosial menurut para ahli :
1. Menurut Soerjono Soekanto, perubahan sosial adalah perubahan-
perubahan pada lembaga-lembaga kemasyarakatan di suatu masyarakat,
yang mempengaruhi sistem sosialnya, termasuk nilai-nilai, sikap, dan pola
perilaku di antara kelompok di masyarakat.
2. Menurut Kingsley Davis, perubahan sosial adalah perubahan yang terjadi
pada struktur dan fungsi masyarakat.
3. Menurut Willian Ogburn, perubahan sosial adalah perubahan yang
meliputi unsur-unsur kebudayaan, baik unsur material, maupun unsur non-
material. Namun yang ditekankan adalah pengaruh unsur material terhadap
nonmaterial. Yang dimaksud unsur material kebudayaan adalah benda-
benda yang diciptakan oleh manusia, misalnya teknologi. Yang dimaksud
dengan unsur non-material adalah hasil kebudayaan yang bersifat lebih
abstrak seperti ide, ideologi, dan kepercayaan.
B. TEORI PERUBAHAN SOSIAL

Teori perubahan sosial :

1. Teori Evolusi

Teori ini melihat perubahan sosial adalah perubahan yang terjadi pada pengoranisasian
masyarakat, khususnya dalam hal pembagian kerja. Teori ini berangkat dari pemikiran
Herbert Spencer, Emile Durkheim, dan Ferdinand Tonnies. Menurut teori ini, perubahan
sosial terjadi lambat dan berlangsung dalam waktu yang lama. Jika mengambil pemikiran
Durkheim, maka dasar perubah sosial ini adalah perubahan masyarakat dari solidaritas
mekanik menuju solidaritas organik, yang ditandai dengan adanya pembagian kerja.

Solidaritas mekanik ditandai dengan kondisi masyarakat yang masih sederhana, pembagian
kerja sederhana, dan masih bersifat kekeluargaan. Solidaritas organik ditandai dengan
masyarakat yang lebih modern, lebih cenderung bersifat individualis, dan pembagian kerja
lebih banyak dan kompleks.

Jika mengambil ide Ferdinand Tonnies, maka perubahan sosial merupakan perubahan dari
gemeinschaft menuju gesselschaft. Gemeinschaft memiliki ciri yang serupa dengan
masyarakat solidaritas mekanik Durkheim, di mana masyarakat masih tradisional, dan
gesselschaft serupa dengan masyarakat solidaritas organik yang lebih modern.

Berikut adalah beberapa penggolongan teori evolusi :

▪ Unlinear theories of evolution


Teori ini menganggap masyarakat berkembang dari masyarakat sederhana menuju
masyarakat yang kompleks. Bentuk teori ini adalah teori siklus yang berpendapat
bahwa tahap-tahap perkembangan menyerupai lingkaran, di mana tahapan tersebut
dapat dilalui berulang kali.
▪ Universal theories of evolution
Teori ini mengemukakan bahwa perubahn merupakan hal yang linear, atau sudah
memiliki garisnya sendiri, sehingga perubahan akan melaju ke depan dan tidak akan
berulang seperti pada pandangan teori siklus.
▪ Multilinear theories of evolution
Teori ini menekankan pada peelitian tahap-tahap perkembangan evolusi masyarakat,
misalnya perubahan sistem pencaharian dari berburu ke pertanian, atau dari pertanian
menuju industri.

2. Teori Konflik

Menurut teori ini, konflik sosial merupakan sumber utama terjadinya perubahan sosial.
Konflik sosial terjadi karena adanya pertentangan antara kelas sosial, di mana kelompok yang
lebih kuat cenderung mendominasi kelompok yang lebih lemah. Teori ini berakar dari
pemikiran Karl Marx tentang konflik antar pemilik modal atau borjuis, dengan pekerja atau
proletar.

3. Teori Siklus

Menurut teori ini, perubahan merupakan siklus yang terjadi berulang-ulang, tidak dapat
direncanakan atau diarahkan ke titik tertentu.

4.Teori Linear

Menurut teori ini, perubahan bergerak menuju tahapan atau titik tertentu. Pandangan ini juga
menganggap bahwa perubahan bisa diarahkan atau direncanakan.

