Anda di halaman 1dari 17

MAKALAH

KARAKTERISTIK KEPEMIMPINAN YANG IDEAL DALAM PEMERINTAHAN

Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Kepemimpinan yang


dibimbing oleh Bapak Dr. H. Ridham Priskap, S.H., M.H., M.M.

Disusun Oleh Kelompok 5:

1. M. Aziz Firmansyah Eka Putra B1B121035


2. Rifky Dwi Putra B1B121051
3. Evita Desi Agustini B1B121062
4. Sherly Rosmadita B1B121069
5. Putri Juwita B1B121071

PROGRAM STUDI ILMU PEMERINTAHAN

FAKULTAS HUKUM

UNIVERSITAS JAMBI

TAHUN 2023
KATA PENGANTAR

Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang.
Kami panjatkan puji syukur atas kehadirat Allah SWT, yang telah memberikan rahmat serta
karunia- Nya kepada kami sehingga dapat menyelesaikan makalah ini tepat pada waktunya.

Kami berterima kasih kepada Bapak Dr. H. Ridham Priskap.,SH.,M.H.,M.M.


Selaku dosen pengampu mata kuliah Kepemimpinan yang sudah membimbing kami untuk
lebih memahami materi pembelajaran dengan memberikan tugas kepada kami. Kami
berharap tugas yang kami kerjakan ini bisa menambah wawasan dan pengetahuan bagi kami
dan orang-orang yang membacanya.

Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna, oleh karena itu
kritik dan saran dari semua pihak yang bersifat membangun, selalu kami harapkan demi
kesempurnaan makalah ini. Semoga makalah ini dapat memberikan wawasan yang lebih
luas kepada pembaca.

Akhir kata, kami sampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah berperan
dalam penyusunan makalah ini dari awal sampai akhir.

Wassalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.

Jambi, 6 September 2023

Kelompok 5

1
DAFTAR ISI

DAFTAR ISI ......................................................................................................................... 2

BAB I ..................................................................................................................................... 3

1.1 Latar Belakang ....................................................................................................... 3

1.2 Rumusan Masalah ................................................................................................. 5

1.3 Tujuan Penulisan ................................................................................................... 5

BAB II .................................................................................................................................... 6

2.1 Karakteristik dan Pentingnya Kepemimpinan Ideal Dalam Pemerintahan .... 6

2.2 Peningkatan Kinerja Melalui Karakteristik Kepemimpinan Ideal ................ 11

BAB III ................................................................................................................................ 15

3.1 Kesimpulan ............................................................................................................... 15

3.2 Saran .......................................................................................................................... 15

DAFTAR PUSTAKA ......................................................................................................... 16

2
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Pemerintahan yang efektif membutuhkan pemimpin yang mampu mengarahkan
dan mengelola organisasi dengan baik. Kepemimpinan yang kuat dapat mempengaruhi
kebijakan, pengambilan keputusan, dan kinerja pemerintahan secara
keseluruhan. Seorang pemimpin pemerintahan harus memiliki visi jangka panjang dan
mampu merumuskan strategi yang efektif untuk mencapai tujuan tersebut. Mereka harus
mampu melihat gambaran besar dan mengidentifikasi arah yang tepat untuk memajukan
negara dan masyarakat. Maka untuk mewujudkan visi tersebut kepemimpinan haruslah
memiliki karakteristik yang baik dan ideal. Seorang pemimpin pemerintahan harus
memiliki keahlian manajerial yang baik. Mereka harus mampu mengelola sumber daya,
mengatur prioritas, mengambil keputusan yang tepat, dan mengelola risiko. Keahlian
manajerial yang kuat membantu dalam efisiensi operasional dan pencapaian hasil yang
diinginkan.

