KELOMPOK 5
Negara dapat diibaratkan sebagai sebuah bangunan rumah. Untuk menjadi bangunan yang kokoh
maka rumah tersebut haruslah memiliki pondasi dan tiang yang kuat. Agar seluruh warganegara
yang tinggal di dalam negara merasa aman dan nyaman, maka negara harus memiliki pondasi
dan tiang yang kuat dan kokoh pula. Konstitusi merupakan pondasi sebuah negara dan hukumlah
yang menjadi tiang negara.
Pertanyaan:
1. Berikan penjelasan anda mengenai pernyataan di atas!
2. Berikan contoh fungsi konstitusi dalam kehidupan bernegara pada umumnya dan
Indonesia khususnya
Berdirinya sebuah negara bertujuan agar seluruh warga negara yang tinggal di dalam
negara merasa aman dan nyaman, mengurus kepentingan manusia baik sebagai makhluk individu
maupun makhluk sosial. Untuk mewujudkan hal tersebut maka negara memerlukan hukum atau
biasa disebut konstitusi. Berdasarkan katanya, “konstitusi” yang berarti pembentukan, berasal
dari kata “constituer” (Perancis) yang berarti membentuk. Sedangkan istilah “undang-undang
dasar” merupakan terjemahan dari bahasa Belanda “grondwet”. “Grond” berarti dasar, dan “wet”
berarti undang-undang. Jadi Grondwet sama dengan undang-undang dasar. Hukum memiliki
pengertian yang lebih luas dibandingkan dengan undang-undang. Kaidah hukum bisa tertulis dan
bisa tidak tertulis, sedangkan undang-undang menunjuk pada aturan hukum yang tertulis.
Dengan demikian
undang-undang dasar merupakan bagian dari konstitusi. Dapat dikatakan bahwa konstitusi
merupakan peraturan suatu negara. Konstitusi adalah norma yang menentukan dan mengatur
eksistensi sebuah negara yang memuat aturan dan prinsip – prinsip entitas politik dan hukum.
Negara merupakan suatu bangunan atau struktur yang hadir untuk mengatur atau
mengendalikan berbagai persoalan dan urusan yang serba kompeleks di dalam realitas
masyarakat kita. Negara memiliki otoritas untuk mengatur dan mengedalikan masyarakat dan
otoritas itu bersifat memaksa bagi para warganya. Negara merupakan sebuah konstruksi rasional
yang bertujuan untuk mengatur kehidupan warga Negara dan membawa warga Negara untuk
mencapai kebaikan bersama (common good). Namun kebaikan bersama ini hanya dapat dicapai
melalui sebuah konstitusi. Sebuah konstitusi dalam hal ini mengatur hal-hal penting mengenai
bagaimana negara dijalankan. Sebuah konstitusi memuat hal - hal yang berkaitan dengan tujuan
Negara dibentuk, hak dan kewajiban warga Negara, hak dan kewajiban Negara kepada warga
Negara, hubungan antara Negara dengan warga Negara, bagaimana Negara menjalankan
kekuasaannya, dan bagaimana sumber daya Negara dikelolah. Pengertian Konstitusi menurut K.
C. Wheare: Konstitusi adalah keseluruhan sistem ketatanegaraan suatu negara yang berupa
kumpulan peraturan yang membentuk dan mengatur/memerintah dalam pemerintahan suatu
negara. Menurut Herman Heller: konstitusi lebih luas daripada UUD. Konstitusi tidak hanya
bersifat yuridis tetapi juga sosiologis dan politis. Menurutnya ada 3 pengertian konstitusi, yaitu:
1. Konstitusi dilihat dalam arti politis dan sosiologis sebagai cermin kehidupan sosial politik
yang nyata dalam masyarakat.
2. Konstitusi dilihat dalam arti Juridis sebagai suatu kesatuan kaedah hukum yang hidup dalam
masyarakat.
