1 PB
1 PB
5 (1) : 24-29
Abstract
The anthurium seedlings are not only supplied through vegetative propagation, but also through generative
propagation, i.e. plant crossing that also functions to enhance the exotic values which are different from the
parent anthurium. Crossing the parent anthurium not only produces new plants with a different morphology,
but also affects the anatomy of the plant itself. This research aimed to find out the anatomical structure of the
root, stem and leaves of A. plowmanii and A. hookeri as well as the hybrid of both plants. The research was
carried out from January to September 2015. The preparations of the organ incision were made using a
paraffin method. The structure of vascular bundles of the A. hookeri stem showed a significant difference
compared to the other two types. In addition, the ergastic substance was found more in the hybrid plant
compared to both of its parent plants.
Terdapat struktur yang berbeda pula pada banyak dicuci bersih dengan akuades, lalu batang dan
kelenjar trikoma. akar dipotong sepanjang ± 0,5 cm setiap bagian,
sedangkan daun dipotong ± 1 cm x 0,5 cm (Sass,
Penelitian secara morfologi telah banyak 1958; Ruzin, 1999).
dilakukan, akan tetapi penelitian secara anatomi
pada tanaman hias khususnya genus Anthurium Pembuatan Preparat untuk Pengamatan Stomata
sangat jarang dilakukan di Indonesia. Oleh karena Daun Anthurium
itu perlu dilakukan penelitian anatomi pada akar, Metode pembuatan preparat untuk stomata
batang dan daun tanaman A. plowmanii, menggunakan metode replika (Haryanti,2010).
A. hookeri dan hasil silangan keduanya (hasil
Parameter Pengamatan
hibrid).
Pengamatan preparat dengan metode parafin
untuk masing-masing organ pada Anthurium
BAHAN DAN METODE
induk dan Anthurium hibrid meliputi bentuk dan
struktur setiap lapisan jaringan serta bentuk
Waktu dan Tempat Penelitian
stomata.
Penelitian dilaksanakan selama 9 bulan dari bulan
Januari sampai September 2015. Sampel akar,
Analisis Data
batang dan daun Anthurium diambil langsung di
Data yang diperoleh melalui hasil pengamatan
areal perkebunan Anthurium yang terletak di Jalan
anatomi akar, batang dan daun tanaman
Pembangunan, Gang Pekong Sambas, Sambas.
A. plowmanii, A. hookeri, dan A. plowmanii ×
Pembuatan preparat dan analisis hasil dilakukan di
A. hookeri disajikan dalam bentuk visual (foto)
Laboratorium Biologi Fakultas Matematika dan
mikroskopis dan deskriptif.
Ilmu Pengetahuan Alam. Universitas Tanjungpura
Pontianak.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Alat dan Bahan
Alat-alat yang digunakan dalam penelitian ini Hasil
antara lain alat tulis, botol vial, bunsen, cawan Struktur Anatomi Akar Anthurium plowmanii,
petri, gelas objek, gelas penutup, gelas ukur, Anthurium hookeri dan Anthurium plowmanii ×
hotplate, kamera, kuas, mikrotom putar merek Anthurium hookeri (Hasil Hibrid)
Shibuya Opticalco, mikroskop cahaya merek Sayatan melintang akar A. plowmanii, A. hookeri
Olymphus, oven, pinset, pisau, silet, dan staining dan hasil hibrid menunjukkan susunan sistem
jar. jaringan dari luar ke dalam yaitu sistem jaringan
dermal (epidermis), sistem jaringan dasar
Bahan yang digunakan adalah akar, batang dan (korteks) dan sistem jaringan pembuluh (xilem
daun tanaman A. plowmanii, A. hookeri, dan dan floem) (Gambar 1).