Menurut Warren Bennis ia mengatakan bahwa kepemimpinan adalah


kemampuan untuk mengarahkan dan mempengaruhi orang lain agar mencapai tujuan
bersama. Ia juga menekankan pentingnya visi, kejujuran, dan inspirasi dalam
kepemimpinan. Dari pendapat tersebut dapat dilihat bahwa kemampuan seorang
pemimpin dalam menjalankan sautu kepemimpinannya harus memiliki sikap dan
wawasan yang tinggi, seperti halnya dalam lingkup pemerintahan. Seorang pemimpin
pemerintahan harus adil dalam memperlakukan semua pihak yang terlibat. Mereka harus
memberikan perlakuan yang setara dan memastikan keadilan dalam proses pengambilan
keputusan. Keadilan menciptakan kepercayaan, mengurangi konflik, dan memperkuat
legitimasi pemerintahan. Kepemimpinan yang ideal dalam pemerintahan dapat
memberikan dampak positif terhadap kualitas pelayanan publik, transparansi,
akuntabilitas, dan partisipasi masyarakat dalam proses pengambilan keputusan. Selain

3
itu, kepemimpinan yang baik juga dapat memperkuat hubungan antara pemerintah dan
masyarakat.

Ada beberapa karakteristik yang umumnya dianggap penting dalam


kepemimpinan pemerintahan yang ideal, seperti kejujuran, integritas, ketegasan,
kepemimpinan transformasional, kemampuan berkomunikasi yang baik, kemampuan
mengelola konflik, keadilan, dan kemampuan mengambil keputusan yang bijaksana.
Kepemimpinan yang ideal dalam pemerintahan harus mampu memimpin dengan visi
yang jelas dan dapat menginspirasi orang lain untuk mencapai tujuan bersama. Seorang
pemimpin yang mampu memotivasi dan membangun kerjasama tim dapat meningkatkan
efisiensi dan efektivitas kinerja pemerintahan. Selain itu Pemerintahan yang efektif
membutuhkan pemimpin yang mampu mengarahkan dan mengelola organisasi dengan
baik. Kepemimpinan yang kuat dapat mempengaruhi kebijakan, pengambilan keputusan,
dan kinerja pemerintahan secara keseluruhan. Selain daripada karakteristik yang
disebutkan Kemampuan komunikasi yang efektif sangat penting dalam kepemimpinan
pemerintahan. Seorang pemimpin harus mampu menyampaikan pesan dengan jelas,
mendengarkan dengan empati, dan berkomunikasi dengan berbagai pemangku
kepentingan. Komunikasi yang baik membantu membangun hubungan yang kuat dengan
masyarakat dan memperoleh dukungan yang lebih luas. Hal itu bertujuan untuk
Memastikan pemahaman yang jelas: Seorang pemimpin pemerintahan yang memiliki
kemampuan komunikasi yang baik dapat menyampaikan pesan dengan jelas dan
terperinci kepada bawahan dan masyarakat. Hal ini membantu memastikan bahwa semua
pihak memahami tujuan, kebijakan, dan arah yang diambil oleh pemerintah. Komunikasi
yang efektif membantu membangun hubungan yang kuat antara pemimpin pemerintahan,
bawahan, dan masyarakat. Dengan berkomunikasi secara terbuka, responsif, dan
empatik, seorang pemimpin dapat memperoleh dukungan dan kepercayaan dari
bawahannya dan masyarakat.

4
1.2 Rumusan Masalah
1. Bagaimana karakteristik kepemimpinan yang ideal dan mengapa kepemimpinan ideal
penting dalam pemerintahan?
2. Bagaimana peningkatan kinerja karyawan melalui kepemimpinan yang ideal dalam
pemerintahan?

