Anda di halaman 1dari 7

Farmaka

Suplemen Volume 16 Nomor 2 179

REVIEW: KARAKTERISASI, AKTIVITAS DAN ISOLASI ENZIM BROMELIN


DARI TUMBUHAN NANAS (Ananas sp.)

Pramesthi Indah Wiyati, Ami Tjitraresmi


Fakultas Farmasi, Universitas Padjadjaran
Jalan Raya Bandung Sumedang, Km. 21, Jatinangor, 45363
e-mail: pramesthiindahwiyati@gmail.com

ABSTRAK

Bromelin merupakan enzim yang berupa ekstrak kasar, diperoleh dari batang, buah, mahkota
bunga, inti dan kulit nanas. Varietas Ananas fitzmuelleri merupakan varietas nanas yang
memiliki kandungan bromelin tertinggi diantara spesies lainnya. Bromelin merupakan enzim
pencerna protein (proteinase) atau dapat disebut juga enzim proteolitik yang dapat
mempercepat reaksi hidrolisis dari protein. Selain sebagai proteinase, bromelin juga memiliki
berbagai macam aktivitas seperti anti-inflamasi, anti kanker, anti bakteri, anti jamur, efek
terhadap koagulasi darah dan fibrinolisis, dan perannya dalam pembedahan. Isolasi bromelin
dari nanas dapat dilakukan dengan cara ekstrasi dengan larutan buffer fosfat, air destilasi,
buffer natrium sitrat, atau buffer fosfat sitrat.
Kata kunci: Bromelin, Nanas, Isolasi Enzim.

ABSTRACT

Bromelain is a crude enzyme extract, obtained from stems, fruits, flower crowns, cores and
skin of pineapple. Ananas fitzmuelleri is the pineapple varieties that contain the highest
bromelain among other species. Bromelin is a protein-digesting enzyme (proteinase) or called
a proteolytic enzyme that can catalysis the hydrolysis reaction of proteins. Aside from being a
proteinase, bromelin also has a variety of activities such as anti-inflammatory, anti-cancer,
anti-bacterial, anti-fungal, effects on blood coagulation and fibrinolysis, and its role in
surgery. Isolation of bromelin from pineapple can be done by extracting with phosphate
buffer solution, distilled water, sodium citrate buffer, or phosphate citrate buffer.
Keywords: Bromelain, Pineapple, Isolation Enzyme.

Diserahkan: 4 Juli 2018, Diterima 4 Agustus 2018

PENDAHULUAN berbagai proteinase yang berikatan erat


` Nanas merupakan buah yang dengan senyawa-senyawa lain disekitarnya
berasal dari keluarga Bromeliaceae, (Taussig & Batkin, 1988). Bromelin
dikenal pula sebagai ratu buah karena merupakan enzim pencerna protein
rasanya yang istimewa (Baruwa, 2013). (proteinase) atau dapat disebut juga enzim
Buah nanas sangat mudah rusak dan proteolitik yang dapat mempercepat reaksi
musiman. Buah yang matang mengandung hidrolisis dari protein, enzim ini berupa
gula, asam sitrat, asam malat, vitamin A ekstrak kasar (crude extract) yang dapat
dan B, dan bromelin (Hossain, et al., diperoleh dari batang, buah, mahkota
2015). Bromelin merupakan gabungan dari bunga, inti dan kulit nanas. Enzim
Farmaka
Suplemen Volume 16 Nomor 2 180

