FAKULTAS HUKUM
UNIVERSITAS JAMBI
TAHUN 2023
KATA PENGANTAR
Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang.
Kami panjatkan puji syukur atas kehadirat Allah SWT, yang telah memberikan rahmat serta
karunia- Nya kepada kami sehingga dapat menyelesaikan makalah ini tepat pada waktunya.
Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna, oleh karena itu
kritik dan saran dari semua pihak yang bersifat membangun, selalu kami harapkan demi
kesempurnaan makalah ini. Semoga makalah ini dapat memberikan wawasan yang lebih
luas kepada pembaca.
Akhir kata, kami sampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah berperan
dalam penyusunan makalah ini dari awal sampai akhir.
Kelompok 5
1
DAFTAR ISI
BAB I ..................................................................................................................................... 3
BAB II .................................................................................................................................... 6
2
BAB I
PENDAHULUAN
3
itu, kepemimpinan yang baik juga dapat memperkuat hubungan antara pemerintah dan
masyarakat.
4
1.2 Rumusan Masalah
1. Bagaimana karakteristik kepemimpinan yang ideal dan mengapa kepemimpinan ideal
penting dalam pemerintahan?
2. Bagaimana peningkatan kinerja karyawan melalui kepemimpinan yang ideal dalam
pemerintahan?
5
BAB II
PEMBAHASAN
1. Visi dan tujuan yang jelas: Seorang pemimpin ideal memiliki visi yang jelas
tentang arah yang ingin dicapai dan tujuan yang ingin dicapai. Visi yang kuat
membantu memotivasi tim dan memberikan panduan dalam pengambilan
keputusan.
2. Integritas dan etika yang tinggi: Kepemimpinan ideal ditandai dengan
integritas yang tinggi. Seorang pemimpin harus menjalankan tugasnya dengan
kejujuran, keadilan, dan moralitas yang kuat. Integritas menciptakan
kepercayaan dan menginspirasi orang lain untuk mengikuti.
3. Kemampuan komunikasi yang baik: Pemimpin ideal harus memiliki
kemampuan komunikasi yang efektif. Mereka harus dapat menyampaikan
pesan dengan jelas, mendengarkan dengan empati, dan berkomunikasi dengan
berbagai pemangku kepentingan. Komunikasi yang baik membantu
membangun hubungan yang kuat dan memastikan pemahaman yang saling
menguntungkan.
4. Kepemimpinan inklusif: Seorang pemimpin ideal harus mampu menjadi
pemimpin bagi semua orang. Mereka harus mampu memperhatikan
6
keberagaman dan memastikan bahwa semua suara didengar dan dihargai.
Kepemimpinan inklusif membantu mengurangi kesenjangan dan memperkuat
persatuan dalam masyarakat.
5. Keterampilan pengambilan keputusan yang baik: Seorang pemimpin ideal
harus memiliki keterampilan pengambilan keputusan yang baik. Mereka
harus mampu mempertimbangkan fakta, risiko, dan dampak keputusan
mereka pada berbagai pemangku kepentingan. Keterampilan ini membantu
dalam mengambil keputusan yang tepat dan efektif.
6. Kemampuan untuk memotivasi dan menginspirasi: Pemimpin ideal harus
dapat memotivasi tim mereka dan menginspirasi mereka untuk mencapai hasil
yang lebih baik. Mereka harus mampu mengenali kekuatan dan potensi
anggota tim, serta memberikan dukungan dan penghargaan yang tepat.
7. Kemampuan adaptasi: Kepemimpinan ideal melibatkan kemampuan untuk
beradaptasi dengan perubahan dan tantangan yang terjadi. Seorang pemimpin
harus dapat menghadapi perubahan dengan fleksibilitas dan mengambil
langkah-langkah yang tepat untuk menghadapinya.
7
4. Membangun hubungan yang kuat: Kemampuan komunikasi yang baik dan
kepemimpinan inklusif membantu membangun hubungan yang kuat dengan
bawahan dan pemangku kepentingan lainnya. Hubungan yang baik
memfasilitasi kerjasama dan kolaborasi yang efektif.
