Anda di halaman 1dari 3

Aktor penggerak ekonomi kreatif

Cepat atau lambatnya perkembangan ekonomi kreatif sangat bergantung pada peran aktor.
Aktor utama penggerak ekonomi kreatif terdiri atas :

1. Cendekiawan (intellectuals),
2. Bisnis (business), dan
3. Pemerintah (goverment)

Ketiga aktor tersebut disebut sistem triple helix. Teori ini awalnya dipopulerkan oleh
Henry Etzkowitz da Loet Leydesdorf (2000:29) dalam bukunya The Dinamics of Innovation:
From National System and ‘’mode 2’’ to a Triple Helix of Unversity-Industry-Goverment
Relations, dan dikutip juga oleh Departemen Perdagangan (2008:57), bahwa Triple Helix
sebagai metode pembangunan kebijakan berbasis inovasi. Dengan tujuan pembangunan
ekonomi berkelanjutan berbasis pengetahuan. Sinergi dari ketiga kutub ini diharapkan terjadi
sirkulasi pengetahuan yang berujung pada movasi, yaitu inovasi yang memiliki potensi
ekonomi atau knowledge capital (modal pengetahuan). Interaksi triple helix akan
menciptakan ruang (space), sebagai berikut :

1. Ruang ilmu pengetahuan


Diruang ini, individu dalam berbagai disiplin ilmu berpartisipasi dalam pertukaran
informasi, ide-ide, dan gagasan-gagasan, wacana-wacana, dan konsepsi-konsepsi
baru.
2. Ruang konsensius
Disini mulai terbentuk komitmen yang mengarah pada inisiatif
3. Ruang inovasi
Disini inovasi tercipta menjadi modal pengetahuan (knowledge capital) berupa
munculnya realisasi bisnis, realisasi produk baru, dan partisipasi dari kelembagaan
keuangan.

Dalam ruang tersebut, akan terjadi interaksi dan komunikasi yang dinamis antara Intellectual,
Business, dan Goverment (IBG) sebagai berikut :

a. Cendekian (intellectuals)
Intelektual berhubungan dengan penciptaan hal baru (novely) yang memilki daya
tawar kepada pasar serta pembentukan insan kreatif. Cendekian bertugas melakukan
riset dan melakukan pengembangan mengajarkan, serta menyebarluaskan ilmu
pengetahuan dan teknologi. Peran utama cendekian adalah sebagai agen yang
mengembangkan dan menyebarluaskan ilmu pengetahuan, seni dan teknologi, serta
sebagai agen yang membentuk nilai-nilai yang konstruktif bagi pengembangan
industri kreatif.
Kontribusi akademis dari cendekian diwujudkan dalam bentuk peran Tri Darma Perguruan
Tinggi, yang meliputi :
1. Pendidikan dan pengajaran
2. Penelitian dalam rangka pengembangan ilmu, teknologi, dan seni.
3. Pengabdian pada masyarakat dengan cara menyebarluaskan ilmu pengetahuan dan
teknologi hasil-hasil riset tersebut kepada masyarakat.
b. Pembisnis (business)
Tugas pembisnis adalah berinterelasi dalam rangka perubahan ekonomi serta
transformasi kreativitas menjadi nilai ekonomi. Aktor bisnis merupakan pelaku usaha,
investor, dan pencipta teknologi-teknologi baru, serta merupakan konsumen industri
kreatif. peran pembisnis dalam pengembangan industri kreatif meliputi hal-hal
berikut.
1) Pencipta, yaitu sebagai pusat keunggulan (center of excellence) dari kreator produk
dan jasa kreatif, pasar-pasar baru yang didapat menyerap produk jasa yang dihasilkan,
serta pencipta lapangan pekerjaan bagi individu-individu kreatif ataupun individu
pendukung lainnya.
2) Pembentuk komunitas dan entrepreneur kreatif, yaitu sebagai ‘’motor’’ yang
membentuk ruang publik tempat terjadinya tukar pemikiran (sharing), mentoring
yang dapat mengasah kreativitas dalam melakukan bisnis di industri kreatif, pelatihan
bisnis (business coaching) atau pelatihan manajemen pengelolaan usaha industri
kreatif.
c. Pemerintah (goverment)
Tuga pemerintah adalah mengatur mekanisme program, seperti pemberian insentif,
pengendali iklim usaha, dan pemberi arahan kreatif untuk mendukung pengembangan
industri kreatif. Peran utama pemerintah dalam pengembangan industri kreatif, yaitu
sebagai berikut.
1. Katalisator
Peran pemerintah adalah sebagai fasilitator, dan advokasi, yang memberi rangsangan,
tantangan, dorongan agar ide-ide bisnis bergerak ketingkat kompetensi yang lebih
tinggi. Dukungan itu bisa berupa finansial, insentif, proteksi, dan komitmen
pemerintah untuk menggunakan kemauan poltitiknya secara proporsional, dan
memberikan pelyanan administrasi publik dengan baik.
2. Regulator
Pemerintah yang menghasilkan kebijakan-kebijakan untuk menciptakan iklim usaha
yang kondusif yang berkaitan dengan orang, industri, intermediasi, sumber daya, dan
teknologi.
3. Konsumen, investor, dan entrepreneur
Pemerintah sebgai investor harus membberdayakan aset negara untuk lebih produktif
dalam lingkup industri kreatif.
4. Urban planner (perencanaan perkotaan)
Pemerintah harus merencanakan kota-kota kreatif. Kreatifitas akan tumbuh dikota-
kota yang memilki iklilm kreatif. Kota-kota kreatif sangat penting terutama untuk
menarik melihat investor.

Peran utama para aktor dalam triple helix adalah bagaimana menciptakan masyarakat
yang kreatif, riset dan pengembangan yang menciptkanan inovasi, desain, produktivitas, dan
kinerja bisnis. Sementara itu, pembisnis menyerap dan menerapkan penemuan-penemuan,
ide-ide, dan pemikiran yang berasal dari para akademisi.
Peran aktor ekonomi kreatif

Berdasarkan fokus utama pengembangan ekonomi kreatif, kementrian perdagangan


(2010-2014) telah memetakan masing-masing aktor pemegang peran utama sebagai berikut.

1) Peran utama intelektual terdiri atas :


a. Penyebar (disseminator) ilmu pengetahuan dan teknologi,
b. Pelaksana (implementor) ilmu pengetahuan dan teknologi.
c. Pencipta nilai yang konstruktif dimasyarakat bagi pengembangan industri kreatif.
2) Peran utama pembisnis, terdiri atas :
a. Pencipta (pasar, barang dan jasa kreatif, dan lapangan pekerjaan),
b. Pembentuk komunitas dan entrepreneur kreatif.
3) Peran utama pemerintah, terdiri atas :
a. Katalisator dan advokasi
b. Regulator,
c. Konsumen, investor, dan entrepreneur,
d. Jangkauan publik (Publick outreach).
4) Hasil dari kolaborasi antraktor tersebut diharapkan dan terjadi :
a. Strategi nasional, regional, dan sektoral,
b. Penciptaan jejaring atau komunitas,
c. Kebijakan/regulasi/program/kegiatan,
d. Kurikulum kreatif,
e. Produk dan jasa kreatif,
f. Lapangan pekerjaan kreatif,
g. Entrepreneur kreatif,
h. Teknologi kreatif.

Anda mungkin juga menyukai