KEPEMIMPINAN
SEKTOR PUBLIK
"PEMIMPIN TERBESAR BELUM TENTU ORANG YANG MELAKUKAN HAL-HAL BESAR.
DIALAH ORANG YANG MEMBUAT ORANG MELAKUKAN HAL BESAR."
PRESENTER
Rurun Wiro
KHOI R UN NAN DA WI RA
AR I FBI LLAH S AMPURNA
KEPEMIMPINAN
SEKTOR PUBLIK
KEPEMI MPI N AN ADMI N I S TRA TI F
VAN
WART'S
ISSUES
Pemimpin Publik
Manajer Publik
/Administratif
Mencapai tujuan organisasi Secara proaktif menyediakan
dengan menggunakan alat, sumber daya, dan
teknik manajerial dan kompetensi yang paling
mengeksploitasi sumber tepat untuk mencapai tujuan
daya yang ada organisasi
PERBEDAAN KEPEMIMPINAN
PUBLIK & PRIVAT
KOMPLEKSITAS DAN AMBIGUITAS TUJUAN
Secara teoritis, tujuan organisasi sektor publik memiliki tingkat kompleksitas
dan ambiguitas lebih tinggi dari swasta.
Dari kurang puas (2003) hingga sama puas dengan Bermanfaat untuk masyarakat umum
sektor swasta (2009) Untuk dapat terlibat dalam pembuatan
kebijakan publik
Tingkat kepuasan pada sektor publik berbanding
Berjiwa rela berkorban, tanggung jawab, dan
lurus dengan tingkat jabatan dan peranan penting,
integritas
semakin tinggi jabatan dan peran penting yang
Khusus pada level tertentu, beberapa sudah
dipegang maka akan semakin puas.
mulai tidak mengejar uang atau pendapatan
melaikan menikmati hidup
PERTANGGUNGJAWABAN KE PEMANGKU
PERBEDAAN PERILAKU
KEPENTINGAN
Dengan adanya peraturan kewajiban transparansi Sama-sama menggunakan intuisi namun sektor
dan pemanfaatan teknologi, memunculkan peluang swasta termotivasi oleh kekuasaan (power)
untuk pihak-pihak berkepentingan dalam sedangkan sektor publik termotivasi oleh
mengakses publikasi yang diberikan pencapaian
Jadi, para pemangku kepentingan memiliki kontrol
lebih besar atas para pemimpin sektor publik
dibandingkan dengan rekan sesama swasta
#2 Issue
BORN OR MADE?
Lemay ( 2009) p a da s emua pen el i t i a n , s eca ra t i d a k l a ng su ng
meng atakan ba h wa s eti a p ora n g memi l i k i pot en s i u ntu k m enja d i
seorang pemi mp i n
membuat dampak
memberikan tujuan dan arahan Program tersebut diberikan melalui
berfokus pada penyampaian kursus, seminar lokakarya, pembinaan,
berpikir strategis konseling, bermain peran, simulasi, dan
getting best out of people refleksi menulis
mau belajar dan meningkatkan
DAMPAK DAN EFEKTIVITAS PROGRAM
Menyampaikan bahwa program di kampus terkait kepemimpinan sektor publik kurang atas:
Kemampuan berkomunikasi, hubungan antar manusia, berpikir kritis, motivasi, dan kemampuan memecahkan
masalah
Jadi dalam perekrutan, pemilihan, dan pelatihan pegawai lebih baik dilakukan dengan mempertimbangkan
yang berpotensi memiliki jiwa kepemimpinan
#3 Issue
MANA GAYA YANG TERBAIK?
Ji ka b i sa di ben tuk , mode l ma n a ya n g pa l i n g coco k u ntu k m o d el
kep emi mpi nan s ek tor p u b l i k ?
