Anda di halaman 1dari 5

NAMA : Risdayanti Mokobela

KELAS : G, Pendidikan Ekonomi Konsentrasi TataNiaga

NIM : 911419111

REVIEW : MANAJEMEN PERBEKALAN

A. Materi pertama membahas Pengertian Dasar


Model ini pada dasarnya hendak menekankan bahwa betapa penting keberadaan dan
peran perbekalan dalam upaya pencapaian tujuan organisasi. Keberadaan perbekalan
yang memadai sangat menentukan kelancaran pelaksanaan kegiatan pokok maupun
kegiatan administrasi di dalam setiap organisasi.

menurut ruang lingkup kegiatannya dalam memberikan batasan pengertian


manajemen perbekalan, kita dapat mendasarkan pada kegiatan-kegiatan nyata yang
dilakukan, baik ber kaitan dengan kegiatan manajerial/administratif mau pun kegiatan
operasional, objek yang dipelajari/dikaji dan sekali gus objek yang dikelola, dan
tujuan yang hendak dicapai dalam ke giatan pengelolaan perbekalan itu sendiri. Selain
itu, Secara empiris dalam menyelenggarakan pengelolaan perbekalan, kegiatan
manajerial/administratif yang krusial dan strategik dilaku kan meliputi kegiatan
perencanaan, pengorganisasian, dan peng awasan. Sementara kegiatan-kegiatan
operasionalnya meliputi kegiatan pengadaan, pencatatan, pendistribusian,
penyimpanan, pemeliharaan, dan penghapusan. Adapun objek yang dipelajari/dikaji
dan sekaligus objek yang dikelola dalam manajemen perbekalan adalah perbekalan itu
sendiri, yakni segala sesuatu/benda yang ber wujud dan dapat diperlakukan secara
fisik (tangible), baik yang digunakan untuk menyelenggarakan kegiatan pokok
maupun ke giatan penunjang (administrasi).Istilah perbekalan juga biasa disebut
dengan beberapa istilah seperti logistik, barang, material, per alatan, perlengkapan,
dan sarana - prasarana. Oleh sebab itu, mana jemen perbekalan pun lazim disebut
dengan beberapa istilah seperti manajemen logistik, administrasi perbekalan,
administrasi logistik, manajemen barang, administrasi barang, manajemen material,
ataupun adminis trasi material. . Kemudian, batasan pengertian dan ruang lingkup
kegiatan manajemen logislk tersebut dapat dirinci sebagai berikut:
1. Kegiatan manajerial : perencanaan, pengorganisasian, dan pengawasan
2. Kegiatan operasional : pengadaan, pencatatan (inventari sasi), penggudangan,
pendistribusi an, pemeliharaan, dan penghapusan
3. Objek : perbekalan, logistik, barang, mate rial, peralatan, perlengkapan, sarana
prasarana (segala sesuatu/benda yang berwujud dan dapat diperlaku kan secara
fisik/tangible, baik yang dipergunakan untuk kegiatan pokok maupun kegiatan
penunjang/ad ministrasi
4. Tujuan : mendukung efektivitas dan efisiensi dalam setiap upaya pencapaian tujuan
organisasi.
Lebih lanjut, beberapa kegiatan dalam manajemen perbekalan dapat dideskripsikan
sebagai berikut :
1. Perencanaan
2. Pengorganisasian
3. Pengawasan
4. Pengadaan
5. Pencatatan atau inventarisasi
6. Penyimpanan atau penggudangan
7. Pendistribusian
8. Pemeliharaan
9. Penghapusan

Adapun maksud dan tujuan kegiatan pengelolaan perbekalan dimaksudkan untuk mendukung
efektivitas dan efisiensi organisasi dalam upaya pencapaian tujuan organisasi. Sementara
secara khusus, maksud dan tujuan pengelolaan perbekalan senantiasa melekat pada setiap
kegiatan pengelolaan perbekalan itu sendiri. Dan ada juga masalah – masalah umum untuk
manajemen perbekalan. Sebagai berikut :

1. Salah rencana dan menentu kebutuhan


2. Salah pengadaan
3. Salah tempat
4. Salah pakai
5. Lalai cacat
6. Lalai rawat
7. Lalai simpan
8. Lalai kontrol

Berikut ini adalah asas – asas dalam manajemen pembekalan.