bromelin banyak pula digunakan sebagai bertujuan untuk mengetahui varietas nanas
penjernih bir dan pengempuk daging. yang memiliki kandungan bromelin
Dalam bidang kesehatan, bromelin dapat terbanyak. Varietas nanas yang diuji
digunakan untuk mengurangi inflamasi, banding merupakan varietas yang umum
dan pembengkakan yang dapat dipasaran dan varietas yang terdapat di
mengebabkan nyeri sendi, meredakan wilayah Nigeria.
nyeri, dan mati rasa (Bhattacharyya, 2008). Pada tabel 1, ditunjukan konsentrasi
Enzim ini juga menunjukan berbagai protein pada berbagai bagian tumbuhan
aktivitas fibrinolitik, antiedema, dari varietas Ananas fitzmuelleri, Ananas
antitrombotik, dan anti inflamasi in vitro comosus, dan Ananas erectifolius. Karena
dan in vivo (Taussig & Batkin, 1988). bromelin merupakan enzim yang susunan
Karena banyaknya manfaat yang utamanya berupa protein sehingga
dihasilkan dari enzim ini maka dibuatlah konsentrasi protein menunjukan banyaknya
review jurnal ini yang berisi tentang bromelin yang terkandung pada setiap
berbagai aktivitas enzim bromelin dan cara bagian dari tiap varietas nanas. Pengujian
isolasinya. konsentrasi protein dilakukan setelah
langkah pemurnian. Langkah pemurnian
I. SUMBER BROMELIN terdiri dari sentrifugasi dan presipitasi
Bromelin merupakan enzim yang etanol 70%, perbedaan dari kedua langkah
berasal dari tumbuhan keluarga pemurnian ini yaitu pada sentrifugasi akan
Bromeliaceae, dan beberapa penelitian dihasilkan ekstrak kasar dari bromelin
menyatakan bahwa kandungan bromelin sedangkan presipitasi dengan etanol 70%
terbanyak terdapat pada tumbuhan nanas. akan didapatkan bromelin yang lebih
Suatu penelitian dilakukan oleh murni.
Omotoyinbo dan Sanni (2017) yang

Tabel 1 Konsentrasi Protein pada Berbagai Spesies Nanas


Konsentrasi
Spesies Bagian Tumbuhan Langkah Pemurnian
Protein (µg/ml)
Ananas fitzmuelleri (Agric) Mahkota bunga Sentrifugasi 1,44
Presipitasi etanol 70% 1,07
Inti buah Sentrifugasi 1,63
Presipitasi etanol 70% 0,67
Daging buah Sentrifugasi 1,33
Presipitasi etanol 70% 0,11
Kulit buah Sentrifugasi 1,48
Presipitasi etanol 70% 0,74
Ananas comosus (Lokal) Mahkota bunga Sentrifugasi 1,29
Presipitasi etanol 70% 0,85
Inti buah Sentrifugasi 0,96
Farmaka
Suplemen Volume 16 Nomor 2 181

Konsentrasi
Spesies Bagian Tumbuhan Langkah Pemurnian
Protein (µg/ml)
Presipitasi etanol 70% 0,62
Daging buah Sentrifugasi 1,11
Presipitasi etanol 70% 0,41
Kulit buah Sentrifugasi 1,07
Presipitasi etanol 70% 0,67
Ananas erectifolius (Erec) Mahkota bunga Sentrifugasi 1
Presipitasi etanol 70% 0,85
Inti buah Sentrifugasi 1,18
Presipitasi etanol 70% 1,37
Daging buah Sentrifugasi 1,18
Presipitasi etanol 70% 1,15
Kulit buah Sentrifugasi 0,96
Presipitasi etanol 70% 0,59
Sumber: Omotoyinbo dan Sanni (2017).

Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa bromelin kasar meningkat dengan
konsentrasi protein terbanyak pada setiap meningkatnya suhu sampai mencapai
bagian tumbuhan baik yang disentrifugasi 50oC, dan akan menurun dengan cepat dan
atau yang telah dilanjutkan dengan proses untuk bromelin yang murni, aktivitas akan
presipitasi dengan alkohol 70% terdapat meningkat hingga mencapai suhu 60oC,
pada varietas Ananas fitzmuelleri, diikuti dan akan mulai menurun setelahnya.
oleh Ananas comosus dan Ananas Pengaruh pH pada aktivitas enzim
erectifolius. berdasarkan penelitian Martin, et al.
(2014), menunjukan adanya kenaikan
II. KARAKTERISASI BROMELIN aktivitas ekstrak bromelin kasar hingga
Kerja bromelin sebagai enzim mencapai pH 7,0 dan akan sedikit aktivitas
tentunya dipengaruhi oleh beberapa faktor penolakan pada pH 10. Sedangkan untuk
seperti pH, suhu. Sehingga untuk ekstrak bromelin yang telah dimurnikan
mengetahui karakteristik dari enzim aktivitasnya naik hingga pH 8. Hasil yang
bromelin, perlu ditentukan pula kondisi sama juga didapatkan pada penelitian
optimum enzim bromelin dalam Valles, et al. (2007) dan Ketnawa, et al.
melakukan aktivitasnya. (2012) yang menganalisis dua varietas dari
Beberapa penelitian menentukan Ananas comosus, yang menjelaskan bahwa
suhu dan pH optimum dengan cara melihat aktivitas enzim yang tinggi berada pada
aktivitas bromelin sebagai protease atau rentang pH 6,5 hingga 8,0 dan untuk
pencerna protein pada variasi suhu dan pH. aktivitas maksimum enzim berada disekitar
Pengaruh suhu pada aktivitas bromelin pH 7,0.
berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh
Martin, et al. (2014), aktivitas enzim
Farmaka
Suplemen Volume 16 Nomor 2 182