1.3 Tujuan Penulisan


Makalah ini dibuat untuk menggali lebih dalam bagaimana gaya pemimpin pada
pemerintahan sehingga membentuk model karakteristik kepemimpinan yang ideal.
Sehingga tepat kiranya bagi penulis untuk mengambil judul makalah ini yaitu
“Karakteristik Kepemimpinan Ideal Dalam Pemerintahan”

5
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Karakteristik dan Pentingnya Kepemimpinan Ideal Dalam Pemerintahan


Kepemimpinan organisasi dalam birokrasi pemerintahan dapat didefinisikan
sebagai suatu proses mempengaruhi para pegawai/aparatur untuk menyelesaikan suatu
pekerjaan dan mengarahkan organisasi agar lebih kompak dan kondusif, dengan
menerapkan konsep, nilai, etika, karakter, pengetahuan dan keterampilan. Berdasarkan
pengertian ini, pimpinan belum dapat disebut pemimpin. Pemimpin dapat mempengaruhi
para pegawai untuk mencapai tujuan, sementara pimpinan hanya mampu memberikan
perintah. Seorang pimpinan mampu merealisasikan program kerja berdasarkan tugas
pokok dan fungsi jabatannya sesuai visi dan misi organisasi birokrasi pemerintahan.

Karakteristik kepemimpinan yang ideal meliputi:

1. Visi dan tujuan yang jelas: Seorang pemimpin ideal memiliki visi yang jelas
tentang arah yang ingin dicapai dan tujuan yang ingin dicapai. Visi yang kuat
membantu memotivasi tim dan memberikan panduan dalam pengambilan
keputusan.
2. Integritas dan etika yang tinggi: Kepemimpinan ideal ditandai dengan
integritas yang tinggi. Seorang pemimpin harus menjalankan tugasnya dengan
kejujuran, keadilan, dan moralitas yang kuat. Integritas menciptakan
kepercayaan dan menginspirasi orang lain untuk mengikuti.
3. Kemampuan komunikasi yang baik: Pemimpin ideal harus memiliki
kemampuan komunikasi yang efektif. Mereka harus dapat menyampaikan
pesan dengan jelas, mendengarkan dengan empati, dan berkomunikasi dengan
berbagai pemangku kepentingan. Komunikasi yang baik membantu
membangun hubungan yang kuat dan memastikan pemahaman yang saling
menguntungkan.
4. Kepemimpinan inklusif: Seorang pemimpin ideal harus mampu menjadi
pemimpin bagi semua orang. Mereka harus mampu memperhatikan

6
keberagaman dan memastikan bahwa semua suara didengar dan dihargai.
Kepemimpinan inklusif membantu mengurangi kesenjangan dan memperkuat
persatuan dalam masyarakat.
5. Keterampilan pengambilan keputusan yang baik: Seorang pemimpin ideal
harus memiliki keterampilan pengambilan keputusan yang baik. Mereka
harus mampu mempertimbangkan fakta, risiko, dan dampak keputusan
mereka pada berbagai pemangku kepentingan. Keterampilan ini membantu
dalam mengambil keputusan yang tepat dan efektif.
6. Kemampuan untuk memotivasi dan menginspirasi: Pemimpin ideal harus
dapat memotivasi tim mereka dan menginspirasi mereka untuk mencapai hasil
yang lebih baik. Mereka harus mampu mengenali kekuatan dan potensi
anggota tim, serta memberikan dukungan dan penghargaan yang tepat.
7. Kemampuan adaptasi: Kepemimpinan ideal melibatkan kemampuan untuk
beradaptasi dengan perubahan dan tantangan yang terjadi. Seorang pemimpin
harus dapat menghadapi perubahan dengan fleksibilitas dan mengambil
langkah-langkah yang tepat untuk menghadapinya.

Karakteristik kepemimpinan yang ideal penting karena:

1. Membangun kepercayaan: Karakteristik kepemimpinan yang ideal, seperti


integritas dan kejujuran, membantu membangun kepercayaan dari bawahan
dan masyarakat. Kepercayaan adalah dasar yang penting dalam membentuk
hubungan yang kuat dan efektif.
2. Memotivasi dan menginspirasi: Kepemimpinan yang ideal dapat memotivasi
dan menginspirasi tim untuk mencapai hasil yang lebih baik. Karakteristik
seperti visi yang jelas dan kemampuan untuk memotivasi membantu
menciptakan lingkungan kerja yang positif dan produktif.
3. Meningkatkan kinerja: Karakteristik kepemimpinan yang ideal, seperti
kemampuan pengambilan keputusan yang baik dan adaptasi, membantu
meningkatkan kinerja tim dan mencapai tujuan yang ditetapkan.

