Anda di halaman 1dari 3

NAMA : Wildan Mahendra

NIM : 11000121140161
KELAS :G
DOSEN : Amiek Soemarmi, S.H., M.Hum.
MATKUL: Ilmu Negara

Penugasan
Mahasiswa membaca dan menulis kembali beberapa definisi/pengertian tentang Negara, dengan
menyebutkan tokoh dan negara asalnya. Merujuk sumber hukum/ buku ilmu negara ditulis pengarang dan
tahun penerbitan.

A. Aristoteles ( Yunani)

Negara adalah persekutuan daripada keluarga dan desa guna memperoleh kehidupan yang
sebaik-baiknya. Jika berbicara mengenai negara hukum, Aristoteles juga mempunya pandangan
bahwa negara hukum adalah negara yang berdiri di atas hukum yang menjalin keadilan kepada
warga negaranya dimana di dalamnya terdapat sejumlah warga negara yang ikut serta dalam
permusyarawatan negara.

B. Augustinus (Republik Demokratik Rakyat Aljazair)

Negara dibagi menjadi 2, yaitu:

1. Negara Civitas Dei


Negara ini disebut sebagai negara Tuhan karena merupakan negara baik. Negara ini
dapat dikatakan tidak ada di dunia ini, akan tetapi diperlukan jiwa yang semangat untuk
mencapainya. Dalam mencapainya, diperlukan perantara gereja dan orang-orang kristen yang
memang mengikuti aturan Tuhan.
2. Negara Civitas Diaboli
Negara yang memiliki arti negara-negara duniawi atau negara iblis. Dikatakan negara
iblis karena berisi orang-orang yang terjerumus ke dalam dosa dan bentuk pemerintahanya
bertindak sewenang-wenang.

C. Machiavelli ( Italia)

Negara dalam pandangan Machiavelli adalah negara kekuasaan. Kekuasaan ini yang
dimaksud oleh Machiavelli adalah memusatkan segalanya pada raja sebagaimana sebaik-baiknya
ia harus memerintah. Dalam mencapai tujuanya, negara ini harus mempunya alat-alat kekuasaan
fisik, walaupun alat-alat itu bertentangan dengan perikemanusiaan, alat-alat tersebut harus tetap
digunakan demi tercapainya negara tersebut.

D. Harold J. Laski ( Inggris)


Negara adalah suatu masyarakat yang diintregasikan karena mempunyai wewenang yang
bersifat memaksa dan secara lebih agung daripada individu atau kelompok yang merupakan
bagian dari masyarakat itu.

E. Robert M. Mac Iver ( Skotlandia)

Negara adalah asosiasi yang menyelenggarakan penertiban di dalam suatu masyarakat


dan dalam suatu wilayah berdasarkan sistem hukum yang diselenggarakan oleh suatu
pemerintahan yang dimaksud tersebut diberi kekuasaan memaksa.

F. Logemann ( Belanda)

Negara adalah organisasi kewibawaan. Kewibawaan di sini yang menjadikan negara


tersebut dapat hidup abadi. Tidak memperhatikan siapa yang memerintah negara tersebut karena
pokok dari negara tersebut yang paling penting adalah kewibawaan dan segala perintah dipatuhi
oleh rakyatnya.

G. Thommas Hobbes ( Inggris) H. John Locke ( Inggris)

Menurut Thommas Hobbes, Negara berasal melalui perjanjian masyarakat dan dalam
perjanjian itu rakyat menyerahkan hak-haknya baik sebagian maupun seluruhnya kepada pihak
penguasa. Jika menurut John Locke juga sama, negara berasal melalui perjanjian masyarakat,
tetapi yang membedakan bahwa John Locke mengatakan bahwa hak-hak asasi tidak bisa
diserahkan seluruhnya kepada pihak penguasa karena rakyat sendiri masih membutuhkan hak
asasi tersebut. Definisi negara menurut Thommas Hobbes dapat dikatakan sebagai monarki
mutlak, jika definisi negara menurut John Locke dapat dikatakan sebagai monarki yang dibatasi
oleh konstitusi. Dapat disimpulan bahwa persamaan antara keduanya adalah Negara merupakan
lembaga yang berhadapan dengan para warga yang pernah mendirikanya.

I. JJ, Rousseau ( Lahir Swiss, Terkenal sebagai filsuf di Perancis)


Negara menurut Rousseau adalah sebuah bentuk pasif dari persatuan beberapa individu
yang memiliki sebuah kesamaan tujuan, kemudian mereka melakukan kontrak dan membentuk
pribadi publik yang bergerak dalam rangka politik.

J. Karl Max ( Jerman)

Negara menurut Karl Marx adalah alat kelas yang berkuasa untuk menindas atau
mengeksploitasi kelas yang lainnya. Kelas yang dimaksud oleh Karl Marx di sini adalah kelas
kaum kapitalis yang mampu mendominasi negara dan menggunakan negara untuk mencapai
kepentinganya sendiri.
DAFTAR PUSTAKA

Huda, Ni’matul. (2014). Ilmu Negara. Jakarta: PT RajaGrafindo Persada.


B.K. Gills. 2006. Theoris of Internasionals Relations Vol. III: Historical Materialism and
Internasional Relations Theory. Great Britian: TJ Internasional Ltd., Hal. 42.
Yenne, Bill. (2002). 100 Pria Pengukir Sejarah Dunia(hal 38-39). Jakarta: PT. Pustaka
Delapratasa.

Minogue, K.R.(1986). Thomas Hobbes dan Filsafat Absolutisme dalam David Thomson,
Pemikiran-Pemikiran Politik. Jakarta: PT. Aksara Persada Indonesia.
Rousseau, J.J. 2007, Du Contrac sosial (Perjanjian Sosial). Terjemahan Nino Cicero, Jakarta:
Visimedia.

Anda mungkin juga menyukai