Anda di halaman 1dari 12

PRODUK INOVASI TERBARU KOMERSIAL

“ KALDU JAMUR DARI LEMONILO”

Disusun Untuk Menenuhi Tugas Mandiri Matakuliah Teknologi Pangan Dan Gizi

Dosen Pengampu : Mira Sofyaningsih, S.TP., M.Si.


Disusun Oleh :

PURRY YUSEVA 2005025124

PROGRAM STUDI S1 ILMU GIZI


FAKULTAS ILMU-ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PROF. DR. HAMKA

2021
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur saya panjatkan ke hadirat Allah SWT karena telah melimpahkan rahmat dan
hidayah-Nya berupa kesempatan dan pengetahuan sehingga saya dapat menyelesaikan
makalah yang berjudul Produk Inovasi Terbaru Komersial “Kaldu Jamur Dari Lemonilo”
tepat pada waktunya tanpa adanya hambatan sedikit pun.

Dengan segala kerendahan hati, saya sampaikan terima kasih kepada semua pihak
yang telah membantu dan mendukung dalam penyusunan tugas ini sehingga saya dimudahkan
dalam menyelesaikan makalah ini. Bagaimanapun, saya menyadari bahwa tugas ini masih
jauh dari kata sempurna.

Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun dari semua pihak sangat saya
harapkan untuk kesempurnaan makalah ini. Saya berharap semoga makalah ini bisa
menambah pengetahuan para pembaca dan memberikan manfaat yang besar bagi kita semua
yang membutuhkannya.

Tangerang Selatan, 18 Oktober 2021


DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR..........................................................................................................................2
DAFTAR ISI.........................................................................................................................................3
BAB I.....................................................................................................................................................4
PENDAHULUAN.................................................................................................................................4
A. Latar belakang..........................................................................................................................4
B. Rumusan Masalah....................................................................................................................5
C. Tujuan Penelitian.....................................................................................................................5
BAB II...................................................................................................................................................6
PEMBAHASAN...................................................................................................................................6
A. Foto Produk..............................................................................................................................6
B. Komposisi..................................................................................................................................6
C. Titik Kritis Kehalalan..............................................................................................................6
D. Metode Pengolahan / Pengawetan...........................................................................................9
E. Skema Barikade........................................................................................................................9
F. Desain Kemasan.....................................................................................................................10
G. Keunikan/ Keunggulan......................................................................................................10
BAB III................................................................................................................................................11
PENUTUP...........................................................................................................................................11
A. Kesimpulan.............................................................................................................................11
DAFTAR PUSTAKA.........................................................................................................................12
BAB I

PENDAHULUAN
A. Latar belakang
Bahan Tambahan Pangan (BTP) adalah bahan yang biasanya tidak digunakan
sebagai makanan dan bukan ingredient khas makanan, punya maupun tidak punya
nilai gizi, dan dengan sengaja ditambahkan ke dalam pangan dengan maksud sbg
teknologi pada pembuatan, pengolahan, penyiapan, perlakuan, pengemasan,
penyimpanan, atau pengangkutan makanan untuk menghasilkan suatu komponen atau
mempengaruhi sifat khas makanan tersebut (Codex Alimentarius Committee, 2007)
(Depkes, 1999). Penggunaan bahan tambahan makanan (BTP) dalam suatu masakan
bertujuan agar masakan memiliki cita rasa yang khas. Tidak hanya rasanya yang enak,
BTP juga bisa memberikan beberapa manfaat berdasarkan bahan yang digunakan.
Kaldu merupakan salah satu bahan tambahan pangan (BTP) penambah rasa
gurih yang ada pada makanan, terutama hidangan yang berkuah seperti sayur sop.
Mungkin bagi sebagian orang hanya mengenal jenis kaldu berupa kaldu ayam, daging
dan sayuran. Namun, ternyata ada satu jenis kaldu yang juga lezat dan tentunya sehat
yaitu kaldu jamur. Kaldu jamur atau yang sering disebut sebagai Nutritional yeast,
merupakan jenis kaldu yang terbuat dari air rebusan jamur. Namun juga perlu
diketahui bahwa tidak semua jenis jamur dapat dibuat menjadi kaldu ini. Jenis jamur
yang dapat dibuat kaldu adalah salah satunya jamur merang.  
Nutritional yeast ini banyak digunakan oleh para vegetarian untuk memenuhi
kebutuhan gizi dalam kaldu dan sebagai penambah rasa gurih yang lezat pada
makanan mereka. Namun tak hanya para vegetarian yang menggunkana kaldu jamur
ini, seseorang yang ingin mengurangi konsumsi MSG ini memilih menggunakan
Nutritional yeast.
Kaldu Pelezat Alami Jamur dari Lemonilo merupakan salah satu dari banyak
kaldu jamur yang sangat direkomendasikan. Kaldu pelezat ini Kaldu dari jamur buatan
Lemonilo juga tidak mengandung bahan pewarna, pengawet maupun MSG. Jadi kaldu
ini sangat aman, sehat dan bagus untuk dikonsumsi bagi kesehatan.
B. Rumusan Masalah
1. Komposisi apa saja yang digunakan untuk membuat kaldu jamur ?
2. Bagaimana dengan titik kritis kehalalan produk?
3. Bagaimana metode pengolahan atau pengawetan produk ?
4. Bagaimana gambaran skema barikade dari produk tersebut ?
5. Bagaimana desain kemasan dari produk tersebut ?
6. Apakah terdapat keunggulan atau keunikan dari produk tersebut ?