III. AKTIVITAS BROMELIN sehingga memicu apoptosis sel yang telah


Banyaknya kegunaan bromelin baik mati pada tumor (Mantovani, et al., 2008)
dalam kehidupan sehari-hari sebagai 3.3 Anti bakteri
pengempuk daging dan dalam bidang Suplementasi bromelin melindungi
kesehatan memunculkan berbagai hewan terhadap diare yang disebabkan
penelitian terhadap aktivitas bromelin oleh enterotoksin bakteri dari Eschericia
diantaranya yaitu: coli dan Vibrio cholera (Mynott, et al.,
3.1 Anti-inflamasi 1997). Bromelin bertindak sebagai anti-
Bromelin dapat menurunkan regulasi adhesi dengan memodifikasi situs reseptor
tingkat ekspresi Cyclooxigenase-2 (COX- dan mempengaruhi jalur sinyal sekresi
2) dan Prostaglandin E2 (PGE-2) dalam sel usus (Chandler & Mynott, 1998; Mynott,
mikroglia murine dan garis sel leukemia et al., 1996)
monositik manusia (Desser, et al., 1994). 3.4 Anti jamur
Bromelin pula mengaktifkan mediator Bromelin sebagai anti jamur
inflamasi termasuk interleukin (IL)-1β, IL- bertindak dengan menstimulasi fagositosis
6, interferon (INF)-γ dan tumor necrosis dan menghambat semburan pernapasan
factor (TNF)-α dalam makrofag tikus dan Candida albicans kerika diinkubasi dengan
sel mononuclear darah perifer manusia tripsin secara in vitro (Brakebusch, et al.,
(Engwerda, et al., 2001; Engwerda, et al., 2001).
2001; Barth, et al., 2005). Dengan 3.5 Efek terhadap koagulasi darah dan
demikian, bromelin menurunkan sebagian fibrinolysis
besar mediator inflamasi dan telah Bromelin mempengaruhi koagulasi
menunjukkan peran yang signifikan darah dengan meningkatkan kemampuan
sebagai agen anti-inflamasi (Rathnavelu, et serum fibrinolitik dan menghambat sintesis
al., 2016; Salas, 2008). fibrin, protein yang terlibat dalam
3.2 Anti kanker pembekuan darah (Lozt-Winter, 1990).
Bromelin telah terbukti secara Studi in vitro dan in vivo telah
selektif menginduksi apoptosis dalam sel menunjukkan bahwa bromelin adalah agen
tumor oleh peningkatan regulasi ekspresi fibrinolitik yang efektif karena merangsang
p53 dan inisiasi jalur apoptosis mitoondria konversi plasminogen menjadi plasmin,
melalui peningkatan ekspresi Bax dan sehingga meningkatkan fibrinolisis dengan
pelepasan sitokrom C (Tysnes, et al., mendegradasi fibrin (De-Guili & Pirotta,
2001). Selain itu, bromelain menurunkan 1978; Taussig & Batkin, 1988).
aktivitas regulasi kelangsungan hidup sel,
Farmaka
Suplemen Volume 16 Nomor 2 183