7
4. Membangun hubungan yang kuat: Kemampuan komunikasi yang baik dan
kepemimpinan inklusif membantu membangun hubungan yang kuat dengan
bawahan dan pemangku kepentingan lainnya. Hubungan yang baik
memfasilitasi kerjasama dan kolaborasi yang efektif.
5. Menghadapi tantangan dengan lebih baik: Karakteristik kepemimpinan yang
ideal, seperti adaptabilitas dan keterampilan dalam menghadapi tantangan,
membantu pemimpin menghadapi perubahan dan krisis dengan lebih baik.
Hal ini memungkinkan mereka untuk mengambil langkah-langkah yang tepat
dan mengelola situasi dengan efektif.

Jadi, karakteristik kepemimpinan yang ideal penting karena membantu


membangun kepercayaan, memotivasi dan menginspirasi, meningkatkan kinerja,
membangun hubungan yang kuat, dan menghadapi tantangan dengan lebih baik.
Organisasi mengidentifikasi pekerjaan yang harus dilakukan dan perilaku peran yang
diinginkan yang berjalan dengan seiring pekerjaan tersebut, juga mengandung arti bahwa
harapan mengenai peran penting dalam mengatur perilaku bawahan. Menurut pendapat
Stodgil (dalam Sugiyono 2006:58) ada beberapa peranan kepemimpinan yaitu:

A) Integration yaitu tindakan-tindakan yang mengarah pada peningkatan


koordinasi.
B) Communication, yaitu tindakan-tindakan yang mengarah pada meningkatnya
saling pengertian dan penyebaran informasi.
C) Roduct emphasis, yaitu tindakan-tindakan yang berorientasi pada volume
pekerjaan yang dilakukan.Fronternization, yaitu tindakan-tindakan yang
menjadikan pemimpin menjadi bagian dari kelompok.
D) Organization, yaitu tindakan-tindakan yang mengarah pada perbedaan dan
penyesuaian daripada tugas-tugas.
E) Evaluation, yaitu tindakan-tindakan yang berkenaan dengan pendistribusian
ganjaran-ganjaran atau hukuman-hukuman
F) Initation, yaitu tindakan yang menghasilkan perubahan-perubahan pada
kegiatan organisasi.

8
G) Domination, yaitu tindakan-tindakan yang menolak pemikiran-pemikiran
seseorang atau anggota kelompoknya.

Menurut Greece, didalam suatu organisasi, hubungan antara bawahan dengan


pimpinan bersifat saing mempengaruhi. Ferrel H. (dalam Thoha, 2001 : 65), bahwa
birokrasi adalah suatu organisasi birokrasi disusun sebagai satu herarki otoritas yang
begitu terperinci untuk mengatasi pembagian kerja secara terperinci. Dalam Wikipedia,
Birokrasi berasal dari kata bureaucracy (bahasa inggris bureau+cracy), diartikan sebagai
suatu organisasi yang memiliki rantai komando dengan bentuk piramida, di mana lebih
banyak orang berada ditingkat bawah daripada tingkat atas, biasanya ditemui pada
instansi yang sifatnya sipil maupun militer.

