Anda di halaman 1dari 7

MIMBAR

JURNAL PENELITIAN SOSIAL DAN POLITIK


JURNAL PENELITIAN SOSIAL DAN POLITIK
MIMBAR
JURNAL PENELITIAN SOSIAL DAN POLITIK
Juni 2019 ISSN : 2252-5270 & E-ISSN : 2620-6056 Volume 8 No. 1

FUNGSI KEPEMIMPINAN DALAM MENINGKATKAN


PRESTASI KERJA PEGAWAI KANTOR CAMAT KEDURANG
KABUPATEN BENGKULU SELATAN
Oleh:
Soehito Efendi*, Edi Darmawi, Hernowo Noviyanto
*Email : soehito@unihaz.ac.id

Program Studi Administrasi Publik Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
Universitas Prof. Dr. Hazairin, SH Bengkulu

ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui fungsi kepemimpinan dalam meningkatkan prestasi
kerja pegawai Kantor Camat Kedurang Kabupaten Bengkulu Selatan. Karena diharapkan fungsi
kepemimpinan dari camat ini nanti dapat meningkatkan prestasi kerja pegawai, sebab dalam
observasi sebelumnya terindikasi bahwa prestasi kerja pegawai kecamatan masih belum maksimal.
Penelitian ini termasuk dalam penelitian kualitatif deskriptif dengan mengacu pada indikator
Fungsi kepemimpinan pegawai Hadari Nawawi (1992). Penelitian ini dilakukan di Kecamatan
Kedurang, narasumber dari Camat Kecamatan Kedurang, Sekretaris Camat Kedurang, Kasi
Pelayanan Umum Kecamatan Kedurang, Kepala Desa Keban Agung II dan Tokoh Masyarakat.
Teknik pengumpulan data dilakukan dengan observasi, wawancara, dokumen dan catatan
lapangan. Kemudian data dianalisis secara deskriptif kualitatif. Hasil penelitian menunjukkan
bahwa prestasi kerja pegawai secara keseluruhan sudah dapat dikatakan optimal, walaupun masih
ada indikator yang tidak maksimal, SOP menjadi pedoman kerja bagi pegawai, prestasi kerja pada
pelayanan umum masih dikategorikan belum maksimal, namun pada fungsi partisipatif sudah
maksimal terlihat dari keikutsertaan pegawai dalam kegiatan dan rencana kerja pemerintah
kecamatan yang selalu diikuti dengan aktif dan konsultatif. SDM sebagian pegawai yang masih
rendah sehingga tidak dapat mencerna dengan baik instruksi dari camat, seperti masih ada pegawai
yang kurang termotivasi dan tidak dapat mengoperasikan komputer , dengan adanya pegawai
diharapkan pekerjaan kantor dapat terselesaikan dengan tepat waktu, dan outputnya adalah
pelayanan yang prima dan pemberdayaan bagi masyarakat kecamatan kedurang.

Kata Kunci : Fungsi Kepemimpinan, Prestasi Kerja, Kecamatan Kedurang

48
MIMBAR
JURNAL PENELITIAN SOSIAL DAN POLITIK
JURNAL PENELITIAN SOSIAL DAN POLITIK
MIMBAR
JURNAL PENELITIAN SOSIAL DAN POLITIK
Juni 2019 ISSN : 2252-5270 & E-ISSN : 2620-6056 Volume 8 No. 1

