Anda di halaman 1dari 7

NAMA : VONNI OLIVIA INDRIANI GULTOM

NPM : 21121045
PRODI : ARSITEKTUR

TEKNOLOGI BAHAN KAYU


JURNAL
1. ABSTRAK
2. PENDAHULUAN
3. PENGERTIAN
4. HASIL
5. PEMBAHASAN
6. KESIMPULAN
7. DAFTAR PUSTAKA

1. ABSTRAK : KAYU ULIN ( KAYU BESI)


Eusideroxylon zwageri T et B yang dikenal dengan ulin termasuk salah satu jenis pohon asli
pulau Kalimantan. Kayu besi Borneo ini telah digunakan oleh suku asli Kalimantan sejak ratusan tahun
yang lalu terutama pada rumah tradisional seperti Betang di Kalimantan Tengah dan Lamin di
Kalimantan Timur. Sampai sekarang pemanfaatan ulin mencakup atap, lantai, kerangka jendela,
jembatan, patung, ornament di depan bangunan tradisional dan kantor, turus tanaman merica dan lain-
lain. Sayangnya penyebaran dan potensi di hutan alam menurun secara signifikan terutama pada tiga
dekade belakangan ini dikarenakan pembalakan yang berlebihan dan kurang efektifnya penegakan
hukum. Kepedulian dunia terkait dengan kelestarian jenis ini ditunjukkan melalui msssasuknya jenis ini
dalam CITES.
2. PENDAHULUAN
Jenis ulin ini (Eusideroxylon zwageri T &B) yang juga dikenal dengan nama belian dan kayu besi
borneo (Borneo iron wood), termasuk salah satu jenis pohon asli (Indigeneous tree species) pulau
Kalimantan. Saat ini baik luas, potensi maupun penyebarannya menurun secara signifikan terutama
sejak tiga dekade belakangan ini. Tegakan alam ulin umumnya hanya dapat ditemui di taman nasional,
hutan lindung, kawasan hutan dengan tujuan khusus (KHDTK), hutan penelitian dan hutan produksi
terbatas yang berada di daerah hulu yang sulit dijangkau. Ulin mempunyai banyak keunggulan
diantaranya

(1) kayunya sangat kuat dan sangat awet, digolongkan Kelas Kuat 1 dan Kelas Awet 1,

(2) memiliki kemampuan bertunas (coppice) yang sangat baik, di mana meskipun pohon sudah tua bila
ditebang atau roboh akan bertunas kembali sepanjang akarnya tidak rusak,

(3) mempunyai umur yang sangat panjang mencapai ratusan tahun karena pertumbuhannya yang
lambat,

(4) bijinya dapat menghasilkan lebih dari satu bibit bila dilakukan pemotongan biji,

(5) pohon ulin yang telah dewasa tahan terhadap kebakaran karena kerapatan kayu yang tinggi,
mempunyai kulit yang tebal dengan lapisan cork yang berlapis-lapis dan

(6) relatif mudah dalam pengadaan bibit yaitu dari biji, cabutan, putaran dan stek pucuk (Sulistyobudi,
2001: Martawijaya et al., 1989; Effendi, 2006).

Semakin sulitnya memperoleh kayu ulin disebabkan oleh berbagai faktor diantaranya penebangan
pohon ulin yang kurang memperhatikan kelestariannya di mana pohon yang berdiameter kurang dari 50
cm telah ditebang, konversi hutan menjadi perkebunan dan non hutan di mana pohon ulin yang tumbuh
bersama jenis pohon dipterocarpa juga turut ditebang, kebakaran hutan, terbukanya akses jalan ke
daerah pedalaman sejalan dengan kegiatan Ijin Usaha Pengusahaan Hasil Hutan (IUPHHK) yang
berakibat semakin banyaknya pohon ulin yang ditebang di mana harga kayu ulin yang tinggi karena
permintaan yang cukup tinggi dan belakangan ini kayu ulin di ekspor ke China untuk flooring. Sebagai
jenis asli pulau Kalimantan dan mempunyai kaitan yang erat dengan masyarakat terutama suku asli
Kalimantan baik secara budaya, religi dan ekonomi maka pelestarian jenis pohon ulin sangat penting
untuk dilaksanakan. Berbagai upaya seperti konservasi in-situ, konservasi ek-situ, penanaman pada
habitat HTI, proyek Gerakan Rehabilitasi Hutan dan Lahan (Gerhan) dan penanaman oleh masyarakat
serta para pihak yang peduli terhadap kelestarian ulin perlu dilakukan.

Tulisan ini menyajikan beberapa informasi yang berkaitan dengan jenis pohon ulin seperti potensi dan
penyebaran, pemanfaatan, permasalahan dan kebijakan yang diperlukan. Selain itu juga disajikan
pengadaan bibit dan penanaman. Diharapkan tulisan Kayu Ulin di Kalimantan : Potensi, Manfaat,
Permasalahan dan . . . Riskan Effendi 163 ini dapat menggugah para pihak untuk melestarikan jenis
pohon ulin khususnya di Pulau Kalimantan.
3. PENGERTIAN
Nama lain dari pohon ulin adalah pohon kayu besi. Dan sebenarnya, pohon ulin (eusideroxylon
zwageri) adalah salah satu pohon yang terkenal dari hutan Kalimantan Timur dengan ciri kayu
yang keras dan kuat, warna gelap, dan tahan terhadap air laut.

