NIM : 911419111
Adapun maksud dan tujuan kegiatan pengelolaan perbekalan dimaksudkan untuk mendukung
efektivitas dan efisiensi organisasi dalam upaya pencapaian tujuan organisasi. Sementara
secara khusus, maksud dan tujuan pengelolaan perbekalan senantiasa melekat pada setiap
kegiatan pengelolaan perbekalan itu sendiri. Dan ada juga masalah – masalah umum untuk
manajemen perbekalan. Sebagai berikut :
1. Asas keahlian
2. Asas kreatifitas
3. Asas ketelitian
4. Asas ketertiban dan kedisplinan
5. Asas kualitas pelayanan
6. Asas kesempurnaan watak
7. Asas efektifitas
8. Asas efesiensi
B. Pengadaan perbekalan
Pengadaan perbekalan merupakan fungsi operasional pertama dalam manajemen
perbekalan. Fungsi ini pada hakikatnya me rupakan serangkaian kegiatan untuk
menyediakan perbekalan sesuai dengan kebutuhan, baik berkaitan dengan jenis dan
spesifikasi, jumlah maupun tempat, dengan harga dan sumber yang dapat
dipertanggungjawabkan. Serangkaian kegiatan pengadaan perbekalan dari kegiatan
perencanaan dan penentuan kebutuhan sampai dengan penerimaan perbekalan. Setiap
tahap dan langkah kegiatan pengadaan perbekalan tersebut harus mendapat perhatian
secara proporsional guna mendukung kinerja setiap unit kerja maupun mendukung
efektivitas dan efisiensi organisasi secara keseluruhan. Dalam kegiatan pengadaan
perbekalan terdapat berbagai macam alternatif maupun sistem yang dapat ditempuh.
Di sisi lain, ada berbagai macam pertimbangan yang harus diperhatikan untuk
menentukan dan menetapkan pilihan atas cara dan sistem yang hendak dilaksanakan.
Adapun sistem pengadaan perbekalan sebagai berikut :
a. Sistem Sentralisasi Yang dimaksud dengan sistem sentralisasi dalam
pengadaan logistic yaitu cara pengadaan perbekalan di mana
kewenangan dalam pengadaan perbekalan bagi seluruh unit kerja
dalam organisasi di berikan pada satu unit kerja tertentu sehingga
segala macam peng adaan perbekalan dalam organisasi hanya dilayani
oleh satu unit kerja/bagian tertentu tersebut.
b. Sistem desentralisasi, yakni sistem pengadaan perbekalan, di mana
kewenangan pengadaan perbekalan diserahkan pada masing-masing
unit kerja. Dengan sistem desentralisasi ini pun memiliki beberapa
kelebihan dan kekurangan.
c. Sistem campuran merupakan sistem atau cara pengadaan perbekalan
dengan mengkombinasikan antara sistem sentralisasi dan de
sentralisasi. Pertimbangan penggunaan sistem campuran ini selain
menjamin ketepatan dalam pemenuhan kebutuhan perbekalan dari
setiap unit kerja, khususnya kebutuhan perbekalan yang sifatnya
spesifik sesuai dengan tugas operasional unit kerja tersebut, juga
untuk mendukung program standardisasi dan normalisasi organisasi.
Dengan demikian, apabila perbekalan dibutuhkan oleh seluruh unit
atau beberapa unit kerja, pengadaan perbekalan dilakukan dengan
sistem sentralisasi, sedangkan apabila kebutuhan perbekalan ber sifat
khusus untuk suatu unit kerja, pengadaan perbekalan dilakukan
dengan sistem desentralisasi.
C. Inventarisasi Perbekalan
Inventarisasi perbekalan merupakan kegiatan untuk memperoleh data atas
seluruh perbekalan yang dimiliki/dikuasai/diurus oleh organisasi, baik yang diperoleh
dari usaha pembuatan sendiri, pem belian, pertukaran, hadiah, maupun hibah, baik
berkaitan dengan jenis dan spesifikasinya, jumlah, sumber, waktu pengadaan, harga,
tempat, dan kondisi, serta perubahan perubahan yang terjadi guna mendukung proses
pengendalian dan pengawasan perbekalan, serta mendukung efektivitas dan efisiensi
dalam upaya pencapaian tujuan organisasi.
Dapat ditegaskan bahwa dengan inventarisasi perbekalan akan menyediakan
berbagai informasi berkaitan dengan keberadaan perbekalan. Informasi tersebut selain
dapat digunakan sebagai sarana untuk melakukan pengawasan dan pengendalian
perbekalan, juga dapat digunakan sebagai instrumen pengambilan keputusan
ber kaitan dengan tindakan-tindakan manajemen perbekalan.
Ada beberapa manfaat yang dapat diperoleh dengan dilakukan nya inventarisasi
perbekalan secara baik. Beberapa manfaat tersebut meliputi:
1. Memberikan informasi/keterangan bagi yang membacanya
2. Menjamin keamaanan perbekalan
3. Memberikan masukkan untuk pengambilan keputusan dalam manajemen
perbekalan
4. Sebagai alat pertanggungjawaban