C. Tujuan Penelitian
1. Mengetahui komposisi yang digunakan untuk membuat produk tersebut.
2. Mengetahui titik kritis kehalalan produk.
3. Mengetahui metode pengolahan atau pengawetan produk.
4. Mengetahui gambaran skema barikade dari produk tersebut.
5. Mengetahui desain kemasan dari produk tersebut.
6. Mengetahui keunggulan atau keunikan dari produk tersebut.
BAB II

PEMBAHASAN

A. Foto Produk

B. Komposisi
Komposisi yang digunakan dalam pembuatan kaldu jamur ini adalah Garam,
ekstrak jamur, cabe, lada, bawang. Produk ini menggunakan bahan bakunya didapat
dari petani lokal. Melibatkan petani secara langsung artinya kita sudah membantu
meningkatkan pendapatan petani dan mewujudkan kesempatan hidup yang lebih baik
bagi petani.
Produk ini tanpa kandungan penguat rasa atau jenis Bahan Tambahan Pangan (BTP)
sesuai ketentuan BPOM. Mengonsumsi makanan yang mengandung penguat rasa
buatan berpotensi menyebabkan gangguan kesehatan pada tubuh.
Produk ini di produksi tanpa kandungan pengawet atau jenis Bahan Tambahan
Pangan (BTP) sesuai ketentuan BPOM. Mengonsumsi makanan yang menggunakan
pengawet buatan berpotensi menyebabkan gangguan kesehatan pada tubuh. Produk ini
juga diproduksi tanpa kandungan pewarna sintetis atau jenis Bahan Tambahan Pangan
(BTP) sesuai ketentuan BPOM. Mengonsumsi makanan yang menggunakan pewarna
sintesis berpotensi menyebabkan gangguan kesehatan pada tubuh.