A. plowmanii × A. hookeri dengan masing –
masing individu berumur sekitar 3 tahun sebanyak ep m. ep
ep
3 ulangan. Bahan-bahan kimia yang digunakan
adalah akuades, alkohol dengan konsentrasi 70%, k k k
80%, 90%, 96%, dan 100%, asam asetat glasial,
Canada Balsam, formalin, kutek, parafin, safranin p p p
1%, dan xilol
(A) (B) (C)
Prosedur Kerja Gambar 1 Sayatan melintang akar (A) A. plowmanii,
Pengambilan Sampel Uji (B) A. hookeri dan (C) hasil hibrid.
Tanaman A. plowmanii, A. hookeri, dan tanaman Epidermis (ep), korteks (k) dan silinder
hasil hibrid diambil langsung di areal perkebunan pembuluh (p). Perbesaran 100x.
Anthurium yang terletak di Jalan Pembangunan,
Gang Pekong Sambas, Sambas. Tanaman dipilih Sistem jaringan epidermis pada sayatan akar
yang tumbuh normal dan sehat secara morfologi. Anthurium indukan dan hibrid tidak menunjukkan
adanya perbedaan. Jumlah lapisan epidermis tiap
Pembuatan Preparat untuk Pengamatan Susunan individu terdiri dari kisaran 3-5 lapis sel epidermis
Jaringan Akar, Batang dan Daun Anthurium dengan sel-sel berbentuk segi enam yang tersusun
Pembuatan preparat diambil dari bagian akar, secara tidak teratur. Sistem jaringan dasar
batang dan daunnya. Bagian-bagian tersebut (korteks) tanaman induk dan hasil hibrid disusun
25
Protobiont (2016) Vol. 5 (1) : 24-29
ep ep
Sistem jaringan pembuluh pada sayatan akar ep dr
ketiga individu tidak menunjukkan perbedaan. k dr
ze k dr
ze
Jaringan pembuluh menunjukkan sejumlah berkas ze k
xilem yang terpisah dan letaknya bergantian
(A) (B) (C)
dengan berkas floem, sehingga terususun
Gambar 5 Jaringan epidermis (ep), korteks (k), kristal
membentuk lingkaran disertai empulur yang luas drus (dr) dan zat ergastik lain (ze) pada
di bagian tengahnya (Gambar 3). sayatan melintang batang (A)
A. plowmanii, (B) A. hookeri dan (C) hasil
x hibrid. Perbesaran 100x.
f x f f
e e e
f
f f
x x
x x
26
Protobiont (2016) Vol. 5 (1) : 24-29
diantaranya. Sistem jaringan pembuluh (xilem dan Jaringan epidermis atas dan bawah pada sayatan
floem) tersebar pada jaringan mesofil (Gambar 7). daun Anthurium indukan dan hibrid tidak
memiliki perbedaan. Sel-sel penyusun lapisan
ep1 epidermis ketiga individu Anthurium berbentuk
persegi dan ada juga yang persegi panjang.
dr me p Jaringan epidermis bawah pada sayatan daun
Anthurium indukan dan hibrid ditemukan stomata.
Setiap sel penutup diiringi satu sel tetangga
ep2
s dengan sumbu sel penutup yang sejajar sumbu sel
(A) tetangga serta celah stomata (Gambar 8A, 8B,
ep1 8C). Sel penutup stomata terletak sejajar dengan
dr
sel epidermis (Gambar 8D).
ze p
me Jaringan mesofil pada ketiga individu daun
menunjukkan sel-sel parenkim dan tidak
ep2 terdiferensiasi menjadi jaringan palisade dan
(B) jaringan spons. Struktur jaringan pembuluh yang
juga tidak berbeda pada ketiganya yaitu jaringan
ep1
pembuluh tersebar di jaringan mesofil dengan sel-
dr
dr ze
me p
x f x x
ep2
f f
(C)
Gambar 7 Sayatan melintang helaian daun (A) (A) (B) (C)
A. plowmanii, (B) A. hookeri dan (C) hasil sel floem mengelilingi sel-sel xilem (Gambar 9).
hibrid. Epidermis atas (ep1), mesofil (me),
jaringan pembuluh (p), kristal drus (dr), zat
ergastik lain (ze), stomata (s) dan Jaringan mesofil tiap sayatan juga menunjukkan
epidermis bawah (ep2). Perbesaran 100x. adanya zat ergastik berupa kristal drus yang
tersebar di jaringan mesofil. Indukan A. hookeri
dan hasil hibrid ditemukan adanya zat ergastik
lain ditandai dengan warna yang lebih gelap pada
a c a c jaringan mesofil (Gambar 7).