A. Pendahuluan menekankan pada pengawasan ketat,


Berlakunya Undang Undang Nomor 6 menciptakan stabilitas dan homogenitas.
Tahun 2014 tentang desa, semoga dapat Masih banyak pemimpin yang sering
membawa perubahan yang mendasar dalam mengarahkan bawahannya seperti
sistem dan struktur pemerintahan desa serta mengarahkan mesinmesin, sekali jadi dan
membawa dampak yang sangat luas bagi sekali perintah.
penyelenggaraan pemerintahan, perencanaan Hal tersebut sangat mustahil untuk
pembangunan, pengelolaan keuangan, dan membawa orang-orang di dalam organisasi
sistem penganggaran dalam menunjang menjadi orang-orang yang handal dan
penyelenggaraan pemerintahan di desa. mempunyai kualitas prima, jika seorang
Kepemimpinan dapat diartikan sebagai pemimpin tidak menggunakan hati dan sikap
pelaksanaan otoritas dan pembuatan bijaknya untuk mengarahkan dan
keputusan. Ada juga yang mengartikan memberdayakan mereka. Manusia
bahwa kepemimpinan merupakan suatu mempunyai hati dan jiwa serta kebutuhan
inisiatif untuk bertindak yang menghasilkan yang harus terpenuhi secara baik, sehingga
suatu pola yang konsisten dalam rangka penghargaan manusiawi akan menjadi syarat
mencari jalan pemecahan dari suatu utama untuk hasil yang maksimal.
persoalan bersama. Menurut George R. Pemimpin yang mempunyai perhatian
Terry (1960:493), bahwa kepemimpinan tinggi, baik atas penyelesaian tugas maupun
adalah aktivitas untuk mempengaruhi orang- atas hubungan manusiawi, akan lebih efektif
orang supaya diarahkan dalam mencapai memimpin, apalagi jika ia berlaku sebagai
tujuan organisasi. Pemahaman tentang orang yang dapat menolong bawahannya
esensi kepemimpinan semakin diperkaya ketika berada dalam kesulitan. Pemimpin
oleh pengalaman orang-orang yang dalam yang bijaksana, penuh cinta, dan ketulusan
perjalanan hidupnya diberi atau memperoleh akan menciptakan komunikasi yang lebih
kesempatan untuk menduduki jabatan- terbuka, komunikasi dua arah yang akan
jabatan pimpinan, baik pada tingkat rendah, menghasilkan pemahaman bersama yang
menengah, maupun tingkat puncak. lebih baik. Pemimpin hadir bukan untuk
Maksudnya adalah penggabungan menanamkan beban dan kepedihan
antara pemahaman teoritikal dan empiris bawahannya. Akan tetapi, pemimpin hadir di
telah memberikan keyakinan yang semakin tengah-tengah mereka dengan membawa
mendalam pada organisasi, tentang kesejahteraan, rasa aman, dan penghargaan.
pentingnya fungsi kepemimpinan dalam Pada zaman globalisasi yang
usaha organisasi untuk mencapai tujuan dan melanda seluruh belahan dunia, tidak
berbagai sasarannya. Pemimpin harus diperlukan lagi seorang pemimpin yang
menyadari bahwa dunia saat mi dihadapkan berkuasa penuh atas orang lain dan
pada lingkup yang tanpa batas, dan pemimpin yang hanya bisa mengeluarkan
keberagaman akan membuat organisasi perintah, tetapi lebih dibutuhkan seorang
semakin semarak. Keberagaman dari segi pemimpin yang menjadi suri tauladan dan
usia, ras, agama, dan pengalaman akan panutan terbaik, sebagai fasilitator, rekan-
memberikan sinergi terbaik bagi kemajuan kerja, dan penanggung resiko yang
organisasi. mempunyai visi untuk menolong orang lain
Keberagaman akan membuat tiap-tiap berkembang, belajar, berdaya guna, semakin
orang mempunyai kualitas yang berbeda dan teraktualisasi serta mampu mencapai seluruh
kualitas tersebut akan bisa saling mengisi potensi dirinya secara penuh. Tim kerja,
satu sama lainnya. Akibatnya, organisasi kerjasama, pemberdayaan, inisiatif pegawai,
akan lebih fleksibel dan adaptif dalam dan komitmen untuk menghasilkan kualitas
menghadapi berbagai benturan; karena dan pelayanan prima tidak bisa melalui
potensi yang dimiliki organisasi yang perintah atau undang-undang. Semuanya
beranekaragam. muncul secara alamiah dalam hati, jiwa, dan
Menciptakan pemberdayaan, tim kerja pikiran pegawai dalam organisasi.
yang solid, dan menghargai keberagaman Pegawai Negeri Sipil merupakan
dalam organisasi akan gagal jika pemimpin pilar terpenting dalam pelaksanaan tugas-
dan anggota organisasi masih terjebak di tugas pemerintahan dan pembangunan,
dalam paradigma lama yang lebih disamping pilar kelembagaan (organisasi)