5. Menghadapi tantangan dengan lebih baik: Karakteristik kepemimpinan yang
ideal, seperti adaptabilitas dan keterampilan dalam menghadapi tantangan,
membantu pemimpin menghadapi perubahan dan krisis dengan lebih baik.
Hal ini memungkinkan mereka untuk mengambil langkah-langkah yang tepat
dan mengelola situasi dengan efektif.
8
G) Domination, yaitu tindakan-tindakan yang menolak pemikiran-pemikiran
seseorang atau anggota kelompoknya.
9
pegawai dalam pelaksanaan tugas pokok dan fungsinya di Institut
Pemerintahan Communication bahwa dalam pemberian informasi dapat
dikatakan cukup baik akan tetapi masih perlu komunikasi secara
komprehensif dalam rapat pegawai terkait program yang akan dilaksanakan
agar tidak terjadi perbedaan pendapat kepada para pegawai dalam pengarahan
dan pemberian informasi yang jelas untuk apa dan siapa yang akan
mengerjakan tugas pokok serta fungsinya yang berkaitan dengan kegiatan
organisasi.Komunikasi yang diterapkan direktur selalu memanfaatkan
Perkembangan Digital Mobile, segala informasi serta arahan dilakukan dalam
group media sosial masing-masing kegiatan guna terpantaunya kegiatan
tersebut dengan sukses, tetapi masih perlu arahan langsung yang
komprehensif ketika kegiatan terlaksana.
3. Roduct Emphasis, Tindakan-tindakan penekanan yang dilakukan Pimpinan
berorientasi pada volume pekerjaan yang diberikan kepada Pegawai/bawahan
sesuai job description dengan menghasilkan kinerja sesuai dengan sasaran
tujuan organisasi. dari unsur kuantitas, porsi pekerjaan yang diberikan sudah
sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya kepada para pegawai. Semua
penyelenggaraan tugas telah diatur secara rinci, jelas, dan tegas di dalam
uraian tugas berdasarkan struktur organisasi.
4. Fronternization, melaksanakan kegiatan –kegiatan yang bersifat legal dan
social seperti upacara bertindak sebagai pembinan upacara bersama para
Pegawai dan para Praja. Dalam aktifitas menghadiri undangan kegiatan yang
dilaksanakan di luar lembaga sehingga lembaga luar mengakui akan budaya
organisasi di Institut Pemerintahan.
5. Evaluasi, yang dilakukan Pimpinan bertujuan untuk mengukur sejauh mana
mekanisme dan prosedur yang telah ditetapkan dapat berjalan dengan baik
berdasarkan kinerja pegawai. mengevaluasi kinerja pegawai yang berkenaan
dengan pendistribusian ganjaran-ganjaran atau hukuman-hukuman dan
pemberian reward. evaluations dapat dipahami bahwa dalam menjalankan
10
peran evaluations yang diukur berdasarkan Laporan Kinerja Pegawai
dikatakan cukup efektif.
6. Initation, sebagai pimpinan telah membawa perubahan secara factual yang
dapat dikatakan cukup dilingkungan kerja dengan berusaha mengedepankan
pembaharuan budaya kerja sesuai dengan perkembangan ilmu pengetahuan
dan teknologi dalam rangka peningkatan kinerja para pegawai.
Kepemimpinan berarti melibatkan orang atau pihak lain, yaitu para pegawai atau
bawahan. Para karyawan atau bawahan harus memiliki kemauan untuk menerima arahan
dari pemimpin. Karena tanpa adanya pegawai, tidak akan ada pemimpin, oleh sebab itu
dalam meningkatkan kinerja pegawai dibutuhkan kepemimpinan yang ideal.
Peningkatan Kinerja pegawai merupakan suatu ukuran yang dapat digunakan untuk
menetapkan perbandingan hasil pelaksanaan tugas, tanggung jawab yang diberikan oleh
organisasi pada periode tertentu dan relatif dapat digunakan untuk mengukur prestasi
kerja atau kinerja organisasi. (Gibson et al.,1996).