C. BENTUK – BENTUK PERUBAHAN SOSIAL

1. Berdasarkan waktu:

▪ Perubahan lambat atau evolusi: yaitu perubahan yang berlangsung dalam waktu yang
lama dan bersifat lambat, misalnya perubahan mata pencaharian dari berburu dan
meramu menjadi bertani dan berternak.
▪ Perubahan cepat atau revolusi: yaitu perubahan yang terjadi dalam waktu yang
singkat dan cepat. Dalam revolusi, biasanya ada pemimpin yang menggerakan
revolusi tersebut dan ada tujuan yang kuat dari golongan bersangkutan untuk
melakukan perubahan. Contoh revolusi adalah revolusi Perancis dan perebutan
kemerdekaan Indonesia dari Jepang.
2. Berdasarkan intensitas:

▪ Perubahan kecil: yaitu perubahan yang dampaknya tidak terlalu dirasakan oleh
masyarakat luas. Misalnya perubahan mode pakaian, perubahan mode rambut, dsb.
▪ Perubahan besar: yaitu perubahan yang dampaknya sangat dirasakan oleh masyarakat
luas. Misalnya penemuan internet dan komputer yang mengubah cara berkomunikasi
secara besar, atau penemuan mesin uap yang mengubah proses produksi dari
penggunaan tenaga manusia menjadi pengunaan tenaga mesin.

3. Berdasarkan penyebab:

▪ Perubahan yang dikehendaki atau direncanakan: yaitu perubahan yang sudah


direncanakan terlebih dahulu untuk tujuan tertentu. Perubahan sosial ini sering disebut
juga intended change atau planned changed. Beberapa sosiolog juga menyebut
perubahan sosial yang dikehendaki sebagai pembangunan sosial. Contoh perubahan
sosial yang dikehendaki adalah program keluarga berencana untuk menahan cepatnya
pertumbuhan penduduk.
▪ Perubahan yang tidak dikehendaki atau tidak direncanakan: yaitu perubahan yang
terjadi tanpa direncanakan dan umumnya membawa dampak yang tidak diharapkan
oleh masyarakat. Contoh perubahan sosial yang tidak dikehendaki adalah perubahan
yang terjadi karena bencana alam sehingga banyak masyarakat yang kehilangan
tempat tinggal dan mata pencahariannya, sehingga perlu beradaptasi dengan
lingkungan baru tempat evakuasi.
D. FAKTOR PENYEBAB PERUBAHAN SOSIAL

1. Faktor Internal: yaitu faktor yang berasal dari dalam masyarakat

▪ Bertambah atau berkurangnya penduduk

Bertambah atau berkurangnya penduduk mengubah struktur sosial dan demografi di


masyarakat. Bertambahnya penduduk membuat persaingan kerja semakin meningkat, namun
jika tidak diimbangi dengan lapangan kerja yang memadai dapat menimbulkan
pengangguran. Lebih luasnya lagi pengangguran dapat menyebabkan kemiskinan dan
kriminalitas. Jumlah penduduk yang berkurang juga menimbulkan perubahan sosial,
misalnya saat ini jumlah penduduk di Jepang semakin berkurang karena banyak masyarakat
Jepang yang tidak ingin berkeluarga, dampaknya jumlah tenaga kerja menjadi berkurang dan
yang lebih parah jumlah penduduk di Jepang dapat semakin habis.

▪ Penemuan-penemuan baru.

Salah satu pemicu perubahan sosial adalah penemuan-penemuan baru. Penemuan baru dapat
dibedakan menjadi discovery dan invention. Discovery merupakan sebuah penemuan akan
sesuatu yang sudah ada sebelumnya. Misalnya penemuan benua Amerika oleh Colombus.
Colombus menemukan benua Amerika, bukan menciptakan benua Amerika. Invention adalah
penemuan terhadap sesuatu yang benar-benar baru. Misalnya penemuan mesin uap oleh
James Watt, atau penemuan telepon oleh Graham Bell. James Watt merupakan penemu
sekaligus orang pertama yang menciptakan mesin uap, begitu juga Graham Bell dengan
teleponnya.

▪ Konflik dalam masyarakat.

Konflik dalam masyarakat juga menjadi penyebab perubahan sosial. Hal ini sudah sedikit
disinggung di teori konflik dalam perubahan sosial. Dalam masyarakat, terdapat berbagai
macam kelompok sosial, dan setiap kelompok memiliki kepentingan yang berbeda-beda.
Perbedaan kepentingan dapat menjadi penyebab konflik. Contoh konflik yang menghasilkan
perubahan sosial adalah konflik antar agama di Ambon. Dampaknya terjadi segregasi atau
pemisahan antara orang beragama Kristen dengan orang beragama Islam. Muncul daerah
yang hanya berisi penduduk Muslim dan ada daerah yang hanya berisi penduduk Kristen.
▪ Adanya revolusi.

Revolusi dan pemberontakan dapat juga menjadi pemicu perubahan sosial. Contoh dari
perubahan sosial akibat revolusi adalah jatuhnya kerajaan Rusia yang dipimpin oleh Tsar dan
bentuk kerajaan Rusia pun berubah menjadi negara sosialis yang dipimpin oleh Lenin dan
Stalin.

2. Faktor Eksternal: yaitu faktor yang berasal dari luar masyarakat tersebut.

▪ Faktor lingkungan fisik atau alam.