49
MIMBAR
JURNAL PENELITIAN SOSIAL DAN POLITIK
JURNAL PENELITIAN SOSIAL DAN POLITIK
MIMBAR
JURNAL PENELITIAN SOSIAL DAN POLITIK
Juni 2019 ISSN : 2252-5270 & E-ISSN : 2620-6056 Volume 8 No. 1

dan ketatalaksana (mekanisme/prosedur). Kantor Camat Kedurang Kabupaten


Untuk memperoleh dukungan seluruh Bengkulu Selatan. Informan dalam
jajaran secara efektif dan efisien, perlu penelitian ini yaitu Sekretaris Kecamtanan,
diterapkan teknik atau prinsip Kasi Pelayanan Umum Kec. Kedurang, 2
kepemimpinan yang tepat dari seorang Kepala Desa dan 2 Masyarakat.
Camat.
Sehubungan beratnya tugas dan C. Hasil Penelitin
kewajiban Camat tersebut, maka dalam Fungsi Kepemimpinan dalam Meningkatkan
menjalankan roda pemerintahan, Prestasi Kerja Pegawai Pada Kantor Camat
melaksanakan pembangunan dan Kedurang Kabupaten Bengkulu Selatan yaitu
memberikan pelayanan kepada masyarakat, sebagai berikut :
Camat harus memiliki kemampuan 1. Fungsi Instruktif
manajerial kepada seluruh jajarannya supaya Fungsi ini berlangsung dan bersifat
dapat bekerjasama dalam mewujudkan komunikasi satu arah. Pemimpin sebagai
tujuan instansi. Dalam kepemimpinan camat pengambil keputusan berfungsi
yang paling penting adalah memerhatikan pelaksanaannya pada orang-
menginterpretasikan peristiwa-peristiwa, orang yang dipimpin. Pemimpin sebagai
memetakan jalannya organisasi, membangun komunikator merupakan pihak yang
kerja sama antar anggota organisasi untuk menentukan apa isi perintah, bagaimana cara
mencapai tujuan yang telah ditetapkan. mengerjakan perintah, bilamana waktu
Berdasarkan hal tersebut maka perlu memulai, melaksanakan, melaporkan
ditinjau ulang, mengkaji, menelaah, hasilnya, dan dimana tempat mengerjakan
meneliti, dan membahas permasalahan perintah agar keputusan dapat diwujudkan
tersebut secara lebih lanjut. Kemudian secara efektif.
menyusunnya dalam bentuk penelitian Fungsi orang yang dipimpin anggota
dengan judul : “Fungsi Kepemimpinan kelompok organisasi hanyalah melaksanakan
dalam Meningkatkan Prestasi Kerja Pegawai perintah. Inisiatif tentang segala sesuatu yang
Pada Kantor Camat Kedurang Kabupaten ada kaitannya dengan perintah itu,
Bengkulu Selatan”, sepenuhnya merupakan fungsi pemimpin.
Fungsi itu berarti juga keputusan yang
B. Metode Penelitian ditetapkan pimpinan tidak akan ada artinya
Berdasarkan latar belakang, masalah tanpa kemampuan mewujudkan atau
dan tujuan penelitian ini maka menurut menterjemahkannya menjadi instruktif
peneliti metode penelitian yang cocok perintah.
digunakan yaitu kualitatif. Menurut Selanjutnya perintah tidak akan ada
Sugiyono (2006:8) metode penelitian artinya, jika tidak dilaksanakan. Oleh karena
kualitatif adalah metode penelitian pada itu sejalan dengan pengertian kepemimpinan,
kondisi obyek yang alamiah (sebagai intinya adalah kemampuan pimpinan
lawannya adalah eksperimen) dimana menggerakkan orang lain agar melaksanakan
peneliti adalah sebagai instrumen kunci, perintah, yang bersumber dari keputusan
teknik pengumpulan data dilakukan secara yang telah ditetapkannya. Berdasarkan
trianggulasi (gabungan). Analisis data uraian-uraian diatas dapat disimpulkan bahwa
bersifat induktif/kualitatif, dan hasil kepemimpinan yang efektif memerlukan
penelitian kualitatif lebih menekankan kemampuan menggerakkan dan memotivasi
makna dari generalisasi. orang lain agar melaksanakan perintah.
Metode ini digunakan dengan Untuk itu perintah harus jelas, baik mengenai
pertimbangan bahwa metode ini relevan apa yang harus dikerjakan isi perintah
dengan materi penulisan proposal tesis, maupun dari segi bahasa sesuai dengan
penelitian ini dilakukan hanya bersifat tingkat kemampuan orang menerima dan
deskriptif yaitu menggambarkan kenyataan harus melaksanakannya.
dari kejadian yang diteliti sehingga Dalam kondisi tingkat kemampuan
memudahkan penulis untuk mendapatkan pelaksana dinilai rendah, maka harus jelas
data yang objektif dalam rangka pula dalam menyampaikan cara
menganalisis Fungsi Kepemimpinan dalam melaksanakannya, waktu pelaksanaannya dan
Meningkatkan Prestasi Kerja Pegawai Pada dimana tempat melaksanakan perintah