1 Kepemimpinan Transformasional
2 Integrated Leadership
KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL /
RELATIONSHIP-ORIENTED
inspirational motivation
VISIONER
memberikan makna dan rasa atas tujuan dalam apa yang harus
dilakukan
1 Me munculka n s i f a t a r o g a n da n k e b e sa ra n
p e mi mpi n
2 Kur a ng ef ekt i f j i ka d i t e r a p k a n di se k to r
p ub l i k di ba nd i n g s e kt o r swa sta
3 Kur a ng et i s n ya j i ka d i la kuk a n de n ga n ca ra
wi r a us a ha wa n
4 As p ek kepemi mp i n a n ya n g tulus, me n do ro n g
p e r uba ha n, me n g i n s p i r a si , a ta u
me n g ut a ma k a n t i m s uli t d i te muk a n
INTEGRATED LEADERSHIP
gabungan transaksional dan transformasional
Be r g a nt ung pa d a f a kt o r k o n te k stua l l i n gk un ga n da n b u d a y a
di ma na or g a ni sa si s e kt o r p ub li k i tu b e ra da
2 Perceive Performance
3 Penelitian lain
Sekolah Negeri
Integrated Leadership
kinerja
kepuasan
kualitas kerja
Penelitian lain
Integrated Leadership
1
memiliki dampak besar pada kepuasan dan motivasi
pengikut
Innovation Leadership
2
memiliki dampak positif dalam pengimplemtasian pada
instansi pemerintah. Namun, berdasar literatur yang
ada, inovasi lebih banyak disumbang oleh pegawai
baru dibandingkan dengan pemimpin
un t uk mel a ks a n a ka n P e r a tura n Pe me ri n ta h
Nomor 11 Ta hun 2 0 1 7 t en ta n g M a n a j e me n
P e g a wa i Neg e r i S i p i l
PENGENALAN
KOMPETENSI
JABATAN ASN
Dal am me n yel en g g a ra k a n ma n a j emen
ap aratur si pi l n eg a ra be rb a s i s s i s t em meri t ,
set i ap i nstans i p emeri n t a h , h a rus men yus un
S tandar Komp eten s i AS N ya n g d i t et a pk a n
ol e h Menter i .
STANDAR KOMPETENSI ASN
Standar Kompetensi ASN adalah deskripsi
pengetahuan, keterampilan dan perilaku yang
diperlukan seorang Aparatur Sipil Negara dalam
melaksanakan tugas jabatan.
1 . Nama j aba t a n
2 . Ur ai an/ i h t i s a r j a ba t a n
ur ai an tug as ya n g di s us u n s eca ra ri n gk a s
dal am bentuk s a tu k a l i ma t ya n g
men cermi nk a n p ok ok - p ok ok t uga s j a b a t a n .
3 . Kode j aba t a n
KOMPETENSI JABATAN
1. Kompetensi Teknis
pengetahuan, keterampilan,dan sikap/perilaku yang
dapat diamati, diukur dan dikembangkan yang spesifik
berkaitan dengan bidang teknis jabatan
2. Kompetensi Manajerial
untuk memimpindan/atau mengelola unit organisasi.
3. Kompetensi Sosial kultural
terkait dengan pengalaman berinteraksi dengan
masyarakat majemuk dalam hal agama, suku dan budaya,
perilaku, wawasan kebangsaan, etika, nilai-nilai, moral,
emosi dan prinsip, yang harus dipenuhi oleh setiap
pemegang Jabatan untuk memperoleh hasil kerja sesuai
dengan peran,fungsi dan Jabatan.
KOMPETENSI JABATAN
3 kompetensi sebelumnya disusun berdasarkan
kamus yang memuat daftar jenis, definisi,
deskripsi, dan indikator perilaku untuk setiap
kompetensi dan level manajerial tersendiri
1. Pangkat
2. Kualifikasi pendidikan
3. Jenis pelatihan
4. Ukuran kinerja jabatan; dan
5. Pengalaman kerja
PERSYARATAN JABATAN