C. Titik Kritis Kehalalan


Titik kritis kehalalan produk ada pada proses menekstraksi jamur. Ekstraksi
adalah kegiatan penarikan kandungan kimia yang dapat larut sehingga terpisah dari
bahan yang tidak dapat larut dengan pelarut cair. Dan hasil dari ekstraksi adalah
ekstrak. Ekstraksi bisa juga diartikan sebagai proses pemisahan suatu bahan dari
campurannya yang biasanya menggunakan pelarut. Pada ekstraksi jamur ini digunakan
3 pelarut yaitu , ekstrak n-heksan, ekstrak etil asetat dan ekstrak etanol.
Ekstraksi sampel dilakukan secara bertingkat dengan ultrasonifikasi, simplisia
ditimbang sebanyak 25 gram, lalu ditambahkan pelarut yang non polar yaitu n-heksan,
sebanyak 125 mL, kemudian ditempatkan di dalam ultrasonic bath selama 30 menit
dengan frekuensi gelombang 38 kHz. kemudian disaring, kemudian ditambahkan lagi
dengan 125 ml n-heksan, dan disonifikasi selama 30 menit, kemudian disaring, hasil
saringan kemudian diuapkan untuk mendapatkan ekstrak n-heksan. Kemudian residu
dikeringkan dan setelah kering, dimaserasi lagi dengan pelarut semi polar yaitu etil
asetat sebanyak 125 ml dengan sonikator, dan dilakukan sebanyak 2 kali, kemudian
hasil saringan diuapkan untuk mendapatkan ekstrak etil asetat. Selanjutnya residu
dikeringkan dan setelah kering ditambahkan dengan 125 ml peratut polar yaitu etanol,
dan dimaserasi kembali dengan sonifikator sebanyak 2 kali, kemudian hasil saringan
diuapkan untuk mendapatkan ekstrak etanol.
Uji Kandungan senyawa bioaktif dengan Kromatografi lapis tipis. Uji
kandungan senyawa bioaktif atau metabolit sekunder dari tanaman jamur kancing
(Agaricus bisporus) untuk masing-masing ekstrak dilakukan sebagai berikut:
Senyawa flavonoid
Ekstrak hexan, etil asetat dan etanol masing-masing dilarutkan kemudian ditotolkan
pada lempeng silica gel G60 F254 dan dielusi dengan menngunakan Toluen :
Aseton :asam Formiat (6:6:1). Lempeng dikeringkan dan disemprot dengan pereaksi
AlCl3 dan sitroborat. Hasil positif adanya senyawa flavonoid ditandai dengan
spot/bercak berfluoresensi kuning kehijauan pada UV 366
Senyawa Alkaloid
Ekstrak hexan, etil asetat dan etanol masing-masing dilarutkan kemudian ditotolkan
pada lempeng silica gel G60 F254 dan dielusi dengan menngunakan Toluen :
Aseton :asam Formiat (6:6:1). Lempeng dikeringkan dan disemprot pereaksi
dragendorf. Hasil positif adanya alkaloid ditandai dengan adanya bercak/spot
berwarna orange.
Senyawa polifenol
Ekstrak hexan, etil asetat dan etanol masing-masing dilarutkan kemudian ditotolkan
pada lempeng silica gel G60 F254 dan dielusi dengan menngunakan Toluen :
Aseton :asam Formiat (6:6:1). Lempeng dikeringkan dan disemprot dengan pereaksi
FeCl3. Hasil positif Hasil positif ditandai dengan adanya spot/bercak berwarna gelap
(hitam, ungu, biru tua atau coklat tua).
Senyawa antrakuinon dan kumarin
Ekstrak hexan, etil asetat dan etanol masing-masing dilarutkan kemudian
ditotolkan pada lempeng silica gel G60 F254 dan dielusi dengan menngunakan Toluen
: Aseton :asam Formiat (6:6:1). Lempeng dikeringkan dan disemprot dengan KOH
metanolik dan Hasil positif adanya senyawa kumarin ditandai dengan spot
berfluoresensi biru terang di bawah lampu UV 366 dan spot berwarna merah untuk
senyawa antakuinon
Senyawa terfenoid dan steroid
Ekstrak hexan, etil asetat dan etanol masing-masing dilarutkan kemudian
ditotolkan pada lempeng silica gel G60 F254 dan dielusi dengan menngunakan Toluen
: Aseton :asam Formiat (6:6:1). Lempeng dikeringkan dan disemprot dengan pereaksi
Libermann-Burchard. Hasil positif ditandai dengan adanya spot/bercak berwarna
hijau-biru untuk senyawa steroid dan warna merah untuk senyawa triterpenoid.

Table 1 Kandungan senyawa bioaktif ekstrak Agaricus bisporus berdasarkan


kromatografi lapis tipis.
Kandungan Ekstrak n-hexan Ekstrak etil asetat Ekstrak etanol
Bioaktif
Flavonoid + + +
Alkaloid - - +
Polyfenol - - +
Antrakuinon - - -
Kumarin + + +
Terpenoid + + +
Steroid + - -

Titik kritis halal pada ekstraksi terletak pada lalrutan yang digunakan untuk
mengekstraksi jamur tersebut. Heksana adalah sebuah senyawa hidrokarbon alkana
dengan rumus kimia C6H14. Heksana mempunyai sifat stabil dan bersifat mudah
menguap, sehingga pelarut tersebut sangat baik digunakan dalam proses ekstraksi,
khususnya untuk proses ekstraksi bunga. Menggunakan pelarut ini sangat
menguntungkan, karena bersifat selektif dalam melarutkan zat, proses ini
menghasilkan sejumlah kecil lilin, albumin, dan zat warna, namun dapat
mengekstraksi zat pewangi dalam jumlah besar.
Etanol atau etil alkohol adalah bahan kimia yang terdapat didalam minuman
beralkohol atau arak, bahan ini banyak digunakan sebagai pelarut dalam dunia farmasi
dan industri makanan dan minuman. Etil asetat adalah cairan jernih, tak berwarna,
berbau khas yang biasa digunakan sebagai penambah cita rasa. Etil asetat pada
umumnya diproduksi melalui reaksi esterifikasi. Esterifikasi merupakan reaksikan
asam lemak bebas dengan alkohol dengan bantuan katalis asam sulfat. Sudah dapat
disimpulkan bahwa pengesktraksian jamur dengan menggunakan larutan etil asetan
dan etanol adalah tidak halal karena penggunaan alkohol.