Didalam suatu institute pemerintahan kepemimpinan mempunyai 6 peranan,


antara lain:

1. IntegrationSecara herarki organisasi, posisi top manajemen adalah orang-


orang yang memegang peranan besar dalam integrasi didalam organisasi.
Karena secara formal telah mendapatkan legitimasi yang menghasilkan
kewenangan dan otoritas tertentu. peran yang dilakukan mengarah pada
tindakan upaya koordinasi antara pimpinan dengan bawahan sesuai struktur
organisasidengan upaya memanfaatkan kemajuan teknologi elektronik
melalui media untuk memudahakan saling koordinasi dengan para pegawai
yang berkaitan dengan tugas pokok dan fungsinya dilingkup Institut
Pemerintahan Peningkatan koordinasi yang dilakukan melalui kegiatan rapat
pimpinan dan civitas akademik dalam kedisiplinan dan pembahasan program-
program kegiatan secara bersama terkait usulan dan masukan dalam
penyatupaduan seluruh kegiatan agar terdapat keselarasan dan keserasian
dalam mencapai tujuan organisasi di Institut Pemerintahan.
2. Communication, Komunikasi merupakan sarana yang penting dalam sebuah
organisasi dalam pemberian informasi. Dalam hal ini peran pimpinan Institut
Pemerintahan sebagai komunikator bagaimana bentuk interaksi yang
diberikan dalam pengarahan maupun penyebaran informasi kepada para

9
pegawai dalam pelaksanaan tugas pokok dan fungsinya di Institut
Pemerintahan Communication bahwa dalam pemberian informasi dapat
dikatakan cukup baik akan tetapi masih perlu komunikasi secara
komprehensif dalam rapat pegawai terkait program yang akan dilaksanakan
agar tidak terjadi perbedaan pendapat kepada para pegawai dalam pengarahan
dan pemberian informasi yang jelas untuk apa dan siapa yang akan
mengerjakan tugas pokok serta fungsinya yang berkaitan dengan kegiatan
organisasi.Komunikasi yang diterapkan direktur selalu memanfaatkan
Perkembangan Digital Mobile, segala informasi serta arahan dilakukan dalam
group media sosial masing-masing kegiatan guna terpantaunya kegiatan
tersebut dengan sukses, tetapi masih perlu arahan langsung yang
komprehensif ketika kegiatan terlaksana.
3. Roduct Emphasis, Tindakan-tindakan penekanan yang dilakukan Pimpinan
berorientasi pada volume pekerjaan yang diberikan kepada Pegawai/bawahan
sesuai job description dengan menghasilkan kinerja sesuai dengan sasaran
tujuan organisasi. dari unsur kuantitas, porsi pekerjaan yang diberikan sudah
sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya kepada para pegawai. Semua
penyelenggaraan tugas telah diatur secara rinci, jelas, dan tegas di dalam
uraian tugas berdasarkan struktur organisasi.
4. Fronternization, melaksanakan kegiatan –kegiatan yang bersifat legal dan
social seperti upacara bertindak sebagai pembinan upacara bersama para
Pegawai dan para Praja. Dalam aktifitas menghadiri undangan kegiatan yang
dilaksanakan di luar lembaga sehingga lembaga luar mengakui akan budaya
organisasi di Institut Pemerintahan.
5. Evaluasi, yang dilakukan Pimpinan bertujuan untuk mengukur sejauh mana
mekanisme dan prosedur yang telah ditetapkan dapat berjalan dengan baik
berdasarkan kinerja pegawai. mengevaluasi kinerja pegawai yang berkenaan
dengan pendistribusian ganjaran-ganjaran atau hukuman-hukuman dan
pemberian reward. evaluations dapat dipahami bahwa dalam menjalankan

10
peran evaluations yang diukur berdasarkan Laporan Kinerja Pegawai
dikatakan cukup efektif.
6. Initation, sebagai pimpinan telah membawa perubahan secara factual yang
dapat dikatakan cukup dilingkungan kerja dengan berusaha mengedepankan
pembaharuan budaya kerja sesuai dengan perkembangan ilmu pengetahuan
dan teknologi dalam rangka peningkatan kinerja para pegawai.