11
Faktor Pertama yang mempengaruhi kinerja adalah Kepemimpinan itu sebabnya
diperlukan kepemimpinan yang ideal dalam meningkatkan kinerja pegawai sehingga
dapat memenuhi tujuan organisasi.
a. Cerdas.
Kecerdasan didapat dari hasil belajar, sehingga kaya akan ilmu pengetahuan.
Jika seseorang akan cerdas, maka sangat diperlukan semangat belajar dengan
tekun dan rajin. Dalam hal ini seorang pemimpin akan bisa dengan cepat dan
tepat membuat suatu. Lagi pula semua permasalahan akan cepat terselesaikan.
b. Bertanggung jawab.
Seorang pemimpin yang ideal harus Bertanggung jawab, dalam artian bahwa
bertanggung jawab terhadap dirinya dan juga terhadap anggotanya dalam
suatu organisasi. Bertanggung jawab salah satu beban terberat, namun terasa
ringan jika dibarengi dengan iman dan taqwa.
c. Jujur.
Seorang pemimpin yang ideal harus jujur, sehingg akan mampu untuk terbuka
pada anggotanya dalam segala kebijakan yang diambil. Seorang pemimpin
yang mempunyai sifat jujur, pasti akan membuat seluruh anggota percaya
terhadap segala perkataan dan tindakannya. Akan cepat diikuti dan
dilaksanakan oleh seluruh anggota organisasinya.
d. Dapat dipercaya
Seorang pemimpin yang ideal harus dapat dipercaya, sehingg akan mampu
untuk saling percaya dan tidak ada kecurigaan. Kepercayaan inilah yang
memacu setiap anggota untuk lebih maju. Intinya jangan sampai membuat
suatu tindakan yang salah, sehingga akan menjadikan ketidakpercayaan.
e. Inisiatif
12
Seorang pemimpin yang ideal harus inisiatif, sehingga akan mampu untuk
memutuskan segala hal dengan benar. Selain itu juga memiliki kemampuan
untuk menemukan solusi yang baik demi kemajuan organisasinya.
f. Konsisten dan tegas.
Konsisten dalam artian bahwa seorang pemimpin akan mampu menjalankan
setiap aturan dan kebijakan. Sedangkan tegas yang dalam artian bahwa
seorang pemimpin tidak membebaskan anggotanya, namun juga tidak
mengekang anggotanya.
g. Adil.
Seorang pemimpin yang ideal harus berbuat adil, sehingga mampu untuk
memperlakukan anggotanya dengan perlakuan yang sama sesuai dengan tugas
dan bidangnya masing- masing. Begitu juga seorang pemimpin tidak
memihak pada salah satu anggota, melainkan semua anggota.
h. Lugas.
Seorang pemimpin yang ideal harus lugas, sehingga akan mampu untuk
menjelaskan pemikirannya secara langsung dan tidak bertele-tele. Selain itu
juga, seorang pemimpin harus mempunyai kebijakan, kepedulian pada
kepentingan bersama dan didukung oleh hati nurani yang bersih, tulus dan
ikhlas.
Oleh karena itu, kepemimpian sangat diperlukan bila suatu organisasi ingin sukses.
Terlebih lagi pekerja-pekerja yang baik selalu ingin tahu bagaimana mereka dapat
menyumbang dalam pencapaian tujuan organisasi, dan paling tidak, gairah pekerja
13
memerlukan kepemimpinan sebagai dasar motivasi eksternal untuk menjaga tujuan-
tujuan mereka tetap harmonis dengan tujuan organisasi, maka dari itu suatu organisasi
akan berhasil atau bahkan gagal sebagian besar ditentukan oleh kepemimpinan tersebut.
Disinilah diperlukan figur kepemiminan yang mampu berkomunikasi yang baik dan
benar pada bawahannya, agar tujuan organisasi tetap terarah sesuai dengan perencanaan.