Tinggi pohon ulin mencapai 50 meter dengan diameter hingga 120 cm. Selain itu, pohon ini
banyak ditemukan di dataran rendah.

Pohon ini agak terpisah dari pepohonan lain dan dikelilingi jalur jalan melingkar dari kayu ulin.
Sementara, di bagian bawah pohon, terdapat bagian yang berlubang. Jenis kayu dari pohon
ulin tidak mudah lapuk, baik di air maupun daratan. Itulah sebabnya, kayu ini banyak dipakai
sebagai bahan bangunan khususnya untuk rumah yang didirikan di atas tanah berawa.

Sementara itu, proses pemuliaan alami di hutan bekas tebangan umumnya kurang berjalan
dengan baik. Perkecambahan biji ulin membutuhkan waktu cukup lama sekitar 6-12 bulan
dengan persentase keberhasilan relatif rendah. Apalagi, produksi buah tiap pohon umumnya
juga sedikit. Biji ulin lebih suka ditiriskan baik tanah, tanah liat berpasir ke tanah liat, kadang-
kadang batu kapur. Hal ini umumnya ditemukan di sepanjang sungai dan bukit-bukit yang
berdekatan. Hal ini membutuhkan rata-rata curah hujan tahunan 2500-4000 mm.

Kayu Ulin (Eusideroxylon zwageri) atau biasa disebut kayu besi adalah salah satu kayu yang
terkenal dan terkuat di habitatnya hutan Kalimantan. Ada berbagai nama daerah untuk Ulin,
antara lain bulian, bulian rambai, onglen (Sumatera Selatan), belian, tabulin, telian, tulian dan
ulin (Kalimantan).

4. HASIL
5. PEMBAHASAN
Selain dimanfaatkan sebagai bahan konstruksi, kayu ulin juga memiliki manfaat yang berguna
bagi kehidupan manusia dan lingkungan sekitar. Apa saja kegunaan lain dari kayu ini? Berikut
ini daftarnya.

1. Bisa dimanfaatkan sebagai bahan baku furnitur


Selain digunakan sebagai material konstruksi bangunan, kayu ulin bisa dipakai sebagai bahan
baku dalam industri furnitur. Karakteristik kayu besi ini awet, keras, tahan rayap, dan tahan
perubahan suhu, sehingga perabotan yang dibuat dari kayu ini bisa bertahan sampai bertahun-
tahun.

2. Bisa dimanfaatkan sebagai perhiasan atau aksesori


Pemanfaatan kayu ulin tidak hanya terbatas pada bidang konstruksi dan industri furnitur. Kayu
besi ini juga bisa dimanfaatkan sebagai bahan baku perhiasan. Tekstur dan guratan kayu ini
unik, bahkan dianggap lebih indah dari permata. Perhiasan dan aksesori yang terbuat dari kayu
ini antara lain kalung, gelang, dan tasbih.

3. Bermanfaat bagi ekologi di sekitarnya


Dari segi ekologi, kayu ini memberikan sumbangan bagi alam. Contohnya, pohon ulin mampu
mempertahankan penyimpanan air tanah, mencegah terjadinya erosi maupun longsor, serta
menjadi habitat bagi satwa, misalnya orang utan.

4. Bisa bermanfaat bagi kesehatan


Tidak berhenti hanya di segi ekonomi dan ekologi, pohon ulin juga punya manfaat bagi
kesehatan. Biji pohon ulin yang sudah dihaluskan dapat dimanfaatkan untuk membantu
mengatasi bengkak, menghitamkan rambut, serta mencegah tumbuhnya uban.
Karakteristik Kayu Ulin ( Kayu Besi )

Kayu ulin memiliki tekstur kasar dan keras serta sifat yang kuat dan awet.

Kayu ulin atau disebut juga dengan kayu bulian dan kayu besi adalah pohon asli Indonesia.
Pohon ini digolongkan ke dalam suku Lauraceae yang memiliki ketinggian sekitar 30,35 m,
dengan diameter yang besar, yaitu 60 – 120 cm. Batang pohonnya berbentuk lurus berbanir,
tajuk berbentuk bulat dan rapat, serta percabangan yang mendatar.

Berikut ini karakteristik dan keunggulan kayu ulin yang membuatnya cocok sebagai bahan
konstruksi.

1. Bertekstur kasar, kuat, dan sangat keras


Kayu yang memiliki tekstur kasar dan keras ini sangat kuat dan awet. Kelas kuat dan awetnya
digolongkan dalam kelas kuat I dan kelas awet I dengan berat jenis 1,04. Kayu ini sukar dipaku
dan digergaji, namun mudah dibelah. Dengan tekstur yang kuat dan keras tersebut, kayu ini
tepat digunakan sebagai bahan baku konstruksi.