2.2 Peningkatan Kinerja Melalui Karakteristik Kepemimpinan Ideal


Kepemimpinan adalah suatu seni untuk mengkoordiasikan, mengarahkan dan
mengendalikan orang lain untuk bekerjasama mencapai sasaran atau tujuan yang telah
ditentukan dalam suatu organisasi. Jadi jelas bahwa kepemimpinan merupakan faktor
penentu dan memiliki peranan yang sangat penting dalam suatu organisasi dan juga
peningkatan kinerja pegawai.

Karakter merupakan kunci penentu dalam keberhasilan suatu organisasi.


Sebagaimana menurut pendapat Anthony Harrigan, seorang pengusaha terkemuka di
Amerika Serikat (AS), yang mengemukakan bahwa : ”peranan karakter merupakan
faktor kunci dalam jatuh bangunnya bangsa-bangsa, suatu bangsa dapat bertahan
(survive) bukan karena lebih pandai atau lebih canggih dari bangsa lain, tetapi karena
kekuatan dari dalam dirinya”. Jelaslah bahwa, karakter kepemimpinan sebagai salah satu
kunci untuk keberhasilan suatu organisasi.

Kepemimpinan berarti melibatkan orang atau pihak lain, yaitu para pegawai atau
bawahan. Para karyawan atau bawahan harus memiliki kemauan untuk menerima arahan
dari pemimpin. Karena tanpa adanya pegawai, tidak akan ada pemimpin, oleh sebab itu
dalam meningkatkan kinerja pegawai dibutuhkan kepemimpinan yang ideal.
Peningkatan Kinerja pegawai merupakan suatu ukuran yang dapat digunakan untuk
menetapkan perbandingan hasil pelaksanaan tugas, tanggung jawab yang diberikan oleh
organisasi pada periode tertentu dan relatif dapat digunakan untuk mengukur prestasi
kerja atau kinerja organisasi. (Gibson et al.,1996).

11
Faktor Pertama yang mempengaruhi kinerja adalah Kepemimpinan itu sebabnya
diperlukan kepemimpinan yang ideal dalam meningkatkan kinerja pegawai sehingga
dapat memenuhi tujuan organisasi.

Kepemimpinan ideal memiliki beberapa faktor yang dapat meningkatkan kinerja


pegawai, yaitu:

a. Cerdas.
Kecerdasan didapat dari hasil belajar, sehingga kaya akan ilmu pengetahuan.
Jika seseorang akan cerdas, maka sangat diperlukan semangat belajar dengan
tekun dan rajin. Dalam hal ini seorang pemimpin akan bisa dengan cepat dan
tepat membuat suatu. Lagi pula semua permasalahan akan cepat terselesaikan.
b. Bertanggung jawab.
Seorang pemimpin yang ideal harus Bertanggung jawab, dalam artian bahwa
bertanggung jawab terhadap dirinya dan juga terhadap anggotanya dalam
suatu organisasi. Bertanggung jawab salah satu beban terberat, namun terasa
ringan jika dibarengi dengan iman dan taqwa.
c. Jujur.
Seorang pemimpin yang ideal harus jujur, sehingg akan mampu untuk terbuka
pada anggotanya dalam segala kebijakan yang diambil. Seorang pemimpin
yang mempunyai sifat jujur, pasti akan membuat seluruh anggota percaya
terhadap segala perkataan dan tindakannya. Akan cepat diikuti dan
dilaksanakan oleh seluruh anggota organisasinya.

d. Dapat dipercaya
Seorang pemimpin yang ideal harus dapat dipercaya, sehingg akan mampu
untuk saling percaya dan tidak ada kecurigaan. Kepercayaan inilah yang
memacu setiap anggota untuk lebih maju. Intinya jangan sampai membuat
suatu tindakan yang salah, sehingga akan menjadikan ketidakpercayaan.
e. Inisiatif