50
MIMBAR
JURNAL PENELITIAN SOSIAL DAN POLITIK
JURNAL PENELITIAN SOSIAL DAN POLITIK
MIMBAR
JURNAL PENELITIAN SOSIAL DAN POLITIK
Juni 2019 ISSN : 2252-5270 & E-ISSN : 2620-6056 Volume 8 No. 1

tersebut. Perintah yang jelas dari segi pendapat dan saran, apabila suatu keputusan
kepemimpinan berarti juga sebagai yang direncanakannya ditetapkan.
perwujudtan proses bimbingan dan Selanjutnya konsultasi dapat pula dapat
pengarahan, yang dapat meningkatkan dilakukan secara meluas melalui pertemuan
efektivitas dan efisiensi pencapaian tujuan dengan sebagian besar atau semua anggota
kelompok organisasi. Apabila terjadi kelompok organisasinya. Konsultasi seperti
kekeliruan atau kesalahan dalam itu dilakukan apabila keputusan yang akan
pelaksanaannya, sebelum mencari sebab- ditetapkan sifatnya sangat prinsipil penting,
sebabnya pada orang yang melaksanakan baik bagi kelompok organisasi maupun
perintah, sebaiknya diteliti lebih dahulu dari sebagian besar seluruh anggotanya.
sudut pemberian perintah tersebut. Tahap berikutnya konsultasi dari
Kekeliruan atau kesalahan dalam pimpinan pada orang-orang yang dipimpin
pelaksanaannya, sebelum mencari sebab- dapat dilakukan setelah keputusan
sebabnya pada orang yang melaksanakan ditetapkan dan sedang dalam pelaksanaan.
perintah, sebaliknya diteliti lebih dahulu dari Konsultasi itu dimaksudkan untuk
sudut pemberian perintah tersebut. memperoleh masukan berupa umpan balik
Kekeliruan atau kesalahan itu mungkin saja (feed back), yang dapat dipergunakan untuk
terjadi karena ketidakjelasan dalam memperbaiki dan menyempurnakan
menyampaikan apa, bagaimana, bilamana keputusan-keputusan yang telah ditetapkan
dan dimana perintah harus dilaksanakan. dan dilaksanakan.
Proses implementasi yang memang Konsultasi dapat dilakukan secara
tidak tercapai, namun penyampaian atau terbatas atau diperluas, sebagaimana telah
komunikasi yang disampaikan dari pimpinan diutarakan diatas. Konsultasi dapat
kepada pegawai sudah jelas dan tepat sasaran. dilakukan melalui arus sebaliknya, yakni
Pada Kecamatan Kedurang diketahui bahwa dari orang-orang yang dipimpin kepada
pada bagian pelayanan umum masih kurang pemimpin yang menetapkan keputusan dan
maksimal yang diberikan pegawai kepada memerintahkan pelaksanaannya. Konsultasi