b b
Pembahasan
Hasil penelitian anatomi akar, batang dan daun
(A) (B)
tanaman induk (A. plowmanii & A. hookeri) dan
epidermis hasil hibrid dari kedua tanaman induk tersebut
(B) menunjukkan adanya beberapa perbedaan.
a c
b Anatomi Akar Anthurium plowmanii,
stomata
Anthurium hookeri dan Anthurium plowmanii ×
(C) (D) Anthurium hookeri (Hasil Hibrid)
Jaringan epidermis akar pada sayatan melintang
Gambar 8 Bentuk stomata (A) A. plowmanii, (B)
Anthurium indukan dan hibrid menunjukkan
A. hookeri, (C) hasil hibrid dan letak
stomata pada sayatan melintang daun (D).
adanya 3-5 lapis sel epidermis. Lapisan ini
Celah stomata (a), sel penutup (b) dan sel tersusun atas sel-sel berbentuk segi enam yang
tetangga (c). Perbesaran 100x. tersusun tidak teratur (Gambar 2). Menurut Higaki
et al. (1984), lapisan dermal (epidermis) pada akar
ini biasa juga disebut dengan velamen atau
Gambar 9 Jaringan pembuluh pada sayatan melintang jaringan multiserat yang umum ditemukan pada
daun (A) A. plowmanii, (B) A. hookeri famili Araceae, yang terdiri dari sel-sel yang rapat
dan (C) hasil hibrid. Xilem (x) dan floem dengan penebalan pada dinding sel sekunder.
(f). Perbesaran 100x. Penelitian Kauff et al. (2000) ,juga menunjukkan
27
Protobiont (2016) Vol. 5 (1) : 24-29
hal yang sama pada tanaman monokotil lainnya Sayatan melintang batang Anthurium ini memiliki
yaitu pada akar tanaman Xeronema callistemon jaringan dasar (korteks) yang tersusun atas sel-sel
menunjukkan struktur khas yaitu rizhodermis atau parenkim. Berkas pembuluh tersebar pada
velamen berlapis banyak sebagai jaringan terluar. jaringan korteks, dan lebih banyak ditemukan
pada daerah dekat epidermis, seperti pada
Sistem jaringan dasar (korteks) akar pada penelitian French & Tomlinson (1981) dan
Anthurium indukan dan hibrid tersusun atas sel-sel Hubalkova et al. (2014), pada tanaman Araceae
parenkim, dengan bentuk sel yang tidak teratur, berkas pembuluh lebih banyak ditemukan di
dan terdapat ruang antar sel. Fahn (1991) bagian korteks dekat epidermis atau daerah perifer
menyatakan bahwa lapisan korteks akar batang.
monokotil terdiri dari sel-sel parenkim, dan
Anatomi Daun Anthurium plowmanii, Anthurium
memiliki ruang antar sel, serta terdapat sel-sel
hookeri dan Anthurium plowmanii × Anthurium
yang berwarna gelap seperti yang terlihat pada
hookeri (Hasil Hibrid)
hasil sayatan ketiga Anthurium ini (Gambar 2).