12
Seorang pemimpin yang ideal harus inisiatif, sehingga akan mampu untuk
memutuskan segala hal dengan benar. Selain itu juga memiliki kemampuan
untuk menemukan solusi yang baik demi kemajuan organisasinya.
f. Konsisten dan tegas.
Konsisten dalam artian bahwa seorang pemimpin akan mampu menjalankan
setiap aturan dan kebijakan. Sedangkan tegas yang dalam artian bahwa
seorang pemimpin tidak membebaskan anggotanya, namun juga tidak
mengekang anggotanya.
g. Adil.
Seorang pemimpin yang ideal harus berbuat adil, sehingga mampu untuk
memperlakukan anggotanya dengan perlakuan yang sama sesuai dengan tugas
dan bidangnya masing- masing. Begitu juga seorang pemimpin tidak
memihak pada salah satu anggota, melainkan semua anggota.
h. Lugas.
Seorang pemimpin yang ideal harus lugas, sehingga akan mampu untuk
menjelaskan pemikirannya secara langsung dan tidak bertele-tele. Selain itu
juga, seorang pemimpin harus mempunyai kebijakan, kepedulian pada
kepentingan bersama dan didukung oleh hati nurani yang bersih, tulus dan
ikhlas.

Kata pimpin mengandung pengertian mengarahkan, membina atau mengatur,


menuntun dan juga menunjukkan ataupun mempengaruhi. Secara teori perilaku karywan
bergantung pada tipe kepemimpinan dan sulit untuk di identifikasi (Heriyanti & Putri,
2021). Pemimpin mempunyai tanggung jawab baik secara fisik maupun spiritual
terhadap keberhasilan aktivitas kerja dari yang dipimpin, sehingga menjadi pemimpin
itu tidak mudah dan tidak setiap orang mempunyai kesamaan di dalam menjalankan ke-
pemimpinannya.

Oleh karena itu, kepemimpian sangat diperlukan bila suatu organisasi ingin sukses.
Terlebih lagi pekerja-pekerja yang baik selalu ingin tahu bagaimana mereka dapat
menyumbang dalam pencapaian tujuan organisasi, dan paling tidak, gairah pekerja

13
memerlukan kepemimpinan sebagai dasar motivasi eksternal untuk menjaga tujuan-
tujuan mereka tetap harmonis dengan tujuan organisasi, maka dari itu suatu organisasi
akan berhasil atau bahkan gagal sebagian besar ditentukan oleh kepemimpinan tersebut.
Disinilah diperlukan figur kepemiminan yang mampu berkomunikasi yang baik dan
benar pada bawahannya, agar tujuan organisasi tetap terarah sesuai dengan perencanaan.

Hal ini akan menjadikan sumber daya manusia sebagai salah satu indikator penting
pencapaian tujuan organisasi secara efektif dan efisien. Sumber daya manusia dalam
pengertian sederhana dan terbatas adalah “Personil, pekerja tenaga kerja, karyawan atau
pegawai” (Tamarindang, Mananeke, & Pandowo, 2017). Hal ini membuktikan bahwa
sumber ada manusia adalah suatu lembaga atau departemen di dalam masyarakat yang
memerlukan peningkatan atau pengembangan agar dicapai suatu hasil kerja yang
optimal. Kinerja dalam organsasi merupakan jawaban dari berhasil atau tidaknya tujuan
organisasi yang telah ditetapkan. Kinerja merupakan sebuah aksi, bukan kejadian. Aksi
kinerja itu sendiri terdiri dari banyak komponen dan bukan merupakan hasil yang dapat
dilihat pada saat itu juga. Pada dasarnya kinerja merupakan hal yang bersifat individual,
karena setiap pegawai memiliki tingkat kemampuan yang berbeda dalam mengerjakan
tugasnya.