2. Memiliki aroma khas


Kayu yang mudah ditemukan di hutan Kalimantan ini memiliki aroma yang khas. Aromanya
tersebut akan memberikan ketenangan dan membawa nuansa alami pada rumah.

3. Tahan terhadap serangan rayap


Berkat teskturnya yang keras dan kasar, kayu ini tahan terhadap serangan rayap. Kandungan
alami yang dimilikinya juga membuat rayap tidak menggerogotinya. Jadi, Anda tidak perlu
khawatir bangunan roboh karena serangan rayap, seperti dilansir dari Idea.

4. Tahan terhadap perubahan suhu


Selain tahan terhadap serangan rayap, kayu ini juga tahan terhadap perubahan suhu, cuaca,
kelembapan, dan air laut. Ketahanannya yang kuat tersebut menjadikan kayu besi ini mampu
bertahan hingga ratusan tahun. Tidak salah jika kayu ini dijuluki sebagai kayu besi.

5. Mempunyai nilai ekonomi tinggi


Karakteristik dan keunggulannya membuat kayu ulin mempunyai nilai ekonomi yang tinggi.
Selain karena kuat dan awet, jumlah tanaman kayu ulin yang semakin terbatas membuat harga
kayu ini melambung tinggi.

CONTOH KUALITAS KAYU ULIN (KAYU BESI)

6. KESIMPULAN
Ulin (Eusideroxylon zwageri T & B) termasuk salah satu jenis asli Pulau Kalimantan yang harus
dilestarikan karena telah dimanfaatkan sejak ratusan tahun yang lalu oleh masyarakat
khususnya di pedalaman, namun saat ini keberadaannya semakin langka dan telah dimasukkan
dalam daftar CITES, sementara upaya penanaman belum sebanding dengan kegiatan
penebangan. Disarankan agar dilakukan Konservasi In-Situ dan Ex-Situ serta penanaman ulin
pada habitat yang tepat bersamaan dengan jenis asli lainnya di hutan adat, hutan lindung dan
areal HTI agar kelestarian ulin dapat dipertahankan
7. DAFTAR PUSTAKA
Anonim. 2005. Data Base Jenis-Jenis Prioritas untuk Konservasi Genetik dan Pemuliaan.
Pusat Penelitian dan Pengembangan Hutan Tanaman.
Purwobinangun Yogyakarta Effendi, R. 2004. Natural Regeneration of Eusideroxylon zwageri T.
et B. At Mount Meratus Protection Forest, East Kalimantan, Indonesia. Journal of Forestry
Research.
Forestry research and Development Agency, Ministry of Forestry Jakarta ______. 2006.
Teknik Silvikultur Ulin. Peran Litbang dalam Pelestarian Ulin. Prosiding Workshop Se
hari Peran Litbang dalam Pelestarian Ulin, Samarinda 20 Desember 2006.
Pusat Litbang Hutan Tanaman Badan Litbang Kehutanan. Departemen Kehutanan.
Tumbuhan Berguna Indonesia. Terjemahan oleh Badan Litbang Kehutanan. Yayasan Sarana
Wana Jaya Jakarta. 167 Kayu Ulin di Kalimantan : Potensi, Manfaat, Permasalahan dan Riskan
Effendi Iriansyah, M dan Rayan. 2006.
Pembangunan Plot Konservasi in-situ dan ek-situ Ulin (Eusideroxylon zwageri T et B) di
Kalimantan Timur. Peran Litbang dalam Pelestarian Ulin. Prosiding Workshop Sehari 20
Desember 2006. Puslitbang Hutan Tanaman Bogor. IUCN. 2003. Red List of Threathened Species
Martawijaya, A., I. Kartasudjana., Y.I. Mandang., S.A. Prawira dan K. Kadir. 1989. Atlas Kayu
Indonesia Jilid II.
Badan Litbang Departemen Kehutanan Jakarta. Masano dan R.M. Omon. 1983. Observation of
Natural Regeneration of Eusideroxylon zwageri T et B. in Senami Forest Complex Jambi. Laporan
Badan Penelitian dan Pengembangan Kehutanan. Balai Penelitian Hutan Bogor.
Puslitbang Hutan Tanaman. 2005. Data Base Jenis-Jenis Prioritas untuk Konservasi Genetik dan
Pemuliaan. Yogyakarta. Sidiyasa, K. 1995. Struktur dan komposisi Hutan Ulin (Eusideroxylon
zwageri T et B) di Kalimantan Barat.
Jurnal Penelitian Hutan Tropika SamarindaPengaruh Kebakaran terhadap Biologi Kayu dan
Struktur Kulit Pohon-Pohon yang Tahan Api. Prosiding Seminar Nasional Mapeki IV Samarinda 6-
9 Agustus 2001. Mapeki Bogor Wirasapoetra, K. 2006.
Teliyon Pelestarian Pohon Ulin-Belajar Bersama Masyarakat Adat.
Prosiding Workshop Sehari 20 Desember 2006.Puslitbang Hutan Tanaman Badan Litbang
Kehutanan Balai Penelitian dan Pengembangan Kehutanan Kalimantan, Samarinda.

Anda mungkin juga menyukai