3. Konstitusi yang tertulis dalam satu naskah UUD sebagai hukum yang tertinggi yang berlaku
dalam suatu negara.
Pengertian konstitusi di zaman Yunani kuno masih bersifat materil. Artinya blm diformalkan
sebagaimana konstitusi zaman sekarang ini. Aristoteles misalnya membedakan antara konstitusi
dengan hukum biasa berdasarkan adanya pengertian kata Politeia dan Nomoi. Politeia dapat
diartikan sebagai konstitusi. Sedangkan Nomoi diartikan sebagai Undang-Undang biasa.
Selain itu juga Konstitusi memiliki fungsi dan tujuan dalam keberadaan secara mendalam yaitu :
- Konstitusi bertujuan untuk menghilangkan kontrol dalam kekuatan kontrol sendiri, dalam
melaksanakan hak-hak mereka.
- Konstitusi bertujuan untuk menetapkan dari suatu batas-batas tertentu dan dapat juga sebagai
alat yang dapat menetapkan batasan otoritas.
Plato mengungkapkan bahwa “The state grows out of the nature of the individual.”—
Negara tumbuh dari setiap individu (PPT CB: Kewarganegaraan Bab Negara dan Konstitusi,
p. 3). Seperti tertulis dalam Lecture Notes CB: Kewarganegaraan Bab Negara dan Konstitusi
halaman 4, negara adalah perluasan setiap pribadi manusia. Lebih lanjut dikatakan bahwa
individu-individu hadir dan bertumbuh di dalam suatu negara. Penulis membayangkan negara
sebagai tempat bagi warga negara untuk melakukan segala aktivitasnya sesuai aturan yang
berlaku, baik itu berhubungan dengan dirinya sendiri atau orang lain. Aktivitas yang
berhubungan dengan diri sendiri tersebut, misalnya bermukim atau bekerja. Sedangkan aktivitas
yang berhubungan dengan orang lain, dapat berbentuk kegiatan bersama, seperti gotong royong
ataupun kegiatan komunitas. Aktivitas-aktivitas tersebut tentunya memerlukan aturan agar tiap
pihak dapat memaknai kepentingan dan keinginannya. Tujuan dan keinginan tiap individu tentu
berbeda-beda, sehingga diperlukan aturan mengikat agar tidak ada yang melangkahi “batas”
masing-masing demi kehidupan yang teratur. Untuk itu, negara memiliki tugas untuk
menciptakan kehidupan yang tentram bagi warga negaranya karena negara memiliki
kekuatan dan kekuasaan untuk mengatur orang-orang di dalamnya. Sebagaimana
dikatakan Hegel bahwa negara merupakan hasil dari proses dialektika1 berkelanjutan oleh
masyarakat di dalamnya (Lecture Notes CB: Kewarganegaraan Bab Negara dan Konstitusi, [n.d],
p. 5). Sehingga, di dalam negara pasti terdapat pergesekan antara pemikiran-pemikiran
masyarakat yang membuat suatu negara terus beradaptasi melalui pencarian pondasi yang cocok,
salah satunya Indonesia.
Konstitusi dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia berarti segala ketentuan dan aturan
tentang ketatanegaraan (undang-undang dasar dan sebagainya); undang-undang dasar suatu
negara. Dalam centres.uii.ac.id, disebutkan bahwa konstitusi adalah salah satu ciri bangsa dan
konstitusi menjadi syarat keberlangsungan suatu negara. Konstitusi berakar dari kata-kata
berbagai bahasa, salah satunya Prancis—constituer—yang berarti membentuk. Sebagaimana
pendapat K. C. Wheare dalam centres.uii.ac.id—konstitusi adalah keseluruhan sistem
1
Dalam KBBI, dialektika berarti ajaran Hegel yang menyatakan bahwa segala sesuatu yang terdapat di alam semesta itu terjadi dari hasil
pertentangan antara dua hal dan yang menimbulkan hal lain lagi.
pemerintahan suatu negara. Dalam hal ini, dapat dikatakan bahwa negara sendiri tunduk pada
konstitusi karena negara yang dikonsepkan sebagai rumah selalu berdiri mengikuti pondasinya.