D. Metode Pengolahan / Pengawetan


Kaldu jamur bubuk melewati beberapa proses hingga akhirnya bisa kita konsumi.
Jamur yang akan digunakan adalah jenis jamur kancing. Proses pengolahan dimulai
dari jamur dicuci terlebih dahulu agar bersih dari udara luar dan tanah-tanah yang
masih menempel. Selanjutnya untuk mendapatkan kaldu jamur bubuk, kemudian
jamur dikeringkan dengan menggunakan oven agar tidak gampang busuk dan fungsi
dikeringkannya jamur agar bisa tahan lebih lama. Setelah dioven dengan suhu tinggi
jamur siap digiling sampai halus.

E. Skema Barikade
F. Desain Kemasan
 Berdasarkan frekuensi pemakaian, kemasan produk ini termasuk kedalam
kemasan semi disposable karena dapat digunakan kembali untuk menyimpan
bumbu lainnya.
 Berdasarkan pada strukur sistem kemasan, kemasan produk termasuk kedalam
kemasan primer karena bahan kemasan langsung mewadahi atau membungkus
bahan pangan.
 Berdasarkan pada sifat kekakuan bahan kemasan, ini termasuk kemasan semi
fleksibel.

G. Keunikan/ Keunggulan
Setiap produk pasti memiliki kelebihan tersendiri yang membuat banyak orang
menyukai penggunaan produk tersebut. Berikut merupakan keunikan atau keunggulan
dari Kaldu Jamur dari LEMONILO :
 Kandungan gizi dari 1 sdm kaldu ini mengandung 10kkal, 0gr lemak, 1gr gula dan
690mg sodium.
 Kaldu yang terbuat dari jamur buatan Lemonilo merupakan kaldu yang terbuat
dari bahan alami dan 100% terbuat dari bahan-bahan dengan kualitas terbaik dan
premium.
 Kaldu dari jamur buatan Lemonilo juga tidak mengandung bahan pewarna,
pengawet maupun MSG. Jadi kaldu ini sangat aman, sehat dan bagus untuk
dikonsumsi bagi kesehatan
 Produk dari Lemonilo ini tidak memiliki bahan pengawet sintetis, namun
menggunakan silica gel dari bahan alami yang disebut zeolit sehingga
menghasilkan makanan yang food grade atau food safety yang aman dikonsumsi
dan tidak beracun.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Bahan Tambahan Pangan (BTP) adalah bahan yang biasanya tidak digunakan sebagai
makanan dan bukan ingredient khas makanan, punya maupun tidak punya nilai gizi.
Kaldu merupakan salah satu bahan tambahan pangan (BTP) penambah rasa gurih yang
ada pada makanan, terutama hidangan yang berkuah seperti sayur sop. Kaldu Pelezat
Alami Jamur dari Lemonilo merupakan salah satu dari banyak kaldu jamur yang
sangat direkomendasikan. Kaldu pelezat ini Kaldu dari jamur buatan Lemonilo juga
tidak mengandung bahan pewarna, pengawet maupun MSG. Jadi kaldu ini sangat
aman, sehat dan bagus untuk dikonsumsi bagi kesehatan.
DAFTAR PUSTAKA
Aziz, I., Nurbayti, S., & Ulum, B. (2012). Pembuatan produk biodiesel dari minyak
goreng bekas dengan cara esterifikasi dan transesterifikasi. Jurnal Kimia
Valensi, 2(3).
Suhaenah, A., & Nuryanti, S. (2017). Skrining fitokimia ekstrak jamur kancing
(Agaricus bisporus). Jurnal Fitofarmaka Indonesia, 4(1), 199-204.
Indrati Utami, L. (2012). PEMBUATAN ETANOL DARI BUAH MENGKUDU.
Jurnal Teknik Kimia, 4(1), 255-264.
Hadi, S. (2012). Pengambilan minyak atsiri bunga cengkeh (clove oil) menggunakan
pelarut n-heksana dan benzena. Jurnal Bahan Alam Terbarukan, 1(2).

Anda mungkin juga menyukai