1. Asas keahlian
2. Asas kreatifitas
3. Asas ketelitian
4. Asas ketertiban dan kedisplinan
5. Asas kualitas pelayanan
6. Asas kesempurnaan watak
7. Asas efektifitas
8. Asas efesiensi

B. Pengadaan perbekalan
Pengadaan perbekalan merupakan fungsi operasional pertama dalam manajemen
perbekalan. Fungsi ini pada hakikatnya me rupakan serangkaian kegiatan untuk
menyediakan perbekalan sesuai dengan kebutuhan, baik berkaitan dengan jenis dan
spesifikasi, jumlah maupun tempat, dengan harga dan sumber yang dapat
dipertanggungjawabkan. Serangkaian kegiatan pengadaan perbekalan dari kegiatan
perencanaan dan penentuan kebutuhan sampai dengan penerimaan perbekalan. Setiap
tahap dan langkah kegiatan pengadaan perbekalan tersebut harus mendapat perhatian
secara proporsional guna mendukung kinerja setiap unit kerja maupun mendukung
efektivitas dan efisiensi organisasi secara keseluruhan. Dalam kegiatan pengadaan
perbekalan terdapat berbagai macam alternatif maupun sistem yang dapat ditempuh.
Di sisi lain, ada berbagai macam pertimbangan yang harus diperhatikan untuk
menentukan dan menetapkan pilihan atas cara dan sistem yang hendak dilaksanakan.
 Adapun sistem pengadaan perbekalan sebagai berikut :
a. Sistem Sentralisasi Yang dimaksud dengan sistem sentralisasi dalam
pengadaan logistic yaitu cara pengadaan perbekalan di mana
kewenangan dalam pengadaan perbekalan bagi seluruh unit kerja
dalam organisasi di berikan pada satu unit kerja tertentu sehingga
segala macam peng adaan perbekalan dalam organisasi hanya dilayani
oleh satu unit kerja/bagian tertentu tersebut.
b. Sistem desentralisasi, yakni sistem pengadaan perbekalan, di mana
kewenangan pengadaan perbekalan diserahkan pada masing-masing
unit kerja. Dengan sistem desentralisasi ini pun memiliki beberapa
kelebihan dan kekurangan.
c. Sistem campuran merupakan sistem atau cara pengadaan perbekalan
dengan mengkombinasikan antara sistem sentralisasi dan de
sentralisasi. Pertimbangan penggunaan sistem campuran ini selain
menjamin ketepatan dalam pemenuhan kebutuhan perbekalan dari
setiap unit kerja, khususnya kebutuhan perbekalan yang sifatnya
spesifik sesuai dengan tugas operasional unit kerja tersebut, juga
untuk mendukung program standardisasi dan normalisasi organisasi.
Dengan demikian, apabila perbekalan dibutuhkan oleh seluruh unit
atau beberapa unit kerja, pengadaan perbekalan dilakukan dengan
sistem sentralisasi, sedangkan apabila kebutuhan perbekalan ber sifat
khusus untuk suatu unit kerja, pengadaan perbekalan dilakukan
dengan sistem desentralisasi.

Perencanaan Pengadaan dan Penentuan Kebutuhan Perencanaan pengadaan perbekalan


merupakan kegiatan pemikiran, penelitian, perhitungan dalam upaya untuk mengadakan
kebutuhan berkaitan dengan penentuan kebutuhan, cara-cara pengadaan/prosedur pengadaan,
maupun aturan-aturan yang harus diperhatikan dan dipatuhi dalam pelaksanaan peng adaan
perbekalan. Sebagaimana kegiatan perencanaan pada umumnya, dalam perencanaan
perbekalan pun senantiasa merujuk pada pertanyaan what (apa), why (mengapa), when
(kapan), where (di mana), who (siapa), dan how (bagaimana). Selain itu, Dalam upaya
menentukan dan menetapkan kebutuhan perbekalan, ada beberapa faktor yang harus
senantiasa diperhatikan dan dipertimbangkan, yaitu sebagai berikut :

