Anda di halaman 1dari 2

TUTORIAL ONLINE

MATA KULIAH TAKSONOMI TUMBUHAN TINGGI (BIOL4311)


TUTOR : Dra. S. Nurmawati, M.Si

Materi Sesi 3: Pteridophyta (Tumbuhan Paku-pakuan)

Saudara mahasiswa pada materi sesi 3 ini akan dibahas tentang tumbuhan paku-pakuan
(Pteridophyta), meliputi karakteristik tumbuhan berpembuluh, klasifikasi tumbuhan
berpembuluh, karakteristik Pteridophyta, dan klasifikasi Pteridophyta.
A. Dalam dunia tumbuhan dikenal adanya tumbuhan tidak berpembuluh dan
tumbuhan berpembuluh. Pada mata kuliah Taksonomi Tumbuhan Rendan
(BIOL4225) Anda telah mempelajari kelompok tumbuhan tidak berpembuluh yaitu
alga dan lumut. Ada beberapa karakteristik tumbuhan berpembuluh yaitu :
1. Kormus, sudah dapat dibedakan bagian akar, batang, dan daun sejati
2. Xilem dan floem
Xilem: jaringan kompleks (trakea, serat, parenkim xilem), berfungsi dalam
pengangkutan air dan hara mineral dari sumbernya ke bagian tumbuhan yang
memerlukan.
Floem : terdiri dari unsur tapis, sel parenkim, sel pengiring, dan sel albumin. Unsur
tapis untuk menyalurkan hasil fotosintesis. Sel parenkim berfungsi untuk
menyimpan zat-zat makanan, sementara sel pengiring dan sel albumin terkait
dengan fungsi unsur tapis.
3. Reduksi gametofit, pada siklus hidup tumbuhan berpembuluh terjadi reduksi
gametofit. Pada paku-pakuan, gametofinya hidup bebas.

B. Klasifikasi Tumbuhan Berpembuluh


Tumbuhan berpembuluh diklasifikasikan berbeda-beda oleh para ahli. Salah satu
penggolongan berdasarkan filogeni oleh Judd et al., (2002). Pengelompokan ini
dibuat berdasarkan bukti morfologi dan molekuler. Tumbuhan paku dibagi menjadi
kelompok Lycophyte (memiliki ciri sperma biflagel, kecuali Isoetes dan
Phylloglosum) dan Euphyllophyte (sperma multiflagella)
C. Karakteristik Pteridophyta
Sporofit paku-pakuan secara umum terdiri atas akar, batang, dan daun, namun ada
paku yang tidak berakar, seperti Salvinia dan Psilotum. Karakteristik Paku-pakuan
secara lengkap dapat Anda pelajari di dalam modul 3 Kegiatan Belajar 1. Berikut
disampaikan gambar-gambar untuk menambah informasi materi modul.
Beberapa tipe pembuluh (stele) dapat dijumpai pada paku-pakuan.
a. Protostele: tipe yang paling primitif, terdiri atas xilem yang padat dengan
sebagian atau seluruhnya dikelilingi oleh floem.

1
b. Sifonostele: terdiri atas xilem yang tidak padat, di bagian tengah terdapat
empulur. Sifonostele disebut amfifloik jika floem terletak di ke dua sis xilem;
ektofloik jika floem hanya terdapat di sisi luar xilem. Paku-pakuan tidak
mengalami penebalan sekunder baik pada batang maupun akar, kecuali pada
Ophioglossales.
D. Klasifikasi Pteridophyta
Pengelompokan paku-pakuan:
1. Lycophyte
Salah satu ciri anggota kelompok paku Lycophyte adalah daun berukuran kecil.
Anggota dari paku Lycophyte adalah ordo Lycopodiales, Selaginellales, dan
Isoetales.
2. Euphylophyte
Kelompok paku sejati Euphylophyte dibagi menjadi dua kelompok,
Monilophyte dan Lignophyte. Anggota Monilophyte memiliki ciri berdaun
lebar (megafil) dengan pola pertulangan daun yang komplek. Anggota
monilophyte adalah Psilotaceae dan Equisetaceae. Tipe sporangia paku sejati
Eusporangiate (dinding sporangium lebih dari 1 lapis sel) dan
Leptosporangiate (sporangium tersusun dari 1 lapis sel). Tipe Eusporangiate
antara lain ditemukan pada familia Psilotaceae, Equisetaceae, Marratiaceae, dan
Ophiglossaceae. Sementara kelompok Lignophyte adalah kelompok tumbuhan
berbiji atau Spermatophyta.

Beberapa contoh spesies dari tumbuhan paku-pakuan disajikan pada materi


power point.

SELAMAT BELAJAR, BERDISKUSI, DAN MENGERJAKAN TUGAS 1!

Salam-Tutor
S. Nurmawati

Anda mungkin juga menyukai