Adapun fungsi konstitusi pada khususnya, dalam hal ini berkiblat pada UUD 1945
sebagai pondasi kehidupan Indonesia, sebagaimana tertulis dalam Lecture Notes CB:
Kewarganegaraan Bab Negara dan Konstitusi halaman 8, yang juga tercantum secara lengkap
dalam makalah Prof. Dr. Jimly Asshiddiqie, SH,2 antara lain: sebagai pengatur hubungan
kekuasaan antarorgan-organ negara—penulis terjemahkan sebagai sistem perimbangan checks
and balaces agar tugas-tugas negara tidak memberatkan salah satu lembaga dan terdapat
pengawasan demi pemerintahan yang kondusif; sebagai rujukan identitas dan keagungan
kebangsaan—Indonesia mengukir visi seindah mungkin demi kepercayaan dunia untuk
partisipasi sebagai anggota internasional; sebagai sarana pengendalian masyarakat di bidang
2
Ketua Mahkamah Konstitusi RI, dan Guru Besar Hukum Tata Negara, Fakultas Hukum Universitas Indonesia, Jakarta.
Kesadaran berkonstitusi sangatlah penting di dalam berbangsa dan bernegera apa lagi negara
Indonesia ialah negara hukum, kesadaran berkostitusi merupakan bagian dari kesadaran hukum,
yang dikatakan kesadaran berkonstitusi yaitu seseorang yang yanga bersikap, berprilaku, dan
bertindak di dalam berbangsa dan bernegara mencerminkan nilai-nilai yang dimuat di dalam
konstitusi atau Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945. Akan tetapi
kesadaran berkonstitusi sangat ditentukan oleh tingkat pengetahuan dan pemahaman setiap
warga negara akan isi konstitusi, oleh karenanya diperlukan upaya-upaya sosialisasi atau
pembudayaan berkonstitusi kepada seluruh warga negara, dan yang paling penting dan
memegang peranan strategis untuk menyadarkan berkonstitusi yaitu instansi Pendidikan.
Untuk itu instansi Pendidikan sangat berperan penting sekali dalam menciptakannya, kwalitas
dari suatu Pendidikan tentang berbangsa dan bernegara. Oleh karena itu perlu adanya pelatihan
pelatihan bagi tenaga pendidik agar memahami akan nilai – nilai yang terkandung di dalam
sebuah konstitusi. [CITATION Pus \l 1033 ]
Apabila nilai-nilai itu yang terkandung di dalam sebuah konstitusi telah tertanam pada setiap
Individu masyarakat dan diterapkan dalam kehidupan berbangsa dan bernegara, maka
masyarakat dapat mempertahankan hak-hak konstitusionalnya dan dapat melakukan
kewajibannya sebagai warga negara sebagaimana mestinya yang sudah ditentunkan oleh aturan-
aturan yang berlaku dan juga dapat pula mengontrol lembaga negara dalam menyelenggarakan
tugas dan fungsinya sehingga akan mencegah terjadinya penyimpangan ataupun penyalahgunaan
wewenang.[ CITATION SAD \l 1033 ]
Aturan Hukum yang Merupakan landasan yang mengatur hubungan antar negara dengan rakyat
di dalam kontek bernegara.Kontitusi memiliki tujuan untuk membatasi kewenangan pemerintah
dalam menjamin hak- hak yang diperintah dan merumuskan kekuasaan mempunyai tiga tujuan,
yaitu:
Dari beberapa fungsi konstitusi tersebut, dapat dipahami bahwa konstitusi mempunyai
peranan penting dalam penyelenggaraan pemerintah di suatu negara. Kesimpulannya
adalah bahwa konstitusi menjadi suatu pedoman yang dapat membatasi hak penguasa
agar tidak bertindak sewenang-wenang dan fokus mengedepankan kepentingan rakyat
demi kebaikan. Dengan begitu, konstitusi menjadi alat yang dapat menyeimbangkan agar
penyelenggaraan pemerintahan suatu negara dalam berjalan dengan baik dan adil
khususnya di Indonesia.