Jaringan epidermis memiliki bentuk sel-sel
epidermis atas dan bawah daun yang sama, yaitu
Hidayat (1995) menyatakan bahwa sel berwarna
berbentuk persegi sampai persegi panjang.
gelap ini merupakan zat ergastik. Zat ergastik lain
Berbeda pada hasil penelitian Higaki et al (1984),
berupa kristal drus juga ditemukan pada tiap
pada genus yang sama, pada Anthurium
sayatan. Namun dapat dilihat pada hasil
andreanum Lind. bentuk sel-sel epidermis atas
pengamatan bahwa zat ergastik pada hasil hibrid
berbeda dengan sel-sel epidermis bawah, sel
terlihat lebih banyak dibanding indukan
epidermis atas berbentuk segi enam, sedangkan
A. plowmanii, yang berarti zat ergastik tersebut
sel epidermis bawah berbentuk persegi. Antara
banyak diperoleh dari indukan A. hookeri
epidermis atas dan bawah daun ketiga Anthurium
(Gambar 2).
ini terdapat jaringan mesofil dengan sel-sel
parenkim yang tidak terdiferensiasi menjadi
Sistem jaringan pembuluh pada ketiga sayatan
jaringan palisade dan spons. Seperti pada
akar menunjukkan sistem umum jaringan
penelitian Higaki et al (1984), pada tanaman
pembuluh pada akar monokotil. Sistem jaringan
A. adreanum jaringan mesofil daun tersusun atas
pembuluh terdiri dari berkas-berkas pembuluh
sel-sel parenkim mesofil.
yang tersusun secara radial yaitu xilem yang
terletak bergantian dengan floem. Menurut Stomata hanya ditemukan di lapisan epidermis
Hidayat (1995), pola ini disebut poliark dengan bawah daun pada tiap tanaman Anthurium. Jenis
empulur di bagian tengah (Gambar 3). stomata yang ditemukan bertipe parasitik, dengan
sel penutup sejajar dengan sel epidermis atau
Anatomi Batang Anthurium plowmanii, disebut panerofor (Gambar 8), seperti pada
Anthurium hookeri dan Anthurium plowmanii × penelitian Mantovani et al (2005) menyatakan
Anthurium hookeri (Hasil Hibrid) bahwa stomata tipe parasitik juga ditemukan pada
Hasil sayatan menunjukkan perbedaan antara beberapa jenis tanaman Anthurium. Tiap sel
ketiga Anthurium. Jenis A. plowmanii dan hasil penutup stomata diiringi satu sel tetangga atau
hibrid menunjukkan sel-sel epidermis berbentuk lebih dengan sumbu panjang sel tetangga sejajar
persegi sampai persegi panjang sedangkan pada sumbu sel penutup serta celah stomata (Hidayat,
A. hookeri bentuk selnya tidak teratur (Gambar 5). 1995).
Demikian pula pada sistem jaringan pembuluh,
pada A. plowmanii dan hasil hibrid menunjukkan Jaringan pembuluh tersebar di jaringan mesofil.
ikatan pembuluh dengan batas pembuluh dengan Terdapat juga kristal drus pada jaringan mesofil
korteks yang jelas, sedangkan pada A. hookeri setiap sayatan tanaman, serta zat ergastik lain
batas antara pembuluh dengan korteks tidak jelas yang ditandai dengan sel berwarna lebih gelap.
(Gambar 6). Ikatan pembuluh bertipe ikatan Sel berwarna gelap tersebut hanya ditemukan
pembuluh amfikribal yaitu floem mengelilingi pada sayatan daun indukan A. hookeri dan hasil
xilem (Hidayat, 1995). Bentuk sel-sel epidermis hibrid, namun tidak ditemukan pada A. plowmanii
dan struktur pembuluh batang yang sama antara (Gambar 7).
hasil hibrid dan induk A. plowmanii ini Perbedaan bentuk sel dan struktur anatomi
menunjukkan bahwa struktur anatomi batang mengakibatkan terjadinya perbedaan pada struktur
Anthurium hasil hibrid lebih cenderung memiliki morfologi daun Anthurium indukan dan hibrid.
sifat indukan A. plowmanii. Seperti pada hasil penelitian ini, dan menurut
28
Protobiont (2016) Vol. 5 (1) : 24-29