PANCASILA
PANCASILA
FILSAFAT PANCASILA
”SEANDAINYA INDONESIA TANPA PANCASILA”
Dosen Pembimbing : Dr. A. Wisnu Dewantara, S.S.,M.Hum
REGULER SORE
KATA PENGANTAR
Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha pengasih lagi Maha Penyayang.
Kami panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan rahmat,
hidayah, dan inayah-Nya kepada kami, sehingga saya dapat menyelesaikan makalah ilmiah
tentang Seandainya Indonesia Tanpa Pancasila.
Makalah ilmiah ini telah saya susun dengan maksimal dan mendapatkan bantuan dari
berbagai pihak sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah ini. Untuk itu saya
menyampaikan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi dalam
pembuatan makalah ini.
Terlepas dari itu semua, saya menyadari sepenuhnya bahwa masih ada kekurangan
baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu, dengan tangan
terbuka saya menerima segala saran dan kritik dari pembaca agar saya dapat memperbaiki
makalah ini.
Akhir kata saya berharap semoga makalah ilmiah tentang Seandainya Indonesia Tanpa
Pancasila ini dapat memberikan manfaat maupun inspirasi terhadap pembaca.
1
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.....................................................................................
DAFTAR ISI...................................................................................................
BAB I PENDAHULUAN................................................................................
BAB II PEMBAHASAN.................................................................................
3.1 Kesimpulan...............................................................................................
DAFTAR PUSTAKA.....................................................................................
BAB I
PENDAHULUAN
Pancasila adalah dasar ideologi Indonesia, pandangan hidup bangsa. Pancasila terdiri atas
lima sila pada hakikatnya merupakan sistem filsafat. Yang dimasutkan dengan sistem adalah
suatu kesatuan bagian-bagian yang saling berhubungan, saling bekerja sama untuk satu tujuan
tertentu dan secara keseluruhan merupakan satu kesatuan yang utuh.
Kesetiaan, nasionalisme, dan patriotisme warga negara kepada bangsa dan negaranya dapat
diukur dalam bentuk kesetiaan mereka terhadap filsafat negaranya secara fromal diwujudkan
dalam bentuk peraturan perundang-undangan (Undang-Undang Dasar 1945,dan peraturan
perundang-undangan lainnya). Kesetian warga negara berikut tampak dalam sikap dan
tindakan, menghayati, mengamalkan dan mengamankan peraturan perundang-undangan itu.
1.3 Tujuan
PEMBAHASAN
Selain sebagai lambang negara kita (Indonesia). Pancasila adalah ideologi dasar bagi negara
Indonesia. Pancasila merupakan rumusan dan pedoman kehidupan berbangsa dan bernegara
bagi seluruh rakyat Indonesia. Bangsa Indonesia akan lenyap dan musnah jika tanpa adanya
Pancasila. Berbagai peristiwa yang berusaha untuk menghancurkan Pancasila dan
menggantikan nilai-nilai Pancasila, dari sanalah semakin menandakan bahwa Pancasila tidak
bisa dilepaskan dari bangsa Indonesia. Pancasila memiliki manfaat bagi masyarakatnya,
Pancasila adalah anugerah norma tertinggi dari kehidupan bangsa Indonesia. Tidak ada
norma yang lebih tinggi daripada Pancasila, karena kelima silanya adalah intisari dari seluruh
nilai-nilai budaya masyarakat Indonesia yang telah dirumuskan oleh para Bapak bangsa kita.
Kita harus mampu dan kuat untuk menjadikannya pedoman dasar bagi kehidupan bangsa dan
negara Indonesia. Pancasila memberikan dampak yang sangat luar biasa bagi bangsa
Indonesia. Manfaat Pancasila adalah sebagai berikut:
1. Bangsa Indonesia sejak dahulu sebagai bangsa yang religius, percaya akan adanya zat
yang Maha Kuasa dan mempunyai keyakinan yang penuh, bahwa segala sesuatu
yang ada dimuka bumi ini akan ciptaan Tuhan. Dalam sejarah nenek moyang, kita
ketahui bahwa kepercayaan kepada Tuhan itu dimulai dari bentuk dinamisme (serba
tenaga), lalu animisme (serba arwah), kemudian menjadi politeisme(srba dewa) dan
akhirnya menjadi monoteisme (kepercayaan akan adanya Tuhan YME) sisanya dalam
bentuk peninggalan tempat-tempat pemujaan dan peribadatan upacara-upacara ritual
keagamaan.
2. Sejak dahulu, bangsa Indonesia berkeyakinan bahwa pada hakekatnya semua manusia
dilahirkan sama, dan karena itu yang hidup dan menikmati kehidupan sepenuhnya
watak bangsa Indonesia yang sebenarnya, tidak menyukai perbedaan perihal martabat
yang disebabkan karena perbedaan warna kulit, daerah keturunan dan kasta seperti
yang terjadi di masyarakat.