masyarakat, seperti pelayanan pembuatan e- dapat dilakukan secara perseorangan atau
KTP yang dinilai masih lamban dan bertele- kelompok dengan jumlah anggota yang
tele pengurusannya. Banyak masyarakat yang terbatas.
mengeluhkan ini, dikarenakan memang ada Konsultasi dapat berupa memberi
hambatan pada mekanisme yang tidak kesempatan menyampaikan saran dan
memadai. pendapat sebelum atau sesudah keputusan
Bapak Camat sudah memberikan ditetapkan. Konsultasi sebelum keputusan
instruksi yang baik kepada pegawai, namun ditetapkan dapat terjadi apabila pemimpin
pegawai tidak dapat mengimplementasikan bersikap terbuka, sehingga meskipun
perintah tersebut dikarenakan memang anggota hanya mendengar suatu issu atau
motivasi kerja pegawai dan kurangnya sekedar menduga akan ditetapkan suatu
pemahaman terhadap komunikasi yang baik keputusan, selalu dibenarkan untuk
terhadap pelayanan masyarakat membicarakan dengan pemimpin.
Konsultasi sesudah keputusan ditetapkan
2. Fungsi Konsultatif dapat dilakukan untuk memberikan
Fungsi ini berlangsung dan bersifat kesempatan bertanya, jika setelah diturunkan
komunikasi dua arah, meskipun berupa perintah ternyata tidak jelas.
pelaksanaannya sangat tergantung pada Di samping itu seperti dikatakan diatas
pihak pemimpin. Pada tahap pertama dalam dapat pula digunakan untuk menyampaikan
usaha menetapkan keputusan, pemimpin pendapat dan saran, dalam rangka perbaikan
kerap kali memerlukan bahan pertimbangan. atau penyempurnaan keputusan atau
Konsultasi itu dapat dilakukannya secara pelaksanaannya. Dengan menjalankan
terbatas hanya dengan orang-orang tertentu fungsi konsultatif dapat diharapkan
saja, yang dinilainya mempunyai berbagai keputusan-keputusan pimpinan, akan
bahan informasi yang diperlukannya dalam mendapat dukungan dan lebih mudah
menetapkan keputusan. menginstruksikannya, sehingga
Di samping itu mungkin pula konsultasi kepemimpinan berlangsung efektif. Fungsi
itu dilakukannya untuk mendengarkan konsultatif ini mengharuskan kepemimpinan

51
MIMBAR
JURNAL PENELITIAN SOSIAL DAN POLITIK
JURNAL PENELITIAN SOSIAL DAN POLITIK
MIMBAR
JURNAL PENELITIAN SOSIAL DAN POLITIK
Juni 2019 ISSN : 2252-5270 & E-ISSN : 2620-6056 Volume 8 No. 1