3.6 Peran dalam pembedahan sebagai pelarut lain seperti air destilasi, buffer
analgesik natrium sitrat, dan buffer fosfat sitrat.
Pemberian bromelin sebelum operasi Metode (2) ekstraksi bromelin dengan air
dapat mengurangi jumlah hari untuk destilasi dilakukan dengan mencampur
penghilangan rasa sakit secara total dan sampel dan air destilasi (1:1 b/b) dengan
peradangan pasca operasi (Tassman, et al., blender larutan disaring dengan kain
1964; Tassman, et al., 1965). Pengujian muslin untuk menghilangkan bagian
menunjukan bahwa bromelin mungkin seratnya hingga didapatkan filtrat, filtrat
efektif dalam mengurangi pembengkakan, yang didapatkan disentrifugasi pada
memar, dan nyeri pada wanita yang kecepatan 14000 rpm selama 15 menit
mengalami epiostomi (Howat & Lewis, pada suhu 4oC dan diambil supernatannya.
1972). Saat ini, bromelin digunakan untuk Supernatan yang mengandung ekstrak
mengobati peradangan akut dan cedera kasar bromelin dapat disimpan pada suhu -
olah raga (Brien , et al., 2004). 20oC (Sarkar, et al., 2017).
IV. ISOLASI BROMELIN Metode (3) ekstraksi dengan buffer
Proses isolasi dilakukan untuk natrium sitrat dilakukan dengan
mendapatkan ekstrak kasar dari enzim mengeringkan terlebih dahulu sampel pada
bromelin. Untuk proses isolasi bromelin suhu 55oC selama beberapa jam dengan
dapat dilakukan dengan berbagai metode menggunakan cabinet drier terutama jika
yaitu metode (1) setiap bagian yang sampel berupa buah dan batang. Setelah
berbeda dicampur dengan pelarut buffer dikeringkan sampel ambil sebanyak 10 g
fosfat 0,01 M pH 7,0 dengan perbandingan dan di-blender dengan 90 ml buffer
antara buffer dengan daging dan inti buah natrium sitrat dingin dan disaring
1:1 (b/v), untuk kulit nanas 2:1 (b/v) menggunakan kain muslin dan didapatkan
sedangkan untuk mahkota bunga 3:1 (b/v), filtrat. Filtrat disentrifugasi pada kecepatan
lalu disaring dengan kain keju sehingga 5000 rpm selama 15 menit dan diambil
didapatkan filtrat. Filtrat yang didapatkan supernatannya, dan dapat disimpan pada
disentrifugasi pada kecepatan 6000g suhu -20oC (Srinath, et al., 2012).
selama 20 menit pada suhu 4oC. Metode (4) ekstraksi dengan buffer
Supernatan yang diperoleh (bromelin fosfat sitrat, 10 g sampel yang telah
kasar) dikumpulkan dan dibekukan pada dikeringkan direndam dengan 90 ml
suhu -4oC (suhu penyimpanan) larutan buffer fosfat sitrat 0,1 M pH 6,5
(Omotoyinbo & Sanni, 2017). selama 10 menit lalu disaring. Filtrat
Proses isolasi bromelin juga dapat disentrifugasi dengan kecepatan 14000
dilakukan dengan ekstraksi menggunakan rpm pada suhu 4oC selama 15 menit,
Farmaka
Suplemen Volume 16 Nomor 2 184

diambil supernatannya dan dapat disimpan Based Complementary and


Alternative Medicine, 1(3), pp. 251-
pada suhu -20oC (Sarkar, et al., 2017).
257.

Chandler, D. & Mynott, T., 1998. Chandler


KESIMPULAN DS, Mynott TL. Bromelain protects
piglets from diarrhoea caused by
Bromelin didapatkan dari ekstrak
oral challenge with K88 positive
tumbuhan nanas, untuk mendapatkan enterotoxigenic Escherichia coli.
Gut, Volume 43, pp. 196-202.
enzim ini dapat dilakukan dengan cara
isolasi dengan menggunakan pelarut yang De-Guili, M. & Pirotta, F., 1978.
Bromelain: interaction with some
sesuai. Pada hasil penelitian beberapa
protease inhibitors and rabbit
sumber menunjukan bahwa bromelin dapat specific antiserum. Drugs under
Experimental and Clinical
digunakan sebagai anti-inflamasi, anti
Research, Volume 4, pp. 21-23.
kanker, anti bakteri, anti jamur, efek
Desser, L., Rehberger, A. & Paukovits, W.,
terhadap koagulasi darah dan fibrinolisis,
1994. Proteolytic enzymes and
dan perannya dalam pembedahan. amylase induce cytokine
production in human peripheral
blood mononuclear cells in vitro.
Cancer Biother, Volume 9, pp.
DAFTAR PUSTAKA
253-263.
Barth, H., Guseo, A. & Klein, R., 2005. In
Engwerda, C., Andrew, D., Ladhams, A. &
vitro study on the immunological
Mynott, T., 2001. Bromelain
effect of bromelain and trypsin on
modulates T cell and B cell
mononuclear cells from humans.
immune responses in vitro and in
Eur J Med Res, Volume 10, pp.
vivo. Cell Immunol, Volume 210,
325-331.
pp. 66-75.
Baruwa, O., 2013. Profitability and
Engwerda, C., Andrew, D., Murphy, M. &
Constraints of Pineapple Producton
Mynott, T., 2001. Bromelain
in Osun State, Nigeria. Journal of
activates murine macrophages and
Horticultural Research, 21(2), pp.
natural killer cells in vitro. Cell
59-64.
Immunol, Volume 210, pp. 5-10.
Bhattacharyya, B., 2008. Bromelain: An
Hossain, M., Akhtar, S. & Anwar, M.,
Overview. Natral Product
2015. Nutritional Value and
Radiance, 7(4), pp. 359-363.
Medicinal Benefits of Pineapple.
International Journal of Nutrition
Brakebusch, M. et al., 2001. Bromelain is
and Food Sciences, 4(1), pp. 84-88.
an accelerator of phagocytosis,
respiratory burst and Killing of
Howat, R. & Lewis, G., 1972. The effect
Candida albicans by human
of bromelain therapy on episiotomy
granulocytes and monocytes. Eur J
wounds—a double blind controlled
Med Res, Volume 6, pp. 193-200.
clinical trial. Journal of Obstetrics
and Gynaecology of the British
Brien , S. et al., 2004. Bromelain as a
Commonwealth, 79(10), pp. 951-
treatment for ostheoarthritis: a
953.
riview of clinical studies. Evidence-
Farmaka
Suplemen Volume 16 Nomor 2 185