Hal ini akan menjadikan sumber daya manusia sebagai salah satu indikator penting
pencapaian tujuan organisasi secara efektif dan efisien. Sumber daya manusia dalam
pengertian sederhana dan terbatas adalah “Personil, pekerja tenaga kerja, karyawan atau
pegawai” (Tamarindang, Mananeke, & Pandowo, 2017). Hal ini membuktikan bahwa
sumber ada manusia adalah suatu lembaga atau departemen di dalam masyarakat yang
memerlukan peningkatan atau pengembangan agar dicapai suatu hasil kerja yang
optimal. Kinerja dalam organsasi merupakan jawaban dari berhasil atau tidaknya tujuan
organisasi yang telah ditetapkan. Kinerja merupakan sebuah aksi, bukan kejadian. Aksi
kinerja itu sendiri terdiri dari banyak komponen dan bukan merupakan hasil yang dapat
dilihat pada saat itu juga. Pada dasarnya kinerja merupakan hal yang bersifat individual,
karena setiap pegawai memiliki tingkat kemampuan yang berbeda dalam mengerjakan
tugasnya.
Kinerja tergantung pada kombinasi antara kemampuan, usaha dan kesempatan yang
diperoleh. Kinerja seorang pegawai merupakan hal yang bersifat individual, karena
setiap pegawai mempunyai tingkat kemampuan yang berbeda-beda dalam mengerjakan
tugasnya. Kinerja (performance) adalah gambaran mengenai tingkat pencapain
pelaksanaan suatu kegiatan/program/kebijakan dalam mewujudkan sasaran, tujuan, misi
dan visi organisasi yang tertuang dalam strategic planning suatu organisasi.
14
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Kepemimpinan organisasi dalam birokrasi pemerintahan dapat didefinisikan
sebagai suatu proses mempengaruhi para pegawai/aparatur untuk menyelesaikan suatu
pekerjaan dan mengarahkan organisasi agar lebih kompak dan kondusif, dengan
menerapkan konsep, nilai, etika, karakter, pengetahuan dan keterampilan. Karakteristik
kepemimpinan yang ideal meliputi: (1) visi dan tujuan yang jelas;(2) integritas dan etika
yang tinggi;(3) kemampuan komunikasi yang baik;(4) kepemimpinan inklusif;(5)
Keterampilan pengambilan keputusan yang baik;(6) kemampuan untuk memotivasi dan
menginspirasi;(7) kemampuan adaptasi. Untuk itu karakteristik kemimpinan dianggap
penting karena dapat membangun kepercayaan, memotivasi dan menginspirasi,
meningkatkan kinerja, membangun hubungan yang kuat, serta siap untuk menghadapi
tantangan dengan lebih baik.
3.2 Saran
Pentingnya karakteristik kepemimpinan yang ideal dalam pemerintahan harus lebih
dilaksanakan dengan lebih baik kedepannya. Diharapkan pemerintah yang ada di intansi nya
masing-masing dapat memiliki karakter kepemimpinan yang ideal agar visi dan misi yang
sudah dibuat dapat berjalan sesuai semestinya dengan baik.
15
DAFTAR PUSTAKA
Ismail, I., Nurany, F., & Fatchul, F. (2023). Pengaruh Perilaku Gaya Kepemimpinan
Pemerintah Terhadap Kinerja Pegawai Kantor Badan Kepegawaan Negara (Bkn)
Kabupaten Jawa Timur. Jurnal Socia Logica, 3(3), 1-8.
Metalia, A. A., & Aryani, S. (2023). Pengaruh Gaya Kepemimpinan dan Motivasi Kerja
terhadap Kinerja Pegawai Badan Penghubung Pemerintah Provinsi Papua di
Jakarta. Jurnal Sosial dan Sains, 3(3), 248-257.
Sutoro, M., Mawardi, S., & Sugiarti, E. (2020). Pengaruh Kepemimpinan, Kompensasi,
Budaya Organisasi, dan Kepuasan Kerja terhadap Kinerja Pegawai Negeri
Sipil. Scientific Journal Of Reflection: Economic, Accounting, Management and
Business, 3(4), 411-420.
16