belajar menjadi pendengar yang baik, yang atau model partisipatif yaitu seorang
biasanya tidak mudah melaksanakannya, pemimpin dan pengikut atau bawahannya
mengingat pemimpin lebih banyak saling tukar menukar ide dalam pemecahan
menjalankan peranan sebagai pihak yang masalah dan pembuatan keputusan. Dalam
didengarkan. Camat Kedurang sebagai hal ini komunikasi dua arah ditingkatkan
pimpinan dari bawahannya juga sebaiknya dan peranan pemimpin adalah secara aktif
meyakinkan diri, memiliki gagasan, aspirasi, mendengar. Tanggung jawab pemecahan
saran dan pendapat yang konstruktif bagi masalah dan pembuatan keputusan sebagian
pengembangan kepemimpinannya. besar berada pada pihak pengikut atau
Untuk itu pemimpin harus menyakinkan bawahan. Hal ini sudah sewajarnya karena
dirinya bahwa dari siapa pun juga selalu pengikut atau bawahan memiliki
mungkin diperoleh gagasan, aspirasi, saran kemampuan untuk melaksanakan tugas.
dan pendapat yang konstruktif bagi Teori kepemimpinan empat faktor
pengembangan kepemimpinannya. Memang menurut Lipham dan Hankom, mencakup
fungsi ini dibutuhkan karena memang empat dimensi kepemimpinan, yaitu
mengingat konsultasi sangat membantu kepemimpinan partisipatif, kepemimpinan
pegawai dalam memecahkan masalah yang struktural, kepemimpinan suportif dan
dihadapinya serta dapat melakukan kepemimpianan fasilitatif. Jadi,
konsultasi dengan pimpinannya. Di kepemimpinan partisipatif termasuk teori
Kecamatan Kedurang sendiri, hal ini sudah kepemimpinan empat faktor tersebut. Model
dijalankan oleh pimpinan, dan implementasi kepemimpinan partisipatif merupakan model
dari fungsi ini adalah pegawai menjadi dapat yang menyediakan peluang seluas dan
mengintrospeksi dirinya guna mengevaluasi sebaik mungkin kepada bawahan untuk
semua yang sudah dikerjakan, serta dapat berpartisipasi dalam setiap kegiatan yang
menciptakan rasa percaya diri atas menguntungkan kelompok dan individu
kemampuan yang dimiliki yang dipimpinnya. Wewenang dari seorang
pemimpin yang diberikan kepada bawahan
3. Fungsi Partisipasi terukur dan sebatas wewenang yang
Kepemimpinan akan efektif jika diberikan organisasi dan kedudukannya.
disesuaikan dengan tingkat kematangan Hubungan yang terjalin dan bersifat
pegawai. Kepemimpinan partisipatif kekeluargaan antara atasan dengan bawahan
didefinisikan seorang pemimpin dapat dihindari sehingga mereka
mengikutsertakan anak buah bersama-sama melaksanakan hubungan kerja sesuai dengan
berperan didalam proses pengambilan aturan organisasi fungsi deligasi.
keputusan. Model kepemimpinan seperti ini Sehingga pada Kantor Camat Kedurang
diterapkan apabila tingkat kematangan anak dalam proses pengambilan keputusan dan
buah berada pada taraf kematangan moderat penentuan target pemimpin selalu
sampai tinggi. Mereka mempunyai melibatkan bawahannya, guna membangun
kemampuan, tetapi kurang memiliki dan meningkatkan partisipasi pegawainya.
kemauan kerja dan kepercayaan diri. Dalam sistem ini pola komunikasi yang
Menurut Burhanuddin dalam bukunya dilakukan oleh Camat Kedurang adalah
analisis administrasi manajemen dan komunikasi dua arah dengan memberikan
kepemimpinan pendidikan, mendefinisikan kebebasan kepada bawahan untuk
model kepemimpinan partisipatif sama menyampaikan seluruh ide ataupun
pengertiannya dengan kepemimpinan permasalahan yang berhubungan dengan
demokratis, yaitu seorang pemimpin pelaksanaan pekerjaan.
mengadakan konsultasi dengan para Pegawai kantor Camat kedurang juga
bawahannya mengenai tindakan-tindakan selalu terlibat dalam kegiatan-kegiatan
dan keputusan-keputusan yang diusulkan kantor maupun acara yang melibatkan
atau dikehendaki oleh pimpinan, serta pemerintahan kantor camat kedurang. Hal
berusaha memberikan dorongan untuk turut ini menjadi penting karena partisipasi dapat
serta aktif melaksanakan semua keputusan meningkatkan prestasi kerja pegawai kantor
dan kegiatan-kegiatan yang telah ditetapkan. camat kedurang, baik dari segi aktualisasi
Selain itu telah dipahami juga bahwa diri dan pemberdayaan bagi mereka.
kepemimpinan dengan menggunakan gaya