Ketnawa, S., Chaiwut, P. & Rawdkuen, S.,


2012. Pineapple wastes: A potential Salas, C., 2008. Plant Cysteine Proteinases:
source for bromelain extraction. Evaluation of the Pharmacological
Food Bioprod. Process, Volume Activity. Phytochemistry, 69(12),
90, pp. 385-391. pp. 2263-2269.
Sarkar, S., Ahmed, M., Mozumder, N. &
Lozt-Winter, H., 1990. On the Saeid, A., 2017. Isolation and
pharmacology of bromelain: an characterization of bromelain
update with special regard to enzyme from pineapple and its
animal studies on dose-dependent utilization as anti-browning agent.
effects. Planta Medica, 56(3), pp. Process Engineering Journal,
249-253. Volume 1, pp. 52-58.

Mantovani, A., Allavena, P., Sica, A. & Srinath, R., Ramalingam, C. & Islam, N.,
Balkwill, F., 2008. Cancer-related 2012. Isolation and characterization
inflammation. Nature, Volume 454, of Bromelain from pineapple
pp. 436-444. (Ananas Comosus). Elixir Food
Science, Volume 45, pp. 7822-
Martins, B. et al., 2014. Characterization of 7826.
Bromelain from Ananas Comosus
Agroindustrial Residues Purified by Tassman, G., Zafran, J. & Zayon, G., 1964.
Ethanol Factional Precipitation. Evaluation of a plate proteolytic
Chemical Engineering enzyme for the control of
Transactions, Volume 37, pp. 781- inflammation and pain. Journal of
786. Dental Medicine, Volume 19, pp.
73-77.
Mynott, T., Guandalini, S., Raimondi, F. &
Fasano, A., 1997. Bromelain Tassman, G., Zafran, J. & Zayon, G., 1965.
prevents secretion caused by Vibrio A double-blind crossover study of a
cholerae and Escherichia coli plant proteolytic enzyme in oral
enterotoxins in rabbit ileum in surgery. The Journal of Dental
vitro. Gastroenterology, Volume Medicine, Volume 20, pp. 51-54.
113, pp. 175-184.
Taussig, S. & Batkin, S., 1988. Bromelain,
Mynott, T., Luke, R. & Chandler, D., th Enzyme Complex of Pineapple
1996. ral administration of protease (Ananas comosus) and Its Clinical
inhibits enterotoxigenic Escherichia Application: an update. Journal of
coli receptor activity in piglet small Ethnopharmacology, 22(2), pp.
intestine. Gut, Volume 38, pp. 28- 191-203.
32.
Tysnes, B. et al., 2001. Bromelain
Omotoyinbo, O. & Sanni, D., 2017. reversibly inhibits invasive
Characterization of Bromelain from properties of glioma cells.
Parts of Three Different Pineapple Neoplasia, Volume 3, pp. 469-479.
Varieties in Nigeria. Journal of
BioScience, 5(3), pp. 35-41. Valles, D., Furtado, S. & Cantera, A.,
2007. Characterization of news
Rathnavelu, V. et al., 2016. Potential role proteolytic enzymes from ripe fruits
of bromelain in clinical and of Bromelia antiacantha Bertol.
therapeutic applications. Biomed (Bromeliaceae. Enzyme Microb.
Rep, 5(3), pp. 283-288. Technol., Volume 40, pp. 409-413.

Anda mungkin juga menyukai