Dapat disimpulkan bahwa konstitusi sangat penting bagi kehidupan bernegara sebagai
pondasi yang membentuk “rumah” karena konstitusi memiliki tujuan, fungsi, dan nilai
yang menempatkan rakyat sebagai subjek utama, sehingga harus dilindungi kepentingan
dan hak-haknya agar tercipta suasana yang tentram bagi lingkungannya, serta ikatan baik
Kesimpulan Kelompok
Kesimpulan yang kami peroleh yaitu Negara sebagai organisasi bagi warga negaranya
diharuskan memiliki batasan-batasannya yang jelas dan ditentukan secara konstitusional
untuk mencegah terjadinya praktik penyalahgunaan kekuasaan yang bisa menjurus ke
arah praktis absolutism yang dehuman, Konstitusi sebagai pondasi yang membentuk
rumah yang memiliki tujuan, fungsi dan nilai agar tercipta suasana tentram bagi
lingkungan serta membatasi hak penguasa agar tidak bertindak sewenang-wenang dan
fokus mengedepankan kepentingan rakyat. Selain itu, rakyat juga berkewajiban menjadi
warga negara yang baik demi menghindari hal-hal yang merugikan rakyat sendiri.
http://dosen.stie-
alanwar.ac.id/file/content/2020/10/Bab_3_NEGARA_DAN_KONSTITUSI_nurrohman.pdf
https://www.liputan6.com/citizen6/read/3922611/fungsi-konstitusi-hingga-tujuannya-untuk-
sebuah-negara
Fajar, I. (2021, February 3). FUNGSI, MAKSUD, DAN NILAI-NILAI KONSTITUSI. Diakses
dari https://doi.org/10.31219/osf.io/5s3pd
Kamus Besar Bahasa Indonesia (online). Kbbi.web.id/dialektika.html
Kamus Besar Bahasa Indonesia (online). Kbbi.web.id/konstitusi.html
Mahkamah Konstitusi Republik Indonesia. (2015, Agustus 13). Sejarah dan perkembangan
konstitusi di Indonesia. Mkri.id. Diakses dari https://mkri.id/index.php?page=web.Berita&id=
11776
Pemakalah, Asshiddiqie, J. (2005, November). NEGARA HUKUM INDONESIA:
PARADIGMA PENYELENGGARAAN NEGARA DAN PEMBANGUNAN NASIONAL
BERWAWASAN HUKUM. Pertemuan Nasional Ormas-Ormas Kristen, Jakarta.
Salah satu ciri negara bangsa adalah… [n.d]. Diperoleh pada Desember 5, 2021, dari website
https://centres.uii.ac.id/pusat-studi-hukum-konstitusi-pshk/
Tim Character Building Development Center Universitas Bina Nusantara. [n.d]. PPT CB:
Kewarganegaraan Bab Negara dan Konstitusi. Jakarta.
Tim Character Building Development Center Universitas Bina Nusantara. [n.d]. Lecture Notes
CB: Kewarganegaraan Bab Negara dan Konstitusi. Jakarta.
https://pusdik.mkri.id/materi/materi_186_Materi%204%20-%20Ghoffar%20-%20Konstitusi
%20&%20Konstitusionalisme.pdf
https://www.merdeka.com/jateng/tujuan-konstitusi-di-indonesia-ketahui-jenis-dan-fungsinya-
kln.html
https://www.merdeka.com/jateng/fungsi-konstitusi-adalah-sebagai-sumber-hukum-tertinggi-ini-
tujuannya-dalam-negara-kln.html