52
MIMBAR
JURNAL PENELITIAN SOSIAL DAN POLITIK
JURNAL PENELITIAN SOSIAL DAN POLITIK
MIMBAR
JURNAL PENELITIAN SOSIAL DAN POLITIK
Juni 2019 ISSN : 2252-5270 & E-ISSN : 2620-6056 Volume 8 No. 1

4. Fungsi Deligasi terima kasih kepadanya, bahkan


Menurut (Rokar: 2010) dalam hal dimuka umum jika dirasa tepat.
delegasi ini pemimpin biasanya memberikan Pendelegasian yang dilaksanakan
suatu tanggung jawab kepada orang lain dan ditentukan oleh camat keduarang
dalam hal ini bawahannya untuk kepada pegawainya seringkali di
melaksanakan kegiatan yang biasanya wewenangkan dengan sekretaris camat
dikerjakan oleh pemimpin dan pemimpin yang memang paling sering menerima
bertanggung jawab terhadap tindakan delegasi ini, terutama untuk menghadiri
tindakan yang dilakukan oleh bawahan yang undangan musyawarah desa atau
ia beri delegasi. musrenbang di desa, ataupun hanya
Dalam menjalankan delegasi ada hal sekedar memimpin rapat ketika camat
yang perlu diperhatikan sebab sebuah berhalangan.
delegasi mempunyai resiko dan rasa takut Namun tidak semua pegawai
pemimpin karena adanya jarak antara kita diberikan delegasi, karena memang
dan orang yang kita serahi delegasi. Ada mengingat kepentingan dari suatu tugas
unsur-unsur yang terkait dalam delegasi delegasi tersebut, dan kenyataan
yang perlu diperhatikan : dilapangan juga menunjukkan masih
1. Apa yang didelegasikan banyak pegawai yang tidak mencukupi
2. Komunikasi terbuka antara orang yang dalam hal SDM nya untuk diberikan
menyerahkan delegasi dan orang yang delegasi ini.
menerima delegasi 5. Kesimpulan dan Saran
3. Kejelasan isi delegasi 1. Kesimpulan
4. Harapan yang diletakan pada orang Berdasarkan hasil penelitian dan
yang dietakkan delegasi analisis yang dilakukan peneliti diperoleh
5. Kekuasaan yang diserahkan kesimpulan bahwa Fungsi Kepemimpinan
6. Pengawasan yang wajar Dalam Meningkatkan Prestasi Kerja
7. Orang yang diserahi delegasi Pegawai Kantor Camat Kedurang
Hal-hal yang penting yang perlu Kabupaten Bengkulu Selatan dapat
diperhatikan oleh pemimpin dalam dikategorikan optimal. Hal ini dapat
memberikan delegasi pada bawahan, dilihat dari beberapa indikator sebagai
adapun hal – hal yang dapat membantu, berikut :
antara lain : 1. Fungsi Instruktif, belum terkategori
1. Perhatikanlah orang yang hendak kita optimal, namun kenyataannya
beri delegasi, mengapa orang itu kita implementasi dari prestasi kerja
minta dan apa tepatnya hal yang akan pegawai belum mengalami
kita minta kepadanya peningkatan.
2. Jelaskan permintaan itu dengan tenang 2. Fungsi Konsultatif, sudah
dan dalam situasi santai, orang yang memperlihatkan hasil yang maksimal,
akan kita beri delegasi kita beri latar dikarenakan pimpinan mampu
belakang tugas dan hal-hal yang berkonsultasi dengan pegawainya,
mungkinkan tersangkut dalam tugas itu outputnya adalah pegawai menjadi
3. Sampaikanlah harapan kita dan jelaskan dapat memecahkan masalah, lebih
kekuasaan yang kita berikan termotivasi dan percaya diri dalam
kepadanya. Dan mintalah dia mulai kinerjanya.
bekerja melaksanakan tugas yang kita 3. Fungsi Partisipasi, fungsi ini sudah
serahkan kepadanya memperlihatkan hasil yang maksimal
4. Jika dia sanggup, beritahukanlah dalam meningkatkan prestasi kerja
bagaimana kita dapat membantunya pegawai dalam aspek kerjasama dan
demi suksesnya pelaksanaan tugas itu kesadaran pegawai untuk saling
5. Hendaklah kita setia pada kesepakatan bekerjasama tim juga.
yang telah dibuat, apabila dia ingin 4. Fungsi Delegasi, walaupun masih ada
perubahan bicarakanlah pada dia dan sebagian kecil pegawai yang masih kurang
utarakan alasan alasannya. Jika maksimal SDMnya, tetapi fungsi ini sudah
delegasi telah selesai ucapkanlah terlaksana dan optimal, dikarenakan