3. Karena pengaruh keadaan geografisnya yang terpencar antara satu wilayah dengan
wilayah lainnya, antar satu pulau dengan pulau lainnya maka Indonesia terkenal
mempunyai banyak perbedaan yang beraneka ragam sejak dari perbedaan bahasa
daerah, suku bangsa, adat istiadat, kesenian dan kebudayaan (bhineka), tetapi karena
mempunyai kepentingan yang sama, maka setiap ada bagian yang mengancam dari
luar selalu menimbulkan kesadaran bahwa dalam kebhinekaan itu terdapat
ketunggalan yang harus diutamakan kesadaran kebangsaan yang berbeda yaitu
sebagai bangsa Indonesia.
4. Ciri khas yang meruapakan kepribadian bangsa dari berbagai suku, bangsa Indonesia
adalah adanya prinsip musyawarah diantara warga masyarakat sendiri dalam
mengatur tata kehidupan mereka. Sedang kepala desa, kepala suku, dan sebagainya
hanya merupakan pamong (pembimbing mereka yang dipilih dan dari antara mereka
sendiri), prisnsip musyawarah dan masyarakat yang merupakn inti dari kerakyatan
telah dipraktikkan dalam kehidupan masyarakat adat seperti: desa marga, kurnia,
nagori, banua, dan sebagainya.
5. Salah satu bentuk khusus dari kerakyatan ialah kerakyatan di bidang ekonomi, yang
dirumuskan sebagai keadilan atau kesejahteraan sosial bagi rakyat Indonesia, asas ini
sudah dikenal berabad-abad lamanya yang sisanya masih dapat kita jumpai dalam
masyarakat terutama didesa, yaitu kebiasaan tolong menolong anatar sesama
masyarakat, gotong-royong dalam mengusahakan kepentingan bersama atau
membantu (menolong seseorang yang sangat membutuhkan seperti materialistik,
kapitalisme, dan individualisme sama sekali tidak disukai oleh bangsa Indonesia,
karena tidak memungkinkan tercapainya keadilan/kesejahteraan sosial.
Berdasarkan risalah badan persiapa itu terlihat juga jalannya perundingan (musyawarah)
menuju tercapainya sebuah komponen itu. Asas-asas pesetujuan mendirikan negara baru
itulah yang lalu disebut Pancasila. Ia dapat disamakan dengan dokumen-dokumen penting
negara-negara laim seperti Magna Carta di Inggris, Bill of Rights di Amerika Serikat, Droit
de I’homme di Perancis dan seterusnya. Bila prinsip-prinsip yang terkandung dalam kontrak
sosial itu dilanggar maka pada hakikatnya terjadi pembubaran negara. Begitu pula sebenarnya
dengan perubahan- perubahan terhadapa Pancasila mensyaratkan pembubaran negara terlebih
dahulu. Pertanyaannya kemuadian, apabila kini muncul gagasan-gagasan untuk melakukan
perubahan terhadap Pancasila sebuah bentuk hak mengemukakan pendapat yang dijamin oleh
Pancasila itu sendiri. Bukankah itu berarti merupakan suatu langkah menuju pembubaran
negara?
Kita harus mewaspadai segala upaya yang merusak ideologi Pancasila untuk menghancurkan
bangsa Indonesia. Mari bersama jaga dan junjung tinggi Pancasila dari berbagai serangan \
Ideologi lain yang tak senafas dengan nilai-nilai kehidupan sosial masyarakat Indonesia.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Pancasila merupakan ideologi yang sesuai dengan Indonesia karena mampu mewadahi
heterogenitas Indonesia yang tinggi dengan beragamnya agama, adat, buadaya dan lain-lain.
Pancasila memiliki arti penting bagi Indonesia sebagai identitas nasional yang kemudian
menjadi ciri khas dari bangsa Indonesia yang berbeda dari bangsa yang lainnya namun bukan
berarti menganggap rendah bangsa lain, tetapi harus tetap menjunjung persaudaraan dunia.
Dalam perkembangannya, Pancasila juga mengalami berbagai dinamika interpretasi dari
masa ke masa. Bila benar Pancasila itu masih ada pada setiap sanubari kita, Insyaallah
persatuan dan kesatuan negeri ini tetap ada. Dan bila memang benar Pancasila itu masih
melekat kuat dijiwa raga kita ini, Insyallah kita selalu mau untuk bertoleransi dalam
kehidupan yang damai dan indah. Apabila pancasila tidak ada dalam diri Bangsa Indonesia
maka negara ini akan keluar dari jalur kebenaran.
DAFTAR PUSTAKA
http://www.kompasiana.com/fadjarhd/indonesia-tanpa-
pancasila_54f47c34745513a42b6c8a49
http://ellbona.blogspot.co.id/2014/12/peranan/penting/pancasila/bagi.html
http://digilib.um.ac.id/index.php/politik/indonesia-malaysia-hubungan-pelik-
pascakolonial.html
http://candycoffin.blogspot.co.id/2015/03/fungsi-pancasila-bagi-imdonesia.html