Faktor lingkungan yang umumnya menyebabkan perubahasn sosial adalah bencana alam.
Misalnya ketika terjadi bencana alam, masyarakat akan mengevakuasi diri mereka menuju
tempat baru yang lebih aman. Dalam tempat baru tersebut, masyarakat akan beradaptasi dan
menyesuaikan keadaan mereka dengan kondisi lingkungan yang baru tersebut. Dalam proses
adaptasi tersebut terdapat perubahan sosial di dalamnya, misal perubahan nilai-nilai yang
dianut, perubahan budaya menyeseuaikan lingkungan, dsb.

▪ Peperangan

Keadaan perang juga menimbulkan perubahan yang besar. Perang merupakan keadaan
eksternal karena melibatkan pihak lain di luar masyarakat itu sendiri. Perang menciptakan
banyak perubahan misalnya perang dingin antara Amerika dan Uni Soviet menyebabkan
pecahnya Uni Soviet menjadi negara-negara baru dengan sistem politik dan pemerintahan
yang berbeda.

▪ Pengaruh kebudayaan lain.

Kebudayaan lain yang masuk melalui globalisasi pun menjadi penyebab perubahan sosial di
suatu masyarakat. Berkembangnya teknologi informasi menyebabkan semakin mudahnya
budaya lain masuk ke suatu masyarakat. Contoh perubahan sosial akibat pengaruh budaya
lain adalah gaya hidup anak-anak masa kini yang terpengaruh oleh budaya K-pop dari Korea
Selatan, atau gaya rambut dan gaya berpakaian yang mengikuti artis-artis Holywood.
E. FAKTOR PENDORONG DAN PENGHAMBAT PERUBAHAN SOSIAL

Faktor Pendorong Perubahan Sosial Menurut SoerjonoSoekanto:

▪ Kontak dengan budaya lain.


▪ Kontak dengan budaya lain dimungkinkan terjadi karena adanya proses difusi yaitu
penyebaran unsur-unsur kebudayaan.
▪ Sistem pendidikan yang maju.
▪ Lapisan masyarakat yang terbuka (open stratification), yang memungkinkan orang
untuk bermobilitas sosial secara vertical.
▪ Penduduk yang heterogen.
▪ Memiliki orientasi ke depan, artinya punya visi untuk mewujudkan masa depan yang
lebih baik.
▪ Ketidakpuasan terhadap bidang-bidang kehidupan tertentu.

Faktor Penghambat Perubahan Sosial Menurut SoerjonoSoekanto

▪ Kurangnya hubungan atau interaksi dengan masyarkat lain.


▪ Perkembangan ilmu pengetahuan yang lambat.
Perubahan sosial ditopang oleh penemuan-penemuan ilmiah yang sesuai dengan
kaidah ilmu pengetahuan. Apabila ilmu pengetahuan lambat, maka inovasi penemuan
yang memicu perubahan pun akan lambat.
▪ Sikap masyarakat yang tradisional dan menolak perubahan.
▪ Prasangka buruk terhadap budaya baru.
▪ Hambatan ideologis.
▪ Adanya adat atau kebiasaan yang sudah tertanam kuat sehingga menolak sesuatu yang
baru.
BAB 3

PENUTUP

A. KESIMPULAN
Perubahan sosial adalah perubahan yang mencakup hampir semua aspek
kehidupan baik itu dari kehidupan sosial maupun suatu budaya dari
masyarakat. Perubahan sosial adalah perubahan-perubahan sosial yang terjadi
pada lembaga-lembaga kemasyarakatan di dalam suatu masyarakat yang
mempengaruhi sistem sosialnya, termasuk didalamnya terdapat nilai-nilai,
sikap-sikap dan pola pola perilakunya di antara kelompok –kelompok dalam
masyarakat. Teori mengenai perubahan sosial diantaranya yaitu teori evolusi,
teori konflik, teori siklus, dan teori linier.
DAFTAR PUSTAKA

Macionis, J. J. (2008). Sociology 13th Edition. New Jersey: Prentice Hall.

Setiadi, E., & Kolip, U. (2011). Pengantar Sosiologi Pemahaman Fakta dan Gejala
Permasalahan Sosial: Teori, Aplikasi, dan Pemecahannya. Jakarta: Prenadamedia Group.

Soekanto, S., & Sulistyowati, B. (2012). Sosiologi Suatu Pengantar. Jakarta: Rajawali Pers.

Sunarto, K. (2004). Pengantar Sosiologi. Jakarta: Lembaga Penerbit Fakultas Ekonomi


Universitas Indonesia.

Kontributor: Roy Obet Purba, S.Sos.

Alumni Sosiologi FISIP UI

Anda mungkin juga menyukai