53
MIMBAR
JURNAL PENELITIAN SOSIAL DAN POLITIK
JURNAL PENELITIAN SOSIAL DAN POLITIK
MIMBAR
JURNAL PENELITIAN SOSIAL DAN POLITIK
Juni 2019 ISSN : 2252-5270 & E-ISSN : 2620-6056 Volume 8 No. 1

pendelegasian ini sudah tepat di Gajah Mada University Press:


delegasikan oleh pimpinan Yogyakarta.
2. Saran
Berdasarkan kesimpulan yang sudah Siagian, Sondang. P. 2010.Teori dan Praktek
dijelaskan diatas, maka dapat diberikan saran Kepemimpinan. PT. Rineka Cipta
atau masukan sebagai berikut : Jakarta.
1. Indikator fungsi instruktif, sebaiknya
pemimpin lebih tegas lagi dalam Sugiyono, 2008. Memahami Penelitian
mengintruksikan perintah dan Kualitatf, Bandung: CV. ALFABETA
peraturan yang ada sesuai dengan SOP, Thoha, Mifta. 1990, Kepemimpinan
agar pegawai dapat lebih terarah dan Dalam Manajemen. Jakarta, Rajawali
tidak melenceng dari tugas dan
fungsinya. Winardi. 2000. Kepemimpinan dan
2. Indikator fungsi konsultatif, ada manajemen. PT Rineka Cipta. Jakarta
baiknya pemimpin terus melakukan
follow up terhadap pegawai agar
pegawai aktif dan mau berkonsultasi
atas permasalahan yang sedang
dikerjakannya.
3. Indikator fungsi partisipasi, pegawai
sebaiknya tidak hanya berpartisipasi
dalam kegiatan kantor saja, tetapi
kegiatan luar kantor juga dilaksanakan.
4. Indikator fungsi delegasi, sebaiknya
juga memberikan kesempatan bagi
kasubag atau pegawai lainnya, tidak
hanya terarah kepada Sekretaris Camat
saja dalam melaksanakan wewenang
dari pimpinan.
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, Suharsimi. 1996, Prosedur
penelitian, Suatu Pendekatan Praktis,
Jakarta, Bina Aksara.

George R. Terry, 1960. Principle of


Management, 3 rd edt. Homewood,
Illinois, Record D. Irwin, Inc

Hasibuan, Malayu S.P. 2008. Manajemen


Sumber Daya Manusia. Jakarta
:Penerbit Bunii Aksara.

Kamus Besar Bahasa Indonesia, 2007, Edisi


Ketiga, Balai Pustaka, Jakarta.

Kartono, Kartini. 2005. Pemimpin dan


Kepemimpinan. PT. Raja Grafindo
Persada. Jakarta.

Moleong, Lexy, J., 2000, Metode Penelitian


Kualitalf, PT. Remaja Rosdakarya,
Bandung.

Nawawi, Hadari & Hadari, Martini, M.


2004. Kepemimpinan yang Efektf,

54

Anda mungkin juga menyukai