Kinerja tergantung pada kombinasi antara kemampuan, usaha dan kesempatan yang
diperoleh. Kinerja seorang pegawai merupakan hal yang bersifat individual, karena
setiap pegawai mempunyai tingkat kemampuan yang berbeda-beda dalam mengerjakan
tugasnya. Kinerja (performance) adalah gambaran mengenai tingkat pencapain
pelaksanaan suatu kegiatan/program/kebijakan dalam mewujudkan sasaran, tujuan, misi
dan visi organisasi yang tertuang dalam strategic planning suatu organisasi.

14
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Kepemimpinan organisasi dalam birokrasi pemerintahan dapat didefinisikan
sebagai suatu proses mempengaruhi para pegawai/aparatur untuk menyelesaikan suatu
pekerjaan dan mengarahkan organisasi agar lebih kompak dan kondusif, dengan
menerapkan konsep, nilai, etika, karakter, pengetahuan dan keterampilan. Karakteristik
kepemimpinan yang ideal meliputi: (1) visi dan tujuan yang jelas;(2) integritas dan etika
yang tinggi;(3) kemampuan komunikasi yang baik;(4) kepemimpinan inklusif;(5)
Keterampilan pengambilan keputusan yang baik;(6) kemampuan untuk memotivasi dan
menginspirasi;(7) kemampuan adaptasi. Untuk itu karakteristik kemimpinan dianggap
penting karena dapat membangun kepercayaan, memotivasi dan menginspirasi,
meningkatkan kinerja, membangun hubungan yang kuat, serta siap untuk menghadapi
tantangan dengan lebih baik.

Faktor utama yang mempengaruhi kinerja adalah kepemimpinan itu sebabnya


diperlukan kepemimpinan yang ideal dalam meningkatkan kinerja pegawai sehingga
dapat memenuhi tujuan organisasi. Kepemimpinan ideal memiliki beberapa faktor yang
dapat meningkatkan kinerja pegawai, yaitu: (1) cerdas;(2) bertanggung jawab; (3)
jujur;(4) dapat dipercaya;(5) inisiatif;(6) konsisten dan tegas;(7)adil;(8) lugas.

3.2 Saran
Pentingnya karakteristik kepemimpinan yang ideal dalam pemerintahan harus lebih
dilaksanakan dengan lebih baik kedepannya. Diharapkan pemerintah yang ada di intansi nya
masing-masing dapat memiliki karakter kepemimpinan yang ideal agar visi dan misi yang
sudah dibuat dapat berjalan sesuai semestinya dengan baik.

15
DAFTAR PUSTAKA

Arnas, A. (2022). Peran Kepemimpinan Dalam Birokrasi Pemerintahan Di Institut


Pemerintahan Dalam Negeri Kampus Sulawesi Selatan. Jurnal Pallangga Praja
(JPP), 4(1 April), 79-88.

Ismail, I., Nurany, F., & Fatchul, F. (2023). Pengaruh Perilaku Gaya Kepemimpinan
Pemerintah Terhadap Kinerja Pegawai Kantor Badan Kepegawaan Negara (Bkn)
Kabupaten Jawa Timur. Jurnal Socia Logica, 3(3), 1-8.

Metalia, A. A., & Aryani, S. (2023). Pengaruh Gaya Kepemimpinan dan Motivasi Kerja
terhadap Kinerja Pegawai Badan Penghubung Pemerintah Provinsi Papua di
Jakarta. Jurnal Sosial dan Sains, 3(3), 248-257.

Sutoro, M., Mawardi, S., & Sugiarti, E. (2020). Pengaruh Kepemimpinan, Kompensasi,
Budaya Organisasi, dan Kepuasan Kerja terhadap Kinerja Pegawai Negeri
Sipil. Scientific Journal Of Reflection: Economic, Accounting, Management and
Business, 3(4), 411-420.

Trang, D. S. (2013). Gaya kepemimpinan dan budaya organisasi pengaruhnya terhadap


kinerja karyawan. Jurnal EMBA: Jurnal Riset Ekonomi, Manajemen, Bisnis Dan
Akuntansi, 1(3).

16

Anda mungkin juga menyukai