 Faktor Fungsional Dalam penentuan kebutuhan perbekalan hendaknya


dipertimbang kan bahwa dengan keberadaan perbekalan tersebut akan memper
lancar proses pelaksanaan pekerjaan dan akan mempengaruhi hasil kerja
(output) baik berkaitan dengan kuantitas maupun kualitas output sesuai
dengan fungsi jenis perbekalan tersebut.
 Faktor Anggaran Dalam pengadaan perbekalan harus senantiasa
mempertimbangkan ketersediaan anggaran dalam organisasi. Dengan
memperhatikan faktor ini maka akan dapat disusun skala prioritas kebutuhan
perbekalan maupun berbagai macam alternatif jenis dan spesifikasi barang
maupun cara-cara pengadaan perbekalan dengan tidak meninggalkan
pertimbangan efektivitas dan efisiensi.
 Faktor Standardisasi dan Normalisasi Dalam penentuan kebutuhan perbekalan
hendaknya dipertimbangkan adanya standardisasi dan normalisasi yang
ditetapkan organisasi. Standardisasi merupakan pembakuan mengenai jenis,
ukuran dan mutu suatu perlengkapan (perbekalan). Sementara normalisasi
merupakan pembuatan ukuran-ukuran yang normal berdasar standar yang
telah ditetapkan.

C. Inventarisasi Perbekalan
Inventarisasi perbekalan merupakan kegiatan untuk memperoleh data atas
seluruh perbekalan yang dimiliki/dikuasai/diurus oleh organisasi, baik yang diperoleh
dari usaha pembuatan sendiri, pem belian, pertukaran, hadiah, maupun hibah, baik
berkaitan dengan jenis dan spesifikasinya, jumlah, sumber, waktu pengadaan, harga,
tempat, dan kondisi, serta perubahan perubahan yang terjadi guna mendukung proses
pengendalian dan pengawasan perbekalan, serta mendukung efektivitas dan efisiensi
dalam upaya pencapaian tujuan organisasi.
Dapat ditegaskan bahwa dengan inventarisasi perbekalan akan menyediakan
berbagai informasi berkaitan dengan keberadaan perbekalan. Informasi tersebut selain
dapat digunakan sebagai sarana untuk melakukan pengawasan dan pengendalian
perbekalan, juga dapat digunakan sebagai instrumen pengambilan keputusan
ber kaitan dengan tindakan-tindakan manajemen perbekalan.
Ada beberapa manfaat yang dapat diperoleh dengan dilakukan nya inventarisasi
perbekalan secara baik. Beberapa manfaat tersebut meliputi:
1. Memberikan informasi/keterangan bagi yang membacanya
2. Menjamin keamaanan perbekalan
3. Memberikan masukkan untuk pengambilan keputusan dalam manajemen
perbekalan
4. Sebagai alat pertanggungjawaban

D. Distribusi perbekalan merupakan kegiatan dan usaha pengurusan dalam


penyelenggaraan penyaluran dan penyampaian ke butuhan perbekalan kepada unit-
unit kerja yang membutuhkan. Dari pengertian ini dapat ditekankan bahwa dalam
kegiatan distribusi perbekalan tidak sekadar memberikan/menyerahan perbekalan
kepada unit kerja yang memerlukan, tetapi lebih dari itu dituntut adanya kegiatan
perencanaan, pengorganisasian, dan pengendalian yang tepat sehingga tercipta suatu
cara kerja, prosedur kerja dan sistem kerja dalam penyaluran perbekalan secara
teratur, tertib, dan dapat
dipertanggungjawabkan, serta mendukung efektivitas dan efisiensi dalam upaya
pencapaian tujuan organisasi.

Anda mungkin juga menyukai